Laporan Kasus Non Psikotik Rahma
-
Upload
sartika-akib -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of Laporan Kasus Non Psikotik Rahma
-
8/23/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Rahma
1/10
1
LAPORAN KASUS NON PSIKOTIK
GANGGUAN ANXIETAS YTT (F41.9)
I. IDENTITAS PASIENNama : Ny. M
Umur : 43 tahun
Alamat : Sokkolia
Agama : Islam
Suku : Makassar
Status perkawinan : Belum kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
II. RIWAYAT PSIKIATRIA. Keluhan utama : CemasB. Riwayat gangguan sekarang
Seorang pasien datang ke poli jiwa RSUD Syekh Yusuf Gowa pada tanggal 11 Maret
2012 dengan keluhan perasaan tidak enak. Keluhan ini dialami sejak 4 Minggu yang
lalu, pasien juga mengeluh jantungnya berdebar-debar dan sakit kepala. keluhan ini
pasien rasakan hampir tiap hari sampai pasien tidak dapat melakukan pekerjaan
sehari-harnya dan hanya menghabiskan waktunya ditempat tidur. Selain itu pasien
juga mengeluh nafsu makannya menurun sehingga badannya menjadi kurus, sulit
konsentrasi, dan mudah lelah. Pasien berkata bahwa keluhan ini dirasakan setelah
pasien mendengar berita bahwa tetengganya mengalami kecelakaan dan meninggal
dunia. Pasien mengaku bahwa keluhan ini dirasakan pada tahun lalu saat pasien akan
dioperasi karena adanya benjolan dipayudaran pasien dan membuat pasien kepikiran
dan merasa takut dengan operasi yang akan ia lalui.
C. Riwayat gangguan sebelumya1. Riwayat penyakit dulu
Kejang demam (-) Herediter (-)
Trauma kapitis (-) Infeksi (-)
2. Riwayat penggunaan zat psikoaktifNapza (-)
-
8/23/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Rahma
2/10
2
D. Riwayat gangguan psikiatri sebelumnyaTidak ada
E. Riwayat Kehidupan Pribadi1) Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir normal, cukup bulan, dilahirkan di rumah, dan ditolong oleh dukun.
Ibu pasien tidak mengalami masalah kesehatan selama mengandung dan setelah
melahirkan pasien.
2) Riwayat Masa Kanak AwalPertengahana. Usia 13 tahun
Pasien mendapatkan ASI selama 2 tahun dari ibunya, pertumbuhan dan
perkembangan normal sesuai dengan anak seusianya.
a. Usia 35 tahunPertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan anak seusianya.
b. Usia 611 tahunPasien masuk SD pada usia 6 tahun. Semasa bersekolah di SD, pasien dapat
mengikuti pelajaran dengan baik. Prestasi pasien cukup baik. Pasien memiliki
banyak teman dan hubungan dengan teman sebayanya baik.
3) Riwayat Masa Kanak Akhir dan RemajaPasien masuk SMP pada usia 12 tahun. Selama bersekolah, pasien memiliki
prestasi yang cukup baik. Akan tetapi, pasien tidak melanjutkan sekolahnya ke
tingkat SMA karena masalah biaya dan hanya membantu ibunya bekerja karena
ayah pasien telah meninggal dunia.
4) Riwayat Masa Dewasaa. Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien sampai SMP dan lulus ujian nasional. Pasien tidak
melanjutkan sekolah karena masalah ekonomi
b. Riwayat PekerjaanPasien membantu orang tuanya mengerjakan pekerjaan rumah dan membuka
warung.
c. Riwayat PernikahanPasien belum menikah
d. Riwayat Keluarga- Pasien merupakan anak ke 8 dari 9 bersaudara (,,,,,,,,)- Ayahsudah meninggal, ibu bekerja sebagai IRT
-
8/23/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Rahma
3/10
3
- Hubungan dengan keluarga baik- Riwayat keluarga yang mengalami keluhan yang sama atau penyakit jiwa
(-).
e. Riwayat Kehidupan SosialPasien sering bergaul dengan tetangga dan orang-orang di lingkungan tempat
ia tinggal.
f. Riwayat AgamaPasien beragama Islam dan taat menjalankan ibadah
g. Situasi Kehidupan SekarangPasien tinggal di rumah pribadi bersama suami dan anaknya.
h. Persepsi Pasien tentang diri dan kehidupannyaPasien merasa dirinya sakit maag yang sudah lama.
AUTOANAMNESIS
DM : Assalamu alaikum, bu.
P : Waalaikumussalam, dok.
DM : Perkenalkan saya Rahma, dokter muda yang bertugas di RS ini. Bisa tanya-tanyaki
sebentar bu?
P : Bisaji, dok.
DM : Siapa namanya bu?
P : M, dok.
DM : Berapa umurnya, bu?
P : Saya kelahiran tahun 1970, dok. Ya sekitar 40 tahun lebih dok, dok.
DM : Ibu sudah menikah?
P : Belumpi dok.
DM : Apa pekerjaan ta bu?
P : Jual-jualanji dok dirumah sama mengurus pekerjaan rumah.
DM : Dirumah tinggal sama siapaki?
P : Sama mamaku dan kakak dok
DM : Oiye, Kalau boleh tahu apa yang ibu rasakan sehingga datang berobat disini?
-
8/23/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Rahma
4/10
4
P : Selaluka tidak enak perasaanku, dok.
DM : Kapan pertama kali ibu rasakan?
P : Seingatku waktu 4 minggu yang lalu dok.
DM : Kapan biasa muncul keluhan itu bu?
P : Dulu jarang-jarangji dok kurasa kambuh keluhanku tapi sejak 4 minggu lalu hampir
setiap hari dok, sampai-sampai tidak bisaka kerja terus tidurji selalu saya kerja.
DM : Kalau boleh tau bu, kenapa ki rasa seperti itu, tidak adaji sering kita pikir-pikir?
P : Tidak adaji dok saya pikir tiba-tibaji saja ku rasa begini tapi biasa datang keluhanku
kalau lagi sendirika.
DM : Sebelumnya apa yang kita lakukan atau kita liat sehingga tidak enak perasaanta?
P : Sebelumnya, memang pernah saya dengar tetanggaku kalau kecelakaan ki dan
meninggal dunia. Setelah itu tiba-tiba tidak enak perasaanku, takutka juga dok
makanya pergika juga sembunyi.
DM : Apa lagi yang kita rasakan selain tidak enak perasaanta?
P : Sering kayak berdebar-debar jantungku sampai biasa sakit juga kepalaku.
DM : Kapan kita rasa berdebar-debar dan sakit kepalata?
P : Pas waktu habis dengar tetanggaku kecelakaan dok.
DM : Baru pertama kali kita rasa cemas atau sudah perah sebelumnya seperti ini?
P : Pernah lagi dok waktu mau dioperasi payudaraku karena ada benjolan jadi mau
diangkat sama dokter.
DM : Kapan itu dioperasiki dan dimana dioperasi bu?
P : Waktu bulan 4 dok di RS disini dok.
DM : Bagaimana kita rasa waktu itu?
P : Sama dok tidak enak perasaanku, seringka berdebar-debar kurasa sakit kepalaku juga
dok gara-gara seringka ingat terus kalo mauka dioperasi, seringka pikir resiko yang
terjadi sampai-sampai ketakutan dan sempatka tidak mau operasi.
DM : Tidak pernah jeki keringat dingin bu? Bagaimana tidurta?
P : Tidakji dok, kalo tidurku baikji dok. Malah klo tidak enak perasaanku tidur terusji
saya kerja.
DM : Kalau nafsu makan ta bagaimana bu?
-
8/23/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Rahma
5/10
5
P : Kalau nafsu makanku memang agak kurang dok. Memang saya malas makan dok
tapi kalau ngemil-ngemil saya sukaji dok. Tapi memang kurasa agak kurusanka dok.
DM : Pernah tidak ibu mendengar suara-suara atau melihat bayangan-bayangan?
P : Tidak pernah, dok.
DM : Bagaimana dengan urusan rumah tangganya, bu? Apakah ibu bisa bekerja seperti
biasanya
P : Kalau datangki perasaan cemasku dok, tidak enak mi perasaanku sampai sakit
kepalaku Makanya tidak ada yang bisa saya kerja kalau datangki sakitku gtidur terus
saya kerja.
DM : Bu, pernah kita rasakan perasaan putus asa, sampai-sampai berpikir untuk
mengakhiri hidup?
P : Tidak pernah ji dok
DM : Kalau boleh tahu, ibu anak ke berapa?
P : Saya anak ke8 dari 9 bersaudara, dok.
DM : Bagaimana hubungannya dengan keluarga?
P : Alhamdulillah baik-baikji dok tidak pernah jeka bertengkar sama saudaraku.
DM : Kalau sama tetanggata baik jeki?
P : Iye baikji dok malah seringka nabantu.
DM : Bu kalau dapatki dompet di jalan, kita apakan dompetnya?
P : saya kembalikan sama yang punya.
DM : Bu, tolong ikuti angka yang saya sebut 5, 7, 9, 10.
P : 5, 7, 9, 10.
DM : Baik bu, makasih atas waktunya untuk berbincang-bincang.
P : Iya dok, sama-sama.
-
8/23/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Rahma
6/10
6
III.PEMERIKSAAN STATUS MENTALA. Deskripsi Umum
1) Penampilan :Tampak seorang perempuan, wajah sesuai umur, berambut pendek, baju kaos
abu-abu. Dengan celana panjang dan sendal berwarna hitam, kuku pendek bersih,
warna kulit sawo matang dengan perawakan kurus agak tinggi. Perawatan diri
cukup.
2) Kesadaran : Baik3) Perilaku dan Aktifitas Psikomotor : Saat wawancara, pasien duduk tenang4) Sikap terhadap Pemeriksa : Cukup kooperatif5) Pembicaraan : Spontan, lancar, intonasi biasa
B. Keadaan Afektif1) Mood : Cemas2) Afek : Cemas3) Keserasian : Serasi4) Empati : Dapat dirabarasakan
C. Fungsi Intelektual (Kognitif)1) Taraf Pendidikan : Sesuai dengan taraf pendidikan2) Orientasi
a. Waktu : Baikb. Tempat : Baikc. Orang : Baik
3) Daya Ingata. Jangka Panjang : Baik
b. Jangka Sedang : Baikc. Jangka Pendek : Baikd. Jangka Segera : Baik
4) Konsentrasi dan Perhatian : Baik, tidak mudah teralihkan5) Pikiran Abstrak : Baik6) Bakat Kreatif : Tidak ditelusuri7) Kemampuan menolong Diri Sendiri : Baik
D. Gangguan Persepsi- Halusinasi : Tidak ada- Ilusi : Tidak ada
-
8/23/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Rahma
7/10
7
- Depersonalisasi : Tidak ada- Derealisasi : Tidak ada
E. Pikiran1) Arus Pikiran :
a. Produktivitas : cukup, berbicara spontan, tidak ada hendaya berbahasab. Kontinuitas : relevan, koheren
2) Isi Pikiran :a. Preokupasi : Tidak jelas
b. Gangguan isi pikiran : Tidak adaF. Pengendalian Impuls : BaikG. Daya Nilai dan Tilikan
1) Norma sosial : Baik2) Uji daya nilai : Baik3) Penilaian Realitas : Baik4) Tilikan : Derajat 6 (Sadar bahwa dirinya sakit, dan perlu
pengobatan)
H. Taraf Dapat Dipercaya : Dapat dipercaya
IV. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGISA. Status Internus :
TD: 140/80 mmHg, Nadi: 82x/I, Pernafasan: 20x/I, Suhu: 36,6C
Cor dalam batas normal, bunyi nafas tambahan ronchi (-), wheezing (-), ekstremitas
atas dan bawah tidak ada kelainan.
B. Status Neurologis :GCS (E4M6V5), pupil bulat isokor 2 mm, refleks cahaya langsung dan tidak langsung
(+/+), tanda rangsang meanings: kaku kuduk (-), kernig sign (-), fungsi motorik dan
sensorik dalam batas normal dan tidak ditemukan refleks patologis.
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNASeorang pasien datang ke poli jiwa RSUD Syekh Yusuf Gowa pada tanggal 11
Maret 2012 dengan keluhan perasaan tidak enak. Keluhan ini dialami sejak 4 Minggu
yang lalu, pasien juga mengeluh jantungnya berdebar-debar dan sakit kepala. Keluhan
ini pasien rasakan hampir tiap hari sampai pasien tidak dapat melakukan pekerjaan
sehari-harnya dan hanya menghabiskan waktunya ditempat tidur. Selain itu pasien
-
8/23/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Rahma
8/10
8
juga mengeluh nafsu makannya menurun sehingga badannya menjadi kurus, sulit
konsentrasi, dan mudah lelah. Pasien berkata bahwa keluhan ini dirasakan setelah
pasien mendengar berita bahwa tetengganya mengalami kecelakaan dan meninggal
dunia. Pasien mengaku bahwa keluhan ini mulai dirasakan pada tahun lalu saat pasien
akan dioperasi karena adanya benjolan dipayudara pasien dan membuat pasien
kepikiran dan merasa takut takut dengan operasi yang akan ia lalui.
Dari Pemeriksaan status mental didapatkan penampilan tampak seorang
perempuan, wajah sesuai umur, berambut pendek, baju kaos abu-abu. Dengan celana
panjang dan sendal berwarna hitam, kuku pendek bersih, warna kulit sawo matang
dengan perawakan kurus agak tinggi. Perawatan diri cukup.
Didapatkan kesadaran baik, perilaku dan aktifitas psikomotor saat wawancara,
pasien duduk tenang, sikap terhadap pemeriksa cukup kooperatif, pembicaraan
spontan, lancar, intonasi kadang - kadang tinggi. Keadaan mood cemas, afek cemas,
keserasian serasi, empati dapat dirabarasakan. Daya konsentrasi baik, konsentrasi dan
daya ingat baik, pikiran abstrak baik, tidak ditemukan bakat kreatif, kemampuan
menolong diri sendiri baik. Pada gangguan persepsi tidak ditemukan adanya
gangguan baik gangguan persepsi halusinasi, ilusi, dipersonalisasi, maupun
derealisasi. Arus pikiran,produktivitas cukup , berbicara spontan, tidak ada hendaya
berbahasa, relevan dan koheren. Isi pikir : Preokupasi tidak jelas. Tidak ada
gangguan isi pikir. Pengendalian impuls baik. Daya nilai baik. Tilikan derajat 6
dimana pasien menyadari dirinya sakit dan membutuhkan pengobatan. Secara
keseluruhan yang diutarakan dapat dipercaya. Pada pemeriksaan status internus,
tekanan darah 140/80 mmHg, Nadi 82x/menit, Pernafasan 20x/menit, suhu 36,6C.
Pada pemeriksaan fisis, tidak ditemukan adanya kelainan. Pada pemeriksaan
neurologis tidak ditemukan kelainan.
VI. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL (BERDASARKAN PPDGJ III)Aksis I :
Berdasarkan autoanamnesa dan pemeriksaan status mental didapatkan gejala klinis yang
bermakna yaitu perasaan cemas, jantung berdebar-debar dan sakit kepala. Gejala klinis
ini menimbulkan penderitaan bagi pasien dan keluarga sehingga dapat dikategorikan
mengalami gangguan jiwa.
Pada pemeriksaan status mental tidak ditemukan hendaya dalam menilai realita
melainkan hendaya ringan, maka dikategorikan gangguan jiwa nonpsikotik. Pada
-
8/23/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Rahma
9/10
9
pemeriksaan fisik hanya didapatkan gejala klinis yang bermakna yaitu gejala-gejala
anxietas berupa gejala otonomik seperti ( kram pada kaki, keringat dingin, jantung
berdebar-debar, mata kering dll) harus ditemukan walaupun tidak terus menerus,
disamping itu rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan. berdasarkan PPDGJ III
diagnosis diarahkan pada Gangguan anxietas YTT (F41.9)
Aksis II : Ciri kepribadian tidak khas
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Stressor kurang jelas
Aksis V : GAF Scale 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi)
VII.PROGNOSISDubia ad bonam
Hal-hal yang meringankan prognosis:
o Motivasi pasien untuk sembuh besaro Tidak ditemukan riwayat organobiologiko Adanya dukungan dari keluargao Adanya fasilitas kesehatan yang dimiliki
VIII. RENCANA TERAPI1) Psikofarma : Amitriptyline 25 mg -0-
Clobaz 3dd1
Alprazolam 0,25 mg --1
2) Psikoterapi :- Teknik Relaksasi : teknik ini dilakukan dengan asumsi bahwa pasien dapat secara
sadar untuk belajar merilekskan otot-ototnya sesuai dengan keinginan yang
melalui suatu cara yang sistematis.
- Teknik kognitif: proses kognitif sangat berpengaruh terhadap perilaku yangditampakkan. Teknik ini mengajarkan pasien bagaimana membangun pikiran
yang objektif dan rasional terhadap peristiwa yang dialami.
IX. FOLLOW UPMemantau keadaan pasien dan perkembangan penyakitnya, efektifitas terapi serta tanda-
tanda munculnya efek samping dari obat yang diberikan.
-
8/23/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Rahma
10/10
10
X. PEMBAHASAN DAN TINJAUAN PUSTAKAMenurut buku pedoman penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III
(PPDGJ III) Konsep gangguan jiwa adalah sindrome atau perilaku atau psikologik
seseorang yang secara klinik mencakup bermakna dan secara khas berkaitan dengan
suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (disability) di dalam satu atau lebih
fungsi yang penting dari manusia.