Laporan Kjeldahl

21
 Penentuan Kadar Nitrogen Total dengan Metode Kjeldahl  1 PENENTUAN KADAR NITROGEN TOTAL DENGAN METODE KJELDAHL I. TUJUAN PERCOBAAN  Menjelaskan prinsip penentuan kadar nitogen atau protein dalam cuplikan dengan metoda mikro kjeldahl secara benar dan jelas.  Menjelaskan tahapan proses penentuan kadar nitrogen dalam cuplikan dalam cuplikan dengan metode mikro kjeldahl sesuai penjelasan pembimbing.  Mengoperasikan proses destruksi, destilasi mikro kjeldahl, dan dosimat sesuai  prosedur  Melakukan percobaan penentukan nitrogen atau protein dengan metode kjeldal di laboratorium sesuai prosedur.  Menghitung kadar nitrogen total atau protein dalam cuplikan berdasarkan hasil  percobaan. II. DASAR TEORI Destilasi kjeldahl berfungsi untuk menentukan kadar nitrogen total yang terkandung dalam cuplikan. Material atau bahan yang mengandung senyawa N seperti pupuk (urea, NPK, nitrat, ZA),  bahan maka nan, sayuran, buah-bua han, dan lain sebagainy a dapat ditetntuka n kadar nitrogennya atau kadar proteinnya. Penentuan kadar nitrogen ini melalui tiga tahapan proses pengerjaan, yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi. a) Destruksi Destruksi merupakan suatu proses penghancuran senyawa organik diubah menjadi senyawa anorganik. Material yang digunakan sebagai destruktor adalah asam sulfat pekat ditambah garam kjeldhahl sebagai katalis. Pada tahap Destruksi dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan, reaksinya sbb : 2CH 3 CH 2  NH 2 COOH + H 2 SO4 (NH 4 ) 2 SO 4  katalis

description

analisis kandungan protein dengan etode kjedahl, praktikum Analitik instrumen.polban

Transcript of Laporan Kjeldahl

Penentuan Kadar Nitrogen Total dengan Metode Kjeldahl

Penentuan Kadar Nitrogen Total dengan Metode Kjeldahl20

PENENTUAN KADAR NITROGEN TOTAL DENGAN METODE KJELDAHL1. TUJUAN PERCOBAAN Menjelaskan prinsip penentuan kadar nitogen atau protein dalam cuplikan dengan metoda mikro kjeldahl secara benar dan jelas. Menjelaskan tahapan proses penentuan kadar nitrogen dalam cuplikan dalam cuplikan dengan metode mikro kjeldahl sesuai penjelasan pembimbing. Mengoperasikan proses destruksi, destilasi mikro kjeldahl, dan dosimat sesuai prosedur Melakukan percobaan penentukan nitrogen atau protein dengan metode kjeldal di laboratorium sesuai prosedur. Menghitung kadar nitrogen total atau protein dalam cuplikan berdasarkan hasil percobaan.

1. DASAR TEORIDestilasi kjeldahl berfungsi untuk menentukan kadar nitrogen total yang terkandung dalam cuplikan. Material atau bahan yang mengandung senyawa N seperti pupuk (urea, NPK, nitrat, ZA), bahan makanan, sayuran, buah-buahan, dan lain sebagainya dapat ditetntukan kadar nitrogennya atau kadar proteinnya. Penentuan kadar nitrogen ini melalui tiga tahapan proses pengerjaan, yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi.1. DestruksiDestruksi merupakan suatu proses penghancuran senyawa organik diubah menjadi senyawa anorganik. Material yang digunakan sebagai destruktor adalah asam sulfat pekat ditambah garam kjeldhahl sebagai katalis. Pada tahap Destruksi dengan asam sulfat pekat dan dipanaskan, reaksinya sbb :

katalis2CH3CH2NH2COOH + H2SO4 (NH4)2SO4

Lamanya waktu destruksi bervariasi tergantung pada katalis yang digunakan (ini disesuaikan dengan produk/cuplikan yang diselidiki).1. Netralisasi/ DestilasiDestilasi adalah suatu proses pemisahan senyawa berdasarkan titik didih. Pada kasus ini, amunium sulfat ditambah larutan NaOH 30% bertujuan untuk membebaskan gas amoniak (NH3) dan dengan pemanasan atau destilasi akan dibebaskan sebagai destilat. Destilat (gas amoniak) yang terbentuk ditampung dalam larutan asam, misalnya asam borat (H3BO3) 2% atau H2SO4 encer yang telah diberi indikator campuran (mixed indicator). Larutan penampung ini berwarna merah muda (pink) dan akan berubah warna menjadi hijau muda karena terjadi reaksi asam borat dengan gas NH3. Reaksinya sebagai berikut :

(NH3)2SO4 + 2NaOH 2NH3 + Na2SO4 + 2H2O

NH3 + H3BO3 NH4+ + H2BO3- (merah muda)

1. TitrasiUntuk mengetahui jumlah asam borat yang bereaksi dengan gas amoniak yang terbentuk, maka larutan ini direaksikan dengan asam klorida dengan menggunakan metode volumetric atau titrasi. Titik ekivalen dicapai pada saat warna larutan berubah kembali menjadi merah muda atau warna sebelum asam borat digunakan sebagai penampung destilat. Jumlah mol Nitrogen yang bereaksi dengan asam dapat diukur dengan menitrasi asam borat yang berubah menajdi ion H2BO3- larutan HCl, reaksinya sbb :

H2BO3- + HCl H3BO3 + Cl-

Berdasarkan tahapan proses penentuan kadar nitrogen total dalam sampel dapat dijelaskan bahwa:Ekivalen asam klorida Ekivalen kadar nitrogen total

Reaksi pada perobaan ini

Jumlah persen (%) nitrogen total sampel

% N =

dengan :Va = volume asam klorida yang diperlukan untuk titrasi sampel (mL)Vo = volume asam klorida yang diperlukan untuk titrasi blangko (tanpa sampel) (mL)N = Konsentrasi asam klorida (N)14 = berat molekul nitrogenP = berat sampel dalam m gramKadar protein dalam sampel khususnya makanan

% protein = f x %N

f adalah faktor konversi kandungan N dalam suatu bahan makananNoJenis Bahan MakananFaktor Konversi (f)

1.Bir, Sirup, biji-bijian, ragi, makanan ternak, buah-buahan, teh, malt, anggur6.25

2.Beras5.95

3.Roti, gandum, makroni, bakmi5.70

4.Kacang tanah5.46

5.Kedelai5.75

6.Kenari5.18

7.Susu kental manis6.38

Apabila faktor konversi tidak diketahui, faktor 6,25 dapat digunakan . Faktor ini diperoleh dari fakta rata-rata nitrogen dalam protein adalah 16 %.Kadar Protein (%) = %N x 100/16= %N x 6,25III. METODE PERCOBAAN3.1 Alat dan Bahan3.1.1 AlatNoNama AlatSpesifikasiJumlah (buah)

1Seperangkat Alat Destruktor Buchi-1

2Seperangkat Alat Destilasi Kjedahl-1

3buret 50 ml1

4Neraca analitik-1

5Gelas kimia 500 ml1

6Gelas ukur 100 ml1

7Gelas kimia 50 ml1

8Labu takar250 ml1

9Magnet stirer-1

10Corong-1

11Pipet volume 25 ml 1

12Bola hisap-1

13Botol semprot-1

14Batang pengaduk-1

15Spatula-1

16Erlenmeyer 300 ml5

17Water jet vacuum-1

18Gelas kimia100 ml1

`19Hot plate-1

3.1.2 BahanNoNama BahanKonsentrasiJumlah

1Asam Sulfat98%80 ml

2Tembaga sulfat-3 gram

3Natrium sulfat-27 gram

4NaOH30%500 ml

5aquades-500 ml

6HCL0,1 N250 ml

7Indikator campuran-10 ml

8Indikator MM-5 ml

9Sampel (Susu Dancow bubuk)-2,25 gram

10Asam borat-8 gram

11Boraks-0,2 gram

3.2 Prosedur Percobaan

3.2.1 Pembuatan Asam Borat 2%

10 gram asam borat500 ml aquadest500 ml asam borat 2%@ 100 ml

3.2.2Standardisasi HCl

Sekitar 0,2gram boraksaquadestlarutkan

+ indikator titrasi dengan HCl 0,1 NCatat volume HCl lakukan perhitungan untuk menentukan konsentrasi standard HCl

3.2.3 Proses Destruksi

0,75 g1Sampel0,5 g1,0 gblanko22 batu didih dan 7,5 gram garam KjeldahlTutup dengan tutup nya dan hubungkan dengan jet pump Nyalakan air pada water jet pump vaccum

320 ml H2SO4 pekatLemari asam

Pindahkan ke alat pemanas dan putar tombol pada angka 8Tunggu dan amati sampai warna berwarna hijauPindahkan tabung ke rak semulaTunggu sampai dingin Matikan keran Kocok sampai homogen 100 mL aquadest Tunggu sampai suhu ruang dan lakukan destilasi

3.2.4 Proses Destilasi

Hubungkan air keran dengan alat destilasi

Simpan erlenmeyer berisi asam borat 2% pada keluaran destilat (penampung)Mengalirkan NaOH (buka katup A) sampai larutan pada tabung berwarna kehitamanBuka katup B dan C sampai volume erlenmeyer (penampung) 175 mLTutup katup B, amati larutanKeluarkan tabung destruksi panas dari alat destilasi menggunakan penjepit dan sarung tangan Bilas pipa dengan aquadest dan tutup katup C Tekan ON Tunggu 10 menit Pasang tabung destruktor pada alat destilasiTempat destruktorTempat penampung

3.2.5 proses Titrasi

Titrasi larutan blanko destilat dengan HCl yang telah distandardisasiCatat volume HCl yang ditambahkan

Ulangi proses Destilasi proses Titrasi dengan tabung destruktor II, III, dan IV

1. DATA PENGAMATAN4.1 Data SampelNoBerat Sampel (gr)Berat garam Kjedahl (gr)Volume asam sulfat (mL)Volume asam HCl (mL)

1 (Blanko)7.5200.5

20.49927.52016.1

30.72727.52016.5

40.95417.52023.1

4.2 Pengamatan VisualNoProsesGejala/Peristiwa selama proses

1Destruksi

Pencampuran sampel, garam kjeldahl, batu didih, dan asam sulfat pekat

Proses destruksi dengan pemanasan di dalam lemari asam

Perubahan warna larutan menjadi kehijauan ketika pemanasan

Proses pemanasan dihentikan ketika warna larutan dalam tabung berubah menjadi hijau tosca dan hijau muda seperti gambar diatas. ( Kiri ke kanan : Blanko, sampel1, sampel2, dan sampel3 )

Larutan dalam tabung yang telah dilakukan destruksi, penambahan aquades, dan homogenisasi.

2DestilasiAsam borat 2% di dalam erlernmeyer

Penambahan mixed indicator pada asam borat, merubah warna asam borat menjadi ungu. Setiap satu asam borat akan menjadi penampung destilat dari larutan dalam tabung destruksi.

Larutan NaOH 30% dimasukkan kedalam tangki pada bagian bawah alat destilasi.

Tabung destruktor dan larutan asam borat diletakkan pada posisi sesuai gambar diatas, lalu dilakukan destilasi

Proses destilasi dihentikan ketika penampung distilat (asam borat) akan menjadi hijau bening dan mencapai volume 175 ml serta larutan dalam tabung destruksi berubah menjadi hitam kecoklatan.

Destilasi larutan blanko, kolom desruktur berwarna coklat kehitaman sedangkan kolom destilat berwarna bening. Warna bening pada kolom destilat karena tidak ada reaksi antara asam borat dengan gas amoniak.

3TitrasiLarutan dalam penampung destilat lalu dititrasi dan warnanya berubah kembali menjadi ungu muda seperti warna semula sebelum dilakukannya destilasi.

1. PENGOLAHAN DATA5.1 Standardisasi HClPerhitungan konsentrasi HClBerat Boraks 1 = 0.1263 gram, Volume = 8.1 mL= 0,0081 LBerat Boraks 2 = 0.1095 gram, Volume = 6.8 Ml = 0,0068 L

Perhitungan Konsentrasi HClEkboraks= EkHCl = VHCl1 . NHCl1= 0,0081 L. NHClNHCl= 0,0819 N

Ekboraks= EkHCl = VHCl1 . NHCl1= 0,0068 L . NHClNHCl= 0,084 N

Konsentrasi HCl = = =0,0832 N

5.2 Perhitungan kadar Nitrogen pada SampelSampel = susu sapi bubukFaktor konversi (f) = 6,38 Untuk berat sampel = 0.4922 gram = 492.2 mgram% N = % N = % N = 3,7% Untuk berat sampel = 0.7272 gram = 727.2 mgram% N = % N = % N = 2,6 % Untuk berat sampel = 0.9541 gram = 954.1 mgram% N = % N = % N = 2,8%

5.3 Perhitungan Kadar Protein Sampel % protein = f x %NSample 1% protein= f x %N= 6.38 x 3,7 %= 23,54

Sample 2% protein = f x %N= 6.38 x 2,6%= 16,59Sample 3% protein= f x %N= 6.38 x 2,8%= 17,864 %

SampelBerat SampelVolume HCl% NFaktor konversi% Protein

10.492216.1 mL0.37%6.3823,54

20.727216.5 mL0.26%6.3816,59

30.954123.1 mL0.28%6.3817,864

Perolehan rata-rata %Protein pada sample susu Dancow rasa Full Cream%Protein= = = 19,33 %

5.4 Pembahasan

Nama: Wynne RaphaelaNIM: 131424027

Pada praktikum ini dilakukan penentuan kadar protein dalam bahan pangan berdasarkan kadar nitrogen total yang terkandung dalam bahan tersebut dengan menggunakan metode Kjeldahl. Analisis protein ini dapat menentukan tingkat kualitas protein apabila dipandang dari sudut gizi, serta menelaah protein yang merupakan salah satu bahan kimia secara biokimia, fisiologis, reologis dan enzimatis.Prinsip kerja dari metode kjeldahl adalah protein dalam suatu sampel didestruksi dengan menggunakan asam sulfat dan katalis (garam kejeldahl). Selanjutnya, hasil destruksi dinetralkan dengan menggunakan asam borat dan melalui destilasi. Kolom destilat adalah larutan asam borat, yang pada saat destilasi gas amoniak dari tabung destruksi akan berpindah ke kolom destilat (asam borat) dan akan merubah warna kolom destilat menjadi hijau muda akibat adanya reaksi antara gas amoniak dengan asam borat. Selanjutnya, kolom destilat dititrasi dengan HCL yang sudah diketahui konsentrasiya untuk menentukan kadar nitrogen yang dikandung dalam sampel.Pada praktikum ini, sampel yang digunakan adalah susu bubuk. Susu bubuk yang dimasukkan kedalam destruktor adalah sebanyak 0 gram (blanko) , 0.4992 gram, sample2 0.7272 gram, dan sample 3 sebesar 0.9541. Kemudian ke dalam labu, ditambahkan masing-masing 20 mL H2SO4 , tujuan dari ditambahkannya asam sulfat ini adalah untuk mengubah amonia menjadi amonium sulfat sehingga amonia dapat berubah menjadi ion nya. Kemudian dimasukkan garam kjeldahl sebanyak 7,5 gram. Fungsi dari garam kjeldahl ini adalah sebagai katalisDestruksi sampel bertujuan untuk mempercepat reaksi dan hidrolisis protein menjadi unsure C, H, O, N, S dan P. Proses destruksi akan menghasilkan karbondioksida (CO2), air (H2O) dan ammonium sulfat (( NH4)2SO4).Senyawa N + H2SO4 CO2 + H2O + (NH4)2SO4Pada saat proses destruksi lama kelamaan semua larutan sampel menjadi warna hijau. Sampel yang sudah didestruksi, akan didinginkan yang kemudian akan berwarna hijau bening agak tosca setelah ditambahkan aquades, lalu dilanjutkan dengan proses destilasi. Destilasi merupakan suatu proses memisahkan cairan maupun larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik didih. Tujuan dari proses destilasi adalah memisahkan zat yang akan dianalisa dengan cara memecah ammonium sulfat menjadi ammonia (NH3). Pemecahan tersebut melibatkan peran NaOH 30% yang ditambahkan kedalam kolom belakang alat destilasi kjeldahl sebanyak 500 ml. Penambahan NaOH bertujuan untuk mempercepat pelepasan ammonia dengan cara menciptakan suasana basa ( reaksi tidak dapat berlangsung dalam kondisi asam ). (NH4)2SO4 + 2NaOH 2NH3 + Na2SO4 + 2H2ONH3 dihasilkan dalam destilat berupa gas. Gas NH3 tersebut ditangkap oleh asam borat. Asam borat yang ditambahkan kedalam destilat sebanyak 100 ml sudah ditambahkan 2 tetes mixed indicator sehingga asam borat berwarna merah muda. Sesudah proses destilasi apabila sampel mengandung gas amoniak (NH3) akan bereaksi dengan asam borat di kolom destilat dan menimbulkan warna hijau muda bening, sedangkan larutan blanko (tidak mengandung gas amoniak) kolom destilasi (asam borat) menjadi tidak berwarna (bening). Reaksinya adalah sebagai berikut :2NH3 + H3BO3(NH4)2BO3 +H2Kolom destilat selanjutnya diuji dengan melakukan titrasi volumetric dengan HCL yang sudah distandardisasi. Berdasarkan standardisasi konsentrasi HCL yang didapat adalah 8, 32x10-5. Titik ekivalen totrasi adalah ketika larutan dalam kolom destilat berubah warna dari hijau muda bening menjadi merah muda kembali. Setelah melakukan titrasi, dapat diketahui kadar proteinnya yang tertuang dalam bentuk persen kadar nitrogen. Berikut adalah rumus menentukan kadar nitrogen :% Nitrogen = Selanjutnya, dari persen kadar nitrogen dapat diketahui kadar proteinnya dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:% Protein = % Kadar Nitrogen x FkKadar protein pada susu bubuk menurut literature adalah 26,03 %. Sedangkan menurut hasil praktikum , kadar protein pada sampel 1 adalah 2.3606%, sample2 1.6588 %, dan sample 3 sebesar 1.7864%. rata-rata kadar protein sampel adalah 1.9352 %. Apabila dibandingkan dengan literatur, didapatkan bahwa hasil praktikum berbeda jauh nilainya dibandingkan dengan literature. Kemungkinan perbedaan tersebut disebabkan oleh kelemahan metode Kjeldahl yang memiliki ketelitian rendah.

Nama: Ridha N. DarmawanNIM: 131424029 Analisis protein Kjedahl adalah salah satu pengujian kadar protein dalam sample dengan cara menambahkan suatu katalis yang disebut garam Kjedahl. Analisa ini berlangsung dengan 3 tahapan, yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi. Destruksi berfungsi untuk menguraikan senyawa organic menjadi anorganik, destilasi berfungsi untuk memisahkan amoniak dalam sample, dan titrasi untuk mengukur besarnya kandungan amoniak dalam sample yang tertampung dalam asam borat yang telah ditambahkan mixed indicator. Garam kjedahl adalah garam yang dibuat dari campuran CuSO4 dan (NH4)2SO4 dengan besar perbandingan (1:9). Garam kjedahl ini berfungsi untuk menaikkan titik didih H2SO4 dalam proses destruksi. Sehingga, proses destruksi berlangsung lebih cepat. Pada tahap destilasi disaat dilakukan penambahan NaOH, terjadi perubahan warna larutan dari hijau menjadi hitam. Ini dikarenakan adanya pembentukan Na2SO4 yang berwarna hitam yang berasal dari sulfur yang dikandung oleh ion sulfat. Pada saat titrasi penentuan konsentrasi HCl, tidak digunakan volume aquadest yang terukur. Karena pada saat mencapai titik ekuivalen, kedua ekuivalen akan sama dan ekuivalen boraks bisa didapatkan dari rumus .

1. KESIMPULANDari hasil praktikum analisa protein menggunakan metode Kjedahl, praktikan telah: Dapat menjelaskan prinsip penentuan kadar nitogen atau protein dalam cuplikan dengan metoda mikro kjeldahl secara benar dan jelas. Dapat menjelaskan tahapan proses penentuan kadar nitrogen dalam cuplikan dalam cuplikan dengan metode mikro kjeldahl sesuai penjelasan pembimbing. Dapat mengoperasikan proses destruksi, destilasi mikro kjeldahl, dan dosimat sesuai prosedur Dapat melakukan percobaan penentukan nitrogen atau protein dengan metode kjeldahl di laboratorium sesuai prosedur. Dapat menghitung kadar nitrogen total atau protein dalam cuplikan berdasarkan hasil percobaan dengan perolehan hasil %protein rata-rata pada sample susu Dancow bubuk rasa Full Cream sebesar 19,33 %.

1. DAFTAR PUSTAKAAnonim. Laporan Praktikum Penentuan Kadar Nitrogen. http://see-around-theworld.blogspot.com/2011/11/laporan-praktikum-penentuan-kadar.html.(Diakses 1 juni 2014 pukul 16.56 WIB)Anonim. Kjeldahl Method. http://en.wikipedia.org/wiki/Kjeldahl_method. (Diakses 1 juni 2014 pukul 17.10 WIB)

LAMPIRAN

Pelarutan asam borat dengan pemanasanalat destilasi kjeldahl

Boraks yang sudah diberi indicator MMUntuk standardisasi HCL