Laporan Mektan
-
Upload
immanuel-lumbantobing -
Category
Documents
-
view
48 -
download
4
description
Transcript of Laporan Mektan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
BAB I
PENGUJIAN LIQUID LIMIT
I. MAKSUD DAN TUJUAN:
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada
keadaan batas cair. Batas cair ialah kadar air dimana suatu tanah berubah dari keadaan
cair menjadi keadaan plastis
II. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Alat batas cair standard
b. Alat pembuat alur(grooving tool)
c. Sendok dempul
d. Pelat kaca 45x45x0,9 cm
e. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
f. Cawan kadar air minimal 4 buah
g. Spatula dengan panjang 12,5cm
h. Botol tempat air suling
i. Air suling
j. Oven, yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai (110±5)ᵒC.
Gambar 1. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Gambar 2. Alat Atterberg Limit
Gambar No.3 Spatula dan Cawan Porselen
2. Bahan
Benda uji harus dipersiapkan sebagai berikut:
Jenis-jenis tanah yang tidak mengandung batu dan hampir semua butirannya lebih halus
dari saringan 0,42 mm (No.40). dalam hal ini benda uji tidak perlu dikeringkan dan tidak
perlu disaring dengan saringan No.40 lagi.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
III. PROSEDUR PERCOBAAN:
a. Letakkan 100 gram benda uji yang sudah dipersiapkan didalam pelat kaca
pengaduk.
b. Dengan menggunakan spatula, aduklah benda uji tersebut dengan menambah air
suling sedikit demi sedikit, sampai homogen.
Gambar 4. Pengadukan tanah
c. Setelah contoh menjadi campuran yang merata, ambil sebagian benda uji ini dan
letakkan diatas mangkok alat batas cair, ratakan permukaannya sedemikian
sehingga sejajar dengan dasar alat, bagian yang paling tebal harus ±1cm.
Gambar 5. Peletakan tanah ke dalam alat batas cair standard
d. Buatlah alur dengan jalan membagi dua benda uji dalam mangkok itu, denga
menggunakan alat pembuat alur (grooving tool) melalui garis tengah pemegang
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
mangkok dan simetris. Pada waktu membuat alur posisi alat pembuat alur
(grooving tool) harus tegak lurus permukaan mangkok.
e. Putarlah alat sedemikian, sehingga mangkok naik/jatuh dengan kecepatan dua
putaran per detik. Pemutaran ini dilakukan terus sampai dasar alur benda uji
bersinggungan sepanjang kira-kira 1,25cm dan catat jumlah pukulan pada waktu
bersinggungan.
f. Ulangi pekerjaan (c) sampai dengan (e) beberapa kali sampai diperoleh jumlah
pukulan yang sama, hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan apakah pengadukan
contoh sudah betul-betul merata kadar airnya. Jika ternyata pada tiga kali
percobaan telah diperolah jumlah pukulan ±sama, maka ambil benda uji langsung
dari mangkok pada alur, kemudian masukkan kedalam cawan yang telah
dipersiapkan. Maka periksa kadar airnya.
g. Kembalikan benda uji ke atas kaca pengaduk , dan mangkok alat batas cair
dibersihkan. Benda uji diaduk kembali dengan merubah kadar airnya. Kemudian
ulangi langkah (b) sampai (f) minimal 3 kali berturut-turut dengan variasi kadar air
yang berbeda, sehingga akan diperoleh perbedaan jumlah pukulan sebesar 8-10.
Gambar 6. Penimbangan tanah
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
IV. DATA HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN:
Hasil-hasil yang diperoleh berupa jumlah pukulan dan kadar air yang
bersangkutan kemudian digambarkan dalam bentuk grafik. Jumlah pukulan
sebangai sumbuh mendatar sedang besarnya kadar air sebagai sumbu tegak
dengan skala biasa.
Batas Cair Jumlah Pukulan 40 30 20 12
No. Krus I II III IV
A Berat cawan + tanah basah gr 42,6 46,6 47,4 50
B Berat cawan + tanah kering gr 34,6 39,4 39,8 41,4
C Berat air (A – B) gr 8 7,2 7,6 8,6
D Berat krus (cawan) gr 17,4 26 26 26,4
E Berat tanah kering (B – D) gr 17,2 13,4 13,8 15
F Kadar air % 46,51 53,73 55,07 57,33Tabel I.1 Hasil Perhitungan Pengujian
Buatlah garis lurus melalui titik-titik itu. Jika ternyata titik-titik yang diperoleh
tidak terletak pada satu garis lurus maka buatlah garis lurus melalui titik berat titik-
titik tersebut. Tentukan besarnya kadar air pada jumlah pukulan 25 dan kadar air
inilah yang merupakan batas cair (liquid limit) dari benda uji tersebut.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Grafik I.1 Hubungan Jumlah Ketukan dan Kadar Air
Perhitungan :
Dari data diatas dapat diketahui bahwa kadar air dari tanah yang dibutuhkan untuk menutup goresan sepanjang dasar contoh tanah dalam mangkok sebanyak 25 pukulan adalah 53,5 %
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
BAB II
PENGUJIAN PLASTIC LIMIT
I. MAKSUD DAN TUJUAN:
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas
plastis. Batas plastis ialah kadar air minimum dimana suatu tanah masih dalam keadaan
plastis.
II. PERALATAN DAN BAHAN
1. Peralatan
a. Plat kaca 45x45x0,9 cm
b. Sendok dempul panjang 12,5cm
c. Batang pembanding dengan diameter 3mm panjang 10 cm
d. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
e. Cawan untuk menentukan kadar air 2 buah
f. Botol tempat air suling
g. Oven, yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai (110±5)ᵒC.
2. Bahan
Benda uji disiapkan sesuai dengan cara mempersiapkan contoh PB-0105-76 dan
PB-0106-76 atau pada kadar air asli sebanyak ±20 gram.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
III. PROSEDUR PERCOBAAN:
a. Letakkan benda uji diatas pelat kaca, kemudian diaduk sehingga kadar air nya
merata.
b. Setelah kadar air cukup merata, buatlah bola-bola tanah dari benda uji itu seberat
8 gram, kemudian bola-bola tanah itu digeleng diatas pelat kaca. Penggelengan
dilakukan dengan telapak tangan, dengan kecepatan 80-90 gelengan per menit.
c. Penggelengan dilakukan terus sampai benda uji membentuk batang dengan
diameter 3mm. kalau pada waktu penggelengan itu ternyata sebelum benda uji
mencapai diameter 3mm sudah retak, maka benda uji disatukan kembali ditambah
air sedikit dan diaduk sampai merata. Jika ternyata penggelengan bola-bola itu
bias mencapai diameter lebih kecil dari 3mm tanpa menunjukkan retakan-retakan,
maka contoh perlu dibiarkan beberapa saat diudara, agar kadar airnya berkurang
sedikit.
d. Pengadukan dan penggelengan diulangi terus sampai retakan-retakan itu terjadi
tepat pada saat gelengan mempunyai diameter 3mm.
e. Periksa kadar air batang tanah pada diameter tersebut dilakukan ganda, benda uji
untuk pemeriksaan kadar air 5 gram.
IV. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Batas Plastis No. Krus I II
A Berat cawan + tanah basah gr 29 19,4
B Berat cawan + tanah kering gr 28 19
C Berat air (A – B) gr 1 0,4
D Berat krus (cawan) gr 25,6 17,8
E Berat tanah kering (B – D) gr 2,4 1,2
F Kadar air % 41,67 33,33
G Kadar air rata-rata 37,50
Dari percobaan yang telah dilakukan batas terendah dari tingkat keplastisan
tanah tersebut adalah 37,50%.
BAB III
KESIMPULAN:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
1. Kesimpulan
Dari percobaan liquid limit dan plastic limit yang dilakukan, dan refrensi dari
buku Braja M.Das jilid 1 maka didapatkan hasil akhir
PI = LL-PL
= 53,50 – 37,50
= 16 %.
Dari angka tersebut maka dapat diketahui indeks plastisitas tanah lempung
lembek (soft clay) sebesar 16 %.
2. Saran
- Dalam pengujian ini perlu diperhatikan tebal maksimum sampel di dalam corong
mangkok cassagrande
- Dalam pengujian kadar air ini, perlu diperhatikan suhu kamar oven supaya tetap
konstan.
V. LAMPIRAN FOTO:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Gambar 7. Penimbangan tanah kering oven Gambar 8. Penimbangan tanah kering oven
Gambar 9. Penimbangan tanah kering oven Gambar 10. Penimbangan tanah kering oven
I. TUJUAN PENGUJIAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Setelah melakukan pengujian ini, diharapkan dapat menentukan besaran nilai kadar air
tanah asli.
II. PERALATAN DAN BAHAN UJI
Peralatan
1. Cawan kedap udara dan tidak berkarat, dengan ukuran yang cukup. Cawan dapat
terbuat dari gelas atau logam misalnya alumunium.
2. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
3. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ± 5)ᵒC
Bahan
Tanah asli/tidak terganggu dari tabung sampel atau dari kotak sampel hasil test pit
atau sumur uji.
III. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ambil sampel atau bahan uji yang akan diperiksa kadar airnya.
2. Ambil cawan dan timbang beratnya (W1).
Gambar 1. Penimbangan Cawan
3. Keluarkan sampel dan ambil contoh tanah, masukkan ke dalam cawan yang telah
kering dan bersih.
4. Timbang cawan beserta isinya, catatlah beratnya (W2).
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Gambar 2. Penimbangan Cawan + Sampel
5. Oven tanah tersebut dengan suhu (110 ± 5)ᵒC, ± 24 jam, atau sampai beratnya tetap.
6. Angkat cawan dari oven,kemudian dinginkan (masukkan ke dalam desikator).
7. Setelah dingin, timbang berat keringnya (W3).
IV. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Nomor Contoh Sampel I dan II
Berat cawan + tanah basah (W1) (gr) 30,6 33,2
Berat cawan + tanah kering (W2) (gr)25,8 27,8
Berat air (W3) = (W1) - (W2) (gr) 4,8 5,4
Berat cawan (W4) (gr) 13,8 13,8
Berat kering (W5) = (W2) - (W4) (gr) 12 14
Kadar air (W3) / (W5) x 100% (%) 40,000 38,571
Rata-rata (%) 39,286
Dari data hasil pengujian tersebut didapati bahwa kadar air tanah sampel
tanah tak terganggu adalah sebesar 39,286%
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Dari hasil percobaan didapatkan bahwa kadar air tanah asli dari sampel tanah
tak terganggu adalah sebesar 39,286%
Dari hubungan antara hubungan antara Indeks Plastisitas dan Batas Cair
berdasarkan Grafik Cassagrande maka didapati bahwa tanah masuk ke dalam
klasifikasi ML & OL.
2. Saran
- Dalam pengujian kadar air sampel UDS, perlu dilihat bahwa sampel betul-betul
dalam kondisi asli.
- Dalam pengujian kadar air ini, perlu diperhatikan suhu kamar oven supaya tetap
konstan.
I. MAKSUD DAN TUJUAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Menentukan berat jenis spesifik tanah yang lewat saringan no.10 dengan piknometer.
Berat jenis ( specific gravity ) tanah (Gs), didefinisikan sebagai perbandingan berat
volume butiran padat (γs) dengan berat volume air (γw).
II. PERALATAN DAN BAHAN
Peralatan :
1. Piknometer 3 buah
2. Gelas ukur
3. Corong Kaca 1 buah
4. Spatula 1 buah
5. Timbangan dengan ketelitian 0,01gr
6. Mesin vakum udara (Air Vacum Machine)
7. Squeeze bottle (Botol air suling)
Bahan :
Sampel tanah yang lolos saringan No.40 (0,425 mm)
Air suling
III. PROSEDUR PERCOBAAN :
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
1. Timbang masing-masing piknometer beserta tutupnya ( W1 ), nomor piknometer
dengan nomor pada tutup harus sesuai.
Gambar 1. Penimbangan Piknometer
2. Setelah masing-masing piknometer ditimbang, selanjutnya isi masing-masing
piknometer dengan tanah yang lolos ayakan no. 40 ¼ tinggi piknometer kemudian
timbang masing-masing piknometer yang telah diisi tanah tersebut (W2)
Gambar 2. Pengisian Tanah Gambar 3. Penimbangan Tanah + Piknometer
3. Isi masing-masing piknometer yang telah diisi tanah dengan air suling hingga
mencapai ketinggian ± 3 mm diatas permukaan tanah pada piknometer.
4. Putar masing-masing piknometer yang sudah berisi tanah dan air hingga gelembung
udara yang terlihat dapat keluar.
Gambar 2. Penimbangan Pikno + Tanah Gambar 3. Pemvakuman Piknometer
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
5. Vakum masing-masing piknometer yang telah diisi dengan tanah dan air tersebut
sampai tidak terlihat gelembung-gelembung udara( 10 menit)
6. Setelah ketiga piknometer yang berisi tanah dan air selesai di vakum, selanjutnya isi
masing-masing piknometer tersebut dengan air suling sampai penuh yang kemudian
masing-masing piknometer ditimbang ( W3 )
7. Kosongkan piknometer, lalu isi pikonometer dengan air suling sampai penuh dan di
timbang ( W4 )
Gambar 6. Penimbangan Piknometer + Air
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
IV. DATA HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN
Gs=
Berat jenis rata-rata yang diperoleh dari ketiga pemeriksaan tersebut adalah 2,64 dan
antara pengujian tersebut ada penyimpangan hasil yang besar.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
No. Sampel 1 2
Berat piknometer + Tanah (W1) (gr) 69,8 68,4
Berat piknometer (W2) (gr) 45,2 43,0
Berat piknometer + Air + Tanah (W3) (gr) 159,0 158,2
Berat piknometer + Air (Pada T) (W4) (gr) 143,4 142,8
Berat jenis tanah (Gs) = (gr/cm3) 2,73 2,54
(W2 - W1) / ((W4 – W1) + (W3 – W2))
Rata-rata (gr/cm3) 2,64
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
1. Kesimpulan
Dari hasil percobaan didapatkan bahwa spesific gravity tanah (GS) adalah sebesar
2,64
2. Saran
- Dalam pengujian spesific gravity ini, keberadaan vakum tentunya sangat penting dan
riskan. Oleh karena itu, proses pereduksian kadar udara di dalam tanah harus optimal
- Pada saat proses pereduksian kadar udara (vakum) harus di perhatikan secara
menyeluruh
I. MAKSUD DAN TUJUAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Menentukan bobot isi tanah menggunakan density ring. Percobaan ini dilakukan
dimana kandungan air dan posisi butir-butir contoh tanah tidak boleh berubah sama
sekali dan cara pengerjaan nya berat cincin isi tanah di kurang berat isi cincin kosong.
II. PERALATAN DAN BAHAN
1. Peralatan
Density ring
Cawan
Oven
Timbangan
Sendok Tanah
2. Bahan
Tanah asli/tidak terganggu dari tabung sampel atau dari kotak sampel hasil test pit
atau sumur uji.
III. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ukur volume dalam Density Ring
2. Timbang density ring / cincin kosong
3. Persiapan density ring dan cincin di bagian dalam nya di olesi minyak pelumas
4. Mengambil tanah yang tidak terganggu dengan menggunakan density ring hingga
cincin bagian dalam penuh dengan tanah
5. Kemudian tanah di ratakan bagian atas dan bawah cincin nya.
6. Density ring di bersihkan
7. Density ring + tanah di timbang
8. Percobaan di lakukan 2 kali
9. Tanah di oven selama 24 jam jika ingin mengetahui kadar air tanah tersebut *
IV.Data hasil pengujian
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Nomor Ring/Nomor Cawan I II
Kedalaman Tanah cm 0,50 – 1.00 0,50 – 1.00Berat Ring gr 76,8 77,2Berat cawan gr 25,4 17,6Berat ring + tanah basah gr 119 119,2Berat tanah basah + cawan gr 36,4 42Berat tanah basah (E) - (C) – (D) gr 42,2 42Volume ring (volume tanah basah) cm3 25,63 25,63
Berat isi tanah basah (F)/(G) gr/cm3 1,65 1,64
1,643
Dari hasil pengujian tersebut didapati bahwa Berat Isi Tanah tak Terganggu adalah
1,643 gr/cm 3
V. KESIMPULAN DAN SARAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
1. Kesimpulan
Dari hasil percobaan didapatkan bahwa unit weight tanah adalah sebesar 1,643
gr/cm3
2. Saran
- Dalam pengujian unit weight ini, pengeluaran sampel UDS sebaiknya dilakukan
dengan sangat hati-hati karena kecerobohan sedikit akan berpengaruh terhadap
nilai berat isi tanah tersebut.
- Pembacaan Jangka Sorong haruslah akurat, karena menentukan volume tanah
pada pengujian.
VI. DOKUMENTASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Gambar 1. Density Ring
Gambar 2. Jangka Sorong
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Gambar 3. Penimbangan Density Ring dan Tanah
I. TUJUAN PENGUJIAN
Pengujian ini bertujuan untuk mengeluarkan udara pada pori-pori tanah dan
memadatkan tanah dan memadatkan tanahnya dalam keadaan air optimum. Pada tanah
yang mengalami pengujian pemadatan akan terbentuk grafik hubungan berat volume
kering dengan kadar air. Kemudian dari grafik hubungan antara kadar air dan berat
volume kering ditentukan kadar air optimum.
II. PERALATAN DAN BAHAN
1. Peralatan
Spatula
Cetakan Compaction yang terdiri dari cetakan berbentuk silinder
Alat Proctor
Timbangan
Oven
Alat perata (scraper)
Talam Baja
Palu Karet
Kuas
Kantong plastik
Cawan
Extruder
2. Bahan
Tanah yang lolos ayakan 4 mm
Air
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
III. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Persiapan Bahan
1. Pengambilan sampel tanah.
2. Tanah yang sudah diambil tadi kemudian dijemur dengan menggunakan cawan
ditempat yang terkena sinar matahari yang cukup agar butiran tanah tersebut
cepat mengering dan terpisah antar butiran.
3. Pada waktu penjemuran, butiran tanah tersebut agar terpisah satu dengan yang
lainnya maka tanah tersebut dipukul – pukul dengan menggunakan palu karet
secara merata sampai butiran tanah tersebut benar – benar telah memisah.
4. Tanah yang sudah kering tersebut dan sudah terpisah antar butirannya, kemudian
diayak dengan menggunakan ayakan nomor 4, sehingga tanah tersebut sudah
dapat digunakan untuk pengujian modified compaction.
5. Kemudian tanah yang sudah lolos ayakan no.4 mm, masing – masing di timbang
5 kg sebanyak 6 kali.
6. Masing – masing tanah yang sudah ditimbang, dimasukkan kedalam plastik, lalu
masing – masing plastik di beri nomor dengan penomoran 1,2,3,4,5 dan 6.
7. Lalu sampel salah satu dikeluarkan, kemudian di masukkan ke dalam cawan,
campur dengan air sebanyak 2% berat tiap sampel sampai tercampur homogen.
8. Masing – masing sampel dimasukkan lagi ke dalam plastik, ikat kemudian
dibiarkan + 24 jam pada tempat yang aman.
2. Langkah – langkah pengujian
1. Timbang cetakan compaction berupa silinder dan keeping alasnya tanpa
sambungan bagian atasnya (W1).
2. Ambil sample no.1, kemudian tuangkan ke dalam talam baja, lalu bagi kedalam
jumlah yang sama dengan 1/5 bagian dari tanah tersebut.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
3. Masukkan 1/5 dari tanah tersebut kedalam cetakan silinder, kemudian tumbuk
dengan alat proctor sebanyak 56 kali dengan penumbukan pertama di tengah dari
tanah, selanjutnya tumbuk pada bagian pinggirrnya dengan selang – seling, begitu
seterusnya sampai 56 kali.
4. Pasang sambungan cetakan pada bagian atas dari cetakan tersebut, kemudian
masukkan lagi 1/5 dari tanah tersebut, lalu ditumbuk sebanyak 56 kali dengan
cara yang sama.
5. Kemudian masukkan lagi 1/5 dari tanah tersebut, lalu tumbuk sebanyak 56 kali
dengan cara yang sama.
6. Lepas bagian atas cetakan, dan ratakan permukaan tanah dengan menggunakan
alat perata (scraper).
7. Timbang cetakan yang berisi tanah yang telah dipadatkan tadi (W2).
8. Kemudian keluarkan tanah dari cetakan dengan menggunakan extruder, lalu
bersihkan alat tersebut untuk digunakan pada sample berikutnya.
9. Lakukan hal yang sama untuk sample no.2,3,4,5 dan 6.
10. Untuk menentukan kadar air dari tanah tersebut, ambil lima buah cawan, lalu
timbang beratnya masing-masing (B1).
11. Selanjutnya ambil sedikit sampel tanah dari masing-masing plastik, kemudian
masukkan kedalam setiap cawan (B2).
12. Lalu timbang masing-masing cawan.
13. Masukkan cawan berisi tanah tersebut ke dalam oven hingga diperoleh berat
tetap lalu timbang (B3).
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
IV. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN
Nomor 1 2 3 4 5 6
Berat cetakan(gram
)6033 6033 6033 6033 6033 6033
Berat tanah dan cetakan(gram
)9097 9264 9333 9533 9434 9486
Isi cetakan (cm3) 2124,3 2124,3 2124,3 2124,3 2124,3 2124,3
Berat cawan(gram
)13,8 13,8 13,6 13,8 13,8 13,8
Tanah basah + cawan(gram
)84,2 75,6 72,4 64 70 67,8
Tanah kering + cawan(gram
)79 69,4 65,6 57,2 61,2 59,8
Berat tanah basah (gram
)70,4 61,8 58,8 50,2 56,2 54
Berat tanah kering(gram
)65,2 55,6 52 43,4 47,4 46
Tabel 1. Data Hasil Pengujian
Nomor 1 2 3 4 5 6
Kadar air % 7,975 11,151 13,077 15,668 17,391 18,565
Berat isi basah gr/cm31,442 1,521 1,553 1,648 1,625 1,601
Berat isi kering gr/cm31,336 1,368 1,374 1,424 1,385 1,350
Zero void modified gr/cm32,181 2,040 1,962 1,868 1,809 1,772
Tabel 2. Pengolahan Data Hasil Pengujian
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
1,410
15,900
Grafik 1. Grafik Optimum Moisture Content
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari hasil percobaan didapati bahwa kadar air optimum / optimum moisture
content (OMC) pemadatan modified yang dilakukan sebesar 15,8% untuk
mendapatkan kepadatan maksimum (γdry) sebesar 1,42 gr/cm3
2. Saran
- Dalam pengujian modified compaction ini, pemisahan cetakan atas dan bawah
harus dilakukan dengan hati-hati supaya volume tanah yang ada di dalam mould
tidak berkurang akibat somplak.
- Pemadatan tanah dengan penumbuk harus dilakukan dengan teliti, jangan ada
penumbukan yang berulang-ulang.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
I. TUJUAN PENGUJIAN
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan penetrasi Komus dan
hambatan lejat dari tanah. Perlawanan Penetrasi Konus adalah perlawanan tanah
terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas. Hambatan Lekat
adalah perlawanan geser tanah yang terjadi pada selimut / selubung bikonus dan
dinyatakan dalam gaya per satuan luas.
Perlawanan Konus ( PK ) = kg / cm2
Hambatan Lekat ( JHL ) = kg / cm
II. PERALATAN DAN BAHAN
1. Peralatan
Angkur 2 buah
Pelat Baja 4 buah
Kunci angkur 2 buah
Waterpass
Alat Sondir kapasitas 2,5 Ton
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
III. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Angker dimasukkan kedalam tanah dengan jarak tanah disesuaikan dengan lebar
mesin Sondir ( Kurang lebih 1 meter ). Untuk tanah yang liat cukup diangker 2
buah saja , untuk londisi lain dapat dipasang sampai 4 buah.
2. Mesin sondir ditempatkan tepat ditengah bentang antar angker yang terpasang
kemudian ditindih dengan rel untuk menahan gaya dorong pada saat uji dan kunci.
3. Isi tabung oli pada alat itu diperiksa , jika isi tabung itu dirasa kurang maka harus
dipenuhi terlebih dahulu.
4. Konus atau bikonus kemudian dipasang pada ujung pipa pertama , disesuaikan
dengan kebtuhan.
5. Rangkaian pipa pertama dipasangkan beserta pada konus pada mesin sondir.
6. Pipa pertama ditekan seadalam 20 cm dan diukur kevertikalannya dengan
menggunakan water pass tangan ( hand level ) , jika posisi belum vertikal maka
perlu disesuaikan agar menjadi vertikal.
7. Batang sondir ditekan.
Penekanan pertama akan menggerakkan ujung konus kebawah sedalam 4 cm
dan manometer dibaca sebagai perlawanan Conus ( cr ).
Penekanan selanjutnya akan menggerakkan konus dan selubungnya kebawah
sedalam 8 cm, dan manometer dibaca sebagai hasil jumlah perlawanan (JP)
8. Setelah proses pembacaan selesai , maka pipa secara bersamaan ditekan sedalam
20 cm sampai kedalaman beriktunya yang akan diukur.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
IV. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN
Depth Cone Total Perlawanan Local TotalMT. Resistance Friction Gesek Resistance Skin Friction
(m) (Qc) (TF) HL=TR-Qc HS=HL*20/10 (TSF) (kg/cm2) (Kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm) (kg/cm)0 0 0 0 0,000 0,000
0,2 20 25 5 10,000 10,0000,4 22 27 5 10,000 20,0000,6 32 37 5 10,000 30,0000,8 32 37 5 10,000 40,000
1 40 46 6 12,000 52,0001,2 50 55 5 10,000 62,0001,4 50 70 20 40,000 102,0001,6 50 80 30 60,000 162,0001,8 40 65 25 50,000 212,000
2 32 66 34 68,000 280,0002,2 35 65 30 60,000 340,0002,4 55 70 15 30,000 370,0002,6 70 95 25 50,000 420,0002,8 60 125 65 130,000 550,000
Grafik 1. Pengolahan Data Sondir
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Grafik 1. Grafik Optimum Moisture Content
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
- Dari hasil penyelidikan lapangan didapati nilai tahanan ujung maksimum
pada kedalaman 2,8 meter adalah sebesar 110 kg/cm2
- Dari hasil penyelidikan lapangan didapati nilai total hambatan pelekat pada
kedalaman 2,8 meter adalah sebesar 550 kg/cm
2. Saran
- Dalam penyelidikan sondur ini, pengangkuran harus dilakukan dengan baik agar
memastikan alat tidak bergoyang sewaktu peyelidikan yang mengakibatkan
berkurangnya nilai pembacaan manometer.
- Alat sondir harus dipastikan dalam posisi tegak.
0 100 200 300 400 500 600
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
I. TUJUAN PENGUJIAN
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui Untuk mengetahui keadaan lapisan
tanah di bawah tanah. Menetapkan kedalaman untuk pengambilan contoh tanah asli atau
tidak asli.
II. PERALATAN DAN BAHAN
1. Peralatan
Bor Tangan (Hand Auger)
Mata Bor
Cangkul
Sekop
Dongkrak
Karung Goni 30 kg
Tabung Tanah UDS
Parafin
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Gambar 1. Alat Hand Boring
III. LOKASI PENYELIDIKAN
Lokasi penyelidikan tanah adalah berada disekitar lapangan upacara Politeknik Negeri
Med
NLokasi Hand Boring
Lap. Upacara Polmed
Gedung Z Politeknik Negeri Medan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
IV. LOKASI PENYELIDIKAN
1. Tentukan titik yang akan dibor
2. Bersihkan boring site dari rumput, akar dan sebagainya
3. Drad-drad pada stang bor harus bersih dari kotoran
4. Buat lubang dengan memutar mata bor sampai kedalaman yang diperlukan
5. Cabut mata bor
6. Keluarkan tanah untuk dideskripsikan dan diklasifikasikan secara visual
7. Ulangi pemboran sampai kedalaman maksimum yang dikehendaki
8. Pada kedalaman -0,50 m mata bor diganti dengan tabung UDS, dan tongkat T
diganti dengan kepada pemukul. Lalu dipukul secara perlahan sampai didapati
kedalaman -1,00 m.
9. Tabung UDS dikeluarkan dan diberi cairan parafin
Casing digunakan pada tanah-tanah yang tidak stabil, dimana lubang bor tak dapat
terbuka, atau jika pemboran dilakukan di bawah permukaan air. Diameter casing
harus lebih besar daripada diameter luar mata bor yang digunakan. Casing
dimasukkan pada kedalaman tertentu, dengan tidak melebihi kedalaman sampel
yang diambil.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
V. DATA HASIL PENYELIDIKAN LAPANGAN
KedalamanSampel Jenis Deskripsi dan Klasifikasi
(cm)
0-25 DS Top Soil Very Dark Grey
Tanah coklat kehitaman, bergradasi gembur dan kasar
25-50 DS Lempung Berpasir Dark GreyTanah coklat berpasir agak lengket dan halus
50-75 UDS Lempung Berpasir
75-100 UDS Lempung Berpasir
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
- Dari hasil penyelidikan lapangan didapati bahwa deskripsi tanah pada umumnya
adalah tanah lempung berpasir
2. Saran
- Dalam penyelidikan lapangan ini, pengambilan sampel UDS harus diperhatikan
pemukulannya dengan godam, karena pemukulan yang terlampau keras dapat
mengganggu tanah. Ada baiknya tanah ditekan dengan cara diputar dengan tuas
pemutar saja.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
BAB I
PENGUJIAN CONSTANT HEAD
I. TUJUAN PENGUJIANPengujian ini bertujuan untuk mengukur atau menentukan permeabilitas suatu sampel tanah.
II. DASAR TEORIPermeabilitas Tanah merupakan sifat tanah berpori yang dapat mengalir/merembes
dalam tanah. Tinggi rendahnya permeabilitas dapat ditentukan dengan ukuran pori. Pori bersifat sangat permeable → permeabilitasnya tinggi (bersifat pervious) Lempung bersifat impermeable → permeabilitasnya rendah (impervious/rapat air/ kedap air) Lanau dan tanah campuran pasir lempung permeabilitasnya antara pasir lempung.
Jenis Tanah Koefisien Permeabilitas (k)
Kerikil < 10 cm/det
Pasir 10 – 102 cm/det
Lanau 102 – 105 cm/det
Lempung > 105 cm/det
Tabel B.1 Koefisien Permeabilitas
Pada beberapa masalah, permeabilitas digunakan sebagai persamaan untuk Ks (keterhantaran hidrolik jenuh), sebagai contoh permeabilitas oleh Uhland dan O’Neal
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
(1951), kecepatan aliran air pada kondisi hidrolik > 1 diukur sebagi permeabilitas tanah. Hukum Darcy menunjukkan bahwa kecepatan aliran (fluida) adalah sama dengan Ks (keterhantaran hidrolik jenuh) hanya jika gradient hidrolik sama dengan 1.
Satuan permeabilitas dalam satuan internasional (SI) adalah m2 . Satuan lain yang biasa digunakan adalah darcy (D) atau yang lebih umum milidarcy (mD). Satu darcy setara dengan 10-12 m2 . Satuan lain yang biasa digunakan adalah cm2 . (1 m2 = 104 cm2).
dengan, A = luas penampang aliran (m2 atau cm2) t = waktu tempuh fluida sepanjang L (detik) Δh = selisih ketinggian (m atau cm)
L = panjang daerah yang dilewati aliran (m atau cm)
Kelas Koefisien Permeabilitas (cm/jam)
Sangat lambat <0,125
Lambat 0,125-0,500
Agak lambat 0,500-2,000
Sedang 2,000-6,250
Agak cepat 6,250-12,500
Cepat 12,500-25,000
Sangat Cepat >25,000
Tabel B.2 Interpretasi Kelas Tanah Berdasrkan Nilai Koefisien Permeabilitas
Q = (k.A.t.∆h)/L k = (Q.l)/A.t.∆h
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
III. PERALATAN DAN BAHAN
1. Peralatan
Permeability Test Set
Tang (lihat Gambar
Stopwatch
Termometer
Gelas Ukur
Alat pemadat tanah
2. Bahan
Pasir yang lolos saringan 4 mm
Lokasi pasir ada di samping parkiran mobil Laboratorium Teknik Sipil Politeknik
Negeri Medan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
IV. PROSEDUR PERCOBAAN1. Mengambil contoh benda uji tanah (pasir) secukupnya.
2. Memasukkan pasir ke dalam tabung percobaan dengan membagi-baginya menjadi 3
lapis dan ditumbuk masing-masing 25 tumbukan/lapis.
3. Meletakkan tabung pada alat pengujian permeabilitas yang telah disediakan. Jika
sudah terpasang ukur tinggi atau panjang contoh pasir dalam tabung serta
diameternya.
4. Mengukur tinggi pasir dalam tabung.
5. Mengisi air pada alat pengukur permeabilitas pada bagian atas alat dan mengalirkan
air ke dalam pipa tabung dengan konstan.
6. Setelah gelembung-gelembung udara dalam pasir telah keluar semua, tutup kembali
lubang gelembung udara pada tutup tabung.
7. Menampung air yang keluar dari alat pengukur setelah air yang keluar konstan tetes
per tetes dari bawah.
8. Ketika menampung air yang keluar dari alat, gunakan stopwatch untuk menghitung
berapa lama air yang keluar hingga batas air yang di tentukan dan catat waktunya
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
V. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN Tinggi jatuh air (h) = 37 cm Panjang contoh benda uji (L) = 11 cm Diameter tabung (D) = 5 cm Waktu (t) = 61 detik Volume air (Q) = 217 cm3 = 217.000 mm3
Luas permukaan tanah (A) = π . r2
= π . (25)2
= 1963,495 mm2
k =
=
= 0,539 mm/detik
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
- Berdasarkan pengujian permeabilitas yang telah dilakukan didapatkan besaran
koefisien permeabilitas (k) = 0,539 mm3/detik.
- Tanah ini masuk ke dalam kategori tanah pasir.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
BAB II
PENGUJIAN FALLING HEAD
I. TUJUAN PENGUJIANPengujian ini bertujuan untuk mengukur atau menentukan permeabilitas suatu sampel tanah.
II. DASAR TEORIPermeabilitas Tanah merupakan sifat tanah berpori yang dapat mengalir/merembes
dalam tanah. Tinggi rendahnya permeabilitas dapat ditentukan dengan ukuran pori. Pori bersifat sangat permeable → permeabilitasnya tinggi (bersifat pervious) Lempung bersifat impermeable → permeabilitasnya rendah (impervious/rapat air/ kedap air) Lanau dan tanah campuran pasir lempung permeabilitasnya antara pasir lempung.
Jenis Tanah Koefisien Permeabilitas (k)
Kerikil < 10 cm/det
Pasir 10 – 102 cm/det
Lanau 102 – 105 cm/det
Lempung > 105 cm/det
Tabel B.1 Koefisien Permeabilitas
a.L.Log(h1/h2)A.t
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Pada beberapa masalah, permeabilitas digunakan sebagai persamaan untuk Ks (keterhantaran hidrolik jenuh), sebagai contoh permeabilitas oleh Uhland dan O’Neal (1951), kecepatan aliran air pada kondisi hidrolik > 1 diukur sebagi permeabilitas tanah. Hukum Darcy menunjukkan bahwa kecepatan aliran (fluida) adalah sama dengan Ks (keterhantaran hidrolik jenuh) hanya jika gradient hidrolik sama dengan 1.
Satuan permeabilitas dalam satuan internasional (SI) adalah m2 . Satuan lain yang biasa digunakan adalah darcy (D) atau yang lebih umum milidarcy (mD). Satu darcy setara dengan 10-12 m2 . Satuan lain yang biasa digunakan adalah cm2 . (1 m2 = 104 cm2).
k = 2,303 x
dengan, A = luas penampang besar (m2 atau cm2) a = luas penampang kecil h1 = tinggi jatuh bebas air ke sampel h2 = tinggi jatuh bebas sampel ke tampungan t = waktu tempuh fluida sepanjang L (detik) Δh = selisih ketinggian (m atau cm)
L = panjang daerah yang dilewati aliran (m atau cm)
Kelas Koefisien Permeabilitas (cm/jam)
Sangat lambat <0,125
Lambat 0,125-0,500
Agak lambat 0,500-2,000
Sedang 2,000-6,250
Agak cepat 6,250-12,500
Cepat 12,500-25,000
Sangat Cepat >25,000
Tabel B.2 Interpretasi Kelas Tanah Berdasrkan Nilai Koefisien Permeabilitas
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
III. PERALATAN DAN BAHAN
1. Peralatan
Pipet ukur
Gelas ukur
Tabung uji permeabilitas
Timer
2. Bahan
Pasir yang lolos saringan 4 mm
Lokasi pasir ada di samping parkiran mobil Laboratorium Teknik Sipil
Politeknik Negeri Medan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
IV. PROSEDUR PERCOBAAN1. Mengambil contoh benda uji tanah (pasir) secukupnya.
2. Memasukkan pasir ke dalam tabung percobaan dengan membagi-baginya menjadi 3
lapis dan ditumbuk masing-masing 25 tumbukan/lapis.
3. Meletakkan tabung pada alat pengujian permeabilitas yang telah disediakan. Jika
sudah terpasang ukur tinggi atau panjang contoh pasir dalam tabung serta
diameternya.
4. Mengukur tinggi tanah dalam tabung.
5. Mengisi air pada alat pengukur permeabilitas pada bagian atas alat.
6. Setelah gelembung-gelembung udara dalam pasir telah keluar semua, tutup kembali
lubang gelembung udara pada tutup tabung.
7. Catat penurunan tinggi muka air selama percobaan
a.L.Log(h1/h2)A.t
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
V. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN Tinggi jatuh air (h1) = 710 mm Tinggi jatuh air (h2) = 670 mm Panjang contoh benda uji (L) = 50 mm Diameter tabung besar (D) = 77 mm Diameter tabung kecil (d) = 10 mm Waktu (t) = 4620 detik
Luas permukaan tanah (A) = π . r2
= π . (37,5)2
= 4656,62178 mm2
Luas permukaan tabung (a) = π . r2
= π . (5)2
= 78,53975 mm2
k = 2,303 x
=
= 1,058x10-5 mm/detik
2,303.78,53975.50.Log(710/670)4656,62178.4620
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
- Berdasarkan pengujian permeabilitas yang telah dilakukan didapatkan besaran
koefisien permeabilitas (k) = 1,058x10-5 mm/detik.
- Tanah ini masuk dalam kategori lempung
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
I. MAKSUD DAN TUJUAN PENGUJIAN
Maksud dan tujuan penyusunan laporan praktikum perkerasan jalan ini adalah
sebagai berikut :
a. Mendapatkan nilai CBR lapangan
b. Mengetahui dan bisa mengoperasikan alat DCP
c. Mengetahui cara mengolah data dari DCP sehingga di hasilkan nilai CBR lapangan
sesuai dengan kondisi tanah saat itu
II. PERALATAN DAN BAHAN
Dynamic Cone Penetrometr digunakan untuk menentukan nilai CBR ( California
Bering Ratio ) sub grade, sub base atau base coarse suatu system perkerasan secara cepat
dan praktis sebagai pekerjaan Quality Control pembuatan jalan. DCP menghasilkan data
kekuatan tanah sampai 90 cm di bawah tanah dasar.
Adapun spesifikasi Dynamic Cone Penetrometer adalah
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
a) Konus : Baja khusus diameter 20 mm, sudut kemiringan 300
b) Palu penumbuk : berat 8 kg, tinggi jatuh 575 mm
c) Mistar : 100 cm
d) Batang penetrasi : diameter 16 mm
III. PROSEDUR PERCOBAAN
a) Letakkan Alat DCP yang telah dirakit diatas permukaan tanah atau sirtu secara
vertikal 900, jika terjadi penyimpangan sedikit saja akan menyebabkan kesalahan
pengukuranyang relative besar.
b) Baca posisi awal penunjukan mistar ukur ( X0 ) dalam satuan mm.
c) Penunjukkan X0 tidak perlu tepat pada angka nol karena nilai X0 ini akan
diperhitungkan pada nilai penetrasi. Masukkan nilai X0 sebagai ketinggian pemukul.
d) Angkat palu penumbuk sampai menyentuh atas. Lalu lepaskan sehingga menumbuk
landasan penumbuk, tumbukkan ini menyebabkan konus menembus lapisan tanah uji.
e) Baca posisi penunjukkan mistar ukur ( X1 ) terjadi penetrasi. Masukkan nilai X1 ini
f) pada format kolom ke 2 ( pembacaan mistar – mm )
g) Dan selanjutnya dilakukan sampai tumbukan ke 15 atau penetrasi sedalam 90cm,
dalam hal ini tidak didapati penetrasi sedalam 90 cm karena posisi awal ketinggian
batang yang mencapai 23 cm.
IV. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
I. MAKSUD DAN TUJUAN PENGUJIAN
Maksud dan tujuan pengujian direct shear ini adalah sebagai berikut :
a. Mendapatkan nilai kohesivitas tanah (c)
b. Mendapatkan nilai sudut geser dalam tanah (φ)
c. Mengetahui cara mengoperasikan direct shear apparatus
II. PERALATAN DAN BAHAN
a) Direct Shear Apparatur Set
Yang terdiri dari:
Shear Box (Kotak Geser)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
Terdiri dari 2 buah rangka untuk memegang sampel tanah dengan baik dan
dapat disatukan satu sama lain dengan sekrup pada waktu konsolidasi. Kedua
rangka diusahakan mempunyai bidang sentuh sekecil mungkin untuk
mengurangi gesekan. Kedua rangka terletak di dalam kotak yang dapat diisi
air untuk merendam contoh tanah selama percobaan berlangsung. Rangka
bagian atas mempunyai dudukan yang dihubungkan dengan piston yang
berhubungan dengan proving ring. Proving ring ini digunakan untuk
mengukur gaya geser horizontal yang digunakan untuk menggeser sampel
tanah.
Shear Mould
Proving Ring
Beban Konsolidasi
b) Cincin cetak benda uji (ring)
c) Dolly, untuk memindahkan contoh tanah dari ring ke shear box
d) Pisau pemotong
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
e) Jangka sorong
f) Neraca dengan ketelitian 0.01 gram
g) Stopwatch
h) Gelas ukur
i) Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ±
5)oC
III. PROSEDUR PERCOBAAN
a) Mengambil sampel langsung dari lapangan menggunakan cincin cetak.
b) Persiapkan benda uji agar tidak kehilangan kadar air. Dalam mempersiapkan benda
uji terutama untuk tanah yang peka harus hati – hati guna menghindarikan
tergangunya struktur asli dari tanah tersebut.
c) Tebal minimum benda kira – kira 1,3 cm tapi tidak kurang dari 6 kali diameter butir
maksimum. Perbandingan diamter terhadap tinggi benda uji harus minimal 2 : 1.
d) Untuk benda uji yang berbentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar
perbandingan lebar dan tebal minimal 2 : 1.
e) Meratakan sisi atas dan bawah sampel tanah.
f) Memasukkan pelat dasar pada bagian paling bawah dari shear box dan di atasnya
dipasang batu pori. Di atas batu pori dimasukkan pelat berlubang yang beralur, alur
ini harus menghadap ke atas dan arah alurnya harus tegak lurus arah penggeseran,
hal ini dimaksudkan agar sampel tanah benar-benar terjepit secara kuat pada waktu
dilakukan penggeseran.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
g) Memasukkan kembali shear box ke tempat semulanya. Dan tempatkan
kedudukannya dengan mengencangkan 2 buah baut penjepit yang ada.
h) Memasukkan sampel tanah ke dalam shear box dengan susunan sebagaimana
ditunjukkan Gambar
i) Isi shear box dengan air sampai penuh.
j) Atur agar pelat pendorong tepat menempel pada shear box bagian bawah. Cara
menggerakkannya adalah:
k) Lepaskan kunci penggerak manual dengan menarik clutch, sekarang penggeser dapat
digerakkan dengan memutar handwheel. Memutar handwheel searah jarum jam akan
menyebabkan pergeseran ke kanan/maju dan sebaliknya.
l) Setelah penggeser tepat bersinggungan dengan shear box bagian bawah, maka
kembalikan lagi clutch pada kedudukan terkunci, yaitu dengan jalan menarik dan
memutarnya.
m) Piston proving ring diatur agar tepat menyinggung shear box bagian atas, ini berarti
proving ring belum menerima beban. Jadi dial proving ring juga harus diatur tepat
pada nol, demikian juga dial pengukur deformasi horisontal.
n) Atur kedudukan loading yoke dalam posisi kerja, tempatkan juga kedudukan dial
untuk mengukur deformasi vertikal. Atur kedudukan dial ini pada posisi tertentu.
o) Siapkan beban konsolidasinya. Lengan pembebanan ini mempunyai perbandingan
panjang 1 : 10, jadi beban yang bekerja juga mempunyai perbandingan 1 : 10.
p) Sampel tanah siap digeser, dengan lebih dahulu menentukan kecepatan
penggeserannya.
q) Atur susunan gigi agar kecepatan penggeseran sesuai dengan yang diinginkan.
Kecepatan penggeseran yang umumnya dipakai ialah 0,30 mm/menit.
r) Periksa sekali lagi apakah jarum dial proving ring dan dial deformasi horisontal tepat
pada posisi normal. Sekarang penggeseran dapat dimulai, tapi jangan lupa
melepaskan kedua baut yang menyatukan shear box bagian atas dan bawah. Periksa
juga clutch, apakah sudah terkunci.
s) Lakukan pencatatan waktu pada saat penggeseran dimulai dan amati bahwa jarum
dial proving ring dan dial deformasi horisontal mulai bergerak, apabila kedua jarum
KEMENTERIAN PENDIDIKAN TINGGI DAN RISTEK JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jalan Almamater No. 1 Kampus USU Medan 20155, Indonesia Tel. (061) 8210371, 8211235, 8215951, 8210436 Fax. (061)8215845
http//:www.polmed.ac.id e-mail : polmed.ac.id,[email protected]
dial tersebut tidak bergerak berarti ujung dial tersebut belum menyentuh, hentikan
penggeseran.
t) Lakukan pembacaan dan pencatatan dial proving ring, dial deformasi vertikal atau
dial settlement, tiap dial deformasi horisontal bergerak 15 divisi.
u) Lakukan pembacaan sampai contoh tanah runtuh, yang dapat diketahui dari proving
ring yang mulai turun. Setelah mencapai maksimum lakukan pembacaan terus
sebanyak 3 kali.
v) Setelah penggeseran selesai, maka kembalikan shear box pada posisi sebelum
digeser, dengan menggerakkan mundur secara manual. Lepaskan beban konsolidasi
dan keluarkan shear box dari tempatnya.
w) Lakukan kembali semua prosedur di atas dengan 1 buah contoh tanah lagi, tetapi
dengan menggunakan beban konsolidasi yang lebih besar.
IV. HASIL PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN