Laporan Lapangan Petrologi Batuan Beku

13
Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Petrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan. Secara luas petrologi mempelajari tentang struktur, komposisi mineral, tekstur, cara terdapatnya, dan cara terbentuknya batuan. Di alam terdapat 4 jenis batuan, yaitu : batuan beku, batuan piroklastik, batuan sedimen, dan batuan Mmetamorf. Dalam hal ini akan dikaji batuan beku yang berupa lava bantal (pillow lava) yang berada di Daerah Berbah, tepatnya Watuadeg. Watuadeg merupakan daerah yang dulunya berupa lantai dasar laut, lalu terangkat ke permukaan. Di tempat ini para mahasiswa diharapkan dapat mendeskripsikan secara langsung singkapan batuan, mulai dari pengambilan data yang berupa foto parameter singkapan, pengambilan sempel, pengukuran azimuth, hingga penyusunan laporan secara kronologis. Para mahasiswa dituntut agar dapat aktif di lapangan, baik dalam segi kerja kelompok, pembagian tugas masing- masing individu, dan kerja mandiri. I.2. Maksud dan Tujuan Pembuatan laporan ini bertujuan agar mahasiswa dapat lebih memahami batuan beku dengan mendeskripsikan batuan tersebut Luthfian Azmi Ibadi 111.110.104 Plug 4 Page 1

description

laporan lapangan

Transcript of Laporan Lapangan Petrologi Batuan Beku

Page 1: Laporan Lapangan Petrologi Batuan Beku

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Petrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan. Secara luas petrologi

mempelajari tentang struktur, komposisi mineral, tekstur, cara terdapatnya, dan cara

terbentuknya batuan. Di alam terdapat 4 jenis batuan, yaitu : batuan beku, batuan piroklastik,

batuan sedimen, dan batuan Mmetamorf. Dalam hal ini akan dikaji batuan beku yang berupa lava

bantal (pillow lava) yang berada di Daerah Berbah, tepatnya Watuadeg. Watuadeg merupakan

daerah yang dulunya berupa lantai dasar laut, lalu terangkat ke permukaan. Di tempat ini para

mahasiswa diharapkan dapat mendeskripsikan secara langsung singkapan batuan, mulai dari

pengambilan data yang berupa foto parameter singkapan, pengambilan sempel, pengukuran

azimuth, hingga penyusunan laporan secara kronologis. Para mahasiswa dituntut agar dapat aktif

di lapangan, baik dalam segi kerja kelompok, pembagian tugas masing-masing individu, dan

kerja mandiri.

I.2. Maksud dan Tujuan

Pembuatan laporan ini bertujuan agar mahasiswa dapat lebih memahami batuan beku

dengan mendeskripsikan batuan tersebut secara langsung di lapangan, serta sebagai salah satu

syarat mengikuti praktikum petrologi acara batuan piroklastik pada semester II tahun ajaran

2011/2012, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 4 Page 1

Page 2: Laporan Lapangan Petrologi Batuan Beku

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

I.3. Alat yang digunakan

1. Palu geologi

2. Kompas geologi

3. Clipboard, kertas HVS, dan alat tulis

4. Kamera

5. Plastik sempel

I.4. Pencapaian Lokasi

Lokasi singkapan ditempuh dengan mengendarai sepeda motor, yang mana perjalanan

dimulai dari kampus UPN “Veteran” Yogyakarta dengan waktu keberangkatan Hari Jumat 8

April 2012 pukul 08.50 WIB. Rute perjalanan menuju singkapan batuan ini dari UPN “Veteran”

Yogyakarta kampus condong catur keluar melalui pintu timur kemudian mengambil arah selatan,

lurus hingga pom bensin, lalu berhenti sekitar 10 menit untuk mengisi bensin. Perjalanan

dilanjutkan dengan menepuh jalan ke arah jembatan laying Janti. Melewati jembatan layang

Janti, sampai pada perempatan lampu APILL Blok-O belok ke arah timur.

Sampai pada pertigaan komplek AAU belok kanan, pertigaan lagi belok ke kiri atau ke

timur, lurus terus sampai kira-kira 3 km akan ada pertigaan dengan gerbang bertuliskan

“WATUADEG”, masuk ke arah timur, akan ditemui pemakaman umum di kiri jalan atau di

sebelah utara jalan. 50 meter dari pemakaman akan ada jembatan, di bawah jembatan itulah

ditemukan singkapan batuan beku. Singkapan ini terletak pada daerah observasi di

Desa Watuadeg, Karongan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 4 Page 2

Page 3: Laporan Lapangan Petrologi Batuan Beku

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Foto Singkapan

Foto 1. Singkapan dengan Parameter

Keterangan :

Foto : Parameter singkapan

Cuaca : Cerah

Azimuth : N 94o E

Arah Kamera : Barat Laut

Parameter

Tinggi sebenarnya pengamat : 166 cm

Tinggi dalam foto : 12 cm

Skala : Tinggi pada gambar : Tinggi Sebenarnya

12 cm : 166 cm

1 : 13,8

Jadi, 1 cm dalam gambar sama dengan 13,8 cm di lapangan

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 4 Page 3

Page 4: Laporan Lapangan Petrologi Batuan Beku

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

II.2 Foto Parameter

Foto 2. Singkapan Batuan Beku

Foto : Parameter Batuan

Cuaca : Cerah

Azimuth : N 235o E

Deskripsi singkapan :

Di jumpai singkapan batuan beku basa vulkanik dengan warna segar (warna batuan yang

masih fresh) adalah abu-abu. Warna lapuk (warna batuan yang telah terlapukkan) adalah

kecoklatan. Menunjukan struktur lava bantal (Pillow Lava), dengan tekstur Derajat Kristalisasi

Hipokristalin, Derajat Granularitas Afanitik sampai Fanerik Halus, Bentuk Kristal Subhedral,

Relasi Inequigranular Vitroverik, dengan Komposisi Mineral : Piroksen 30%, Plagioklas 25%,

Hornblende 5%, dan Masa Dasar Gelas 40%. Dari deskripsi tersebut diketahui bahwa nama

batuan adalah Basalt.

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 4 Page 4

Page 5: Laporan Lapangan Petrologi Batuan Beku

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

II.3 Foto Sempel Batuan

Deskripsi Batuan :

1. Jenis batuan : Batuan Beku Basa Vulkanik

2. Warna : Abu-abu

3. Struktur : Pillow lava

4. Tekstur : - Derajat Kristalisasi : Hipokristalin

- Derajat Granularitas : Afanitik - Fanerik halus

- Kemas : - Bentuk Kristal : Subhedral

- relasi : Inequigranular/vitroverik

5. Komposisi Mineral : - Piroksen : 30% - Plagioklas : 25%

- Masa dasar Gelas : 40% - Hornblende : 5%

6. Nama Batuan : Basalt

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 4 Page 5

Page 6: Laporan Lapangan Petrologi Batuan Beku

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

II.3a Petrogenesa

Sketsa 1 Sketsa 2

Sketsa 3 Sketsa 4

Sketsa 5 Sketsa 6

Keterangan :

Sketsa 1

Magma muncul dari dasar samudera

Sketsa 2

Magma keluar menjadi daerah pemekaran laut

Sketsa 3

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 4 Page 6

Page 7: Laporan Lapangan Petrologi Batuan Beku

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

Magma bagian yang paling atas, yang berada lebih dekat dengan permukaan air akan

membeku lebih cepat dibandingkan dengan magma yang berada di bawahnya. Sehingga

batuan beku secara ekstrusif.

Sketsa 4

Magma yang belum membeku/masih cair yang berada di dalmanya akan mendesak

keluar dengan cara menginsrusi yang sudah membeku melalui celah-celah kecil.

Sehingga magma tersebut keluqar mengalami pebekuan di atas magma yang membeku

sebelumnya.

Sketsa 5

Lalu kemudian dasar samudera mengalami pengangkatan, terangkat ke atas.

Sketsa 6

Permukaan yang dulunya terisi hasil deposisi sedimentasi mengalai erosi dan hal ini

membuat batuan hasil pembekuan tersebut tersingkap ke atas.

II.4 Sketsa Singkapan

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 4 Page 7

Page 8: Laporan Lapangan Petrologi Batuan Beku

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

Keterangan :

II.5 Foto Bentang Alam

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 4 Page 8

Page 9: Laporan Lapangan Petrologi Batuan Beku

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

BAB III

PENUTUP

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 4 Page 9

Page 10: Laporan Lapangan Petrologi Batuan Beku

Laboratorium Bahan Galian Sie Petrologi

III.1. Kesimpulan

Lokasi singkapan terletak di desa Watuadeg, Karongan, Jogotirto, Berbah, Sleman,

Yogyakarta. Di daerah observasi ini terdapat singkapan batuan beku asam vulkanik, Jarak dari

kampus UPN ”veteran” Yogyakarta (Condong Catur) hingga lokasi pengamatan diperkirakan

menempuh jarak 25 km, yang mana dapat ditempuh dalam kurun waktu lebih kurang 20 menit.

Di sini ditemukan singkapan batuan beku basa vulkanik dengan warna lapuk coklat,

warna fresh abu-abu, yang menunjukan struktur lava bantal (Pillow Lava). Bertekstur : derajat

kristalisasi = hipokristalin, derajat granularitas = afanitik – fanerik halus, kemas : bentuk kristal

= subhedral, relasi = inequigranular vitroverik.

Batuan ini terbentuk akibat pembekuan magma yang terjadi diluar permukaan bumi,

berstruktur masif dan terdiri masa gelas dan masa kristal, mempunyai ukuran mineral di bawah

1mm dengan bentuk sebagian sempurna, tekstur : Derajat Kristalisasi Hipokristalin, Derajat

Granularitas Afanitik sampai Fanerik Halus, Bentuk Kristal Subhedral, Relasi

Inequigranular/Vitroverik, dengan Komposisi Mineral Piroksen 30%, Plagioklas 25%,

Hornblende 5%, dan Masa Dasar Gelas 40%. Dapat disimpulkan bahwa batuan yang tersingkap

adalah Basalt.

Luthfian Azmi Ibadi111.110.104Plug 4 Page 10