Laporan Kerja Praktek (dana hibah DIKTI)
-
Upload
bachtiardojohannomihaballo -
Category
Documents
-
view
76 -
download
0
description
Transcript of Laporan Kerja Praktek (dana hibah DIKTI)
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032)
1
INISIAL BERMAKNA
Inisial Bermakna, suatu pendahuluan. Berisikan bagaimana kegiatan ini dimulai (dibahas dalam Inisial Kegiatan), tentang Program Kreatifitas Mahasiswa (dalam Muda & Berkreasi), teori tentang kewirausahaan (Wira, Usaha), kewirausahaan dan kaitannya dengan pariwisata (Pariwisata sebagai Industri), memilih daerah tujuan wisata yang akan dipromosikan (Memilih Dari yang Terindah), gambaran tentang Raja Ampat (Raja Ampat, Raja Rupawan). Di bagian pertama buku ini juga berbicara tentang teori branding images (Memoles Citra), suvenir yang unik (Buah Lain dari Buah Tangan), teori tentang marketing (Pemasaran yang Tidak Pasaran), dan gambaran tentang penyablonan kaos (Kaos Kreatif).
1. INISIAL KEGIATAN
Berawal dari ketidaksengajaan membaca pengumumun yang
ditempelkan di papan pengumuman, Praktikan akhirnya terlibat dalam
kegiatan PKM. Praktikan awalnya tidak tertarik, saat itu sedang persiapan
skripsi. Batas tanggal pengumpulan laporan usulan terlalu mepet. Sampai
kemudian dosen Praktikan, ibu Nurul, mengajak Praktikan untuk ikut serta
dalam kegiatan PKM. Anjuran beliau saat itu adalah Praktikan jadi lebih
terpacu untuk mengerjakan skripsi. Proposal skripsi yang dikerjakan dapat
dijadikan sebagai laporan Usulan PKM bidang Penelitian. Imingan sebesar
sepuluh juta rupiah bagi setiap proposal yang disetujui membuat Praktikan
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 2
kemudian mempertimbangkan untuk mengikutinya. Akhirnya, Praktikan
mengambil keputusan untuk mengikuti PKM.
Panitia PKM menyaratkan agar minimal ada tiga orang dalam tim dan
minimal terdiri dari dua angkatan yang berbeda dengan maksud regenerasi.
Praktikan kemudian mengajak Rossalita Amelia Avi (Ocha) bergabung dalam
tim. Pertimbangan memilih Ocha karena kami seangkatan dan sudah saling
mengerti kebiasaaan dan jalan pikir masing-masing. Ini akan memudahkan
koordinasi. Masih kurang seorang lagi. Saat itu, sebagai mahasiswa tingkat
(sangat) akhir, kami kurang mengenal teman-teman angkatan setelah kami.
Khawatir kami, jika kami salah memilih rekan tim, maka kerja sama yang
terjadi tidak begitu lebur dikarenakan ada keseganan antar anggota. Akhirnya
munculah satu nama yang sangat brilian, Zeno Triyoga Amintharso. Kami
sudah pernah beberapa kali berada dalam satu kelompok tugas mata kuliah.
Bersyukur, panitia tidak membatasi umur dalam kegiatan ini.
Pembentukan kelompok sudah. Tiga orang cukup bagi kami. Pada saat
itu, Praktikan berpikiran bahwa PKM bidang Penelitian kurang begitu seksi
bagi kami, Ocha dan Zeno ternyata berpikiran sama dengan Praktikan.
Diputuskanlah bidang Kewirausahaan sebagai konsentrasi kami.
Kewirausahaan kami ambil dikarenakan Ocha dan saya sedang bersemangat
berwirausaha. Pertimbangan lainnya, dalam wirausaha kami merasa lebih
bebas berkreasi dengan ide. Ide dapat segera diwujudkan tanpa harus melalui
proses penulisan ilmiah umumnya seperti ada landasan teori dan metode
penelitian.
Meskipun begitu, bukan berarti mengambil PKM Kewirausahaan segala
sesuatu menjadi mudah dan lancar. Penentuan produk yang akan dihasilkan
menjadi salah satu keputusan terbesar dalam berusaha. Sempat berpikir untuk
mengerjakan produk makanan, tetapi kemudian ide itu tergusur karena
beberapa pertimbangan. Di antaranya, sudah banyak varian makanan entah
berat maupun ringan yang tercipta entah untuk tujuan bisnis murni atau pun
untuk ajang seperti PKM ini. Ide produk muncul ketika ada teman yang baru
pulang dari daerah asalnya dan memberikan kami oleh-oleh kaos. Tanpa
mengurangi nilai dari pemberian kaos tersebut, kami merasa bahwa kaos-kaos
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 3
cinderamata dari daerah cenderung dikerjakan asal-asalan dengan kualitas
bahan yang tidak bagus. Dari sinilah, terbersit pikiran untuk membuat produk
cinderamata berupa kaos dengan kualitas yang lebih baik.
Dari survei kecil-kecilan kami, bertanya ke beberapa teman, ternyata
kaos cinderamata dengan kualitas asal-asalan kebanyakan berasal dari daerah
Indonesia Timur. Sayang padahal, pariwisata di daerah Timur Indonesia sedang
menggeliat dengan angka pertumbuhan kunjungan wisatawan yang besar tidak
diimbangin dengan penyediaan sarana pendukung pariwisata yang memadai.
Oleh-oleh misalnya. Di beberapa tempat pariwisata, oleh-oleh berupa pernak-
pernik kebanyakan sama dengan yang ada di Jogja ataupun Bali. Tidak ada
kekhasan lokal yang tertonjolkan. Berangkat dari sini, kami berinisiatif untuk
menyediakan pilihan oleh-oleh, paling tidak satu jenis, yang khas daerah
setempat dan dengan kualitas yang tidak mengecewakan. Kaos, kami anggap
sebagai cinderamata yang paling visible1 dan reliable2. Visible, dengan memiliki
kaos cinderamata daerah setempat, pembeli mempunyai bukti pernah
berkunjung ke tempat dimaksud. Reliable, lebih masuk akal untuk diwujudkan
daripada pernak-pernik karena keterbatasan kami sebagai peserta PKM yang
masih mahasiswa aktif tanpa ketrampilan.
2. MUDA DAN KREATIF
Lulusan sebuah perguruan tinggi dituntut untuk memiliki academic
knowledge, skill of thinking, management skill dan communication skill3.
Kekurangan atas salah satu dari keempat keterampilan/kemahiran tersebut
dapat menyebabkan berkurangnya mutu lulusan. Sinergisme akan tercermin
melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan menemukan solusi atas
persoalan-persoalan atau tantangan-tantangan yang dihadapinya. Perilaku dan
pemikiran yang ditunjukkan akan bersifat konstruktif realistik, artinya kreatif
(unik dan bermanfaat) serta dapat diwujudkan. Kemampuan berpikir dan
bertindak kreatif pada hakekatnya dapat dilakukan setiap manusia apalagi yang
1 [dapat dilihat]
2 [diandalkan untuk dilakukan]
3 [pengetahuan akademis, kemampuan berpikir, kemahiran tatalaksana, ketrampilan
berkomunikasi]
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 4
menikmati pendidikan tinggi. Oleh karena, kreativitas merupakan jelmaan
integratif 3 (tiga) faktor utama dalam diri manusia, yaitu: pikiran, perasaan dan
keterampilan. Dalam faktor pikiran terdapat imajinasi, pesepsi dan nalar.
Faktor perasaan terdiri dari emosi, estetika dan harmonisasi. Faktor
keterampilan mengandung bakat, faal tubuh, dan pengalaman. Dengan
demikian, agar mahasiswa dapat mencapai level kreatif, ketiga faktor
termaksud diupayakan agar optimal dalam sebuah kegiatan yang diberi nama
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)4.
Praktikan pada tahun-tahun sebelumnya belum terlalu tahu dan
mengenal ada kegiatan bermanfaat seperti ini. Bisa jadi karena keacuhan
Praktikan atau mungkin memang pada tahun-tahun sebelumnya sosialisasi
kegiatan ini kurang gencar oleh pihak kampus.
PKM merupakan salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk
meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak
dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis
dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan
meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta
memperkaya budaya nasional. PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun
2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan
Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa,
diintegrasikan ke dalam satu wahana yaitu PKM.
PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf
pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains dan
teknologi serta keimanan yang tinggi. Dalam rangka mempersiapkan diri
menjadi pemimpin yang cendekiawan, wirausahawan serta berjiwa mandiri dan
arif, mahasiswa diberi peluang untuk meng- implementasikan kemampuan,
keahlian, sikap tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun
4 Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional Jakarta. 2011
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 5
mengembangkan kemandirian melalui kegiatan
yang kreatif dalam bidang ilmu yang ditekuni.
Pada awalnya, dikenal 5 (lima) jenis
kegiatan yang ditawarkan dalam PKM, yaitu
PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Penerapan
Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan
(PKM-K), dan PKM-Pengabdian kepada
Masyarakat (PKM-M) dan PKM-Penulisan
Ilmiah (PKM-I). Sejak Januari 2009,
DITLITABMAS mengelola 6 (enam) PKM.
Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang
semula menjadi tugas Direktorat Akademik
dalam pengelolaannya, dilimpahkan kepada
DITLITABMAS. Karena sifatnya yang identik
dengan PKM-I, KKTM selanjutnya dikelola
bersama-sama PKM-I dalam PKM-Karya Tulis
(PKM-KT). Dengan demikian, di dalam PKM-KT
terkandung 2 (dua) program Penulisan, yaitu:
PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM-
Gagasan Tertulis (PKM-GT). PKM-I atau
selanjutnya disebut PKM-AI yang merupakan
artikel hasil kegiatan, tidak lagi ditampilkan
dalam PIMNAS, namun dimuarakan pada e-
journal. PKM-GT yang berpeluang didiskusikan
dalam forum terbuka, diposisikan sebagai
pengganti PKM-AI di PIMNAS.
Namun sejak tahun 2011, jumlah bidang
PKM bertambah menjadi 7 (tujuh) dengan
terbitnya bidang PKM-KARSACIPTA. Program
Kreativitas Mahasiswa dialokasikan di
DITLITABMAS Ditjen Dikti bagi seluruh
Manusia
Kreatif
Orang kreatif selalu
membuka pintu dan
mengeksplorasi pilihan
Orang kreatif
menghubungkan hal-hal
yang tak terhubung. Semua
yang terputus disambung,
membuat rangkaian hidup,
karena ia bekerja dengan
banyak orang
Orang kreatif membangunkan orang kreatif
Orang kreatif menambah
nilai pada apa yang dia
ciptakan
Orang kreatif tidak takut
kegagalan. Baginya,
kegagalan adalah ibu dari
penemuan
Orang kreatif menolong
orang lain belajar lebih
banyak
Orang kreatif menantang
status quo
Orang kreatif memerlukan
disiplin. Salah satu alat
pembentuk disiplin adalah
pasar, yaitu permintaan
profesional yang
mengaharuskan kita bekerja
tepat waktu dengan kualitas
yang telah disepakati
~Rhenald Khasali
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 6
perguruan tinggi melalui penyediaan dana yang bersifat kompetitif, akuntabel
dan transparan.
Ke 7 (tujuh) jenis kegiatan PKM memiliki misi dan tuntutan teknis
pelaksanaan yang berbeda. Perbedaan tersebut ditunjukkan melalui
karakteristik masing-masing PKM sebagai berikut:
PKM-P merupakan program penelitian yang bertujuan antara lain:
untuk mengidentifikasi faktor penentu mutu produk, menemukan
hubungan sebab-akibat antara dua atau lebih faktor, menguji
cobakan sebuah bentuk atau peralatan, merumuskan metode
pembelajaran, melakukan inventarisasi sumber daya, memodifikasi
produk eksisting, mengidentifikasi senyawa kimia di dalam tanaman,
menguji khasiat ekstrak tanaman, merumuskan teknik pemasaran,
survei kesehatan anak jalanan, metode pembelajaran aksara Bali
di siswa sekolah dasar, laju pertumbuhan ekonomi di sentra
kerajinan Kasongan, faktor penyebab tahayul yang mewarnai
perilaku masyarakat Jawa dan lain-lain kegiatan yang memiliki
tujuan semacam itu
PKM-T merupakan program bantuan teknologi (mutu bahan baku,
prototipe, model, peralatan atau proses produksi, pengolahan
limbah, sistem jaminan mutu dan lain-lain) atau manajemen
(pemasaran, pembukuan, status usaha dan lain-lain) atau lainnya
bagi industri berskala mikro atau kecil (industri rumahan,
pedagang kecil atau koperasi) dan menengah yang menyangkut
kepentingan masyarakat luas dan sesuai dengan kebutuhan calon
mitra program. Mitra program yang dimaksud dalam hal ini adalah
kelompok masyarakat yang dinilai produktif.
PKMT mewajibkan mahasiswa bertukar pikiran dengan mitra terlebih
dahulu, karena produk PKMT merupakan solusi atas persoalan
prioritas mitra. Dengan demikian, di dalam usul program harus
dilampirkan Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra
pada kertas bermaterai Rp 6.000,- .
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 7
PKM-K merupakan program pengembangan ketrampilan mahasiswa
dalam berwirausaha dan berorientasi pada profit. Komoditas
usaha yang dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang se-
lanjutnya merupakan salah satu modal dasar mahasiswa ber-
wirausaha dan memasuki pasar. Jadi pemeran utama berwirausaha
dalam hal ini adalah mahasiswa, bukan masyarakat, ataupun mitra
lainnya.
PKM-M merupakan program bantuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
dalam upaya peningkatan kinerja, membangun keterampilan
usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan ke-
lembagaan masyarakat, sosialisasi penggunaan obat secara ra-sional,
pengenalan dan pemahaman aspek hukum adat, upaya
penyembuhan buta aksara dan lain-lain bagi masyarakat baik formal
maupun non-formal, yang sementara ini dinilai kurang produktif.
Disyaratkan dalam usulan program ini adanya komitmen
bekerjasama secara tertulis dari komponen masyarakat yang akan
dibantu/menjadi khalayak sasaran.
PKM-KC merupakan program penciptaan yang didasari atas karsa dan
nalar mahasiswa, bersifat konstruktif serta menghasilkan suatu
sistem, desain, model/barang atau prototipe dan sejenisnya. Karya
cipta tersebut mungkin belum memberikan nilai kemanfaatan
langsung bagi pihak lain.
PKM-A merupakan program Penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari
suatu kegiatan mahasiswa dalam bidang pendidikan, penelitian atau
pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukannya sendiri
(misalnya studi kasus, praktek lapang, KKN, PKM, magang, dan lain-
lain).
PKM-GT merupakan program Penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari
ide atau gagasan kelompok mahasiswa. Gagasan yang dituliskan
meng-acu kepada isu aktual yang ada di masyarakat dan
memerlukan solusi hasil karya pikir yang cerdas dan realistik.
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 8
Catatan : Semua program ini menyaratkan ide kreatif mahasiswa sebagai salah
satu unsur penilaian utamanya
Dalam upaya mengefisiensikan proses penilaian dan penyediaan
reviewer, maka seluruh usulan akan dikelompokkan ke dalam masing- masing
bidang PKM yang dituju (-P, -T, -K, -M, -KC, -KT). Selanjutnya setiap usulan
dalam setiap bidang PKM dikelompokkan lagi ke dalam tujuh kelompok bidang
ilmu, yaitu:
1 . Bidang Kesehatan, yang meliputi: Farmasi, Gizi, Kebidanan,
Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat,
Psikologi.
2. Bidang Pertanian, yang meliputi: Kedokteran Hewan, Kehutanan,
Kelautan, Perikanan, Pertanian, Peternakan, Teknologi Pertanian.
3. Bidang MIPA, yang meliputi: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika, Kimia,
Matematika.
4. Bidang Teknologi dan Rekayasa: yang meliputi: Informatika, Teknik,
Teknologi Pertanian.
5. Bidang Sosial Ekonomi, yang meliputii: Agribisnis (Pertanian),
Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
6. Bidang Humaniora, yang meliputi: Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat,
Hukum, Sastra, Seni.
7. Bidang Pendidikan, yang meliputi Program Studi Ilmu-Ilmu
Pendidikan di bawah Fakultas Kependidikan.
Bidang ilmu lain yang belum termasuk dalam pengelompokan bidang
ilmu di atas, pengusul dapat memilih kelompok bidang ilmu yang terdekat.
Perlu diketahui bahwa pengelompokan bidang ilmu tersebut tidak ada
hubungannya dengan kuota jumlah proposal yang didanai tetapi akan
digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan kedekatan bidang reviewer
dengan usulan yang akan dievaluasi baik dalam seleksi proposal, pelaksanaan
PKM maupun penjurian PIMNAS.
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 9
3. WIRA, USAHA
Kata Entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis yang jika disadur
dalam bahasa Inggris berarti between taker atau go between. Terdapat lima
periode sejarah dari definisi Entrepreneurship yaitu5:
Pada periode awal, periode go between. Zaman ketika Marco Polo
berusaha membangun sebuah jalur perdagangan ke arah timur jauh. Marco
Polo menandatangani sebuah kontrak dengan peminjam untuk menjual
barangnya. Kontrak pada zaman ini umumnya menyediakan pinjaman pada
peminjam pada tingkat bunga 22,5% termasuk asuransi. Saat penjual berhasil
menjual barangnya, keuntungan akan dibagi antara penjual dengan pemberi
modal. Pemberi modal sering mendapatkan lebih.
Istilah Entrepreneur mengalami sedikit perubahan pada zaman tengah,
yaitu sebagai seorang yang mengatur sebuah proyek produksi yang besar.
Individu ini tidak mengambil resiko apapun, tapi hanya mengatur proyek
dengan menggunakan sumber daya yang telah disediakan.
Abad 17, Entrepreneur diartikan sebagai seseorang yang menyetujui
sebuah kontrak dengan pemerintah untuk melakukan sebuah jasa. Karena
harga dari kontrak telah ditetapkan sejak pertama kali, maka segala hasil
keuntungan atau kerugian semuanya ditanggung oleh Entrepreneur. Contoh
dari zaman ini adalah John Law, warga negara Prancis yang diijinkan
membangun sebuah bank yang megah.
Pada abad 18, seseorang yang mempunyai modal dibedakan dengan
seseorang yang memerlukan modal. Salah satu penyebab dari pembedaan ini
adalah indutrialisasi yang terjadi di seluruh dunia. Orang yang memerlukan
modal ini merupakan manajer uang yang profesional yang membuat sebuah
resiko investasi dari kumpulan modal ekuitas untuk mendapatkan
pengembalian yang tinggi dari investasinya.
Akhir dari abad 19 dan awal abad 29, Entrepreneur tidak dibedakan dari
manajer dan sering dipandang dari segi ekonomi. Dia mengorganisasikan dan
mengoperasikan perusahaan untuk pendapatan pribadi, membayar material
yang dikonsumsi untuk bisnis, tanah dan pekerja yang digunakan dan untuk
5 Robert Hisrich. 2000. Marketing. Barron's Educational Series
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 10
modal yang diperlukan. Dia juga memeberikan inisisatif, kemampuan,
pikirannya pada perencanaan, organisasi, dan mengatur perusahaan.
Enterpreneur sebagai inovator mulai dibangun pada pertengahan abad 20 yang
berfungsi untuk membentuk ulang pola produksi dengan menggunakan sebuah
penemuan, atau teknologi yang belum dicoba untuk memproduksi sebuah
komoditas baru atau memproduksi komoditi lama dengan cara baru. Termasuk
juga membuka sebuah sumber penyediaan material baru atau sebuah outlet
dari produk dengan mengorganisasiskan sebuah industri baru.
Dalam bahasa Inggris, dikenal dua kata untuk menerjemahkan kata
wirausaha; businessman dan Entrepreneur. Pengertian untuk business-
man, orang yang bekerja dalam bisnis, jual-beli, atau yang menyediakan jasa.
Entrepreneur, orang yang merintis sebuah bisnis, usaha. Perbedaan
mendasar kedua kata ini terletak pada kata work in dan start. Seorang
Entrepreneur pastilah seorang Businessman juga. Tapi tidak sebaliknya.
Seseorang yang sedang berada dalam bisnis, tidak berarti dia jugalah yang
merintis usaha tersebut. Karena bisnis/usaha dapat diwariskan atau diturunkan
dari orang tua.
Menurut Lambing dan Kuehl, terdapat tiga kemungkinan aktivitas dari
Entrepreneur, yaitu :
1. Konsep baru/bisnis baru, yaitu entrepreneur menemukan produk baru
atau ide baru yang kemudian membangun bisnis di seputar konsep yang
baru itu. Di sini dibutuhkan kreativitas dan kemampuan yang tinggi
untuk melihat pola dan mode/tren sebelum dijelaskan secara meluas ke
masyarakat. Konsep dari bisnis ini mungkin sangat baru dan
revolusioner yang dapat menciptakan industri baru. Contohnya adalah
Steve Jobs, salah satu pendiri Apple computer dan NEXT, kemudian Bill
Gates pendiri dari Microsoft. Kebanyakan orang akan setuju bahwa
orang yang membuat inovasi bisnis disebut entrepreneur yang sejati.
2. Konsep yang telah ada/bisnis baru, yaitu individu yang membuat bisnis
baru tetapi memakai konsep lama. Contohnya jika seseorang membuka
toko makanan, ide ini bukan bisnis yang baru, walaupun penemu ini bisa
dikatakan tidak inovatif, tetapi bisnis ini masih terdapat resiko yang
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 11
harus ditanggung oleh pemilik bisnis ini, kebanyakan orang akan
mengatakan bahwa pemilik itu disebut entrepreneur, walaupun mungkin
ada sebagian orang yang tidak menyetujuinya. Biasanya pemilik bisnis
yang memakai konsep lama, memberikan sesuatu yang baru atau
berbeda dibanding bisnis sejenis.
3. Konsep yang sudah ada/bisnis yang sudah ada, yaitu seseorang yang
menggunakan sangat sedikit inovasi membagun bisnis dengan cara
membeli bisnis yang telah ada tanpa merubah kegiatan operasi
perusahaan. Walau tidak terlihat kreativitas, tetapi pemilik bisnis ini
masih menanggung resiko keuangan Oleh karena itu orang seperti itu
masih bisa disebut entrepreneur.
Menurut Lambing dan Kuehl juga, terdapat lebih dari satu faktor ketika
ingin mempelajari enterpreneur. Masih terdapat banyak argumen, mengapa
ada orang yang mau menjadi pekerja bagi orang lain dan ada juga orang yang
memilih untuk bekerja pada diri sendiri. Terdapat empat faktor dari
entrepreneurship, yaitu :
1) Faktor Individual
Banyak yang percaya bahwa entrepreneur mempunyai kepribadian yang
khusus dan itu tidak dapat diajarkan. Seorang entrepreneur dapat
menjadi manajer yang professional tetapi tidak setiap manajer dapat
menjadi entrepreneur. Selain itu juga terdapat kalimat bahwa ide yang
baik itu sudah umum, tetapi orang yang mampu melaksanakan ide yang
baik itu masih sedikit. Beberapa sifat dari entrepreneur :
a. Kesabaran dari berbisnis. Entrepreneur harus memiliki lebih dari
sekedar keminatannya pada bisnis, karena akan terdapat banyak
halangan yang susah. Jika tidak terdapat kesabaran maka bisnis tidak
akan sukses. Menurut Steven Jobs, Apple Computer sukses bukan
karena ide yang hebat, tetapi dibangun dari hati.
b. Kegigihan dalam menghadapi kegagalan. Karena banyaknya
halangan, banyak pengusaha yang sukses , hanya setelah mereka
mengalami kegagalan yang berulang kali. Contohnya adalah Walt
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 12
Disney, sebelum berhasil membuat film pertama kali yang sukses,
Disney mengalami kebankrutan sebanyak tiga kali.
c. Kepercayaan. Enterpreneur percaya akan kemampuan dan konsep
bisnis mereka. Mereka percaya bahwa mereka memiliki kemapuan
untuk menyelesaikan apapun yang mereka rencanakan untuk
dikerjakan.
d. Ketetapan hati/kebulatan tekad. Setiap entrepreneur mengetahui
kepentingan dari motivasi diri serta kebulatan tekad agar dapat
menjadi sukses, entrepreneur yakin bahwa kesuksesan ataupun
kegagalan tergantung dari tindakannya. Kualitas seperti ini dikenal
dengan internal locus of control.
e. Manajemen risiko. Entrepreneur dikenal berani mengambil resiko
yang besar, tetapi sebenarnya cara pandang mereka berbeda. Mereka
tidak akan menaruh semua telur ke dalam satu keranjang. Dan
biasanya mereka telah mengambil tindakan yang dapat memperkecil
risiko yang akan dihadapi.
f. Melihat perubahan sebagai suatu kesempatan. Bagi kebanyak orang
perubahan adalah sesuatu yang menakutkan dan harus dihindari.
Tetapi bagi pengusaha itu adalah hal yang normal dan perlu. Mereka
mencari dan merespon perubahan itu untuk dijadikan dasar dalam
melakukan inovasi.
g. Toleransi untuk ambigu. Kehidupan dari pengusaha sangat tidak
terstruktur, tidak ada jadwal, sehingga tidak ada garansi akan
kesuksesan. Faktor faktor yang tidak terkontrol membuat
kehidupan pengusaha dapat menjadi ambigu. Pengusaha yang sukses
merasa nyaman dengan ketidakpastian.
h. Inisiatif dan keperluan akan pencapaian. Banyak orang akan setuju
bahwa pengusaha yang sukses dapat membuat suatu inisiatif atas
terjadinya suatu situasi dimana yang lain tidak dapat melakukannya.
Banyak orang memiliki ide yang baik tetapi tidak dapat
menjalankannya. Entrepreneur bereaksi atas ide mereka karena
kebutuhan akan hasil yang tinggi.
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 13
i. Persepsi dari berlalunya waktu. Entrepreneur menyadari bahwa
waktu berlalu dengan cepat, dan mereka sering terlihat untuk tidak
sabar. Karena terlalu orientasi waktu, maka tidak ada sesuatu yang
dilakukan terlalu cepat dan semuanya dalam keadaan krisis.
2) Faktor Motivasi
Walau banyak orang percaya bahwa motivasi dari seorang pengusaha
adalah uang, tetapi terdapat juga faktor lain yang lebih penting, seperti
Kebutuhan akan hasil dan keinginan untuk mandiri. Para pengusaha
sering kali membangun bisnis sendiri hanya untuk menghindari
memiliki atasan. Berdasarkan penelitian, kurang lebih sebanyak 3000
enterpreneur mengidentifikasi faktorfaktor yang membuat mereka
menjadi pekerja bagi diri mereka sendiri adalah:
- Untuk menggunakan keahlian dan kemampuan diri sendiri
- Untuk dapat mengontrol kehidupannya sendiri
- Untuk membangun sesuatu untuk keluarga.
- Karena mereka menyukai tantangan
- Untuk dapat menjalani hidup sesuai pilihan mereka
Di dalam studi lain, juga teridentifikasi faktor lain selain motivasi adalah
kebutuhan untuk diakui, kebutuhan untuk tampil secara nyata dan
penghargaan yang berarti, dan kebutuhan akan kepuasan dari
pengharapan.
3) Faktor Budaya
Kebudayaan juga memiliki pengaruh seseorang menjadi pengusaha,
tetapi bukan berarti setiap orang dari satu grup menjadi pengusaha
dengan alasan yang sama. Selain itu cara dari setiap budaya menjadi
entrepreneur tidaklah sama, seperti orang Jepang telah dikenal dapat
membantu pengusaha itu tetap ada dan menjadi sukses, sedangkan
orang Amerika dikenal memiliki internal locus of control.
4) Faktor Kombinasi
Dalam hal ini, seseorang menjadi entrepreneur karena gabungan dari
dua atau lebih dari faktor yang telah dijelasakan sebelumnya. Seperti
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 14
gabungan dari individu, dan kebudayaan dari keluarnya yang berjiwa
entrepreneur.
Terdapat beberapa keuntungan dan kerugian menurut Lambing dan
Kuehl, sebelum para pengusaha (entrepreneur) memulai suatu bisnis.
1) Keuntungan
- Otonomi. Keuntungan yang pertama adalah keperluan untuk
kebebasan dan kemandirian dalam pengambilan keputusan.
Kepuasan dalam merasakan menjadi pengatur dari diri sendiri adalah
yang utama bagi kebanyakan pengusaha.
- Tantangan Untuk Memulai. Bagi para pengusaha, tantangan untuk
memulai adalah sesuatu yang menggembirakan. Kesempatan untuk
menemukan konsep kedalam keuntungan, sehingga dapat membuat
perasaan untuk mencapainya Pengusaha mengetahui dengan jelas
tanggung jawabnya atas kesuksesan dari ide mereka.
- Pengendalian Keuangan. Karena setiap pengusaha memiliki
keuangan yang independen, maka mereka harus dapat mengaturnya
agar dapat menghadapi berbagai situasi yang dihadapi.
2) Kerugian
- Pengorbanan Diri Untuk awalnya, pengusaha harus bersiapsiap
untuk kerja dalam jangka waktu yang lama per harinya, dibanding
jika mereka bekerja di perusahaan orang lain. Mereka harus
merelakan waktu pribadi untuk bersenangsenang bersama keluarga,
teman , dll. Biasanya dapat mengakibatkan stress. Pengusaha harus
mengetahui seberapa besar yang harus mereka korbankan agar bisnis
ini berhasil.
- Beban akan Tanggung Jawab. Pengusaha harus mengetahui bahwa
dia berada pada puncak posisi jabatan, sehingga segala keputusan ada
di tangannya. Masalah bisa terselesaikan atau tidak tergantung dari
tindakannya.
- Sedikit Kebebasan untuk Kesalahan. Pengusaha juga harus bisa untuk
membuat suatu keputusan yang tidak menguntungkan. Contoh jika
sebuah perusahaan menwarkan sebuah produk yang tidak diterima
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 15
dengan baik dan ditempat yang tidak menguntungkan pula. Sebagai
contoh nyatanya adalah ketika Euro Disney dibuka di Prancis, pada
tahun tahun awal tidak mengalami keuntungan bahkan mengalami
kerugian. Tetapi kerugian seperti ini hanya bisa dilakukan oleh
perusahaan yang besar, karena mereka dapat menutupi kerugian dari
tempat yang lain
Menurut Zimmerer T. & Scarborough N, manfaat dari entrepreneurship,
antara lain:
a. Peluang mengendalikan nasib sendiri. Memiliki atau memimpin
perusahaan memiliki kebebasan dan peluang bagi entrepreneur untuk
mencapai tujuan penting baginya. Entrepreneur ingin mencoba
menenangkan hidup mereka dan mereka menggunakan bisnis mereka
untuk mewujudkan keinginan itu.
b. Peluang melakukan perubahan. Semakin banyak entrepreneur yang
memulai bisnis karena mereka melihat peluang untuk melakukan
perubahan yang menurut mereka penting. Entrepreneur mempunyai
cara untuk mengungkapkan wujud kepedulian terhadap masalah-
masalah sosial dan mempunyai keinginan untuk menjalani kehidupan
yang lebih baik.
c. Peluang untuk mencapai potensi sepenuhnya. Bagi entrepreneur tidak
banyak perbedaan antara bekerja dan bermain,keduanya sama saja.
Mereka mengetahui bahwa batasan terhadap keberhasilan mereka
adalah segala hal yang ditentukan olehkreatifitas, antusias dan visi
mereka sendiri.
d. Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas. Walaupun uang bukan
daya dorong utama bagi entrepreneur, keuntungan dari bisnis
merupakan factor motivasi yang penting untuk mendirikan perusahaan.
Menurut penelitian dari Thomas Stanley dan William Danko,
kebanyakan dari entrepreneur mencapai dua pertiga dari jutawan
Amerika, sehingga entrepreneur adalah termasuk orang yang makmur.
e. Peluang berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas
usaha. Pemilik bisnis menyukai kepercayaan dan pengakuan yang
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 16
diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia. Peran penting
yang dimainkan dalam lingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja
memiliki dampak nyata dalam melancrkan fungsi ekonomi merupakan
sebuah imbalan.
f. Peluang melakukan sesuatu yang disukai dan bersenang-senang dalam
mengerjakannya. Kebanyakan entrepreneur yang berhasil memilih
dalam bisnis tertentu, sebab merekatertarik dan menyukai pekerjaan
tersebut. Mereka membuat kegemaran mereka menjadi pekerjaan
mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya.
Ada begitu banyak tujuan entrepreneurship yang bisa dimanfaatkan oleh
para lulusan perguruan tinggi dalam mewujudkan impiannya.
Entrepreneurship bukan ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam waktu
sekejap. Namun tak bisa disangkal bahwa entrepreneurship memiliki peran
yang sangat vital bagi kemajuan insan, daerah, dan bangsa kita.
Tren belakangan di Indonesia adalah munculnya pengusaha-pengusaha
muda. Rhenald Khasali6 sudah memulai menghidupkan gerakan kewirausahaan
sejak reformasi bergulir di Indonesia. Ia
membuat program televisi sejak tahun 1999
yang merekontruksi wirausaha-wirausaha
baru dan menyemangati jutaan orang yang
kehilangan masa depan akibat gelombang
PHK dan krisis moneter 1998.
Gerakan ini kemudian dilanjutkan
oleh Ir. Ciputra7. Meskipun sudah lanjut
usia, Ciputra tetap aktif memberikan ceramah tentang semangat
Entrepreneurship atau kewirausahaan dalam berbagai seminar di berbagai
perguruan tinggi. Mengembangkan semangat Entrepreneurship pada semua
6 Rhenald Kasali, Guru Besar Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Seorang akademisi sekaligus social Entrepreneur yang menggerakan perubahan riil dengan cara-cara kewirausahaan. Ia mengeluarkan modal sendiri dan menggerakkan perubahan bersama-sama masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan. 7 Ciputra. Pendiri PT Ciputra Grup, Presiden Komisaris Jaya Grup yang membangun Taman
Impian Jaya Ancol, Presiden Komisaris Metropolitan Grup, Pendiri Universitas Ciputra yang menitikberatkan pendidikan kewirausahaan.
Entrepreneurship adalah kemampuan seseorang mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas. ~ Ciputra
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 17
lapisan masayrakat memang sedang menjadi ambisi dan citacita besar Ciputra.
Pada suatu kesempatan, Ciputra pernah berkata8, Bangsa ini sulit maju karena
minimnya semangat kewirausahaan. Beliau kemudian memberikan contoh,
pada tahun 2007 terdapat lebih dari 740.200 orang lulusan perguruan tinggi
yang menganggur. Kondisi ini disebabkan lulusan perguruan tinggi umumnya
hanya berorientasi mencari pekerjaan, bukan menciptakan pekerjaan. Di sisi
lain, kekayaan alam Indonesia sangat berlimpah tapi tidak dikelola secara
optimal. Ini juga karena minimnya semangat Entrepreneurship. Selain menjadi
pembicara, Ciputra melakukan langkah kongkrit lainnya untuk menyebarkan
semangat Entrepreneurship. Beliau mendirikan 12 sekolah dan tiga perguruan
tinggi yang mengajarkan tentang Entrepreneurship. Siswa yang duduk di kelas
dua sekolah dasar misalnya, diajak ke kawasan pertokoan. Lalu, mereka diberi
tugas mencatat semua jenis usaha yang ada serta jenis usaha yang belum
tersedia. Mereka kemudian diminta mengajukan usulan, jenis usaha apa lagi
yang layak dibuka di kawasan pertokoan tersebut.
Usulan yang muncul dari para siswa kemudian
didiskusikan dengan teman lain dalam kelas. Dengan
demikian, mereka sekaligus dapat belajar bagaimana
mengambil keputusan bersama. Hal yang paling
utama adalah mereka dilatih mencari peluang usaha,
suatu tahapan penting dalam Entrepreneurship.
Ciputra berambisi menciptakan Entrepreneur
karena berkeyakinan bahwa kelompok kreatif inilah
yang bisa membawa bangsa ini menuju kemajuan.
Menurutnya, suatu bangsa akan maju jika jumlah
Entrepreneur-nya paling sedikit dua persen dari jumlah penduduk. Singapura,
jumlah Entrepreneur mencapai 7,2 persen dan Amerika Serikat 2,14 persen.
Bandingkan dengan Indonesia berpenduduk 220 juta jiwa hanya memiliki
400.000 pelaku usaha, hanya sekitar 0,18 persen dari jumlah penduduk.
Bank Mandiri, salah satu bank negeri dengan aset terbesar di Indonesia,
sebagai wujud pelaksanaan Tanggungjawab Perusahaan terhadap Masyarakat
8 Surat Kabar Harian Kompas, Jumat, 22 Agustus 2008.
CREATIVE MINDS:
- Not just function but also. . . DESIGN
- Not just argument, but also. . . STORY
- Nut just focus, but also. . . SYMPHONY
- Not just logic, but also. . . EMPHATY
- Not just seriousness, but also. . . PLAY
- Not just accumulation, but also. MEANING
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 18
(CSR), membuat program Wirausaha Muda Mandiri (WMM). Program WMM
bertujuan mengajak generasi muda menjadi generasi mandiri dan mampu
menjadi pencipta lapangan kerja. Terinspirasi dari keyakinan Ciputra yang
menciptakan dua persen pengusaha di Indonesia, Bank Mandiri menciptakan
sinergi antara Pemerintah-Pendidikan-Bisnis-Masyarakat. Sinergi ini
diharapkan menjadikan Entrepreneurship sebagai gerakan nasional dengan
tujuan agar program ini dengan cepat menyebar ke seluruh Indonesia.
Ada juga Surat Kabar Harian Jawa Pos. Koran yang berbasis di Surabaya
ini, sejak Azrul Ananda9 masuk dalam jajaran direksi, gencar menyuarakan
kewirausahaan. Setahun kemarin, Jawa Pos menyediakan satu halaman khusus
yang memuat profil generasi pewaris bisnis/usaha yang masih bertahan.
Halaman Better Generation ini muncul dikarenakan banyaknya cibiran orang
terhadap pewaris yang menerima warisan bisnis dari orang tua. Bagi sebagian
orang, para pewaris ini dianggap enak karena tinggal melanjutkan usaha orang
tua. Azrul yang juga mewarisi usaha orang tuanya ingin membuktikan bahwa
meskipun warisan, bisnis tetap memerlukan jerih payah, kejelian seorang
wirausaha untuk tetap bertahan ataupun berkembang lebih besar. Sekarang,
Jawa Pos menampilkan profil orang-orang yang bergerak dibidang
Entrepreneurship yang menjadi inspirasi banyak orang. Mereka yang
merintis usaha dari nol, The Inspiring Generation.
Dalam sebuah blog10, disebutkan Entrepreneurship merupakan kemahir-
an yang dimiliki seorang Entrepreneur. Selanjutnya, tidaklah seseorang itu
disebut sebagai Entrepreneur kecuali bila ia memang sedang atau telah
membidani lahirnya usaha baru. Jadi, sesungguhnya Entrepreneurship itu,
tidak lain dan tidak bukan, adalah nama sebuah kemahiran dalam mewujudkan
usaha baru. Tingkat kemahiran seorang Entrepreneur hanya dapat diketahui
atau diukur orang lain melalui hasil nyata usaha yang sedang atau telah
didirikannya. Gelar akademis, jumlah buku yang dibaca, ataupun buku yang
ditulis seseorang, sama sekali tidak bisa dijadikan ukuran
Entrepreneurshipnya. Kalau ingin mengetahui apakah seseorang itu seorang
9 Putra dari Dahlan Iskhan, Menteri BUMNN, mantan Direktur Utama PLN, dan mantan
Pemimpin Redaksi Jawa Pos. 10
jufranhelmi.blogspot.com
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 19
Entrepreneur atau bukan, cari tahu berapa banyak usaha yang sudah coba
dibidaninya, usaha apa dan dalam bidang apa saja. Usaha yang dimaksud
tentulah usaha ekonomi. Cari tahu di mana lokasinya dan ukurannya. Cari tahu
siapa partnernya dan siapa insvestornya. Di antara yang pernah dibidani itu,
berapa usaha yang gagal dan berapa yang masih bisa bertahan. Itu satu-satunya
cara menentukannya. Kalau kebetulan membaca riwayat hidup seseorang yang
berhasil mengelola satu usaha, menjadikannya besar, menghasilkan laba setiap
tahun, memperkerjakan ratusan karyawan dan semuanya sejahtera, jangan-
jangan kita telah membaca riwayat hidup seorang manager yang sukses. Yang
merintis usaha itu mungkin bukan dia, tetapi ayah atau ibunya. Yang memiliki
enterepreneurship justru adalah ayah atau ibunya itu, bukan dia. Kalau kita
bertemu seseorang dan tertarik mendengarkan obrolannya tentang dunia usaha
dan Entrepreneurship, jangan-jangan kita sedang menemui seorang wartawan
yang menjadi karyawan dari sebuah majalah kewirausahaan, atau seorang
dosen di fakultas ekonomi, atau seorang penulis buku-buku Entrepreneurship.
Sering-sering, seorang wartawan, dosen, atau penulis yang notabene berprofesi
sebagai buruh lebih fasih berbicara tentang Entrepreneurship dibanding
Entrepreneur itu sendiri. Bukan berarti bicara dengan mereka tak perlu.
Jangan keliru melihat mana yang Entrepreneur dan mana yang bukan.
Seseorang tidak bisa mengakui dirinya sebagai Entrepreneur begitu saja tanpa
dia bisa antarkan atau tunjukkan kepada kita, "Ini nih usaha yang saya bangun.
Ini yang gagal dan ini yang masih bertahan." Dari sini baru kita bisa mengukur
atau setidak-tidaknya mengamati kemahiran dan kreatifitasnya mendirikan
usaha-usaha baru. Sebagai sebuah kemahiran, Entrepreneurship tidak berbeda
dengan kemahiran yang lain, seperti kemahiran menulis, melukis, mematung,
bersepeda, dan menyetir mobil. Entrepreneurship bukan pengetahuan yang
harus dihafalkan. Ia bukan rumus-rumus akuntansi atau ekonomi mikro.
Entrepreneurship bukan kumpulan peraturan perpajakan atau peraturan
pemerintah lainnya tentang perusahaan. Entrepreneurship adalah sebuah
keterampilan. Kalau kita lihat lebih jauh, Entrepreneurship adalah sebuah
keterampilan dalam permainan berpikir dan merasa. Ia adalah sebuah
kreatifitas, kearifan, yang beranjak dari sebuah cara pandang. Karena itu,
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 20
Entrepreneurship akan berbeda-beda dari orang ke orang dan dari satu situasi
ke situasi yang lain. Kalau kita berharap adanya sebuah Entrepreneurship yang
baku, yang berlaku pada semua orang, kita keliru. Entrpreneurship hanya berisi
latar belakang, motivasi, cara pandang, strategi, taktik, dan trik seorang
Entrepreneur melahirkan usaha baru. Itu saja. Satu-satunya jalan untuk
mengetahui itu adalah mendatangi seorang yang benar-benar Entrepreneur
dan mewawancarainya sendiri. Kita bisa juga membaca hasil wawancara
seseorang dengan Entrepreneur yang ditulis di majalah atau buku. Tapi cara ini
kurang direkomendasi karena jalan berpikir yang tertuang di dalam hasil
wawancara itu dipengaruhi juga oleh jalan berpikir si pewawancara. Untung
kalau si pewawancara itu juga seorang Entrepreneur. Kalau hanya wartawan,
kita mungkin akan terjebak menjadi wartawan daripada menjadi Entrepreneur.
Cara lain yang juga bagus untuk mengetahui tentang Entrepreneurship adalah
dengan membaca buku yang ditulis sendiri oleh seorang Entrepreneur yang
kebetulan pandai menulis, yang berisi Entrepreneurshipnya. Tulisan itu kira-
kira akan berisi latar belakang, cara pandang, strategi, taktik dan triknya
mendirikan usaha baru atau memperbarui usaha yang sudah ada. Yang perlu
kita catat baik-baik adalah bahwa Entrepreneurship yang ditulis oleh seorang
Entrepreneur atau hasil wawancara dengannya hanya berlaku untuk dirinya
sendiri. Kita tidak bisa mengeneralisasikan pengalaman itu sebagai
Entrepreneurship semua Entrepreneur yang lain. Entrepreneurship tumbuh
dari waktu ke waktu dalam diri seseorang melalui pengalaman. Ia tumbuh
melalui proses try-error. Entrepreneurship adalah buah berbuat. Bila kita ingin
menjadi Entrepreneur, kita dituntut berbuat, yaitu melahirkan usaha baru. Dari
perbuatan itu akan tumbuh Entrepreneurship setahap demi setahap. Kecepatan
tumbuhnya pun berbeda dari orang ke orang. Ada yang menyerap banyak
pengalaman setelah membidani tiga usaha baru, namun ada pula yang baru
melihat Entrepreneurship di dalam dirinya setelah membidani lebih dari 10
usaha baru. Bila kita hanya duduk membaca ratusan buku tentang
Entrepreneurship tanpa mencoba sendiri mendirikan usaha, kita akan sama
dengan orang yang hanya membaca buku tentang bagaimana menyetir mobil
tanpa pernah memegang stir mobil, atau sama dengan seseorang yang
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 21
membaca buku tentang teknik menulis tapi tidak pernah mengetikkan jarinya
menghasilkan tulisan. Orang seperti ini tidak akan pernah menjadi
Entrepreneur. Paling-paling ia akan menjadi pengamat Entrepreneurship.
Kalau ia hanya sibuk mewawancarai Entrepreneur dan berdiskusi dengan
mereka, tapi tidak mencoba mendirikan satupun usaha, orang ini lebih berbakat
menjadi wartawan tentang Entrepreneurship. Entrepreneurship dibangun
melalaui jam terbang berbuat, berbuat dan terus berbuat. Harus diakui pula
bahwa memang ada sedikit teori dasar yang harus diketahui seorang calon
Entrepreneur. Tapi, teori itu sedikit sekali. Teori itu dapat dipelajari hanya
dalam beberapa hari saja. Bahkan teori itu dapat kita pelajari bersamaan
dengan mendirikan usaha itu. Ini yang terbaik. Teori yang Anda perlukan,
tinggal dikumpulkan dari berbagai diskusi atau konsultasi dengan orang-orang
yang Anda temui selama proses mendirikan usaha. Karena selama proses
mendirikan usaha, kita pasti akan menjumpai banyak orang. Kita mungkin akan
menemui calon investor, calon manager, calon karyawan, calon pemasok, calon
pembeli, pejabat pemerintah, notaris, polisi, satpam, preman, pejabat bank, dan
lain-lain. Kita bisa kumpulkan teori-teori itu dari mereka. Teori-teori itu akan
jauh lebih praktis dibanding teori yang kita peroleh dari membaca buku atau
mendengarkan kuliah sebelum memulai usaha. Artinya teori itu, walaupun
diperlukan, tidak mesti kita pelajari terlebih dulu. Sambil jalan saja. Bahkan,
mungkin sebagian besar teori, malah sudah kita ketahui sewaktu mempelajari
ilmu-ilmu yang lain. Tak seorangpun yang telah menghitung secara pasti berapa
persen pengetahuan teori dan berapa persen hasil pengalaman praktis yang
membangun Entrepreneurship seseorang. Ada yang mencoba membuat
perkiran-perkiraan saja, namun akurasinya tidak bisa dijamin.
Kreatif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan memiliki
kemampuan mencipta. Tidak sekedar mengekor, tetapi ada karya baru yang
muncul. Ide awal dan media yang digunakan penciptanya bisa muncul dalam
bentuk apa saja. Semakin istimewa bila tidak terpikirkan orang lain
sebelumnya. Dewasa ini, generasi muda di Indonesia banyak yang
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 22
berkecimpung di industri kreatif11. Departemen Perdagangan Indonesia
mendefinisikan industri kreatif sebagai industri yang berasal dari pemanfaatan
kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan
serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan
daya cipta individu tersebut12. Ciri industri ini, siklus hidup singkat, resiko
tinggi, marjin keuntungan tinggi, keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi,
dan mudah ditiru. Di Indonesia, istilah ekonomi kreatif baru diperkenalkan
pada tahun 2007, kendati beberapa subsektor ekonomi kreatif, seperti
kerajinan, sebenarnya bukan hal baru. Ada 14 subsektor industri kreatif yaitu;
fesyen, kerajinan, desain, musik, percetakan/penerbitan, permainan interaktif,
pasar seni & barang antik, periklanan, film/video/fotografi, arsitektur, seni
pertunjukan, layanan komputer & peranti lunak, televisi & radio, dan riset &
pengembangan. Ekonomi kreatif terbentuk dari ke keunikan dan ketrampilan
masyarakat. Karena itu tak heran subsektor ekonomi kreatif dapat menjadi
pendukung atraksi suatu DTW atau bahkan menjadi atraksi utama dari
pariwisata suatu tempat. Lekatnya subsektor ekonomi kreatif dengan pariwisata
mendorong terbentuknya Kementrian Negara Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Daniel L. Pink (The Whole New Mind, 2005), mengungkapkan bahwa di
era kreativitas, bila ingin maju kita harus melengkapi kemampuan teknologi
kita (high-tech) dengan hasrat untuk mencapai tingkat "high concept" dan "high
touch". High concept adalah kemampuan menciptakan keindahan artistik dan
emosional, mengenali pola-pola dan peluang, menciptakan narasi yang indah
dan menghasilkan temuan-temuan yang belum disadari orang lain. High touch
adalah kemampuan berempati, memahami esensi interaksi manusia, dan
menemukan makna.
4. PARIWISATA SEBAGAI INDUSTRI
Sebagai suatu gejolak sosial, pemahaman akan pengertian dari makna
pariwisata memiliki banyak definisi. Menurut Kodyat (1983) pariwisata adalah
11
Industri kreatif, kumpulan usaha ekonomi kreatif. Istilah yang dipakai pertama kali di Inggris pada tahun 1997. Merupakan industri yang unsur utamanya adalah krativitas dan talenta. Separuh konsumsi negara maju adalah produk industri ini 12
E-book Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2008.
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 23
perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan
perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau
keserasian dan kebahagian dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya,
alam dan ilmu. Selanjutnya Burkart dan Medlik (1987) menjelaskan pariwisata
sebagai suatu trasformasi orang untuk sementara dan dalam waktu jangka
pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat di mana mereka biasanya hidup dan
bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan
itu. Sedangkan Wahab (1985) menjelaskan pariwisata adalah salah satu jenis
industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat
dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standart hidup
serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya.
Sebagai sektor yang kompleks, pariwisata juga meliputi industri-industri
klasik seperti kerajinan tangan dan cindera mata, penginapan, transportasi
secara ekonomi juga dipandang sebagai industri. Selain itu pariwisata juga
disebut sebagai industri yang mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 1969,
ketika disadari bahwa industri pariwisata merupakan usaha yang dapat
memberikan keuntungan pada pengusahanya. Sehubungan dengan itu
Pemerintah Republik Indonesia sejak dini mengeluarkan Instruksi Presiden
Nomor 9 Tahun 1969 tanggal 6 Agustus 1969, menyatakan bahwa usaha
pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri
pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan
serta kesejahteraan masyarakat dan negara (Yoet, 1983).
Di dalam pertumbuhan dan perkembangan industri pariwisata ini dapat
diklasifikasikan bentuknya ke dalam beberapa kategori berikut ini:
1. Menurut asal wisatawan. Dilihat dari asal wisatawan, apakah asal wisata
itu dari dalam atau luar negeri. Jika dalam negara berarti bahwa sang
wisatawan ini hanya pindah tempat sementara di dalam lingkungan
wilayah negerinya (pariwisata domestik), sedangkan jika datang dari luar
negeri dinamakan pariwisata Internasional.
2. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran. Kedatangan wisatawan
dari luar negeri adalah membawa mata uang asing. Pemasukan valuta
asing itu berarti memberi efek positif terhadap neraca pembayaran luar
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 24
negara suatu yang dikunjungi wisatawan ini disebut pariwisata aktif.
Sedangkan kepergian seorang warga negara keluar negeri memberikan
efek negatif terhadap neraca pembayaran luar negeri negaranya ini
dinamakan pariwisata aktif.
3. Menurut jangka waktu Kedatangan seorang wisatawan di suatu tempat
atau negara diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal di
tempat atau negara yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan istilah-
istilah pariwisata jangka pendek dan jangka panjang, yang tergantung
kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku oleh suatu negara untuk
mengukur pendek atau panjangnya waktu yang dimaksud.
4. Menurut jumlah wisatawan. Perbedaan ini diperhitungkan atas
jumlahnya wisatawan yang datang, apakah sang wisatawan datang
sendiri atau dalam suatu rombongan. Maka timbullah istilah-istilah
pariwisata tunggal dan rombongan.
5. Menurut alat angkut yang dipergunakan. Dilihat dari segi penggunaan
alat pengangkutan yang dipergunakan oleh sang wisatawan, maka
katagori ini dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut,
pariwisata kereta api dan pariwisata mobil, tergantung apakah sang
wisatawan tiba dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api atau mobil.
Menurut Suwantoro (2004), Upaya pengembangan pariwisata yang
dilihat dari kebijaksanaan dalam pengembangan wisata alam, dari segi ekonomi
pariwista alam akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Memang
pariwisata alam membutuhkan investasi yang relatif lebih besar untuk
pembangunan sarana dan prasarananya. Untuk itu diperlukan evaluasi yang
teliti terhadap kegiatan pariwisata alam tersebut. Banyak pendapat yang
menyatakan bahwa pariwisata alam yang berbentuk ekoturisme belum berhasil
berperan sebagai alat konservasi alam maupun untuk mengembangkan
perekonomian. Salah satu penyebabnya adalah sulitnya mendapatkan dana
pengembangan kegiatannya. Pengelolaan kawasan wisata alam banyak
menggunakan dana dari pendapatan pariwisata dari pengunjung sebagai
mekanisme pengembalian biaya pengelolaan dan pelestarian kegiatan
pariwisata alam belum tercapai secara optimal.
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 25
Unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna menunjang
pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata yang menyangkut
perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan pengembangannya meliputi 5
unsur:
1. Objek dan daya tarik
wisata,
2. Prasarana wisata,
3. Sarana wisata,
4. Infrastruktur,
5. Masyarakat/lingkungan.
Daya tarik wisata yang juga disebut objek wisata merupakan potensi
yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata.
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata di kelompokkan ke dalam:
a. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam,
b. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya,
c. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus.
Dalam kedudukannya yang sangat menentukan itu maka daya tarik
wisata harus dirancang dan dibangun/dikelola secara profesional sehingga
dapat menarik wisatawan untuk datang untuk datang. Membangun suatu objek
wisata harus dirancang sedemikian rupa berdasarkan kriteria tertentu.
Umumnya daya tarik suatu objek wisata berdasar pada:
a. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah,
nyaman dan bersih.
b. Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.
c. Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka.
d. Adanya sarana/prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan
yang hadir.
e. Objek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena keindahan
alam pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan, dan sebagainya.
f. Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki
nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian upacara-upacara adat,
nilai luhur yang terkandung dalam suatu objek buah karya manusia
pada masa lampau
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 26
Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan bersumber
pada potensi daya tarik yang memiliki objek tersebut dengan mengacu pada
kriteria keberhasilan pengembangan yang meliputi berbagai kelayakan.
a. Kelayakan Finansial. Studi kelayakan ini menyangkut perhitungan secara
komersial dari pembangunan objek wisata tersebut. Perkiraan untung-
rugi sudah harus diperkirakan dari awal. Berapa tenggang waktu yang
dibutuhkan untuk kembali modal pun sudah harus diramalkan.
b. Kelayakan Sosial Ekonomi Regional. Studi kelayakan ini dilakukan untuk
melihat apakah investasi yang ditanamkan untuk membangun suatu
objek wisata juga akan memiliki dampak sosial ekonomi secara regional;
dapat menciptakan lapangan kerja/berusaha, dapat meningkatkan
penerimaan devisa, dapat meningkatkan penerimaan pada sektor yang
lain seperti pajak, perindustrian, perdagangan, pertanian dan lain-lain.
Dalam kaitannya dengan dengan hal ini pertimbangan tidak semata-
mata komersial saja tetapi juga memperhatikan dampaknya secara lebih
luas. Sebagai contoh, pembangunan kembali candi Borobudur tidak
semata-mata mempertimbangkan soal pengembalian modal
pembangunan candi melalui uang retribusi masuk candi, melainkan juga
memperhatikan dampak yang ditimbulkannya, seperti jasa transportasi,
jasa akomodasi, jasa restoran, industri kerajinan, pajak dan sebagainya.
c. Kelayakan Teknis. Pembangunan objek wisata harus dapat
dipertanggung jawabkan secara teknis dengan melihat daya dukung yang
ada. Tidaklah perlu memaksakan diri untuk membangun suatu objek
wisata apabila daya dukung objek wisata tersebut rendah. Daya tarik
suatu objek wisata akan berkurang atau bahkan hilang bila objek wisata
tersebut membahayakan keselamatan para wisatawan.
d. Kelayakan Lingkungan. Analisis dampak lingkungan dapat dipergunakan
sebagai acuan kegiatan pembangunan suatu objek wisata. Pemba-ngunan
objek wisata yang mengakibatkan rusaknya lingkungan harus dihentikan
pembangunannya. Pembangunan objek wisata bukanlah untuk merusak
lingkungan tetapi sekedar memanfaatkan sumber daya alam untuk
kebaikan manusia dan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 27
sehingga menjadi keseimbangan, keselarasan dan keserasian hubungan
antar manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan alam dan
manusia dengan Tuhannya.
Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan
manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di
daerah tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal,
jembatan, dan lain sebagainya. Untuk kesiapan objek-objek wisata yang akan
dikunjungi oleh wisatawan di daerah tujuan wisata, prasarana wisata tersebut
perlu dibangun dengan disesuaikan dengan lokasi dan kondisi objek wisata
yang bersangkutan. Pembangunan prasarana wisata yang mempertimbangkan
kondisi dan lokasi akan meningkatkan aksesibilitas suatu objek wisata yang
pada gilirannya akan dapat meningkatkan daya tarik objek wisata itu sendiri. Di
samping berbagai kebutuhan yang telah disebutkan di atas, kebutuhan
wisatawan yang lain juga perlu disediakan di daerah tujuan wisata, seperti bank,
apotik, rumah sakit, pom bensin, pusat-pusat perbelanjaan, barbier, dan
sebagainya.
Dalam melaksanakan pembangunan prasarana wisata diperlukan
koordinasi yang mantap antara instansi terkait bersama dengan instansi
pariwisata di berbagai tingkat. Dukungan instansi terkait dalam membangun
prasarana wisata sangat diperlukan bagi pengembangan pariwisata di daerah.
Koordinasi di tingkat pelaksanaan merupakan modal utama suksesnya
pembangunan pariwisata. Pembangunan prasarana pariwisata pemerintah
lebih dominan karena pemerintah dapat mengambil manfaat ganda dari
pembangunan tersebut, seperti untuk meningkatkan arus informasi, arus lalu
lintas ekonomi, arus mobilitas manusia antara daerah, dan sebagainya, yang
tentu saja dapat meningkatkan kesempatan berusaha dan bekerja masyarakat.
Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang
diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan
wisatanya. Pembangunan sarana wisata disesuaikan dengan kebutuhan
wisatawan baik kuantitatif maupun kualitatif. Lebih dari itu selera pasar pun
dapat menentukan tuntunan sarana yang dimaksud. Berbagai sarana wisata
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 28
yang harus disediakan di daerah tujuan wisata adalah hotel, biro perjalanan,
alat transportasi, restoran dan rumah makan serta sarana pendukung lainnya.
Tak semua objek wisata memerlukan sarana yang sama atau lengkap.
Pengadaan sarana wisata tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan
wisatawan. Sarana wisata kuantitatif menunjukkan pada jumlah sarana wisata
yang harus disediakan, dan secara kuantitatif yang menunjukkan pada mutu
pelayanan yang diberikan dan yang tercermin pada kepuasan wisatawan yang
memperoleh pelayanan. Dalam hubungannya dengan jenis dan mutu pelayanan
sarana wisata di daerah tujuan wisata telah disusun suatu standart wisata yang
baku, baik secara nasional dan secara internasional, sehingga penyedia sarana
wisata tinggal memilih atau menentukan jenis dan kualitas yang akan
disediakannya.
Daerah dan tujuan wisata yang memiliki berbagai objek dan daya tarik
wisata akan mengundang kehadiran wisatawan. Masyarakat di sekitar objek
wisatalah yang akan menyambut kehadiran wisatawan tersebut dan akan
memberikan layanan yang diperlukan oleh para wisatawan. Untuk ini
masyarakat di sekitar objek wisata perlu mengetahui berbagai jenis dan kualitas
layanan yang dibutuhkan oleh para wisatawan. Dalam hal ini pemerintah
melalui instansi-instansi terkait telah menyelenggarakan berbagai penyuluhan
kepada masyarakat. Salah satunya adalah dalam bentuk bina masyarakat sadar
wisata. Dengan terbinanya masyarakat yang sadar wisata akan berdampak
positif karena mereka akan memperoleh keuntungan dari para wisatawan yang
membelanjakan uangnya. Para wisatawan pun akan untung karena mendapat
pelayanan yang memadai dan juga mendapatkan berbagai kemudahan dalam
memenuhi kebutuhannya.
Di samping masyarakat di sekitar objek wisata, lingkungan alam di
sekitar objek wisata pun perlu diperhatikan dengan seksama agar tak rusak dan
tercemar. Lalu lalang manusia yang terus meningkat dari tahun ke tahun dapat
mengakibatkan rusaknya ekosistem fauna dan flora di sekitar objek wisata. Oleh
sebab itu perlu adanya upaya menjaga kelestarian lingkungan melalui
penegakan berbagai aturan dan persyaratan dalam pengelolaan suatu objek
wisata.
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 29
Lingkungan masyarakat dalam lingkungan alam di suatu objek wisata
merupakan lingkungan budaya yang menjadi pilar penyangga kelangsungan
hidup suatu masyarakat. Oleh karena itu lingkungan budaya ini pun
kelestariannya tidak boleh tercemar oleh budaya asing, tetapi harus
ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan kenangan yang
mengesankan bagi tiap wisatawan yang berkunjung. Masyarakat yang
memahami, menghayati, dan mengamalkan sapta pesona wisata di daerah
tujuan wisata menjadi harapan semua pihak untuk mendorong pengembangan
pariwisata yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah telah menetapkan pengelompokan daerah tujuan wisata
(DTW) ke dalam wilayah tujuan wisata (WTW) dengan maksud untuk
menyebarkan kunjungan wisatawan dan pengembangan kepariwisataan di
Indonesia. Adapun pengelompokan dan pembagiannya adalah sebagai berikut:
1. Wilayah Tujuan Wisata (WTW) A yang terdiri dari Daerah istimewa
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau.
2. Wilayah Tujuan Wisata (WTW) B yang terdiri dari Sumatera Selatan,
Jambi, Bengkulu.
3. Wilayah Tujuan Wisata (WTW) C yang terdiri dari Lampung, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
4. Wilayah Tujuan Wisata (WTW) D yang terdiri dari Jawa Timur, Bali,
Nusantara Tenggara Timur.
5. Wilayah Tujuan Wisata (WTW) E yang terdiri dari Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.
6. Wilayah Tujuan Wisata (WTW) F yang terdiri dari Sulawesi Selatan,
Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.
7. Wilayah Tujuan Wisata (WTW) G yang terdiri dari Propinsi Maluku dan
Irian Jaya.
Menurut Samsurijal (1997), Peran serta masyarakat dalam pembangunan
kepariwisataan dapat terbina bila masyarakat memahami manfaat pariwisata
untuk kepentingan nasional, terutama bagi perbaikan hidup mereka sendiri.
Apabila pariwisata dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas, serta merata
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 30
masyarakat akan mendukung pembangunan kepariwisataan. Menurut Fandeli
(2001), Obyek wisata adalah faktor yang paling menarik perhatian para pelaku
wisata, dalam hal ini pengunjung, baik itu obyek wisata alam maupun budaya.
Obyek wisata merupakan segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata, seperti
hutan, sungai, danau, pantai, laut, museum atau budaya tradisional lainnya.
Di dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan,
menyatakan bahwa:
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut dilakukan secara sukarela bersifat sementara untuk
menikmati objek dan daya tarik wisata.
2. Wisatawan adalah orang yang menikmati kegiatan wisata.
3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha
yang terkait di bidang tersebut.
4. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pariwisata.
Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistem, memiliki
ruang lingkup, komponen, dan proses tersendiri. Sistem pariwisata merupakan
sistem perdagangan yang bersifat khusus, berobyek jasa, dan mendapat
dukungan dari sistem lainnya, seperti sistem social, budaya, lingkungan hidup,
sistem religi, dan sistem-sistem lainnya. Bisnis pariwisata adalah aspek kegiatan
kepariwisataan yang berorientasi pada penyediaan jasa pariwisata.
Gambar 1. Kewirausahaan dalam Sistem Pariwisata
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 31
Bisnis internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati
batas negara yang meliputi: Perdagangan internasional dan pemanufakturan di
luar negeri; Industri jasa: transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan,
konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar, dan komunikasi masa.
Bisnis internasional sebagai sebuah disiplin ilmu adalah relatif baru. namun
sebagai suatu praktik bisnis bukanlah hal yang baru .
Secara teoritis, bisnis (business) dapat diartikan sebagai:
(1) Commercial activity engaged in for again or livelihood;
(2) Activity or enterprise, for gain, benefit, advantage or livelihood;
(3) Enterprise in which person engaged show willingness to invest time and
capital on future outcome.
Jadi kegiatan bisnis pariwisata adalah segala kegiatan usaha yang
berorientasi pada keuntungan. Meliputi seluruh kegiatan penyediaan jasa
(services) yang dibutuhkan wisatawan. yang meliputi:
1. Jasa perjalanan (travel) dan transportasi (transportation),
2. Penginapan (accommodation), jasa boga (restaurant),
3. Rekreasi (recreation), dan
4. Jasa jasa lain yang terkait, seperti jasa informasi, telekomunikasi,
penukaran uang (money changer), dan jasa hiburan (entertainment).
Perdagangan jasa pariwisata dapat bersifat domestic (domestic tourism)
dan dapat juga bersifat internasional (international tourism). Bersifat domestic,
apabila pelayanan jasa tersebut dilakukan di dalam wilayah suatu Negara, oleh
pelaku bisnis domestic terhadap wisatawan domestic. Perdagangan jasa
pariwisata internasional adalah perdagangan jasa yang mengandung unsur
asing (foreign element). Unsur asing, dalam perdagangan jasa pariwisata dapat
terjadi karena perbedaan kewarganegaraan pelaku, lokasi, orientasi pasar
(market target), dan unsur-unsur lainnya, seperti perbedaan hukum, bahasa,
mata uang transaksi, dan tradisi.
Sifat khas perdagangan jasa pariwisata terletak pada sifat dan bentuk
objeknya, yaitu jasa. Bentuk ini memiliki karakter yang sangat berbeda dengan
barang. Sebagai contoh misalnya standard, lingkungan bisnis, peraturan
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 32
perundangan, mekanisme dan prosedur, kebutuhan pasar, kemasan produk,
kualitas produk, penyajian produk, dan sebagainya.
Karakteristik lainnya, terletak pada posisi jasa pariwisata sebagai objek
hukum. Bisnis pariwisata memiliki system pengaturan tersendiri, institusi
institusi, tradisi, azas-azas, ketentuan, standar-standar, mekanisme dan
prosedur yang berbeda dengan perdagangan barang. Karakteristik demikian
menunjukkan bahwa bisnis pariwisata merupakan system tersendiri. Mencakup
kesatuan konsumen, tata kerja, fungsi, dan proses tersendiri. Sistem demikian
membutuhkan system hukum sui generis, yaitu sistem hukum khusus, sesuai
dengan karakter obyeknya.
Mencermati perkembangan neraca pembangunan indonesia dari tahun
ke tahun, tidak diragukan lagi bahwa kontribusi pendanaan yang berasal dari
usaha jasa pariwisata telah meningkat dengan cukup berarti. Peranan industri
pariwisata dalam menopang dan menggalakkan roda perekonomian nasional
menjadi semakin kokoh di urutan kedua setelah migas.
Dalam kurun waktu terakhir, posisi kepariwisataan indonesia dalam peta
persaingan pasar global telah menjadi semakin berat karena beberapa tekanan
antara lain:
Keamanan nasional yang cukup rentan;
Pemulihan krisis ekonomi yang belum kunjung berhasil;
Tingginya euphoria proses otonomi daerah;
Tidak sinergisnya program program pemasaran pariwisata Indonesia.
Beberapa isu pariwisata internasional yang diperkirakan cukup
mempengaruhi industri kepariwisataan dunia antara lain:
Keamanan dunia, Terorisme, dan Hak Asasi Manusia,
Pergeseran kecenderungan dari Pariwisata Masal menuju Pariwisata
Minat Khusus (Special Interest Tourism),
Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism Deve-
lopment),
Pembangunan yang memberdayakan dan melibatkan Masyarakat
(Community Based Development),
Revolusi Teknologi Informasi,
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 33
Semakin terbukanya Pergerakan dan Perjalanan manusia Lintas Batas
Negara dan Wilayah (Borderless Tourism),
Perlindungan konsumen yang semakin ketat (Consumer Right),
Era Perdagangan Bebas dan Liberalisasi Industri,
Serangan Amerika Serikat terhadap Irak.
Berdasarkan berbagai variabel dan data-data sepuluh tahun terakhir
sepuluh besar sumber pasar pariwisata indonesia, adalah:
1. Singapura 6. Korea
2. Jepang 7. Inggris
3. Malaysia 8. Amerika serikat
4. Australia 9. Jerman
5. Taiwan 10. Belanda
Selama sepuluh tahun terakhir, dari tahun ke tahun kesepuluh pasar
tersebut secara konsisten telah menjadi pasar paling penting bagi pariwisata
indonesia. Peramalan terhadap jumlah kunjungan dari pangsa pasar sepuluh
besar utama (top ten market) sampai tahun 2008 menunjukkan bahwa,
Singapura masih menjadi sumber pasar utama bagi indonesia dengan tingkat
pertumbuhan kunjungan yang cukup signifikan.
Sementara Jepang masih menjadi sumber pasar utama nomer 2 (dua),
meskipun dengan tingkat pertumbuhan yang mengalami penurunan signifikan
dalam kurun waktu 2003 dan 2004. Malaysia masih memiliki posisi yang kuat
di peringkat ketiga dengan pertumbuhan pangsa pasar yang lambat namun
berkelanjutan. Australia diperkirakan mengalami penurunan pangsa pasar dan
digantikan oleh Taiwan sebagai negara sumber pasar terbesar di peringkat
keempat. Kondisi ini lebih disebabkan karena menurunnya jumlah kunjungan
pasar australia dan bukan peningkatan jumlah kunjungan pasar taiwan yang
signifikan. Pasar inggris dan Amerika serikat (longhaul) mengalami
peningkatan pangsa pasar hingga tahun 2008, sementara pasar Jerman dan
Belanda hanya mengalami sedikit perubahan.
Bisnis pariwisata merupakan model bisnis yang complicated. Melibatkan
ketentuan, prinsip, persyaratan, standar, mekanisme dan prosedur, etika dan
tradisi, yang membutuhkan perhatian lebih serius dalam perencanaan (Tourism
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 34
Business Plan). Demikian pula dalam pelaksanaan, dan penyusunan design-
design penyelesaian masalah. Untuk dapat bersaing secara lebih adil dan
jernih.Tourism Business Plan memerlukan design-design akurat, dan secara
proporsional meletakkan pertimbangan-pertimbangan hukum.
Suatu kegiatan bisnis, yang menyertakan mitra asing, atau unsur-unsur
asing lainnya, baik manajemen maupun pasar, sebaiknya menempuh prosedur
standar sebagaimana lazimnya prosedur kegiatan bisnis internasional. Prosedur
tersebut mencakup pengenalan produk (penawaran), seleksi mitra, negosiasi
(tawar-menawar), pembentukan MOU (Memorandum of Under-standing),
kontrak, sampai pada pelaksanaan dan manajemen bisnis.
5. MEMILIH DARI YANG TERINDAH
Sejak dulu Indonesia terkenal dengan kekayaan alam yang melimpah.
Inilah yang membuat bangsa Eropa dulu bergantian menduduki tanah air ini.
Letaknya yang berada di antara dua benua & dua samudra membuat Indonesia
terkenal. Sebagai negara kepulauan, Indonesia terdiri dari banyak pulau, sekitar
17 ribuan pulau. Secara vulkanologis, Indonesia terletak pada lingkar api (Ring
of Fire), yang berarti terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif.
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku. Menyebar dari Timur ke Barat.
Masing-masing dengan bahasa, budaya, adat istiadat, dan kebiasaan masing-
masing.
Di Indonesia, Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang terkenal adalah Pulau
Bali. Masyarakat dunia bahkan lebih mengenal Bali daripada Indonesia. Bali
memang unik. Alam dan masyarakatnya menyatu dan saling mendukung.
Budaya Bali pun masih terjaga sampai sekarang. Kunjungan wisatawan ke Bali
terus meningkat dari tahun ke tahun. Sementara di Indonesia masih banyak
tempat wisata lainnya yang patut dikunjungi. Karena itu, pemerintah terus
bergiat untuk memerkenalkan daerah wisata lainnya melalui Bali. Bali dijadikan
etalase pariwisata Indonesia. Sehingga wisatawan yang datang dapat diarahkan
ke DTW lain di Indonesia.
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
Bachtiardo Johanno Mihaballo (0524032) 35
Kompas13 dalam sebuah forum pernah meringkas 10 daerah tujuan
wisata di Indonesia yaitu:
1. Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Rinjani memiliki panorama
yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung di Indonesia. Setiap
tahunnya banyak dikunjungi pecinta alam mulai dari penduduk lokal,
mahasiswa dan pecinta alam dari mancanegara. Suhu udara rata-rata
sekitar 20 Celcius terendah 12 Celcius. Angin kencang di puncak
biasa terjadi di bulan Agustus. Pada Juli, angin masih cukup lemah
dan cuaca cukup cerah, sehingga pendakian ke puncak bisa dilakukan
kapan saja.
2. Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Taman Nasional Komodo
merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa pulau dengan
perairan lautnya. Pulau-pulau tersebut merupakan habitat satwa
komodo (Varanus komodoensis) yaitu reptil purba satu-satunya yang
tersisa di bumi. Kondisi alamnya unuk, terdapat padang savana yang
luas dengan pohon lontarnya (Borassu flabellifer).
3. Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat. Kepulauan Raja Ampat
merupakan kepulauan yang berada di barat Pulau Papua di Provinsi
Papua Barat, tepatnya di bagian kepala Burung Papua. Kepulauan ini
merupakan tujuan penyelam-penyelam yang tertarik akan keindahan
pemandangan bawah lautnya.
4. Kawah Ijen, Jawa Timur. Kawah Ijen merupakan salah satu gunung
berapi atraksi wisata di Indonesia..
5. Cartenz Pyramid, Papua. Indonesia patut berbangga dengan
keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masyarakatnya. Cartenz
Pyramid disebut juga dengan Puncak Jaya. Puncak Cartenz
merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania.
6. Gunuk Anak Krakatau, Jawa Barat. Krakatatu adalah kepulauan
vulkanik yang masih aktif dan berada di selat Sunda antara pulau
Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak
gunung berapi di sana yang karena letusan pada tanggal 26-27
13
Kompas dot com
-
Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembuatan dan
Pemasaran Kaos Cinderamata sebagai Salah Satu Media Pencitraan (Brand Image) Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat
2012
Bachtiardo Johanno Mihaballo
(0524032) 36
Agustus 1883, kemudian sirna. Letusannya sangat dahsyat dan
tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa.
7. Gunung Bromo, Jawa Timur. Gunung Bromo merupakan gunung
berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagia objek wisata di
Jawa Timur.
8. Gunung Kelimutu, Nusa Tenggara Timur. Gunung Kelimutu adalah
gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT. Gunung
ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal
dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang
berbeda. Warna-warna ini akan terus berubah seiring perjalanan
waktu.
9. Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara. Taman Laut Bunaken memiliki
20 titik penyelaman dengn kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter.
Dari 20 titik selam itu, 12 diantaranya berada di sekitar Pulau
Bunaken. Inilah titik penyelaman yang paling sering dikunjungi
penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.
10. Danau Toba, Sumata Utara. Danau Toba adalah sebuah danau
vulkanik dengan ukuran panjang 100 km dan lebarnya 30km. Me-
rupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Di tengah danau ini
terdapat sebuah pulau bernama, Pulau Samosir. Danau Toba sejak
lama menjadi daerah tujuan penting di Sumatra Utara selain Bukit
Lawan dan Pulau Nias.
Dari sekian banyak DTW di Indonesia, kami kemudian memilih dua
DTW yaitu, Taman Nasional Komodo dan Kepulauan Raja Ampat merupakan
resor wisata yang lagi panas-panasnya dikembangkan. Keduanya sama-sama
menyajikan objek serupa, alam laut dan faunanya. Bedanya di TNK, ada
Komodo yang endemik, tak tertemukan di tempat lain. Di Raja Ampat, ada
padang rumput versi bawah laut alias terumbu karang yang terhampar luas plus
aneka ragam ikan di sana. Menurut penelitian, di kepulauan Raja Ampat ada
pertemuan arus panas dan dingin. Akhirnya, kamipun memutuskan Raja Ampat
sebagai latar usaha produk kaos kami.
-
2012
Laporan Kerja Praktek Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Usaha Pembu