Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

118
LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISIS RESIKO KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. MERIDAN SEJATI SURYA PLANTATION BANGSAL ACEH DENGAN PENDEKATAN FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Kuliah Kerja Praktek di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas Oleh: AZWAN ARIEF PUTRA 1310931050 Pembimbing : Dicky Fatrias, Dr. Eng \ JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2016

Transcript of Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Page 1: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

LAPORAN KERJA PRAKTEK

ANALISIS RESIKO KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN

PRODUKSI DI PT. MERIDAN SEJATI SURYA PLANTATION

BANGSAL ACEH DENGAN PENDEKATAN FMEA (FAILURE

MODE AND EFFECT ANALYSIS)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Kuliah Kerja Praktek

di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas

Oleh:

AZWAN ARIEF PUTRA1310931050

Pembimbing :

Dicky Fatrias, Dr. Eng

\

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2016

Page 2: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Lembar Pernyataan Pembimbing Kerja Praktek

“Saya menyatakan bahwa saya telah membaca laporan kerja praktek ini dan menurut

pendapat saya ruang lingkup dan kualitas laporan kerja ini telah memenuhi syarat

untuk penyelesaian mata kuliah kerja praktek di Jurusan Teknik Industri Fakultas

Teknik Universitas Andalas”

Tanda Tangan : ..........................................

Nama Pembimbing : Dicky Fatrias, Dr. Eng

Tanggal : Mei 2016

Page 3: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Pernyataan Keaslian Laporan Kerja Praktek

Saya menyatakan bahwa laporan kerja praktek yang berjudul “ANALISIS RESIKO

KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. MERIDAN SEJATI

SURYA PLANTATION BANGSAL ACEH DENGAN PENDEKATAN FMEA

(FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS)” ini adalah hasil karya saya sendiri

kecuali bagian-bagian yang saya kutip sebagaimana dirinci di dalam daftar pustaka.

Tanda Tangan :

Nama : Azwan Arief Putra

Tanggal : Mei 2016

Page 4: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

ABSTRAK

Manusia merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan untukmenjalankan proses produksi sebab tanpa adanya manusia proses produksi tidakdapat terlaksana. Kebutuhan akan sumber daya manusia ini mendorong perusahaanuntuk memberikan jaminan keselamatan kerja terhadap segala aktivitas yang merekalakukan selama bekerja demi kelancaran aktivitas perusahaan. Jaminan keselamatankerja tersebut berguna untuk melindungi mereka dari resiko yang ditimbulkan olehbahaya-bahaya yang ada di tempat kerja. Sebab tempat kerja merupakan tempatdilakukannya semua aktivitas produksi, yang memiliki titik-titik dan potensi bahayadi dalamnya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.Salah satu perusahaan yang memiliki potensi bahaya yang cukup besar adalahPT.MSSP-BA. PT.MSSP-BA adalah perusahaan yang bergerak pada pengolahankelapa sawit. PT.MSSP-BA memiliki aktivitas produksi yang cukup berat sepertipada pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goreng yang melewati beberapabagian produksi, yang mana setiap bagian produksi mempunyai karateristik yangberbeda, sehingga kekuatan fisik pekerja dalam melakukan proses produksi sangatdibutuhkan.

Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan datasekunder. Data primer didapatkan dengan melakukan pengamatan langsung kebagian produksi PT.MSSP-BA. Sedangkan data sekunder merupakan data yangdidapatkan dari pengumpulan data historis kecelakaan kerja yang terjadi padaPT.MSSP-BA tahun 20014-2015, dan data aliran produksi perusahaan. Metode yangdigunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang ditemukan adalah FailureMode and Effect Analysis dengan melakukan analisis resiko kecelakaan kerja.Potensi penyebab resiko kecelakaan kerja yang diidentifikasi pada bagian produksiyaitu operator tidak menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dansafety shoes. Nilai risk priority terbesar adalah operator tidak menggunakan safetyshoes sebesar 18.

Faktor penyebab terbesar yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerjapada bagian produksi pada PT.MSSP-BA adalah faktor manusianya sendiri denganperalatan pemicu kecelakaan kerja terbesar adalah conveyor. Alternatif perbaikanyang dapat diberikan untuk mengurangi kecelakaan kerja terulang kembali adalahmenyeimbangkan kapasitas peralatan dan mengganti peralatan yang memiliki resikokecelakaan kerja terbesar, mengefisienkan penggunaan alat pelindung diri danmewajibkan pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri (APD), dan memberikanpelatihan dan informasi yang lebih mendalam mengenai K3, serta melakukanpengawasan yang lebih ketat mengenai penerapan K3 di perusahaan denganmemberikan sangsi bagi para pekerja yang melanggar atau tidak menerapkanperaturan tersebut.

Kata kunci: failure mode and effect analysis, kecelakaan kerja, resiko

Page 5: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

ABSTRACT

Humans are the resources that are necessary to run the production processbecause without human existence production processes can not be implemented. Theneed for human resources to encourage companies to provide safety assurance forall activities they do during work for the company's activities. Safety assurance isuseful for protecting them from the risk posed by hazards in the workplace. Becausethe workplace is where did all the production activities, which have points andpotential hazards in it that can cause workplace accidents or occupational diseases.One company that has the potential for considerable danger is PT.MSSP-BA.PT.MSSP-BA is a company engaged in oil palm cultivation. PT.MSSP-BA has aproduction activity that is quite heavy as in the processing of palm oil into cookingoil that passes through some portion of production, in which every part of productionhas different characteristics, so that the physical strength of workers in theproduction process is needed.

The data collection is done by collecting primary data and secondary data.Primary data were obtained by direct observation to the production PT.MSSP-BA.While the secondary data is data obtained from historical data collection workaccident that occurred on PT.MSSP-year BA 20014-2015, and the data flow of theproduction company. The method used in solving the problems identified is theFailure Mode and Effect Analysis by analyzing the risk for accidents. Potentialcauses of workplace accidents risks identified in the production of that operator doesnot use personal protective equipment such as gloves and safety shoes. The priorityrisk value is the operator does not use safety shoes at 18.

Factors affecting the biggest cause of accidents on the production onPT.MSSP-BA is the human factor itself with hardware trigger is the largestworkplace accidents conveyor. Alternative improvements that can be given to reduceworkplace accidents happening again is to balance the capacity of the equipmentand replace equipment that has the risk of workplace accidents largest, streamlinethe use of personal protective equipment, and require workers to use personalprotective equipment (PPE), and provide training and in-depth information aboutK3, and perform a closer scrutiny of the implementation of K3 in companies withsanctions for employees who violate or not to apply these rules.

Keywords: failure mode and effect analysis, accident, risk

Page 6: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Logbook Kerja Praktek ini.

Penyusunan Logbook Kerja Praktek ini tidak akan terselesaikan tanpa

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini izinkan penulis

menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada beberapa pihak berikut ini :

1. Bapak Dicky Fatrias, Dr. Eng selaku dosen pembimbing Kerja Praktek

yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam pembuatan

Logbook Kerja Praktek ini.

2. Bapak Sadjan Silalahi selaku kepala tata usaha PT. Meridan Sejati Surya

Plantation First Resources Group atas bimbingan dan informasi yang telah

diberikan dalam penulisan Logbook ini.

3. Bapak Marwan Syarif selaku pembimbing lapangan Kerja Praktek di

perusahaan PT. Meridan Sejati Surya Plantation First Resources Group

4. Bapak Muhammad Ridwan selaku pembimbing Kerja Praktek di bagian

refinery and fractination yang telah memberikan bantuan dan bimbingan

dalam penyelesaian Logbook Kerja Praktek ini.

5. Bapak Ridwan Suta Mentari selaku pembimbing Kerja Praktek di bagian

pabrik kelapa sawit (PKS) yang telah memberikan bantuan dan bimbingan

dalam penyelesaian Logbook Kerja Praktek ini.

6. Bapak Samsul Bachri selaku pembimbing Kerja Praktek di Bagian

Laboratorium.

7. Karyawan dan karyawati PT. Meridan Sejati Surya Plantation First

Resources Group yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung

dalam penelitian ini.

8. Orangtua penulis yang tak henti-hentinya memberi do’a, motivasi serta

dukungan dalam penyelesaian Logbook ini.

Page 7: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

ii

9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu penulis dalam penyelesaian Logbook Kerja Praktek ini.

Akhir kata, harapan penulis semoga Logbook Kerja Praktek ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Padang, Mei 2016

Penulis

Page 8: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

iii

DAFTAR ISI

COVER

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek .............................................................. 1

1.2 Tujuan Kerja Praktek ........................................................................... 2

1.3 Batasan Pelaksanaan Kerja Praktek ..................................................... 2

1.4 Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek ..................................... 3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT Meridan Sejati Surya Plantation First Resources Group

Regional Riau ......................................................................................... 4

2.2 Visi dan Misi PT Meridan Sejati Surya Plantation First Resources Group

Regional Riau ......................................................................................... 6

2.3 Profil dan Manajemen Organisasi PT Meridan Sejati Surya Plantation First

Resources Group Regional Riau............................................................... 6

2.4 Tenaga Kerja ........................................................................................ 8

2.5 Departemen Produksi yang Terdapat pada PT. Meridan Sejati Surya

Plantation.............................................................................................. 9

2.5.1 Palm Oil Mill (Pabrik Kelapa Sawit)............................................... 10

2.5.2 Kernel Crushing Plant ................................................................ 13

2.5.3 Refinery Plant ............................................................................. 13

2.5.4 Fractination Plant....................................................................... 16

2.5.5 Power Plant ................................................................................. 19

2.5.6 Water Waste Treatment Plant ..................................................... 22

2.5.7 Central Laboratorium ................................................................. 23

Page 9: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

iv

BAB III PENYELESAIAN KASUS

3.1 Pendahuluan ......................................................................................... 25

3.1.1 Latar Belakang.......................................................................... 25

3.1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 28

3.1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 28

3.1.4 Batasan Masalah ....................................................................... 29

3.2 Landasan Teori..................................................................................... 29

3.2.1 Keselamatan Kerja.................................................................... 29

3.2.1.1 Unsur Keselamatan Kerja ........................................... 30

3.2.2 Kecelakaan dan Kecelakaan Kerja ........................................... 32

3.2.3 Klasifikasi Kecelakaan Kerja ................................................... 33

3.2.3.1 Berdasarkan Jenis Kecelakaan ................................... 33

3.2.3.2 Berdasarkan Penyebab Kecelakaan ............................ 33

3.2.3.3 Berdasarkan Sifat Luka dan Kelainan ........................ 34

3.2.3.4 Berdasarkan Letak Luka pada Tubuh......................... 34

3.2.4 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja ................................... 35

3.2.4.1 Penyebab Langsung.................................................... 35

3.2.4.2 Penyebab Tidak Langsung ......................................... 35

3.2.5 Pencegahan Kecelakaan Kerja.................................................. 38

3.2.6 Kerugian Terjadinya Kecelakaan Kerja.................................... 39

3.2.7 Alat Pelindung Diri (APD) ....................................................... 40

3.2.8 Resiko ....................................................................................... 41

3.2.9 Metode FMEA (Failure Mode & Effect Analysis) ................... 42

3.2.9.1 Menentukan Severity, Occurrence, Detection,

dan RPN...................................................................... 43

3.2.10 Fishbone Diagram .................................................................... 45

3.3 Metodologi Penelitian .......................................................................... 45

3.3.1 Studi Lapangan ......................................................................... 47

3.3.2 Studi Literatur........................................................................... 47

3.3.3 Pengumpulan Data.................................................................... 47

3.3.4 Pengolahan Data ....................................................................... 47

3.3.5 Analisis ..................................................................................... 48

3.3.6 Penutup ..................................................................................... 48

Page 10: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

v

3.4 Penyelesaian Masalah .......................................................................... 48

3.4.1.1 Aliran Produksi........................................................... 48

3.4.1.2 Data Kecelakaan Kerja ............................................... 51 46

3.4.2 Pengolahan Data ....................................................................... 51

3.4.2.1 Identifikasi Potensi Penyebab Resiko Kecelakaan

Kerja ........................................................................... 51

3.4.2.2 Melakukan Penilaian Resiko Dominan

(Risk Priority) ............................................................. 54

3.4.2.3 Menentukan Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja....... 55

3.4.2.3 Memberikan Alternatif Perbaikan .............................. 59

3.5 Analisis................................................................................................. 60

3.5.1 Analisis Resiko Kecelakaan Kerja dan Upaya Perbaikan

dengan Pendekatan FMEA ....................................................... 60

3.5.1.1 Engineering Control ..................................................... 60

3.5.1.2 Administrative Control ................................................. 61

3.6 Penutup ................................................................................................. 62

3.6.1 Kesimpulan ............................................................................... 62

3.6.2 Saran ......................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rating Severity .......................................................................................... 44

Tabel 3.2 Rating Occurence ...................................................................................... 44

Tabel 3.3 Rating Detection........................................................................................ 45

Tabel 3.4 Data Kecelakaan Kerja.............................................................................. 52

Tabel 3.5 Data Peralatan Pemicu Kecelakaan Kerja ................................................. 53

Tabel 3.6 Identifikasi Potensi Penyebab Resiko Kecelakaan Kerja.......................... 53

Tabel 3.6 Nilai Severity, Occurrence, Detection....................................................... 55

Page 12: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 General Layout PT. MSSP-BA Bangsal Aceh........................................... 5

Gambar 2.2 Kantor Pusat Perusahaan PT. MSSP-BA First Resources Group Regional

Riau ................................................................................................................ 7

Gambar 2,3 Kantor pusat pabrik PT. MSSP-BA First Resources Group Regional Riau... 7

Gambar 2.4 Logo PT. MSSP-BA First Resources Group Regional Riau.......................... 8

Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT. MSSP-BA Bangsal Aceh......................................... 9

Gambar 2.6 Flowchart Pabrik Kelapa Sawit PT. MSSP-BA................................... 11

Gambar 2.7 Pabrik Kelapa Sawit PT. MSSP-BA .................................................... 12

Gambar 2.8 Kernel Crushing Plant PT. MSSP-BA ...................................................... 14

Gambar 2.9 Kernel Crushing Plant PT. MSSP-BA ...................................................... 14

Gambar 2.10 Flowchart Produksi Refinery dan Fractination Plant ................................. 20

Gambar 2.11 Refinery dan Fractination Plant ............................................................... 21

Gambar 2.12 Power Plant PT. MSSP-BA ..................................................................... 21

Gambar 2.13 Waste Water Treatment Plant .................................................................. 23

Gambar 2.14 Central Laboratorium.............................................................................. 24

Gambar 3.1 Penyebab Kecelakaan Kerja ................................................................. 35

Gambar 3.2 Flowchart Metodologi Penelitian......................................................... 46

Gambar 3.3 Diagram Aliran Produksi TBS menjadi CPO pada PT. MSSP-BA ..... 49

Gambar 3.4 Diagram Alir Produksi CPO menjadi RBDPO, Olein dan Sterin pada

PT. MSSP-BA ...................................................................................... 50

Gambar 3.5 Data Kecelakaan Kerja ......................................................................... 52

Gambar 3.6 Fishbone Diagram Kecelakaan Kerja Terluka pada Tangan ............... 56

Gambar 3.7 Fishbone Diagram Kecelakaan Kerja Terluka pada Kaki ................... 56

Gambar 3.8 Fishbone Diagram Kecelakaan Kerja Terjatuh.................................... 57

Page 13: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Logbook Kerja Praktek

Lampiran B Data Kecelakaan Kerja dari tahun 2014-2015 pada PT. Meridan

Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Lampiran C Daftar Kehadiran Seminar Kerja Praktek

Lampiran D Bimbingan Kerja Praktek

Page 14: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang penjelasan mengenai pelaksanaan Kerja Praktek

yang terdiri dari latar belakang dari Kerja Praktek, tujuan yang ingin dicapai dari

pelaksanaan Kerja Praktek, batasan-batasan dalam pelaksanaan Kerja Praktek, serta

sistematika penulisan dari laporan Kerja Praktek.

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah industri

manufaktur cukup banyak di dunia. Perkembangan industri manufaktur di Indonesia

pun bisa dibilang cukup baik. Perkembangan suatu industri juga tidak terlepas dari

sistem manajemen sumber daya manusia yang baik, sistem produksi yang baik,

sistem informasi yang bagus, sistem kerja yang baik dan sistem manajemen

keuangan yang baik serta menguntungkan bagi perusahaan.

Sumber daya manusia ini berpengaruh besar terhadap kinerja perusahaan

terhadap kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Sumber daya yang

diinginkan perusahaan saat ini yaitu sumber daya manusia yang mampu memberikan

dan menghadirkan sistem kerja yang baik, serta memperbaiki sistem kerja dengan

inovasi inovasi yang secara terus menerus ke arah yang lebih baik. Sumber daya

manusia bisa didapatkan dari mahasiswa yang telah dibekali disiplin ilmu sesuai

dengan bidangnya masing-masing salah satunya pada mahasiswa Teknik Industri.

Disiplin ilmu yang diberikan kepada mahasiswa mengenai keilmuan Teknik

Industri meliputi sistem perbaikan kerja, perancangan suatu produk, sistem

informasi, manajemen keuangan dan pemasarannya. Untuk mengaplikasikan disiplin

ilmu tersebut maka dilakukan Kerja Praktek yang bertujuan agar mahasiswa lebih

mengenal mengenai dunia kerja serta dapat mengidentifikasi dan menganalisis serta

dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di dunia kerja melalui disiplin ilmu

Teknik Industri.

Page 15: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

2

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah

sebagai berikut :

1. Memahami dan mengenal gambaran umum dari perusahaan PT. Meridan

Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh, yang meliputi sejarah perusahaan,

badan hukum, struktur organisasi, core business, dan skala perusahaan.

2. Memahami dan mengenal tahapan-tahapan proses produksi yang berlangsung

dalam perusahaan dan sistem kerja pada perusahaan PT. Meridan Sejati Surya

Plantation Bangsal Aceh.

3. Mampu mengidentifikasi, menganalisis dan mengaplikasikan keilmuan

Teknik Industri dalam penyelesaian masalah yang ada pada salah satu divisi

atau unit kerja.

1.3 Batas Pelaksanaan Kerja Praktek

Batasan-batasan dalam pelaksaan Kerja Praktek adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa telah mengambil dan mengikuti mata kuliah dari semester 1

sampai dengan semester 5.

2. Beban SKS yang telah diambil bejumlah 90 sks.

3. Kerja Praktek dilaksanakan di perusahaan yang memiliki badan hukum.

4. Perusahaan tempat dilaksanakan KP berskala menengah dan besar.

5. Pelaksanaan Kerja Praktek pada PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal

Aceh yang difokuskan pada bagian produksi perusahaan.

6. Jangka waktu pelaksanaan Kerja Praktek dilaksanakan selama satu bulan

yaitu dari tanggal 21 desember 2015 – 21 Januari 2016.

Page 16: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

3

1.4 Sistematika Penulisan Laporan Kerja Praktek

Penulisan laporan Kerja Praktek dilakukan atas empat bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang penjelasan mengenai pelaksanaan Kerja Praktek

yang terdiri dari latar belakang dari Kerja Praktek, tujuan yang ingin

dicapai dari pelaksanaan Kerja Praktek, batasan-batasan dalam

pelaksanaan Kerja Praktek, serta sistematika penulisan dari laporan Kerja

Praktek.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum perusahaan tampat pelaksanaan

Kerja Praktek yang meliputi sejarah, visi dan misi perusahaan, profil dan

manajemen organisasi, jumlah tenaga kerja serta departemen-departemen

yang ada dalam tahapan proses produksi perusahaan.

BAB 3 PENYELESAIAN KASUS

Bab ini berisikan tentang proses penyelesaian kasus atau masalah yang

diangkat dalam pelaksanaan Kerja Praktek yang terdiri dari latar belakang,

perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, landasan teori,

metodologi penelitian, penyelesaian kasus, serta Analisis, Kesimpulan dan

Saran.

Page 17: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum perusahaan tampat pelaksanaan

Kerja Praktek yang meliputi sejarah, visi dan misi perusahaan, profil dan manajemen

organisasi, jumlah tenaga kerja serta departemen-departemen yang ada dalam

tahapan proses produksi perusahaan.

2.1 Sejarah Singkat PT Meridan Sejati Surya Plantation First Resources

Group Regional Riau

PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh (PT.MSSP-BA) adalah

perusahaan yang bergerak pada pengolahan kelapa sawit. PT. MSSP-BA saat ini

berada di bawah bendera First Resources Group. Sebelumnya berada di bawah

Surya Dumai Group, kemudian berdiri sendiri di bawah Ciliandra Perkasa Group.

PT. MSSP-BA berada di kawasan industri First Resources di Bangsal Aceh dan

merupakan pabrik pertama kali mulai beroperasi. PT. MSSP-BA adalah perusahaan

yang bergerak pada pengolahan kelapa sawit. Luas wilayah keseluruhan perusahaan

adalah 42 ha yang terdiri dari Pabrik Kelapa Sawit, Refinery beserta produk

turunannya yang dikenal dengan PT. MSSP-BA.

Pabrik pengolahan kelapa sawit PT. MSSP-BA pertama kali didirikan pada

bulan april tahun 2010 dan mulai beroperasi 1 Mei 2012 No. Registrasi 200415931

juga memenuhi persyaratan ISO 9001 pada sistem manajemen mutu dan ISO 14001

pada sistem manajemen lingkungan (Frist Resources), dengan kapasitas olah pabrik

45 ton/jam, yang menggunakan sistem vertical sterilizer. PKS PT.Meridan

Sejatisurya Plantation menerima buah dari PT.Priatama Riau (PT.PTR) yang

berlokasi di pulau Rupat, selain itu juga membeli bahan baku kelapa sawit dari

masyarakat.

PT. MSSP-BA terletak di kelurahan Bangsal Aceh, kecamatan Sungai

Sembilan, Dumai Provinsi Riau. Letaknya di pesisir barat Dumai sehingga dapat

memiliki dan membangun dermaga sendiri guna untuk memudahkan Export CPO.

Page 18: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

5

PT. MSSP-BA terletak di daerah perkampungan penduduk dan di depan pabrik

terdapat perumahan karyawan yang dikhususkan hanya untuk karyawan staff.

Dipilihnya kota Dumai di kelurahan Bangsal Aceh sebagai lokasi pabrik disebabkan

beberapa faktor yang menguntungkan yaitu :

1. Terletak di tepi pantai (Selat Rupat) yang memiliki perairan tenang dan luas

sehingga dapat dikunjungi oleh kapal-kapal berat dan supertanker serta

merupakan persimpangan lalu lintas barat ke timur.

2. Letaknya berdekatan dengan pabrik-pabrik lainnya, sehingga mudah

dijangkau dan mudah diketahui.

3. Daerah Dumai merupakan daerah daratan rendah dan cukup stabil sehingga

aman untuk mendirikan dan memperluas pabrik di kemudian hari. Daerah

Dumai masih memiliki banyak hutan-hutan sehingga memungkinkan

perluasan daerah maupun pengembangan pabrik.

4. Kota Dumai termasuk daerah dengan kepadatan penduduk rendah sehingga

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam program pemerataan

penyebaran penduduk.

General Layout PT. MSSP-BA dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 General Layout PT. MSSP-BA (sumber : data perusahaan PT. MSSP-

BA)

Page 19: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

6

2.2 Visi dan Misi PT Meridan Sejati Surya Plantation First Resources

Group Regional Riau

Adapun Visi dan Misi dari PT. MSSP-BA adalah sebagai berikut :

Visi :

“Menjadi perusahaan agribisnis terbaik dan inovatif dengan pertumbuhan yang

berkelanjutan dan standar internasional.”

Misi :

1. Meningkatkan kualitas, pertumbuhan dan profesionalisme untuk

meningkatkan nilai pemegang saham.

2. Menjadi perusahaan pilihan karyawan yang memiliki tim berkinerja tinggi

untuk menunujang keunggulan bisnis

3. Berjuang untuk menjadi organisasi yang efektif dan inovatif yang nilai

produktivitasnya bernilai tinggi.

4. Menjadi perusahaan yang bertanggungjawab terhadap lingkungan dan sosial.

2.3 Profil dan Manajemen Organisasi PT Meridan Sejati Surya Plantation

First Resources Group Regional Riau

PT. MSSP-BA saat ini berada di bawah bendera First Resources Group.

Sebelumnya berada di bawah Surya Dumai Group, kemudian berdiri sendiri di

bawah Ciliandra Perkasa Group. Mulai beroperasi sejak tahun 1992 yang bergerak

dalam usaha budi daya Kelapa Sawit sampai dengan proses Crude Palm Oil beserta

turunannya, (Up Stream s/d Down Stream) Sekarang ini ada 18 perusahaan

perkebunan yang bergabung dalam First Resources Group Regional Riau dengan 11

Pabrik Pengolahan Minyak Kelapa Sawit dan 1 Pabrik Refinery & Fraksinasi dan 1

Biodiesel yang kesemuanya berada di Propinsi Riau

` Foto-foto berikut merupakan foto kantor pusat dan lambang perusahaan PT.

MSSP-BA First Resources Group Regional Riau

Page 20: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

7

Gambar 2.2 Kantor Pusat Perusahaan PT Meridan Sejati Surya Plantation First

Resources Group Regional Riau

Gambar 2.3 Kantor pusat pabrik PT. MSSP-BA First Resources Group Regional

Riau

Page 21: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

8

Gambar 2.4 Logo PT Meridan Sejati Surya Plantation First Resources Group

Regional Riau

Berdasarkan rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diaktakan pada

akta Notaris Ira Widya Sari Juwono, SH Nomor 2 tanggal 8 Maret 1999, susunan

Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan sebagai berikut:

a. Dewan Komisaris

1) Komisaris Utama : Martias

2) Komisaris : Nurhandy

3) Komisaris : Meryani

4) Komisaris : Bambang Ari Priambodo

Sedangkan susunan Direksi adalah sebagai berikut :

b. Direktur Utama : Sifan Triyono

1) Direktur : Wirastuty Fangiono

2) Direktor : Sucitho

Struktur organisasi PT. MSSP-BA dapat dilihat pada gambar 2.5.

2.4 Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja di PT. MSSP-BA, Dumai sampai dengan bulan

Desember 2015 berjumlah 322 orang, dan 80 % dari karyawan tersebut merupakan

warga Dumai. Struktur organisasi PT. MSSP-BA dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Page 22: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

9

Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT. MSSP-BA

2.5 Departemen Produksi yang Terdapat pada PT. Meridan Sejati Surya

Plantation

Departement produksi yang digunakan sebagai penunjang dalam proses

produksi, antara lain :

1. Palm Oil Mill atau Pabrik Kelapa Sawit.

2. Kernel Crushing Plant.

3. Refenery & Fraksinasi.

4. Power Plant.

5. Water Treatment Plant.

6. Waste Water Treatment Plant.

7. Central Laboratorium.

8. Pelabuhan.

9. Central Office.

10. Perumahan dan Sarana Ibadah.

Page 23: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

10

2.5.1 Palm Oil Mill (Pabrik Kelapa Sawit)

Palm Oil Mill adalah pabrik yang mengolah tandan buah segar (Fresh Fruit

Bunch) menjadi Minyak Sawit Mentah (Crude Palm Oil). Selain memproduksi CPO,

pabrik ini juga menghasilkan biji kelapa berupa inti (Kernel) untuk di proses menjadi

minyak kernel (Palm Kernel Oil) pada pabrik pengolahan yang berbeda (Kernel

Crushing Plant). Produk jadi dari CPO adalah : Mentega, Minyak Goreng, Sabun,

Industri Farmasi (Vitamin A), Pelumas (pembuatan lembaran baja), Lilin, dan lain

sebagainya. Sedangkan Minyak inti sawit sebagai bahan baku, produk jadinya adalah

Sabun, Minyak Goreng, Kosmetik, dll.

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) pada PT. MSSP-BA mneghasilkan produksi

dengan kapasitas 45 ton Tandan Buah Segar (TBS) per hour. PKS merupakam unit

pengolahan paling hulu dalam indutri pengolahan kelapa sawit dan merupakan titik

kritis dalam alur hidup ekonomi buah kelapa sawit khususnya dan industri kelapa

sawit pada umumnya. PKS merupakan salah satu faktor kunci sukses pembangunan

industri perkebunan kelapa sawit. PKS tersusun atas unit-unit proses yang

memanfaatkan kombinasi perlakuan mekanis, fisik, dan kimia. Parameter penting

produksi seperti efisiensi ekstraksi, rendemen, kualitas produk sangat penting

peranan nya dalam menjamin daya saing industri perkebunan kelapa sawit dibanding

industri minyak nabati lainnya.

Folwchart proses produksi pada departemen Pabrik Kelapa Sawit PT. MSSP-

BA dapat dilihat pada Gambar 2.6. Pabrik Kelapa Sawit pada PT. MSSP-BA dapat

dilihat pada Gambar 2.7.

Proses alur produksi yang dilakukan oleh Pabrik Kelapa Sawit pada PT.

MSSP-BA adalah dimulai dari melakukan penerimaan TBS yang merupakan bahan

baku utama pengolahan. TBS tersebut diangkut dengan menggunakan truck dibawa

ke bagian penerimaan TBS yaitu peron yang merupakan stasiun Sortasi. Sebelumnya

truck yang membawa TBS tersebut ditimbang di jembatan penimbang (Weight

Bridge).

Page 24: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

11

Gambar 2.6 Flowchart Pabrik Kelapa Sawit PT. MSSP-BA

Page 25: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

12

Gambar 2.7 Pabrik Kelapa Sawit PT. MSSP-BA

Proses berikutnya TBS yang dibawa oleh truck pengangkut dipindahkan ke

peron atau ke tempat penampungan sementara (Un Loading Ramp). Pada Un

Loading Ramp ini dilakukan sortir buah yang bertujuan untuk :

a. Membedakan mana TBS yang kualitas bagus dengan TBS yang kualitas

buruk (busuk).

b. Tempat penampungan sementara sebelum diolah.

c. Untuk pengawasan terhadap kandungan minyak, kehilangan minyak dalam

proses pengolahan dan Asam Lemak Bebas (ALB) dari TBS tersebut.

Selanjtnya buah dibawa ke stasiun perebusan. Untuk memperoleh hasil yang

semaksimal mungkin maka perlu diperhatikan cara perebusan. Adapun cara

perebusan yang dipakai adalah dengan cara sistem perebusan dua puncak. Buah hasil

rebusan dikeluarkan dari dalam sterilizer dengan menggunakan motoran augher dan

as beraker menuju ke Stasiun Penebahan dengan menggunakan conveyor dibawah

sterilizer dan diteruskan oleh Conveyor menuju distribusi conveyor untuk dibagikan

ke mesin penebahan. Penuangan buah hasil rebusan inti harus benar dijaga agar

penebahan tidak kelebihan kapasitas sehingga mengurangi efektifitas pemipilan serta

kehilangan minyak dalaman kosong tandan kosong tinggi.

Proses berikutnya yaitu stasiun pengempaan dimana stasiun pengempaan

terjadi pengambilan minyak dari pericarp dilakukan dengan jalan melumat dan

Page 26: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

13

mengempa. Pelumatan dilakukan dalam Digester sedangkan pengempaan dilakukan

didalam Screw Press. Proses yang dilakukan seperti pelumatan dan pengempaan.

Kemudian ke stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station), minyak kelapa sawit

kasar (Crude Oil) yang berasal dari stasiun pengempaan masih banyak mengandung

kotoran dar daging buah, seperti : lumpur, air, dan sebagainya. Keadaan ini

menyebabkan penurunan mutu CPO yang dihasilkan sehingga sulit dipasarkan untuk

mendapatkan CPO yang memenuhi standart jual, baik lokal maupun ekspor maka

perlu dilakukan pemurnian CPO tersebut.

2.5.2 Kernel Crushing Plant

Kernel Crushing Plant (KCP) merupakan pabrik pengolahan palm kernel

yang dihasilkan oleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS) pada PT. MSSP-BA , dimana

produk yang dihasilkan berupa Palm Kernel Oil (PKO). KCP pada PT. MSSP-BA

memiliki kapasitas sebesar 350 ton kernel/ jam.

Kernel Crushing Plant PT. MSSP-BA dapat dilihat pada Gambar 2.8 dan

Gambar 2.9.

2.5.3 Refinery Plant

Proses refinery adalah proses pemurnian minyak nabati secara fisika untuk

mengurangi atau menghilangkan pengotor yang larut dan yang tidak larut dalam

minyak nabati dengan tahapan proses preheating, degumming, bleaching dan

deodorizing untuk menghasilkan produk RBDPO sesuai dengan spesifikasi yang

diterima standar umum kualitas.

Proses dari masing-masing proses refinery dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tahapan Preheating

Pertama-tama bahan yang digunakan adalah crude palm oil (CPO) dari tangki

penyimpanan CPO (storage tank). Temperatur inisial CPO adalah 400– 650 oC.

Umpan CPO dialirkan melalui strainer yang berfungsi sebagai filter bahan-bahan

padat yang terdapat dalam minyak, kemudian dialirkan melalui system pengembalian

panas (heat recovery system) berupa plate heat exchanger dengan heat transfer dari

RBDPO dan target temperatur 1050 oC.

Page 27: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

14

Gambar 2.8 Kernel Crushing Plant PT. MSSP-BA

Gambar 2.9 Kernel Crushing Plant PT. MSSP-BA

Page 28: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

15

2. Tahapan Degumming

Proses degumming dilakukan apabila umpan yang telah dipanaskan dialirkan

ke mixer dynamix dan ditambahkan phosphoric acid 0.040%(0.35-0.45 kg/ton),

kemudian dialirkan ke mixer static dengan pengadukan secara intensif untuk

mempresipitasi gum (getah) pada CPO. Presipitasi gum akan meringankan proses

filtrasi dan mencegah pembentukan scala dalam deodorize dan panas permukaan.

Kemudian ditambahkan citric acid dengan kadar 150 ppm yang berfungsi sebagai

anti oksidan.

3. Tahapan Bleaching

Proses bleaching atau pemucatan bertujuan untuk menghilangkan beberapa

impuritas yang tidak diinginkan (semua pigment, trace metals, produk oksidasi) dari

CPO dan akan memperbaiki rasa asli, bau akhir dan kestabilan oksidasi produk.

Tahap proses filtrasi pada filter Niagara sebagai berikut :

a. Vacuum, tangki Niagara filter divakum untuk menghilangkan udara.

b. Filling, slurry dipompakan kedalam tangki filter Niagara.

c. Coating,pelapisan pada lembaran filter Niagara dengan sirkulasi sampai

minyak yang dihasilkan jernih dari partikel bleaching earth.

d. Filtration, proses penyaringan minyak dari partikel partikel bleaching earth.

e. Circulation, tahap proses jika buffer tank penuh.

f. Emptying, pengosongan filter Niagara setelah beberap menit beroperasi.

g. Full Empty, pengosongan lebih lanjut.

h. Cake Drying, pengeringan bleaching earth yang terperangkap pada filter dari

minyak.

i. Post Emptying, pengosongan minyak selesei.

j. Venting, pengurangan vakum dengan membuka ventilasi filter Niagara.

k. Discharge, bleaching earth yang terperangkap dibuang dalam bentuk spent

earth.

Minyak atau Bleached Palm Oil (BPO) dari hasil filtrasi pada filter Niagara

dialirkan melalui filter cricket yang berfungsi sebagai filter perangkap bleaching

eartgh yang lolos setelah proses pada filter niagara. Kemudian minyak dialirkan ke

tangki buffer (BPO tank) sebagai storage sementara sebelum proses lebih lanjut.

Adanya bleacing earth pada minyak dapat mencemari deodorize, mengurangi

stabilitas oksidasi dari produk minyak dan berlaku sebagai katalis untuk aktifitas

Page 29: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

16

dimerizaition dan polimerisasi, karena itu beberapa koreksi dapat diambil

secepatnya.

4. Tahapan Deodorizing

Minyak dari Tangki BPO dipompakan melalui rangkaian system

pengembalian panas dengan heat transfer dari steam untuk menaikan temperature

minyak dari 110 – 135 oC. Kemudian dilakukan penyaringan kembali dengan filter

Catriedge untuk menjamin bahwa tidak ada partikel–partikel yang lolos agar proses

Deodorizing berjalan lancar. Refnery plant pada PT. Meridan Sejati Surya Plantation

menghasilkan produksi RBDPO sebesar 94,5%, PFAD sebesar 5%, dan LOSS

sebesar 0,5%.

2.5.4 Fractination Plant

Faksinasi adalah metode fisik dengan menggunakan sifat kristalisasi dari

trigliserida untuk memisahkan campuran menjadi leleh rendah fraksi cair dan lebur

tinggi fraksi cair. Ada tiga jenis fraksinasi: fraksinasi kering, fraksinasi deterjen, dan

fraksinasi pelarut. Dua komponen yang dihasilkan dari fraksinasi minyak kelapa

sawit adalah minyak goring (olein / minyak cair) dan stearin sawit (bentuk padat).

Ada dua tahap proses pada fraksinasi kering yaitu :

1. Kristalisasi

Proses kristalisasi yaitu proses yang dilakukan pada media kristalizer dengan

cara pemanasan RBDPO pada temperatur titik lebur kemudian didinginkan secara

perlahan hingga temperatur leleh rendah sesuai dengan spesifikasi yang daharapkan

sambil diaduk hingga terbentuk butiran butiran kristal. Media kristalizer dilengkapi

dengan coil water yang berfungsi sebagai pendingin dan agitator yang berfungsi

sebagai pengaduk. Terdiri dari tahap proses sebagai berikut:

a. Heating

RBDPO dari storage tank dipompakan melewati sistem perpindahan panas

(heat exchanger) dengan heat transfernya menggunakan steam untuk mendapakan

temparatur 65 oC. Sebagai temperatur ideal untuk mencairkan kristal-kristal yang

masih terdapat dalam minyak pada proses sebelumnya.

Page 30: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

17

b. Filling

RBDPO yang keluar dari heat exchanger dialirkan ke dalam tanki kristalizer.

Proses filling RBDPO berhenti jika level RBDPO dalam tangki kristalizer mencapai

97% dari kapasitas tangki.

c. Cooling / Fast Cooling

RBDPO dalam tangki kristalizer didinginkan dengan menggunakan air dari

cooling tower yang dialirkan melalui coil water yang terdapat dalam tangki

kristalizer. Temperatur air cooling tower yang digunakan adalah 28 – 32 oC.

d. Chilling / Slow Cooling

Setelah temperatur air cooling mencapai 34 0C, maka air dari cooling tower

digantikan dengan air dari chiller water dengan temperature 15 oC. Pada saat ini

temperatur RBDPO mencapai 42 - 45 oC. Setelah proses pendinginan berlanjut dan

temperatur RBDPO mencapai 38 oC dan temperatur air pada coil water 30 oC,

putaran agitator diubah ke low speed yaitu disetting pada putaran 35 Hz, yang

bertujuan untuk persiapan pembentukan kristal dan agar kristal tidak rusak akibat

putaran cepat. Pada temperatur RBDPO mencapai 32 oC proses pembentukan Kristal

dimulai (crystal time). Pada pembentukan kristal ini harus dikontrol dari grafik yang

ada dengan mempertahankan selisih temperature RBDPO dengan temperature air

tidak lebih dari 20 oC. Jika ada over shoot atau temperatur RBDPO mengalami

kenaikan maka segera lakukan tindakan untuk menurunkan temperaturnya agar

kristal yang terbentuk tidak pecah atau berukuran kecil. Jika Kristal dengan ukuran

kecil maka dapat lolos pada membran dalam proses filtrasi dan menurunkan kualitas

produk.

2. Proses Filter Press

Tahap operasi pada filter press sebagai berikut :

a. Tahap Closing

Tahap ini adalah operasi penutup atau perapatan plate–plate agar pada saat

perlakuan pemompaan bahan olahan ke filter press tidak terjadi kebocoran kebagian

sisi samping dan bawah dari pada plate. Penutupan filter ini dilakukan oleh main

hydroulik yang berada diujung dari filter press dengan cara system hydroulik.

b. Feeding

Tahap ini adalah tahap penyuplaian bahan olahan dari kristalizer yang telah

mengandung butiran Kristal melalui pompa sampai batas tekanan yang telah

ditentukan. Tekanan yang ditentukan adalah 2 bar. Dua bar ini dianggap telah

Page 31: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

18

menyuplai bahan olahan khusus bentuk butiran disemua area dari pada filter cloth

dan ketebalan celah plate. Pada tahap ini sebagian fraksi cair lewat melalui pori- pori

filter cloth menuju tanki penampungan.

c. Pengepresan

Tahap ini adalah tahap pemberian tekanan pada bidang plate. Sehingga plate

menekan kearah masing–masing celah plate sehingga butiran–butiran Kristal yang

terperangkap pada celah plate tadi terkekan yang mengakibatkan cairan yang masih

terkandung pada bahan olahan keluar dari komposisi butiran sampai cairan dianggap

benar–benar habis sehingga butiran tadi menjadi bentuk lempengan fraksi padat.

d. Pembersihan Line Feeding Late

Tahap pembersihan line feeding ini dimaksudkan adalah untuk pembersihan

butiran Kristal. Pada bagian plate yang tidak terkena penekanan pada saat tahap

squeezing. Hal ini dilakukan dengan cara pemberian udara bertekanan melalui ujung

line feeding plate yang akan dikembalikan ke pangkal line feeding filter press. Tahap

ini dilakukan agar jumlah cairan pada fraksi padat dilakukan maka fraksi cair akan

turut jauh bersama fraksi padat ke tangki penampungan fraksi padat.

e. Tahap Pemberian Udara Bertekanan Keseluruhan Area Butiran Kristal pada

Plate

Tahap ini adalah akhir pengurangan kandungan fraksi cair pada butiran

Kristal yang telah ditekan sehingga kandungan fraksi cair sangat sedikit pada fraksi

padat yang dihasilkan. Hal ini dilakukan agar cake stearine yang dihasilkan agar

benar–benar kering dari kandungan Kristal fraksi cair.

f. Preassure Release

Preassure Release adalah tahap proses pelepasan tekanan agar main cilynder

bisa terbuka karena sudah tidak ada tekanan lagi.

g. Main Cylinder Open

Tahap ini adalah tahap pembukaan plate.

h. Bomb Door Open Delay

Tahap ini adalah tahap penurunan talam pengaman RBDPO yang menetas

agar tidak masuk kebak penampungan steraine atau RPS.

i. Tahap Pembukaan/Pemisahan Plate–Plate

Tahap ini adalah tahap dimana dilakukannya penarikan plate–plate sehingga

terjadi peregangan plate yang mengakibatkan adanya celah–celah antara plate. Pada

saat ini butiran Kristal yang telah berbentuk lempengan akan berjatuhkan kemudian

Page 32: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

19

penampungan. Lempengan stearine akan dicairkan dengan coil pemanas dan

seterusnya dipompa untuk ditransfer ke storage tank.

j. Tahap Pembersihan Filter Cloth

Tahap ini adalah proses pembersihan filter cloth dari butiran atau cake yang

masing melekat pada filter cloth dengan cara melakukan siskulasi minyak pada

temperature 600C dalam total Waktu +40 menit. Waktu perlakuan ini dilakukan

sesuai kondisi dari filter cloth. Normalnya dilakukan setiap 30 kali penyaringan.

Flowchart produksi Refinery dan Fractination Plant dapat dilihat pada

Gambar 2.10. Refinery dan Fractination Plant PT. Meridan Sejati Surya Plantation

dapat dilihat pada Gambar 2.11.

2.5.5 Power Plant

Power Plant pada PT Meridan Sejati Surya Plantation berfungsi sebagai

pabrik yang digunakan untuk membangkitkan sumber energi yang bahan utamanya

berasal dari fiber-fiber kelapa sawit yang telah diolah di PKS dan nat yang juga

diolah oleh PKS dan dikirim ke Power Plant. Penunjang kegiatan pabrik untuk

membangkitkan energi baik itu energi listrik maupun energi lainnya digunakan alat-

alat sebegai berikut

1. Boiler Mech (Shell firing type) with capacity of 40 tons.

2. Shandong turbine with capacity of 6 MW.

3. Genset Caterpillar with cap 1 MW x 3 unit.

4. Boiler Meckanzie with capacity of 30 tons X 2 Unit.

5. Water Treatment Plant.

Power Plant PT Meridan Sejati Surya Plantation dapat dilihat pada Gambar

2.12.

Page 33: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

20

Gambar 2.10 Flowchart Produksi Refinery dan Fractination Plant

Page 34: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

21

Gambar 2.11 Refinery dan Fractination Plant

Gambar 2.12 Power Plant PT Meridan Sejati Surya Plantation

Page 35: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

22

2.5.6 Water Waste Treatment Plant

Waste water treatment plant merupakan pengolahan air limbah dengan

bantuan peralatan misalnya dilakukan dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah

(IPAL) yang mengarah kepada pengolahan yang bersifat mekanis maupun kimiawi

yang mengikutsertakan pemurnian air, baik suspensi organik maupun anorganiknya.

Waste water treatment plant menjadi suatu alternatif untuk menghilangkan

kandungan-kandungan zat berbahaya yang terdapat pada air limbah sehingga

pelepasan air limbah tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Beberapa metode yang digunakan dalam penerapan waste water treatment plant

yaitu:

1. Prapembenahan (preliminary treatment) merupakan proses penghancuran

sampah padat dalam bentuk partikel besar untuk mencegah kerusakan pada

peralatan yang digunakan.

2. Pembenahan pendahuluan (priamary treatment) merupakan proses

penghancuran suspensi padat.

3. Pembenahan kedua (secondary treatment) merupakan proses penghapusan

kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh mikroba.

4. Pembenahan ketiga (tertiary treatment) merupakan proses pemurnian air dari

kandungan zat-zat anorgnik seperti posfor dan zat-zat lainnya.

5. Pembenahan padatan merupakan proses pengumpulan, stabilisasi, dan proses

pengeluaran padatan.

Kapasitas pembuangan yang dapat dikerjakan oleh waste water treatment

plant yaitu capacity palm oil sebesar 30 Ton/hour dan capacity refinery sebesar 16,6

Ton/hour. Waste water treatment plant PT. Meridan Sejati Surya Plantation dapat

dilihat pada Gambar 2.13.

Page 36: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

23

Gambar 2.13 Waste Water Treatment Plant

2.5.7 Central Laboratorium

Laboratorium pada PT Meridan Sejati Surya Plantation berguna untuk

melakukan analisa terhadap produk yang dihasilkan dari tandan buah segar (TBS)

dari beberapa plant yang terdapat pada PT Meridan Sejati Surya Plantation yaitu

berupa CPO, BPO, RBDPO, PFAD, Olein, Stearin yang dikirim oleh Refinery dan

Fractination plant pada setiap jamnya. Pabrik Kelapa Sawit akan mengirim hasil

produksi berupa CPO dan inti cangkang (kernel), dan pendukung proses pengolahan

seperti air limbah produksi.

Central Laboratorium pada PT Meridan Sejati Surya Plantation dapat dilihat

pada Gambar 2.14.

Page 37: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

24

Gambar 2.14 Central Laboratorium

Page 38: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

BAB III

PENYELESAIAN KASUS

Bab ini berisikan tentang proses penyelesaian kasus atau masalah yang

diangkat dalam pelaksanaan Kerja Praktek yang terdiri dari latar belakang,

perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, landasan teori, metodologi

penelitian, penyelesaian kasus, serta Analisis, Kesimpulan dan Saran.

3.1 Pendahuluan

Pendahuluan pada bab penyelesaian kasus menjelaskan mengenai latar

belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan batasan masalah dari penelitian

yang dilakukan pada PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh (PT.MSSP-

BA).

3.1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk menjalankan

proses produksi sebab tanpa adanya manusia proses produksi tidak dapat terlaksana.

Kebutuhan akan sumber daya manusia ini mendorong perusahaan untuk memberikan

jaminan keselamatan kerja terhadap segala aktivitas yang mereka lakukan selama

bekerja demi kelancaran aktivitas perusahaan. Jaminan keselamatan kerja tersebut

berguna untuk melindungi mereka dari resiko yang ditimbulkan oleh bahaya-bahaya

yang ada di tempat kerja. Sebab tempat kerja merupakan tempat dilakukannya semua

aktivitas produksi, yang memiliki titik-titik dan potensi bahaya di dalamnya yang

dapat menimbulkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.

Salah satu perusahaan yang memiliki potensi bahaya yang cukup besar adalah

PT.MSSP-BA. PT.MSSP-BA adalah perusahaan yang bergerak pada pengolahan

kelapa sawit. PT.MSSP-BA memiliki aktivitas produksi yang cukup berat seperti

pada pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goreng yang melewati beberapa

bagian produksi, yang mana setiap bagian produksi mempunyai karateristik yang

Page 39: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

26

berbeda, sehingga kekuatan fisik pekerja dalam melakukan proses produksi sangat

dibutuhkan.

Berdasarkan aktivitas proses produksi tersebut diketahui bahwa semua

aktivitas yang dilakukan para pekerja berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja,

mulai dari kecelakaan kerja ringan hingga kecelakaan kerja berat. Hal tersebut dapat

terjadi karena dipicu oleh bahaya yang timbul dari peralatan yang digunakan, mesin,

kondisi lingkungan kerja, dan lainnya.

PT.MSSP-BA memiliki 3 (tiga) bagian produksi kelapa sawit, 1 (satu)

laboratorium, 1 (satu) bagian pembangkit tenaga listrik (power plant), 1 (satu) bagian

pengolahan air bersih dan 1 (satu) bagian pengolahan limbah. Bagian produksi yang

dimiliki oleh PT.MSSP-BA terdiri dari pabrik kelapa sawit, kernel crushing plant

serta refinery dan fraksinasi. Masing-masing bagian kerja produksi tersebut memiliki

resiko kecelakaan kerja yang hampir sama.

Bagian produksi pabrik kelapa sawit (PKS) merupakan bagian produksi yang

mengolah tandan buah segar (TBS) menjadi minyak mentah kelapa sawit atau

dikenal dengan sebutan cruid palm oil (CPO). Bagian produksi PKS memiliki

beberapa unit produksi yaitu unit sortasi, sterilizer, thrresser, digester, press, sand

trap tank, cruide oil tank, vertical clarifier tank, pure oil tank, vacum dryer dan

storage tank.

Masing-masing unit produksi memiliki resiko kecelakaan kerja seperti :

1. Unit sortasi memiliki resiko kecelaakan kerja terjatuh dan terluka yang

disebabkan dari peralatan seperti alat pemindah sawit (tojok), parang dan

pisau.

2. Unit sterilizer memiliki resiko kecelakaan kerja seperti luka bakar.

3. Unit thresser memiliki resiko kecelakaan kerja seperti terjatuh dan

terjepit.

4. Unit digester memiliki resiko kecelakaan kerja terjatuh.

5. Unit press memiliki resiko kecelakaan kerja terjepit dan terjatuh.

6. Unit sand trap tank memiliki resiko kecelakaan kerja sepeti terjatuh dan

luka bakar.

7. Unit cruide oil tank memiliki resiko kecelakaan kerja seperti terjatuh.

Page 40: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

27

8. Unit vertical clarifier tank memiliki resiko kecelakaan kerja terjatuh dan

terjepit.

9. Unit pure oil tank memiliki resiko kecelakaan kerja terjatuh.

10. Unit vacum dryer memiliki resiko kecelakaan kerja terjatuh.

11. Unit storage tank yang memiliki resiko kecelakaan kerja seperti tergores,

terjatuh dan terjepit.

Pada umumnya resiko kecelakaan kerja yang terdapat pada bagian produksi

PKS yaitu terjatuh, terjepit dan tergores. Hal ini diakibatkan bagian produksi PKS ini

menggunakan alat kerja seperti tojok, parang dan pisau. Selain itu, bagian ini

memiliki lingkungan kerja yang cukup berbahaya dimana pada setiap bagian di PKS

terdapat bekas-bekas minyak maupun oli sehingga membahayakan para pekerja

dalam bekerja.

Bagian produksi refinery dan fraksinasi merupakan bagian produksi yang

memproduksi CPO menjadi minyak goreng yang disebut juga dengan Refinery

Bleach Deodorize Palm Oil (RBDPO). Bagian produksi refinery memiliki dua unit

utama yaitu bagian refinery dan bagian fraksinasi sendiri. Bagian refinery memiliki

resiko kecelakaan kerja seperti terjatuh, tersiram air panas, gatal-gatal dan terjepit.

Hal ini disebabkan bagian produksi refinery menggunakan air panas sebagai proses

pembersihan tangki. Selain itu, bagian produksi refinery menggunakan bleaching

earth sebagai bahan tambahan yang berguna sebagai pemucatan warna CPO.

Penggunaan bleaching earth ini terdapat pada bagian pengolahan CPO di bagian

bleaching. Proses penambahan bleaching earth dilakukan pada ketinggian 10 meter

tanpa menggunakan alat pengaman, sehingga membahayakan pekerja. Sedangkan

bagian fraksinasi merupakan proses pemisahan antara fraksi padat (sterin) dan fraksi

cair (olein). Bagian fraksinasi ini memiliki resiko kecelakaan kerja seperti tergores

dan terjepit. Hal ini dikarenakan pada proses fraksinasi ini para karyawan

menggunakan tangan dalam membuka dan menutup kran tangki yang mana kran

tangki memiliki tekstur yang agak tajam sehingga membahayakan tangan para

pekerja.

Bagian produksi kernel crushing plant merupakan bagian produk yang

mengolah inti sawit (kernel) yang merupakan sisa pengolahan dari bagian produksi

PKS menjadi minyak goreng yang disebut juga dengan Refinery Bleach Deodorize

Palm Kernel Oil (RBDPKO). Bagian produksi ini memiliki resiko kecelakaan kerja

Page 41: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

28

seperti tergores, terjepit dan luka bakar. Resiko kecelakaan kerja tersebut didapatkan

pada bagian conveyor penghantar inti sawit, pada aktifitas perbaikan mesin dan pada

aktifitas pemotongan plat strip press cage yang berada dekat dengan selang elpiji

sehingga menyebabkan luka bakar akibat api yang ditimbulkan. Secara umum dari

ketiga bagian produksi yang ada resiko kecelakaan kerja disebabkan oleh kelalaian

operator dalam bekerja serta tidak adanya lambang-lambang peringatan di setiap

bagian produksi.

Berdasarkan jenis-jenis kecelakaan kerja yang muncul disetiap bagian

produksi sehingga perlu dilakukan analisis terhadap resiko kecelakaan kerja yang

terjadi pada bagian produksi di PT.MSSP-BA. Salah satu metode untuk melakukan

anallisis terhadap resiko kecelakaan kerja yaitu dengan pendekatan Failure Mode

and Effect Analysis (FMEA). Metode FMEA berguna mengetahui solusi dan

perbaikan yang tepat untuk mengurangi atau mencegah terjadinya kecelakaan kerja

tersebut terulang kembali sehingga terciptanya lingkungan kerja yang efektif,

nyaman, aman, sehat, efisien (ENASE) kepada para pekerja serta dapat menekan

biaya yang dikeluarkan perusahaan.

3.1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dari penelitian yang dilakukan pada PT.MSSP-BA

adalah bagaimana melakukan analisis terhadap resiko kecelakaan kerja di bagian

produksi pada PT.MSSP-BA dengan menggunakan pendekatan Failure Mode and

Effect Analysis (FMEA), sehingga didapatkan alternatif perbaikan dan pencegahan

untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja.

3.1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan pada PT.MSSP-BA adalah :

1. Mengidentifikasi potensi penyebab resiko kecelakaan kerja.

2. Mengetahui nilai resiko kecelakaan kerja terbesar.

3. Mengetahui dan menganalisis faktor-faktor penyebab resiko kecelakaan

kerja.

Page 42: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

29

4. Menyusun suatu rumusan solusi dan usulan perbaikan untuk mencegah

dan mengurangi kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan kerja yang

terjadi.

3.1.4 Batasan Masalah

Data yang digunakan merupakan data historis kecelakaan kerja tahun 2014-

2015

3.2 Landasan Teori

Landasan teori berisikan teori-teori yang menjelaskan mengenai penyelesaian

permasalahan yang diangkat pada kerja praktek di PT.MSSP-BA, berupa teori

mengenai kesehatan & keselamatan kerja, dan kecelakaan kerja, serta metode

Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Teori ini diperoleh dari berbagai sumber,

seperti buku, jurnal, dll.

3.2.1 Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja merupakan hak semua pekerja, yang harusnya menjadi

perhatian utama dari perusahaan. Sebab suatu kegiatan akan terlaksana dengan baik

apabila keselamatan pekerja terjamin sehingga para pekerja merasa aman, dan

nyaman selama bekerja. Hal ini akan memberikan dampak baik bagi perusahaan.

Berikut merupakan pengertian keselamatan kerja menurut pendapat dari

beberapa ahli :

1. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin,

pesawat, alat kerja dan proses pengolahan, landasan tempat kerja dan

lingkungan serta tata cara dalam melakukan pekerjaan (Suma’mur,

1987).

2. Keselamatan kerja merupakan upaya agar pekerja selamat di tempat

kerjanya, sehingga terhindar dari kecelakaan, termasuk juga upaya

penyelamatan peralatan serta produksi (Depnaker, RI, 1970).

Page 43: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

30

Sasaran yang harus dicapai dalam pelaksanaan keselamatan kerja adalah

sebagai berikut :

1. Mencegah terjadinya kecelakaan.

2. Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan.

3. Mencegah dan mengurangi resiko kematian.

4. Mencegah dan mengurangi resiko cacat tetap.

5. Menciptakan tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman.

6. Menigkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja.

7. Menjamin kehidupan produktifnya

Tujuan keselamatan kerja adalah sebagai berikut (Suma’mur, 1981):

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya serta meningkatkan

produktivitas nasional.

2. Menjamin keselamatan setiap orang lain di tempat kerja.

3. Sumber produksi dapat terpelihara dan digunakan secara aman dan efisien.

3.2.1.1 Unsur Keselamatan Kerja

Unsusr-unsur keselamatan kerja menurut International Labour Organization

(Suma’mur,1996) antara lain:

1. Perencanaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan dan produksi seperti

perencanaan lokasi, fasilitas untuk produksi seperti menyimpan material

dan peralatan produksi, perencanaan penerangan, ventilasi, dan

pencegahan kebakaran harus diperhitungkan dalam mendirikan suatu

perusahaan. Masalah keselamatan kerja harus benar - benar diperhatikan

pada waktu perencanaan bukan dipikirkan kemudian sesudah perusahaan

berdiri.

2. Ketatarumahtanggaan yang baik dan teratur

Ketatarumahtanggaan yang baik dan teratur akan berjalan dengan baik jika

tenaga kerja berpatisipasi dan memenuhi seluruh ketentuan, seperti tidak

meletakkan barang-barang pada jalan lalu lintas, penggunaan tempat

sampah untuk pembuangan kotoran. Ketatarumahtanggan yang baik dan

Page 44: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

31

teratur bermanfaat bagi kesempatan kerja juga bermanfaat bagi kelancaran

produksi.

3. Pakaian kerja

Pakaian kerja sering kali tak memadai untuk melakukan pekerjaan. Tenaga

kerja kadang-kadang bekerja menggunakan pakaian yang sudah tidak

layak pakai. Keadaan ini merugikan dilihat dari keselamatan kerja juga

keadaan ini menunjukan suatu mutu kehidupan yang rendah. Jika pakaian

kerja cepat rusak karena pekerjaan yang berat, keadaan udara lembab dan

pekerjaan penuh kotoran, maka pengusaha harus menyediakan jenis

pakaian yang cocok serta pemakaian alas kaki juga harus diperhatikan

karena pemakaian alas kaki yang salah seperti berhak tinggi dan licin akan

mengakibatkan terpeleset atau terjadinya kecelakaan dan alas kaki serta

pakaian harus dibuat senyaman mungkin untuk tenaga kerja.

4. Peralatan perlindungan diri

Peralatan perlindungan diri sangat di butuhkan agar kejadian kecelakaan

kerja tidak terjadi. Kriteria-kriteria dasar yang harus dipenuhi oleh semua

jenis peralatan perlindungan yaitu :

a. Peralatan atau pakaian harus memberikan cukup perlindungan terhadap

bahaya tersebut.

b. Peralatan atau pakaian tersebut harus ringan dipakainya dan awet, dan

membuat rasa kurang nyaman sekecil mungkin, tetapi memungkinkan

mobilitas, penglihatan dan sebagainya maksimum.

c. Peralatan perlindungan ini dapat berupa tutup muka / masker kain, alas

kaki pengaman, sarung tangan, topi pengaman, dll.

5. Pemasangan tanda-tanda

Pemasangan tanda-tanda yang berfungsi sebagai pesan peringatan atau

memberikan keterangan secara umum. Keterangan-keterangan misalnya

berupa tanda-tanda bagi tempat jalan keluar dan tempat-tempat yang

sering terjadi kecelakaan seperti peringatan berhati-hati terhadap jalan

yang licin, mesin yang berbahaya, selalu menggunakan alat pelindung diri

setiap akan bekerja, dan lain sebagainya..

Page 45: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

32

6. Penerangan

Faktor-faktor penerangan yang menjadi sebab kecelakaan meliputi

kesilauan, kesilauan sebagai pantulan dari lingkungan pekerjaan, bayang-

bayang gelap, perubahan mendadak dari terang menjadi gelap.

7. Ventilasi dan pengaturan suhu

Ventilasi merupakan suatu cara meniadakan debu-debu yang eksplosif

seperti debu serbuk kayu di udara. Uap-uap diudara dapat diturunkan

kadarnya sampai batas aman oleh ventilasi umum atau dapat mencegah

terjadinya keadaan terlalu panas atau terlalu dingin sehingga pekerja tidak

terganggu keadaan itu.

8. Kebisingan

Pengaruh utama dari kebisingan adalah kerusakan pada indra pendengaran

yang dapat menimbulkan ketulian sedangkan efek bising pada daya kerja

adalah timbulnya gangguan pada konsentrasi sehingga dapat menyebabkan

kecelakaan.

3.2.2 Kecelakaan Kerja

Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga atau tidak diharapkan. Kejadian

yang tak terduga disini dimaksudkan sebagai peristiwa yang terjadi tidak terdapat

unsur-unsur kesengajaan atau tanpa suatu perencanaan (Suma’mur,1996).

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada

perusahaan.

Faktor-faktor yang memiliki kontribusi terjadinya kecelakaan kerja mencakup

4M yaitu man, machine, media, management (Brauer, 1990). Man mencakup umur,

gender, kemampuan, keterampilan, training yang diikuti, kekuatan, motivasi,

keadaan emosi. Machine mencakup ukuran, bobot, sumber energi, tipe gerakan

mesin itu sendiri. Media meliputi lingkungan kerja seperti suhu, kebisingan, getaran,

gedung, ruang kerja dan management adalah konteks bagi ketiga faktor tersebut

berada dan dijalankan, yaitu meliputi struktur organisasi, komunikasi, kebijakan dan

prosedur yang dijalankan pada perusaahan.

Page 46: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

33

3.2.3 Klasifikasi Kecelakaan Kerja

Klasifikasi kecelakaan kerja menurut Internasional Labor Organization pada

tahun 1962 adalah sebagai berikut :

3.2.3.1 Berdasarkan jenis kecelakaan :

a. Terjatuh

b. Tertimpa benda jatuh

c. Tertumbuk dan terkena benda-benda kecuali benda jatuh

d. Terjepit oleh benda

e. Gerakan-gerakan yang melebihi kemampuan

f. Pengaruh suhu tinggi

g. Terkena arus listrik

h. Kontak dengan bahan-bahan berbahaya dan radiasi

3.2.3.2 Berdasarkan penyebab kecelakaan :

1. Mesin

a. Pembangkit tenaga kecuali motor-motor listrik

b. Mesin penyalur atau transmisi

c. Mesin untuk pengerjaan logam

d. Mesin-mesin lain yang tidak termasuk klasifikasi di atas

2. Alat angkut dan alat angkat

a. Mesin angkat dan peralatannya

b. Alat angkutan di atas rel

c. Alat angkutan udara

d. Alat-alat angkutan lainnya

3. Peralatan lainnya

a. Bejana bertekanan

b. Dapur pembakar dan pemanas

c. Instalasi pendingin

d. Instalasi listrik, termasuk motor listrik kecuali alat-alat listrik (tangan)

e. Alat-alat listrik (tangan)

f. Alat-alat kerja dan perlengkapannya kecuali alat-alat listrik (tangga)

g. Perancah (steger)

h. Peralatan yang belum termasuk klasifikasi di atas

Page 47: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

34

4. Bahan-bahan, zat zat, dan radiasi

a. Bahan peledak

b. Debu, gas, cairan dan zat-zat kimia kecuali bahan peledak

c. Benda-benda melayang

d. Radiasi

e. Bahan dan zat lain yang belum termasuk golongan di atas

5. Lingkungan kerja

a. Di luar bangunan

b. Di dalam bangunan

c. Di bawah tanah

3.2.3.3 Berdasarkan sifat luka dan kelainan :

a. Patah tulang

b. Diskolasi/keseleo

c. Regang otot

d. Memar dan luka dalam lainnya

e. Amputasi

f. Luka-luka di permukaan

g. Geger dan remuk

h. Luka bakar

i. Keracunan mendadak

j. Akibat cuaca

k. Mati lemas

l. Pengaruh arus listrik

m. Pengaruh radiasi

n. Luka-luka yang banyak dan berlainan sifatnya

3.2.3.4 Berdasarkan letak luka pada tubuh :

a. Kepala

b. Leher

c. Badan

d. Anggota atas

e. Anggota bawah

f. Banyak tempat

g. Kelainan umum

h. Letak lain yang tidak dapat dimasukan klasifikasi tersebut

Page 48: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

35

3.2.4 Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja

Secara umum, penyebab kecelakaan kerja dapat dilihat pada Gambar 3.1.

3.2.4.1 Penyebab langsung

Penyebab kecelakaan kerja yang tidak terencana dari energi dan material

yang berbahaya.

3.2.4.2 Penyebab tidak langsung

Penyebab tidak langsung meliputi manajemen perusahaan yang kurang

memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Faktor personal seperti kurang

terampil, kurang pengetahuan, penggunaan pelindung diri. Kemudian faktor psikis,

faktor manajemen. Kemudian kecelakaan yang diakibatkan oleh keadaan lingkungan

yang tidak aman seperti lingkungan fisik (penerangan, kelembapan, kebisingan,

temperatur), dan lingkungan kerja non fisik (pengawasan, jadwal kerja).

Kecelakaan kerja dapat dikategorikan kedalam dua kategori, yaitu :

1. Kecelakaan yang diakibatkan oleh tindakan manusia yang tidak

memenuhi keselamatan (unsafe human act)

Gambar 3.1 Penyebab Kecelakaan Kerja (Suma’mur,1996)

Page 49: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

36

A. Faktor Fisik

a. Kelengkapan panca indera

b. Keterampilan

c. Latihan/pendidikan

d. Usia

e. Jenis kelamin

f. Pakaian kerja

g. Penggunaan peralatan pelindung diri (PPD)

B. Faktor Psikis

a. Sikap

b. Kepribadian

c. Intelenjesia

d. Motivasi

e. Letengan keluarga

f. Kesejahteraan ekonomi

g. Hubungan kerja

C. Faktor Manajemen

a. Falsafah perusahaan (profit/social motives)

b. Kebijaksanaan

c. Peraturan

d. Program

e. Anggaran

f. Organisasi

g. Monitoring

2. Kecelakaan yang diakibatkan oleh keadaan lingkungan kerja yang tidak

aman (unsafe condition)

A. Lingkungan kerja fisik

a. Luas ruangan/kepadatan

b. Penerangan

c. Ventilasi udara

d. Temperatur

e. Kelembaban

f. Kebersihan udara

g. Kebisingan

Page 50: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

37

h. Getaran

i. Kelengkapan instalasi

j. Peralatan pengamanan

k. Bau-bauan

l. Radiasi

m.Tekanan udara

n. Penggunaan indicator warna

o. Tanda peringatan

B. Lingkungan kerja non fisik

a. Hubungan kerja

b. Pengawasan

c. Sistem upah

d. Jadwal kerja

e. Pembinaan

Diantara kedua penyebab terjadinya kecelakaan kerja di atas, faktor yang

cenderung untuk disalahkan sebagai penyebab kecelakaan adalah manusia (human

error). Menurut Peters, human error adalah suatu penyimpangan performance

standar yang seharusnya dan selanjutnya dapat mengakibatkan terjadinya hal yang

tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian baik bagi diri sendiri maupun bagi

lingkungan sekitar. Human error ini dapat terjadi karena 3 hal, yaitu :

1. Overload (beban yang berlebihan) merupakan ketidaksesuaian antara

kapasitas manusia dengan beban yang diberikan.

2. Tanggapan yang salah oleh pekerja dikarenakan ketidakcocokan terhadap

apa yang ia tujukan.

3. Aktifitas yang tidak semestinya, karena tidak tau terhadap apa yang ia

lakukan sehingga mengharuskannya mengambil resiko.

Klasifikasi Human Error berdasarkan penyebab terjadinya kecelakaan kerja

sebagai berikut (Suma’mur, 1987):

1. Pure Human Error

Kesalahan yang berasal dari manusia sendiri yang biasanya dipengaruhi

oleh umur, kondisi fisik, jenis kelamin, pengalaman dan motivasi.

2. Design Induced Error

Page 51: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

38

Kesalahan yang disebabkan oleh perancangan peralatan yang tidak

ergonomis dan faktor lingkungan fisik kerja.

3. System Induced Error

Kesalahan yang disebabkan oleh sistem kerja atau manajemen kerja yang

kurang baik. Kesalahan ini ditunjukkan oleh kesalahan kerja dan

keterlambatan waktu kerja dari operator sendiri. Kesalahan yang terjadi

dapat disebabkan oleh :

a. Kegagalan melakukan suatu tindakan yang telah ditetapkan

b. Prestasi kerja yang tidak sesuai dengan yang diharapkan

c. Prestasi kerja yang dicapai tidak tepat pada waktunya

3.2.5 Pencegahan Kecelakaan Kerja

Pencegahan-pencegahan kecelakaan kerja merupakan upaya yang paling baik,

bila dibandingkan dengan upaya lainnya. Kecelakaan akibat kerja dapat dicegah

dengan (Suma’mur, 1996) :

1. Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan

mengenai kondisi kerja umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan

pemeliharaan, pengawasan dan sebagainya.

2. Standarisasi, yaitu penetapan standar yang memenuhi syarat keselamatan

pada berbagai jenis industri atau alat pelindung diri.

3. Pengawasan, yakni tentang di patuhinya ketentuan perundang-undangan.

4. Riset medis, tentang pengaruh fisiologis dan patologis lingkungan, dan

keadaan fisik lain mengakibatkan kecelakaan.

5. Penelitian psikologis, penyelidikan tentang pola kejiwaan yang

menyebabkan terjadinya kecelakaan.

6. Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis, frekuensi, sebab

kecelakaan, mengenai siapa saja dan lain-lain.

7. Pendidikan, khususnya di bidang keselamatan kerja.

8. Penelitian bersifat teknik, meliputi sifat dan ciri bahan berbahaya,

pengujian alat pelindung, penelitian tentang peledakan, desain peralatan

dan sebagainya.

9. Pelatihan, untuk meningkatkan keterampilan keselamatan dalam bekerja,

antara lain bagi pekerja baru.

Page 52: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

39

10. Asuransi, berupa insentif finansial, dalam bentuk pengurangan biaya

premi, jika keselamatan kerjanya baik.

11. Upaya lain di tingkat perusahaan, yang merupakan ukuran utama efektif

atau tidaknya penerapan keselamatan kerja. Upaya pencegahan perlu

dilakukan pula dalam mencegah terjadinya penyakit akibat kerja, antara

lain berupa :

a. Identifikasi bahaya kesehatan di tempat kerja, yakni untuk mendeteksi

kemungkinan terjadinya gangguan kesehatan atau penyakit.

b. Evaluasi bahaya kesehatan, melalui pemantulan lingkungan kerja dan

pengujian biomedis, antara lain melalui pengambilan contoh udara di

ruang kerja, pemeriksaan darah dan sebagainya.

c. Pengendalian bahaya kesehatan, baik pada sumber bahaya, media

perantara, maupun pada pekerjanya sendiri.

d. Pemeriksaan kesehatan awal, berkala maupun khusus, untuk

mengetahui kondisi kesehatan pekerja dan menilai pengaruh pekerjaan

pada kesehatannya.

e. Tindakan teknis, berupa perbaikan ventilasi, penerapan isolasi substitusi

dan sebagainya.

f. Penggunaan alat pelindung diri, misalnya masker, sarung tangan, tutup

telinga, kaca mata dan sebagainya.

g. Penerangan, pendidikan, tentang kesehatan dan keselamatan kerja.

3.2.6 Kerugian Terjadinya Kecelakaan Kerja

Klasifikasi dampak akibat kecelakaan dan gangguan kerja dalam beberapa

tingkatan sebagai berikut (Suma’mur, 1987):

1. No Effect

Gangguan yang tidak menghasilkan situasi beresiko.

2. Risk Accident / Risk Exists

Gangguan yang membawa gangguan beresiko.

3. Minor Accident

Gangguan yang menimbulkan cedera minor.

4. Mayor Accident

Gangguan yang mengakibatkan operator meninggalkan tempat kerja.

Page 53: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

40

5. Catastrophe

Gangguan yang mengakibatkan kematian.

Kerugian akibat kecelakaan kerja dapat dikelompokan menjadi 5 jenis

kerugian sebagai berikut (Suma'mur, 1987) :

1. Kerusakan

2. Kekacauan organisasi

3. Keluhan dan kesedihan

4. Kelainan dan cacat

5. Kematian

Dampak kecelakaan kerja bagi perusahaan terdapat pada perspektif ekonomi

berupa biaya ganti rugi dan biaya perbaikan sebagai berikut :

1. Biaya pengobatan jika kecelakaan itu berakibat pada fisik pekerja

2. Biaya perbaikan mesin dan fasilitas

3. Hilangnya kesempatan produksi jika kecelakaan tersebut menghambat

jalannya produksi

4. Dampak kecelakaan pada moral pekerja, kredibilitas perusahaan

5. Tekanan dari pemerintah

3.2.7 Alat Pelindung Diri (APD)

Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pasal 12

mengatur mengenai hak dan kewajiban tenaga kerja untuk mamakai alat pelindung

diri sedangkan pasal 14 menyebutkan bahwa pengusaha wajib menyediakan secara

cuma-cuma sesuai alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada

di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki

tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk yag diperlukan.

Berikut merupakan beberapa peralatan yang biasa digunakan sebagai alat

pelindung diri :

1. Pelindung kepala, untuk melindungi kepala dari bahaya tertimpa benda-

benda yang mungkin jatuh dari atas pabrik atau bangunan.

2. Sepatu keselamatan, untuk melindungi kaki dari resiko tertimpa benda

berat dan juga menghindari resiko terpeleset atau jatuh.

Page 54: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

41

3. Ear protection atau keselamatan telinga, untuk melindungi telinga dari

tingginya tingkat kebisingan atau bisa juga untuk mengurangi tingkat

kebisingan.

4. Respirator atau alat pelindung udara, untuk menyaring udara yang dihirup

oleh manusia. Berbeda dengan masker, respirator memiliki bentuk lebih

kompleks dan mampu menyaring polusi atau debu lebih baik dari masker.

Respirator baik digunakan pada perusahaan yang memiliki tingkat bau

yang menyengat seperti pabrik karet, pabrik cat, dll.

5. Sarung tangan, memiliki fungsi untuk melindungi tangan dari bahaya

panas, luka, dan memudahkan dalam mengangkat barang.

3.2.8 Resiko

Resiko adalah kemungkinan, bahaya, kerugian, akibat kurang menyenangkan

dari sesuatu perbuatan, usaha, dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2005). Risiko merupakan kombinasi dari kemungkinan dan keparahan dari suatu

kejadian.

Dalam buku Risk Assesment and Management Handbook : For Enviromental,

Health, and Safety Profesional, resiko dibagi menjadi 5 macam, antara lain :

1. Risiko keselamatan kerja (Safety Risk)

Risiko ini secara umum memiliki ciri-ciri antara lain probabilitas rendah,

tingkat pemaparan yang tinggi, tingkat konsekuensi pemaparan yang

tinggi, bersifat akut, dan menimbulkan efek secara langsung. Tindakan

pengendalian yang harus dilakukan dalam respon tanggap darurat adalah

dengan mengetahui penyebab secara jelas dan lebih fokus pada

keselamatan manusia dan pencegahan timbulnya kerugian terutama pada

area tempat kerja.

2. Resiko kesehatan (Health Risk)

Berfokus pada kesehatan manusia terutama yang berada diluar tempat

kerja atau fasilitas. Umumnya memiliki probabilitas tinggi, tingkat

pemancaran rendah, konsekuensi yang rendah, dan bersifat kronik.

Hubungan sebab akibat tidak mudah ditemukan.

3. Resiko lingkungan dan ekologi (Enviromental and Ecological Risk)

Page 55: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

42

Resiko ini melibatkan interaksi yang beragam antara populasi dan

komunitas ekosistem pada tingkat mikro maupun makro, ada

ketidakpastian yang tinggi antara sebab dan akibat, resiko ini fokus

terhadap habitat dan dampak ekosistem yang mungkin bisa bermanifestasi

jauh dari sumber resiko.

4. Resiko kesejahteraan masyarakat publik (Public Welfare/Goodwill Risk)

Ciri dari resiko ini lebih berkaitan pada presepsi kelompok atau umum

tentang performance sebuah organisasi atau produk, nilai properti,

estetika, dan penggunaan sumber daya yang terbatas. Fokusnya pada nilai

yang terdapat dalam masyarakat dan presepsinya.

5. Resiko keuangan (Financial Risk)

Resiko ini pada umumnya menjadi pertimbangan utama, khususnya bagi

stakeholder seperti para pemilik perusahaan pemegang saham dalam setiap

pengambilan keputusan dan kebijakan organisasi, dimana setiap

pertimbangan akan selalu berkaitan dengan financial dan mengacu pada

tingkat efektifitas dan efesiensi. Ciri dari resiko ini adalah memiliki risiko

yang panjang dan jangka pendek dari kerugian properti, yang terkait

dengan perhitungan asuransi, pengembalian investasi.

3.2.9 Metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)

FMEA adalah suatu cara di mana suatu bagian atau suatu proses yang

mungkin gagal memenuhi suatu spesifikasi, menciptakan cacat atau ketidaksesuaian,

dan dampaknya pada pelanggan bila mode kegagalan itu tidak dicegah atau dikoreksi

(Crow, 2002).

FMEA biasanya dilakukan selama tahap konseptual dan tahap awal design

dari sistem dengan tujuan untuk meyakinkan bahwa semua kemungkinan kegagalan

telah dipertimbangkan dan usaha yang tepat untuk mengatasinya telah dibuat untuk

meminimasi semua kegagalan – kegagalan yang potensial (Lange, 2001).

Page 56: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

43

3.2.9.1 Menentukan Severity, Occurrence, Detection dan RPN

Metode FMEA dapat digunakan untuk mengidentifikasikan cara-cara

kegagalan yang potensial untuk sebuah produk atau proses. Metode RPN kemudian

memerlukan analisa dari tim untuk mengunakan pengalaman masa lalu dan

keputusan engineering untuk memberikan peringkat pada setiap potensial

masalah menurut rating skala berikut :

1. Severity

Severity adalah langkah pertama untuk menganalisa risiko yaitu suatu

penilaian tingkat keparahan dari keseriusan effect yang ditimbulkan dari

bentuk kegagalan (failure mode), menghitung seberapa besar

dampak/intensitas kejadian mempengaruhi output proses, maupun proses-

proses selanjutnya. Dampak tersebut diranking mulai skala 1 sampai 10,

dimana 10 merupakan dampak terburuk yang dapat dilihat pada tabel 3.1.

2. Occurrence

Occurrence adalah suatu penilaian mengenai peluang (probabilitas)

frekuensi penyebab mekanisme kegagalan yang akan terjadi, sehingga

dapat menghasilkan bentuk kegagalan yang memberikan akibat tertentu

selama masa penggunaan produk. Dengan memperkirakan kemungkinan

occurrence pada skala 1 sampai 10 yang dapat dilihat pada tabel 3.2.

3. Detection

Detection adalah pengukuran terhadap kemampuan dari alat atau proses

kontrol dalam mengendalikan atau mengontrol kegagalan yang dapat

terjadi, mendeteksi kesalahan maupun bentuk kegagalan (failure mode)

yang menyebabkan terjadinya kegagalan. Nilai detection diasosiasikan

dengan pengendalian saat ini. Nilai detection, merupakan skala yang

memeringkatkan kemungkinan dari masalah akan di deteksi sebelum

sampai ketangan pengguna akhir atau konsumen. Tabel rating detection

dapat dilihat pada tabel 3.3.

Page 57: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

44

4. Risk Priority Number

RPN merupakan produk matematis dari keseriusan effects (severity),

kemungkinan terjadinya cause akan menimbulkan kegagalan yang

berhubungan dengan effects (occurrence), dan kemampuan untuk

mendeteksi kegagalan sebelum terjadi pada pelanggan (detection). RPN

dapat ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut :

RPN = Severity x Occurance x Detection ...(1)

Angka ini digunakan untuk mengidentifikasikan risiko yang serius,

sebagai petunjuk ke arah tindakan perbaikan.

Tabel 3.1 Rating SeverityRanking Kriteria Verbal

1Neglible severiy, kia tidak perlu memikirkan akibat akan berdampakpada kinerja produk, pengguna akhir tidak akan memperhatikankegagalan ini

2 Mid severity, akibat yang ditimbulkan hanya bersifat ringan, penggunaakhir tidak merasakan perubahan kinerja3

4Moderate severity, pengguna akhir akan merasakan akibat penurunankinerja atau penampilan namun masih berada dalam batasan toleransi.

567 High severity, akibat akhir akan merasakan akibat buruk yang tidak

dapat diterima berada diluar batas toleransi89 Potential safety problem, akibat yang ditimbulkan adalah sangat

berbahaya dan bertentangan dengan hukum10

Tabel 3.2 Rating Occurrence

Ranking Kriteria Verbal ProbabilitasKegagalan

1 Tidak mungkin penyebab ini mengakibatkankegagalan

1 dalam 1000000

2Kegagalan akan jarang terjadi

1 dalam 2000003 1 dalam 40004

Kegagalan agak mungkin terjadi1 dalam 1000000

5 1 dalam 40006 1 dalam 807

Kegagalan akan sangat mungkin terjadi1 dalam 40

8 1 dalam 209 Hampir dapat dipastikan bahwa kegagalan akan

mungkin terjadi1 dalam 8

10 1 dalam 2

Page 58: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

45

Tabel 3.3 Rating Detection

Ranking Kriteria VerbalProbabilitasKegagalan

1Metode pencegahan atau deteksi sangat efektif. Tidakada kesempatan bahwa penyebab akan muncul lagi

1 dalam 1000000

2 Kemungkinan bahwa penyebab itu terjad sangatrendah

1 dalam 2000003 1 dalam 40004

Kemungkinan penyebab bersifat moderate. Metodedeteksi masih memungkinkan penyebab itu terjadi

1 dalam 10000005 1 dalam 40006 1 dalam 807 Kemungkinan bahwa penyebab itu masih tinggi.

Metode deteksi kurang efektif1 dalam 40

8 1 dalam 209 Kemungkinan penyebab itu terjadi sangat tinggi.

Metode deteksi tidak efektif, penyebab sering terjadi1 dalam 8

10 1 dalam 2

3.2.10 Fishbone diagram

Cause Effect Diagram dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa, Ph.D pada tahun

1943 dan sering disebut Diagram Ishikawa. Karena penampakan dari diagram ini,

maka sering disebut juga diagram tulang ikan (fishbone diagram). Diagram ini

pada dasarnya digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan menunjukkan

kumpulan dari kelompok sebab akibat yang disebut sebagai faktor serta akibat yang

disebut sebagai karakteristik mutu.

Kegunaan dari diagram sebab akibat ini adalah untuk menemukan faktor-

faktor yang merupakan sebab pada suatu masalah. Atau dengan kata lain, jika suatu

proses stabil, maka diagram akan memberikan petunjuk pada penyebab yang akan

diperiksa untuk perbaikan proses. Prinsip yang dipakai dalam membuat diagram

sebab akibat ini adalah sumbang saran.

3.3 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian berguna untuk menjelaskan mekanisme dalam

pelaksanaan kerja praktek pada PT.MSSP-BA, sehingga mempermudah dalam

melaksanakan penelitian. Flowchart metodologi penelitian pada PT.MSSP-BA dapat

dilihat pada gambar 3.2 :

Page 59: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

46

Gambar 3.2 Flowchart Metodologi Penelitian

Page 60: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

47

3.3.1 Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan dengan meninjau langsung ke bagian produksi

PT.MSSP-BA. Bagian produksi merupakan tonggak utama dari sebuah perusahaan.

PT.MSSP-BA terdiri dari 3 (tiga) bagian produksi yang mana disetiap bagian

produksi diperoleh data, seperti mekanisme produksi, bahan baku, dan data mengenai

permasalahan kecelakaan kerja yang diperoleh melalui wawancara dengan

pembimbing KP dan para operator selama proses produksi berlangsung.

3.3.2 Studi Literatur

Studi literatur merupakan landasan atau bahan yang digunakan untuk

menuntun dalam menyelesaikan permasalahan yang dilakukan selama penelitian.

Studi literatur didapatkan dari berbagai sumber mulai dari buku, jurnal, laporan

Tugas Akhir dan Kerja Praktek terdahulu, browsing di internet, dll. Studi literatur

tersebut berisikan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan penelitian, yaitu ilmu mengenai

kesehatan & keselamatan kerja, kecelakaan kerja, dan metode FMEA (Failure Mode

and Effect Analysis) yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi

pada penelitian tersebut.

3.3.3 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data

sekunder. Data primer didapatkan dengan melakukan pengamatan langsung ke

bagian produksi PT.MSSP-BA. Sedangkan data sekunder merupakan data yang

didapatkan dari pengumpulan data historis kecelakaan kerja yang terjadi pada

PT.MSSP-BA tahun 20014-2015, dan data aliran produksi perusahaan.

3.3.4 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan terhadap data-data yang didapatkan selama

melakukan penelitian di PT.MSSP-BA. Pengolahan data dilakukan dengan

melakukan identifikasi terhadap potensi yang menyebabkan terjadinya resiko

kecelakaan kerja, dan dilakukan penilaian terhadap resiko yang telah diidentifikasi

Page 61: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

48

tersebut. Perhitungan terhadap nilai resiko dilakukan dengan menggunakan rumus

(1) halaman 45. yaitu dengan menentukan terlebih dahulu nilai severity, occurrence,

dan detection, sehingga nantinya didapatkan nilai resiko terbesar. Selanjutnya

dilakukan analisis faktor penyebab dengan menggunakan fishbone diagram. Setelah

faktor-faktor penyebab tersebut diketahui maka disusun dan dirumuskan alternatif

perbaikan dan pecegahan untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja yang terjadi

sehingga kecelakaan kerja yang sama tidak terjadi kembali di masa yang akan

datang.

3.3.5 Analisis

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, maka tahap selanjutnya

yang dilakukakan adalah tahap analisis. Analisis dilakukan dengan menganalisis

resiko kecelakaan kerja dan upaya perbaikan berdasarkan metode FMEA.

3.3.6 Penutup

Penutup berisikan kesimpulan mengenai pengolahan data yang telah

dilakukan, dan saran yang diberikan pada peneliti selanjutnya agar penelitian

menjadi lebih baik kedepannya.

3.4 Penyelesaian Masalah

Penyelesaian masalah merupakan tahapan yang dilakukan untuk

menyelesaikan permasalahan yang ditemukan pada PT.MSSP-BA mengenai analisis

resiko kecelakaan kerja yang terjadi, dengan melakukan pengumpulan dan

pengolahan data.

3.4.1.1 Aliran Produksi

Diagram aliran produksi merupakan diagram yang menjelaskan urutan-urutan

produksi TBS menjadi CPO di pabrik PKS, dan diagram aliran produksi CPO

menjadi RBDPO, Olein dan Sterin. Diagram Aliran Produksi pada PT.MSSP-BA

dapat dilihat pada gambar 3.3 dan gambar 3.4.

Page 62: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

49

Gambar 3.3 Diagram Aliran Produksi TBS menjadi CPO pada PT.MSSP-BA

Page 63: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

50

Gambar 3.4 Diagram Alir Produksi CPO menjadi RBDPO, Olein dan Sterin pada

PT.MSSP-BA

Page 64: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

51

3.4.1.2 Data Kecelakaan Kerja

Data kecelakaan kerja yang digunakan merupakan data kecelakaan kerja

tahun 2014–2015. Data kecelakaan kerja tersebut dikelompokan berdasarkan

stasiun/bagian kerja yang memiliki angka kecelakaan kerja terbesar atau stasiun kerja

yang rawan terjadinya kecelakaan kerja. Data kecelakaan kerja dan data peralatan

pemicu kecelakaan kerja yang terjadi pada PT.MSSP-BA dapat dilihat pada tabel

3.4, gambar 3.5 dan tabel 3.5.

3.4.2 Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan tahapan yang dilakukan setelah data terkumpul.

Tahap pengolahan data dilakukan menggunakan pendekatan FMEA (Failure Mode

and Effect Analysis) untuk mengetahui tingkat resiko kecelakaan kerja yang terjadi

dan memberikan alternatif perbaikan guna mengurangi resiko kecelakaan kerja yang

terjadi pada PT.MSSP-BA. Berikut merupakan langkah-langkah dalam menganalisis

resiko kecelakaan kerja dengan metode FMEA.

3.4.2.1 Identifikasi Potensi Penyebab Resiko Kecelakaan Kerja

Resiko yang ditimbulkan oleh Kecelakaan kerja yang terjadi dapat diketahui

dengan melakukan identifikasi terhadap potensi penyebabnya. Potensi penyebab

resiko kecelakaan kerja yang diidentifikasikan dapat dilihat pada tabel 3.6.

Hasil dari identifikasi potensi penyebab terjadinya kecelakaan kerja pada unit

kerja PKS serta Refinery dan Fraksinasi disebabkan oleh tindakan tidak aman (unsafe

act) yang dilakukan oleh operator itu sendiri. Tindakan tidak aman yang berpotensi

menyebabkan resiko kecelakaan kerja pada bagian produksi yaitu operator tidak

menggunakan alat pelindung diri (APD), yaitu sarung tangan, safety shoes dan

masker.

Page 65: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

52

Tabel 3.4 Data Kecelakaan Kerja tahun 2014-2015

No

StasiunKerja

RawanKecelakaan

Jenis Kecelakaan

Tahun

Total TotalKeseluruhan2014 2015

1Pabrik

Kelapa Sawit

Luka terkena batu gerinda 2 - 2

12

Luka terkena besi 3 - 3

Luka terkena percikan api 1 - 1

Luka terkena abu panas 1 - 1

Terjatuh 1 1 2

Luka terkena selang elpiji - 1 1

Terjepit - 1 1

Luka terkena minyak - 1 1

2Kernel

CrushingPlant

Luka terkena besi 1 - 1

3Terjepit 1 - 1

Luka terkena percikan api - 1 1

3 Power Plant

Tejepit 1 - 1

5Luka terkena besi 1 - 1

Tersengat listrik - 1 1

Terjatuh - 2 2

4Refinery dan

FraksinasiLuka ersiram air panas - 1 1

2Luka terkena bahan kimia - 1 1

Gambar 3.5 Data Kecelakaan Kerja

Page 66: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

53

Tabel 3.5 Data Peralatan Pemicu Kecelakaan KerjaNO Peralatan Frekuensi

1 Batu Gerinda 2

2 Conveyor 3

3 Selang Elpiji 2

4 Kabel Panel 2

5 Besi Pengorek Boiler 1

Tabel 3.6 Identifikasi Potensi Penyebab Resiko Kecelakaan KerjaNO Potensi Penyebab Efek Kegagalan

1 Operator tidak menggunakan sarung tangan Tangan Terluka

2 Operator tidak menggunakan safety shoesKaki Terluka

Terjatuh

3 Operator tidak menggunakan maskerGatal-gatal

Luka Bakar

Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada PT.MSSP-BA

dapat dikatakan baik, sebab telah tersedianya SOP (standard operasional procedur)

yang mampu membantu pekerja menjalankan aktivitasnya dengan baik dan aman,

serta demi keamanan pekerja agar terhindar dari resiko kecelakaan kerja. Namun

masih terdapat pekerja yang tidak mematuhi aturan yang telah dibuat oleh

perusahaan tersebut. Misalnya dalam segi penggunaan alat pelindung diri (APD).

Aktifitas yang dilakukan pada unit kerja PKS serta Refinery dan Fraksinasi

merupakan aktifitas yang memiliki resiko kecelakaan kerja terbesar. Oleh karena itu

penggunaan alat pelindung diri sangat penting guna menjaga operator dari potensi

bahaya yang ada. Sarung tangan, safety shoes serta masker merupakan alat pelindung

diri yang sangat bermanfaat pada unit kerja PKS serta Refinery dan Fraksinasi ini.

Sebab aktivitas produksi yang dilakukan sangat beresiko sehinggan menyebabkan

tangan dan kaki operator terluka serta gatal-gatal yang terjadi pada wajah operator.

Potensi bahaya yang besar tersebut tidak dihiraukan oleh para operator, sebab masih

ada operator yang tidak menggunakan APD. Contohnya pada pengangkatan operator

hanya menggunakan safety shoes, dan pada saat bekerja operator tidak menggunakan

APD apapun.

Page 67: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

54

3.4.2.2 Melakukan Penilaian Resiko Dominan (Risk Priority)

Untuk menentukan prioritas dari suatu bentuk kegagalan/kecelakaan, maka

perlu mendefinisikan terlebih dahulu nilai severity, occurrence, detection, yang

nantinya akan memberikan angka/nilai prioritas resikonya (risk priority number).

1. Nilai Severity (S) yang diberikan perusahaan terhadap ketiga potensi

penyebab kecelakaan kerja yaitu operator tidak menggunakan sarung

tangan, operator tidak menggunakan safety shoes dan operator tidak

menggunakan masker adalah 1, karena pihak perusahaan berasumsi

bahwa kecelakaan kerja merupakan permasalahan internal pada

perusahaan sehingga tidak akan memberi pengaruh bagi konsumen

(pengguna produk).

2. Nilai Occurrence (O) yang diasumsikan oleh perusahaan terhadap dua

potensi penyebab tersebut berbeda, yaitu operator tidak menggunakan

sarung tangan diasumsikan bernilai 4, sedangkan operator tidak

menggunakan safety shoes bernilai 6 dan untuk operator yang tidak

menggunakan masker bernilai 2. Nilai asumsi tersebut berbeda karena

pihak perusahaan menilai dari data historis kecelakaan kerja yang ada,

peluang kecelakaan kerja yang berkaitan dengan penggunaan safety shoes

2x lebih besar dibandingkan dengan peluang kecelakaan kerja yang

berkaitan dengan penggunaan sarung tangan dan dengan menggunakan

masker.

3. Nilai Detection (D) yang diasumsikan oleh pihak perusahaan adalah 3,

perusahaan berasumsi nilai ini mewakili metode pencegahan yang telah

ada pada PT.MSSP-BA tersebut, sebab metode pencegahan yang ada

cukup efektif dibuktikan dengan adanya SOP dan poster-poster (protab)

peringatan mengenai kecelakaan kerja, hanya saja masih terjadi

kecelakaan kerja yang pada umumnya disebabkan oleh kelalaian operator

itu sendiri.

Nilai severity, occurrence, detection guna mengetahui nilai resiko dominan

dari kecelakaan kerja yang terjadi dapat dilihat pada tabel 3.7.

Page 68: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

55

Tabel 3.7 Nilai Severity, Occurrence, Detection

NO Potensi Penyebab Efek Kegagalan S O D RPN

1 Operator tidak menggunakan

sarung tanganTangan Terluka 1 4 3 12

2Operator tidak menggunakan

safety shoes

Kaki Terluka1 6 3 18

Terjatuh

3Operator tidak menggunakan

masker

Gatal-gatal1 2 3 6

Luka Bakar

Perhitungan nilai RPN (Risk Priority Number) terhadap potensi-potensi

penyebab kecelakaan kerja pada bagian pekerjaan PT.MSSP-BA adalah sebagai

berikut:

1. Operator tidak menggunakan sarung tangan

RPN = S x O x D

= 1 x 4 x 3

= 12

2. Operator tidak menggunakan safety shoes

RPN = S x O x D

= 1 x 6 x 3

= 18

3. Operator tidak menggunakan safety shoes

RPN = S x O x D

= 1 x 2 x 3

= 6

3.4.2.3 Menentukan Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja

Penentuan faktor penyebab kecelakaan kerja dilakukan guna mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya suatu kecelakaan kerja. Hal tersebut

dianalisis dengan menggunakan fishbone diagram, dan diagram pareto.

Page 69: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

56

1. Fishbone diagram

Fishbone diagram merupakan diagram yang digunakan untuk mengetahui

faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja pada bagian produksi

di PT.MSSP-BA. Faktor penyebab yang menjadi perhatian dalam

pembuatan fishbone diagram tersebut, yaitu material, metode, manusia,

lingkungan kerja, dan peralatan. Fishbone diagram kecelakaan kerja pada

bagian produksi di PT.MSSP-BA dapat dilihat pada gambar 3.6, gambar

3.7 dan gambar 3.8.

Gambar 3.6 Fishbone Diagram Kecelakaan Kerja Terluka pada Tangan

Gambar 3.7 Fishbone Diagram Kecelakaan Kerja Terluka pada Kaki

Page 70: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

57

Gambar 3.8 Fishbone Diagram Kecelakaan Kerja Terjatuh

Berdasarkan diagram tulang ikan diatas diketahui bahwa terdapat beberapa

faktor penyebab yang mempengaruhi kecelakaan kerja seperti terluka pada

tangan, dan kaki, serta terjatuh yaitu faktor material, metode, peralatan,

dan, manusia, serta lingkungan kerja.

a. Faktor peralatan

Peralatan yang digunakan di bagian kerja produksi pada PT.MSSP-BA

merupakan peralatan manual, seperti tojok, parang, besi, pelat besi,

kawat dan pisau potong. Peralatan tersebut sering memicu terjadinya

kecelakaan kerja pada operator, seperti tangan dan kaki tergores dan

tertusuk oleh tojok, dan tangan terpotong oleh pisau potong. Oleh

karena itu untuk menghindari hal tersebut, operator diharapkan dapat

menggunakan APD.

PT.MSSP-BA sebenarnya sudah memiliki APD, namun APD tersebut

tidak dapat digunakan oleh semua pekerja karena APD yang tersedia

kurang dari jumlah karyaawan. Oleh karena itu perlu dilakukan

penambahan APD agar para pekerja dapat bekerja dengan aman.

b. Faktor metode

Metode kerja yang salah yang dilakukan oleh operator dan tidak sesuai

dengan SOP yang telah dibuat oleh pihak perusahaan, menyebabkan

operator mengalami kecelakaan kerja. Serta kurangnya pemahaman

Page 71: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

58

operator mengenai K3 juga menjadi faktor penyebab operator

melakukan pelanggaran terhadap SOP yang ada. Oleh karena itu,

pengawasan dan sistem kontrol dari pihak PT.MSSP-BA terhadap

aktivitas yang terjadi selama proses produksi sangat diperlukan,

sehingga jika ada pelanggaran yang berkaitan dengan K3, pihak

perusahaan dapat memperingati operator dengan cepat tanpa menunggu

munculnya korban kecelakaan kerja terlebih dahulu.

c. Faktor material

Faktor material merupakan faktor penyebab yang berkaitan dengan

bahan baku TBS. Bahan baku TBS yang memiliki sifat yang berbahaya

sehingga dapat menyebabkan berkurangnya konsentrasi operator

selama bekerja, dan bahan baku TBS yang cukup keras membuat

operator perlu mengeluarkan tenaga yang cukup besar untuk memotong

bahan baku. Sehingga apabila operator melakukan kesalahaan saat

memotong, maka hal itu dapat melukai tangan operator, dan bahan baku

yang berat juga dapat menyebabkan operator teluka karena apabila

bahan baku tersebut terjatuh dan menghimpit kaki operator, maka kaki

operator akan terluka.

d. Faktor manusia

Kecelakaan kerja yang terjadi pada bagian produksi PT.MSSP-BA pada

umumnya disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri. Tindakan tergesa-

gesa yang dilakukan membuat pekerja berpotensi untuk mengalami

kecelakaan kerja. Dalam hal ini pekerja hanya memperhatikan

kecepatan, tanpa mempertimbangkan aspek keselamatan bagi dirinya.

Tidak mematuhi SOP, tidak menggunakan APD dan tidak mematuhi

aturan juga menjadi faktor penyebab kecelakaan kerja, sebab SOP yang

dibuat perusahaan merupakan prosedur kerja yang membantu pekerja

agar terhindar dari bahaya yang mungkin timbul selama bekerja, serta

penggunaan APD juga melindungi pekerja dari kecelakaan kerja.

e. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja termasuk salah satu hal yang dapat menyebabkan

kecelakaan kerja, misalnya lantai produksi yang licin dapat membuat

operator terjatuh/tergelincir. Oleh karena itu, penggunaan alat

Page 72: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

59

pelindung diri seperti safety shoes sangat diperlukan dalam hal ini, agar

operator tidak tergelincir.

3.4.2.4 Memberikan Alternatif Perbaikan

Alternatif perbaikan yang dapat diberikan guna meminimal angka resiko

kecelakaan kerja dan membuat angka kecelakaan kerja pada bagian produksi

berkurang adalah sebagai berikut.

1. Enggineering control

Enggineering control merupakan tindakan perbaikan yang dilakukan

dengan memperbaiki mesin atau peralatan kerja yang memicu terjadinya

kecelakaan kerja. Dilakukan dengan langkah berikut :

a. Meminimasi kecelakaan kerja dengan menyeimbangkan kapasitas

peralatan

b. Mengganti peralatan yang memiliki resiko kecelakaan kerja terbesar

2. Administrative control

Administrative control adalah tindakan perbaikan dengan melakukan

perbaikan terhadap sistem manajemennya. Berikut merupakan langkah

yang dapat dilakukan :

a. Mengefisienkan penggunaan alat pelindung diri dan mewajibkan

pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri (APD).

b. Memberikan pelatihan dan informasi yang lebih mendalam mengenai

K3. Informasi yang diberikan dapat berupa penyuluhan mengenai K3

secara periodik dan melakukan penempatan label tanda peringatan di

tempat yang memiliki resiko kecelakaan kerja.

c. Melakukan pengawasan yang lebih ketat mengenai penerapan K3 di

perusahaan dengan memberikan sangsi bagi para pekerja yang

melanggar atau tidak menerapkan peraturan tersebut.

Page 73: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

60

3.5 Analisis

Analisis merupakan tahapan yang dilakukan setelah melakukan pengolahan

data. Analisis dilakukan terhadap hasil pengolahan data dengan pendekatan FMEA

(Failure Mode And Effect Analysis).

3.5.1 Analisis Resiko Kecelakaan Kerja dan Upaya Perbaikan dengan

Pendekatan FMEA

Penilaian resiko dominan (risk priority) dilakukan untuk mengetahui resiko

terbesar dari potensi-potensi resiko kecelakaan kerja yang terdapat pada PT.MSSP-

BA. Berdasarkan pengolahan yang dilakukan pada tahap sebelumnya diperoleh

bahwa potensi penyebab dari operator tidak menggunakan sarung tangan memiliki

nilai resiko sebesar 12, nilai resiko untuk potensi penyebab operator tidak

menggunakan safety shoes adalah sebesar 18, dan nilai resiko untuk potensi

penyebab operator tidak menggunakan masker sebesar 6. Nilai dari ketiga potensi

penyebab kecelakaan kerja tersebut melewati batas toleransi yang ditetapkan oleh

pihak perusahaan, yaitu besarnya tingkat resiko pada bagian kerja produksi tersebut

adalah 2.

Kedua potensi penyebab kecelakaan kerja tersebut menjadi perhatian utama

dalam melakukan upaya perbaikan untuk mengurangi kecelakaan kerja yang terjadi

kedepannya adalah tindakan operator tidak menggunakan safety shoes, sebab potensi

ini memiliki nilai resiko terbesar (risk priority number).

Upaya-upaya perbaikan yang diberikan agar kecelakaan kerja dari potensi

tersebut dapat diminimalkan.

3.5.1.1 Engineering control

Engineering control dilakukan dengan memperbaiki peralatan-peralatan yang

digunakan pada proses produksi, seperti pelat besi, sebab pelat besi merupakan

peralatan terbesar yang dapat memicu terjadinya kecelakaan kerja. Hal ini terjadi

karena bagian runcing yang terdapat pada ujung pelat besi serta pelat besi yang ada

memiliki bobot yang cukup berat. Oleh karena itu perlu dilakukan penukaran

peralatan yang dengan peralatan yang lebih aman, misalnya pelat besi ditukar dengan

Page 74: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

61

peralatan pengangkat beban lainnya yang dirasa lebih aman, dan resiko

kecelakaannya lebih kecil.

3.5.1.2 Administrative control

Administrative control dilakukan dengan berbagai langkah perbaikan berikut :

a. Alat pelindung diri pada PT.MSSP-BA sudah tersedia namun kurang

memadai dan belum digunakan secara efisien, sehingga kecelakaan kerja

yang ditimbulkan karena operator tidak menggunakan alat pelindung diri

masih terjadi. Oleh karena itu, manajer perusahaan perlu mengefisienkan

penggunaan alat pelindung diri dan mewajibkan pekerjanya untuk

menggunakan alat pelindung diri (APD). Hal ini dilakukan agar pekerja

dapat terhindar dari kecelakaan kerja, sebab alat pelindung diri mampu

menjaga pekerja dari potensi-potensi yang mampu memicu terjadinya

kecelakaan kerja.

b. Informasi dan pelatihan mengenai K3 pada PT.MSSP-BA sudah

dijalankan, dibuktikan dengan adanya pelatihan mengenai K3 dan poster-

poster tentang K3 disekitar lokasi perusahaan, hanya saja pelatihan dan

informasi tersebut belum efisien sebab pelatihan hanya dilakukan sekali

saja yaitu pada saat pekerja baru bekerja di perusahaan tersebut, dan

penempatan poster yang tidak terlalu tepat yaitu poster tidak di letakan di

bagian kerja yang memiliki resiko kecelakaan kerja yang besar. Oleh

karena itu sebaiknya perusahaan memberikan pelatihan dan informasi yang

lebih mendalam mengenai K3 agar pekerja lebih berhati-hati dan lebih

mengutamakan keselamatannya dalam bekerja. Sehingga membuat pekerja

mengurangi tindakan-tindakan tidak aman yang dilakukannya selama

bekerja. Informasi yang diberikan dapat berupa penyuluhan mengenai K3

secara periodik dan melakukan penempatan label tanda peringatan di

tempat yang memiliki resiko kecelakaan kerja.

c. PT.MSSP-BA merupakan perusahaan yang peduli terhadap kesehatan dan

keselamatan kerja para pekerja nya dibuktikan dengan adanya kerja sama

yang dilakukan perusahaan dengan JAMSOSTEK, hal ini dilakukan guna

memberikan jaminan bagi pekerjanya, dan adanya standar operasional

prosedur (SOP) yang diberikan perusahaan. Sehingga penerapan K3 oleh

perusahaan ini dapat dikatakan baik. Namun, apabila penerapaan hanya

Page 75: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

62

dilakukan oleh pihak perusahaan saja, tanpa tindakan aman yang dilakukan

para pekerja, tentu resiko kecelakaan kerja tetap dapat terjadi. Serta

pengawasan terhadap penerapan K3 yang kurang dari pihak perusahaan

juga dapat menjadi pemicunya. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya

melakukan pengawasan yang lebih ketat mengenai penerapan K3 di

perusahaan dengan memberikan sangsi bagi para pekerja yang melanggar

atau tidak menerapkan peraturan tersebut. Sehingga pekerja menjadi lebih

taat dengan peraturan yang telah ada. Serta diberikannya peralatan

penunjang penerapan K3 pada perusahaan seperti kamera CCTV yang

digunakan untuk mengawasi para pekerja, dan adanya sensor dan sirine

yang mampu memberi tahu pihak perusahaan mengenai kecelakaan kerja

yang terjadi, dan pelanggaran K3 yang dilakukan pekerja selama proses

produksi berlangsung.

3.6 Penutup

Penutup berisikan kesimpulan dan saran dari pembuatan laporan kerja

praktek yang telah dilakukan pada PT.MSSP-BA.

3.6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan pada laporan kerja praktek

mengenai Analisis Resiko Kecelakaan Kerja di Bagian Produksi pada PT.MSSP-BA

dengan Pendekatan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) :

1. Potensi penyebab resiko kecelakaan kerja tertinggi yaitu operator tidak

menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan safety shoes.

2. Nilai risk priority terbesar adalah operator tidak menggunakan safety shoes

sebesar 18.

3. Faktor penyebab terbesar yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja

pada bagian produksi adalah faktor manusia dan peralatan pemicu

kecelakaan kerja terbesar adalah plat besi pada conveyor.

4. Alternatif perbaikan yang dapat diberikan untuk mengurangi kecelakaan

kerja terulang kembali adalah dengan Enggineering control dan

Page 76: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

63

Administrative control. Enggineering control dilakukan dengan

menyeimbangkan kapasitas peralatan dan mengganti peralatan yang

memiliki resiko kecelakaan kerja terbesar. Sedangkan administrative

control dilakukan dengan mengefisienkan penggunaan alat pelindung diri

dan mewajibkan pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri (APD),

dan memberikan pelatihan dan informasi yang lebih mendalam mengenai

K3, serta melakukan pengawasan yang lebih ketat mengenai penerapan K3

di perusahaan dengan memberikan sangsi bagi para pekerja yang

melanggar atau tidak menerapkan peraturan tersebut.

3.6.2 Saran

Berikut merupakan saran yang diberikan agar penelitian selanjutnya menjadi

lebih baik :

1. Sebaiknya data kecelakaan kerja yang digunakan lebih dari 3 (tiga) tahun

sehingga keakuratan data mengenai daerah dengan kecelakaan kerja

terbesar menjadi lebih akurat.

2. Sebaiknya tools yang digunakan untuk analisis faktor penyebab

kecelakaan kerja tidak hanya fishbone diagram melainkan juga dengan

menggunakan diagram pareto.

3. Sebaiknya perusahaan memperbanyak alat pelinfung diri seperti safety

shoes, sarung tangan, masker dan lain-lain.

Page 77: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

DAFTAR PUSTAKA

Brauer, R.M. (1990). Safety and Health for Engineers. New York : Van NostrandReinhold.

Diktat Keselamatan Kerja (1994). Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Heinrich, B.S. (1959). Industrial Accident Prevention a Scientific Approach. NewYork : Mc. Graw Hill.

International Labor Organization (ILO). Guidelines on Occupational Health and

Safety Management System. ILO-OHS 2001. Geneva, Switzerland

Kenneth crow. 2002. Introduction to Value Analysis. DRM Associates

Kolluru, Rao V et all. 1996. Risk Assesment and Management Handbook ForEnviromental Health and Safety Profesional. Newyork : Mc Graw Hill

Lange, Kevin A(2001). Potensial Failure Mode and Effect Analysis. ReferenceManual, General Motor Corporation.

Moenir, A.S. (1979). Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap PembinaanKepegawaian. Jakarta : Gunung Agung.

Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perspektif K3

OHS Risk Management. Jakarta : Dian Karya

Siswowardojo, Widodo. 2003. Norma Kesehatan dan Keselamatan Kerja Karyawan.Edisi 1. Yogyakarta

Suma’mur, P.K. (1987). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta :CV. Haji Masagung

Suma’mur. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV.Haji Masagung

Page 78: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

LOGBOOK KERJA PRAKTEK

DI PT. MERIDAN SEJATI SURYA PLANTATION

FIRST RESOURCES GROUP RIAU

AZWAN ARIEF PUTRA

No.BP. 1310931050

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2016

Page 79: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Logbook Kerja Praktek ini.

Penyusunan Logbook Kerja Praktek ini tidak akan terselesaikan tanpa

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini izinkan penulis

menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada beberapa pihak berikut ini :

1. Bapak Dicky Fatrias, Dr. Eng selaku dosen pembimbing Kerja Praktek

yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam pembuatan

Logbook Kerja Praktek ini.

2. Bapak Sadjan Silalahi selaku kepala tata usaha PT. Meridan Sejati Surya

Plantation First Resources Group atas bimbingan dan informasi yang telah

diberikan dalam penulisan Logbook ini.

3. Bapak Marwan Syarif selaku pembimbing lapangan Kerja Praktek di

perusahaan PT. Meridan Sejati Surya Plantation First Resources Group

4. Bapak Muhammad Ridwan selaku pembimbing Kerja Praktek di bagian

refinery and fractination yang telah memberikan bantuan dan bimbingan

dalam penyelesaian Logbook Kerja Praktek ini.

5. Bapak Ridwan Suta Mentari selaku pembimbing Kerja Praktek di bagian

pabrik kelapa sawit (PKS) yang telah memberikan bantuan dan bimbingan

dalam penyelesaian Logbook Kerja Praktek ini.

6. Bapak Samsul Bachri selaku pembimbing Kerja Praktek di Bagian

Laboratorium.

7. Karyawan dan karyawati PT. Meridan Sejati Surya Plantation First

Resources Group yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung

dalam penelitian ini.

8. Orangtua penulis yang tak henti-hentinya memberi do’a, motivasi serta

dukungan dalam penyelesaian Logbook ini.

Page 80: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu penulis dalam penyelesaian Logbook Kerja Praktek ini.

Akhir kata, harapan penulis semoga Logbook Kerja Praktek ini dapat

memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Padang, Mei 2016

Penulis

Page 81: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

1. Rekapitulasi Kegiatan Kerja Praktek di PT. Meridan Sejati Surya Plantation

First Resources Group

2. Rincian Uraian Kegiatan Kerja Praktek di PT. Meridan Sejati Surya

Plantation First Resources Group

3. Capaian Keluaran (Outcomes) Kegiatan Kerja Praktek di PT. Meridan Sejati

Surya Plantation First Resources Group

3.1 Bagi Perusahaan

3.2 Bagi Mahasiswa

Lampiran

Page 82: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

1. REKAPITULASI KEGIATAN KERJA PRAKTEK DI PT.MERIDAN SEJATI SURYA PLANTATION FIRST

RESOURCES GROUP

No. Hari/TanggalLokasiKegiatan

Judul Kegiatan/AktifitasDokumenPendukung

1 Senin/21-12- 2015

Kantor Tata

Usaha dan

Bagian Refinery

1. Pelaporan Awal KerjaPraktek, Penetapan KerjaPraktek di Bagian Refinerydan Peninjauan LokasiKerja Praktek.

Foto-fotokegiatankunjungan

2 Selasa/22-12- 2015

Bagian Refinerydan FractinatiomPT. MERIDANSEJATI SURYAPLANTATION

1. Pemberian materi tentang2. dan peninjauan lokasi pabrik3.

-

3 Rabu/23-12- 2015

Bagian Refinerydan FractinatiomPT. MERIDANSEJATI SURYAPLANTATION

1. Diskusi, peninjauan lokasipabrik dan pembuatanlogbook kerja praktek.

2.

4 Senin/28-12- 2015

Bagian Refinerydan FractinatiomPT. MERIDANSEJATI SURYAPLANTATION

Pemberian materi,peninjauan lokasi pabrikserta peninjauan mesin-mesin yang digunakan.

5 Selasa/29-12- 2015

Bagian Refinerydan FractinatiomPT. MERIDANSEJATI SURYAPLANTATION

Pemberian materi,

peninjauan lokasi pabrik

serta peninjauan mesin-

mesin yang digunakan.

-

6 Rabu/30-12- 2015

Bagian Refinerydan Fractinatiomserta pelabuhanekspor milik PT.MERIDANSEJATI SURYAPLANTATION

1. Pemberian materi,peninjauan lokasi pabrik danpeninjauan lokasipelabuhan.

Foto-fotokegiatankunjungan kelokasiPelabuhan

7 Kamis/31-12- 2015

Bagian Refinerydan FractinatiomPT. MERIDAN

1. Diskusi, tanya jawab danpembuatan logbook kerjapraktek.

Page 83: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

SEJATI SURYAPLANTATION

8 Senin/04-01- 2016

Pabrik KelapaSawit (PKS) PT.Meridan SejatiSurya PlantationFirst ResourcesGrup

1. Bertemu dengan BapakRidwan selaku manajer dipabrik PKS, Pemberianpengarahan oleh BapakRidwan dan Mengamatioperator bekerja dalammemilih Tandan Buah Segar(TBS)

-

9 Selasa/05-01- 2016

Pabrik KelapaSawit (PKS) PT.Meridan SejatiSurya PlantationFirst ResourcesGrup

1. Bertemu dengan BapakHifdzi selaku asistenproduksi pada Pabrik PKSdan Penjelasan dari BapakHifdzi mengenai alur prosesproduksi dari awal sampaiakhir

10 Rabu/06-01- 2016

Pabrik KelapaSawit (PKS) PT.Meridan SejatiSurya PlantationFirst ResourcesGrup

1. Mengamati proses produksisecara langsung dari awalproses produski sampaidengan akhir prosesproduksi dan Mengamatiproses kernel yang diolaholeh mesin kernel

11 Kamis/07-01- 2016

Pabrik KelapaSawit (PKS) PT.Meridan SejatiSurya PlantationFirst ResourcesGrup

1. Mengamati seluruh mesinyang terdapat di PabrikPKS, Melakukan kegiatandokumentasi pada pabrikPKS dan pembuatan laporankerja praktek

Foto-fotodokumentasimesin yangterdapat dipabrik PKS.

12 Jumat/08-01- 2016

Pabrik KelapaSawit (PKS) PT.Meridan SejatiSurya PlantationFirst ResourcesGrup

1. Berdiskusi dengan asistenproduksi mengenaipermasalahan yang terjadi dipabrik PKS dan Melihatproses limbah yangdikeluarkan oleh pabrikPKS

13 Senin/11-01- 2016

Central LaborPT. MeridanSejati SuryaPlantation FirstResources Grup

1. Bertemu dengan BapakSyamsul yang menjabatsebagai kepala dari centrallabor dan Belajarmenggunakan alat-alat yang

-

Page 84: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

terdapat di central labor danmempraktikkan caramengukur warna minyakyaitu RBDPO dan BPOdengan menggunakan alat

14 Selasa/12-01- 2016

Central LaborPT. MeridanSejati SuryaPlantation FirstResources Grup

1. Berdiskusi dengankaryawan mengenai caramenghitung parameter yangada di logsheet refinery.Dan Mengamati karyawandalam membuat larutanNaOH

15 Rabu/13-01- 2016

Central LaborPT. MeridanSejati SuryaPlantation FirstResources Grup

1. Mengamati operator dalammenggunakan alat-alatpercobaan di labor DanMembuat logbook danlaporan

16 Kamis/14-01- 2016

Central OfficePT. MeridanSejati SuryaPlantation FirstResources Grup

1. Berdiskusi dengankaryawan kantor mengenaisejarah perusahaan danMembuat logbook sertalaporan

17 Jumat/15-01- 2015

Departemenrefinery andfractination,central labor PT.Meridan SejatiSurya PlantationFirst ResourcesGrup

1. Berdiskusi dengan bapakridwan dan Berdiskusidengan karyawanlaboratorium.

-

18 Senin/18-01- 2015

Refinery andFractinationPlant danCentral OfficePT. MeridanSejati SuryaPlantation FirstResources Grup

Berdiskusi dengan BapakRidwan dan mengambil data

-

19 Selasa/19-01- 2015

Central OfficePT. MeridanSejati SuryaPlantation First

Berdiskusi dengan BapakMarwan mengenaipermaslahan K3 yang terjadidi pabrik

-

Page 85: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Resources Grup20 Rabu/

20-01- 2015Central OfficePT. MeridanSejati SuryaPlantation FirstResources Grup

Menyerahkan laporan kerjapraktek untuk perusahaan

-

21 Kamis/21-01- 2015

Central OfficePT. MeridanSejati SuryaPlantation FirstResources Grup

Berpamitan dengan pihakperusahaan

-

Dumai, Januari2016Menyetujui,Pembimbing Lapangan Mahasiswa KerjaPraktek

Marwan Syarif, S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No. BP 1310931050

Page 86: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

2. RINCIAN URAIAN KEGIATAN KERJA PRAKTEK DI PT.

MERIDAN SEJATI SURYA PLANTATION FIRST

RESOURCES GROUP

1. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Senin / 21 Desember 2015

Kantor Tata Usaha dan Bagian Refinery

Pelaporan Awal Kerja Praktek, Penetapan Kerja

Praktek di Bagian Refinery dan Peninjauan Lokasi

Kerja Praktek.

Hari pertama kerja praktek dimulai dengan pelaporan

awal kepada kepala tata usaha yaitu bapak Sadjan

Silalahi mengenai masalah kelengkapan dokumen

kerja praktek. Selanjutnya pak Sadjan menempatkan

saya untuk kerja praktek di bagian refinery dan

fractination. Selanjutnya saya dserahkan ke

pembimbing di bagian refinery dan fractination yaitu

bapak Muhammad Ridwan. Selanjutnya saya diberikan

pengarahan mengenai proses produksi yang ada di

bagian refinery dan fractination. Kemudian istrirahat

makan siang dan sholat zuhur.

Setelah makan siang saya diberikan waktu untuk

meninjau lokasi pengolahan serta mendapatkan

penjelasan dari operator yang ada mengenai mesin-

mesin yang digunakan dalam memproses Cruide Palm

Oil (CPO). sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran

1 (Foto-foto aktifitas peninjauan).

Dumai, 21 Desember 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 87: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

2. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Selasa / 22 Desember 2015

Bagian Refinery dan Fractinatiom PT. MERIDAN

SEJATI SURYA PLANTATION

Pemberian materi dan peninjauan lokasi pabrik

Hari kedua kerja praktek dimulai dengan menemui

bapak Muhammad Ridwan di kantor bagian Refinery

dan Fractinatiom. Selanjutnya bapak Ridwan

menjelaskan mengenai proses produksi pengolahn

cruide palm oil (CPO) menjadi refine bleached

deodorized palm oil (RBDPO). Pada kesempatan ini

bapak Ridwan menjelaskan mengenai awal mula CPO

diolah menjadi produk RBDPO yang nantinya akan

menghasilkan minyak makan. Dalam kesempatan ini

juga bapak Ridwan juga menjelaskan mengenai

flowchart pengolahan CPO menjadi RBDPO.

Flowchart pengolahan CPO menjadi RBDPO bisa

dilihat pada laporan bagian proses produksi.

Selanjutnya istirahat makan siang dan aholat zuhur.

Selepas istirahat makan siang dan sholat zuhur, saya

diberikan waktu untuk melihat mesin-mesin produksi

dalam pengolahan CPO menjadi RBDPO. Adapun

foto-foto peninjauan dapat dilihat pada Lampiran 1

(foto-foto kegiatan peninjauan).

Dumai, 22 Desember 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 88: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

3. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Rabu / 23 Desember 2015

Bagian Refinery dan Fractinatiom PT. MERIDAN

SEJATI SURYA PLANTATION

Diskusi, peninjauan lokasi pabrik dan pembuatan

logbook kerja praktek.

Hari ketiga kerja praktek dimulai dengan menemui

bapak Muhammad Ridwan di kantor bagian Refinery

dan Fractinatiom. Selanjutnya saya melaksanakan

diskusi dengan bapak Ridwan mengenai proses

produksi pengolahn cruide palm oil (CPO) menjadi

refine bleached deodorized palm oil (RBDPO) di

bagian refinery dan fraksinasi. Pada kesempatan ini

juga bapak Ridwan menjelaskan mengenai apa saja

masalah-masalah yang ada pada bagia refinery dan

fraksinasi. Pada kesempatan kali ini juga saya mulai

berdiskusi mengenai apa saja yang bisa menjadi judul

kerja praktek. Selanjutnya saya diberikan waktu untuk

melihat-lihat keadaan pabrik serta diberi kesempatan

melaksanakan sholat zuhur dan makan siang.

Selepas istirahat makan siang dan sholat zuhur, saya

melanjutkan pembuatan logbook kerja praktek yang

telah saya laksanakan selama 3 hari pelaksanaan kerja

praktek. Setelah selesai membuat logbook kerja

praktek, saya diizinkan pulang ke rumah.

Dumai, 23 Desember 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 89: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

4. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Senin / 28 Desember 2015

Bagian Refinery dan Fractinatiom serta kantor PT.

MERIDAN SEJATI SURYA PLANTATION.

Pemberian materi, peninjauan lokasi pabrik serta

peninjauan mesin-mesin yang digunakan.

Hari keempat kerja praktek dimulai dengan menemui

bapak Muhammad Ridwan di kantor bagian Refinery

dan Fractinatiom. Selanjutnya saya berdiskusi

mengenai perusahaan serta menceritakan gambaran

umum pabrik refinery dan fraksinasi. Kemudian saya

menemui bapak Marwan di kantor dalam hal meminta

keterangan lebih lanjut mengeani gambaran umum

perusahaan yang meliputi sejarah perusahaan, struktur

organisasi dan ruang lingkup bisnis serta hal-hal lain

yang berkaitan dengan gambaran umum perusahaan.

Bagian gambaran umum perusahaan terdapat pada

Bab II mengenai gambaran umum perusahaan.

Selanjutnya saya diberi waktu istirahat sholat zuhur

dan makan siang.

Selepas istirahat sholat zuhur dan makan saya

diberikan waktu untuk melihat-lihat pabrik seperti

mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi.

Selanjutnya saya melakukan kegiatan sosialisasi

dengan karyawan pabrik mengenai proses produksi.

Dumai, 28 Desember 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 90: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

5. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Selasa / 29 Desember 2015

Bagian Refinery dan Fractinatiom PT. MERIDAN

SEJATI SURYA PLANTATION.

Pemberian materi, peninjauan lokasi pabrik serta

peninjauan mesin-mesin yang digunakan.

Hari kelima kerja praktek dimulai dengan menemui

bapak Muhammad Ridwan di kantor bagian Refinery

dan Fractinatiom. Selanjutnya saya berdiskusi

mengenai proses produksi yang ada di bagian

fraksinasi. Kemudian saya dijelaskan mengenai proses

lanjutan RBDPO yang dihasilkan dari bagian refinery

yang kemudian dilanjutkan di bagian fraksinasi.

Kemudian saya dibimbing dengan bang Tantri

operator fraksinasi untuk melihat proses produksi serta

mesin-mesin yang digunakan pada proses fraksinasi.

Foto-foto peninjauan lokasi pabrik bisa dilihat pada

lampiran 1 (foto-foto aktifitas peninjauan). Serta

flowchart proses fraksinasi dapat diihat pada Bab II

(gambaran umum perusahaan) Selanjutnya saya

diberikan waktu untuk sholat zuhur dan makan siang.

Selepas istirahat sholat zuhur dan makan siang saya

melanjutkan kegiatan peninjuan lokasi pabrik terutama

di bagian fraksinasi. Setelah beberapa lama melakukan

peninjauan saya pun diziinkan pulang ke rumah.

Dumai, 29 Desember 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 91: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

6. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Rabu / 30 Desember 2015

Bagian Refinery dan Fractinatiom serta pelabuhan

ekspor milik PT. MERIDAN SEJATI SURYA

PLANTATION.

Pemberian materi, peninjauan lokasi pabrik dan

peninjauan lokasi pelabuhan.

Hari keenam kerja praktek dimulai dengan menemui

bapak Muhammad Ridwan di kantor bagian Refinery

dan Fractinatiom. Selanjutnya saya berdiskusi

mengenai proses pengiriman minyak ke luar negeri

melalui pelabuhan ekspor yang dimiliki oleh

perusahaan. Kemudian saya diajak sama bapak

Marwan untuk melihat pelabuhan ekspor yang ada di

perusahaan tersebut. Selama di pelabuhan juga saya

diberikan waktu untuk berfoto-foto di sekitaran

pelabuhan. Aktifitas peninjauan lokasi dapat dilihat

pada Lampiran 1 (foto-foto aktifitas peninjauan).

Setelah beberapa lama saya pun diberikan waktu

istirahat sholat zuhur dan makan siang.

Selepas istirahat sholat zuhur dan makan siang, saya

diberikan waktu untuk melihat-lihat lokasi pabrik yaitu

pada tempat proses bongkar-muat CPO yang

didatangkan dari perusahaan lain ke dalam tangki

penyimpanan sementara yang ada di perusahaan.

Dumai, 30 Desember 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 92: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

7. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Kamis / 31 Desember 2015

Bagian Refinery dan Fractinatiom PT. MERIDAN

SEJATI SURYA PLANTATION.

Diskusi, tanya jawab dan pembuatan logbook kerja

praktek.

Hari ketujuh kerja praktek dimulai dengan menemui

bapak Muhammad Ridwan di kantor bagian Refinery

dan Fractinatiom. Selanjutnya saya berdiskusi

permasalahan yang terjadi di bagian refinery dan

fractination yang kemungkinan bisa dijadikan judul

laporan. Pak Ridwan juga menjelaskan mengenai

sistem pemeliharaan mesin yang ada di bagian refinery

dan fractination ini. Setelah itu, saya diberikan waktu

untuk meninjau lokasi pabrik. Aktifitas peninjauan

lokasi dapat dilihat pada Lampiran 1 mengenai foto-

foto aktifitas peninjauan. Setelah beberapa lama saya

pun kembali ke kantor dan diberikan waktu istirahat

sholat zuhur dan makan siang.

Selepas istirahat sholat zuhur dan makan siang, saya

diberikan waktu untuk membuat logbook kerja praktek

yang telah saya jalani selama tujuh hari di bagian

refinery dan fractination Setelah beberapa lama, saya

pun diizinkan pulang ke rumah.

Dumai, 31 Desember 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 93: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

8. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Senin / 4 Januari 2016

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Meridan Sejati Surya

Plantation First Resources Grup

Bertemu dengan Bapak Ridwan selaku manajer di

pabrik PKS, Pemberian pengarahan oleh Bapak

Ridwan dan Mengamati operator bekerja dalam

memilih Tandan Buah Segar (TBS).

Hari kedelapan Kerja Praktek, saya dipindahkan oleh

perusahaan ke departemen Pabrik Kelapa Sawit (PKS)

dan bertemu dengan Bapak Ridwan selaku Manajer

PKS. Setelah bertemu dengan Bapak Ridwan saya

diberikan arahan selama saya KP di PKS. Pada hari ini

Saya langsung diajak oleh karywan PKS untuk melihat

stasiun sortasi, dimana pada stasiun ini Saya diajarkan

bagaimana menentukan TBS yang busuk, kurang,

matang, dan terlalu matang. Selama 3 Jam saya berada

pada stasiun sortasi dan mengamai operator dalam

memilih TBS yang akan digunakan dalam proses

produksi. Setelah selesai operator dalam memilih TBS

yang baik, saya diperlihatkan oleh pembimbing

bagaiamana TBS tersebut dikirim melalui konveyor ke

stasiun perebusan. Setelah 5 jam saya mengamati

bagaimana proses sortasi yaitu suatu proses awal

dalam melakukan proses produksi kelapa sawit

menjadi CPO, saya diizinkan pulang oleh pembimbing

KP sekitar pukul jam 14.30 WIB.

Dumai, 4 Januari 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 94: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

9. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Selasa/ 05 Januari 2016

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Meridan Sejati Surya

Plantation First Resources Grup

Bertemu dengan Bapak Hifdzi selaku asisten produksi

pada Pabrik PKS dan Penjelasan dari Bapak Hifdzi

mengenai alur proses produksi dari awal sampai akhir.

Hari ini kesembilan saya menuju pabrik PKS, dan

disana saya telah ditunggu oleh Bapak Hifdzi yang

menjabat sebagai asisten produksi pada pabrik PKS.

Hari ini saya dibimbing oleh Bapak Hifdzi untuk

melihat mesin-mesin yang terdapat pada pabrik PKS

dan pembimbing menjelaskan alur produksi TBS

hingga menjadi CPO. Pada hari ini saya dan

pembimbing berkeliling Pabrik untuk melihat isi

pabrik baik itu mesin-mesin, konveyor, dan operator

yang bekerja pada masing-masing stasiun. Bapak

Hifdzi juga menjelasakan stasiun-stasiun yang bekerja

pada pabrik PKS ini. Setelah istirahat bapak Hifdzi

menunggu saya di kantor PKS, saya disini hanya

bercerita-cerita mengenai masalah-masalah yang

umum terjadi pada pabrik PKS seperti kebocoran pipa

dan putusnya rantai pada conveyor sehingga proses

produksi dihentikan. Setelah 1 jam saya bercerita, saya

pun diizinkan pulang pada jam 15.00.

Dumai, 5 Januari 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 95: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

10. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Rabu / 6 Januari 2016

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Meridan Sejati Surya

Plantation First Resources Grup

Mengamati proses produksi secara langsung dari awal

proses produski sampai dengan akhir proses produksi

dan Mengamati proses kernel yang diolah oleh mesin

kernel.

Hari kesepuluh pelaksanaan Kerja Praktek saya

bertemu dengan bapak suparman selaku kepala pabrik

PKS. Pada kesempatan ini bapak suparman

menjelaskan proses yang terjadi dari awal proses

sampai akhir proses sehingga menghasilkan 3 produk

yaitu CPO, fiber, dan nut. Bapak suparman langsung

membuat flowchart untuk diajarkan ke saya alur

proses produksinya. Setelah saya sudah mengerti

mengenai alur proses yang terjadi pada pabrik PKS,

saya diajak oleh Bapak untuk melihat proses produksi

secara langsung, yaitu pada saat buah dimasukkan ke

stasiun perebusan, hingga sampai buah menjadi

minyak distasiun terakhir yaitu stasiun klarifikasi.

Pada kesempatan ini saya juga mengamati proses

kernel yang diolah oleh mesin kernel. Mesin ini

bekerja untuk mengurangi kadar air yang terdapat

pada nat dan juga mengurai fiber yang telah dilakukan

proses pada mesin press.

Dumai, 6 Januari 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 96: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

11. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Kamis / 7 Januari 2016

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Meridan Sejati Surya

Plantation First Resources Grup

Mengamati seluruh mesin yang terdapat di Pabrik

PKS, Melakukan kegiatan dokumentasi pada pabrik

PKS dan pembuatan laporan kerja praktek.

Hari kesebelas pelaksanaan Kerja Praktek saya

memohon izin kepada bapak Suparman untuk

melakukan kegiatan dokumensi pada pabrik PKS,

sambil mengamati mesin-mesin yang berhubungan

dalam proses produksi serta mengamati conveyor

besar yang terdapat pada pabrik PKS. Mesin yang

penting seperti mesin press dan perebusan yang saya

amati bagaiman proses kerjanya serta bertanya kepada

operator apa komponen yang terdapat didalam mesin

press dan tabung perebusan dari tandan kelapa sawit.

Setelah melakukan pengamatan dan kegiatan

dokumentasi, saya diberikan waktu istirahat sholat dan

makan.

Setelah selesai sholat dan makan, saya mulai membuat

laporan kerja praktek bab 1 dan bab 2 saya di pabrik

PKS. Setelah selesai membuat laporan kerja praktek

saya diizinkan pulang.

Dumai, 7 Januari 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 97: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

12. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Jumat / 8 Januari 2016

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Meridan Sejati Surya

Plantation First Resources Grup

Berdiskusi dengan asisten produksi mengenai

permasalahan yang terjadi di pabrik PKS dan Melihat

proses limbah yang dikeluarkan oleh pabrik PKS.

Hari kedua belas pelaksanaan Kerja Praktek saya

menemui bapak Suparman yang sudah duduk

diruangannya. Selanjutnya saya berdiskusi dengan

menanyakan kepada bapak Suparman mengenai

permasalahan apa saja yang sering terjadi pada pabrik

PKS. Bapak Suparman menjelaskan dikarenakan

pabrik PKS dipenuhi oleh mesin-mesin dan konveyor,

permasalahan yang sering terjadi yaitu sering putusnya

rantai pada conveyor yang berguna untuk membawa

tandan sawit ke stasiun-stasiun produksi, sehingga

apabila terjadi kerusakan pada rantai conveyor maka

akan sangat menganggu proses produksi dipabrik

PKS. Setelah penjelasan mengenai permasalahan yang

sering terjadi dipabrik PKS, saya meminta izin untuk

melihat proses pembuangan limbah pabrik. Pada hari

ini saya melaksanakan kerja praktek hanyak sampai

pukul 11.30, ini dikarenakan pembimbing saya akan

pergi ke Pekanbaru untuk melaksanakan kegiatan

rapat.

Dumai, 8 Januari 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 98: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

13. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Senin / 11 Januari 2016

Central Labor PT. Meridan Sejati Surya Plantation

First Resources Grup

Bertemu dengan Bapak Syamsul yang menjabat

sebagai kepala dari central labor dan Belajar

menggunakan alat-alat yang terdapat di central labor

dan mempraktikkan cara mengukur warna minyak

yaitu RBDPO dan BPO dengan menggunakan alat.

Hari ketiga belas pelaksanaan Kerja Praktek ini, saya

dipindahkan oleh pihak kantor ke central labor. Pada

hari ini saya bertemu dengan Bapak Syamsul selaku

kepala labor, setelah beberapa lama bapak syamsul

menunjuk salah seorang karyawan untuk membimbing

saya di labor ini yaitu Bapak Afrizal selaku mandor

pada labor ini. Pada hari ini bapak Afrizal memberikan

logseet mengenai sampel yang akan dicek pada plant

refinery and faksinasi. Pada hari ini saya hanya

diajarkan mengenai pengecekan warna dan asama

(FFA) pada plan refinery, karena pada labor ini sangat

banyak kegiatan aktivitas yang dilakukan yaitu

pengecekan terhadap seluruh produk yang dihasilkan

oleh plant yang terdapat pada perusahaan ini

Dumai,11 Januari 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 99: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

14. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Selasa / 12 Januari 2016

Central Labor PT. Meridan Sejati Surya Plantation

First Resources Grup

Berdiskusi dengan karyawan mengenai cara

menghitung parameter yang ada di logsheet refinery.

Dan Mengamati karyawan dalam membuat larutan

NaOH.

Hari keempat belas pelaksanaan Kerja Praktek ini,

saya sudah ditunggu oleh Bapak Afrizal selaku

mandor yang akan menerangkan kepada saya

mengenai aktifitas yang dilakukan di central labor.

Pada hari ini saya memperoleh ilmu dalam

menghitung parameter-parameter yang akan

dikerjakan oleh operator central labor. Dalam

penjelasan Bapak Afrizal paramter yang dihitung

nilainya harus berada dalam standar internasional

disetiap perhitungan sampel yang dilakukan. Setelah

saya mengerti dalam menghitung parameter akan

dihitung, saya diajak oleh bapak Afrizal dalam

membuat larutan NaOH 0,1 N yang akan dijadikan

sebagai bahan dalam mengukur sampel FFA. Pada hari

ini saya juga berbincang-bincang dengan karyawan

central labor mengenai pentingnya central labor dalam

perusahaan ini.

Dumai, 12 Januari 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 100: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

15. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Rabu / 13 Januari 2016

Central Labor PT. Meridan Sejati Surya Plantation

First Resources Grup

Mengamati operator dalam menggunakan alat-alat

percobaan di labor Dan Membuat logbook dan

laporan.

Hari kelima belas pelaksanaan Kerja Praktek, saya

mengamati alat-alat labor yang lumayan banyak dan

bertanya kepada operator mengenai fungsi dari alat

tersebut. Selanjutnya saya melihat laporan-laporan dari

mahasiswa-mahasiswa universitas lain yang telah

melaksanakan KP pada perusahaan ini. Adapun

laporan-laporan yang diperlihatkan mengenai kegiatan

yang ada di laboratorium seperti pengecekan zat kimia

serta pengendalian mutu dan pengendalian kualitas.

Kemudian setelah beberapa lama saya diberikan waktu

istirahat sholat dan makan.

Setelah selesai istirahat sholat dan makan siang saya

melanjutkan kerja praktek dengan membuat dan

mengangsur logbook dan laporan kerja praktek di

kantor utama. Hal ini dikarenakan ada kegiatan audit

K3 oleh perusahaan.

Dumai, 13 Januari 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 101: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

16. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Kamis / 14 Januari 2016

Central Office PT. Meridan Sejati Surya Plantation

First Resources Grup

Berdiskusi dengan karyawan kantor mengenai sejarah

perusahaan dan Membuat logbook serta laporan.

Hari keenam belas pelaksanaan Kerja Praktek, saya

diperintahkan oleh pembimbing di Central labor untuk

pergi mengunjungi Central office PT. Meridan Sejati

Surya Plantation. Saya diperintahkan untuk

mengunjungi Central Office dikarenakan pada hari ini

akan diadakan audit dari dinas terkait terhadap kinerja

dan peralatan yang ada di setiap departemen di

Perusahaan ini. Setelah saya tiba di central office, saya

diberikan tempat duduk dan meja oleh salah seorang

karyawan. Pada kesempatan ini saya diberikan juga

oleh pihak perusahaan mengenai flowchart lengkap

alur produksi pada departement refinery dan

fractination juga departemen PKS. Karna karyawan

sangat sibuk pada hari ini, dikarenakan adanya pihak

dinas Kota yang berkunjung, saya hanya dibimbing

sebentar, untuk mengisi waktu kosong saya

mengangsur pembuatan laporan BAB 1 dan BAB II.

Dumai, 14 Januari 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 102: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

17. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Jumat / 15 Januari 2016

Departemen refinery and fractination, central labor

PT. Meridan Sejati Surya Plantation First Resources

Grup

Berdiskusi dengan bapak ridwan dan Berdiskusi

dengan karyawan laboratorium.

Hari ketujuh belas pelaksanaan Kerja Praktek, saya

menemui bapak ridwan dan berdiskusi mengenai

apasaja permasalahan K3 yang terjadi pada bagian

refinery dan fraksinasi. Setelah beberapa lama saya

kembali ke laboratorium. Selanjutnya saya berdisukui

dengan salah seorang karywana mengenai aktivitas-

aktivitas yang ada di laboratorium. Kemudian saya

diajak untuk mengamati proses analisis zat-zat kimia

melalui alat-alat yang ada. Serta saya diberikan

pengarahan mengenai pemakaian alat-alat yang ada di

laboratorium. Selanjutnya saya deberikan waktu

senggang untuk melihat-lihat aktivitas yang ada di

laboratorium. Selanjutnya saya diperbolehkan pulang

dikarenakan ada rapat mendadak para karyawan

laboratorium dengan atasannya.

Dumai, 15 Januari 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 103: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

18. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Senin / 18 Januari 2016

Refinery and Fractination Plant dan Central Office

PT. Meridan Sejati Surya Plantation First Resources

Grup

Berdiskusi dengan Bapak Ridwan dan mengambil

data..

Hari kedelapan belas pelaksanaan Kerja Praktek saya

menemui bapak Ridwan yang sudah duduk

diruangannya. Selanjutnya saya meminta tanda tangan

untuk logbook kerja praktek yang telah saya buat.

Setelah mendapatkan tanda tangan saya berpamitan

dengan bapak Ridwan sekaligus mengucapkan

terimakasih atas apa yang telah diberikan kepada saya

selama menjalani kerja praktek di bagia refinery dan

fraksinasi.

Selanjutnya saya mengambil data ke bapak sadjan

mengenai gambaran umum perusahaan. Setelah

mendapatkan data tersebut saya melanjutkan

pembuatan laporan kerja praktek saya.

Dumai, 18 Januari 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 104: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

19. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Selasa / 19 Januari 2016

Central Office PT. Meridan Sejati Surya Plantation

First Resources Grup

Berdiskusi dengan Bapak Marwan mengenai

permaslahan K3 yang terjadi di pabrik.

Hari kesembilan belas pelaksanaan Kerja Praktek saya

menemui bapak Marwan selaku pembimbing lapangan

serta juga bapak Marwan bekerja di bagian K3

perusahaan. Selanjutnya saya berdiskusi dengan

menanyakan kepada bapak Marwan mengenai

permasalahan K3 seperti apa saja yang sering terjadi

pada pabrik PKS. Bapak Marwan menjelaskan bahwa

pada perusahaan ini belum terdapat karyawan yang

terjadi luka berat. Jenis kecelakaan yang terjadi sampai

saat ini hanya luka ringan serta demam biasa. Hal ini

terjadi karena Bapak Marwan selalu melaksanakan

pengontrolan langsung ke lapangan yang berkaitan

dengan K3. Selanjutnya bapak marwan memberikan

data permasalahan K3 yang ada di perusahaan. Setelah

mendapatkan penjelasan mengenai permasalahan K3

yang terjadi dipabrik, saya meminta izin untuk lihat-

lihat sekutaran pabirik.

Setelah melaksanakan sholat dan makan siang, saya

melanjutkan pembuatan laporan dan logbook kerja

praktek. Setelah beberapa lama saya diizinkan pulang.

Dumai, 19 Januari 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 105: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

20. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Rabu / 20 Januari 2016

Central Office PT. Meridan Sejati Surya Plantation

First Resources Grup

Menyerahkan laporan kerja praktek untuk perusahaan.

Hari keduapuluh pelaksanaan Kerja Praktek saya

berada di central office perusahaan. Di sini saya

menyerahkan laporan kerja praktek saya kepada bapak

Marwan. Disini saya memperlihatkan laporan kerja

praktek yang telah saya buat dan sedikit menjelaskan

mengenai laporan kerja praktek saya tersebut.

Selanjutnya saya meminta tanda tangan bapak Marwan

selaku pembimbing saya di lapangan. Tanda tangan

pak Marwan diminta pada rincian kegiatan harian

kerja praktek atau logbook kerja praktek. Selanjutnya

saya pun berpamitan dengan bapak sadjan dan bapak

marwan dan mengucapkan terimakasih telah

membimbing saya selama menjalani kerja praktek di

perusahaan ini.

Dumai, 20 Januari 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 106: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

21. Hari/Tanggal

Lokasi Kegiatan

Judul Kegiatan/Aktifitas

Rincian Uraian Kegiatan

:

:

:

:

Kamis / 21 Januari 2016

Central Office PT. Meridan Sejati Surya Plantation

First Resources Grup

Berpamitandengan pihak perusahaan.

Hari keduapuluh satu pelaksanaan Kerja Praktek saya

menemui bapak Sadjan selaku ketua Tata Usaha. Pada

kesempatan kali ini saya berpamitan dengan bapak

Sadjan beserta staff serta mengucapkan terimakasih

kepada bapak Sadjan beserta staff karena telah

membimbing saya selama menjalankan kerja praktek

di perusahaan ini.

Dumai, 21 Januari 2015

Disetujui,

Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kerja Praktek

Marwan Syarif,S.H Azwan Arief PutraNIK. 2007090054 No.Bp.1310931050

Page 107: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

3. CAPAIAN KELUARAN (OUTCOMES) KEGIATAN KERJA

PRAKTEK DI PT. MERIDAN SEJATI SURYA

PLANTATION FIRST RESOURCES GROUP

3.1. Bagi Perusahaan

Capaian keluaran (outcomes) dari pelaksanaan kerja dari Tgl 21 Desember

2015 s/d 21 Januari 2016 bagi perusahaan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Dengan pelaksanaan kerja praktek ini sebagai bahan masukkan untuk

perusahaan dalam mengevaluasi permasalahan kecelakaan kerja pada PT.

Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh.

2. Perusahaan dapat mengetahui faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja

yang terjadi pada PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh.

3.2. Bagi Mahasiswa

Capaian keluaran (outcomes) dari pelaksanaan kerja dari Tgl 22 Desember

2015 s/d 21 Januari 2016 bagi perusahaan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui gambaran umum perusahaan

PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh.

2. Mahasiswa mengenal proses produksi kelapa sawit menjadi minyak makan

yang terdapat pada perusahaan PT. Meridan Sejati Surya Plantation

Bangsal Aceh.

3. Mahasiswa mampu meeenerapkan pengetahuan dalam bidang kesehatan

dan keselamatan kerja pada perusahaan PT. Meridan Sejati Surya

Plantation Bangsal Aceh.

Page 108: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto-foto kegiatan peninjauan area produksi PT. XYZ

Gambar 1.1 Foto bersama General Manager dan Pembimbing Lapangan PT.Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Gambar 1.2 Foto bersama Supervisor Pabrik Kelapa Sawit PT. Meridan SejatiSurya Plantation Bangsal Aceh

Page 109: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Gambar 1.3 Foto bersama Supervisor Refinery dan Fractination PT. MeridanSejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Gambar 1.4 Kunjunga ke Pelabuhan Pengiriman Minyak Makan ke LuarNegeri PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Page 110: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Gambar 1.5 Bagian Produksi Refinery dan Fractination PT. Meridan SejatiSurya Plantation Bangsal Aceh

Gambar 1.6 Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PT. Meridan Sejati SuryaPlantation Bangsal Aceh

Page 111: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Lampiran 2. Alur proses produksi

Tandan BuahSegar (TBS)

Timbangan

Sortasi

Sterilizer

Thresser

Digester

Press

KondensatKondensatTank

Empty BunchPressHopper

Sand TrapTank

Crude OilTank

VerticalClarifier Tank

Sludge Tank

Buffer Tank

Recovery

Fat Fit

Separator

Effluent

ReclaimedTank

Depericarper

PolishingDrum

Destoner

Nut Silo

Riple Mill

LTDS 1

LTDS 2

Claybath

Silo Dryer

KernelStorage BIN

Shell BIN

Pure Oil Tank

Vacum Dryer

Storage Tank

Lapangan

JanjanganKosong

JanjanganKosong

Brondolan

MinyakMinyak

CPO

Sludge

WWTP

LimbahCair

Pemasaran CPO

Minyak

Press Cube

INTI

Pemasaran INTI

Bahan BakarTurbin Boiler

Cangkang

Cangkang

Cangkang

Crack Mixer

Gambar 2.1 Diagram Aliran Produksi TBS menjadi CPO pada PT. MeridanSejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Page 112: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Gambar 2.2 Diagram Alir Produksi CPO menjadi RBDPO, Olein dan Sterin padaPT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Page 113: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Tabel 1. Data Kecelakaan Kerja PT. Meridan Sejati Surya Plantation BangsalAceh Tahun 2014-2015

No

StasiunKerja

RawanKecelakaan

Jenis Kecelakaan

Tahun

TotalTotalKeseluruhan2014 2015

1Pabrik

Kelapa Sawit

Luka terkena batu gerinda 2 - 2

12

Luka terkena besi 3 - 3

Luka terkena percikan api 1 - 1

Luka terkena abu panas 1 - 1

Terjatuh 1 1 2

Luka terkena selang elpiji - 1 1

Terjepit - 1 1

Luka terkena minyak - 1 1

2Kernel

CrushingPlant

Luka terkena besi 1 - 1

3Terjepit 1 - 1

Luka terkena percikan api - 1 1

3 Power Plant

Tejepit 1 - 1

5Luka terkena besi 1 - 1

Tersengat listrik - 1 1

Terjatuh - 2 2

4Refinery dan

Fraksinasi

Luka ersiram air panas - 1 12

Luka terkena bahan kimia - 1 1

Page 114: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Tabel B.1. Data Kecelakaan Kerja PT. MSSP-BA Tahun 2014-2015

No

StasiunKerja

RawanKecelakaan

Jenis Kecelakaan

Tahun

Total TotalKeseluruhan2014 2015

1Pabrik

Kelapa Sawit

Luka terkena batu gerinda 2 - 2

12

Luka terkena besi 3 - 3

Luka terkena percikan api 1 - 1

Luka terkena abu panas 1 - 1

Terjatuh 1 1 2

Luka terkena selang elpiji - 1 1

Terjepit - 1 1

Luka terkena minyak - 1 1

2Kernel

CrushingPlant

Luka terkena besi 1 - 1

3Terjepit 1 - 1

Luka terkena percikan api - 1 1

3 Power Plant

Tejepit 1 - 1

5Luka terkena besi 1 - 1

Tersengat listrik - 1 1

Terjatuh - 2 2

4Refinery dan

FraksinasiLuka ersiram air panas - 1 1

2Luka terkena bahan kimia - 1 1

Page 115: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

ABSENSI SEMINAR KERJA PRAKTEK

Nama Mahasiswa : Azwan Arief Putra

No. BP : 1310931050

Judul : Analisis Resiko Kecelakaan Kerja Pada Bagian Produksi Di

PT. MERIDAN SEJATI SURYA BANGSAL ACEH Dengan

Pendekatan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)

Dosen Pembimbing : Dicky Fatrias, Dr. Eng

Tanggal Seminar : Mei 2016

No Nama No BP Tanda Tangan

Page 116: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

No Nama No BP Tanda Tangan

Padang, Mei 2016

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

( Dicky Fatrias, Dr.Eng) )

Page 117: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

Formulir Bimbingan Kerja Praktek

Nama Mahasiswa : Azwan Arief Putra

No. BP : 1310931050

No Tanggal Catatan Pembimbing ParafPembimbing

Page 118: Laporan Kerja Praktek PT. Meridan Sejati Surya Plantation Bangsal Aceh

No Tanggal Catatan Pembimbing ParafPembimbing