Laporan Kasus Anak.docx
-
Upload
lailatul-azizah -
Category
Documents
-
view
241 -
download
0
Transcript of Laporan Kasus Anak.docx
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
1/23
1
BAB 1
PENDAHULUAN
yang hebat dapat menyebabkan pasien tidak dapat makan dan menelan,
Penyakit kulit seringkali mempunyai gejala klinis dalam mulut. Salah satunya
adalah sindroma Stevens- Johnson. Sindrom Stevens-Johnson pertama diketahui
pada 1922 oleh dua orang dokter, dr. Stevens dan dr. Johnson, pada dua pasien
anak laki-laki Namun dokter tersebut tidak dapat menentukan penyebabnya.
Sindrom Stevens Johnson adalah bentuk penyakit mukokutan dengan tanda dan
gejala sistemik yang parah berupa lesi target dengan bentuk yang tidak teratur,
disertai maula, vesikel, bula, dan purpura yang tersebar luas terutama pada
rangka tubuh, terjadi pengelupasan epidermis kurang lebih sebesar 1!" dari area
permukaan tubuh, serta melibatkan membran mukosa dari dua organ atau lebih.#2$
Sindrom Stevens- Johnson umumnya terjadi pada anak-anak dan de%asa muda
terutama pria. &anda-tanda oral sindrom Stevens- Johnson sama dengan eritema
multi-'orme, perbedaannnya yaitu melibatkan kulit dan membran mukosa yang
lebih luas, disertai gejala-gejala umum yang lebih parah, termasuk demam,
malaise, sakit kepala, batuk, nyeri dada, diare, muntah dan artralgia1.
Sindrom Stevens-Johnson mempunyai tiga gelaja yang khas yaitu kelainan
pada mata berupa konjung-tivitis, kelainan pada genital berupa balanitis dan
vulvovaginitis, serta kelainan oral berupa stomatitis. (esi oral didahului oleh
makula dan papula yang segera diikuti vesikel atau bula, kemudian peah karena
trauma mekanik menjadi erosi dan terjadi ekskoriasi sehingga terbentuk ulkus
yang ditutupi oleh jaringan nekrotik ber%arna abu-abu putih atau eksudat abu-abu
kuning menyerupai pseudomembran. )lkus nekrosis ini mudah mengalami
perdarahan dan menjadi krusta kehitaman. (esi oral enderung lebih banyak
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
2/23
2
terjadi pada bagian anterior mulut termasuk bibir, bagian lain yang sering terlibat
adalah lidah, mukosa pipi, palatum durum, palatum mole, bahkan dapat menapai
'aring, saluran perna'asan atas dan eso'agus, namun lesi jarang terjadi pada gusi.
(esi oral sedangkan lesi pada saluran perna'asan bagian atas dapat menyebabkan
keluhan sulit berna'as.Penyebab pasti dari Sindrom Stevens-Johnson saat ini
belum diketahui namun ditemukan beberapa hal yang memiu timbulnya seperti
obat-obatan atau in'eksi virus. *eka-nisme terjadinya sindroma adalah reaksi
hipersensiti' terhadap +at yang memi-unya. Sindrom Stevens-Johnson mun-ul
biasanya tidak lama setelah obat disuntik atau diminum, dan besarnya kerusakan
yang ditimbulkan kadang tidak berhubungan langsung dengan dosis, namun
sangat ditentukan oleh reaksi tubuh pasien1.
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
3/23
3
BAB 2
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas Pasien
Nama Nn. Jenis kelamin Perempuan
)mur / tahun
0lamat ampong 0mpeh e. &anah (uas
Suku 3angsa 0eh
0gama 4slam
No. * !5./6.9/
&anggal *S 7ebruari 2!18
&anggal Pemeriksaan 7ebruari 2!18
Nama 0yah 0lm. &n. 4
Pekerjaan arya%an S%asta
Nama 4bu Ny. JPekerjaan 4bu umah &angga
2.2 Anamnesis
1. eluhan )tama ulit ang *elepuh
2. i%ayat penyakit sekarang
Pasien datang ke 4S: S): ;ut *eutia dengan keluhan utama kulit
yang melepuh yang dirasakan sejak < hari yang lalu keluhan ini munul
setelah meminum obat yang diberikan oleh bidan setempat yaitu bodre=in,
karena ibu >S menyatakan bah%a >S saat itu demam sehingga ia memiliki
inisiati' untuk memba%a >S ke bidan tersebut pada pagi hari. 4bu >S
menyatakan demam yang dialami >S menghilang tetapi timbul keluhan kulit
yang melepuh pada sore harinya dan terasa gatal juga pedih.
/. i%ayat penyakit dahulu Pasien pernah mengalami 4SP0 dan :iare 0kut
sebelumnya
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
4/23
4
tekanan darah tinggi, kejang, asma, diabetes melitus, in'eksi, perdarahan
dan trauma selama kehamilan disangkal. >s lahir seara per vaginam
ditolong oleh bidan. 3erat badan saat lahir 25!! gram. (ahir ukup bulan
/6 A
8. i%ayat Nutrisi
Sejak lahir hingga usia 21 bulan pasien mengkonsumsi 0S4. Sejak
usia 5 hari pasien diberikan pisang dan nasi bubur. Sejak usia ? bulan
pasien diberi makan nasi biasa dan makanan orang de%asa.
5. i%ayat 4munisasi
4bu pasien mengatakan bah%a pasien tidak mendapatkan imunisasi.
6. i%ayat pertumbuhan dan perkembangan• Pasien tengkurap sejak usia / bulan
• Pasien duduk sejak usia 5 bulan
• Pasien merangkak sejak usia 6 bulan
• Pasien mulai menguapkan kata-kata sejak usia 12 bulan
• Pasien mulai biara laner sejak usia 1? bulan
• Pasien dibantu berjalan sejak usia 1? bulan
• Pasien berjalan lanar sejak usia 2! bulan
2.3 Pemeriksaan fisik
0. Status Present
a. esan sakit ingan -Sedang
b. esadaran ;ompos mentis
. Nadi 9? =@menit
d. 7rekuensi perna'asan 22 =@menit.
e. Suhu /8,? B;
'. &inggi 3adan 6? m
g. 3erat 3adan 12 g
3. Status i+i
33 aktual 12 g
33 4deal untuk &3 aktual #;:; C> 2!!!$ 12 g
Status i+i #Caterlo%$ 12@12 =1!!" D 1!!"
4nterpretasi i+i 3aik #1!!"$
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
5/23
5
;. Status eneralis
a. ulit
a.Carna Sa%o *atang
b. Sianosis #-$
.4kterus #-$
d. Edema #-$
e.(emak subkutis #N$
'. *akula Eritema #F$
g. rusta #F$
b. epala
a.ambut ber%arna hitam-keoklatan, lurus, sepanjang leher.
b. ulit kepala terdapat makula eritam dan rusta
.*ata onjungtiva puat #-@-$, konjungtiva hiperemis #F@F$,
ikterik #-@-$, re'lek ahaya #F@F$
d. &elinga Simetris, sekret #F@F$, otorrhea #-@-$, makula
eritema #F@F$, krusta #F@F$e.idung sekret #-@-$, rinorrhea #-@-$,makula eritema #F@F$, krusta
#F@F$
'. *ulut terdapat vesikel dan erosi juga krusta
. (eher
a. Pulsasi Gena Jugularis tidak terlihat
b. Pembesaran kelenjar tidak ada
. uduk kaku tidak ada
d. *akula Eritema dan rusta #F$
d. &oraks
a.4nspeksi Pergerakan dinding dada simetri, terdapat mekula
eritema dan rusta
b. Palpasi tidak dilakukan
.Perkusi tidak dilakukan
d. 0uskultasi Gesikuler #F@F$, rhonki #-@-$, Chee+ing #-@-$.
e. Jantung
a.4nspeksi iktus kordis tak tampak
b. Palpasi iktus kordis teraba pada 4;S G, 4m medial lines
midlaviula sinistra
.Perkusi batas jantung
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
6/23
6
&idak dilakukan
0uskultasi 3J 4H 3J 44, reguler, bising #-$
'. 0bdomena.4nspeksi bentuk dalam batas normal, pada kulit ditemukan
makula eritema dan krusta
b. Palpasi organomegali #-$
.Perkusi &impani
d. 0uskultasi bising usus #F$ normal
g. Ekstremitas atas 0kral dingin #-$,sianosis #-@-$, makula eritema dan
krusta #F@F$
h. Ekstremitas ba%ah 0kral dingin #-$,sianosis #-@-$,makula eritema
dan krusta #F@-$
i. enitalia
4nspeksi ditemukan ada makula eritema dan krusta pada labia
minora
2.4 Pemeriksaan en!n"an#
1$ %e&r!ari 2'1$
HE(A)OLO*I KLINIK
Pemeriksaan Hasi+ Ni+ai N,rma+
b 9,< g" 12-18
(E: - I2!
Eritrosit
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
7/23
7
2. Staphylooal Salded Skin Syndrom
b. :iagnosis erja Steen /0,ns,n Sindr,m e dr!# er!ti,n &,drein
2.$ )erai
a. Non 7armakologi
• 4stirahat
• Edukasi tentang penyakit dan pilihan pengobatan
• :iet makanan biasa
b. 7armakologi
1. 4G7: ( 1! tetes@menit2. 4G ;e'ota=im
/. 4G anitidin 1@/ amp@12 jam
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
8/23
8
&emp /8,5!;
(esi pada
kulit berupa
makulaeritema dan
krustosa
mg@12 jam
4G :e=amethasone 1@2
amp@12 jam
4G anitidin 1@/
0mp@12 jam
;&* /K tab
Eritromisin /=/@< th
;etiri+in 1= th
7uson ream 2 = sehari
amis,
16@2@2!18
atal sudah mulai
berkurang, perih juga sudah
berkurang lesi
sudah mulai
mengering
9?=@i
22=@i
&emp /8,?!;
(esi pada
kulit berupa
makula
eritema dan
krustosa
:: steven
jhonson et ausedrug eruption
bodre=in
4G7: de= ?" NS
!,
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
9/23
9
BAB 3
)IN/AUAN PUS)AKA
3.1 Definisi Steen /0,ns,n S9ndr,m
Sindrom Stevens-Johnson dide'inisikan sebagai reaksi kumpulan gejala
sistemik dengan karakteristik yang mengenai kulit, mata dan selaput lendir
ori'isium. Sindrom Stevens-Johnson merupakan bentuk berat dari eritema
multi'orme, sehingga SSJ dikenal juga dengan sebutan eritema multi'orme mayor.
Penyakit ini disebabkan oleh reaksi hipersensiti' #alergi$ terhadap obatM in'eksi
4G, penyakit jaringan ikat dan kanker merupakan 'aktor risiko penyakit ini.kasus
berhubungan dengan in'eksi Mycoplasma pneumonia, kasus lainnya idiopatik atau
tidak diketahui penyebabnya2
Sindrom Steven-Johnson #SSJ$ merupakan suatu kumpulan gejala klinis
erupsi mukokutaneus yang ditandai oleh trias kelainan pada kulit vesikulobulosa,
mukosa ori'isium serta mata disertai gejala umum berat. Sinonimnya antara lain
sindrom de 7riessinger-endu, eritema eksudativum multi'orm mayor, eritema
poli'orm bulosa, sindrom muko-kutaneo-okular, dermatostomatitis, dll. 4stilah
eritema multi'orme yang sering dipakai sebetulnya hanya merujuk pada kelainan
kulitnya saja.2
3entuk klinis SSJ berat jarang terdapat pada bayi, anak keil atau orang
tua. (elaki dilaporkan lebih sering menderita SSJ daripada perempuan. &idak
terdapat keenderungan rasial terhadap SSJ %alaupun terdapat laporan yang
menghubungkan kekerapan yang lebih tinggi pada jenis (0 tertentu./
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
10/23
10
3.2 Eti,+,#i
Etiologi SSJ sukar ditentukan dengan pasti karena dapat disebabkan oleh
berbagai 'aktor, %alaupun pada umumnya sering dikaitkan dengan respons
imun terhadap obat./
1. 3eberapa 'aktor penyebab timbulnya SSJ diantaranya in'eksi #virus,
jamur, bakteri, parasit$,
2. obat #salisilat, sul'a, penisilin, etambutol, tegretol, tetrasiklin, digitalis,
kontrasepti'$,
/. makanan #oklat$,
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
11/23
11
eterlibatan kausal obat tersebut ditujukan terhadap obat yang diberikan
sebelum masa a%itan setiap gejala klinis yang diurigai #dapat sampai 21
hari$. 3ila pemberian obat diteruskan dan gejaa klinis membaik maka
hubungan kausal dinyatakan negati'. 3ila obat yang diberikan lebih dari satu
maam maka semua obat tersebut harus diurigai mempunyai hubungan
kausal.
>bat tersering yang dilaporkan sebagai penyebab adalah golongan
salisilat, sul'a, penisilin, antikonvulsan dan obat antiin'lamasi non-steroid.
Sindrom ini dapat munul dengan episode tunggal namun dapat terjadi
berulang dengan keadaan yang lebih buruk setelah paparan ulang terhadap
obat-obatan penyebab.
3.3 Eidemi,+,#i
Sindrom steven johnson saat ini kejadiannya relatif
meningkat. Salah sat !enye"a" dari sindrom ini adalah alergi
o"at #50$% sementara masa sekarang o"at&o"atan semakin
mdah di!eroleh se'ara "e"as. ("at&o"atan yang !aling sering
didga se"agai !en'ets alergi adalah analgetik)anti!iretik
#45$%* kar"ama+e!in #20$%* dan jam #13*3$%. Se"agian "esar
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
12/23
12
jam di""hi oleh o"at. ("at lain yang didga jga
men'etskan alergi antara lain amoksisilin* kotrimoksasol*
dilantin* klorokin* seftriakson* dan adiktif. SS, da!at "eraki"at
fatal sehingga tatalaksana segera !erl dilakkan.5
Pada SSJ, terjadi hipersensitivitas tipe 44 ata sitolitik. Sasaran tama
!ada
sindrom ini ialah kulit berupa destruksi keratosit. &erjadi aktivitas sel & #termasuk
;:< dan ;:6$, 4(-? dan sitokin lain meningkat. ;:< terutama berada pada
dermis sedangkan ;:6 pada epidermis. Eratinosit epidermal mengekspresi
4;0*-1, 4;0*-2 dan *; 44. Sel langerhans tidak ada atau sedikit. &N7 gama
di epidermis meningkat. 0nak-anak di ba%ah usia / tahun belum memiliki
imunitas yang berkembang sehingga jarang dijumpai SSJ.?
3.4 Pat,fisi,+,#i
Stevens-Johnson Syndrome merupakan penyakit hipersensitivitas yang
diperantarai oleh kompleks imun yang mungkin disebabkan oleh beberapa jenis
obat, in'eksi virus, dan keganasan. okain saat ini ditambahkan dalam da'tar obat
yang mampu menyebabkan sindroma ini.ingga sebagian kasus yang terdeteksi,
tidak terdapat etiologi spesi'ik yang dapat diidenti'ikasi.6
:i 0sia &imur, sindroma yang disebabkan arbama+epine dan 'enitoin
dihubungkan erat dengan #alel 3O1?!2 dari (0-3$. Sebuah studi di Eropa
menemukan bah%a petanda gen hanya relevan untuk 0sia &imur. 3erdasarkan
dari temuan di 0sia, dilakukan penelitian serupa di Eropa, 81" SJS@&EN yang
diinduksi allopurinol memba%a (0-3?6 #alel 3O?6!1 A 'rekuensi 'enoti' di
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
13/23
13
Eropa umumnya /"$, mengindikasikan bah%a resiko alel berbeda antar
suku@etnik, lokus (0-3 berhubungan erat dengan gen yang berhubungan.6
Patogenesisnya belum jelas, disangka disebabkan oleh reaksi hipersensiti'
tipe 444 dan 4G.eaksi tipe 444 terjadi akibat terbentuknya komplek antigen antibodi
yang membentuk mikro-presitipasi sehingga terjadi akti'itas sistem
komplemen.0kibatnya terjadi akumulasi neutro'il yang kemudian melepaskan
liso+im dan menyebabkan kerusakan jaringan pada organ sasaran #target organ$.
eaksi hipersenti'itas tipe 4G terjadi akibat lim'osit & yang tersintesisasi
berkontak kembali dengan antigen yang sama kemudian lim'okin dilepaskan
sehingga terjadi reaksi radang.
eaksi ipersensiti' tipe 444 al ini terjadi se%aktu komplek antigen
antibodi yang bersirkulasi dalam darah mengendap didalam pembuluh darah atau
jaringan sebelah hilir.0ntibodi tidak ditujukan kepada jaringan tersebut, tetapi
terperangkap dalam jaringan kapilernya.Pada beberapa kasus antigen asing dapat
melekat ke jaringan menyebabkan terbentuknya kompleks antigen antibodi
ditempat tersebut.eaksi tipe 444 mengakti'kan komplemen dan degranulasi sel
mast sehingga terjadi kerusakan jaringan atau kapiler ditempat terjadinya rekasi
tersebut.Neutro'il tertarik ke daerah tersebut dan mulai mem'agositosis sel-sel
yang rusak sehingga terjadi pelepasan en+im-en+im sel serta penimbunan sisa sel.
al ini menyebabkan siklus peradangan berlanjut 6
eaksi ipersensiti' &ipe 4G Pada reaksi ini diperantarai oleh sel &, terjadi
pengakti'an sel & penghasil (im'okin atau sitotoksik oleh suatu antigen sehingga
terjadi penghanuran sel-sel yang bersangkutan. eaksi yang diperantarai oleh sel
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
14/23
14
ini bersi'at lambat #delayed$ memerlukan %aktu 1< jam sampai 25 jam untuk
terbentuknya.
3.- *e"a+a K+inis
gejala prodormal berkisar antara 1-1< hari berupa demam, lesu, batuk,
pilek, nyeri menelan, nyeri dada, muntah, pegal otot dan atralgia yang sangat
bervariasi dalam derajat berat dan kombinasi gejala tersebut. Setelah itu akan
timbul lesi di 8
1. kulit berupa eritema, papul, vesikel, atau bula seara simetris pada
hampir seluruh tubuh. (esi yang spesi'ik berupa lesi target, nila bula
kurang dari 1!" disebut SJS, 1!-/!" disebut SJS-&EN, lebih dari /!"
&EN. Sekitar 6!" penyebab &EN adalah obat
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
15/23
15
2. mukosa #mullut, tenggorokan, dan genitalia$ berupa vesikel, bula, erosi,
eksoriasi, perdarahan dan krusta ber%arna merah.
/. *ata berupa konjungtivitis kataralis, ble'arokonjungtivitis, iritis,
iridosiklitis, kelopak mata edema dan sulit dibuka. Pada kasus berat terjadi
erosi dan per'orasi kornea
3.$ Dia#n,sis
:iagnosis sindroma steven jhonson 6!" ditegakkan berdasrakan klini.
Jika disebabkan oleh obat, ada korelasi antara pemberian obat dengan timbulnya
gejala. :iagnosis ditujukan terhadap mani'estasi yang seseuai dengan tria
kelainan kulit, mukosa, mata, serta hubungannya dengan 'aktor penyebab yang
seara klinis terdapat lesi terbentuk target, iris atau mata sapi, kelainan pada
mukosa, demam. Selain itu didukung pemeriksaan laboratorium
3.5 Dia#n,sis diferensia+
0da 2 penyakit yang sangat mirip dengan sindroma steven jhonson
1. toxic epidermolysys necroticans. Sindroma steven jhonson sangat dekat
dengan &EN. SSJ dengan bula lebih dari /!" disebut &EN
2. staphylooal salded skin syndrom #itter :isease$. Pada penyakit ini
lesi kulit ditandai dengan krusta yang mengelupas pada seluruh kulit.
3iasanya mukosa tidak terkena
3.6 Pemeriksaan Pen!n"an#
1. Pemeriksaan laboratorium ditujukan untuk menari hubungan dengan
'aktor penyebab serta untuk penatalaksanaan seara umum. Pemeriksaan
yang rutin dilakukan diantaranya adalah pemeriksaan darah tepi
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
16/23
16
#hemoglobin, leukosit, trombosit, hitung jenis, hitung eosino'il total,
(E:$, pemeriksaan imunologik #kadar imunoglobulin, komplemen ;/ dan
;
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
17/23
17
1-/ tahun 5,? mg@dosis, untuk usia /-12 tahun 1? mg@dosis, diberikan / =
sehari, sedangkan untuk setiri+in dapat diberikan dosis untuk usia anak 2-?
tahun 2.? mg@dosis 1=sehari, lbh H 8 tahun ?-1! mg@dosis, 1=sehari.2. 3ister kulit bisa dikompres basah dengan larutan buro%i
/. Papula dan makula pada kulit baik intak diberikan steroid topikal, keuali
kulit yang terbuka
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
18/23
18
sepsis, perdarahan gastrointestinal dan meningkatkan mortalitas. 7aktor
lain yang harus dipertimbangkan yaitu harus tappering o'' 1-/ minggu.
3ila tidak ada perbaikan dalam /-? hari, maka sebaiknya pemberian
kortikoteroid dihentikan. (esi mulut diberi kenalog in orabase.
8. 4ntravena imunoglobulin. :osis a%al dengan !.? mg@kgbb pada harri
1,2,/,< dan 8 masuk rumah sakit. Pemberian 4G4 akan menghambat
reseptor 70S dalam proses kematian keratinosit yang dimediasi 70S.
5. :iet rendah garam dan tinggi protein merupakan pola diet yang
dianjurkan kepada penderita. 0kibat penggunaan preparat kortikosteroid
dalam jangka %aktu lama, penderita mengalami retensi natrium dan
kehilangan protein, dengan diet rendah garam dan tinggi protein
diharapkan kon-sentrasi garam dan protein penderita dapat kembali
normal. Penderita selain menjalani diet rendah garam dan tinggi protein,
dapat juga diberikan makanan yang lunak atau air, terutama pada
penderita yang sukar menelan.
6. Gitamin yang diberikan berupa vitamin 3 kompleks dan vitamin ;.
Gitamin 3 kompleks diduga dapat memperpendek durasi penyakit.
Gitamin ; diberikan dengan dosis ?!! mg atau 1!!! mg sehari dan
ditujukan terutama pada penderita dengan kasus purpura yang luas
sehingga pemberian vitamin dapat membantu mengurangi per-meabilitas
kapiler
Pera%atan konservati' ditujukan untuk
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
19/23
19
1. Pera%atan lesi kulit yang terbuka, seperti pera%atan luka bakar.
oordinasi dengan unit luka bakar sangat dierlukan.
2. &erapi airan dan elektorlit. (esi yang terbuka seringkali disertai
pengeluaran airan disertai elektrolit.
/. 0limentasi kalori dan protein seara parenteral. (esi pada saluran erna
menyebabkan kesulitan asupan makanan dan minuman.
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
20/23
20
salin dan petroleum berbentuk gel sering digunakan pada area genital
penderita. Penderita sindrom Stevens-Johnson yang seringkali mengalami
gangguan buang air keil akibat uretritis, balanitis, atau vulvovaginitis,
maka kateterisasi sangat diperlukan untuk memperlanar buang air keil.
• Pera
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
21/23
21
Prognosis lebih berat bila terjadi purpura yang lebih luas. ematian biasanya
disebabkan oleh gangguan kesimbangan airan dan elektrolit, bronkopneumonia,
serta sepsis.
BAB 4
PENU)UP
4.1 Kesim!+an
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
22/23
22
Sindrom Stevens-Johnson adalah penyakit mukokutan akut dengan tiga
gejala yang khas, yaitu kelainan pada mata berupa konjungtivitis, kelainan pada
oral berupa stomatitis, serta kelainan pada genital berupa balanitis dan
vulvovaginitis. *ani-'estasi oral hampir sepenuhnya terjadi pada penderita
Sindrom Stevens-Johnson. Pada seluruh permukaan oral dapat terjadi lesi seperti
mukosa bibir, lidah, palatum mole, palatum durum, mukosa pipi sedangkan lesi
jarang terdapat pada gusi. Pera%atan pada penderita sindrom Stevens-Johnson
lebih ditekankan pada pera%atan simtomatik dan suporti' karena etiologinya
belum diketahui seara pasti.
DA%)AR PUS)AKA
1. S%apnil S :eore, ishikesh ; :andekar, 0arti * *ahajan, Gaishali G Shiledar,
:rug 4ndued - Stevens Johnson Syndrome, 4nternational Journal o'
Sienti'i Study, vol 2, no.2, 2!1<
2. Jeanlauderoujeau, m.d., Judithp. kelly, m.s., (uiginaldi,m.d., 3ertholdr +any,
m.d.,obert s. s tern, m.d., eresa anderson, r.n., 0rianea uuier, m.s., s,
*ediation use and the risk o' stevensAjohnson syndrome or to=i
-
8/16/2019 Laporan Kasus Anak.docx
23/23