Laporan KP alin

94
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman merupakan hal yang di inginkan oleh semua pekerja. Lingkungan fisik tempat kerja dan lingkungan organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi sosial,mental dan phisik dalam kehidupan pekerja. Kesehatan lingkungan tempat kerja dapat memberi pengaruh yang positif terhadap kesehatan pekerja, seperti peningkatan moral pekerja, penurunan absensi dan peningkatan produktifitas. Sebaliknya tempat kerja yang tidak sehat (sering terpapar zat yang bahaya mempengaruhi kesehatan) dapat meningkatkan angka kesakitan dan kecelakaan, rendahnya kualitas kesehatan pekerja, meningkatnya biaya kesehatan dan banyak lagi dampak negatif lainnya. Pada umumnya kesehatan tenaga kerja sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat pada negara-negara yang sudah maju. Secara umum bahwa kesehatan dan lingkungan dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi. Dimana

Transcript of Laporan KP alin

Page 1: Laporan KP alin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman

merupakan hal yang di inginkan oleh semua pekerja. Lingkungan fisik tempat kerja

dan lingkungan organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi

sosial,mental dan phisik dalam kehidupan pekerja. Kesehatan lingkungan tempat

kerja dapat memberi pengaruh yang positif terhadap kesehatan pekerja, seperti

peningkatan moral pekerja, penurunan absensi dan peningkatan produktifitas.

Sebaliknya tempat kerja yang tidak sehat (sering terpapar zat yang bahaya

mempengaruhi kesehatan) dapat meningkatkan angka kesakitan dan kecelakaan,

rendahnya kualitas kesehatan pekerja, meningkatnya biaya kesehatan dan banyak lagi

dampak negatif lainnya.

Pada umumnya kesehatan tenaga kerja sangat mempengaruhi perkembangan

ekonomi dan pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat pada negara-negara yang

sudah maju. Secara umum bahwa kesehatan dan lingkungan dapat mempengaruhi

pembangunan ekonomi. Dimana industrilisasi banyak memberikan dampak positif

terhadap kesehatan, seperti meningkatnya penghasilan pekerja, kondisi tempat tinggal

yang lebih baik dan meningkatkan pelayanan, tetapi kegiatan industrialisasi juga

memberikan dampak yang tidak baik juga terhadap kesehatan di tempat kerja dan

masyarakat pada umumnya.

Dengan makin meningkatnya perkembangan industri dan perubahan secara

global dibidang pembangunan secara umum di dunia, Indonesia juga melakukan

perubahan-perubahan dalam pembangunan baik dalam bidang teknologi maupun

industri. Dengan adanya perubahan tersebut maka konsekuensinya terjadi perubahan

pola penyakit / kasus-kasus penyakit karena hubungan dengan pekerjaan. Seperti

Page 2: Laporan KP alin

faktor mekanik (proses kerja, peralatan) , faktor fisik (panas , bising, radiasi) dan

faktor kimia. Masalah gizi pekerja juga merupakan hal yang sangat penting yang

perlu diperhatikan, stress, penyakit Jantung, tekanan darah tinggi dan lain-lainnya.

Perubahan ini banyak tidak disadari oleh pengelola tempat kerja atau diremehkan.

Atau walaupun mengetahui pendekatan pemecahan masalahnya hanya dari segi

kuratif dan rehabilitatif saja tanpa memperhatikan akan pentingnya promosi dan

pencegahan.

Adanya Departemen Environment and Social Responsibility pada suatu

industri maupun perusahaan sangatlah diperlukan guna meminimalisir potensi

kerugian yang diakibatkan oleh kejadian-kejadian dalam aspek kesehatan,

keselamatan kerja dan lindungan lingkungan, Bagian ESR pada PT United Tractors,

Tbk , khususnya bidang K3 menjadi objek studi saya, karena pada setiap proses dan

tahapan kegiatannya memiliki resiko yang tinggi. Adapun kegiatan utama dari PT

United Tractors, Tbk adalah Industri alat-alat berat. Hal inilah yang menjadi dasar

peninjauan dan evaluasi yang akan dilakukan pada masa Praktik Kerja Profesi.

1.2 Maksud dan Tujuan PKP

Maksud dari Praktik Kerja Profesi (PKP) ini adalah mengamati sistem

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup terutama pada proses

Remanufakturing alat-alat berat.

Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Profesi (PKP) di PT United Tractors,

Tbk ini adalah :

1. Mempelajari secara langsung pelaksanaan kegiatan di bidang Kesehatan dan

Keselamatan kerja

2. Mempelajari bidang Sistim Manajemen dan tertib administrasi

3. Mempelajari potensi bahaya dan resiko yang ditimbulkan dari kegiatan

operasional, serta cara penanganan dalam mengatasi permasalahan.

4. Memperoleh pengalaman bekerja sama dengan berbagai pihak dan berbagai

disiplin ilmu.

Page 3: Laporan KP alin

1.3 Ruang Lingkup

PT United Tractors, Tbk mempunyai lingkup tugas di industri pembuatan

alat-alat berat, pertambangan, pembuatan genset dan perakitan kembali alat-alat berat

(remanufakturing)

Seluruh lingkup pelayanan yang dilaksanakan akan selalu mengacu pada

pedoman manajemen perusahaan khususnya divisi Environmental, Social

Responsibility serta General Affairs PT United Tractors, Tbk

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKP

Kedudukan peserta PKP dalam instansi ini adalah sebagai mahasiswa yang

mengamati dan mempelajari pelaksanaan sistem manajemen LK3 pada PT United

Tractors, Tbk.

Praktik kerja profesi di PT United Tractors, Tbk dilaksanakan pada liburan

semester 7, yaitu dimulai pada Pertengahan bulan Februari hingga Pertengahan bulan

Maret 2010 dan dilaksanakan selama kurang lebih 180 jam kerja.

Praktik Kerja Profesi (PKP) terdiri dari 3 tahap yaitu Tahap Persiapan, Tahap

Pelaksanaan , dan Tahap Pelaporan. Kegiatan pada tahap pelaksaan dilakukan dalam

23 hari (antara pertengahan bulan Februari hingga pertengahan bulan Maret 2010)

dengan hitungan waktu 1 hari = 8 jam.

Page 4: Laporan KP alin

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTITUSI

2.1 Sejarah PT. United Tractors, Tbk

PT United Tractors Tbk ( UT / Perseroan ) berdiri pada tanggal 13 Oktober

1972 sebagai distributor tunggal alat berat Komatsu di Indonesia. Pada tanggal 19

September 1989, Perseroan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan

Bursa Efek Surabaya dengan kode perdagangan UNTR, dimana PT Astra

International Tbk menjadi pemegang saham mayoritas. Selain dikenal sebagai

distributor alat berat terkemuka di Indonesia, PT United Tractors Tbk dan Grupnya

yang bergerak di bidang kontraktor penambangan dan bidang pertambangan batu

bara.

Ketiga unit usaha ini dikenal dengan sebutan Mesin Konstruksi, Kontraktor

Penambangan dan Pertambangan.

1. Mesin Konstruksi

Unit usaha Mesin Konstruksi menjalankan peran sebagai distributor tunggal

alat berat Komatsu, Nissan Diesel, Scania, Bomag, Valmet dan Tadano. Dengan

rentang ragam produk yang diageninya, Perseroan mampu memenuhi seluruh

kebutuhan alat berat di sektor-sektor utama di dalam negeri, yakni pertambangan,

perkebunan, konstruksi, kehutanan, material handling dan transportasi. Layanan

purna jual kepada seluruh pelanggan di dalam negeri tersedia melalui jaringan

distribusi yang tersebar pada 18 kantor cabang, 15 kantor site-support dan 12 kantor

perwakilan.

Unit usaha ini juga didukung oleh anak-anak perusahaan yang menyediakan

produk dan jasa terkait, yaitu PT United Tractors Pandu Engineering ( UTPE ), PT

Komatsu Remanufacturing Asia ( KRA ) dan PT Bina Pertiwi ( BP ).

Page 5: Laporan KP alin

2. Kontraktor Penambangan

Unit usaha Kontraktor Penambangan dijalankan melalui anak perusahaan

Perseroan, PT Pamapersada Nusantara ( Pama ). Didirikan pada tahun 1988, Pama

melaksanakan jasa penambangan kelas dunia yang mencakup rancang tambang,

eksplorasi, penambangan, pengangkutan, barging dan loading.

Dengan wilayah kerja terbentang di seluruh kawasan pertambangan batu bara

terkemuka di dalam negeri, Pama dikenal sebagai kontraktor penambangan terbesar

dan terpercaya di Indonesia.

a.Pertambangan

Unit usaha Pertambangan mengacu pada kegiatan terbaru Perseroan sebagai

operator tambang batu bara melalui akuisisi PT Dasa Eka Jasatama ( DEJ ), anak

perusahaan PAMA. Proses akuisisi telah diselesaikan pada bulan April 2007.

Berlokasi di Rantau, Kalimantan Selatan, DEJ memiliki kandungan batu bara

berkualitas tinggi dengan kalori 6.700 kcal, serta kapasitas produksi sebesar 3,5 juta

ton per tahun.

Dan pada tahun 2008 , Perseroan kembali mengakuisisi PT Tuah Turangga

Agung (TTA) yang merupakan tambang Batu Bara yang berlokasikan di Muara

Teweh, Kalimantan Tengah.

Untuk menjalankan fungsi bidang bisnis diatas maka secara umum dapat

dilihat pada gambar bisnis proses PT United Tractors Tbk.

Page 6: Laporan KP alin

Gambar 1 PT United Tractors, Tbk

DATA PERUSAHAANDATA PERUSAHAAN

• 20 Hectares Area ( PPI Cakung )• Jumlah karyawan PT United Tractors Tbk

• Head Office = 756 Orang• Jakarta Branch = 131 Orang• Others = 24 Orang

• PT United Tractors P. E = 22 Orang

Total karyawan HO & Cab Jkt : 911 OrangTotal karyawan HO & Cab Jkt : 911 Orang

Page 7: Laporan KP alin

Gambar 2 Diagram Proses Bisnis PT United Tractors, Tbk

Kelompok Perusahaan .

Saat ini grup PT United Tractors Tbk memiliki sepuluh perusahaan termasuk

anak perusahaan dan perusahaan afiliasi:

1. PT Komatsu Indonesia ( KI )

KI berdiri pada tahun 1982, merupakan pabrik mesin konstruksi terbesar di

Asia Tenggara, serta produsen dan perakit alat berat Komatsu. Kegiatan utamanya

mencakup manufaktur, pengembangan, pemasaran dan penjualan serangkaian model

alat berat untuk berbagai industri. Produk yang dihasilkan KI digunakan dalam empat

sektor utama yang dilayani UT, yaitu sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan

dan konstruksi.

Page 8: Laporan KP alin

2. PT United Tractors Pandu Engineering ( UTPE )

UTPE berdiri pada tahun 1983, berlokasi di Kawasan Industri MM2000,

Jababeka, Cikarang. Perusahaan ini menjalankan kegiatan rekayasa dan fabrikasi

attachment dan komponen alat berat.

3. PT Pamapersada Nusantara (Pama)

Pama berdiri sejak tahun 1988, merupakan perusahaan kontraktor yang

bergerak di bidang eksploitasi tambang. Pada awalnya Pama merupakan divisi rental

alat berat UT, sebelum akhirnya berdiri sendiri sebagai anak perusahaan UT dan

diakui sebagai salah satu pionir kontraktor penambangan di Indonesia. Klien - klien

utama Pama saat ini diantaranya adalah Adaro Indonesia, Kaltim Prima Coal,

Tambang Batubara Bukit Asam, Kideco Jaya Agung dan Indominco Mandiri.

Pada tahun 2007 Pama mengakuisisi PT Dasa Eka Jasatama ( DEJ ), sebuah

konsesi tambang batu bara yang berlokasi di Rantau, Kalimantan Selatan. DEJ

memiliki kandungan batubara berkualitas tinggi dengan kalori 6.700 kcal, serta

kapasitas produksi sebesar 3,5 juta ton per tahun.

4. PT Bina Pertiwi

BP berdiri pada tahun 1976, merupakan salah satu anak perusahaaan UT yang

secara khusus berperan sebagai distributor traktor pertanian Kubota. Selain menjual

traktor dan suku cadang Kubota, BP juga melayani penjualan genset, serta penyewaan

dan penjualan forklift Patria.

5. PT United Tractors Semen Gresik ( UTSG )

UTSG berdiri pada tahun 1992. Perusahaan ini berdomisili di Gresik, Jawa

Timur, dan berperan sebagai kontraktor pertambangan batu kapur untuk PT Semen

Gresik.

Page 9: Laporan KP alin

6. UT Heavy Industry ( UTHI )

UTHI berdiri pada tahun 1994 di Singapura, merupakan perpanjangan tangan

UT dalam proses distribusi alat berat ke Indonesia.

7. PT Komatsu Remanufacturing Asia ( KRA )

KRA berdiri pada tahun 1997 dengan kantor pusat dan fasilitas produksi

berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kegiatan utama KRA adalah

remanufaktur dan rekondisi mesin dan komponen alat berat.

8. PT Multi Prima Universal ( MPU )

MPU berdiri pada tahun 2008 dan berdomisili di Jakarta. Kegiatan utama

adalah di bidang penyewaan alat berat dan penjualan alat berat bekas

9. PT Tuah Turangga Agung ( TTA )

TTA merupakan sebuah pertambangan yang diakuisisi UT pada tahun 2008

dan berlokasi di Kapuas, Kalimantan Tengah. Luas areanya adalah sebesar 5.000 ha,

dan mengandung batu bara berkualitas 6.300 kcal dengan cadangan batubara sebesar

40 juta ton.

Page 10: Laporan KP alin

2.2 VISI & MISI PT. UNITED TRACTORS TBK

a. VISI PT. United Tractors Tbk

Menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat,

pertambangan dan energi, untuk menciptakan manfaat bagi para pemangku

kepentingan.

b. MISI PT. United Tractors Tbk

Menjadi perusahaan yang :

Bertekad membantu pelanggan meraih keberhasilan melalui pemahaman

usaha yang komprehensif dan interaksi berkelanjutan.

Menciptakan peluang bagi insan perusahaan untuk dapat meningkatkan

status sosial dan aktualisasi diri melalui kinerjanya.

Menghasilkan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemangku

kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam hal ekonomi, sosial dan

lingkungan.

Memberi sumbangan yang bermakna bagi kesejahteraan bangsa.

Page 11: Laporan KP alin

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja dewasa ini merupakan istilah yang sangat

populer. Bahkan didalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengan

singkatan K3L yang artinya keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan. Aspek

lingkungan dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan juga merupakan

hal yang penting, namun dalam pembahasan berikut yang akan menjadi fokus

utamanya adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata ‘safety’ dan biasanya

selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka

(accident) atau nyaris celaka (near-miss). Jadi pada hakekatnya keselamatan

sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis

mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan

berupaya mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil

resiko terjadinya kecelakaan. Dalam memepelajari faktor faktor yang dapat

menyebabkan manusia mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep

dan teori tentang kecelakaan (accident theories). Teori tersebut umumnya ada

yang memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan

atau cara kerja, ada yang lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan

kerja bahkan ada pula yang memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab pada

perilaku manusianya.

Kesehatan berasal dari bahasa Inggris ‘health’, yang dewasa ini tidak hanya

berarti terbebasnya seseorang dari penyakit, tetapi pengertian sehat mempunyai

makna sehat secara fisik, mental dan juga sehat secara sosial. Dengan demikian

pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera (well-being).

Kesehatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun pendekatan praktis juga

Page 12: Laporan KP alin

berupaya mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan manusia menderita

sakit dan sekaligus berupaya untuk mengembangkan berbagai cara atau

pendekatan untuk mencegah agar manusia tidak menderita sakit, bahkan menjadi

lebih sehat.

Sebagaimana kita ketahui bahwa umumnya manusia selalu mempunyai

pekerjaan (work, occupation) dan sebagian besar waktunya berada dalam situasi

bekerja sehingga dapat terjadi manusia akan menderita penyakit yang mungkin

disebabkan oleh pekerjaannya atau menderita penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaannya. Karena alasan tersebut berkembang ilmu yang dikenal dengan

kesehatan kerja (occupational health). Kesehatan kerja disamping mempelajari

faktor-faktor pada pekerjaan yang dapat mengakibatkan manusia menderita

penyakit akibat kerja (occupational disease) maupun penyakit yang berhubungan

dengan pekerjaannya (work-related disease) juga berupaya untuk

mengembangkan berbagai cara atau pendekatan untuk pencegahannya, bahkan

berupaya juga dalam meningkatkan kesehatan (health promotion) pada manusia

pekerja tersebut.

Istilah ‘keselamatan dan kesehatan kerja’, dapat dipandang mempunyai dua

sisi pengertian. Pengertian yang pertama mengandung arti sebagai suatu

pendekatan ilmiah (scientific approach) dan disisi lain mempunyai pengertian

sebagai suatu terapan atau suatu program yang mempunyai tujuan tertentu.

Karena itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat digolongkan sebagai suatu ilmu

terapan (applied science). Pandangan yang melihat Keselamatan dan Kesehatan

Kerja dalam kerangka sebagai suatu pendekatan ilmiah tampak seperti misalnya

pada definisi berikut:

Occupational Health and Safety concern the application of scientific

principles in understanding the nature of risk to the safety of people and property

in both industrial & non industrial environments. It is multi disciplinary

profession based upon physics, chemistry, biology and behavioral sciences with

Page 13: Laporan KP alin

applications in manufacturing, transport, storage and handling of hazardous

material and domestic and recreational activities. (OSHA, USA)

Dari definisi tersebut dapat diamati adanya uraian yang menekankan prinsip

ilmiah yang mendasari Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta keilmuan dasar

yang menjadi pendukungnya.

Sedangkan pandangan melihat Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam

kerangka sebagai suatu pendekatan praktis atau suatu program dapat dilihat dari

definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai:

The promotion and maintenance of the highest degree of physical, mental and

social well being of workers in all occupations; the prevention among workers of

departures from health caused by their working conditions; the protection of

workers in their employment from risks resulting from factors adverse to health;

the placing and maintenance of the worker in an occupational environment

adapted to his physiological equipment; to summarize: the adaptation of work to

man and each man to his job. (Joint committee: ILO & WHO)

Dengan demikian menjadi semakin jelas bahwa Keselamatan dan Kesehatan

Kerja pada hakekatnya merupakan suatu pendekatan ilmiah dan sekaligus

merupakan suatu program.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari pendekatan

ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan

risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian

lainya yang mungkin terjadi. Jadi dapat dikatakan bahwa Keselamatan dan

Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan ilmiah dan praktis dalam mengatasi

potensi bahaya dan risiko kesehatan dan keselamatan yang mungkin terjadi.

Dengan kata lain hakekat dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tidak

berbeda dengan pengertian bagaimana kita mengendalikan risiko (risk

management) agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Pendekatan-pendekatan ilmiah yang ada dalam lingkup Keselamatan dan

Kesehatan Kerja tidak saja terbatas pada ilmu keselamatan (safety sciences) dan

Page 14: Laporan KP alin

ilmu kesehatan (health sciences) seperti ilmu kesehatan kerja (occupational health

science), tetapi juga keilmuan lainnya seperti: higiene industri (industrial

hygiene), ergonomi, human factors, epidemiologi, statistik, kedokteran, rekayasa

(engineering), kimia, health promotion, toksikologi, manajemen, hukum, sosial

dan perilaku dan lain-lain sebagainya. Dengan demikian Keselamatan dan

Kesehatan Kerja dapat dipandang sebagai ilmu terapan yang bersifat

multidisiplin, yang kaya dengan keragaman berbagai pendekatan menurut bidang

keilmuan masing-masing dalam upaya mengendalikan resiko sakit dan celaka.

3.2 Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai ilmu terapan, yang bersifat

multidisiplin didalam era global dewasa hadir dan berkembang dalam aspek

keilmuannya (di bidang pendidikan maupun riset) maupun dalam bentuk

program-program yang dilaksanakan di berbagai sektor yang tentunya

penerapannya didasari oleh berbagai macam alasan .

Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 45% penduduk dunia

dan 58% penduduk yang berusia diatas sepuluh tahun tergolong tenaga kerja.

Diperkirakan dari jumlah tenaga kerja diatas, sebesar 35% sampai 50% pekerja di

dunia terpajan bahaya fisik, kimia, biologi dan juga bekerja dalam beban kerja

fisik dan ergonomi yang melebihi kapasitasnya, termasuk pula beban psikologis

serta stress. Dikatakan juga bahwa hampir sebagain besar pekerja didunia,

sepertiga masa hidupnya terpajan oleh bahaya yang ada di masing-masing

pekerjaanya. Dan yang sangat memperihatinkan adalah bahwa hanya 5% hingga

10% dari tenaga kerja tadi yang mendapat layanan kesehatan kerja di Negara

yang sedang berkembang. Sedangkan di negara industri tenaga kerja yang

memperoleh layanan kesehatan kerja diperkirakan baru mencapai 50%.

Kenyataan diatas jelas menggambarkan bahwa sebenarnya hak azasi pekerja

untuk hidup sehat dan selamat dewasa ini belum dapat terpenuhi dengan baik.

Masih banyak manusia demi untuk dapat bertahan hidup justru mengorbankan

Page 15: Laporan KP alin

kesehatan dan keselamatannya dengan bekerja ditempat yang penuh dengan

berbagai macam bahaya yang mempunyai risiko langsung maupun yang baru

diketahui risikonya setelah waktu yang cukup lama. Dari uraian diatas akan dapat

dipahami bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai ilmu maupun sebagai

program memang sangat diperlukan untuk menegakkan hak azasi manusia

(khususnya pekerja) untuk hidup sehat dan selamat.

Di sisi lain, kajian mengenai aspek biaya atau aspek ekonomi yang harus

ditanggung oleh negara-negara didunia sehubungan dengan penyakit-penyakit

akibat kerja maupun yang berhubungan dengan pekerjaan, biaya-biaya

kompensasi yang harus ditanggung akibat cidera, kecacatan akibat terjadinya

kecelakaan merupakan beban yang harus dipikul. Belum lagi kerugian kerugian

lain karena hilangnya hari kerja, kerusakan properti, tertundanya produksi akibat

terjadinya kecelakaan. Tentunya kerugian (loss) yang diakibatkan masalah

kesehatan maupun masalah keselamatan bila tidak dikendalikan dengan baik akan

menjadi beban saat ini maupun dikemudian hari. Karena itulah Keselamatan dan

Kesehatan Kerja sebagai ilmu terapan maupun dalam berbagai bentuk

programnya sangat diperlukan agar kerugian yang kelak dapat terjadi bisa

diperkecil atau ditiadakan kalau memang memungkinkan.

Tentunya dalam rangka menegakkan hak azasi manusia untuk hidup sehat dan

selamat, serta tidak terjadinya berbagai kerugian dan beban ekonomi seperti yang

diuraikan, dikembangkan perangkat hukum (legal) pada tingkat internasional,

regional naupun nasional. Kita ketahui ada berbagai konvensi yang berhubungan

dengan masalah kesehatan dan keselamatan pada tingkat internasional maupun

regional yang perlu dipatuhi. Adapula dalam berbagai bentuk regulasi atau

standar-standar tertentu yang berkaitan dengan masalah kesehatan dan

keselamatan. Dalam hubungan inilah Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai

keilmuan maupun sebagai program berfungsi membantu pelaksanaan penerapan

aspek legal. Bahkan dengan pendekatan ilmiahnya melalui penelitian atau riset

yang dilakukan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ikut membantu pula memberi

Page 16: Laporan KP alin

masukan pada penyusunan kebijakan dalam menentukan standar-standar tertentu

dalam bidang kesehatan dan keselamatan.

Dengan demikian kehadiran Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu

pendekatan ilmiah maupun dalam berbagai bentuk programnya di berbagai sektor

bukan tanpa alasan. Alasan yang pertama adalah karena hak azasi manusia untuk

hidup sehat dan selamat, dan alasan yang kedua adalah alasan ekonomi agar tidak

terjadi kerugian dan beban ekonomi akibat masalah keselamatan dan kesehatan,

serta alasan yang ketiga adalah alasan hukum.

3.3 Konsep Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi sebagai ilmu terapan yang bersifat

multidisiplin maupun sebagai suatu program yang didasarkan oleh suatu dan

alasan tetentu perlu dipahami dan dipelajari secara umum maupun secara khusus.

Secara umum adalah memahami prinsip dasarnya sedangkan secara khusus adalah

memahami pendekatan masing keilmuan yang terlibat didalam Keselamatan dan

Kesehatan Kerja.

Sebagai ilmu yang bersifat multidisiplin, pada hakekatnya Keselamatan dan

Kesehatan Kerja mempunyai tujuan untuk memperkecil atau menghilangkan

potensi bahaya atau risiko yang dapat mengakibatkan kesakitan dan kecelakaan

dan kerugian yang mungkin terjadi. Kerangka konsep berpikir Keselamatan dan

Kesehatan Kerja adalah menghindari resiko sakit dan celaka dengan pendekatan

ilmiah dan praktis secara sistimatis (systematic), dan dalam kerangka pikir

kesistiman (system oriented).

Untuk memahami penyebab dan terjadinya sakit dan celaka, terlebih dahulu

perlu dipahami potensi bahaya (hazard) yang ada, kemudian perlu mengenali

(identify) potensi bahaya tadi, keberadaannya, jenisnya, pola interaksinya dan

seterusnya. Setelah itu perlu dilakukan penilaian (asess, evaluate) bagaimana

bahaya tadi dapat menyebabkan risiko (risk) sakit dan celaka dan dilanjutkan

Page 17: Laporan KP alin

dengan menentukan berbagai cara (control, manage) untuk mengendalikan atau

mengatasinya.

Langkah langkah sistimatis tersebut tidak berbeda dengan langkah-langkah

sistimatis dalam pengendalian resiko (risk management). Oleh karena itu pola

pikir dasar dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada hakekatnya adalah

bagaimana mengendalikan resiko dan tentunya didalam upaya mengendalikan

risiko tersebut masing-masing bidang keilmuan akan mempunyai pendekatan-

pendekatan tersendiri yang sifatnya sangat khusus.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang mempunyai kerangka pikir yang

bersifat sistimatis dan berorientasi kesistiman tadi, tentunya tidak secara

sembarangan penerapan praktisnya di berbagai sektor didalam kehidupan atau di

suatu organisasi. Karena itu dalam rangka menerapkan keselamatan dan

kesehatan kerja ini diperlukan juga pengorganisasian secara baik dan benar.

Dalam hubungan inilah diperlukan Sistim Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja yang Terintegrasi (Integrated Occupational Health and Safety

Management System) yang perlu dimiliki oleh setiap organisasi. Melalui sistim

manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja inilah pola pikir dan berbagai

pendekatan yang ada diintegrasikan kedalam seluruh kegiatan operasional

organisasi agar organisasi dapat berproduksi dengan cara yang sehat dan aman,

efisien serta menghasilkan produk yang sehat dan aman pula serta tidak

menimbulkan dampak lingkungan yang tidak diinginkan.

Perlunya organisasi memiliki sistim manajemen Keselamatan dan Kesehatan

kerja yang terintegrasi ini, dewasa ini sudah merupakan suatu keharusan dan telah

menjadi peraturan. Organisasi Buruh Sedunia (ILO) menerbitkan panduan Sistim

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Di Indonesia panduan yang

serupa dikenal dengan istilah SMK3, sedang di Amerika OSHAS 1800-1, 1800-2

dan di Inggris BS 8800 serta di Australia disebut AS/NZ 480-1. Secara lebih rinci

lagi asosiasi di setiap sektor industri di dunia juga menerbitkan panduan yang

serupa seperti misalnya khusus dibidang transportasi udara, industri minyak dan

Page 18: Laporan KP alin

gas, serta instalasi nuklir dan lain-lain sebagainya. Bahkan dewasa ini organisasi

tidak hanya dituntut untuk memiliki sistim manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja yang terintegrasi, lebih dari itu organisasi diharapkan memiliki budaya sehat

dan selamat (safety and health culture) dimana setiap anggotanya menampilkan

perilaku aman dan sehat.

OHSAS–Occupational Health and Safety Assesment Series-18001 merupakan

standar internasional untuk penerapan SMK3. Tujuan dari OHSAS ini sendiri

tidak jauh berbeda dengan tujuan SMK3 Permenaker, yaitu meningkatkan kondisi

kesehatan kerja dan mencegah terjadinya potensi kecelakaan kerja dan mencegah

terjadinya potensi kecelakaan kerja karena kondisi K3 tidak saja menimbulkan

kerugian secara ekonomis tetapi juga kerugian non ekonomis seperti menjadi

buruknya citra perusahaan.

Cikal bakal OHSAS 18001 adalah dokumen yang dikeluarkan oleh British

Standards Institute (BSI) yaitu Occupational Health and Safety Management

Sistem-Specification (OHSAS) 18001:1999.

OHSAS 18001 diterbitkan oleh BSI dengan tim penyusun dari 12 lembaga

standarisasi maupun sertifikasi beberapa negara di dunia seperti, Standards

Australia, SFS Certification dan International Certification Services.

 Standar OHSAS mengandung beberapa komponen utama yang harus

dipenuhi oleh perusahaan dalam penerapan SMK3 demi pelaksanaan K3 yang

berkesinambungan yaitu :

1. Adanya komitmen perusahaan tentang K3.

2. Adanya perencanaan tentang program-program K3.

3. Operasi dan Implementasi K3.

4. Pemeriksaan dan tindakan koreksi terhadap pelaksanaan K3 di

perusahaan.

5. Pengkajian manajemen perusahaan tentang kebijakan K3 untuk

pelaksanaan berkesinambungan.

Page 19: Laporan KP alin

Maka berdasarkan kesepakatan international pada tahun 1996 International

Organization for Standardization meluncurkan suatu standard untuk mengelola

lingkungan secara profesional di dalam organisasi dan industri, standard tersebut

disebut Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:1996. Namun melihat

perkembangan industri dewasa ini, pada tahun 2003 dilakukan revisi terhadap

sistem tersebut dan diluncurkan pada tahun 2004. Standard tersebut untuk

selanjutnya disebut ISO 14001:2004.

ISO 14001:2004 dibangun atas dasar elemen – elemen yang menetapkan

1. Spesifikasi aspek dan dampak lingkungan

2. Prosedur dan instruksi kerja yang akurat

3. Proses yang konsisten

4. Kesesuaian dengan tujuan dan target organisasi dalam meningkatkan

kinerja lingkungan

5. Minimasi limbah

6. Keterkaitan dengan peraturan dan perundangan

7. Konsistensi hasil, kejujuran penerapan dan deskripsi produk yang

cermat

8. Evaluasi kinerja

9. Kesehatan dan keselamatan pekerja

10. Komunikasi ke pihak – pihak terkait perlindungan lingkungan

ISO 14001:2004 adalah sistem manajemen yang dinamis, dimana dapat

diterapkan bersama system manajemen mutu ISO 9001:2000 dan dapat

disesuaikan dengan dengan perubahan organisasi dan industri, perubahan

peraturan / perundangan yang berlaku maupun perubahan ilmu dan teknologi.

Keuntungan dari penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004

adalah

1. Perlindungan lingkungan

2. Manajemen lingkungan yang lebih baik

Page 20: Laporan KP alin

3. Meningkatkan citra perusahaan dalam menjalin hubungan yang lebih

baik dengan masyarakat sekitar

4. Meningkatkan daya saing perusahaan

5. Kepercayaan dan kepuasan pelanggan

6. Menekan resiko yang membahayakan lingkungan dan pekerja

7. Menekan biaya produksi

Mengelola kesehatan dan keselamatan OHSAS 18001 di tempat kerja

merupakan tantangan yang besar. Secara efektif mengelola isu-isu ini berarti

mengambil peluang tidak hanya persyaratan hukum, tetapi juga kesejahteraan

personil di lingkungan kerja mereka.

Sistem OHSAS 18001 perlu dikembangkan karena :

1. Untuk mematuhi undang-undang, seperti di Kesehatan & Keselamatan

Kerja, etc UU 1974.

2. Untuk melaksanakan kebijakan kesehatan dan keselamatan.

3. Untuk terus meningkatkan kebijakan untuk mencerminkan kenyataan di

tempat kerja.

Kebijakan OHSAS 18001 adalah cara mengelola risiko, dengan memastikan

bahwa operasi didokumentasikan secara tepat dan terkendali, dan semua orang

yang menyadari tanggung jawab mereka sendiri. Bila dilaksanakan dengan baik,

sebuah OHSAS 18001 secara otomatis sistem akan mengakibatkan perbaikan

terus menerus, lebih komprehensif dan efisien.

Setiap organisasi yang berbeda akan memiliki kumpulan prosedur. Dalam

rangka untuk mencapai kesehatan dan keselamatan sertifikasi (atau kualitas

lingkungan atau untuk yang lain), setiap perusahaan harus mampu menunjukkan

kemampuan untuk:

1. Tetapkan standar kinerja.

2. Ukur dengan pencapaian.

3. Mengambil tindakan korektif.

Page 21: Laporan KP alin

4. Identifikasi daerah untuk peningkatan secara terus menerus.

Page 22: Laporan KP alin

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Divisi ESRGA

ESRGA ( Environment Social Responsibility) Divison merupakan salah satu

divisi yang ada di PT United Tractors Tbk yang memiliki Visi dan Misi sebagai

berikut :

4.1.1.1 Visi dari ESRGA Division adalah :

Untuk menjadi satu mitra bisnis bagi seluruh pemegang taruhan untuk mencapai

produktifitas terbaik dan keunggulan operasional melalui SPEED.

4.1.1.2 Misi dari ESRGA Division adalah SPEED yang diterjemahkan

menjadi:

Service Quality Excellence

Product Quality

Excellence

Enviro-Socio

Friendly

Efficient & Effective

expenses & investment

Delivered in

accordance with stakeholder expectation

4.1.1.3 Divisi ESRGA memiliki tiga role yaitu :

1. Policy, System, and People Development.

Page 23: Laporan KP alin

2. Implementasi EHS, SR, Security Management System and General

Affairs dan memberikan dukungan bidang ESR & GA di Grup

AHEME.

3. Memantau dan melaporkan Kinerja ESR dan GA

4.1.1.4 Ruang Lingkup Integrasi Sistem :

Ruang Lingkup Integrasi sistem ini adalah meliputi 4 (empat) Sistem

Manajemen, yaitu:

1. ISO 9001:2008

2. ISO 14001:2004

3. OHSAS 18001:2007

4. SMK3 Permenaker No. 5 Tahun 1996

4.1.1.5 Ruang Lingkup Pelaksanaan atau Implementasi Integrasi Sistem

adalah :

A. ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007 , SMK3 Permenaker

No. 5 Tahun 1996

Meliputi area PT United Tractors Tbk Head Office (Area PPI

Cakung).

B. ISO 9001:2008 meliputi area ESRGA Division, Human Capital

Division, UT Learning Centre. (Pedoman Manajemen Mutu HC

Division & UT Learning Centre Terpisah).

Page 24: Laporan KP alin

4.1.1.6 Organisasi ESRGA Division

Organisasi ESRGA division pada PT United Tractors dapat dilihat

sebagai berikut :

Gambar 3 Organisasi ESRGA Division

Divisi ESRGA dipimpin oleh Kepala Divisi yang bertugas pula

sebagai MR (Management Representative). MR ditunjuk oleh Top

Management ( DIC / Director in Charge).

MR ESRGA merupakan :

1. Penanggung Jawab dari Divisi ESRGA dan memiliki pengetahuan

mengenai management lingkungan, K3, mutu serta sistem

management lainnya.

2. Wakil management mutu, lingkungan dan keselamatan kesehatan kerja

serta sistem management lainnya dari Divisi ESRGA.

Page 25: Laporan KP alin

Fungsi dan Wewenang MR ( Management Representative )

ESRGA Division adalah :

1. Memonitor perkembangan implementasi dan melaporkan kepada Top

Management (DIC / Director in Charge )

2. Mengkoordinir dan mengendalikan kegiatan serta alokasi sumber daya

di Divisi ESRGA.

3. Mengkoordinasi organisasi yang menjalankan sistem management

LK3, Mutu serta sistem management lainnya.

Tanggung Jawab MR ( Management Representative ) ESRGA

Division adalah:

1. Memastikan tersedianya sistem managemen lingkungan, K3, mutu

serta sistem management lainnya yang efektif dan efisien sesuai

persyaratan ISO 9001:2008, ISO 14001:2006, OHSAS 18001:2007,

SMK3 Permenaker No. 5 Tahun 1996 dan Sistem Management

lainnya ( ISO 26000, dll ).

2. Digunakannya sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien.

3. Melaksanakan review setiap Business Process yang ada di dalam

Divisi ESRGA.

Kualifikasi MR adalah :

1. Minimal Golongan 5.

2. Telah bekerja di ESRGA Division minimal 3 tahun.

3. Telah mengikuti training ISO 9001:2008 dan atau ISO 14001:2004

dan atau OHSAS 18001:2007 dan atau SMK3 Permenaker No. 5

Tahun 1996 dan atau Sistem Management lainnya ( ISO 26000, dll ).

ESRGA Division berdiri pada tahun 2000 dengan nama HRGA Division

yang terdiri dari EHS Department, IR Department serta HR Department. Di dalam

EHS dan IR Department terdapat bagian, yang dinamakan EHS Section dan IR

Section. Pada Tahun 2001 HRGA Division membentuk dua Department yaitu IR

Department dan EHS Department. Pada saat inilah EHS Department sudah mulai

Page 26: Laporan KP alin

membesar dari section menjadi Department. Tahun 2007 terjadi perubahan nama

Department di dalam HRGA Division yaitu SR & Subkontraktor Management serta

EHS Department. Pada tahun 2008 HRGA Division berubah nama menjadi HC

ESRGA Division dimana pada semester kedua mulai ada pemisahan antara HC

dengan ESRGA Division. Selain itu, terjadi juga perubahan nama Department di

divisi ESRGA yaitu Department SR dan Subkontraktor Management serta EHS

Department. Selanjutnya pada tahun 2009 ESRGA resmi menjadi satu Divisi

tersendiri dengan nama ESRGA Division yang terdiri dari tiga Department yaitu

ESR Department, Security Department dan GA Department.

4.1.2 ESR DEPARTMENT

Sebelum Tahun 2006 HRGA Div membawahi EHS, IR, GA, Organization

Development, Recruitment, HR Services Department, dan Pada tahun 2006 HRGA

Division mengalami perubahan. Perubahan tersebut adalah terbentuknya dua Divisi

yakni HC Division dan ESRGA Division. Pada tahun 2009 ESRGA Division,

perubahan tersebut adalah ESR Department, GA Department serta Security

Department

Adapun Organisasi ESR Department sebagai berikut :

Gambar 4 Organisasi ESR Departement

Page 27: Laporan KP alin

4.1.2.1 FUNGSI DAN TUGAS

a. ESR Department Head

ESR Department mengatur secara managerial struktur, sistem, dan fungsi

Enviroment Management, Health and Safety Management dan Social Responsibility

Management di seluruh bisnis perusahaan PT United Tractors Tbk serta menjaga

hubungan eksternal dengan instansi swasta maupun pemerintah terkait.

b. Enviroment Management Section .

Environment Section Head mengatur dan melaksanakan ketentuan, aturan

yang terkait dengan lingkungan / environment sesuai peraturan perundang-undangan

yang ditetapkan management diseluruh area / unit bisnis PT United Tractors Tbk

c. Health And Safety Management Section.

Health And Safety Section Head mengatur dan melaksanakan ketentuan

Health dan Safety sesuai peraturan perundang undangan yang ditetapkan management

diseluruh area / unit bisnis PT United Tractors Tbk .

d. Social Responsibility Management Section.

Social Responsibility Section Head mengatur dan melaksanakan ketentuan

Social Responsibility yang telah ditetapkan manajemen untuk diimplementasikan

diseluruh area / unit bisnis PT United Tractors Tbk .

Sebagai anak perusahaan dari PT Astra International, Tbk, PT United

Tractors, Tbk juga menganut paham AGC dan AFC sebagai bentuk kepedulian

perusahaan akibat dari proses industri yang berdampak bagi lingkungan sekitarnya,

baik aspek social, ekonomi maupun aspek lingkungan hidup.

Makna dari Green Company adalah sebuah perusahaan yang memiliki

manajemen yang secara sadar meletakkan pertimbangan perlindungan dan

pembangunan Lingkungan dan Kesehatan, Keselamatan Kerja stakeholder dalam

setiap pengambilan keputusan bisnisnya sebagai wujud nyata tanggung jawab dan

upaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan pembangunan

berkelanjutan.

Page 28: Laporan KP alin

Astra Green Company ini mempunyai empat komponen, antara lain Green

Strategy, Green Process, Green Product, dan Green Employee. Resultan dari keempat

komponen tersebut pada akhirnya akan menghasilkan kinerja ”Environmental,

Health, and Safety” yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam dunia

bisnis, masyarakat, dan kehidupan bernegara.

Green Strategy ini mempunyai pengertian bahwa suatu strategi bisnis harus

selalu memperhatikan aspek perlindungan dan pembangunan Lingkungan,

Keselamatan, dan Kesehatan Kerja, serta ditunjang suatu sikap ”Commitment,

Involvement, dan Leadership” yang nyata dalam setiap tingkatan dan tindakan

organisasi perusahaan. Strategy tersebut pada akhirnya diharapkan dapat menjadi

”Competitive Advantage” dalam persaingan yang sengit, dan juga menghindari

kesulitan dalam menghadapi ”non technical barrier to trade”, seperti: ISO 14000,

ekolabel, SMK3, isu Hak Asasi Manusia, dan lain-lain. (green company, 2001).

Green Strategy ini mempunyai beberapa elemen, antara lain strategic planning

LK3, komitmen, keterlibatan dan kepemimpinan, penyusunan program pengelolaan

LK3, mekanisme review, strategic networking & alliances, dan pengelolaan

dokumen.

Perusahaan dengan Green Process akan selalu memperhatikan pembinaan

suppliernya sebagai langkah awal mencegah limbah berlebih serta peningkatan

efisiensi penggunaan sumber daya alam. Hal mendasar dalam mewujudkan

perusahaan dengan green process adalah melaksanakan segala tuntutan perundangan

atau peraturan dasar yang berlaku dalam bidang ”Environment, Health, and Safety”

secara bijaksana, taktis, dan sistematis. Dengan mengupayakan ”green process”

secara konsisten, akan dicapai suatu tingkat efisiensi operasional yang tinggi, sesuai

dengan spirit ”zero emission dan ”zero accident”. (green company, 2001).

Untuk mencapai Green Process dengan poin yang tinggi, maka diperlukan

kepatuhan terhadap elemen-elemennya, antara lain desain LK3, ergonomi, plant lay

out dan proteksi daerah kerja, alat pelindung dan alat keselamatan pada mesin, alat

pelindung diri, kebisingan dan getaran, pencahayaan, penanganan barang dan bahan,

Page 29: Laporan KP alin

pengendalian bahan berbahaya dan beracun, penerapan cleaner production, sistem

pengelolaan End of Pipe, inspeksi terencana, tata rumah tangga,konstruksi, drainase,

kesiapsiagaan dan tanggap darurat, investigasi dan laporan insiden LK3, pemantauan

dan pengukuran, sistem permit, instalasi listrik, alat proteksi kebakaran, fasilitas

pendukung kenyamanan karyawan, program penghijauan, pengendalian kesehatan,

pengendalian supplier umum, dan penyediaan jasa boga.

Perusahaan dengan ”green product” memiliki pemahaman bahwa hasil

produksi barang dan jasa yang diberikan kepada pelanggan tidak membahayakan

lingkungan, keselamatan, dan kesehatannya. Umumnya, produk dan jasa tersebut di

atas diperoleh dari upaya rancang bangun yang konsisten, sesuai dengan

pertimbangan ekonomi dan asas manfaat. Bekal pemahaman terhadap ”Life Cycle

Analysis” produk dan jasa akan sangat bermanfaat dalam upaya tersebut.

Perusahaan dengan Green Product ini memiliki dua elemen penting, yaitu

pengembangan produk dan spesifikasi produk. Perusahaan dengan ”Green Employee”

memiliki pemahaman bahwa seluruh anggota organisasi dalam segala tingkatan

memiliki pola pikir, sikap, dan tindakan yang ramah lingkungan dalam aktifitas, serta

selalu berpijak pada norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kondisi tersebut dapat

dicapai apabila terdapat suasana, program pendidikan, dan pola pembinaan yang

terencana dan sistematis (Green Company, 2001). Elemen dari Green Employee ini

ada dua, yaitu pelatihan, kemampuan dan kesadaran serta komunikasi.

4.1.3. SECURITY DEPARTMENT

Security sebagai salah satu komponen yang mensupport bisnis UT sejak

berdirinya secara organisasi merupakan salah satu Section dibawah koordinasi

General Affairs Department Head yang terdiri dari Staff Administrasi ( Staff

Admin ), seorang Koordinator Security HO dan Para Komandan Regu beserta

anggotanya, dengan tugas hanya meliputi UT HO saja. Seiring dengan perkembangan

bisnis UT dan perkembangan tugas yang mencakup UT CM maupun AHEME Group

maka sejak 1 Juli 2009 Security telah berkembang menjadi Security Department

Page 30: Laporan KP alin

dibawah koordinasi ESRGA Division, sebagai salah satu Department yang

memberikan support pengamanan fisik maupun non fisik secara langsung pada setiap

tahapan Bisnis Process UT.

Dalam melaksanakan tugasnya Security Department Head dibantu oleh dua

orang Staff masing-masing Staff Operasi Informasi ( Staff Opsinfo ), Staff

Administrasi ( Staff Admin ), seorang Koordinator Security HO, PIC Security

Cabang / Site dan Para Komandan Regu beserta anggotanya sekaligus bertugas

sebagai Satuan Tugas Rescue yang terdiri dari Komandan Satuan Tugas Rescue,

Komandan Tim Rescue dan Anggota.

Page 31: Laporan KP alin

Departemen Security memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 5 Struktur Organisasi Department Security

Departemen Security memilik peranan penting dalam keberlangsungan

seluruh proses yang ada di PT. United Tractors, Tbk. Adapun Fungsi dan tugas dari

Department security adalah sebagai berikut:

1. Security Department Head

Adalah pimpinan pucuk Security Department Internal bertugas mengatur

secara managerial struktur, system dan fungsi subordinatnya, Eksternal secara

fungsional sebagai jembatan penghubung antar department yang terkait dan

bertanggung jawab kepada ESRGA Division Head/ General Manager dengan tugas-

tugasnya adalah:

1. Memberikan asistensi dalam penyusunan Rencana Pengamanan UT HO, UT

CM dan AHEME Group.

2. Mengkoordinasi pelaksanaan pengamanan UT HO, UT CM dan AHEME

Group.

Page 32: Laporan KP alin

3. Memberikan asistensi terhadap implementasi Security Management System

untuk UT HO, UT CM dan AHEME Group.

4. Menyelenggarakan Self Assesment Security Management System (SMS)

untuk UT HO dan UT CM maupun Cross Assessment untuk AHEME Group.

5. Melaporkan kejadian / permasalahan diluar norma yang terjadi di UT HO dan

UT CM kepada ESR-GA Division Head pada kesempatan pertama, dll.

2. Staff Operasi Informasi

Seperti yang kita ketahui bersama Head of Security di bantu olah Staff

Operasi Informasi yang bertugas untuk:

1. Mengatur Mekanisme komunikasi Security UT HO, UT CM dan AHEME

Group.

2. Melaksanakan pengumpulan keterangan/informasi yang diperlukan dalam

pelaksanaan tugas secara akurat dan tepat waktu.

3. Membantu Security Departmentt Head dalam mengendalikan dan

mengawasi pelaksanaan pengamanan di UT HO dan UT CM.

4. Melaksanakan investigasi atas perintah Security Department Head, dll.

3. Staff Administrasi

Selain staff operasi informasi, Head of Security juga di Bantu oleh staff

administrasi yang bertugas untuk:

1. Melaksanakan pemeliharaan dan validasi Data Base Security dengan cara

meminta/menghimpun data UT HO dan UT CM.

2. Menyusun Security Budget Plan, melaksanakan koordinasi dengan pihak-

pihak terkait dalam penyusunan Budget Plan dan melaksanakan penyusunan

administrasi pendukung untuk pengurusan upah lembur anggota Security UT

HO agar sesuai dengan pelaksanaan tugas masing-masing anggota.

3. Merencanakan, mengajukan, mengkoordinasikan dan memonitor pengadaan

materiil tahunan (sarana dan prasarana) pendukung tugas pengamanan untuk

UT HO dan UT CM.

Page 33: Laporan KP alin

4. Melaksanakan iventarisasi dan pemeliharaan peralalatan Security dan Rescue

Team yang menjadi tanggung jawab Security Department.

4. Koordinator

Selain staff operasi informasi, kelengkapan lain yang digunakan oleh Head of

Security adalah koordinator yang bertugas untuk:

1. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan tugas komandan Regu

dalam memimpin pelaksanaan tugas pengamanan di UT HO.

2. Memberikan saran - masukan kepada Security Departmentt Head

tentang sistem pengamanan fisik di UT HO.

3. Mengkoordinasi penegakan ketertiban di UT HO agar semua

aktivitas dilaksanakan sesuai dengan SOP yang berlaku.

5. Komandan Regu

Kelengkapan lain yang diperlukan adalah adanya komandan regu yang

bertugas untuk:

1. Memimpin Anggota Regunya dalam pelaksanaan tugas pengamanan.

2. Mengamankan lingkungan/kawasan kerjanya dari setiap ancaman dan

gangguan keamanan serta menegakkan ketertiban dengan melaksanakan

berbagai kegiatan.

6. Petugas keamanan / Security Guard.

Petugas keamanan / security guard bertugas untuk:

1. Melaksanakan pengamanan seluruh aset perusahaan dan menegakan

ketertiban di sektor tugas masing-masing dengan melaksanakan berbagai

kegiatan.

2. Melaksanakan penyelamatan / rescue ( bagi anggota yang tergabung dalam

Rescue Team bila terjadi “Bencana” maupun tugas tambahan sesuai instruksi.

Page 34: Laporan KP alin

3. Mengimlpementasikan SOP dan Costumer Service dalam setiap tindakan

pelaksanaan tugas, dll.

7. PIC Security Cabang / Site

PIC Security Cabang / Site bertugas untuk:

1. Menyusun Rencana Pengamanan Cabang / Site sesuai dengan hasil

identifikasi ancaman dan gangguan.

2. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Komandan Regu

dalam memimpin pengamanan Cabang / Site.

3. Memberikan masukan-masukan kepada Security Departmentt Head

berkaitan dengan sistem pengamanan Cabang / Site.

4. Mengkoordinir penegakan ketertiban di Cabang / Site agar semua

dilaksanakan sesuai dengan SOP yang berlaku.

4.1.4 GENERAL AFFAIRS DEPARTMENT

PT United Tractors Tbk ( UT / Perseroan ) merupakan anak perusahaan PT.

Astra Internasional Tbk, Secara resmi UT berdiri pada tanggal 13 Oktober 1972

sebagai distributor alat berat Komatsu di Indonesia. Ditanggal yang sama berdiri

jugalah Department General Affairs (GA) sebagai supporting department, hingga

beberapa tahun kemudian UT memiliki gedung baru di kawasan cakung ( hingga saat

ini ), menambah kompleksitas pekerjaan GA mengingat cakupan kerjanya semakin

berkembang.

General Affairs adalah department yang berkembang mengikuti bisnis dan

kebutuhan penunjang perusahaan secara umum, di awali dengan keberadaan beberapa

seksi meliputi project dan asset management, service, purchasing, dan maintenance,

kemudian berkembang di tahun 2000-an melalui penambahan fungsi AP, Vendor

Management & System Development.

Page 35: Laporan KP alin

Sebagai sebuah perusahaan kelas atas, harapannya GA Department dapat

memberikan layanan penunjang secara professional sehingga dapat menjadi partner

bisnis baik secara internal maupun secara eksternal nantinya.

Adapun Organisasi General Affairs Department sebagai berikut :

Gambar 6.Organisasi General Affairs Department

Dimana pembagian tugas-tugas Struktur organisasi GA Department adalah

sebagai berikut :

1. Department Head

Adalah pimpinan pucuk di GA Department. Secara internal bertugas mengatur

secara managerial struktur / sistem dan fungsi section yang ada, di eksternal secara

struktural sebagai jembatan penghubung antar department yang terkait, bertanggung

jawab kepada ESRGA Division Head .

2. Section Head

Adalah pelaksana dari seksi yang terkelompokkan secara fungsi dan

kebutuhan department, dibantu oleh beberapa anggota ( staff dan officer ). Secara

internal bertugas melaksanakan fungsi section yang ada bertanggung jawab langsung

kepada GA Manager.

Adapun section head yang terdapat di GA department yaitu :

a. Section Head Project & Asset Management

Strategic Program yang harus dijalankan yaitu :

Proper Facility ( Office, Workshop, Warehouse, Housing )

Page 36: Laporan KP alin

Project Management

LVA ( Low Value Asset ) Management

Green Design

Pengelolaan Aset ( Perencanaan, Pencatatan, maintenance, audit,

penghapusan)

b. Section Head Maintenance Management

Strategic Program yang harus dijalankan yaitu :

Maintenance Management ( Preventive Maintenance, Quick Response

Handling, Quality Result )

Evaluasi dan efisiensi penggunaan sumber daya alam dan energi

c. Section Head Vendor dan Account Payable Management

Strategic Program yang harus dijalankan yaitu :

Vendor management ( Selection, Execution, Evaluation dan AP Mgt )

Corporate deal

d. Section Head Purchasing

Strategic Program yang harus dijalankan yaitu :

On Time Order Delivery Project Management

Corporate Deal Purchase System

e. Section Head General Services

Strategic Program yang harus dijalankan yaitu :

Car Management

GA Hotline / Service Center

Cleaning Service

Gardener

Event Organizer

Page 37: Laporan KP alin

3. Staff

Adalah anggota yang bertugas melaksanakan fungsi dan system yang disusun

oleh Section Head, bertanggung jawab langsung kepada Section Head.

Adapun jabatan associate meliputi :

Specialist / Staff Ahli

Staff

Officer

Others ( Subcont / Magang / PKL, dan lainnya).

4.1.4 STATUS PEDOMAN MANAJEMEN ESRGA & DEFINISI

4.1.4.1 PENGESAHAN

Pedoman Manajemen ESRGA ini harus ditinjau dan disetujui oleh Direktur

HC, ESRGA PT United Tractors Tbk, sebelum didistribusikan. Semua revisi

Pedoman Manajemen ESRGA harus diketahui oleh Wakil Manajemen Mutu, LK3,

SR, Security sebelum dikeluarkan.

4.1.4.2 IDENTIFIKASI

Pedoman Manajemen ESRGA asli ( hard copy ) harus menunjukkan

identifikasi stempel Controlled ( terkendali ). Untuk softcopy dikendalikan dalam

bentuk file PDF. Pembubuhan stempel ini dilakukan pada halaman cover dan

halaman pengesahan. Setiap halaman dalam Pedoman Manajemen ESRGA harus

diidentifikasikan dengan Logo UT , tanggal, revisi, dan halaman.

Status revisi ditulis di halaman cover ataupun di setiap halaman dari pedoman

manajemen ini.

Page 38: Laporan KP alin

4.1.4.3 PERUBAHAN

Perubahan terhadap pedoman manajemen akan dilakukan dengan

mempertimbangkan perubahan kondisi internal maupun eksternal yang

mempengaruhi sistem mutu ESRGA, LK3 dan SR.

Wakil Manajemen Mutu, LK3, SR, Security harus bertanggung jawab atas

terdistribusinya semua revisi dari Pedoman Manajemen ESRGA bilamana

perubahannya disetujui.

Tiap halaman yang direvisi harus diidentifikasikan oleh nomor revisi dan

tanggal revisi serta mengakibatkan semua halaman mengikuti perubahan nomor revisi

dan tanggal revisi tersebut.

Revisi harus bernomor urut ( Revisi 0, 1, 2, dst. ).

Adanya perubahan yang terbaru ditandai dengan tinta warna biru dan bergaris bawah

(pada softcopy dokumen). Sedangkan pada hardcopy akan bergaris bawah dan

berwarna hitam.

4.1.4.4 DEFINISI

Makna kata-kata dalam Pedoman Manajemen ESRGA ini dijelaskan sebagai berikut:

HC : Human Capital

ESR : Environment dan Social Responsibility, termasuk

didalam Environment ada pengelolaan Health dan

Safety.

GA : General Affairs

LC : Learning Center

SR : Social Responsibility

Ketidaksesuaian : Suatu penyimpangan terhadap dokumen dan/atau

standar

Customer : Semua pihak / bagian yang menerima jasa / produk

dari ESRGA

Page 39: Laporan KP alin

Kontrak : Pernyataan lisan atau terdokumentasi yang disetujui

antar pihak ESRGA dengan customer & vendor.

Business process Mapping : Gambaran proses secara umum dan menyeluruh dari

kegiatan ESRGA termasuk secara umum bisnis UT.

MR : Management Representative ( wakil manajemen ).

PIC : Person In Charge, yaitu penanggung jawab aktivitas

ESRGA yang ditunjuk oleh Division Head atau Wakil

Manajemen Mutu, LK3, SR & Security sesuai dengan

PM / AM tahun berjalan

PM / AM : Policy Management / Activity Management

Affco : Affiliate Company (anak perusahaan)

Supplier : Institusi / Subkontraktor / Vendor yang membantu

ESRGA dalam melaksanakan tugasnya, baik

berupa barang maupun jasa.

Tenant : Perusahaan di AHEME Group yang menyewa fasilitas

bangunan atau lahan dll yang ada di areal PT. United

Tractors – Kantor Pusat

HO : Head Office, kantor pusat PT United Tractors Tbk, Jl.

Raya Bekasi Km. 22 Cakung Jakarta Timur

UTCM : United Tractors Contractors Machinery sebagai

perusahaan yang bergerak di distributor alat berat.

AHEME : Astra Heavy Equipment Mining And Energy adalah

jenis group usaha PT. United Tractors Tbk.

Page 40: Laporan KP alin

4.1.5. BUSINESS PROCESS MAPPING ESRGA DIVISION , HC DIVISION &

UTLC

4.1.5 1 BUSINESS PROCESS MAPPING ESRGA DIVISION

Strategi bisnis divisi ESRGA dapat di lihat sebagai berikut:

Gambar 7 BPM ESRGA Division

Berikut akan di bahas satu persatu mengenai strategi bisnis proses ESRGA

A. POLICY

A.1. DEVELOP ESR, SECURITY & GA POLICY

ESRGA Division pada kuartal ke 4 melakukan pengumpulan bahan

untuk penyusunan ESR Security dan GA policy.

Bahan tersebut diantaranya :

pencapaian ESR Security dan GA Policy sebelumya.

achievement dari peta status LK3

Security

GA

Page 41: Laporan KP alin

Direction dari Shareholder

Company Strategic

Direction dan Implementation

Makro Isu

Bahan yang terkumpul akan dibahas dalam meeting koordinasi divisi di

Kuartal ke 4. Draft ESR Security dan GA Policy dimintakan persetujuan dari BOD.

Setelah itu policy yang telah disetujui oleh BOD disosialisasikan ke AHEME Group

dan cabang / site melalui berbagai media ( Contoh : Lotus Note, Intranet, Forkom

AHEME, dll ).

Di Kuartal tahun berikutnya, dilakukan pengukuran pencapaian dari ESR

Security dan GA Policy yang telah diimplementasikan pada tahun

sebelumnya. Dari hasil rekap pencapaian Policy tersebut dijadikan bahan untuk

review dan Penyusunan ESR Security dan GA sebelumnya.

A.2. DEVELOP ESR, SECURITY ;GA SYSTEM MANAGEMENT; TOOLS

ESRGA Division terdiri dari tiga Department yaitu : ESR Department, GA

Department, dan Security Department. Masing-masing Department tersebut memiliki

prosedur untuk Develop System Management and Tools sesuai dengan detail dan

penjelasan dari BPM dari masing-masing department tersebut diatas terhadap SOP

yang related. Sebagai informasi prosedur Develop System Management dan Tools

untuk :

1. ESR Department adalah PROS ESRGA-IA-01

mengenai system Management dan Tools Development.

2. GA Department adalah PROS ESRGA-IC-12 mengenai

system Management dan Tools Development.

3. Security Department PROS ESRGA-IB-01 mengenai

system Management dan Tools Development.

Page 42: Laporan KP alin

A.3. CASCADING ESR, SECURITY dan GA SYSTEM

ESRGA Division terdiri dari tiga Department yaitu : ESR Department, GA

Department, dan Securiy Department. Masing-masing Department tersebut memiliki

prosedur untuk Cascading System sesuai dengan detail dan penjelasan dari BPM dari

masing-masing department tersebut diatas terhadap SOP yang related. Sebagai

informasi prosedur Cascading System untuk :

1. ESR Department PROS ESRGA - IA - 02 mengenai Cascading System

2. GA Department PROS ESRGA-IC-11 mengenai Cascading System

3. Security Department PROS ESRGA-IB-02 adalah mengenai Cascading

System

B. IMPLEMENTATION

B.1. ESR, SECURITY dan GA MANAGEMENT IMPLEMENTATION

Setiap Department yang ada di ESRGA Division memiliki management

implementation yang berbeda-beda. Detail penjelasannya ( berupa SOP,instuksi kerja,

dll ) dapat dilihat pada penjelasan Management Implementation di Business Process

Management ( BPM ) per department. Dengan lingkup Corporate dan UTCM

( operasional holding ).

C. ASSESSMENT dan ADVISORY

C.1. CROSS ASSESSMENT dan MONITORING

Setiap Department dalam ESRGA Division melakukan fungsi assessment dan

monitoring yang meliputi corporate dan UTCM. Adapun prosedur yang mengatur

mekanisme tersebut dapat dilihat pada detail penjelasan BPM masing-masing

Department.

Page 43: Laporan KP alin

C.2. ESR, SECURITY dan GA MANAGEMENT PROJECT, SUPPORT dan

CONSULTATION.

Setiap Department dalam ESRGA Division melakukan fungsi management

project, support dan consultation yang hanya berlaku di level corporate ( AHEME

Group ). Adapun prosedur yang mengatur mekanisme tersebut dapat dilihat pada

detail penjelasan BPM masing-masing Department.

D. SUPPORTING ACTIVITY

D. 1. UT’s MANAGEMENT SYSTEM dan PDCA

Untuk System Management di level Divisi ESR dan HC memiliki satu

kesatuan manual (Dokumen Level 1 ) sebagai panduan untuk dokumen di level

berikutnya. Untuk prosedur, instruksi kerja, dan lain-lain yang ada pada setiap

Department di kedua Divisi tersebut juga memiliki system pengendalian dokumen

yang tersentralisasi di level Corporate HC, ESR dan GA dengan SOP nomor PROS

HC ESRGA LC - I - 02 mengenai pengendalian dokumen dan data. Sistem

Management tersebut diatas di implementasikan dalam siklus PDCA di level Divisi

dan Department. Bentuk penjabaran dari sistem itu adalah :

1. Adanya PM / AM Div

2. Activity Plan, TOD, IPP, IDP, dan lain-lain dari setiap Department

3. Review bulanan di setiap Department dan Divisi.

4. Review 3 bulanan di Corporate HC,ESR, dan GA

5. Audit internal system management sesuai SOP nomor PROS HC ESRGA

LC - I – 01 di level Corporate HC, ESR & GA

6. Tinjauan Mangement di level Divisi yang diatur dalam SOP ESR nomor

PROS ESRGA-IA-08, Security nomor PROS ESRGA-IB-09, GA nomor

PROS ESRGA-IC-10 dimana didalam SOP tersebut minimum Tinjauan

Management akan diikuti oleh Top Management dan MR.

Page 44: Laporan KP alin

D.2. TALENT MANAGEMENT

Untuk mengelola Talent Management menginduk pada SOP yang dibuat oleh

HC Division.

D.3. BUDGET MANAGEMENT

Untuk mengelola Budget Management menginduk pada SOP yang dibuat oleh

Finance dan Budget Division.

D.4. AP MANAGEMENT

Untuk mengelola AP Management menginduk pada SOP yang dibuat oleh GA

Division.

4.1.5.2 BUSINESS PROCESS MAPPING ESR DEPARTMENT

Adapun proses bisnis ESR Departement dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Gambar 8 BPM ESR Department

Page 45: Laporan KP alin

Berikut akan di bahas satu persatu mengenai stragtegi proses bisnin ESR departemen.

B. CORE ACTIVITY

B.1 ESR POLICY

ESR Department mengumpulkan bahan - bahan di bidang lingkungan,

keselamatan, kesehatan kerja serta Social Responsibility sesuai fungsi dari

Departmentnya. Bahan - bahan yang terkumpul akan di diskusikan lebih lanjut

mengikuti proses penyusunan policy division yang telah dijelaskan didalam

DEVELOP ESR, SECURITY dan GA POLICY.

B.2 ESR SYSTEM MANAGEMENT dan TOOLS DEVELOPMENT

ESR Department melakukan penyusunan sistem yang membantu agar Produk

yang digunakan dan dikembangkan oleh Management dalam rangka men-delivery

jasa ke customer mengikuti SOP nomor PROS ESRGA-IA-01 tentang System

Management and Tools Development.

B.3 CASCADING ESR SYSTEM

ESR Department menjalankan sistem penyampaian informasi terkait General

Affairs yang disampaikan oleh ESR Department ke seluruh Karyawan Kantor Pusat,

Cabang / Site dan Affco mengikuti SOP nomor PROS ESRGA-IA-02 tentang

prosedur Cascading ESR System.

B.4 ESR MANAGEMENT IMPLEMENTATION

ESR Department memiliki berbagai macam fungsi di dalam implementasi

tugas-tugasnya. Tugas- tugasnya tersebut di bidang lingkungan, keselamatan,

kesehatan kerja dan Social Responsibility. Adapun penjelasannya dapat dilihat di

SOP :

1. SOP nomor PROS ESRGA-IA-10 tentang prosedur Identifikasi Aspek

dan Dampak

2. SOP nomor PROS ESRGA-IA-11 tentang prosedur Identifikasi Peraturan

Page 46: Laporan KP alin

3. SOP nomor PROS ESRGA-IA-12 tentang prosedur Komunikasi

4. SOP nomor PROS ESRGA-IA-17 tentang prosedur Pengelolaan Limbah

5. SOP nomor PROS ESRGA-IA-18 tentang prosedur Permit

6. SOP nomor PROS ESRGA-IA-09 tentang prosedur Emergency

Preparedness

7. SOP nomor PROS ESRGA-IA-14 tentang prosedur Penanganan

Kecelakaan Kerja

8. SOP nomor PROS ESRGA-IA-16 tentang prosedur Pengelolaan Fasilitas

Poliklinik

9. SOP nomor PROS ESRGA-IA-13 tentang prosedur Pemantauan dan

Pengukuran

10. SOP nomor PROS ESRGA-IA-15 tentang prosedur Pengelolaan Bahan

B.5 ESR MANAGEMENT CONSULTATION

ESR Department melaksanakan fungsi konsultasi kepada AHEME Group

yang membutuhkan serta UTCM untuk menyelesaikan project / permasalahan mereka

dengan memberikan konsultasi project. Adapun penjelasan detailnya dapat dilihat

dalam SOP nomor PROS ESRGA-IA-03 tentang prosedur ESR Management

Consultation.

B.6 ESR ADMINISTRATION

ESR Department melaksanakan fungsi tersebut untuk menjamin peralatan

yang dimiliki oleh ESR Department dapat digunakan / berfungsi dengan baik sesuai

dengan kebutuhan dan waktu yang diinginkan. Adapun penjelasan detailnya dapat

dilihat dalam prosedur nomor PROS ESRGA-IA-04 tentang prosedur ESR

Administration.

Page 47: Laporan KP alin

B.7 ASSESSMENT, MONITORING dan INSPECTION

ESR Department melaksanakan fungsi tersebut kepada AHEME Group dan

UTCM untuk menjamin terlaksananya program asesmen / inspeksi yang

menggambarkan kondisi pengelolaan seluruh area di bidang Environment, Health dan

Safety serta Social Responsibility. Detail kegiatannya dapat dilihat dalam SOP nomor

PROS ESRGA-IA-05 tentang prosedur Assessment, Monitoring dan Inspection.

B.8 ESR COMPETENCY MANAGEMENT

ESR Department melaksanakan fungsi tersebut kepada AHEME Group dan

UTCM. Agar seluruh karyawan mengenal, mengetahui mengenai pengetahuan

mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. Detail kegiatannya dapat dilihat dalam

SOP nomor PROS ESRGA-IA-06 tentang prosedur ESR Competency Management.

B.9 PDCA

ESR Department melaksanakan fungsi PDCA di lingkup Departmentnya agar

seluruh karyawan mengenal, mengetahui mengenai pengetahuan mengenai

keselamatan dan kesehatan kerja. Detail kegiatannya dapat dilihat dalam SOP nomor

PROS ESRGA-IA-08 tentang prosedur PDCA.

B.10 CUSTOMER SATISFACTION

Dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan, ESR Department melakukan

pengelolaan terhadap pelanggan baik dalam AHEME Group dan UTCM dengan

memberikan strategi usulan untuk meningkatkan kualitas layanan di PT United

Tractors Tbk Kantor Pusat mengikuti SOP nomor PROS ESRGA-IA-07 tentang

Customer Relationship

Page 48: Laporan KP alin

B.11 GREEN & FRIENDLY COMPANY

Green dan Friendly Company dapat dicapai bila target yang ada di ESR

Policy tercapai mengikuti mekanisme penyusunan ESR Policy serta peta status yang

mengikuti prosedur nomor PROS ESRGA-IA-05 tentang Assessment, monitoring

dan inspection.

C. SUPPORTING ACTIVITY

C.1 GENERAL SERVICES

Untuk mengelola General Services di ESR Department mengikuti SOP yang

dibuat oleh GA Department

C. 2 BUDGET MANAGEMENT

Untuk mengelola Budget Management di ESR Department menginduk pada

SOP yang dibuat oleh Finance dan Budget Division.

C.3 TALENT MANAGEMENT

Untuk mengelola Talent Management di ESR Department menginduk pada

SOP yang dibuat oleh HC Division

Page 49: Laporan KP alin

4.1.5.3 BUSINESS PROCESS MAPPING SECURITY DEPARTMENT

Berikut adalah proses bisnis dari department security:

Gambar 9 BPM Security Department

Berikut akan di bahas lebih lanjut beserta penjelasannya:

C. CORE ACTIVITY

C.1 SECURITY POLICY

Security Department mengumpulkan data - data bidang Pengamanan sesuai

dengan tugas dari fungsi Departmentnya. Data-data yang terkumpul akan di

diskusikan lebih lanjut mengikuti penyusunan policy yang telah dijelaskan didalam

DEVELOP ESR, SECURITY dan GA POLICY.

C.2 SECURITY SYSTEM MANAGEMENT dan TOOLS

DEVELOPMENT

Security Department membuat produk yang digunakan dan dikembangkan

oleh Security Dept dalam rangka menunjang keberhasilan mendelivery jasa ke

Page 50: Laporan KP alin

pelanggan. Hal ini mengikuti PROS ESRGA-IB-01 tentang prosedur System

Management and Tools Development.

C.3 CASCADING SECURITY SYSTEM

Security Department menjalankan Cascading Security System guna menjamin

bahwa updating informasi dikomunikasikan secara verbal dan non verbal ke seluruh

karyawan Kantor Pusat, Cabang / Site dan AHEME. Di dalam prosesnya diatur

dalam PROS ESRGA-IB-02 tentang prosedur Cascading Security System.

C.4 SECURITY MANAGEMENT IMPLEMENTATION

Security Department memiliki berbagai macam tugas harian yang melibatkan anggota

security dan customer. Dimana di dalam tugas harian ini anggota akan bekerja secara

optimal guna menjaga barang, asset, keselamatan dari setiap kegiatan customer.

Adapun tugas tersebut dapat dilihat di dalam SOP :

PROS ESRGA-IB-10 tentang prosedur Pengendalian Keluar-masuk Barang

PROS ESRGA-IB-11 tentang prosedur Pengendalian Keluar-masuk Orang.

PROS ESRGA-IB-15 tentang prosedur Pengendalian Kunci

PROS ESRGA-IB-16 tentang prosedur Pengaturan Lalin dan Parkir

PROS ESRGA-IB-13 tentang prosedur Penanganan Kehilangan

PROS ESRGA-IB-12 tentang prosedur Penanganan Huru-hara dan Ancaman

Bom.

PROS ESRGA-IB-14 tentang prosedur Penanganan Sengketa

PROS ESRGA-IB-17 tentang Komunikasi

C.5 EVENT SECURITY MANAGEMENT

Security Department melaksanakan tugas Pengamanan Event yang diselenggarakan

oleh AHEME Group maupun UTCM yang pelaksanaannya dijelaskan secara detail

dalam SOP nomor PROS ESRGA-IB-03 tentang Event Security Management.

Page 51: Laporan KP alin

C.6 EMERGENCY dan EVACUATION MANAGEMENT

Security Department melaksanakan tugas Emergency and Evacuation untuk

AHEME Group maupun UTCM yang pelaksanaannya dijelaskan secara detail dalam

SOP nomor PROS ESRGA-IB-04 tentang Emergency and Evacuation Management

C.7 SECURITY ADMINISTRATION

Security Department melaksanakan kegiatan administrasi yang diatur sesuai

dengan prosedur nomor PROS ESRGA-IB-05 tentang Security Administration.

C.8 ASSESSMENT, MONITORING dan INSPECTION

Security Department dalam melaksanakan tugas asesmen, monitoring dan

inspeksi untuk AHEME Group dan UTCM sesuai dengan SOP nomor PROS

ESRGA-IB-06 tentang Prosedur Assessment, Monitoring dan Inspection.

C.9 SECURITY COMPETENCY MANAGEMENT

Security Department dalam melaksanakan tugas tersebut untuk AHEME

Group dan UTCM kegiatannya diatur dalam SOP nomor PROS ESRGA-IB-07

tentang prosedur Security Competency Management.

C.10 SECURITY MANAGEMENT PROJECT ,SUPPORT dan

CONSULTATION

Security Department memberikan konsultasi / project sesuai dengan

kebutuhan pelanggan dengan tahapan yang sistematis. Hal ini dapat dilihat dalam

SOP nomor PROS ESRGA-IB-08 tentang Security Management Project, Support,

dan Consultation

C.11 PDCA

Security Department melaksanakan kegiatan di lingkup Departmentnya

mengikuti prosedur nomor PROS ESRGA-IB-09 tentang Prosedur PDCA.

Page 52: Laporan KP alin

C.12 CUSTOMER SATISFACTION

Dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan melakukan pengelolaan

terhadap customer baik dalam AHEME Group dan UTCM mengikuti SOP nomor

PROS ESRGA-IA-07 tentang Customer Satisfaction.

C.13 GENERAL SERVICES

Untuk mengelola General Services di Security Department mengikuti SOP

yang dibuat oleh GA Department

C.14 BUDGET MANAGEMENT

Untuk mengelola Budget Management di Dept ESR menginduk pada SOP

yang dibuat oleh Finance dan Budget Division.

C.15 TALENT MANAGEMENT

Untuk mengelola Talent Management di Security Department menginduk

pada SOP yang dibuat oleh HC Division

C.16 COMPANY SECURITY FOR COMPANY PRODUCTIVITY

Security Department mencapai kepuasan pelanggan di dalam setiap

aktivitasnya. Hal ini diukur melalui survey Empoloyee Opening Survey ( EOS )

yang dilakukan oleh HC Division. Dimana frekuensi waktunya 2 tahun sekali.

Page 53: Laporan KP alin

4.1.5.4 BUSINESS PROCESS MAPPING GA DEPARTMENT

Gambar 10 BPM GA Department

D. CORE ACTIVITY

D.1 GA POLICY

GA Department mengumpulkan bahan - bahan di bidang umum (General

Affair) sebagai fungsi support operasional sesuai fungsi dari Departmentnya. Bahan -

bahan yang terkumpul akan di diskusikan lebih lanjut mengikuti policy yang telah

dijelaskan didalam DEVELOP ESR, SECURITY dan GA POLICY.

D.2 GA SYSTEM MANAGEMENT & TOOLS DEVELOPMENT

GA Department melakukan penyusunan sistem yang membantu agar produk

yang digunakan dan dikembangkan oleh Management dalam rangka men-delivery

Page 54: Laporan KP alin

jasa ke customer mengikuti SOP nomor PROS ESRGA-IC-12 tentang System

Management and Tools Development.

D.3 CASCADING GA SYSTEM

GA Department menjalankan sistem penyampaian informasi terkait General

Affairs yang disampaikan oleh GA Department ke seluruh Karyawan Head Office,

Cabang / Site dan Affco mengikuti SOP nomor PROS ESRGA-IC -11 tentang

prosedur Cascading GA System.

D.4 CUSTOMER RELATION ( GA CUSTOMER CARES )

GA Department menghubungkan / mengkomunikasikan informasi dari

customer ke perusahaan ataupun sebaliknya untuk meningkatkan kualitas

pelayanannya dengan mengikuti SOP nomor PROS ESRGA-IC-08 tentang prosedur

Customer Relation.

D.5 NON TRADE PURCHASING

GA Department menjelaskan dan mengendalikan aturan yang berhubungan

dengan Non Trade Purchasing proses ke customer dengan mengikuti SOP nomor

PROS ESRGA-IC-01 tentang prosedur Customer Relation.

D.6 PROJECT MANAGEMENT

GA Department menjalankan Project Management untuk menjelaskan proses

pelaksanaan project agar dapat berjalan secara efisien dengan mengikuti SOP nomor

PROS ESRGA-IC-02 tentang prosedur Project Management dan dilengkapi dengan

Instruksi Kerja.

D.7 MAINTENANCE

GA Department menjalankan Maintenance System untuk pemeliharaan

fasilitas atau peralatan dan mengadakan perbaikan yang diperlukan sehingga dapat

Page 55: Laporan KP alin

mencapai tingkat biaya maintenance serendah mungkin dengan mengikuti SOP

nomor PROS ESRGA-IC-04 tentang prosedur Maintenance

D.8 GENERAL SERVICE

GA Department menjalankan General Services untuk mendukung kegiatan

yang ada di lingkungan Head office dengan mengikuti SOP nomor PROS ESRGA-

IC-05 tentang prosedur General Services.

D.9 ASSET MANAGEMENT

GA Department menjalankan Asset Management untuk menjelaskan proses

pencatatan asset yang mudah dan singkat serta mendapatkan database asset yang

valid dengan mengikuti SOP nomor PROS ESRGA-IC-03 tentang prosedur Asset

Management.

D.10 AP MANAGEMENT

GA Department menjalankan AP Management untuk melakukan evaluasi

terhadap flow of proses AP dengan mengikuti SOP nomor PROS ESRGA-IC-06

tentang prosedur AP Management.

D.11 SUPPLIER dan VENDOR MANAGEMENT

GA Department menjalankan Supplier dan Vendor Management untuk

menjelaskan proses penentuan vendor serta melakukan evaluasi sehingga dapat

menekan cost of non conformance dengan mengikuti SOP nomor PROS ESRGA-IC-

07 tentang prosedur Supplier dan Vendor Management

D.12 GA MANAGEMENT PROJECT , SUPPORT dan CONSULTATION

GA Department menjalankan GA Management Project ,Supplier dan

Consultation untuk mendukung kegiatan yang ada di lingkungan Head office dengan

Page 56: Laporan KP alin

mengikuti SOP nomor PROS ESRGA-IC-09 tentang prosedur GA Management

Project, Supplier dan Consultation.

D.13 ASSESSMENT, MONITORING dan INSPECTION

GA Department menjalankan Assestment, Monitoring dan Inspection untuk

menilai dan memonitor proses kegiatan di GA Department dengan mengikuti SOP

nomor PROS ESRGA- IC-14 tentang prosedur Assestment. Monitoring & Inspection.

D.14 PDCA

GA Departmentt melaksanakan fungsi di lingkup Departmentnya mengikuti

prosedur nomor PROS ESRGA-IC-10 tentang prosedur PDCA.

D.15 TALENT MANAGEMENT

Untuk mengelola Talent Management di Department GA menginduk pada

SOP yang dibuat oleh HC Division.

D.16 BUDGET MANAGEMENT

Untuk mengelola Budget Management di Department GA menginduk pada

SOP yang dibuat oleh Finance dan Budget Division.

D.17 CUSTOMER SATISFACTION FORM COMPANY PRODUCTIVITY

Dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan GA Department melakukan

pengelolaan terhadap customer AHEME Group

.

Page 57: Laporan KP alin

4.2 Pembahasan

4.2.1 Reman

Remanufacturing adalah proses paling canggih dalam pengembalian fungsi,

performa dan ketahanan komponen ke tingkat produk baru dengan memanfaatkan

teknik pembaruan terkini dan teknologi produsen aslinya. Sebagai produk yang

berorientasi penuh pada kualitas, biaya, dan pengiriman serta lingkungan, Peremajaan

memiliki keunggulan tersendiri:

Target kualitas Peremajaan adalah setara dengan produk baru. Biaya

Peremajaan dipatok 40% dari harga produk baru untuk memperkecil biaya

operasional konsumen. Peremajaan berkomitmen mempertahankan tingginya tingkat

ketersediaan produk di pasaran, sama seperti suku cadang biasa, dengan demikian

memungkinkan kami menjalankan Sistem Pertukaran Komponen untuk mengurangi

masa perawatan peralatan dan memaksimalkan ketersediaan peralatan kapan pun

konsumen membutuhkannya.

Komponen Peremajaan merupakan bagian dari penghematan sumber daya dan

mengurangi limbah dengan pemanfaatan kembali dan daur ulang komponen. Baru-

baru ini Peremajaan UT didirikan di tiga kota besar yaitu Jakarta, Pakanbaru dan

Balikpapan. Bekerja sama dengan Komatsu Remanufacturing Asia , PT United

Tractors Remanufacturing membantu memperpanjang umur mesin dan memberikan

beberapa kemudahan bagi konsumen sembari menghemat sumber daya yang terbatas.

Reman merupakan anak cabang dari PT United Tractors, Tbk yang

menitikberatkan pada proses perakitan kembali (re-build/remanufakturing) dimana

dalam prosesnya terdapat beberapa bagian yang memiliki risiko tinggi bagi

keselamatan para pekerjanya. Resiko tinggi tersebut sudah seharusnya di lindungi

oleh sistem manajemen lingkungan yang bersifat preventif akan kejadian-kejadian

yang tidak diinginkan.

Setelah beroperasi sejak tiga tahun yang lalu, United Tractors

Remanufacturing Facility (UT Reman), salah satu fasilitas dari PT United Tractors

Tbk (UT) yang khusus mengelola perbaikan komponen alat-alat berat, resmi

Page 58: Laporan KP alin

memperoleh Sertifikat ISO 9001:2008 dari badan sertifikasi SGS. Tiga fasilitas plant

UT Reman yang memperoleh Sertifikat ISO adalah plant Pekanbaru, Jakarta, dan

Balikpapan. Perolehan Sertifikat ISO 9001:2008 merupakan salah satu bentuk

komitmen UT Reman dalam menghasilkan produk komponen siap pakai yang

berkualitas dalam rangka mendukung para pelanggan UT mengelola armada alat

berat mereka.

Reman didirikan pada tahun 2007, Industri ini didirikan atas dasar banyaknya

klien yang mengirimkan kembali alat-alat berat yang telah digunakan ke PT United

Tractors, Tbk untuk di proses lebih lanjut. Hal ini juga termasuk dalam kegiatan

pemanfaatan kembali barang-barang yang sudah tidak dapat digunakan sehingga

dapat bermanfaat seperti sediakala.

Komponen yang dikirim oleh klien biasanya berupa cylinder, engine serta

komponen-komponen kecil lainnya. Ada beberapa proses yang terdapat pada industri

reman, diantaranya yaitu:

1. Test Bench

2. Sub Assy 1

3. Dynamometer

4. FIP

5. Fabrikasi

Berikut akan dituliskan kegiatan yang dilakukan saat proses.

1. Sub Assy 1

Kegiatan yang dilakukan:

- Pengangkatan komponen dengan crane.

- Pengangkatan secara manual.

- Pembongkaran komponen.

- Pencucian komponen.

- Pengukuran komponen.

- Assembling komponen.

Page 59: Laporan KP alin

2. Test Bench

Kegiatan yang dilakukan:

- Pengangkatan komponen dengan crane.

- Pengetesan komponen.

3. Dynamometer

Kegiatan yang dilakukan:

- Pengangkatan komponen dengan crane.

- Pengetesan engine.

4. FIP

Kegiatan yang dilakukan:

- Dissassembling/assembling komponen.

- Memukul komponen.

- Pencucian komponen.

- Assembling komponen.

- Pengetesan komponen.

5. Fabrikasi

Kegiatan yang dilakukan:

- Pengemasan komponen.

- Peletakan komponen sesuai bentuk dan fungsinya.

4.1.3 IPAL

Sebagai salah satu anak perusahaan PT. Astra International yang telah

menjadi perusahaan terkemuka dengan komitmennya kepada lingkungan, PT. United

Tractors, Tbk seolah tidak ingin ketinggalan untuk senantiasa berlomba-lomba

menjaga lingkungan dengan membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah yang terdiri

dari 2 IPAL, yaitu IPAL Produksi dan IPAL Domestik, dimana masing-masing IPAL

memiliki ciri dan karakteristiknya masing-masing.

Page 60: Laporan KP alin

4.1.3.1 IPAL Domestik

IPAL Domestik ini terletak di bawah tanah (basement), dengan debit 8m3/ hari