LAPORAN TAHUNAN...Laporan tahunan ini, selain memuat gambaran secara global realisasi pelaksanaan...
Transcript of LAPORAN TAHUNAN...Laporan tahunan ini, selain memuat gambaran secara global realisasi pelaksanaan...
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI
2015
PENGADILAN AGAMA POLEWALI JL. BUDI UTOMO NO 23. POLEWALI MANDAR – SULAWESI BARAT
Telp.(0428) 23234, Fax. (0428) 21334,
Email:[email protected]
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI
TAHUN 2015 EWALI TAHUN 2015
i
Kata Pengantar
الرهح نالرهحيـــبس مــمالله
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga
laporan tahunan Pengadilan Agama Polewali tahun 2015 dapat diselesaikan dengan baik.
Salam dan salawat senantiasa dicurahkan kepada manusia termulia Muhammad saw.
keluarga, para sahabat beliau dan orang-orang yang senantiasa mengikuti jalan Islam.
Laporan tahunan ini, selain memuat gambaran secara global realisasi pelaksanaan program
kerja tahun 2015 dan kegiatan yang telah dapat dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan
Desember 2015 dibidang teknis yusticial maupun administrasi umum serta tugas-tugas lain yang telah
diprogramkan, juga program yang masih harus dilaksanakan lebih lanjut. Hal ini untuk meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas di Lingkungan Badan Peradilan pada umumnya dan Pengadilan Agama
Polewali pada khususnya.
Kami dalam pembuatan laporan ini telah berusaha menyajikan data seobyektif mungkin, akan
tetapi kami menyadari masih banyak kekurangan oleh karena itu kami mengharapkan saran/kritik dan
koreksi dari semua pihak yang terkait guna kesempurnaan laporan yang akan datang dan peningkatan
kinerja kami.
Demikian, semoga laporan ini bermanfaat dan berguna, dan kepada semua pihak yang telah
banyak membantu penyusunan laporan ini kami sampaikan penghargaan atas kerja kerasnya.
Polewali, 31 Desember 2015
Pengadilan Agama Polewali
Ketua,
Dra. Hj. NURLINAH K., S.H., M.H.
NIP. 19671231 199403 2 020
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI
TAHUN 2015 EWALI TAHUN 2015
ii
Daftar Isi Pengantar ……………………………………………..…………………..................................................................i
Daftar Isi …………………………………………….....…………………..................................................................ii
Bab I Pendahuluan ....................................................................................................................... 1
A. Kebijakan Umum Peradilan ………………………………...................................................... 1
B. Visi dan Misi ……………………………………………….............................................................. 5
C. Rencana Strategis.……………………………………………........................................................ 5
Bab II Struktur Organisasi (Tupoksi)..........…………………………….................................................... 10
A. Standard Operational Procedures(SOP)....................................................................... 15
B. Kinerja/Sasaran Kerja Pegawai (SKP) ........................................................................... 17
Bab III Pembinaan dan Pengelolaan ............................................................................................ 22
A. Sumber Daya Manusia ………………………………..…………………………………………………………… 22
B. Keadaan Perkara ……………………………………………........................................................... 28
C. Pengelolaan Sarana dan Prasarana …………………..…...................................................... 35
D. Pengelolaan Keuangan ..……………………………………........................................................ 40
E. Dukungan Tehnologi Informasi..................................................................................... 44
F. Regulasi Tahun 2015..................................................................................................... 47
Bab IV Pengawasan...............................................................................................................51
A. Internal ………………………………………..….......................................................................... 51
B. Evaluasi ........................................................................................................................ 60
Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi …………………………………......................................................... 62
Lampiran:
1. SK Tim Penyusun Laporan Tahunan
2. Struktur Organisasi
3. SKP Tahun 2015
4. Matriks Keadaan Perkara Pengadilan Agama Polewali Tahun 2015
5. Matriks Upaya Hukum Pengadilan Agama Polewali Tahun 2015
6. Alur/Diagram Proses Kepaniteraan
7. Alur/Diagram Proses Kesekretariatan
8. SOP Kepaniteraan
9. SOP Kesekretariatan
10. Rekapitulasi dan realisasi Anggaran Belanja Tahun Anggaran 2015
11. Sisa Perkara Tahun 2015
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 1 dari 65
BAB I PENDAHULUAN
A. KEBIJAKAN UMUM PERADILAN
Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran
Pengadilan Agama Polewali dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, dibidang
administrasi, organisasi dan keuangan. Salah satu reformasi sistem peradilan adalah
Reformasi birokrasi yang dipahami sebagai manifestasi dari beberapa ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku yang bertujuan untuk penataan kelembagaan dan pelayanan
prima terhadap masyarakat/publik. Pengadilan Agama Polewali sebagai sebuah lembaga
peradilan di bawah Mahkamah Agung yang memiliki fungsi pelayanan publik di bidang
hukum,telah berusaha mengupayakan secara maksimal untuk melaksanakan 8 (delapan)
area perubahan reformasi birokrasi yang terdiri dari (1) Pola Pikir dan Budaya Kerja
(Manajemen Perubahan); (2) Penataan Peraturan Perundang-Undangan; (3) Penataan
dan Penguatan Organisasi; (4)Penataan Tatalaksana; (5)Penataan Sistem Manajemen
SDM Aparatur; (6) Penguatan Pengawasan; (7) Penguatan Akuntabilitas Kinerja; dan
(8) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Pengadilan Agama Polewali merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah
Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
Pengadilan Agama Polewali sebagai kawal depan Mahkamah Agung Republik Indonesia
bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang
masuk di tingkat pertama.
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tugas penegakan hukum
dan keadilan merupakan suatu hal yang amat penting. Perihal ini ditegaskan oleh Allah SWT.
dalam al-Qur’an Surah an-Nisa’ ayat 58 :
النهاسأنت كموا تمبي لهاوإذاحكم أنتؤدوا الأمانتإلأه لإنهإنهاللهي مركم بل عد يعابصيرا﴿ كانس نعمهايعظكمبهإنهالله ﴾٨٥الله
Terjemahnya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 2 dari 65
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Mengingat dalam setiap kehidupan bermasyarakat dan bernegara, termasuk Negara
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, keadilan kebenaran,
ketertiban dan kepastian hukum merupakan hal pokok yang sangat penting dalam usaha
mewujudkan suasana perikehidupan yang aman, tentram dan tertib.
Mengingat pada setiap kehidupan masyarakat di dunia ini, termasuk pada masyarakat
Indonesia sebagai komunitas perkumpulan hidup, yang anggota-anggotanya satu sama lain
memiliki sifat, watak dan tingkah laku yang berbeda-beda, maka sudah barang tentu masing-
masing anggotanya memiliki kepentingan yang berbeda-beda pula. Kepentingan-kepentingan
mana harus saling dijaga supaya tidak terjadi benturan kepentingan, sehingga kepentingan
dari satu anggota masyarakat, tidak mengganggu dan merugikan kepentingan anggota
masyarakat yang lain.
Untuk terciptanya keadaan tersebut, maka masyarakat dalam kehidupannya selalu
berbarengan dengan hukum sebagai kaidah-kaidah yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia sebagai anggota masyarakat dan warga Negara pada semua
tingkatan guna terciptanya ketertiban dan kedamaian. Dengan kata lain, antara masyarakat
dan hukum merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Hukum dalam kehidupan masyarakat
merupakan dasar legalisasi dan legislasi berbagai gejala sosial seperti perkawinan, keluarga,
kewarisan, hibah, wakaf dan lain-lain.
Seperti telah disebutkan di atas bahwa setiap manusia sebagai anggota masyarakat
dan warga negara, mempunyai watak dan sifat yang berbeda-beda, dan apalagi sifat dasar
manusia cenderung senang terhadap hawa nafsu dan cenderung berpotensi untuk saling
bermusuhan. Selain itu manusia juga mempunyai kecenderungan saling berlawanan antara
kecenderungan menuju ke arah keburukan dan kecenderungan menuju ke arah kebaikan.
Dalam hal terjadi pelanggaran hukum yang berakibat timbulnya kerugian pada
kepentingan orang lain, maka pihak yang kepetingannya dirugikan apabila tidak dapat
menyelesaikannya secara kekeluargaan dengan pihak yang telah merugikan kepentingannya
tersebut, ia tidak dibenarkan menyelesaikannya dengan cara main Hakim sendiri, melainkan
dia harus menyelesaikannya melalui jalur hukum. Karena perbuatan main Hakim sendiri akan
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 3 dari 65
menimbulkan tindakan sewenang-wenang yang berakibat timbulnya kerugian kepentingan
pada pihak lain. Untuk itulah, guna terciptanya ketertiban dalam kehidupan masyarakat,
penyelesaian hal tersebut diberikan kepada penguasa/kekuasaan Negara.
Dalam sistem ketatanegaraan di Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,
kekuasaan negara yang menyelenggarakan tugas tersebut di atas adalah Kekuasaan
Kehakiman. Kekuasaan dimaksud adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila
demi terselenggarakan Negara Hukum Republik Indonesia. Dan dalam prakteknya
penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman dimaksud dilakukan oleh Mahkamah Agung dan
Badan Peradilan yang berada di bawahnya dalam Lingkungan Peradilan Umum, Lingkungan
Peradilan Agama, Lingkungan Peradilan Militer, Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan
oleh Mahkamah Konstitusi.
Peradilan Agama sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman di Indonesia
merupakan peradilan bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara
tertentu yang berhubungan dengan perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq,
shodaqoh dan ekonomi syari’ah.
Pelaksanaannya untuk tingkat pertama meliputi kabupaten yang dilaksanakan oleh
Pengadilan Agama dan untuk tingkat banding meliputi wilayah provinsi yang dilakukan oleh
Pengadilan Tinggi Agama.
Sesuai uraian di atas, maka Pengadilan Agama Polewali sebagai salah satu peradilan
tingkat pertama dalam wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Agama Makassar, telah berusaha
semaksimal mungkin dalam mewujudkan tegaknya hukum dan keadilan bagi masyarakat
pencari keadilan di wilayah hukum Pengadilan Agama Polewali.
Pembagian wilayah hukum Pengadilan Agama Polewali Kelas II meliputi 2 (dua)
Kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat, yakni Kabupaten Polewali Mandar dengan ibu kota
Polewali yang terdiri dari 16 (enam belas) kecamatan, dan Kabupaten Mamasa dengan ibu
kota Mamasa yang terdiri dari 15 (lima belas) Kecamatan.
Dalam usaha pencapaian tegaknya hukum dan keadilan dikalangan masyarakat pencari
keadilan yang beragama Islam diwilayah Hukum Pengadilan Agama Polewali, maka perlu
diambil kebijakan-kebijakan untuk terwujudnya peradilan yang cepat, sederhana dan biaya
ringan. Kebijakan-kebijakan dimaksud tidak hanya mencakup hal-hal yang bersifat teknis
peradilan, akan tetapi juga mencakup hal-hal yang berhubungan dengan nonteknis, misalnya
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 4 dari 65
masalah sarana dan prasarana dan lain-lain sebagai penunjang yang sangat penting demi
terwujudnya cita-cita luhur yang harus dicapai oleh Pengadilan Agama Polewali.
Dengan masuknya Peradilan Agama dalam naungan Mahkahmah Agung, maka
Peradilan Agama dipacu untuk lebih menselaraskan dengan empat lingkungan peradilan
lainnya baik dari segi administrasi, organisasi dan sumber daya manusia, termasuk sumber
daya Hakim. Oleh karena Peradilan Agama dalam mengemban tugas pokok dan fungsi
peradilan merumuskan kebijakan umum sebagai berikut:
1. Bidang Administrasi
Senantiasa meningkatkan kualitas administrasi yang berbasis teknologi informasi,
terutama melalui aplikasi SIADPA plus, SIMPEG dan secara bertahap meninggalkan cara-cara
manual untuk menuju perdailan yang modern. Meningkatkan sarana dan prasarana yang
langsung berhubungan dengan pelayanan kepada pencari keadilan.
2. Bidang Yustisial
Berusaha mewujudkan peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan serta
meningkatkan pelayanan hukum pada masyarakat. Meningkatkan transparansi publik
terhadap proses berperkara dan kebijakan lainnya, antara lain melalui Website Pengadilan
Agama Polewali, SMS Gateway, layanan informasi dan pengaduan, serta yang lainnya.
3. Bidang Sumber Daya Manusia
Meningkatkan kualitas sumberdaya peradilan dan meningkatkan evaluasi kinerja
pelayanan hukum pada masyarakat, baik para pegawai maupun para Hakim.
Adanya kenaikan tunjangan Hakim serta kenaikan remunerasi/tunjangan kinerja
pegawai sebagai motivasi dalam peningkatan kinerja. Di samping itu adanya sosialisasi,
bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan Pengadilan Tinggi Agama Makassar maupun
Mahkamah Agung untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Rencana strategis Pengadilan Agama Polewali Tahun 2015-2019 merupakan komitmen
bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan
terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan, pengkajian,
pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk mencapai
efektivitas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman
dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Polewali diselaraskan dengan arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 5 dari 65
telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang ( RPNJP) 2005-2025
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019, sebagai pedoman dan
pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan pengadilan dalam mencapai
Visi Misi serta Tujuan organisasi pada tahun 2015-2019.
B. VISI DAN MISI
Visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk
mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Polewali. Berisikan cita
atau bahkan tujuan hukum yang ingin diwujudkan sehingga dengan visi tersebut akan dapat
diketahui kemana Peradilan Agama akan dibawa dan diarahkan, dapat bekerja secara
konsisten, tetap eksis, antisipatif, inovatif dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Visi Pengadilan Agama Polewali mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI Yaitu:
“TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA POLEWALI YANG LUHUR, BERMARTABAT
DAN BERWIBAWA“
Sedangkan misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi
yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Agama Polewali adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kredibilitas aparat Peradilan Agama Polewali sebagai penegak hukum
yang profesional, bermoral dan berdedikasi tinggi yang didukung sarana dan
prasarana yang memadai.
2. Meningkatkan kualitas aparatur Peradilan Agama dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
3. Meningkatkan manajemen Peradilan Agama yang modern dalam memberikan
pelayanan prima terhadap masyarakat pencari keadilan.
C. RENCANA STRATEGIS
Pada dasarnya pelaksanaan pemerintahan dewasa ini menghendaki terwujudnya
pemerintahan yang baik (good governance), demikian pula lembaga peradilan sebagai
lembaga mitra pemerintah untuk penegakan hukum, tentunya pula menghendaki
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 6 dari 65
peradilan yang baik, dan peradilan yang baik hanya akan terwujud apabila di tata dalam
suatu sistem perencanaan di sertai dengan terwujudnya sistem akuntabilitas, sehingga
perencanaan dan akuntabilitas mutlak adanya.
Salah satu unsur pokok dari penjabaran sistem akuntabilitas adalah penguasaan
Rencana Strategi (renstra) dengan berbasis kinerja merupakan pedoman pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi (tupoksi), sehingga segala bentuk kegiatan dapat dilaksanakan
secara terencana dan terukur.
Pengadilan Agama merupakan pelaksanaan fungsi kekuasaan kehakiman sehingga
dalam pelaksanaan tersebut diperlukan rencana strategi, khusus Pengadilan Agama
Polewali rencana strategi disusun dengan memperhatikan perkembangan hukum dan
masyarakat dalam wilayah Pengadilan Agama Polewali, dan memperhatikan
perkembangan hukum secara nasional dan diharapkan terdapat keselerasan dengan
peraturan perkembangan dibidang hukum.
Rencana Strategi Peradilan Agama disusun dengan harapan sebagai penjabaran visi
dan misi Peradilan Agama sehingga dalam pelaksanaannya mencapai suatu tujuan. Tujuan
yang hendak dicapai Pengadilan Agama Polewali adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan Pengadilan Agama Polewali sebagai lembaga penegak hukum yang
bersih dan berwibawa dengan diterapkannya sistem peradilan yang sederhana,
cepat, transparan dan akuntabel.
2. Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan publik terhadap masyarakat pencari
keadilan.
3. Mewujudkan birokrasi yang modern dengan mengedepankan dimensi
independensi, integritas dan budaya kerja pada Pengadilan Agama Polewali.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun ke depan dari tahun 2015-2019, sasaran
strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Polewali adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan kinerja penyelesaian perkara pada Pengadilan Agama Polewali.
2. Peningkatan tertib administrasi perkara pada Pengadilan Agama Polewali.
3. Peningkatan kualitas pengawasan pada Peradilan Agama Polewali.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 7 dari 65
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap Peradilan Agama Polewali (acces
to justice).
5. Peningkatan kualitas SDM pada Pengadilan Agama Polewali.
6. Peningkatan dukungan manajemen dalam pelaksanaan tupoksi Pengadilan Agama
Polewali.
7. Peningkatan sarana prasarana dalam menunjang pelaksanaan tupoksi Pengadilan
Agama Polewali.
Untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan
diperlukan adanya indikator kinerja utama.
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran
strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama
dapat digambarkan sebagai berikut:
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Mewujudkan Pengadilan Agama Polewali sebagai lembaga penegak hukum yang Bersih dan berwibawa dengan diterapkannya sistem peradilan yang sederhana, cepat, transparan dan akuntabel
Peningkatan kinerja penyelesaian perkara pada Pengadilan Agama Polewali
1. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan menjadi meningkat.
2. Prosentase perkara yang diselesaikan menjadi meningkat.
3. Prosentase perkara yang diputus tingkat pertama
4. kurang dari 6(enam) bulan menjadi menurun.
5. Prosentase perkara yang diminutasi menjadi meningkat
6. Prosentase putusan tingkat pertama yang tidak banding menjadi meningkat.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 8 dari 65
Peningkatan tertib administrasi perkara pada Pengadilan Agama Polewali
1. Prosentase berkas yang diajukan secara lengkap dapat terpenuhi.
2. Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis dapat terpenuhi.
3. Prosentase pengiriman berkas banding, kasasi dan PK yang dikirim ke PengadilanTingkat Banding dan Kasasi tepat waktu.
4. Prosentase ketepatan laporan perkara yang dibuat tepat waktu.
5. Prosentase berkas perkara yang masuk box arsip.
Peningkatan kualitas pengawasan pada Peradilan Agama Polewali.
1. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti dapat meningkat.
2. Prosentase pelaksanaan pengawasan sesuai perencanaan.
3. Prosentase temuan yang ditindaklanjuti tepat waktu.
4. Prosentase pelaksanaan sistem pengendalian internal dapat dilaksanakan.
Mewujudkan peningkatan Kualitas pelayanan publik terhadap masyarakat Pencari keadilan
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap Peradilan Agama Polewali (accestojustice)
Prosentase putusan tingkat pertama yang dipublikasikan menjadi meningkat.
Mewujudkan birokrasi yang modern dengan mengedepankan dimensi
Peningkatan kualitas SDM pada Pengadilan Agama Polewali.
1. Prosentase Pembinaan Teknis Yustisial.
2. Prosentase Pembinaan Teknis NonYustisial.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 9 dari 65
independensi, integritas dan budaya kerja pada Pengadilan Agama Polewali
Peningkatan dukungan manajemen dalam pelaksanaan tupoksi Pengadilan Agama Polewali
1. Prosentase realisasi pelaksanaan anggaran layanan perkantoran dalam satu tahun anggaran.
2. Prosentase ketepatan penyelesaian laporan keuangan.
3. Prosentase ketepatan pelayanan administrasi kepegawaian yang dilaksanakan.
4. Prosentase ketepatan penyelesaian laporan BMN.
Peningkatan sarana prasarana Dalam menunjang pelaksanaan tupoksi Pengadilan Agama Polewali.
Prosentase realisasi pelaksanaana nggaran pengadaan dalam satu tahun anggaran.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 10 dari 65
BAB II STRUKTUR ORGANISASI(TUPOKSI)
Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan
Agama Polewali dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, dibidang administrasi,
organisasi keuangan. Pengadilan Agama Polewali merupakan lingkungan Peradilan Agama di
bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan
Agama Polewali sebagai kawal depan Mahkamah Agung Republik Indonesia bertugas dan
berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat
pertama.
Visualisasi Struktur Organisasi Pengadilan Agama Polewali sebagai berikut:
Setelah Peraturan Mahkamah Agung RI nomor 7 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, maka Visualisasi Struktur Organisasi
Pengadilan Agama Polewali sebagai berikut:
KETUA
WAKIL KETUA
KETUAKETUALL
KETUA PANITERA/SEKRETARIS
HAKIM
WAKIL PANITERA WAKIL SEKRETARIS
KAUR
KEUANGAN
KAUR
UMUM
KAUR
KEPEGAWAIAN
PANMUD
GUGATAN
PANMUD
PERMOHONAN
PANMUD
HUKUM
JURUSITA
PANITERA
PENGGANTI JURUSITA
PENGGANTI
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 11 dari 65
Tugas pokok dan Fungsi Struktur Organisasi Pengadilan Agama Polewali antara lain:
1. Ketua Pengadilan Agama Polewali
Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin pelaksanaan tugas Pengadilan Agama dalam
mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan tugas
menurut Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Bertugas dan bertanggungjawab atas
terselenggaranya peradilan dengan baik, menjaga terpeliharanya citra dan wibawa Pengadilan
Agama, serta bertanggung jawab atas terselenggaranya administrasi umum Pengadilan Agama
dengan tertib, melakukan dan menjaga terpeliharanya hubungan antar instansi, baik sektoral
maupun lintas sektoral.
2. Wakil Ketua Pengadilan Agama Polewali
Tugas pokok dan fungsinya adalah membantu Ketua Pengadilan Agama Polewali dalam hal
merencanakan dan melaksanakan tugas pokok peradilan serta mengkoordinir dan melaporkan
tugas pengawasan.
KETUA
WAKIL KETUA
KEKETUAETUAKETU
AKETUALL KETUA
PANITERA
HAKIM
SEKRETARIS
WAKILPANITERA
PANMUD GUGATAN
PANMUD PERMOHONAN
PANMUD HUKUM
KASUB PERANCANAAN,
IT & PELAPORAN KASUB
KEPEGAWAIAN,
ORTALA
KASUB UMUM
DAN KEUANGAN
PANITERA
PENGGANTI
JURUSITA/JURUSITA
PENGGANTI
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 12 dari 65
3. Hakim
Tugas pokok dan fungsinya adalah memeriksa dan mengadili perkara yang yang telah
diberikan oleh Ketua Pengadilan kepadanya, mulai proses penerimaan,membuat instrument
sidang, mengetik putusan dan penetapan perkara, sampai memaraf minutasi. Berkoordinasi
dengan Ketua Pengadilan Agama dalam menyusun program kerja jangka panjang dan jangka
pendek serta pelaksanaan dan pengorganisasiannya, melaksanakan tugas lain atas perintah
Ketua Pengadilan serta melaksanakan pengawasan bidang bindalmin atas perintah Ketua.
4. Panitera
Tugas pokok dan fungsinya adalah berkoordinasi dengan Ketua Pengadilan Agama dalam
merencanakan dan melaksanakan pelayanan teknis di bidang administrasi kepaniteraan
perkara dan administrasi perkara serta administrasi peradilan lainnya yang berkaitan
dengan penyiapan konsep rumusan kebijakan dalam menggerakkan dan mengarahkan
pelaksanaan tugas kegiatan kepaniteraan.
5. Sekretaris
Tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan tugas dalam memimpin pelaksanaan di
kesekretariatan, bertanggungjawab sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/penanggung
jawab kegiatan yang menggerakkan dan menyiapkan konsep serta memecahkan masalah yang
muncul di bidang kesekretariatan.
6. Wakil Panitera
Membantu Panitera Pengadilan Agama dalam melaksanakan, membina dan mengawasi
pelaksanaan tugas-tugas pelayanan teknis di bidang administrasi kepaniteraan perkara dan
administrasi perkara serta administrasi peradilan lainnya, serta bertanggung jawab dalam
mengawasi tugas Meja I, Meja II, Meja III. Mengevaluasi dan melaporkan tugas sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Panitera Muda Gugatan
Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/menggerakkan seluruh
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 13 dari 65
aktivitas pada bagian Gugatan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan
kegiatan, mengevaluasi dan membuat laporan/bertanggungjawab kepada Panitera. Bertugas
dan bertanggung jawab atas jalannya administrasi perkara, mempersiapkan persidangan
perkara, menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan
dengan masalah perkara gugatan.
8. Panitera Muda Permohonan
Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/menggerakkan seluruh
aktivitas pada Bagian Permohonan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam
pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi dan membuat laporan/bertanggungjawab kepada Panitera.
Bertugas dan bertanggung jawab atas jalannya administrasi perkara, mempersiapkan persidangan
perkara, berkas perkara yang masih berjalan dan urusan lain yang berhubungan dengan masalah
perkara permohonan.
9. Panitera Muda Hukum
Tugas pokok dan fungsinya adalah memimpin dan mengkoordinir/menggerakkan seluruh
aktivitas pada Bagian Hukum serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam pelaksanaan
kegiatan, mengevaluasi dan membuat laporan/bertanggungjawab kepada Panitera,
Mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data perkara, menyajikan statistik data
perkara,menyusun/membuat laporan perkara, menyimpan arsip berkas perkara dan melakukan
pengurusan administrasi pembinaan hukum agama, (nasehat tentang hukum Islam kepada
instansi pemerintah apabila diminta) dan mengkoordinir memasukkan data perkara baik
panggilan ghoib, jadwal persidangan, pengaburan perkara putus yang sudah berkekuatan hukum
tetap serta tugas lain yang diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
10. Panitera Pengganti
Tugas pokok dan fungsinya adalah mendampingi dan membantu Majelis Hakim, mengikuti
sidang, membuat berita acara, menyerahkan berkas perkara yang telah selesai kepada Panitera
Muda Hukum/meja III melalui Panitera serta bertanggungjawab kepada Panitera.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 14 dari 65
11. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Teknologi dan Pelaporan
Tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan
perencanaan, program, dan anggaran, pengelolaan teknologi informasi dan statistik, serta
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan.
12. Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana
Tugas pokok dan fungsinya adalah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan organisasi dan tata laksana.
13. Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan
Tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan penyiapan pelaksanaan urusan surat
menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, perpustakaan, serta
pengelolaan keuangan.
14. Jurusita dan Jurusita Pengganti
Tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan tugas kejurusitaan, Mengantar Surat
Panggilan Sidang, Melaksanakan Sita dan bertanggungjawab kepada Panitera.
Pengadilan Agama merupakan salah satu penyelenggarana kekuasaan kehakiman yang
memberikan layanan hukum bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara
perdata tertentu yang diatur dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan
Agama yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-undang
Nomor 50 tahun 2009.
Kekuasaan kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama
dan Pengadilan Tinggi Agama yang berpuncak pada Mahkamah Agung RI sebagai Pengadilan
Negara Tertinggi. Seluruh pembinaan baik pembinaan teknis peradilan maupun pembinaan
organisasi, administrasi dan keuangan dilakukan oleh Mahkamah Agung RI. Pengadilan Agama
merupakan Pengadilan Tingkat Pertama yang bertugas dan berwenang memeriksa, mengadili dan
memutus perkara-perkara ditingkat pertama di bidang perkawinan, kewarisan, wasiat dan hibah
yang dilakukan berdasarkan hukum Islam serta waqaf, zakat, infaq dan shadaqah serta ekonomi
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 15 dari 65
syariah sebagaimana diatur dalam pasal 49 UU Nommor 50 Tahun 2009.
Pengadilan Agama Polewali Mempunyai Fungsi Sebagai Berikut:
1. Memberikan pelayanan Teknis Yustisial dan Administrasi Kepaniteraan bagi Tingkat
Pertama serta Penyitaan dan Ekseskusi.
2. Memberikan pelayanan di bidang administrasi Perkara Banding, Kasasi, dan Peninjauan
Kembali serta administrasi Peradilan lainnya.
3. Memberikan administrasi pelayanan umum pada semua unsur di Lingkungan Pengadilan
Agama.
4. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam pada instansi
pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta.
5. Memberikan pelayanan permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan di luar
sengketa antar orang-orang yang beragama Islam.
6. Waarmerking Akta Keahliwarisan di bawah tangan untuk pengambilan
deposito/tabungan dan sebagainya.
7. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum, memberikan
pertimbangan hukum agama, pelayanan riset/penelitian pengawasan terhadap
advokat/penasehat hukum dan sebagainya.
Tugas Pokok Pengadilan Agama Polewali adalah sebagai berikut:
1. Menerima, memeriksa, mengadili, menyelesaikan/memutus setiap perkara yang diajukan
kepadanya sesuai dengan pasal 2 ayat (1) UU Nomor 14 tahun 1970
2. Pasal 1 ayat (1) UU Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman adalah
Kekuasaan Negara yang merdeka untuk menyelenggarakan Peradilan guna menegakkan
Hukum dan Keadilan berdasarkan Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum
Republik Indonesia.
3. Pasal 49 UU Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama diubah dengan UU Nomor 3
Tahun 2006 dan perubahan kedua Nomor 5 tahun 2009 yang menyebutkan bahwa
Peradilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan
Perkara di Tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang
perkawinan, waris, hibah, zakat, infaq, dan ekonomi syariah serta pengangkatan anak.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 16 dari 65
4. Pasal 52 a menyebutkan Pengadilan Agama memberikan Itsbat Kesaksian Rukyatul Hilal
dan Penentuan Awal Bulan pada Tahun Hijriyah.
A. STANDARD OPERATIONAL PROCEDURES (S.O.P)
Untuk mendorong penyelenggaraan pemerintah yang lebih efektif, efisien dan akuntabel,
pemerintah telah mencanangkan penerapan prinsip-prinsip penyelenggaraan tata kelola
kepemerintahan yang baik dan bersih (good governance and clean government) melalui
penerapan reformasi birokrasi, yang secara umum ditunjukan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat.
Secara operasional wujud peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat adalah
berupa perbaikan dan penyempurnaan proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan
sehingga lebih mencerminkan birokrasi yang mampu menjalankan fungsi pelayanan umum yang
berkualitas, memuaskan, transparan, dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagai upaya untuk mewujudkan pelayanan berkualitas tersebut diperlukan ketersediaan
Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai pedoman/petunjuk bagi para aparatur dalam
melaksanakan tugas pelayanan dan bagi masyarakat pengguna pelayanan untuk
mengetahui/memahami akan suatu prosedur pelayanan yang dilakukan oleh aparatur. Dengan
demikian dapat dihindarkan tumpang tindih tanggung jawab dan kesalahan prosedur dalam
melaksanakan tugas.
Standar Operasional Prosedur (SOP) atau Prosedur tetap (Protap) adalah serangkaian
instruksi tertulis yang dibakukan dan didokumentasikan dari aktivitas rutin dan berulang yang
dilakukan oleh suatu organisasi. Secara singkat pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP)
adalah penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, bagaimana, kapan, dimana dan
oleh siapa. Standar Operasional Prosedur (SOP) dibuat untuk menghindari terjadinya variasi
dalam proses pelaksanaan kegiatan oleh pegawai yang akan menghambat kinerja organisasi
secara keseluruhan.
Standar Operational Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas
pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah bersadarkan
indikator-indikator teknis, administrasif dan procedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan
sistem kerja pada unit kerja bersangkutan. Tujuan SOP adalah menciptakan komitmen mengenai
apa yang dikerjakan oleh suatu unit instansi pemerintah untuk mewujudkan good governance.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 17 dari 65
Standar operasional prosedur tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal, karena SOP
selain digunakan untuk mengukur kinerja organisasi publik yang berkaitan dengan ketepatan
program dan waktu, juga digunakan untuk menilai kinerja organisasi publik di mata masyarakat
berupa responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Pengadilan Agama Polewali sebagai satuan unit kerja pelayanan publik dalam rangka
pelayanan kepada pencari keadilan telah memiliki standar operasional prosedur (SOP) sebagai
acuan dalam bertindak, agar akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dapat dievaluasi dan
terukur. Untuk lebih jelasnya standar operasional prosedur (SOP) bagian kepaniteraan dan
standar operasional prosedur (SOP) bagian kesekretariatan Pengadilan Agama Polewali, kami
uraikan sebagaimana terlampir.
B. KINERJA/SASARAN KERJA PEGAWAI (S.K.P)
Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yang
kemudian diubah menjadi Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 memberikan pengertian bahwa
Pegawai Negeri adalah setiap warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang
ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas negara lainnya, dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai aparatur negara, tentunya
pegawai negeri sipil mempunyai tugas yaitu tugas pemerintahan dan pembangunan. Atas dasar
tersebut setiap pegawai negeri sipil dituntut untuk dapat memberikan pelayanan dengan sebaik-
baiknya kepada masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan
dengan baik maka dibutuhkan pegawai negeri sipil yang profesional, jujur, adil dan bertanggung
jawab.
1. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP.3) PNS
Pegawai negeri sipil sebagai abdi negara mengemban tanggung jawab yang besar demi
kelancaran pembangunan bangsa. Untuk menghasilkan pegawai yang profesional, jujur, adil dan
bertanggung jawab seperti yang diamanatkan oleh undang-undang diperlukan adanya pembinaan
PNS. Sebagai langkah awal dalam melakukan pembinaan diperlukan adanya penilaian terhadap
kinerja PNS. Penilaian ini nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan
pembinaan PNS, antara lain dalam hal mempertimbangkan kenaikan pangkat, penempatan dalam
jabatan, pemindahan, pendidikan dan pelatihan, kenaikan gaji berkala, dan lain-lain. Sejauh ini,
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 18 dari 65
untuk menilai kinerja seorang pegawai negeri sipil dibuat dalam bentuk Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.
Penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri sipil merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan pekerjaan seorang pegawai. Penilaian
pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri sipil ini dituangkan dalam bentuk Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil atau yang lebih dikenal dengan DP3 PNS dan
selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979. Pada kenyataannya, DP3
PNS yang notabene adalah daftar penilaian yang dalam penilaiannya menggunakan azas tertutup
sering dipertanyakan objektivitasnya, karena penilaiannya yang bersifat rahasia dan si penilai
mempunyai otoritas yang mutlak dalam menilai kinerja seseorang. Dengan penilaian yang bersifat
rahasia tersebut, mungkin saja pegawai yang dinilai kurang puas terhadap hasil penilaian karena
tidak adanya indikator yang digunakan secara jelas. Untuk kondisi saat ini, ada banyak hal yang
membuat DP3 tidak sesuai untuk dilaksanakan dalam menilai kinerja PNS. Salah satunya adalah
DP3 cenderung menilai kinerja PNS hanya dari sudut pandang si penilai bukan atas dasar prestasi
kerja. Bahwa di dalam melakukan penilaian kinerja dengan menggunakan metode daftar DP3 ini,
kadang-kadang terjadi penyimpangan yang biasanya dilakukan oleh penilai seperti:
1. The hallo effect merupakan kesan sesaat yang dapat menyesatkan dalam memberikan
penilaian.
2. The error of central tendency merupakan kecenderungan untuk membuat penilaian rata-
rata.
3. The leniency and swictness biases, terjadi apabila standar penilaiannya sendiri tidak jelas.
4. Personal prejudice merupakan ketidaksenangan penilai terhadap seseorang yang dapat
mempengaruhi penilaian.
Secara garis besar, DP3 tidak dapat digunakan dalam menilai dan mengukur seberapa besar
produktivitas dan kontribusi PNS terhadap organisasi. Hal ini disebabkan penilaian prestasi kerja
pegawai dengan menggunakan metode DP3 tidak didasarkan pada target tertentu. Karena
pengukuran dan penilaian prestasi kerja tidak didasarkan pada suatu target tertentu, maka proses
penilaian cenderung bersifat subyektif. Dalam hal atasan langsung pun sebagai pejabat penilai, ia
hanya sekedar menilai dan belum tentu memberi klarifikasi dari hasil penilaian serta tindak lanjut
penilaian terhadap pegawai yang dinilai.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 19 dari 65
2. Sasaran Kerja Pegawai
Melihat banyaknya kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem penilaian PNS dalam
bentuk DP3 tersebut, sekaligus sebagai pengejawantahan pasal 12 dan pasal 20 UU Nomor 43
Tahun 1999, maka pemerintah mencoba membuat cara baru dalam menilai prestasi kerja PNS
yaitu dengan menggunakan pendekatan metode Penilaian Prestasi Kerja. Pasal 20 UU Nomor 43
Tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian mengamanatkan bahwa tujuan dari penilaian
prestasi kerja adalah untuk lebih menjamin objektivitas dalam mempertimbangkan pengangkatan
dalam jabatan dan kenaikan pangkat. Pemerintah sendiri, dalam hal ini Presiden Republik
Indonesia sudah mengeluarkan aturan mengenai Sasaran Kerja Pegawai yaitu Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Negeri Sipil. Penilaian prestasi kerja PNS merupakan suatu proses penilaian secara sistematis yang
dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja PNS (Pasal 1
ayat 2 PP No. 46 Tahun 2011). Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kinerja PNS, yang dapat
memberi petunjuk bagi manajemen dalam rangka mengevaluasi kinerja unit dan kinerja
organisasi secara keseluruhan. Penilaian prestasi kerja PNS menggabungkan antara penilaian
Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil dengan Penilaian Perilaku Kerja. Penilaian prestasi kerja
tersebut terdiri dari dua unsur yaitu SKP (sasaran kerja pegawai) dan Perilaku Kerja dengan bobot
penilaian masing-masing unsur SKP sebesar 60 % dan Perilaku Kerja sebesar 40 %. Hasil penilaian
prestasi kerja PNS dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan.
Secara umum, penilaian prestasi kerja PNS dibagi dalam 2 (dua) unsur yaitu:
1. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) merupakan rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh
seorang PNS dan dilakukan berdasarkan kurun waktu tertentu. Sasaran kerja pegawai meliputi
unsur:
a. Kuantitas merupakan ukuran jumlah atau banyaknya hasil kerja yang dicapai oleh seorang
pegawai.
b. Kualitas merupakan ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai.
c. Waktu merupakan ukuran lamanya proses setiap hasil kerja yang dicapai oleh seorang
pegawai.
d. Biaya merupakan besaran jumlah anggaran yang digunakan setiap hasil kerja oleh seorang
pegawai.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 20 dari 65
2. Perilaku kerja merupakan setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh seorang
PNS yang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Adapun unsur perilaku kerja meliputi:
a. Orientasi pelayanan merupakan sikap dan perilaku kerja PNS dalam memberikan pelayanan
kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit kerja
terkait, dan/atau instansi lain.
b. Integritas merupakan kemampuan seorang PNS untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma
dan etika dalam organisasi.
c. Komitmen merupakan kemauan dan kemampuan seorang PNS untuk dapat
menyeimbangkan antara sikap dan tindakan untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan
mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, seseorang, dan/atau
golongan.
d. Disiplin merupakan kesanggupan seorang PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari
larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan atau peraturan kedinasan
yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi sanksi.
e. Kerja sama merupakan kemauan dan kemampuan seorang PNS untuk bekerja sama dengan
rekan sekerja, atasan, bawahan baik dalam unit kerjanya maupun instansi lain dalam
menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab yang diembannya.
f. Kepemimpinan merupakan kemampuan dan kemauan PNS untuk memotivasi dan
mempengaruhi bawahan atau orang lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya demi
tercapainya tujuan organisasi.
Di samping melakukan Kegiatan Tugas Jabatan yang sudah menjadi tugas dan fungsi
pokoknya, apabila seorang pegawai memiliki tugas tambahan terkait dengan jabatannya, maka
dapat dinilai dan ditetapkan menjadi tugas tambahan. Tugas tambahan pada dasarnya merupakan
kegiatan pendukung tugas pokok yang dibebankan kepada pegawai untuk dilaksanakan. Seorang
PNS yang melaksanakan tugas tambahan yang diberikan oleh pimpinan/pejabat penilai yang
berkaitan dengan tugas pokok jabatannya, maka hasilnya dapat dinilai sebagai bagian dari SKP
(sasaran kerja pegawai). Dalam Penjelasan PP Nomor 46 Tahun 2011 Pasal (10) yang dimaksud
dengan tugas tambahan adalah tugas lain atau tugas-tugas yang ada hubungannya dengan tugas
jabatan yang bersangkutan dan tidak ada dalam SKP yang telah ditetapkan. Selain tugas
tambahan, PNS yang telah menunjukkan kreatifitas yang bermanfaat bagi organisasi dalam
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 21 dari 65
melaksanakan tugas pokok jabatan, hasilnya juga dapat dinilai sebagai bagian dari capaian SKP
(sasaran kerja pegawai). Pengertian kreativitas di sini maksudnya adalah kemampuan individu
atau organisasi untuk menciptakan sesuatu yang baru dan mempunyai nilai manfaat bagi
keberlangsungan organisasi.
Secara umum, penilaian dengan menggunakan metode SKP jika dilihat dari sistem
penilaiannya akan lebih efektif dibanding dengan metode DP3. Target yang akan dicapai secara
jelas menggambarkan betapa SKP merupakan penilaian yang benar-benar didasarkan pada
prestasi/kemampuan individu untuk mencapai tujuan organisasi sesuai kompetensi yang
dimilikinya.
Pengadilan Agama Polewali telah mensosialisasikan SKP kepada semua pegawai sejak
awal tahun 2014, 2015 dan telah mengimplementasikan pada tahun ini juga, meskipun masih
banyak kekurangan karena merupakan instrumen baru bagi PNS.
Sasaran Kerja Pegawai dan Penilaian Prestasi Kerja untuk 5 orang Hakimd an 24 PNS non
Hakim telah dibuat sesuai dengan petunjuk Badilag dan PTA Makassar.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 22 dari 65
BAB III PEMBINAAN DAN PENGELOLAAN
A. SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam rangka usaha pelaksanaan pembangunan dibidang hukum secara berdayaguna
dan berkelanjutan dipandang perlu meningkatkan Sumber Daya Manusia bagi satuan-satuan
organisasi badan-badan Peradilan khususnya di Pengadilan Agama Polewali.
Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia harus didasarkan pada
struktur organisasi, klasifikasi pengadilan, sifat, jenis pekerjaan, beban kerja, jumlah pangkat
dan jumlah jabatan serta peralatan yang tersedia. Hal ini berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan yang menetapkan bahwa setiap Pengadilan Tingkat Pertama harus
terdapat seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua, MajelisHakim, dibantu beberapa Panitera
Pengganti. Seorang Panitera yang membawahi beberapa Panitera Muda dan seorang
Sekretaris membawahi beberapa Sub. Bagian atau Urusan. Di samping itu terdapat Jurusita dan
Jurusita Pengganti.
Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial
Sumber Daya Manusia Teknis Yudicial di Pengadilan Agama Polewali saat ini dari segi
kuantitas memang masih sangat kurang. Hal ini berbanding terbalik dengan beban kerja yang
terus meningkat, seiring dengan bertambahnya jumlah perkara yang harus diselesaikan setiap
tahunnya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas kinerja Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial
di Pengadilan Agama Polewali harus terus ditingkatkan yang pada akhirnya dapat menunjang
pelaksanaan program Aplikasi Perkara (SIADPA).
Adapun keadaan Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial di Pengadilan Agama Polewali
terurai sebagai berikut:
A.1. Hakim
Jumlah keseluruhan Hakim yang bertugas selama tahun 2015 adalah 7 orang (2 orang
di antaranya telah dimutasi pada pertengahan tahun) sehingga total jumlah Hakim yang
bertugas sampai akhir tahun 2015 ini adalah 5 orang (2 orang di antaranya menduduki jabatan
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 23 dari 65
struktural Ketua dan Wakil Ketua). Dari 5 orang Hakim tersebut, 1 orang di antaranya bergelar
Doktor, 3 orang berpendidikan S2 dan 1 orang berpendidikan S1.
Daftar Nama dan Jenjang Pendidikan Hakim Tahun 2015:
NO. NAMA/NIP GOLONGAN (TERAKHIR)
PENDIDIKAN (TERAKHIR)
JABATAN
1 Dra. Hj. Nurlinah K., S.H., M.H.
NIP. 19671231 199403 2 020 IV/b
S.2
Ilmu Hukum Ketua
2 H. A. Zahri, S.H., M.HI
NIP. 19630510 198903 1 004 IV/a
S.2
Hukum Islam Wakil Ketua
3. Dr. Muhammad Najmi Fajri, S.HI., M.HI.
NIP. 19820713 200704 1 001 III/c
S.3
Hukum Islam Hakim
4. Siti Zainab Pelupessy, S.HI. M.H.
NIP. 19771117 200704 2 001 III/c
S.2
Ilmu Hukum Hakim
5. Rajiman, S.HI
NIP. 19821010 200704 1 001 III/c
S.1
Hukum Islam Hakim
A.2. Panitera dan Panitera Pengganti
Jumlah Panitera dan Panitera Pengganti yang bertugas selama tahun 2015 adalah 7
orang (5 orang di antaranya menduduki jabatan struktural yakni Panitera, Wakil Panitera,
Panitera Muda Hukum, Panitera Muda Permohonan dan Panitera Muda Gugatan). Dari jumlah
tersebut, satu orang berpendidikan S2 dan enam orang lainnya berpendidikan S1.
Daftar Nama Panitera/Panitera Pengganti:
NO. NAMA/NIP GOLONGAN (TERAKHIR)
PENDIDIKAN (TERAKHIR)
JABATAN
1 Drs. H. Hamzah Appas, S.H., M.H.
NIP. 19651231 199203 1 066 IV/a
S.2
Ilmu Hukum Penitera
2 Salahuddin Saleh, S.H.
NIP. 19701221 199403 1 005 III/d
S.1
Ilmu Hukum Wakil Panitera
3 Hj. Najmah Najamuddin, S.HI.
NIP. 19561231 197803 2 003 III/d
S.1
Hukum Islam
Panitera Muda
Permohonan
4 Drs. M. As’ad
NIP. 19600601 199403 1 003 III/d
S.1
Syariah
Panitera Muda
Hukum
5 Drs. Sayadi
NIP. 19631231 199303 1 040 III/d
S.1
Syariah
Panitera Muda
Gugatan
6 Dra. Hasnawiyah
NIP. 19631231 199203 2 021 III/d
S.1
Syariah
Panitera
Pengganti
7 Dra. Hj. Rukiah
NIP. 19620930 199303 2 001 III/d
S.1
Syariah
Panitera
Pengganti
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 24 dari 65
A.3. Jurusita/Jurusita Pengganti
Jurusita berjumlah 2 orang, dan kedua-duanya berpendidikan S1. Sementara Jurusita
Pengganti berjumlah 4 orang.2 orang diantaranya berpendidikan S1, dan 2 orang lainnya
berpendidikan SMU namun telah mengikuti Ujian Penyesuaian Ijazah diakhir tahun.
Daftar Nama Jurusita/Jurusita Pengganti:
NO. NAMA/NIP GOLONGAN
(TERAKHIR)
PENDIDIKAN
(TERAKHIR) JABATAN
1 Maskun, S.H.
NIP. 19691231 199303 2 001 III/b
S.1
Ilmu Hukum Jurusita
2 H. Musni HM., S.Ag.
NIP. 19591201 199303 004 III/d
S.1
Syari’ah Jurusita
3 Muallim M., S.HI.
NIP. 19710531 199402 1 001 III/c
S.1
Syari’ah
Jurusita
Pengganti
4 Candra Wardana, S.H.
NIP. 19850331 201212 1 005 III/a
S.1
Ilmu Hukum
Jurusita
Pengganti
5 Dian Eko Nugroho I., S.H.
NIP. 19850720 200604 1 002 III/a
S.1
Ilmu Hukum
Jurusita
Pengganti
6 Sarinah S., S.H.
NIP. 19850605 200604 2 002 III/a
S.1
Ilmu Hukum
Jurusita
Pengganti
Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial
Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial di Pengadilan Agama Polewali atau Bagian
Kesekretariatan saat ini Alhamdulillah telah terisi. Hanya saja jumlahnya sangat minim. Sebagai
gambaran, dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Kasubag. Umum dan Keuangan, Kasubag.
Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan serta Kasubag. Kepegawaian, Organisasi dan
tata Laksana tidak mempunyai staf. Hal ini tentunya perlu mendapat perhatian sebagai bahan
kajian rasionalisasi pegawai khususnya di Pengadilan Agama Polewali.
Pegawai non Teknis Yudisial atau bagian Sekretariat di Pengadilan Agama Polewali saat
ini berjumlah 4 orang dan kesemuanya berpendidikan S1.
Daftar Nama Pegawai non Teknis Yudisial atau bagian Sekretariat dan jenjang Pendidikan
Pejabat Kesektariatan:
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 25 dari 65
NO. NAMA/NIP GOLONGAN (TERAKHIR)
PENDIDIKAN (TERAKHIR)
JABATAN
1 Hj. Farida, S.H. NIP. 19711231 200212 2 004
III/c S.1 Ilmu Hukum
Sekretaris
2 Misna Surya AS., S.H. NIP. 19810517 201001 2 023
III/b S.1 Ilmu Hukum
Kasubag. Kepegawaian, Organisasi dan Tata
Laksaana
3 Abd. Samad, S.H. NIP. 19681231 199203 1 015
III/b S.1 Ilmu Hukum
Kasubag. Perencanaan, Teknologi Informasi dan
Pelaporan
4 Moh. Anshari, S.Kom. NIP. 19840909 200912 1 006
III/a S.1
Komputer Kasubag. Umum dan
Keuangan
Upaya Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia
Pembinaan sumber daya manusia di Pengadilan Agama Polewali juga dilaksanakan
secara berkelanjutan baik melalui DIPA Pengadilan Agama Polewali maupun bekerjasama
dengan Pengadilan Tinggi Agama Makassar, serta lembaga pendidikan lainnya, pelatihan bidang
kepaniteraan dan kesekretariatan adalah salah satu bentuk untuk meningkatkan mutu bidang
kepaniteraan dan kesekretariatan.
Selain melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan juga tersedia buku-buku jurnal
berpengaruh terhadap kelancaran administrasi perkara dan kesekretariatan yang akhirnya juga
akan berpengaruh kepada keprofesionalan Karyawan/Karyawati Pengadilan AgamaPolewali.
Tersedianya sumber daya manusia di bidang kepaniteraan maupun di bidang
kesekretariatan yang keduanya tidak dapat terpisah kandang memegang peranan yang sangat
penting. Tersedianya sumber daya manusia yang cakap, kreatif, terampil, berintegritas dan
berkepribadian sangat diperlukan di Pengadilan Agama Polewali.
Kedudukan dan peranan sumber daya manusia pada Pengadilan Agama Polewali
sangatlah penting, karena sumber daya manusia tersebut sebagai roda penggerak sistem yang
telah dikembangkan di Pengadilan Agama Polewali, untuk menggerakan sistem yang telah ada
perlu sumber daya manusianya punya kemampuan spesifik.
Untuk peningkatan sumber daya manusia di Pengadilan Agama Polewali telah mengirim
dan mengikutsertakan dalam berbagai pelatihan, baik Hakim maupun non Hakim:
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 26 dari 65
NO. NAMA PELATIHAN NAMA PESERTA WAKTU TEMPAT
1
Diklat Ekonomi
Syariah, Riyad Arab
Saudi
H. A. Zahri, S.H., M.HI
10/04/2015 s.d 14/05
2015 di Sekolah Tinggi
Peradilan, Riyadh, Saudi
Arabia
2 Bimtek Ekonomi
Syari’ah Angktatan I
- Dr. Muhammad Najmi Fajri, S.HI.,
M.HI
- Siti Zainab Pelupessy, S.HI., M.H
6 s.d 8 Mei 2015 di
Quality Plaza Hotel,
Makassar
3
Diklat Bendahara
Angkatan VI Tahun
2015
Dian Eko Nughroho I S.H.
30 Agustus s.d 15 September 2015 di kampus Balitbang Diklatkumdil MA-RI
Jakarta
4
Diklat Sistem
Akutansi Instansi
Pemerintah
Berbasis Akrual
Moh. Anshari, S.Kom.
5 s.d. 10 Oktober 2015
LPMP Sul-Sel Makassar
5 Bimtek SIADPA
Redesain
- Dra. Hj. Nurlinah K, S.H., M.H.
- Sulfadli, S.IP
23 s.d 25 November
2015 di UIN Alauddin
Training Centre,
Makassar
Promosi dan Mutasi
Dalam menentukan promosi dan mutasi perlu adanya pertimbangan sebagaimana
yang tertuang dalam ketentuan undang-undang demi terwujudnya Peradilan yang sederhana,
tegas dan biaya ringan, yang mana diperlukan Pegawai atau Pejabat baik Fungsional maupun
Struktural yang cakap dan jujur serta mempunyai kualitas yang tinggi. Untuk itu perlu
ditentukan prinsip-prinsip dan tata cara Promosi dan Mutasi yang meliputi sistem, syarat
administrasi, pelaksanaan dan penyelesaian yang semuanya melalui Baperjakat dari Pengadilan
Agama tersebut diteruskan ke Pengadilan Tinggi Agama (Pengadilan Tingkat Banding)
selanjutnya ke Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama di Jakarta.
Selama tahun 2015, di Pengadilan Agama Polewali telah terjadi pengangkatan dan
pemindahan Hakim serta jabatan struktural dan kepaniteraan, yaitu:
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 27 dari 65
A. MUTASI
NO NAMA GOL JABATAN Tanggal
Pelantikan LAMA BARU
1. Salahuddin Saleh, S.H. III/d Panmud Gugatan
PA. Takalar Wakil Panitera
PA. Polewali 05-06-2015
2. Dra. Hj. Nurlinah K., S.H., M.H IV/b Ketua PA. Tondano
Ketua PA. Polewali
30-09-2015
3. Rajiman, S.HI. III/c Hakim
PA. Ruteng
Hakim PA. Polewali
PA. Polewali
15-09-2015
4. Drs. Kamsin, M.H. IV/b Ketua
PA. Polewali Hakim
PA. Bekasi IB 28-08-2015
5. Zulkifli, S.EI III/c Hakim
PA. Polewali Hakim
PA. Banjarbaru 15-09-2015
B. PROMOSI
NO NAMA GOL JABATAN Tanggal
Pelantikan LAMA BARU
1. Rahmawati II/a CPNS PNS 01-08-2015
2. Hj. Farida, S.H. III/c Wakil Sekretaris Sekretaris 29-12-2015
3. Misna Surya AS., S.H. III/b Kaur Kepegawaian
Kasubag.
Kepegawaian,
Organisasi dan
Tata Laksana
29-12-2015
4. Abd. Samad, S.H. III/b Kaur Umum
Kasubag.
Perencanaan,
Teknologi
Informasi dan
Pelaporan
29-12-2015
5. Moh. Anshari, S.Kom. III/a Kaur keuangan
Kasubag.
Keuangan dan
Umum
29-12-2015
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 28 dari 65
Pengisian Jabatan Struktural
Jabatan Struktural pada Pengadilan Agama Polewali sampai akhir tahun 2015 sesuai
dengan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor: 07 Tahun 2015 mengalami perubahan yaitu
Wakil Sekretaris (berubah menjadi Sekretaris), Kepala Urusan Keuangan (berubah menjadi
Kasubag. Umum dan Keuangan), Kepala Urusan Kepegawaian (berubah menjadi Kasubag.
Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana) dan Kepala Urusan Umum (berubah menjadi
Kasubag. Perencanaan, Teknologi dan Informasi dan Pelaporan), dan semua jabatan tersebut
telah terisi.
B. KEADAAN PERKARA
Keadaan perkara Pengadilan Agama Polewali pada tahun 2015 sebagai berikut:
1. Sisa perkara tahun 2014 sebanyak 43 perkara dan semuanya telah putus pada tahun
2015.
2. Perkara yang diterima mulai Januari s/d tanggal 31 Desember 2015 sebanyak 769
perkara, dengan rincian sebagai berikut:
Cerai talak : 158 perkara
Cerai gugat : 332 perkara
Harta bersama : 6 perkara
Penguasaan anak : 0 perkara
Perwalian : 3 perkara
Itsbat nikah : 152 perkara
Wali adhal : 4 perkara
Kewarisan : 9 perkara
PAW : 17 perkara
Hibah : 0 perkara
Dispensasi : 83 perkara
IzinPoligami : 3 perkara
Lain-lain : 2 perkara
Jumlah : 769 perkara
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 29 dari 65
3. Perkara yang diselesaikan selama tahun 2015 (Januari s/d Desember)
NO JENISPERKARA DICABUT
P U T U S A N
JML KABUL DITOLAK
TIDAK
DITERIMA
( NO )
GUGUR
DICORET
DARI
REGISTER
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11
12
13
Izin Poligami
Cerai Talak
Cerai Gugat
Harta Bersama
Penguasaan Anak
Itsbat Nikah
Wali Adhal
Kewarisan
Perwalian
PAW
Dispensasi kawin
Hibah
Lain-lain
2
6
15
2
-
6
1
3
1
5
1
-
-
1
118
286
4
1
129
2
4
2
6
74
-
1
-
-5
3
-
-
7
1
-
-
-
-
-
-
4
2
2
-
4
1
2
-
2
-
-
-
-
3
7
-
-
2
1
-
-
1
6
-
-
-
1
7
-
-
4
0
-
-
1
-
-
-
3
137
320
8
1
152
6
9
3
15
81
-
1
J U M L A H 42 628 16 17 20 13 736
4. Sisa perkara tahun 2015 yang selanjutnya akan diproses dan diselesaikan pada tahun
2016 adalah 76 perkara, dengan perincian sebagai berikut:
Cerai talak : 28 perkara
Cerai gugat : 34 perkara
Harta bersama : - perkara
Kewarisan : 3 perkara
Itsbat Nikah : 5 perkara
Wali Adhal : - perkara
Dispensasi Nikah : 4 perkara
PAW : 2 perkara
Perwalian : - perkara
J u m l a h : 76 perkara
5. Semua perkara tersebut yang terdaftar pada tahun 2015 telah dibagi kepada 5 (lima)
Majelis Hakim (Majelis A, B, C1, C2, dan C3), dan selama tahun 2015 telah terjadi 4
(empat) kali perubahan Majelis Hakim yang disebabkan adanya mutasi Ketua Pengadilan
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 30 dari 65
Agama Polewali dan dilantiknya Wakil Panitera Pengadilan Agama Polewali. Adapun
perubahan Majelis Hakim tersebut berdasarkan:
a. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/06/SK/KP.04.6/I/2015, Tanggal 2 Januari 2015.
b. Dengan dilantiknya Wakil Panitera Ketua Pengadilan Agama Polewali, Maka Susunan
Majelis Hakim dan Panitera Sidang berubah dengan Surat Keputusan Ketua Pengadilan
Agama Polewali Nomor W20- A22/41/SK/KP.04.6/VI/2015, Tanggal 15 Juni 2015.
c. Dengan dimutasinya Ketua Pengadilan Agama Polewali ke Pengadilan Agama Bekasi
dan seorang hakim ke Pengadilan Agama Banjarbaru, selanjutnya setelah dilantik
seorang hakim yang dimutasi dari Pengadilan Agama Ruteng, Maka Susunan Majelis
Hakim berubah dengan Surat Keputusan Wakil Ketua Pengadilan Agama Polewali
Nomor W20- A22/45/SK/KP.04.6/IX/2015, Tanggal 16 September 2015.
d. Dengan dilantiknya Ketua Pengadilan Agama Polewali yang baru, Maka Susunan
Majelis Hakim Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/46/SK/KP.04.6/X/2015, Tanggal 5 Oktober 2015.
Pembagian perkara yang diterima pada tahun 2015 berdasarkan Majelis Hakim sebagai
berikut:
Majelis Hakim Perkara yang Ditangani
Jumlah Persentasi
Beban Perkara Gugatan Permohonan
Majelis A Lama 24 12 36 4,68
Majelis A Baru (Sejak 5 Oktober 2015)
4 26 30 3,90
Majelis B 82 36 118 15,34
Majelis C.1 133 57 190 24,71
Majelis C.2 148 52 200 26,01
Majelis C.3 Lama 80 33 113 14,70
Majelis C.3 Baru
(Sejak 16 September 2015) 51 30 81 10,53
Dicabut sebelum PMH 1 0 1 0,13
JUMLAH 523 246 769 100
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 31 dari 65
Pembagian perkara yang diterima pada tahun 2015 berdasarkan Panitera Sidang sebagai
berikut:
NAMA PANITERA SIDANG Perkara yang Ditangani
Jumlah Persentasi
Beban Perkara Gugatan Permohonan
Drs. H. Hamzah Appas, S.H., M.H.
1
23 24
3,12
Salahuddin Saleh, S.H. (sejak Juni)
42
18 60 7,80
Hj. Najmah Najamuddin, S.HI. 82 37 119 15,47
Drs. M. As’ad
148
52 200
26,00
Drs. Sayadi
114
52 166
21,59
Dra. Hasnawiyah
91
39 130
16,91
Dra. Hj. St. Rukiyah
44
25 69 8,97
Dicabut sebelum PMH 1 0 1
0,13
JUMLAH 523 246 769 100
Dari 769 perkara yang diterima tahun 2015, diputus 693 perkara berdasarkan Majelis
Hakim sebagai berikut:
Majelis Hakim Jumlah Perkara yang Ditangani
Perkara Yang Diputus
Persentasi Peyelesaian Perkara
Per Majelis
Majelis A 66
61 92,42
Majelis B 118 102 86,44
Majelis C.1 190 173 91,05
Majelis C.2 200 177 88,50
Majelis C.3 194 179 92,26
Dicabut sebelum PMH 1 1 100
JUMLAH 769 693 91.78
Sisa Perkara sampai dengan 31 Desember 2015 sebanyak 76 perkara. Penyebab
sehingga masih ada sisa perkara sampai dengan 31 Desember 2015 adalah karena
perkara tersebut terdaftar pada akhir tahun, sebagian perkara gaib dan digaibkan,
perkara tabayun, perkara perceraian yang diiringi dengan gugatan rekonvensi, serta
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 32 dari 65
Pegawai Negeri Sipil yang belum ada izin perceraian (nomor perkara dan penyebab
belum putus perkara-tersebut dapat dilihat dalam lampiran).
Perkara yang belum putus berdasarkan Majelis Hakim sebagai berikut:
MAJELIS SUSUNAN MAJELIS PERKARA BELUM PUTUS
JUMLAH Gugatan Permohonan
A Dra. Hj. Nurlinah K., S.H., M.H. Siti Zainab Pelupessy, S.HI, M.H. Rajiman, S.HI
3 2 5
B H. A. Zahri, S.H., M.HI Dr. Muhammad Najmi Fajri, S.HI, M.HI Rajiman, S.HI
10 6 16
C1 Dr. Muhammad Najmi Fajri, S.HI, M.HI Siti Zainab Pelupessy, S.HI, M.H. Rajiman, S.HI
16 1 17
C2 Siti Zainab Pelupessy, S.HI, M.H. Dr. Muhammad Najmi Fajri, S.HI, M.HI Rajiman, S.HI
22 1 23
C3 Rajiman, S.HI Dr. Muhammad Najmi Fajri, S.HI, M.HI Siti Zainab Pelupessy, S.HI, M.H.
14 1 15
JUMLAH 65 11 76
6. Kemampuan Pengadilan Agama Polewali menyelesaikan perkara yaitu:
Sisa perkara tahun lalu (2014) : 43 perkara
Perkara yang diterima s.d. 31 Desember 2015 : 769 perkara
Jumlah yang diputus s.d. 31 Desember 2015 : 736 perkara
Sisa perkara sampai sekarang/bulan ini : 76 perkara
Kemampuan tingkat penyelesaian perkara : 90.6 %
7. Jumlah berkas perkara yang diputus sampai dengan 31 Desember 2015 sebanyak 736
perkara, yang belum diminutasi sebanyak 5 berkas perkara Penyebab perkara yang tersebut
di atas belum diminutasi adalah karena putusnya pada akhir Bulan Desember 2015.
8. Berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan peninjauan kembali yang belum
dikirim sampai tanggal 31 Desember 2015 sebanyak 1 perkara. Penyebabnya sehingga
belum dikirim adalah karena pihak yang berperkara baru menyatakan banding pada tanggal
29 Desember 2015 sehingga berkas bandingnya belum terkirim.
9. Berkas perkara yang dimohonkan banding:
Yang belum diputus Tahun 2015 : 5 perkara
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 33 dari 65
Dimohonkan banding s.d. 31 Desember 2015 : 10 perkara
Yang diputus s.d. 31 Desember 2015 : 5 perkara
Yang belum diputus s.d. 31 Desember 2015 : 5 perkara
10. Berkas perkara yang dimohonkan kasasi:
Yang belum diputus tahun 2015 : 3 perkara
Dimohonkan kasasi s.d. 31 Desember 2015 : 3 perkara
Yang diputus s.d. 31 Desember 2015 : - perkara
Yang belum diputus s.d. 31 Desember 2015 : 3 perkara
11. Berkas perkara yang dimohonkan peninjauan kembali:
Yang belum diputus tahun 2015 : - perkara
Dimohonkan PK s.d. 31 Desember 2015 : - perkara
Yang diputus s.d. 31 Desember 2015 : - perkara
Yang belum diputus s.d. 31 Desember 2015 : - perkara
12. Penyitaan
Selama periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2015 Pengadilan Agama Polewali
melakukan penyitaan sebanyak 1 perkara yaitu nomor 226/Pdt.G/2015/PA.Pwl tanggal 1
Oktober 2015.
13. Pelaksanaan eksekusi di Pengadilan Agama Polewali tergambar sebagai berikut:
Tunggakkan perkara 2014 ada 7 permohonan eksekusi: 1. 261/Pdt.G/2009/PA.Pwl,
2. 04/Pdt.G/2012/PA.Pwl, 3. 418/Pdt.G/2013/PA.Pwl, 4. 252/Pdt.G/2013/PA. Pwl,
5. 155/Pdt.G/2008/PA. Pwl - 18/Pdt.G/2009/PTA.Mks - 44K/AG/2009,
6. 300/Pdt.G/2014/PA. Pwl, dan 7. 215/Pdt.G/2013/PA. Pwl
Permohonan eksekusi tahun 2015 ada 4 perkara: 1. 59/Pdt.G/2014/PA. Pwl,
2. 267/Pdt.G/2013/PA. Pwl - 91/Pdt.G/2014/PTA. Mks, 3. 60/Pdt.G/2013/PA. Pwl, dan
172/Pdt.G/2015/PA. Pwl.
Permohonan eksekusi yang telah dilaksanakan ada 4 perkara: 261/Pdt.G/2009/PA.Pwl
pada tanggal 11 Juni 2015, 04/Pdt.G/2012/PA.Pwl pada tanggal 9 September 2015,
418/Pdt.G/2013/PA.Pwl pada tanggal 12-06-2015, dan 59/Pdt.G/2014/PA. Pwl pada
tanggal 11 September 2015.
Permohonan eksekusi yang belum dilaksanakan pada tahun 2015 dan penyebabnya
sebagai berikut:
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 34 dari 65
NO. NOMOR PERKARA T A N G G A L
PENYEBAB TIDAK DIEKSEKUSI
PERMOHONAN EKSEKUSI
PENETAPAN TEGURAN
1. 252/Pdt.G/2013/PA. Pwl 28-01-2014 25-02-2014 Faktor keamanan
2. 155/Pdt.G/2008/PA. Pwl
29-04-2014 05-05-2014 Faktor keamanan 18/Pdt.G/2009/PTA.Mks
44 K/ AG / 2009
3. 300/Pdt.G/2014/PA. Pwl 18-01-2014 03-06-2014 Faktor keamanan
4. 215/Pdt.G/2013/PA. Pwl 03-11-2014 03-11-2014 Faktor keamanan
5 267/Pdt.G/2013/PA. Pwl
23-11-2015 04-12-2015 Baru diamaning 91/Pdt.G/2014/PTA. Mks
6 60/Pdt.G/2013/PA. Pwl 24-11-2015 03-12-2015 Baru diamaning
7. 172/Pdt.G/2015/PA. Pwl 17-12-2015 -- Belum diamaning
14. Akta Cerai
Sebagai bukti otentik kepada para pihak atas terjadinya perceraian berdasarkan putusan
Pengadilan Agama Polewali yang telah berkekuatan hukum tetap (BHT), Penitera
Pengadilan Agama Polewali, telah mengeluarkan akta cerai sebanyak 395 pasang yang
terdiri dari:
a) Akta cerai talak sebanyak : 118 lembar
b) Akta cerai gugat sebanyak : 270 lembar
c) Akta Cerai Rusak : 7 lembar
Akta Cerai rusak disebabkan karena Akta Cerai tersebut cacat/tidak bisa dipakai (3 Akta),
salah cetak/eror (2 Akta), rusak dalam pengetikan (1 Akta), dan salah penulisan nomor
Akta Ceria (1 Akta).
15. Keadaan Keuangan Pihak Ketiga
Ketua Pengadilan Agama melakukan pengawasan rutin setiap akhir bulan dan pengawasan
insidentil rata-rata 3 bulan sekali pada pertengahan bulan. Uang pihak ketiga sebagian
besar disimpan di Bank dengan rekening Nomor: 5034-01-000026-30-3 pada BRI Unit
Polewali atas nama Kepaniteraan Pengadilan Agama Polewali dan sebagian kecil disimpan
dalam brankas yang mempunyai 2 buah kunci, 1 kunci dipegang kasir dan 1 dipegang
Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Polewali.
a. Keadaan Keuangan Induk
Penerimaan : Rp 531.594.000,00
Pengeluaran : Rp 477.800.000,00
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 35 dari 65
Sisa : Rp 53.794.000,00
b. Keadaan Keuangan Eksekusi
Penerimaan : Rp 21.907.000,00
Pengeluaran : Rp 11.156.000,00
Sisa : Rp 10.751.000,00
c. Keadaan Keuangan Konsinyasi
Penerimaan : Rp 17.108.000,00
Pengeluaran : Rp 0
Sisa : Rp 17.108.000,00
d. Sisa panjar yang belum diambil sampai bulan Desember sebanyak Rp 10.994.000,00
(sepuluh juta sembilan ratus sembilan puluh empat ribu rupiah).
C. PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
1. Sarana dan Prasarana Gedung
Gedung Pengadilan Agama Polewali dengan luas bangunan 624 M2 dan luas tanah
seluruhnya 2.363 M2, terletak di Jl. Budi Utomo No. 23 Polewali Sulawesi Barat telah
direnovasi pada tahun 2011 s.d. 2012. Namun renovasi tersebut belum sempurna atau masih
ada bagian-bagian tertentu yang perlu pembenahan dan tidak terselesaikan pada Tahun
Anggaran 2012 karena keterbatasan dana yang dialokasikan untuk Pengadilan Agama Polewali.
Sarana dan prasarana yang masih perlu mendapat perhatian dan merupakan
kebutuhkan Pengadilan Agama Polewali untuk mendukung kegiatan pelayanan kepada
masyarakat pencari keadilan, di antaranya:
1. Reling tangga depan dan reling tangga belakang belum ada.
2. Gorden untuk jendela belum ada
3. Pos satpam belum ada
4. Paving Blok untuk halaman kantor.
5. Taman di tengah-tengah gedung kantor belum selesai.
6. Kondisi Meubelair yang sudah sangat tidak layak lagi pasca renovasi/rehabilitasi
gedung kantor.
7. Air Conditioning ( AC ) baru 5 unit sementara ruangan berjumlah 24 Komputer/laptop
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 36 dari 65
dan printer masih sangat kurang.
a. Pengadaan
Pada Tahun Anggaran 2015 Pengadilan Agama Polewali mendapat alokasi
anggaran untuk pengadaan (Belanja Modal) yang tertuang dalam DIPA Awal
Pengadilan Agama Polewali Nomor: 055.01.2.307630/2015 tanggal 14 Januari 2015
dan revisi Nomor: 055.01.2.307630/2015 tanggal 17 November 2015, Pagu sebesar Rp
240.000.000,00 (dua ratus empat puluh juta rupiah). Dan realisasi anggaran tersebut
sebesar Rp 240.000.000,00 (dua ratus empat puluh juta rupiah) berdasarkan kontrak
Nomor W20-A22/640/PL.05/VIII/2015 tanggal10 Agustus 2015 yaitu pengadaan
meubelar serta Nomor W20-A22/1058/PL.04/XI/2015 yaitu peralatan dan mesin
berupa meja informasi dan pengaduan, meja rapat, meja dan kursi pada ruangan
mediasi, kursi tunggu, perlengkapan ruang sidang, Laptop serta personal komputer
untuk perlengkapan pengolah data pada meja informasi dan pengaduan.
Demiakian pula diharapkan pada tahun-tahun mendatang anggaran untuk
pengadaan sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas di
Pengadilan Agama Polewali sebagaimana yang telah kami uraikan di atas, dapat
terpenuhi.
Data inventaris tanah, gedung dan rumah dinas
1. Gedung Kantor
a. Gedung kantor baru:
- Luas bangunan : 624 M2
- Luas Tanah : 2.363 M2
- Bertingkat : Dua
Mengenai sertifikat Gedung Kantor Baru, masih menunggu proses hibah
dari Pemerintah Daerah Polewali Mandar.
b. Gedung kantor lama yang dialih fungsikan menjadi rumah dinas:
- Luas Bangunan : 150 M2
- Luas Tanah : 1.500 M2
Mengenai sertifikat tanah dan gedung Kantor lama, saat ini masih 1
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 37 dari 65
sertifikat dengan Kantor Kementrian Agama Polewali. Sejak Pemisahan
kelembagaan Antara Kementerian Agama dan Pengadilan Agama Polewali,
sertifikat tersebut masih dipegang oleh Kementrian Agama Polewali dan
belum bersedia menyerahkan sertifikat tersebut.
Pengadilan Agama Polewali sudah berupaya untuk bernegosiasi kepada
seluruh pihak mulai dari pihak Kementrian Agama, Pemerintah Daerah
untuk menerbitkan Sertifikat khusus untuk tanah dan gedung kantor lama
Pengadilan Agama Polewali. Bahkan permasalahan ini sudah menjadi
temuan BPK pada tahun 2014.
2. Rumah dinas
- Type/Luas Bangunan : 70
- Luas : 300 M2
- Sertifikat : Ada
b. Pemeliharaan
Pengadilan Agama Polewali untuk Tahun Anggaran 2015 juga mendapat biaya
pemeliharaan gedung dan bangunan sebesar Rp 42.202.000,00 (empat puluh dua
juta dua ratus dua ribu rupiah) dana tersebut telah digunakan untuk pemeliharaan
gedung kantor dan Rp 42.202.000,00 (empat puluh dua juta dua ratus dua ribu
rupiah) dana tersebut digunakan untuk pemeliharaan gedung kantor dan rumah dinas
Pengadilan Agama Polewali.
c. Penghapusan
Penghapusan adalah tindakan penghapus barang milik Negara dari daftar
barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk
membebaskan Pengguna Barang/atau Kuasa Pengguna Barang dan/atau Pengelola
Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam
penguasaanya. Dalam hal ini jika di Pengadilan Agama dilakukan oleh
Panitera/Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Anggaran dan Pengguna Barang. Pada
Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015 tidak ada penghapusan barang milik
negara. Pada tahun 2016 Pengadilan Agama Polewali akan mengusulkan kembali
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 38 dari 65
penghapusan ±80 item barang untuk dihapuskan karena kondisinya sudah rusak berat.
2. Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung
a. Pengadaan
Pengadilan Agama Polewali pada TA.2015 telah melaksanakan pengadaan
sarana dan prasarana Belanja Modal Peralatan Mesin Sebesar Rp 240.000.000,00 (dua
ratus empat puluh juta rupiah) berupa meja informasi dan pengaduan, meja piket,
meja rapat, perlengkapan ruang mediasi, perlengkapan ruang sidang, laptop dan
personal komputer.
Pengelolaan administrasi sarana dan prasarana gedung dilakukan dengan
Sistim Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN), dan telah di output dalam bentuk:
1. Buku Inventaris Intrakomptabel.
2. Buku Inventaris Ekstrakomptabel.
3. Kartu Inventaris Barang.
4. Daftar Inventaris Ruangan.
5. Daftar Inventaris Lainnya.
6. Laporan Barang Milik Negara.
7. Laporan Kondisi Barang.
8. Catan Atas Laporan BMN.
b. Pemeliharaan
1. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pengadilan Agama Polewali untuk Tahun Anggaran 2015 juga mendapat biaya
pemeliharaan sarana dan prasarana fasilitas gedung yaitu:
1. Pemeliharaan Komputer/Laptop/Printer/AC Rp 10.000.000,00/Tahun
2. Pemeliharaan Inventaris Rp 52.000.000,00/Tahun
3. Pemeliharaan Kendaraan Roda 4 Rp 46.000.000,00/Tahun
4. Pemeliharaan Kendaraan Roda 2 Rp 6.000.000,00/Tahun
2. Surat Masuk dan Keluar
Pengadilan Agama Polewali telah memiliki data jumlah surat masuk dan keluar
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 39 dari 65
berdasarkan buku agenda surat masuk dan keluar tahun 2015 sebagai berikut:
1. Jumlah Surat Masuk sebanyak : 780 eksamplar
2. Jumlah surat keluar : 1181 eksamplar
Dengan rincian sebagai berikut:
BULAN PERKARA UMUM KEPEGAWAIAN KEUANGAN JUMLAH
Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar
Januari 38 46 15 4 5 40 7 20 65 110
Februari 35 38 22 1 7 16 3 41 67 96
Maret 43 96 34 3 8 11 3 18 88 128
April 32 39 17 1 4 5 7 57 60 102
Mei 35 35 14 14 4 7 3 29 56 88
Juni 43 30 11 5 3 14 3 37 60 86
Juli 35 23 13 3 8 7 3 34 59 67
Agustus 48 43 14 0 12 13 4 24 78 80
September 33 88 7 2 6 11 2 39 48 140
Oktober 35 48 14 5 13 10 3 26 65 89
November 35 52 18 6 8 11 2 27 63 96
Desember 33 43 22 5 10 40 6 11 71 99
JUMLAH 780 1181
c. Penghapusan
Pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015 tidak ada penghapusan
sarana dan prasaran fasilitas gedung.Pengadaan sarana dan prasana fasilitas gedung
untuk Tahun Anggaran 2015 di Pengadilan Agama Polewali pada dasarnya tidak
mengalami kendala. Akan tetapi alokasi anggaran untuk pengadaan sangat minim dan
jauh dari cukup. Sebagai gambaran adalah biaya pengadaan printer yang sangat tidak
mencukupi kebutuhan, Demikian pula halnya dengan pengadaan sarana gedung yang
lain. Harapan kami kiranya anggaran belanja modal dapat ditingkatkan agar dapat
memenuhi kebutuhan pada Pengadilan Agama Polewali.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 40 dari 65
D. PENGELOLA KEUANGAN
a. Belanja Pegawai
i. Pagu Anggaran (RKA-KL)
Belanja Pegawai pada Satuan Kerja Pengadilan Agama Polewali Tahun
Anggaran 2015 sebesar Rp 2.505.841.000,00 (dua milyar lima ratus lima juta delapan
ratus empat puluh satu ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN BELANJA PEGAWAI PAGU
Beban Gaji Pokok PNS 1.069.087.000
Beban Pembulatan Gaji PNS 21.000
Beban Tunj. Suami/Istri PNS 81.751.000
Beban Tunj. Anak PNS 24.486.000
Beban Tunj. Struktural PNS 20.730.000
Beban Tunj. Fungsional PNS 919.235.000
Beban Tunj. PPh PNS 135.695.000
Beban Tunj. Beras PNS 68.838.000
Beban Uang Makan PNS 171.600.000
Beban Tunjangan Umum PNS 14.398.000
Total Pagu 2.505.841.000
ii. Realisasi
Bahwa Realisasi Belanja Pegawai pada Satuan Kerja Pengadilan Agama Polewali
Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp 2.292.595.895,00 (dua milyar dua ratus sembilan
puluh dua juta lima ratus sembilan puluh lima ribu delapan ratus sembilan puluh lima
rupiah) atau sebesar 97.12 % dari pagu anggaran, dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN BELANJA PEGAWAI REALISASI
Beban Gaji Pokok PNS 997.324.640
Beban Pembulatan Gaji PNS 19.795
Beban Tunj. Suami/Istri PNS 68.437.600
Beban Tunj. Anak PNS 21.103.714
Beban Tunj. Struktural PNS 20.410.000
Beban Tunj. Fungsional PNS 842.440.000
Beban Tunj. PPh PNS 124.666.646
Beban Tunj. Beras PNS 52.322.500
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 41 dari 65
Beban Uang Makan PNS 162.631.000
Beban Tunjangan Umum PNS 3.240.000
Total Belanja 2.292.595.895
iii. Sisa Anggaran
Bahwa Belanja Pegawai pada Satuan Kerja Pengadilan Agama Polewali Tahun
Anggaran 2015 tersisa sebesar Rp 213.245.105,00 (dua ratus tiga belas juta dua ratus
empat puluh lima ribu seratus lima pupiah) atau dalam persentase sebesar 2,88%.
Adapun rincian sebagai berikut:
URAIAN BELANJA PEGAWAI SISA ANGGARAN
Beban Gaji Pokok PNS 71.762.360
Beban Pembulatan Gaji PNS 1.205
Beban Tunj. Suami/Istri PNS 13.313.400
Beban Tunj. Anak PNS 3.382.286
Beban Tunj. Struktural PNS 320.000
Beban Tunj. Fungsional PNS 76.795.000
Beban Tunj. PPh PNS 11.028.354
Beban Tunj. Beras PNS 16.515.500
Beban Uang Makan PNS 8.969.000
Beban Tunjangan Umum PNS 11.158.000
Total Sisa Anggaran 213.245.105
b. Belanja Barang
i. Pagu Anggaran
Belanja Barang pada Satker Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015 sebesar
Rp 484.998.000,00 (empat ratus delapan puluh empat ratus juta sembilan ratus delapan ribu
rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN BELANJA BARANG PAGU
Belanja Bahan 28.980.000
Belanja Jasa Lainnya 750.000
Belanja Perjalanan Biasa 117.602.000
Belanja Keperluan Perkantoran 93.289.000
Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 4.800.000
Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 48.000.000
Belanja Barang Operasional Lainnya 7.240.000
Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 18.595.000
Belanja Langganan Listrik 36.510.307
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 42 dari 65
Belanja Langganan Telepon 17.640.000
Belanja Langganan Air 2.400.000
Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 42.202.000
Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 62.340.000
Total Pagu 484.998.000
ii. Realisasi Anggaran
Belanja Barang pada Satker Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015 sebesar
Rp 464.094.685,00 (empat ratus enam puluh empat ratus juta sembilan puluh empat ribu
enam ratus delapan puluh lima rupiah) atau 97% dari anggaran belanja barang, dengan rincian
sebagai berikut:
URAIAN BELANJA BARANG REALISASI
Belanja Bahan 28.979.500
Belanja Jasa Lainnya 750.000
Belanja Perjalanan Biasa 117.602.000
Belanja Keperluan Perkantoran 91.970.000
Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 1.972.404
Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 46.500.000
Belanja Barang Operasional Lainnya 7.240.000
Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 18.594.400
Belanja Langganan Listrik 36.510.307
Belanja Langganan Telepon 14.733.102
Belanja Langganan Air 1.471.800
Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 42.201.900
Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 55.569.272
Total Realisasi 464.094.685
iii. Sisa Anggaran
Sisa Anggaran Belanja Barang pada Satker Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran
2015 sebesar Rp 20.903.315,00 (dua puluh juta sembilan ratus tiga ribu tiga ratus lima belas
rupiah) atau terbilang 3 % dari anggaran belanja barang Tahun Anggaran 2015, adapun
rinciannya sebagai berikut:
URAIAN BELANJA BARANG SISA
Belanja Bahan 500
Belanja Jasa Lainnya 0
Belanja Perjalanan Biasa 0
Belanja Keperluan Perkantoran 1.319.000
Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 2.827.596
Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 1.500.000
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 43 dari 65
Belanja Barang Operasional Lainnya 0
Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 600
Belanja Langganan Listrik 4.649.693
Belanja Langganan Telepon 2.906.898
Belanja Langganan Air 928.200
Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 100
Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 6.770.728
Total Sisa 20.903.315
c. Belanja Modal
i. Pagu Anggaran
Belanja Modal pada Satker Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015 sebesar
Rp 240.000.000,00 (dua ratus empat puluh juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN BELANJA MODAL PAGU
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 239.000.000
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola 1.000.000
Total PAGU 240.000.000
ii. Realisasi Anggaran
Realisasi belanja modal pada Satker Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015
sebesar Rp 240.000.000,00 (Seratus Sembilan puluh enam juta rupiah) atau 100 % dari pagu
anggaran, dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN BELANJA MODAL REALISASI
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 239.000.000
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola 1.000.000
Total REALISASI 240.000.000
iii. Sisa Anggaran
Sisa anggaran belanja modal pada Satker Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran
2015 sebesar Rp 0,00 (nihil) atau persen 0 % dari pagu belanja modal Tahun Anggaran 2015,
dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN BELANJA MODAL REALISASI
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 44 dari 65
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 0
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola 0
Total SISA 0
E. DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI
Dalam era globalisasi dewasa ini, tuntutan hadirnya teknologi informasi yang
mendukung sistem informasi dan komunikasi untuk memperlancar dan memudahkan kegiatan
manusia, tentunya sudah menjadi suatu kewajiban.
Kedudukan perangkat teknologi informasi dan komunikasi menduduki peran sangat
penting dalam pengembangan sistem informasi dan komunikasi dalam suatu instansi atau
lingkungan kerja yang semakin mendorong tumbuh dan berkembangnya inovasi baru.
Pengadilan Agama sebagai salah satu bagian dari sistem peradilan telah melakukan
beberapa agenda reformasinya, dan dari sedemikian banyak agenda tersebut, yang sangat
urgen adalah dibidang teknologi informasi ini. Mengapa demikian? secara umum, Peradilan
Agama sebagai public server (pelayan publik) dalam penegakan hukum berperan membantu
masyarakat umum agar mudah memperoleh informasi secara terbuka (dari mulai proses
beracara sampai dengan pemberitahuan putusan, bahkan bagi internal aparat pengadilan
Agama sendiri dapat mempermudah untuk mengakses informasi-informasi yang up to date
(dari segi administrasi sampai dengan internal rule seperti: Perma, SEMA, keputusan atau
aturan kebijakan pejabat dan lain-lain) terutama yang berada di Pengadilan Tinggi Agama atau
dari Dirjen Badilag dan Mahkamah Agung RI dan secara khusus dapat membantu penerapan
asas peradilan yang sederhana dan biaya ringan.
a. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras teknologi informasi adalah alat pengolah data yang bekerja
secara elektronis dan otomatis. Perangkat keras dapat bekerja apabila ada unsur
manusia yang mengerti tentang alat itu dan dapat bekerja dengan alat tersebut.
Pengadilan Agama Polewali telah memiliki perangkat keras teknologi informasi
yang diperoleh melalui proses pengadaan berupa 1 Unit Server IBM dengan Prosessor
Quad Core, yang mampu berjalan 24 jam non-stop, sehingga segala kebutuhan
pengolahan data bisa dilakukan kapan saja.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 45 dari 65
b. Perangkat Lunak (Software)
Kecanggihan suatu perangkat teknologi informasi tidak akan berarti apa-apa tanpa
dukungan software (perangkat lunak) sistem operasi dan aplikasi yang memenuhi
spesifikasi. Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan software (perangkat
lunak) sangat dibutuhkan dalam penggunaan perangkat Teknologi Informasi baik yang
berhubungan dengan pengolahan informasi maupun aplikasi dan jaringan internet.
Sofware (perangkat lunak) adalah program-program computer yang melengkapi
hardware (perangkat keras). Perangkat lunak secara mutu dibedakan menjadi dua bagian
yaitu:
1. Perangkat lunak sistem:
Perangkat lunak sistem dibedakan menjadi 3 macam yaitu bahasa pemograman,
sistem operasi dan utility.
2. Perangkat lunak aplikasi:
Perangkat lunak aplikasi adalah perangkat atau pemograman yang dibuat untuk
menangani berbagai aplikaikasi. program itu diciptakan dengan keragaman
dengan tingkat dan kemampuan sesuai dengan kualif.
Penerapan Teknologi Informasi di lingkungan Pengadilan Agama Polewali
memprioritaskan reformasi manajemen di bidang aparatur peradilan, manajemen perkara,
transparansi, akuntabilitas dan akses terhadap informasi peradilan, manajemen keuangan.
- Manajemen Aparatur Pengadilan Agama Polewali
Manajemen aparatur Pengadilan Agama Polewali telah menggunakan Aplikasi
Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG), yaitu program aplikasi yang dipergunakan untuk
membantu manajemen kepegawaian dalam mengolah data dan dokumen kepegawaian.
- Manajemen Keuangan Pengadilan Agama Polewali
Manajemen keuangan Pengadilan Agama Polewali telah mempergunakan aplikasi
SAKPA, aplikasi SPM, aplikasi SPP, Aplikasi Komdanas, untuk membantu manajemen
keuangan dan mengolah data dan dokumen keuangan. Arah dan fungsi aplikasi
sisteminformasi keuangan pada prinsipnya membantu dalam pengolahan data-data,
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 46 dari 65
pencetakan lapora-laporan keuangan. Demikian pula halnya dalam perencanaan keuangan
mengunakan aplikasi RKA-KL.
- Sistem SMS untuk Pelaporan Keuangan Perkara
Pada Pengadilan Agama Polewali telah menggunakan pelaporan keuangan perkara
dengan menggunakan sistem SMS, karena dengan sistem ini memberikan kemudahan,
cepat dan murah.
- Manajemen Pengelolaan Barang
Manajemen pengelolaan barang milik Negara di Pengadilan Agama Polewali
telah menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Barang Milik Negara (SIMAK
BMN). Sistem ini merupakan aplikasi yang dipergunakan untuk membantu manajemen
pengelolaan barang dalam mengolah data dan dokumen barang milik Negara.
- Manajemen Perkara Pengadilan Agama Polewali
Penyelenggaraan administrasi perkara dilingkungan Pengadilan Agama Polewali
telah menggunakan Aplikasi Sistem Administrasi Kepaniteraan Pengadilan Agama ( SIADPA).
Sistem ini sesungguhnya merupakan pengembangan dari sytem administrasi kepaniteraan
berdasarkan Pola Bindalmin (KMA/001/SK/1991). Fungsi aplikasi SIADPA adalah membantu
dengan cepat penyalinan, pembuatan dan pencetakan surat-surat dan dokumen-dokumen
perkara. Membantu petugas meja satu dalam penyalinan dan pembuatan
suratgugatan/permohonan, SKUM dan yang berkaitan dengan jenis surat kuasa. Membantu
petugas meja dua, meja tiga dan para Hakim dalam pembuatan dan pencetakan PMH, P4,
PHS, relaas, pemberitahuan, surat pengantar dan dokumen lainnya. Membantu panitera
pengganti, Hakim dan petugas yang diberi wewenang dalam pembuatan dan pencetakan
Berita Acara Persidangan, Putusan, Penetapan dan Akta Cerai.
Pengadilan Agama Polewali telah meningkatkan transparansi peradilan dengan
menyediakan website yang mampu menyampaikan informasi mengenai SOP bidang
kepaniteraan dan kesekretariatan, serta informasi lainnya yang dengan mudahnya dapat
diakses oleh publik dan atau masyarakat pencari keadilan.
c. Inovasi Pengadilan Agama
Di jaman perkembangan teknologi sekarang ini, ada beberapa inovasi yang
dikembangkan sesuai kebutuhan di Pengadilan Agama Polewali untuk membantu
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 47 dari 65
pengolahan data ataupun mempercepat layanan publik, antara Lain:
1. Arsip Digital Plus
Pengelolaan data yang terpadu dan teratur menjadi suatu keharusan yang wajib
dimiliki untuk mewujudkan layanan informasi yang cepat dan akurat kepada
pihak/masyarakat. Aplikasi ini mampu dengan cepat memberikan seluruh informasi
keperkaraan mulai dari informasi pendaftaran hingga informasi Akta Cerai.
Masyarakat/pihak bisa mendapatkan layanan ini pada Meja Informasi dan Loket
Pengambilan Akta Cerai.
2. Antrian Sidang
Untuk pihak yang berperkara, diperlukan satu system yang mengatur antrian
persidangan sehingga proses persidangan dapat berjalan tertib dan teratur. Sampai
laporan ini ditulis, layanan ini belum bisa digunakan karena masih dalam proses
pengerjaan.
3. Redisign Website
Untuk penyajian informasi yang cepat dan mampu diakses dimana saja, perbaikan
website Pengadilan Agama Polewali terus dilakukan. Perbaikan ini meliputi adanya
layanan untuk memvalidasi keaslian Akta Cerai, Jadwal Sidang, Laporan Keuangan
sampai realisasi pembangunan terkait pertanggung jawaban anggaran APBN.
Layanan ini dapat diakses pada www.pa-polewali.net, sampai saat ini website
tersebut dalam proses pengembangan dan perbaikan data.
F. REGULASI TAHUN 2015
Pengadilan Agama Polewali berada dalam yurisdiksi Pengadilan Tinggi Agama
Makassar yang meliputi dua provinsi, yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Sedangkan
untuk letak geografis wilayah, Pengadilan Agama Polewali berada di Provinsi Sulawesi Barat.
Untuk merealisasikan misi Pengadilan Agama Polewali sebagai inflementasi dari
reformasi birokrasi serta untuk meningkatkan profesionalisme aparatur dalam mewujudkan
good government, Pengadilan Agama Polewali telah mengeluarkan regulasi serta kebijakan
dalam bentuk Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali serta Surat Keputusan
Kuasa Pengguna Anggaran Pengadilan Agama Polewali yang menjadi payung hukum dan
panduan dalam melaksanakan tugas dan kegiatan pada Pengadilan Agama Polewali Tahun
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 48 dari 65
Anggaran 2015. Regulasi tersebut adalah:
1. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/04/SK/KU.03/I/2015 (02-01-2015) tentang Penunjukan Tim Pengelola Keuangan
Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
2. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-A22/09/OT/SK/I/2015 (05-
01-2015) tentang Rencana Strategis Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran
2015-2019.
3. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/09/SK/KP.00.2/I/2015 (05-01-2014) tentang Pengangkatan Supir/Pengemudi
pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
4. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/08/SK/KP.00.2/I/2015 (05-01-2014) tentang Pengangkatan Pramubakti pada
Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
5. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/33.a/SK/KP.00.2/III/2015 (10-03-2015) tentang Pengangkatan Satpam pada
Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
6. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/11/SK/PL.06/I/2015 (05-01-2015) tentang Penunjukan Pejabat Pengadaan
Barang/Jasa pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
7. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/07/SK/PL.06/I/2015 (05-01-2015) tentang Penunjukan Pejabat Penerima
Barang/Jasa pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
8. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-A22/014/SK/HM.00/I/2015
(05-01-2014) tentang Penunjukan Petugas Kehumasan pada Pengadilan Agama
Polewali Tahun Anggaran 2015.
9. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/01/SK/KU.01/I/2015 (02-01-2015) tentang Penunjukan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
10. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/03/SK/KU.01/I/2015 (02-01-2015) tentang Penunjukan Pejabat Penguji dan
Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) pada Pengadilan Agama Polewali
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 49 dari 65
Tahun Anggaran 2015.
11. Keputusan Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/02/SK/KU.03/I/2015 (02-01-2015) tentang Penunjukan Bendahara Pengeluaran
pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
12. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/010/SK/OT.01.3/I/2015 (05-01-2015) tentang Uraian Tugas Pegawai pada
Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
13. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/014/SK/OT.01.1/II/2014 (20-02-2014) tentang Pembentukan Tim Validator
SIADPA PLUS pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2014.
14. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/019/SK/OT.01.3/I/2015 (05-01-2015) tentang Penunjukan Petugas Meja I, II dan
III pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
15. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/017/SK/OT.01.3/II/2014 (20-02-2014) tentang Penunjukan Petugas Register pada
Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2014.
16. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/016/SK/KP.04.6/XI/2015 (05-01-2015) tentang Penunjukan Mediator pada
Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
17. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/050/SK/OT.01.2/XI/2015 (18-11-2015) tentang Tim Penyusunan Laporan
Tahunan pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
18. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran/Penggugana Barang Pengadilan Agama Polewali
Nomor W20-A22/04/SK/KU.03/I//2015 (02-01-2015) tentang Penunjukan Tim
Pengelola Keuangan pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
19. Keputusan Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/02/SK/KU.03/I/2015 (18-11-2015) tentang Penunjukan Bendahara Pengeluaran
pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
20. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/018/SK/KU.02.3/I/2015 (05-01-2015) tentang Biaya ATK Perkara dan
Pengelolaannya pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 50 dari 65
21. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-A22/020/SK/HM.00/I/2015
(05-01-2015) tentang Tim Pengelola Meja Informasi pada Pengadilan Agama Polewali
Tahun Anggaran 2015.
22. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/013/SK/KP.00.2/I/2015 (05-01-2015) tentang Pengangkatan Tenaga Honorer
Sukarela pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
23. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/011/SK/KP.00.2/I/2015 (05-01-2015) tentang Pembentukan Tim Pengawas
Absensi kehadiran Pegawai pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
24. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/012/SK/KP.04.6/I/2015 (05-01-2015) tentang Pembentukan Badan Pertimbangan
Jabatan dan kepangkatan (Baperjakat) pada Pengadilan Agama Polewali Tahun
Anggaran 2015.
25. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-A22/04/SK/PS.00/I/2015
(05-01-2015) tentang Penunjukan Hakim Pengawas Bidang Tahun Anggaran 2015
pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
26. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/017/SK/KP.04.6/I/2015 (05-01-2015) tentang Penunjukan Tim Pengelola Biaya
Proses Penyelesaian Perkara pada Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
27. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali Nomor W20-
A22/35/SK/HK.00.8/III/2015 (30-03-2015) tentang Panjar Biaya Perkara pada
Pengadilan Agama Polewali Tahun Anggaran 2015.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 51 dari 65
BAB IV PENGAWASAN
A. INTERNAL
Pengawasan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen untuk menjaga dan
mengendalilkan agar tugas-tugas yang harus dilaksanakan dapat berjalan sebagaimana mestinya
sesuai dengan rencana dan aturan yang berlaku.
1. Gambaran Umum
Pengawasan internal adalah pengawasan dari dalam lingkungan peradilan sendiri yang
mencakup 2 (dua) bentuk pengawasan yaitu: Pengawasan Melekat dan Rutin/Reguler.
Pengawasan melekat adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian
yang terus menerus, dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya secara preventif
dan represif, agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien
sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengawasan rutin/reguler adalah pengawasan yang dilaksanakan Pengadilan Agama
Polewali secara rutin terhadap penyelenggaraan peradilan sesuai dengan kewenangan
masing-masing.
Pengawasan internal yang harus sering dilakukan seperti halnya pengawasan terhadap
penyelenggaraan DIPA serta dana pihak ketiga yang sedang berjalan (Current Audit), dan atau
yang telah direalisasikan beserta neraca (Post Audit), pengawasan seperti dapat berupa Audit
Ketaatan (terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku), Audit Keuangan (dengan
menggunakan standar akuntansi yang berlaku), dan Audit Operasional (apakah pengelolaan
APBN telah dilakukan secara ekonomis, efisien, dan efektif).
Pengawasan internal yang tidak kala pentingnya yang harus juga dilakukan adalah
penanganan pengaduan yang ditujukan terhadap instansi, atau pelayanan publik, atau tingkah
laku aparat peradilan dengan cara melakukan monitoring, dan atau observasi, dan atau
konfirmasi, dan atau klarifikasi, dan atau investigasi (pemeriksaan) untuk mengungkapkan
benar tidaknya hal yang diadukan tersebut.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 52 dari 65
2. Dasar Hukum Pengawasan
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah
diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004.
3. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah
diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan Undang-Undang
Nomor 50 tahun 2009.
4. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor: KMA/013/SK/III/1988 tanggal 18 Maret
1988 tentang Pola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Perkara Peradilan Agama.
5. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor: KMA/032/SK/IV/2006 tanggal 4 April
2006 tentang Pemberlakuan Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi
Pengadilan.
6. Keputusan Mahkamah Agung RI Nomor . KMA/080/SK/VIII/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengawasan Di Lingkungan Lembaga Peradilan.
7. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : KMA/096/SK/X/2006 tanggal 19 Oktober
2006 tentang Tanggung Jawab Ketua Pengadilan Tingkat Banding dan Ketua Pengadilan
Tingkat Pertama Dalam Melaksanakan Tugas Pengawasan.
8. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Polewali tanggal 20Oktober 2015 Nomor: W
20-A22/04/SK/PS.00/X/2015 tentang Penunjukan Hakim Pengawas Bidang.
3. Maksud, Tujuan dan Fungsi Pengawasan
3. 1. Maksud Pengawasan
Pengawasan dilaksanakan dengan maksud untuk:
a. Memperoleh informasi apakah penyelenggaraan tehnis peradilan, pengelolaan
administrasi peradilan, dan pelaksanaan tugas umum peradilan telah dilaksanakan
sesuai dengan rencana dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Memperoleh umpan balik bagi kebijaksanaan, perencanaan dan pelaksanaan tugas-
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 53 dari 65
tugas peradilan. Mencegah terjadinya penyimpangan, mal administrasi, dan
ketidakefisienan penyelenggaraan peradilan.
c. Menilai kinerja.
3. 2. Tujuan Pengawasan
Pengawasan dilaksanakan untuk dapat mengetahui kenyataan yang ada sebagai
masukan dan bahan pertimbangan bagi pimpinan Mahkamah Agung, dan atau
pimpinan pengadilan untuk menentukan kebijakan dan tindakan yang diperlukan
menyangkut pelaksanaan tugas pengadilan, tingkah laku aparat pengadilan, dan kinerja
pelayanan publik pengadilan.
3. 3. Fungsi Pengawasan
Fungsi Pengawasan meliputi:
a. Menjaga agar pelaksanaan tugas lembaga peradilan sesuai dengan rencana dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Mengendalikan agar administrasi peradilan dikelola secara tertib sebagaimana
mestinya, dan aparat peradilan melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
c. Menjamin terwujudnya pelayanan publik yang baik bagi para pencari keadilan yang
meliputi: kualitas putusan, waktu penyelesaian perkara yang cepat, dan biaya
berperkara yang murah.
4. Prinsip Pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan berpegang pada prinsip- prinsip:
1. Independensi, dalam pengertian bahwa pengawasan dilakukan semata-mata untuk
kepentingan lembaga peradilan, tanpa ditumpangi oleh kepentingan-kepentingan lainnya.
2. Objektivitas, dalam pengertian bahwa pengawasan dilakukan dengan menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya yang antara lain adalah: hukum acara,
peraturan perundang-undangan yang terkait, petunjuk-petunjuk Mahkamah Agung, kode
etik dan Code of Conduct Hakim.
3. Kompetensi, dalam pengertian bahwa pengawasan dilakukan oleh aparat/personil yang
ditunjuk untuk itu dengan wewenang, pertanggungjawaban, dan uraian tugas yang jelas.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 54 dari 65
4. Formalistik, dalam pengertian bahwa pengawasan dilakukan berdasarkan aturan dan
mekanisme yang telah ditentukan.
5. Koordinasi, dalam pengertian bahwa pengawasan dilakukan dengan sepengetahuan
pihak-pihak terkait untuk mencegah terjadinya Over-Lapping.
6. Integrasi dan Sinkronisasi, dalam pengertian bahwa pengawasan dilakukan dengan
melibatkan pihak-pihak yang terkait, untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dalam
melakukan pengawasan.
7. Efisien, Efektif dan Ekonomis dalam pengertian bahwa pengawasan harus dilakukan
dengan waktu yang cepat, biaya yang ringan, dan dengan hasil yang bermanfaat secara
maksimal.
5. Ruang Lingkup Pengawasan
Ruang lingkup pengawasan yang dilakukan oleh Hakim pengawas bidang tingkat
pertama adalah terhadap organisasi kepaniteraan dan kesekretariatan terhadap objek-objek
pemeriksaan yang meliputi:
1. Manajemen Peradilan:
a. Program kerja.
b. Pelaksanaan/pencapaian target.
c. Pengawasan dan pembinaan.
d. Kendala dan hambatan.
e. Faktor-faktor yang mendukung.
f. Evaluasi kegiatan.
2. Administrasi Perkara:
a. Prosedur penerimaan perkara.
b. Prosedur penerimaan permohonan banding.
c. Prosedur penerimaan permohonan kasasi.
d. Prosedur penerimaan permohonan peninjauan kembali.
e. Keuangan perkara.
g. Pemberkasan perkara dan kearsipan.
h. Pelaporan.
3. Administrasi persidangan dan pelaksanaan putusan:
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 55 dari 65
a. Sistem pembagian perkara dan penentuan MajelisHakim.
b. Ketepatan waktu pemeriksaan dan penyelesaian perkara.
c. Minutasi perkara.
d. Pelaksanaan putusan (eksekusi).
4. Administrasi Umum:
a. Kepegawaian.
b. Keuangan.
c. Inventaris.
d. Perpustakaan, tertib persuratan dan perkantoran.
5. Kinerja pelayanan publik:
a. Pengelolaan manajemen.
b. Mekanisme pengawasan.
c. Kepemimpinan.
d. Pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia.
e. Pemeliharaan/perawatan inventaris.
f. Tingkat ketertiban, kedisiplinan, ketaatan, kebersihan dan kerapihan.
g. Kecepatan dan ketepatan penanganan perkara.
h. Tingkat pengaduan masyarakat.
6. Pelaksanaan Pengawasan
Pelaksanaan pengawasan, dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Pertemuan awal dengan objek pemeriksaan.
2. Mempelajari data-data dan melakukan prosedur pemeriksaan dengan analisa-
analisa/tehnik-tehnik pemeriksaan.
3. Evaluasi pengendalian intern/sistem manajemen objek pemeriksaan.
4. Pengujian lapangan tentang validitas (keabsahan), keakuratan nilai/data dari kegiatan-
kegiatan objek pemeriksaan.
5. Pengawasan rutin/reguler dilakukan dalam bentuk pemeriksaan, yaitu dengan mekanisme
pengamatan yang dilakukan dari dekat, dengan cara mengadakan perbandingan antara
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 56 dari 65
sesuatu yang telah atau akan dilaksanakan, dengan sesuatu yang seharusnya dilaksanakan
menurut ketentuan peraturan yang berlaku.
6. Pembuatan Lembar Temuan dan Penandatanganan Kontrak Kinerja.
7. Seluruh temuan dituangkan pada lembar temuan.
8. Lembar temuan berisi kondisi, kriteria, akibat, sebab dan tanggapan objek pemeriksaan
atas temuan.
9. Dalam hal adanya perbaikan-perbaikan yang memerlukan jangka waktu tertentu, maka
pejabat obyek pengawasan diminta untuk menandatangani kontrak kinerja bahwa ia
bersedia untuk melakukan perbaikan dalam waktu tertentu. Kontrak kinerja tersebut
akan digunakan apabila diadakan kembali pengawasan rutin.
10. Pengawasan dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2015 sampai dengan tanggal 13
Maret 2015dengan susunan Tim Pengawas Bidang sebagai berikut:
Dr. Muhammad Najmi Fajri, S.HI, M.HI (Pengawas Bidang Administrasi Perkara dan
Administrasi Persidangan).
Zulkifli, S.HI (Pengawas Bidang Manajemen Peradilan dan Kinerja Pelayanan Publik)
Siti Zaenab Pelupessy, S.HI, M.H (Pengawas Bidang Administrasi Umum).
dan tanggal 2 Desember 2015 sampai dengan 18 Desember 2014 dengan susunan Tim
Pengawas Bidang sebagai berikut:
Dr. Muhammad Najmi Fajri, S.HI, M.HI (Pengawas Bidang Administrasi Perkara dan
Administrasi Persidangan).
Rajiman, S.HI (Pengawas Bidang Manajemen Peradilan dan Kinerja Pelayanan Publik)
Siti Zaenab Pelupessy, S.HI, M.H (Pengawas Bidang Administrasi Umum).
7. Temuan hasil Pengawasan
A. Bidang Manajemen Peradilan
1. Sub Bidang Pelaksanaan dan Pencapaian Target
a. Fakta: Papan Mediator belum di update sesuai dengan mutasi hakim
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 57 dari 65
b. Kreteria: Seharusnya diupdate sesuai keadaan riil.
c. Sebab: Kurang fokus dari pejabat terkait/sekretariat.
d. Akibat: Mediator namanya tidak cocok dengan yang tertulis di papan.
2. Sub Bidang Kendala dan Hambatan
a. Fakta:
- Beban hakim dalam menangani perkara terlalu berat.
- Kurangnya sarana dan prasana antara lain: ruang mediasi tidak representatif,
sarana pengolah data (laptop) kerang memadai.
b. Kriteria: Ruang mediasi harus representatif dan nyaman, setiap Panitera
Pengganti seharusnya tersedia laptop, jumlah tenaga Hakim dan Pegawai belum
memenuhi ketentuan Buku I yang dibuat Mahkamah Agung RI.
c. Sebab: Kebijakan penentuan pagu anggaran dan wewenang rekrutmen pegawai,
menempatan hakim dan sebagainya menjadi wewenang Mahkamah Agung RI.
d. Akibat: Banyak sarana dan prasarana yang kurang dan beban pegawai yang
melebihi ketentuan.
B. Bidang Kinerja Pelayanan Publik
1. Sub Bidang Pengembangan SDM
a. Fakta: Belum semua hakim mendapat pembinaan dari Pengadilan Tingkat
Banding dan Mahkamah Agung serta dampak dari hasil pembinaan belum
optimal.
b. Kreteria: Seharusnya semua hakim mendapat pembinaan secara bergiliran dan
berjenjang dan manfaat pembinaan bisa dirasakan maksimal.
c. Sebab: Anggaran Pengadilan Tingkat Banding dan Mahkamah Agung terbatas.
d. Akibat: Belum terbangun persepsi yang sama antara hakim satu dengan yang
lainnya dalam kasus-kasus tertentu.
2. Sub Bidang Kebersihan dan Kedisiplinan
a. Fakta: kebersihan belum terjaga secara berkesinambungan dan masih ada
pekerjaan yang belum dilaksanakan tepat waktu sesuai SOP, misalnya: Jurusita
lambat menyerahkan relaas/PBT, Panitera Pengganti lambat menyelesaikan BAS
dan sebagainya.
b. Kreteria: Kebersihan harus selalu terjaga setiap waktu, pengawasan melekat dari
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 58 dari 65
atasan langsung harus terus menerus dan optimal, pekerjaan harus diselesaikan
sesuai SOP.
c. Sebab: Petugas kebersihan merengkap tugas lain, atasan kurang fokus
mengawasi bawahan, SOP kurang tersosialisasi.
d. Akibat: Keadaan kantor sering terlihat koror, Penerbitan Akta Cerai tertunda dan
Berita Acara Sidang banyak yang tidak selesai tepat waktu.
C. Bidang Administrasi Perkara
1. Sub Bidang Pemberkasan Perkara dan Kearsipan.
a. Fakta: Banyak perkara yang telah diputus belum masuk box arsip berkas perkara.
b. Kreteria:Berdasarkan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor:
KMA/013/SK/III/1988 tanggal 18 Maret 1988 tentang Pola Pembinaan dan
Pengendalian Administrasi Perkara Peradilan Agama dan Keputusan Ketua
Mahkamah Agung RI Nomor: KMA/032/SK/IV/2006 tanggal 4 April 2006 tentang
Pemberlakuan Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan
berkas yang telah diminutasi harus disimpan di box arsip berkas perkara.
c. Sebab: Berkas perkara belum ditemukan dikarenakan pada tahun 2011-2013
pindah kantor.
d. Akibat: Berkas perkara belum semua masuk arsip.
D. Bidang Administrasi Persidangan
1. Sub Bidang Sistem Pembagian Perkara dan Penentuan Majelis Hakim
a. Fakta: Masih ada pembagian perkara yang belum diketahui anggota majelis
karena salinan gugatan tidak diberikan kepadanya.
b. Kreteria: Seharusnya salinan gugatan/permohonan diserahkan kepada anggota
majelis sebelum persidangan.
c. Sebab: Petugas khusus yang ditunjuk tidak ada/ada tapi tidak melaksanakan
tugas dengan benar.
d. Akibat: Angggota majelis yang akan sidang tidak tahu ada perkara baru yang
ditangani atau belum sempat membaca gugatan/permohonan sebelum sidang.
2. Sub Bidang Ketepatan Waktu Pemeriksaan dan Penyelesaian perkara
a. Fakta:
- Masih ada/sering perkara yang tidak bisa diselesaikan tepat waktu karena
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 59 dari 65
relaas panggilan belum masuk berkas pada waktu hari persidangan, terutama
relaas panggilan tabayun.
- Belum tersedia intrumen amar putusan.
b. Kreteria: petunjuk Buku II relaas panggilan harus masuk berkas sehari sebelum
persidangan dilaksanakan dan instrumen persidangan harus tersedia di ruang
sidang.
c. Sebab: Di PA yang bersangkutan belum ditunjuk petugas khusus menangani
tabayun atau sistem Bindalmin tidak jalan.
d. Akibat:
- Perkara tidak bisa selesai tepat waktu dan hakim sering menghadapi komplain
dari para pihak dan menjelekkan citra pengadilan.
- Karena ketiadaaan instrumen tindak lanjut penyelesaian perkara tidak tepat
waktu dan akurat mis. pencacatan di buku register, panggilan dan sebagainya.
3. Sub Bidang Minutasi Perkara
a. Fakta: Masih banyak perkara yang minutasi tidak tepat waktu.
b. Kreteria: petunjuk Buku II halaman 34 minutasi paling lambat 14 hari sejak
putusan diucapkan dan kriterianya disamping perkara sudah masuk box juga
sudah diupload didirektori putusan Mahkamah Agung.
c. Sebab: Panitera Pengganti lambat membuat berita acara atau perbaikan berita
acara sidang, Panitera Pengganti dibebani menjahit berkas perkara.
d. Akibat: Laporang minutasi ke PTA dan Badilag tidak sama dengan yang riil.
E. Bidang Administrasi Umum
1. Sub Bidang Pengelolaan Surat Menyurat
a. Fakta: Tidak semua surat masuk dalam pengawasan administrasi umum.
b. Kriteria: Seharusnya semua surat keluar diregister, surat masuk harus dibaca
dengan teliti kemudian diparaf unit pengelola, surat penting disimpan di tempat
yang aman dan terkunci.
c. Sebab: Pejabat yang berwenang dalam mengelola surat kurang serius dan fokus
dalam tugasnya.
d. Akibat: Nomor surat keluar tidak berurutan bahkan ada yang kosong, kalau
dibutuhakn sulit ditemukan kembali.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 60 dari 65
2. Sub Bidang Iventaris
a. Fakta:
- Barang iventaris yang ada di ruangan tidak sesuai lagi dengan DIR (Daftar
Iventaris Ruangan).
- Barang inventaris yang yang tercantum dalam KIB tidak sesuai dengan
kenyataan (barang iventaris tidak diberi kode, nomor dan sebagainya).
- Mutasi barang hanya tercatat di laptop tidak punya registrasi khusus.
- Laporan iventaris barang dibuat ketika ada permintaan saja tidak dibuat
berkala.
b. Kreteria: DIR harus sesuai dengan barang yang ada, KIB harus ditindaklanjuti
dengan pemberian kode barang, mutasi barang harus tercatat dalam catatan
khusus, laporan barang iventaris harus berkala.
c. Sebab: Menejemen pengeloloaan barang iventaris belum berjalan baik,
kurangnya pemahaman petugas terkait dalam pengelolaan barang iventaris.
d. Akibat: Barang iventaris tidak terurus dengan baik sehingga bisa rusak, hilang
dan sebagainya.
3. Sub Bidang Perpustakaan
a. Fakta: Perpustakaan dikelola Kaur Umum, tidak ada petugas khusus
perpustakaan (pustakawan), tidak ada buku register perpustakaan.
b. Kriteria: Seharusnya ada petugas khusus yang menangani perpustakaan, ada
register perpustakaan, katalog, buku peminjaman dan sebagainya.
c. Sebab: Tidak ada tenaga yang diberi tugas mengurus perpustakaan.
d. Akibat: Perpustakaan tidak terurus, buku hilang, rusak dan sebagainya.
B. EVALUASI
Hasil temuan dari pemeriksaan dan pengawasan yang telah dilakukan oleh para Hakim
Pengawas Bidang pada Pengadilan Agama Polewali terhadap pelaksanaan tugas pokok di
lingkungan kepaniteraan maupun kesekretariatan serta evaluasi atas penyelenggaraan
managemen peradilan, kinerja peradilan dan kualitas pelayanan publik, dituangkan dalam
bentuk laporan tertulis atau berita acara pemeriksaan dengan susunan dan format yang
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 61 dari 65
sistematis, untuk selanjutnya dilaporkan setiap enam bulan kepada koordinator Hakim
pengawas.
Terhadap temuan-temuan atau hasil pengawasan Hakim Pengawas Bidang yang
memerlukan tindak lanjut, maka kordinator Hakim Pengawas Bidang merekomendasikan
kepada Ketua Pengadilan Agama Polewali atau para pejabat yang berkompeten untuk segera
menindak lanjuti hasil temuan dimaksud.
Dari hasil temuan pengawasan ada beberapa rekomendasi yang perlu ditinndaklanjuti
oleh pemangku kepentingan/stakeholder untuk perbaikan jalannya peradilan sesuai dengan
aturan main yang berlaku demi menggapai visi dan misinya, yaitu:
1. Bahwa untuk penyelesaian temuan kearsipan perkara diserahkan kepada majelis hakim
masing-masing, terutama kepada ketua majelis dan Panitera Penggantinya di bawah
pengawasan Pimpinan dan Panitera dan untuk berkas perkara yang ketua majelisnya dan
atau Panitera Penggantinya sudah tidak ada diambil alih Panitera Muda Hukum dan
Panitera.
2. Bahwa dipandang mendesak untuk dibuat SK penunjukan pengelola perpustakaan.
3. Bahwa perlu dilakukan pembenahan pengelolaan barang iventaris, terutama klasifikasi
barang: baik, rusak dan rusak berat untuk dilanjutkan dengan penghapusan.
4. Bahwa perlu mengiventerisir hakim dan tenaga teknis lainnya yang belum mengikuti
pelatihan dan pembinaan di Pegadilan Tinggi Agama maupun Mahkamah Agung RI untuk
diusulkan kepada Pegadilan Tinggi Agama untuk diprioritaskan dalam pembinaan dan
pelatihan.
5. Bahwa perlu menunjuk pertugas khusus menangani kebersihan, atau mengoptimalkan
petugas yang ada.
Mengacu pada indikator di atas, dapat disimpulkan bahwa pengawasan internal di
lingkungan Pengadilan Agama Polewali telah tercapai dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya, tanpa masalah yang berarti.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 62 dari 65
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
1. Pelaksanaan tugas dan pelayanan di Pengadilan Agama Polewali Tahun 2015 dapat berjalan
dengan baik, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kenyataannya masih terdapat
kendala (teknis maupun non teknis) terutama dalam hal keterbatasan SDM dan anggaran
untuk pengadaan sarana dan prasarana pendukung dalam pelayanan kepada publik atau
pencari keadilan.
2. Pelaksanaan tugas dan pelayanan di Pengadilan Agama Polewali Tahun 2015 beberapa
bidang mengalami kemajuan dibanding tahun 2014. Hal tersebut bisa dilihat dari hasil
monitoring kinerja yang dilakukan oleh PTA Makassar. Misalnya: kinerja umum penilaian
website yang pada tahun 2014 pada urutan 8 dari 24 PA, di akhir tahun 2015 pada bulan
September menempati urutan 3 dengan nilai 79 namun pada akhir Tahun 2015 karena
terjadi redesign website peringkat turun diperingkat 9, tingkat penyelesaian perkara
menempati urutan 10 dengan prosentasi 40 %,penyerapan anggaran bertahan pada tempat
ke 8 dengan prosentasi 92,78 %, upload putusan di tahun 2014urutan ke 23 di akhir tahun
2015 naik ke urutan 15 dengan prosentasi 40 %, Simpeg pada urutan 19 dengan nilai 96,428
%.
3. Pelayanan prima belum dapat berjalan maksimal sebagaimana yang diharapkan mengingat
masih kekurangan sarana Seperti komputer, laptop, printer, meubelair, AC, Gorden dan
kurangnya jumlah pegawai dan Hakim.
B. REKOMENDASI
1. Harapan dan rekomendasi dari Pengadilan Agama Polewali agar usulan yang diajukan
setiap tahun dapat diakomodir karena itu telah sesuai kebutuhan dengan skala prioritas
pada satker kami.
2. Pada Pengadilan Agama Polewali, perlu pengadaan sarana dan prasana gedung, karena
sarana yang ada sudah banyak yang tidak layak pakai. Sarana yang dibutuhkan adalah
meubelair, gorden, Air conditioning (AC), computer, laptop dan lain-lain.
LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN AGAMA POLEWALI TAHUN 2015
Halaman 63 dari 65
3. Tenaga Hakim saat ini tinggal 3 orang, perlu segera diusulkan ke Mahkamah Agung RI untuk
segera mendapat tambahan tenaga Hakim, demikian di kepaniteraan dan kesekretariatan
masih perlu tambahan pegawai, apalagi setiap kasubag belum mempunyai staf.
4. Bahwa Pengadilan Agama Polewali belum memiliki pos satpam dan rumah dinas untuk
para Hakim. Kiranya ini dapat menjadi perhatian pada Tahun Anggaran berikutnya. Terima
kasih.