Laporan Kasus Gagal Ginjal Akut

49
LAPORAN KASUS GAGAL GINJAL KRONIK RATIH MASITA DEVY 1220221132

Transcript of Laporan Kasus Gagal Ginjal Akut

  • LAPORAN KASUSGAGAL GINJAL KRONIKRATIH MASITA DEVY1220221132

  • IDENTITAS

    Nama : Ny. UKUmur : 36 tahunJenis kelamin : PerempuanAlamat: Sepete 2/4 KalonganAgama: IslamPendidikan: SMASuku: JawaStatus: JandaPekerjaan: WiraswastaTgl masuk : 11 Desember 2013No. CM : 049146Kelompok: Kelas III/JamkesdaBangsal: Flamboyan (10)

  • KELUHAN UTAMANyeri pinggang sejak 4 hari yll

    Riwayat Penyakit SekarangSejak 4 hari SMRS pasien mengeluh nyeri pada bagian pinggang belakang kanan dan kiri.Nyeri seperti ditusuk-tusuk.Skala nyeri 8.Nyeri timbul mendadak.Nyeri dirasakan terus menerus.Nyeri dirasakan semakin bertambah sakit jika pasien beraktivitas dan berkurang jika tidur terlentang.Nyeri pinggang disertai nyeri perut pada bagain kanan dan kirinya.

  • KELUHAN TAMBAHANWajah bengkakWajah bengkak sejak 4 hari yllKelopak mata kiri bengkakTimbul mendadak disertai rasa gatal dan pusing pada kepalaDemamDemam sejak 6 hari yllDemam biasanya pada saat malam hariDemam tanpa disertai menggigilMualMual sejak 1 hari yllMual tidak disertai muntahMual ketika makanNyeri ulu hati sejak 1 hari yllNafsu makan menurun sejak 1 hari yll.

  • RIWAYAT PENYAKIT DAHULUSekitar 5 bulan yll pernah bengkak pada kedua kelopak mata dan kedua tungkai kakinya.Riwayat darah tinggi : (+) dengan sistole sekitar 170-190Riwayat kencing manis: disangkalRiwayat batu ginjal: disangkalRiwayat asam urat: disangkalRiwayat sakit kuning: disangkalRiwayat sakit jantung: disangkalRiwayat asma: disangkalRiwayat batuk lama: disangkalRiwayat maag: (+)Riwayat trauma: (-)Riwayat opname: (-)Riwayat operasi: (-)

  • RIWAYAT PENYAKIT KELUARGAKeluhan yang sama dengan pasien : disangkalRiwayat darah tinggi: disangkalRiwayat kencing manis: disangkalRiwayat batu ginjal: disangkalRiwayat asam urat: disangkalRiwayat sakit kuning: disangkalRiwayat sakit jantung: disangkalRiwayat asma: disangkalRiwayat batuk lama: disangkal

  • RIWAYAT OBAT-OBATANPasien belum berobat ke dokter untuk mengatasi keluhan demam dan nyeri pinggangnya.Pasien sering kontrol ke dokter tiap bulan untuk keluhan darah tinggi dan ginjalnya tapi setiap kontrol diberikan obat yang berbeda.Pasien masih mengonsumsi obat-obatan darah tinggi dan untuk ginjalnya, terakhir diminum 1 hari yll.Alergi obat antibiotik golongan sefalosporin.Pasien tidak mengonsumsi jamu-jamuan.

  • HABITMerokok (-)Alkohol (-)Narkoba (-)Minuman soda (-), kopi (-), teh (-)Makan teratur dan jarang beli makanan diluar rumah.Sejak tahu ada sakit ginjal dan saat merasakan nyeri di pinggang pasien sering minum air putih banyak 2-4 L perhari.

  • RIWAYAT SOSIAL EKONOMIPasien adalah seorang perempuan berusia 36 tahun.Bekerja sebagai wiraswasta.Pasien tinggal serumah berdua dengan ibu kandungnya.Pasien berobat di RSUD Ambarawa menggunakan fasilitas pembayaran Jamkesda.

  • ANAMNESIS SISTEMKepala: pusing (+), sakit kepala (-), rambut mudah rontok (-), bengkak pada wajah (+), gatal pada wajah (+)Mata: mata berkunang-kunang (-/-), penglihatan kabur (-/-), gatal (-/-), bengkak kelopak mata (-/+)Leher: leher tegang (-), pembesaran (-)Hidung: tersumbat (-), keluar darah (-), keluar lendir atau air berlebihan (-), gatal (-)Telinga: pendengaran berkurang (-/-), keluar cairan atau darah (-/-), pendengaran berdenging (-/-)Mulut: bibir kering (-), gusi mudah berdarah (-), lidah kotor (-)Tenggorokan: terasa kering (-), terasa gatal (-), suara serak (-), nyeri menelan (-)Sistem respirasi: dada terasa sesak (-), mengi (-), batuk (-)Sistem kardiovaskuler: dada terasa panas (-), nyeri dada (-), berdebar-debar (-)

  • Sistem gastrointestinal: mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati (+), nafsu makan menurun (+), diare (-), sulit BAB (-), BAB berdarah (-), BAB warna seperti dempul (-), BAB warna hitam (-), nyeri perut pada bagian samping kanan dan kiri (+)Sistem genitourinaria: BAK keluar sedikit-sedikit (-), rasa tidak lampias setelah BAK (-), sering buang air kecil (-), nyeri saat BAK (-), panas saat BAK (-), air kencing warna seperti teh (-), BAK darah (-).EkstremitasAtas: nyeri (-/-), luka (-/-), kesemutan (-/-), bengkak (-/-)Bawah: nyeri (-/-), luka (-/-), kesemutan (-/-), bengkak (-/-)Sistem integumentum: kuning (-), pucat (-), bercak-bercak merah (-), gatal (-), keringat dingin (-)

  • PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentis, E4V5M6Status gizi: BB = 55 kg TB = 155 cmIMT: 22,9 kesan: normoweightTanda vital:

    IGD BANGSALTD: 155/110 mmHgTD: 80/60 mmHgNadi: 94x/menit regulerNadi: 80x/menitRR: 20x/menitRR: 20x/menitSuhu: 36,2 CSuhu: 36,5 CGDS: 97skala nyeri 8

  • Kepala: bentuk mesocephal, rambut hitam, tidak mudah dicabut, edema wajah (+)Mata: anemik (-/-), ikterik (-/-), pupil isokor, refleks cahaya (+/+), edema kelopak mata (-/+)Telinga: keluar sekret (-/-), darah (-/-)Hidung: nafas cuping hidung (-), keluar sekret (-/-), darah (-/-), deviasi septum nasi (-)Mulut: bibir kering (-) bibir sianosis (-), lidah kotor (-), tremor (-), papil lidah atrofi (-), gigi gusi berdarah (-), T1-T1 tampak tenangTenggorokan: pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), deviasi trakhea (-)Paru:Inspeksi: normochest, dada mengembang ka=ki, retraksi intercostal (-)Palpasi: pergerakan dada ka=ki, fremitus taktil ka=kiPerkusi: sonor (+/+)Auskultasi: vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

  • Jantung:Inspeksi: iktus kordis tidak tampakPalpasi: iktus kordis terabaPerkusi: kiri bawah: SIC V, 2 cm medial linea midclavicularis sinistrakiri atas: SIC II linea parasternalis sinistrakanan atas: SIC II linea sternalis dextrakanan bawah: SIC IV linea sternalis dextrakesan:tidak ada pembesaran jantungAuskultasi: BJ I-II murni reguler, S1>S2, murmur (-), gallop (-)Abdomen:Inspeksi: dinding perut sejajar dinding dada, supel, venektasi (-), spider nevi (-), sikatriks (-), striae (-)Auskultasi: bising usus (+) normal, suara bruit (-)Perkusi: timpani, pekak sisi (-), pekak alih (-), tes undulasi (-)Palpasi: supel, nyeri tekan (+), tak teraba pembesaran hepar, lien tidak teraba + + +

  • Ekstremitas: Atas: piting oedem (-/-), sianosis (-/-), pucat (-/-), akral dingin (-/-), luka (-/-) spoon nail (-/-), jari tabuh (-/-), deformitas (-/-), atrofi otot skelet(-/-), nyeri tekan (-/-)Bawah: piting oedem (-/-), sianosis (-/-), pucat (-/-), akral dingin (-/-), luka (-/-) spoon nail (-/-), jari tabuh (-/-), deformitas (-/-), atrofi otot skelet(-/-), nyeri tekan(-/-)Kulit: Ikterik (-), petekie (-), turgor cukup, kulit kering (-), kulit hiperemis (-)

  • RESUMENyeri pada bagian pinggang belakang kanan dan kiri sejak 4 hari yll, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan terus menerus, nyeri pinggang disertai nyeri perut pada bagian samping kanan dan kirinya.Demam sejak 6 hari yll, demam biasanya pada malam hari.Wajah bengkak sejak 4 hari yll disertai rasa gatal, kelopak mata kiri bengkak.Nyeri ulu hati dan nafsu makan menurun sejak 1 hari yll.5 bulan yll pernah bengkak pada kelopak mata dan kaki.HT (+) terkontrol, riwayat maag (+)Kontrol rutin ke dokter setiap 1 bulan untuk HT dan ginjal, minum obat teratur setiap hari.Sejak sakit ginjal dan sering nyeri pinggang pasien mengonsumsi air putih banyak 2-4 L perhari.

  • PLANNINGLab darah lengkap (HB, HT, Eritrosit, leukosit, trombosit, diff count)Lab kimia darah (GDS, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin, albumin, globulin, uric acid, trigliserid, kolestrol)Elektrolit (Na, Cl, K)Urin rutinFoto rontgen thorax PABNO 3 posisiUSG abdomenEKG

  • ASSASMENT1. Kolik renal ec gagal ginjal akutDD:nefrolitiasis

    2. Dispepsia

  • TERAPINon farmako:Edukasi mengenai kelainan pada ginjalDiet rendah purinBanyak minum air putih, jika fungsi ginjal baik.

    Farmako:Inf. RL 16 tpmInj. Ketorolac 1 amp/12 jamInj. Ranitidin 1 amp/12 jamInj. Furosemid 1 amp/12 jamParacetamol tab 500 mg/8 jamAntacid 3x1

  • TANGGALSOAP12/12/2013Nyeri pinggang (+/+)Nyeri perut samping (+/+)Nyeri ulu hati (+)Wajah bengkak (+)Wajah terasa gatalMual (+) saat makanMuntah (-)Pusing (+)Demam (+)BAK (N)BAB (N)TD: 100/70Nadi: 88x/minRR: 16X/minSuhu: 36,7 CBengkak pada wajah dan kelopak mata (-/+)Skala nyeri pinggang 8CVA (+/+)Nyeri tekan abdomen (+)Kolik renal ec gagal ginjal akutDispepsiaInf. RL 16 tpmInj. Ranitidin 1 amp/12 jamInj. Furosemid 1 amp/12 jamInj. Ketorolac 1 amp/12 jamParacetamol tab 500 mg/8 jamAntacid 3x1Lab darah rutinLab kimia darah

  • PEMERIKSAANHASILNILAI NORMALHEMOGLOBIN8 L12.5-15.5LEKOSIT3.5 L4.0-10ERITROSIT2.68 L3.8-5.4HEMATOKRIT23.4 L40-58TROMBOSIT202200-400MCV87.380-90MCH29.9>=27MCHC34.232-36RDW13.210-16MPV8.07-11LIMFOSIT0.6 L1.0-4.5MONOSIT0.40.4-3.1LIMFOSIT%17.0 L25-40MONOSIT%10.7 H2-8PCT0.162 L0.2-0.5PDW12.410-18

  • PEMERIKSAANHASILNILAI RUJUKANGULA DARAH PUASA70 L74-106UREUM96.4 H10-50CREATININ2.85 H0.45-0.75SGOT330-35SGPT90-35PROTEIN TOTAL5.15 L6-8ALBUMIN1.85 L3.4-4.8GLOBULIN3.302.0-4.0TRIGLYCERID259 H70-140HBsAgNON REAKTIFNON REAKTIF

  • TANGGALSOAP13/12/2013Nyeri pinggang (+/+)Nyeri perut samping (+/+)Nyeri ulu hati (+)Wajah bengkak (+)Wajah terasa gatalMual (+) saat makanMuntah (-)Pusing (+)Demam (+)BAK (N)BAB (N)TD: 120/80Nadi: 80x/minRR: 20X/minSuhu: 37,8 CBengkak pada wajah dan kelopak mata (-/+)Skala nyeri pinggang 7CVA (+/+)Nyeri tekan abdomen (+)Kolik renal ec gagal ginjal akutDispepsiaTerapi lanjutUrin rutin

  • URIN RUTIN

    PEMERIKSAANHASILRUJUKANWARNAYELLOWKEKERUHANNEGATIVENEGATIVEPROTEIN URINNEGATIVENEGATIVEGLUKOSA URINNEGATIVENEGATIVEPH6.55-9BILIRUBIN URINNEGATIVENEGATIVE

  • UROBILINOGENHASILRUJUKANBERAT JENIS URIN1.0201000-1030KETON URINNEGATIVENEGATIVELEUKOSITNEGATIVENEGATIVEERITROSIT+NEGATIVENITRITNEGATIVENEGATIVESEDIMENEPITEL5-6

  • TANGGALSOAP14/12/2013Nyeri pinggang berkurangNyeri perut samping berkurangNyeri ulu hati (-)Wajah bengkak (+)Wajah terasa gatal berkurangMual (-)Muntah (-)Pusing (-)Demam (-)BAK (N)BAB lembek warna coklat kehitaman sejak pagi sudah 3xTD: 110/80Nadi: 80x/minRR: 20X/minSuhu: 36,8 CBengkak pada wajah dan kelopak mata (-/+)Skala nyeri pinggang 6CVA (+/+)Nyeri tekan abdomen (+)Kolik renal ec gagal ginjal akutDispepsiaTerapi lanjutNew diatab 3x1Feses rutin

  • TANGGALSOAP15/12/2013Nyeri pinggang (-)Nyeri perut (-)Nyeri ulu hati (-)Wajah bengkak (+)Wajah terasa gatal (-)Mual (-)Muntah (-)Pusing (-)Demam (-)BAK (N)BAB warna coklat 1x/hariTD: 120/70Nadi: 80x/minRR: 20X/minSuhu: 35,8 CBengkak pada wajah dan kelopak mata (-/+)CVA (-/-)Nyeri tekan abdomen (-)Kolik renal ec gagal ginjal akutDispepsiaTerapi lanjut

  • TANGGALSOAP16/12/2013Nyeri pinggang (-)Nyeri perut (-)Nyeri ulu hati (-)Wajah bengkak (+)Wajah terasa gatal (-)Mual (-)Muntah (-)Pusing (-)Demam (-)BAK (N)BAB (N)TD: 110/70Nadi: 80x/minRR: 20X/minSuhu: 36,2 CBengkak pada wajah dan kelopak mata (-/+)CVA (-/-)Nyeri tekan abdomen (-)Kolik renal ec gagal ginjal akutDispepsiaTerapi lanjutStop new diatab

  • TANGGALSOAP17/12/2013Nyeri pinggang (-)Nyeri perut (-)Nyeri ulu hati (-)Wajah bengkak (-)Wajah terasa gatal (-)Mual (-)Muntah (-)Pusing (-)Demam (-)BAK (N)BAB (N)TD: 120/80Nadi: 80x/minRR: 20X/minSuhu: 36,2 CBengkak pada wajah dan kelopak mata (-/-)CVA (-/-)Nyeri tekan abdomen (-)Kolik renal ec gagal ginjal akutDispepsiaTerapi lanjut

  • TANGGALSOAP18/12/2013Sudah tidak ada keluhanPasien minta pulangTD: 110/80Nadi: 80x/minRR: 20X/minSuhu: 36,8 CKolik renal ec gagal ginjal akutDispepsiaTerapi pulang:Captopril 3x1 tabRanitidin 2x1 tabVit.complex 3x1 tabKontrol rutin

  • GAGAL GINJAL AKUTPenyakit ginjal akut adalah sindrom yang terdiri dari penurunan kemampuan filtrasi ginjal (jam sampai hari), retensi produk buangan dari nitrogen, gangguan elektrolit dan asam basa. Terjadi oliguri (pengeluaran urin < 400mL/d) namun jarang terjadi sebagai manifestasi klinis

  • KRITERIAR: 1,5x , 75%L : >4mggE : >3bulan

  • ETIOLOGIPre-renal (yg menyebabkan hipoperfusi)Hipovolemia, penyebab hipovolemi misalnya pada perdarahan, luka bakar, diare, asupan kurang, pemakaian diuretic yang berlebihan. Penurunan curah jantung pada gagal jantung kongestif, infark miokardium, tamponade jantung, dan emboli paru. Vasodilatasi perifer terjadi pada syok septic, anafilaksis dan cedera, dan pemberian obat antihipertensi.

  • Renal (yg menyebabkan inflamasi pada ginjal)Kelainan pembuluh darah ginjal, terjadi pada hipertensi maligna. Penyakit pada glomerolus, terjadi pada pascainfeksi akut, glomerulonefritis, Penyakit interstisial pada nefritis interstisial alergi (antibiotika, diuretic, allopurinol, rifampin, fenitoin, simetidin, NSAID), infeksi (stafilokokus, bakteri gram negatif, leptospirosis, bruselosis, virus, jamur, basil tahan asam) dan penyakit infiltratif (leukemia, limfoma, sarkoidosis).

  • Post renalsumbatan ureter yang terjadi pada fibrosis atau tumor retroperitoneal, striktura bilateral pascaoperasi atau radiasi, batu ureter bilateral.

  • PATOFISIOLOGIPada hipoperfusi ginjal yang berat (tekanan arteri rata-rata < 70 mmHg) serta berlangsung dalam jangka waktu lama, maka mekanisme otoregulasi tersebut akan terganggu dimana arteriol afferent mengalami vasokonstriksi, terjadi kontraksi mesangial dan penigkatan reabsorbsi natrium dan air. Keadaan ini disebut prerenal atau gagal ginjal akut fungsional dimana akan terjadi kerusakan struktural dari ginjal.

  • GGA post-renal disebabkan oleh obstruksi intra-renal dan ekstrarenal. Obstruksi intrarenal terjadi karena deposisi kristal (urat, oksalat, sulfonamide) dan protein (mioglobin, hemoglobin). Obstruksi ekstrarenal dapat terjadi pada pelvis ureter oleh obstruksi intrinsic (tumor, batu, nekrosis papilla) dan ekstrinsik ( keganasan pada pelvis dan retroperitoneal, fibrosis) serta pada kandung kemih (batu, tumor, hipertrofi/ keganasan prostate) dan uretra (striktura). GGA post-renal terjadi bila obstruksi akut terjadi pada uretra, buli buli dan ureter bilateral, atau obstruksi pada ureter unilateral dimana ginjal satunya tidak berfungsi.

  • GAGAL GINJAL KRONIKDisebabkan penyakit kronik yang mengenai kedua ginjal (bilateral) bersifat progresif yang pada umumnya tidak reversibel. Patofisiologi penyakit ginjal kronik pada awalnya tergantung pada penyakit yang mendasari, tetapi dalam perkembangan selanjutnya proses yang terjadi kurang lebih sama. Pada gagal ginjal kronik terjadi pengurangan massa ginjal mengakibatkan hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang masih tersisa. Hal ini mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi, yang diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus.

  • PENYEBAB GAGAL GINJAL KRONIKGlomerulonefritis kronikNefropati toksikNefropati diabetikGlomerulosklerosis difusNefritis interstitialHypertensive renal vascular diseasePenyakit ginjal bawaan (ginjal polikistik, nefritis interstitial herediter)Penyakit kolagen (sle, skleroderma)Penyakit ginjal obstruksi

  • Proses adaptasi ini berlangsung singkat, akhirnya diikuti oleh proses maladaptasi berupa sklerosis nefron yang masih tersisa. Proses ini akhirnya diikuti dengan penurunan fungsi nefron yang progresif. Perubahan fungsi neuron yang tersisa setelah kerusakan ginjal menyebabkan pembentukan jaringan ikat, sedangkan nefron yang masih utuh akan mengalami peningkatan beban eksresi sehingga terjadi lingkaran setan hiperfiltrasi dan peningkatan aliran darah glomerulus. Demikian seterusnya, keadaan ini berlanjut menyerupai suatu siklus yang berakhir dengan Gagal Ginjal Terminal (GGT) atau End Stage Renal Disease (ESRD).

  • GEJALA KLINISPada gagal ginjal kronik, gejala gejalanya berkembang secara perlahan. Pada awalnya tidak ada gejala sama sekali, kelainan fungsi ginjal hanya dapat diketahui dari pemeriksaan laboratorium. Sejalan dengan berkembangnya penyakit, maka lama kelamaan akan terjadi peningkatan kadar ureum darah semakin tinggi (uremia). Pada stadium ini, penderita menunjukkan gejala gejala fisik yang melibatkan kelainan berbagai organ seperti:Kelainan saluran cerna: nafsu makan menurun, mual, muntah dan fetor uremik Kelainan kulit: urea frost dan gatal di kulit Kelainan neuromuskular: tungkai lemah, parastesi, kram otot, daya konsentrasi menurun, insomnia, gelisah Kelainan kardiovaskular: hipertensi, sesak nafas, nyeri dada, edema Gangguan kelamin: libido menurun, nokturia, oligouria

  • Pada stadium yang paling dini penyakit ginjal kronik, terjadi kehilangan daya cadang ginjal, pada keadaan mana basal LFG masih normal atau malah meningkat. Kemudian secara perlahan tapi pasti, akan terjadi penurunan fungsi nefron yang progresif, yang ditandai dengan peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Sampai pada LFG sebesar 60 % pasien masih belum merasakan keluhan (asimptomatik), tapi sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Sampai pada LFG sebesar 30 % mulai terjadi keluhan pada seperti nokturia, badan lemah, mual, nafsu makan kurang dan penurunan berat badan.

  • PEMERIKSAAN LABSesuai dengan penyakit yang mendasarinya Penurunan fungsi ginjal berupa peningakatan kadar ureum dan kreatinin serum, dan penurunan LFG Kelainan biokimiawi darah meliputi penurunan kadar hemoglobin, peningkatan kadar asam urat, hiper atau hipokalemia, hiponatremia, hiper atau hipokloremia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis metabolik Kelainan urinalisis meliputi proteinuria, hematuria, leukosuria, cast, isostenuria

  • GAMBARAN RADIOGRAFIFoto polos abdomen, bisa tampak batu radio opak Pielografi intravena jarang dikerjakan karena kontras sering tidak bisa melewati filter glomerulus, disamping kekhawatiran terjadinya pengaruh toksik oleh kontras terhadap ginjal yang sudah mengalami kerusakan Ultrasonografi ginjal bisa memperlihatkan ukuran ginjal yang mengecil, korteks yang menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal, kista, massa, kalsifikasi

  • PENATALAKSANAANTerapi spesifik terhadap penyakit dasarnya.Waktu yang tepat untuk terapi penyakit dasarnya adalah sebelum terjadinya penurunan LFG. Bila LFG sudah menurun sampai 20-30% dari normal, terapi terhadap penyakit dasar sudah tidak banyak bermanfaat. Memperlambat perburukan fungsi ginjal Faktor utama penyebab perburukan fungsi ginjal adalah terjadinya hiperfiltrasi glomerulus.

  • Cara untuk mengurangi hiperfiltrasi glomerulus adalah: Pembatasan asupan protein. Karena kelebihan protein tidak dapat disimpan didalam tubuh tetapi di pecah menjadi urea dan substansi nitrogen lain, yang terutama dieksresikan melalui ginjal. Oleh karena itu, pemberian diet tinggi protein pada penderita gagal ginjal kronik akan mengakibatkan penimbunan substansi nitrogen dan ion anorganik lainnya dan mengakibatkan sindrom uremia.

  • TATA LAKSANATerapi Farmakologi:Untuk mengurangi hipertensi intraglomerulus. Pemakaian obat antihipertensi (ACE inhibitor) disamping bermanfaat untuk memperkecil resiko kardiovaskular juga sangat penting untuk memperlambat perburukan kerusakan nefron dengan mengurangi hipertensi intraglomerular dan hipertrofi glomerulus.Pemberian phentoxifyllineTerapi HDTransplantasi ginjal

    *