Laporan Kasus Icu
-
Upload
saraswati-ramadhani -
Category
Documents
-
view
257 -
download
8
Transcript of Laporan Kasus Icu
LAPORAN KASUS ICU
I. Identitas pasien
Nama : Bp. K
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 72 tahun
Alamat : Kec. Tempuran, Magelang
Tanggal masuk ICU: 01 Oktober 2012, pukul 16.05
II. Primary survey
Airway : terpasang facemask
Breathing : nafas spontan dengan frekuensi 32 kali/menit
Circulation : Capilary refil <2 detik, TD 190/100 mmHg, N 80 kali/menit, reguler
Disability : GCS 7 (E2V3M2)
Exposure : temperatur aksila 37,6°C
III. Secondary survey
1. Anamnesis
Keluhan utama
Sesak nafas sejak pagi hari
Riwayat penyakit sekarang :
Selama sebulan terakhir susah buang air kecil, kalau buang air kecil sakit. Pusing (+), kurang
nafsu makan.
Riwayat penyakit dahulu :
Hipertensi (+)
Riwayat batuk lama
Riwayat penyakit keluarga :
Hipertensi (+)
Riwayat alergi :
Bp. K tidak memiliki alergi terhadapa makanan atau pun obat-obatan tertentu.
2. Pemeriksaan fisik umum
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : somnolen
Keadaan gizi : cukup
Kulit : dbn
Berat badan : 55 kg
Kepala leher
- Umum : ekspresi tampak sesak nafas
- Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterus -/-, pupil bulat isokor.
Thoraks
- Inspeksi : bentuk dan ukuran dada normal, pergerakan dinding dada simetris, retraksi
ICS (+)
- Palpasi : gerakan dinding dada simetris,
- Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
- Auskultasi :
Pulmo : vesikular +/+, ronkhi +/+, wheezing -/-
Jantung : Si,S2 tunggal
Abdomen
- Inspeksi : tampak perut datar
- Auskultasi : bunyi usus (+) normal
- Palpasi : nyeri tekan (-), supel
Ekstremitas atas
Teraba hangat, edema (-)
Ekstremitas bawah
Teraba hangat, edema (-)
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 01/10/2012
Al : 18.200
Trombosit : 249.000
GDS : 66
Ureum : 34
Kreatinin : 0,9
SGOT : 21
SGPT : 15
WBC : 15,5 H 103/mm3
Lym : 13,1 L%
Mon : 1,7 L%
Gra : 85,2 H%
MCHC : 36,3 Hg/dl
4. Diagnosis
Dispneu ec suspek KP
5. Terapi
Di UGD : (30/09/2012)
- O2 3L/mnt
- Infus RL 20tpm
- Ranitidin 2x1
- Cefotaxim 2x1
- Captropril 3x25
IV. PERJALANAN PENYAKIT DAN TERAPI DI ICU
1/10/2012 2/10/2012 3/10/2012 4/10/2012 5/10/2012
TD
Nadi
RR
Sp O2
157/87
98
162/101
79
Terapi -Posisi stg
duduk
-O2 masker
10lpm
-IVFD D5
18tpm
-Lasix 1amp
-Cipro 2x0,2
-Dexametason
2x1
-Metronidazol
3x500
-Brainact 4x1
-Extrace 2x500
-Lapibal 1x1
-Pantotis 1x1
-Narfoz 2x4
-Norages 3x1
Captopril 3x25
-Posisi stg
duduk
-O2 masker
10lpm
-IVFD D5
18tpm
-Lasix 1amp
-Cipro 2x0,2
-Dexametason
2x1
-Metronidazol
3x500
-Brainact 4x1
-Extrace 2x500
-Lapibal 1x1
-Pantotis 1x1
-Narfoz 2x4
-Norages 3x1
Captopril 3x25
-Posisi stg
duduk
-O2 masker
10lpm
-IVFD D5
18tpm
-Lasix 1amp
-Cipro 2x0,2
-Dexametason
2x1
-Metronidazol
3x500
-Brainact 4x1
-Extrace 2x500
-Lapibal 1x1
-Pantotis 1x1
-Narfoz 2x4
-Norages 3x1
Captopril 3x25
-Posisi stg
duduk
-O2 kanul nasal
3lpm
-IVFD D5
18tpm
-Lasix 1amp
-Cipro 2x0,2
-Dexametason
2x1
-Metronidazol
3x500
-Brainact 4x1
-Extrace 2x500
-Lapibal 1x1
-Pantotis 1x1
-Narfoz 2x4
-Norages 3x1
Captopril 3x25
-Posisi stg
duduk
-O2 kanul nasal
3lpm
-IVFD D5
18tpm
-Lasix 1amp
-Cipro 2x0,2
-Dexametason
2x1
-Metronidazol
3x500
-Brainact 4x1
-Extrace 2x500
-Lapibal 1x1
-Pantotis 1x1
-Narfoz 2x4
-Norages 3x1
Captopril 3x25
PEMBAHASAN
Pasien K, Pria 72 tahun dirawat dengan diagnosis dispneu ec suspek KP. Pada kasus ini
diperlukan pengelolaan yang intensive dengan monitoring di ICU karena terjadinya
penurunan kesadaran, ventilasi paru yang tidak adekuat, gangguan kardiovaskuler dan
hipoglikemi karena di dapatkan GDS 66.
Pengelolaan pasien di ICU meliputi tindakan resusitasi yang meliputi dukungan hidup
untuk fungsi-fungsi vital seperti : Airway (fungsi jalan napas), Breathing (fungsi pernapasan),
Circulation (fungsi sirkulasi), Brain (fungsi otak) dan fungsi organ lain, dilanjutkan dengan
diagnosis dan terapi definitif. Pada kasus ini airway patent , breathing spontan, dan sirkulasi
terdapat peningkatan tekanan darah, fungsi ini dimonitor memakai alat. Dan juga pada brain
pasien ini mengalami gangguan dilihat dari kesadaran pasien yang menurun
Pasien diberi cairan D5% intravena dikarenakan cairan tersebut bersifat hipotonik,
cairan hipotonik memiliki osmolaritas lebih rendah dibandingkan serum, sehingga larut
dalam serum dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan ditarik dari dalam pembuluh
darah keluar ke jaringan di sekitarnya, sampai akhirnya mengisi sel-sel. (Handayana, 2010).
Dan untuk mencegah hipoglikemia pada pasien ini.
Pada hari pertama di ICU balance cairan pasien (+) 100 ml/hari , pada hari kedua 0
ml/hari, pada hari ketiga (+) 25 ml/hari, pada hari ke empat (+) 375.
Berdasarkan literatur Pemberian cairan 1-3 hari pasca.bedah adalah sbb :
Pemberian cairan Dekstrose 5% dan Nacl (4:1) dimana total intake disesuaikan
dengan Berat badan pasien (40 ml/Kg BB)
Pada kasus ini BB pasien 40 kg intake harusnya dibatasi 1600 ml / 24 jam
Bila ada larutan tutofusin yang mengandung cukup elektrolit dan sorbitol sebagai
sumber karbohidrat, dapat diberikan 40 ml/kgBB/hari untuk 1-3 hari pertama pasca
bedah.
Bila diperlukan lebih lama pemberian cairan untuk nutrisi, maka dapat ditambahkan
asam amino berupa Aminofusin yang kebutuhannya disesuaikan dengan berat badan,
rata-rata 1 gr/kgBB/hari.