LAPORAN KEMAJUAN
-
Upload
ahmadzulkifli -
Category
Documents
-
view
124 -
download
2
Transcript of LAPORAN KEMAJUAN
LAPORAN KEMAJUAN
PKM-P
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIDIARE
EKSTRAK ETANOL BUNGA NANGKA (Artocarpus
heterophylla Lmk.) TERHADAP MENCIT
(Mus musculus) JANTAN
Oleh:
Ahmad Zulkifli (060210103334 tahun angkatan 2006)
Anita Diah Pahlewi (060210103324 tahun angkatan 2006)
Fifi Ilmil Mufidah (060210103036 tahun angkatan 2006)
Umi Wardani (070210103087 tahun angkatan 2007)
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2010
1
LAPORAN KEMAJUAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Target Luaran
Target luaran dari pelaksanaan program kreativitas mahasiswa bidang penelitian ini
antara lain:
a. Membuktikan secara ilmiah khasiat dan manfaat bunga nangka (Artocarpus
heterophylla Lmk.) sebagai obat antidiare.
b. Masyarakat dapat menggunakan bunga nangka (Artocarpus heterophylla Lmk.)
sebagai obat alami dalam menghambat antidiare.
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan tanaman sekitar (bunga
nangka) sebagai obat alami khususnya obat antidiare.
2. Metode
Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian (PKM-P) yang
dilakukan untuk membuktikan secara ilmiah aktivitas antidiare ekstrak etanol bunga
nangka (Artocarpus heterophylla Lmk.) terhadap mencit (Mus musculus) jantan terdiri
dari beberapa tahapan, yaitu:
a. Observasi dan penggumpulan bahan penelitian
Observasi dilakukan untuk mencari kebun nangka di sekitar kabupaten Jember.
Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan, kebun nangka yangkami pilih
adalah kebun nangka yang berada di daerah kecamatan Ambulu. Lokasi ini kami
pilih karena pada kebun ini jumlah pohon nangkanya cukup banyak dan masih
berbunga meskipun bukan musimnya berbunga.
b. Persiapan alat dan bahan penelitian
Persiapan alat dan bahan penelitian meliputi pembelian bahan-bahan dan alat-alat
penelitian. Bahan dan alat penelitian dibeli di aneka kimia, apotek, pet shop, dan
pasar tanjung. Disamping itu juga persiapan alat meliputi pembuatan kandang
mencit yang terbuat dari bak kecil yang atasnya ditutup dengan jarring-jaring kawat.
c. Pembuatan Ekstrak Bunga Nangka
Pembuatan ekstrak bunga nangka dilakukan di laboratorium Biologi Farmasi
Universitas Jember. Pembuatan ekstrak bunga nangka dilakukan dengan beberapa
tahap, yaitu
2
1) Pembuatan simplisia dan serbuk bunga nangka
Bunga nangka yang diperoleh dari kebun nangka di daerah kecamatan Ambulu
diiris atau dipotong tipis-tipis kemudian dikeringanginkan selama beberapa
hari. Karena kondisi cuaca kabupaten Jember tidak menentu (sering hujan)
menyebabkan simplisia yang telah kami buat terkontaminasi dengan jamur
sehingga kami mengambil inisiatif untuk mengoven simplisia basah yang
sebelumnya telah dikeringanginkan selama satu hari. Sedangkan pembuatan
serbuk bunga nangka dilakukan dengan cara menghaluskan simplisia kering
dengan blender dan menyaringnya hingga benar-benar halus.
2) Maserasi serbuk bunga nangka
Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk bunga nangka 500 gram
dengan pelarut etanol 96% selama 3 hari 3 malam. Lama perendaman tersebut
bertujuan agar sari-sari atau senyawa yang terkandung di dalam serbuk bunga
nangka benar-nenar larut dalam pelaurt etanol.
3) Filtrasi dan penguapan dengan rotary evaporator
Filtrasi dilakukan dengan cara menyaring hasil maserasi dengan kertas saring
untuk memisahkan filtrat dengan pelarutnya. Setelah benar-benar terpisah
antara pelaut dengan filtratnya langkah selanjutnya adalah menguapan hasil
filtrasi dengan rotary evaporator untuk menguapkan pelarutnya. Hasil ekstraksi
bunga nangka berupa pasta berwarna hijau kehitaman.
d. Skrining fitokimia senyawa yang terkandung di dalam bunga nangka (Artocarpus
heterophylla Lmk.)
Skrining fitokimia yang kami lakukan bertujuan untuk mengetahui senyawa kimia
yang terkandung di dalam bunga nangka. Senyawa yang diuji melalui skrining
adalah flavonoid, saponin, tannin, dan alkaloid. Keempat senyawa tersebut
merupakan zat antibakteri yang mampu menghambat metabolisme bakteri. Selain
itu alkaloid merupakan senyawa yang berfungsi sebagai obstipansia (zat penekan
peristaltik) dan tanin sebagai astrigensia yang mampu mengobati penyakit diare.
Prosedur skrining fitokimia senyawa yang terkandung di dalam bunga nangka
antara lain:
1) Alkaloid
Ekstrak sebanyak 0,3 gram ditambah 5 ml HCl 2 N, dipanaskan di atas penangas
air selama 2-3 menit sambil di aduk setelah ditambah 0,3 gram NaCl, diaduk
3
rata kemudian disaring. Filtrat yang diperoleh ditambah 5 ml HCl 2 N dan
dibagi menjadi dua bagian yang disebut sebagai larutan IA dan larutan IB.
Larutan IA ditambah pereaksi Mayer, larutan IB ditambah dengan pereaksi
Wagner. Adanya keluruhan atau endapan menunjukkan adanya alkaloid.
2) Flavonoid
0,3 gram ekstrak dikocok dengan 3 ml n-heksana berkali-kali sampai ekstrak n-
heksana tidak berwarna. Residu dilarutkan dalam etanol. Larutan ditambah 0,5
ml HCl pekat dan 4 potong magnesium. Diamati warna yang terjadi. Diencerkan
dengan air suling, kemudian ditambahkan 1 ml butanol. Diamati warna yang
terjadi di setiap lapisan. Perubahan warna merah jingga menunjukkan adanya
flavon, merah pucat menunjukkan adanya flavanol, merah tua menunjukkan
adanya flavonon.
3) Saponin
0,3 gram ekstrak dilarutkan dalam 5 ml etanol, kemudian ditambahkan 1 tetes
H2SO4 pekat, lalu dikocok – kocok perlahan dan diamati terjadinya perubahan
warna. Terjadinya warna hijau biru menunjukkan adanya saponin steroid, warna
merah ungu menunjukkan adanya triterpensteroid dan warna kuning muda
menunjukkan adanya saponin jenuh.
4) Tanin
0,3 gram ekstrak ditambah 10 ml akuades panas, diaduk dan dibiarkan sampai
temperatur kamar, lalu ditambah 3 – 4 tetes 10% NaCl, diaduk dan disaring.
Filtrat ± 4 ml, larutan filtrat ditambah dengan sedikit larutan gelatin dan 5 ml
larutan NaCl 10%. Jika terjadi endapan putih menunjukkan adanya tanin.
e. Pemesanan dan aklimatisasi mencit
Hewan uji (mencit jantan) dipesan dari suarabaya. Mencit jantan yang sudah
dipesan diaklimasi selama dua minggu dengan cara diberi pakan sintetik dan air
minum dalam kondisi laboratorik. Dalam proses aklimatisasi kandang mencit tidak
lupa dibersihkan setiap 3 hari sekali.
f. Pemeliharaan dan Perawatan Hewan Coba
Hewan coba diletakkan dalam 5 kandang. Satu kandang di isi 3 ekor hewan coba.
Kandang terbuat dari bak plastik yang ditutup dengan anyaman kawat dan
beralaskan sekam kering. Sekam kering diganti 3 hari sekali agar kebersihan
4
terjaga. Pakan berupa makanan standart mencit yaitu jenis konsentrat/pellet dan
minuman diberikan secara ad libitum supaya minuman tidak terkontaminasi feses.
g. Pembuatan Dosis Uji
1) Pembuatan Suspensi CMC 1% (b/v)
1 gram CMC diletakkan di dalam lumpang yang berisi aquades steril hangat
sebanyak 20 ml, ditutup dan biarkan selama 30 menit sampai diperoleh massa
yang transparan. Kemudian dihaluskan dan diencerkan dengan aquades steril
hingga 100 ml (Anief, 1995).
2) Membuat Suspense Loperamid HCL dosis 1 mg/kg bb
Tablet loperamid HCL digerus, diambil serbuk sebanyak 56,3 mg, kemudian
digerus bersama CMC 1% sampai homogen lalu diencerkan dengan suspensi
CMC 1% hingga 10 ml.
3) Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol Bunga Nangka Dosis 10 mg, 20 mg, 40 mg,
dan 80 mg/kg bb
Ekstrak etanol bunga nangka masing-masing sebanyak 25 mg, 50 mg, 100 mg,
dan 200 mg digerus dalam lumpang, tambahkan kedalamnya CMC 1% lalu
diencerkan dengan CMC 1% hingga 25 ml.
h. Uji Pendahuluan Aktivitas Antidiare
Uji pendahuluan aktivitas antidiare ekstrak etanol bunga nangka (Artocarpus
heterophylla Lmk.) dilakukan secara invivo terhadap mencit (Mus musculus)
jantan. Dosis yang digunakan dalam pengujian aktivitas antidiare yaitu, 10, 20, 40,
dan 80 mg/kg bb. Sebagai pembanding digunakan suspensi Loperamid HCL dosis 1
mg/kg bb dan kontrol suspensi CMC dosis 1 % bb.
i. Uji Aktivitas Antidiare dalm uji akhir
Pengujian akhir aktivitas antidiare ekstrak etanol bunga nangka (Artocarpus
heterophylla Lmk.) dilakukan secara invivo terhadap mencit (Mus musculus)
jantan. Dosis yang digunakan dalam pengujian akhir aktivitas antidiare yaitu 20,
40, dan 80 mg/kg bb. Sebagai pembanding digunakan suspensi Loperamid HCL
dosis 1 mg/kg bb dan kontrol suspensi CMC dosis 1 % bb.
3. Ketercapaian Target Luaran (dinilai berdasar LogBook dan IKJP)
Program kreativitas mahasiswa bidang penelitian ini kami laksanakan mulai dari
minggu kedua bulan Maret hingga sampai saat ini. Sejauh ini ketercapain target dari
5
pelaksanaan program ini hampir 100% berjalan lancar. Adapun target yang telah
tercapai di dalam pelaksanaan program ini adalah:
a) Pengujian yang kami lakukan dalam mengidentifikasi senyawa kimia yang
terkandung di dalam bunga nangka sesuai dengan harapan dan program yang telah
kami rancang. Sedangkan pembuatan ekstrak yang dimulai dari pembuatan
simplisia, pemblenderan, maserasi, penguapan dengan rotary ovaporatory hingga
terbentuknya ekstrak etanol bunga nangka juga berjalan dengan lancar.
b) Pembuktikan secara ilmiah khasiat dan manfaat bunga nangka (Artocarpus
heterophylla Lmk.) sebagai obat antidiare secara invivo berjalan lancar mulai dari
pembuatan simplisia, ekstrak etanol bunga nangka, dan pengujian variasi dosis ke
mencit jantan. Pembuktian ini diharapkan mampu meyakinkan masyarakat tentang
khasiat bunga nangka dalam menghambat dan mengobati penyakit diare.
4. Permasalahan dan Penyelesaiannya
Pelaksanaan program kreativitas bidang penelitian dalam membuktikan secara ilmiah
khasiat bunga nangka terhadap mencit jantan kami mengalamii beberapa permasalahan,
diantaranya:
a. Administratif
Dari segi administratif kami tidak menemukan permasalahan yang cukup berarti
karena hanya berkaitan dengan permasalahan surat ijin sebelum penelitian.
b. Teknis
1) Pembuatan simplisia bunga nangka, dalam pembuatan simplisia, kami
mengalami permasalahan, yaitu hasil pengirisan secara tipis yang telah
dikeringanginkan terkoontaminasi dengan jamur. Sehingga kualitas simplisia
tidak baik. Untuk mengatasi permasalahan itu, kami melakukan pengovenan
sebagai pengganti proses pengeringanginan simplisia.
2) Dalam proses filtrasi hasil maserasi terjadi hambatan yang cukup pelik karena
hasil maserasi sulit untuk difiltrasi dengan kertas saring, sehingga memakan
waktu yang banyak. Dalam mengatasi permasalahan ini kami menggunakan alat
pompa penghisap filtrasi. Selama pemakain alat ini proses filtrasi berjalan cukup
lancar.
3) Permasalahan yang signifikan adalah proses penyondean dosis ke dalam
lambung mencit jantan. Dalam mengatasi permasalahan ini kami mencoba
6
belajar melakukan penyondean mencit jantan dari teknisi laboratorioum
Biomedik FKG. Sehingga setelah belajar diharapkan kami tidak melakukan
kesalahan dalam melakukan penyondeaan.
c. Organisasi Pelaksanaan
Karena ada sebagain dari anggota kami lulus, maka koordinasi awal dalam
organisasi pelaksanaan mengalami kesulitan, Namun adanya komunikasi yang baik
antar anggota maka organisasi pelaksaan program kreativitas mahasiswa berjalan
baik.
d. Keuangan
Karena dana program kreativitas mahasiswa dari dikti belum turun maka kami
mengalami kesulitan keuangan dalam melaksanakan program ini. Untuk mengatasi
permasalahan ini kami menggunakan dana talangan dari Program Studi Biologi
Universitas Jember.
5. Penggunaan Biaya
Penggunaan biaya dalam pelaksaaan PKM-P ini tampak pada table di bawah ini:
Nama Banyak Biaya
a. Bahan Habis Pakai
Bunga nangka 3 kg 225.000
Mencit 20 ekor 350.000
Etanol 3 ltr 245.000
Aquades Steril 3 ltr 180.000
CMC 5 gr 115.000
Ricini oil 30 ml 130.000
Alkohol 1.5 ltr 130.000
Makanan mencit/pellet 3 kg 45.000
Sekam 2.5 kg 185.000
Loperamid HCL 10 tablet 75.000
Toluene 200 ml 275.000
Kloroform 200 ml 380.000
HCL 2 N 50 ml 184.000
NaCl 50 ml 165.000
Larutan mayer 50 ml 210.000
Larutan wagner 50 ml 215.000
H2SO4 50 ml 245.000
N-heksana 30 ml 250.000
Butanol 30 ml 210.000
KOH 5N 30 ml 164.000
Ammonia 30 ml 120.000
7
Nama Banyak Biaya
Asetat glacial 30 ml 175.000
Potongan magnesium 8 lbr 110.000
b. Alat
Kandang mencit 5 buah 83.000
Jaring kawat 4 meter 110.000
Tempat makan mencit 6 buah 85.500
Tempat minum mencit 6 buah 80.000
Pisau 3 buah 50.000
oral sonde 15 buah 220.000
Aluminium foil 1 bendel 154.000
Kertas saring 1 box 175.000
Plastik 1 bendel 5.000
Spatula 4 buah 40.000
Kertas kado 20 buah 15.000
c. Lain-lain
Transportasi 200.000
Biaya oprasional 100.000
Biaya untuk pembuatan laporan, ATK,
dan dokumentasi
150.000
Total Biaya 5.850.500
6. Dokumentasi Kegiatan
a. Pembuatan simplisia dan serbuk bunga nangka
Keterangan:
(a) Simplisia bunga nangka yang telah dkeringanginkan
(b) Serbuk bunga nangka yang telah diblender
(a) (b)
8
b. Proses maserasi, filtrasi, dan penguapan dengan rotary evaporator
Keterangan:
(a) Maserasi; (b) Filtrasi dengan kertas saring; (c) Filtrasi yang dilanjutkan dengan
penguapan hasil filtrasi dengan rotary evaporator; (d) Ekstrak etanol bunga nangka
c. Proses maserasi, filtrasi, dan penguapan dengan rotary evaporator
Keterangan:
(a) Penimbangan ekstrak; (b) Hasil skrining fitokimia senyawa saponin; (c) Hasil
skrining fitokimia senyawa alkaloid; (d) Hasil skrining fitokimia senyawa tanin
d. Proses pembuatan dosis uji
Keterangan:
(a) Pengenceran ekstrak untuk pembuatan dosis
(b) Dosis yang telah dibuat dan siap diujikan
(a) (b) (c)
(a) (b) (c) (d)
(d)
(b) (a)
9
e. Proses pemuasan mencit dan pengujian akhir
Keterangan:
(a) Pemuasan mencit; (b) Pemotongan gigi mencit; (c) dan (d) Penyondean dosis
ekstrak etanol bunga nangka ke dalam tubuh mencit secara oral
(a)
(b)
(c) (d)
(a)