Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap...

20
Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 MEMASYARAKATKAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ETIK SERTA AKUNTABILITAS LSM

Transcript of Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap...

Page 1: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

Laporan Kons i l LSM Indones iaTahun 2012 & 2013

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPANKODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSM

Page 2: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

DAFTAR IS I1LATAR BELAKANG

5VISI & MIS I KONSIL

6SUSUNAN ORGANISASI

7CAPAIAN PROGRAM UTAMA

15 KONGRES I I LSM INDONESIA

18DAMPAK PROGRAM

8

10

12

PERIODE 2013 - 2016

PROGRAM ADVOKASI

SEMINAR POTENSI DAMPAKUU NO 17 TAHUN 2013 TENTANGORGANISASI KEMASYARAKATAN

PROGRAM PUBL IKASI & INFORMASI

13 PROGRAM MEMPERKUAT PENERAPANKODE ET IK @ STANDAR DASARAKUNTABIL ITAS LSM

16 PROGRAM PENINGKATAN PART IS IPASIMASYARAKAT DALAM PELAYANANPUBL IK

Page 3: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

3

LATAR BELAKANGKonsi l LSM Indones ia lah ir dengan suatu v is i bahwa masyarakat s ip i l yang kuat d i da lam negara demokrat is terwujud da lam bentuk adanya kese imbangan pos is i dan peran antara negara, dun ia usaha dan masyarakat s ip i l . Masyarakat s ip i l sebaga i kekuatan pengimbang hanya menjad i kenyataan apab i la peran tersebut d iaku i o leh para pemangku kepent ingan, apakah i tu pemerintah , dun ia usaha, donor serta pub l ik yang leb ih luas . Untuk i tu organisas i masyarakat s ip i l harus meningkatkan kepercayaan dan leg i t i-masinya dengan membangun perseps i pub l ik bahwa keberadaan, keg iatan dan dampak dar i LSM dapat d ibenarkan dan d iaku i , serta sesua i dengan n i la i-n i la i sos ia l yang un iversa l . Leg i t imas i bukan sekadar pengakuan secara hukum atau normat i f tetap i yang leb ih pent ing ada lah secara sos ia l . Sebagai lembaga yang mengandalkan pengaruh dan kekuatan gerakan-nya d i atas kepercayaan dar i berbagai pemangku kepent ingan, komunitas LSM sangat berkepen-t ingan menjunjung t ingg i standar per i laku serta membangun reputas i yang kokoh dengan mem-bangun akuntab i l i tas d i tengah masyarakat . Konsep akuntab i l i tas mengacu pada kemampuan untuk memast ikan s ikap dan t indakan para akt iv is LSM se la lu dapat d ipertanyakan atau bahkan d igugat , dan mereka mempunya i kewaj iban memberitahukan serta menje laskan kepada pub l ik dasar pembenaran t indakan dan keputusan mereka. Akuntab i l i tas yang d i tag ih dar i LSM mencakup soa l-soa l pengambi lan s ikap atau t indakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesua i n i la i ) dan terjaga (mekanisme yang benar dan b isa d ikontro l ) , ketaatan kepada mis i lembaga, tata- laksana keuangan yang benar , dan komunikas i yang ba ik antar berbagai p ihak . Sa lah satu kata kunc i dar i akuntab i l i tas ada lah transparans i , yakn i terbuka mengenai : apa dan s iapa LSM, apa yang d i lakukan, apa yang ing in d icapa i , mengapa, dengan s iapa LSM bekerjasama, dar i mana LSM mendapatkan uang

serta baga imana uang tersebut d igunakan, dan sebagainya . Terwujudnya organisas i masyarakat s ip i l yang kuat juga sangat d ipengaruh i o leh l ingkungan hukum dan po l i t ik yang kondus i f yang menjamin d i l indunginya hak-hak dasar warganegara untuk berser ikat , berkumpul dan menyatakan penda-pat . Pasca-1998, mesk i ruang kebebasan ber-ser ikat dan berkumpul leb ih ba ik dar ipada masa Orde Baru dan kontro l po l i t i k terhadap LSM berkurang; namun pos is i tawar organisas i masyarakat s ip i l d i Indones ia tetap lemah d ibanding negara dan sektor swasta . LSM hanya dapat menjad i kuat j i ka dapat menikmat i hak-haknya sebagai organisas i warga dan mempunya i akses terhadap sumberdaya. Kenyataannya, sumberdaya yang bersumber dar i donor-donor internas iona l mak in berkurang seh ingga banyak LSM d i daerah maupun nas iona l t idak lag i memi l ik i sumber pendanaan yang memadai , bahkan sebagian sudah t idak lag i melakukan keg iatan kemasyarakatan. Rea l i tas in i seharusnya menjad i kepedu l ian bersama komu-nitas LSM Indones ia , menggalang so l idar i tas dan mengambi l langkah bersama untuk mencegah leb ih banyak lag i LSM Indones ia yang t idak mampu mempertahankan eks istens inya . LSM masih memi l ik i banyak tantangan untuk mempe-roleh sumberdaya domest ik dar i pemerintah , sektor swasta maupun pub l ik .

Saat in i , sudah waktunya LSM Indones ia mel ihat bahwa pemerintah memperoleh sumber pembiayaannya berasa l dar i pajak yang d ibayar rakyat , karena i tu merupakan sumber pendanaan yang leg i t imate bag i LSM. Masa lahnya ada lah baga imana memperoleh dana-dana in i dengan cara kompet i t i f , ad i l dan transparan tanpa adanya prakt ik-prakt ik suap yang dewasa in i mas ih meraja le la d i Indones ia . T idak adanya mekanisme dan kr i ter ia yang obyekt i f , je las dan transparan, serta rumitnya prosedur b irokras i

mengak ibatkan kesempatan LSM untuk mengakses sumberdaya yang berasa l dar i pemerintah daerah masih sangat su l i t . Re las i antara LSM dengan sektor swastatampaknya masih meny isakan berbagai persoa lan . Banyak ka langan perusahaan yang be lum mel ihat LSM sebagai mitra yang dapat d iajak bekerjasama da lam program-program corporate soc ia l respons ib i l i ty (CSR) . Umumnya mereka bera lasan bahwa LSM terkadang t idak memi l ik i akuntab i l i tas pub l ik yang ba ik , be lum memi l ik i organisas i dan manajemen yang profes iona l , atau karena khawat ir kurang d isuka i o leh pemerintah setempat . Kecenderungan yang terjad i sekarang menunjukkan bahwa sebagian besar dana CSR justru d ike lo la o leh pemerintah dan organisas i-organisas i yang mengaku organisas i sos ia l namun prakt iknya leb ih beror ientas i pada kepent ingan ind iv idu atau ke lompok tertentu . Mesk i t idak ada regu las i yang melarang pemerintah mengelo la dana CSR, prakt ik sepert i in i rawan terhadap manipu las i dan korups i . Bahkan beberapa kasus korups i sudah banyak terjad i terka i t dana CSR. D i s is i la in , LSM juga mel ihat perusahaan sebagai p ihak yang hanya beror ientas i pada keuntungan semata tanpa mempedul ikan kondis i para pekerjanya , masyarakat yang terkena dampak, l ingkungan h idup dan hak asas i manus ia . Penggalangan dana dar i pub l ik juga t idak mudah karena berbagai tantangan yang menghadang, ba ik yang berasa l dar i faktor eksterna l sepert i budaya f i lantrop i masyarakat Indones ia yang cenderung menyumbang untuk keg iatan kemanus iaan yang bers i fat kar i tat i f , maupun faktor interna l LSM yakn i rendahnya kepercayaan pub l ik . LSM be lum opt imal menerapkan pr ins ip-pr ins ip akuntab i l i tas d i LSM, ba ik akuntab i l i tas program, akuntab i l i tas keuangan, manajemen, dan tata-pengurusan interna l ( interna l governance) .

Demi terwujudnya v is i Kons i l LSM Indones ia tentang keh idupan LSM yang sehat dan kuat , Kons i l mempunya i mis i ke luar dan ke da lam. Ke luar , Kons i l akan se la lu memperjuangkan terwujudnya l ingkungan po l i t ik yang bebas dan demokrat is berdasarkan ru le of law, karena l ingkungan po l i t ik sepert i in i lah yang kondus i f bag i tumbuh dan berkembangnya LSM yang sehat dan akuntabe l . Kons i l juga berkewaj iban membela dan memperjuangkan n i la i ‐ni la i , tu juan dan kepent ingan ko lekt i f LSM pada umumnya dan LSM anggota pada khususnya.

Sementara i tu , ke da lam, Kons i l mempunya i mis i pengembangan kapas i tas untuk meningkatkan dan memperkuat transparans i dan akuntab i l i tas

LSM, terutama anggota-anggotanya.

Mela lu i pembenahan akuntab i l i tas d iharapkan terbangunnya suatu komunitas LSM yang kuat dan ber integr i tas yang akan berdampak kepada t iga ha l :

1 .

2 .

3 .

Komunitas LSM Indones ia t idak dapat mengabai-kan lemahnya pos is i dan peran LSM d i daerah maupun nas iona l akh ir-akh ir in i sebaga i ak ibat lunturnya reputas i dan kredib i l i tas LSM. Persoa lan korups i , kemisk inan, perusakan l ingkungan, pe langgaran HAM, kekerasan terhadap perempuan dan anak t idak mungk in dapat d ise lesa ikan o leh dua atau t iga LSM yang popu ler d i daerah maupun nas iona l . Neger i yang luas in i membutuhkan leb ih banyak LSM yang kuat dan sehat yang memi l ik i interna l governance yang ba ik dan menerapkan pr ins ip-pr ins ip akuntab i l i tas da lam organisas inya . Perba ikan interna l governance dan juga dapat mencegah terjad inya konf l i k interna l da lam tubuh LSM. Leb ih pent ing lag i LSM sebagai sebuah organisas i , ibarat min iatur negara yang dapat menjad i laborator ium prakt ik demokras i yang sesung-guhnya untuk demokras i yang leb ih ba ik bag i Indones ia . Saatnya bag i LSM Indones ia untuk melakukan ref leks i dan perubahan untuk perba ikan kondis i komunitas LSM Indones ia .

Untuk i tu lah Kons i l LSM Indones ia berd ir i tangga l 28 Ju l i 2010 da lam suatu Kongres Nas iona l LSM Indones ia d i Jakarta tangga l 27-28 Ju l i 2010 yang d ihad ir i o leh 54 utusan LSM anggota . Kongres berhas i l menyusun dan mengesyahkan Anggaran Dasar yang ber is ikan antara la in v is i , mis i dan keg iatan Kons i l , Kode Et ik LSM Indones ia serta memi l ih Komite Pengarah Nas iona l dan Dewan Et ik .

Page 4: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

Kons i l LSM Indones ia lah ir dengan suatu v is i bahwa masyarakat s ip i l yang kuat d i da lam negara demokrat is terwujud da lam bentuk adanya kese imbangan pos is i dan peran antara negara, dun ia usaha dan masyarakat s ip i l . Masyarakat s ip i l sebaga i kekuatan pengimbang hanya menjad i kenyataan apab i la peran tersebut d iaku i o leh para pemangku kepent ingan, apakah i tu pemerintah , dun ia usaha, donor serta pub l ik yang leb ih luas . Untuk i tu organisas i masyarakat s ip i l harus meningkatkan kepercayaan dan leg i t i-masinya dengan membangun perseps i pub l ik bahwa keberadaan, keg iatan dan dampak dar i LSM dapat d ibenarkan dan d iaku i , serta sesua i dengan n i la i-n i la i sos ia l yang un iversa l . Leg i t imas i bukan sekadar pengakuan secara hukum atau normat i f tetap i yang leb ih pent ing ada lah secara sos ia l . Sebagai lembaga yang mengandalkan pengaruh dan kekuatan gerakan-nya d i atas kepercayaan dar i berbagai pemangku kepent ingan, komunitas LSM sangat berkepen-t ingan menjunjung t ingg i standar per i laku serta membangun reputas i yang kokoh dengan mem-bangun akuntab i l i tas d i tengah masyarakat . Konsep akuntab i l i tas mengacu pada kemampuan untuk memast ikan s ikap dan t indakan para akt iv is LSM se la lu dapat d ipertanyakan atau bahkan d igugat , dan mereka mempunya i kewaj iban memberitahukan serta menje laskan kepada pub l ik dasar pembenaran t indakan dan keputusan mereka. Akuntab i l i tas yang d i tag ih dar i LSM mencakup soa l-soa l pengambi lan s ikap atau t indakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesua i n i la i ) dan terjaga (mekanisme yang benar dan b isa d ikontro l ) , ketaatan kepada mis i lembaga, tata- laksana keuangan yang benar , dan komunikas i yang ba ik antar berbagai p ihak . Sa lah satu kata kunc i dar i akuntab i l i tas ada lah transparans i , yakn i terbuka mengenai : apa dan s iapa LSM, apa yang d i lakukan, apa yang ing in d icapa i , mengapa, dengan s iapa LSM bekerjasama, dar i mana LSM mendapatkan uang

serta baga imana uang tersebut d igunakan, dan sebagainya . Terwujudnya organisas i masyarakat s ip i l yang kuat juga sangat d ipengaruh i o leh l ingkungan hukum dan po l i t ik yang kondus i f yang menjamin d i l indunginya hak-hak dasar warganegara untuk berser ikat , berkumpul dan menyatakan penda-pat . Pasca-1998, mesk i ruang kebebasan ber-ser ikat dan berkumpul leb ih ba ik dar ipada masa Orde Baru dan kontro l po l i t i k terhadap LSM berkurang; namun pos is i tawar organisas i masyarakat s ip i l d i Indones ia tetap lemah d ibanding negara dan sektor swasta . LSM hanya dapat menjad i kuat j i ka dapat menikmat i hak-haknya sebagai organisas i warga dan mempunya i akses terhadap sumberdaya. Kenyataannya, sumberdaya yang bersumber dar i donor-donor internas iona l mak in berkurang seh ingga banyak LSM d i daerah maupun nas iona l t idak lag i memi l ik i sumber pendanaan yang memadai , bahkan sebagian sudah t idak lag i melakukan keg iatan kemasyarakatan. Rea l i tas in i seharusnya menjad i kepedu l ian bersama komu-nitas LSM Indones ia , menggalang so l idar i tas dan mengambi l langkah bersama untuk mencegah leb ih banyak lag i LSM Indones ia yang t idak mampu mempertahankan eks istens inya . LSM masih memi l ik i banyak tantangan untuk mempe-roleh sumberdaya domest ik dar i pemerintah , sektor swasta maupun pub l ik .

Saat in i , sudah waktunya LSM Indones ia mel ihat bahwa pemerintah memperoleh sumber pembiayaannya berasa l dar i pajak yang d ibayar rakyat , karena i tu merupakan sumber pendanaan yang leg i t imate bag i LSM. Masa lahnya ada lah baga imana memperoleh dana-dana in i dengan cara kompet i t i f , ad i l dan transparan tanpa adanya prakt ik-prakt ik suap yang dewasa in i mas ih meraja le la d i Indones ia . T idak adanya mekanisme dan kr i ter ia yang obyekt i f , je las dan transparan, serta rumitnya prosedur b irokras i

4

mengak ibatkan kesempatan LSM untuk mengakses sumberdaya yang berasa l dar i pemerintah daerah masih sangat su l i t . Re las i antara LSM dengan sektor swastatampaknya masih meny isakan berbagai persoa lan . Banyak ka langan perusahaan yang be lum mel ihat LSM sebagai mitra yang dapat d iajak bekerjasama da lam program-program corporate soc ia l respons ib i l i ty (CSR) . Umumnya mereka bera lasan bahwa LSM terkadang t idak memi l ik i akuntab i l i tas pub l ik yang ba ik , be lum memi l ik i organisas i dan manajemen yang profes iona l , atau karena khawat ir kurang d isuka i o leh pemerintah setempat . Kecenderungan yang terjad i sekarang menunjukkan bahwa sebagian besar dana CSR justru d ike lo la o leh pemerintah dan organisas i-organisas i yang mengaku organisas i sos ia l namun prakt iknya leb ih beror ientas i pada kepent ingan ind iv idu atau ke lompok tertentu . Mesk i t idak ada regu las i yang melarang pemerintah mengelo la dana CSR, prakt ik sepert i in i rawan terhadap manipu las i dan korups i . Bahkan beberapa kasus korups i sudah banyak terjad i terka i t dana CSR. D i s is i la in , LSM juga mel ihat perusahaan sebagai p ihak yang hanya beror ientas i pada keuntungan semata tanpa mempedul ikan kondis i para pekerjanya , masyarakat yang terkena dampak, l ingkungan h idup dan hak asas i manus ia . Penggalangan dana dar i pub l ik juga t idak mudah karena berbagai tantangan yang menghadang, ba ik yang berasa l dar i faktor eksterna l sepert i budaya f i lantrop i masyarakat Indones ia yang cenderung menyumbang untuk keg iatan kemanus iaan yang bers i fat kar i tat i f , maupun faktor interna l LSM yakn i rendahnya kepercayaan pub l ik . LSM be lum opt imal menerapkan pr ins ip-pr ins ip akuntab i l i tas d i LSM, ba ik akuntab i l i tas program, akuntab i l i tas keuangan, manajemen, dan tata-pengurusan interna l ( interna l governance) .

Demi terwujudnya v is i Kons i l LSM Indones ia tentang keh idupan LSM yang sehat dan kuat , Kons i l mempunya i mis i ke luar dan ke da lam. Ke luar , Kons i l akan se la lu memperjuangkan terwujudnya l ingkungan po l i t ik yang bebas dan demokrat is berdasarkan ru le of law, karena l ingkungan po l i t ik sepert i in i lah yang kondus i f bag i tumbuh dan berkembangnya LSM yang sehat dan akuntabe l . Kons i l juga berkewaj iban membela dan memperjuangkan n i la i ‐ni la i , tu juan dan kepent ingan ko lekt i f LSM pada umumnya dan LSM anggota pada khususnya.

Sementara i tu , ke da lam, Kons i l mempunya i mis i pengembangan kapas i tas untuk meningkatkan dan memperkuat transparans i dan akuntab i l i tas

LSM, terutama anggota-anggotanya.

Mela lu i pembenahan akuntab i l i tas d iharapkan terbangunnya suatu komunitas LSM yang kuat dan ber integr i tas yang akan berdampak kepada t iga ha l :

1 .

2 .

3 .

Komunitas LSM Indones ia t idak dapat mengabai-kan lemahnya pos is i dan peran LSM d i daerah maupun nas iona l akh ir-akh ir in i sebaga i ak ibat lunturnya reputas i dan kredib i l i tas LSM. Persoa lan korups i , kemisk inan, perusakan l ingkungan, pe langgaran HAM, kekerasan terhadap perempuan dan anak t idak mungk in dapat d ise lesa ikan o leh dua atau t iga LSM yang popu ler d i daerah maupun nas iona l . Neger i yang luas in i membutuhkan leb ih banyak LSM yang kuat dan sehat yang memi l ik i interna l governance yang ba ik dan menerapkan pr ins ip-pr ins ip akuntab i l i tas da lam organisas inya . Perba ikan interna l governance dan juga dapat mencegah terjad inya konf l i k interna l da lam tubuh LSM. Leb ih pent ing lag i LSM sebagai sebuah organisas i , ibarat min iatur negara yang dapat menjad i laborator ium prakt ik demokras i yang sesung-guhnya untuk demokras i yang leb ih ba ik bag i Indones ia . Saatnya bag i LSM Indones ia untuk melakukan ref leks i dan perubahan untuk perba ikan kondis i komunitas LSM Indones ia .

Untuk i tu lah Kons i l LSM Indones ia berd ir i tangga l 28 Ju l i 2010 da lam suatu Kongres Nas iona l LSM Indones ia d i Jakarta tangga l 27-28 Ju l i 2010 yang d ihad ir i o leh 54 utusan LSM anggota . Kongres berhas i l menyusun dan mengesyahkan Anggaran Dasar yang ber is ikan antara la in v is i , mis i dan keg iatan Kons i l , Kode Et ik LSM Indones ia serta memi l ih Komite Pengarah Nas iona l dan Dewan Et ik .

Meningkatnya kepercayaan pub l ik kepada inst i tus i LSM sebagai organisas i non-pemerintah yang mempunya i komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat , menegakkan demokras i , mel indungi dan memperjuangkan HAM, l ingkungan h idup , kesetaraan dan keadi lan gender , dan seba-gainya . Meningkatnya kepercayaan pub l ik bahwa ka langan LSM memang mempunya i standar mora l yang t ingg i yang harus d iharga i dan d ihormat i sebagai organisas i yang profe-s iona l dan akuntabe l .

Meningkatnya pos is i tawar terhadap p ihak luar sepert i pemerintah , lembaga donor , dan la in- la in , serta terbangunnya l ingkungan hukum dan po l i t ik yang kondus i f bag i tumbuh dan berkembangnya peran masyarakat s ip i l .

Page 5: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

5

V IS I & MIS I KONSIL

Terwujudnya keh idupan LSM yang sehat dan kuat , yakn i LSM yang h idup d i da lam l ingkungan po l i t ik dan hukum yang bebas dan demokrat is berdasarkan hukum dan mampu memprakt ikkan pr ins ip-pr ins ip dan mekanisme akuntab i l i tas; demi meningkatkan kepercayaan dan dukungan pub l ik terhadap gerakan organisas i masyarakat s ip i l .

1 .

2 .

3 .

Memperkuat kesadaran dan kapas i tas LSM untuk memprakt ikkan pr ins ip tata-ke lo la dan mekanisme akuntab i l i tas yang ba ik .

Mendorong terwujudnya l ingkungan po l i t ik , hukum dan tata-ke lo la pemerintahan yang kondus i f bag i tumbuh dan berkembangnya LSM yang sehat dan akuntabe l .

Mendorong terjad inya perubahan sos ia l untuk mewujudkan masyarakat s ip i l yang sehat .

V IS I

MIS I

Page 6: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

6

SUSUNAN ORGANISASIKONSIL LSM INDONESIA

KOMITE PENGARAH NASIONAL PERIODE 2013 – 2016

Ketua

Waki l ketua

Sekretar is

Bendahara

Anggota

Frans Toegimin

Hamid Abid in

Ramadhaniat i

Reny H .

Misran Lub is , Happy Harefa , Zu l fa Suja ,

Pr iyo Anggoro, Rahmiwat i Agust in i

DEWAN ET IK PERIODE 2013-2016

Ketua

Anggota

Baharuddin So long i

F irdaus Jamal , Indr iyat i Suparno,

Damair ia Pakpahan

SEKRETARIAT PERIODE 2013 – 2015

Direktur Eksekut i f

Manajer Advokas i

Manajer Pub l ikas i & Informasi

Manajer Keuangan

Manajer Kantor

Lus i Her l ina

Husna Mulya

Bud i Nugroho

Evi A isah T .

Sar i Saraswast i

ANGGOTA DAN PERWAKILAN

Konsi l LSM Indones ia mempunya i 98 anggota organisas i LSM tersebar

d i 14 prov ins i . Kons i l mempunya i 3 perwaki lan , masing-masing:

Perwaki lan Kons i l Su lawesi Se latan , Perwaki lan Kons i l Su lawesi

Tenggara dan Perwaki lan Kons i l Sumatera Barat

Page 7: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

CAPAIANPROGRAM

UTAMA

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

7

Sebagai organisas i payung (umbrel la organiza-t ion) yang berkewaj iban memperjuangkan kepent ingan ko lekt i f anggota-anggotanya, sa lah satu pr ior i tas advokas i Kons i l tahun 2012-2013 ada lah peningkatan akses pendanaan bag i LSM ba ik dar i pemerintah maupun sektor swasta . Untuk i tu Kons i l mengupayakan lah irnya regu las i yang menjamin pos is i dan peran LSM serta akses sumberdaya LSM dar i berbagai p ihak secara akuntabe l . Advokas i te lah d i laksanakan da lam berbagai keg iatan sepert i :

1 .

2 .

3 .

Pada tangga l 3 Desember 2012 , Kons i l menye-lenggarakan semi loka dengan tema “Keb i jakan dan Praktek Pengelo laan Program CSR d i Daerah serta Pe luang dan Tantangan LSM da lam Pe-ngelo laan Program CSR” . Semi loka bertu juan untuk : (a) Mengkr i t is i keb i jakan pemerintah ba ik d i t ingkat nas iona l maupun d i daerah terka i t pe-ngelo laan dana CSR. (b) Menggal i penga laman-pengalaman perusahaan da lam pengelo laan CSR dan tantangan-tantangannya. (c ) Menggal i dan mengident i f ikas i strateg i yang dapat d ikembang-kan o leh LSM da lam mengadvokas i akses atas program-program CSR untuk pemberdayaan masyarakat dan l ingkungan h idup. Keg iatan d i ikut i o leh 76 orang peserta berasa l dar i ka langan LSM d i Jakarta dan sek i tarnya serta LSM anggota Kons i l dar i 10 prov ins i , ya i tu Aceh, Sumatera Utara , Sumatera Barat , R iau ,

Sumatera Selatan , Jawa T imur , Ka l imantan Barat , Su lawesi Tenggara, Su lawesi Se latan , dan Nusa Tenggara T imur. Semi loka berhas i l membuat rumusan-rumusan rekomendasi yang cukup pos i t i f . D iantaranya ada lah: pent ing bag i LSM dan perusahaan untuk mengkaj i keb i jakan-keb i jakan terka i t CSR; menentukan pos is i dan peran masing-masing p ihak da lam konteks kerjasama pengelo laan CSR; dan melakukan ana l is is tentang pe luang dan tan-tangan pengelo laan CSR yang mel ibatkan korpo-ras i dengan LSM. Kons i l te lah menindak lanjut i rekomendasi-rekomendasi tersebut , antara la in dengan melakukan d ia log antara 1 1 lembaga anggota Kons i l dan 4 perusahaan. Proses d ia log cukup d inamis dan terbuka seh ingga membuka ruang bag i LSM anggota Kons i l yang pernah bekerja-sama dengan perusahaan untuk shar ing pengalaman dan menanyakan berbagai isu seputar baga imana perusahaan mengelo la CSR-nya. D iskus i memperkenalkan cara pandang dan pendekatan baru bag i LSM da lam membangun kerjasama dengan perusahaan. LSM t idak harus se la lu mengambi l pos is i “melawan perusahaan” atau “mengk la im dana CSR sebagai hak masyarakat” tetap i mendorong untuk leb ih mengedepankan kemitraan yang sejajar . Dengan mengembangkan kemitraan, maka kedua p ihak akan bekerjasama secara leb ih ba ik .

Kons i l juga mengambi l peran da lam Forum Company-Community Partnersh ips for Hea l th in Indones ia (CCPHI ) dan Indones ia Bus iness L ink ( IBL) . Forum CCPHI dan IBL in i juga merupakan sa lah satu upaya untuk memperluas je jar ing dan a l ians i da lam upaya advokas i CSR atau penggalangan dana dar i perusahaan. Forum CCPHI beranggotakan perusahaan-perusahaan dan LSM-LSM serta organisas i profes i yang melakukan pertemuan rut in set iap 2 bu lan dan memi l ik i 2 fokus isu utama ya i tu kesehatan dan

pendid ikan. Se la in i tu , Kons i l juga akt i f da lam forum d iskus i yang d ise lenggarakan o leh IBL yang d ikena l dengan “CSR Learn ing Forum” . Kons i l akan mengembangkan model pertemuan rut in antara LSM dengan perusahaan in i d i beberapa daerah. Tu juannya ada lah untuk menyediakan wadah komunikas i dan membuka ruang sa l ing mengenal antara LSM dan perusahaan. Da lam jangka panjang, komunikas i in i dapat menjad i sa lah satu media bag i kedua p ihak untuk mengembangkan kerjasama da lam pengembangan program pemberdayaan masyarakat ba ik sebagai bag ian dar i kerja sama kemitraan maupun sebagai bentuk pe laksanaan program sos ia l perusahaan (CSR) . Strateg i la in yang d ikembangkan da lam pe lak-sanaan program advokas i ada lah mengembang-kan koa l is i . In is iat i f pengembangan koa l is i in i te lah d igagas sejak awal tahun 2012 dengan menggandeng 4 lembaga nas iona l yang juga memi l ik i anggota dan mitra da lam jumlah yang cukup banyak ya i tu ACE, PPSW, Pekka , dan ASPPUK. Pemik iran-pemik iran awal 5 lembaga yang bergabung pada awalnya masih pada gagasan pengembangan fundra is ing . Da lam beberapa d iskus i kemudian , arah pembicaraan mengarah pada pent ingnya mengembangkan sebuah koa l is i untuk mengadvokas i sumber-sumber pendanaan bag i LSM, yang secara resmi terbentuk pada Mei 2013 .

Se la in i tu , upaya advokas i yang d i lakukan Kons i l LSM ada lah advokas i RUU Perkumpulan dan Penolakan terhadap RUU Organisas i Kemasyarakatan. Da lam ha l in i strateg i yang d ip i l ih ada lah bergabung dengan Koa l is i Masyarakat S ip i l untuk Kebebasan Berser ikat (KKB) . Langkah in i d imaksudkan untuk mengopt imalkan peran Kons i l melakukan Advokas i RUU Perkumpulan yang sudah d i in is ias i o leh beberapa LSM d i Jakarta mela lu i sebuah koa l is i masyarakat s ip i l untuk Pro legnas 201 1 dengan nama Koa l is i Masyarakat S ip i l untuk Kebebasan Berser ikat (KKB) . Keter l ibatan Kons i l LSM da lam koa l is i in i merupakan t indak lan jut dar i has i l d iskus i tentang RUU Perkumpulan yang d i lakukan d i kantor Kons i l LSM pada bu lan Maret 201 1 yang d ihad ir i o leh sejumlah LSM d i Jakarta . Koa l is i in i d i samping mendorong pembahasan RUU Perkumpulan juga untuk penolakan RUU Ormas.

Namun, da lam perkembangannya advokas i yang d i lakukan KKB, leb ih d i fokuskan untuk penolakan RUU Ormas seh ingga advokas i mendorong pembahasan RUU Perkumpulan menjad i pr ior i tas kedua. Meny ikap i perkembangan tersebut , Kons i l LSM pernah mempert imbangkan untuk

mengembangkan jar ingan baru d i luar KKB untuk mendorong advokas i RUU Perkumpulan . Namun rencana in i t idak d i lan jutkan karena RUU Perkumpulan , mesk i sudah masuk da lam pro legnas namun t idak pernah menjad i pr ior i tas pembahasan o leh DPR sejak tahun 201 1-2013 , se la in i tu Kementer ian Hukum dan HAM sebagai in is i tor RUU Perkumpulan juga t idak ser ius mendorong DPR untuk segera mengagendakan pembahasan RUU Perkumpulan . Kons i l LSM terus melanjutkan advokas i penolakan RUU Ormas bersama KKB. Upaya advokas i in i mesk i te lah berhas i l menunda pengesahan RUU Ormas, namun be lum berhas i l menggagalkan DPR untuk mengesahkannya menjad i UU No 17 tahun 2013 tentang Organisas i Kemasyarakatan (Ormas) . Mesk i RUU Ormas te lah d isahkan o leh DPR pada tanggal 1 Ju l i 2013 , advokas i penolakan atas UU tersebut tetap d i lan jutkan o leh KKB dengan mengajukan u j i mater i atas UU Ormas ke Mahkamah Konst i tus i yang d iwak i l i o leh Yayasan F IT RA Sumatera Utara , Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indones ia (YLBHI ) , Indones ia Corrupt ion Watch ( ICW) , Indones ia Lega l Roundtab le ( I LR) , LBH Jakarta , Yappika , Kontras , Konfederas i Ser ikat Pekerja Indones ia (KSPI ) , Impars ia l dan Lembaga Stud i dan Advokas i Masyarakat (eLSAM).

Sampai Ju l i 2014 , Mahkamah Konst i tus i be lum menghas i lkan putusan terka i t u j i mater i UU Ormas yang d iajukan o leh Muhammadiyah maupun KKB. KKB mengajukan u j i mater i atas Pasa l 1 angka 1 , angka 6 , Pasa l 5 , Pasa l 8 , Pasa l 10 , Pasa l 1 1 , Pasa l 23, Pasa l 29 ayat ( 1 ) , Pasa l 42 ayat (2) , Pasa l 57 ayat (2) , ayat (3) , Pasa l 59 ayat (2) huruf b , huruf c , dan huruf e Undang-undang No 17 Tahun 2013 . KKB menolak is i UU Ormas karena d in i la i t idak seja lan dengan semangat konst i tus i dan Pasa l 28 e ayat 3 Undang Undang Dasar 1945. Da lan permohonannya, KKB meminta agar kewenangan mengatur ormas t idak berada d i tangan Kementer ian Da lam Neger i , tap i d ia l ihkan ke Kementer ian Hukum dan Hak Asas i Manus ia . Sementara PP Muhammadiyah yang juga mengajukan u j i mater i menyorot i Pasa l 1 angka 1 , Pasa l 4 , Pasa l 5 , Pasa l 8 , Pasa l 9 , Pasa l 10 , Pasa l 1 1 , Pasa l 2 1 , Pasa l 23, Pasa l 24 , Pasa l 25, Pasa l 30 ayat (2) , Pasa l 33 ayat ( 1 ) , ayat (2) , Pasa l 34 ayat ( 1 ) , Pasa l 35, Pasa l 36 , Pasa l 38, Pasa l 40 ayat ( 1 ) , ayat (2) , ayat (3) , ayat (4) , ayat (5) , ayat (6) , Pasa l 57 ayat (2) , ayat (3) , Pasa l 58, Pasa l 59 ayat ( 1 ) dan ayat (3) huruf a .

Page 8: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

PROGRAM ADVOKASI

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

Sebagai organisas i payung (umbrel la organiza-t ion) yang berkewaj iban memperjuangkan kepent ingan ko lekt i f anggota-anggotanya, sa lah satu pr ior i tas advokas i Kons i l tahun 2012-2013 ada lah peningkatan akses pendanaan bag i LSM ba ik dar i pemerintah maupun sektor swasta . Untuk i tu Kons i l mengupayakan lah irnya regu las i yang menjamin pos is i dan peran LSM serta akses sumberdaya LSM dar i berbagai p ihak secara akuntabe l . Advokas i te lah d i laksanakan da lam berbagai keg iatan sepert i :

1 .

2 .

3 .

Pada tangga l 3 Desember 2012 , Kons i l menye-lenggarakan semi loka dengan tema “Keb i jakan dan Praktek Pengelo laan Program CSR d i Daerah serta Pe luang dan Tantangan LSM da lam Pe-ngelo laan Program CSR” . Semi loka bertu juan untuk : (a) Mengkr i t is i keb i jakan pemerintah ba ik d i t ingkat nas iona l maupun d i daerah terka i t pe-ngelo laan dana CSR. (b) Menggal i penga laman-pengalaman perusahaan da lam pengelo laan CSR dan tantangan-tantangannya. (c ) Menggal i dan mengident i f ikas i strateg i yang dapat d ikembang-kan o leh LSM da lam mengadvokas i akses atas program-program CSR untuk pemberdayaan masyarakat dan l ingkungan h idup. Keg iatan d i ikut i o leh 76 orang peserta berasa l dar i ka langan LSM d i Jakarta dan sek i tarnya serta LSM anggota Kons i l dar i 10 prov ins i , ya i tu Aceh, Sumatera Utara , Sumatera Barat , R iau ,

Sumatera Selatan , Jawa T imur , Ka l imantan Barat , Su lawesi Tenggara, Su lawesi Se latan , dan Nusa Tenggara T imur. Semi loka berhas i l membuat rumusan-rumusan rekomendasi yang cukup pos i t i f . D iantaranya ada lah: pent ing bag i LSM dan perusahaan untuk mengkaj i keb i jakan-keb i jakan terka i t CSR; menentukan pos is i dan peran masing-masing p ihak da lam konteks kerjasama pengelo laan CSR; dan melakukan ana l is is tentang pe luang dan tan-tangan pengelo laan CSR yang mel ibatkan korpo-ras i dengan LSM. Kons i l te lah menindak lanjut i rekomendasi-rekomendasi tersebut , antara la in dengan melakukan d ia log antara 1 1 lembaga anggota Kons i l dan 4 perusahaan. Proses d ia log cukup d inamis dan terbuka seh ingga membuka ruang bag i LSM anggota Kons i l yang pernah bekerja-sama dengan perusahaan untuk shar ing pengalaman dan menanyakan berbagai isu seputar baga imana perusahaan mengelo la CSR-nya. D iskus i memperkenalkan cara pandang dan pendekatan baru bag i LSM da lam membangun kerjasama dengan perusahaan. LSM t idak harus se la lu mengambi l pos is i “melawan perusahaan” atau “mengk la im dana CSR sebagai hak masyarakat” tetap i mendorong untuk leb ih mengedepankan kemitraan yang sejajar . Dengan mengembangkan kemitraan, maka kedua p ihak akan bekerjasama secara leb ih ba ik .

Kons i l juga mengambi l peran da lam Forum Company-Community Partnersh ips for Hea l th in Indones ia (CCPHI ) dan Indones ia Bus iness L ink ( IBL) . Forum CCPHI dan IBL in i juga merupakan sa lah satu upaya untuk memperluas je jar ing dan a l ians i da lam upaya advokas i CSR atau penggalangan dana dar i perusahaan. Forum CCPHI beranggotakan perusahaan-perusahaan dan LSM-LSM serta organisas i profes i yang melakukan pertemuan rut in set iap 2 bu lan dan memi l ik i 2 fokus isu utama ya i tu kesehatan dan

Semi loka Nas iona l tentang Keb i jakan dan Praktek Pengelo laan Program Corporate Soc ia l Respons ib i l i ty (CSR) d i Daerah serta Pe luang dan Tantangan LSM da lam Pengelo-laan Program CSR. Pembentukan koa l is i untuk advokas i peng-galangan dana dar i perusahaan.

Keter l ibatan akt i f da lam forum kemitraan antara perusahaan dan organisas i masyarakat s ip i l (OMS) .

8

pendid ikan. Se la in i tu , Kons i l juga akt i f da lam forum d iskus i yang d ise lenggarakan o leh IBL yang d ikena l dengan “CSR Learn ing Forum” . Kons i l akan mengembangkan model pertemuan rut in antara LSM dengan perusahaan in i d i beberapa daerah. Tu juannya ada lah untuk menyediakan wadah komunikas i dan membuka ruang sa l ing mengenal antara LSM dan perusahaan. Da lam jangka panjang, komunikas i in i dapat menjad i sa lah satu media bag i kedua p ihak untuk mengembangkan kerjasama da lam pengembangan program pemberdayaan masyarakat ba ik sebagai bag ian dar i kerja sama kemitraan maupun sebagai bentuk pe laksanaan program sos ia l perusahaan (CSR) . Strateg i la in yang d ikembangkan da lam pe lak-sanaan program advokas i ada lah mengembang-kan koa l is i . In is iat i f pengembangan koa l is i in i te lah d igagas sejak awal tahun 2012 dengan menggandeng 4 lembaga nas iona l yang juga memi l ik i anggota dan mitra da lam jumlah yang cukup banyak ya i tu ACE, PPSW, Pekka , dan ASPPUK. Pemik iran-pemik iran awal 5 lembaga yang bergabung pada awalnya masih pada gagasan pengembangan fundra is ing . Da lam beberapa d iskus i kemudian , arah pembicaraan mengarah pada pent ingnya mengembangkan sebuah koa l is i untuk mengadvokas i sumber-sumber pendanaan bag i LSM, yang secara resmi terbentuk pada Mei 2013 .

Se la in i tu , upaya advokas i yang d i lakukan Kons i l LSM ada lah advokas i RUU Perkumpulan dan Penolakan terhadap RUU Organisas i Kemasyarakatan. Da lam ha l in i strateg i yang d ip i l ih ada lah bergabung dengan Koa l is i Masyarakat S ip i l untuk Kebebasan Berser ikat (KKB) . Langkah in i d imaksudkan untuk mengopt imalkan peran Kons i l melakukan Advokas i RUU Perkumpulan yang sudah d i in is ias i o leh beberapa LSM d i Jakarta mela lu i sebuah koa l is i masyarakat s ip i l untuk Pro legnas 201 1 dengan nama Koa l is i Masyarakat S ip i l untuk Kebebasan Berser ikat (KKB) . Keter l ibatan Kons i l LSM da lam koa l is i in i merupakan t indak lan jut dar i has i l d iskus i tentang RUU Perkumpulan yang d i lakukan d i kantor Kons i l LSM pada bu lan Maret 201 1 yang d ihad ir i o leh sejumlah LSM d i Jakarta . Koa l is i in i d i samping mendorong pembahasan RUU Perkumpulan juga untuk penolakan RUU Ormas.

Namun, da lam perkembangannya advokas i yang d i lakukan KKB, leb ih d i fokuskan untuk penolakan RUU Ormas seh ingga advokas i mendorong pembahasan RUU Perkumpulan menjad i pr ior i tas kedua. Meny ikap i perkembangan tersebut , Kons i l LSM pernah mempert imbangkan untuk

mengembangkan jar ingan baru d i luar KKB untuk mendorong advokas i RUU Perkumpulan . Namun rencana in i t idak d i lan jutkan karena RUU Perkumpulan , mesk i sudah masuk da lam pro legnas namun t idak pernah menjad i pr ior i tas pembahasan o leh DPR sejak tahun 201 1-2013 , se la in i tu Kementer ian Hukum dan HAM sebagai in is i tor RUU Perkumpulan juga t idak ser ius mendorong DPR untuk segera mengagendakan pembahasan RUU Perkumpulan . Kons i l LSM terus melanjutkan advokas i penolakan RUU Ormas bersama KKB. Upaya advokas i in i mesk i te lah berhas i l menunda pengesahan RUU Ormas, namun be lum berhas i l menggagalkan DPR untuk mengesahkannya menjad i UU No 17 tahun 2013 tentang Organisas i Kemasyarakatan (Ormas) . Mesk i RUU Ormas te lah d isahkan o leh DPR pada tanggal 1 Ju l i 2013 , advokas i penolakan atas UU tersebut tetap d i lan jutkan o leh KKB dengan mengajukan u j i mater i atas UU Ormas ke Mahkamah Konst i tus i yang d iwak i l i o leh Yayasan F IT RA Sumatera Utara , Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indones ia (YLBHI ) , Indones ia Corrupt ion Watch ( ICW) , Indones ia Lega l Roundtab le ( I LR) , LBH Jakarta , Yappika , Kontras , Konfederas i Ser ikat Pekerja Indones ia (KSPI ) , Impars ia l dan Lembaga Stud i dan Advokas i Masyarakat (eLSAM).

Sampai Ju l i 2014 , Mahkamah Konst i tus i be lum menghas i lkan putusan terka i t u j i mater i UU Ormas yang d iajukan o leh Muhammadiyah maupun KKB. KKB mengajukan u j i mater i atas Pasa l 1 angka 1 , angka 6 , Pasa l 5 , Pasa l 8 , Pasa l 10 , Pasa l 1 1 , Pasa l 23, Pasa l 29 ayat ( 1 ) , Pasa l 42 ayat (2) , Pasa l 57 ayat (2) , ayat (3) , Pasa l 59 ayat (2) huruf b , huruf c , dan huruf e Undang-undang No 17 Tahun 2013 . KKB menolak is i UU Ormas karena d in i la i t idak seja lan dengan semangat konst i tus i dan Pasa l 28 e ayat 3 Undang Undang Dasar 1945. Da lan permohonannya, KKB meminta agar kewenangan mengatur ormas t idak berada d i tangan Kementer ian Da lam Neger i , tap i d ia l ihkan ke Kementer ian Hukum dan Hak Asas i Manus ia . Sementara PP Muhammadiyah yang juga mengajukan u j i mater i menyorot i Pasa l 1 angka 1 , Pasa l 4 , Pasa l 5 , Pasa l 8 , Pasa l 9 , Pasa l 10 , Pasa l 1 1 , Pasa l 2 1 , Pasa l 23, Pasa l 24 , Pasa l 25, Pasa l 30 ayat (2) , Pasa l 33 ayat ( 1 ) , ayat (2) , Pasa l 34 ayat ( 1 ) , Pasa l 35, Pasa l 36 , Pasa l 38, Pasa l 40 ayat ( 1 ) , ayat (2) , ayat (3) , ayat (4) , ayat (5) , ayat (6) , Pasa l 57 ayat (2) , ayat (3) , Pasa l 58, Pasa l 59 ayat ( 1 ) dan ayat (3) huruf a .

Page 9: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

Sebagai organisas i payung (umbrel la organiza-t ion) yang berkewaj iban memperjuangkan kepent ingan ko lekt i f anggota-anggotanya, sa lah satu pr ior i tas advokas i Kons i l tahun 2012-2013 ada lah peningkatan akses pendanaan bag i LSM ba ik dar i pemerintah maupun sektor swasta . Untuk i tu Kons i l mengupayakan lah irnya regu las i yang menjamin pos is i dan peran LSM serta akses sumberdaya LSM dar i berbagai p ihak secara akuntabe l . Advokas i te lah d i laksanakan da lam berbagai keg iatan sepert i :

1 .

2 .

3 .

Pada tangga l 3 Desember 2012 , Kons i l menye-lenggarakan semi loka dengan tema “Keb i jakan dan Praktek Pengelo laan Program CSR d i Daerah serta Pe luang dan Tantangan LSM da lam Pe-ngelo laan Program CSR” . Semi loka bertu juan untuk : (a) Mengkr i t is i keb i jakan pemerintah ba ik d i t ingkat nas iona l maupun d i daerah terka i t pe-ngelo laan dana CSR. (b) Menggal i penga laman-pengalaman perusahaan da lam pengelo laan CSR dan tantangan-tantangannya. (c ) Menggal i dan mengident i f ikas i strateg i yang dapat d ikembang-kan o leh LSM da lam mengadvokas i akses atas program-program CSR untuk pemberdayaan masyarakat dan l ingkungan h idup. Keg iatan d i ikut i o leh 76 orang peserta berasa l dar i ka langan LSM d i Jakarta dan sek i tarnya serta LSM anggota Kons i l dar i 10 prov ins i , ya i tu Aceh, Sumatera Utara , Sumatera Barat , R iau ,

Sumatera Selatan , Jawa T imur , Ka l imantan Barat , Su lawesi Tenggara, Su lawesi Se latan , dan Nusa Tenggara T imur. Semi loka berhas i l membuat rumusan-rumusan rekomendasi yang cukup pos i t i f . D iantaranya ada lah: pent ing bag i LSM dan perusahaan untuk mengkaj i keb i jakan-keb i jakan terka i t CSR; menentukan pos is i dan peran masing-masing p ihak da lam konteks kerjasama pengelo laan CSR; dan melakukan ana l is is tentang pe luang dan tan-tangan pengelo laan CSR yang mel ibatkan korpo-ras i dengan LSM. Kons i l te lah menindak lanjut i rekomendasi-rekomendasi tersebut , antara la in dengan melakukan d ia log antara 1 1 lembaga anggota Kons i l dan 4 perusahaan. Proses d ia log cukup d inamis dan terbuka seh ingga membuka ruang bag i LSM anggota Kons i l yang pernah bekerja-sama dengan perusahaan untuk shar ing pengalaman dan menanyakan berbagai isu seputar baga imana perusahaan mengelo la CSR-nya. D iskus i memperkenalkan cara pandang dan pendekatan baru bag i LSM da lam membangun kerjasama dengan perusahaan. LSM t idak harus se la lu mengambi l pos is i “melawan perusahaan” atau “mengk la im dana CSR sebagai hak masyarakat” tetap i mendorong untuk leb ih mengedepankan kemitraan yang sejajar . Dengan mengembangkan kemitraan, maka kedua p ihak akan bekerjasama secara leb ih ba ik .

Kons i l juga mengambi l peran da lam Forum Company-Community Partnersh ips for Hea l th in Indones ia (CCPHI ) dan Indones ia Bus iness L ink ( IBL) . Forum CCPHI dan IBL in i juga merupakan sa lah satu upaya untuk memperluas je jar ing dan a l ians i da lam upaya advokas i CSR atau penggalangan dana dar i perusahaan. Forum CCPHI beranggotakan perusahaan-perusahaan dan LSM-LSM serta organisas i profes i yang melakukan pertemuan rut in set iap 2 bu lan dan memi l ik i 2 fokus isu utama ya i tu kesehatan dan

9

pendid ikan. Se la in i tu , Kons i l juga akt i f da lam forum d iskus i yang d ise lenggarakan o leh IBL yang d ikena l dengan “CSR Learn ing Forum” . Kons i l akan mengembangkan model pertemuan rut in antara LSM dengan perusahaan in i d i beberapa daerah. Tu juannya ada lah untuk menyediakan wadah komunikas i dan membuka ruang sa l ing mengenal antara LSM dan perusahaan. Da lam jangka panjang, komunikas i in i dapat menjad i sa lah satu media bag i kedua p ihak untuk mengembangkan kerjasama da lam pengembangan program pemberdayaan masyarakat ba ik sebagai bag ian dar i kerja sama kemitraan maupun sebagai bentuk pe laksanaan program sos ia l perusahaan (CSR) . Strateg i la in yang d ikembangkan da lam pe lak-sanaan program advokas i ada lah mengembang-kan koa l is i . In is iat i f pengembangan koa l is i in i te lah d igagas sejak awal tahun 2012 dengan menggandeng 4 lembaga nas iona l yang juga memi l ik i anggota dan mitra da lam jumlah yang cukup banyak ya i tu ACE, PPSW, Pekka , dan ASPPUK. Pemik iran-pemik iran awal 5 lembaga yang bergabung pada awalnya masih pada gagasan pengembangan fundra is ing . Da lam beberapa d iskus i kemudian , arah pembicaraan mengarah pada pent ingnya mengembangkan sebuah koa l is i untuk mengadvokas i sumber-sumber pendanaan bag i LSM, yang secara resmi terbentuk pada Mei 2013 .

Se la in i tu , upaya advokas i yang d i lakukan Kons i l LSM ada lah advokas i RUU Perkumpulan dan Penolakan terhadap RUU Organisas i Kemasyarakatan. Da lam ha l in i strateg i yang d ip i l ih ada lah bergabung dengan Koa l is i Masyarakat S ip i l untuk Kebebasan Berser ikat (KKB) . Langkah in i d imaksudkan untuk mengopt imalkan peran Kons i l melakukan Advokas i RUU Perkumpulan yang sudah d i in is ias i o leh beberapa LSM d i Jakarta mela lu i sebuah koa l is i masyarakat s ip i l untuk Pro legnas 201 1 dengan nama Koa l is i Masyarakat S ip i l untuk Kebebasan Berser ikat (KKB) . Keter l ibatan Kons i l LSM da lam koa l is i in i merupakan t indak lan jut dar i has i l d iskus i tentang RUU Perkumpulan yang d i lakukan d i kantor Kons i l LSM pada bu lan Maret 201 1 yang d ihad ir i o leh sejumlah LSM d i Jakarta . Koa l is i in i d i samping mendorong pembahasan RUU Perkumpulan juga untuk penolakan RUU Ormas.

Namun, da lam perkembangannya advokas i yang d i lakukan KKB, leb ih d i fokuskan untuk penolakan RUU Ormas seh ingga advokas i mendorong pembahasan RUU Perkumpulan menjad i pr ior i tas kedua. Meny ikap i perkembangan tersebut , Kons i l LSM pernah mempert imbangkan untuk

mengembangkan jar ingan baru d i luar KKB untuk mendorong advokas i RUU Perkumpulan . Namun rencana in i t idak d i lan jutkan karena RUU Perkumpulan , mesk i sudah masuk da lam pro legnas namun t idak pernah menjad i pr ior i tas pembahasan o leh DPR sejak tahun 201 1-2013 , se la in i tu Kementer ian Hukum dan HAM sebagai in is i tor RUU Perkumpulan juga t idak ser ius mendorong DPR untuk segera mengagendakan pembahasan RUU Perkumpulan . Kons i l LSM terus melanjutkan advokas i penolakan RUU Ormas bersama KKB. Upaya advokas i in i mesk i te lah berhas i l menunda pengesahan RUU Ormas, namun be lum berhas i l menggagalkan DPR untuk mengesahkannya menjad i UU No 17 tahun 2013 tentang Organisas i Kemasyarakatan (Ormas) . Mesk i RUU Ormas te lah d isahkan o leh DPR pada tanggal 1 Ju l i 2013 , advokas i penolakan atas UU tersebut tetap d i lan jutkan o leh KKB dengan mengajukan u j i mater i atas UU Ormas ke Mahkamah Konst i tus i yang d iwak i l i o leh Yayasan F IT RA Sumatera Utara , Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indones ia (YLBHI ) , Indones ia Corrupt ion Watch ( ICW) , Indones ia Lega l Roundtab le ( I LR) , LBH Jakarta , Yappika , Kontras , Konfederas i Ser ikat Pekerja Indones ia (KSPI ) , Impars ia l dan Lembaga Stud i dan Advokas i Masyarakat (eLSAM).

Sampai Ju l i 2014 , Mahkamah Konst i tus i be lum menghas i lkan putusan terka i t u j i mater i UU Ormas yang d iajukan o leh Muhammadiyah maupun KKB. KKB mengajukan u j i mater i atas Pasa l 1 angka 1 , angka 6 , Pasa l 5 , Pasa l 8 , Pasa l 10 , Pasa l 1 1 , Pasa l 23, Pasa l 29 ayat ( 1 ) , Pasa l 42 ayat (2) , Pasa l 57 ayat (2) , ayat (3) , Pasa l 59 ayat (2) huruf b , huruf c , dan huruf e Undang-undang No 17 Tahun 2013 . KKB menolak is i UU Ormas karena d in i la i t idak seja lan dengan semangat konst i tus i dan Pasa l 28 e ayat 3 Undang Undang Dasar 1945. Da lan permohonannya, KKB meminta agar kewenangan mengatur ormas t idak berada d i tangan Kementer ian Da lam Neger i , tap i d ia l ihkan ke Kementer ian Hukum dan Hak Asas i Manus ia . Sementara PP Muhammadiyah yang juga mengajukan u j i mater i menyorot i Pasa l 1 angka 1 , Pasa l 4 , Pasa l 5 , Pasa l 8 , Pasa l 9 , Pasa l 10 , Pasa l 1 1 , Pasa l 2 1 , Pasa l 23, Pasa l 24 , Pasa l 25, Pasa l 30 ayat (2) , Pasa l 33 ayat ( 1 ) , ayat (2) , Pasa l 34 ayat ( 1 ) , Pasa l 35, Pasa l 36 , Pasa l 38, Pasa l 40 ayat ( 1 ) , ayat (2) , ayat (3) , ayat (4) , ayat (5) , ayat (6) , Pasa l 57 ayat (2) , ayat (3) , Pasa l 58, Pasa l 59 ayat ( 1 ) dan ayat (3) huruf a .

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

Pada 22 September 2013 Kons i l menyelenggara-kan seminar dengan tema “Potens i Dampak UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisas i Kemasyarakatan terhadap Organisas i Masyarakat S ip i l dan Demokras i d i Indones ia” . Secara khusus seminar membahas:

1 .

2 .

3 .

Peserta yang had ir berjumlah 135 orang yang berasa l dar i ka langan LSM ba ik loka l (63 orang d iantaranya ada lah anggota Kons i l ) , nas iona l , maupun internas iona l ; ka langan media , lembaga donor dan lembaga-lembaga internas iona l la in-nya.

Seminar menghas i lkan t iga rekomendasi :

1 .

2 .

3 .

pembahasan akh ir Draft Peraturan Wal ikota tersebut dengan Pemerintah Kota Makassar . D iharapkan mekanisme kerjasama LSM dan pemerintah kota in i sudah dapat d i terapkan pada tahun 2014 . Pemerintah Kota Makassar juga bermitra dengan Perwaki lan Kons i l da lam keg iatan sos ia l isas i Undang-undang Keterbukaan Informasi Pub l ik dan penye lenggaraan “Semi loka Membangun S inerg i antara Pemerintah , Perusahaan dan LSM da lam Program CSR” . Sementara i tu upayamelakukan pendekatan terhadap p ihak swasta/perusahaan juga terus d iga lakkan. Advokas i dengan cara d ia log yang te lah d ikembangkan d i Su lawesi Se latan tersebut , d iharapkan dapat menjad i model d i prov ins i la in , dengan mengadaptas i sesua i dengan kondis i LSM dan pemerintah serta p ihak perusahaan d i prov ins i tersebut . Perwaki lan Kons i l Sumatera Barat melakukan pertemuan untuk mengembangkan kemitraan dengan beberapa lembaga f i lantrop i yang te lah sukses melakukan penggalangan dana pub l ik . Pertemuan ber langsung pada tanggal 18 Desember 2013 yang bertu juan menyamakan v is i untuk bentuk program kerjasama serta pr ins ip-pr ins ip da lam menja l in sebuah kerjasama. Peserta yang had ir berjumlah 18 orang yang berasa l dar i PKPU, Dompet Dhuafa , Rumah Zakat , Baznas Padang, L P2M, PKBI Sumbar, PAHAM Sumbar, Kab isat Indones ia , Tota l i tas , dan KPMM. Pertemuan antara la in menghas i lkan: ( 1 ) sa l ing kena l-mengenal shar ing pengalaman antara lembaga f i lantrop i dan LSM, termasuk tentang program masing-masing lembaga. (2) adanya komitmen dar i lembaga f i lantrop i untuk bekerjasama dengan LSM da lam melaksanakan program-program untuk masyarakat (3) Adanya ke ing inan untuk membentuk forum yang menjembatan i LSM dan lembaga f i lantrop i yang ada d i Kota Padang.

Sementara i tu Perwaki lan Kons i l Sumatera Selatan berupaya membangun forum mult ip ihak antara pemerintah daerah, swasta dan LSM dengan melakukan pendekatan kepadapemerintah prov ins i dan beberapa p impinan perusahaan, ta lk show d i RRI , dan lokakarya pembentukan forum mult ip ihak .

Page 10: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

Sebagai organisas i payung (umbrel la organiza-t ion) yang berkewaj iban memperjuangkan kepent ingan ko lekt i f anggota-anggotanya, sa lah satu pr ior i tas advokas i Kons i l tahun 2012-2013 ada lah peningkatan akses pendanaan bag i LSM ba ik dar i pemerintah maupun sektor swasta . Untuk i tu Kons i l mengupayakan lah irnya regu las i yang menjamin pos is i dan peran LSM serta akses sumberdaya LSM dar i berbagai p ihak secara akuntabe l . Advokas i te lah d i laksanakan da lam berbagai keg iatan sepert i :

1 .

2 .

3 .

Pada tangga l 3 Desember 2012 , Kons i l menye-lenggarakan semi loka dengan tema “Keb i jakan dan Praktek Pengelo laan Program CSR d i Daerah serta Pe luang dan Tantangan LSM da lam Pe-ngelo laan Program CSR” . Semi loka bertu juan untuk : (a) Mengkr i t is i keb i jakan pemerintah ba ik d i t ingkat nas iona l maupun d i daerah terka i t pe-ngelo laan dana CSR. (b) Menggal i penga laman-pengalaman perusahaan da lam pengelo laan CSR dan tantangan-tantangannya. (c ) Menggal i dan mengident i f ikas i strateg i yang dapat d ikembang-kan o leh LSM da lam mengadvokas i akses atas program-program CSR untuk pemberdayaan masyarakat dan l ingkungan h idup. Keg iatan d i ikut i o leh 76 orang peserta berasa l dar i ka langan LSM d i Jakarta dan sek i tarnya serta LSM anggota Kons i l dar i 10 prov ins i , ya i tu Aceh, Sumatera Utara , Sumatera Barat , R iau ,

Sumatera Selatan , Jawa T imur , Ka l imantan Barat , Su lawesi Tenggara, Su lawesi Se latan , dan Nusa Tenggara T imur. Semi loka berhas i l membuat rumusan-rumusan rekomendasi yang cukup pos i t i f . D iantaranya ada lah: pent ing bag i LSM dan perusahaan untuk mengkaj i keb i jakan-keb i jakan terka i t CSR; menentukan pos is i dan peran masing-masing p ihak da lam konteks kerjasama pengelo laan CSR; dan melakukan ana l is is tentang pe luang dan tan-tangan pengelo laan CSR yang mel ibatkan korpo-ras i dengan LSM. Kons i l te lah menindak lanjut i rekomendasi-rekomendasi tersebut , antara la in dengan melakukan d ia log antara 1 1 lembaga anggota Kons i l dan 4 perusahaan. Proses d ia log cukup d inamis dan terbuka seh ingga membuka ruang bag i LSM anggota Kons i l yang pernah bekerja-sama dengan perusahaan untuk shar ing pengalaman dan menanyakan berbagai isu seputar baga imana perusahaan mengelo la CSR-nya. D iskus i memperkenalkan cara pandang dan pendekatan baru bag i LSM da lam membangun kerjasama dengan perusahaan. LSM t idak harus se la lu mengambi l pos is i “melawan perusahaan” atau “mengk la im dana CSR sebagai hak masyarakat” tetap i mendorong untuk leb ih mengedepankan kemitraan yang sejajar . Dengan mengembangkan kemitraan, maka kedua p ihak akan bekerjasama secara leb ih ba ik .

Kons i l juga mengambi l peran da lam Forum Company-Community Partnersh ips for Hea l th in Indones ia (CCPHI ) dan Indones ia Bus iness L ink ( IBL) . Forum CCPHI dan IBL in i juga merupakan sa lah satu upaya untuk memperluas je jar ing dan a l ians i da lam upaya advokas i CSR atau penggalangan dana dar i perusahaan. Forum CCPHI beranggotakan perusahaan-perusahaan dan LSM-LSM serta organisas i profes i yang melakukan pertemuan rut in set iap 2 bu lan dan memi l ik i 2 fokus isu utama ya i tu kesehatan dan

pendid ikan. Se la in i tu , Kons i l juga akt i f da lam forum d iskus i yang d ise lenggarakan o leh IBL yang d ikena l dengan “CSR Learn ing Forum” . Kons i l akan mengembangkan model pertemuan rut in antara LSM dengan perusahaan in i d i beberapa daerah. Tu juannya ada lah untuk menyediakan wadah komunikas i dan membuka ruang sa l ing mengenal antara LSM dan perusahaan. Da lam jangka panjang, komunikas i in i dapat menjad i sa lah satu media bag i kedua p ihak untuk mengembangkan kerjasama da lam pengembangan program pemberdayaan masyarakat ba ik sebagai bag ian dar i kerja sama kemitraan maupun sebagai bentuk pe laksanaan program sos ia l perusahaan (CSR) . Strateg i la in yang d ikembangkan da lam pe lak-sanaan program advokas i ada lah mengembang-kan koa l is i . In is iat i f pengembangan koa l is i in i te lah d igagas sejak awal tahun 2012 dengan menggandeng 4 lembaga nas iona l yang juga memi l ik i anggota dan mitra da lam jumlah yang cukup banyak ya i tu ACE, PPSW, Pekka , dan ASPPUK. Pemik iran-pemik iran awal 5 lembaga yang bergabung pada awalnya masih pada gagasan pengembangan fundra is ing . Da lam beberapa d iskus i kemudian , arah pembicaraan mengarah pada pent ingnya mengembangkan sebuah koa l is i untuk mengadvokas i sumber-sumber pendanaan bag i LSM, yang secara resmi terbentuk pada Mei 2013 .

Se la in i tu , upaya advokas i yang d i lakukan Kons i l LSM ada lah advokas i RUU Perkumpulan dan Penolakan terhadap RUU Organisas i Kemasyarakatan. Da lam ha l in i strateg i yang d ip i l ih ada lah bergabung dengan Koa l is i Masyarakat S ip i l untuk Kebebasan Berser ikat (KKB) . Langkah in i d imaksudkan untuk mengopt imalkan peran Kons i l melakukan Advokas i RUU Perkumpulan yang sudah d i in is ias i o leh beberapa LSM d i Jakarta mela lu i sebuah koa l is i masyarakat s ip i l untuk Pro legnas 201 1 dengan nama Koa l is i Masyarakat S ip i l untuk Kebebasan Berser ikat (KKB) . Keter l ibatan Kons i l LSM da lam koa l is i in i merupakan t indak lan jut dar i has i l d iskus i tentang RUU Perkumpulan yang d i lakukan d i kantor Kons i l LSM pada bu lan Maret 201 1 yang d ihad ir i o leh sejumlah LSM d i Jakarta . Koa l is i in i d i samping mendorong pembahasan RUU Perkumpulan juga untuk penolakan RUU Ormas.

Namun, da lam perkembangannya advokas i yang d i lakukan KKB, leb ih d i fokuskan untuk penolakan RUU Ormas seh ingga advokas i mendorong pembahasan RUU Perkumpulan menjad i pr ior i tas kedua. Meny ikap i perkembangan tersebut , Kons i l LSM pernah mempert imbangkan untuk

mengembangkan jar ingan baru d i luar KKB untuk mendorong advokas i RUU Perkumpulan . Namun rencana in i t idak d i lan jutkan karena RUU Perkumpulan , mesk i sudah masuk da lam pro legnas namun t idak pernah menjad i pr ior i tas pembahasan o leh DPR sejak tahun 201 1-2013 , se la in i tu Kementer ian Hukum dan HAM sebagai in is i tor RUU Perkumpulan juga t idak ser ius mendorong DPR untuk segera mengagendakan pembahasan RUU Perkumpulan . Kons i l LSM terus melanjutkan advokas i penolakan RUU Ormas bersama KKB. Upaya advokas i in i mesk i te lah berhas i l menunda pengesahan RUU Ormas, namun be lum berhas i l menggagalkan DPR untuk mengesahkannya menjad i UU No 17 tahun 2013 tentang Organisas i Kemasyarakatan (Ormas) . Mesk i RUU Ormas te lah d isahkan o leh DPR pada tanggal 1 Ju l i 2013 , advokas i penolakan atas UU tersebut tetap d i lan jutkan o leh KKB dengan mengajukan u j i mater i atas UU Ormas ke Mahkamah Konst i tus i yang d iwak i l i o leh Yayasan F IT RA Sumatera Utara , Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indones ia (YLBHI ) , Indones ia Corrupt ion Watch ( ICW) , Indones ia Lega l Roundtab le ( I LR) , LBH Jakarta , Yappika , Kontras , Konfederas i Ser ikat Pekerja Indones ia (KSPI ) , Impars ia l dan Lembaga Stud i dan Advokas i Masyarakat (eLSAM).

Sampai Ju l i 2014 , Mahkamah Konst i tus i be lum menghas i lkan putusan terka i t u j i mater i UU Ormas yang d iajukan o leh Muhammadiyah maupun KKB. KKB mengajukan u j i mater i atas Pasa l 1 angka 1 , angka 6 , Pasa l 5 , Pasa l 8 , Pasa l 10 , Pasa l 1 1 , Pasa l 23, Pasa l 29 ayat ( 1 ) , Pasa l 42 ayat (2) , Pasa l 57 ayat (2) , ayat (3) , Pasa l 59 ayat (2) huruf b , huruf c , dan huruf e Undang-undang No 17 Tahun 2013 . KKB menolak is i UU Ormas karena d in i la i t idak seja lan dengan semangat konst i tus i dan Pasa l 28 e ayat 3 Undang Undang Dasar 1945. Da lan permohonannya, KKB meminta agar kewenangan mengatur ormas t idak berada d i tangan Kementer ian Da lam Neger i , tap i d ia l ihkan ke Kementer ian Hukum dan Hak Asas i Manus ia . Sementara PP Muhammadiyah yang juga mengajukan u j i mater i menyorot i Pasa l 1 angka 1 , Pasa l 4 , Pasa l 5 , Pasa l 8 , Pasa l 9 , Pasa l 10 , Pasa l 1 1 , Pasa l 2 1 , Pasa l 23, Pasa l 24 , Pasa l 25, Pasa l 30 ayat (2) , Pasa l 33 ayat ( 1 ) , ayat (2) , Pasa l 34 ayat ( 1 ) , Pasa l 35, Pasa l 36 , Pasa l 38, Pasa l 40 ayat ( 1 ) , ayat (2) , ayat (3) , ayat (4) , ayat (5) , ayat (6) , Pasa l 57 ayat (2) , ayat (3) , Pasa l 58, Pasa l 59 ayat ( 1 ) dan ayat (3) huruf a .

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

SEMINAR POTENSI DAMPAK UU NO 17 TAHUN 2013TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

Pada 22 September 2013 Kons i l menyelenggara-kan seminar dengan tema “Potens i Dampak UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisas i Kemasyarakatan terhadap Organisas i Masyarakat S ip i l dan Demokras i d i Indones ia” . Secara khusus seminar membahas:

1 .

2 .

3 .

Peserta yang had ir berjumlah 135 orang yang berasa l dar i ka langan LSM ba ik loka l (63 orang d iantaranya ada lah anggota Kons i l ) , nas iona l , maupun internas iona l ; ka langan media , lembaga donor dan lembaga-lembaga internas iona l la in-nya.

Seminar menghas i lkan t iga rekomendasi :

1 .

2 .

3 .

Pembentukan dan Program Perwaki lan Kons i l H ingga akh ir tahun 2012 in i sudah terbentuk 3 perwaki lan Kons i l d i t ingkat prov ins i , yakn i Perwaki lan Kons i l Prov ins i Sumatera Selatan , Perwaki lan Kons i l Prov ins i Su lawesi Se latan dan Perwaki lan Kons i l Prov ins i Sumatera Barat . Dua perwaki lan yakn i Sumatera Selatan dan Su lawesi Se latan ada lah lembaga yang baru terbentuk , sementara d i Sumatera Barat , peran perwaki lan Kons i l d i lakukan o leh KPMM (Konsors ium Pengembangan Masyarakat Madani ) suatu jar ingan LSM anggota Kons i l yang sudah lama berk iprah da lam pengembangan akuntab i l i tas LSM d i Sumatera Barat .

Perwaki lan Kons i l LSM d i Su lawesi Se latan terbentuk pada tangga l 2 Ju l i 2012 . Program utama Perwaki lan ada lah mengembangkan d iskus i-d iskus i temat ik untuk menginterna l isas i Kode Et ik Kons i l , mengembangkan forum mult ip ihak yang mel ibatkan pemerintah dan perusahaan untuk membuka akses atas program-program pemberdayaan masyarakat da lam APBD dan program CSR, dan melakukan advokas i kepada pemerintah daerah agar membuat mekanisme yang transparan dan kr i ter ia akuntab i l i tas bag i LSM yang akan menjad i mitra pemerintah .

Berbagai rangka ian te lah d i lakukan perwaki lan Kons i l untuk membentuk forum pemangku kepent ingan (mult istakeho lder forum) antara LSM, pemerintah dan swasta . Perwaki lan Kons i l Su lawesi Se latan melakukan advokas i untuk mendorong lah irnya keb i jakan Wal ikota Makassar terka i t dengan program-program pemerintah yang mel ibatkan LSM. Respon pemerintah kota sangat ba ik dan wal ikota meminta Perwaki lan Kons i l Su lawesi Se latan untuk menyusun konsep tentang mekanisme kerjasama antara LSM dan pemerintah . Draft lengkap mekanisme kerjasama berhas i l d ise lesa ikan tahun 2013 . Langkah se lanjutnya ada lah menyelenggarakan lokakarya

Konsekuens i pember lakuan UU 17 /2013 ter-hadap badan hukum yayasan dan Staatb lad 1870-64 tentang perkumpulan . Rea l i tas dan tantangan akuntab i l i tas dan interna l governance yang demokrat is d i LSM.

Langkah bersama menghadapi berbagai tan-tangan LSM, terutama da lam hubungannya dengan re las i antara LSM dan negara serta dukungan po l i t ik , hukum serta f inans ia l bag i OMS pasca-pengesahan UU No 17/2013 .

Mendukung d i lakukannya yud ic ia l rev iew UU 17/2013 ke Mahkamah Konst i tus i . Melakukan upaya dan advokas i bersama untuk memperjuangkan berbagai kepent in-gan ko lekt i f LSM Indones ia kepada pemerin-tah , d iantaranya terka i t pendanaan, dan kewaj iban pemerintah untuk memperkuat OMS d i Indones ia .

Komunitas LSM per lu menjawab tantangan semakin rendahnya akuntab i l i tas LSM Indo-nes ia sesua i temuan Indones ian Governance Index ( IG I ) untuk meningkatkan kepercayaan, keber lanjutan dan leverage LSM Indones ia .

10

pembahasan akh ir Draft Peraturan Wal ikota tersebut dengan Pemerintah Kota Makassar . D iharapkan mekanisme kerjasama LSM dan pemerintah kota in i sudah dapat d i terapkan pada tahun 2014 . Pemerintah Kota Makassar juga bermitra dengan Perwaki lan Kons i l da lam keg iatan sos ia l isas i Undang-undang Keterbukaan Informasi Pub l ik dan penye lenggaraan “Semi loka Membangun S inerg i antara Pemerintah , Perusahaan dan LSM da lam Program CSR” . Sementara i tu upayamelakukan pendekatan terhadap p ihak swasta/perusahaan juga terus d iga lakkan. Advokas i dengan cara d ia log yang te lah d ikembangkan d i Su lawesi Se latan tersebut , d iharapkan dapat menjad i model d i prov ins i la in , dengan mengadaptas i sesua i dengan kondis i LSM dan pemerintah serta p ihak perusahaan d i prov ins i tersebut . Perwaki lan Kons i l Sumatera Barat melakukan pertemuan untuk mengembangkan kemitraan dengan beberapa lembaga f i lantrop i yang te lah sukses melakukan penggalangan dana pub l ik . Pertemuan ber langsung pada tanggal 18 Desember 2013 yang bertu juan menyamakan v is i untuk bentuk program kerjasama serta pr ins ip-pr ins ip da lam menja l in sebuah kerjasama. Peserta yang had ir berjumlah 18 orang yang berasa l dar i PKPU, Dompet Dhuafa , Rumah Zakat , Baznas Padang, L P2M, PKBI Sumbar, PAHAM Sumbar, Kab isat Indones ia , Tota l i tas , dan KPMM. Pertemuan antara la in menghas i lkan: ( 1 ) sa l ing kena l-mengenal shar ing pengalaman antara lembaga f i lantrop i dan LSM, termasuk tentang program masing-masing lembaga. (2) adanya komitmen dar i lembaga f i lantrop i untuk bekerjasama dengan LSM da lam melaksanakan program-program untuk masyarakat (3) Adanya ke ing inan untuk membentuk forum yang menjembatan i LSM dan lembaga f i lantrop i yang ada d i Kota Padang.

Sementara i tu Perwaki lan Kons i l Sumatera Selatan berupaya membangun forum mult ip ihak antara pemerintah daerah, swasta dan LSM dengan melakukan pendekatan kepadapemerintah prov ins i dan beberapa p impinan perusahaan, ta lk show d i RRI , dan lokakarya pembentukan forum mult ip ihak .

Page 11: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

Pada 22 September 2013 Kons i l menyelenggara-kan seminar dengan tema “Potens i Dampak UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisas i Kemasyarakatan terhadap Organisas i Masyarakat S ip i l dan Demokras i d i Indones ia” . Secara khusus seminar membahas:

1 .

2 .

3 .

Peserta yang had ir berjumlah 135 orang yang berasa l dar i ka langan LSM ba ik loka l (63 orang d iantaranya ada lah anggota Kons i l ) , nas iona l , maupun internas iona l ; ka langan media , lembaga donor dan lembaga-lembaga internas iona l la in-nya.

Seminar menghas i lkan t iga rekomendasi :

1 .

2 .

3 .

1 1

pembahasan akh ir Draft Peraturan Wal ikota tersebut dengan Pemerintah Kota Makassar . D iharapkan mekanisme kerjasama LSM dan pemerintah kota in i sudah dapat d i terapkan pada tahun 2014 . Pemerintah Kota Makassar juga bermitra dengan Perwaki lan Kons i l da lam keg iatan sos ia l isas i Undang-undang Keterbukaan Informasi Pub l ik dan penye lenggaraan “Semi loka Membangun S inerg i antara Pemerintah , Perusahaan dan LSM da lam Program CSR” . Sementara i tu upayamelakukan pendekatan terhadap p ihak swasta/perusahaan juga terus d iga lakkan. Advokas i dengan cara d ia log yang te lah d ikembangkan d i Su lawesi Se latan tersebut , d iharapkan dapat menjad i model d i prov ins i la in , dengan mengadaptas i sesua i dengan kondis i LSM dan pemerintah serta p ihak perusahaan d i prov ins i tersebut . Perwaki lan Kons i l Sumatera Barat melakukan pertemuan untuk mengembangkan kemitraan dengan beberapa lembaga f i lantrop i yang te lah sukses melakukan penggalangan dana pub l ik . Pertemuan ber langsung pada tanggal 18 Desember 2013 yang bertu juan menyamakan v is i untuk bentuk program kerjasama serta pr ins ip-pr ins ip da lam menja l in sebuah kerjasama. Peserta yang had ir berjumlah 18 orang yang berasa l dar i PKPU, Dompet Dhuafa , Rumah Zakat , Baznas Padang, L P2M, PKBI Sumbar, PAHAM Sumbar, Kab isat Indones ia , Tota l i tas , dan KPMM. Pertemuan antara la in menghas i lkan: ( 1 ) sa l ing kena l-mengenal shar ing pengalaman antara lembaga f i lantrop i dan LSM, termasuk tentang program masing-masing lembaga. (2) adanya komitmen dar i lembaga f i lantrop i untuk bekerjasama dengan LSM da lam melaksanakan program-program untuk masyarakat (3) Adanya ke ing inan untuk membentuk forum yang menjembatan i LSM dan lembaga f i lantrop i yang ada d i Kota Padang.

Sementara i tu Perwaki lan Kons i l Sumatera Selatan berupaya membangun forum mult ip ihak antara pemerintah daerah, swasta dan LSM dengan melakukan pendekatan kepadapemerintah prov ins i dan beberapa p impinan perusahaan, ta lk show d i RRI , dan lokakarya pembentukan forum mult ip ihak .

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

SEMILOKA KEBIJAKAN DAN PRAKTEK PENGELOLAAN PROGRAMCORPORATE SOCIAL RESPONSIB IL IT Y (CSR)

Page 12: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

Pada 22 September 2013 Kons i l menyelenggara-kan seminar dengan tema “Potens i Dampak UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisas i Kemasyarakatan terhadap Organisas i Masyarakat S ip i l dan Demokras i d i Indones ia” . Secara khusus seminar membahas:

1 .

2 .

3 .

Peserta yang had ir berjumlah 135 orang yang berasa l dar i ka langan LSM ba ik loka l (63 orang d iantaranya ada lah anggota Kons i l ) , nas iona l , maupun internas iona l ; ka langan media , lembaga donor dan lembaga-lembaga internas iona l la in-nya.

Seminar menghas i lkan t iga rekomendasi :

1 .

2 .

3 .

pembahasan akh ir Draft Peraturan Wal ikota tersebut dengan Pemerintah Kota Makassar . D iharapkan mekanisme kerjasama LSM dan pemerintah kota in i sudah dapat d i terapkan pada tahun 2014 . Pemerintah Kota Makassar juga bermitra dengan Perwaki lan Kons i l da lam keg iatan sos ia l isas i Undang-undang Keterbukaan Informasi Pub l ik dan penye lenggaraan “Semi loka Membangun S inerg i antara Pemerintah , Perusahaan dan LSM da lam Program CSR” . Sementara i tu upayamelakukan pendekatan terhadap p ihak swasta/perusahaan juga terus d iga lakkan. Advokas i dengan cara d ia log yang te lah d ikembangkan d i Su lawesi Se latan tersebut , d iharapkan dapat menjad i model d i prov ins i la in , dengan mengadaptas i sesua i dengan kondis i LSM dan pemerintah serta p ihak perusahaan d i prov ins i tersebut . Perwaki lan Kons i l Sumatera Barat melakukan pertemuan untuk mengembangkan kemitraan dengan beberapa lembaga f i lantrop i yang te lah sukses melakukan penggalangan dana pub l ik . Pertemuan ber langsung pada tanggal 18 Desember 2013 yang bertu juan menyamakan v is i untuk bentuk program kerjasama serta pr ins ip-pr ins ip da lam menja l in sebuah kerjasama. Peserta yang had ir berjumlah 18 orang yang berasa l dar i PKPU, Dompet Dhuafa , Rumah Zakat , Baznas Padang, L P2M, PKBI Sumbar, PAHAM Sumbar, Kab isat Indones ia , Tota l i tas , dan KPMM. Pertemuan antara la in menghas i lkan: ( 1 ) sa l ing kena l-mengenal shar ing pengalaman antara lembaga f i lantrop i dan LSM, termasuk tentang program masing-masing lembaga. (2) adanya komitmen dar i lembaga f i lantrop i untuk bekerjasama dengan LSM da lam melaksanakan program-program untuk masyarakat (3) Adanya ke ing inan untuk membentuk forum yang menjembatan i LSM dan lembaga f i lantrop i yang ada d i Kota Padang.

Sementara i tu Perwaki lan Kons i l Sumatera Selatan berupaya membangun forum mult ip ihak antara pemerintah daerah, swasta dan LSM dengan melakukan pendekatan kepadapemerintah prov ins i dan beberapa p impinan perusahaan, ta lk show d i RRI , dan lokakarya pembentukan forum mult ip ihak .

Pada tahun 2013 Kons i l melakukan pembaruan da lam penampi lan website www.kons i l lsm.or . id . Sebagai media komunikas i utama yang d igunakan da lam menginformasikan isu akuntab i l i tas LSM, website Kons i l mengalami pembenahan seh ingga tampi l leb ih menar ik dan user fr iend ly . Sa lah satu keg iatan la in terka i t pengelo laan website ada lah pembuatan Prof i l Kons i l LSM Indones ia yang d ipub l ikas ikan mela lu i webs i te . Tu juannya agar isu akuntab i l i tas LSM dapat leb ih d ikena l dan menjad i gerakan bersama LSM d i Indones ia dan d ipromosikan mela lu i media popu ler . Untuk mempopulerkan isu akuntab i l i tas LSM secara leb ih luas , d i lakukan pengelo laan media je jar ing sos ia l berupa Fanpage Facebook dan Twitter (@LSM_akuntabe l ) . Beberapa akun media sos ia l in i d iharapkan dapat menjad i kana l bag i Kons i l da lam menyampaikan informasi seputar LSM maupun isu akuntab i l i tas kepada masyarakat luas , khususnya yang akt i f d i media sos ia l .

Program pub l ikas i dan informasi juga membuat mai l ing- l ist atau leb ih ser ing d isebut mi l is berbas is google groups untuk se luruh anggota Komite Pengarah Nas iona l (KPN) , Dewan Et ik , sekretar iat dan anggota Kons i l . Mi l is bernama “ k o n s i l - l s m - i n d o n e s i a @ g o o g l e g r o u p s . c o m ” in i sampai sekarang beranggotakan 160 akun.

Se la in i tu , khusus untuk pengurus Kons i l (KPN, Dewan Et ik dan D irektur Eksekut i f ) , juga d ibuat mi l is khusus sebagai wadah komunikas i dan informasi pengurus yakn i kons i l [email protected]. Mi l is tertutup in i hanya beranggotakan 16 personal account dar i pengurus Kons i l . Dengan adanya mi l is in i maka komunikas i dan koordinas i d iantara pengurus Kons i l dapat berja lan leb ih cepat dan lancar .

Untuk memberi informasi dan memasyarakatkan Kons i l LSM Indones ia serta perannya, Kons i l te lah mempubl ikas i Prof i l dan Kode Et ik Kons i l LSM Indones ia mela lu i webs i te dan mencetak book let Prof i l Kons i l LSM Indones ia da lam bahasa Indones ia dan Inggr is . Kons i l juga menerb i tkan

sebuah jurna l yang d iber i nama Akuntab i l i tas . Penerb i tan jurna l bertu juan untuk : (a) menjad i terb i tan yang dapat secara spes i f ik mempu-bl ikas ikan isu akuntab i l i tas LSM; serta (b) menjad i referens i yang memadai tentang permasalahan akuntab i l i tas LSM. Akuntab i l i tas ber is i tu l isan i lmiah popu ler , r ingkasan has i l penel i t ian dan gagasan-gagasan kr i t is yang berka i tan dengan peningkatan akuntab i l i tas LSM; ba ik tu l isan or is ina l maupun terjemahan. Da lam penjua lan dan d istr ibus i jurna l , Kons i l bekerja-sama dengan d istr ibutor serta mela lu i toko-toko buku .

Untuk menginformasikan keg iatan organisas i , Kons i l membuat laporan tahunan yang d ipu-b l ikas ikan. Laporan tersebut terd ir i dar i laporan naras i dan laporan keuangan yang sudah d iaud i t o leh akuntan pub l ik mela lu i webs i te Kons i l . Laporan dapat d iunduh da lam format PDF.

Untuk memast ikan bahwa data anggota Kons i l LSM Indones ia tetap aktua l , secara berka la d i lakukan pembaruan database Anggota . Proses Up-date database anggota d i lakukan dengan pengecekan mela lu i komunikas i te lepon, emai l dan website lembaga anggota Berdasarkan has i l pengecekan kemudian d i lakukan perubahan atau pembaruan data base anggota d i Kons i l .

Untuk mendukung upaya pendanaan LSM anggota Kons i l , Sekretar iat Kons i l mencar i dan menyam-paikan informasi mengenai pe luang pembiayaan keg iatan mela lu i dana h ibah . Informasi d ipero leh dar i internet maupun sumber-sumber la in , dan d isampaikan kepada anggota Kons i l mela lu i mai l ing l ist secara berka la . Se la in i tu , juga d isam-paikan informasi mengenai pe luang-peluang tra in ing untuk meningkatkan kapas i tas LSM ang-gota . Informasi tentang dana h ibah te lah menda-pat tanggapan yang ba ik dar i anggota Kons i l . Pada masa mendatang, akan d iadakan eva luas i mengenaimanfaat dan efekt iv i tas pember ian informasi dana h ibah in i terhadap pendanaan LSM anggota .

12

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

PROGRAM PUBL IKASI DAN INFORMASI

Page 13: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

13

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

PROGRAM MEMPERKUAT PENERAPAN KODE ET IK DAN STANDAR DASAR AKUNTABIL ITAS LSM

Capaian yang pa l ing bermakna sampai dengan tahun 2013 da lam upaya implementas i standar akuntab i l i tas LSM ada lah sudah d ise lesa ikannya Kerangka Peni la ian Standar Dasar Akuntab i l i tas LSM (NGO Accountab i l i ty Framework Assessment) yang d isusun dengan referens i dar i berbagai sumber, yakn i TANGO, Pedoman Per i laku KPMM, ACF ID Austra l ia , Good enough Gu ide , HAP Standard dan OXFAM GB. Se la in i tu , metodolog i dan kues ioner yang d isusun juga sudah d irev iew dan mendapat masukan dar i lembaga yang berpengalaman melakukan surve i yakn i Survey Meter . Semua dokumen yang d iper lukan untuk menjad i pedoman pe laksanaan assessment juga sudah d ise lesa ikan. Seh ingga sega la ke lemahan da lam proses assessment pertama pada tahun 201 1 sudah dapat d imin imal is ir dan leb ih pent ing lag i has i lnya menjad i leb ih re l iab le dan dapat d ipertanggung-jawabkan secara akademik . Dokumen yang sudah d ise lesa ikan antara la in :

Dengan demik ian , Kons i l te lah menyediakan panduan lengkap dan s istemat is mengenai tata cara pe laksanaan assessment untuk mengukur t ingkat penerapan standar dasar akuntab i l i tas LSM, yang dapat juga d ipergunakan o leh komunitas LSM Indones ia untuk mengukurt ingkat akuntab i l i tasnya. Pada 2012 Kons i l LSM Indones ia juga te lah melakukan assesment t ingkat penerapan Kode Et ik Kons i l kepada anggotanya. Dar i 95 anggota , baru 72 anggota yang d i assess karena beberapa kendala da lam pe laksanaan. Adapun tu juan pe laksanaan assessment in i ada lah:

Standar Dasar Akuntab i l i tas LSM (ber is ikan: apa i tu akuntab i l i tas , mengapa LSM harus akuntabe l , baga imana caranya untuk akuntabe l , ura ian tentang 4 standar dasar akuntab i l i tas LSM yang mel iput i : apa is i standar dan syarat untuk menerapkan standar) Kues ioner Assessment Standar Dasar Akuntab i l i tas LSM

Kuesioner Assessment Standar Dasar Akuntab i l i tas LSM.

Panduan Assessment Standar Dasar Akuntan i l i tas LSM bag i Assessor.

Prosedur Tekn ik pe laksanaan Assessment Standar Dasar Akuntab i l i tas :panduan bag i Dewan Et ik dan Sekretar iat .

Modu l tra in ing Uj i Coba Kues ioner standar dasar akuntab i l i tas .

Form survey awal Assessment (Survey Monkey Onl ine) .

a .

b .

c .

d .

e .

Metode yang d igunakan ada lah stud i dokumen, wawancara, dan FGD. Berdasarkan has i l assesment penerapan Kode Et ik Kons i l terhadap 72 anggota , terdapat 34% anggota yang te lah menerapkan kode et ik dengan kategor i “ba ik” ya i tu menerapkan leb ih dar i 80% ind ikator-ind ikator yang ada da lam kode et ik . Sedangkan 4 1% masih pada t ingkat “memadai ” ya i tu menerapkan antara 50-79% ind ikator- ind ikator kode et ik , dan s isanya 25% be lum memenuhi

a .

b .

c .

d .

e .

Page 14: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

14

Capaian yang pa l ing bermakna sampai dengan tahun 2013 da lam upaya implementas i standar akuntab i l i tas LSM ada lah sudah d ise lesa ikannya Kerangka Peni la ian Standar Dasar Akuntab i l i tas LSM (NGO Accountab i l i ty Framework Assessment) yang d isusun dengan referens i dar i berbagai sumber, yakn i TANGO, Pedoman Per i laku KPMM, ACF ID Austra l ia , Good enough Gu ide , HAP Standard dan OXFAM GB. Se la in i tu , metodolog i dan kues ioner yang d isusun juga sudah d irev iew dan mendapat masukan dar i lembaga yang berpengalaman melakukan surve i yakn i Survey Meter . Semua dokumen yang d iper lukan untuk menjad i pedoman pe laksanaan assessment juga sudah d ise lesa ikan. Seh ingga sega la ke lemahan da lam proses assessment pertama pada tahun 201 1 sudah dapat d imin imal is ir dan leb ih pent ing lag i has i lnya menjad i leb ih re l iab le dan dapat d ipertanggung-jawabkan secara akademik . Dokumen yang sudah d ise lesa ikan antara la in :

Dengan demik ian , Kons i l te lah menyediakan panduan lengkap dan s istemat is mengenai tata cara pe laksanaan assessment untuk mengukur t ingkat penerapan standar dasar akuntab i l i tas LSM, yang dapat juga d ipergunakan o leh komunitas LSM Indones ia untuk mengukurt ingkat akuntab i l i tasnya. Pada 2012 Kons i l LSM Indones ia juga te lah melakukan assesment t ingkat penerapan Kode Et ik Kons i l kepada anggotanya. Dar i 95 anggota , baru 72 anggota yang d i assess karena beberapa kendala da lam pe laksanaan. Adapun tu juan pe laksanaan assessment in i ada lah:

Meningkatkan interna l isas i dan penerapan Kode Et ik o leh se luruh komponen Kons i l LSM Indones ia .

Mendapatkan gambaran awal s i tuas i penerapan pr ins ip akuntab i l i tas LSM pada anggota Kons i l LSM.

Menemukan area-area yang lemah dan kuat pada masing-masing lembaga da lam pen-erapan Kode Et ik .

Sebagai acuan untuk pen ingkatan kapas i tas anggota da lam penerapan Kode Et ik dan kapas i tas la in yang d ibutuhkan.

Menggal i tantangan, pembelajaran dan rekomendasi da lam meningkatkan penera-pan kode et ik

a .

b .

c .

d .

e .

Metode yang d igunakan ada lah stud i dokumen, wawancara, dan FGD. Berdasarkan has i l assesment penerapan Kode Et ik Kons i l terhadap 72 anggota , terdapat 34% anggota yang te lah menerapkan kode et ik dengan kategor i “ba ik” ya i tu menerapkan leb ih dar i 80% ind ikator-ind ikator yang ada da lam kode et ik . Sedangkan 4 1% masih pada t ingkat “memadai ” ya i tu menerapkan antara 50-79% ind ikator- ind ikator kode et ik , dan s isanya 25% be lum memenuhi

standar yang te lah d i tetapkan. Menindak lanjut i has i l dan rekomendasi assessment terka i t pen ingkatan kapas i tas anggota , te lah d i lakukan keg iatan peningkatan kapas i tas lembaga anggota . Ada t iga komponen utama yang d iperkuat kapas i tasnya, yakn i : ( 1 ) kemampuan merumuskan perencanaan strateg is ; (2) pengelo laan dan pe laporan keuangan yang transparan dan akuntabe l sesua i standar PSAK 45; dan (3) pemahaman dan kesadaran tentang pr ins ip-pr ins ip akuntab i l i tas dan kode et ik LSM.

Keg iatan yang sudah d i lakukan untuk meningkat-kan kapas i tas anggota ada lah ( 1 ) loka lat ih log ica l framework ana lys is (LFA) (2) d iskus i interna l isas i kode et ik d i R iau , Kendar i , Sumsel dan Kupang (3) as istens i keuangan bekerja-sama dengan Yayasan B ina Integras i (YBIE) .

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

Page 15: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

KONGRES I I KONSIL LSM INDONESIAKongres I I Kons i l LSM Indones ia d ise lenggarakan d i Jakarta pada tangga l 23-25 September 2013 yang d i i i kut i o leh 70 organisas i LSM anggota . Sesua i dengan Pasa l 8 Ayat 6 Anggaran Dasar , wewenang Kongres mencakup:

a .

b .

c .

d .

e .

f .

S idang d imula i dengan presentas i Laporan Pertanggungjawaban KPN o leh Ketua KPN, Ketua Dewan Et ik dan d i lengkapi o leh anggota KPN la in-nya. Secara gar is besar presentas i mencakup perkembangan organisas i , perencanaan dan rea l isas i program (Agustus 2010 - Agustus 2013) , serta tantangan dan rekomendasi . Presentas i dar i Ketua Dewan Et ik mel iput i gambaran keg iatan dan has i l yang d icapa i sesua i tugas dan kewenangan Dewan Et ik , d inamika interna l dewan et ik dan rekomendasi . Sete lah presen-tas i , s idang d i lan jutkan dengan pemandangan umum atau pembahasan laporan pertanggung-jawaban. Sete lah mela lu i pembahasan yang cukup panjang, laporan pertanggungjawaban KPN in i d i ter ima secara ak lamasi o leh forum.

Kongres kemudian menyepakat i pembentukan 3 Komis i , yakn i : Komis i Organisas i , Komis i Kode Et ik dan Komis i Rencana Strateg is . Komis i Organisas i berhas i l melakukan beberapa perubahan pada Anggaran Dasar dan Kode Et ik , khususnya yang mengatur masa jabatan Komite Pengarah Nas iona l , Dewan Et ik dan D irektur Eksekut i f .

Komis i Rencana Strateg is menyepakat i bahwa beberapa outcome dan output da lam Renstra Kons i l 2010-2013 masih re levan untuk d i lan jut-kan, namun beberapa bag ian per lu d ikaj i u lang dan d iubah sesua i d inamika perkembangan interna l dan eksterna l . Untuk i tu s idang komis i merekomendasikan agar Komite Pengarah Nas iona l segera melakukan Renstra untuk t iga tahun ke depan (2013-2016) .

Akses dana dar i perusahaan atau dana Corporate Soc ia l Respons ib i l ty (CSR) bag i LSM ada lah sa lah satu isu yang mendapat perhat ian dar i sebagian besar anggota Kons i l , mengingat semakin berkurangnya dana dar i lembaga donor internas iona l . Atas dasar kondis i tersebut , d iusu lkan agar sa lah satu agenda advokas i Kons i l kedepan ada lah mengkaj i aturan hukum maupun perundangan-undangan tentang CSR d i t ingkat nas iona l maupun daerah. Perda CSR yang sekarang d ibuat o leh beberapa pemerintah daerah d in i la i sebaga i ladang korups i baru d i daerah dan bertentangan dengan tu juan dar i CSR yang sesungguhnya. Upaya yang juga harus d i lakukan secara leb ih ser ius o leh kepengurusan Kons i l kedepan ada lah mempromosikan penerapan akuntab i l tas dan kode et ik kepada se luruh LSM d i Indones ia .

L ima dar i enam tu juan Kongres berhas i l d icapa i dengan ba ik , hanya satu tu juan yakn i pengesahan Rencana Strateg is be lum dapat d i lakukan karena waktu yang s ingkat t idak memungk inkan penyusunan Renstra . Proses pembahasan dan pengambi lan keputusan ber langsung secara part is ipat i f dan demokrat is , sesua i dengan mekanisme pengambi lan keputusan da lam Anggaran Dasar Kons i l . Mesk i terdapat perbedaan pandangan yang menimbulkan perdebatan d iantara peserta namun keputusan-keputusan Kongres akh irnya dapat d iambi l ba ik secara ak lamasi maupun vot ing .

Has i l Kongres in i sangat pent ing art inya bag i masa depan Kons i l LSM Indones ia , terutama sebagai pedoman pengembangan organisas i dan program untuk per iode tahun 2013-2016 .

Mener ima atau menolak pertanggung-jawaban keg iatan program dan keuangan yang menjad i tanggungjawab Komite Pengarah Nas iona l (KPN) .

Mengesahkan rencana strateg is Kons i l LSM Indones ia untuk jangka waktu t iga tahun.

Mengesahkan dan atau mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kons i l .

Mengesahkan Kode Et ik Kons i l .

Mengangkat dan memberhent ikan Anggota Komite Pengarah Nas iona l dan Dewan Et ik .

Mengesahkan status keanggotaan.

15

Untuk melayan i kepent ingan masyarakat , Kons i l te lah bekerjasama dengan K INERJA-USAID , suatu program bantuan tekn is kerjasama antara Pemerintah Indones ia dengan Pemerintah Amerika Ser ikat , mela lu i Un i ted States Agency for Internat iona l Development (USAID) . Program Peningkatan Part is ipas i Masyarakat da lam Pelayanan Pub l ik mela lu i Survey Penyampaian Ke luhan (Compla int Survey) tersebut mengguna-kan instrumen yang terdapat da lam Peraturan Menter i Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13 tahun 2009, tentang Pedoman Peningkatan Kua l i tas Pe layanan Pub l ik dengan Part is ipas i Masyarakat .

Tu juan akh ir program ada lah meningkatnya kuant i tas , kua l i tas dan part is ipas i masyarakat – berperan akt i f atas in is iat i f sendir i secara suka-re la - dengan menggorganis ir secara mandir i (se l f-mobi l izat ion) upaya-upaya untuk mening-katkan pe layanan pub l ik dasar . Sedangkan pendekatan program yang d ikembangkan mel iput i dua p ihak yakn i masyarakat dan pemerintah . D i s is i masyarakat intervens i d i lakukan mela lu i pen ingkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap hak-haknya serta kewaj iban negara/pemerintah melayan inya . Khususnya hak-hak terka i t dengan pe layanan pub l ik dasar da lam pendid ikan dan kesehatan. Dengan pendekatan in i d iharapkan dapat mendorong masyarakat secara sadar dan sukare la berpart is ipas i da lam menuntut dan mengupayakan perba ikan layanan. Ind ikator yang d ipaka i untuk menunjukkan bahwa tu juan jangka panjang tersebut tercapa i ada lah:

1 .J i ka se lama in i sangat sed ik i t masyarakat pener ima layanan yang memberikan masukan kepada pemerintah khususnya da lam upaya peningkatan kua l i tas layanan, mela lu i program in i kuant i tas keter l ibatan masyarakat meningkat .

2 .

3 .

Bag i Kons i l LSM Indones ia program in i sangat memberikan manfaat antara la in te lah :

1 .

2 .

3 .

4 .

Pe laksanaan program se lama satu tahun tersebut juga te lah memberikan pembelajaran bag i Kons i l LSM sebagai organisas i penye lenggara program, antara la in :

1 .

2 .

Pada tahun 2013 , secara kontraktua l program in i te lah se lesa i namun Kons i l tetap mendorong anggota Kons i l d i 3 prov ins i yang menjad i pe lak-sana keg iatan d i daerah untuk terus memantau perkembangan dan has i l dar i program tersebut . Sa lah satu has i l yang dapat d i t indak lanjut i ada lah penguatan MSF yang sudah terbentuk d i semua kabupaten/ kota .

Dengan adanya jan j i perba ikan layanan yang te lah d i tandatangani o leh un i t layanan, masyarakat mula i mener ima has i l perba ikan layanan kesehatan atau pendid ikan d i un i t layanan mereka.

Masyarakat mula i akt i f melakukan kontro l atas tugas-tugas pemerintah khususnya d i un i t layanan setempat seh ingga un i t layanan terus berupaya untuk memenuh i pember ian layanan min imal menuju pember ian layanan pr ima.

Page 16: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

16

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

PROGRAM PENINGKATAN PART IS IPASIMASYARAKAT DALAM PELAYANAN PUBL IK

Untuk melayan i kepent ingan masyarakat , Kons i l te lah bekerjasama dengan K INERJA-USAID , suatu program bantuan tekn is kerjasama antara Pemerintah Indones ia dengan Pemerintah Amerika Ser ikat , mela lu i Un i ted States Agency for Internat iona l Development (USAID) . Program Peningkatan Part is ipas i Masyarakat da lam Pelayanan Pub l ik mela lu i Survey Penyampaian Ke luhan (Compla int Survey) tersebut mengguna-kan instrumen yang terdapat da lam Peraturan Menter i Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13 tahun 2009, tentang Pedoman Peningkatan Kua l i tas Pe layanan Pub l ik dengan Part is ipas i Masyarakat .

Tu juan akh ir program ada lah meningkatnya kuant i tas , kua l i tas dan part is ipas i masyarakat – berperan akt i f atas in is iat i f sendir i secara suka-re la - dengan menggorganis ir secara mandir i (se l f-mobi l izat ion) upaya-upaya untuk mening-katkan pe layanan pub l ik dasar . Sedangkan pendekatan program yang d ikembangkan mel iput i dua p ihak yakn i masyarakat dan pemerintah . D i s is i masyarakat intervens i d i lakukan mela lu i pen ingkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap hak-haknya serta kewaj iban negara/pemerintah melayan inya . Khususnya hak-hak terka i t dengan pe layanan pub l ik dasar da lam pendid ikan dan kesehatan. Dengan pendekatan in i d iharapkan dapat mendorong masyarakat secara sadar dan sukare la berpart is ipas i da lam menuntut dan mengupayakan perba ikan layanan. Ind ikator yang d ipaka i untuk menunjukkan bahwa tu juan jangka panjang tersebut tercapa i ada lah:

1 .

2 .

Program ber is ikan upaya-upaya meningkatkan pe layanan pub l ik mela lu i pen ingkatan pengelo-laan pe layanan dan peningkatan part is ipas i masyarakat d i daerah , khususnya d i t iga sektor ya i tu pendid ikan , kesehatan, dan peningkatan ik l im usaha. Program d ise lenggarakan dengan meningkatkan kuant i tas dan kua l i tas part is ipas i masyarakat , termasuk ke lompok media , perempuan dan penyandang cacat tubuh da lam s ik lus pengelo laan pe layanan pub l ik dasar .

Program d i laksanakan d i 3 prov ins i (Aceh , Jawa T imur dan Ka l imantan Barat) dengan 1 1 kabupaten/ kota: Kota Banda Aceh, Kabupaten Bener Mer iah , Kabupaten Aceh S ingk i l , Kota Probol inggo, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kota S ingkawang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sekadau , dan Kabupaten Melawi . Da lam \melaksanakan program Kons i l bekerjasama dengan anggota-anggota , masing-masing Yayasan D ian Tama d i Pont ianak , Ka l imantan Barat ; Perkumpulan Sepakat d i Lhok Seumawe, Prov ins i Aceh; dan L PKP d i Malang, Jawa T imur. Mesk ipun program hanya ber langsung se lama satu tahun. Namun ter l ihat adanya peningkatan-peningkatan da lam part is ipas i masyarakat da lam pe layanan pub l ik , antara la in :

1 .Pendid ikan dasar dan kesehatan dasar sudah memenuhi standar pe layanan min imum d i kabupaten/kota yang menjad i lokas i program khususnya d i un i t layanan yang mendapat pendampingan

Kuant i tas dan kua l i tas keter l ibatan masyarakat da lam mengident i f ikas i dan menganal is is masa lah serta rekomendasi untuk perba ikan dan memantau t indak lan jut penanganan pengaduan d i lokas i program.

J ika se lama in i sangat sed ik i t masyarakat pener ima layanan yang memberikan masukan kepada pemerintah khususnya da lam upaya peningkatan kua l i tas layanan, mela lu i program in i kuant i tas keter l ibatan masyarakat meningkat .

2 .

3 .

Bag i Kons i l LSM Indones ia program in i sangat memberikan manfaat antara la in te lah :

1 .

2 .

3 .

4 .

Pe laksanaan program se lama satu tahun tersebut juga te lah memberikan pembelajaran bag i Kons i l LSM sebagai organisas i penye lenggara program, antara la in :

1 .

2 .

Pada tahun 2013 , secara kontraktua l program in i te lah se lesa i namun Kons i l tetap mendorong anggota Kons i l d i 3 prov ins i yang menjad i pe lak-sana keg iatan d i daerah untuk terus memantau perkembangan dan has i l dar i program tersebut . Sa lah satu has i l yang dapat d i t indak lanjut i ada lah penguatan MSF yang sudah terbentuk d i semua kabupaten/ kota .

Dengan adanya jan j i perba ikan layanan yang te lah d i tandatangani o leh un i t layanan, masyarakat mula i mener ima has i l perba ikan layanan kesehatan atau pendid ikan d i un i t layanan mereka.

Masyarakat mula i akt i f melakukan kontro l atas tugas-tugas pemerintah khususnya d i un i t layanan setempat seh ingga un i t layanan terus berupaya untuk memenuh i pember ian layanan min imal menuju pember ian layanan pr ima.

Page 17: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

Untuk melayan i kepent ingan masyarakat , Kons i l te lah bekerjasama dengan K INERJA-USAID , suatu program bantuan tekn is kerjasama antara Pemerintah Indones ia dengan Pemerintah Amerika Ser ikat , mela lu i Un i ted States Agency for Internat iona l Development (USAID) . Program Peningkatan Part is ipas i Masyarakat da lam Pelayanan Pub l ik mela lu i Survey Penyampaian Ke luhan (Compla int Survey) tersebut mengguna-kan instrumen yang terdapat da lam Peraturan Menter i Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13 tahun 2009, tentang Pedoman Peningkatan Kua l i tas Pe layanan Pub l ik dengan Part is ipas i Masyarakat .

Tu juan akh ir program ada lah meningkatnya kuant i tas , kua l i tas dan part is ipas i masyarakat – berperan akt i f atas in is iat i f sendir i secara suka-re la - dengan menggorganis ir secara mandir i (se l f-mobi l izat ion) upaya-upaya untuk mening-katkan pe layanan pub l ik dasar . Sedangkan pendekatan program yang d ikembangkan mel iput i dua p ihak yakn i masyarakat dan pemerintah . D i s is i masyarakat intervens i d i lakukan mela lu i pen ingkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap hak-haknya serta kewaj iban negara/pemerintah melayan inya . Khususnya hak-hak terka i t dengan pe layanan pub l ik dasar da lam pendid ikan dan kesehatan. Dengan pendekatan in i d iharapkan dapat mendorong masyarakat secara sadar dan sukare la berpart is ipas i da lam menuntut dan mengupayakan perba ikan layanan. Ind ikator yang d ipaka i untuk menunjukkan bahwa tu juan jangka panjang tersebut tercapa i ada lah:

1 .J i ka se lama in i sangat sed ik i t masyarakat pener ima layanan yang memberikan masukan kepada pemerintah khususnya da lam upaya peningkatan kua l i tas layanan, mela lu i program in i kuant i tas keter l ibatan masyarakat meningkat .

2 .

3 .

Bag i Kons i l LSM Indones ia program in i sangat memberikan manfaat antara la in te lah :

1 .

2 .

3 .

4 .

Pe laksanaan program se lama satu tahun tersebut juga te lah memberikan pembelajaran bag i Kons i l LSM sebagai organisas i penye lenggara program, antara la in :

1 .

2 .

Pada tahun 2013 , secara kontraktua l program in i te lah se lesa i namun Kons i l tetap mendorong anggota Kons i l d i 3 prov ins i yang menjad i pe lak-sana keg iatan d i daerah untuk terus memantau perkembangan dan has i l dar i program tersebut . Sa lah satu has i l yang dapat d i t indak lanjut i ada lah penguatan MSF yang sudah terbentuk d i semua kabupaten/ kota .

Dengan adanya jan j i perba ikan layanan yang te lah d i tandatangani o leh un i t layanan, masyarakat mula i mener ima has i l perba ikan layanan kesehatan atau pendid ikan d i un i t layanan mereka.

Masyarakat mula i akt i f melakukan kontro l atas tugas-tugas pemerintah khususnya d i un i t layanan setempat seh ingga un i t layanan terus berupaya untuk memenuh i pember ian layanan min imal menuju pember ian layanan pr ima.

Meningkatkan kemampuan Kons i l LSM da lam menyelenggarakan surve i pengaduan sebagai sa lah satu instrumen advokas i yang dapat d ikembangkan o leh lembaga-lembaga anggota da lam mengadvokas i isu kesehatan dan pendid ikan d i wi layahnya.

Meningkatkan kemampuan Kons i l LSM da lam mengembangkan kerjasama atau bermitra dengan pemerintah daerah da lam melakukan peningkatan pe layanan pub l ik . In i sesua i dengan mis i yang d iemban Kons i l saat in i ya i tu membangun kerjasama dengan pemerintah dan sektor swasta da lam upaya penguatan lembaga-lembaga anggota untuk memaks imalkan peran mereka da lam memperkuat masyarakat s ip i l .

Bertambahnya pe luang bag i Kons i l LSM untuk menjad i sa lah satu serv ice prov ider yang dapat bermitra dengan pemerintah daerah dan p ihak-p ihak la innya da lam menyelengga-rakan surve i pengaduan sebagai a lat untuk memperkuat part is ipas i masyarakat da lam perba ikan kua l i tas layanan pub l ik .

Memperkuat kemampuan Kons i l LSM da lam manajemen keuangan dan program.

Bahwa komitmen yang kuat dar i pemerintah daerah merupakan prasyarat utama untuk keberhas i lan program survei pengaduan. Pe laksanaan keg iatan harus berangkat dar i kesadaran penuh dar i pemerintah daerah bahwa program in i bertu juan untuk memen-uh i hak warganegara atas pe layanan pub l ik yang berkua l i tas dan terjangkau yang mem-butuhkan masukan/pengaduan dar i mereka.

Bahwa per lu memformulas ikan secara leb ih matang konsep dan srateg i pembentukan Mult istakeho lder Forum (MSF) sejak awal program dengan be lajar dar i penga laman-pengalaman keberhas i lan dan kegaga lan pengembangan MSF da lam program sebelumnya. Pengalaman pembentukan MSF da lam program in i menambah pembelajaran bahwa MSF yang dapat berfungs i dan berke lanjutan membutuhkan ind iv idu yang berkomitmen atau yang merasakan langsung dampak pos i t i f dar i program. Juga ke lompok-ke lompok/ inst i tus i yang pedu l i dan fokus pada isu yang akan d iperjuangkan, kesepakatan tentang tu juan dan strateg i o leh se luruh p ihak yang ter l ibat da lam MSF, s istem yang sudah mula i terkonsol idas i dan akt iv i tas MSF secara f inans ia l terjangkau bag i p ihak-p ihak yang ing in ter l ibat . Harus d iaku i bahwa MSF yang sudah terbentuk be lum terkonsol idas i dengan ba ik dan masih membutuhkan penguatan, antara la in karena per iode pe laksanaan program yang re lat i f s ingkat .

1 7

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

Page 18: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

Untuk melayan i kepent ingan masyarakat , Kons i l te lah bekerjasama dengan K INERJA-USAID , suatu program bantuan tekn is kerjasama antara Pemerintah Indones ia dengan Pemerintah Amerika Ser ikat , mela lu i Un i ted States Agency for Internat iona l Development (USAID) . Program Peningkatan Part is ipas i Masyarakat da lam Pelayanan Pub l ik mela lu i Survey Penyampaian Ke luhan (Compla int Survey) tersebut mengguna-kan instrumen yang terdapat da lam Peraturan Menter i Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13 tahun 2009, tentang Pedoman Peningkatan Kua l i tas Pe layanan Pub l ik dengan Part is ipas i Masyarakat .

Tu juan akh ir program ada lah meningkatnya kuant i tas , kua l i tas dan part is ipas i masyarakat – berperan akt i f atas in is iat i f sendir i secara suka-re la - dengan menggorganis ir secara mandir i (se l f-mobi l izat ion) upaya-upaya untuk mening-katkan pe layanan pub l ik dasar . Sedangkan pendekatan program yang d ikembangkan mel iput i dua p ihak yakn i masyarakat dan pemerintah . D i s is i masyarakat intervens i d i lakukan mela lu i pen ingkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap hak-haknya serta kewaj iban negara/pemerintah melayan inya . Khususnya hak-hak terka i t dengan pe layanan pub l ik dasar da lam pendid ikan dan kesehatan. Dengan pendekatan in i d iharapkan dapat mendorong masyarakat secara sadar dan sukare la berpart is ipas i da lam menuntut dan mengupayakan perba ikan layanan. Ind ikator yang d ipaka i untuk menunjukkan bahwa tu juan jangka panjang tersebut tercapa i ada lah:

1 .J i ka se lama in i sangat sed ik i t masyarakat pener ima layanan yang memberikan masukan kepada pemerintah khususnya da lam upaya peningkatan kua l i tas layanan, mela lu i program in i kuant i tas keter l ibatan masyarakat meningkat .

2 .

3 .

Bag i Kons i l LSM Indones ia program in i sangat memberikan manfaat antara la in te lah :

1 .

2 .

3 .

4 .

Pe laksanaan program se lama satu tahun tersebut juga te lah memberikan pembelajaran bag i Kons i l LSM sebagai organisas i penye lenggara program, antara la in :

1 .

2 .

Pada tahun 2013 , secara kontraktua l program in i te lah se lesa i namun Kons i l tetap mendorong anggota Kons i l d i 3 prov ins i yang menjad i pe lak-sana keg iatan d i daerah untuk terus memantau perkembangan dan has i l dar i program tersebut . Sa lah satu has i l yang dapat d i t indak lanjut i ada lah penguatan MSF yang sudah terbentuk d i semua kabupaten/ kota .

Dengan adanya jan j i perba ikan layanan yang te lah d i tandatangani o leh un i t layanan, masyarakat mula i mener ima has i l perba ikan layanan kesehatan atau pendid ikan d i un i t layanan mereka.

Masyarakat mula i akt i f melakukan kontro l atas tugas-tugas pemerintah khususnya d i un i t layanan setempat seh ingga un i t layanan terus berupaya untuk memenuh i pember ian layanan min imal menuju pember ian layanan pr ima.

18

MEMASYARAKAT KAN WACANA DAN PENERAPAN KODE ET IK SERTA AKUNTABIL ITAS LSMLAPORAN KONSIL LSM INDONESIA TAHUN 2012 & 2013

DAMPAK PROGRAMMemasuk i us ia empat tahun, Kons i l LSM Indones ia sudah dapat memberi dampak pos i t i f bag i anggota dan para pemangku kepent ingan. Upaya Kons i l tanpa hent i mengkampanyekan isu akuntab i l i tas LSM dan upaya meningkatkan pemahaman mela lu i berbagai keg iatan dan media pub l ikas i ; te lah menjad ikan isu akuntab i l i tas LSM menjad i perhat ian berbagai ka langan, termasuk komunitas LSM sendir i . Dampak la innya juga d i tun jukkan dengan respon yang mendukung per lunya memperkuat gerakan akuntab i l i tas LSM dar i berbagai ka langan.

Mela lu i berbagai forum LSM maupun pertemuan la in yang banyak d i ikut i o leh LSM, Kons i l juga terus mensos ia l isas ikan d ir i kepada LSM maupun pub l ik mengenai keberadaan Kons i l LSM Indones ia dan fokus programnya. Beberapa LSM mengungkapkan kesepakatannya soa l isu akuntab i l i tas LSM yang d in i la i pent ing serta mengatakan ketertar ikannya untuk bergabung dengan Kons i l .

Dengan d ise lesa ikannya Kerangka Peni la ian Akuntab i l i tas LSM (NGO Accountab i l i ty Framework Assessment) , d i masa depan assesment terhadap t ingkat akuntab i l i tas sebuah LSM akan dapat d i lakukan dengan leb ih ba ik lag i .

Da lam waktu mendatang Kons i l akan melakukan program peningkatan kapas i tas anggota dengan leb ih intens i f menerapkan pr ins ip akuntab i l i tas sebagaimana d iatur da lam Kode Et ik LSM. D iantaranya kemampuan da lam knowledge management dan opt imal isas i penggunaan smartphone/ ponsel p intar .

Dengan upgrading website Kons i l LSM Indones ia (www.kons i l lsm.or . id) program pub l ikas i Kons i l LSM Indones ia te lah mempromosikan dan memproduks i leb ih banyak informasi yang kreat i f dan popu lar seh ingga isu akuntab i l i tas LSM d ipahami dan peran Kons i l semakin d ikena l berbagai ka langan. Se la in i tu Kons i l juga mempromosikan isu akuntab i l i tas mela lu i berbagai media komunikas i dan forum-forum kemitraan antara sektor swasta dan LSM, termasuk penggunaan soc ia l media Facebook & Twitter . Webs i te Kons i l te lah menjad i referens i bag i ka langan luas untuk : (a) memperluas gerakan akuntab i l i tas LSM, (b) menginformasikan LSM yang sudah ba ik t ingkat akuntab i l i tasnya , dan (c ) menjad i referens i bag i lembaga donor/ lembaga internas iona l termasuk pemerintah dan sektor swasta da lam memi l ih mitra LSM yang akuntabe l .

Sementara i tu , keberadaan Perwaki lan Kons i l LSM Indones ia Prov ins i Su lawesi Se latan te lah mencapai kemajuan yang berart i dengan memperoleh pengakuan dar i Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar . Perwaki lan Su lawesi Se latan te lah menja lankan beberapa program kerjasama dengan Pemkot Makassar serta berhas i l mendesakkan draft peraturan wal ikota tentang pos is i dan peran LSM sebagai mitra da lam program kerjasama dengan pemerintah .

Page 19: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul
Page 20: Laporan Konsil LSM Indonesia Tahun 2012 & 2013 · dari LSM mencakup soal-soal pengambilan sikap atau tindakan serta pembuatan keputusan yang absah (sesuai nilai) ... serikat dan berkumpul

JLN. KERINCI X I I NO. 1 1 KEBAYORAN BARU JAKARTA 12 120 T L P. +6221-7257322

WWW.KONSILLSM.OR. ID