LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2019 DAN 31 … · laporan keuangan konsolidasian pt...
Transcript of LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2019 DAN 31 … · laporan keuangan konsolidasian pt...
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AND FOR THE PERIOD ENDED MARCH 31, 2019 AND DECEMBER 31, 2018
PT INDOFARMA ( PERSERO ) Tbk
AND SUBSIDIARY
Head Office & factory :
Jl. Indofarma No. 1 Cikarang Barat 17530
PO Box : 4111/JKT 10041 Indonesia
Telephon : ( 021 ) 88323971 , 88353975
Fax : ( 021 ) 88323972/73
Homa Page : http\\www.indofarma.co.id
E-mail : [email protected]
( Un Audited )
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018
MARCH 31, 2019 AND MARCH 31, 2018
DAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2019 DAN 31 DESEMBER 2018
DAFTAR ISI Hal./Page
CONTENTS
Pernyataan Direksi Board of Directors’ statement
Laporan Keuangan Financial Statements
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidates Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Konsolidasian
3 Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas
Konsolidasian
4 Consolidated Statements of Changes in
Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
Konsolidasian
6 Consolidated Notes to the Financial Statements
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 MARET 2019 DAN 31 DESEMBER 2018 MARCH 31, 2019 And DECEMBER 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
Catatan
/ Notes
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31 , 2018
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 4,37,39 16.599.162.656 129.324.891.466 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 37,39 Trade receivables
- Pihak Berelasi 5 6.442.205.097 6.946.762.613 - Related parties
- Pihak Ketiga 5 177.011.181.235 163.737.603.056 - Third parties
Piutang lain-lain 6 91.414.924.326 90.672.820.413 Other Receivables
Persediaan 7 252.576.990.499 215.494.611.892 Inventories
Pajak dibayar dimuka 8 222.057.064.293 220.432.459.071 Prepaid taxes
Uang muka dan biaya dibayar dimuka 9 55.670.569.430 40.883.958.822 Advances and prepayments
Jumlah Aset Lancar 821.772.097.536 867.493.107.334 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS
Aset keuangan tersedia untuk dijual 10 6.015.585.955 6.015.585.955 Available-For-Sale financial asset
Investasi pada entitas asosiasi 11 356.141.860 462.309.825 Investment in associate
Aset pajak tangguhan 35 51.106.524.894 44.988.140.008 Deferred tax assets
Aset tetap 12 480.428.074.657 496.765.557.301 Property, Plant and Equipment
Properti Investasi 13 13.712.834.973 13.756.470.446 Investment Property
Aset Tidak Lancar yang akan Ditinggalkan 14 2.722.557.116 2.758.363.813 Abandoned Non-Current Assets
Aset Tak berwujud 15 18.899.762.072 3.085.931.594 Intangible Assets
Aset Tidak lancar lainnya 16 6.964.888.709 7.025.142.299 Other Non- Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 580.206.370.236 574.857.501.241 Total Non Current Assets
JUMLAH ASET 1.401.978.467.772 1.442.350.608.576 TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to the consolidatedmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari financial statements are an integral part of theselaporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements taken as a whole.
Halaman 1 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2018 Dan 2017 DECEMBER 31, 2018 And 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
Catatan
/ Notes
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Pinjaman bank jangka pendek 17,39 481.172.846.483 507.583.619.086 Short term bank loans
Bagian surat berharga yang diterbitkan Current portion of medium
jatuh tempo dalam satu tahun 23 - - term notes
Utang usaha 39 Trade payables
- Pihak berelasi 18 9.559.026.756 9.203.750.855 - Related parties
- Pihak ketiga 18 187.336.260.574 204.358.052.185 - Third parties
Uang Muka Penjualan 19 17.325.540.805 20.387.486.410 Advances from customers
Utang pajak 20 49.200.775.944 53.148.506.208 Taxes payables
Biaya yang masih harus dibayar 21 57.946.536.090 18.687.002.393 Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja jangka
pendek 24 8.182.674.474 13.869.415.632 Short term employee benefit
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 810.723.661.126 827.237.832.768 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Pinjaman bank jangka panjang 22 46.948.368.688 50.758.555.512 Long term bank loans
Kewajiban imbalan pasca kerja 25 69.432.435.796 67.707.360.439 Post-employment benefit obligation
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 116.380.804.484 118.465.915.951 Total Non Current Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 927.104.465.610 945.703.748.719 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA EQUITY ATTRIBUTABLE TO
PEMILIK ENTITAS INDUK OWNERS OF THE PARENT ENTITY
Modal saham Share capital
Modal dasar - 10.000.000.000 saham, Authorized - 10,000,000,000 shares,
Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and fully paid
sebanyak 3.099.267.500 lembar saham 3,099,267,500 shares
dengan nilai nominal Rp100 per lembar 27 309.926.750.000 309.926.750.000 with par value Rp100 per share
Tambahan modal disetor 28 81.120.060.644 81.120.060.644 Additional paid-in capital
Saldo laba: Retained earnings:
Ditentukan penggunaannya 1.271.553.449 1.271.553.449 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya Unappropriated
(Sejak 30 September 2011 dimana defisit (From September 30, 2011, its deficit
sebesar Rp57.661.903.925 telah amounted to Rp57,661,903,925 has
dieliminasi melalui been eliminated by
kuasi -reorganisasi) 82.504.473.011 104.277.217.486 Quasi-reorganization)
Keuntungan belum direalisasi atas Unrealized gain on available for sale
aset keuangan tersedia untuk dijual 50.585.449 50.585.449 financial assets
Total ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to owners
kepada pemilik entitas induk 474.873.422.553 496.646.167.028 of the parent entity
Kepentingan Non Pengendali 26 579.609 692.828 Non-Controlling Interests
JUMLAH EKUITAS 474.874.002.162 496.646.859.856 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.401.978.467.772 1.442.350.608.576 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to the consolidatedmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari financial statements are an integral part of theselaporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements taken as a whole.
Halaman 2 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
KONSOLIDASIAN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2019 DAN 2018 FOR THE YEARS ENDED MARCH 31, 2019 AND 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
Catatan/
Notes
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Maret 2018/
March 31, 2018
Penjualan bersih 29 136.266.635.802 148.947.262.044 Net sales
Beban pokok penjualan 30 87.046.127.004 87.111.969.558 Cost of goods sold
LABA BRUTO 49.220.508.798 61.835.292.486 GROSS PROFIT
Beban penjualan 31 34.137.812.344 41.007.144.755 Selling expenses
Beban umum dan administrasi 32 31.390.360.181 23.545.414.537 General and administrative expenses
Kerugian (keuntungan) lain-lain Neto 34 191.572.773 (5.023.317.060) Other expense (income) - net
LABA (RUGI) USAHA (16.499.236.500) 2.306.050.254 OPERATING PROFIT (LOSS)
Beban keuangan 33 11.392.081.348 13.665.860.183 Finance expenses
Bagian rugi (laba) dari entitas asosiasi 11 - Share in Net Profit of Associate
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (27.891.317.848) (11.359.809.929) PROFIT (LOSS) BEFORE TAX
`
Beban Pajak Penghasilan Income Taxes Expense
Pajak Kini 35a - (593.993.958) Current tax expense
Pajak Tangguhan 35b 6.118.384.893 3.468.228.201 Deferred tax benefit
Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak 6.118.384.893 2.874.234.243 Total benefit - net
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (21.772.932.956) (8.485.575.686) PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF (21.772.932.956) (8.485.575.686) TOTAL COMPREHENSIVE PROFIT (LOSS)
TAHUN BERJALAN FOR THE YEAR
Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Profit (Loss) attributable to:
Pemilik entitas induk (21.772.819.737) (8.485.656.463) Owners of the Parent
Kepentingan nonpengendali 26 (113.219) 80.777 Non-controlling interests
Total Comprehensive profit (loss) attributable
to:
Pemilik entitas induk (21.772.819.737) (8.485.656.463) Owners of the Parent
Kepentingan nonpengendali (113.219) 80.777 Non-controlling interests
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM (7,03) (2,74) PROFIT (LOSS) PER SHARE
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to the consolidated
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari financial statements are an integral part of these
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements taken as a whole.
Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan
Kepada:
Halaman 3 Page
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITYUNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 MARET 2019 DAN 2018 FOR THE PERIOD ENDED MARCH 31, 2019 AND 2018(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
27, 28 309.926.750.000 81.120.060.644 50.585.449 1.271.553.449 134.039.681.862 526.408.631.404 1.266.298 526.409.897.702
26 (8.485.656.463) (8.485.656.463) 80.777 (8.485.575.686) Profit (loss) for the year
Saldo per 31 Maret 2018 27, 28 309.926.750.000 81.120.060.644 50.585.449 1.271.553.449 125.554.025.399 517.922.974.941 1.347.075 517.924.322.016
Saldo per 1 Januari 2019 27, 28 309.926.750.000 81.120.060.644 50.585.449 1.271.553.449 104.277.217.486 496.646.167.028 692.828 496.646.859.856 - - - -
Laba (rugi) tahun berjalan 26 - - - - (21.772.932.956) (21.772.932.956) (113.219) (21.773.046.175) Profit (loss) for the year
Saldo per 31 Maret 2019 27, 28 309.926.750.000 81.120.060.644 50.585.449 1.271.553.449 82.504.284.530 474.873.234.072 579.609 474.873.813.681 Balance, March 31 ,2019
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an integraltidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Hal 4 page
Saldo per 1 Januari 2018 Balance as January 1, 2018
Laba (rugi) tahun berjalan
Balance, December 31 ,2018
Total Ekuitas
Diatribusikan Ke
Pemilik Induk/ Total
Equity Attributable
to Owner of the
Parents
Kepentingan
Non-
Pengendali/
Non-
Controlling
Interest
Total Ekuitas /
Total Equity
Ditentukan
Penggunaannya /
Appropriated
Tidak Ditentukan
Penggunaannya /
Unappropriated
Saldo Laba / Retained Earnings
Catatan
/ Notes
Modal Disetor /
Fully Paid Capital
Tambahan Modal
Disetor /
Additional Paid
in Capital
Keuntungan
Aset
Keuangan/
Unrealized
gain on
Available for
Sale
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
31 Maret 2019/
March 31 , 2019
31 Maret 2018/
March 31 , 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 137.124.278.719 142.257.529.837 Cash receipts from customers
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (244.334.735.990) (354.941.581.641) Cash paid to suppliers and employees
Pembayaran bunga (11.392.081.348) (13.665.860.183) Interest paid
Penerimaan restitusi pajak 48.621.845.631 - Receipts from tax refund
(69.980.692.988) (226.349.911.987) Net cash generated from (used in) operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Penerimaan penghasilan bunga simpanan 210.470.397 401.443.744 Interest received from bank deposit
Hasil penjualan aset tetap 16.650.000 - Proceeds from sale of fixed asset
Pembelian Aset Tetap (343.659.120) (13.138.654.401) Purchases of fixed asset
Pembelian Aset Lain-lain (12.402.549.672) - Purchases of other asset
Kas Bersih digunakan untuk aktivitas investasi (12.519.088.395) (12.737.210.657)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan Pinjaman Jangka Pendek 75.951.876.293 866.939.716.204 Receipts from Short-term Loan
Penerimaan Pinjaman Jangka Panjang - - Receipts from Long-term Loan
Pembayaran Pinjaman Jangka Pendek (106.172.835.720) (792.502.120.428) Payments of Short-term Loan
Penerimaan (Pembayaran) Pinjaman Jangka Panjang - - Receipts (Payments) of Long-term Loan
Penerbitan (Pelunasan) Utang Jangka Menengah - - Issuance (Payment) of Medium Term Notes
(30.220.959.427) 74.437.595.776
(112.720.740.810) (164.649.526.868)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 129.324.891.466 182.587.624.895
Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing (4.988.000) 27.035.231 Effects of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 16.599.162.656 17.965.133.257
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian The accompanying notes to the consolidated
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari financial statements are an integral part of theseThe accompanying notes to the consolidated financial statement an integral
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements taken as a whole.part of these consolidated financial statements taken as
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA
KAS
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH
EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT THE BEGINNING PERIOD
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT THE END OF PERIOD
Halaman 5 Page
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2019 DAN 2018 FOR YEARS ENDED MARCH 31, 2019 AND 2018
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
Net cash used in investing activities
Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash generated from financing
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
6
1. UMUM 1. GENERAL INFORMATION
a. Sejarah Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT Indonesia Farma Tbk, disingkat dengan PT Indofarma
(Persero) Tbk dan selanjutnya disebut “Perseroan” didirikan
berdasarkan akta No.1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan
akta No.134 tanggal 26 Januari 1996 keduanya dari Notaris
Sutjipto, SH. Akta pendirian ini telah disahkan dengan Surat
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
No.C2-2122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Februari 1996 dan
diumumkan dalam Berita Negara No.43 tanggal 28 Mei 1996,
Tambahan No.4886. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.44tanggal 24
April 2017 dari Notaris Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn.
untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-
0056209.AH.01.11 tahun 2017 tanggal 2 Mei 2017.
PT Indonesia Farma Tbk, known as PT Indofarma (Persero)
Tbk (the “Company”), was established based on Deed No.1
dated January 2, 1996 as amended by Deed No.134 dated
January 26, 1996 both of Notary Sutjipto, SH. The Deed of
Establishment was approved by the Ministry of Law and Human
Rights of the Republic Indonesia in Decision Letter No.C2-
2122.HT.01.01.TH.96, dated February 13, 1996, and was
published in the State Gazette No.43, dated May, 28, 1996,
Supplement No.4886. The Company’s Articles of Association
has been amended several times, most recently by Deed No.44
dated April 24, 2017 of Notary Mochamad Nova Faisal, SH.,
M.Kn. concerning the revision of the regulation. This
amendment was approved by the Ministry of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.AHU-
0056209.AH.01.11 dated May 2, 2017.
Pada awalnya Perseroan merupakan sebuah pabrik obat yang
didirikan pada tahun 1918 dengan nama pabrik Obat Manggarai.
Pada tahun 1950, Pabrik Obat Manggarai ini diambil alih oleh
Pemerintah Republik Indonesia dan dikelola oleh Departemen
Kesehatan. Pada tahun 1979, nama pabrik obat ini diubah
menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan.
Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia (PP) No.20 tahun 1981, Pemerintah menetapkan Pusat
Produksi Farmasi Departemen Kesehatan menjadi Perusahaan
Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Selanjutnya pada
tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan PP No.34
tahun 1995. pada 2001, Perseroan menjadi perusahaan terbuka
sebagaimana dalam poin “1b”.
Originally, the Company was a pharmaceutical factory
established in 1918 under the name Pabrik Obat Manggarai. In
1950, Pabrik Obat Manggarai was taken over by the
Government of the Republic of Indonesia and managed by the
Department of Health. In 1979, the Company’s name was
changed to Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan.
Based on Regulation of the Government of the Republic of
Indonesia (PP) No.20 year 1981, the Company’s name became
Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). In
1996, based on Government Regulation No.34 year 1995, the
legal status of Perum Indofarma was changed to become state
Owned Limited Company (Persero). In 2001, the Company has
become a public company asdisclosed in note “1b”.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perseroan, maksud dan
tujuan pendirian Perseroan adalah melaksanakan dan menunjang
kebijakan serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang
farmasi, diagnostik, alat kesehatan, serta industri produk
makanan, dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan
dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
In accordance with article 3 of the Company’s articles of
association, its goals and objectives are to implement and
support the Government’s economic and national development
programs and policies particularly in pharmaceutical,
diagnostics, medical devices and food industries, while
adheringto the principles of a Limited Liability Company. To
achieve its goals and objectives, the Company may engage in
the following activities:
Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta
bahan kimia termasuk agrokimia, baik sendiri maupun atas
dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah;
Producing pharmaceutical raw and indirect materials, and
chemical materials including agrochemical by itself or under
license or contract with other parties;
Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat
generic, obat nama dagang, obat tradisional, kosmetik, alat
kesehatan, diagnostic, kontrasepsi serta produk makanan baik
yang ada hubungannya dengan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan maupun yang bersifat umum termasuk untuk hewan,
baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan dasar
upah;
Producing of finished goods such as essential medicine,
generic medicine, branded medicine, traditional medicine,
cosmetics, medical devices, diagnostics and contraceptives.
The Company also produces food products or any those
related with health care and health improvement including
animal food products. The Company produces such goods by
itself or under license or contract with other parties;
Memproduksi pengemasan maupun bahan pengemas mesin
dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang
terkait dengan industri farmasi, maupun industri lainnya;
Producing packaging materials, machinery and equipment
and infrastructure related to pharmaceutical industry or
other industries;
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
7
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (Continued)
a. Sejarah Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan) a. Establishment and General Information (continued)
Pemasaran, perdagangan dan distribusi dari produk diatas,
baik hasil produksi maupun hasil produksi pihak ketiga,
termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri,
serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha
Perseroan;
Marketing trading and distributing the above mentioned
products, whether the Company’s products or others parties
products including general merchandise, for domestic and
international market. The Company also engages in other
related activities;
Jasa baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha
Perseroan maupun jasa Pemeliharaan Kesehatan pada
umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan;
Providing services, whether related to the Company’s
activities or general healthcare including health consultancy
service;
Perseroan berdomisili di Indonesia, yang bertempat kedudukan
di Jalan Tambak No.1, Manggarai, Jakarta dan lokasi utama
kegiatan usaha terletak di Jalan Indofarma No.1, Cibitung,
Bekasi. Perseroan mulai beraktivitas dan berproduksi secara
komersial tahun 1983. Hasil produksi Perseroan dipasarkan di
dalam dan di luar negeri.
The Company is domiciled in Indonesia which is located at
Jalan Tambak No.1, Manggarai, Jakarta. The main location of
business activity is at Jalan Indofarma No.1 Cibitung, Bekasi.
The Company has commenced its commercial operations and
production in 1983. The Company’s products are sold locally
and internationally.
b. Penawaran Umum Efek Perseroan
Pada tanggal 30 Maret 2001, Perseroan memperoleh surat
pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
No. S-660/PM/2001, untuk melakukan penawaran umum saham
sebanyak 596.875.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp100
per saham.
b. Public Offering of Shares of the Company
On March 30, 2001, the Company obtained a letterof approval
from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency
No.S-660/PM/2001 for the Initial Public Offering of
596,875,000 Series B shares with Rp100 par value per share.
Pada tanggal 17 April 2001, Perseroan melakukan penawaran
umum saham sebanyak 2.499.999.999 saham Seri B dengan nilai
nominal Rp100 per saham.
On April 17, 2001, the Company's Initial Public Offering was
2,499,999,999 Series B shares with Rp100 par value per share.
Pada tanggal 26 Agustus 2002, Perseroan melakukan perubahan
modal saham sebanyak 2.392.500 saham yang berasal dari
pelaksanaan opsi pemilikan saham oleh karyawan.
On August 26, 2002, the Company changed the share capital
amounting to 2,392,500 shares which was caused by the
exersice of the employee stock options.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, jumlah
saham Perseroan yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia
sebanyak 3.099.267.500 saham.
As of March 31, 2019 and December 31, 2018 total amount of
shares listed in Indonesia Stock Exchange is 3,099,267,500
shares.
c. Struktur Entitas Anak c. Structure of Subsidiaries
Kepemilikan langsung Direct Investment
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, Perseroan
memiliki kepemilikan langsung saham entitas anak berikut:
As at March 31, 2019 and December 31, 2018 the Company has
direct ownership interest in the following subsidiary:
Entitas Anak/
Subsidiary
Jenis usaha/ Nature of
business
Tahun
Operasi
komersial/
Start of
commercia
l operation
Domisili/
Domicilie
Presentase
Kepemilikan/
Presentage of
ownership
Jumlah Aset per
31 Maret 2019 (setelah
penyesuaian Kuasi Induk
Perseroan/Total Assets as at
March 31, 2019/after Parent
Quasi Organization –
Catatan/Note 38)
Jumlah Aset per
31 Desember 2018 (setelah
penyesuaian Kuasi Induk
Perseroan/ Total Assets as at
December 31, 2018/after
Parent Quasi Organization –
Catatan/Note 38) Direct Indirect
PT INDOFARMA
GLOBAL
MEDIKA
Pemasaran, perdagangan
dan distribusi obat serta alat
kesehatan/Marketing,trading
and distribution of medicine
and medical devices 2000 Jakarta 99,99% - 658.370.704.952 674.030.513.336
PT Indofarma mempunyai kepemilikan tidak langsung atas
PT Farmalab Indoutama melalui entitas anak (PT Indofarma
Global Medika) dengan Persentase kepemilikan pada entitas
anak 99,90%. PT Farmalab Indoutama mulai beroperasi secara
komersil pada bulan September 2014. Pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 Perseroan memiliki saham
entitas anak berikut:
PT Indofarma has indirect ownership in PT Farmalab
Indoutama through its subsidiary (PT Indofarma Global
Medika) the percentage ownership in the subsidiary 99.90%.
PT Farmalab Indoutama started its commercial operationsin
September 2014. On March 31, 2019 and December 31, 2018
the Company's owns shares in the following subsidiary:
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
8
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (Continued)
c. Struktur Entitas Anak (lanjutan) c. Structure of Subsidiaries (continued)
Kepemilikan tidak langsung Indirect Investment
Entitas Anak/
Subsidiary
Jenis usaha/ Nature of
business
Tahun
Operasi
komersial/
Start of
commercial
operation
Domisili/
Domicilie
Presentase
Kepemilikan/
Presentage of
ownership
Jumlah Aset per 31 Maret
2019 (setelah penyesuaian
Kuasi Induk Perseroan/
Total Assets as at March 31,
2019/after Parent Quasi
Organization – Catatan/Note
38)
Jumlah Aset per 31
Desember 2018 (setelah
penyesuaian Kuasi Induk
Perseroan/ Total Assets as at
December 31, 2018/after
Parent Quasi Organization –
Catatan/Note 38) Direct Indirect
PT Farmalab
Indoutama
Laboratorium Bio
Availability & Bio
Equivalent
2014 Jakarta - 99,90% 2.769.996.283 2.948.058.213
d. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris d. Employees, Directors and Commissioners
Pada tanggal 19 April 2018 terjadi perubahan komposisi dewan
direksi yang didukung oleh akta notaris No.56/IV/2018 dari
Notaris Mochamad Nova Faisal, berdasarkan surat keputusan
No. AHU-0059180.AH.01.11 dari Kementerian Hukum dan
HAM Republik Indonesia.
Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perseroan pada
tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut:
On April 19, 2018 there were changes in the composition of
board of directors as supported by notarial deed No.56/IV/2018
of Notary Mochamad Nova Faisal, based on decision letter No.
AHU-0059180.AH.01.11 of the Ministry of Law and Human
Rights of the Republic of Indonesia.
The members of the Company’s boards of commissioners and
directors as at March 31, 2019 and December 31, 2018 were as
follows:
- Komisaris Utama Siswanto President Commissioner -
- Komisaris Nizar Yamanie Commissioner -
- Komisaris Independen Teddy Wibisana Independent Commissioner -
- Direktur Utama Rusdi Rosman President Director -
- Direktur Herry Triyatno Director-
- Direktur Eko Dodi Santosa Director -
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, susunan Komite
Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
As at December 31, 2018 and 2017, the members of the
Company’s Audit Committee, are as follows:
- Ketua Teddy Wibisana Chairman -
- Anggota Suryadi Members -
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, Perseroan
dan Entitas Anak mempunyai karyawan masing - masing
sebanyak 1.515 dan 1.521 (tidak diaudit).
As at March 31, 2019 and 31 December 2018 the Company and
its subsidiaries have a combined total of 1.515 and 1.521
employees, respectively (unaudited).
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
9
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (Continued)
e. Penyelesaian laporan keuangan konsolidasian e. Completion of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian Perseroan diotorisasi untuk
diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 25 Maret 2018. Direksi
bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian
tersebut.
The consolidated financial statements are approved and
authorized for issuance by the Board of Directors on
March 25, 2018. The Company is responsible for the
preparation of these consolidated financial statements.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi utama Perseroan dan entitas anak yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
The significant accounting policies of the Company and its
subsidiaries adoptedin the preparation of the consolidated
financial statements are set out below:
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
(“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (“PSAK”) serta interpretasinya (“ISAK”), yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan
Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) serta peraturan-peraturan
dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan
oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”, dahulu BAPEPAM - LK),
tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perseroan Publik” yang terdapat dalam Lampiran
Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012.
The consolidated financial statements have been prepared and
presented in accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards (“SAK”), which comprise the Statements of
Financial Accounting Standards (“PSAK”) and its
Interpretations to Financial Accounting Standards (“ISAK”)
issued by the Board of Financial Accounting Standards of the
Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the
regulations and Guidelines of Indonesian Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency’s (OJK,former
BAPEPAM-LK), regarding the Presentation and Disclosures of
Financial Statements of Listed Entity enclosed in the decision
letter No.KEP – 347/BL/2012.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali arus kas
konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan
menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali
untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain
seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi masing-
masing akun terkait.
The consolidated financial statements, except for the
consolidated statements of cash flows, have been prepared on
an accrual basis of accounting using the historical cost concept,
except for certain accounts that are measured on the basis
described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan
metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas
yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been
prepared using the direct method, present cash receipts and
disbursements classified into operating, investing and financing
activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan
konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang
fungsional kelompok usaha.
The reporting currency used in the consolidated financial
statements is in Indonesian Rupiah, which is also the Company
and its subsidiaries’ functional currency.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini,
disajikan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are expressed
in absolute amounts in rupiah unless otherwise stated.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
(continued)
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan
dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
Changes to the statements of financial accounting standards
and interpretations of statement of financial accounting
standards
Pada tanggal 1 Januari 2018, Perseroan menerapkan pernyataan
standar akuntansi keuangan (“PSAK”) dan interpretasi standar
akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak
tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan
telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan
transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
On 1 January 2018, the Group adopted new and revised
statements of financial accounting standards (“PSAK”) and
interpretations of statements of financial accounting standards
(“ISAK”) that are mandatory for application from that date.
Changes to the Group’s accounting policies have been made as
required, in accordance with the transitional provisions in the
respective standards and interpretations.
Penerapan dari standar dan interpretasi baru berikut, tidak
menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan
akuntansi Perseroan dan tidak berdampak signifikan terhadap
jumlah yang dilaporkan pada tahun berjalan atau tahun
sebelumnya:
The adoption of these new and revised standards and
interpretation did not result in substansial changes to the
Group’s accounting policies and had no material effect on the
amounts reported for the current or prior financial years:
- Amandemen PSAK 2 “Laporan Arus Kas”
- Amendment PSAK 2 “Statements of Cash flows”
Amandemen tersebut mensyaratkan entitas untuk
menjelaskan perubahan pada kewajibannya untuk arus kas
yang telah, atau yang akan diklasifikasi sebagai aktifitas
pembiayaan pada laporan arus kas.
The amendment requires entity to explain changes in their
liabilities for which cash flows have been, or will be classified
as financing activities in the statement of cash flows.
- PSAK 13 “Properti investasi” - PSAK 13 “Investment Property”
Amandemen ini mengklarifikasi bahwa untuk mengalihkan
ke, atau dari, properti investasi jika, dan hanya jika, terdapat
perubahan penggunaan.
Untuk menyimpulkan bahwa terdapat perubahan penggunaan
terjadi, pengujian perlu dilakukan untuk mengetahui apakah
properti memenuhi, atau berhenti memenuhi, definisi
properti investasi. Perubahan ini harus didukung oleh bukti
atas penggunaan perubahan. Pada amandemen ini,
dikonfirmasi juga bahwa perubahan dalam intensi
manajemen untuk menggunakan properti tidak menunjukan
bukti perubahan penggunaan.
The amandement clarified that to transfer to, or from,
investment properties there must be a change in use.
To conclude if a property has changed use, there should be
an assessment of wheather the property meets the definition
of the investment property. This change must be supported by
evidence. It is confirmed that a change in intention, in
isolation, is not enough to support a transfer.
- Amandemen PSAK 15 “Investasi pada entitas asosiasi dan
ventura bersama”
- Amendment PSAK 15 “Investment in associate and joint
venture”
Amandemen tersebut mengizinkan Perusahaan modal
ventura, reksa dana, unit trust dan entitas serupa untuk
memilih pengukuran inestasi mereka di Perusahaan asosiasi
atau ventura bersama pada nilai wajar melalui laba rugi
(FVTPL). DSAK mengklarifikasi bahwa pemilihan tersebut
harus dilakukan secara terpisah untuk setiap asosiasi atau
ventura bersama saat pengakuan awal.
The amendment allows venture capital organiations, mutual
funds, unit trusts and similar entities to elect measuring their
investments in associates or joint ventures at fair value
throught profit or loss (FVTPL). The Board clarified that this
election should be made separately for each associate or joint
venture at initial recognition.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian
(lanjutan)
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
(continued)
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan
dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
(lanjutan)
Changes to the statements of financial accounting standards
and interpretations of statement of financial accounting
standards (continued)
- Amandemen PSAK 46 “Pajak Penghasilan”
- Amendment to PSAK 46 “Income Taxes”
Amandemen tersebut mengklarifikasi persyaratan untuk
mengakui asset pajak tangguhan atas rugi yang belum
terealisasi. Amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansi
untuk pajak tangguhan dimana sebuah asset diukur pada nilai
wajar dan nilai wajar tersebut lebih rendah dari dasar
pengenaan pajak atas asset tersebut. Amandemen tersebut
juga mengklarifikasi aspek tertentu dari akuntansi untuk
pajak tangguhan.
The amendments clarify the requirements for recognizing
deferred tax assets on unrealized losses. The amendments
clarify the accounting for deferred tax where an asset is
measured at fair value and that fair value is below the asset’s
tax base. The amendment also clarify certain other aspects of
accounting for deferred tax assets.
- Amandemen PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam
entitas lain”
- Amendment to PSAK 67 “Disclosure of interests in other
entities”
Amandemen tersebut berlaku untuk kepentingan di entitas
yang dikategorikan sebagai dimiliki untuk dijual kecuali
untuk ringkasan informasi keuangan. Tujuan dari
amandemen ini adalah untuk memberikan informasi
mengenai sifat dari kepentingan di entitas lain, risiko yang
terasosiasi dengan kepentingan dan efek dari kepentingan
tersebut untuk laporan keuangan.
The amendment is applicable to interests in entities classified
as held-for-sale except for summarised financial information.
The objective of PSAK 67 was to provide information about
the nature of interests in other entities, risks associated with
these interests, and the effect of these interests on financial
statements.
- Revisi dan amandemen standar akuntansi dan interpretasi
berikut tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan
keuangan konsolidasian Perseroan :
PSAK No. 69 : Agrikultur
Amandemen PSAK No. 16 : Aset Tetap
Amandemen PSAK No. 53 : Pembayaran berbasis saham
- The following revised and amendment to accounting
standards and interpretation did not have a significant
impact on the Group’s consolidated financial statements:
PSAK No. 69 : Agriculture
Amendment to PSAK NO. 16 : Property, Plant and
Equipment
Amendment to PSAK No. 53 : Share based Payment
b. Prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation
1. Entitas Anak 1. Subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan
konsolidasian Perseroan dan entitas-entitas yang dikendalikan
secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perseroan.
The consolidated financial statements include the consolidated
financial statements of the Company and its subsidiaries in
which the Company has the ability to directly or indirectly
exercise control.
Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas terstruktur)
dimana Perseroan memiliki pengendalian. Perseroan
mengendalikan entitas lain ketika Perseroan terekspos atas, atau
memiliki hak untuk, pengembalian yang bervariasi dari
keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya
atas entitas tersebut. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh
sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada
Perseroan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak
tanggal dimana Perseroan kehilangan pengendalian.
Subsidiary are all entities (including structured entities) over
which the Company has control. The Company controls an
entity when the company is exposed to, or has rights to, variable
returns from its involvement with the entity and has the ability
to affect those returns through its power over the entity.
Subsidiary are fully consolidated from the date on which control
is transferred to the Company. They are deconsolidated from
the date on which that control ceases.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation(continued)
1. Entitas Anak (lanjutan) 1. Subsidiaries (continued)
Perseroan dan entitas anak menerapkan metode akuisisi untuk
mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk
akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang
dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang
diakusisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan
oleh Perseroan. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar
aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan
kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu
kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada
tanggal akuisisi.
The Company and its subsidiaries applies the acquisition
method to account for business combinations. The consideration
transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value
of the assets transferred, the liabilities incurred to the former
owners of the acquiree and the equity interests issued by the
company. The consideration transferred includes the fair value
of any asset or liability resulting from a contingent
consideration arrangement. Identifiable assets acquired and
liabilities and contingent liabilities assumed in a business
combination are measured initially at their fair values at the
acquisition date.
Perseroan dan entitas anak mengakui kepentingan non-
pengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar
atau sebesar bagian proporsional kepentingan non-pengendali
atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan non-
pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Company and its subsidiaries recognises any non-
controlling interest in the acquiree on an acquisition-by
acquisition basis, either at fair value or at the non-controlling
interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-
controlling interest is reported as equity in the consolidated
statements of financial position, separate from the owner of the
parent’s equity.
Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan
non-pengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada
tanggal akuisisi kepentingan ekuitas sebelumnya dimiliki oleh
pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi atas nilai wajar aset
bersih teridentifikasi yang diperoleh dicatat sebagai goodwill.
Jika jumlah imbalan yang dialihkan, kepentingan non-
pengendali yang diakui, dan kepentingan yang sebelumnya
dimiliki pengakuisisi lebih rendah dari nilai wajar aset bersih
entitas anak yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan
diskon, selisihnya diakui dalam laporan laba rugi.
The excess of the consideration transferred the amount of any
non-controlling interest in the acquiree and the acquisition-date
fair value of any previous equity interest in the acquiree over
the fair value of the identifiable net assets acquired is recorded
as goodwill. If the total of consideration transferred, non-
controlling interest recognised and previously held interest
measured is less than the fair value of the net assets of the
subsidiary acquired in the case of a bargain purchase, the
difference is recognized directly in the income statement.
Imbalan kontinjensi yang masih harus dialihkan oleh Perseroan
diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan
selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontinjensi yang diakui
sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55
(revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontinjensi
yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan
penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the Company
is recognised at fair value at the acquisition date. Subsequent
changes to the fair value of the contingent consideration that is
deemed to be an asset or liability is recognized in accordance
with PSAK 55 (revised 2011) “Financial Instrument:
Recognition and Measurement” in profit or loss. Contingent
consideration that is classified as equity is not remeasured, and
its subsequent settlement is accounted for within equity.
Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat
terjadinya.
Acquisition-related costs are expensed as incurred.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar
pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya
dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi
diukur kembali ke nilai wajar tanggal akuisisi melalui laporan
laba rugi. Pihak pengakusisi mungkin telah mengakui
perubahan nilai wajar atas kepentingan ekuitasnya dalam
penghasilan komprehensif lain. Jika demikian, jumlah yang
telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui
dengan dasar yang sama sebagaimana dipersyaratkan jika pihak
pengakusisi telah melepas secara langsung kepentingan ekuitas
yang dimiliki sebelumnya.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition
date carrying value of the acquirer’s previously held equity
interest in the acquiree is remeasured to fair value at the
acquisition date through profit or loss. The acquirer may have
recognised changes in the value of its equity interest in other
comprehensive income. If so, the amount that was recognised in
other comprehensive income shall be recognised on the same
basis as would be required if the acquirer has disposed directly
of the previously held equity interest.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas yang belum di
realisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga
dieliminasi. Jika diperlukan, nilai yang dilaporkan oleh entitas
anak telah diubah untuk menyesuaikan dengan kebijakan
akuntansi yang diadopsi oleh Perseroan.
Inter-company transactions, balances and unrealised gains on
transactions between companies are eliminated. Unrealised
losses are also eliminated. When necessary amounts reported
by Subsidiary have been adjusted to conform to the Company’s
accounting policies.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)
2. Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian 2. Changes in ownership interests in subsidiaries without
change of control
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi
ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan
bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak
dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan
kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.
Transactions with non-controlling interests that do not result in
loss of control are accounted for as equity transactions. The
difference between the fair value of any consideration paid and
the relevant share acquired of the carrying value of net assets
of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on
disposals to non-controlling interests are also recorded in
equity.
3. Pelepasan entitas anak 3. Disposal of subsidiaries
Ketika Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atau,
kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali
berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui
dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah sebesar nilai
wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang
tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset
keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada
pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas
tersebut dicatat seolah-olah Perseroan telah melepas aset atau
liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang
sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain
direklasifikasi ke laporan laba rugi.
When the company ceases to have control, any retained interest
in the entity is remeasured to its fair value at the date when the
control is lost, with the change in carrying amount recognized
in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for
the purposes of subsequently accounting for the retained
interest as an associate, joint venture or financial asset. In
addition, any amounts previously recognised in other
comprehensive income in respect of that entity are accounted
for as if the Company had directly disposed of the related assets
or liabilities. This may mean that amounts previously
recognised in other comprehensive income are reclassified to
profit or loss.
4. Entitas asosiasi 4. Associates
Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Perseroan
memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian,
biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%.
Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Sesuai
metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat pada biaya, dan
nilai tercatat akan meningkat atau menurun untuk mengakui
bagian investor atas laba rugi. Di dalam investasi Perseroan atas
entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika
akuisisi.
Associates are all entities over which the company and its
subsidiaries has significant influence but not control, generally
accompanying a shareholding of between 20% to 50% of the
voting rights. Investments in associates are accounted for using
the equity method of accounting. Under the equity method, the
investment is initially recognised at cost, and the carrying
amount is increased or decreased to recognise the investor's
share of the profit or loss of the investee after the date of
acquisition. The Company’s investment in associates includes
goodwill identified on acquisition.
Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang,
namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian
proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada
pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke
laporan laba rugi.
If the ownership interest in an associate is reduced but
significant influence is retained, only a proportionate share of
the amounts previously recognised in other comprehensive
income is reclassified to profit or loss where appropriate.
Bagian Perseroan dan entitas anak atas laba atau rugi entitas
asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan
bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya pasca
akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan
diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi.
Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai
pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Perseroan atas
kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi
kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa
agunan, Perseroan dan entitas anak menghentikan pengakuan
bagian kerugiannya, kecuali Perseroan dan entitas anak
memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama
entitas asosiasi.
The Company and its subsidiaries share of post-acquisition
profits or losses is recognised in the profit or loss, and its share
of post-acquisition movements in other comprehensive income
is recognised in other comprehensive income with a
corresponding adjustment to the carrying amount of the
investment. Dividends receivable from associates are
recognised as reduction in the carrying amount of the
investment. When the share of losses in an associate equals or
exceeds its interest in the associate, including any other
unsecured receivables, the Company and its subsidiaries does
not recognise further losses, unless it has incurred legal or
constructive obligations or made payments on behalf of the
associate.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)
4. Entitas asosiasi (lanjutan) 4. Associates (continued)
Pada setiap tanggal pelaporan, Perseroan dan entitas anak
menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi
penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika
demikian, maka Perseroan menghitung besarnya penurunan
nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai
tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih
tersebut pada “bagian atas hasil bersih entitas asosiasi” di
laporan laba rugi. Kerugian yang belum direalisasi juga
dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti
penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi
entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan
konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Perseroan
dan entitas anak.
The Company and its subsidiaries determines at each reporting
date whether there is any objective evidence that the investment
in the associate is impaired. If this is the case, the Company
calculates the amount of impairment as the difference between
the recoverable amount of the associate and its carrying value
and recognises the amount adjacent to “share of profit/(loss) of
an associate” in the profit or loss. Unrealised losses are
eliminated unless the transaction provides evidence of an
impairment of the asset transferred. Accounting policies of
associates have been changed where necessary to ensure
consistency with the policies adopted by the Company and its
subsidiaries.
Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hulu dan hilir
antara Perseroan dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan
keuangan Perseroan hanya sebesar bagian investor lain dalam
entitas asosiasi.
Profits and losses resulting from up stream and downstream
transactions between the Company and its subsidiaries are
recognised in the Company’s financial statements only to the
extent of unrelated investor’s interests in the associates.
Keuntungan dan kerugian dilusi yang timbul pada investasi
entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi.
Dilution gains and losses arising in investments in associates
are recognised in the profit or loss.
c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing c. Transactions and Balances in Foreign Currency
Perseroan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 10 (Revisi
2010) ”Pengaruh perubahan kurs valuta asing”.
The Company and its subsidiaries adopted PSAK No. 10
(Revised 2010),” the effects of changes in foreign exchange
rates”.
Pembukuan Perseroan dan atau entitas anaknya
diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang juga
merupakan mata uang fungsional mereka. Transaksi-transaksi
selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan
kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal
pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada
tanggal tersebut sebagai berikut (nilai penuh) :
The book of accounts of the Company and its subsidiaries are
maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year
involving foreign currencies are recorded at the rates of
exchange prevailing at the time the transactions are made. At
reporting date monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange
prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited
or charged to profit or loss.
Kurs Konversi yang digunakan pada masing-masing periode
pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
The details of foreign exchange rates conversion for each of
reportingthe period are as follows :
31 Maret 2019/ 31 Desember 2018/
March 31, 2019 December 31, 2018
Rp Rp
1 Dollar Amerika Serikat 14.244,00 14.481,00 1 US Dollar
1 Dollar Singapura 10.507,15 10.602,97 1 SGD
1 Euro 15.995,31 16.559,75 1 Euro
1 Great Britain Poundsterling 18.609,09 18.372,78 1 GBP
100 Jepang Yen 12.856,18 13.111,51 100 JPY
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau
dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun yang
bersangkutan.
The resulting gains or losses are credited or charged to the
consolidated statements of profit or loss for the current year.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
d. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi d. Transaction with Related Parties
Perseroan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi
2014), “Pengungkapan Pihak- pihak Berelasi”. PSAK revisi ini
mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo
pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan
keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan
keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan
dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
The Company and its subsidiaries adopted PSAK No. 7 (Revised
2014) “Related Party Disclosure”. The revised PSAK requires
disclosure of related party relationships, transactions and
outstanding balances, including commitments, in the
consolidated financial statements. There is no significant impact
of the adoption of the revised PSAK on the consolidated
financial statements.
Perseroan dan Entitas anak mempunyai transaksi dengan pihak-
pihak berelasi. Definisi pihak-pihak berelasi yang dipakai
adalah sesuai dengan yang diatur dalam PSAK 7 (Revisi 2014),
Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi dan definisi pihak berelasi
sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK
No.VIII.G.7.
The Company and its subsidiaries have transactions with
related parties. Definitions relate to the parties that is used is
provided in accordance with PSAK 7 (Revised 2014),
Disclosure of related parties and definition of related parties is
in accordance with regulation of BAPEPAM-LK No. VII.G.7.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perseroan jika: A party is considered to be related to the Company if:
1. Seseorang atau anggota terdekat dari pihak keluarga
dianggap berelasi terhadap entitas laporan keuangan jika
orang tersebut:
1. A person or a close member of that person's family is related
to a reporting entity if that person :
Memiliki kendali atau kendali bersama terhadap entitas
laporan.
Has control or joint control over the reporting entity.
Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas laporan. Has significant influence over the reporting entity.
Seorang anggota dari manajemen kunci entitas laporan atau
laporan induk Perseroan.
Is a member of the key management personnel of the
reporting entity or of a parent of reporting entity.
2. Sebuah entitas berelasi terhadap entitas laporan jika terdapat
kondisi sebagai berikut:
2. An entity is related to reporting entity if any of the following
conditions applies:
Entitas dan entitas pelaporan adalah anggota dari grup yang
sama (artinya antara Perseroan, anak dan cucu Perseroan
adalah pihak berelasi satu dengan yang lainnya).
The entity and the reporting entity are members of the same
group (which means that each parent, subsidiary and fellow
subsidiary is related to the others).
Satu entitas adalah sebuah asosiasi atau ventura bersama
dari entitas lain. (atau sebuah asosiasi atau Perseroan
bersama dari anggota grup).
One entity is an associate or joint venture of the other entity
(or an associate or joint venture of a member of a group of
which the other entity is a member).
Kedua entitas adalah ventura bersama dari pihak ketiga
yang sama.
Both entities are joint ventures of the same third party.
Suatu entitas adalah ventura bersama dari pihak ketiga
adalah sebuah entitas lain adalah perseroan dari pihak
ketiga.
One entity is a joint venture of third entity and the other
entity is an associate of third entity.
Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja
untuk imbalan kerja dari Perseroan atau entitas yang terkait
dengan Perseroan.
The entity is a post-employment defined benefit plan for the
benefit of employees of either the reporting entity or an
entity related to the reporting entity. If the reporting entity
is itself such a plan, the sponsoring employers are also
related to the reporting entity.
Suatu pihak dikendalikan atau dikendalikan secara bersama
oleh pihak yang ditunjuk dalam nomor 1 diatas.
The entity is controlled or jointly controlled by a person
identified in number 1 above.
Seseorang yang ditunjuk, memiliki pengaruh signifikan
terhadap entitas atau seorang anggota dari manajemen
kunci dari Perseroan catatan 39.
All significant transactions and balances with related
parties, whether or not conducted under normal terms and
conditions similar to those with third parties are disclosed
in Note 39.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Instrumen Keuangan e. Financial Instruments
1. Klasifikasi 1. Classification
Perseroan dan entitas anaknya mengklasifikasikan aset
keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat
pengakuan awal:
The Company and its subsidiaries classifies its financial
assets in the following categories at initial recognition:
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi,
yaitu aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok
yang diperdagangkan;
Financial assets at fair value through profit or loss which
has 2 (two) subclassifications, i.e. financial assets
designated as such upon initial recognition and financial
assets held for trading;
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo; Loans and receivables;
Pinjaman yang diberikan dan piutang; Held-to-maturity financial assets;
Aset keuangan tersedia untuk dijual. Available-for-sale financial assets.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan kedalam kategori
sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
Financial liabilities are classified into the following
categories:
Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi, yang memiliki 2(dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas
keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan
awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan;
Liabilities at fair value through profit or loss, which has 2
(two) subclassifications, i.e. those designated as such upon
initial recognition and those classified as held for trading;
Liabilitas keuangan lain. Other financial liabilities.
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi.
Financial assets and liabilities at fair value through profit or
loss
Kelompok aset dan liabilitas diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi adalah aset dan liabilitas keuangan dimiliki
untuk diperdagangkan yang diperoleh atau dimiliki Perseroan
dan entitas anak ternama untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat atau dimiliki sebagai bagian dari
portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola
bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau
pengambilan keputusan.
The sub-classification of financial assets and liabilities at fair
value through profit or loss consists of financial assets and
liabilities held for trading which the Company and its
subsidiaries acquires or incurs principally for the purpose of
selling or repurchasing in the near term, or holds as part of
a portfolio that is managed together for short-term profit or
position taking.
Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok ini kecuali
derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
efektif. Aset dan liabilitas dalam kelompok ini dicatat pada
nilai wajar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
dengan keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba
rugi.
Derivatives are also categorized under this sub-classification
unless they are designated as effective hedging instruments.
Assets and liabilities classified under this category are
carried at fair value in the consolidated statements of
financial position, with any gains or losses being recognized
in the profit or loss.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan
non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets
with fixed or determinable payments that are not quoted in an
active market, other than:
Yang dimaksudkan oleh Perseroan dan entitas anak untuk
dijual segera dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi;
Those the Company and its subsidiaries intends to sell
immediately or in the short term, which are classified as
held for trading, and those that the Group upon initial
recognition designates as fair value through profit or loss;
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)
1. Klasifikasi (lanjutan) 1. Classification (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan) Loans and receivables (lanjutan)
Yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam
kelompok investasi tersedia untuk dijual; atau
Those that the Company and its subsidiaries initial
recognition designates as available for sale investments; or
Dalam hal Perseroan dan entitas anak mungkin tidak akan
memperoleh kembali investasi awal secara substansial
kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman
yang diberikan dan piutang, yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia dijual.
Those for which the Company and its subsidiaries may not
recover substantially all of its initial investment, other than
because of loans and receivables deterioration, which shall
be classified as available for sale.
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Held-to maturity financial assets
Aset keuangan bukan derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan
diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo ketika
Kelompok Usaha mempunyai intensi positif dan kemampuan
untuk menahan mereka hingga jatuh tempo. Setelah
pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode SBE “Suku Bunga Efektif”, dikurangi
dengan penurunan nilai.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable
payments and fixed maturities are classified as HTM when
the Group has the positive intention and ability to hold them
to maturity. After initial measurement, HTM investments are
measured at amortized cost using the EIR “Effective of
Interest Ratio” method, less impairment.
Aset keuangan tersedia untuk dijual Available-for-sale-financial assets
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non
derivatif yang ditentukan sebagai tersedia untuk dijual atau
tidak diklasifikasikan sebagai salah satu dari kategori aset
keuangan lain.
The available-for-sale category consists of non-derivative
financial assets that are designated as available-for-sale or
are not classified in one of the other categories of financial
assets.
Setelah pengukuran awal, investasi tersedia untuk dijual
diukur menggunakan nilai wajar dengan keuntungan atau
kerugian diakui pada laba rugi komprehensif (yang
merupakan bagian dari ekuitas) sampai dengan investasi
dihentikan pengakuannya atau sampai investasi dinyatakan
mengalami penurunan nilai dimana akumulasi laba atau rugi
sebelumnya dilaporkan dalam ekuitas dilaporkan dalam
laporan laba rugi.
After initial recognition, available-for-sale investments are
measured at fair value with gains or losses being recognized
in other comprehensive income (as part of equity) until the
investments is derecognized or until the investments is
determined to be impaired at which time the cumulative gain
or loss previously reported in equity is included in the profit
or loss.
Pendapatan bunga dihitung menggunakan suku bunga efektif
dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat dari
perubahan nilai tukar dari investasi tersedia untuk dijual
diakui pada laporan laba rugi.
Interest income is calculated using the effective interest
method and foreign exchange gains or losses of available-for-
sale investments are recognized in the profit or loss.
Liabilitas keuangan lain Other financial liabilities
Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan
yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai
wajar melalui laporan laba rugi saat pengakuan liabilitas.
Other financial liabilities pertain to financial liabilities that
are not held for trading nor designated as fair value through
profit or loss upon recognition of the liability.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)
1. Klasifikasi (lanjutan) 1. Classification (continued)
Kategoriyangdidefinisikan olehPSAK 55/
Category as definedby SFAS 55
Golongan
(ditentukanoleh Grup)/
Class
(asdeterminedbytheGroup)
Subgolongan/
Subclasses
Aset keuangan/
Financial assets
Pinjaman yang diberikan
dan piutang/Loans and
receivables
Kas dan setara kas/Cash and cash
equivalents
Kas di bank/Cashinbank
Piutang usaha/Trade receivables
Piutang usaha pihak ketiga /Trade
receivables – third parties
Piutang usaha berelasi/Trade
receivables- Related parties
Piutang lain-lain / Other receivables
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual/Available for sale financial asset
Liabilitas
keuangan/
Financial
liabilities
Liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya
perolehan
diamortisasi/Financial
liabilities at amortised cost
Utang usaha/Trade payables Utang usaha pihak ketiga / Trade
payable – third parties
Utang usaha pihak berelasi / Trade
payable –Related parties
Beban yang masih harus dibayar/Accrued expenses
Utang Bank jangka pendek dan jangka panjang/Short-term and long-term bank
loans
Surat utang jangka menengah / Medium term-notes
Imbalan kerja jangka pendek dan biaya masih harus dibayar/Short term
employee benefit and accrued expense
2. Pengakuan Awal 2. Initial Recognition
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan
penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan
oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar
(pembelian secara regular) diakui pada tanggal perdagangan,
yaitu tanggal Perseroan dan entitas anak berkomitmen untuk
membeli atau menjual aset.
Purchase or sale of financial assets that requires delivery of
assets within a time frame established by regulation or
convention in the market (regular purchases) is recognized
on the trade date, i.e., the date that the Company and its
subsidiaries commits to purchase or sell the assets.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur
pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas
keuangan tidak diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui
laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah
pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.
Financial assets and financial liabilities are initially
recognized at fair value. For those financial assets or
financial liabilities not classified as fair value through profit
or loss, the fair value is added with directly attributable
transaction costs. The subsequent measurement of financial
assets and financial liabilities depends on their classification.
Perseroan dan entitas anak pada pengakuan awal dapat
menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu
sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai
wajar). Selanjutnya, penetapan ini dapat diubah menjadi
pinjaman yang diberikan dan piutang apabila memenuhi
ketentuan sebagai pinjaman yang diberikan serta terdapat
intensi dan kemampuan memiliki untuk masa mendatang
yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo. Opsi nilai
wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan
sebagai berikut :
The Company and its subsidiaries, upon initial recognition,
may designate certain financial assets and liabilities, at fair
value through profit or loss (fair value option). Subsequently,
this designation can be changed into loans and receivables if
they meet the terms of the loan and there is intention and
ability to hold for the foreseeable future or until maturity. The
fair value option is only applied when the following
conditions are met:
Penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau
mengeliminasi ketidak-konsistenan pengukuran dan
pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau
The application of the fair value option reduces or
eliminates an accounting mismatch that would otherwise
arise; or
Aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakan bagian
dari portfolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola
dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai
wajar; atau
The financial assets and liabilities are part of a portfolio of
financial instruments, the risks of which are managed and
reported to key management on a fair value basis; or
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)
2. Pengakuan Awal (lanjutan) 2. Initial Recognation (continued)
Aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak
utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan, tetapi
tidak dapat mengukur derivatif melekat secara terpisah.
The financial assets and liabilities consist of a host contract
and an embedded derivative that must be bifurcated, but
unable to measure the embedded derivative separately.
3. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal 3. Subsequent measurement
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset
keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajarnya.
Available-for-sale financial assets and financial assets and
liabilities held at fair value through profit or loss are
measured at fair value.
Pinjaman yang diberikan dan piutang serta aset keuangan
dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables and held-to-maturity financial assets
and other financial liabilities are measured at amortized cost
using the effective interest rate method.
4. Penghentian Pengakuan 4. Derecognition
i. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika : i. Financial assets are derecognized when:
Aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak
utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan, tetapi
tidak dapat mengukur derivatif melekat secara terpisah.
Financial assets and financial liabilities consist of
principal contracts and embedded derivatives that must
be separated, but cannot measure embedded derivatives
separately.
Perseroan dan entitas anak telah mentransfer haknya
untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut
atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas
yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan
berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan
pelepasan, dan antara (i) Perseroan dan entitas anak telah
mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat
atas aset, atau (ii) Perseroan tidak mentransfer maupun
tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas aset tetapi telah mentransfer kendali atas
aset.
The Company and its subsidiaries has transferred its
rights to receive cash flows from the asset or has assumed
an obligation to pay the received cash flow in full without
material delay to a third party under a ‘pass-through’
arrangement; and either (a) the Company has transferred
substantially all the risks and rewards of the asset, or (b)
the Company has neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the asset, but has
transferred control of the asset.
Ketika Perseroan telah mentransfer hak untuk menerima
arus kas dari aset atau telah memasuki kesepakatan
pelepasan dan tidak mentransfer serta tidak
mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atas aset
aset diakui sebesar keterlibatan Perseroan yang
berkelanjutan atas aset tersebut.
When the Company has transferred its rights to receive
cash flows from an asset or has entered into a pass-
through arrangement and has neither transferred nor
retained substantially all the risks and rewards of the
asset, nor transferred control of the asset, the asset is
recognized to the extent of the Company’s continuing
involvement in the asset.
Pinjaman yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak
terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian
pinjaman atau hubungan normal antara Perseroan dan
debitur telah berakhir. Pinjaman yang tidak dapat dilunasi
tersebut dihapusbukukan dengan mendebit cadangan
kerugian penurunan nilai.
Loans are written off when there is no realistic prospect
of collection in the near future or the normal relationship
between the Company and the borrowers have ceased to
exist. When a loan is deemed uncollectible, it is written
off against the related allowance for impairment losses.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)
4. Penghentian Pengakuan (lanjutan) 4. Derecognition (continued)
ii. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika
liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan,
dibatalkan atau kadaluarsa.
ii. Financial liabilities are derecognized when the
obligations specified in the contract is released, cancelled
or expired.
Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan
liabilitas yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama
pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau
berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara
substansial telah diubah, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian
pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru,
dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam
laporan laba rugi.
Where an existing financial liability is replaced by
another liability from the same lender on substantially
different terms, or the terms of an existing liability are
substantially modified, such an exchange or modification
is treated as derecognition of the original liability and the
recognition of a new liability, and the difference in the
respective carrying amounts is recognized in the profit or
loss.
5. Pengakuan Pendapatan dan Beban 5. Income and Expense Recognition
i. Pendapatan dan beban bunga atas aset tersedia untuk
dijual serta yang dicatat berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi aset keuangan dan liabilitas keuangan,
diakui pada laporan laba rugi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
i. Interest income and expense on available-for-sale assets
and financial assets and liabilities measured at amortized
cost, are recognized in the profit or loss using the effective
interest rate method.
ii. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan
nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang
diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi.
ii. Gains and losses arising from changes in the fair value of
the financial assets and liabilities classified as fair value
through profit or loss are included in the profit or loss.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai
wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam
laporan laba rugi komprehensif (merupakan bagian dari
ekuitas) sampai aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya atau adanya penurunan nilai.
Gains and losses arising from changes in the fair value of
available- for-sale financial assets other than foreign
exchange gains or losses on debt instrument are recognized
directly in other comprehensive income (as part of equity),
until the financial asset is derecognized or impaired.
Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau
dilakukan penurunan nilai, keuntungan atau kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus
diakui pada laporan laba rugi.
When a financial asset is derecognized or impaired, the
cumulative gains or losses previously recognized in equity
are recognized in profit or loss.
6. Reklasifikasi aset keuangan 6. Reclassification of financial assets
Aset keuangan yang tidak lagi dimiliki untuk tujuan
penjualan atau pembelian kembali aset keuangan dalam
waktu dekat (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat
pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang
diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang
diberikan dan piutang dan entitas memiliki intensi dan
kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang
yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
Financial assets that are no longer-held for the purpose of
selling or repurchasing in the near term (and have not been
required to be classified as held for trading at initial
recognition) could be reclassified as loans and receivables if
they meet the definition of loans and receivables and the
Group has the intention and ability to hold the financial
assets for foreseeable future or until maturity date.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)
6. Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) 6. Reclassification of financial assets (continued)
Perseroan dan entitas anak tidak boleh mengklasifikasikan
aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo,
jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 tahun
sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi
dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari
jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari
jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah
nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali
penjualan atau reklasifikasi tersebut dimana:
The Company cannot classify any financial assets as held-to-
maturity investments, if the entity has, during the current
financial year or during the 2 preceding financial years, sold
or reclassified a significant amount of held-to-maturity
investments before maturity (more than insignificant in
relation to the total amount of held-to- maturity investments)
other than sales or reclassifications that:
Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh
tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan
suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
are so close to maturity or the financial asset’s repurchase
date that changes in the market rate of interest would not
have a significant effect on the financial asset’s fair value;
Terjadi setelah Perseroan telah memperoleh secara
substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut
sesuai jadwal pembayaran atau Perseroan memperoleh
pelunasan dipercepat; atau
Occur after the Company has collected substantially all of
the original principal of the financial assets through
scheduled payments or prepayments; or
Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar
kendali Perseroan, tidak berulang, dan tidak dapat
diantisipasi secara wajar oleh Perseroan.
Are attributable to an isolated event that is beyond the
Company’s control, is non-recurring and could not have
been reasonably anticipated by the Company.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar
nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai
aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada
saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui sebagai
laba/rugi tahun berjalan.
Reclassifications of financial assets from held-to-maturity
classification to available- for-sale are recorded at fair
value. The unrealized gains or losses are recorded in equity
section until the financial assets are derecognized, at which
time the cumulative gain or loss previously recognized in
equity shall be recognized as current year profit/loss.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk
dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada
nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga
efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen
tersebut.
Reclassification of financial assets from available-for-sale to
held-to-maturity classification are recorded at carrying
amount. The unrealized gains or losses are amortised by
using effective interest rate up to the maturity date of that
instrument.
7. Saling Hapus 7. Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan
nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian jika, dan hanya jika Perseroan dan entitas anak
memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan
adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara
bersamaan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount
is presented in the consolidated statements of financial
position when, and only when, the Company and its
subsidiaries has a legal right to offset the amounts and
intends either to settle on a net basis or to realize the asset
and settle the liability simultaneously.
Hal yang berkekuatan hukum harus tidak kontinjen atas
peristiwa di masa depan dan harus dapat dipaksakan di dalam
situasi bisnis yang normal, peristiwa kegagalan atau
kebangkrutan dari entitas atas seluruh pihak lawan.
The legally enforceable right must not be contingent on future
events and must be enforceable in the normal course of
business and in the event of default, insolvency or bankruptcy
of the Company or the counterparty.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya
jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when
permitted by the accounting standards.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)
8. Pengukuran biaya diamortisasi 8. Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau
liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau
liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal
dikurangi pembayaran pokok pinjaman, ditambah atau
dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku
bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai
pengakuan awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi
penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the
amount at which the financial asset or liability is measured at
initial recognition, minus principal repayments, plus or
minus the cumulative amortization using the effective interest
rate method of any difference between the initial amount
recognized and the maturity amount, minus any reduction for
impairment.
9. Pengukuran nilai wajar 9. Fair value measurement
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual
suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku
pasar pada tanggal pengukuran.
Fair value is the price that would be received to sell an asset
or paid to transfer a liability in an orderly transaction
between market participants at measurement date.
Jika tersedia, Perseroan dan entitas anak mengukur nilai
wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga
kuotasi di pasar aktif untuk instrumen terkait. Suatu pasar
dianggap aktif bila harga yang dikuotasikan tersedia
sewaktu-waktu dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara
efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing
service or regulatory agency), dan merupakan transaksi pasar
aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.
When available, the Company and its subsidiaries measures
the fair value of an instrument using quoted prices in an
active market for that instrument. A market is regarded as
active if quoted prices are readily and regularly available
from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing
service or regulatory agency and those prices represent
actual and regularly occurring market transaction on an
arm’s length basis.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga
pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan
mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya
sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan
terhadap aset neto efek-efek tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a
reasonable estimate of the fair value is determined by
reference to the fair value of another instrument which
substantially has the same characteristics or calculated
based on the expected cash flows of the underlying net asset
base of the marketable securities.
10. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan 10. Allowance for Impairment Losses on Financial Assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Perseroan dan entitas anak
mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset
keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi telah pengalami penurunan nilai. Aset keuangan
mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukan
bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah
pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut
berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan
yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Company and its subsidiaries
assesses whether there is objective evidence that financial
assets not carried at fair value through profit or loss are
impaired. Financial assets are impaired when objective
evidence demonstrates that loss event has occured after the
initial recognition of the asset, and that the loss event has an
impact on the future cash flows on the asset that can be
estimated reliably.
Kriteria yang digunakan oleh Perseroan dan entitas anak
untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah
sebagai berikut:
The criteria used by the Company and its subsidiaries to
determine that there is objective evidence of impairment
include;
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)
10. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
(lanjutan)
10. Allowance for Impairment Losses on Financial Assets
(continued)
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami Pelanggan; Significant financial difficulty of the customer;
Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau
tunggakan pembayaran pokok atau bunga; kesulitan
keuangan signifikan yang dialami Pelanggan;
A breach of contract, such as a default or delinquency in
interest or principal payments; significant financial
difficulty of the customer;
Pelanggan, dengan alasan ekonomi atau hukum
sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak
peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak
peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak
peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;
The customer, for economic or legal reasons relating to the
borrower’s financial difficulty, grants the borrower a
concession that the lender would not otherwise consider;
Terdapat kemungkinan bahwa pelanggan akan dinyatakan
pailit atau melakukan re-organisasi keuangan lainnya; atau
It becomes probable that the customer will enter into
bankruptcy or other financial reorganisation; or
Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan
keuangan.
The disappearance of an active market for that financial
asset because of financial difficulties.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan
teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk
setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode
tersebut bervariasi antara 3 sampai 12 bulan. Untuk kasus
tertentu diperlukan periode yang lebih lama.
The estimated period between the occurrence of the event and
identification of loss is determined by management for each
identified portfolio. In general, the periods used vary between
3 to 12 months; in exceptional cases, longer periods are
warranted.
Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan
Diamortisasi
Financial Assets Carried at Amortized Costs
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat
pada biaya perolehan diamortisasi, Perseroan dan entitas
anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai secara individual atas aset
keuangan yang signifikan secara individual, atau secara
kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan
secara individual. Jika Perseroan dan entitas anak
menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara
individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau
tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam
kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan kelompok tersebut dinilai penurunan
nilainya secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai
secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai
diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the
Company and its subsidiaries first assesses whether there is
objective evidence of impairment exists individually for
financial assets that are individually significant, or
collectively for financial assets that are not individually
significant. If the Company and its subsidiaries determines
that no objective evidence of impairment exists for an
individually assessed financial asset, whether significant or
not, it includes the asset in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and the group is
collectively assessed for impairment. Assets that are
individually assessed for impairment and for which an
impairment loss is, or continues to be, recognized are not
included in a collective assessment of impairment.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)
10. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
(lanjutan)
10. Allowance for Impairment Losses on Financial Assets
(continued)
Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan
Diamortisasi (lanjutan)
Financial Assets Carried at Amortized Costs (Continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai
telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa
datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa
datang didiskonto menggunakan EIR awal dari aset keuangan
tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang yang
memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk
mengukur kerugian penurunan nilai adalah EIR terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has
occurred, the amount of the loss is measured as the difference
between the asset’s carrying amount and the present value of
estimated future cash flows (excluding future expected credit
losses that have not yet been incurred). The present value of
the estimated future cash flows is discounted at the financial
asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable
interest rate, the discount rate for measuring impairment loss
is the current EIR.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan
akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga
tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi,
berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk
mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk
mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang
diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan
terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat
kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan
semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada
Perseroan dan entitas anak. Jika, pada periode berikutnya,
jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau
berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi
dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan
kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The carrying amount of the asset is reduced through the use
of an allowance account and the amount of the loss is
recognized in the consolidated statements of profit or loss and
other comprehensive income. Interest income continues to be
accrued on the reduced carrying amount based on the rate of
interest used to discount future cash flows for the purpose of
measuring impairment loss. Loans and receivables, together
with the associated allowance, are written off when there is
no realistic prospect of future recovery and all collateral has
been realized or has been transferred to the Company. If, in
a subsequent period, the amount of the estimated impairment
loss increases or decreases because of an event occurring
after the impairment was recognized, the previously
recognized impairment loss is increased or reduced by
adjusting the allowance account. If a future write-off is later
recovered, the recovery is recognized in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive income.
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Available-for-Sale (AFS) Financial Assets
Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai
aset keuangan AFS, bukti obyektif akan meliputi penurunan
yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai
wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.
In the case of an equity investment classified as an AFS
financial asset, objective evidence would include a significant
or prolonged decline in the fair value of the investment below
its cost.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai
telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif - yang diukur sebagai
selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini,
dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang
sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian - direklas dari ekuitas ke
pendapatan komprehensif. Kerugian penurunan nilai atas
investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian; kenaikan nilai wajar
setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Where there is objective evidence of impairment, the
cumulative loss is measured as the difference between the
acquisition cost and the current fair value, less any
impairment loss on that investment previously recognized in
the consolidated statement of other comprehensive income -
is reclassified from equity to profit or loss. Impairment loss
on equity investment is not reversed through the consolidated
statements of comprehensive income; increase in its fair value
after impairment is recognized in equity.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)
10. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
(lanjutan)
10. Allowance for Impairment Losses on Financial Assets
(continued)
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (lanjutan) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets (continued)
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset
keuangan tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi
berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga
di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah
dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang
digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan
dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai.
Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan
Bunga” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang
meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif
dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai
tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
In the case of a debt instrument classified as an AFS financial
asset, impairment is assessed based on the same criteria as
financial asset carried at amortized cost. Future interest
income is based on the reduced carrying amount and is
accrued based on the rate of interest used to discount future
cash flows for the purpose of measuring impairment loss.
Such accrual is recorded as part of the “Interest Income”
account in the consolidated statements of profit or loss and
other comprehensive income. If, in a subsequent period, the
fair value of a debt instrument increases and the increase can
be objectively related to an event occurring after the
impairment loss was recognized in the consolidated
statements of other comprehensive income, the impairment
loss is reversed through the profit or loss.
f. Sewa f. Leases
Perseroan dan entitas anak menerapkan secara retrospektif
PSAK 30, “Sewa”.
The Company and its subsidiaries adopted PSAK 30, “Leases”.
Sewa Operasi Operating Lease
Sewa di mana sebagian besar dari risiko dan manfaat
kepemilikan aset tetap di tangan lessor diklasifikasikan sebagai
sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif
yang diterima dari pihak yang menyewakan) dibebankan pada
laporan laba rugi berdasarkan metode garis lurus selama masa
sewa.
Leases in which a significant portion of the risk and rewards of
ownership are retained by the lessor are classified as operating
leases. Payments made under operating leases (net of any
incentives received from the lessor) are charged to the income
statement on a straight-line basis over the period of the lease.
g. Persediaan g. Inventories
Persediaan bahan baku, penolong, pengemas, persediaan barang
dalam proses dan barang jadi dinyatakan berdasarkan nilai
terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih
dengan metode FIFO dengan mempertimbangkan tanggal
kadaluarsa.
Raw materials, supplies, work in process and finished goods are
stated at the lower of cost and net reliazable value.Cost of
inventories is determined using FIFO method.
Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realiasi neto,
mana yang lebih rendah. Nilai realisasi neto adalah estimasi
harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Nilai
realisasi neto diuji setiap periode. Kerugian atas nilai persediaan
yang rusak atau kadaluwarsa dan tidak dapat dijual serta
penurunan terkait harga jual, dibebankan pada tahun berjalan,
dan dicatat dalam “provisi untuk persediaan kadaluarsa, usang
dan penurunan nilai.”.
Inventories are measured at cost or net realizable value,
whichever is lower. Net realizable value is the estimated selling
price in the ordinary course of business, less the estimated costs
of completion and the estimated costs to sell. NRV considers the
purpose of procuring supplies. Net realizable value is tested
each period. Losses on value, damaged, or obsolete inventory
and inventories cannot be sold and the related decline in selling
prices, are charged to the current year, and recorded in
"provision for obsolete, expired and impaired inventories".
h. Aset Tetap h. Property, Plant and Equipment
Efektif 1 Januari 2016 Perseroan dan entitas anak menerapkan
PSAK 16 (2015) , “Aset Tetap”, yang berdampak pada
pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya
penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai harus diakui
dalam kaitannya dengan aset tersebut.
Effective January 1, 2016 the Company and its subsidiaries
implemented SFAS 16 (2015), “Property, Plant and
Equipment”,”Fixed Asset Clarification of Acceptable Methods
of Depreciation and Amortization”.
Sesuai dengan PSAK 16, Perseroan dan entitas anak telah
memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya.
In accordance with PSAK 16, the Company and subsidiaries
adopts the cost model for the measurement of its property,plant
and equipment.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
h. Aset Tetap (lanjutan) h. Property, Plant and Equipment (continued)
Perseroan telah menilai kembali aset tetap berdasarkan hasil
penilaian yang dilakukan oleh penilai independen dalam rangka
kuasi-reorganisasi. Nilai aset tertentu yang direvaluasi pada
periode sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed
cost).
The Company revalued property, plant and equiptment which
was done by independent appraisal in connection with quasi-
reorganization. The revalued amount of those assets is
considered as deemed cost.
Terhitung mulai tahun 2012 seluruh aset tetap disusutkan
menggunakan metode garis lurus dengan tarif penyusutan
sebagai berikut:
Starting 2012 all fixed assets are depreciated using straight line
method, based on the following depreciation period:
Jenis Aset Tetap
Umur Ekonomis/
Useful Life
Fixed Asset
Bangunan dan prasarana 20 – 40 Tahun/Year Building and infrastructure
Instalasi, mesin, peralatan dan perlengkapan
Pabrik
8 – 16 Tahun/Year
Installations, machinery, production and factory
equipment
Kendaraan, perlengkapan, dan peralatan kantor 4 – 8 Tahun/Year Office furniture, fixtures, equipment and vehicles
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak
disusutkan.
Land is stated at cost and it is not depreciated.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat
diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai
tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali
tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga
jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated
recoverable amount, the asset is written down to its estimated
recoverable amount, which is determined as the higher of fair
value less cost to sell or value in use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan
laba rugi pada saat terjadinya, pengeluaran yang
memperpanjang masa manfaat atau memberi masa manfaat
ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan
kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kerja
dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau
yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut
akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari
penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi
pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs are charged to operations
as incurred; expenditures which extend the useful life of the
asset or result in increase in capacity and improvement in the
quality of output or standard of performance are capitalized.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying
values and the related accumulated depreciation are removed
from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in
the current operations.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan
direviu setiap akhir periode dan pengaruh dari setiap perubahan
estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful life, residual value and depreciation
method are reviewed at each period end, with the effect of any
changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-
masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap
digunakan.
Constructions in progress are stated at cost and are transferred
to the respective property, plant and equipment account when
completed and ready for use.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik dan pemasangan
mesin dikapitalisasi sebagai “Aset dalam penyelesaian”. Biaya
tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses
konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai
dibebankan pada saat aset tersebut siap untuk digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings, plants
and the installation of machinery are capitalised as
“Construction in progress assets”. These costs are reclassified
to the fixed assets accounts when the construction or installation
is completed. Depreciation is charged from the date when assets
are ready for use.
Biaya bunga dan biaya pinjaman lainnya, seperti diskonto
pinjaman baik yang secara langsung atau tidak langsung
digunakan untuk pendanaan konstruksi aset kualifikasian,
dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai dikonstruksi. Untuk
biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung pada
aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi ditentukan dari
biaya pinjaman aktual yang terjadi selama periode berjalan,
dikurangi penghasilan yang diperoleh dari investasi sementara
atas dana hasil pinjaman tersebut.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on
loans either directly or indirectly used in financing the
construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date
when construction is complete. For borrowings that are directly
attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised
is determined as the actual borrowing cost incurred during the
period, less any income earned on the temporary investment of
such borrowings.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
h. Aset Tetap (lanjutan) h. Property, Plant and Equipment (continued)
Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusikan secara langsung
pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi
ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi terhadap
jumlah yang dikeluarkan untuk memperoleh aset kualifikasian.
Tingkat kapitalisasi dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang
biaya pinjaman yang dibagi dengan jumlah pinjaman yang
tersedia selama periode, selain pinjaman yang secara spesifik
diambil untuk tujuan memperoleh suatu aset kualifikasian.
For borrowings that are not directly attributable to a qualifying
asset, the amount to be capitalised is determined by applying a
capitalisation rate to the amount expended on the qualifying
assets. The capitalisation rate is the weighted average of the
total borrowing costs applicable to the total borrowings
outstanding specifically for the purpose of obtaining a
qualifying asset.
Mulai 1 Januari 2012, Perseroan menerapkan ISAK No. 25
tentang “Akuntansi Tanah”. Semua biaya dan beban yang
terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, diakui
sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya pengurusan legal
hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui
sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah. Biaya
pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah
diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang
umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih
pendek.
Starting January 1, 2012, the Company has implemented ISAK
No. 25, “Accounting for Land-Right”. All costs and expenses
incurred in connection with the acquisition of landrights are
recognized as part of the landright’s acquisition cost. The legal
cost incurred when the land was first acquired is recognized as
part of the acquisition cost of the land. Extension or renewal
cost of legal right over land is recognized as an intangible asset
and amortized over the life of legal rights or economic life of the
land, whichever is shorter.
ISAK No. 25 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak
disusutkan kecuali terdapat bukti sebaliknya yang
mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas
tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Penerapan
interpretasi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap
Perseroan.
ISAK No.25 also states that landright is not depreciated unless
there is contrary evidence indicating that extension or renewal
of legal right over land will most likely or definitely be not
obtained. The adoption of this interpretation does not have
significant impact to the Company.
i. Properti Investasi i. Investment Property
Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang
dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak
digunakan maupun dijual dalam kegiatan operasi.
Investment property represents land or buildings held for
operating lease or for capital appreciation, rather than for use
or sale in the ordinary course of business.
Properti investasi disajikan dengan model biaya sesuai dengan
PSAK 13 , “Properti Investasi”.
Investment properties are presented using the cost model in
accordance with PSAK 13, “Investment Properties”.
Properti investasi diakui sebesar biaya perolehan dan
disusutkan, kecuali tanah, sesuai dengan taksiran umur
ekonomisnya, sebagai berikut:
Investment properties were recognized at cost and are
depreciated, except for land, over the estimated economic life,
as follows:
Jenis Properti Investasi
Umur Ekonomis/
Useful Life
Investment Property
Bangunan dan prasarana 20 – 40 Tahun/Year Building and infrastructure
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan
laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang
memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis
di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas,
atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Properti
investasi yang tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari
kelompok properti investasi berikut akumulasi penyusutannya.
Keuntungan atau kerugian dari penjualan properti investasi
tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian tahun berjalan.
The cost of repairs and maintenance are charged to operations
as incurred. Expenditures which extend the useful life of the
properties or result in increased future economic benefits such
as increase in capacity and improvement in the quality of output
or standard of performance are capitalized. When properties
are retired or otherwise disposed of, their carrying values and
the related accumulated depreciation and accumulated
impairment losses, if any, are removed from the accounts. Gains
or losses from sale of investment properties are recorded in the
consolidated statements of profit or loss and other
comprehensive income for the year.
j. Aset Tidak Lancar Yang Akan Ditinggalkan j. Abandoned Non-Current Asset
Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan merupakan aset tidak
lancar yang akan digunakan sampai dengan akhir umur
ekonomisnya serta aset tidak lancar yang akan ditutup dari pada
dijual.
Abandoned non current assets are non-current assets that are
used until the end of useful lives and those that will be
discontinued rather than sold.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
k. Aset Tak berwujud k. Intangible Assets
Pos ini antara lain mencakup: This account include the following:
1. Beban ditangguhkan, adalah beban-beban yang telah
dikeluarkan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun,
yaitu:
1. Capitalizable costs which will benefitthe Company and its
subsidiaries more than one year:
- Hubungan pelanggan kontrak diperoleh dalam kerja sama
usaha diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Hubungan kontraktual pelanggan memiliki masa manfaat
yang terbatas dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung menggunakan
metode garis lurus selama umur yang diharapkan dari
hubungan pelanggan.
- Contractual customer relationships acquired in a business
cooperation are recognized at fair value at the acquisition
date. The contractual customer relations have a definite
useful life and are carried at cost less accumulated
amortisation. Amortisation is calculated using the straight
line method over the expected life of the customer
relationship.
- Beban rehabilitasi gedung rumah sakit, diamortisasi sesuai
dengan masa manfaatnya.
- Rehabilitation cost ofhospital building shall be amortized
over the period benefited.
Hubungan pelanggan kontrak dan biaya rehabilitasi memiliki
manfaat antara 4 sampai 7 tahun.
Contract costumer relationships and rehabilitation costs have
useful lives ranging from 4 to 7 years.
2. Lisensi, disajikan berdasarkan harga perolehan. Lisensi
memiliki masa manfaat yang terbatas dan disajikan
berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
dan bertujuan untuk mengalokasikan harga perolehan lisensi
selama estimasi masa manfaatnya (5-20 tahun).
2. Licenses are shown at historical cost. Licenses have a definite
useful life and are carried at cost less accumulated
amortisation. Amortisation is calculated using the straight-
line method to allocate the cost of licenses over their
estimated useful lives (5-20 years).
Amortisasi dibebankan langsung terhadap biaya aset tidak
berwujud.
Amortization is directly charged againts the cost of intangible
assets.
Pengeluaran untuk penelitian diakui beban pada saat terjadinya.
Pengeluaran dari pengembangan diakui sebagai aset
takberwujud.
Expenditures for research expenses are recognized when
incurred. Expenditures from development phase is recognized
as an intangible asset.
Aset tidak berwujud yang timbul dari pengembangan (atau dari
tahap pengembangan proyek internal) harus diakui jika, dan
hanya jika, entitas dapat menunjukkan hal-hal berikut:
a. Kelayakan teknis untuk menyelesaikan aset tak berwujud
sehingga akan tersedia untuk penggunaan atau penjualan.
b. Niatnya untuk melengkapi aset tak berwujud dan
menggunakan atau menjualnya.
c. Kemampuannya untuk menggunakan atau menjual aset tak
berwujud.
d. Bagaimana aset tidak berwujud akan menghasilkan
kemungkinan manfaat ekonomi masa depan. Antara lain,
entitas dapat menunjukkan adanya pasar untuk keluaran
aset tak berwujud atau aset tidak berwujud itu sendiri atau,
jika digunakan secara internal, kegunaan aset tak berwujud.
e. Tersedianya sumber daya teknis, keuangan dan sumber
daya yang memadai untuk menyelesaikan pembangunan
dan untuk menggunakan atau menjual aset tak berwujud.
f. Kemampuannya untuk mengukur andal pengeluaran yang
dapat diatribusikan.
An intangible asset arising from development (or from the
development phase of an internal project) shall be recognised
if, and only if, an entity can demonstrate all of the following:
a. The technical feasibility of completing the intangible asset
so that it will be available for use or sale.
b. Its intention to complete the intangible asset and use or sell
it.
c. Its ability to use or sell the intangible asset.
d. How the intangible asset will generate probable future
economic benefits. Among other things, the entity can
demonstrate the existence of a market for the output of the
intangible asset or the intangible asset itself or, if it is to be
used internally, the usefulness of the intangible asset.
e. The availability of adequate technical, financial and other
resources to complete the development and to use or sell the
intangible asset.
f. Its ability to measure reliably the expenditure attributable.
Dalam tahap pengembangan proyek internal, suatu entitas dapat,
dalam beberapa kasus, mengidentifikasi aset tak berwujud dan
menunjukkan bahwa aset tersebut akan menghasilkan
kemungkinan manfaat ekonomi masa depan. Ini karena fase
pengembangan sebuah proyek lebih maju daripada fase
penelitian.
In the development phase of an internal project, an entity can,
in some instances, identify an intangible asset and demonstrate
that the asset will generate probable future economic benefits.
This is because the development phase of a project is further
advanced than the research phase.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
l. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan l. Impairment of Non Financial Assets
PSAK No. 48 menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan
entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya.
Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah
tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui
penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset
mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan
entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini
juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan
nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48prescribes the procedures to be employed by an
entity to ensure that its assets are carried at no more than their
recoverable amount. An asset is carried at more than its
recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount
to be recovered through the use or sale of the asset. If this is the
case, the asset is described as impaired and this revised PSAK
requires the entity to recognize an impairment loss. This revised
PSAK also specifies when an entity should reverse an
impairment loss and prescribes disclosures.
Aset yang memiliki masa manfaat tak terbatas tidak
diamortisasi dan diuji setiap tahun untuk penurunan nilai. Aset
yang diamortisasi ditelaah untuk penurunan apabila terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa
nilai tercatat mungkin tidak terpulihkan.
Assets that have an infinite useful life are not amortized and are
tested for impairment annually. Amortized assets are reviewed
for reduction whenever events or changes in circumstances
indicate that the carrying value may not be recoverable.
Aset non keuangan ditelaah untuk penurunan apabila terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa
nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Rugi penurunan nilai
diakui untuk jumlah dimana jumlah tercatat aset melebihi
jumlah terpulihkan tersebut. Jumlah dipulihkan adalah lebih
tinggi dari harga jual bersih aset dan nilai pakai. Untuk tujuan
menguji penurunan nilai, aset dikelompokan pada tingkat
terendah yang menghasilkan arus kas terpisah (Unit Penghasil
Kas). Aset non keuangan yang telah mengalami penurunan nilai
ditelaah kembali untuk kemungkinan adanya pemulihan untuk
setiap aset yang telah diturunkan nilai nya pada setiap tanggal
pelaporan.
Non financial assets are reviewed for impairment whenever
events or changes in circumstances indicate that the carrying
amount may not be recoverable. An impairment loss is
recognized for the amount by which the assets’s carrying
amount exceeds its recoverable amount. The recoverable
amount is the higher of an asset’s net selling price and value in
use. For the purposes of assessing impairment, assets are
grouped at at the lowest levels for which there are separately
identifiable cash flows (cash-generating units). Non –financial
assets that have suffered impairment are reviewed for possible
reversal of the impairment at each reporting date.
m. Utang Usaha m. Trade Payable
Utang usaha adalah kewajiban membayar barang atau jasa yang
telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok.
Utang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek
jika pembayarannya jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau
kurang (atau dalam siklus operasi normal, jika lebih lama). Jika
tidak, utang tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that
have been acquired in the ordinary course of business from
suppliers. Accounts payable are classified as current liabilities
if payment is due within one year or less (or in the normal
operating cycle of the business if longer). If not, they are
presented as non-current liabilities.
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode bunga efektif.
Trade payables are recognised initially at fair value and
subsequently measured at amortised cost using the effective
interest method.
n. Pinjaman n. Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar,
dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi.
Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan
diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya
transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi
selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga
efektif.
Borrowings are recognised initially at fair value, net of
transaction costs incurred. Borrowings are subsequently
carried at amortised cost; any difference between the proceeds
(net of transaction costs) and the redemption value is recognised
in the profit or loss over the period of the borrowings using the
effective interest method.
Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui
sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan
sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya
memperoleh pinjaman ditangguhkan sampai penarikan
pinjaman terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar
kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya
memperoleh pinjaman dikapitalisasi sebagai pembayaran
dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode
fasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised
as transaction costs of the loan to the extent that it is probable
that some or all of the facility will be drawndown. In this case,
the fee is deferred until the draw-down occurs. To the extent that
there is no evidence that it is probable that some or all of the
facility will be drawn down, the fee is capitalised as a pre-
payment for liquidity services and amortised over the period of
the facility to which it relates.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
30
2. KHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
n. Pinjaman (lanjutan) n. Borrowings (continued)
Biaya pinjaman yang terjadi untuk konstruksi aset kualifikasian,
dikapitalisasi selama periode waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan konstruksi aset dan mempersiapkannya sampai
dapat digunakan sesuai tujuan yang dimaksudkan atau untuk
dijual, lihat Catatan 2.h. Biaya pinjaman lainnya dibebankan
pada laporan laba rugi.
Borrowing costs incurred for the construction of any qualifying
asset are capitalised during the period of time that is required
to complete and prepare the asset for its intended use or sale,
refer to Note 2.h. Other borrowing costs are expensed in profit
or loss.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek
kecuali Perseroan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda
pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah
tanggal pelaporan.
Borrowings are classified as current liabilities unless the
Company has an unconditional right to defer the settlement of
the liability for at least 12 months after the reporting date.
o. Modal Saham o. Share Capital
Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan
kepada penerbitan saham biasa atau opsi disajikan pada ekuitas
sabagai pengurang penerimaan, setelah dikurangi pajak.
Incremental costs directly attributable to the issue of new
ordinary shares or options are shown as deduction in equity, net
of tax, from the proceeds.
Ketika Perseroan atau entitas anak membeli modal saham
ekuitas sendiri (saham treasuri), imbalan yang dibayar,
termasuk biaya tambahan yang secara langsung dapat
diatribusikan (dikurangi pajak penghaslian) dikurangkan dari
ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik ekuitas entitas
sampai saham tersebut dibatalkan atau diterbitkan kembali.
Ketika saham biasa tersebut selanjutnya diterbitkan kembali,
imbalan yang diterima, dikurangi biaya tambahan transaksi
yang terkait dan dampak pajak penghasilan yang terkait
dimasukkan pada ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik ekuitas entitas.
Where any Company or its subsidiaries purchasesits own equity
share capital (treasury shares), the consideration paid,
including any directly attributable incremental costs (net of
income taxes) is deducted from equity attributable to the Parent
Company equity holders until the shares are cancelled or
reissued. Where such ordinary shares are subsequently
reissued, any consideration received, net of any directly
attributable incremental transaction costs and the related
income tax effects, is included in equity attributable to the
Parent Company equity holders.
p. Provisi p. Provisions
Provisi restorasi lingkungan, biaya restrukturisasi dan tuntutan
hukum diakui ketika: Perseroandan entitas anak memiliki
kewajiban hukum atau konstruktif masa kini sebagai akibat
peristiwa masa lalu; terdapat kemungkinan besar penyelesaian
kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya;
dan jumlah kewajiban tersebut dapat diukur secara andal.
Provisi tidak diakui untuk kerugian operasi masa depan.
Provision for environmental restoration, restructuring costs
and legal claims is recognised when: the Company and its
subsidiaries has a present legal or constructive obligation as a
result of past events; it is probable that an outflow of resources
will be required to settle the obligation; and the amount has
been reliably estimated. Provision is not recognised for future
operating losses.
Ketika terdapat beberapa kewajiban yang serupa, kemungkinan
penyelesaian mengakibatkan arus keluar ditentukan dengan
mempertimbangkan kelas kewajiban secara keseluruhan.
Provisi diakui walaupun kemungkinan adanya arus keluar
sehubungan dengan item manapun yang termasuk dalam kelas
kewajiban yang sama mungkin kecil.
Where there are a number of similar obligations, the likelihood
that an outflow will be required in settlement is determined by
considering the class of obligations as a whole. A provision is
recognised even if the likelihood of an outflow with respect to
any one item included in the same class of obligations may be
small.
Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasi terbaik
manajemen atas pengeluaran yang diharapkan diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan.
Tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian
pasar atas nilai waktu uang dan resiko yang terkait dengan
kewajiban. Peningkatan provisi karena berjalannya waktu
diakui sebagai beban bunga.
Provisions are measured at the present value of management's
best estimate of the expenditure required to settle the present
obligation at the end of the reporting period. The discount rate
used to determine the present value is a pre-tax rate that reflects
current market assessment of the time value of money and the
risk spesific to the liablility. The increase in the provision due to
the passage of time is recognised as interest expense.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban q. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi
akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat
diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan
pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar
pembayaran yang diterima atau dapat diterima, tidak termasuk
diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kelompok
Usaha mengevaluasi perjanjian pendapatannya terhadap kriteria
spesifik untuk menentukan apakah Kelompok Usaha bertindak
sebagai prinsipal atau agen. Perseroan dan entitas anak telah
menyimpulkan bahwa Kelompok Usaha bertindak sebagai
prinsipal pada semua perjanjian pendapatannya.
Revenue is recognized when it is probable that the economic
benefits would be obtained by the Company and its subsidiaries
and the amount can be reliably measured regardless of when
payment is made. Revenue is measured at the fair value of the
consideration received or to be received, not
includingdiscounts, rebates and value added tax ("VAT"). The
Company evaluates revenue agreements against specific
criteria to determine whether the Company is acting as
principal or agent. The Company and its subsidiaries has
concluded that the Company acts as a principal on all of their
income transactions.
Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum
pendapatan diakui:
The following specific recognition criteria must also be met
before revenue is recognized:
Penjualan barang Sales of goods
Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada
pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang
dikapalkan (FOB Shipping Point).
Local sales are recognized when the goods are delivered to the
customers, while export sales are recognized when the goods
are shipped following F.O.B. Shipping point terms.
Pendapatan bunga Interest income
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur berdasarkan
biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga
dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga
yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari
instrumen keuangan, sebagaimana mestinya, sampai mencapai
nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost,
income or interest expense is recorded using the SBE, which is
the rate that exactly discounts estimated cash payments or
receipts in the future through the expected life of the financial
instrument, as appropriate, to achieve the net carrying amount
of the financial asset or financial liability.
Uang muka dari pelanggan Advances from costumers
Penerimaan pembayaran atas uang muka dari pelanggan
awalnya diakui sebagai pendapatan yang ditangguhkan.
Pendapatan yang ditangguhkan akan direalisasikan sebagai
pendapatan pada saat pengiriman barang ke pelanggan.
Collection from costumer in advance is initially recognized as
deferred revenue. This will be realized as revenue upon delivery
of goods to the customers.
Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
r. Imbalan Pasca Kerja r. Post-employment benefit
Perseroan dan entitas anak memiliki program iuran pasti.
Program iuran pasti merupakan program pensiun dimana
Perseroan membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas
(dana) yang terpisah. Perseroan tidak memiliki kewajiban
hukum atau konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika
entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk
membayar seluruh imbalan atas jasa yang diberikan pekerja
pada periode berjalan maupun periode lalu.
The Company has defined contribution plans. A defined
contribution plan is a pension plan under which the Group pays
fixed contributions into a separate entity. The Group has no
legal or constructive obligations to pay further contributions if
the fund doesnot hold sufficient assets to pay all employees the
benefits relating to employee service in the current and prior
periods.
Perseroan dan entitas anak menyelenggarakan program manfaat
PHK karyawan (post-retirement benefit) sesuai Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tentang Penyelesaian
Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon.
Pengelolaan pesangon karyawan Perseroan dilakukan oleh
Asuransi Manulife. Metode penilaian yang digunakan oleh
aktuaria adalah metode projected unit credit yang
mencerminkan jasa pekerja pada saat penilaian.
The Company and its subsidiary calculates and records
estimated employee retirement benefits for all of its local
permanent employees based on Labor Law No. 13 year 2003
concerning the settlement of labor dismissal and the stipulation
of severance pay, gratuity, and compensation in companies.
Employee retirement benefits has been organized by Asuransi
Manulife. Calculation of employee benefit is based on
employee’s salary and service period. The actuary used
projected unit credit method to calculate the amount of
employee benefits at the date of valuation.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
32
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
r. Imbalan Pasca Kerja (lanjutan) r. Post-employment benefit (continued)
(i) Imbalan kerja jangka pendek (i) Short-term employee benefits liabilities
Seluruh imbalan kerja jangka pendek yang terdiri dari gaji
dan imbalan terkait, bonus, insentif, dan imbalan kerja
jangka pendek lain diakui sebagai biaya yang tidak
didiskonto saat karyawan telah memberikan jasa kepada
Perseroan dan entitas anak.
The short-term employee benefits consist of salary and
related remuneration, bonuses, incentives, and other short-
term employee benefits which are recognized as expense
and are not discounted when the employee has provided
services to the Company and its subsidiaries.
(ii) Imbalan pasca kerja dan imbalan jangka panjang lainnya (ii) Post-employment benefits and other long-term employee
benefits
Perhitungan liabilitas imbalan kerja terkait dengan program
imbalan pasca kerja dilakukan oleh aktuaris independen
dengan menggunakan metode projected unit credit.
The calculation of post employement obligation related to
post-employment benefits program is carried out by an
independent actuary using the projected unit credit method.
Liabilitas neto imbalan kerja yang diakui dalam laporan
posisi keuangan konsolidasi berkaitan dengan program
imbalan pasti dihitung sebesar nilai kini dari estimasi
imbalan yang akan diperoleh karyawan di masa depan
sehubungan dengan jasa di masa sekarang dan masa lalu,
dikurangi dengan nilai wajar dari aset program. Nilai kini
kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan
mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa depan
dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah,
yang didenominasi dalam mata uang dimana manfaat akan
dibayarkan dan yang mempunyai jangka waktu sampai
dengan jatuh tempo mendekati jangka waktu kewajiban
imbalan pasca kerja terkait. Obligasi pemerintah digunakan
karena tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat
berkualitas tinggi.
The net liability for employee benefits is recognized in the
consolidated statements of financial position related to
defined benefit plans,and are carried at the present value of
estimated employee benefit in the future related to the
services in the present and the past, less the fair value of
plan assets. The present value of the defined benefit
obligation is determined by discounting the estimated cash
outflows in future using interest rates of government bonds,
which are denominated in the currency in which the benefits
will be paid and that have a term to maturity nearest to the
period of related post-employment benefit obligations.
Government bonds are used because there is no active
market for high quality corporate bonds.
Aset program adalah aset yang dimiliki oleh program
pensiun. Aset ini diukur pada nilai wajar pada akhir periode
pelaporan.
Plan assets are assets held by the pension plan. These assets
are measured at fair value at the end of the reporting
period.
Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian
aktuarial, dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah
yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan
pasti neto dan imbal hasil aset program (tidak termasuk
jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas
imbalan pasti neto), diakui pada ekuitas melalui penghasilan
komprehensif lain di periode terjadinya. Pengukuran
kembali tidak diklasifikasikan ke laba rugi di periode
selanjutnya.
Remeasurement, consisting of actuarial gains and losses,
the impact of limitation of assets, excluding the amounts in
net interest on the netbenefit obligation and the yield of the
plan assets (excluding amounts in net interest on the net
benefit liability), are recognized in equity through other
comprehensive income in the period incurred.
Remeasurement is not classified to profit or loss in
subsequent periods.
Biaya jasa lalu diakui di laba rugi pada tanggal yang lebih
awal antara:
Past service costs are recognized in profit or loss on an
earlier date between:
ketika amandemen atau kurtailmen program terjadi; dan when the amendments or curtailment program occurs;
and
ketika Perseroan mengakui biaya restrukturisasi terkait. when the Company’s restructuring or termination cost
are recognized.
Bunga neto dihitung dengan mengalikan liabilitas (aset)
neto dengan tingkat diskonto. Laba atau rugi kurtailmen
diakui apabila terdapat komitmen untuk melakukan
pengurangan jumlah karyawan dalam jumlah yang material
yang ditanggung oleh suatu program atau apabila terdapat
perubahan ketentuan-ketentuan pada suatu program, dimana
bagian yang material dari jasa yang diberikan karyawan
pada masa depan tidak lagi memberikan imbalan, atau
memberikan imbalan yang lebih rendah.
Net interest is calculated by multiplying the net liability
(asset) by the discount rate. Gain or loss of curtailment is
recognized when there is a commitment to reduce the
number of employees significantly covered by a program or
when there are changes in regulation in a benefit plan, in
which the material part of the services provided by the
employee in the future no longer give employee benefits, or
lower employee benefits.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
33
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
r. Imbalan Pasca Kerja (lanjutan) r. Post-employment benefit (continued)
Laba atau rugi penyelesaian diakui apabila terdapat transaksi
yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif
atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program.
Profit or loss of settlement is recognized whenever there is a
transaction which abolished all legal or constructive
obligations on part or all of the benefits in a benefit program.
s. Pajak penghasilan kini dan tangguhan s. Current and deferred tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak
diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut
terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui dipendapatan
komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal
ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan
komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is
recognised inthe profit or loss, except tothe extent that it relates
to items recognised in other comprehensive income or directly
in equity. Inthiscase, the tax isalso recognised inother
comprehensive income or directly in equity,respectively.
Bebanpajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan
yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di negara
dimana Perseroan dan entitas anak beroperasi dan
menghasilkan pendapatan kena pajak. Manajemen secara
periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat
Pemberitahuan Tahunan(SPT) sehubungan dengan situasi
dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi.
Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah
yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the
tax laws enacted or substantively enacted at the reporting
date.Management periodically evaluates positions taken in tax
return with respect to situations in which applicable tax
regulation is subject to interpretation. It establishes provision
where appropriate on the basis of amounts expected to bepaid
to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan
metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer
antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai
tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Namun,
liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal
dari pengakuan awal goodwill atau pada saat pengakuan awal
aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi
bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi
laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Pajak penghasilan
tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang
telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir
periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak
penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak
penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet
method, on temporary differences arising between the tax bases
of assets and liabilities and their carrying amounts in the
consolidated financial statements. However,deferred tax
liabilities are not recognised if theyarise from the initial
recognition of goodwill and deferred income tax isnot
accounted for if it a rises frominitial recognition of an asset or
liability in atransaction other than a business combination that
at the time of the transaction affects neither accounting nor
taxable profit or loss. Deferred in come tax is determined using
tax rates that havebeen enacted or substantively enacted at the
reporting date and is expected to apply when the related
deferred income tax asset is realised or the deferred income tax
liability is settled.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar
kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak dimasa depan
akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer
yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that
it is probable that future taxable profit will be available against
which the temporary differences can be utilized.
Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak
dibentuk pajak penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas
pajak penghasilan tangguhan dimana saat pembalikan
perbedaan sementara dikendalikan oleh Perseroan dan sangat
mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik dimasa
mendatang.
Deferred income tax is provided on temporary differences a
rising on investments in subsidiaries, except for deferred income
tax liability where the timing of the reversal of the temporary
difference is controlled by the Company and it is probable that
the temporary difference will not be reversed in the foreseeable
future.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling
hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas
pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan
tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik
atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya
niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara
neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there
is a legally enforceable right to offset current tax assets against
current tax liabilities and when the deferred income taxes assets
and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation
authority on either the same taxable entity or different taxable
entities where there is an intention to settle the balances ona net
basis.
Perseroan menerapkan PSAK No. 70 (2016), "Akuntansi Aset
Pengampunan Pajak dan Kewajiban". PSAK ini memberikan
perlakuan akuntansi atas aset dan kewajiban dari Amnesti Pajak
sesuai dengan Undang-Undang No.11 tahun 2016 tentang
Amnesti Pajak ("Undang-Undang Amnesti International") yang
berlaku efektif pada tanggal 1 Juli 2016.
The Company applies PSAK No. 70 (2016), “Accounting for Tax
Amnesty Assets and Liabilities”. This PSAK provides
accounting treatment for assets and liabilities from Tax Amnesty
in accordance with Law No.11 year 2016 about Tax Amnesty
(“Tax Amnesty Law”) which became effective on July 1, 2016.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
34
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
s. Pajak penghasilan kini dan tangguhan (lanjutan) s. Current and deferred tax (continued)
PSAK 70 memberikan opsi untuk pengakuan awal atas aset atau
kewajiban yang timbul dari penerapan Undang-Undang
Amnesti Pajak, baik untuk mengikuti SAK yang ada sesuai
dengan sifat dari aset atau kewajiban yang diakui (Pendekatan
Umum) atau untuk mengikuti ketentuan yang dinyatakan dalam
PSAK 70 paragraf 10 sampai 23 (Pendekatan Pilihan).
Keputusan yang dibuat oleh entitas harus konsisten terhadap
semua aset konsolidasian dan / atau kewajiban amnesti pajak
yang diakui.
PSAK 70 provides options in the initial recognition of the assets
or liabilities arising from the implementation of the Tax Amnesty
Law, whether to follow the relevant existing SAK according to
the nature of the assets or liabilities recognized (General
Approach) or to follow the provisions stated in PSAK 70
paragraphs 10 to 23 (Optional Approach). The decision made
by the entity must be consistent for all recognized tax amnesty
assets consolidated and/or liabilities.
Perseroan mengakui aset dan kewajiban amnesti pajak dalam
laporan keuangannya sesuai dengan SAK yang relevan untuk
setiap aset atau kewajiban.
The Company recognized its tax amnesty assets and liabilities
in its consolidated financial statements in accordance with the
relevant SAK for each asset or liability.
Perseroan telah memilih untuk menguangkan kembali aset dan
kewajiban amnesti pajak tersebut sampai nilai wajarnya sesuai
dengan SAK pada tanggal Surat Pengakuan Amnesty Pajak.
Selisih antara nilai wajar di atas dengan biaya perolehan yang
awalnya diakui disesuaikan dengan tambahan modal disetor.
The Company has opted to remeasure its tax amnesty assets and
liabilities to their fair value according to SAK on the date of the
Tax Amnesty Acknowledgement Letter. The difference between
the aforementioned fair values with the acquisition cost initially
recognized is adjusted to additional paid-in capital.
Setelah Perseroan menghitung kembali aset dan kewajiban
amnesti pajak atas nilai wajarnya menurut SAK, Perseroan
mereklasifikasi aset dan kewajiban amnesti pajak tersebut
menjadi aset dan liabilitas garis besar yang serupa.
After the Company remeasured its tax amnesty assets and
liabilities to its fair value according to SAK, the Company
reclassified the tax amnesty assets and liabilities into similar
line items of assets and liabilities.
t. Distribusi Dividen t. Dividend Distribution
Distribusi dividen kepada pemilik Perseroan diakui sebagai
liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasi pada periode
dimana dividen telah disetujui oleh pemegang saham entitas.
Dividend distribution to the Company’s shareholders is
recognised as a liability in the consolidation financial
statements in the period in which the dividends are declared and
approved by the Company’s shareholders.
u. Laba Bersih per Saham u. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih
residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada
tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income
attributable to the equity holders of the Company by the
weighted average number of shares outstanding during the
year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih
residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang
telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi
saham biasa bersifat dilutive.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income
by the weighted average number of shares outstanding as
adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.
Untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian, Perseroan
menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada
pemegang saham biasa Perseroan dengan efek setelah pajak
bunga yang diakui dalam periode tersebut terkait dengan
obligasi konversi.
For the purposes of calculating diluted earnings per share, the
profit or loss attributable to the Company’s ordinary equity
holders will be adjusted for the aftertax effects of interest
recognised during the period on convertible bonds.
v. Informasi Segmen v. Segment Reporting
Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 5, “Segmen
Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis
yang mana entitas beroperasi.
The Company and its subsidiaries adopted PSAK No. 5,
“Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures
that will enable users of the consolidated financial statements to
evaluate the nature and financial effects of the business
activities in which the entity engages and the economic
environments in which it operates.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
35
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
(Continued)
v. Informasi Segmen (lanjutan) v. Segment Reporting (continued)
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi
yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen
usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies
adopted for preparing and presenting the consolidated financial
statements. The primary segment information is based on
business segment, while secondary segmental information is
based on geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen Perseroan yang dapat
dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk
atau jasa individu maupun kelompok produk atau jasa terkait)
dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an
enterprises that is engaged in providing an individual product
or service or a group of related products or services and that is
subject to risk and returns that are different from those of other
business segment.
Segmen geografis adalah komponen Perseroan yang dapat
dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada
lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan
(wilayah) ekonomi lain.
A geographical is a distinguishable component of a enterprise
that is engaged in providing products or services within a
particular economic environment and that is subject to risk and
returns that are different from those of components operating in
other economic environments.
w. Kuasi Reorganisasi w. Quasi Reorganization
Berdasarkan PSAK 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-
Reorganisasi”, kuasi-reorganisasi merupakan prosedur
akuntansi yang mengatur Perseroan untuk merestrukturisasi
ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali
seluruh aset dan liabilitasnya, tanpa melalui reorganisasi secara
hukum.
Under PSAK 51 (Revised 2003) "Accounting for Quasi-
Reorganization", quasi-reorganization is an accounting
procedure that govern the Company to restructure its equity by
eliminating deficits and revaluing all assets and liabilities,
without going through the reorganization of law.
Aset dan liabilitas dinilai kembali sebesar nilai wajarnya dan
dapat menghasilkan peningkatan atau penurunan aset bersih
dibandingkan dengan nilai tercatat sebelum penilaian kembali.
Saldo akumulasi kerugian dieliminasi dengan urutan prioritas
sebagai berikut:
Assets and liabilities remeasured at fair value and may result in
an increase or decrease in net assets compared to the carrying
value before reappraisal. The balance of accumulated losses
are eliminated in order of priority as follows:
1. Cadangan umum; 1. General reserves
2. Cadangan khusus; 2. Special reserve;
3. Selisih penilaian aset dan liabilitas (termasuk didalamnya
selisih revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian sejenisnya
(misalnya selisih penilaian efek tersedia untuk dijual dan
other comprehensive income);
3. From the revaluation of assets and liabilities (including
fixed assets revaluation increment) and the difference in
assessment of the like (for example the difference in
valuation available for sale securities and other
comprehensive income);
4. Modal setoran dan sejenisnya; dan 4. Additional capital payments and other similar
contributions; and
5. Modal saham. 5. Share Capital.
Penentuan nilai wajar aset dan liabilitas Perseroan dalam rangka
kuasi-reorganisasi ini dilakukan berdasarkan nilai pasar.
Apabila nilai pasar tidak tersedia atau tidak menggambarkan
nilai wajar yang sebenarnya, estimasi nilai wajar dilakukan
dengan mempertimbangkan harga aset sejenis, atau dengan
model arus kas diskontoan.
Determination of fair values of assets and liabilities of the
Company in quasi-reorganization is done based on market
value. If the market value is unavailable or does not reflect the
actual fair value, the estimated fair value is done by considering
the price of similar assets, or discounted cash flow method.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
36
3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN
ASUMSI MANAJEMEN
3. MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND
ASSUMPTIONS
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perseroan dan entitas anak,
seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan
konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi,
pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas
yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi
tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang
dipertimbangkan relevan.
In applying the accounting policies of the parent and its
subsidiaries, as disclosed in Note 2 to the consolidated financial
statements, management must make estimates, judgment, and the
assumptions on the carrying value of assets and liabilities that are
not available by other sources. Estimates and assumptions are
based on historical experience and other factors considered
relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah
mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan
yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-
jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan
keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of
the significant estimates, judgment and assumptions made that
affected certain reported amounts of and disclosures in the
consolidated financial statements.
Pertimbangan Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen
dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perseroan yang
memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah
yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process
of applying the Company’s accounting policies that have the most
significant effects on the amounts recognized in the consolidated
financial statements:
a. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar
Aktif
a. Financial Assets Not Quoted in Active Market.
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangan dengan
mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau
tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi
tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset
keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang
tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut
mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara
reguler dalam suatu transaksi wajar.
The Company classifies financial assets by evaluating, among
others, whether the asset is quoted or not in an active market.
Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted
in an active market is the determination on whether quoted
prices are readily and regularly available, and whether those
prices represent actual and regularly occurring in the market
transactions on an arm’s length basis.
b. Penurunan Nilai Aset Keuangan b. Impairment of Financial Assets
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang
dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah
memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset
keuangan. Pada setiap tanggal laporan, Perseroan secara
spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa
suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak
tertagih).
Provision for impairment losses is maintained at a level which
considered adequate to cover for potentially uncollectible
receivables. The Company assesses specifically at each
reporting date whether there is an objective evidence that a
financial asset is impaired (uncollectible).
Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman
penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin
mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan
kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan
yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang
signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience
and other factors that may affect collectability such as the
probability of insolvency or significant financial difficulties of
the debtors or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan
besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan
pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian
penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi
secara spesifik telah mengalami penurunan nilai.
If there is an objective evidence of impairment, timing and
collectible amounts are estimated based on historical loss data.
Provision for impairment losses is provided on accounts
specifically identified as impaired.
Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk
mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk,
dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat
dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang
tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada
pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
Evaluation of receivables to determine the total allowance to be
provided is performed periodically during the year. Therefore,
the timing and amount of provision for decline in value recorded
at each period might differ based on the judgments and
estimates that have been used.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
37
3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN
ASUMSI MANAJEMEN (Lanjutan)
3. MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND
ASSUMPTIONS (Continued)
Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)
c. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan c. Impairment of Non-Financial Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat
indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar
aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan
dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir
atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi
yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak
signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian
penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada
hasil operasi Perseroan.
Impairment review is performed when certain impairment
indicators are present. Determining the fair value of assets
requires the estimation of cash flows expected to be generated
from the continued use and ultimate disposition of such assets.
Any significant changes in the assumptions used in determining
the fair value may materially affect the assessment of
recoverable values and any resulting impairment loss could
have a material impact on results of operations.
d. Klasifikasi Instrumen Laporan Keuangan d. Classification of Financial Instruments
Perseroan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan
dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK
No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset
keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan
kebijakan akuntansi Perseroan dan entitas anak seperti
dingkapkan pada catatan 2.
The Company and its subsidiaries determines the classifications
of certain assets and liabilities as financial assets and financial
liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK
No.55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and
financial liabilities are accounted for in accordance with the
Company and its subsidiaries accounting policies as disclosed
in Note 2.
e. Penentuan Mata Uang Fungsional e. Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional Perseroan dan entitas anak adalah mata
uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas
beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang
mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.
Berdasarkan penilaian manajemen, mata uang fungsional
Perseroan dan entitas anak adalah Rupiah.
The functional currencies of the Company and its subsidiaries
are the currency of the primary economic environment in which
each entity operates. It is the currency that mainly influences the
revenue and cost of rendering services. Based on the
management assessment, the Company and its subsidiaries
functional currency is in Indonesian Rupiah.
f. Kelangsungan Usaha f. Going Concern
Manajemen Perseroan dan entitas anak telah melakukan
penilaian terhadap kemampuan Perseroan dan entitas anak
untuk mempertahankan kelangsungan usaha dan menilai
keyakinan bahwa Perseroan dan entitas anak memiliki sumber
daya untuk melanjutkan bisnis di masa mendatang. Selain itu,
manajemen menilai tidak adanya ketidakpastian material yang
dapat menimbulkan keraguan signifikan terhadap kemampuan
Perseroan dan entitas anak untuk mempertahankan
kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan
konsolidasian terus disusun atas basis kelangsungan usaha.
The Company’s management has made an assessment of the
Company’s and its subsidiaries ability to continue as a going
concern and is satisfied that the Company has the resources to
continue in business for the foreseeable future. Furthermore,
the management is not aware of any material uncertainties that
may cast significant doubt upon the Group’s ability to continue
as a going concern. Therefore, the consolidated financial
statements is still prepared on going concern basis.
g. Sewa g. Leases
Perseroan dan entitas anak mempunyai perjanjian-perjanjian
sewa dimana Perseroan dan entitas anak bertindak sebagai
lessee untuk beberapa sewa kendaraan dan gedung perkantoran.
Perseroan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat risiko
dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan
berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang
mensyaratkan Perseroan dan entitas anak untuk membuat
pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat
terkait dengan kepemilikan aset.
The Company has several leases whereas the Company acts as
lessee in respect of vehicles under lease and office building
rental. The Company’s and its subsidiaries evaluates whether
significant risks and rewards of ownership of the leased assets
are transferred based on PSAK No. 30 (Revised 2011) “Lease”,
which requires the Company and its subsidiaries to make
judgment and estimates of the transfer of risks and rewards
related to the ownership of asset.
Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Perseroan dan
entitas anak atas perjanjian sewa, transaksi sewa gedung
perkantoran diklasifikasikan sebagai sewa operasi dan sewa
kendaraan sebagai sewa pembiayaan.
Based on the review performed by the Company and its
subsidiaries for the related lease agreements, the rental of office
building is classified as operating lease and vehicles under lease
as finance lease.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
38
3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN
ASUMSI MANAJEMEN (Lanjutan)
3. MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND
ASSUMPTIONS (Continued)
Estimasi dan Asumsi Estimate and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam
mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang
mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perseroan
dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter
yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun.
Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa
depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada
di luar kendali Perseroan dan entitas anak. Perubahan tersebut
tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources
of estimation uncertainty at the reporting date that have a
significant risk of causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next financial period
are disclosed below. The Company based its assumptions and
estimates on parameters available when the consolidated financial
statements were prepared. Existing circumstances and
assumptions about future developments may change due to market
changes on circumstances arising beyond the control of the
Company and its subsidiaries. Such changes are reflected in the
assumptions when they occur:
a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan a. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan
pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada
nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan
estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan
ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat
diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat
dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda
karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require
measurement of certain financial assets and liabilities at fair
values, and the disclosure requires the use of estimates.
Significant component of fair value measurement is determined
based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange
rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair
value might differ due to different valuation method used.
b. Provisi dan Kontijensi b. Provisions and Contingencies
Perseroan dan entitas anak, dalam kegiatan usaha normal,
menjalankan sesuai ketentuan untuk kewajiban hukum maupun
konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan pada ketentuan
dan kontinjensi. Dalam pengakuan dan pengukuran ketentuan,
manajemen mengambil pertimbangan risiko dan
ketidakpastian.
The Company and its subsididaries, in the ordinary course of
business, sets up appropriate provisions for its present legal or
constructive obligations, if any, in accordance with its policies
on provisions and contingencies. In recognizing and measuring
provisions, management takes risk and uncertainties into
account.
c. Estimasi Nilai Realisasi Bersih Persediaan. c. Estimating Net Realizable Value of Inventories
Dalam menentukan nilai realisasi bersih (NRV) persediaan,
Perseroan dan entitas anak mempertimbangkan persediaan
usang, kerusakan, kerusakan fisik, perubahan tingkat harga,
perubahan kebutuhan konsumen, atau penyebab lainnya untuk
mengidentifikasi persediaan yang harus diturunkan ke NRV.
Perseroan dan entitas anak menyesuaikan biaya persediaan ke
jumlah terpulihkan pada tingkat yang dianggap cukup untuk
mencerminkan penurunan pasar dalam nilai persediaan.
Catatan 7.
In determining the net realizable value (NRV) of inventories, the
Company and its subsidiaries considers inventory obsolescence,
damages, physical deterioration, changes in price levels,
changes in consumer demands, or other causes to identify
inventories which are to be written down to NRV. The Company
adjusts the cost of inventories to recoverable amount at a level
considered adequate to reflect market decline in the value of the
inventories. Further details are disclosed in Note 7.
d. Imbalan Pasti Pasca Kerja d. Post Employment Benefits
Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada beberapa faktor
yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa
asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya
pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di
masa datang. Adanya perubahan pada asumsi ini akan
mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban pensiun.
The present value of the pension obligations depends on a
number of factors that are determined on an actuarial basis
using a number of assumptions. The assumptions used in
determining the net cost for pensions include the discount rate
and future salary increase. Any changes in these assumptions
will have an impact on the carrying amount of pension
obligation.
Perseroan dan entitas anak menentukan tingkat diskonto dan
kenaikan gaji masa datang yang sesuai pada akhir periode
pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku bunga yang
harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas estimasi arus
kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan
kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga
yang sesuai, Perseroan dan entitas anak mempertimbangkan
tingkat bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan
dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka
waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban pensiun
yang terkait.
The Company determines the appropriate discount rate and
future salary increase at the end of each reporting period. The
discount rate is interest rate that should be used to determine
the present value of estimated future cash outflows expected to
be required to settle the pension obligations. In determining the
appropriate discount rate, the Company and its subsidiaries
considers the interest rate of government bonds that are
denominated in the currency in which the benefits will be paid
and that have terms to maturity approximating to the terms of
the related pension obligation.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
39
3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN
ASUMSI MANAJEMEN (Lanjutan)
3. MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND
ASSUMPTIONS (Continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimate and Assumptions (continued)
d. Imbalan Pasti Pasca Kerja (lanjutan) d. Post Employment Benefits (continued)
Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Perseroan dan entitas
anak mengumpulkan data historis mengenai perubahan gaji
dasar pekerja dan menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis
masa datang. Catatan 25.
For the rate of future salary increases, the Company and its
subsidiaries collects all historical data relating to changes in
base salaries and adjust it for future business plans. Further
details are disclosed in Note 25.
e. Aset Pajak Tangguhan e. Deferred Tax
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer
antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan
dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa
jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan
temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan
diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan
yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan
jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi
perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences
between the consolidated financial statements’ carrying
amounts of existing assets and liabilities and their respective
taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit
will be available against which the temporary differences can
be utilized. Significant management estimates are required to
determine the amount of deferred tax assets that can be
recognized, based upon the likelihood of timing and the level of
future taxable profits together with future tax planning
strategies.
f. Pajak Penghasilan f. Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi
atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan
perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah
tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perseroan dan entitas
anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak
penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for
corporate income tax. There are certain transactions and
computation for which the ultimate tax determination is
uncertain during the ordinary course of business. The Company
and its subsidiaries recognizes liabilities for expected corporate
income tax issues based on estimates of whether additional
corporate income tax will be due.
g. Penyusutan Aset Tetap, Aset Takberwujud dan Investment
Properti
g. Depreciation of Fixed Assets, Intangible asset and Investment
Property
Biaya perolehan asset tetap disusutkan dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat
ekonomis asset tetap antara 4 sampai dengan 40 tahun. Ini
adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di
mana Perseroan dan entitas anak menjalankan bisnisnya.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi
dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa
aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin
direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2h,
12, 13 dan 15.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis
over their estimated useful lives. Management estimates the
useful lives of these assets to be within 4 to 40 years. These are
common life expectancies applied in the industries where are
the Company and its subsidiaries conducts its business.
Changes in the expected level of usage and technological
development could impact the economic useful lives and the
residual values of these assets, and therefore future
depreciation charges could be revised. Further details are
disclosed in Notes 2h,12,13 and 15.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
40
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
Saldo kas dan setara kas dapat dirinci sebagai berikut: Details of Cash and Cash Equivalents are as follows:
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Kas Cash On hand
Rupiah 866.983.400 672.348.926 Rupiah
Dollar Amerika Serikat US Dollar
(31 Maret 2019 : USD 174,83 dan
31 Desember 2018 : USD165,91) 2.490.282 2.505.213
(March 31, 2019: USD 174.83 and
December 31,2018:USD165.91)
Jumlah kas 869.473.682 674.854.139 Total cash
Bank – Rupiah Bank - Rupiah
Pihak-pihak Berelasi Related Parties
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 12.541.349.196 38.789.887.333 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 991.628.179 84.895.418.206 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 37.151.504 37.133.189 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Sub Jumlah Pihak-pihak Berelasi 13.570.128.879 123.722.438.728 Subtotal of Related Parties
Pihak Ketiga Third Parties
PT Bank Central Asia Tbk 1.030.136.322 692.032.967 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk 273.210.195 273.000.642 PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Danamon Tbk 2.000.000 2.000.000 PT Bank Danamon Tbk
Bank Pembangunan Daerah 376.681.132 2.201.483.319 Bank Pembangunan Daerah
PT Bank Jawa Barat 13.650.406 - PT Bank Jawa Barat
Sub Jumlah Pihak Ketiga 1.695.678.055 3.168.516.928 Subtotal of Third Parties
Sub Jumlah Bank Rupiah 15.265.806.934 126.890.955.656 Subtotal Bank Rupiah
Bank USD Banks – USD
Pihak Berelasi Related Parties
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
31 Maret 2019: USD 27.714,15)
dan 31 Desember 2018: USD 452.873) 463.882.040 1.759.081.671
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(March 31, 2019: USD 27,714.15and
December 31,2018: USD 452.873)
Sub Jumlah Bank USD 463.882.040 1.759.081.671 Subtotal Bank USD
Jumlah Bank 15.729.688.974 128.650.037.327 Total Banks
Deposito Berjangka Time Deposit
PT Bank Rakyat Indonesia - - PT Bank Rakyat Indonesia
Jumlah Deposito - - Total Time Deposit
Jumlah kas & setara kas 16.599.162.656 129.324.891.466 Total cash & cash equivalents
Kas di bank umumnya memperoleh bunga berdasarkan suku
bunga deposito bank harian.
Cash in banks generally earn interest at rates based on daily bank
deposit rates.
Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah
sebagai berikut:
Other information relating to cash and cash equivalents is as
follows:
Kas pada bank dapat ditarik setiap saat;
Tingkat suku bunga kontraktual untuk kas pada bank dan
deposito bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
Cash in bank can be withdrawn at anytime;
Contractual interest rates on cash in bank and short-term time
deposits are as follows:
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Rupiah 4,25% - 5,50% 4,25%-5,50% Rupiah
Deposito 5,4% 5,4% Time Deposits
Mata uang asing 0,75% 0,75% Foreign currencies
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode
pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap kelas kas dan
setara kas sebagaimana yang diungkapkan di catatan 41.
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting
period is the carrying amount of each class of cash and cash
equivalents is disclosed in Note 41.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
41
5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES
Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan: Details of trade receivables balance by customers:
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Pihak-pihak Berelasi Related Parties
PT Kimia Farma (Persero) Tbk 5.341.336.056 6.105.862.539 PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Rajawali Nusantara Indonesia
(Persero) 1.098.505.417 840.900.074
PT Rajawali Nusantara Indonesia
(Persero)
PT Bio Farma (Persero) 2.363.624 - PT Bio Farma (Persero)
Sub Jumlah Piutang Usaha Pihak-
pihak Berelasi (a) 6.442.205.097 6.946.762.613
Sub total of Related parties
receivables (a)
Pihak Ketiga Third Parties
Direktorat Gizi Masyarakat 22.470.379.364 59.561.625.024 Direktorat Gizi Masyarakat
PT Mensa Bina Sukses 23.201.365.358 24.590.709.389 PT Mensa Bina Sukses
Hikmat Hanifi Co, Ltd 14.271.844.670 14.855.225.816 Hikmat Hanifi Co, Ltd
Direktorat Tata Kelola Obat Publik &
Perbekes
-
9.994.205.990 Direktorat Tata Kelola Obat Publik &
Perbekes
PT Sawah Besar 6.766.527.977 6.766.527.977 PT Sawah Besar
PT Senotama Mandiri 3.841.474.968 3.841.474.968 PT Senotama Mandiri
PT Barito Budi Pharmindo 2.814.286.294 2.814.286.294 PT Barito Budi Pharmindo
Dinkes Kabupaten Tangerang 2.713.431.854 - Dinkes Kabupaten Tangerang
Dinkes Kota Semarang 2.449.269.778 - Dinkes Kota Semarang
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember - 2.156.444.850 Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
RSUD Dr. H Abdul Moeloek 2.094.557.090 2.094.557.090 RSUD Dr. H Abdul Moeloek
Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung 1.633.239.234 - Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung
PT Prima Comexindo 1.245.222.735 1.245.222.735 PT Prima Comexindo
PT Irma Pertiwi - 1.215.889.690 PT Irma Pertiwi
CV Good Will Trading 1.148.088.870 1.148.088.870 CV Good Will Trading
PT Mekada Abadi 1.147.602.007 1.147.602.007 PT Mekada Abadi
RSUD Dr Soetomo 1.089.604.885 1.080.152.843 RSUD Dr Soetomo
PT Digdaya Mandiri 1.065.196.421 1.065.196.421 PT Digdaya Mandiri
PT Sri Buana Sumber Lestari - 1.029.040.560 PT Sri Buana Sumber Lestari
Dinas Kesehatan Boyolali 1.004.071.355 - Dinas Kesehatan Boyolali
Dinas Kesehatan Kab. Pasuruan 1.002.155.891 - Dinas Kesehatan Kab. Pasuruan
Direktorat Tata Kelola Obat Publik &
Perbekes
756.573.517
- Direktorat Tata Kelola Obat Publik &
Perbekes
Lain-lain (dibawah Rp1Milyar) 118.434.669.716 61.269.733.281 Lain-lain (dibawah Rp1Milyar)
Sub Jumlah Piutang Usaha Pihak
Ketiga 209.149.561.984 195.875.983.805
Sub total of Third Parties
Receivables
Dikurangi: Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (32.138.380.749) (32.138.380.749)
Less: Allowance for Impaiment of
Trade Receivables
Sub Jumlah Piutang Usaha Pihak
Ketiga Bersih (b) 177.011.181.235 163.737.603.056
Sub total of Third Parties net-
Receivable (b)
Jumlah Piutang Usaha – Bersih
(a)+(b) 183.453.386.332 170.684.365.669 Total Trade Receivables – Net (a)+(b)
Berdasarkan karakteristik waktu jangka pendek piutang usaha,
nilai tercatat mendekati nilai wajarnya.
Due to the short-term nature of trade receivables, their carrying
amount approximates their fair values.
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo
masing-masing piutang pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31
Desember 2018, manajemen berpendapat bahwa penyisihan
kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kemungkinan
kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.
Based on management’s evaluation of the collectability of the
individual accounts receivable as at March 31, 2019 and
December 31, 2018, they believe that the allowance for doubtful
accounts is adequate to cover possible losses from uncollectible
accounts.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
42
5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 5. TRADE RECEIVABLES (Continued)
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang
terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management believes that there are no significant concentrations
of credit risk in third parties receivables.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 penyisihan
penurunan nilai piutang masing-masing senilai Rp
32.138.380.749
As at March 31, 2019 and December 31, 2018 allowance for trade
receivable impairment is amounting to Rp 32.138.380.749
respectively.
Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut : The aging of trade receivables is as follows:
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Belum jatuh tempo 82.919.258.135 85.374.394.693 Not yet due:
Jatuh tempo: Past due:
- 1 – 30 hari 14.900.459.235 20.288.826.199 1 – 30 days -
- 31 – 60 hari 35.206.187.676 25.324.830.685 31 – 60 days -
- 61 – 90 hari 14.055.966.755 3.595.907.798 61 – 90 days -
- 91 – 120 hari 14.368.525.803 141.929.545 91 – 120 days -
- Lebih dari 120 hari 54.141.369.477 68.096.857.498 Over 120 days -
Jumlah 215.591.767.081 202.822.746.418 Total
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (32.138.380.749) (32.138.380.749) Allowance for impairment losses
Jumlah Piutang – Bersih 183.453.386.332 170.684.365.669 Total Receivable – Net
Piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: Details of trade receivables by currencies:
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Rupiah 201.055.548.019 187.549.149.290 Rupiah
Dollar Amerika Serikat (31 Maret 2019:
USD 1.020.515,24 dan 31 Desember
2018: USD1.052.182,96) 14.536.219.062 15.273.597.128
US Dollar (March 31, 2019: USD
1,020,515.24 and December 31, 2018:
USD1,052,182.96)
Jumlah 215.591.767.081 202.822.746.418 Total
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (32.138.380.749) (32.138.380.749) Allowance for impairment losses
Jumlah Piutang – Bersih 183.453.386.332 170.684.365.669 Total Receivable – Net
Analisis mutasi saldo Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas
piutang usaha adalah sebagai berikut:
An analysis of the movements in the balance of allowance for
impairment losses on trade receivable is as follows:
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Saldo awal (32.138.380.749) (35.158.519.820) Beginning balance
Penambahan - (1.657.193.240) Addition
Pemulihan/Penghapusan - 4.677.332.311 Recovery
Saldo Akhir (32.138.380.749) (32.138.380.749) Ending Balance
Piutang Perseroan dan entitas anak (IGM) digunakan sebagai
jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Utang jangka pendek (Catatan17) dan surat utang jangka
menengah yang diterbitkan Perseroan (Catatan 23).
The Company and subsidiary (IGM) receivables have pledged as
collateral for credit facilities to PT Bank Mandiri (Persero)Tbk.
Short term loan (Note17) and medium term notes issued by
Company (Note23).
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode
pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap kelas piutang
usaha sebagaimana yang diungkapkan di catatan 41.
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting
period is the carrying amount of each class of trade receivables is
disclosed in Note 41.
6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
PT Kreasi Putra Nusantara 84.435.549.760 84.435.549.760 PT Kreasi Putra Nusantara
Piutang karyawan 6.880.576.894 6.854.128.754 Employee Receivable
Piutang atas klaim supplier 9.567.158.342 6.150.362.614 Receivable from supplier claim
Lain-lain 2.394.076.471 5.095.216.426 Others
Sub Jumlah 103.277.361.467 102.535.257.554 Sub Total
Dikurangi: Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (11.862.437.141) (11.862.437.141)
Allowance for impairment losses of other
receivables
Jumlah 91.414.924.326 90.672.820.413 Total
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
43
6. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (Continued)
Pada tanggal 27 Desember 2018, Sesuai dengan Akta No. 7 dari
notaris Wahdini Syafrina S.Tala, S.H., M.Kn, Perseroan
melakukan penjualan saham yang ada pada PT Indo Genesis
Medika sebanyak setara 517.400 (lima ratus tujuh belas ribu empat
ratus) lembar saham dengan nilai buku Rp51.740.000.000 (lima
puluh satu milyar tujuh ratus empat puluh juta rupiah) 88,29%
(delapan puluh delapan koma dua puluh Sembilan persen)
kepemilikan dengan nilai jual sebesar Rp99.000.000.000
(sembilan puluh sembilan) milyar Rupiah kepada PT Kreasi Putra
Nusantara.
On December 27, 2018, in accordance with Deed No. 7 from notary
Wahdini Syafrina S.Tala, SH, M.Kn, the Company sold shares in PT
Indo Genesis Medika as much as 517,400 (five hundred seventeen
thousand four hundred) shares with a book value of
Rp51,740,000,000 (five twenty one billion seven hundred forty million
rupiahs) 88.29% (eighty eight point twenty nine percent) ownership
with selling value of Rp. 99,000,000,000 (ninety nine) billion Rupiah
to PT Kreasi Putra Nusantara.
Nilai Piutang penjualan saham PT Kreasi Putra Nusantara
dikompensasi dengan hutang entitas anak (PT IGM) sebesar
Rp14.564.450.240 yang digunakan untuk pembayaran utang
usaha ke supplier – supplier KSO yang dimulai bulan Agustus
2018, sehingga nilai Piutang pelepasan saham per 31 Maret 2019
sebesar Rp84.435.549.760.
The value of the share sale receivables of PT Kreasi Putra
Nusantara is compensated by the Subsidiary(PT IGM) debt
amounting to Rp14,564,450,240 which is used to pay trade debt to
KSO suppliers starting in August 2018, so that the value of
outstanding shares as at March 31, 2019 was Rp.84,435,549,760
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai piutang lain-lain telah memadai.
Management believes that the allowance for impairment losses on
other receivables is adequate.
Analisis mutasi saldo Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas
piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
An analysis of the movements in the balance of allowance for
impairment losses on other receivable is as follows :
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Saldo awal 11.862.437.141 12.193.206.319 Beginning balance
Penambahan - - Addition
Pemulihan - (330.769.178) Recovery
Saldo Akhir 11.862.437.141 11.862.437.141 Ending Balance
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai piutang lain-lain telah memadai.
Management believes that the provisión for impairment losses on
other receivables is adequate.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode
pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap kelas piutang
lain-lain sebagaimana yang diungkapkan di catatan 41.
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting
period is the carrying amount of each class of other receivables is
disclosed in Note 41.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
44
7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Barang jadi: Finished goods:
Obat jadi 166.598.469.870 156.414.390.628 Medicine
Alat kesehatan & diagnostic 10.743.920.268 3.135.735.495 Medical devices &diagnostic
Lainnya 31.616.432.740 4.520.864.506 Others
Sub Jumlah Barang Jadi 208.958.822.878 164.070.990.629 Subtotal Finished Goods
Barang dalam proses 31.164.439.277 33.944.832.629 Work in process
Bahan baku dan pembantu 52.582.113.823 57.336.286.948 Raw and indirect materials
Suku cadang 5.460.884.756 5.411.728.350 Spareparts
Jumlah 298.166.260.734 260.763.838.556 Total
Cadangan penurunan nilai persediaan (45.589.270.236) (45.269.226.664) Allowance for impairment
Jumlah Bersih 252.576.990.499 215.494.611.892 Total Net
Manajemen yakin bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan
telah mencukupi kemungkinan kerugian yang timbul dari
persediaan. Mutasi penyisihan persediaan adalah sebagai berikut:
Management believes that the allowance for impairment is
adequate to cover possible losses arising from inventories. The
movement of the provision for obsolete stock is as follows:
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Saldo awal 45.269.226.664 24.571.785.781 Beginning balance
Penambahan 320.043.571 22.481.094.616 Addition
Penghapusan - (1.783.653.733) Write off
Saldo akhir 45.589.270.236 45.269.226.664 Ending Balance
Rincian mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah
sebagai berikut:
The movement in the allowance for impairment are as follows:
1 Januari – 31 Maret 2019/ January 1 – March 31, 2019
Saldo awal/
Beginning
balance
Kadaluarsa,
Provisi, Usang, &
Penurunan Nilai
/ Provision for
Expired,Obsolete,
& Impaired
Penghapusan/
Write Off
Saldo akhir/
Ending balance
Obat Jadi, bahan
dan WIP 45.269.226.665 320.043.571 - 45.589.270.236
Medicine,
Materials & WIP
Alat Kesehatan - - - - Medical devices
Total 45.269.226.665 320.043.571 - 45.589.270.236 Total
1 Januari – 31 Desember 2018/ January 1 – December 31, 2018
Saldo awal/
Beginning
balance
Kadaluarsa,
Provisi, Usang, &
Penurunan Nilai
/ Provision for
Expired,Obsolete,
& Impaired
Penghapusan/
Write Off
Saldo akhir/
Ending balance
Obat Jadi, bahan
dan WIP 22.612.093.694 22.481.094.616 (1.783.653.733) 43.309.534.577
Medicine,
Materials & WIP
Alat Kesehatan 1.959.692.087 - - 1.959.692.087 Medical devices
Total 24.571.785.781 22.481.094.616 (1.783.653.733) 45.269.226.664 Total
Penyisihan untuk persediaan kadaluwarsa, usang dan penurunan
nilai persediaan disajikan sebagai bagian dari beban pokok
penjualan (Catatan 30).
Provision for expired, obsolete and impaired inventories is
presented as part of cost of good sold (Note 30).
Persediaan yang dimiliki oleh Perseroan dan entitas anak (IGM)
digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. Utang jangka pendek (Catatan 17) dan
surat utang jangka menengah yang diterbitkan Perseroan (Catatan
23).
Inventories owned by Company and subsidiary (IGM) have been
pledged as collateral for credit facilities to PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. Short term loan (Note 17) and medium term notes
issued by Company (Note 23).
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
45
7. PERSEDIAAN (Lanjutan) 7. INVENTORIES (Continued)
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 persediaan
Perseroan dan entitas anak (IGM) telah diasuransikan kepada PT
Bosowa Asuransi dan PT Tri Pakarta terhadap risiko yang
disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, dan pencurian dengan
total pertanggungan asuransi masing-masing sebesar Rp364,1
Milyar. Menurut pendapat Manajemen pertanggungan asuransi
telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul
dari risiko-risiko tersebut.
As at December 31, 2018 and December 31, 2017, inventories
owned by the Company and its subsidiary (IGM) were insured to
PT Bosowa Asuransi and PT Tri Pakarta concern to the risk of
loss due to natural disaster, fire and theft, with total insurance
coverage of Rp364,1Billion respectively. According to
Management’s opinion, the insurance coverage is adequate to
cover possible losses arising from such risks.
8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 8. PREPAID TAXES
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
a. Lebih Bayar Pajak Pertambahan
Nilai:
a. Value Added Tax:
a.1 Anak Perseroan a.1 Parent Caompany
- Tahun Fiskal 2018 4.029.505.732 - Fiscal Year 2018 -
Subjumlah a.1 4.029.505.732 - Subtotal a.1
a.2 Anak Perseroan a.2 Subsidiary
- Tahun Fiskal 2019 20.627.902.681 - Fiscal Year 2019 -
- Tahun Fiskal 2018 102.701.922.911 94.403.143.187 Fiscal Year 2018 -
- Tahun Fiskal 2017 49.034.213.973 87.694.819.243 Fiscal Year 2017 -
Subjumlah a.2 172.364.039.565 182.097.962.430 Subtotal a.2
Sub Jumlah PPN (a) 176.393.545.297 182.097.962.430 Subtotal Value Added Tax (a)
b. Lebih Bayar Pajak Penghasilan
Badan:
b.Over Payment Corporate
Income Taxes
b.1 Induk Perseroan b.1 Parent Company
- Tahun Fiskal 2018 6.109.405.392 1.279.857.532 Fiscal Year 2017 -
- Tahun Fiskal 2017 - 4.829.547.860 Fiscal Year 2017 -
Subjumlah b.1 6.109.405.392 6.109.405.392 Subtotal b.1
b.2 Anak Perseroan b.2 Subsidiary
- Tahun Fiskal 2019 4.939.897.039 15.603.366.571 Fiscal Year 2018 -
- Tahun Fiskal 2018 17.992.491.887 16.621.724.678 Fiscal Year 2017 -
- Tahun Fiskal 2017 16.621.724.678 - Fiscal Year 2016 -
Sub Jumlah b.2 39.554.113.604 32.225.091.249 Sub Total b.2
Sub Jumlah PPh Badan (b) 45.663.518.996 38.334.496.641 Subtotal Corporate Income Tax (b)
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka (a+b) 222.057.064.293 220.432.459.071 Total Prepaid Tax (a+b)
Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP)
dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral
Pajak No. 00196-00200 tanggal 20 Maret 2019 IGM (entitas anak)
memperoleh penerimaan restitusi pajak PPN tahun pajak 2017
sebesar Rp48.621.845.631 yang diterima pada tahun 2019.
Based on the tax Letter of Excess dated Order (SPMKP) from the
Ministry of Finance of the Republic Indonesia Directorate General
of Tax No. 00196-00200, March 20, 2019; IGM (Subsidiary entity)
obtained refund of value added tax for the year 2017 amounting
Rp48.621.845.631 in 2019.
Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP)
dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat
Jendral Pajak No. 80265, pada tanggal 21 Mei 2018, IGM (entitas
anak) memperoleh penerimaan restitusi pajak PPh Badan tahun
pajak 2016 sebesar Rp18.260.020.085.
Based on the Tax Letter of Excess Order (SPMKP) from the
Ministry of Finance of the Republic Indonesia Directorate General
of Tax No. 80265, dated May 21, 2018 IGM (Subsidiary entity)
obtained refund of corporate income tax for the year 2016
amounting to Rp18,260,020,085.
Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP)
dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral
Pajak No. 80266-80267 tanggal 21 Juni 2018; 80258 s/d 80263
tanggal 7 Juni 2018; 80250 s/d 80252 tanggal 6 Juni 2018; 80265
tanggal 21 Juni 2018 IGM (entitas anak) memperoleh penerimaan
restitusi pajak PPN tahun pajak 2016 sebesar Rp105.142.002.727
yang diterima pada tahun 2018.
Based on the tax Letter of Excess dated Order (SPMKP) from the
Ministry of Finance of the Republic Indonesia Directorate General
of Tax No. 80266-80267, June 21, 2018; 80258 s/d 80263, June 7,
2018; 80250- 80252, June 6, 2018; 80265, June 21, 2018; IGM
(Subsidiary entity) obtained refund of value added tax for the year
2016 amounting Rp105,142,002,727 in 2018.
Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP)
dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral
Pajak No. 80385 tanggal 22 November 2018; 80386 s/d 80390
tanggal 19 November 2018 IGM (entitas anak) memperoleh
penerimaan restitusi pajak PPN tahun pajak 2017 sebesar
Rp25.091.521.484 yang diterima pada tahun 2018.
Based on the tax Letter of Excess dated Order (SPMKP) from the
Ministry of Finance of the Republic Indonesia Directorate General
of Tax No. 80385, dated November 22, 2018; 80386-80390,
November 19, 2018 IGM (Subsidiary entity) obtained refunds of
value added tax for the year 2017 amounting Rp25,091,521,484 in
2018.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
46
Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP)
dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat
Jendral Pajak No 80251/051-00251-2017, pada tanggal 5 Juli
2017, IGM (entitas anak) memperoleh penerimaan restitusi pajak
PPh Badan tahun pajak 2015 sebesar Rp13.869.162.610.
Based on the Tax Letter of Excess Order (SPMKP) from Ministry
of Finance of the Republic Indonesia Directorate General of Tax
No. 80251/051-00251-2017, dated July 5, 2017 IGM (Subsidiary
entity) obtained receipts for tax refunds of corporate income
tax for the year 2015 amounting to Rp13,869,162,610.
Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP)
dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat
Jendral Pajak No. 80146-80148/051-00146 s/d 00148-2017
tanggal 27 April 2017,dan No. 80144-80145/051-00144 s/d
00145-2017 tanggal 26 April 2017, No. 80178/051-00178-2017
tanggal 17 Mei 2017, No. 80190-80192/051-00190 s/d 00192-
2017 tanggal 22 Mei 2017 dan No. 80226-80227/051-00226 s/d
00227-2012 tanggal 10 Juli 2017. IGM (entitas anak) memperoleh
penerimaan restitusi pajak PPN tahun pajak 2015 sebesar
Rp105.941.948.655 yang diterima pada tahun 2017.
Based on the Tax Letter of Excess Order (SPMKP) from Ministry
of Finance of the Republic Indonesia Directorate General of Tax,
No. 80146-80148 / 051-00146 until 00148-2017 dated 27 April
2017, no. 80144-80145 / 051-00144 until 00145-2017 dated 26
April 2017, no. 80178 / 051-00178-2017 dated May 17, 2017, no.
80190-80192 / 051-00190 until 00192-2017 dated May 22, 2017
and no. 80226-80227 / 051-00226 until 00227-2012 dated July 10,
2017. IGM (subsidiary) receives tax refund of VAT for tax year
2015 amounting to Rp105,941,948,655 in 2017.
9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 9. ADVANCES AND PREPAYMENTS
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Uang muka pembelian 25.653.732.154 23.669.687.563 Advances to Supplier
Sewa dibayar dimuka 6.080.027.627 6.107.842.660 Rental Building and House
Asuransi dibayar dimuka 2.088.327.181 2.195.825.301 Prepaid Insurance
Uang muka operasional 5.736.877.417 279.280.982 Advance for Operation
Lain-lain 16.111.605.051 8.631.322.316 Others
Jumlah 55.670.569.430 40.883.958.822 Total
10. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL 10. AVAILABLE FOR SALE FINANCIAL ASSET
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Investasi Saham Pada PT Indo Genesis
Medika 5.860.000.000 5.860.000.000
Investment in shares of PT Indo Genesis
Medika
Investasi Saham Pada PT Promosindo 155.585.955 155.585.955 Investment in shares of PT Promosindo
Jumlah 6.015.585.955 6.015.585.955 Total
Pada tanggal 30 November 2018 sesuai dengan Akta No. 7 dari
notaris Wahdini Syafrina S.Tala, S.H., M.Kn tentang pemasukan
dalam perusahaan dimana entitas anak (PT IGM) mengalihkan
aset bersih kerjasama Operasi (KSO) Patologi Laboratorium di 12
(dua belas) Rumah sakit, sebesar Rp. 57.600.000.000 dengan
mendapatkan kepemilikan sebesar 98,29% di PT Indo Genesis
Medika dengan cara inbreng. Nilai aset bersih yang dialihkan
berdasarkan pada angka 30 Juni 2018.
On November 30, 2018 in accordance with Deed No. 7 from notary
Wahdini Syafrina S.Tala, S.H., M.Kn regarding investments in
companies where the Subsidiary (PT IGM) transferred the Joint
Pathology (KSO) Laboratory Pathology net assets to 12 (twelve)
hospitals, amounting to Rp. 57,600,000,000 by obtaining
ownership of 98.29% in PT Indo Genesis Medika the spin-offr.
The net asset value transferred is based on June 30, 2018.
Pada Tanggal 31 Desember 2018, entitas anak hanya memperoleh
persetujuan dua (2) dari dua belas (12) rumah sakit. Persetujuan
yang lain masih dalam proses sampai tanggal laporan ini.
On December 31, 2018, subsidiaries only obtained the approval of
two (2) out of the twelve (12) hospitals. Other agreements are still in
process until the date of this report.
Pada tanggal 27 Desember 2018, Sesuai dengan Akta No. 7 dari
notaris Wahdini Syafrina S.Tala, S.H., M.Kn, entitas anak (PT
IGM) melakukan penjualan saham yang ada pada PT Indo Genesis
Medika sebanyak 517.400 lembar saham dengan nilai buku
Rp51.740.000.000 88,29% kepemilikan dengan nilai jual sebesar
Rp99.000.000.000 milyar Rupiah kepada PT Kreasi Putra
Nusantara. Sisa kepemilikan saham entitas anak (PT IGM) pada
tanggal 31 Desember 2018 pada PT Indo Genesis Medika tersisa
sebanyak 58.600 lembar saham atau sebesar Rp5.860.000.0000.
On December 27, 2018, in accordance with Deed No. 7 from notary
Wahdini Syafrina S.Tala, SH, M.Kn, the Subsidiary (PT IGM) sold
shares at PT Indo Genesis Medika with 517,400 shares with a book
value of Rp51,740,000,000 representing 88.29% ownership with a
selling value of Rp99,000,000,000 billion Rupiah to PT Kreasi Putra
Nusantara. The remaining ownership of the Subsidiary as at
December 31, 2018 with PT Indo Genesis Medika is 58,600 shares or
in the amount of Rp5,860,000,0000.
8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA (Lanjutan) 8. PREPAID TAXES (Continued)
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
47
10. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL
(Lanjutan) 10. AVAILABLE FOR SALE FINANCIAL ASSET(Continued)
Aset tersedia untuk dijual tidak lancar adalah berupa penyertaan
Saham Entitas anak (IGM) kepada PT Promosindo Global Medika
sejak tahun 2007 dengan persentase kepemilikan sebesar 19%, PT
Promosindo Global Medika bergerak di bidang Jasa Pemasaran
yang berdiri pada tanggal 22 Januari 2007 berdasarkan akta No.8
tanggal 22 Januari 2007 dengan notaris Amsal Sulaiman S.H.
Available for sale is an investment in shares of the subsidiary
(IGM) to PT Promosindo Global Medika since 2007 with 19%
ownership. PT Promosindo Global Medika is a Marketing
Services Company that was established on January 22, 2007 by
deed dated 8 January 22, 2007 by notaries Amsal Sulaiman SH.
11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 11. INVESTMENT IN ASSOCIATE
Pada tahun 2000, Perseroan menempatkan investasi sebagai
penyertaan saham kepada PT Asindo Husada Bhakti (AHB)
dengan kepemilikan 20%. Nilai tercatat investasi per 31 Maret
2019 dan 31 Desember 2018 sebesar 20% dari total ekuitas.
In 2000, the Parent Company invested in PT Asindo Husada
Bhakti (AHB) with 20% ownership.The carrying amount of the
investment as at March 31, 2019 and 31 Desember 2018 is 20% of
total equity of the associate.
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Saldo Awal 462.309.825 430.149.802 Beginning Balance
Bagian Laba (Rugi) (106.167.965) 32.160.023 Share in profit (loss)
Saldo Akhir 356.141.860 462.309.825 Ending Balance
12. ASET TETAP 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
1 Januari – 31 Maret 2018/ January 1 – March 31, 2018
Saldo awal/
Beginning
balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo akhir/
Ending balance
Biaya perolehan At cost
Tanah 208.907.934.001 - - - 208.907.934.001 Land
Bangunan&
Prasarana 131.476.356.365 271.967.812 - 1.220.464.425 132.968.788.602
Buildings &
infrastructure
Instalasi 83.499.149.056 589.242.081 (2.325.675) (430.165.851) 83.660.550.961 Installation
Mesin 106.229.252.844 527.370.000 - - 106.756.622.844 Machinery
Peralatan
Pabrik 50.526.866.449 192.992.850 (1.452.955) 656.072.419 51.377.384.673
Factory
equipment
Perlengkapan
Kantor 38.073.455.019 362.416.270 (647.621.551) (163.010.993) 38.920.481.847
Office
furniture &
Fixtures
Kendaraan 477.161.010 - (104.040.000) - 581.201.010 Vehicles
Bangunan dalam
pelaksanaan 60.229.263.680 655.633.338 - (17.539.655.917) 43.345.241.101
Construction
in Progress
Aset sewa
pembiayaan 2.098.031.250 - - - 2.098.031.250
Lease asset
Jumlah 681.517.469.674 2.599.622.351 (755.440.181) (16.256.295.917) 668.616.236.289 Total
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
48
12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
1 Januari – 31 Desember 2018/ January 1 – December 31, 2018
Saldo awal/
Beginning
balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo akhir/
Ending balance
Akumulasi
Penyusutan
Accumulated
Depreciation Bangunan &
Prasarana 43.613.008.423 957.455.923 - - 44.570.464.346
Buildings &
Infrastructure
Instalasi 29.750.476.762 811.767.247 2.325.675 (717.106.603) 29.842.811.731 Installation
Mesin 49.389.498.288 1.260.189.037 - - 50.649.687.325 Machinery
Peralatan
Pabrik 29.073.698.406 585.627.052
689.996 953.278.835 30.611.914.297
Factory
Equipment
Perlengkapan &
alat kantor 32.688.398.612 441.065.325
647.621.550 (236.935.191) 32.244.907.196
Office
furniture &
fixtures
Kendaraan 142.420.476 41.173.449 104.040.000 - 79.553.925 Vehicles
Aset sewa
pembiayaan 94.411.406 94.411.406 - - 188.822.812
Lease asset
Jumlah 184.751.912.373 4.191.689.439 754.677.221 (762.959) 188.188.161.632 Total
Nilai buku
bersih 496.765.557.287 480.428.074.657 Net book value
1 Januari – 31 Desember 2018/ January 1 – December 31, 2018
Saldo awal/
Beginning
balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo akhir/
Ending balance
Biaya perolehan At cost Tanah 201.066.434.001 7.841.500.000 - - 208.907.934.001 Land
Bangunan &
Prasarana 116.422.013.809 2.145.702.968 - 12.908.639.588 131.476.356.365
Buildings &
Infrastructure
Instalasi 80.997.147.383 2.502.001.673 - - 83.499.149.056 Installation
Mesin 105.800.023.528 1.387.686.875 - (958.457.559) 106.229.252.844 Machinery
Peralatan
Pabrik 48.052.840.202 2.489.877.747 (15.851.500) - 50.526.866.449
Factory
Equipment
Perlengkapan
Kantor 36.843.966.111 1.576.296.626 (1.305.265.277) 958.457.559 38.073.455.019
Office
furniture &
fixtures
Kendaraan 19.062.784 634.975.226 (176.877.000) - 477.161.010 Vehicles
Bangunan dalam
pelaksanaan 64.469.907.753 8.667.995.515 - (12.908.639.588) 60.229.263.680
Construction
in Progress
Mesin - 2.098.031.250 - - 2.098.031.250 Machinery
Jumlah 653.671.395.571 29.344.067.880 1.497.993.777 -
681.517.469.674 Total
1 Januari – 31 Desember 2018/ January 1 – December 31, 2018
Saldo awal/
Beginning
balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo akhir/
Ending balance
Akumulasi
Penyusutan
Accumulated
Depreciation
Bangunan &
Prasaran 39.784.474.146 3.828.534.277 - - 43.613.008.423
Buildings &
Infrastructure
Instalasi 26.522.415.096 3.228.061.666 - 29.750.476.762 Installation
Mesin 42.752.991.152 6.636.507.136 - - 49.389.498.288 Machinery
Peralatan
Pabrik 26.587.180.802 3.798.468.945
(1.311.951.341) - 29.073.698.406
Factory
equipment
Perlengkapan
Kantor 2.235.954.478
- 32.688.398.612
Office
furniture &
fixtures
Kendaraan 238.146.559 81.150.917 (176.877.000) - 142.420.476 Vehicles
Mesin - 94.411.406 94.411.406 Machinery
Jumlah 166.337.651.889 19.546.212.323 (1.488.828.341) - 184.751.912.373 Total
Nilai buku
bersih 487.333.743.682 496.765.557.287 Net book value
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
49
12. ASET TETAP (Lanjutan) 12. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)
Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut: Depreciation was allocated as follows:
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Beban pokok penjualan (Catatan 30) 3.718.829.971 12.593.461.263 Cost of goods sold (Notes 30)
Beban penjualan (Catatan 31) 509.804.853 2.342.405.409 Selling expenses (Notes 31)
Beban umum & administrasi
(Catatan 32) 557.741.357 4.967.222.153 General and administrative
expenses (Notes 32)
Jumlah 4.786.376.181 19.903.088.825 Total
Pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: Disposal of property plant and equipment are as follows:
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Harga jual aset tetap 16.650.000 80.914.396 Proceeds from sale of property, plant
and equipment
Nilai tercatat - (9.165.436) Net carrying amount
Keuntungan pelepasan
aset tetap 16.650.000 71.748.960 Gain on sale of property, plant
and equipment
Pada tanggal 13 Desember 2011, Perseroan melakukan penilaian
kembali atas aset tetap tertentu dan aset tidak lancar yang akan
ditinggalkan sehubungan dengan kuasi re-organisasi.
On December 31, 2011, Company has done revaluation of fixed
asset and abandoned several non current assets to support their
quasi reorganization.
Untuk tujuan kuasi-reorganisasi per 30 September 2011, selisih
penilaian kembali aset telah dieliminasi dengan saldo defisit
tanggal 30 September 2011 (Catatan 38).
Resulting from quasi reorganization as at September 30, 2011. The
difference of revaluation asset has been eliminated with the
accumulated deficit as of September 30, 2011 (Note 38).
Perseroan dan entitas anak memiliki beberapa bidang tanah
dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka
waktu 20 dan 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2030
dan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan
perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara
sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company and its subsidiaries owns several parcels of land
with Building use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for
periods of 20 and 30 years which is until 2030 and 2034.
Management believes that there will be no difficulty in the
extension of the land rights since all the land has been legally
acquired and supported by sufficient evidence of ownership.
Tanah berikut bangunan pabrik serta mesin dan peralatan pabrik
digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek bank
(Catatan 17).
The land area including factory building there on, and
machineries are used as collateral for short term bank loan (Note
17).
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan
direviu setiap akhir periode dan pengaruh dari setiap perubahan
estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual value and depreciation method
are reviewed at each period end, with the effect of any changes in
estimate accounted for on a prospective basis.
Pada tahun 2016, induk perusahaan mengikuti program Tax
Amnesty sesuai dengan Undang-Undang No. 11 tahun 2016, aset
pengampunan pajak sebesar Rp6.995.472.715 diakui pada tahun
2016 sebagai penambahan aset tetap, berdasarkan Surat
Keterangan Pengampunan Pajak (SKKP) no. KET-
399/PP/WPJ.19/2016 tanggal 26 September 2016. Pada tanggal 31
Desember 2016, manajemen telah menelaah dan mengkaji jumlah
aset terebut. Berdasarkan pengkajian manajemen sebesar
Rp975.768.247 mengalami penurunan nilai per 31 Desember 2016
sehingga jumlah aset menjadi sebesar Rp6.019.704.468.
In 2016, the Parent Company participated in the Tax Amnesty
program in accordance with law No. 11 of year 2016. Tax amnesty
assets amounting to Rp 6,995,472,715 were recognized during the
year as additions to property, plant and equipment, base on tax
amnesty letter (SKKP)no. KET-399/PP/WPJ.19/2016 dated
September 26, 2016. On December 31, 2016, management is
studying and reviewing its impairment. Based on management
assesment Rp975,768,247 is considered impaired as at
December 31, 2016. Hence the net carrying amount after
impairment is amounting to Rp6,019,704,468.
Perseroan membayar uang tebusan sebesar Rp139.909.454 pada
tanggal 26 September 2016 yang dibebankan di laba rugi tahun
berjalan. Perseroan menghapus klaim atas restitusi pajak sebesar
Rp114.611.838 yang dibebankan pada laporan laba rugi.
The Company and its subsidiaries paid the related redemption
money amounting to Rp139.909.454 on September 26, 2016
which was charged to current year profit or loss. The Company
and its subsidiaries written off its claims for tax refund amounting
to Rp114.611.838 which was charged to profit or loss.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, aset tetap,
kecuali tanah, diasuransikan kepada PT Asuransi Tri Pakarta dan
PT Bosowa Asuransi terhadap kerugian karena kebakaran, banjir,
gempa bumi, kerusakan dan kecurian dengan nilai pertanggungan
masing-masing sebesar Rp862,5 Milyar Manajemen berpendapat,
nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
On December 31, 2017 and 2016, property, plant and equipment,
except for land, were insured to PT Asuransi Tri Pakarta and PT
Bosowa Asuransi for against risk of fire, flood, earthquake,
damage and loss with total insurance coverage of Rp862,5 Billion
respectively. Management believes that the insurance coverage is
adequate to cover possible losses on the assets insured.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
50
13. PROPERTI INVESTASI 13. INVESTMENT PROPERTY
1 Januari – 31 Desember 2018/January 1 – December 31, 2018
Saldo awal/
Beginning balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Saldo akhir/
Ending balance
Biaya perolehan At cost
Tanah 8.784.675.282 - - 8.784.675.282 Land
Bangunan & Prasarana 6.015.590.000 - - 6.015.590.000
Buildings & infrastructure
14.800.265.282 14.800.265.282 Dikurangi
penurunan nilai
tercatat (327.850.000) - - (327.850.000) Less impairment in
the value of assets
14.472.415.282 - - 14.472.415.282
Akumulasi
Penyusutan Accumulated
Depreciation
Bangunan& Prasarana (715.944.836) (43.635.473) - (759.580.468)
Buildings & infrastructure
Nilai buku setelah
penurunan nilai 13.756.470.446 13.712.834.973
Total Book value
after depreciation
and impairment loss
1 Januari – 31 Desember 2018/January 1 – December 31, 2018
Saldo awal/
Beginning balance Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Saldo akhir/
Ending balance
Biaya perolehan At cost
Tanah 8.784.675.282 - - 8.784.675.282 Land
Bangunan &
Prasarana 6.015.590.000 - - 6.015.590.000 Buildings &
Infrastructure
14.800.265.282 - - 14.800.265.282
Dikurangi
penurunan nilai tercatat (327.850.000) - - (327.850.000)
Less impairment in
the value of assets
14.472.415.282 - - 14.472.415.282
Akumulasi
Penyusutan Accumulated
Depreciation Bangunan&
Prasarana (541.403.100) (174.541.736) - (715.944.836) Buildings &
infrastructure
Nilai buku setelah
penurunan nlai 13.931.012.342 13.756.470.446
Total Book value
after depreciation
and impairment
loss
Properti investasi terdiri dari mesin memproduksi produk MP-ASI
yang terletak di Bekasi.
Investment property consists of land and buildings that produce
MP-ASI products.
Properti investasi berupa tanah dan bangunan dari hasil sita
jaminan atas piutang yang tidak dapat ditagih terletak di
Tangerang, Bekasi, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Batam
serta pabrik produksi MP-ASI di Cikarang.
Investment property represent land and building from confiscated
collateral of uncollectible trade receivables located in Tangerang,
Bekasi, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Batam, and MP – ASI
manufacturing Plant in Cikarang.
Properti investasi dan aset tidak lancar yang akan ditinggalkan
masih di bawah nilai estimasi harga pasar yang diestimasi oleh
perseroan, dengan rincian sebagai berikut:
Investment property and Abandoned non-current asset are still
below the estimated value at market prices which is estimated by
the Company and its subsidiaries with the details summarized are
as follows:
Uraian Nilai Tercatat/
Penilaian
Kembali/ Selisih Penilaian/ Description
Book Value Revaluation
Difference of
Valuation
Aset MP-ASI-bangunan
dan mesin 6.140.653.102 10.221.294.000 4.080.640.898
MP-ASI Asset-building and
machineries
Rumah di Tangerang 450.000.000 898.736.000 448.736.000 Houses in Tangerang
Tanah 150 M2 (Jaka Permai,
Bekasi)
202.375.000 240.000.000 37.625.000
Land 150 M2 (Jaka Permai,
Bekasi)
Tanah 616 M2 ( Kedaton
Tangerang )
297.125.000 434.000.000 136.875.000
Land 616 M2 (Kedaton
Tangerang)
Saldo dipindahkan 7.090.153.102 11.794.030.000 4.703.876.898 Next subtotal
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
51
13. PROPERTI INVESTASI (Lanjutan) 13. INVESTMENT PROPERTY (Continued)
Saldo pindahan 7.090.153.102 11.794.030.000 4.703.876.898 Previous subtotal
Tanah & Bangunan ( Lampung) 151.000.000 474.300.000 323.300.000 Land and Building (Lampung)
Tanah & Bangunan ( Batam) 1.433.000.000 1.658.537.000 225.537.000 Land and Building (Batam)
Tanah Eks Kerta Niaga
(Palembang) 595.384.657 3.899.988.282 3.304.603.625 Land in Palembang
Tanah di Bogor 327.850.000 - - Land in Bogor
Jumlah 9.597.387.759 17.826.855.282 8.557.317.523 Total
Atas agunan diambil alih berupa tanah di Bogor tidak dilakukan
penilaian kembali oleh appraisal independen dikarenakan telah
dilakukan penurunan nilai atas aset tersebut.
Abandoned land in Bogor was no longer revalued by an
independent appraiser as this was already impaired in full.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai atas properti investasi telah memadai.
The management believes that the allowance for impairment losses
on investment property is adequate to cover possible losses.
14. ASET TIDAK LANCAR YANG AKAN DITINGGALKAN 14. ABANDONED NON CURRENT ASSET
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Aset MP-ASI- mesin-bersih 2.722.557.116 2.758.363.813 MP-ASI Asset- Machineries-net
31 Maret 2019/
March 31, 2019
- MP-ASI-mesin 2.758.363.813 MP-ASI Asset- Machineries
- Penambahan - Additional
- Amortisasi (35.806.697) Amortization
Saldo Akhir 2.722.557.116
Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan antara lain terdiri dari
Aset Tetap terbengkalai.
Abandoned non current assets consist of abandoned asssets and
repossessed assets.
Aset MP-ASI terdiri dari Mesin memproduksi produk MP-ASI
yang terletak di Bekasi.
MP-ASI consists of machineries that produce MP-ASI products.
Tidak terdapat rencana penjualan atas aset tersebut dan pada saat
ini aset-aset tersebut diatas juga tidak digunakan oleh perseroan
untuk operasi normal perseroan.
There are no plans to sell those assets and currently, the assets
above are also not used by the Company for operations.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
52
15. ASET TAK BERWUJUD 15. INTANGIBLE ASSETS
Rincian aset takberwujud sebagai berikut: The details of intangiable assets is as follows:
1 Januari – 31 Desember 2018/ January 1- December 31, 2018
Saldo Awal /
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions Pengurang /
Amortization
Pelepasan/
Disposal Saldo Akhir /
Ending Balances
Aset Takberwujud Intangible Assets
Pengembangan
Produk 2.285.931.594 - (218.552.174) - 2.067.379.420 Product Development
Lisensi - 16.305.795.917 (273.413.265) - 16.032.382.652 License
Konsultasi Re-
grouping BUMN 800.000.000 - - - 800.000.000
Consultant Re-grouping
BUMN
Jumlah 3.085.931.594 16.305.795.917 (491.965.439) - 18. 899.762.072 Total
1 Januari - 31 Desember 2018/ January 1 -December 31, 2018
Saldo Awal /
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions Amortisasi/
Amortization
Pelepasan/
Disposal Saldo Akhir /
Ending Balances
Aset Takberwujud Intangible Assets
Hubungan
Kontraktual
dengan pelanggan
Contractual Customer
Relationship
RS DR. M. Hoesin
14.809.568.161 3.467.304.000 (2.994.307.342)
(15.282.564.821)
- RS DR. M. Hoesin
RS Sanglah 6.701.855.982 593.325.000 (2.953.100.745) (4.342.080.237) - RS Sanglah
RS Adam Malik 6.421.331.620 589.165.000 (2.579.276.958) (4.431.219.661) - RS Adam Malik
RS Univ. Sumatera
Utara 1.978.929.625 - (758.074.983)
(1.220.854.644) - RS Univ. Sumatera Utara
RSUD Surakarta 1.672.638.026 558.027.950 (614.672.680) (1.615.993.296) - RSUD Surakarta
RSI Cempaka
Putih 1.382.112.290 - (906.585.479)
(475.526.811) - RSI Cempaka Putih
RSU Zainoel
Abidin 220.700.128 46.570.100 (267.270.228)
- - RSU Zainoel Abidin
PT Unisia Medika
Farma 84.846.659 - (84.846.657)
- - PT Unisia Medika Farma
RS Cipto
Mangunkusumo - 11.890.825.061 (1.280.674.715) (10.610.150.346) - RS Cipto Mangunkusumo
RS Badung - 228.060.250 (14.626.192) (213.434.058) RS Badung
RS Syaiful Anwar
- 51.420.076 (51.420.076)
- - RS Dr. Syaiful Anwar
Lainnya Others
Pengembangan
Produk 3.790.820.629 - (1.504.889.035)
- 2.285.931.594 Product Development
Konsultasi Re-
grouping BUMN 800.000.000 - -
-
800.000.000
Consultant Re-grouping
BUMN
Jumlah 37.862.803.120 17.424.697.437 (14.009.745.090) (38.191.823.873) 3.085.931.594 Total
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
53
15. ASET TAK BERWUJUD (Lanjutan) 15. INTANGIBLE ASSETS (Continued)
Entitas anak (PT IGM) mengalihkan bisnis kerjasama Operasi
(KSO) Patologi Laboratorium di 12 Rumah sakit kepada PT Indo
Genesis Medika dengan metode imbreng berdasarkan Akta
Pernyataan Pemasukan Dalam Perusahaan no. 7 tanggal 30
November 2018 dari notaris Wahdini Syafrina S. Tala, S.H.,
M.Kn. Nilai penyertaan Modal Entitas anak (PT IGM)
berdasarkan nilai aset bersih bisnis KSO di bulan Juni 2018
sebesar Rp57.600.000.000. Salah satu aset yang dijadikan modal
saham pada penyertaan di PT Indo Genesis Medika adalah Aset
Takberwujud senilai Rp43.844.403.582.
The Subsidiary (PT IGM) transferred the Collaborative
Operations (KSO) Laboratory Pathology business in 12 hospitals
to PT Indo Genesis Medika using the spin off method based on the
Deed of Statement of Importation in the Company no. 7 dated
November 30 2018 from notary Wahdini Syafrina S. Tala, S.H.,
M.Kn. The value of investment in the Subsidiary (PT IGM) capital
is based on the net asset value of the KSO business in June 2018
amounting to Rp57,600,000,000. One of the assets used as share
capital in investments in PT Indo Genesis Medika is Intangible
Assets valued at Rp. 43.844.403.582.
Pembebanan amortisasi atas aset takberwujud dicatat termasuk
didalam beban penjualan (catatan 30 dan 31).
Intangible assets amortisation allocation is presented in cost of
goods sold and selling expenses (notes 30 and 31).
Penambahan nilai perolehan lisensi dan registrasi merupakan
biaya registrasi obat dengan umur manfaat selama 5 tahun sesuai
aturan regulasi farmasi.
Increase in acquisition license and registration fee for a drug with
a useful life of 5 years is in accordance with the rules of
pharmaceutical regulation.
Komitmen Kontraktual RS Dr. M Hoesin Contractual Commitment RS Dr. M Hoesin
Komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Umum Pusat
Dr. M Hoesin merupakan rehabilitasi laboratorium RSUP dalam
rangka kerja sama penyediaan peralatan seperangkat alat dan
upgrade teknologi Laboratorium Patologi Klinik, Microbiologi
dan Biomolekuler dan Unit Transfusi Darah Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. M Hoesin. Kerjasama ini didasarkan pada kontrak
tertanggal 28 Maret 2016, dengan jangka waktu perjanjian selama
7 (tujuh) tahun terhitung dari sejak operasional alat, tanggal 28
Maret 2016 – 28 Maret 2023.
The contractual commitment with Dr. M Hoesin Hospital is
rehabilitation to fulfill the agreement in laboratory equipment and
upgrade technology, Clinical Pathology Laboratorium,
Microbiology and Biomolecular and Blood Transfusion Unit to the
Dr. M Hoesin Hospital. The Commitment is based on a contract
dated March 28, 2016, with the term of the agreement for 7 (seven)
years from the time the operational tool March 28, 2016 until
March 8, 2023.
Komitmen Kontraktual RS Sanglah Contractual Commitment RS Sanglah
Komitmen kontraktual dengan Rumah Sakit Sanglah Denpasar
merupakan kerjasama dalam penyediaan alat otomatisasi
laboratorium, pneumatic tube system, renovasi ruang sentral
laboratorium patologi klinik dan sistem informasi laboratorium
dengan pihak rumah sakit Sanglah Denpasar. Perjanjian kerjasama
proyek ini ditanda tangani pada tanggal
5 September 2015 dan dilakukan proses tahapan persiapan
renovasi ruangan patologi klinik, pemasangan pneutamic tube
system, instalasi sistem informasi laboratorium serta instalasi alat
laboratorium terpadu terhitung sejak tanggal 02 November 2015
sampai dengan 11 Februari 2016. Jangka waktu perjanjian ini
selama kurun waktu 60 (enam puluh) bulan terhitung
11 Februari 2016 sampai dengan 9 Februari 2021.
The contractual commitment withhospital Sanglah is a
cooperation in the provision of laboratory automation
instruments, pneumatic tube system, the central room renovation
clinical pathology laboratory and laboratory information systems
to the hospital Sanglah. This project cooperation agreement was
signed on September 5, 2015 and carried out the preparatory
stages of clinical pathology room renovation, installation
pneutamic tube system, laboratory information system installation
and the installation of an integrated laboratory equipment on
November 02, 2015 until February 11, 2016. The term of
agreement is sixty (60) months from February 11, 2016 until
February 9, 2021.
Komitmen Kontraktual RS Adam Malik Contractual Commitment RS Adam Malik
Komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Adam Malik
merupakan rehabilitasi laboratorium RS. Adam Malik dalam
rangka kerja sama penyediaan peralatan laboratorium dan barang
medis habis pakai dengan pihak Rumah Sakit Adam Malik.
Kerjasama ini didasarkan pada kontrak tertanggal 09 November
2015, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun
terhitung dari sejak operasional alat, tanggal 31 Desember 2015
sampai dengan 30 Desember 2020. Persentase dari pembagian
hasil kerjasama ini adalah 50% untuk PT Indofarma Global
Medika dan 50 % untuk RS. Adam Malik.
The contractual commitment with Adam Malik Hospital is a
rehabilitation laboratory of Adam Malik Hospital to fulfill the
agreement in providing laboratory equipment and consumable
medical goods to the Adam Malik Hospital. The Commitment is
based on a contract dated November 9, 2015, with terms of
agreement of 5 (Five) years commencing from the time the
operational tool, from December 31, 2015 until
December 30, 2020. The percentage for profit sharing are 50% for
PT Indofarma Global Medika and 50 % for RS. Adam Malik.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
54
15. ASET TIDAK BERWUJUD (Lanjutan) 15. INTANGIBLE ASSETS (Continued)
Komitmen Kontraktual RS Universitas Sumatera Utara Contractual Commitment RSUniversitas Sumatera Utara
Komitmen kontraktual dengan RS Universitas Sumatera Utara
merupakan kerjasama dalam penyediaan alat otomatisasi
laboratorium system informasi laboratorium dan pneumatic tube
system dengan pihak Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara.
Perjanjian Kerjasama proyek ini ditanda tangani per tanggal
13 Juni 2015 dan dilakukan proses tahapan persiapan renovasi
ruangan patologi klinik, pemasangan pneumatic tube system,
instalasi sistem informasi laboratorium serta instalasi alat
laboratorium terpadu sampai dengan tanggal 20 Oktober 2015.
Jangka waktu perjanjian ini selama kurun waktu 5 (lima) tahun
terhitung 20 Oktober 2015 sampai dengan 23 September 2020.
The contractual commitment with North Sumatra University
Project is a cooperarion in the provision of laboratory automation,
laboratory information system and pneumatic tube system at the
University of North Sumatra. This project Cooperation Agreement
was signed on June 13 2015 and carried out the preparatory
stages of clinical pathology room renovation, installation of
pneumatic tube system, laboratory information system installation
and the installation of an integrated laboratory equipment up to
date October 20, 2015. The term of agreement is 5 (five) years
from October 20, 2015 until September 23, 2020. The percentage
for profit sharing are 70%
Persentase dari pembagian hasil kerja sama ini adalah 70% untuk
PT Indofarma Global Medika dan 30% untuk Universitas
Sumatera Utara.
for PT Indofarma Global Medika and 30% for Universitas
Sumatera Utara.
Komitmen Kontraktual RSUD Surakarta Contractual Commitment RSUD Surakarta
Komitmen kontraktual dengan Rumah Sakit Umum Daerah
Surakarta merupakan kerjasama penyediaan alat otomatisasi
laboratorium, pneumatic tube system, renovasi ruang
laboratorium dan sistem informasi laboratorium dengan pihak
rumah sakit Surakarta. Perjanjian kerjasama ini ditandatangani per
tanggal 30 Juli 2016. Jangka waktu perjanjian berlaku terhitung
sejak operasional alat (Grand Launching).
The contractual commitment with Hospital Surakarta is a
cooperation in the provision of laboratory automation
instruments, pneumatic tube system, the room renovation and
laboratory information systems to the hospital Surakarta. This
project cooperation agreement was signed on July 30, 2016 and
The term of the agreement is valid as of the operational of the
equipment (Grand Launching).
Komitmen Kontraktual RSI Cempaka Putih Contractual Commitment RSI Cempaka Putih
Komitmen kontraktual dengan Rumah Sakit Islam Cempaka Putih
Jakarta merupakan kerjasama dalam penyediaan alat otomatisasi
laboratorium sistem informasi laboratorium dan pneumatic tube
system dengan pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
Proyek ini ditandatangan per tanggal 16 April 2014 dan dilakukan
proses tahapan persiapan renovasi ruangan patologi klinik,
pemasangan pneumatic tube system untuk 26 (dua puluh enam)
station, instalasi sistem informasi laboratorium serta instalasi alat
laboratorium terpadu sampai dengan tanggal 15 Juli 2014. Jangka
waktu perjanjian ini selama kurun waktu 5 (lima) tahun terhitung
16 Juli 2014 sampai dengan 15 Juli 2019.
The contractual commitment with Islamic Hospital Cempaka Putih
Jakarta is a cooperation in the provision of laboratory automation
and laboratory information system of pneumatic tube system with
the Jakarta Islamic Hospital Cempaka Putih. The project was
signed on April 16, 2014 and made the preparatory stagesof
clinical pathology room renovation, installation of pneumatic tube
system for 26 (twenty six) stations, installation of laboratory
information systems as well as installation integrated laboratory
tool until July 15, 2014. The term of this agreement is over a period
of 5 (five) years from July 16, 2014 until July 15, 2019.
Komitmen Kontraktual RSU Zainoel Abidin – Aceh Contractual Commitment RSU Zainoel Abidin – Aceh
Komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Umum Daerah
Zainoel Abidin - Aceh merupakan penyediaan alat Otomatisasi
Laboratorium, Pneumatic Tube System beserta jaringannya,
Renovasi Ruang Sentral Laboratorium Patologi Klinik dan Sistem
Informasi Laboratorium. Kerjasama ini ditandatangani tanggal 19
Agustus 2013 dan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun
dari tanggal 19 Agustus 2013 - 19 Agustus 2018.
The contractual commitment Zainoel Abidin Hospital is providing
Automated Laboratory Pneumatic Tube System and its network,
the central room renovation clinical pathology laboratory and
Information system labarotorium. The Commitment is based on a
contract dated August 19, 2013, with the term of the agreement for
5 (five) years from August 19, 2013 until August 19, 2018.
Komitmen Kontraktual PT Unisia Medika Farma Yogyakarta Contractual Commitment PT Unisia Medika Farma Yogyakarta
Komitment kontraktual dengan PT Unisia Medika Farma
merupakan kerjasama dalam penyediaan alat laboratorium terpadu
dan sitem informasi laboratorium di rumah sakit Jogya
International Hospital (JIH) di Yogyakarta. Solusi bisnis ini di
tandatangani tanggal 28 Oktober 2013 dan jangka waktu
perjanjian selama 5 (lima) tahun dari tanggal 28 Oktober 2013 -
27 Oktober 2018.
The contractual commitment with PT Unisia Medika Farma
Yogyakarta in providing integrated laboratory devices and
laboratory information systems in Jogja International Hospital
(JIH) in Yogyakarta. This agreement for business solution was
signed on October 28, 2013 witha contract period of 5 (five) years
from October 28, 2013 to October 27, 2018.
Komitmen Kontraktual RS Cipto Mangunkusumo Contractual Commitment RS Cipto Mangunkusumo
Komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo (RSCM) merupakan biaya rehabilitasi
laboratorium RSCM dalam rangka kerjasama penyediaan
peralatan laboratorium dan barang medis habis pakai dengan pihak
Rumah Sakit Pusat Cipto Mangunkusumo dengan jangka waktu
perjanjian selama lima tahun dari tanggal 30 Oktober 2009 sampai
dengan 16 April 2018.
The contractual commitment with Cipto Mangunkusumo Hospital
(RSCM) is the rehabilitation to fulfill the agreement in providing
laboratory equipment and consumable medical goods to Cipto
Mangunkusumo Hospital Center. This agreement valid for five
years from October 30, 2009 until April 16, 2018.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
55
15. ASET TIDAK BERWUJUD (Lanjutan) 15. INTANGIBLE ASSETS (Continued)
Komitmen Kontraktual RS Badung Contractual Commitment RS Badung
Komitmen kontraktual dengan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Badung merupakan kerjasama operasional pelayanan
hemodialisa, water treatment dan mesin re-use, serta renovasi
ruang Hemodialisa dengan pihak RSUD Kabupaten Badung.
Perjanjian kerjasama proyek ini ditanda tangani per tanggal 26
Oktober 2015 dan dilakukan proses tahapan persiapan renovasi
ruangan hemodialisa sesuai dengan standar, pemasangan mesin
water treatment, pemasangan mesin hemodialisa dan mesin re-
use. Pada tanggal 26 Oktober 2015 sampai dengan 26 Januari
2016. Jangka waktu operasional alat perjanjian ini selama kurun
waktu 60 (enam puluh) bulan terhitung 26 Januari 2016 sampai
dengan 26 Februari 2021.
The contractual commitment with hospital Badung Denpasar is
operational cooperation by providing hemodialysis services,
water treatment and re-use machine and the Hemodialisa room
renovation . This project of cooperation agreements was signed on
October 26, 2015 and carried out the stages of preparation of
hemodialysis room renovation in accordance with the standards,
the installation of water treatment machines, installation of
hemodialysis machine and the machine re-use. The cooperation
agreement was signed on October 26, 2015 until
January 26, 2016. The term of this agreement is 5 years from
January 26, 2016 until February 26, 2021.
Pengembangan Produk Product Development
Pengembangan produk merupakan biaya yang terkait dengan
pengujian uji ekuivalensi untuk membuktikan kesetaraan produk
baru terhadap produk obat inovator. Biaya pengembangan
diamortisasi masa manfaatnya selama antara 3 (tiga) sampai 5
(lima) tahun.
Product development is a cost associated with equivalence test to
prove the equality of a new product to innovate product.
Development costs are amortized over the period of 3 (three) to
5 (five) years.
16. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 16. OTHER NON-CURRENT ASSETS
1 Januari – 31 Maret 2019/ January 1 – March 31, 2019
Saldo Awal /
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
Pengurang /
Amortization
Saldo Akhir /
Ending
Balances
Sewa dan Renovasi – Infinia 7.025.142.299 - 60.253.590 6.964.888.709 Rental and Renovation –Infinia
7.025.142.299 - 60.253.590 6.964.888.709
1 Januari - 31 Desember 2018/ January 1 -December 31, 2018
Saldo Awal /
Beginning
Balance
Penambahan/
Additions
Pengurang /
Amortization
Saldo Akhir /
Ending
Balances
Sewa dan Renovasi – Infinia 7.091.779.773 168.008.526 234.646.000 7.025.142.299 Rental and Renovation –Infinia
7.091.779.773 168.008.526 234.646.000 7.025.142.299
Akun ini merupakan pembayaran sewa gedung kantor pusat
PT Indofarma Global Medika (entitas anak) di Infinia Park,
Manggarai selama jangka waktu 25 tahun terhitung sejak tanggal
1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2033.
This account is lease payments rent building
PT Indofarma Global Medika (subsidiaries) in Infinia Park,
Manggarai during a period of 25 years commencing from
January 1, 2009 to December 31, 2033.
17. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK 17. SHORT-TERM BANK LOANS
Akun ini merupakan Kredit Modal Kerja dari Perseroan pada
tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 dengan rincian
sebagai berikut:
This account is a Working Capital Loan of the Group as at March
31, 2019 and December 31, 2018 with the following details:
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 December 2018/
December 31, 2018
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 306.949.859.819 312.284.576.177 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -
- PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk 115.409.951.785 129.411.169.008 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk -
- LPEI (Indonesia Exim Bank) 58.813.034.880 65.887.873.901 LPEI (Indonesia Exim Bank) -
Jumlah bersih 481.172.846.484 507.583.619.086 Total –Net
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
56
17. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) 17. SHORT-TERM BANK LOANS (Continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perseroan mendapatkan kredit modal kerja dari Bank Mandiri dan
perjanjian kredit telah mengalami beberapa kali perubahan dengan
perubahan terakhir berdasarkan surat dari Bank Mandiri No.
CBG.LC1/SPPK/SPD.006/2018 tanggal 5 Juni 2018 dengan
tingkat suku bunga 9% dan jatuh tempo tanggal
21 Juni 2019.
The Parent Company obtained a working capital loan based on
Letter from Bank Mandiri No. CBG.LC1/SPPK/SPD.006/2018
dated June 5,2018 after several amendments.The loan has an
interest rate at 9% per annum and matures on June 21, 2019.
Fasilitas yang diperolehPerseroan antara lain: The loan facilities obtained by the Company are as follows :
- Plafon pinjaman sebesar Rp 150.000.000.000 - The credit limit amounted to Rp 150,000,000,000
- Fasilitas Foreign Exchange Line USD 5.000.000 - Foreign Exchange Line Facility Amounting
USD 5,000,000
- Fasilitas pembukaan LC impor atau SKBDN sebesar
USD 1.000.000
- Open LC Facility or SKBDN (local LC) amounting
USD 1,000,000
- Bank garansi khusus untuk jaminan pembayaran kepada
supplier Rp 2.500.000.000
- Bank Guarantee amounted Rp 2,500,000,000
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan sebagai berikut: The facility is secured by the following collaterals:
- Persediaan - Inventories
- Piutang Dagang - Trade Receivables
- Tanah, bangunan pabrik, mesin/peralatan pabrik dan
inventaris kantor/pabrik di Cibitung.
- Land, Building, plant, machinery and office supplies in
Cibitung.
Sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut, Perseroan
memiliki kewajiban untuk mempertahankan:
In connection with the credit agreement, the Company has an
obligation to maintain:
- Financial covenant Current Ratio minimal 120% - Current Ratio minimum 120%,
- Debt to Equity Ratio maksimal sebesar 150% - Debt to Equity Ratio maximum 150%
- Debt Service Coverage Ratio minimal sebesar 1 kali. - Debt Service Coverage minimum 1 time.
Pada tanggal 31 Maret 2019 Perseroan tidak memenuhi
persyaratan current rasio Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu
sebesar 101%
As at March 31, 2019, the Company has not completed the
requirement of Bank Mandiri (Persero) Tbk's current ratio of
101%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – Joint Borrower PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Joint Borrower
Perseroan mendapatkan kredit modal kerja atas nama Debitur dari
Bank Mandiri dan perjanjian kredit telah mengalami beberapa kali
perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan surat dari Bank
Mandiri No. TIO.CRO/CCL474/ADD/2018 tanggal 7 Juni 2018
dengan rincian sebagai berikut:
The Parent Company obtained a working capital loan for
Borrower based on Letter from Bank Mandiri No. No.
TIO.CRO/CCL474/ADD/2018 dated June 7,2018 after several
amendments.The detail information is as follows:
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
57
17. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) 17. SHORT-TERM BANK LOANS (Continued)
Debitur : a) PT Indofarma (Persero) Tbk (“INAF”)
b) PT Indofarma Global Medika (“IGM”)
Keterangan:
Fasilitas kredit a.n INAF dapat digunakan oleh anak
Perseroan yaitu IGM, dan pada fasilitas ini IGM bertindak
pula sebagai debitur (Joint Borrower)
INAF dan IGM baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
sama (tanggung renteng) bertanggungjawab atas seluruh
kewajiban yang diatur dalam perjanjian kredit
Debtor: a) PT Indofarma (Persero) Tbk ("INAF")
b) PT Indofarma Global Medika ("IGM")
Information:
Credit facility a.n INAF may be used by a subsidiary of IGM,
and at this facility IGM acts as a debtor (Joint Borrower)
INAF and IGM both individually and collectively (joint
responsibility) are responsible for all liabilities laid down in
the credit agreement.
tingkat suku bunga :
INAF : 9.00% p.a
IGM : 9,25% p.a
Interest rate :
INAF : 9.00% p.a
IGM : 9,25% p.a
Jangka waktu perjanjian ini jatuh tempo tanggal 21 Juni 2019. The term of this agreement is due on June 21, 2019.
Fasilitas yang diperoleh Perseroan adalah Plafon pinjaman sebesar
Rp50.000.000.000
The loan facilities obtained by the Company are amounted to
Rp50,000,000,000
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan sebagai berikut: The facility is secured by the following collaterals:
- Persediaan - Inventories
- Piutang Dagang - Trade Receivables
- Tanah, bangunan pabrik, mesin/peralatan pabrik dan
inventaris kantor/pabrik di Cibitung.
- Land, building, plant, machinery and office supplies in
Cibitung.
Sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut, Perseroan
memiliki kewajiban untuk mempertahankan:
In connection with the credit agreement, the Company has an
obligation to maintain:
- Financial covenant Current Ratio minimal 120% - Current Ratio minimum 120%,
- Debt to Equity Ratio maksimal sebesar 150% - Debt to Equity Ratio maximum 150%
- Debt Service Coverage Ratio minimal sebesar 1 kali. - Debt Service Coverage minimum 1 time .
Pada tanggal 31 Desember 2018 Perseroan tidak memenuhi
persyaratan current rasio Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu
sebesar 110%.
As at December 31, 2018, the Company has not completed the
requirement of Bank Mandiri (Persero) Tbk's current ratio of
110%.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Perseroan memperoleh fasilitas KMK Revolving yang bersifat
R/C terbatas dari PT BNI dengan nilai plafon maksimum
Rp 95.000.000.000 (sembilan puluh lima milyar rupiah),
berdasarkan surat No:BIN/3.1/0184/R tanggal 2 Agustus 2018
dengan tarif bunga 9.50% per annum yang telah diperpanjang
sampai dengan tanggal 30 Juli 2019 dan akan direviu triwulanan.
The Company obtained Revolving Credit facility that is the R/C
limited from PT BNI with a maximum ceiling value of
Rp95,000,000,000 (ninety five billion rupiah), based on the letter
No: BIN / 3.1/0184/R dated August 2, 2018 with interest rates of
9.50% per annum until July 30, 2019 and will be reviewed
quarterly.
Selain itu, Perseroan memperoleh fasilitas KMK Revolving yang
bersifat Non R/C dari PT BNI dengan nilai plafon maksimum Rp
55.000.000.000 (lima puluh lima milyar rupiah), berdasarkan
surat No:BIN/3.1/0184/R tanggal 2 Agustus 2018 dengan tarif
bunga 9.50% per annum yang telah diperpanjang sampai dengan
tanggal 31 Juli 2019 dan akan direviu triwulanan.
Also, the Company obtained Revolving Credit facility that is the
non R/C from PT BNI with a maximum ceiling value
Rp55,000,000,000 (fifty five billion rupiah), based on the letter
No:BIN/3.1/0184/R dated August 2, 2018with interest rates of
9.50% per annum until July 31, 2019 and will be reviewed
quarterly.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan sediaan, piutang dagang,
tanah, bangunan pabrik, mesin/peralatan pabrik dan inventaris
kantor/pabrik di Cibitung dan Corporate Guarantee dari
Perseroan.
The facility is secured by inventories, trade receivables, land,
building, plant, machinery and office supplies in Cibitung.
Including Corporate Guarantee from The Parent Company.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Exim
Bank)
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Exim Bank)
Perseroan mendapatkan kredit modal kerja dari Indonesia Exim
Bank berdasarkan akta perjanjian kredit No. 04 tanggal 10
Desember 2015 dengan tingkat suku bunga 9,25% utilisasi dalam
Rupiah dan 5.70% dalam USD per annum yang telah diperpanjang
dengan surat perpanjangan no. PBD/SP3/55/2018 dan jatuh tempo
tanggal 7 Desember 2019.
The Company obtained a working capital loan based on Letter
from Indonesia Exim Bank No. 04 dated December 10, 2015 after
several amendments.The loan has an interest rate at 9.25%
utilities in IDR and 5.70% utilities in USD per annum , which has
been extended with extension letter no. PBD/SP3/55/2018 and
matures on December 7, 2019.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
58
17. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan) 17. SHORT-TERM BANK LOANS (Continued)
Fasilitas yang diperoleh Perseroan antara lain: The loan facilities obtained by the Company are as follows :
- Plafon pinjaman sebesar Rp100.000.000.000 - The credit limit amounted to Rp100,000,000,000
- Fasilitas pembiayaan SKBDN sebesarRp50.000.000.000 - Open LC Facility or SKBDN (local LC)
amountingRp50,000,000,0000.
Fasilitas ini dijamin dengan jaminan sebagai berikut: The facility is secured by the following collaterals:
- Persediaan - Inventories
- Piutang Dagang - Trade Receivables
- Tanah, bangunan pabrik, mesin/peralatan pabrik dan
inventaris kantor/pabrik di Cibitung.
- Land, building, plant, machinery and office supplies in
Cibitung.
Sehubungan dengan perjanjian kredit tersebut, Perseroan
memiliki kewajiban untuk mempertahankan financial covenant
Debt to Equity Ratio tidak lebih dari 2,5 (dua koma lima) kali.
In connection with the credit agreement, the Company has an
obligation to maintainDebt to Equity Ratio minimum 2.5 times.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode
pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari utang Bank jangka
pendek sebagaimana yang diungkapkan di catatan 41.
The maximum exposure to liquidity risk at the end of the reporting
period is the carrying amount of each class of short term bank loan
is disclosed in Note 41.
18. UTANG USAHA 18. TRADE PAYABLES
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Pihak–pihak Berelasi Related Parties
PT Telekomunikasi Indonesia 3.087.791.500 4.787.791.500 PT Telekomunikasi Indonesia
PT Bio Farma (Persero) 5.030.255.666 2.492.759.373 PT Bio Farma (Persero)
PT Rajawali Nusantara Indonesia
(Persero) 1.433.243.016 1.787.796.285
PT Rajawali Nusantara Indonesia
(Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk 7.736.574 135.403.697 PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Subjumlah Hutang Usaha – Pihak
Berelasi (a) 9.559.026.756 9.203.750.855
Subtotal related parties payable (a)
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Pihak–pihak Ketiga Third Parties
PT Good Will Indonesia Jaya 61.640.187.303 61.640.187.303 PT Good Will Indonesia Jaya
PT Tigaka Distrindo Perkasa 15.951.756.924 PT Tigaka Distrindo Perkasa
PT Merapi Utama Pharma 6.396.009.813 9.338.885.115 PT Merapi Utama Pharma
PT Kanaya Cipta Selaras 8.589.294.538 PT Kanaya Cipta Selaras
PT Widatra Bakti Laboratories 22.398.350.111 8.438.832.836 PT Widatra Bakti Laboratories
PT Actavis Indonesia 5.745.016.163 PT Actavis Indonesia
PT Harsen Laboratories 3.238.035.238 5.625.582.344 PT Harsen Laboratories
PT Ridda Manna 4.405.283.078 PT Ridda Manna
PT Novapharin 4.109.256.426 PT Novapharin
PT Jaya Guna Lestari 3.494.322.221 PT Jaya Guna Lestari
PT Cipta Aneka Air 2.762.960.000 2.722.960.000 PT Cipta Aneka Air
PT Tatarasa Primatama 2.667.910.998 PT Tatarasa Primatama
PT Tamanaco 2.078.507.869 2.632.221.559 PT Tamanaco
Luohe Nanjiecun Pharmaceutical,LTD 2.954.124.000 2.503.081.853 Luohe Nanjiecun Pharmaceutical,LTD
PT Anres Join Technology 2.436.168.534 PT Anres Join Technology
PT Promosindo Medika 1.657.636.256 2.384.034.950 PT Promosindo Medika
PT Kirana Jaya Lestari 2.181.839.073 PT Kirana Jaya Lestari
PT Rafa Topaz Utama 2.124.030.433 PT Rafa Topaz Utama
Kopama 1.683.475.356 Kopama
PT Kairos Tritunggal 1.672.575.000 PT Kairos Tritunggal
PT Tiara Kencana 1.471.260.925 PT Tiara Kencana
PT Lucas Djaya 1.093.247.389 1.444.776.330 PT Lucas Djaya
PT Surya Tubal Indonesia 1.568.007.897 1.441.073.262 PT Surya Tubal Indonesia
PT Anugerah Pharmindo Lestari 1.254.854.340 PT Anugerah Pharmindo Lestari
Innovita (Tangshan) Biological TECH 1.171.964.488 Innovita (Tangshan) Biological TECH
PT Imas Asri Mulya 1.021.750.000 PT Imas Asri Mulya
PT Novel Pharmaceutical Laboratorius 4.448.531.106 - PT Novel Pharmaceutical Laboratorius
PT Etercon Pharna 4.130.246.735 - PT Etercon Pharna
Subjumlah dipindahkan 114.365.843.717 158.152.394.049 Previous subtotal
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
59
Subjumlah pindahan 114.365.843.717 158.152.394.049 Previous subtotal PT Avesta Continental Pack 3.880.946.735 - PT Avesta Continental Pack
PT Medihop 2.623.466.615 - PT Medihop
PT Bina San Prima 2.295.241.819 - PT Bina San Prima
PT Graha Farma 2.214.493.118 - PT Graha Farma
PT Capsugel Indonesia 1.906.120.968 - PT Capsugel Indonesia
PT Pura Barutama 1.479.485.575 - PT Pura Barutama
PT Megasetia Agung Kimia 1.343.227.668 - PT Megasetia Agung Kimia
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia 1.279.571.400 - PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia
Azec Indonesia 1.237.700.000 - Azec Indonesia
PT Maju Jaya Sarana Grafika 1.178.598.867 - PT Maju Jaya Sarana Grafika
PT Imas Asri Mulia 1.021.750.000 - PT Imas Asri Mulia
Lain-lain (rincian dibawah 1Milyar) 52.509.814.092 46.205.658.136 Others (Under 1Billion)
Subjumlah Pihak Ketiga (b) 187.336.260.574 204.358.052.185 Subtotal Third Parties (b)
Jumlah (a + b) 196.895.287.330 213.561.803.040 Total (a + b)
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai
berikut:
Details of trade payables by currencies are as follows:
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Rupiah 193.941.163.330 212.094.095.712 Rupiah
Dollar Dollar
(31 Maret 2019: USD 207.394 dan 31
Desember 2018: USD 101.354 ) 2.954.124.000 1.467.707.328
(March 31. 2019 : 207.394 and
December 31.2018: USD101.354)
Jumlah 196.895.287.330 213.561.803.040 Total
Rincian utang usaha berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai
berikut:
The aging of trade payables are as follows:
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Belum Jatuh Tempo 59.984.731.915 22.262.202.567 Not yet due
Jatuh Tempo Past due:
01 – 30 hari 13.582.379.202 37.303.126.922 01 – 30 days
31 – 60 hari 2.011.237.964 43.977.059.972 31 – 60 days
61 – 90 hari 30.710.686.385 42.973.268.353 61 – 90 days
91 – 120 hari 32.510.981.948 8.322.655.711 91 – 120 days
Lebih dari 120 hari 58.095.269.916 59.001.229.515 Over 120 days
Jumlah 196.895.287.330 213.839.543.040 Total
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode
pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap kelas utang
usaha sebagaimana yang diungkapkan di catatan 41.
The maximum exposure to liquidity risk at the end of the reporting
period is the carrying amount of each class of trade payables is
disclosed in Note 41.
19. UANG MUKA PENJUALAN 19. ADVANCES FROM CUSTOMERS
Akun ini merupakan uang yang diterima Perseroan atas penjualan
kepada institusi yang belum direalisasikan. Saldo uang muka
penjualan pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
masing-masing sebesar Rp 17.325.540.805 dan Rp
20.387.486.410
This account represents customer advancesto the Company and its
subsidiaries (IGM) that have not yet been realized.Balance of
customer advances as at March 31. 2019 and December 31,2018
is amounted to Rp 17.325.540.805 and Rp 20.387.486.410
respectively.
18. UTANG USAHA (Lanjutan) 18. TRADE PAYABLES (Continued)
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
60
20. HUTANG PAJAK 20. TAX PAYABLES
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Perseroan: The Company:
- Pasal 21 1.742.121.659 998.429.219 Article 21 -
- Pasal 22 - 628.370.269 Article 22 -
- Pasal 23 26.030.648 250.609.252 Article 23 -
- Pasal 4 Ayat (2) 12.467.553 6.565.290 Article 4 (2) -
- Pajak Pertambahan Nilai 46.224.814.070 49.970.622.939 Value added taxes -
48.005.433.930 51.854.596.969
Entitas Anak: Subsidiaries:
- Pasal 21 45.933.800 356.520.902 Article 21 -
- Pasal 4 ayat (2) 171.286.833 63.359.498 Article 4 (2) -
- Pasal 23 978.121.382 830.802.199 Article 23 -
- Pasal 46 - 19.910.000 Article 46 -
- Pajak Pertambahan Nilai - 23.316.640
1.195.342.015 1.293.909.239
Jumlah 49.200.775.944 53.148.506.208 Total
21. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 21. ACCRUED EXPENSES
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Beban Operasional dan Distribusi 57.856.536.091 18.597.002.390 Operational and Distribution expenses
Dana Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan 90.000.000 90.000.000
Liabilities to PKBL Unit
Jumlah 57.946.536.091 18.687.002.390 Total
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode
pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap kelas biaya
yang masih harus dibayar sebagaimana yang diungkapkan di
catatan 41.
The maximum exposure to liquidity risk at the end of the reporting
period is the carrying amount of each class of accrued expenses is
disclosed in Note 41.
22. PINJAMAN 22. BORROWINGS
31 Maret 2019/
March 31, 2019
31 Desember 2018/
December 31, 2018
Pinjaman: Borrowings:
Bank Jangka Panjang 46.948.368.688 49.439.364.000 Long term bank loans
Sewa Pembiayaan - 1.319.191.512 Finance lease
Jumlah 46.948.368.688 50.758.555.512 Total
Perseroan memperoleh Kredit Investasi - I dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk sesuai surat No.CBG.CB2/D02.SPPK.005/2014
tanggal 16 Juni 2014 dengan limit KI - I senilai Rp13.860.000.000;
Jadwal penarikan s/d 30 Juni 2015. dengan suku bunga 10.50%
pertahun dengan Jangka waktu angsuran sampai dengan 31
Desember 2018. kredit Investasi tersebut digunakan untuk
renovasi produksi herbal. produksi steril.
The Company obtained investment credit - I from PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk No.CBG.CB2/D02.SPPK.005/2014 letter dated
June 16. 2014 with first disbursment amounted to
Rp13.860.000.000 schedule of disbursement until June 30. 2015.
The interest rate is 10.50% per annum with installment payment
schedule until December 31. 2018. The investment credits are used
for renovation production facilities of herbal. sterile.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
61
22. PINJAMAN (Lanjutan) 22. BORROWINGS (Continued)
Perseroan memperoleh Kredit Investasi - II dari Bank Mandiri
sesuai surat No.WBG.CB1/SPPK/SPD.007/2017 tanggal
19 Juni 2017 dengan limit KI - II (Tranche B) senilai
Rp44.463.418.200; Jadwal penarikan s/d 31 Desember 2015.
dengan suku bunga 10.50% pertahun dengan Jangka waktu
angsuran sampai dengan 31 Desember 2023. kredit Investasi
tersebut digunakan untuk renovasi dan pembangunan fasilitas
pilot plan serta pembangunan fasilitas produksi FDC (Fixed Dose
Combination).
The Company obtained investment credit facility - II from Bank
Mandiri No. WBG.CB1/SPPK/SPD.007/2017 letter dated
June 19. 2017 with KI - II ( Tranche B) limit amounted to
Rp44.463.418.200; schedule of disbursement until
December 31. 2015 with 10.50% interest per annum with
installment schedule until December 31. 2023. Investment credits
facility are used for renovation and construction of pilot plan
facilities. and construction FDC production facilities.
Jaminan yang diberikan untuk hutang bank diatas sama dengan
jaminan yang diberikan di catatan 17. The collateral pledge for these loans are the same as those in note
17.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode
pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap kelas pinjaman
bank jangka panjang sebagaimana yang diungkapkan di catatan
41.
The maximum exposure to liquidity risk at the end of the reporting
period is the carrying amount of each class of long term bank loans
is disclosed in Note 41.
Pada tahun 2018, Perseroan melakukan pembelian mesin melalui
sewa pembiayaan dengan PT BNI Multifinance, jangka waktu
sewa adalah 3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 13% per tahun
dengan sesuai surat Nomor BNIMF/6.3/061 tanggal 12 September
2018.
In 2018, The Company buy machinery through finance lease with
PT BNI Multifinance. The lease term is for 3 years with interest
rate of 13% per annum accordance to BNIMF/6.3/061 letter dated
on September 12, 2018.
23. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK 24. SHORT TERM EMPLOYEE BENEFIT
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek pada tanggal 31 Maret
2019 dan 31 Desember 2018 masing masing sebesar
Rp8.182.674.474 dan Rp 13.869.415.632. Akun ini terdiri dari
liabilitas atas gaji. tunjangan lembur. iuran THL dan insentif
marketing.
Short-term employee benefit liabilities on March 31. 2019 and
December 31, 2018 is amounting to Rp8.182.674.474 and Rp
13.869.415.632 respectively. This account composed of liabilities
on bonus for salary. overtime benefits, THL fees and marketing
incentives.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode
pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap kelas liabilitas
imbalan kerja jangka pendek yang diterbitkan sebagaimana yang
diungkapkan di catatan 41.
The maximum exposure to liquidity risk at the end of the reporting
period is the carrying amount of each class of short term employee
benefit liabilities is disclosed in Note 41.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
62
24. IMBALAN PASCA KERJA 25. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATION
a. Program Pensiun
Perseroan dan anak Perseroan menyelenggarakan program
pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang berumur
tidak lebih dari 55 tahun dan mempunyai masa kerja satu tahun
sejak diangkat menjadi pegawai tetap jumlah karyawan yang
diikutsertakan dalam program pensiun untuk per 31 Maret
2019 dan 31 Desember 2018 masing-masing sebanyak 1.253
dan 1.259 karyawan. Dana pensiun ini dikelola oleh dana
pensiun lembaga keuangan (DPLK) PT Bank Negara
Indonesia (Persero). Perseroan dan anak Perseroan
memberikan kontribusi iuran sebesar 11% dan karyawan
menanggung 2% dari jumlah gaji per bulan.
a. Pension Plan
The Company and its Subsidiary established a defined
contribution plans covering all their permanent employees
who are not more than 55 years old and have a minimum
working period of not less than one year since they became
permanent employees. The number of participating employees
in the pension plans in March 31, 2019 and December 31,2018
were 1.253 and 1.259 respectively. The pension plans are
managed by dana pension lembaga keuangan (DPLK) PT
Bank Negara Indonesia (Persero). The pension plans are
funded by contribution from the Company and its subsidiary at
11% and employees at 2% of salary respectively.
b. Manfaat Karyawan
Perseroan dan anak Perseroan menyelenggarakan program
manfaat PHK karyawan (post-retiremen benefit) sesuai
undang-undang ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tentang
penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang
pesangon.
b. Employee Benefits
The Company and its Subsidiary calculates and records
estimated employee retirement benefits for all its local
permanent employees based on labor law No. 13 year 2003
concerning the settlement of labor dismissal and the
stipulation of severance pay. gratuity. and compensation in
companies.
Penilaian terakhir biaya manfaat pekerja sesuai dengan PSAK
No 24-revisi. dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, Aktuaris
Independen, sesuai dengan laporan 251/PSAK/DAT/II/2019
(Anak Perseroan) dan 250/PSAK/DAT/II/2019 (Induk
Perseroan) tanggal 20 Februari 2019 dengan menggunakan
asumsi aktuaria sebagai berikut:
The latest actuarial valuation 251/PSAK/DAT/II/2019
(Subsidiary) PT IGM and 250/PSAK/DAT/II/2019 (Parent).
dated February 20, 2019 was conducted by PT Dian Artha
Tama as an independent firm of actuaries. by using the
actuarial assumptions as follows:
31 Maret 2019/
March 31. 2019
31 Desember 2018/
December 31. 2018
Tingkat bunga 8.2% per tahun 8.2% per tahun Discount rate per annum
Tingkat proyeksi kenaikan gaji per
tahun 5% per tahun 5% per tahun
Projected salary increase rate per
annum
Tabel kematian Indonesia – III (2011) Indonesia – III (2011) Mortality rate
Usia pensiun normal 56 Tahun 56 tahun Normal pension age
Metode Projected Unit Credit Projected Unit Credit Method
Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja sebagai berikut: The employee benefit as follows:
31 Maret 2019/
March 31. 2019
31 Desember 2018/
December 31. 2018
Perseroan 43.103.717.171 42.941.768.898 Parent Company
Entitas Anak 26.328.718.625 24.765.591.541 Subsidiary
Jumlah 69.432.435.796 67.707.360.439 Total
26. KEPENTINGAN NON PENGENDALI 26. NON CONTROLLING INTEREST
Kepentingan non pengendali merupakan bagian pemegang saham
non pengendali atas ekuitas anak Perseroan terdiri dari:
This represents equity shares of the non controlling interest
share holders in subsidiaries :
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Desember 2018/
December 31. 2018
- PT Indofarma Global Medika - PT Indofarma Global Medika
Ekuitas Entitas Anak 79.811.591.782 91.133.493.050 Subsidiary Equity
Prosentase Kepentingan
nonpengendali 0.001% 0.001% Percentage of Non Controlling Interest
Kepentingan non pengendali atas
ekuitas entitas anak PT Indofarma
Global Medika 778.626 886.347
Non Controlling Interest of Subsidiary
Equity
- PT Farmalab Indoutama - PT Farmalab Indoutama
Ekuitas entitas anak (218.700.000) (212.870.731) Subsidiary Equity
Prosentase Kepentingan
nonpengendali 0,091% 0.091% Percentage of Non Controlling Interest
Kepentingan non pengendali atas
ekuitas entitas anak PT Farmalab
Indoutama (199.017) (193.519)
Non Controlling Interest of Subsidiary
Equity
Total Kepentingan non pengendali
atas ekuitas entitas anak 579.609 692.828 Total Non Controlling Interest
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
63
26. KEPENTINGAN NON PENGENDALI (Lanjutan) 26. NON CONTROLLING INTEREST
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Desember 2018/
December 31. 2018
- PT Indofarma Global Medika - PT Indofarma Global Medika
Laba (Rugi) Komprehensif Anak
Perseroan (11.321.901.271) 2.427.650.913
Comprehensive Income ( Loss) of
Subsidiary
Prosentase Kepentingan
Nonpengendali 0.001% 0.001% Percentage of non controlling Interest
Kepentingan Nonpengendali atas
Rugi anak Perseroan (96.604) 20.714
Non Controlling Interest of Subsidiary
Loss
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Desember 2018/
December 31. 2018
- PT Farmalab Indoutama - PT Farmalab Indoutama
Laba Komprehensif Anak Perseroan (106.161.538) (653.501.935) Comprehensive loss of Subsidiary
Prosentase Kepentingan
Nonpengendali 0,091% 0.091% Percentage of non controlling Interest
Kepentingan Nonpengendali atas
Laba anak Perseroan (96.607) (594.184)
Non Controlling Interest of Subsidiary
Loss
Total rugi komprehensif yang dapat
diatribusikan (193.211) (573.470)
Total Non Controlling Share from
Subsidiary Loss
27. MODAL SAHAM 27. SHARE CAPITAL
31 Maret 2019 / March 31, 2019
Presentase
pemilikan/
Percentage of
owner ship %
Jumlah saham
ditempatkan dan disetor
penuh/Number of shares
issued and fully paid
Jumlah modal
disetor/ Total
paid-up capital
Rp
Saham seri A Dwiwarna: Series A Dwiwarna share:
Pemerintah
Republik Indonesia 0.0000000003% 1 100
The government of the
Republic of Indonesia
Saham seri B: Series B shares:
Pemerintah
Republik Indonesia 80.6642214330% 2.499.999.999 249.999.999.900
The government of the
Republic of Indonesia
PT ASABRI (Persero) 7.3415363469% 227.533.850 227.533.850.000 PT ASABRI (Persero)
Masyarakat (dibawah 5%) 11.9942421879% 371.733.650 371.733.650.000 Public (under 5%)
Jumlah 100% 3.099.267.500 309.926.750.000 Total
31 Desember 2018 / December 31. 2018
Presentase
pemilikan/
Percentage of
owner ship %
Jumlah saham
ditempatkan dan disetor
penuh/Number of shares
issued and fully paid
Jumlah modal
disetor/ Total
paid-up capital
Rp
Saham seri A Dwiwarna: Series A Dwiwarna share:
Pemerintah
Republik Indonesia 0.0000000003% 1 100
The government of the
Republic of Indonesia
Saham seri B: Series B shares:
Pemerintah
Republik Indonesia 80.6642214330% 2.499.999.999 249.999.999.900
The government of the
Republic of Indonesia
PT ASABRI (Persero) 6.4530247873% 199.996.500 19.999.650.000 PT ASABRI (Persero)
Masyarakat (dibawah 5%) 12.8827537474% 399.271.000 39.927.100.000 Public (under 5%)
Jumlah 100.00% 3.099.267.500 309.926.750.000 Total
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
64
28. TAMBAHAN MODAL DISETOR 28. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Desember 2018/
December 31. 2018
Penawaran umum perdana sebanyak
596.875.000 saham dengan nilai
Nominal Rp100 per saham dengan
Harga penawaran Rp250 per saham 89.531.250.000
89.531.250.000
Initial public offering of 596.875.000
Shares with Rp100 per value
per share. at Rp250
offering price per share
Biaya emisi (14.879.487.574) (14.879.487.574) Shares issuance cost
Opsi saham karyawan 448.593.750 448.593.750 Employee stock option
Aset pengampunan pajak 6.019.704.468 6.019.704.468 Tax Amnesty
Nilai Bersih 81.120.060.644 81.120.060.644 Net Value
Pada tahun 2016. tambahan modal disetor merupakan tambahan
dari aset pengampunan pajak sebesar Rp6.995.472.715
berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak (SKKP) no.
KET-399/PP/WPJ.19/2016 tanggal 26 September 2016.
In 2016. additional paid-in capital is credited due to the tax
amnesty assets of Rp 6.995.472.715 which was recognized in 2016.
Based on Tax Amnesty Approval (SKPP) No. KET-
399/PP/WPJ.19/2016 dated September 26. 2016.
29. PENJUALAN BERSIH 29. NET SALES
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Maret 2018/
March 31. 2018
Lokal: Local:
Obat Medicine
Ethical 68.890.020.563 106.886.661.096 Ethical
Over the counter 1.544.282.044 2.497.526.797 Over the counter
Makanan Kesehatan - 25.296.798.326 Health Food
Alat Kesehatan 3.493.652.379 8.069.217.074 Medical Devices
Reagensia 2.938.049.405 43.774.397 Reagensia
Lain-lain 57.674.315.336 5.053.686.565 Others
Sub jumlah 134.540.319.727 147.847.664.256 Sub total
Ekspor: Export:
Ethical 23.071.530 588.325.823 Ethical
Over the counter 1.703.244.544 568.771.965 Over the counter
Sub jumlah 1.726.316.074 1.157.097.788 Sub total
Jumlah 136.266.635.802 148.947.262.044 Total
Tidak terdapat penjualan pada satu entitas yang melebihi 10% dari
total total penjualan pada tahun yang berakhir 31 Maret 2019 dan
2018.
There were no sales made to a single entity that exceeded 10% of
total sales for the year ended December 31.2019 and 2018.
30. BEBAN POKOK PENJUALAN 30. COST OF GOODS SOLD
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Maret 2018/
March 31. 2018
Bahan baku yang digunakan 33.997.318.063 33.856.952.458 Raw materials used
Tenaga kerja langsung 10.196.377.695 10.206.677.402 Direct labor
Pabrikasi 17.358.877.447 25.192.016.457 Factory overhead
Jumlah biaya produksi 61.552.573.205 69.255.646.318 Total Manufacturing cost
Persediaan barang dalam proses: Work in process:
Awal tahun 33.944.832.629 45.763.430.536 At beginning of the year
Akhir tahun (31.164.439.277) (41.451.576.165) At end of the year
Beban Pokok produksi 64.332.966.557 73.567.500.689 Cost of goods manufactured
Persediaan barang jadi: Finished goods
Awal tahun 164.070.990.629 176.220.127.388 At beginning of the year
Pembelian 67.700.614.396 65.251.592.972 Purchases
Barang tersedia untuk Dijual 296.104.571.582 315.039.221.049 Goods available for sale
Kerugian penurunan nilai persediaan Provision for impairment
Akhir tahun (209.058.444.578) (227.927.251.492) At end of the year
Beban pokok penjualan 87.046.127.004 87.111.969.558 Cost of good sold
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
65
30. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) 30. COST OF GOODS SOLD (Continued)
Rincian biaya pabrikasi adalah sebagai berikut:
Details of factory overhead:
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Maret 2018/
March 31. 2018
Gaji dan Jaminan sosial 10.600.371.551 12.154.007.926 Employee expenses & Social security
Biaya toll manufacturing - 2.827.343.888 Toll Manufacturing expenses
Biaya kantor 2.458.833.318 4.147.952.976 Office expenses
Suku cadang 195.556.862 2.209.532.950 Supplies
Penyusutan aset tetap
(Catatan 12) 3.718.829.971 3.059.550.241
Depreciation of fixed assets
(Note 12)
Pemeliharaan aset tetap 103.430.462 - Maintenance of fixed assets
Pengembangan produk 18.655.215 746.014.727 Product development
Biaya pengadaan 87.039.246 - Procurement Costs
Perjalanan dinas 33.315.622 9.797.050 Travel expenses
Pengembangan Manajemen. Pendidikan
dan Pelatihan 142.845.200 37.816.700 Education and training
Jumlah 17.358.877.447 25.192.016.457 Total
Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku dan barang jadi
yang melebihi 5% dari jumlah pembelian bersih:
Detail of purchase of raw materials and finished goods exceeding
5% of total net purchases is as follows:
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Maret 2018/
March 31. 2018
PT. Widatra Bhakti 15.801.111.399 -
PT. Abbot Products Indonesia 10.081.011.096 -
PT. Bio Farma 5.501.984.169 -
PT Merapi Utama Pharma - 14.611.275.772 PT Merapi Utama Pharma
PT Lucas Djaja - 5.532.633.401 PT Lucas Djaja
Jumlah 31.384.106.664 20.143.909.173 Total
31. BEBAN PENJUALAN 31. SELLING EXPENSES
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: The detail of selling expenses are as follows:
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Maret 2018/
March 31. 2018
Gaji dan Jaminan Sosial 20.350.418.380 24.662.286.424 Salaries and Social Security
Pemasaran dan Distribusi 8.536.583.258 10.338.445.466 Marketing and distribution
Beban kantor 1.860.407.601 4.004.082.771 Office expenses
Penyusutan aset tetap dan amortisasi
(Catatan 12) 509.804.853
519.198.350
Depreciation of fixed assets and amortization
(Notes 12)
Sewa 1.786.452.976 - Lease
Perjalanan dinas 533.626.856 690.232.121 Travelling expenses
Manfaat karyawan (Catatan 25) 115.749.123 338.583.041 Employee benefits (Note 25)
Pemeliharaan aset tetap 442.461.808 454.316.583 Maintenance of fixed assets
Pendidikan dan pelatihan - - Education and training
Lainnya 2.307.490 - Others
Jumlah 34.137.812.344 41.007.144.755 Total
32. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM 32. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSE
Saldo beban administrasi dan umum adalah sebagai berikut: Details of general and administrative expenses are as follows:
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Maret 2018/
March 31. 2018
Gaji dan Jaminan Social 22.619.086.325 14.523.608.758 Salaries and Social Security
Beban kantor 4.764.777.419 5.473.031.156 Office expenses
Manfaat karyawan (Catatan 25) 1.714.967.177 1.681.401.115 Employee benefit (Notes 25)
Pengembangan SDM dan Manajemen 137.442.700 668.194.926 Management and HR development
Penyusutan aset tetap (Catatan 12) 557.741.357 533.968.216 Depreciation of fixed assets (Notes 12)
Perjalanan dinas 822.760.712 346.274.985 Traveling expenses
Pemeliharaan aset tetap 373.439.253 189.386.372 Maintenance of fixed assets
Lainnya 400.145.238 129.549.009 Others
Jumlah 31.390.360.181 23.545.414.537 Total
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
66
33. BEBAN KEUANGAN 33. FINANCE EXPENSES
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Maret 2018/
March 31. 2018
Beban keuangan terdiri atas: Finance Expenses consist of:
- Bunga Pinjaman 10.487.142.115 13.264.883.294 Interest charges -
- Beban Provisi 904.939.233 400.976.889 Provision -
Jumlah 11.392.081.348 13.665.860.183 Total
34. KERUGIAN (KEUNTUNGAN) LAIN-LAIN NETO 34. OTHER EXPENSE (INCOME) – NET
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Maret 2018/
March 31. 2018
Kerugian penurunan nilai
persediaan 320.043.571 3.166.754.238
Provision for impairment
others receivable
Rugi (Laba) kurs mata uang asing –
Bersih 489.172.268 401.443.744 (Gain)/Loss on foreign exchange – net
Penghasilan bunga jasa giro (210.806.776) (118.712.842 Interest Income
Beban Pajak 1.743.132.776 - Tax Expense
(Keuntungan) Kerugian atas pelepasan
aset tetap (16.650.000) - (Gain) loss on disposal
Lain-lain – bersih (2.133.319.066) (8.472.802.200) Others – net
Jumlah 191.572.773 (5.023.317.060) Total
35. PAJAK PENGHASILAN 35. INCOME TAXES
Manfaat (beban) pajak Perseroan dan anak Perseroan terdiri
dari : Tax benefits (expenses) of the Company and its subsidiaries
consist of the following :
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Maret 2018/
March 31. 2018
Beban Pajak Kini Current Tax Expenses
Perseroan Parent
Beban pajak penghasilan kini - - Current income tax expenses
Entitas anak Subsidary
Beban pajak penghasilan kini - (593.993.958) Current income tax expenses
Sub jumlah - (593.993.958) Sub Total
Manfaat Pajak Tangguhan Deferred Tax
Perseroan 2.865.259.612 3.240.087.781 Parent
Entitas Anak 3.253.125.279 228.140.420 Subsidiary
Sub jumlah 6.118.384.893 3.468.228.201 Sub Total
Jumlah 6.118.384.893 2.874.234.243 Total
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
67
35. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 35. INCOME TAXES (Continued)
a. Pajak kini a. Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: A reconciliation between income before tax and estimated
taxable income are as follows:
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Maret 2018/
March 31. 2018
Rugi sebelum
pajak konsolidasian
Laporan laba rugi konsolidasi dan
pendapatan komprehensif lainnya (27.891.317.848) (11.507.416.773)
Loss before
income tax per consolidated
statements of profit or loss and other
comprehensive income
Dikurangi: Less:
Rugi sebelum pajak anak Perseroan 14.575.026.547 (860.722.444) Loss before tax Subsidiaries
Rugi (laba) entitas asosiasi Loss (gain) from investment of associate
Eliminasi kenaikan (Penurunan) keuntungan
belum direalisasi atas transaksi induk
dengan anak Perseroan 626.098.785 (8.578.272.714)
Elimination of Increase (Decrease)
in unrealized profit from transaction
between the company and its subsidiaries
Rugi Sebelum Pajak Perseroan (12.690.192.517) (20.946.411.931)
Loss Before Tax of the
Parent Company
Perbedaan temporer: Temporary difference:
Manfaat karyawan 1.652.511.000 1.177.108.025 Employee benefits
Cadangan Penurunan dan
Penghapusan Persediaan 320.043.571 2.207.689.013 Provision for impairment of inventories
Perbedaan tetap: Permanent difference:
Beban rapat. Customer Relationship.
Customer Service. Sponsorship dan
Koreksi pajak 423.711.850 414.241.782
Meeting expenses. Customer
Relationship. Customer Service. Sponsorship.
Tax adjustment. penalty and Interest
Beda penyusutan aset tetap Difference in fixed asset depreciation
Penghasilan bunga deposito dan jasa
Giro (116.947.917) (16.440.720
Interest income on time deposits and
current accounts
Penyusutan Aset Tax Amnesty 167.190.532 Depreciation of Tax Amnesty Assets
Laba (Rugi) kena pajak Perseroan (10.243.683.481) (17.163.813.831) Taxable income of the Parent Company
Dikurangi pajak dibayar di muka: Deducted prepaid tax:
PPh Pasal 22 - - Income tax Art 22
PPh Pasal 23 - - Income tax Art 23 PPh Pasal 25 - - Income tax Art 25
Jumlah pajak lebih (kurang) bayar - - Total tax overpayment
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
68
35. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 35. INCOME TAXES (Continued)
b. Aset/(kewajiban) pajak tangguhan b. Deferred tax assets/ (liabilities)
1 Januari/
January 2019
Kredit/(Beban) ke
laporan laba rugi/
Credit/(Charged) to
statements of profit
or loss
Kredit/(Beban)
ke penghasilan
komprehensif
lain/
Credit/(Charged)
to other
comprehensive
income
31 Maret/
March 2019
a. Perseroan:
a.The Company: Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Cadangan kerugian
penurunan nilai
piutang 3.276.185.930
-
-
3.276.185.930 Allowance for impairment
of receivables
Penyisihan persediaan
usang 10.249.105.959
104.916.318
-
10.354.022.277 Allowance for
impairment inventory
Kewajiban manfaat
karyawan 10.733.031.562
42.897.728
-
10.775.929.290 Employee benefit
liabilities
Keuntungan belum
direalisasi atas
transaksi Perseroan
dengan entitas anak 5.534.006.813 156.524.696 - 5.690.531.509
Unrealized profit from
transactions between the
company and its
subsidiaries
Rugi Fiskal - 2.560.920.870 - 2.560.920.870 Fiscal Loss
Jumlah 29.792.330.264 2.865.259.612 - 32.657.589.876 Total
b. Entitas anak: b.Subsidiary:
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets:
Cadangan kerugian
penurunan nilai piutang
7.724.018.542 - - 7.724.018.542
Allowance for
impairment of
receivables
Penyisihan persediaan
usang 1.068.200.707 - - 1.068.200.707 Allowance for
impairment inventory
Kewajiban manfaat
karyawan 6.193.808.547 388.371.109 - 6.579.768.995 Employee benefit
liabilities
Rugi Fiskal 574.955.957 2.342.774.636 2.917.730.593 Fiscal Loss
Penyusutan aset tetap (365.174.008) - - (365.174.008) Depreciation fixed assets
Aset pajak
tangguhan. bersih 15.195.809.745 2.731.145.745 - 18.289.718.843 Deferred tax assets.net
Jumlah (a) + (b) 44.988.140.008 5.596.405.357 - 50.947.308.719 Total (a) + (b)
1 Januari/
January 2018
Kredit/(Beban) ke
laporan laba rugi/
Credit/(Charged) to
statements of profit
or loss
Kredit/(Beban)
ke penghasilan
komprehensif
lain/
Credit/(Charged)
to other
comprehensive
income
31 Desember/
December 2018
a. Perseroan: a.The Company:
Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets:
Cadangan kerugian
penurunan nilai
piutang 2.963.239.412
312.946.518
3.276.185.930 Allowance for impairment of
receivables
Penyisihan persediaan
usang 5.174.525.959
5.074.580.000
10.249.105.959 Allowance for
impairment inventory
Kewajiban manfaat
karyawan 10.330.344.924
1.146.675.695
(743.989.057)
10.733.031.562 Employee benefit
liabilities
Keuntungan belum
direalisasi atas
transaksi Perseroan
dengan entitas anak 11.404.649.988 (5.870.643.175) 5.534.006.813
Unrealized profit from
transactions between the
company and its
subsidiaries
Aset pajak
tangguhan bersih 29.872.760.283
663.559.037
(743.989.057)
29.792.330.264 Deferred tax assets.net
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
69
35. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 35. INCOME TAXES (Continued)
b. Entitas anak: b.Subsidiary:
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets:
Cadangan kerugian
penurunan nilai
piutang 8.874.692.122 (1.150.673.580) 7.724.018.542
Allowance for
impairment of
receivables
Penyisihan persediaan
usang 968.420.486 99.780.221 1.068.200.707
Allowance for
impairment inventory
Kewajiban manfaat
karyawan 6.033.921.493 407.046.153 (247.159.099) 6.193.808.547
Employee benefit
liabilities
Rugi Fiskal 4.244.197.450 (3.669.241.493) - 574.955.957 Fiscal Loss
Penyusutan aset tetap (408.527.001) 43.352.993 - (365.174.008)
Depreciation fixed
assets
Aset pajak
tangguhan. bersih 19.712.704.550 (4.269.735.706) (247.159.099) 15.195.809.745 Deferred tax assets.net
Jumlah (a) + (b) 49.585.464.833 (3.606.176.669) (991.148.156) 44.988.140.008 Total (a) + (b)
36. INFORMASI SEGMEN USAHA 36. SEGMENT INFORMATION
Struktur organisasi Perseroan dan entitas anak serta sistem
pelaporan keuangan intern belum dirancang berdasarkan produk
dan jasa individual atau kelompok produk dan jasa terkait. Oleh
sebab itu. untuk tujuan informasi segmen. manajemen Perseroan
dan anak Perseroan menetapkan segmen usaha berdasarkan
pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan produk yang
dihasilkan yaitu: obat. alat kesehatan dan produk lain.
The organizational structures of the Company and its
subsidiaries. as well as their financial reporting system. have not
been designed based on individual product and services.
Accordingly business segmental information of the Company and
its subsidiaries is presented based on judgment risk and result of
related product which are medicine. medical devices and other
product.
Informasi segmen Perseroan disajikan menurut pengelompokan
kegiatan usaha yaitu distribusi berdasarkan geografis dibagi dalam
5 wilayah yang terdiri dari wilayah Sumatera. Jawa. Kalimantan.
Sulawesi dan Bali. NTB serta Indonesia Timur.
Corporate segment information is presented according to the
grouping of business activities is based on the geographical
distribution is divided into five regions consisting of Sumatra.
Java. Kalimantan. Sulawesi and Bali. West Nusa Tenggara and
East Indonesia.
31 Maret 2019/ March 31, 2019
Obat/Medicine
Alat Kesehatan
dan produk
lainnya/ Medical
Devices & Others
Engineering
Pharmaceutical Aliansi Strategis Jumlah/Total
Penjualan Bersih/ Net
sales 72.160.618.681 63.922.006.795 184.010.326 - 136.266.635.802
Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi
Bali. NTB &
Indonesia
Timur Jumlah/Total Aset/Assets
Jumlah Aset/ Total Assets 1.238.487.454.619 94.416.332.992 19.646.683.264 26.513.278.943 22.914.717.959 1.401.978.467.777
Laba Rugi Komprehensif/ Statements of Comprehensif Income
Laba Kotor/Gross
Profit/(loss) 29.823.988.088 3.009.254.723
4.447.643.814
5.044.944.700
6.894.677.473 49.220.508.798
36. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 36. SEGMENT INFORMATION (Continued)
31 Maret 2018/March 31, 2018
Obat/Medicine
Alat Kesehatan
dan produk
lainnya/ Medical
Devices & Others
Engineering
Pharmaceutical Aliansi Strategis Jumlah/Total
Penjualan Bersih/ Net
sales 140.878.044.970 8.069.217.074 - - 148.947.262.044
Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi
Bali. NTB &
Indonesia
Timur Jumlah/Total Aset/Assets
Jumlah Aset/ Total Assets 1.292.552.064.582 86.443.808.842 17.118.404.797 26.710.037.003 16.986.854.560 1.439.811.169.784
Laba Rugi Komprehensif/ Statements of Comprehensif Income
Laba Kotor/Gross
Profit/(loss) 43.023.486.392 15.339.040.875 759.791.703 1.109.852.802 1.603.120.714 61.835.292.486
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
70
37. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING 37. MONETERY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED
IN FOREIGN CURRENCIES
31 Maret 2019
Mata Uang Asing Rp
Aset Assets
Kas dan setara kas USD 32.741,67 466.372.322 Cash and cash equivalents
Piutang usaha USD 1.020.515,24 14.536.219.062 Trade receivables
Jumlah asset 15.002.591.384 Total assets
Kewajiban Liabilities
Pinjaman jangka pendek USD - - Short term loan
Jumlah Liabilitas - - Total liabilities
Jumlah Liabilitas Moneter
Bersih 15.002.591.384 Total Net Monetary asset – net
31 Maret 2018
Mata Uang Asing Rp
Aset Assets
Kas dan setara kas USD 129.276,72 1.777.554.831 Cash and cash equivalents
Piutang usaha USD 17.792,03 244.640.476 Trade receivables
Jumlah asset 2.022.195.307 Total assets
Kewajiban Liabilities
Utang usaha USD 191.405,20 2.631.821.561 Trade Payables
Jumlah Liabilitas 2.631.821.561 Total liabilities
Jumlah Liabilitas Moneter Bersih 609.626.254 Total Net Monetary asset – net
38. KUASI-REORGANISASI 38. QUASI-REORGANIZATION
Krisis ekonomi yang telah terjadi pada pertengahan tahun 1997
yang disebabkan oleh melemahnya secara drastis nilai Rupiah
terhadap mata uang asing dan beberapa faktor makro ekonomi
lainnya seperti meningkatnya tingkat suku bunga pinjaman.
ketatnya likuiditas. serta turunnya tingkat kepercayaan investor
memberikan dampak buruk terhadap perekonomian Indonesia pada
waktu itu. Posisi akumulasi saldo negatif per tanggal 30 September
2011 (sebelum kuasi-reorganisasi) Perseroan masih mencatat
defisit sebesar Rp57.661.903.925. Meskipun saldo defisit
Perseroan masih berjumlah signifikan, Perseroan telah berhasil
membukukan laba bersih sebesar Rp79.004.412.278 sejak tahun
2004 hingga tahun 2010.
An economic crisis that has occurred in the middle of 1997 due to
weakening in the value of Rupiah against foreign currencies and
some macroeconomic factors like increased borrowings interest.
tight liquidity and also decrease in the level confidence of investor.
that gave bad effect to Indonesia’s economy. Accumulated deficit
as of September 30. 2011 (before quasi reorganization) of the
Company was amounted to Rp57.661.903.925. Although deficit to
the Company has significant value, the Company already booked
net income of Rp79.004.412.278 from 2004 up to 2010.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
71
38. KUASI-REORGANISASI (Lanjutan) 38. QUASI-REORGANIZATION (Continued)
Sehubungan dengan potensi pendapatan yang akan diperoleh pada
masa yang akan datang. Perseroan berencana untuk melakukan
kuasi-reorganisasi untuk merestrukturisasi ekuitasnya dengan
menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan
liabilitasnya. sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan 51 (revisi 2003) tentang Akuntansi Kuasi-Reorganisasi
(“PSAK 51”).
With the potential income to be obtained in the future. the
Company has plan to do a quasi reorganization to restructure the
equity and remove the deficit and revaluate all asset and liabilities.
based on Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 51 (revised
2003) Akuntansi Kuasi-Reorganisai (“PSAK 51”).
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada
tanggal 28 Desember 2011 telah menyetujui pelaksanaan kuasi-
reorganisasi. yang didokumentasikan dalam Laporan Hasil Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 685/XII/2011 yang dibuat
dihadapan M.Nova Faisal. SH.. M.Kn. Notaris di Jakarta.
The Extraordinary General Meeting of Shareholders dated
December 28. 2011 has approved the implementation of the quasi-
reorganization. as documented in the extraordinary Report of the
General Meeting of the Shareholders' No. 685/XII/2011 made
before M.Nova Faisal. SH.. M.Kn. Notary in Jakarta
Langkah kuasi-reorganisasi tersebut diatas merupakan awal dari
serangkaian langkah yang akan ditempuh Perseroan dalam
mengupayakan kesinambungan usaha maupun pertumbuhan
jangka panjang yang berkelanjutan. Direksi berkeyakinan bahwa
Perseroan memiliki prospek usaha yang baik di masa depan
berdasarkan kekuatan dan sumber daya yang dimilikinya
sebagaimana tercakup dalam rencana usaha jangka panjang
Perseroan.
The Company’s quasi-reorganisation is the first step of a series of
steps which the Company will take in an effort to sustain its going
concern while also achieving sustainable long-term growth. The
Directors are confident of the future prospects of the Company on
the basis of its strengths and resources. as outlined in the long term
business plan of the Company (Persero).
Kuasi-reorganisasi yang telah dilaksanakan Perseroan pada tanggal
30 September 2011 sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
PSAK No.51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang
menghasilkan kenaikan penilaian kembali nilai wajar aset bersih
sebesar Rp 260.955.748.932 yang terdiri dari aset tetap sebesar
Rp252.089.087.407 dan aset tidak lancar yang akan ditinggalkan
sebesar Rp8.866.661.523. Manajemen Perseroan membukukan
kenaikan penilaian kembali nilai wajar aset bersih setelah Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Desember 2011
serta persetujaan dari Badan Pengawasan Pasar Modal tentang
kuasi-reorganisasi tersebut.
The quasi-reorganisation was done as at September 30. 2011 in
accordance with prevailing regulations and PSAK No. 51 (Revised
2003) “Accounting for Quasi- Reorganization”. resulting in a
revaluation increase in the fair value of the net assets of
Rp260,955,748,932 which consists of fixed assets of
Rp252,089,087,407 and non current assets to be abandoned
amounting to Rp8,866,661,523.The management of the Company
booked the revaluation uplift in the fair value of the net asset after
the Extraordinary General Shareholders Meeting on 28 Desember
2011 and also from approval of the Indonesian Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) about
the quasi-reorganisation.
Dengan kuasi-reorganisasi tersebut. Perseroan mengeliminasi saldo
akumulasi kerugian per tanggal 30 September 2011 sebesar Rp
57.661.903.925. untuk komponen ekuitas sebagai berikut:
Due to quasi-reorganization. the Company eliminated the balance
of accumulated losses as of 30 September 2011 of Rp
57,661,903,925 for the equity component as follows:
Akumulasi kerugian (57.661.903.925) Accumulated Losses (57,661,903,925)
Kenaikan penilaian kembali nilai wajar
asset 260.955.748.932
Increase in fair value revaluation of
assets 260,955,748,932
Selisih Penilaian Aset dan Liabilitas 203.293.845.007
Difference in Valuation Assets and
Liabilities 203,293,845,007
Penentuan dari nilai wajar aset Perseroan didasarkan pada penilaian
pada tanggal 13 Desember 2011 yang dilakukan oleh penilai
independen KJPP Antonius Setiady dan Rekan dalam laporannya
No. KJPP ASR-2011-140.A. KJPP ASR-2011-140.B dan KJPP
ASR-2011-140.C tanggal 13 Desember 2011 dengan menggunakan
pendekatan perbandingan data pasar untuk aset tanah dan metode
biaya pengganti terdepresiasi untuk aset bukan tanah.
The determination of fair value is based on the valuation of
Company assets on December 13. 2011 conducted by an
independent appraiser KJPP Setiady Antonius and Associates in its
report No. KJPP ASR-2011-140.A. KJPP ASR-2011 ASR-KJPP
140.B and 140.C-2011. dated December 13. 2011 using the market
value approach for land and depreciated replacement cost method
for the asset except land.
Laporan posisi keuangan konsolidasian setelah kuasi-reorganisasi
per tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut:
The consolidated statements of financial position before and
after quasi-reorganisation as at September 30. 2011 were as
follows:
Sebelum
Kuasi/Before Quasi
Penyesuaian/
Adjusment
Setelah Kuasi/
After Quasi
Aset lancar 765.836.959.585 - 765.836.959.585 Current assets
Aset tidak lancar 146.831.051.976 260.955.748.932 407.786.800.908 Non current assets
Total Aset 912.668.011.561 260.955.748.932 1.173.623.760.493 Total Assets
Liabilitas Lancar 540.305.401.366 - 540.305.401.366 Current liabilities
Liabilitas Tidak Lancar 44.945.433.250 - 44.945.433.250 Non current liabilities
Ekuitas 327.417.176.945 260.955.748.932 588.372.925.877 Equity
Total Liabilitas & Ekuitas 912.668.011.561 260.955.748.932 1.173.623.760.493 Total Liability & Equity
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
72
38. KUASI-REORGANISASI (Lanjutan) 38. QUASI-REORGANIZATION (Continued)
Pada laporan keuangan tahun buku 2011 dan seterusnya (selama 10
tahun) diungkapkan bahwa akun-akun ekuitas. saldo laba (defisit)
belum ditentukan penggunaannya senilai Rp(71.642.381.619) dan
saldo laba ditentukan penggunaannya senilai Rp13.980.466.188
dieliminasi dengan wajar aset dan liabiltas Perseroan dan entitas
anak sebesar Rp260.955.748.932 sehingga dilakukan pembentukan
akun selisih penilaian aset dan liabilitas kuasi reorganisasi sebesar
Rp203.293.844.501.
In the financial statements of 2011 and beyond (10 years) is
disclosed that the accounts of the equity.unappropriated retained
earnings (deficit) amounted to Rp (71.642.381.619) and
appropriated retained earnings amounted to Rp13.980.466.188
have been eliminated by fair value of the assets and liabilities of
the Company and its subsidiaries which amounted to
Rp260.955.748.932 and then it has been created the difference of
revaluation asset and liabilities quasi-reorganization account
amounted to Rp203.293.844.501
Kuasi-reorganisasi hanya dilakukan oleh Perseroan dengan menilai
kembali nilai wajar aset yang dimiliki oleh Perseroan dan entitas
anak. sehingga terdapat perbedaan data-data keuangan Entitas anak
yang tercantum dalam Laporan Keuangan Entitas Anak dan
Laporan Keuangan Konsolidasian. sebagai berikut:
Quasi-reorganization is only performed by the Company to
reassess the fair value of assets owned by the Company and its
Subsidiaries. so there are differences in the financial data
contained in Subsidiaries Financial Statements and Consolidated
Financial Statements. as follows:
31 Maret/March 31, 2018
Laporan Keuangan
Entitas Anak/ Financial
statements subsidiaries
Laporan Keuangan
Konsolidasian/
Consolidated financial
statements
Perbedaan/
Differences
Jumlah Aset 648.095.497.930 658.370.704.952 10.275.207.022 Total Assets
31 Maret/March 31, 2018
Laporan Keuangan
Entitas Anak/ Financial
statements subsidiaries
Laporan Keuangan
Konsolidasian/
Consolidated financial
statements
Perbedaan/Differ
ences
Jumlah Aset 636.010.413.705 647.062.395.249 11.051.981.544 Total Assets
Atas perbedaan efek revaluasi dan kebijakan aset tetap ini dicatat
pada saat proses penyajian laporan keuangan konsolidasian
Perseroan. baik atas penambahan harga perolehan maupun beban
penyusutan untuk periode berjalan.
The difference are recorded at the time of the presentation of
consolidated financial statements of the Company. whether for the
additional acquisition cost ordepreciation expense for the period.
39. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK-PIHAK BERELASI 39. RELATED PARTY TRANSACTIONS AND BALANCES
a. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi.
Berikut adalah rincian sifat hubungan dengan pihak berelasi:
a. Transactions with related parties
The nature of the relationship with the related parties is
summarized as follows:
Pihak Berelasi/
Related Parties
Sifat dari hubungan/
Nature of relationship
Sifat dari transaksi/
Nature of transaction
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling shareholder
Kas dan setara kas/
Cash and cash equivalents
Pinjaman Bank/ Bank Loans
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling shareholder
Kas dan setara kas/
Cash and cash equivalents
Pinjaman Bank/ Bank Loans
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/ Owned by the same controlling shareholder
Kas dan setara kas/
Cash and cash equivalents
PT Rajawali Nusantara Indonesia- RNI
(Persero)
Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/ Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha dan Utang Usaha/ Trade
Receivable and Trade Payable
PT Kimia Farma (Persero) Tbk Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama/
Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha dan Utang Usaha/ Trade Receivable and Trade Payable
PT Bio Farma Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha dan Utang Usaha/ Trade Receivable and Trade Payable
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
73
39. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK-PIHAK BERELASI
(Lanjutan) 39. RELATED PARTY TRANSACTIONS AND BALANCES
(Continued)
Pihak Berelasi/
Related Parties
Sifat dari hubungan/
Nature of relationship
Sifat dari transaksi/
Nature of transaction
PT Telkom (Persero) Tbk Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha dan Utang Usaha/ Trade
Receivable and Trade Payable
Persyaratan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sama dengan
pihak ketiga. Rincian transaksi kepada pihak-pihak berelasi
adalah sebagai berikut:
The terms of transactions with related parties are the same as
those that would result from transactions between third parties.
The details of sales to and purchases from related parties are as
follows:
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Maret 2018/
March 31. 2018
Penjualan Sales
PT Kimia Farma (Pesero) Tbk 2.242.475.934 3.178.295.725 PT Kimia Farma (Pesero) Tbk
PT Bio Farma (Persero) 13.658.543 - PT Bio Farma (Persero)
PT RNI (Persero) 145.450.340 20.392.953 PT RNI (Persero)
Jumlah 2.401.584.817 1.505.133.306 Total
Pembelian Purchases
PT Biofarma (Persero) Tbk 5.501.984.169 4.266.054.958 PT Biofarma(Persero) Tbk
Jumlah 5.501.984.169 4.266.054.958 Total
Penghasilan Bunga Interest Income
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 134.477.892 119.007.884 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 50.562.288 -
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
LPEI (Indonesia Exim Bank) 25.766.596 - LPEI (Indonesia Exim Bank)
Jumlah 210.806.776 119.007.884 Total
Beban Bunga Pinjaman Interest Expense
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.717.727.732 9.556.102.128 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 3.277.774.871 4.099.758.055
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
LPEI (Indonesia Exim Bank) 1.670.357.580 - LPEI (Indonesia Exim Bank)
Jumlah 13.665.860.183 13.665.860.183 Total
a. Saldo dengan pihak-pihak berelasi. a. Balances with related parties
31 Maret 2019/
March 31. 2019
31 Maret 2018/
March 31. 2018
Aset Assets
Kas dan Setara Kas Cash and cash equivalent
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 12.541.349.196 15.226.777.905 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 991.628.179 390.252.707 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 37.151.504 37.046.628 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Piutang Usaha Trade Receivable
PT Kimia Farma (Persero) Tbk 5.341.336.056 6.569.705.162 PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) 1.098.505.417 900.165.198
PT Rajawali Nusantara Indonesia
(Persero)
PT Biofarma 2.363.624 - PT Biofarma
Liabilitas Liabilities
Utang Usaha Trade Payable
SKBDN Bank Mandiri 87.450.133.748 5.987.651.493 SKBDN Bank Mandiri
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) 1.433.243.016 1.389.248.945
PT Rajawali Nusantara Indonesia
(Persero)
PT Bio Farma 5.030.255.666 6.174.628.156 PT Bio Farma
PT Kimia Farma (Persero) Tbk 7.736.574 162.124.051 PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia 3.087.791.500 - PT Telekomunikasi Indonesia
Pinjaman Bank Bank Loans Jangka Pendek: Short term:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 306.949.859.819 272.559.003.412 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 115.409.951.785 168.546.831.343
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
LPEI (Indonesia Exim Bank) 58.813.034.880 - LPEI (Indonesia Exim Bank)
Jangka Panjang: Long term:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 46.948.368.688 44.718.791.500 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
74
40. INSTRUMEN KEUANGAN DAN NILAI WAJAR 40. FINANCIAL INSTRUMENTS AND FAIR VALUE
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas
aset dan liabilitas keuangan Perseroan pada tanggal 31 Maret 2019
dan 31 Desember 2018 sebagai berikut:
The following table sets forth the carrying values and estimated
fair values of Company’s financial assets and liabilities as at
March 31, 2019 and December 31,. 2018 are as follows:
31 Maret 2019/ March 31, 2019
Nilai Tercatat/
Carrying value Nilai Wajar/
Fair value
Aset Keuangan Assets
Kas dan Setara Kas 16.599.162.656 16.599.162.656 Cash and cash equivalents
Piutang usaha-bersih 183.453.386.332 183.453.386.332 Trade receivables – net
Piutang lain-lain-bersih 91.414.924.326 91.414.924.326 Other receivables – net
Jumlah 291.467.473.314 291.467.473.314 Total
Liabilitas Liabilities
Pinjaman bank jangka pendek 481.172.846.484 481.172.846.484 Short term bank loans
Utang usaha 213.561.803.040 213.561.803.040 Trade payable
Biaya yang masih harus dibayar 18.687.002.390 18.687.002.390 Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 13.869.415.632 13.869.415.632 Short term employee benefit
Utang Bank jangka panjang 46.948.368.688 46.948.368.688 Long- term Bank Loan
Jumlah 774.239.436.234 774.239.436.234 Total
31 Desember 2018/ December 31, 2018
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset Keuangan Assets
Kas dan Setara Kas 129.324.891.466 129.324.891.466 Cash and cash equivalent
Piutang usaha-bersih 147.518.387.716 147.518.387.716 Trade receivables – net
Piutang lain-lain-bersih 90.672.820.413 90.672.820.413 Other receivables – net
Jumlah 367.516.099.595 367.516.099.595 Total
Liabilitas Liabilities
Pinjaman bank Jangka pendek 507.583.619.086 507.583.619.086 Short term bank loans
Utang usaha 213.561.803.040 213.561.803.040 Trade payable
Biaya yang masih harus dibayar 18.687.002.390 18.687.002.390 Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 13.869.415.632 13.869.415.632 Short term employee benefit
Utang Bank jangka panjang 50.758.555.512 50.758.555.512 Long- term Bank Loan
Jumlah 804.460.395.660 804.460.395.660 Total
41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN 41. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT
Kebijakan Manajemen Risiko adalah pedoman yang terstruktur dan
sistematis dalam mengidentifikasi. mengukur. memetakan dan
mengembangkan alternatif penanganan risiko. serta dalam
memantau dan mengandalkan penerapan penanganan risiko.
Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk meningkatkan jaminan
pencapaian target Perseroan.
Risk management policy is a structured and systematic guidance in
identifying. measuring. mapping and developing alternative risk
management. as well as in monitoring and relying on the
application of risk management. Risk Management objectives are
to increase guarantee’s achievement of its targets.
Sebagai Perseroan farmasi dengan produk utama Obat Generik
Berlogo (OGB). Indofarma beroperasi pada bisnis yang berisiko
cukup tinggi. Secara ringkas. risiko yang dihadapi Perseroan dan
langkah-langkah mitigasinya adalah sebagai berikut:
As a pharmaceutical Company with major products of generic
drugs product (OGB). Indofarma operate at sufficiently high risk
business. Briefly . the risks faced by the Company and mitigation
measures are as follows:
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
75
41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan) 41. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
a. Faktor Risiko Keuangan a. Financial Risk Factors
Risiko Kredit Credit Risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan berasal dari kredit
yang diberikan kepada outlet. Perseroan telah mengambil
beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi
risiko ini. Yaitu untuk memastikan bahwa penjualan produk
hanya ditujukan kepada outlet yang dapat dipercaya dan
terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perseroan juga
memberlakukan kebijakan dimana semua pelanggan yang
akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui
prosedur verifikasi kredit dan memberlakukan batasan kredit
untuk outlet tertentu. Langkah preventif lain yang diambil
Perseroan, antara lain: pemantauan yang intensif terhadap
saldo dan umur piutang serta pemberian diskon untuk
pembayaran tunai guna mengurangi kemungkinan piutang
yang tidak tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit. Perseroan
akan menghentikan penyaluran semua produk kepada
pelanggan yang gagal bayar.
The Company is exposed to credit risk arising from its
financial assets to mitigate this risk. The Company has
policies in place to ensure that sales of products are made
only to creditworthy customers with proven track record or
good credit history. It is the Company's policy that all
customers who wish to trade on credit are subject to credit
verification procedures and the credit limitation for some
outlets. The other preventive actions taken by the Company
are as follows: the intensive monitoring on the receivables
amount and aging and granting discount for cash payment
to reduce the uncollectible receivables. To minimize credit
risk. the Company will hold all products distribution to
default customers.
Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko
kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perseroan dan entitas
anak:
The following table represents the maximum exposure to credit
risk and concentration risk of the Company and its subsidiaries:
31 Maret 2019/
March 31. 2019 31 Maret 2018/
March 31. 2018
Aset Keuangan Assets
Kas dan setara kas 16.599.162.657 17.965.133.259 Cash and cash equivalents
Piutang usaha-bersih 183.453.386.332 178.470.878.770 Trade receivables – net
Piutang lain-lain-bersih 91.414.924.326 2.371.666.543 Other receivables – net
Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Perseroan mengelola likuiditasnya dalam membiayai modal
kerja dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan
menyediakan kas dan setara kas yang cukup.
The Company manages its liquidity in financing its working
capital and repayment of matured loan by providing
sufficient cash and cash equivalents.
Tabel dibawah ini menganalisis liabilitas keuangan yang
diselesaikan secara neto yang dikelompokkan berdasarkan
periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo
kontraktual.
The table below analyses financial liabilities into relevant
maturity grouping based on the remaining period to the
contractual maturity period.
Kurang dari 1 tahun /
Less than 1 years Lebih dari 1 tahun /
Over 1 year
31 MARET 2019 MARCH 31. 2019
Pinjaman Bank 481.172.846.484 46.948.368.688 Bank Loans
Utang Usaha 196.895.267.330 - Trade Payables
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 57.946.536.091 - Accrued Expenses
Imbalan karyawan jangka pendek 8.182.674.474 - Short-term employee benefit
Jumlah 744.197.324.379 46.948.368.688 Total
Risiko Likuiditas (Lanjutan) Liquidity Risk (continued)
Kurang dari 1 tahun /
Less than 1 years
Lebih dari 1 tahun /
Over 1 year
31 DESEMBER 2018 DECEMBER 31. 2018
Pinjaman Bank 507.583.619.086 50.758.555.512 Short Term and Long-Term Loans
Utang Usaha 213.561.803.040 - Trade Payables
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 18.687.002.390 - Accrued Expenses
Imbalan karyawan jangka pendek 13.869.415.632 - Short-term employee benefit
Jumlah 753.701.840.148 50.758.555.512 Total
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
76
41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan) 41. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
a. Faktor Risiko Keuangan (Lanjutan) a. Financial Risk Factors (Continued)
Besarnya proporsi penjualan kepada Pemerintah yang biasanya
terjadi menjelang akhir tahun. sementara proses produksi harus
dilakukan sejak awal. menyebabkan terjadinya risiko temporer
kekurangan likuiditas.
High sales share to Government that is usually realized in the
very late month of the year. where as raw materials
procurement and production process must be carried out far
earlier. lead to risk of temporarily cash flow mismatch.
Guna mengatasi masalah ini. pada tahun 2018 Perseroan berupaya
mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja kepada Bank
Mandiri. Bank BNI dan Exim Bank. Perseroan telah
menandatangani komitmen pinjaman modal kerja tersebut dengan
menjaminkan lebih dari 50% aset. Di masa yang akan datang.
Perseroan masih harus mendanai kebutuhan modal kerjanya
dengan fasilitas bank.
To overcome this problem. in 2018 the Company attempted to
maintain a working capital loan commitment to Bank Mandiri.
Bank BNI. and Exim Bank. The Company has signed a
commitment to working capital loans with guarantee of more
than 50% of assets. In the future. the Company still has to fund
their working capital needs with bank facilities.
Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik. Perseroan
berhasil meningkatkan efisiensi mengelola modal kerja sehingga
menekan biaya bunga.
By managing supply chain better than the last period. the
Company succeeded to improve its working capital effiency that
can decrease interest cost.
Risiko Pasar Market Risk
Risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga
pasar. Risiko pasar meliputi tiga jenis yaitu: risiko mata uang
asing. risiko suku bunga dan risiko harga lainnya seperti risiko
perubahan harga komoditas.
Market risk is the risk that the fair value of future cash
flows of a financial instrument will fluctuate because of
changes in market prices. Market prices comprise three
types of risk: interest rate risk. foreign currency risk.
and other price risk. such as commodity price change
risk.
1. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing 1. Foreign Exchange Risk
Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan
Perseroan dipengaruhi oleh fluktuasi dalam nilai tukar mata
uang Rupiah dan Dolar AS. Selain karena pinjaman. hal ini
dikarenakan Perseroan membeli alat-alat kesehatan dan
bahan baku dalam mata uang asing. antara lain Dolar AS.
Euro atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak
ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama
Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional.
Perseroan akan menghadapi risiko mata uang asing jika
pendapatan dan pembelian Perseroan dalam mata uang asing
tidak seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu. Saat
ini. Perseroan tidak mengimplementasikan kebijakan formal
lindung nilai untuk laju pertukaran mata uang asing. Untuk
mengurangi risiko ini. Perseroan merencanakan pembelian
mata uang asing yang cukup untuk pembelian produk impor.
pemantauan mata uang asing yang intensif serta perencanaan
waktu pembelian yang tepat.
The reporting currency is Rupiah. The Company’s
financial performance is influenced by the fluctuation in
the exchange rate between Rupiah and US Dollar.
Besides loan. the Company also purchases medical
equipment and raw materials using foreign currencies.
such as US Dollar. Euro or which price is significantly
influenced by their benchmark price movements in
foreign currencies (mainly US Dollar) as quoted in the
international markets. The Company has exposure to
foreign currency risk if the revenue and purchases of the
Company is denominated in foreign currency and are not
evenly matched in terms of quantity or timing. Currently.
the Company does not implement any formal hedging
policy for foreign exchange exposure. The Company
plans for the proper buying of foreign currencies for the
import purchase. intensive foreign currency monitoring.
and proper timing in purchasing to reduce the foreign
currency risk.
2. Risiko Harga 2. Price Risk
Sampai saat ini. ketergantungan industri farmasi Indonesia
pada bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu.
harga masih menjadi faktor yang sangat mempengaruhi
kelangsungan industri farmasi di Indonesia.
So far. domestic pharmaceutical industry is highly
dependent on imported raw materials. Therefore. price
remains the main factor significantly affecting
pharmaceutical industry in Indonesia.
Langkah antisipatif lainnya adalah mengupayakan kontrak
jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang
harganya sangat fluktuatif.
Indofarma overcomes the threat by making long-term
contracts that allow the Company to renegotiate the term
and price that have been agreed upon.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
77
41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan) 41. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
a. Faktor Risiko Keuangan (Lanjutan) a. Financial Risk Factors (Continued)
3. Risiko Tingkat Suku Bunga Arus Kas dan Nilai Wajar 3. Cash Flow and Fair Value Interest Risk
Risiko tingkat suku bunga Perseroan timbul dari pinjaman
jangka panjang dan pinjaman jangka pendek. Pinjaman
yang diterbitkan dengan tingkat bunga mengambang
mengekspos Perseroan terhadap risiko suku bunga arus kas.
Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga tetap
mengekspos Perseroan terhadap risiko nilai wajar suku
bunga.Kebijakan Perseroan adalah mempertahankan
hampir 60% pinjaman dalam instrumen dengan tingkat suku
bunga tetap. Pinjaman bank jangka pendek entitas anak
pada tingkat suku bunga mengambang didenominasikan
dalam Dolar AS. Risiko tingkat suku bungadari kas dan
piutang non-usaha tidak signifikan.
The Company’s interest rate risk arises from long-term
borrowings and short term bank loan. Borrowings issued at
floating rates expose the Company to cash flow interest rate
risk. Borrowings issued at fixed rates expose the Company
to fair value interest rate risk. The Company’s policy isto
maintain approximately 60% of its borrowings in fixed-rate
instruments. The portion of subsidiary’sshort term loans at
floating rate were denominated in the US Dollar. The
interest rate risk from cash and non-trade receivables is not
significant.
Pada akhir periode pelaporan. saldo pinjaman dengan tingkat
suku bunga mengambang adalah sebagai berikut:
As at the end of the reporting period. the Subsidiary has the
following floating rate borrowings:
2018 2017
Pinjaman bank Jangka pendek –
PT Bank Negara Indonesia (Catatan 17) - -
Short term bank Loans – PT Bank Negara
Indonesia (Note 17)
Eksposur neto - - Net exposure
Perseroan menganalisis ekposur tingkat bunga secara
dinamis. Berbagai skenario disimulasikan dengan
mempertimbangkan berbagai pembiayaan kembali.
pembaharuan yang ada. serta alternatif pembiayaan dan
lindung nilai
The Company analyze its interest rate exposure on a
dynamic basis. Various scenarios are simulated taking into
consideration refinancing. renewal of existing position.
alternative financing and hedging.
b. Manajemen Risiko Permodalan b. Capital Risk Management
Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk
memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk
mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
Perseroan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal
tertentu.
The primary objective of the Company's capital management
is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to
support its business and maximize shareholder value. The
Company is not required to meet any capital requirements.
Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan
usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para
pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang
berkepentingan terhadap Perseroan dan untuk menjaga struktur
optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan.
The Company manages its capital to safeguard the Company’s
ability to continue as a going concern in order to maximize the
return to shareholders and benefits for other stakeholders. and
to maintain optimal capital structure to reduce the cost of
capital.
Struktur permodalan Perseroan terdiri dari ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemilik Perseroan (terdiri dari modal
saham. tambahan modal disetor. dan saldo laba) dan pinjaman
dan utang bersih (terdiri dari surat berharga yang diterbitkan.
utang bank dikurangi dengan saldo kas dan setara kas).
Perseroan ataupun entitas anak tidak diharuskan untuk
memenuhi persyaratan permodalan tertentu.
The capital structure of the Company consists of equity
attributable to owners of the Company (consists of share
capital. additional paid-in capital and retained earnings) and
net of loans and payables (consists of medium term notes.
loans payable to banks net off cash and cash equivalents).
Neither the Company nor the subsidiaries are subject to
externally imposed capital requirements.
Perseroan memonitor permodalan dengan menggunakan rasio
pengungkit (gearing ratio) yang merupakan total pinjaman
berdapak bunga dibagi dengan total ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan
Perseroan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran dari
Perseroan terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses
terhadap pendanaan pada biaya yang rasional.
The Company monitors capital using a gearing ratio. which is
net debt divided by total equity attributable to equity holders
of the parent entity. The Company’s policy is to maintain its
gearing ratio within the range of gearing ratio of the leading
companies in Indonesia in order to secure access to finance
at a reasonable cost.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
78
41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan) 41. FINANCIAL RISKS MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen Risiko Permodalan (lanjutan) b. Capital Risk Management (continued)
31 Maret 2019 31 Desember 2018
Pinjaman Bank 481.172.846.484 507.583.619.086 Short term bank loan Bagian utang bank jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun - - Current portion of medium Bank Loan
Surat Berharga Yang Diterbitkan - - Medium Term Note
Pinjaman bank jangka panjang 46.948.368.688 50.758.555.512 Long term bank loans
Total pinjaman yang berdapat bunga 528.121.215.172 558.342.174.598 Total Bearing loans
Total ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to equity holders
of
kepada pemilik entitas induk 474.874.002.162 496.646.859.858 parent entity
Rasio Pengungkit 111% 112% Gearing ratio
Risiko Perekonomian Economic Risk
Kinerja bisnis Indofarma. terutama dipasar reguler. secara
langsung dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Dengan
demikian. penurunan PDB dan inflasi memberikan dampak
negatif terhadap kinerja pasar non-institusi (Pemerintah)
ini. Sementara itu. di sektor pasar institusi. kinerja
Indofarma dipengaruhi oleh besaran belanja Pemerintah di
bidang kesehatan.
Indofarma’s business performance. particularly in regular
market is directly dependent on consumers’ purchasing
power. Decline on GDP and high inflation rate are
negatively affecting the Company’s performance in this
non-(Government) institution market. Meanwhile. in the
institution market. the Company’s performance is
dependent upon the Government expenditure on medicals.
Guna memitigasi risiko ini. Indofarma terus melakukan
upaya untuk meningkatkan penjualan ke pasar reguler yang
menjanjikan permintaan yang lebih berkelanjutan dengan
pertumbuhan yang lebih stabil.
To minimize the risk. Indofarma makes continuous efforts
to increase sales in regular market that offers both more
continuous demands and stable growth.
Harga Obat Generik Berlogo (OGB) di Indonesia
dikendalikan oleh Pemerintah dengan cara menetapkan
Harga Neto Apotik (HNA. harga di tingkat apotik) yang
berlaku untuk seluruh produsen OGB. Untuk memitigasi
risiko ini. Indofarma terus berupaya menyeimbangkan
portofolio penjualan produknya dengan. antara lain
meluncurkan sejumlah produk Obat dengan Nama Dagang
(OND). termasuk obat-obat non-resep dokter (OTC).
Price of Generic Drug Product (OGBs) in Indonesia is
controlled by the Government by fixing the net price in the
pharmacies’ level (Harga Netto Apotik. HNA) and
imposing the price to all OGB Producers. To minimize this
risk. Indofarma keeps balancing its sales portfolio such as
launching owned-brand products (ONDs) including non –
prescription drugs (Over the Counter).
42. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN 42. SIGNIFICANT COMMITMENTS
A. Perseroan memperoleh Kredit Investasi - II dari Bank Mandiri
sesuai surat No.WBG.CB1/SPPK/SPD.007/2017 tanggal 19 Juni
2017 dengan limit KI - II (Tranche B) senilai Rp44.463.418.200;
Jadwal penarikan s/d 31 Desember 2015. dengan suku bunga
10.50% pertahun dengan Jangka waktu angsuran sampai dengan
31 Desember 2023. kredit Investasi tersebut digunakan untuk
renovasi dan pembangunan fasilitas pilot plan serta pembangunan
fasilitas produksi FDC (Fixed Dose Combination).
A. The Company obtained investment credit facility - II from Bank
Mandiri No. WBG.CB1/SPPK/SPD.007/2017 letter dated June
19. 2017 with KI - II ( Tranche B) limit amounted to
Rp44.463.418.200; schedule of disbursement was until
December 31. 2015 with 10.50% interest per annum with
installment schedule until December 31. 2023. Investment credits
facility are used for renovation and construction of pilot plan
facilities. and construction of FDC production facilities.
B. Pada tanggal 20 Maret 2015, Perseroan menerbitkan Surat Utang
Jangka Menengah ("MTN") dengan nilai nominal sebesar
Rp45.000.000.000 (empat puluh lima milyar rupiah) dengan
tingkat 11.5% pertahun dengan jangka waktu 3 tahun sejak
diterbitkan atau 19 Maret 2018.
B. On March 20. 2015, Parent Entity issued Medium Term Notes
("MTN") which have a face value of Rp45.000.000.000 (forty five
billion rupiah) with 11.5% interest per annum with installment
payment schedule for 3 years after release or March 19. 2018.
C. Perseroan mendapatkan kredit modal kerja dari Indonesia Exim
Bank berdasarkan akta perjanjian kredit No. 04 tanggal 10
Desember 2015 dengan tingkat suku bunga 9.25% yang telah
diperpanjang dengan surat perpanjangan no. PBD/SP3/55/2018
dan jatuh tempo tanggal 7 Desember 2019.
C. The Company obtained a working capital loan based on Letter
from Indonesia Exim Bank No. 04 dated December 10.2015 after
several amendments.The loan has an interest rate at 9.25%. which
has been extended with extension letter no. PBD/SP3/66/2019 and
matures on December 7, 2019.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
79
42. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 42. SIGNIFICANT COMMITMENTS (Continued)
D. Entitas anak memperoleh fasilitas KMK Revolving yang bersifat
R/C terbatas dari PT BNI dengan nilai plafon maksimum
Rp95.000.000.000 (sembilan puluh lima milyar
rupiah).berdasarkan surat No: BIN/3.1/180/R tanggal
31 Oktober 2018 dengan tarif bunga 9.50% per annum sampai
dengan tanggal 30 Juli 2018 dan akan direviu triwulanan.
D. The Subsidiary obtained a Revolving Credit facility that is the R/C
limited from PT BNI with a maximum ceiling value of
Rp95.000.000.000 (ninety five billion rupiah). based on the letter
No: BIN/3.1/ 180/R dated October 31. 2018 with interest rates at
9.50% per annum and matures on July 30. 2018 and will be
reviewed quarterly.
E. Entitas Anak memperoleh fasilitas KMK Revolving yang bersifat
Non R/C dari PT BNI dengan nilai plafon maksimum
Rp55.000.000.000 (lima puluh lima milyar rupiah). berdasarkan
surat No:BIN/3.1/180/R tanggal 2 Agustus 2019 dengan tarif
9.50% per annum dengan tanggal 30 Juli 2019 dan akan direviu
triwulanan.
E. The Subsidiary obtained a Revolving Credit facility that is the non
R/C from PT BNI with a maximum ceiling value
Rp55.000.000.000 (fifty five billion rupiah). based on the letter
No: BIN/3.1/0184/R dated August 2, 2010with interest rates at
9.50% per annum and matures on July 30. 2019 and will be
reviewed quarterly.
F. Perseroan melakukan perjanjian kerjasama dengan
PT. Hikmat Hanifi tanggal 7 April 2016 untuk pelaksanaan
kegiatan jual beli produk dengan jangka waktu perjanjian selama
3 tahun atau sampai dengan 7 April 2019.
F. The Company has a agreement. with PT. Hikmat Hanifi dated
April 7. 2016 for the implementation of activities sales and
purchases with agreement and shall be valid for 3 years.
commencing from the signing by the parties or until April 7. 2019.
G. PT Indofarma Global Medika (IGM) - Entitas anak
memperolehfasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
perjanjian kredit tersebut terakhir diubah dengan perjanjian No.
WBG.CB1/SPPK/SPD.008/2017 tanggal
15 Juni 2017. yang berakhir tanggal 21 Juni 2018 dengan rincian
fasilitas kredit sebagai berikut:
G. The Subsidiary of PT IGM obtained a credit facilities
transactional working capital with Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Based on the loan agreement with PT Bank Mandiri No.
WBG.CB1/SPPK.005/2016 dated June 15. 2017. the loan
agreement will mature on June 21. 2018. The detail of credit
facilities are as follows:
- Kredit Modal Kerja rekening koran sebesar
Rp30.000.000.000.
- Working Capital current account amounting to
Rp30.000.000.000.
- Kredit Modal Kerja non rekening koran sebesar
Rp20.000.000.000.
- Working Capital non current account amounting to
Rp120.000.000.000.
- Kredit NCL untuk penerbitan bank garansi sebesar
Rp75.000.000.000.
- NCL credit for the issuance of a bank guarantee of
Rp75.000.000.000.
- Kredit NCL untuk LC Impor/SKBDN sebesar
USD 1.500.000.
- NCL Credit for LC Import / SKBDN of USD 1.500.000.
H. Perjanjian Pembuatan Pabrik Infus H. Infusion Factory Agreement
PT Indofarma (Persero) Tbk bekerjasama dengan PT Baruna
Energi Lestari dan Sungwun Pharmacopia Co. LTD melakukan
investasi pada pembangunan dan pengoperasian pabrik LVP di
Indonesia Timur ("Pabrik LVP") serta penjualan dan distribusi
dari hasil produksi PabrikLVP dengan wilayah penjualan
Indonesia bagian Timur. Dengan Perjanjian Perseroan Patungan
tertanggal 19 Desember 2017. Nilai investasi Perseroan
patungan untuk pendirian dan pengoperasian pabrik senilai
Rp180.770.000.000.
PT Indofarma (Persero) Tbk in cooperation with PT Baruna
Energi Lestari and Sungwun Pharmacopia Co. LTD invests in
the construction and operation of the LVP plant in Eastern
Indonesia ("LVP Plant") as well as the sales and distribution of
Factory LVP's production with Eastern Indonesia's territory. The
Joint Venture Agreement was on December 19. 2017. The
investment value of the joint venture for the establishment and
operation of the plant is valued at Rp180.770.000.000.
I. Perseroan memperoleh Kredit Investasi I dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk sesuai surat No.CBG.CB2/D02.SPPK.005/2014
tanggal 16 Juni 2014 dengan limit KI I senilai Rp13.860.000.000;
Jadwal penarikan s/d 30 Juni 2015 dengan suku bunga 10.50%
pertahun dengan Jangka waktu angsuran sampai dengan 31
Desember 2018. Kredit Investasi tersebut digunakan untuk
renovasi produksi herbal produksi steril.
I. The Company obtained investment credit I from PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk No.CBG.CB2/D02.SPPK.005/2014
letter dated June 16. 2014 with first disbursement amounted to
Rp13.860.000.000 and schedule of disbursement is until June
30. 2015. The interest rate is 10.50% per annum with
installment payment schedule until December 31, 2018. The
investment credits are used for renovation of production
facilities of herbal sterile.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
80
42. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN
(Lanjutan) 42. SIGNIFICANT COMMITMENTS (Continued)
J. Perseroan mendapatkan kredit modal kerja dari Bank Mandiri dan
perjanjian kredit telah mengalami beberapa kali perubahan
dengan perubahan terakhir berdasarkan surat dari Bank Mandiri
No. CBG.LC1/SPPK/SPD.006/2018 tanggal 5 Juni 2018 dengan
tingkat suku bunga 9% dan jatuh tempo tanggal 21 Juni 2019.
J. The Company obtained a working capital loan based on Letter
from Bank Mandiri No.CBG.LC1/SPPK/SPD.006/2018 dated
June 15, 2017 after several amandements of loan agreement with
interest rate at 9% and matures on June 21, 2019.
Fasilitas yang diperoleh Perseroan antara lain: The loan facilities obtained by the Company are as follows :
- Plafon pinjaman sebesar Rp150.000.000.000; - The credit limit was amounted to Rp150.000.000.000;
- Fasilitas Foreign Exchange Line USD5.000.000; - Foreign Exchange Line Facility amounting to
USD5.000.000;
- Fasilitas pembukaan LC Impor atau SKBDN sebesar
USD1.000.000; dan
- Open LC Facility or SKBDN (local LC)amounting to
USD1.000.000; and
- Bank garansi khusus untuk jaminan pembayaran kepada
supplier Rp2.500.000.000.
- Bank Guarantee amounted Rp2.500.000.000.
43. KOMITMEN DAN KONTIJENSI 43. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
A. Kajian Bisnis Investasi Penyertaan Modal Entitas anak (PT
IGM) di PT Indo Genesis Medika dalam Pengelolaan Operasional
Kerjasama Operasi Rumah Sakit.
A. Study of Investment Business in Subsidiary Equity Participation
(PT IGM) at PT Indo Genesis Medika in Operational
Management of Hospital Operations Cooperation
PT Indo Genesis Medika merupakan Perseroan yang bergerak
dibidang penyediaan Alat-alat Laboratorium pusat dan
Laboratorium Information System (LIS), serta reagen di
Departemen Patologi Klinik dan pembayaran dari Rumah sakit
langsung kepada PT Indo Genesis Medika, yang berdiri pada
tanggal 22 Mei 2018 berdasarkan akta No.3 tanggal 22 Mei 2018
dari Notaris Betrand April Hasibuan, S.H., M.K.
PT Indo Genesis Medika is a company engaged in the provision
of central Laboratory Equipment and Information System
Laboratory (LIS), as well as reagents in the Clinical Pathology
Department and payments from the Hospital directly to PT Indo
Genesis Medika, which was established on May 22, 2018 based
on the deed No.3 dated 22 May 2018 from Notary Betrand April
Hasibuan, SH, MK.
Dalam proses penyertaan modal, analisa legal yang dijadikan
rujukan adalah sebagai berikut:
In the process of capital participation, the legal analysis used as
a reference is as follows:
a. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara (”UU BUMN”)
a. UU No. 19 of 2003 concerning State-Owned
Enterprises ("UU BUMN")
b. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”)
b. UU No. 40 of 2007 concerning Corporate Law
(UUPT”)
c. Peraturan Menteri Negara dan Badan Usaha Milik
Negara Nomor Per-03/MBU/08/2017 tentang Tata Cara
Pedoman Kerjasama Badan Usaha Milik Negara
c. Regulation of the Ministry of State and State Owned
Enterprises Number Per-03 / MBU / 08/2017
concerning Procedures for Guidelines for Cooperation
of State-Owned Enterprises
d. Anggaran Dasar Entitas anak (PT IGM) d. Subsidiary budget
e. Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal Dan
Lembaga Keuangan Nomor : Kep-614/BI/2011 Tentang
Transaksi Material Dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama dan lampiran Peraturan Nomor IX.E.2 :
Transaksi Material Dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama (“Peraturan Nomor IX.E.2”)
e. Decision of the Chairman of the Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency Number: Kep-
614 / BI / 2011 concerning Material Transactions and
Changes in Major Business Activities and attachments
to Rule Number IX.E.2: Material Transactions and
Changes in Main Business Activities ("Rule Number
IX.E .2 ")
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
81
43. KOMITMEN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) 43. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES(Continued)
f. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31
/Pojk.04/2015 Tentang Keterbukaan Atas Infromasi
Atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan
Publik (“POJK Keterbukaan Informasi”)..
f. Financial Authority Regulation Number 31 /
Pojk.04/2015 concerning Openness of Information or
Material Facts by Issuers or Public Companies ("POJK
Information Disclosure")
Kebijakan dan Komitmen Pemerintah untuk pencapaian
Universal Health Coverage JKN pada tahun 2019 pada
giliranya, lembaga-lembaga pelayanan kesehatan akan
meningkatkan kualitas dan akses terhadap pelayanan
kesehatan. Meningkatkan jumlah kunjungan ke lembaga
pelayanan kesehatan dan konsumsi produk dan jasa pelayanan
kesehatan atas dasar hal tersebut maka Etitas anak (PT IGM)
melakukan aksi korporasi dalam bentuk Penyertaan Modal di
PT Indo Genesis Medika. dimana hal ini berdasarkan kepada:
The Government's Policy and Commitment to achieving JKN
Universal Health Coverage by 2019, in turn, health service
institutions will improve the quality and access to health services.
Increasing the number of visits to health care institutions and
consumption of products and health services on this basis, the
Subsidiary (PT IGM) took corporate action in the form of Equity
Participation in PT Indo Genesis Medika. where this is based on:
a. Indonesia memiliki lebih dari 2.183 Rumah Sakit (th
2017), sekitar 9.876 Puskesmas dan 300 Rumah Sakit
Bersalin dan Klinik yang jumlahnya tiap tahun
bertambah 3% (RS swasta) dan sekitar 1% (RS
Pemerintah)
a. Indonesia has more than 2,183 hospitals (in 2017),
around 9,876 health centers and 300 maternity
hospitals and clinics which increase every year by 3%
(private hospitals) and around 1% (government
hospitals)
b. Kerjasama dalam menjalankan bisnis semakin terbuka
dengan beraliansi dengan pelaku bisnis di negara
anggota ASEAN lainnya
-
b. Collaboration in conducting business is increasingly
open by alliances with business people in other ASEAN
member countries
c. Mencermati dan menganalisa terhadap peluang dan
tantangan bisnis industri kesehatan di masa mendatang
maka dipandang perlu perusahaan melakukan
pemisahan unit usaha melalui SBU (Strategy Bussiness
Unit) agar lebih fokus, efisien dan efektif dalam
mengelola peluang dan tantangan guna mendukung
keberlanjutan pertumbuhan bisnis perusahaan baik anak
dan induk
c. Analyzing the opportunities and challenges of the health
industry business in the future, it is deemed necessary
for companies to separate business units through the
SBU (Strategy Business Unit) to be more focused,
efficient and effective in managing opportunities and
challenges to support the sustainable growth of both
subsidiary and parent company.
d. Atas jawaban tantangan tersebut, Entitas anak (PT
IGM) melaksanakan Penyertaan Modal di PT Indo
Genesis Medika, sehingga PT Indo Genesis Medika
sebagai anak usaha di Bidang KSO dan dapat lebih
fokus dalam menangani dan menyelesaikan
permasalahan KSO
d. In response to the challenge, the Subsidiary (PT IGM)
carried out Equity Participation at PT Indo Genesis
Medika, so that PT Indo Genesis Medika was a subsidiary
in the KSO and could focus more on handling and
resolving KSO problems.
e. Pengalihan Operasional kerjasama laboratorium di 12
Rumah sakit akan di tangani langsung kepada PT Indo
Genesis Medika, dimana fungsi PT Indo Genesis
Medika menyediakan Alat-alat Laboratorium pusat dan
Laboratorium Information System (LIS), serta reagen di
Departemen Patologi Klinik dan pembayaran dari
Rumah sakit langsung kepada PT Indo Genesis Medika
dan tanpa mengurangi hak dan kewajiban posisi Entitas
anak (IGM) sesuai kontrak awal dengan 12 Rumah
Sakit, sehingga fungsi PT Indo Genesis Medika sebagai
operator Operasional Laboratorium Klinik Patologi di
Departemen Patologi Klinik di 12 Rumah Sakit.
e. Operational transfer of laboratory collaboration in 12
hospitals will be handled directly to PT Indo Genesis
Medika, where the function of PT Indo Genesis Medika
provides Central Laboratory Equipment and Laboratory
Information System (LIS), as well as reagents in the
Clinical Pathology Department and direct hospital
payments to PT Indo Genesis Medika and without
reducing the rights and obligations of the Company's
position in accordance with the initial contract with 12
hospitals, so that the functions of PT Indo Genesis
Medika as the Operational Operators of the Pathology
Clinic in the Clinical Pathology Department in 12
Hospital
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
82
43. KOMITMEN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) 43. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES(Continued)
f. Entitas anak (PT IGM) akan lebih siap di bidang KSO
dengan peningkatan kompetensi baik dari sisi pelayanan
maupun penyediaan reagen kedepannya serta integrasi
operasional secara menyeluruh dan fokus dan lebih baik
dalam pelaksanaan
f. (PT IGM) will be better prepared in the KSO field by
increasing competency both in terms of service and
provision of future reagents as well as comprehensive
and focused operational integration and better
implementation
- penggabungan laboratorium klinik terintegrasi
secara prinsip merupakan penggabungan proses pra-
analitik dan post analitik yang dilakukan secara
modern dan terpadu
- the incorporation of integrated clinical laboratories
in principle is a combination of pre-analytic and post
analytical processes that are carried out in a modern
and integrated manner.
- Sampel dari unit pelayanan (rawat inap dan jalan)
dikirim menggunakan teknologi Pneumatic Tube
System (PTS)
- Samples from service units (inpatient and road) are
sent using Pneumatic Tube System (PTS) technology
- Seluruh hasil pemeriksaan di unit-unit akan
terintegrasi dengan laboratorium utama dengan
mengunakan Laboratorium Information System
(LIS). Sample Management System dilakukan
secara sistematis oleh Laboratorium Information
System (LIS)
- All inspection results in the units will be integrated
with the main laboratory using the Information
System Laboratory (LIS). The Sample Management
System is carried out systematically by the
Information System Laboratory (LIS)
- Integrasi pemeriksaan Kimia Klinik dan Imunologi
akan diproses oleh instrumen Kimia Klinik dan
demikian juga dengan pemeriksaan Imunologi dan
Hematologi serta pemeriksaan Koagulasi
- Integration of Clinical Chemistry and Immunology
examination will be processed by Clinical Chemistry
instruments and so is Immunology and Hematology
examination and Coagulation examination
- Pemeriksaan Kimia Klinik dan Imunologi.
Pemeriksaan Hematologi mulai dari pemeriksaan
darah lengkap dan pemeriksaan koagulasi.
Pemeriksaan Urinalisa mulai dari urin kimia dan
pemeriksaan urin sediman. Integrasi pemeriksaan
Urinalisa dengan menggunakan Instrumen Urine
Analyzer.
- Examination of Clinical Chemistry and Immunology.
Hematology examination starts from complete blood
examination and coagulation examination.
Urinalysis begins with chemical urine and urine
examination. Integration of the Urinalisa
examination using the Urine Analyzer Instrument.
g. Nilai Penyertaan Modal Entitas anak, (PT IGM) sesuai
dengan dasar Nilai Aset bersih bisnis KSO di bulan Juni
2018 sebesar Rp 57.600.000.000 yang terdiri dari :
g. Equity Participation Value of subsidiaries (PT IGM), in
accordance with the basis of the Net Asset Value of the
KSO business in June 2018 is amounting to Rp
57,600,000,000 consisting of:
Aset
30 Juni 2018 / June
30, 2018
Assets
Piutang Usaha 32.425.148.770
Account Receivables
Persediaan 10.563.751.359
Inventory
Aset Tak Berwujud 43.935.700.316
Intangible Assets
Utang Usaha (29.348.467.286)
Account Payble
Jumlah 57.576.133.159
Total
Dibulatkan 57.600.000.000
Rounded off
h. Nilai Penyertaan Modal Entitas anak (PT IGM) di PT
Indo Genesis Medika setara Rp57.600.000.000 setara
576.000 lembar saham dengan harga saham dasar
sebesar 100.000.
h. The Subsidiary's (PT IGM) Equity Participation Value at
PT Indo Genesis Medika is equivalent to
Rp.57,600,000,000 equivalent to 576,000 shares with a
basic share price of 100,000.
Pada tanggal 30 November 2018 sesuai dengan Akta No. 7 dari
notaris Wahdini Syafrina S.Tala, S.H., M.Kn tentang
pemasukan dalam perusahaan dimana Entitas anak (PT IGM)
mengalihkan aset bersih kerjasama Operasi (KSO) Patologi
Laboratorium di 12 (dua belas) Rumah sakit, sebesar Rp.
57.600.000.000 (Lima puluh tujuh milyar enam ratus juta
rupiah) dengan mendapatkan kepemilikan sebesar 98,29%
(Sembilan puluh delapan koma dua puluh sembila persen) di PT
Indo Genesis Medika dengan cara inbreng. Nilai aset bersih
yang dialihkan berdasarkan pada angka 30 Juni 2018.
On November 30, 2018 in accordance with Deed No. 7 from
notary Wahdini Syafrina S.Tala, S.H., M.Kn regarding income in
companies where the Company transferred the Joint Pathology
(KSO) Laboratory Pathology net assets to 12 (twelve) hospitals,
amounting to Rp. 57,600,000,000 (Fifty seven billion six hundred
million rupiahs) by obtaining ownership of 98.29% (Ninety eight
point twenty percent) in PT Indo Genesis Medika in an inbreng
manner. The net asset value transferred is based on June 30,
2018
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
83
43. KOMITMEN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) 43. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES(Continued)
B. Kajian Bisnis Divestasi Pengalihan Saham Entitas anak di PT
Indo Genesis Medika
B. Business of Divesting the Transfer of Company Shares in PT
Indo Genesis Medika
Berdasarkan Kondisi Keuangan (cash flow) dan Laporan
Keuangan kwartal ke-3 bulan September tahun 2018 Posisi PT
Indofarma (Persero) Tbk dan Entitas anak (PT IGM)
mengalami kerugian dan minus cash flow, hal ini menjadi
salah satu dasar dilaksanakannya Divestasi saham Entitas anak
di PT Indo Genesis Medika
Based on the cash flow and financial statements of the third
quarter of September 2018 the position of PT Indofarma
(Persero) Tbk and the Company suffered losses and minus cash
flow, this became one of the bases for the divestment of shares of
Subsidiaries in PT Indo Genesis Medika
Opsi solusi Divestasi saham menjadi salah satu opsi dalam
antisipasi kerugian Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun
buku 2018 dan antisipasi posisi minus cash flow tahun 2018,
mengacu kepada Posisi kerugian s/d kwartal ke-3 bulan
September 2018:
Stock divestment is one of the options in anticipating losses in the
Consolidated Financial Statements for 2018 and anticipating the
position of negative cash flows in 2018, referring to the reported
of losses up to the third quarter of September 2018
a. Laporan Keuangan Konsolidasi Quarter-3 September
2018, mengalami kerugian sebesar Rp35.095.000.000.
a. Consolidated Financial Statements Quarter-3
September 2018, suffered a loss of Rp35,095,000,000.
b. Laporan Keuangan Entitas anak (PT IGM) kwartal ke-3
September 2018, mengalami kerugian sebesar
Rp28.765.000.000,-
b. The Company's financial statements for the third
quarter of September 2018 suffered a loss of
Rp.28,765,000,000
c. Posisi Entitas anak (PT IGM) kwartal ke-3 September
2018, mengalami kerugian sebesar mengalami kerugian
sebesar Rp6.196.000.000,-
c. The position of the Subsidiary (PT IGM) in the 3rd
quarter of September 2018, suffered a loss of
Rp.6,196,000,000
d. Minus Arus Kas Aktivitas Operasional, Laporan
Keuangan Konsolidasian kwartal ke-3 September 2018
sebesar Rp46.299.581.817,-
d. Negative of Cash Flows in Operational Activities,
Consolidated Financial Statements of September 3,
2018 amounting to Rp.46,299,581,817,
e. Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
kwartal ke-3 September 2018 Minus sebesar
Rp152.069.197.457.-
e. Net Cash and Cash Equivalents in the 3rd quarter of
2018 Reported negative amount of Rp152,069,197,457
Petimbangan Pengalihan Saham antara lain: Share Transfer Considerations:
a. Salah satu pertimbangan divestasi saham sebesar 90% di
PT Indo Genesis Medika disebabkan kondisi keuangan
konsolidasian Entitas anak (PT IGM) secara keuangan
tidak memungkinkan untuk membiayai operasional
bisnis KSO akan kebutuhan permintaan reagen di 12
Rumah Sakit, dan dibutuhkan liquid financial funding
dalam membiayai Capital Expenditure (CAPEX) dan
Operational Expenditure (OPEX) Bisnis KSO.
a. One consideration of the 90% share divestment at PT
Indo Genesis Medika was due to the financial condition
of the consolidated Subsidiary (PT IGM) which was not
possible to finance the operations of the KSO business
for reagent demand in 12 hospitals, and required liquid
financial funding in financing Capital Expenditure
(CAPEX) and the Operational Expenditure (OPEX) of
the KSO Business.
b. Posisi entitas anak (PT IGM) sebagai pemegang saham
mayoritas 90% maka secara otomatis kebijakan CAPEX
dan OPEX ada di Entitas anak (PT IGM) sesuai dengan
dasar UUPT, berikut dasar kebutuhan CAPEX dan
OPEX yang di butuhkan dalam operasional bisnis KSO
yang tidak memungkinkan di tangani oleh Entitas anak,
diantaranya:
b. The position of the subsidiary entity (PT IGM) as a
majority shareholder is 90%, automatically the CAPEX
and OPEX policies are in the Subsidiary (PT IGM) in
accordance with the UUPT basis, along with the basic
CAPEX and OPEX requirements needed in the KSO
business operations that are not possible in handle by
subsidiaries, including
- CAPEX dibutuhkan untuk Investasi Instalasi
Patologi, Investasi pembangunan ruangan, dan
Sistem Informasi Rumah Sakit, laboratory
Information system (LIS), Teknologi Pneumatic
Tube System (PTS)
- CAPEX is needed for Pathology Installation
Investment, room construction investment, and
Hospital Information System, laboratory
Information system (LIS), Pneumatic Tube System
Technology (PTS)
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
84
43. KOMITMEN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) 43. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES(Continued)
B. Kajian Bisnis Divestasi Pengalihan Saham Entitas anak (PT
IGM) di PT Indo Genesis Medika (lanjutan)
B. Business of Divesting the Transfer of Company Shares in PT
Indo Genesis Medika (continued)
- OPEX dibutuhkan untuk Pembelian Reagen dan
Operasional Penyediaan Reagen yang tinggi sesuai
kebutuhan 12 Rumah Sakit dan, Operasional dalam
pengelolaan KSO terutama di sisi Pelayanan di
Rumah Sakit.
- OPEX is needed for Purchasing Reagents and
Operations Provision of high Reagents according
to the needs of 12 Hospitals and, Operations in
managing KSO, especially on the side of Hospital
Services.
- Sesuai dengan Implementasi Sistem enterprise
resources planning – SAP (ERP) di Perseroan dan
Entitas anak, tidak dapat terintegrasi dengan sistem
manajemen KSO dan Sistem Rumah Sakit LIS dan
PTS, sehingga secara integrasi pengelolaan KSO di
PT Indo Genesis Medika sebagai anak Usaha Entitas
anak (PT IGM) akan sulit terintegrasi dan
terkonsolidasi secara sistem informasi manajemen
di Perseroan.
- In accordance with the implementation of the
Enterprise Resources Planning SAP (ERP) system
in the Company and Subsidiaries, it cannot be
integrated with the KSO management system, the
LIS and PTS Hospital System, so that the integrated
management of the KSO at PT Indo Genesis
Medika will be difficult to integrate and
consolidated management information systems in
the Company
c. Dengan dilaksanakannya Divestasi Saham Entitas anak
(PT IGM) di Indo Genesis Medika kepada CBH/KPN
sebesar 88% atau setara 517,400 lembar saham dengan
nilai Rp99.000.000.000,- berdasarkan Akta Jual Beli
Saham no. 7 tanggal 27 Desember 2018 dari notaris
Wahdini Syafrina S. Tala, S.H., M.Kn maka Entitas anak
akan memperoleh keuntungan dalam hal capital gain atas
selisih nilai divestasi dan nilai penempatan modal.
c. By the implementation of Subsidiary Share Divestment
(PT IGM) at Indo Genesis Medika to the CBH / KPN of
88% or the equivalent of 517,400 shares with a value of
Rp99,000,000,000, - based on the Share Buy and Sell
Deed no. 7 dated 27 December 2018 from notary
Wahdini Syafrina S. Tala, S.H., M.Kn, the Subsidiary
will benefit in terms of capital gains on the difference in
divestment value and capital placement value
d. Salah satu dasar divestasi Entitas anak (PT IGM) di PT
Indo Genesis Medika, berdasarkan kepada fundamental
sistem manajemen dengan diImplementasikan nya
Sistem ERP-SAP otomatis secara core business
perencanaan Bisnis Entitas anak saat ini akan lebih fokus
kepada Bisnis Distribusi dan Perdagangan, sesuai dengan
module ERP-SAP module sales and distribution.
d. One of the basic reason of divestments of the Subsidiary
(PT IGM) at PT Indo Genesis Medika, is based on the
management system fundamentals with the
implementation of the automated ERP-SAP System in
core business planning. The current subsidiary will
focus more on the Distribution and Trade Business,
according to the module ERP-SAP sales and
distribution module.
Sehingga menurut analisa Entitas anak (PT IGM) salah satu
langkah pemecahan masalah adalah dengan melepas Divestasi
saham Entitas anak di Indo Genesis Medika kepada Potensial
Investor (CBH/KPN) secara mayoritas, namun Entitas anak
masih memiliki kepemilikan saham sebanyak 58.600 lembar
saham atau sebesar 10% dari modal disetor yaitu senilai
Rp5.860.000.000.
According to the analysis of the Subsidiary (PT IGM), one of the
steps to solving the problem is to release the Divestment of
Subsidiary shares in Indo Genesis Medika to the Potential
Investor (CBH / KPN),who in turn will become the majority
shareholder but PT IGM will still has 58,600 shares or 10 % of
paid-in capital, which is valued at Rp.5,860,000,000.
Sesuai dengan Akta No. 7 dari notaris Wahdini Syafrina S.Tala,
S.H., M.Kn, Entitas anak (PT IGM) melakukan penjualan saham
yang ada pada PT Indo Genesis Medika sebanyak setara 517.400
(lima ratus tujuh belas ribu empat ratus) lembar saham dengan
nilai buku Rp51.740.000.000 (lima puluh satu milyar tujuh ratus
empat puluh juta rupiah) atau setara dengan 88,29% (delapan
puluh delapan koma dua puluh Sembilan persen) kepemilikan
dengan nilai jual sebesar Rp99.000.000.000 (sembilan puluh
sembilan) milyar Rupiah kepada PT Kreasi Putra Nusantara. Sisa
kepemilikan saham saat ini Entitas anak (PT IGM) pada PT Indo
Genesis Medika tersisa sebanyak 58.600 (lima puluh delapan
enam ratus) lembar saham atau sebesar Rp5.860.000.0000 (lima
milyar delapan ratus enam puluh juta) atau setara dengan 10%
(sepuluh persen) kepemilikan.
In accordance with Deed No. 7 from notary Wahdini Syafrina S.Tala,
SH, M.Kn, the Company sold shares in PT Indo Genesis Medika as
much as 517,400 (five hundred seventeen thousand four hundred)
shares with a book value of Rp51,740,000,000 (five twenty one billion
seven hundred and forty million rupiahs or equivalent to 88.29%
(eighty eight point twenty nine percent) of ownership with a selling
value of Rp. 99,000,000,000 (ninety nine) billion Rupiah to PT Kreasi
Putra Nusantara. The remaining current shareholding of the
company in PT Indo Genesis Medika is left as much as 58,600 (fifty
eight six hundred) shares or in the amount of Rp5,860,000,0000 (five
billion eight hundred and sixty million) or equivalent to 10% (ten
percent) of ownership.
Transaksi tersebut mengakibatkan keuntungan, pengakuan atas
keuntungan diakui pada akun pendapatan lain-lain sebagaimana
tercatat pada laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain
sebesar Rp47.260.000.000 (empat puluh juta milyar dua ratus
enam puluh juta rupiah).
The transaction results in a profit, the recognition of profit is
recognized in other income accounts as recorded in the profit and
loss statement and other comprehensive income of Rp.47,260,000,000
(forty million billion two hundred and sixty million rupiahs).
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
85
43. KOMITMEN DAN KONTIJENSI (Lanjutan) 43. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES(Continued)
PT IGM (entitas anak) telah menerima uang muka sebesar
Rp14.564.450.240 sementara nilai sisa sebesar Rp84.435.549.760
diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai
piutang lain-lain dari PT Kreasi Putra Nusantara mewakili 93%
dari total piutang lain-lain atau 6% dari total aset konsolidasian
PT Indofarma (Persero) Tbk. PT IGM (entitas anak) tidak
membuat cadangan kerugian penurunan nilai pada piutang
tersebut dikarenakan keyakinan terealisasi penuh. Entitas anak
(PT IGM) telah menerima konfirmasi dan surat pernyataan dari
PT Kreasi Putra Nusantara atas komitmen untuk pembayaran
seluruhnya pada bulan Juni 2019.
PT IGM (subsidiary) has received an advance of
Rp14,564,450,240 while the remaining value of
Rp84,435,549,760 is recognized in the consolidated statement
of financial position as other receivables from PT Kreasi Putra
Nusantara representing 93% of the total other receivables or
6% of the total consolidated assets of PT Indofarma (Persero)
Tbk. PT IGM (subsidiary) does not back up impairment losses
on these receivables due to full realization of confidence. PT
IGM (subsidiary) has received a confirmation and statement
from PT Kreasi Putra Nusantara for the commitment for full
payment in June 2019.
C. Hutang Entitas anak (PT IGM) kepada PT. Kreasi Putra Nusantara
yang digunakan untuk pembayaran utang usaha ke supplier-
supplier Kerjasama Operasi per tanggal 14 Februari 2019 sebesar
Rp26.264.450.240.
C. Subsidiary Debts to PT. Kreasi Putra Nusantara which is used
for payment of business debt to suppliers of Cooperation
Operations as at February 14, 2019 in the amount of
Rp.26,264,450,240.
D. Entitas anak (PT IGM) telah menerima konfirmasi dan surat
pernyataan dari PT Kreasi Putra Nusantara atas komitmen untuk
pembayaran seluruhnya pada bulan Juni 2019. Pada tanggal 31
Desember 2018, entitas anak hanya memperoleh persetujuan dua
(2) dari dua belas (12) rumah sakit. Persetujuan yang lain masih
dalam proses sampai tanggal pelaporan ini. Opini kami tidak
dimodifikasi sehubungan dengan hal tersebut.
D. PT IGM (subsidiary) has received and obtained a letter from PT
Kreasi Putra Nusantara commiting to fully pay this receivable on
June 2019. As at December 31, 2018, the PT IGM has obtained
approval of only two (2) out of (12) twelve hospitals on the
transfer using inbreng method spin off. Other approvals from 10
hospitals are still in process as of the date of this report.
44. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN 44. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Tidak terdapat peristiwa setelah tanggal neraca per 31 December
2018 dan 2017.
There is no subsequent events noted as at December 31. 2018 and
2017.
45. STANDAR AKUNTANSI BARU 45. NEW PROSPECTIVE ACCOUNTING STANDARDS
Standar baru. revisi. dan interprestasi yang telah diterbitkan.
namun berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2018 adalah sebagai berkut:
New standards. amendments and interpretations issued but not yet
effective for the financial year beginning 1 January 2018 are as
follows:
- ISAK No 33 “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan Dimuka” - ISFAS No. 33 “Foreign Currency Transactions and Advance
Consideration”
- ISAK No. 34 “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak
Penghasilan”
- ISFAS No. 34 “Uncertaintly over Income Tax Treatments”
- Amandemen terhadap PSAK No. 22 “Kombinasi Bisnis” - Amendment to SFAS No. 22 “Business Combination”
- Amandemen terhadap PSAK No. 24 “Imbalan Kerja”
- Amandemen terhadap PSAK No. 26 “Biaya Pinjaman”
- Amandemen terhadap PSAK No. 46 “Pajak Penghasilan”
- Amandemen terhadap PSAK No. 66 “Pengendalian
Bersama”
- PSAK No 71 “Instrumen Keuangan”
- PSAK No 72 “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”
- PSAK No. 73 “Sewa”
- Amendment to SFAS No. 24 “Employee Benefits”
- Amendment to SFAS No. 26 “Borrowing Cost”
- Amendment to SFAS No. 46 “Income Taxes”
- Amendment to SFAS No. 66 “Joint Arrangement”
- SFAS No. 71 “Financial Instruments”
- SFAS No. 72 “Revenue from Contract with Costumers”
- SFAS No. 73 “Leases”
PSAK No 71. PSAK No. 72 dan PSAK No. 73 berlaku efektif 1
Januari 2020. Standar lainnya berlaku efektif pada 1 Januari 2019.
Penerapan dini atas standar-standar tersebut diperkenankan.
kecuali PSAK No. 73 hanya diperkenankan jika telah menerapkan
dini PSAK No. 72.
SFAS No. 71. SFAS No. 72 and SFAS No. 73 are effective on 1
January 2020. The other standards are effective on 1 January
2019. Early adoption of the above standards is permitted. except
for SFAS No. 73. early adoption is permitted only upon the early
adoption of SFAS No. 72.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 2018 For the Period Ended March 31,2019 and 2018
SertaUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 And For the Year Ended March 31, 2019 and December 31, 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
86
45. STANDAR AKUNTANSI BARU 45. NEW PROSPECTIVE ACCOUNTING STANDARDS
Pada saat laporan keuangan konsolidasian diotorisasi. Perseroan
masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan
standar baru dan revisi yang telah diterbitkan namun belum
berlaku efektif di atas seta pengaruhnya pada laporan keuangan
konsolidasian Perseroan.
As at the authorisation date of these consolidated financial
statements. the Group is still evaluating the potential impact of the
implementation of the above new and amended standards issues
but not yet effective to the Group’s consolidated financial
statements.
46. INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN 46. ADDITIONAL FINANCIAL INFORMATION
Informasi keuangan tambahan PT Indofarma (Persero) Tbk
(Entitas Induk saja) pada lampiran 1 sampai dengan lampiran 5 ke
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 disajikan untuk tujuan analisa
hasil usaha Entitas Induk saja. Informasi keuangan tambahan PT
Indofarma (Persero) Tbk (Entitas Induk saja) berikut ini harus
dibaca bersamaan dengan laporan keuangan konsolidasian PT
Indofarma (Persero) Tbk. dan Entitas Anak.
The supplementary financial information of PT Indofarma
(Persero) Tbk (Parent Entity only) in appendix 1 until appendix 5
as at December 31. 2018and 2017has been prepared in order to
analyze Parent Entity result of operations. The following
supplementary financial information of PT Indofarma (Persero)
Tbk (Parent Entity only) should be read in conjuction with the
consolidated statements of financial position of PT Indofarma
(Persero) Tbk and its Subsidiaries.
Informasi keuangan PT Indofarma (Persero) Tbk (induk Perseroan
saja) menyajikan investasi Perseroan pada entitas anak
berdasarkan metode biaya. dan bukan menggunakan metode
ekuitas atau metode konsolidasi.
The financial information PT Indofarma (Persero) Tbk (parent
company only) presents the Company’s investment in subsidiaries
under the cost method.