Laporan Mekanika Tanah II
-
Upload
nita-ratna-sari -
Category
Documents
-
view
576 -
download
81
Transcript of Laporan Mekanika Tanah II
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
1/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 1
BAB I
STANDART PROCTOR TEST
A. TUJUAN
Standart Proctor Test adalah test pemadatan yang dilakukan di
laboratorium untuk menentukan harga maximum berat volume kering (d
max) dan besarnya kadar air yang dicapai saat d max tersebut; kadar air
dimana d max tercapai dinamakan kadar air optimum (wopt). Wopt
tersebut kemudian digunakan sebagai patokan dalam pelaksanaan
pemadatan di lapangan.
B. ALAT dan BAHAN
1. Tanah 2,5 kg
2. Satu set alat standart proctor test (cetakan dan penumbuk)
3. Timbangan dengan ketelitian 4,5 gram
4. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
5. Lengser besar
6. Jack (untuk mengeluarkan contoh tanah dari cetakan)
7. Penggaris besi dengan pinggiran lurus
8. Ayakan no 4
9. Cawan
10.Oven
11.Botol plastic
12.Seperangkat alat untuk menentukan Gs
C. LANGKAH KERJA
1. Ambil tanah yang sudah diangin-anginkan sebanyak 2,5 kg. Pecahkan
semua gumpalan-gumpalan tanah.
2. Tanah yang sudah disiapkan pada langkah no. 1 tersebut diayak
menggunakan ayakan no. 4. Kumpulkan semua tanah yang lolos
ayakan no. 4 didalam lengser yang besar.
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
2/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 2
3. Tambahkan air pada tanah didalam lengser tersebut dan campur hingga
merata untuk membuat kadar air dari tanah tersebut kira-kira 5%.
4. Tentukan berat cetakan + plat dasar (W1)
5. Pasang silinder perpanjangan pada bagian atas dari cetakan
6. Tanah yang sudah disiapkan pada langkah no.3 tersebut kemudian
dibagi menjadi 3 bagian. Masukkan masing-masing bagian tanah
kedalam cetakan didalam 3 lapis yang kira-kira sama tebalnya. Tiap-
tiap lapis harus dipadatkan secara merata dengan menggunakan
standart proctor hammer sebanyak 25x
7. Lepaskan silinder perpanjangan yang disambung pada bagian atas
cetakan. Silinder perpanjangan tersebut harus dilepas secara hati-hati
supaya tidak merusak tanah yang dipadatkan didalam silinder tersebut.
8. Dengan menggunakan penggaris besi, potong kelebihan tanah diatas
cetakan secara perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit hingga
permukaan tanah yang dipadatkan sama tinggi dengan permukaan
tanah tersebut.
9. Timbang berat cetakan + tanah yang sudah dipadatkan + plat dasar
(W2)
10.Lepaskan plat dasar dari cetakan, kemudian keluarkan tanah yang
sudah dipadatkan dari dalam cetakan dengan menggunakan jack.
11.Ambil sedikit contoh tanah, dan letakkan didalam cawan untuk
ditentukan kadar airnya.
12.Pecahkan gumpalan- gumpalan tanah yang sudah dikeluarkan dari
cetakan (angkah no 10) dengan tangan dan campur tanah tersebut
dengan tanah lembab yang tersisa didalam lengser. Tambahkan air dancampur hingga merata agar kadar air dari campuran tersebut naik kira-
kira 2%.
13.Ulangi urutan langkah no.5-no.12. didalam pelaksanaan test ini, harga
dari d mula-mula akan naik, dan kemudian akan turun. Teruskan test
tersebut sampai didapat paling sedikit dua kali pembacaan harga dari
d yang makin mengecil.
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
3/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 3
14.Pada hari berikutnya, timbang tanah yang sudah dikeringkan pada
langkah no.11 untuk mengetahui berat tanah kering yang
bersangkutan, dan kemudian tentukan kadar airnya.
15.Selanjutnya dari contoh tanah tersebut tentukan harga Gs nya.
Test Kepadatan Laboratorium ( Proctor Test )
1. Apa dan bagaimana perbedaan antara :
a. Standart Proctor Test
b. Modified Proctor Test
2. Jenis test yang manakah yang saudara lakukan di laboratorium? Kenapa
saudara melakukann jenis test tersebut ?
3. Gambarkan grafik antara berat volume kering ( ) dan kadar air ( )
dari percobaan yang saudara lakukan di laboratorium !
4. Dari grafik yang saudara gambar tersebut, tentukan hargaharga :
( berat volume kering maximum )
( kadar air optimum )
5. Apakah yang dimaksud kepadatan relative ( R ) 95% ? dan tentukan
besarnya hargaharga dari ; Wc dry-side dan Wc wet-side ?
6. Apakah yang dimaksud dengan memadatkan pada kadar air dry-side dan
wet-side?
7. Apakah kegunaan dari hasil test tersebut diatas dalam praktek di lapangan
?
Jawab :
1) a. Merupakan tes kepadatan tanah secara laboratorium yang dilakukan
dengan cetakan 10,16 cm ( 4 inci ) dan tinggi 11,643 cm ( 4,584 inci )
yang terdiri dari 2 bagian cetakan yaitu atas dan bawah dan dilakukan
dengan berat palu penumbuk 2,5 kg, tinggi jatuh penumbuk 30,48 cm ( 12
inci ). Untuk setiap kali percobaan, tanah dibagi 3 lapisan dengan jumlah
tumbukan 25x per lapisan.
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
4/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 4
b. Mempunyai volume cetakan yang sama dengan proctor standart test yang
dilakukan dengan berat palu penumbuk 4,54 kg dan tinggi jatuh penumbuh
45,72 cm ( 18 inci ).
2) Yang kami lakukan di laboatorium adalah proctor standart test karena untuk
mengetahui kepadatan sirtu dengan perlakuan kadar air 2 3 % setiap
perlakuannya.
3) * Berat tanah basah ( Wt ) = ( cawan tanah basah )cawan kosong
a. Wt = 19,2 gr6,8 gr = 12,4 gr
Wt = 24,9 gr6,9 gr = 18,9 gr
b. Wt = 26,6 gr1,0 gr = 19,6 gr
Wt = 20,8 gr6,9 gr = 13,9 gr
c. Wt = 29,5 gr8,3 gr = 21,2 gr
Wt = 32,6 gr6,9 gr = 25,7 gr
d. Wt = 30,4 gr8,1 gr = 22,3 gr
Wt = 34,4 gr6,9 gr = 27,5 gr
e. Wt = 48,2 gr6,9 gr = 41,3 gr
Wt = 52,0 gr6,9 gr = 45,1 gr
f. Wt = 61,5 gr6,9 gr = 54,6 gr
Wt = 46,2 gr6,9 gr = 39,3 gr
g. Wt = 48,5 gr8,3 gr = 40,2 gr
Wt = 57,7 gr8,4 gr = 46,3 gr
*Berat tanah kering ( Ws ) = ( cawan + tanah kering ) cawan kosong
a. Ws = 18,6 gr6,8 gr = 11,8 gr
Ws = 24,0 gr6,9 gr = 17,1 gr
b. Ws = 25,2 gr7,0 gr = 18,2 gr
Ws = 19,8 gr6,9 gr = 12,9 gr
c. Ws = 27,5 gr8,3 gr = 19,2 gr
Ws = 30,1 gr6,9 gr = 23,2 gr
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
5/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 5
d. Ws = 27,9 gr8,1 gr = 19,8 gr
Ws = 31,5 gr6,9 gr = 24,6 gr
e. Ws = 42,3 gr6,9 gr = 35,4 gr
Ws = 45,7 gr6,9 gr = 38,8 gr
f. Ws = 53,0 gr6,9 gr = 46,1 gr
Ws = 39,7 gr6,9 gr = 32,8 gr
g. Ws = 41,1 gr8,3 gr = 32,8 gr
Ws = 46,2 gr8,4 gr = 37,8 gr
*Berat Air ( Ww ) = Berat tanah basah ( Wt )Berat tanah kering ( Ws )
1. Ww = 12,4 gr11,8 gr = 0,6 gr
Ww = 18,0 gr17,1 gr = 0,9 gr
2. Ww = 19,6 gr18,2 gr = 1,4 gr
Ww = 13,9 gr12,9 gr = 1,0 gr
3. Ww = 21,2 gr19,2 gr = 2,0 gr
Ww = 25,7 gr23,2 gr = 2,5 gr
4. Ww = 22,3 gr19,8 gr = 2,5 gr
Ww = 27,5 gr24,6 gr = 2,9 gr
5. Ww = 41,3 gr35,4 gr = 5,9 gr
Ww = 45,1 gr38,8 gr = 6,3 gr
6. Ww = 54,6 gr46,1 gr = 8,5 gr
Ww = 39,3 gr32,8 gr = 6,5 gr
7. Ww = 40,2 gr32,8 gr = 7,4 gr
Ww = 46,3 gr37,8 gr = 8,5 gr
*Kadar air ( Wc ) =
x100 %
1. Wc =
= 5,085
Wc =
= 5,263
2. Wc =
= 7,692
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
6/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 6
Wc =
= 7,752
3. Wc =
= 10,417
Wc =
= 10,776
4. Wc =
= 12,626
Wc =
= 11,789
5. Wc =
= 16,667
Wc = = 16,237
6. Wc =
= 18,655
Wc =
= 19,817
7. Wc =
= 22,561
Wc =
= 22,487
*Volume Mold ( Vt ) = Luas alas x t
=
x x t
=
x x 11,52
= 991,32
*Berat mold kosong = 4025 gr
*Berat tanah basah ( Wt ) = ( Berat mold + tanah basah )berat mold
1. Wt = 5472 gr4052 gr = 1691 gr
2. Wt = 5847 gr4052 gr = 1795 gr
3. Wt = 5947 gr4052 gr = 1895 gr
4. Wt = 6040 gr4052 gr = 1988 gr
5. Wt = 6130 gr4052 gr = 2078 gr
6. Wt = 6060 gr4052 gr = 2008 gr
7. Wt = 5928 gr4052 gr = 1876 gr
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
7/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 7
*Berat volume tanah ( )=
1. =
= 1,706
2. = = 1,811
3. =
= 1,912
4. =
= 2,005
5. =
= 2,096
6. =
= 2,026
7. =
= 1,892
*Berat volume kering ( ) =
1. =
= 1,623
=
= 1,681
2. =
= 1,682
=
= 1,681
3. =
= 1,732
=
= 1,726
4. =
= 1,780
=
= 1,794
5. =
= 1,797
=
= 1,803
6. =
= 1,707
=
= 1,691
7. =
= 1,544
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
8/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 8
=
= 1,545
*Gs =
=
1) = Vw = =
()
=
7,5
Karena Vw = Vs ,jadi
= =
= 2,667
Gs = =
= 2,667 ,Gs pada c = 2,667 x 0,9971 = 2,659
2) = Vw = =
()
=
7,5
Karena Vw = Vs ,jadi
= =
= 2,667
Gs =
=
= 2,667 ,Gs pada c = 2,667 x 0,9971 = 2,659
3) = Vw = =
()
=
7,5
Karena Vw = Vs ,jadi
= =
= 2,667
Gs =
=
= 2,667 ,Gs pada c = 2,667 x 0,997 = 2,659
Gs ratarata =
= 2,659
*=
1. Wc = 12% =
= 2,016
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
9/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 9
2. Wc = 15% =
= 1,901
3. Wc = 18% =
= 1,798
4. Wc = 20% =
= 1,736
5. Wc = 22% =
= 1,678
6. Wc = 24% =
= 1,623
7. Wc = 26% =
= 1,572
4) = 1,798 dan = 14,5%
5) R =
()x 100%
95% =
x 100%
0,95 x 1,798 =
= 1,7081
1.798 1.79814.5
14.5
9.2, 1.708 19, 1.708
1.5
1.55
1.6
1.65
1.7
1.75
1.8
1.85
1.9
1.95
2
0 5 10 15 20 25 30
berat
volumekering(gr/cm3)
kadar air ( % )
Kadar Air
Gamma zav
Gamma d max
Wc opt
Gamma d lap
Wc dry side
Wc wed side
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
10/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 10
6) Pemadatan pada kondisi dry side adalah dimana pemadatan yang
dilakukan dengan kadar air kecil / berada di atas kadar air optimum.
Sedangkan pemadatan pada kondisi wet side adalah pemadatan yang
dilakukan dengan kadar air besar / berada di atas kadar air optimum
7) Untuk mengetahui kepadatan tanah sirtu dengan perlakuan kadar air
seberapa banyak yang harus diberikan.
D. Kesimpulan :
bertujuan untuk menentukan harga maksimum berat volume kering (d
max) dan besarnya kadar air yang dicapai saat d tersebut; kadar air dimana d
max tercapai dinamakan kadar air optimum (wopt). harga dari wopt tersebut
kemudian dipakai sebagai patokan dalam pelaksanaan pemadatan dari tanah
yang bersangkutan di lapangan.
Dari hasil tes yang telah dilakukan. Maka di peroleh data sebagai berikut :
Berat volume kering (d max) = 1,798 gr/cm3
Kadar air optimum (Wcopt) = 14,5 %
Spesific grafity = 2,659
Wc wie side = 19 %
Wc dry side = 9,2 %
Hasil diatas akan dipakai sebagai patokan dalam pelaksanaan pemadatan dari
tanah yang bersangkutan di lapangan.
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
11/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 11
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
12/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 12
BAB II
SAND CONE TEST
A. TUJUAN
Untuk menentukan kepadatan tanah di lapangan.
Untuk mengetahui derajat kepadatan di lapangan, yaitu
perbandingan antara kepadatan tanah lapangan dengan
kepadatan maksimum dari hasil standart proctor test.
B. ALAT dan BAHAN
1. Satu set alat sand cone yang terdiri dari : botol transparan, corong
logam, dan pelat dasar
2. Peralatan kecil terdiri : palu, sendok, kuas, dan kapi
3. Timba untuk tempat tanah
4. Peralatan untuk menentukan kadar air
5. Timbangan kapasitas 500gr dengan ketelitian 0,1 gr untuk
menentukan kadar air6. Timbangan kapasitas 10kg dengan ketelitian 1,0 gr
7. Oven
8. Pasir silica
9. Air suling
C. LANGKAH KERJA
1. Menentukan volume botol transparan dengan cara:
a. Timbang alat (botol + corong) =W1
b. Isi botol dengan air suling, bersihkan air yang menempel di
luar botol
c. Timbang botol yang diisi air tersebut (W2)
d. Hitung berat air = W2 W1, berat air = volume air jika harga
w=1 dan volume air adalah sama dengan volume botol
2. Menentukan berat volume pasir silica dengan cara:
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
13/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 13
a. Letakkan alat dengan botol di bawah pada dasar yang rata,
tutup kran kemudian isi corong dengan pasir silica
b. Bukalah kran, isi botol dengan pasir silica sampai penuh dan
dijaga selama pengisian corong terisi pasir paling sedikit
setengahnya
c. Tutup kran dan bersihkan kelebihan pasir diatas kran dan
timbanglah beratnya (W3)
d. Hitung berat pasir silica dalam botol = W3W1
e. Hitung berat volume pasir silica =
, dimana volume
pasir silica = volume botol
3. Menentukan berat pasir silica dalam corong dengan cara:
a. Isi botol dengan pasir silica secukupnya (melebihi volume
corong) dan timbang beratnya (W4)
b. Letakkan alat dengan corong dibawah; corong diletakkan diatas
pelat dasar, dimana kedudukan pelat dasar harus rata dan bersih
c. Bukalah kran pelan-pelan sampai pasir berhenti mengalir
d. Tutup kran dan timbanglah alat beserta sisa pasir (W5)
e. Hitung berat pasir silica dalam corong = W4-W5
4. Menentukan berat volume tanah:
a. Isi botol dengan pasir sampai penuh, timbang beratnya W6
b. Ratakan permukaan tanah yang akan diperiksa. Letakkan pelat
dasar pada permukaan tanah yang telah rata tersebut dan
kokohkan dengan paku dikeempat sisinya
c. Galilah lubang sedalam minimal 10 cm (tidak melebihi satu
hamparan padat)
d. Seluruh tanah hasil galian dimasukkan dalam kaleng yang
tetutup yang telah diketahui beratnya (W7), dan timbang
kaleng + tanah tersebut beratnya (W8)
e. Letakkan alat dengan corong dibawah diatas pelat dasar yang
telah disiapkan untuk melubangi tanah, buka kran pelan-pelan
sehingga pasir silica masuk kedalam lubang. Setelah pasir
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
14/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 14
silica berhenti mengalir tutup kran kembali dan timbang alat
beserta sisa pasir silica, beratnya (W9)
f. Ambil tanah sedikit dari kaleng untuk ditentukan kadar airnya
Test Kepadatan Lapangan ( Sand Cone Test )
1. Dari percobaan yang saudara lakukan di lapangan, tentukan harga harga
:
a. ( berat volume kering )b. Wc ( kadar air )
2. Tentukan besarnya harga prosentarse kepadatab lapangan ( R ) terhadap
kepadatan laboratorium yang telah saudara lakukan sebelumnya ?
3. Apakah kegunaan dari hasil test tersebut diatas dalam praktek di lapangan
?\
Jawab :
*Menentukan p ( berat volume pasir )
( Botol corong + pasir )( botol corong ) = 8624 gr1063 gr = 7561
gr
( Botol corong + air )( botol corong ) = 5785 gr1063 gr = 4722
gr
Karena = 1, maka Ww/Vw menjadi Ww = Vw
*= =
= 1,061
*Menentukan berat pasir Wp ( dalam corong )
( Botol corong + pasir )( botol corong + sisa pasir ) = 8585 gr6935 gr = 1650
gr
*Menentukan berat volume tanah ()
Berat tanah = ( tanah galian + ember )berat tempat
= 1284 gr292 gr = 992 gr
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
15/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 15
Berat pasir dalam lubang = {( Berat botol, corong + pasir ) ( botolcorong + sisa pasir)} {( botol corong +
pasir )( botol corong + sisa pasir )}
= ( 7610 gr - 5065 gr )( 1650 gr )
= 895 gr
Volume lubang ( Ve ) = =
Vp =
=
= 559,03
=
=
= 1,775
1) a. Berat volume kering ( )
=
=
= 1,339
=
= 1,375
=
= 1,357
b.Menentukan Wc
=
x 100 % =
( )
( )x 100 % = 32,53 %
=
x 100 % =
( )
( )x 100 % = 29,13 %
2) Presentase kepadatan lapangan ( R )
=
x 100 %
=
x 100 %
= 74,47 %
=
x 100 %
=
x 100 %
= 76,47 %
Untuk menentukan kepadatan tanah di lapangan.
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
16/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 16
Untuk mengetahui derajat kepadatan di lapangan, yaitu perbandingan
antara kepadatan tanah lapangan dengan kepadatan maksimum dari hasil
standart proctor test
PRAKTIKUM KEPADATAN LAPANGAN
SAND CONE
Sample No 1 2 3 4 5
Berat botol dan corong 1063 gr
Berat botol dan corong + air 5785 gr
Berat botol dan corong + pasir 8624 gr
Berat volume pasir 1.601 gr/cm3
Berat botol dan corong + pasir 8585 gr
Berat botol dan corong + sisa pasir 6935 gr
Berat pasir dalam corong 1650 gr
Berat Botol dan corong + pasir 7610 gr
Berat botol dan corong + sisa pasir 5065 gr
Berat tempat 292 gr
Berat tempat + tanah 1284 gr
Berat Pasir dalam lubang 895 gr
Berat Tanah 992 gr
Volume Lubang, Ve 559.03 cm3
Berat Volume Tanah 1.775 gr/cm3
No cawan 77 27
Berat Cawan 49.7 39.1 gr
Berat Cawan + tanah basah 60.7 52.4 gr
Berat Cawan + tanah kering 58 49.4 gr
Kadar air, wc 32.53 29.13 %
Berat Volume Kering 1.339 1.375 1.357 gr/cm3
HASIL TEST LABORATURIUM
Berat Volume Kering max 1.798 gr/cm3
Kadar air opimum 32.53 29.13 %
Prosentase kepadatan lapangan 74.47 76.47 %
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
17/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 17
D. Kesimpulan :
Test ini dimaksudkan untuk menentukan kepadatan tanah di lapangan
disamping itu tes ini juga untuk mengetahui derajat kepadatan tanah di
lapangan, yaitu perbandingan antara kepadatan tanah lapangan dengan
kepadatan maksimum dari hasil standart proctor test
Dari hasil tes yang telah dilakukan. Maka di peroleh data sebagai berikut :
Beret volume tanah (t) = 1,798 gr/cm3
= 1,357 gr/cm3
Presentase kepadatan lapangan, R = 75,47 %
Hasil tes laboratorium
Berat volume kering (d max) = 1,798 gr/cm3
Kadar air optimum (Wcopt) = 14,5 %
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
18/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 18
BAB III
UNCONFINED TEST
A. Tujuan pengujian :
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan parameter kekuatan tekan bebas
tanah kohesif pada kondisi tanah asli ( undisturbed ) maupun tanah yang di
padatkan / di buat ( remoulded )
B. Peralatan yang digunakan :
a. Tabung contoh tanah
b. Mesin penekan
c. Tabung penuh dan tabung belah
d. Alat pengeluar contoh
e. Dial defermasi
f. Jangka sorong
g. Stop watch
h. Oven
i.
Timbanganj. Gergaji kawat atau pisau
C. Benda uji yang di gunakan :
a. Ukuran benda uji ;
Benda uji yang digunakan mempunyai diameter minimum 1.3 in ( 33
mm), apabila ukuran maksimum partikel benda uji lebih kecil dari 1/10
diameter benda uji. Untuk benda uji yang berdiameter minimal 2.8 in
(71 mm) atau lebih, digunakan apabila ukuran partikel maksimum
lebih kecil dari 1/6 diameter benda uji. Tinggi contoh dibuat 2 atau 3
kali diameternya .
b. Benda uji asli :
Untuk menjamin keaslian benda uji keluarkan benda uji dari
dalam tabung contoh asli, potong bagian contoh yang terdapat
pada tepi tabung contoh asli sepanjang 2 cm. Dorong benda uji
pada tabung contoh asli, sampai masuk seluruhnya ke dalam
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
19/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 19
tabung yang akan diuji. Ratakan kedua ujung permukaan benda
uji dengan pisau.
Ambil benda uji dari tabung contoh asli dengan memasang
tabung yang sesuai ukuran benda uji yang digunakan tepat
ditengah-tengah.
Keluarkan benda uji yang sudah tercetak dalam tabung dengan
alat pengeluar contoh, tentukan berat benda uji.
c. Benda Uji Buatan
Siapkan tabung belah yang sudah diberi pelumas bagian
dalamnya dengan ukuran sesuai pada langkah 1.
Siapkan benda uji dari contoh tanah asli atau dari contoh tanah
terganggu. Untuk benda uji dari contoh tanah buatan, remas-
remas dengan jari tangan hingga mendapatkan berat isi
seragam. Masukkan sedikit demi sedikit ke dalam tabung belah
dan padatkan. Pengisian terus dilakukan sampai memenuhi isi
tabung. Usahakan dalam memadatkan benda uji tersebut
menghasilkan tingkat kepadatan yang sama.
Keluarkan benda uji tersebut, tentukan beratnya.
D. Urutan Pelaksanaan Test
a. Tempatkan benda uji pada mesin penekan tepat ditengah-tengah plat
bagian bawah. Turunkan plat bagian atas sampai menyentuh
permukaan benda uji.
b. Putar dial beban maupun dial reformasi pada posisi nol.
c. Lakukan penekanan dengan nilai regangan - 2 % per menit fan catat
nilai beban dan deformasi yang terjadi setiap 30 detik.d. Penekanan terus dilakukan hingga sudah tidak ada penambahan beban
pada penambahan regangan atau hingga tercapainya regangan 20%.
e. Tentukan kadar air benda uji tersebut.
f. Gambarkan pola keruntuhan yang terjadi pada benda uji tersebut, dan
ukur sudut kemiringan keruntuhannya.
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
20/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 20
E. Tahapan Perhitungan :
Adapun langkah-langkah perhitungannya yang diisikan adalah
sebagai berikut :
a. Tentukan berat benda uji (gr)
b. Tentukan tinggi benda uji (cm)
c. Tentukan diameter benda uji (cm)
d. Tentukan luas benda uji (cm)
e. Tentukan harga berat volume benda uji (gr/cm)
f. Pada kolom 1, data yang diisikan adalah data waktu pengamatan
(menit)
g. Kolom 2, diisikan data berdasarkan dari hasil pengamatan pembacaan
dial reading regangan selama pengujian.
h. Kolom 3, diisikan data berdasarkan dari hasil pengamatan pembacaan
dial beban (Load Dial)
i. Kolom 4, hitung harga deformasi benda uji (h) dalam satuan cm,
yaitu dengan cara data dari kolom 2 dikalikan 0.001.
j. Kolom 5 hitung harga regangan aksial ()dalam satuan persen. Nilai
regangan aksial selama beban diberikan, sebagai berikut :
Dimana :
= regangan aksial
h = perbedaan tinggi benda uji
h = tnggi benda uji semula
contoh pada table 4.2 :
Pada waktu 0,5 menit, diperoleh harga h 0,038 cm (dari kolom 4),
sedangkan tinggi saple (h) = 7,6 cm.
Maka :
=
=
= 0,5 %
k. Kolom 6, hitung harga factor koreksi luas menggunakan rumus : (1-),
yaitu dengan cara : satu dikurangi harga dari kolom 5.
Contoh table 4,2 :
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
21/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 21
Pada waktu 0,5 menit, setelah dihitung harga = 0,5 % (dari kolom 5),
maka :
Harga factor koreksi luas = 10,5% = 10,005 = 0,995
l. Kolom 7, hitung luas permukaan benda uji hasil koreksi, selama beban
diberikan, sebagai berikut :
A =
Dimana :
= luas permukaan tinggi benda uji
= regangan aksial
Contoh pada Tabel 4.2 :
Pada waktu 0,5 menit, setelah dihitung harga (1 - ) = 0,995, sedangkan
luas benda uji () = 11,341 cm, maka :
cm
m. Kolom 8, hitung harga total beban diatas benda uji yaitu dilakukan
dengan cara data dari kolom 3 dikalikan dengan harga kalibrasi
proving ring alat tersebut.
n.
Tentukan tegangan yang terjadi, yang merupakan beban persatuanluas, sebagai berikut :
Dimana :
= tegangan persatuan luas (kg/cm)
P = beban yang diberikan (kg)
A = luas permukaan benda uji terkoreksi
Contoh pada Tabel 4.2 : Pada waktu 0,5 menit total beban (P) yang
diberikan adalah = 0,47 kg (dari kolom 8), sedangkan A= 11,398 cm
(dari kolom 7)
Maka :
=
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
22/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 22
o. Buat grafik hubungan antara tegangan pada skala absis. Tentukan dari
grafik tersebut nilai tegangan yang maksimum. Nilai tersebut
merupakan nilai kekuatantekan bebas (Unconfined Strength).
F. Pengolahan Data
1. Dari hasil testUnconfined yang saudara lakukan di Laboratorium,
tentukan harga-harga :
Berat Volume tanah (t)
Kadar air (Wc)
Berat Volume kering (d)
Luas contoh tanah (Ao)
Beban yang bekerja (P)
Besarnya tegangan ()
Regangan ()
2. Gambarkan grafik hubungan tegangan () dan regangan ()
3. Tentukan besarnya harga harga kuat tekan bebas (qu) dan tegangan
geser (Cu) dari tanah tersebut.
4. Apakah kegunaan dari hasil test tersebut diatas dalam praktek
lapangan
Jawab
1) Berat Volume Tanah ( t )
Berat tanah ( Wt ) = ( Berat tabung + tanah )Berat tabung
= 220,7 gr95,6 gr
= 125,1 gr
d = 3,5 cm Luas () =
.
=
3,14 .
= 9,616
V = Luas x t
= 9,616 x 7,21 cm
= 69,33
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
23/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 23
2) Kadar Air ( Wc )
Berat tanah basah + cawan = 133,7 gr
Berat tanah kering + cawan = 99,2 gr
Berat cawan kosong = 8,6 gr
Wc =
x 100 %
Wc =()
()x 100 %
=38,08 %
3) Berat Volume Kering (d )
d =
=
= 1,306 gr/
4) Angka Pori ( e )
e = (
)1
= (
)1
= 1,305
1. 0.5 menit
H = 55 X 0,001
= 0,055
=
x 100%
=
x 100%
= 0,8%
=
=
= 9,694
=
=
= 0,083
2. 1 menit
H = 110 X 0,001
= 0,11
=
x 100%
=
x 100%
= 1,5%
=
=
= 9,762
=
=
= 0,198
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
24/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 24
3. 2 menit
H = 220 X 0,001
= 0,22
=
x 100%=
x 100%
= 3,1%
=
=
= 9,924
=
=
= 0,267
4. 3 menit
H = 330 X 0,001
= 0,33
=
x 100%
=
x 100%= 4,6%
=
=
= 10,08
=
=
= 0,324
5. 4 menit
H = 440 X 0,001
= 0,44
=
x 100%=
x 100%
= 6,1 %
=
=
= 10,241
=
=
= 0,38
6. 5 menit
H = 550 X 0,001
= 0,55
=
x 100 %
=
x 100 %= 7,6 %
=
=
= 10,407
=
=
= 0,432
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
25/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 25
7. 6 menit
H = 660 X 0,001
= 0,66
=
x 100%=
x 100%
= 9,2%
=
=
= 10,59
=
=
= 0,465
8. 7 menit
H = 770 X 0,001
= 0,77
=
x 100%
=
x 100%= 10,7%
=
=
= 10,768
=
=
= 0,495
9. 8 menit
H = 880 X 0,001
= 0,88
=
x 100%=
x 100%
= 12,2%
=
=
= 10,952
=
=
= 0,514
10.9 menit
H = 990 X 0,001
= 0,99
=
x 100 %
=
x 100 %= 13,7 %
=
=
= 11,143
=
=
= 0,524
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
26/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 26
11.10 menit
H = 1100 X 0,001
= 1,1
=
x 100%=
x 100%
= 15,3%
=
=
= 11,353
=
=
= 0,551
12.11 menit
H = 1210 X 0,001
= 1,21
=
x 100%
=
x 100%= 16,8%
=
=
= 11,558
=
=
= 0,549
13.12 menit
H = 1320 X 0,001
= 1,32
=
x 100 %=
x 100 %
= 18,3 %
=
=
= 11,77
=
=
= 0,549
14.13 menit
H = 1430 X 0,001
= 1,43
=
x 100%
=
x 100%= 19,8%
=
=
= 11,99
=
=
= 0,564
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
27/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 27
15.14 menit
H = 1540 X 0,001
= 1,54
=
x 100%=
x 100%
= 21,4%
=
=
= 12,23
=
=
= 0,519
5) = 0,563
Cu =
x
=
x 0,563
= 0,2815
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
28/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1 | M e k a n i k a T a n a h II 28
0.563 0.563
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0 10 20
COMPRESSIONSTRESS,
(kg/cm2)
AXIAL STRAIN (%)
GARIS
BERAT
Qu
m
TIITI
KBORNO
KEDALAMAN (M)
BERATSAMPLE
(GRAM)
TINGGISAMPLE
(CM) H
DIAMETE
RSAMPLE(CM)
LUAS(CM)
A0
BRT
VOLBASAH
(gr/cc)
SPESIFICGRAFITY
GS
KADARAIR (%)
Wc
KUAT
TEKAN(Kg/CM
2)
AXIALSTRAI
N (%)
MODULUS
ELASTICITY
(Kg/CM2)
SENSITIVY RATIO
125.1 7.21 3.5 9.616 1.804 38.08 0.563 16.2
WAK
TU(mnt)
DEFORMDIAL
READING
(0,01xmm)
LOAD
DIAL(UNITS)
SAMPLE
DEFORMh (cm)
AXIALSTRAIN=h/h
(%)
AREACORRE
CFACTO
R 1-
CORREC
AREAA'=
A0/1-
TOTALLOAD ONSAMPLE
(COL.3"LR
C)
COMPRES
STREES
(kg/cm)
0 0
0.5 55 1,2 0,055 0,8 0,992 9,694 0,8 0,083
1 110 3,4 0,11 1,5 0,985 9,762 1,93 0,198
2 220 4,8 0,22 3,1 0,969 9,924 2,65 0,267
3 330 6 0,33 4,6 0,954 10,08 3,27 0,324
4 440 7,2 0,44 6,1 0,939 10,241 3,89 0,38
5 550 8,4 0,55 7,6 0,924 10,407 4,50 0,432
6 660 9,2 0,66 9,2 0,908 10,59 4,92 0,465
7 770 10 0,77 10,7 0,893 10,768 5,33 0,495
8 880 10,6 0,88 12,2 0,878 10,952 5,63 0,514
9 990 11 0,99 13,7 0,863 11,143 5,84 0,524
10 1100 11,8 1,1 15,3 0,847 11,353 6,25 0,551
11 1210 12 1,21 16,8 0,832 11,558 6,35 0,549
12 1320 12,2 1,32 18,3 0,817 11,77 6,46 0,549
13 1430 12,8 1,43 19,8 0,802 11,99 6,76 0,564
14 1540 12 1,54 21,4 0,786 12,234 6,35 0,519
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
29/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 29
G. Kesimpulan :
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan parameter kekuatan tekan bebas
tanah kohesif pada kondisi tanah asli (undisturbed) maupun tanah yang
dipadatkan/dibuat (remoulded).
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan. Maka diperoleh data sebagai
berikut:
qu = 0,563 kg/cm2
cu = 0,2815 kg/cm2
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
30/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 30
BAB IV
DIRECT SHEAR TEST
A.
Tujuan pengujian :
Pengujian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh parameter
kekuatan geser tanah terganggu atau tanah tidak terganggu yang
terkonsolidasi, dan diuji geser dengan diberi kesempatan dan kecepatan
gerak tetap.
B. Peralatan dan bahan yang digunakan :
a. Tabung contoh tanah
b.Alat pendorong contoh tanah ( extruder )
c.Gergaji kawat ( pisau pemotong)
d.Satu set peralatan direct shear
e. Batu pori
f. Dial holder
g.Timbangan dengan ketelitian0,01 gram
h.Stop watch
i. Cawan
j. Contoh tanah
k.Air suling atau air bersih
C. Urutan pelaksanaan test:
Test direct ini dilakukan sebanyak 3 kali dengan beban yang berbeda ,
yaitu 10 kg ,20 kg dan 40 kg. langkah langkah yang diambil dalampelaksanaan test adalah :
a. Persiapan benda uji
b. Pemasangan benda uji pada kotak geser
c. Penyetelan rangka pembeban vertical
d. Penyetelan arloji ukur gerak vertical
e. Penyetelan arloji ukur gerak horizontal
f. Pembacaan
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
31/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 31
D. Urutan langkahlangkah persiapan benda uji :
a. Ambil contoh tanah dengan menggunakan tabung contoh
b. Letakkan tabung contoh tanah pada alat pendorong ( extruder ), stel
dan kunci alat tersebut hingga tabung contoh tidak bergerak
c. Putar alat pendorong hingga contoh tanah di dalam tabung keluar
sedikit , potong dan ratakan dengan gergaji kawat bagian permukaan
sampai mendapatnkan permukaan tanah yang bersih ( tidak terdapat
batu )
d. Setelah mendapatkan permukaan yang bersih , letakkan ring direct
shear ( cincin cetak ) pada bagian tepi tabung . selanjutnya dorong
terus contoh tanah tersebut hingga masuk ke dalam cincin , lalu
ratakan permukaan contoh tanah bagian atas dan bawah dengan pisau
atau kapi
E. Urutan langkahlangkah pemasangan benda uji pada kotak geser :
a. Sebelum memasukkan contoh tanah kedalam kotak geser , terlebih
dahulu periksa dan bersihkan kotak geser, pasang baut pengunci agar
kotak geser bagian atas dan bawah menjadi satu rangkaian.
b. Masukkan batu pori bagian bawah kedalam kotak geser, lalu letakkan
cincin cetak yang berisi contoh tanah, pada kotak geser dengan posisi
bagian runcingnya menghadap keatas.
c. Masukkan contoh tanah ke dalam kotak geser dengan menggunakan
alat pengeluar contoh yang di tekan hingga keseluruhan contoh tanah
masuk ke dalam alat geser , seperti terlihat pada gambar 3.4d. Pasang batu pori bagian atas, dan stel alat pembeban vertical. Untuk
beban pada pengujian pertama ini yang diberikan adalah 10 kg.
selanjutnya pasar arloji ukur gerak vertical
e. Stel dan pasangloji ukur gerak horizontal
f. Jenuhkan contoh tanah dengan cara mengisi bak dengan air hingga
contoh tanah dan batu pori terendam seluruhnya.
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
32/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 32
F. Urutan penyetelan rangka pembeban vertical
a. Angka ujung lengan pembeban agar rangka pembebanan dapat diatur
sedemikian rupa hingga posisinya benarbenar vertical tegak lurus
b. Memasang stank pembebanan dan letakkan sampai menyentuh kotak
geser dan usahakan agar posisinya tidak berubah
c. Memasang beban 10 kg pada gantungan beban hingga lengan
pembebanan tidak mengambang letakknya.
G. Urutan penyetelan arloji ukur gerak vertical :
a. Memasang arloji ukur pada penopang arloji ukur
b. Menyetel lengan penggantung arloji ukur agar batang arloji ukur
menyentuh batang penekan bagian atas
c. Menyetel arloji ukur sehingga letak jarum berada pada posisi nol
H. Urutan penyetelan arloji ukur gerak horizontal :
a. Memasang arloji ukur pada penopang arloji ukur horizontal
b. Menyetel penopang arloji ukur agar batang arloji ukur menyentuh
kotak geser yang berisis contoh tanah
c. Menyetel arloji ukur sehingga letak jarum berada diposisi nol
I. Pembacaan
a. Setelah penyetelan arloji vertical dan horizontal pada arloji dan
stopwatch telah siap. Kemudian alat dial holder digunakan
b. Pembacaan arloji horizontal untuk 1 menit adalah 40 dan begitu
seterusnyac. Pembacaan arloji vertical untuk setiap 1 menit
d. Pembacaan dilakukan terus menerus sampai arloji vertical nilainya
turun hingga 2x atau 3x
J. Pengolahan Data
1. Sebutkan besarnya gaya normal yang saudara gunakan dalam
melakukan percobaan tersebut (N1, N2, N3)
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
33/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 33
2. Sebutkan besarnya gaya geser maximum dari masing-masing benda uji
(P1, P2 dan P3) setelah diberikan gaya normal (N1, N2, ) dan N3)
3. Tentukan besarnyategangan normal dan tegangan geser dari masing-
masing benda uji
4. Gambarkan grafik hubungna antara tegangan geser ( ) dan tegangan
normal ().
5. Dari grafik no.4 yang saudara gambarkan tentukan besarnya harga
kohesi tanah (C) dan sudut geser tanah ()
6. Apakah kegunaan hasil test tersebut diatas dalam praktek lapangan.
Penyelesaian
1. = 10 kg =
x =
x 3,14 x = 33,06
= 20 kg =
x =
x 3,14 x = 33,47
= 40 kg =
x =
x 3,14 x = 34,09
= 14,36 kg ,= 17,73 kg , = 21,86 kg
Tegangan Normal
= = = 0,302
=
=
= 0,598
=
=
= 1,173
Tegangan Geser
2. =
=
= 0,434
=
=
= 0,530
=
=
= 0,641
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
34/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 34
HASIL PRAKTIKUM
Waktu
(menit)
P NORMAL, N1(Kg) = 10 P NORMAL, N2(Kg) = 20 P NORMAL, N3(Kg) = 40
P
(SATUAN)
P1
GESER
(Kg)
DIAL
READING
(0,01mm)
P
(SATUAN)
P1
GESER
(Kg)
DIAL
READING
(0,01mm)
P
(SATUAN)
P1
GESER
(Kg)
DIAL
READING
(0,01mm)
1 2.8 6.5 40 4.4 10.05 40 5.8 13.08 40
2 3 6.95 80 5.8 13.08 80 8.2 18.15 80
3 3.6 8.29 120 6 13.51 120 9.2 20.22 120
4 3.8 8.73 160 6.2 13.94 160 10 21.86 160
5 4.2 9.61 200 6.8 15.21 200 9.8 21.45 200
6 4.4 10.05 240 7 15.63 240 9.6 21.04 240
7 5 11.35 280 7.2 16.06 280 9.4 20.63 280
8 5.4 12.22 320 7.4 16.48 320 9.2 20.22 3209 5.6 12.65 360 7.6 16.9 360 9 19.81 360
10 6 13.51 400 7.8 17.32 400
11 6.2 13.94 440 8 17.73 440
12 6.4 14.36 480 7.6 16.9 480
13 6 13.51 520 7 15.63 520
14 5.8 13.08 560 6.8 15.21 560
15 5.4 12.22 580 6.6 14.79 580
16 5 11.35 600
0.434
0.53
0.641
0.375 0.375
C' = 0.375
Cu = 0.593
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
0 0.5 1 1.5 2
TEGANGANGESER,
(
Kg/cm2)
TEGANGAN NORMAL, (Kg/cm2)
Tegangan Geser
Series2
C'
Cu
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
35/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 35
K. Kesimpulan :
Kegunaan dari direct shear adalah hasil test tersebut memberikan
informasi tentang kekuatan geser tanah dari tanah yang diuji. Besar kekuatan
geser tanah ini digunakan untuk merencanakan pondasi. Sehingga kita dapat
memasang pondasi yang sesuai dengan keadaan tanah dilapangan.
Dari data hasil praktikum yang telah di lakukan diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tegangan normal
Tegangan geser
C = 0,375
= 13o1133
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
36/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 36
BAB V
TEST KONSOLIDASI
A. Tujuan Dari Test Konsolidasi.
Tujuan dari praktikum konsolidasi adalah untuk menentukan parameter-
parameter tanah yaitu:
a. Koefisien konsolidasi (Cv).
b. Indeks kompresi (Cc).
c. Indeks mengembang (Cs).
d. teganganprakonsolidasi (c)
B. Alat dan Bahan yang Digunakan:
a. Tabung contoh tanah.
b. Alat pengeluar sampel tanah.
c. Satu set alat konsolidasi.
d. Alat untuk memotng.
e. Gergaji kawat.
f. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.
g. Stop watch.
h. Oven.
i. Cawan
j. Contoh tanah.
k. Air suling.
C. Urutan Pelaksanaan Test:
a. Mengambil tanah di lapangan dengan menggunakan tabung sampel tanah.
b. Meletakkan tabung sampel tanah tersebut pada alat extruder.
c. Meletakkan ring konsolidasi yang akan digunakan pada ujung tabugn, dan
keluarkan sampel tanah dari dalam tabung dengan jalan mendorong alat extruder
tersebut hingga ada permukaan tanah yang masuk ke dalam ring konsolidasi,
(catatan: sebelum sampel tanah dimasukkan ke dalam ring konsolidasi, dinding
sebelah dalam ring harus diberi bahan pelumas.
d. Memotong sampel tanah dengan meggunakan gergaji kawat, hingga permukaan
bagian atas dan bawah rata dengan ring konsolidasi.
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
37/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 37
e. Menentukan berat dari ring konsolidasi + sampel tanah yang di test (W1).
f. Sebelum ring yang berisi sampel tanah tersebut dimasukkan ke dalam alat
konsolidasi, terlebih dahulu meletakkan salah satu batu porous pada bagian
bawah sampel tanah ke dalam ring kuningan pada alat konsolidasi.
g. Meletakkan sampel tanah beserta ring konsolidasi yang sudah disiapkan pada
langkah e di atas batu porous yang telah disiapkan pada langkah f. Kemudian
mengeluarkan sampel tanah dari dalam ring konsolidasi dengan menggunakan
alat pendorong ring konsolidasi.
h. Meletakkan batu porous yang lainnya di atas sampel tanah yang telah disiapkan
pada langkah g.
i. Meletakkan consolidometer di dalam loading device.
j. Meletakkan deal reading di atas permukaan tanah yang di test untuk mengukur
besar penurunan yang akan terjadi selama pengujian berlangsung. Dial reading
harus di pasang sedemikian rupa hingga dapat bekerja dengan baik pada saat
permulaan test. Dial reading yang dipakai seharusnya dikalibrasikan.
k. Meletakkan beban di atas sampel tanah yang di test dengan tegangan sebesar 0,25
kg/cm2, dan mencatat penurunan vertikal dari dial reading pada saat waktu t = 0
menit, 0,25 menit, 0,5 menit, 2 menit, 4 menit, 8 menit, 15 menit, 30 menit, 60
menit,120 menit, 240 menit, 480 menit, 960 menit dan 1440 menit (24 jam).
Catatan: setelah pengambilan pembacaan pada saat t = 2 menit selesai dilakukan,
tambahkan air pada consolidometer hingga penuh untuk merendam sampel tanah
yang di test dan usahakan agar sampel tanah tetap dalam keadaan jenuh air
selama test berlangsung.
l. Setelah pengambilan pembacaan penurunan untuk waktu t = 24 jam selesai,
naikkan beban dari 0,25 kg/cm2 menjadi 0,5 kg/cm2. Catat penurunan vertikal
dari contoh tanah yang di test pada waktu t sama seperti yang dilakukan pada
langkah k. dalam hal ini kita menggunakan ratio penambahan muatan / = 1
(dimana = penambahan muatan dan = muatan yang ada).
m. Mengulangi langkah tersebut (langkah 1) untuk beban atau tegangan sebesar 1
kg/cm2, 2 kg/cm
2, 4 kg/cm
2, dan seterusnya.
n. Setelah beban tertinggi selesai diberikan selama 24 jam, maka perlu dilakukan
pengurangan beban sacara bertahap (reboun) atau yang disebut sebagai
unloading. Besarnya perubahan tinggi (swelling) dari contoh tanah yang
disebabkan oleh adanya pengurangan beban harus dicatat setiap 30 menit.
Apabila perubahan tinggi terjadi menunjukan kecil sekali (yaitu = 0,00254 mm =
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
38/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 38
0,0001 inchi), maka pengurangan beban dapat diteruskan. Begitu seterusnya
pengurangan beban dilakukan sampai pada beban yang paling kecil, yaitu 0,25
kg/cm2.
o. Setelah pengetesan selesai, ambil contoh tanah yang di test dari dalam reng
kuningan. Letakkan pada cawan dan timbang, selanjutnya masukan contoh tanah
tersebut ke dalam oven untuk dikeringkan minimal 24 jam dengan suhu 110o
C
untuk ditentukan kadar airnya.
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
39/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 39
D. TES KONSOLIDASI
1. Dari hasil tes konsolidasi yang saudara lakukan di laboratorium, gambarkan
a. Grafik antarapenurunan (H) dan waktu (t) untuk tiap-tiap muatan ( =
0,25 kg/cm2; 0,5 kg/cm2; 1 kg/cm2; 2 kg/cm2; 4 kg/cm2; 8 kg/cm2)
pada kertas semi log (tiap grafik digambar pada satu lembar kertas) dan
tekanan () pada kertas semi log
b. Grafik antara angka pori (e)
2. Dari tiap-tiap grafik pada no. 1-a, tentukan harga t50 dan harga koefisien
konsolidasi (Cv) dari tiap-tiap muatan, dan jelaskan catra menentukan t50
3. Dari grafik no.1-b, tentukan harga Compression index (Cc); Swelling index
(Cs); dan Preconsolidationpressure (p)
4. Gambarkan grafik antara koefisien konsolidasi (Cv) dan tekanan ()
5. Apakah kegunaan dari hasil tes tersebut diatasa dalam praktek di lapangan.
Jawab:
1. a. Grafik terlampir
b.Grafik terlampir
2. I. t50 = 21,6 detik Cv = 0,01661 kg/cm2
II. t50 = 618 detik Cv = 0,00058 kg/cm2
III. t50 = 660 detik Cv = 0,000543 kg/cm2
IV. t50 = 792 detik Cv = 0,000541 kg/cm2
V. t50 = 1140 detik Cv = 0,00031 kg/cm2
VI. t50 = 1320 detik Cv = 0,000263 kg/cm2
Menentukan t50:1. Masukan data dalam grafik t50
2. Tentukan harga d100dengan cara memperpanjang yang lurus dengan
garis konsolidasi primer ke bawah dan memperpanjang bagian yang
lurus di grafik sekunder ke atas sehingga kedua garis berpotongan
ordinat. Perpotongan tersebut adalah harga d100.
3. Tentukan harga d0dengan cara pilih waktu tentukan sembarang t1dan
t2. Melalui titik t1dan t2, buatlah garis tegak lurus sampai memotong
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
40/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 40
garis titik A dan B. melalui titik A dan B tersebut buatlah garis
mendatar t1dan t2
. Tentukan beda ketinggian tersebut kemudian buat
suatu garis dengan ketinggian yang sama.
4. Setelah dikertahui d0 dan d100, t50 dapat ditentukan dengan cara
5. Melalui t50buat garis mendatar hingga memotong grafik konsolidasi
Absis dari titik tersebut.
3.
4. Terlampir
5. - Untuk menstimulasikan kompresi dari tanah akibat bekerjanya beban
sehingga
diperoleh karakteristik kompresi dari taah akan dihitung penurunannya.
a.Untuk memperkirakan besar penurunan serta waktu yang digunakan
terjadinya penurunan pada tanah.
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
41/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 41
PRAKTIKUM TEST KONSOLIDASI (OEDOMETER CONSOLIDATION)
TABEL PENGAMATAN TEST KONSOLIDASI
(kg/cm 0.5 1 2 4 8 16 8 4 2 1
t (menit)
0 0.10000 0.09860 0.09805 0.09615 0.09121 0.08400 0.07600 0.07300 0.07990 0.08120
0.1 0.09910 0.09860 0.09780 0.09570 0.09080 0.08360 0.07620 0.07810 0.08020 0.08190
0.25 0.09900 0.09860 0.09775 0.09560 0.09062 0.08350 0.07690 0.07860 0.08060 0.08210
0.5 0.09889 0.09858 0.09770 0.09545 0.09045 0.08340 0.07200 0.07880 0.08100 0.08250
1 0.09887 0.09854 0.09763 0.09530 0.09020 0.08320 0.07300 0.7990 0.08120 0.08330
2 0.09886 0.09850 0.09754 0.09510 0.08990 0.08290
4 0.09884 0.09845 0.09742 0.09480 0.08945 0.08240
8 0.09883 0.09840 0.09725 0.09440 0.08892 0.08178
16 0.09878 0.09835 0.09706 0.09385 0.08820 0.08090
30 0.09876 0.09830 0.09689 0.09328 0.08715 0.07980
60 0.09874 0.09825 0.09670 0.09263 0.08607 0.07860
120 0.09870 0.09820 0.09654 0.09213 0.08525 0.07750
240 0.09870 0.09815 0.09641 0.09180 0.08480 0.07680
480 0.09868 0.09810 0.09630 0.09155 0.08439 0.07640
1440 0.09860 0.09805 0.09615 0.09121 0.08400 0.07600
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
42/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 42
PEMBACAAN PEMBEBANAN UJI KONSOLIDASI
Beban : 500 gr
Tanggal : 14 Mei 2013
Waktu : 09.20Grafik menentukan t50 : Tegangan = 0,5 kg/cm2
Beban : 1000 grTanggal : 15 Mei 2013Waktu : 09.20
Grafik menentukan t50 : Tegangan = 1 kg/cm2
d0 = 0.099135 d0 = 0.099135
t1 = 0.099 t1 = 0.099
t2 = 0.098865 t2 = 0.098865
d100 =
0.098752
d100 =
0.098752
d50 =
0.0989435
d50 =
0.0989435
t50 = 0.360.0985
0.0986
0.0987
0.0988
0.0989
0.099
0.0991
0.0992
0.1 1 10 100 1000 10000
Pen
urunan(cm)
Waktu (menit)
SelisihWaktu(min)
PembacaanDial
(0.01mm)
0,0 0,01
0,1 0,0991
0,25 0,099
0,5 0,09889
1 0,09887
2 0,09886
4 0,098848 0,09883
16 0,09878
30 0,09876
60 0,09874
120 0,0987
240 0,0987
480 0,09868
1440 0,0986
SelisihWaktu(min)
PembacaanDial
(0.01mm)
0,0 0,0986
0,1 0,0986
0,25 0,0986
0,5 0,09858
1 0,9854
2 0,09854 0,9845
8 0,0984
16 0,09835
30 0,0983
60 0,09825
120 0,0982
240 0,09815
480 0,0981
1440 0,09805
d0 = 0.0986 d0 = 0.0986
t1 = 0.0985 t1 = 0.0985
t2 = 0.0984 t2 = 0.0984
d100 =
0.09816
d100 =
0.09816
d50 = 0.09838 d50 = 0.09838
t50 = 10.30.098
0.0981
0.0982
0.0983
0.0984
0.0985
0.0986
0.0987
0.1 1 10 100 1000 10000
Penurunan(cm)
Waktu (menit)
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
43/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 43
Beban : 2000 grTanggal : 16 Mei 2013Waktu : 09.20
Grafik menentukan t50 : Tegangan = 2 kg/cm2
Beban : 4000 grTanggal : 17 Mei 2013Waktu : 09.20
Grafik menentukan t50 : Tegangan = 4 kg/cm2
do = 0.0979 do = 0.0979
t1 = 0.09775t1 = 0.09775
t2 = 0.09763 t2 = 0.09763
d100 =
0.09645 d100 =
0.09645
d50 = 0.09716d50 = 0.09716
t50 = 110.096
0.0965
0.097
0.0975
0.098
0.1 1 10 100 1000 10000
Penurunan(cm)
Waktu (menit)
d0 = 0.0959 d0 = 0.0959
t1 = 0.0956t1 = 0.0956
t2 = 0.0953t2 = 0.0953
d100 = 0.0921 d100 = 0.0921
d50 =
0.093975
d50 =
0.093975
t50 = 13.20.09
0.091
0.092
0.093
0.094
0.095
0.096
0.097
0.1 1 10 100 1000 10000
Penurunan(cm)
Waktu (menit)
SelisihWaktu(min)
PembacaanDial
(0.01mm)
0,0 0,09805
0,1 0,0978
0,25 0,09775
0,5 0,0977
1 0,09763
2 0,09754
4 0,09742
8 0,09725
16 0,0970630 0,09689
60 0,0967
120 0,09654
240 0,09641
480 0,0963
1440 0,09615
SelisihWaktu(min)
PembacaanDial
(0.01mm)
0,0 0,09615
0,1 0,0957
0,25 0,0956
0,5 0,09545
1 0,0953
2 0,0951
4 0,09488 0,0944
16 0,09385
30 0,09328
60 0,09263
120 0,09213
240 0,0918
480 0,09155
1440 0,09121
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
44/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 44
Beban : 8000 grTanggal : 18 Mei 2013Waktu : 09.20
Grafik menentukan t50 : Tegangan = 8 kg/cm2
Beban : 16000 grTanggal : 19 Mei 2013Waktu : 09.20
Grafik menentukan t50 : Tegangan = 16 kg/cm2
d0 = 0.09104 d0 = 0.09104
t1 = 0.0906t1 = 0.0906
t2 = 0.0902t2 = 0.0902
d100 =
0.08478
d100 =
0.08478
d50 = 0.08791 d50 = 0.08791
t50 = 190.082
0.084
0.086
0.088
0.09
0.092
0.1 1 10 100 1000 10000
Penurunan(cm)
Waktu (menit)
d0 = 0.0838 d0 = 0.0838
t1 = 0.0835t1 = 0.0835
t2 = 0.0832t2 = 0.0832
d100 = 0.0768d100 = 0.0768
d50 = 0.0803d50 = 0.0803
t50 = 220.075
0.077
0.079
0.081
0.083
0.085
0.1 1 10 100 1000 10000
Pen
urunan(cm)
Waktu (menit)
SelisihWaktu(min)
PembacaanDial
(0.01mm)
0,0 0,09121
0,1 0,0908
0,25 0,09062
0,5 0,09045
1 0,0902
2 0,0899
4 0,08945
8 0,08892
16 0,088230 0,08715
60 0,08607
120 0,08525
240 0,0848
480 0,08439
1440 0,084
SelisihWaktu(min)
PembacaanDial
(0.01mm)
0,0 0,084
0,1 0,0836
0,25 0,0835
0,5 0,0834
1 0,0832
2 0,0829
4 0,08248 0,08178
16 0,0809
30 0,0798
60 0,0786
120 0,0775
240 0,0768
480 0,0764
1440 0,076
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
45/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 45
PEMBACAAN REBOUND
Beban : 8000 gr Beban : 4000 gr
Tanggal : 20 Mei 2013 Tanggal : 20 Mei 2013
Waktu : 09.20 Waktu : 10.00
Beban : 2000 gr Beban : 1000 gr
Tanggal : 20 Mei 2013 Tanggal : 20 Mei 2013
Waktu : 10.40 Waktu : 11.20
SelisihWaktu
(min)
PembacaanDial
(0.01 mm)
10 0.0762
20 0.0769
30 0.0720
40 0.0730
Selisih
Waktu
(min)
Pembacaan
Dial
(0.01 mm)
10 0.0781
20 0.0786
30 0.0788
40 0.0799
Selisih
Waktu
(min)
Pembacaan
Dial
(0.01 mm)
10 0.0802
20 0.0806
30 0.0810
40 0.0812
Selisih
Waktu
(min)
Pembacaan
Dial
(0.01 mm)
10 0.0819
20 0.0821
30 0.0825
40 0.0833
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
46/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 46
1. Rebond
Diameter contoh tanah : 5,03 cm Kadar air (wc) : 39,077 %
Tinggi contoh tanah (H) : 1,35 cm Berat jenis (Gs) : 2,558
Luas contoh tanah (A) : 19,87 Berat vol. tanah (t) : 1,685
Berat cincin : 16,5 gr Berat vol. tanah kering (d) : 1,212
Berat tanah basah : 45,2 gr Derajat kejenuhan (Sr) : 89,94 %
Berat tanah kering : 32,5 gr Tinggi solid (Hs) : 0,6394 cm
Pressure
(kg/cm2)
Dial
Reading
(cm)
H
(cm)
H
(cm)
Hv
(cm)e
H (av)
(cm)
T50
(detik)
CV
(cm2/dt)
0 0,1 1,35 0,7106 1,1114
0,0009 1,34955 21,6 0,016611
0,5 0,0991 1,3491 0,7097 1,1099
0,0005 1,34885 618 0,00058
1 0,0986 1,3486 0,7092 1,1092
0,00055 1,348325 660 0,000543
2 0,0981 1,34805 0,70865 1,1083
0,0019 1,3471 792 0,000451
4 0,0962 1,34615 0,70675 1,1053
0,01215 1,340075 1140 0,00031
8 0,084 1,334 0,6946 1,0863
0,011 1,3285 1320 0,000263
16 0,073 1,323 0,6836 1,0691
-0,0032
8 0,0762 1,3262 0,6868 1,0741
-0,0019
4 0,0781 1,3281 0,6887 1,0771
-0,0021
2 0,0802 1,3302 0,6908 1,0804
-0,0017
1 0,0819 1,3319 0,6925 1,083
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
47/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 47
A =
x 3, 14 x 5,032 = 19,861 cm2
Hs =
= 0,0,64 cm
H1 = 0,10,0,991 = 0,0009 cm
H2 = 0,0,9910,0986 = 0,0005 cm
H3 = 0,09860,0981 = 0,00055 cm
H4 = 0,09810,0962 = 0,0019 cm
H5 = 0,09620,084 = 0,01215 cm
H6 = 0,0840,073 = 0,011 cm
H7 = 0,0730,0762 = -0,0032 cm
H8 = 0,07620,0781 = -0,0019 cm
H9 = 0,07810,0802 = -0,0021 cm
H10 = 0,08020,0819 = -0,0017 cm
H = H - H
H1 = 1,35 - 0,0009 = 1,3491 cm
H2 = 1,3491 - 0,0005 = 1,3486 cm
H3 = 1,3486 - 0,00055 = 1,34805 cm
H4 = 1,34805 - 0,0019 = 1,34615 cm
H5 = 1,34615 - 0,01215 = 1,344 cm
H6 = 1,344 - 0,011 = 1,323 cm
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
48/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 48
H7 = 1,323 - (-0,0032) = 1,3262 cm
H8 = 1,3262 - (-0,0019) = 1,3281 cm
H9 = 1,3281(-0,0021) = 1,3302 cm
H10 = 1,3302(-0,0017) = 1,3319 cm
Hv = HHs
Hv0 = 1,35 - 0,6394 = 0,7106 cm
Hv1 = 1,3491 - 0,6394 = 0,7097 cm
Hv2 = 1,3486 - 0,6394 = 0,7092 cm
Hv3 = 1,34805 - 0,6394 = 0,70865 cm
Hv4 = 1,34615 - 0,6394 = 0,70675 cm
Hv5 = 1,334 - 0,6394 = 0,6946 cm
Hv6 = 1,323 - 0,6394 = 0,6836 cm
Hv7 = 1,3262 - 0,6394 = 0,6868 cm
Hv8 = 1,3281 - 0,6394 = 0,6887 cm
Hv9 = 1,3302 - 0,6394 = 0,6908 cm
Hv10 = 1,3319 - 0,6394 = 0,6925 cm
e =
e0 =
= 1,114
e1 =
= 1,1099
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
49/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 49
e2 =
= 1,1092
e3 =
= 1,1083
e4 =
= 1,1053
e5 =
= 1,0863
e6 =
= 1,0691
e7 =
= 1,0741
e8 =
= 1,0771
e9 =
= 1,0804
e10 =
= 1,083
Hav =
Hav1 =
= 1,34955 cm
Hav2 =
= 1,34885 cm
Hav3 =
= 1,348325 cm
Hav4 =
= 1,3471 cm
Hav5 =
= 1,340075 cm
Hav6 =
= 1,3285 cm
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
50/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 50
Cv = ( )
Cv1 = ( )
= 0,016611 cm2/ dt
Cv2 = ( )
= 0,00058 cm2/ dt
Cv3 = ( )
= 0,000543 cm2/ dt
Cv4 = ( )
= 0,000451 cm2/ dt
Cv5 = ( )
= 0,00031 cm2/ dt
Cv6 = ( )
= 0,000263 cm2/ dt
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
51/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 51
PRAKTIKUM UJI KONSOLIDASI
Grafik Menentukan c ; Cc dan Cs
c = 1,06 kg/cm2
Cc =
Cs =
e0 = 1,1114
0,4e0 = 0.4446
1.11141.10991.10921.10831.1053
1.0863
1.0691
c= 4.41.04
1.05
1.06
1.07
1.08
1.09
1.1
1.11
1.12
0.1 1 10 100
AngkaPori,
e
Tegangan, (kg/cm)
TEGANGAN
Cs
1
e0
a
b
c
Cc
c
Tegangan Angka Pori ,
e(kg/cm2)
0.25 1.1114
0.5 1.1099
1 1.1092
2 1.1083
4 1.1053
8 1.0863
16 1.06918 1.0741
4 1.0771
2 1.0804
1 1.0830
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
52/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 52
Grafik Menentukan Cv rata- rata
Tegangan Koefisien
Konsolidasi, Cv(kg/cm2)
0.25 0.0166110
0.5 0.0005800
1 0.0005430
2 0.0004510
4 0.0003100
8 0.0002630
Cv rata rata,0.003126333
Cv rata rata,0.003126333
0
0.002
0.004
0.006
0.008
0.01
0.012
0.014
0.016
0.018
0.1 1 10 100
Koefis
ienKonsolidasi,
Cv(cm2/dt)
Tegangan, (kg/cm)
TEGANGAN
Cv rata rata
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
53/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 53
E. Kesimpulan :
Tujuan dari praktikum konsolidasi adalah untuk menentukan parameter-
parameter tanah yaitu:
a. Koefisien konsolidasi (Cv). = 0,003126
b. Indeks kompresi (Cc). = 0,
c. Indeks mengembang (Cs). = 0,
d. Tegangan prakonsolidasi (c) = 4,4 kg/cm2
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
54/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 54
BAB V
SONDIR
A.
Tujuan PengujianPengujian ini bertujuan untuk memperoleh perlawanan penetrasi konus
dan hambatan lekat tanah. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan
tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya luas. Hambatan
lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya
persatuan panjang.
B. Peralatan Yang Digunakan
a.Mesin sondir ringan (2,5 ton) atau mesin sondir berat (10 ton)
b.Manometer masing-masing 2 buah dengan kapasitas :
- Untuk sondir ringan 0-50 kg/cm dan 0-250 kg/cm
- Untuk sondir ringan 0-50 kg/cm dan 0-600 kg/cm
- Konus dan bikonus
- Satu set angker (4 buah) angker dan perlengkapannya
- Satu set batang stang sondir lengkap dengan stang dalam yang
panjangnya masing-masing 1 meter 20 buah
- Perlengkapan : kunci pipa, kunci plunyer, palu dan kunci untuk
manometer.
- Unting-unting atau waterpas
- Alat-alat pembersih, oli, minyak hidrolik, dll.
C. Urutan Pelaksanaan Test
a. Sebelum melakukan penyondiran, terledih dahulu tentukan letak titik yang
akan dilakukan penyondiran. Kemudian pasang angker yang ditanam
kedalam tanah.
b.Letakkan mesin sondir tegak lurus di tempat yang akan diselidiki yang
sudah diperkuat dengan angker di atas. Untuk mengontrol apakah mesin
tersebut sudah berdiri tegak lurus digunakan unting-unting atau waterpas.
c.Kontrol keadaan minyak hidrolik dan tidak boleh ada udara didalamnya.
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
55/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 55
d.Alat sondir yang sudah disiapkan dapat dimulai pengoperasiannya. Kepala
pipa dipasang diatas pipa yang panjangnya 1 meter dan di bagian bawah
pipa dipasang bikonus.
e.Kepala pipa yang ada di atas batang pipa dimasukkan ke dalam plunyer,
kemudian kunci kepala pipa ditutup. Setelah kunci pipa ditutup maka
tabung plunyer digerakkan ke bawah menekan pipa sondir beserta
bikonusnya sampai sedalam 20 cm.
f. Kemudian kunci pipa dibuka dan pipa ditahan dengan kunci inggris
supaya pipa tidak turun masuk ke dalam tanah. Selanjutnya tabung plunyer
diturunkan pelan-pelan sampai bagian bawah plunyer menentuh batang
besi yang menonjol dari dalam pipa sondir dan penekanan tetap dilakukan
pelan-pelan sampai manometer tersebut bergerak dan menunjukkan suatu
angka. Penekanan dilanjutkan terus sampai mantel bikonus tertarik
mendadak yang ditunjukkan oleh bergeraknya jarum manometer dan
menunjukkan angka yang lebih besar dari yang pertama tadi. Setelah itu
penekanan masih terus dilakukan pelan-pelan sampai manometer tidak
bergerak lagi, yang berarti bikonus sudah berada pada posisi semula.
g.Ulangi kembali langkah e dan f sampai kedalaman mencapai 1 meter
(yaitu kedalaman 80 cm), maka pipa sodir disamping lagi bagian atasnya
untuk melakukan pengujian sampai pada kedalaman tanah keras.
Sedangkan bagian bawahnya ditahan dengan kunci inggris agar tidak terus
masuk ke dalam tanah. Begitu seterusnya pekerjaan tersebut dilakukan
sampai pada kedalaman yang ditentukan dihentikan.
h.Semua data yang tercatat setiap kedalaman 20 cm harus ditabelkan (lihat
contoh table 5.1).
D. Tahapan Perhitungan
Untuk perhitungan juga ditabelkan seperti contoh table 5.1, yaitu :
a.Kolom 1, diisikan data yang menunjukkan kedalaman sampai sejauh
berapa meter test sondir itu dilakukan.
b.Kolom 2, diisikan data dari hasil pembacaan manometer yang pertama.
c.Kolom 3, diisikan data dari hasil pembacaan manometer yang kedua.
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
56/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 56
d.Kolom 4, diisikan data yang merupakan harga conus (qc), yaitu yang
dihitung dengan persamaan :
Conus = Man I x
kg/cm
Dimana :
Man I = bacaan manometer pertama
= 10 cm
= 10 cm
Contoh :
Pada table 5.1, lihat data pada kedalaman 1,0 meter di dapat Man I = 5
kg/cm
e.Kolom 5, diisikan harga clef/lekatan (Cl), yaitu dihitung dengan
persamaan :
Lekatan/Cleef =
x (Man IIMan I)
Dimana :
Aplunger = 10 cm
Abikonus = 100 cm
Man I = bacaan manometer pertama
Man II = bacaan manometer kedua
Contoh :
Pada tabel 5.1, lihat data pada kedalaman 1,0 meter maka didapat harga
Man I = 5 kg/cm, Man II = 9 kg/cm
Sehingga :
Letakkan/Cleef =
x (9-5) = 0,4 kg/cm
f. Kolom 6, diisikan harga hambatan pelekat (HP), yaitu dihitung dengan
persamaan :
HP = Lekatan x (kedalaman setiap penekanan)
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
57/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 57
Contoh :
Pada tabel 5.1 lihat data pada kedalaman 1,0 meter maka didapat harga
lekatan/clef = 0,4 kg/cm.
Sehingga :
HP = 0,4 x 20 = 8 kg/cm
g.Kolom 7, diisi harga Jumlah Hambatan Pelekat (JHP), yaitu merupakan
penjumlahan komulatif dari kolom 6.
h.Setelah semula data dihitung dan diisikan pada tabel, selanjutnya buat
grafik dari hasil test sondir, yaitu hubungan antara kedalaman dengan
harga konus (qc) dan hambatan pelekat.
E. Pengolahan Data
Diket: A pl = 10 cm2
A ujung conus = 10 cm2
A Biconus = 100 cm2
Conus (Cn)
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
58/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 58
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
59/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 59
Cleef (Cl)
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
60/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 60
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( ) ( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
(
)
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
61/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 61
HP
HP =( Cleef x kedalaman )
HP = 0,3 x 20 = 6 Kg/Cm HP = 0,7 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,4 x 20 = 8 Kg/Cm HP = 0,6 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 1,1 x 20 = 22Kg/Cm HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm HP = 0,7 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,9 x 20 = 18 Kg/Cm HP = 0,7 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,6 x 20 = 12 Kg/Cm HP = 0,6 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 1,2 x 20 = 24 Kg/Cm HP = 1,0 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm HP = 0,7 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 1,0 x 20 = 20 Kg/Cm HP = 0,7 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm HP = 0,6 x 20 = 16 Kg/CmHP = 0,7 x 20 = 14 Kg/Cm HP = 0,7 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm HP = 0,7 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,5 x 20 = 10 Kg/Cm HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,5 x 20 = 10 Kg/Cm HP = 0,7 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,5 x 20 = 10 Kg/Cm HP = 0,7 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,3 x 20 = 6 Kg/Cm HP = 0,7 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,7 x 20 = 14 Kg/Cm HP = 0,7 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm HP = 0,7 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/CmHP = 0,5 x 20 = 10 Kg/Cm HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,7 x 20 = 14 Kg/Cm HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,7 x 20 = 14 Kg/Cm HP = 0,9 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,5 x 20 = 10 Kg/Cm HP = 1,1 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,5 x 20 = 10 Kg/Cm HP = 1,2 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm HP = 0,7 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,7 x 20 = 14 Kg/Cm HP = 1,1 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,6 x 20 = 16 Kg/Cm HP = 1,1 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,5 x 20 = 10 Kg/Cm HP = 1,1 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,5 x 20 = 10 Kg/Cm HP = 1,1 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,6 x 20 = 12 Kg/Cm HP = 1,2 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm HP = 1,2 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,7 x 20 = 14 Kg/Cm HP = 0,9 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 1,2 x 20 = 24 Kg/Cm HP = 1,0 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 1,1 x 20 = 22 Kg/Cm HP = 1,1 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,8 x 20 = 16 Kg/Cm HP = 1,2 x 20 = 16 Kg/Cm
HP = 0,6 x 20 = 12 Kg/Cm
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
62/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 62
JHP
JHP =
JHP = 0 + 6 = 6 Kg/Cm JHP = 538 + 14 = 552 Kg/Cm
JHP = 6 + 8 = 14 Kg/Cm JHP = 552 + 12 = 564 Kg/Cm
JHP = 14 + 22 = 36 Kg/Cm JHP = 564 + 16 = 480 Kg/Cm
JHP = 36 + 16 = 52 Kg/Cm JHP = 480 + 16 = 596 Kg/Cm
JHP = 52 + 16 = 68 Kg/Cm JHP = 496 + 14 = 610 Kg/Cm
JHP = 68 + 18 = 86 Kg/Cm JHP = 610 + 14 = 624 Kg/Cm
JHP = 86 + 12 = 98 Kg/Cm JHP = 624 + 12 = 636 Kg/Cm
JHP = 98 + 24 = 122 Kg/Cm JHP = 636 + 20 = 656 Kg/Cm
JHP = 122 + 16 = 138 Kg/Cm JHP = 656 + 14 = 670 Kg/Cm
JHP = 138 + 20 = 158 Kg/Cm JHP = 670 + 14 = 684 Kg/Cm
JHP = 158 + 16 = 174 Kg/Cm JHP = 684 + 12 = 696 Kg/CmJHP = 174 + 14 = 188 Kg/Cm JHP = 696 + 14 = 710 Kg/Cm
JHP = 188 + 16 = 204 Kg/Cm JHP = 710 + 14 = 724 Kg/Cm
JHP = 204 + 10 = 214 Kg/Cm JHP = 724 + 16 = 740 Kg/Cm
JHP = 214 + 10 = 224 Kg/Cm JHP = 740 + 14 = 754 Kg/Cm
JHP = 224 + 10 = 234 Kg/Cm JHP = 754 + 14 = 768 Kg/Cm
JHP = 234 + 6 = 240 Kg/Cm JHP = 768 + 14 = 782 Kg/Cm
JHP = 240 + 14 = 254 Kg/Cm JHP = 782 + 14 = 796 Kg/Cm
JHP = 254 + 16 = 270 Kg/Cm JHP = 796 + 14 = 810 Kg/Cm
JHP = 270 + 16 = 286 Kg/Cm JHP = 810 + 16 = 826 Kg/CmJHP = 286 + 10 = 296 Kg/Cm JHP = 826 + 16 = 842 Kg/Cm
JHP = 296 + 14 = 310 Kg/Cm JHP = 842 + 16 = 858 Kg/Cm
JHP = 310 + 14 = 324 Kg/Cm JHP = 858 + 18 = 876 Kg/Cm
JHP = 324 + 10 = 334 Kg/Cm JHP = 876 + 22 = 898 Kg/Cm
JHP = 334 + 10 = 344 Kg/Cm JHP = 898 + 24 = 922 Kg/Cm
JHP = 344 + 16 = 360 Kg/Cm JHP = 922 + 14 = 936 Kg/Cm
JHP = 360 + 16 = 376 Kg/Cm JHP = 936 + 16 = 952 Kg/Cm
JHP = 376 + 14 = 390 Kg/Cm JHP = 952 + 22 = 974 Kg/Cm
JHP = 390 + 12 = 402 Kg/Cm JHP = 974 + 22 = 996 Kg/Cm
JHP = 402 + 10 = 412 Kg/Cm JHP = 996 + 22 = 1018 Kg/Cm
JHP = 412 + 10 = 422 Kg/Cm JHP = 1018 + 22 = 1040 Kg/Cm
JHP = 422 + 12 = 434 Kg/Cm JHP = 1024 + 24 = 1064 Kg/Cm
JHP = 434 + 16 = 450 Kg/Cm JHP = 10 64+ 24 = 1088 Kg/Cm
JHP = 450 + 14 = 464 Kg/Cm JHP = 1088 + 18 = 1106 Kg/Cm
JHP = 464 + 24 = 488 Kg/Cm JHP = 1106 + 20 = 1126 Kg/Cm
JHP = 510 + 22 = 510 Kg/Cm JHP = 1126 + 22 = 1148 Kg/Cm
JHP = 526 + 16 = 526 Kg/Cm JHP = 1148 + 24 = 1172 Kg/Cm
JHP = 538 + 12 = 538 Kg/Cm
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
63/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 63
FRICTION RASIO (% )
FR = (Cleef / Conus).100%
FR = (0,3 / 3 ) x100% = 10% FR = (0,7 / 8) x100% =8,75%
FR = (0,4 / 4 ) x100% = 10% FR = (0,6 / 7) x100% =8,57%
FR = (1,1 / 11 ) x100% = 10% FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10%
FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10% FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10%
FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10% FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10%
FR = (0,9 / 9 ) x100% = 10% FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10%
FR = (0,6 / 7 ) x100% = 8,57% FR = (0,6 / 6 ) x100% = 10%
FR = (1,2 / 12 ) x100% = 10% FR = (1 / 10 ) x100% = 10%
FR = (0,8 / 14 ) x100% = 5,71% FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10%
FR = ( 1 / 13 ) x100% = 7,69% FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10%
FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10% FR = (0,6 / 6 ) x100% = 10%FR = (0,7 / 9 ) x100% = 7,78% FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10%
FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10% FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10%
FR = (0,5 / 7 ) x100% = 7,14% FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10%
FR = (0,5 / 10 ) x100% = 5% FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10%
FR = (0,5 / 7 ) x100% = 7,14% FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10%
FR = (0,3 / 8 ) x100% = 3,75% FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10%
FR = (0,7 / 9 ) x100% = 7,78% FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10%
FR = (0,8 / 12 ) x100% = 6,67% FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10%
FR = (0,8 / 10 ) x100% = 8% FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10%FR = (0,5 / 7 ) x100% = 7,14% FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10%
FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10% FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10%
FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10% FR = (0,9 / 9 ) x100% = 10%
FR = (0,5 / 8 ) x100% = 6,25% FR = (1,1 /11 ) x100% = 10%
FR = (0,5 / 7 ) x100% = 7,14% FR = (1,2 /12 ) x100% = 10%
FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10% FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10%
FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10% FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10%
FR = (0,7 / 7 ) x100% = 10% FR = (1,1 /11 ) x100% = 10%
FR = (0,6 / 7 ) x100% = 8,57% FR = (1,1 /11 ) x100% = 10%
FR = (0,5 / 6 ) x100% = 8,33% FR = (1,1 /11 ) x100% = 10%
FR = (0,5 / 5 ) x100% = 10% FR = (1,1 /11 ) x100% = 10%
FR = (0,6 / 6 ) x100% = 10% FR = (1,2 /12 ) x100% = 10%
FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10% FR = (1,2 /12 ) x100% = 10%
FR = (0,7 / 8 ) x100% = 8,75% FR = (0,9 / 9 ) x100% = 10%
FR = (1,2 / 12 ) x100% = 10% FR = (1 / 10 ) x100% = 10%
FR = (1,1 / 13 ) x100% = 8,46% FR = (1,1 /11 ) x100% = 10%
FR = (0,8 / 8 ) x100% = 10% FR = (1,2 /12 ) x100% = 10%
FR = (0,6 / 8 ) x100% = 7,5%
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
64/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 64
HASIL PRAKTKUM
Kedalaman Bacaan
1
Bacaan
2
Conus Cleef HP JHP Friction
(m) (Kg/cm2) (Kg/cm2) (kg/cm) (Kg/cm) Rasio (%)
0.0 0 0 0 0 0
0.2 3.0 6.0 3 0.3 6 6 10.00
0.4 4.0 8.0 4 0.4 8 14 10.00
0.6 11.0 22.0 11 1.1 22 36 10.00
0.8 8.0 16.0 8 0.8 16 52 10.00
1.0 8.0 16.0 8 0.8 16 68 10.00
1.2 9.0 18.0 9 0.9 18 86 10.00
1.4 7.0 13.0 7 0.6 12 98 8.57
1.6 12.0 24.0 12 1.2 24 122 10.00
1.8 14.0 22.0 14 0.8 16 138 5.71
2.0 13.0 23.0 13 1 20 158 7.69
2.2 8.0 16.0 8 0.8 16 174 10.00
2.4 9.0 16.0 9 0.7 14 188 7.78
2.6 8.0 16.0 8 0.8 16 204 10.00
2.8 7.0 12.0 7 0.5 10 214 7.14
3.0 10.0 15.0 10 0.5 10 224 5.00
3.2 7.0 12.0 7 0.5 10 234 7.14
3.4 8.0 11.0 8 0.3 6 240 3.75
3.6 9.0 16.0 9 0.7 14 254 7.78
3.8 12.0 20.0 12 0.8 16 270 6.674.0 10.0 18.0 10 0.8 16 286 8.00
4.2 7.0 12.0 7 0.5 10 296 7.14
4.4 7.0 14.0 7 0.7 14 310 10.00
4.6 7.0 14.0 7 0.7 14 324 10.00
4.8 8.0 13.0 8 0.5 10 334 6.25
5.0 7.0 12.0 7 0.5 10 344 7.14
5.2 8.0 16.0 8 0.8 16 360 10.00
5.4 8.0 16.0 8 0.8 16 376 10.00
5.6 7.0 14.0 7 0.7 14 390 10.00
5.8 7.0 13.0 7 0.6 12 402 8.57
6.0 6.0 11.0 6 0.5 10 412 8.33
6.2 5.0 10.0 5 0.5 10 422 10.00
6.4 6.0 12.0 6 0.6 12 434 10.00
6.6 8.0 16.0 8 0.8 16 450 10.00
6.8 8.0 15.0 8 0.7 14 464 8.75
7.0 12.0 24.0 12 1.2 24 488 10.00
7.2 13.0 24.0 13 1.1 22 510 8.46
7.4 8.0 16.0 8 0.8 16 526 10.00
7.6 8.0 14.0 8 0.6 12 538 7.50
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
65/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 65
7.8 8.0 15.0 8 0.7 14 552 8.75
8 7.0 13.0 7 0.6 12 564 8.57
8.2 8.0 16.0 8 0.8 16 580 10.00
8.4 8.0 15.0 8 0.7 14 594 8.75
8.6 7.0 13.0 7 0.6 12 606 8.57
8.8 7.0 13.0 7 0.6 12 618 8.57
9 6.0 10.0 6 0.4 8 626 6.67
9.2 10.0 20.0 10 1 20 646 10.00
9.4 7.0 12.0 7 0.5 10 656 7.14
9.6 7.0 13.0 7 0.6 12 668 8.57
9.8 6.0 10.0 6 0.4 8 676 6.67
10 7.0 14.0 7 0.7 14 690 10.00
10.2 7.0 13.0 7 0.6 12 702 8.57
10.4 8.0 15.0 8 0.7 14 716 8.7510.6 7.0 12.0 7 0.5 10 726 7.14
10.8 7.0 12.0 7 0.5 10 736 7.14
11 7.0 13.0 7 0.6 12 748 8.57
11.2 7.0 13.0 7 0.6 12 760 8.57
11.4 7.0 14.0 7 0.7 14 774 10.00
11.6 8.0 14.0 8 0.6 12 786 7.50
11.8 8.0 15.0 8 0.7 14 800 8.75
12 8.0 16.0 8 0.8 16 816 10.00
12.2 9.0 18.0 9 0.9 18 834 10.00
12.4 11.0 22.0 11 1.1 22 856 10.00
12.6 12.0 24.0 12 1.2 24 880 10.00
12.8 7.0 13.0 7 0.6 12 892 8.57
13 8.0 16.0 8 0.8 16 908 10.00
13.2 11.0 21.0 11 1 20 928 9.09
13.4 11.0 21.0 11 1 20 948 9.09
13.6 11.0 22.0 11 1.1 22 970 10.00
13.8 11.0 22.0 11 1.1 22 992 10.00
14 12.0 24.0 12 1.2 24 1016 10.00
14.2 12.0 24.0 12 1.2 24 1040 10.0014.4 9.0 18.0 9 0.9 18 1058 10.00
14.6 10.0 20.0 10 1 20 1078 10.00
14.8 11.0 21.0 11 1 20 1098 9.09
15 12.0 24.0 12 1.2 24 1122 10.00
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
66/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 66
Grafik Sondir :
0 200 400 600 800 1000 1200
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
KEDALAMAN(m)
TEKANAN CONUS (Kg/cm2)
CONUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
8.0
9.0
10.0
11.0
12.0
13.0
14.0
15.0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KEDALAM
AN(m)
RASIO GESEKAN (%)
RASIO
GESEKAN
CLEEF
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
67/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 67
F. Kesimpulan :
Untuk memperoleh perlawanan penetrasi conus dan hambatan lekat tanah.
perlawanan penetrasi conus adalah perlawanan tanah terhadap ujung conus
yang dinyatakan dalam gaya luas. Hambatan lekat adalah perlawanan geser
tanah terhadap selubung biconus dalam gaya persatuan panjang.
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
68/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 68
LAMPIRAN
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
69/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 69
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
70/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 70
-
5/26/2018 Laporan Mekanika Tanah II
71/71
LAPORAN PRAKTIKUM June 12, 2013
Kelompok 1| M e k a n i k a T a n a h II 71