LAPORAN KASUS
Click here to load reader
-
Upload
airakhumaira -
Category
Documents
-
view
216 -
download
1
description
Transcript of LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. M
MR : 924259
Umur : 20 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Minangkabau
Alamat : Pasaman
Anamnesis (tanggal 30 September 2015)
Keluhan Utama :
Nyeri pada mata kiri sejak 4 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
Nyeri pada mata kiri sejak 4 hari yang lalu
Awalnya mata kiri terasa nyeri karena tertusuk jarum jahit karung goni.
Nyeri disertai penglihatan yang semakin menurun.
Pasien dibawa ke RSUD Pasaman beberapa jam setelah tertusuk jarum dan di rujuk
ke RSUP M. Djamil Padang.
Mata kiri dioperasi dua hari yang lalu
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien baru pertama kali menderita seperti ini
Sebelum tertusuk jarum penglihatan mata kiri baik
Pasien tidak ada riwayat Diabetes Mellitus
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada keluarga dengan riwayat Diabetes Mellitus
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : komposmentis kooperatif
Tekanan darah :
Suhu :
Nadi :
Nafas :
Status Oftalmikus
STATUS
OFTALMIKUSOD OS
Visus tanpa
koreksi5/5 0
Visus dengan
koreksi- -
Refleks fundus + -
Silia / supersilia Trichiasis (-) , Madarosis (-) Trichiasis (-) , Madarosis (-)
Palpebra superior Ptosis (-), Edema (-) Pseudo ptosis (+) , Edema (+)
Palpebra inferior Edema (-) Edema (+)
Aparat lakrimalis Dalam batas normal Lakrimasi (-), epifora (-)
Konjungtiva
Tarsalis
Hiperemis (-), Papil (-), folikel
(-)Sulit dinilai
Konjungtiva
ForniksHiperemis (-) Sulit dinilai
Konjungtiva
Bulbii
Injeksi siliar (-)
Injeksi konjunktiva (-)
Hiperemis (-)
Subkonjungtiva hemoragik (+)
Injeksi konjunktiva (+)
Injeksi siliar (+)
Hiperemis (+)
Kemosis (+)
Sekret mukous
Sklera putih Putih
Kornea bening
Hecting (+)
Edem (+)
Keruh Kearah Jam 4 sampai arah
jam 6
Kamera Okuli
AnteriorCukup dalam Dangkal
Iris Coklat , Rugae (+) Coklat, prolap (-)
Pupil Bulat, ∅2-3 mm, central,
Reflek +Sukar dinilai
Lensa Bening Sukar dinilai
Korpus vitreum Bening Sukar dinilai
Fundus : Tidak dilakukan
- Media bening -
- Papil optikus- Papil bulat, batas tegas.
c/d = 0,3-0,4 -
- Makula - Refleks fovea (+) -
- aa/vv retina - aa : vv = 2 : 3 -
- Retina - Eksudat (-), perdarahan (-) -
Tekanan bulbus
okuliNormal (digital) Tidak dilakukan
Posisi bulbus
okuliOrthoforia orthoforia
Gerakan bulbus
okuliDapat bergerak ke segala arah terbatas
Gambar
Pemeriksaan Penunjang :
USG bola mata
Pemeriksaan Anjuran:
Kultur sekret konjungtiva, cairan COA, dan vitreous
Diagnosis
Kerja :
Panoftalmitis pasca trauma tembus bola mata os
Diagnosis Banding :
1. Endoftalmitis
2. Panuveitis
Rencana Terapi :
a. Medikamentosa
Sistemik
- Ciprofloksasin 2 x 500 mg
- Asam Mefenamat 3x500 mg
Topical :
Kloramfenikol salap mata 2 kali sehari pagi dan sore
Ciprofloksasin tetes mata 4 kali sehari 1-2 tetes
Cykloplegic 2 kali sehari 1 tetes
b. Non medikamentosa
- Jaga Higiene Mata
- Diet TKTP
- Hindari mata dari paparan debu dan asap
Prognosis
Quo et sanam: malam
Quo et vitam : dubia ad bonam
Quo et functionam: malam
BAB III
DISKUSI
Pasien perempuan usia 20 tahun di rawat di bangsal mata RSUP Dr. M. Djamil Padang
pada tanggal 1 26 September 2015.
Dari anamnesa di dapatkan bahwa pasien merasakan mata terasa nyeri sejak 4 hari yang
lalu,. Awalnya mata kiri terasa nyeri akibat tertusuk jarum jahit karung goni dan disertai
penglihatan yang semakin menurun. Pasien dibawa ke RSUD Pasaman beberapa jam setelah
kejadian kemudian dirujuk ke RSUP M.Djamil Padang. Dari pemeriksaan fisik pada mata
kiri ditemukan visus pada mata kiri = 0, reflek fundus (-), palpebra edema (+), injeksi siliar
(+), injeksi konjungtiva (+), kinjungtiva bulbi kemosis (+), kornea hecting (+), edema (+),
dan keruh ke arah jam empat sampai ke arah jam 6, COA dangkal
Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik tersebut dapat disimpulkan berbagai kemungkinan :
Panoftalmitis.
Gejala yang ditimbulkan adalah mata terasa sakit dan merah, ini disebabkan
peradangan yang terjadi pada kornea. Kemudian penurunan tajam penglihatan yang
disebabkan gangguan pada kornea yang menyebabkan kornea tidak dapat meneruskan cahaya
ke belakang tepat diretina.
Panuveitis
Dimana peradangan merata pada kamera okuli anterior, vitreous, dan retina dan atau
koroid seperti retinitis, koroiditis, dan vaskulitis retinal). Keadaan ini seringnya disebabkan
karena infeksi yang berkembang pada toxocariasis infantil, endoftalmitis bakterial
postoperasi, atau toksoplasmosis yang berat.ciri morfologis khas seperti infiltrat geografik
secara khas tidak ada.
Endoftalmitis
Adalah peradangan rongga mata dan struktur didalamnya yang biasanya terjadi akibat akibat
infeksi setelah trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berikut tabel perbedaan
Endoftalmitis dan Panuveitis:
Endoftalmitis Panuveitis
Radang Intraokuler Intraokuler, Intraorbita
Sakit Bola Mata Ada Berat
Pergerakan Bola mata Masih dapat terbatas hingga tidak bisa
Eksoftalmus Tidak ada Mata Menonjol
Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan penunjang USG bola mata dan pemeriksaan
anjuran kultur sekret konjungtiva, cairan coa, dan vitreous. Tatalaksana yang dilakukan pada
pasien ini adalah pemberian ciprofloksasin 2 x 500 mg sebagai antibiotik sistemik dan asam
mefenamat 3x500 mg sebagai analgetik sistemik. Sebagai antibiotik topikal diberikan
kloramfenikol salap mata 2 kali sehari pagi dan sore ciprofloksasin tetes mata 4 kali sehari 1-
2 tetes. Pada pasien ini juga diberikan obar cykloplegic 2 kali sehari 1 tetes untuk mencegah
sinekia.