Laporan Limca b Driling

22
LAPORAN PRAKTIKUM PENYEHATAN AIR DAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR B DRILLING CTM 10000 Oleh: Kelompok I Ade Oktasari Adolf Nuary Aviandri Naie C.Z Efantri Krisnawati Helma Nurfauziah Kory Andriani Ovaria Suwandi Refnaleti Zabid Romi Sandika Putra Yuanita Purnama Dosen Pembimbing: Sejati Tarigan, SKM,M.kes Instruktur Pembimbing: Miladil Fitra, SKM JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Transcript of Laporan Limca b Driling

Page 1: Laporan Limca b Driling

LAPORAN PRAKTIKUM

PENYEHATAN AIR DAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR B

DRILLING CTM 10000

Oleh:Kelompok IAde OktasariAdolf Nuary

Aviandri Naie C.ZEfantri KrisnawatiHelma Nurfauziah

Kory AndrianiOvaria SuwandiRefnaleti Zabid

Romi Sandika PutraYuanita Purnama

Dosen Pembimbing: Sejati Tarigan, SKM,M.kesInstruktur Pembimbing: Miladil Fitra, SKM

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG

TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Page 2: Laporan Limca b Driling

LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM

PENYEHATAN AIR DAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR B

DRILLING CTM 10000

Telah dilaksanakan Praktikum Penyehatan Air dan Pengolahan Limbah Cair B pada:

Hari/ tanggal : Kamis / 3 November 2011

Jam : 10.00 s.d 12.00 WIB

Tempat : Workshop Kesling

Praktikum : DRILLING CTM 10000.

Menyetujui

Dosen Pembimbing

Sejati Tarigan, SKM, M.Kes

Instruktur Pembimbing

Miladil Fitra, SKM

Page 3: Laporan Limca b Driling

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan

dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Penyehatan Air dan

Pengolahan Limbah Cair B yang berjudul “DRILLING” yang dilaksanakan pada tanggal 3 November

2011. Tujuan dari laporan ini adalah agar kami bisa mengetahui dan melakukan pengeboran.

Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing Bapak Sejati Tarigan, SKM, M.Kes

yang telah memberikan penjelasan mengenai penyusunan laporan ini, serta kepada intruktur Kesling

pada mata kuliah Limbah Cair B, Miladil Fitra, SKM yang telah memberikan penjelasan pada

pratikum kali ini di workshop Kesling pada tanggal 3 November 2011.

Penulis sangat menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu

penulis mengharapkan kritikan maupun saran kepada pembaca yang sifatnya membangun. Akhir kata

penulis mengucapkan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Padang, November 2011

Penulis

Page 4: Laporan Limca b Driling

DAFTAR ISI

Lembaran Pengesahan ................................................................................................... i

Kata Pengantar ............................................................................................................... ii

Daftar Isi ......................................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan

1.1.Latar Belakang ........................................................................................................... 1

1.2.Tujuan ......................................................................................................................... 2

BAB II Pembahasan

2.1.Tinjauan Pustaka ........................................................................................................ 3

2.2.Alat dan Bahan ........................................................................................................... 10

2.3.Cara Kerja .................................................................................................................. 11

BAB III Penutup

3.1.Kesimpulan ................................................................................................................. 12

3.2.Saran ........................................................................................................................... 12

Daftar Pustaka ................................................................................................................ 14

Page 5: Laporan Limca b Driling

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyehatan air dan pengolahan limbah cair B adalah lanjutan dari mata kuliah penyehatan

air dan pengolahan limbah cair A yang telah dilaksanakan pada semester lalu. Pada mata

kuliah penyehatan air dan pengolahan limbah cair A yang kita telah mempelajari jenis – jenis

sarana air berih yang ada di Indonesia seperti penampungan air hujan, sumur gali, sumur

artesis, hingga infiltrasion galerys.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sumur adalah salah satu jenis penyediaan

sarana air bersih yang ada di Indonesia. Jenisnya pun beragam mulai dari jenis yang

tradisional seperti sumur gali hingga jenis yang modern seperti sumur bor. Untuk

pengerjaannya sendiri, sarana air bersih seperti sumur modern (sumur bor dan sumur artesis)

menggunakan sistem drilling/ pengeboran pada proses mendapatkan air tanah, sehingga air

tanah bisa keluar dan menjadi salah satu sumber sarana air bersih masyarakat. Dengan kata

lain drilling berkaitan erat dengan penyediaan sarana air bersih masyarakat. Oleh karena itu

pada mata kuliah penyehatan air dan pengolahan limbah cair B kami dituntut mampu

mengoperasikan alat drilling yang ada di kampus Kesling. Sehingga nantinya kami mampu

melaksanakan peran dan fungsi kami sebagai tenaga ahli sanitarian yang ahli dalam

penyediaan sarana air bersih masyarakat sebagai salah satu upaya sanitasi lingkungan dalam

melaksanakan upaya kesehatan masyarakat yakni promotif dan preventif.

Pada mata kuliah penyehatan air dan pengolahan limbah cair B pokok bahasan sarana air

bersih masyarakat dilanjutkan dengan penyediaan sarana air bersih seperti sumur bor/ artesis

yang perolehan air tanahnya menggunakan sistem drilling/ pengeboran. Sistem pengeboran

yang akan di praktikkan kali ini menggunakan alat pengeboran yang disebut dengan CTM.

Ada dua jenis CTM, yaitu CTM 5000 dan CTM 10000. Namun pada praktik kali ini kami

dituntut agar dapat mengoperasikan alat pengeboran CTM 10000 saja.

Dengan bimbingan dari Dosen Pembimbing beserta Instruktur Pembimbing mata kuliah

penyehatan air dan pengolahan limbah cair B, kami berharap kami mampu mengoperasikan

alat ini, walaupun praktikum dilaksanakan bukan dalam keadaan di luar lapangan/ tempat

pengeboran yang sebenarnya.

Page 6: Laporan Limca b Driling

1.2 Tujuan

TujuanUmum

“ untuk mengetahui teknik pengeboran dengan menggunakan alat CTM 10000 “

Tujuan Khusus

1. Diketahuinya alat dan bahan dalam pengeboran menggunakan alat CTM 10000

2. Diketahuinya cara pengoperasian CTM 10000

Page 7: Laporan Limca b Driling

BAB II

ISI

Penyediaan sarana air bersih jenis – jenis bor/ drilling yang ada berbeda dengan jenis -

jenis bor yang biasa digunakan dalam eksplorasi material bumi di lapangan. Adapun Jenis -

Jenis Sistem drilling/ pengeboran yang biasa digunakan dalam penyediaan sarana air bersih

antara lain adalah:

1. Sistem Rojok/ Sistem Pantex/ Sistem Perkusi

2. Sistem Jetting yang dibantu dengan mesin air sebagai penyedia tekanan air

3. Sistem Hidra grill (Hand Hidragrill dan Hidragrill Tripot)

4. Sisitem CTM (CTM 5000 dan CTM 10000)

CTM 10000 adalah salah satu alat drilling yang digunakan dalam penyediaan sarana air

bersih masyarakat. Alat ini mampu mengebor tanah hingga kedalaman 100 m. Alat ini

menggunakan Sistem Hidrolik atau menggunakan alat tekanan dalam pengoperasiannya.

Berikut foto alat CTM 10000:

CTM 10000 Tampak depan CTM 10000 Tampak samping

Ciri – ciri CTM 10000:

1. Menggunakan sistem hidrolik pada pengoperasiannya, sehingga pengoperasian

menggunakan handel.

2. Menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya.

3. Menggunakan oli dan aki.

4. Dalam pengoperasiannya dibantu oleh mesin pompa air yang akan dihubungkan

dengan selang hisap yang terdapat pada swiheal head, sehingga tanah yang di akan

dibor lunak, sehingga pengeboranpun mudah untuk dilaksanakan.

Page 8: Laporan Limca b Driling

Bagian – bagian pada CTM 10000

1. Swiheal Head

Berfungsi sebagai tempat memasangkan stang bor, selang hisap dan selang hantar.

Dari swiheal head ini tampak jelas bahwa CTM 10000 ini menggunakan sistem

hidrolik

Swiheal Head

dalam pengoperasian. Jika swiheal head ditegakkan 900, maka stang bor akan menuju

kearah tanah kemudian handel pemutar stang bor pada swiheal head di operasikan,

sehingga pengeboran dapat dilaksanakan.

2. Handel/ Tuas

q

Handel/ Tuas

Handel 1, berfungsi sebagai pengatur menaikkan/ menurunkan swiheal head.

Handel 2, berfungsi sebagai pengatur menaikkan/ menurunkan stang bor yang telah

terpasang pada swiheal head.

Handel 3, berfungsi sebagai pengatur arah putar mata bor pada stang bor yang telah

terpasang pada swiheal head.

Handel 1

Page 9: Laporan Limca b Driling

3. Tripot

Tripot berfungsi sebagai penegak dari CTM 10000 agar berdiri tegak dan kokoh

dalam keadaan swiheal head yang seimbang dengan kemiringan swihel head 900.

CTM 10000 memiliki tiga buah tripot. Satu buah tripot pada bagian depan CTM

10000, dan dua buah tripot pada bagian belakang CTM 10000.

Satu Buah Tripot Bagian Depan Dua Buah Tripot Bagian Belakang

Cara menentukan kemiringan swiheal head telah 900 adalah menggunakan alat water

pass atau menggunakan alat sederhanan menggunakan tali dan batu. Tali yang

diikatkan pada bagian swiheal head yang mengarah keatas, dan pada ujung tali

diikatkan batu. Dengan bantuan gaya gravitasi dapat dilihat kemiringan swiheal head

telah 900.

4. Pengunci Swiheal Head

Berfungsi agar swiheal head tidak turun saat pengeboran berlangsung. Terdapat pada

bagian sisi kiri dan kanan swiheal head.

Pengunci Swiheal Head

Page 10: Laporan Limca b Driling

5. Pengait Stang Bor

Berfungsi sebagai penguat dudukan stang bor ketika stang bor ditambah dalam

pengeboran. Hal ini dilakukan agar kedalaman pengeboran tanah bisa bertambah

hingga titik air tanah yang diperlukan dapat ditemukan.

Pengait Stang Bor

Alat – Alat pendukung operasional CTM 10000

1. Stang Bor dengan Mata Bor.

Dipasangkan pada swiheal head, berfungsi sebagai pengebor tanah. Mata bor nantinya

akan berputar dan mengebor tanah hingga kedalaman yang ditentukan. Panjang stang

bor adalah 1.5 meter

Page 11: Laporan Limca b Driling

2. Selang hisap.

Dipasangkan pada swiheal head yang menyambung dengan selang hantar yang

berfungsi sebagai tempat aliran air dialirkan yang akan mengarah pada selang

hantar.

Selang hisap

3. Selang hantar.

berfungsi sebagai pengahantar aliran air yang berasal dari selahng hisap. air tersebut

dihantarkan pada rongga tabung stang bor, sehingga nantinya air keluar dari mata bor

ketika pengeboran dilaksanakan

selang hantar

Page 12: Laporan Limca b Driling

4. Klep Magic.

Dipasangkan pada salah satu ujung selang hisap, berfungsi sebagai penahan air di

selang hisap tujuannya air yang masuk ke dalam selang hisap sesuai dengan

kebutuhan air yang diperlukan oleh stang bor saat pengeboran.

5. Kunci Trimo.

Sebagai penguat kunci uliran stang bor pada swiheal head maupun pada rangkain

stang bor (antara stang bor yang satu dengan stang bor lainnya)

6. Pompa Air

Alat sumber air saat pengeboran.

Page 13: Laporan Limca b Driling

Tahap persiapan pengoperasian CTM 10000

1. Pastikan bahan bakar, oli, dan aki dari CTM 10000 ada dan sesuai dengan batas

pengisiannya.

2. Pastikan alat CTM 10000 dalam keadaan baik.

3. Jangan lupa untuk membuat dudukan tripot pada tanah yang akan dibor dengan

kedalaman 50 cm dan lebar 30 cm.

4. Pastikan adanya sumber air untuk pengeboran.

5. Lihat keseimbangan dudukan CTM 10000 dengan tanah.

6. Pastikan swihel head CTM 10000 dalam keadaan yang benar – benar 900.

7. Gunakan alat pelindung diri saat pengoperasian.

8. Alat siap diopersikan.

2.2 Alat dan Bahan

CTM 10000

Motor pompa air 3 PK/5 PK

Selang hisap dan slang hantar

Pipa bor / stang bor ukuran 1,5 inchi

Mata bor tanah biasa

Klem untuk slang hisap dan slang hantar

Kunci rantai

Kunci trimo

Kunci inggris

Kunci pas satu set

Gergaji besi

Cutter ( pemotong pipa )

Sney ( pembuatan derat )

Kikir

Ember

Cangkul

Air

Bensin

Oli

2.3 Cara Kerja

Page 14: Laporan Limca b Driling

1. Setelah lokasi dimana akan dibuat sumur ditentukan, kita siapkan alat- alat dan

perlengkapannya yang akan digunakan.

2. Tempat yang akan kita bor dilobangi terlebih dahulu dengan diameter 15 inchi dan

kedalaman 25 cm- 50 cm.

3. Dekat lobang pengeboran kita gali lobang penampungan air dengan kedalaman lebih

kurang 50 cm, lebar 75 cm dan panjang 100 cm. Kemudian buat saluran dari lobang

pengeboran kelobang penampunagan, diantara itu kita buatkan lobang untuk

pengendapan lumpur dan batuan yang keluar bersama air pengeboran yang sekaligus

untuk pemeriksaan lapisan tanah.

4. Bak diisi air sampai penuh, juga disediakan air dari dalam drum untuk persediaan

apabila air kurang

5. Pipa bor yang sudah ada mata bornya disambung ke swivel head

6. Selang penghantar dari motor pompa kita hubungkan dengan swivel head, pipa hisap

kita pasang pada motor pompa dan ujung yang ada saringannya kita masukkan

kedalam bak penampung air, sebelum motor pompa dihidupkan isi dulu dengan air

dan periksa oli dan bahan bakarnya,begitu pula dengan CTM 10.000

7. CTM 10.000 di tempatkan pada tempat khusus sehingga benar-benar datar (water

pass)

8. Motor pompa dihidupkan dan apabila air sudah keluar atau (semburan airnya) sudah

baik, CTM 10.000 dihidupkan.

9. Naikkan haddle lift sampai tegak lurus atau sejajar dengan lobang tanah yang akan

kita bor.

10. Motor pemutar kita turunkan perlahan-lahan dengan menekan haddle rotate dan

elevator secara kebawah sampai pipa bor yang pertama masuk semua kedalam lobang.

11. Setelah pipa pertama masuk disambung lagi dengan pipa bor kedua dan seterusnya

sampai kedalaman yang kita kehendaki (lapisan air tanah bebas), hal ini dapat kita

ketahui dapat kita ketahui dengan mendeteksi / melihat secara terus menerus lapisan

tanah yang keluar bersama-sama semburan air ialah lapisan kerikil atau tanah dan

pasir, maka pengeboran dilanjutkan kira-kira dua batang pipa bor masuk kemudian

dihentikan.

12. Dipasang cassing (pipa pelindung)

13. Pengeboran selesai maka siapkanlah lubang sumur untuk penyelesaian selanjutnya.

BAB III

Page 15: Laporan Limca b Driling

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mahasiswa telah mengetahui alat – alat dan bahan yang digunakan dalam pengeboran

menggunakan alat CTM 10000.

Mahasiswa telah mengetahui cara pengoperasian CTM 10000.

3.2 Saran

Kelompok :

a) Setiap kelompok berhati-hati dalam melakukan pratikum

b) Setiap anggota kelompok harus menguasai cara dan langkah-langkah dalam

Pengeboran

c) Setiap anggota kelompok harus menjaga alat-alat yang digunakan

Akademik :

a) Agar menyediakan alat praktikum memenuhi jumlah yang dibutuhkan.

b) Agar akademik menyediakan instruktur yang selalu berada di laboratotium saat

pratikum berlangsung.

Masyarakat :

Hendaknya masyarakat memperhatikan sumber air yang akan di lakukan

pengeboran.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Laporan Limca b Driling

----------. 2009. Penyelidikan Tanah. http://teorikuliah.blogspot.com/2009/08/penyelidikan-

tanah-di-lapangan.html. diakses tanggal 8 November 201!.

Bahan ajar yang telah disampaikan oleh dosen pembimbing, Sejati Tarigan, SKM, M.Kes

pada tanggal 6 Oktober 2011.

Intruksi bagian dan pengoperasian CTM yang telah disampaikan oleh instruktur pembimbing,

Miladil Fitra, SKM