LAPORAN KASUS Anestesi Umum

download LAPORAN KASUS Anestesi Umum

of 28

description

ppt

Transcript of LAPORAN KASUS Anestesi Umum

  • MASTEKTOMI DENGAN ANESTESI UMUMLAPORAN KASUS

  • IDENTITAS PASIENNama: Ny.AisahUsia: 35 tahunTanggal Lahir: 05 Juli 1980Jenis Kelamin: PerempuanStatus Pernikahan: MenikahAlamat: Dsn. KersajayaAgama: IslamPekerjaan : Ibu Rumah TanggaNomor Rekam Medis: 595183

  • ANAMNESISDiperoleh dengan cara autoanamnesis pada hari jumat tanggal 21 Agustus 2015. Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan benjolan di payudara kiriKeluhan Tambahan: Benjolan dirasa nyeri bila ditekan.Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke poli bedah RSUD Karawang pada tanggal 13 Juli 2015, dengan keluhan benjolan di payudara kiri. Pasien merasa benjolan di payudara kiri sejak 1 bulan yang lalu. Benjolan berjumlah 1 buah, seukuran biji salak, batas tidak tegas, nyeri, tidak membesar selama 1 bulan ini, tidak merah, dan tidak pernah mengeluarkan nanah. Tidak ada keluhan benjolan lain di payudara kanan, tidak ada keluhan warna kulit payudara berubah ataupun muncul luka. Benjolan tidak membesar ataupun nyeri saat menstruasi. Riwayat Penyakit DahuluHipertensi (-), DM (-), alergi (-), asma (-)Riwayat Penyakit KeluargaDi keluarga pasien tidak ada yang menderita hal serupaRiwayat OperasiRiwayat operasi sebelumnya tidak adaRiwayat Pengobatan Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatanRiwayat KebiasaanRiwayat merokok (-)Riwayat minum kopi (-)

  • PEMERIKSAAN FISIKDilakukan tanggal tanggal 21 Agustus 2015 di kamar OK RSUD Karawang.Keadaan UmumKesan Sakit: Tampak Sakit sedangKesadaran: Compos mentisStatus Gizi: Gizi cukupTidak ada sesak

  • Tanda Vital dan Antropometri

  • Status GeneralisKepala: NormosefaliWajah: tidak tampak sesak, tidak kesakitan, tidak pucat, tidak sianosis, ekspresi wajah simetrisMata: Bentuk normal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor, reflek cahaya (+/+)Telinga: NormotiaHidung: Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-/-), nafas cuping hidung (-/-)Mulut: faring Mallampati kelas 1 Leher: Trakea teraba ditengah, KGB serta kelenjar tiroid tidak teraba membesar.Paru-paru:Inspeksi: bentuk simetris pada saat statis & dinamis, retraksi (-)Palpasi: vocal fremitus simetrisPerkusi: Sonor pada kedua lapang paruAuskultasi: Suara dasar nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)JantungInspeksi: pulsasi Ictus cordis tidak tampakPalpasi: pulsasi Ictus cordis tidak terabaPerkusi: Batas jantung tidak dinilaiAuskultasi: S1 S2 normal regular, murmur (-), gallop (-)Abdomen:Inspeksi: datarAuskultasi: Bising usus (+) normalPalpasi: Supel, nyeri tekan (-)Perkusi: Timpani

  • Genitalia/Anorektal: tidak dinilaiEkstremitas:

  • Status LokalisRegio Mammae SinistraInspeksi :Tampak benjolan, retraksi puting (+), ulserasi (-), peau dorange (-), dan nodul satelit (-)Palpasi :Teraba massa berjumlah 1 ukuran 4x3x3 cm, dengan konsistensi kenyal, permukaan licin, batas tegas, mobile (-) dan nyeri tekan (+).Regio Mammae DextraInspeksi: Tidak tampak benjolan, retraksi puting (-), ulserasi (-), peau dorange (-), dan nodul satelit (-)Palpasi : Tidak teraba massaRegio Aksila Dextra : Inspeksi : Tidak tampak benjolan dan ulserasi. Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar aksila dan tidak teraba benjolan.Regio Aksila Sinistra : Inspeksi : Tampak benjolanPalpasi : Tak tampak pembesaran KGB Regio supraklavikuler dextra dan sinistraInspeksi : Tidak tampak benjolan dan ulserasi.Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar aksila dan tidak teraba benjolan.

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan Laboratorium

  • Foto Thorax Jantung kesan normal. Aorta baikCorakan paru-paru baik, tidak tampak infiltrat/fibrosis/kalsifikasi.Sinus kostofrenikus kanan kiri tajamTulang-tulang dan jaringan lunak, dinding dada baikKesan: Jantung dan paru-paru saat ini kesan normalUSG MammaeMammae kanan kiri:Gambaran jaringan fibroglandular dominan kelenjarArsitektur jaringan tampak normal, tak tampak distorsiTampak gambaran nodul padat batas tidak rata uk.2,1x1,7 cm pada mammae kiri jam 12 periareolar dan pada jam 9 uk.0,8x0,7 cmTak tampak pembesaran kelenjar pada axilla kanan kiriKesimpulan: suspect FAM mammae kiri degenerasi malignaDeep Fine Needle Aspiration Biopsi (Deep-FNAB)Makroskopik : Cairan merahMikroskopikSediaan apus terdiri atas debris nekrosis. Diantaranya tampak proliferasi sel-sel bentuk polimorfi tumbuh memadat berkelompok-kelompok. Inti pleomorfi kromatin kasar.KesimpulanSitologi mencurigakan carcinoma pada payudara

  • DIAGNOSIS KERJADiagnosis : Ca mammae sinistra

    KESIMPULANStatus fisik pasien: ASA IIIPerencanaan anestesi: Pada pasien ini akan dilakukan tindakan mastektomi dengan teknik anestesi umum.

  • LAPORAN ANASTESI

    Status anestesiDiagnosa pre operasi: Ca mammae sinistraJenis operasi : MastektomiRencana teknik anestesi : Anestesi UmumStatus fisik: ASA I

  • Pre Operasi :Cek persetujuan operasiPasien puasa 8 jam pre-operatifCek dan persiapan obat dan alat anestesiPersiapan AlatMesin anestesiMonitor anestesiSfigmomanometer digitalPulse oksimeter/saturasiStetoskopSungkup mukaGuedelPlesterSpuit 10ccEndotracheal tube non kingkinglaringoskop Persiapan ObatPre medikasi: Midazolam (Miloz) 5 mg, Fentanyl 100 mcg,Induksi: Propofol 120 mg, notrixum Maintenance: O2 : N2O : IsofluraneObat emergency : EphedrineInfus RL 20 tpmTanda vital : TD : 120/85 mmHg, Nadi : 80x/menit, Nafas: 20x/menit

  • Intra Operasi

    Lama operasi: 60 (Jam 13.30 - 14.30 WIB)Lama anestesi: 85 menit (Jam 13.15 14.40 WIB)Jenis anestesi: Anestesi UmumPosisi: SupineInfus : Ringer Lactat dan koloid gelofusine pada tangan kananObat Induksi : Sedacum 5 mg, Fentanyl 100 mg, Notrixum 25 mg, Propofol 100 mg.Obat anti nyeri : Ranitidin 20 mg, Ketorolac 30 mgCairan Masuk : 500 cc Ringer Laktat, 500 cc koloid gelofusine

  • Post OperasiKeadaan pasien post operatif pada pasien adalah: TD : 120/78 mmHg, Nadi : 83 x/m, Saturasi O2 : 100%. Kemudian pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan segera diberikan O2 nasal kanul 2 liter/menit, melanjutkan pemberian cairan dan dilakukan observasi tanda vital dan keluhan pasien.Penilaian Pemulihan Kesadaran (berdasarkan Skor Aldrete) :

    Total = 10 Pasien dapat dipindahkan ke ruangan rawat (bangsal)

  • ANALISA KASUSAnestesi pada pasien ini adalah anestesia umum dengan ETT non kingking ukuran 7 karena daerah operasi berada di daerah thorax. Anestesia umum dimulai dengan didahului premedikasi midazolam 5 mg dan fentanyl 100 mikrogram. Tujuan premedikasi disini adalah untuk menimbulkan rasa nyaman pada pasien dengan pemberian analgesia dan mempermudah induksi dengan memberikan efek tidur.Selanjutnya pasien diberikan propofol 100 mg untuk induksi dan notrixum sebanyak 25 mg sebagai mucle relaxant.

  • Obat Induksi: Midazolam 5 mg Fentanyl 100 mikrogramPropofol 100 mgAtracurium (notrixum) 25 mgMaintenance : (O2 : N2O = 1:1 L/menit, gas isofluran 2v%) Obat anti nyeriInj. Ketorolac 30 mgInj. Ranitidin 50 mg : GI protektor

  • Oksigenasi dengan sungkup muka yang telah terpasang pada mesin anestesi yang menghantarkan oksigen dengan konsentrasi 35-60%. Bagging dengan laju napas 12 x/ menit, selama 2menit. Untuk menekan pengembangan paru dan juga menunggu kerja dari pelemas otot sehingga mempermudah dilakukannya pemasangan endotrakheal tube.

    SpO2, tekanan darah dan nadi tetap dipantau

    Setelah pasien di intubasi dengan mengunakan endotrakheal tube, maka dialirkan isofluran 2 vol%, (O2 : N2O) sekitar 1:1 L/menit sebagai anestesi rumatan. Penggunaan isofluran disini dipilih karena efek terhadap depresi jantung dan curah jantung minimal.

  • Operasi dimulai dengan kondisi pasien tidak sadar. Napas dikendalikan oleh mesin. System aliran napas semi closed system. Intravenous line terpasang pada tangan kanan. 30 menit setelah operasi dimulai pasien diberikan injeksi fentanyl 25 mikrogram dan injeksi profofol 10 mg untuk maintenance.

    Operasi berlangsung selama 1 jam. Sesaat setelah operasi selesai pemberian gas anestesi (isoflurance) dihentikan untuk menghilangkan efek anestesi perlahan-lahan kemudian dilakukan ekstubasi pada pasien yaitu pelepasan ETT, dilanjutkan dengan pemasangan guedel kemudian diberikan oksigenasi O2 60-100% dengan kecepatan 10-15 L/menit sampai pasien bernafas spontan.

    Kemudian pasien dipindahkan ke ruang recovery room dan dinilai aldrette score yaitu 10 dan pasien kembali ke ruang perawatan

  • Terapi cairan BB : 60 kgOperasi sedang: 6cc/kgBB, Lama operasi : 1 jam Puasa selama 8 jamJumlah perdarahan : 200cc-300ccPre operasi : cairan maintenance = 2cc/kgBB/jam = 2cc x 60 = 120 cc/jamDurante operasi Puasa : 8 jam x maintenance = 8 jam x 120 cc/jam = 960 cc Stress Operasi : operasi sedang = 6cc/kgBB/jam =6cc x 60/jam = 360 cc/jamPemberian cairan Jam I : puasa + maintenance + stress operasi : (1/2. 960) + 120 cc/jam + 360 cc/jam: 480 cc + 120 cc/jam + 360 cc/jam: 960 ccPerdarahan : 200-300 ccUrin output : 60 ccJadi, total kebutuhan cairan: jam 1 + perdarahan + urine output : 960 cc + 250 cc + 60 cc: 1270 ccJumlah cairan yang diberikan: RL = 500ml , Koloid = 500mlJadi sisa kebutuhan : 1000ml- 1270 ml = (- 270 ml)

    EBV = 70 ml/kgBB x 60 kg = 4200 mlABL = 20% dari EBV = 20/100 x 4200 =840 ml

  • Bb 60kg, op besarMaintenance :(untuk metabolisme dasar)10 kg I x4 =4010 kg II x 2=2040 kgx1=40Total 100 cc/jam 8 x 60kg =480= kebutuhan operasi (menggantikan cairan yang hilang)Kebutuhan untuk menggantikan waktu puasa (8x100)=800cc/jamTotal kebutuhan cairan : jam I : M + O + 1/2P = 100 + 480 +400 =980cc/jamJam II : M + O + P= 100 + 480 +200 = 780cc/jamJam III : M + O + P = 100 +480 +200 = 780cc/jamJam IV : M+O = 100 +480 = 580

  • TINJAUAN PUSTAKABERDASARKAN RESPIRASINYA, ANESTESI UMUM DIBEDAKAN DALAM 3 MACAM, YAITU :1. RESPIRASI SPONTAN2. RESPIRASI KENDALI 3. ASSISTED RESPIRASI

  • SISTEM ALIRANA UDARA PERNAPASAN PADA RANGKAIAN ALAT ANESTESI DIBEDAKAN MENJADI 4 YAITU:OPENContoh : open drop, sistem insuflasi untuk induksi anakTidak ada hubungan fisik secara langsung antara jalan napas pasien dengan alat anestesi, tidak menimbulkan peningkatan tahanan respirasi, udara ekspirasi bebas menuju ke udara bebasKekurangan : boros obat, mencemari ruangan op, kedalaman anestesi tidak stabil dan tidak dapat dilakukan respirasi kendali

  • 2. SEMI OPEN dilengkapi dengan reservoir bagAda juga yang dilengkapi dengan klep 1 arah yang disebut dengan non-rebreathing valve 3. SEMI CLOSEDUdara ekspirasi yang mengandung CO2 dialirkan menuju tabung yang berisi sodalime, selanjutnya udara udara digabungkan kembali dengan gas anestesi dan O2 dari sumber gas untuk diinspirasi kembali. Kelebihan aliran gas akan dikeluarkan melalui klep over flow, karena udara ekspirasi diinspirasi lagi maka pemakaian obat anestesi dan O2 dapat dihemat

  • 4. CLOSED prinsip sama dengan semiclosed, tetapi disini tidak ada udara yang keluar dari sistem anestesi menuju udara luarPenambahan O2 dan gas anestesi harus benar2 diperhitungkan agar tidak kurang sehingga menimbulkan hipoksia dan anestesi kurang adekuat. Tetapi tidak juga berlebihan sehingga dapat menyebbabkan pecahnya alveoliSistem aliran ini adalah yang paling hemat obat anestesi dan tidak menimbulkan polusi.

  • TERIMA KASIH