Laporan Kimia instrumen

download Laporan Kimia instrumen

of 14

Transcript of Laporan Kimia instrumen

Nama : Muhammad Sani Pratama Kelas : XII AK 3

Judul Laporan Tanggal percobaan Tanggal Laporan Tujuan Percobaan

: Penentuan [KNO3] Metode Spektrofotometri UV 10 (genesys) : 13 Mei 2011 : 20 Mei 2011 : Dapat melakukan percobaan penetapan kurva kalibrasi & konsentrasi kalium nitrat Dapat menentukan kurva kalibrasi & konsentrasi kalium nitrat : Sejulaha tetentu larutan kalium nitrat yang akan di tentukan konsentrasinya di tetapkan panjang gelombang maksimumnya dari larutan stanadar yanga mewakili. Perhitungan konsentrasi didapat dari grafik hubungan absorbans versus konsentrasi larutan pada panjang gelombang maksimum. :

Prinsip Dasar

Teori dasar

Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube. Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda. Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum Lambert-Beer, yaitu :

A=

log ( Io / It )

= abc

Keterangan : Io = Intensitas sinar datang It = Intensitas sinar yang diteruskan a = Absorptivitas b = Panjang sel/kuvet c = konsentrasi (g/l) A = Absorban Spektrofotometri merupakan bagian dari fotometri dan dapat dibedakan dari filter fotometri sebagai berikut : 1. Daerah jangkauan spektrum Filter fotometr hanya dapat digunakan untuk mengukur serapan sinar tampak (400-750 nm). Sedangkan spektrofotometer dapat mengukur serapan di daerah tampak, UV (200-380 nm) maupun IR (> 750 nm). 2. Sumber sinar Sesuai dengan daerah jangkauan spektrumnya maka spektrofotometer menggunakan sumber sinar yang berbeda pada masing-masing daerah (sinar tampak, UV, IR). Sedangkan sumber sinar filter fotometer hanya untuk daerah tampak. 3. Monokromator Filter fotometere menggunakan filter sebagai monokrmator. Tetapi pada spektro digunakan kisi atau prisma yang daya resolusinya lebih baik. 4. Detektor - Filter fotometer menggunakan detektor fotosel - Spektrofotometer menggunakan tabung penggandaan foton atau fototube.

Komponen utama dari spektrofotometer yaitu : 1. 1. Sumber cahaya Untuk radisi kontinue : Untuk daerah UV dan daerah tampak : Lampu wolfram (lampu pijar) menghasilkan spektrum kontiniu pada gelombang 320-2500 nm. Lampu hidrogen atau deutrium (160-375 nm) Lampu gas xenon (250-600 nm)

Untuk daerah IR Ada tiga macam sumber sinar yang dapat digunakan : Lampu Nerst,dibuat dari campuran zirkonium oxida (38%) Itrium oxida (38%) dan erbiumoxida (3%) Lampu globar dibuat dari silisium Carbida (SiC). Lampu Nkrom terdiri dari pita nikel krom dengan panjang gelombang 0,4 20 nm Spektrum radiasi garis UV atau tampak : Lampu uap (lampu Natrium, Lampu Raksa) Lampu katoda cekung/lampu katoda berongga Lampu pembawa muatan dan elektroda (elektrodeless dhischarge lamp) Laser 1. 2. Pengatur Intensitas Berfungsi untuk mengatur intensitas sinar yang dihasilkan oleh sumber cahaya agar sinar yang masuk tetap konstan. 1. 3. Monokromator Berfungsi untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis sesuai yang dibutuhkan oleh pengukuran

Macam-macam monokromator : - Prisma - kaca untuk daerah sinar tampak - kuarsa untuk daerah UV - Rock salt (kristal garam) untuk daerah IR - Kisi difraksi Keuntungan menggunakan kisi : - Dispersi sinar merata - Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama - Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum 1. 4. Kuvet Pada pengukuran di daerah sinar tampak digunakan kuvet kaca dan daerah UV digunakan kuvet kuarsa serta kristal garam untuk daerah IR. 1. 5. Detektor Fungsinya untuk merubah sinar menjadi energi listrik yang sebanding dengan besaran yang dapat diukur. Syarat-syarat ideal sebuah detektor : Kepekan yang tinggi Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi Respon konstan pada berbagai panjang gelombang. Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi. Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.

Macam-macam detektor : - Detektor foto (Photo detector) Photocell Phototube Hantaran foto Dioda foto Detektor panas 1. 6. Penguat (amplifier) Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar dapat dibaca oleh indikator. 1. 7. Indikator Dapat berupa : Recorder Komputer

Spektrofotometri UV (ultraviolet) Spektrofotometer UV-Vis

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optik dan elektronika serta sifat-sifat kimia fisiknya dimana detektor yang digunakan secara langsung dapat mengukur intensitas dari cahaya yang dipancarkan (It) dan secara tidak langsung cahaya yang diabsorbsi (Ia), jadi tergantung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorb (serap) oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawaan atau warna terbentuk. Alat ini mempunyai dua sumber cahaya (Sinar ultra ungu dan sinar tampak). Masing-masing sumber cahaya dipergunakan untuk penentuan kandungan aromatik dan senyawa anionik dalam sampel. Inti dari pekerjaan dengan spektrofotometer UV-Vis adalah SINAR. dimana sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu lampu wolfram untuk sinar Visible (sinar tampak = 38 780nm) dan lampu deuterium untuk sinar Ultra Violet (180-380nm). Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi

spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benarbenar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding (Khopkar SM,1990). Suatu grafik yang menghubungkan antara banyaknya sinar yang diserap dengan frekuensi (panjang gelombang) sinar merupakan spektrum absorpsi. Transisi yang dibolehkan untuk suatu molekul dengan struktur kimia yang berbeda adalah tidak sama sehingga spektra absorpsinya juga berbeda. Dengan demikian, spektra dapat digunakan sebagai bahan informasi yang bermanfaat untuk analisis kualitatif. Banyaknya sinar yang diabsorpsi pada panjang gelombang tertentu sebanding dengan banyaknya molekul yang menyerap radiasi, sehingga spektra absorpsi juga dapat digunakan untuk analisis kuantitatif ( Rohman, Abdul 2007). Semua molekul dapat mengabsorpsi radiasi daerah UV-Vis karena mereka mengandung elektron, baik sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih tinggi (Underwood, 2002). Hukum Lambert Beer Hukum Lambert Beer digunakan untuk radiasi monokromatik, dimana absorbansi sebanding dengan tebal medium (b) dan konsentrasi (c) senyawa yang mengabsorbsi. Hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : A = a.b.c Dimana a adalah faktor kesebandingan yang disebut absorptivitas. Besarnya dan ukuran daria tergantung pada satuan untuk b dan c. Untuk larutan dari senyawa yang mengabsorpsi,b sering diberikan dalam centimeter dan c dalam gram per Liter. Maka absorptivitas dalam satuan L.g-1.cm-1 (Skoog, DA, 1996). Ketika persamaan (2.1) dinyatakan dalam mol per liter dan tebal medium dalam centimeter, absorptivitas disebut molar absorptivitas dan diberi simbol khusus yaitu ?. Jadi, ketika badalah centimeter dan c dalam mol per Liter maka persamaannya adalah sebagai berikut : A = ?.b.c Dimana dalam satuan L.mol-1.cm-1 Keterbatasan Hukum Lambert Beer Beberapa pengecualian ditemukan untuk menyamaratakan absorbansi sebagai garis lurus. Di sisi lain, penyimpangan dari perbandingan langsung diantara absorbansi dan konsentrasi ketika b adalah konstan seringkali ditemukan. Beberapa penyimpangan ini adalah dasar dan menunjukkan keterbatasan yang nyata dari hukum ini (Skoog, DA, 1996). Instrumentasi untuk Spektrofotometri Spektrofotometer adalah suatu instrumen untuk mengukur transmitan / absorbans suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang, pengukuran terhadap sederetan sampel pada suatu panjang gelombang tunggal.

Tipe Instrumen Spektrofotometer Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu single-beam dandoublebeam. gambar Single-beam instrument dan Double-beam instrument 1. Single-beam instrument Single-beam instrument dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang tunggal. Single-beam instrument mempunyai beberapa keuntungan yaitu sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan keuntungan yang nyata. Beberapa instrumen menghasilkan single-beam instrument untuk pengukuran sinar ultra violet dan sinar tampak. Panjang gelombang paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800 sampai 1000 nm (Skoog, DA, 1996). 2. Double-beam instrument Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 sampai 750 nm.Doublebeam instrument dimana mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan cermin yang berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati larutan blangko dan sinar kedua secara serentak melewati sampel, mencocokkan fotodetektor yang keluar menjelaskan perbandingan yang ditetapkan secara elektronik dan ditunjukkan oleh alat pembaca (Skoog, DA, 1996). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis spektrofotometri UV-Vis Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis dengan spektrofotometri UV-Vis terutama untuk senyawa yang semula tidak berwarna yang akan dianalisis dengan spektrofotometri visibel karena senyawa tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi senyawa yang berwarna. Berikut adalah tahapan-tahapan yang harus diperhatikan : Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-Vis Hal ini perlu dilakukan jika senyawa yang dianalisis tidak menyerap pada daerah tersebut. Cara yang digunakan adalah dengan merubah menjadi senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi tertentu. Pereaksi yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu , reaksinya selektif dan sensitif, reaksinya cepat, kuantitatif, dan reprodusibel, hasil reaksi stabil dalam jangka waktu yang lama, dan waktu operasional. Cara ini biasa digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau pembentukan warna. Tujuannya adalah untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil. Waktu operasional ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan absorbansi larutan. Pemilihan panjang gelombang Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Ada beberapa alasan mengapa harus menggunakan panjang gelombang maksimal, yaitu yang pertama, pada panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang maksimal tersebut, perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Kedua disekitar panjang gelombang maksimal, bentuk kurva absorbansi datar dan pada kondisi tersebut hukum lambert-beer akan terpenuhi.Dan yang ketiga jika dilakukan pengukuran ulang maka kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali, ketika digunakan panjang gelombang maksimal (Rohman, Abdul, 2007). Keuntungan Spektrofotometer Keuntungan dari spektrofotometer adalah yang pertama penggunaannya luas, dapat digunakan untuk senyawa anorganik, organik dan biokimia yang diabsorpsi di daerah ultra lembayung atau daerah tampak. Kedua sensitivitasnya tinggi, batas deteksi untuk mengabsorpsi pada jarak 10-4 sampai 10-5 M. Jarak ini dapat diperpanjang menjadi 10-6 sampai 10-7 M dengan prosedur modifikasi yang pasti. Ketiga selektivitasnya sedang sampai tinggi, jika panjang gelombang dapat ditemukan dimana analit mengabsorpsi sendiri, persiapan pemisahan menjadi tidak perlu. Keempat, ketelitiannya baik, kesalahan

relatif pada konsentrasi yang ditemui dengan tipe spektrofotometer UV-Vis ada pada jarak dari 1% sampai 5%. Kesalahan tersebut dapat diperkecil hingga beberapa puluh persen dengan perlakuan yang khusus. Dan yang terakhir mudah, spektrofotometer mengukur dengan mudah dan kinerjanya cepat dengan instrumen modern, daerah pembacaannya otomatis (Skoog, DA, 1996). Komponen-komponen Pada spektrofotometer Hal kedua yang diperlukan adalah pembaur cahaya yang kerennya disebut monokromator yang di video memberikan sinar pelangi, karena dari sana lah kemudian kita bisa memilih panjang gelombang yang diinginka/diperlukan. Pada video yang diperlihatkan sinar tampak atau untuk spektro visible, tapi untuk UV pun kerjanya sama, hanya saja tidak akan terlihat oleh mata kita. Hal ketiga adalah tempat sampel atau kuvet, pada praktikum tempat meletakan kuvet ada dua karena alat yang dipakai tipe double beam, disanalah kita menyimpan sample dan yang satu lagi untuk blanko. Keempat adalah detektor atau pembaca cahaya yang diteruskan oleh sampel, disini terjadi pengubahan data sinar menjadi angka yang akan ditampilkan pada reader (komputer). Komponen lain yang nampak penting adalah cermin-cermin dan tentunya slit (celah kecil) untuk membuat sinar terfokus dan tidak membaur tentunya, jadi satu hal penting dalam pekerjaan dengan spektrofotometer Uv-Vis adalah harus dihindari adanya cahaya yang masuk ke dalam alat, biasanya pada saat menutup tenpat kuvet, karena bila ada cahaya lain otomatis jumlah cahaya yang diukur menjadi bertambah. Yang perlu dikalibrasi adalah panjang gelombang dan absorbansi Kalibrasi Panjang gelombang Dengan menggunakan filter gelas holium oksida yang memupnyai panjang gelombang acuan (nm) : Kemudian pasang filter gelas holium oksida pada kompartemen sampel dan kompartemen pembanding dibiarkan kosong (udara), dan yang terakhir Scan spektrum serapan holium oksida, bandingkan panjang gelombang spektrum yang diperoleh dengan data panjang gelombang acuan. Kalibrasi Absorbans Mula-mula buat larutan kalium dikromat 50 + 0,5 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat (larutan A) ekmudian buat larutan kalium dikromat 100 + 1 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat (larutan B), dan buat larutan 0,005 mol/L asam sulfat sebagai pembanding dan bandingkan hasilnya dengan data acuan (+ 2%) Refraktometer Refraktometer Kadar Gula H-UR-301 HEALTH (0-32 BRIX), adalah alat untuk mengukur konsentrasi cairan solusi berdasarkan index refraksi. Semua konsentrat air dapat membuat cahaya berbelok berdasarkan hukum fisika SNELLIUS mengenai index bias cahaya melewati suatu medium. Index bias cahaya akan meningkat seiring dengan meningkatnya kadar konsentrat suatu cairan. Refractometer adalah instrument optik yang presisi, dengan bentuk kompak, ringan, halus dan mudah digunakan. Refractometer H-UR-103 dapat digunakan untuk mengukur konsentrat gula dalam juice, minuman kopi, minuman coklat, soft drink, saus tomat, cairan pembersih dan lain-lain. Spesifikasi:

y y y y y

Scale range: 0 to 32 % Brix Minimum scale: 0,2 % akurasi: 0.2% Size: 26 x 40 x 190 mm Harga Rp. 1.500.000,-

Refraktometer Kadar Salinitas (Kadar garam) H-UR-201 HEALTH (0-100 )adalah refractometer untuk mengukur kadar garam air laut, dan mengecek kadar garam makanan. Spesifikasi: y Scale range : 0 to 100 y Minimum scale: 0.1 y Accuracy: 0.1 y Size: 26 x 40 x 190 mm y Harga Rp. 1.500.000,Refraktometer kadar protein serum dan urine H-UR-302, adalah refractometer yang mempunyai 3 skala. Skala 1 adalah protein serum (g/dl), skala 2 adalah urine specific gravity, skala 3 adalah indek refraksi. Spesifikasi: y Measuring range: 0-12 g/dl, 1.000-1.050 sg, 1.3330-1.36000 RI y Minimum scale: 0.2 g/dl, 0.002 sg, 0.00025 RI y Ukuran: 26 x 40 x 170 mm y Harga Rp. 1.500.000,Refraktometer kadar alkohol H-UR-501, adalah alat yang digunakan mengukur kadar alcohol dalam air, anggur dan wine. Spesifikasi: y Measuring range: 0 80 % w/w y Minimum scale: 1 % y Size: 26 x 40 x 190 mm y Harga Rp. 1.500.000,-

Alat dan Bahan: Alat: 1. Spektrofotometri UV 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Gelas kimia 100 ml Buret mikro 10 ml Botol semprot Labu ukur 100 ml Pipet tetes Kuvet Rak kuvet

Bahan: 1. Larutan KNO3

Langkah Kerja 1. 2. 3. 4. 5. 6. Di keringkan sejumlah KNO3 pa pada suhu 1100C selama 2-3 jam. Di diginkan dalam eksikator. Lalu di buatlarutan induk KNO3 10000 ppm Dari larutan induk tersebut di buat konsentrasi larutan KNO3 1000, 2000, 3000, dan 4000 ppm Ditentukan panjang gelombang maks diantara 240-350 nm dengan standar yang mewakili. Di ukur absorban standar dan sampel pada panjang gelombang maks yang di dapat. Tentukan konsentrasi sampel.

Data Pengamatan Reaksi : KNO3(s) H2O KNO3 (aq) Data Penimbangan: Masa alat + Zat : 17,9868 Masa alat Masa Zat : 17,4859 : 0,5009

Pembuatan Larutan Standar : 2000 ppm dalam labu ukur 25 ml Volume larutan induk yang di pipet = 2000ppm x 25 ml 10.000ppm = 5 ml

3000 ppm dalam labu ukur 25 ml Volume larutan induk yang di pipet = 3000ppm x 25 ml 10.000ppm = 7,5 ml

4000 ppm dalam labu ukur 25 ml Volume larutan induk yang di pipet = 4000ppm x 25 ml 10.000ppm = 10 ml

Gambar Alat Dan Keterangan Tentang Alat. 1.Rentang panjang gelombang 190 - 1100nm 2.Fotometrik linier jangkauan hingga di 3.5 A - 260nm 3.Spectral Bandwidth 1.8nm 4.Konektivitas usb 5.Desain dual optik balok mendeteksi referensi internal 6.Detektor foto dioda silikon dual 7.Keypad tertutup membran dengan tombol respon taktil 8.Sumber cahaya lampu xenon flash ( khas 5 taun; 3 taun dijamin) 9.Grafis dengan lampu latar layar lcd 9.7 x 7.1cm ( 3.8 x 2.8 in.) 10.Kebutuhan daya 100/ 240V 50/ 60Hz, dipilih secara otomatis 11.Cahaya melenceng < 0.08% T at 220, 340nm ( NaI, NaNO2) < 1

Pembahasan 1. Kuvet yang di gunakan pada spektrofotometri UV Visible terbuat dari kuarsa. Kuvet ini memiliki kualitas yang lebih baik dan penyerapan yang di lakukan hanya sedikit jika di bandingkan dengan kuvet yang terbuat dari gelas dan pelastik. Kuvet yang terbuat dari kaca memiliki kelemahan yaitu mudah pecah, namun tidak mudah tergores, sedangkan kuvet yang terbuat dari silica memiliki kelemahan mudah tergores namun tidak mudah pecah. Pada saat memegang kuvet silika yang di gunakan pada spektrofotometer UV-Visible pun berbeda dengan kuvet kaca spektrofotometer lain. Pada kuvet ini ada bagian yang kassar, dan ada pula yang halus, hal ini bertujuan agar bagian kasar adalah tempat kita memegang kuvet, namun bagian yang halus adalah tempat cahaya masuk, jika bagian halus di pegang ketika kita hendak memasukan kuvet dalam spektro di takutkan kotoran yang ada di tangan kita dapat mengganggu pengukuran sehingga hasil pengukuran yang didapat tidak baik. 2. Spektrofotometer memiliki 2 buah lampu yaitu lampu deuterium dan lampu wolfram Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atom deuterium mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Nama deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteros, yang berarti dua , mengacu pada intinya yang memiliki dua pertikel. Wolfram merupakan salah satu unsur kimia, dalam tabel periodik unsur wolfram termasuk golongan unsur transisi tepatnya golongan VIB atau golongan 6 dengan simbol W dan nomor atom 74. Wolfram digunakan sebagai lampu pada spektrofotometri tidak terlepas dari sifatnya yang memiliki titik didih yang sangat tinggi yakni 5930 C.

3. Faktor-faktor yang menyebabkan kurva absorbansi vs konsentrasi tidak linear: y Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat pembentuk warna Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa, namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan).

y y

Kesimpulan :

1. Dapat menentukan konsentrasi KNO3 dan kurva kalibrasi menggunakan alat spektrofotometer UV 10 Genesys. 2. Didapat hubungan antara absorbans dengan konsentrasi sampel KNO3 dari grafik adalah 3257ppm dan panjang gelombang maksimum adalah 302nm.

Daftar Pustaka :

y y y y

Olson E Robert (et al) . 1988. PENGETAHUAN GIZI MUTAKHIR. Jakarta : Gramedia Satiadarma, Kosasih. 2004. ASAS PENGEMBANGAN PROSEDUR ANALISIS edisi pertama. Surabaya : Airlangga University Press Vogel (refisi) Svela, G. 1995.BUKU TEKS ANALISIS ANORGANIK KUALITATIF MAKRO DAN SEMI MIKRO edisi 5. Jakarta Basset J. dkk 1994, Buku Ajar Vogel : Analisis Kuantitatif Anorganik Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC