Laporan Kunjungan Industri

13
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE PABRIK C 59 BANDUNG DISUSUN OLEH: NAMA : FAUZI MAULANA BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM KEAHLIAN : PERKANTORAN KELAS : X (SEPULUH) PERGURUAN TAMANSISWA CABANG JAKARTA BAGIAN TAMAN KARYA MADYA EKONOMI (SMK TAMAN SISWA 1) JAKARTA JALAN GARUDA NO. 25 KEMAYORAN JAKARTA PUSAT

description

laporan

Transcript of Laporan Kunjungan Industri

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

KE PABRIK C 59 BANDUNG

DISUSUN OLEH:

NAMA : FAUZI MAULANA

BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN

PROGRAM KEAHLIAN : PERKANTORAN

KELAS : X (SEPULUH)

PERGURUAN TAMANSISWA CABANG JAKARTA

BAGIAN TAMAN KARYA MADYA EKONOMI

(SMK TAMAN SISWA 1) JAKARTA

JALAN GARUDA NO. 25 KEMAYORAN

JAKARTA PUSAT

2015

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kunjungan industri ke pabrik C 59 Bandung,

Telah disetujui dan disahkan oleh:

Jakarta, 11 Mei 2015

Mengetahui,

Ketua Program Keahlian Pekantoran Wali Kelas

Nyi Sri Kusumawati, S.Pd

2

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji serta syukur kepada Allah SWT, bahwa dengan Rahmat dan

KaruniaNya kami dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri yang

dilaksanakan di PT. Caladi 59, Bandung. Serta tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah mendukung dan membantu saya dalam menyelesaikan Laporan ini. Adapun

tujuan dari penyusunan laporan ini yaitu untuk mendapatkan nilai yang baik dan dapat digunakan

sebai acuan para siswa/siswi yang ingin menjadi seorang pengusaha yang sukses. Sehingga dapat

menciptakan lapangan kerja sendiri. Sebelum dan sesudahnya saya meminta maaf jika ada kesalahan

kata dan penulisan. Dan harap kami semoga laporan ini berguna bagi setiap orang yang membacanya.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Penulis

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1

HALAMAN PENGESAHAN 2

KATA PENGANTAR 3

DAFTAR ISI 4

BAB I. PENDAHULUAN 5

A. LATAR BELAKANG KUNJUNGAN INDUSTRIB. MAKSUD DAN TUJUAN KUNJUNGAN INDUSTRIC. MANFAAT INDUSTRI

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 6

A. SEJARAH PERUSAHAAN 6B. PROSES PRODUKSI 6C. VISI DAN MISI C 59 8D. PEMASARAN 8E. KAPASITAS PRODUKSI 9F. LOKASI USAHA 9

BAB III. PENUTUP 10

A. KESIMPULANB. SARAN

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kunjungan Industri

Sekolah Menengah kejuruan perlu diadakanya kunjungan Industri (KI). Maka SMK Taman Siswa 1 Jakarta mengadakan kunjungan industri bagi siswa kelas X untuk semua kejuruan, pada kesempatan ini kami mengunjungi PT C59.

Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini agar siswa dapat mengenal dunia kerja. Selain itu siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja , mesin-mesin industri yang lebih memadai, dan lain-lain.

Siswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung, dan melihat urutan – urutan proses kerja di industri tersebut.

B. Maksud Dan Tujuan Kunjungan Industri

Maksud dan tujuan kegiatan kunjungan industri adalah sebagai berikut :

Memberikan motivasi baru kepada siswa terutama dalam belajar Mengetahui dan melihat alat – alat canggih pada industri tersebut Melihat secara langsung proses produksi dari awal hingga akhir Memberi bekal kepada siswa agar setelah lulus menjadi orang yang mandiri Untuk belajar ( tidak hanya tau teknik tapi juga praktik dan cara pemasaranya).

C. Manfaat Kunjungan Industri

Adapun beberapa manfaat kunjungan industri diantara lain :

1. Bagi Siswa Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja. Melihat cara kerja, dan berbagai macam alat – alat produksi yang sudah cukup moderen Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat sebuah industri.

2. Bagi Sekolah Memperlakukan tata tertib yang tegas bagi siswa Sekolah dapat mengajak siswa belajar secara langsung dilapangan

3. Bagi Industri Dapat berbagi ilmu dengan siswa Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi siswa maupun guru Memperkenalkan sejarah singkat berdirinya industri kepada siswa Memperkenalkan hasil produksi kepada masyarakat luas.

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5

A. Sejarah Perusahaan

Industri yang kami kunjungi bernama PT. Caladi Lima Sembilan (c59). Nama diambil dari nama sebuah burung yaitu (caladi), sedangkan 59 itu sendiri berasal dari nama jalan. PT Caladi Lima Sembilan didirikan pada tanggal 12 Oktober 1980 oleh bapak Maryus Widiyanto Wiwied, pada saat itu bapak wiwied berusia 24 tahun dan lahir di Sleman.

Industri tersebut memiliki lahan seluas 1 hektar, pada tahun 1990 industri tersebut memiliki ruang lingkup untuk berkembang dan bersaing dalam masyarakat. Pada tahun 1993 industri ini memilki showroom, dan mengembangkan usahanya menjadi perseroan terbatas, Pada tahun 1996 , Presiden Suharto memberikan penghargaan pakarti kepada perusahaan ini. PT Caladi Lima Sembilan dahulunya memiliki sedikit karyawan akan tetapi sekarang telah memperkerjakan kurang lebih 200 tenaga kerja baik laki – laki maupun perempuan.

B. Proses Produksi

1.      Potong

Proses potong merupakan proses pertama yang dilakukan , dalam proses ini keterangan pada lembar kerja di realisasikan ke dalam bentuk potongan kaos sesuai dengan model yang diminta. Jumlah potongan yang dapat dihasilkan dalam sehari kurang lebih 2500 potong untuk oblong biasa ( sport/reglan ). Tata cara yang biasa dilakukan oleh operator potong sebelum kain tersebut di potong adalah sebagai berikut :

Memeriksa lembar perintah kerja potong, yang bertujuan untuk mempersiapkan jenis bahan/kain yang dipotong sesuai dengan permintaan.

Bahan yang sudah disiapkan tersebut, dihampar pada meja potong sampai dengan jumlah potongan yang diminta.

Di pola, yaitu bahan tersebut di gambar model nya diatas kain yang paling atas dengan memakai sejenis kapur.

Cutting, yaitu bahan yang sudah di pola tersebut di potong mengikuti pola yang sudah ada.

Bahan yang sudah di potong dipisah – pisah sesuai keterangan warna bahan pre order, karena pada saat memotong bisa terdiri dari beberapa order. Bahan tersebut selanjutnya diberi kode dengan menempelkan nomor order pada selembar kertas di ujung ikatan kain , supaya tidak tercampur.

2.      Sortir

Tujuan dari proses ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain, sebelum bahan tersebut di sablon baik berupa goresan maupun lubang – lubang, juga untuk lebih memudahkan bagian sablon dalam proses printing, karena di bagian sortir badan kain yang akan di sablon sudah dipisah sesuai keterangan pada LEMBAR KERJA ORDER.

3.      Gambar

Dari sekian yang ada nampaknya bagian ini yang paling vital, karena di dalamnya terdapat beberapa unsur yang sangat berhubungan dengan bagian lainya, mulai dari afdruk, stel , sablon serta keindahan dari gambar yang dihasilkan. Waktu yang diperlukan untuk bagian ini dalam kondisi normal adalah 2-3 hari.

4.      Afdruk

6

Untuk gambar yang sudah menjadi klise berarti sudah siap untuk di afdruk, klise tersebut harus di sortir dahulu yang bertujuan untuk menentukan ukuran screen yang akan dipakai,. Penentuan ukuran screen ini disesuaikan dengan besarnya gambar yang akan dicetak. Dalam proses afdruk ada beberapa tahap yang harus di tempuh sebelum screnn siap di stel, diantaranya adalah :

Penyortiran gambar ( seperti uraian di atas ) Pemolesan screen dengan SUPER-X yang berujuan agar gambar dari klise yang akan

kita afdrukbisa keluar, tebal ( terlebih dahulu harus dikeringkan lagi setelah proses pemolesan tersebut).

Penyinaran , yang bertujuan menyinari screen yang sudah ditempeli dengan klise agar gambarnya keluar / ada  dalam screen.

Penyemprotan, dalam tahap ini screen yang sudah selesai disinari disemprot dengan air agar partikel partikel screen ( monil)  dapat lepas sehingga membentuk gambar seperti pada klise. Dalam proses ini operator harus berhati – hati supaya screen tidak sampai jebol atau rusak.

Pengeringan sekaligus penambalan. Screen yang masih ada dalam keadaan basah setelah di semprot di jemur/ oven agar cepat kering, yang selanjutnya screen tersebut ditambal dengan sejenis obat yang berguna menutup screen yang bocor dan bila mana proses tersebut sudah selesai berarti sudah siap untuk di stel.

5.      Stel

Tujuan dari proses ini agar gambar yang disablon letak gambarnya bisa pas antara tiap warna, karena dalam satu gambar bisa terdiri dari beberapa warna. Cara yang biasanya dengan mencoba menyablonya pada selembar kain putih , agar sablonya bisa lebih jelas kelihatan, kemudian tiap screen yang akan di stel posisi gambarnya dibuat pas dengan gambar pada kain tersebut. Kapasitas stel normal sehari mulai pukul 08;00 sampai dengan pukul 16;00 WIB adalah 24 order. Waktu yang diperlukan dalam proses ini adalah 1 hari dalam kondisi normal.

6.      Sablon

Proses ini dapat terlaksana bila didukung oleh 3 faktor yaitu , bahan yang akan disablon, obat dan screen yang sudah di stel. Untuk setiap operator sablon didampingi oleh dua orang pembantu/knek, bilamana satu knek atau sebaliknya tidak hadir maka proses tidak bisa jalan, sehingga kerja sama dan kekompakan sangat perlu pada bagian ini , mengingat system kerjanya TEAM WORK . kapasitas normal untuk bagian sablon per hari dapat mencapai 8000 potong sudah termasuk TS ( tanpa sambungan ) untuk interval waktu 24 jam.

7.      Press/seterika

Pada tahap ini bahan yang sudah disablon harus di press terlebih dahulu agar hasil sablonya lebih bisa tahan lama dan tidak berbau obat sablon. Dalam proses ini nampaknya tidak telalu banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukan adalah 1 hari dengan kapasitas 3000-4000 potong.

8.      Jahit / Obras

Bahan atau kain yang sudah di sablon agar menjaid kaos yang sudah jadi (siap pakai ). Perlu diketahui sebelum di obras kain yang sudah siap tersebut dicocokan dulu kode bahanya, karena untuk setiap pemotongan bahan, warna kainya tidak sama ( tidak matching ) baru setelah itu dibagikan ke operator obras/jahit. Kemampuan rata – rata dari operator obras dalam sehari mulai pukul 08:00-16;00 WIB adalah 125 potong. Kemampuan rata – rata

7

operator aoom dalam sehari, mulai pulul 08.00-16.00 WIB adalah 450 potong, kemampuan operator tindes dalam sehari, mulai pulul 08.00-16.00 WIB adalah 450 potong.

Jadi yang dimaksud dengan kapasitas normal untuk bagian obras/jahit ini adalah 1.800 potong per hari, untuk oblong sport/reglan. Waktu yang diperlukan pada proses ini adalah 2 hari dalam kondisi normal,sedangkan untuk oblog krah, oblong model v dan sport teniis dapat memakan waktu lebih lama dari pemotongan biasa.

9.      Finishing

Tujuan dari proses ini adalah untuk membersihkan kaos oblong dari benang ataupun kotor-kotor yang masih bisa dibersihkan , dan untuk merapikan kaos/oblong tersebut dilipat untuk selanjutnya dimasukan kedalam plastic seal dengan siap paket/kirim

10.  Paket

Paket ini merupakan proses paling akhir dari rangkaian proses produksi yang ada, dan bareng yang sudah di packing dari bagian finishing dikirim ke setiap cabanng dnegan cara dikirim langsung oleh bagian ekspedisi/paket atau bisa dengan melalui jasa pengiriman.

C. Visi dan Misi

PT.Caladi Lima Sembilan (C59) mempunyai visi sebagai berikut : Bisnis C59 adalah memasarkan produk C59 yang didesain, dikonsep, dicetak dan dipasarkan oleh C59. Dengan kata lain produk asli C59. Untuk menjawab kebutuhan pasar, maka C59 mengembangkan bisnis retailnya dengan mendirikan showroom dan berkerjasama dengan outlet-outlet di Indonesia yang berskala nasional (Matahari Dept.Store & Ramayana Dept.Store), sedangkan showroom-showroom C59 tersebar dibeberapa kota di Indonesia seperti tercantum di “Our Bussiness Location & Distribution”.

Sedangkan Misi PT.Caladi lima Sembilan (C59) adalah suatu bentuk bisnis dimana andalah pencipta ide, konsep dan desain. C59 hanyalah perantara untuk menjadikan konsep anda atau melukiskan konsep anda kedalam T-Shirt, Jacket, Sweater dan Asesories.

D. Pemasaran

Cara pemasaran produk ini melalui 2 proses yaitu pemasaran order dan pemasaran retail/eceran :

Pemasara order : perusahaan menerima pemesanan pembuatan produk t-shirt, polo, jacket, sweater, celana, kemeja, dan yang paling penting C59 dapat memberikan konsultan desain

Pemasaran retail/eceran : perusahaan memproduksi t-shirt printing, jaket, kemeja dan menjualnya secara eceran melalui outlet yang dibuat oleh perusaahaan

E. Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi dalam sehari ada beberapa tahap yaitu :

Sablon : pada tahap ini kapasitas normal pada pembuatan t-shirt kurang lebih 8000 potong/hari, dan sudah termasuk t-shirt tanpa sambungan

Press/setrika : pada tahap ini kapasitas normal pembuatan t-shirt mencapai 3000 sampai 4000 potong/hari

F. Lokasi Usaha

Telepon. 022-2506640 / 022-2504718

8

Fax. 022-2501159

Email: [email protected] / [email protected]

Bandung :

C59 Merak (pusat) : Jalan Merak No.2 Bandung

C59 Gudang Produksi : Jalan Cigadung Raya Timur No.107 Bandung

C59 Cihampelas : Jalan Raya Cihampelas No.113 Bandung

C59 Buah Batu : Jalan Buah Batu No.239A Bandung

C59 BIP : Jalan Bandung Indah Plaza Lt.2

Luar Bandung :

C59 Cirebon : Jalan KS.Tubun No.3 Cirebon

C59 Jakarta : Jalan RS.Fatmawati No.39 Jakarta

C59 Yogjakarta : Jalan Kesehatan B-25 Yogyakarta

C59 Surabaya : Jalan Bogowonto No.17

C59 Balikpapan : Jalan Balikpapan H1 No.1

C59 Bali : Jalan Kuta Bali No.18B Kuta

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan diadakan Kunjungan Industri seperti ini siswa siswi diharapkan dapat berfikir maju,

kreatif, dan efisien sehingga dapat mengurangi perilaku yang bersifat negatif misalnya

kenakalan remaja karena bakat dan kemampuannya lebih tersalur kepada hal-hal yang positif

yang akan berguna bagi kehidupannya baik sekarang maupun yang akan datang.

Produksi yang dihasilkan ”PT Caladi Lima Sembilan” berupa kaos, dan pemasarannya sudah

hampir ke seluruh Indonesia .

9

Semangat dan kegigihan dalam membuat atau mendirikan usaha itu ternyata sangatlah

penting demi kelangsungan hidup.

B. Saran

Sekolah sebaiknya mengadakan Kunjungan Industri kedua tempat sekaligus untuk satu

bidang keahlian. Supaya siswa-siswi dapat membandingkan dari kedua tempat tersebut.

Sekolah sebaiknya meningkatkan fasilitas kendaraan saat mengadakan Kunjungan Industri.

Sekolah mampu memilih tempat Kunjungan Industri yang mampu melayani siswa-siswi

melakukan Kunjungan Industri dengan memberikan keterangan-keterangan yang detail.

10