LAPORAN KASUS Pneumonia

26
LAPORAN KASUS : PNEUMONIA DIVA ADLIA NURANDI 2010730028 DOKTER PEMBIMBING : Dr. Muhammad Fachri, Sp.P

description

paru

Transcript of LAPORAN KASUS Pneumonia

LAPORAN KASUS : PNEUMONIA

LAPORAN KASUS :PNEUMONIADIVA ADLIA NURANDI 2010730028

DOKTER PEMBIMBING :Dr. Muhammad Fachri, Sp.P

IDENTITAS PASIENNo. RMK: 002039Nama: Ny.YPJenis Kelamin: PerempuanUsia: 29 thAgama: IslamAlamat: Kampung Mangga RT 008/02 Tugu SelatanTanggal Masuk : 12 Maret 2015

ANAMNESISKeluhan Utama:Sesak nafas sejak 4 hari Riwayat Penyakit Sekarang:Os mengatakan sesak sejak 4hari sebelum masuk rumah sakit , terasa memberat 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak memberat ketika sholat dan batuk. Keluhan sesak Os tidak memberat saat beratktivitas berat.Saat bernafas tidak terasa nyeri.Tidak berkurang saat istirahat,jika tidur hanya menggunakan 1 bantal. Keluhan pasien disertai dengan batuk berdahak,tapi dahaknya susah keluar, mual , pusing dan badan terasa lemas. Keluhan lain seperti demam di sangkal , muntah disangkal penurunan berat badan disangkal , keringat malam hari disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu:Pasien mengatakan tidak pernah mengalami keluhan yang sama.Riwayat Asma disangkalRiwayat TB Paru disangkalRiwayat Penyakit Keluarga:Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang samaRiwayat Asma disangkalRiwayat Atopi disangkalRiwayat Pengobatan:Belum pernah diobati sebelumnya

Riwayat Alergi: Alergi makanan disangkalAlergi obat disangkalAlergi Cuaca DisangkalRiwayat Psikososial :Selama 10 tahun terakhir pasien bekerja di PT Indofood bagian pengemasan dan pemasakan , pasien hampir setiap hari terpapar asap dari produksi. Namun sudah 1 tahun terakhir pasien berhenti dari pekerjaannya.

Pemeriksaan FisikKeadaan Umum: Tampak Sakit sedangKesadaran: KomposmentisTanda-Tanda Vital:TD: 120/80Hr : 100 kali/menitRr : 35 kali/menitS: 36.9 0CSTATUS GENERALISKepala: NormocephalMata: konjungtiva anemis (-/-) Sklera ikterik (-/-)Leher : pembesaran KGB (-/-) Pembesaran kelenjar tiroid (-/-)

Thorax : Paru: I = Gerak simetris, Retraksi dinding dada (-/-)P= Sonor di semua lapang paruP= Nyeri tekan (-/-), Krepitasi (-/-)A= Vesikular (+/+), Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)Jantung:I = Ictus Cordis tidak terlihatP= Ictus cordis tidak terabaP= Batas jantung dalam batas normalA= Bunyi jantung I dan II murni, regular

Abdomen: I = Distensi abdomen (+), Skar (-)A= Bising Usus (+) 6x/menitP= TympaniP= Abdomen teraba kerasEkstremitas atas dan bawah: Akral hangat, RCT < 2 detik, Edema (-)Pemeriksaan PenunjangHasilNilai RujukanSatuanHemoglobin10.711.3 15.5g/dLLaju Endap Darah240-20Mm/1jamLeukosit9.56-1610*3/LTrombosit256150-45010*3/LBasofil 00-0.3%Eosinofil 52-4%Batang 21-5%N.Segmen 6751-67%Limfosit 1920-30%Monosit62-6%Hematokrit32.238-47%Laboratorium (12/3/2015)Radiologi

Hasil Pemeriksaan Foto Thorax:Cor an sinus dan diafragma normalSkeletal dan jaringan lunak normalPulmo : tidak tampak infiltrateKesan : tidak tampak TB ParuDIFFERENTIAL DIAGNOSISPneumonia KomunitiPneumonia AtipikTB ParuWORKING DIAGNOSISPneumonia Komuniti

TATALAKSANA Diagnostik : Foto Rontgen ThoraxPulse oximetryLaboratorium rutin : DPL , LED , SGOT SGPT , Ureum KreatininPewarnaan Gram SputumMedika Mentosa :IVFD RL Ceftriaxone 1 x 2grAmbroxol 3 x 1 tabInhalasi Ventolin Non Medika Mentosa :Oksigenasi 2liter permenitTirah baringDiet makanan lunak dan perbaikan nutrisi

PrognosisPROGNOSISQuo ad Vitam: dubia ad bonamQuo ad Functionam: dubia ad bonamTinjauan Pustaka

DEFINISISecara kinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit). Pneumonia yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak termasuk.

Sedangkan peradangan paru yang disebabkan oleh nonmikroorganisme (bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan toksik, obat-obatan dan lain-lain) disebut pneumonitisETIOLOGIPneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme, yaitu bakteri, virus, jamur dan protozoa. pneumonia komuniti yang diderita oleh masyarakat luar negeri banyak disebabkan bakteri Gram positif, sedangkan pneumonia di rumah sakit banyak disebabkan bakteri Gram negatif sedangkan pneumonia aspirasi banyak disebabkan oleh bakteri anaerob.

PNEUMONIA KOMUNITIPneumonia komuniti adalah pneumonia yang didapat di masyarakat. Pneumonia komuniti ini merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan angka kematian tinggi di dunia.EtiologiPneumonia komuniti banyak disebabkan bakteri Gram positif dan dapat pula bakteri atipik. Beberapa kota di Indonesia menunjukkan bahwa bakteri yang ditemukan dari pemeriksaan dahak penderita pneumonia komuniti adalah bakteri Gram negatif. Berdasarkan laporan 5 tahun terakhir dari beberapa pusat paru di Indonesia (Medan, Jakarta,Surabaya, Malang, dan Makasar) dengan cara pengambilan bahan dan metode pemeriksaan mikrobiologi yang berbeda didapatkan hasil pemeriksaan sputum sebagai berikut : Klebsiella pneumoniae , Streptococcus pneumoniae, Streptococcus viridans , Staphylococcus aureus ,Pseudomonas aeruginosa ,dllKriteria mayor : Membutuhkan ventilasi mekanik Infiltrat bertambah > 50% Membutuhkan vasopresor > 4 jam (septik syok) Kreatinin serum > 2 mg/dl atau peningkatan > 2 mg/dI, pada penderita riwayat penyakit ginjal atau gagal ginjal yang membutuhkan dialisis

Gejala gejala Pneumonia

Kriteria Rawat InapBerdasar kesepakatan PDPI, kriteria yang dipakai untuk indikasi rawat inap pneumonia komuniti adalah :

1. Skor PORT lebih dari 702. Bila skor PORT kurang < 70 maka penderita tetap perlu dirawat inap bila dijumpai salah satu dari kriteria dibawah ini : Frekuensi napas > 30/menit Pa02/FiO2 kurang dari 250 mmHg Foto toraks paru menunjukkan kelainan bilateral Foto toraks paru melibatkan > 2 lobus Tekanan sistolik < 90 mmHg Tekanan diastolik < 60 mmHg3. Pneumonia pada pengguna NAPZA

Konsensus Pneumoni Komuniti PDPI,2003Penatalaksanaan Dalam hal mengobati penderita pneumonia perlu diperhatikan keadaan klinisnya. Bila keadaan klinis baik dan tidak ada indikasi rawat dapat diobati di rumah. Juga diperhatikan ada tidaknya faktor modifikasi yaitu keadaan yang dapat meningkatkan risiko infeksi dengan mikroorganisme pathogen yang spesifik misalnya S. pneumoniae yang resisten penisilin.

Evaluasi pengobatanJika setelah diberikan pengobatan secara empiris selama 24 - 72 jam tidak ada perbaikan, kita harus meninjau kernbali diagnosis, faktor -faktor penderita, obat-obat yang telah diberikan dan bakteri penyebabnya, seperti dapat dilihat pada gambar 1.

Konsensus Pneumoni Komuniti PDPI,2003PrognosisPada umumnya prognosis adalah baik, tergantung dari faktor penderita, bakteri penyebab dan penggunaan antibiotik yang tepat serta adekuat. Perawatan yang baik dan intensif sangat mempengaruhi prognosis penyakit pada penderita yang dirawat. Angka kematian penderita pneumonia komuniti kurang dari 5% pada penderita rawat jalan , sedangkan penderita yang dirawat di rumah sakit menjadi 20%PencegahanPola hidup sebut termasuk tidak merokokVaksinasi (vaksin pneumokokal dan vaksin influenza) sampai saat ini masih perlu dilakukan penelitian tentang efektivitinya. Pemberian vaksin tersebut diutamakan untuk golongan risiko tinggi misalnya usia lanjut, penyakit kronik , diabetes, penyakit jantung koroner, PPOK, HIV, dll. Vaksinasi ulang direkomendasikan setelah > 2 tahun. Efek samping vaksinasi yang terjadi antara lain reaksi lokal dan reaksi yang jarang terjadi yaitu hipersensitiviti tipe 3