LAPORAN KELELAHAN OTOT

34
KELELAHAN OTOT LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI BLOK SISTEM TUBUH II Disusun Oleh : Lusi Hesti Pratiwisari 131610101058 LABORATORIUM FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI 1

Transcript of LAPORAN KELELAHAN OTOT

KELELAHAN OTOT

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

BLOK SISTEM TUBUH II

Disusun Oleh :

Lusi Hesti Pratiwisari

131610101058

LABORATORIUM FISIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

2013

1

DAFTAR ISI

Daftar Isi .........................................................................

Bab I : Pendahuluan ……………………………………………….

Bab II : Dasar Teori .........................................................................

Bab III : Hasil Percobaan dan

Jawaban Pertanyaan .........................................................................

Bab IV : Pembahasan .........................................................................

Bab V : Kesimpulan .........................................................................

Daftar Pustaka .........................................................................

2

BAB 1

PENDAHULUAN

Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan dari tubuh agar tubuh terhindar dari

kerusakan lebih lanjut. Kondisi kelelahan setiap orang biasanya berbeda-beda, tetapi

semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi dan penurunan ketahanan tubuh.

Konsep kelelahan dibagi menjadi subyektif, obyektif dan physiological. Kelelahan

subyektif adalah dibedakan dengan suatu penurunan kesiagaan, konsentrasi mental, dan

motivasi dan kelelahan obyektif adalah dicirikan dengan penurunan input kerja, sedangkan

kelelahan fisiologi adalah dihubungkan dengan perwujudan eksternal seperti

ketidakmampuan mempertahankan suatu gaya input yang diberikan, gemetar pada otot, dan

kesakitan pada sekelompok otot tertentu yang melaksanakan kontraksi.

Kontraksi serabut otot (muscle fibre contraction) selalu diikuti dengan aktifitas listrik

(electrical activity).Elektromiografi (electromyography) adalah sebuah metode untuk

pengukuran, menampilkan dan menganalisa setiap sinyal listrik (electrical signal) dengan

menggunakan bermacam-macam elektroda. Sebuah sinyal elektromiogram berasal dari sinyal

serabut otot pada jarak tertentu dari elektroda dari Kelelahan otot dapat diobservasi dengan

mengamati perubahan amplitudo dari sinyal sEMG dalam level microvolt atau dengan

mengamati perubahan aktifitas spectral dari sinyal. Pada power frekuensi nilai yang

dihasilkan akan sedikit demi sedikit menuju kearah level minimum, hal ini menandakan

bahwa ada indikasi kelelahan.

3

BAB II

LANDASAN TEORI

Definisi Kelelahan

Kata kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda–beda, tetapi semuanya berakibat

kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh (Suma’mur P.K., 1996). Kelelahan

(fatigue) adalah rasa capek yang tidak hilang waktu istirahat (Yayasan Spirita, 2004). Istilah

kelelahan mengarah pada kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan,

walaupun itu bukan satu-satunya gejala. Secara umum gejala kelelahan yang lebih dekat

adalah pada pengertian kelelahan fisik atau physical fatigue dan kelelahan mental atau mental

fatigue (A.M. Sugeng Budiono, dkk, 2003). Menurut Tarwaka (2004) kelelahan adalah suatu

mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga

terjadi pemuliham setelah istirahat.

Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja.

Meningkatnya kesalahan kerja akan memberikan peluangterjadinya kecelakaan kerja dalam

industri. Pembebanan otot secara statispun(static muscular loading) jika dipertahankan dalam

waktu yang cukup lama akan mengakibatkan RSI (Repetition Strain Injuries), yaitu nyeri

otot, tulang, tendon, dan lain-lain yang diakibatkan oleh jenis pekerjaan yang bersifat

berulang (repetitive) (Nurmianto, 2003).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan kelelahan akibat kerja adalah suatu

mekanisme perlindungan tubuh yang dirasakan secara subjektif yang terjadi akibat kerja fisik

atau mental secara berulang sehingga menyebabkanketidaknyamanan, hilangnya efisiensi dan

penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh yang ditandai oleh adanya pelemahan

kegiatan, pelemahan motivasi dan kelelahan fisik.

4

Jenis Kelelahan

Menurut Tarwaka, 2004 jenis kelelahan dapat diklelompokkan menjadi tiga jenis

yaitu, berdasarkan pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi, dan kelelahan fisik.

a. Berdasarkan pelemahan kegiatan, meliputi :

1) Perasaan berat di kepala

2) Lelah seluruh badan

3) Berat di kaki

4) Menguap

5) Pikiran Kacau

6) Mengantuk

7) Ada beban pada mata

8) Pergerakan canggung dan kaku

9) Berdiri tidak stabil

10) Ingin berbaring

b. Berdasarkan pelemahan motivasi, meliputi :

1) Susah berfikir

2) Lelah untuk bicara

3) Gugup

4) Tidak berkonsentrasi

5) Sulit memusatkan perhatian

6) Mudah lupa

7) Kepercayaan diri berkurang

8) Merasa cemas

9) Sulit mengontrol sikap

10) Tidak tekun dalam pekerjaan

c. Berdasarkan kelelahan fisik, meliputi :

1) Sakit di kepala

2) Kaku di bahu

3) Nyeri di punggung

4) Sesak nafas

5) Haus

6) Suara serak

5

7) Merasa pening

8) Spasma di kelopak mata

9) Tremor pada seluruh badan

10) Merasa kurang sehat

Kelelahan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok menurut Suma’mur (1999), yaitu

berdasarkan proses, waktu, dan penyebab terjadinya kelelahan.

a. Berdasarkan proses, meliputi:

1) Kelelahan otot (muscular fatigue)

Kelelahan otot menurut Suma’mur (1999) adalah tremor pada otot atau perasaan nyeri

yang terdapat pada otot.

2) Kelelahan Umum

Pendapat Grandjean (dalam Tarwaka, dkk, 2004), biasanya kelelahan umum ditandai

dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja, yang sebabnya adalah pekerjaan yang

monoton, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, Sebab-sebab mental,

status kesehatan dan keadaan gizi.

b. Berdasarkan waktu terjadi kelelahan, meliputi:

1) Kelelahan akut, yaitu disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh organ tubuh secara

berlebihan dan datangnya secara tiba-tiba.

2) Kelelahan kronis merupakan kelelahan yang terjadi sepanjang hari dalam jangka waktu

yang lama dan kadang-kadang terjadi sebelum melakukan pekerjaan, terganggunya

emosi (Budiono, 2003).

c. Berdasarkan penyebab kelelahan, meliputi:

1) Kelelahan fisiologis merupakan kelelahan yang disebabkan karena adanya faktor

lingkungaan fisik, seperti penerangan, kebisingan, panas dan suhu. Seperti perasaan

“kebencian” yang bersumber

2) Kelelahan psikologis terjadi apabila adanya pengaruh hal-hal diluar diri yang

berwujud pada tingkah laku atau perbuatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,

seperti suasana kerja, interaksi dengan sesama pekerja maupun dengan atasan

(Depnaker, 2004:55).

6

Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan

Terjadinya kelelahan tidak begitu saja, tetapi ada faktor yang menyebabkannya.

Faktor yang menyebabkan kelelahan tersebut antara lain:

1) Usia

Kebutuhan zat tenaga terus meningkat sampai akhirnya menurun pada usia 40

tahun. Berkurangnya kebutuhan zat tenaga tersebut dikarenakan telah menurunnya

kekuatan fisik sehingga kegiatan yang bisa dilakukan biasanya juga berkurang dan lebih

lamban.

Usia atau umur merupakan waktu atau masa hidup seseorang selama masih

hidup di dunia yang dihitung mulai dari manusia dilahirkan. Para ahli psikologi

membagi umur menjadi beberapa kelompok-kelompok yang didasarkan pada

pertumbuhan fisik dan pertumbuhan mental antara lain :

a. Masa dewasa dini : 18 tahun – 40 tahun

b. Masa dewasa madya : 41 tahun – 60 tahun

Usia berkaitan dengan kinerja karena pada usia yang meningkat akan diikuti

dengan proses degenerasi dari organ sehingga dalam hal ini kemampuan organ akan

menurun. Dengan adanya penurunan kemampuan organ, maka hal ini akan menyebabkan

tenaga kerja akan semakin mudah mengalami kelelahan.

2) Jenis Kelamin

Pada tenaga kerja wanita akan terjadi siklus biologis setiap bulan di

dalam mekanisme tubuhnya sehingga akan mempengaruhi kondisi fisik maupun psikisnya

dan hal ini akan menyebabkan tingkat kelelahan wanita akan lebih besar dari pada

tingkat kelelahan pria.

3) Status Gizi

Status gizi adalah salah satu faktor dari faktor kapasitas kerja, dimana keadaan

gizi buruk dengan beban kerja yang berat akan menganggu kerja dan menurunkan

efisiensi serta mengakibatkan kelelahan.

7

Dalam laporan FAO/WHO/UNU (1985) dinyatakan bahwa Indeks Masa Tubuh

(IMT) merupakan indikator status gizi orang dewasa. Nilai IMT dihitung menurut ilmu

berat badan (dalam kilogram) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam meter). Status gizi

umum spesifik zat gizi, melainkan lebih erat kaitannya dengan energi dan protein

dapat diukur dengan antropometri. Dengan kata lain antropometri atau ukuran

tubuh dapat memberi gambaran status energi dan protein seseorang, karenanya

antropometri sering digunakan sebagai indikator status gizi yang berkaitan dengan

masalah kurang energi protein.

Standar IMT untuk orang Indonesia batas ambangnya telah dimodifikasi

berdasarkan pengalaman klinis sebagai berikut :

a. Penyakit Jantung

Seseorang yang mengalami nyeri jantung jika kekurangan darah, kebanyakan

menyerang bilik kiri jantung sehingga paru-paru akan mengalami bendungan dan

penderita akan mengalami sesak napas sehingga akan mengalami kelelahan.

b. Penyakit gangguan ginjal

Pada penderita gangguan ginjal, sistem pengeluaran sisa metabolisme akan terganggu

sehingga tertimbun dalam darah (uremi). Penimbunan sisa metabolisme

menyebabkan kelelahan.

c. Penyakit asma

Pada penderita penyakit asma terjadi gangguan saluran udara bronkus

kecilbronkiolus. Proses transportasi oksigen dan karbondioksida terganggu

sehingga terjadi akumulasi karbondioksida dalam tubuh yang menyebabkan kelelahan.

Terganggunya proses tersebut karena jaringan otot paru-paru terkena radang.

8

d. Tekanan darah rendah

Pada penderita tekanan darah rendah kerja jantung untuk memompa darah ke bagian

tubuh yang membutuhkan kurang maksimal dan lambat sehingga kebutuhan

oksigennya tidak terpenuhi, akibatnya proses kerja yang membutuhkan oksigen

terhambat. Pada penderita penyakit paru-paru pertukaran O2 dan CO2 terganggu

sehingga banyak tertimbun sisa metabolisme yang menjadi penyebab kelelahan.

f. Tekanan darah tinggi

Pada tenaga kerja yang mengalami tekana darah tinggi akan menyebabkan kerja

jantung menjadi lebih kuat sehingga jantung membesar. Pada saat jantung tidak

mampu mendorong darah beredar ke seluruh tubuh dan sebagian akan

menumpuk pada jaringan seperti tungkai dan paru. Selanjutnya terjadi sesak

napas bila ada pergerakan sedikit karena tidak tercukupi kebutuhan oksigennya

akibatnya pertukaran darah terhambat. Pada tungkai terjadi penumpukan sisa

metabolisme yang menyebabkan kelelahan.

Pemulihan Kelelahan Otot

Kelelahan dapat dipulihkan dengan istirahat maupun pijatan (message). Istirahat otot

dapat memulihkan sirkulasi darah menjadi normal sehingga metabolisme karbohidrat kembali

berlangsung. Menurut Basiran et al. (2010:9) mengemukakan bahwa, “Beberapa kegiatan

message mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam

tubuh, sehingga mengurangi ketegangan otot”. Selain itu pengaruh messaage antara lain

mengurangi tingkat kelelahan otot, menguraikan asam laktat dan memperlancar aliran darah,

merelaksasi otot, meredakan ketegangan otot, mencegah terjadinya cedera, mempercepat

penyembuhan akibat dari overuse, memberikan rasa nyaman pada tubuh dan pikiran.

Pemberian suhu juga mempengaruhi pemulihan pada otot. Pemberian sinar lampu

yang panas dan diam untuk beberapa saat dapat menimbulkan terjadi vasodilatasi &

berkeringat. Sebaliknya, pemberian air yang dingin menyebabkan vasokonstriksi & hilangnya

berkeringat. Dengan begitu kerja otot dapat diperpanjang.

9

BAB III

HASIL PERCOBAAN DAN JAWABAN PERTANYAAN

Data orang ke-1

Nama : Iman Santoso Adji

Jenis kelamin : Laki - Laki

Data orang ke-2

Nama : Ziyana Walidah

Jenis kelamin : Perempuan

Data orang ke-3

Nama : Natasha Destanti

Jenis kelamin : Perempuan

Data orang ke-4

Nama : M. Maulana Akbari

Jenis kelamin : Lai-laki

Data Orang ke – 5

Nama : Cholidah Rachmatia

Jenis Kelamin : Perempuan

3.3.1 Percobaan kerja dan istirahat pada kelalahan otot

Orang ParameterWaktu sampai

lelah

Perubahan yang

terjadi

Waktu sampai

lelah hilang

Ke-4 Tangan Kanan 13’ 17” - Telapak tangan

tampak merah

- Orang coba

mengatakan

tangannya pegal

- Terjadi spasme

otot di lengan

4’ 16’’

10

bagian bawah

Tangan Kiri

6’ 36”

- Telapak tangan

tampak merah

- Orang coba

mengatakan

tangannya pegal

- Terjadi spasme

otot di lengan

bagian bawah

4’

Ke-2 Tangan Kanan

4’ 41’’

- Telapak tangan

tampak merah

- Orang coba

mengatakan

tangannya kram

2’ 1’’

Tangan Kiri

1’ 34’’

- Telapak tangan

tampak merah

- Orang coba

mengatakan

tangannya kram

2’ 1’’

Dari data diatas didapatkan hasil:

1. Kelelahan terjadi akibat otot digunakan berkontraksi terlalu lama, sehingga penggunaan

energy terlalu banyak dalam waktu yang relative singkat yang mengakibatkan otot

terhambatnya proses pembentukan energy dan otot menjadi lelah.

2. Perbedaan kelelahan pada tangan kanan dan kiri berbeda disebabkan oleh kebiasaan

kontraksi dengan menggunakan satu tangan.

3. Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi massa otot, kebanyakan otot laki – laki

sering digunakan untuk melakukan aktivitas berat yang melatih kerja otot tersebut

sehingga laki-laki kontraksinya lebih kuat dan tahan lama.

11

3.3.2 Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan

Orang ParameterWaktu sampai

lelah

Perubahan yang

terjadi

Waktu sampai

lelah hilang

Ke-1 Tangan Kanan

1’ 50’’

- Telapak tangan

tampak merah

- Orang coba

mengatakan

tangannya pegal

- Terjadi spasme

otot di lengan

bagian bawah

- Orang coba

mengatakan

panas di

tangannya

1’59’’

Tangan Kiri

1’45

- Telapak tangan

tampak merah

- Orang coba

mengatakan

tangannya pegal

- Terjadi spasme

otot di lengan

bagian bawah

1’42’’

Ke-3 Tangan Kanan

1’15’’

- Telapak tangan

tampak merah

- Orang coba

mengatakan

tangannya kram

- Orang coba

mengatakan

tangannya panas

1’04’’

Tangan Kiri 0’52’’ - Telapak tangan

tampak merah

30’’

12

- Orang coba

mengatakan

tangannya kram

- Kaku di seluruh

tangan kiri dan

ada sensasi

panas

Dari data diatas didapatkan hasil:

1. Pemijatan yang dilakukan bertujuan untuk memperlancar peredaran darah pada tangan

yang telah di beri stimulus berupa stress (tekanan)

2. Tangan kanan lebih cepat mengalami lelah dibandingkan tangan kiri. Hal tersebut

disebabkan di tangan kiri terdapat percabangan aorta yang lebih deras mengedarkan

darah, secara anatomi jantung terletak lebih condong ke kiri sehingga aliran aorta

ditangan kiri lebih cepat dari pada tangan kanan.

3. Perbedaan antara orang pertama dan kedua disebabkan karena pemompaan darah dari

jantung pada laki-laki lebih cepat sehingga aliran darah lebih kencang dibandingkan

perempuan sehingga ketahanan kontraksi ototnya lebih tahan lama.

3.3.3 Pengaruh suhu dingin dan panas pada kelelahan

Orang ParameterWaktu sampai

lelah

Perubahan yang

terjadi

Waktu sampai

lelah hilang

Ke-1 Tangan Kanan 3’04” - Telapak tangan

tampak merah

- Orang coba

mengatakan

tangannya pegal

- Terjadi spasme

otot di lengan

bagian bawah

- Orang Coba

mengatakan

tangganya

1’12’’

13

hangat

Tangan Kiri

2’28’’

- Telapak tangan

tampak merah

- Terjadi spasme

otot di lengan

bagian bawah

- Orang coba

mengatakan

tangganya

hangat

41’’

Ke-3 Tangan Kanan

2’17’’

- Telapak tangan

tampak merah

- Orang coba

mengatakan

tangannya

hangat

1’01’’

Tangan Kiri

1’02’’

- Telapak tangan

tampak merah

- Orang coba

mengatakan

tangannya

hangat

28’’

Dari data diatas didapatkan hasil :

1. Pada suhu panas (hangat) proses timbulnya kelelahan akan berlangsung lama karena

pembuluh darah didalam tubuh mengalami vasodilatasi yang mengakibatkan aliran darah

menjadi lancer.

3.2.4 Pengaruh Kerja dan kekuatan pada kelelahan telapak dan jari tangan

OrangTangan Kanan

Waktu Jumlah Gerakan

14

Ke-1 2’27’’ 100

Ke-3 3’10’’ 130

2.3.6 Pengaruh Kelelahan Pada Kecepatan dan Ketrampilam Halus

Orang

Keterangan

Waktu Jumlah manic

5menit

pertama

Jumlah manic

5 menit kedua

Yang dirasakan

Ke-2 9’49’’ 143 132 Konsentrasi menurun

saat 5 menit kedua

Ke-4 10’ 128 120 - Mata capek

- Konsentrasi

menurun

Catatan: Kedua orang coba merasakan lelah dan nyeri pada bagian lengan bawah dan telapak

tangan.

2.3.7 Pemulihan Pemulihan Otot pada Beberapa posisi Tubuh

2.3.8.1 Kepala dan Leher, Lengan

No Parameter Kelelahan Akibat yang

Dirasakan

1 Kepala menunduk (anterior fleksi) 5’20’’

Sakit, nyeri dan lelah2

Kepala miring ke samping (lateral

fleksi)3’02’’

3 Kepala memaling ke samping (rotasi) 2’15’’

4 Kepala menengadah (eksternsi) 2’

2.3.8.2 Bahu

No Parameter Kelelahan Akibat yang

15

Dirasakan

1Bahu maksimal dengan tangan

teruntai ke bawah2’

Panas, nyeri dan

lelah2

Bahu diangkat dengan lengan atas

sebidang1’ 05’’

2.3.8.2 Punggung

No Parameter Kelelahan (detik)Akibat yang

Dirasakan

1

Badan dan kepala digerakan ke depan

(kaki tegak lurus lantai membentuk

sudut 135)

1’Berkeringat, nyeri

dan lelah

2Gerakan mengangkat lengan atas

sebidang dengan bahu2’ 05’’

PERTANYAAN

1. Bagaimana pengaruh kelelahan pada ketelitian? Jelaskan mekanismenya!

16

2. Bagaimana pengaruh kelelahan pada kecepatan dan ketrmpilan kerja? Jelaskan

mekamismenya!

3. Bagaimana pengaruh istirahat pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!

4. Bagaimana pengaruh infra red pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!

5. Bagaimana pengaruh pemijatan pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!

6. Bagaimana pengaruh dingin pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!

7. Bagaimana pengaruh panas pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!

8. Apakah posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah? Mengapa,

jelaskan dan uraikan apa yang dapat dilakukan agar dokter gigi dapat mengurangi

keletihan kerja?

JAWABAN

1. Terjadi penurunan tingkat konsentrasi setelah orang coba mengalami kelelahan, hal itu

mengakibatkan ketelitian orang coba dalam mengerjakan pekerjaan juga ikut menurun.

Tingkat ketelitian menurun karena suplai nutrisi dan dan oksigen dalam pembuluh darah

ke otak menurun sehingga terjadi kelelahan otot, kelelahan meningkat hampir sebanding

dengan kecepatan penurunan gula darah (glikogen) otot yang menyebabkan penyebaran

sinyal saraf melalui hubungan neuromuscular menurun dan berakibat pada berkurangnya

ketelitian

2. Kelelahan otot dapat menyebabkan rasa lelah dan nyeri pada bagian lengan bawah dan

telapak tangan sehingga kecepatan dan ketrmpilan kerja menurun. Disamping itu

kelelahan dapat mengakibatkan spasme otot yang menyebabkan terganggunya fungsi

motorik dan menggurangi ketrampilan kerja menurun. Emosi juga meningkat

dikarenakan rasa nyeri. Hal tersebut menyebabkan kecepatan semakin menurun dan

ketrampilan tidak terkordinasi dengan baik. Dari sisi peningkatan emosi akibat rasa nyeri

tersebut juga menurunkan ketrampilan kerja.

3. Istirahat otot dapat memulihkan sirkulasi darah menjadi normal sehingga oksigen dapat

diberikan pada proses metabolisme karbohidrat yang mengakibatkan proses

metabolisme berjalan dengan normal dan proses pembentukan energi dalam bentuk ATP

dapat dihasilkan secara optimal.

4. Pemberian infra merah menimbulkan panas pada permukaan kulit yang disinari.

Pemberian panas ini mengakibatkan pembuluh darah kapiler mengalami vasodilatasi,

selain itu suhu supervicial kulit akan meningkatkan sehingga proses sirkulasi darah yang

tersendat karena tekanan yang diberikan berangsur dapat kembali normal.

17

5. Pemijatan mampu memberikan banyak manfaat bagi semua sistem tubuh antara lain,

efek pijat pada syaraf mampu memberikan rangsangan dan meningkatkan aktivitas otot,

pembuluh dara akan sah, dan kelenjar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan

sangat bermanfaat bagi kelenjar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat

bermanfaat bagi orang yang sedang mengalami kelelahan yang teramat sangat atau

merasa lemah. Beberapa kegiatan pijat mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan

jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, sehingga mengurangi ketegangan otot dan kram.

Perbaikan sirkulasi darah dan getah bening di otot akan menghasilkan sirkulasi yang

lebih baik dalam tulang-tulang yang terkait. Sendi yang tegang dan rasa sakit yang

diakibatkan oleh kondisi-kondisi seperti arthritis, bisa dikurangi sehingga tercipta rasa

nyaman dan kemudahan dalam bergerak.

6. Pengaruh suhu yang terlalu dingin pada otot (<20C selama 5 menit) dapat menegangkan

kerja otot karena pemberian suhu panas sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena

pemberian suhun panas menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan pemberian suhu

dingin dapat menimbulkan vasokontriksi pembuluh darah.

7. Pemberian panas ini mengakibatkan pembuluh kapiler membesar dan meningkatkan

suhu supervicial kulit sehingga sirkulasi darah dapat berjalan normal karena terjadi

vasodilatasi pembuluh darah. Panas juga mengakibatkan tubuh berkeringat. Pengeluaran

keringat bertujuan mengatur suhu tubuh agar panas yang diberikan tidak membakar kulit.

8. Pada berbagai posisi tubuh yang dalam keadaan diam pada waktu yang lama dapat

mengakibatkan banyak otot yang berkontraksi sehingga semakin cepat

terjadi pembendungan aliran pembuluh darah di satu sisi. Apabila

beberapa bagian tubuh tidak teraliri darah bagian tubuh tersebut

terasa seperti kesemutan. Hal tersebut dikarenakan pasokan Oksigen

yang dibawa darah pada bagian tubuh tersebut sedikit sehingga

metabolisme sel terganggu. Dan pada posisi ekstensi terdapat

ketidakseimbangan kebutuhan energi oleh karena posisi tubuh yang

melawan gravitasi bumi, adanya gaya gravitasi bumi menyababkan

proses pemompaan darah dari jantung yang semakin melambat dan

pasokan darah pada daerah tersebut akan berkurang, berkurangnya

pasokan darah kaya oksigen akan menghambat proses glikolisis pada

otot sehingga menyebakan cepat terjadi kelelahan otot dan perasaan

lelah pada orang coba.

18

Pada saat menangani pasien, dokter gigi akan berdiri dalam waktu

yang cukup lama secara otomatis dokter gigi akan menahan seluruh

beban tubuhnya saat memeriksa pasien. Keadaan seperti itu dapat

menyebabkan terjadinya kelelahan otot karena banyaknya otot yang

berkontraksi dalam waktu yang relatif lama. Kelelahan otot tersebut

tidak baik karena dapat mengurangi konsentrasi dokter gigi dalam

pelayanan terhadap pasiennya. Kelelahan otot tersebut dapat

dikurangi dengan berbagai cara, yaitu

Istirahat yang cukup. Istirahat dapat memulihkan ketegangan otot

dan memperlancar peredaran darah setelah memeriksa pasien.

Mengkonsumsi nutrisi yang cukup agar metabolisme berjalan baik

sehingga kerja otot pun dapat dioptimalkan.

Olahraga teratur. Pengaruh olahraga adalah memperlancar

peredaran darah sehari-hari sehingga metabolisme dapat berjalan

dengan baik.

Apabila terjadi nyeri di permukaan tubuh akibat posisi tubuh yang

kurang baik segera lakukan pemijatan agar peredaran darah

menjadi lancar kembali dan kelelahan otot menghilang. Atau

dengan terapi suhu dengan memberi panas melalui cahaya infra

red kemudian diberi suhu dingin agar vasodilatasi dan

vasokontriksi terjadi sehingga peredaran darah pun menjadi

lancar.

19

BAB IV

PEMBAHASAN

Kontraksi otot yang terlalu lama menyebabkan berkurangnya ATP dalam tubuh

karena proses metabolism tidak sempat terjadi. Kelelahan otot terjadi karena otot tidak

mampu lagi berkontraksi sebab kontraksi yang kuat dan lama dapat mengakibatkan

kekurangan energi. Otot berkontraksi dengan memerlukan energi dalam metabolisme

membentuk ATP. Ketika kontraksi terjadi terus menerus maka energi akan habis dan

terjadilah kelelahan otot. Apabila hal tersebut terjadi maka diperlukan pengembalian energi

melalui nutrisi yang dibawa oleh sistem peredaran darah sehingga metabolisme karbohidrat

berjalan secara normal dan otot pun dapat menerima energi sehingga aktivitas otot menjadi

normal kembali.

Pada kedua tangan terjadi perbedaan kelelahan otot karena antara tangan kanan dan

kiri memiliki kebiasaan yang berbeda dan biasanya perbedaan ini juga terjadi karena

kebiasaan penggunaan satu tangan dalam beraktivitas. Pada umumnya tangan kanan lebih

cepat lelah dibandingkan tangan kiri. Hal ini disebabkan karena tangan di tangan kiri terdapat

percabangan aorta yang lebih deras mengedarkan darah karena lebih dekat dengan posisi

jantung. Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi massa otot sehingga laki-laki

kontraksinya lebih kuat dan tahan lama.Perbedaan antara orang pertama dan kedua

disebabkan karena laki-laki mengalirkan darah lebih kencang dibandingkan perempuan

sehingga ketahanan kontraksi ototnya lebih tahan lama.

Kelelahan otot dapat menyebabkan rasa lelah dan nyeri pada bagian tertentu sehingga

timbul berbagai kelainan seperti ketelitian dan ketrampilan kerja terganggu. Emosi juga

meningkat akibat respon rasa nyeri yang terjadi. Peningkatan emosi tersebut menyebabkan

tingkat konsentrasi menurun dan keselarasan sensorik dan motorik terganggu.

Pada berbagai posisi tubuh yang dalam keadaan diam dalam keadaan yang lama dapat

mengakibatkan banyak otot yang berkontraksi sehingga semakin cepat

terjadi pembendungan aliran darah di satu sisi. Apabila beberapa bagian

20

tubuh tidak teraliri darah bagian tubuh tersebut terasa seperti kesemutan.

Seperti pada posisi ekstensi, terdapat ketidakseimbangan kebutuhan

energi oleh karena posisi tubuh yang melawan gravitasi bumi

menyebakan cepat merasa lelah.

Pemulihan kelelahan otot dapat dilakukan dengan cara mengistirahatkan otot,

pemijatan dan pemberian panas dan dingain. Istirahat berfungsi untuk mengembalikan

sirkulasi darah.Istirahat otot dapat memulihkan sirkulasi darah menjadi normal sehingga

oksigen dapat diberikan pada proses metabolisme karbohidrat sehingga proses metabolisme

berjalan dengan normal kembali dan energi dalam bentuk ATP dapat dihasilkan secara

optimal..

Pemberian berbagai suhu juga dapat mengurangi kelehan otot. Pemberian inframerah

menimbulkan panas pada permukaan yang disinari. Pemberian panas ini mengakibatkan

vasodilatasi pembuluh kapiler dan meningkatkan temperatur kulit sehingga sirkulasi darah

dapat berjalan normal. Pengaruh suhu yang terlalu dingin pada otot (<20C selama 5 menit)

dapat menegangkan kerja otot karena pemberian suhu panas sebelumnya. Hal tersebut terjadi

karena pemberian suhun panas menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan pemberian

suhu dingin dapat menimbulkan vasokontriksi pembuluh darah.

Dalam kegiatan dokter gigi saat menangani pasien, dokter gigi akan

berdiri dalam waktu yang sangat lama dan menahan seluruh tubuhnya

saat memeriksa pasien. Keadaan seperti itu dapat menyebabkan

kelelahan otot karena banyaknya otot yang berkontraksi dalam waktu

yang relatif lama. Kelelahan otot tersebut dapat dikurangi dengan

berbagai cara, yaitu

Istirahat yang cukup. Istirahat dapat memulihkan ketegangan otot

dan memperlancar peredaran darah setelah memeriksa pasien.

Mengkonsumsi nutrisi yang cukup agar metabolisme berjalan baik

sehingga kerja otot pun dapat dioptimalkan.

Olahraga teratur. Pengaruh olahraga adalah memperlancar

peredaran darah sehari-hari sehingga metabolisme dapat berjalan

dengan baik.

21

BAB V

KESIMPULAN

Kelelahan otot adalah keadaan dimana otot tidak mampu lagi berkontraksi sebab

kontraksi yang kuat dan lama dapat mengakibatkan kekurangan energi. Pada kedua tangan

terjadi perbedaan kelelahan otot karena antara tangan kanan dan kiri memiliki kebiasaan yang

berbeda.Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi massa otot sehingga laki-laki

kontraksinya lebih kuat dan tahan lama. Kelelahan otot dapat menyebabkan rasa lelah dan

nyeri pada bagian tertentu sehingga timbul berbagai kelainan seperti ketelitian dan

ketrampilan kerja terganggu. Pada berbagai posisi tubuh yang dalam keadaan diam dalam

waktu lama dapat mengakibatkan banyak otot yang berkontraksi sehingga

semakin cepat terjadi pembendungan aliran darah di satu sisi. Pemulihan

kelelahan otot dapat dilakukan dengan cara mengistirahatkan otot, pemijatan dan pemberian

panas dan dingin.

22

DAFTAR PUSTAKA

Guyton AC and Hall JE. 2007. Fisiologi Kedokteran.Jakara: Penerbit Buku Kedokteran

Hafez ESE. 2000

Hembing, Wijayakusuma. 2000. Ensiklopedia Millenium. Jakarta: Prestasi I nsan Indonesia

Luttman. A. 1996, “Physiological basisand concepts of electromyography in: Electromyography in

ergonomics”, edited byShrawan Kumar and Anil Mital, Institut furArbeitsphysiologie an der

UniversitatDortmund, Dortmund. Taulor & FrancisPublishers

Purnama, Ridwan. 2012. Perbandingan Pengaruh Message dan Akupresur terhadap

Recovery Perenang. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia\

Wati WW, Salim D, Sumadikarya IK, dkk. 2011. Muskuloskeletal-1. Jakarta: UKRIDA

23