Laporan IUP wosindo
-
Upload
silver-reunion -
Category
Documents
-
view
490 -
download
40
Transcript of Laporan IUP wosindo
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 1/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
i
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakannya kegiatan pemetaan di daerah Sulawesi Tengah Desa Tofogaro
Kecamatan Bungku Utara Kabupaten Morowali adalah untuk menindak lanjuti rencana
Kegiatan Produksi dalam Ijin Usaha Pertambangan PT.Wosindo Perkasa yang berada di
Daerah Sulawesi Tengah Kabupaten Bungku Utara dan secara Visual untuk mengetahui
penyebaran laterit secara vertikal kondisi lahan yang di tawarkan
Tujuannya adalah untuk mengetahui potensi bijih nikel pada daerah Bungku Utara dengan
harapan dapat diperoleh cadangan yang di inginkan
I.3. Lokasi dan Kesampaian Daerah
Secara administratif lokasi Kegiatan terletak di Ds Tofogaro pada bagian timur dan desa
ambulu ,marga mulya pada bagian utara kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali
Secara geografis terletak pada koordinat 121 43’- 121 44’ BT dan 02 12’ – 12 19’ LS untuk
IUP PT.Wosindo Perkasa
Untuk mencapai daerah Kegiatan dapat ditempuh dari Jakarta menggunakan pesawat udara
menuju Kendari selama + 3 jam dilanjutkan dengan rute sebagai berikut :
Kendari Melewati Kabupaten Konawe Utara 3 jam dengan menggunakan kendaraan
roda empat.
Dari Konawe Utara Menuju Bungku Barat Kabupaten Morowali 4 jam dengan
menggunakan kendaraan roda empat
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 2/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
ii
I.4. Keadaan Umum Daerah Penelitian
1.4.1 Status dan Tata Guna Lahan
Kami belum dapat memberikan gambaran tentang status tata guna hutan yang berada di lokasi
kegiatan,namjun secara umum untuk bagian timur dan utara merupakan HGU berupa kelapa
Sawit
I.4.2 Iklim dan Curah Hujan
Seperti pada umunya daerah di Indonesia, daerah eksplorasi beriklim tropis dengan curah
hujan yang cukup tinggi. Suhu harian berkisar antara (26 – 37)0 C. Musim kemarau
berlangsung selama bulan Juli sampai Desember.Pada saat kami berada di daerah penelitian
musim kemarau sedang berlangsung.
I.4.3 Flora dan Fauna
Daerah penelitian pada umumnya merupakan kawasan hutan tropis walaupun tidak begitu
lebat. Tetapi di pantai timur terutama di daerah pegunungan tampak gundul, tanaman besar
jarang dan banyak tidak subur.
Sedangkan fauna yang terdapat di daerah penelitian adalah babi hutan, rusa, biawak dan
berbagai jenis burung.
I.4.4 Penduduk dan Sosial Ekonomi.
Penduduk terdiri dari Suku Asli yaitu Bungku sebagian besar tinggal di tepi pantai Timur –
Utara lokasi penelitian Jawa dan bali serta suku bugus sebagai Pendatang ( Trans ) Mata
pencahariannya adalah berdagang, berkebun (palawija, jambu mete dan kelapa), menanam
rumput laut dan sebagian nelayan. Keadaan sosial penduduk sebagian besar baik. Umumnya
mereka ramah dan pandai berbahasa Indonesia.
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 3/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
iii
BAB II
KEGIATAN PEMETAAN
II.1. Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pemetaan geologi pada daerah PT.Wosindo Perkasa meliputi kegiatan ; pemetaan
geologi regional (PGR),yang nanti jika pada tahap awal mendapatkan hasil visual dari
penyebaran laterite yang di inginkan maka akan di lanjutkan dengan pemetaan geologi
semidetail (PGSD), pemboran, pengambilan conto batuan (limonit, saprolit dan “bed rock”)
dan analisa laboratorium.
Pemetaan geologi tahap awal ini dimaksudkan untuk mengetahui penyebaran laterit di wilayah
lokasi yang di tawarkan. Metode yang digunakan adalah pemetaan geologi permukaan dengan
skala 1 : 1.000.dan tracking sepanjang lintasan batas koordinat yang telah di miliki.
Pengambilan Sample atau conto akan di lakukan pada daerah singkapan ( Lereng atau daerah
erosi ) pada daerah yang terdapat indikasi laterit,
Pengambilan gEo tag atau gambar daerah yang mempunyai indikasi,Morfologi dan luas
pengaruh areal perkebunan serta pemukiman terhadap daerah yang mempunyai indikasi laterit
Evaluasi terhadap lokasi kegiatan,dimana hal hal yang berhubungan dengan besaran
potensi,luas area yang akan di kembangkan serta dampak dari daerah yang akan di usulkan
Jika di dapati hal yang menarik maka kegiatan berikutnya akan di tindak lanjuti dengan :
1. Pemboran dimaksudkan untuk mengambil conto bawah permukaan dengan menggunakan
mesin Magic Drill (MD). Conto yang diambil berupa conto tanah dan batuan yang diambil
pada setiap meternya.
2 Analisa laboratorium dimaksudkan untuk mengetahui kandungan unsur-unsur Ni, Co, Fe,
SiO2, CaO dan MgO. Selanjutnya conto – conto tersebut dikirim ke laboratorium yang telah
di tunjuk.
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 4/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
iv
II.2.1 Jadwal Kegiatan
Pemetaan geologi yang di lakukan berdasarkan permintaan Investor PT.SHENG HUA yang
mendapat penawaran untuk melakukan kegiatan produksi Oleh Pihak PT.Wosindo Perkasa
dengan luas lahan … Ha.untuk menindak lanjuti penawaran ini dan sebelum di setujui maka
Pihak PT.SHENG HUA melakukan Remap ( Pemetaan ulang ) untuk mendapatkan data secara
garis besar potensi lahan yang di miliki oleh Pemegang IUP.
Tim Pemetan dari Pihak Investor dan Pemilik IUP di tunjuk untuk melakukan kegiatan
pemetaan awal agar bias memberikan evaluasi dan gambaran umum tentang lahan ini.
II.2.2. Tenaga Pelaksana
. Tenaga pelaksana pada tim Pemetaan awal adalah sebagai berikut :
Ketua Tim : Mr Amen Geologist PT SHENG HUA : Bisma ADiza Putra
PIhak Pemilik IUP : Iman,Masrin,Mulyadi
II.3 Rencana dan Realisasi Kerja
Perbandingan antara rencana dan realisasi kegiatan pemetaan dilaksanakan oleh Tim Pihak
Investor ( PT.SHENG HUA ) , dapat dilihat pada tabel.
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 5/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
v
GEOLOGI
Ha Laterit
Pemet. Geologi Regional ( Blok Cahaya Abalon ) 344 ha 15 Ha Laterit
Tracking area total Km
Percontoan
PEMBORAN
Spasi 500 x 500 M
GEOFISIKA
Jumlah Titik
Panjang Lintasan
LABORATOIUM
Preparasi Conto
Analisa Conto
EVALUASI
Penyebaran laterit 100 % 5 %
data umum dan pendukung
Keterangan
1
2
No JENIS KEGIATAN RENCANA REALISASI
4
5
3
%
belum perlu
belum perlu
belum perlu
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 6/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
vi
BAB III
HASIL KEGIATAN PEMETAAN
III.1 Geologi Regional
Geomorfologi Regional
Secara regional daerah penelitian termasuk dalam wilayah mandala Sulawesi Timur (
Sukamto, 1975) pada sekitar perbatasan antara lengan timur dan lengan tenggara dari mandala
Sulawesi Timur tersebut termuat dalam peta Lembar Bungku dengan sekala 1: 25000 (
Simanjuntak, 1981).
Morfologi blok kegiatan dibagi atas 3 satuan morfologi yaitu : morfologi pegunungan,
morfologi perbukitan, dan morfologi pedataran.
Daerah morfologi pegunungan terdapat pada bagian barat dari blok kegiatan yang memanjang
Selatan - Utara, dengan ketinggian antara 400 – 1100 M diatas permukaan air laut dengan
lithologi Batugamping hablur, kalsilutit, argilit dan serpih serta sisipan rijang dan batusabak
hablur, warna segar putih kekuningan, warna lapuk kuning kehitaman, ukuran butir pasir
halus-pasir kasar, bentuk butir membundar-membundar tanggung, komposisi mineral kalsit,
Daerah morfologi perbukitan menempati bagian Utara kegiatan dengan ketinggian antara 100
– 400 M diatas permukaan air laut dan merupakan perbukitan yang agak landai yang
terbentuk diantara daerah pegunungan dan daerah pedataran, morfologi perbukitan bagian
Tengah dengan lithologi Batupasir, konglomerat, dan batulempung dengan sisipan tufa. warna
segar abu-abu kehijauan, warna lapuk abu-abu kehitaman, terdapat pengumpulan mineral
glaukonit, karbonatan, pada umumnya massif, di beberapa tempat ditemukan lensa batupasir
,di beberapa struktur sedimen wavy laminasi, parallel laminasi, lenticular yang tidak
menerus, sortasi baik, permeabilitas buruk,.
.sementara morfologi bagian Selatanr dengan lithologi Harzburgit, dunit, wherlit, serpentinit,
gabro, basal, dolerit, diorit, mafik meta, amphibolit, magnesit & setempat rodingi,warna abu
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 7/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
vii
abu retas dengan tingkat pelapukan Medium sampai dengan keras,hitam massif dengan
mineral olivine persentase lemah
Daerah morfologi pedataran menempati sebagian besar daerah kegiatan , dimana daerah ini
hanya memeliki ketinggian beberapa meter diatas permukaan air laut dan dibentuk oleh
endapan alluvium, pada umumnya merupakan daerah pemukiman dan pertanian yang baik.
Struktur Geologi Regional
Struktur geologi regional termasuk dalam Lembar Poso (Simanjuntak dkk, 1991)
memperlihatkan ciri kompleks tubrukan dari pinggiran banua yang aktif. Struktur penting
didaerah ini adalah sesar, lipatan serta adanya kekar .
Secara umum kelurusan sesar berarah barat laut tenggara. Struktur yang terdapat didaerah ini
berupa sesar naik, sesar sungkup, sesar mendatar dan sesar normal yang diperkirakan sudah
mulai terbentuk sejak Mosozoikum, beberapa sesar utama berarah barat laut tenggara dan
menunjukkan gerak mengiri diduga sesar tersebut masih aktif sampai sekarang (Tjia &
Waheed A, 1975). Keduanya bersatu dibagian barat laut.
Diduga pula kedua sesar tersebut terbentuk sejak Oligosen dan bersambungan dengan Sesar
Sorong sehingga merupakan satu sistem sesar “ Transform” sesar lain yang lebih kecil berupa
tingkat pertama dan atau kedua yang terbentuk bersamaan atau setelah sesar utama tersebut.
Dengan demikian sesar ini dapat dinamakan sistem Sesar Palukoro.
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 8/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
viii
. Pemetaan Regional
Pemetaan regional dapat diselesaikan dalam waktu 2 hari yang di mulai pada
tanggal 4 dan 5 bulan Nopember 2015. Realisasi pemetaan membagi blok IUP menjadi 3
blok yang di dasari dari arah penyebaran laterisasi.
1. Blok A ( Utara ) dengan luas 227 Ha
2.
Blok B ( Tengah ) dengan luas 54.25 Ha
3. Blok C ( Selatan ) dengan luas 63.52 Ha.
Metodologi
Mapping yang dilakukan dengan memperhatikan berbagai aspek proses pembentukan nikel
laterit yang dapat diamati dipermukaan diantaranya;
Pengambilan sampel laterit permukaan
Perekaman data litologi
Perekaman data morfologi
Perekaman data struktur geologi
1.
Sampel Laterit permukaan
Sampel laterit permukaan yang dimaksud ialah merupakan proses laterisasi dari batuan
ultrabasa pada lokasi mapping yang dicirikan dengan warna soil merah hingga merah
kecoklatan. Warna merah yang dimaksud diakibatkan oleh pelapukan batuan ultrabasa
dengan terkonsentrasinya unsur-unsur Fe pada permukaan.
2. Perekaman data litologi
Perekaman data litologi bertujuan untuk mengetahui batas tegas antara batuan asal
pembetuk laterit dengan batuan lainnya
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 9/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
ix
3. Perekaman data morfologi
Data morfologi dalam hal ini ialah topografi daerah potensi endapan nikel laterit.
Aspek topografi sangat mendukung dalam pengendapan nikel laterit
4. Perekaman data struktur geologi
Data struktur geologi berupa sesar maupun lineament yang dapat mendukung
pengayaan nikel laterit.
III.3 Tespit
Sampling contoh batuan untuk dianalisa kandungan unsur-unsurnya dilakukan dengan
metode test pitting. Metode ini menjadi pilihan yang tepat di lokasi ini dibanding dengan
metode pemboran manual dengan Hand Auger, yang walaupun bisa lebih cepat di lakukan
sehingga lebih luas lahan yang tercover, karena di wilayah kerja eksplorasi ini dicirikan
dengan hadirnya akumulasi yang sering berupa bongkah yang keras sehingga menyulitkan
sampling dengan pemboran manual.
Dari pengamatan di lapangan ditemukan bahwa lapisan tanah penutup (over burden) pada
titik-titik test pit mempunyai ketebalan bervariasi antara 2 sampai 4 meter.
Percontoan laterit
Dari data geologi yang didapatkan dari hasil mapping dimana batuan penyusun ialah batuan
Peridotit, sangat memungkinkan potensi pembentukan laterit selain kontrol topografi, dan
proses pelapukan yang merupakan syarat pengendapan laterit. Banyakya soil yang berwarna
coklat kekuningan – hingga coklat kehijauan pada lokasi mapping disebabkan oleh lapukan
dari mineral penyusun batuan peridotit yang terdiri atas mafic mineral.
Topografi daerah mapping sangatlah variatif hampir sekitar 15 persen kemiringan lereng
berkisar 20 – 40o pada daerah mapping detail, proses pengendapan nikel laterit pada daerah
yang terjal pada umumnya tipis di akibatkan oleh besarnya material yang terbawa oleh air
permukaan, semakin lama akan menyingkap batuan bedrock dari laterit. Namun di beberapa
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 10/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
x
lokasi mapping kemiringan lereng tidak terlalu terjal dan berpotensi untuk pengendapan nikel
laterit yang cukup tebal.
Dari luas sekitar 344 Ha dari blok IUP maka didapati daerah detail pada areal seluas 15 Ha
pada blok selatan yang kiranya cukup menjanjikan potensi indikasi nikel.Dari lokasi yang
dianggap potensi yang kemudian direkomendasikan daerah prospek ( Block Prospek ) untuk
dilakukan eksplorasi lanjutan berupa trenching dan tespit serta pengeboran guna mendapatkan
data sampel laterit bawah permukaan, kedalaman serta profil laterit.
1. Laterisasi Blok Selatan
Endapan nikel laterit tersusun atas batuan Peridotit yang berwarna hitam (fresh rock),
mengandung mineral piroksin, serpentin dan olivine. Di beberapa tempat dijumpai peridotit
yang lapuk dengan warna coklat. Di beberapa lokasi lapukan batuan peridotit masih
memperlihatkan batuan asalnya dan pada kebanyakan stasiun pengamatan di lokasi daerah
mapping singkapan batuan segar ( fresh rock) batuan peridotit maupun lapukannya sudah tidak
dijumpai namun warna soil yang berwarna coklat kekuningan hingga coklat kehijauan
mengindikasikan batuan asalnya merupakan batuan peridotit.
Pada daerah mapping dijumpai adanya breksi sesar merupakan hasil dari struktur geologi yang
bekerja pada daerah mapping membentuk lineasi(sesar minor), lineasi tersebut merupakan
imbas dari sesar major yang bekerja yang sifatnya regional, sesar minor terdapat di sebelah
barat hingga utara.Dari hasil tespit di ketahui ketebalan Ob adalah 2 meter soil berwarna
coklat kemerahan,Limonit layer pada meteran ke 3 coklat kemerahan sampai dengan coklat
kekuningan, bersifat elastis, mineral kaolin sering hadir, Sering dijumpai adanya boulder
batuan asal yang masih dapat di indentifikasi teksturnya
Gradasi ke zona saprolit sangat tegas dengan adanya peralihan warna coklat kemerahan
menjadi coklat kehijauan, dan dijumpai mineral krisopras serta diselingi dengan gravel dan
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 11/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
xi
boulder batuan asal dengan tingkat pelapukan kuat sampai lemah. Pada boulder sering
dijumpai adanya urat – urat garneirit dan krisopras serta serpentin.
Kenampakan fisik dari laterit berwarna merah coklat kehitaman – merah kekuningan, semakin
kearah topografi yang tinggi warna laterit berwarna terang. Laterit ini bersifat gembur, lunak,
dan terkadang dijumpai butiran oksida besi, dan boulder – boulder batuan ultramafik (dunit
dan peridotit) terutama pada jalan logging serta dialur maupun lereng-lereng pungungan,
penyebaran laterit berkembang secara baik ke arah utara dan selatan dari daerah penelitian ,
proses laterisasi juga berkembang baik di daerah lereng lereng maupun alur sungai bagian
selatan yang memanjang utara selatan dengan kenampakan fisik coklat merah kehitaman-
kekuningan,
Ditempati oleh batuan ultramafik dan sebagian besar batuan malihan. Batuan ultramafik
terdiri atas; Peridotit (Harsburgit) yang telah mengalami serpentinisasi lemah hingga kuat.
Komposisi mineralnya sebagai berikut; 20 – 30 % olivine, piroksin 20 % ,serpentin dan
mineral tambahan (assessory minerals) 10 % , berwarna hijau kehitaman, bertektur, kristalin
halus sampai menengah, terkekarkan dan sebagian mengalami serpentinisasi, rekahan-rekahan
umumnya diisi oleh magniesit dan silikan.. Satuan peridotit ini menempati sebagian KECIL
daerah penelitian yaitu bagian SELATAN. Peridotit terbreksikan dan terserpentinkan
berwarna hijau-hijau kehitaman, tergerus kuat, mengandung banyak limonitik silica boxwork
dengan ketebalan mencapai satu meter bahkan kadang-kadang sisa batuan peridotitnya susah
dikenali lagi. Pada bagian barat tersusun oleh Dunit dengan kandungan olivine 20 – 40 %,
piroksin 5- 10 %, serpentin < 5 % terkekarkan , isian kekar berupa, krisopras dan antigorit. .
Satuan batuan malihan terdiri dari sekis dan filit tersingkap di sebelah barat ds Marga mUlya (
Utara ). Batuan ini tampak terbreksikan yang menunjukkan bahwa batuan tersebut terdapat
pada zona sesar. Satuan batuan malihan bersentuhan secara tektonik dengan batuan ultramafik
yang terserpentinkan kuat, bahkan sebagian telah tampak adanya serpentinit. kontak dengan
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 12/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
xii
batupasir halus atau lempung menunjukkan pola mengkasar ke arah atas Kontak antar lapisan
gradasional, geometri lapisan tabular, terkekarkan.
BAB IV
EVALUASI DAN DISKUSI
Endapan nikel laterit tersusun atas batuan Peridotit yang berwarna hitam (fresh rock),
mengandung mineral piroksin, serpentin dan olivine. Di beberapa tempat dijumpai peridotit
yang lapuk dengan warna coklat. Di beberapa lokasi lapukan batuan peridotit masih
memperlihatkan batuan asalnya dan pada kebanyakan stasiun pengamatan di lokasi daerah
mapping singkapan batuan peridotit maupun lapukannya sudah tidak dijumpai namun warna
soil yang berwarna coklat kekuningan hingga coklat kehijauan mengindikasikan batuan
asalnya merupakan batuan peridotit.
Laterit berwarna merah coklat kehitaman – merah kekuningan, semakin kearah topografi
yang tinggi warna laterit berwarna terang. Laterit ini bersifat gembur, lunak, dan terkadang
dijumpai butiran oksida besi, dan boulder – boulder batuan ultramafik (dunit dan peridotit)
terutama pada jalan logging serta dialur maupun lereng-lereng pungungan, penyebaran laterit
berkembang secara baik ke arah utara dan selatan dari daerah penelitian , proses laterisasi
juga berkembang baik di daerah lereng lereng maupun alur sungai bagian selatan yang
memanjang utara selatan dengan kenampakan fisik coklat merah kehitaman-kekuningan
Ditempati oleh batuan ultramafik dan sebagian besar batuan malihan. Batuan ultramafik
terdiri atas; Peridotit (Harsburgit) yang telah mengalami serpentinisasi lemah hingga kuat.
Satuan batuan malihan bersentuhan secara tektonik dengan batuan ultramafik yang
terserpentinkan kuat, bahkan sebagian telah tampak adanya serpentinit. kontak dengan
batupasir halus atau lempung menunjukkan pola mengkasar ke arah atas Kontak antar lapisan
gradasional, geometri lapisan tabular, terkekarkan.
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 13/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
xiii
Berdasarkan hasil sumur uji dengan menggunakan alat berat dan hasil kegiatan produksi
terdahulu Tingkat kelayakan untuk mendapatkan nilai Ni yang marketable berada pada blok
C ( Selatan ) dengan ketebalan OB yang tidak begitu dalam dimana batuan dasarnya adalah
Dunit dan Peridotit
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V. 1 Kesimpulan
Morfologi blok kegiatan dibagi atas 3 satuan morfologi yaitu : morfologi pegunungan,
morfologi perbukitan, dan morfologi pedataran.
Endapan nikel laterit tersusun atas batuan Peridotit yang berwarna hitam (fresh rock),
mengandung mineral piroksin, serpentin dan olivine. Di beberapa tempat dijumpai
peridotit yang lapuk dengan warna coklat. Di beberapa lokasi lapukan batuan peridotit
masih memperlihatkan batuan asalnya dan pada kebanyakan stasiun pengamatan di
lokasi daerah mapping singkapan batuan segar ( fresh rock) batuan peridotit maupun
lapukannya sudah tidak dijumpai namun warna soil yang berwarna coklat kekuningan
hingga coklat kehijauan mengindikasikan batuan asalnya merupakan batuan peridotit.
Secara umum kelurusan sesar berarah barat laut tenggara. Struktur yang terdapat
didaerah ini berupa sesar naik, sesar sungkup, sesar mendatar dan sesar normal yang
diperkirakan sudah mulai terbentuk sejak Mosozoikum, beberapa sesar utama berarah
barat laut tenggara dan menunjukkan gerak mengiri diduga sesar tersebut masih aktif
sampai sekarang (Tjia & Waheed A, 1975). Keduanya bersatu dibagian barat laut.
Luas Area Laterit yang di anggap prospek berada di bagian selatan dengan luas 15 Ha
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 14/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
xiv
V. 2 Saran
Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa IUP PT.Wosindo Perkasa pada bagian
selatan dapat di lakukan kegiatan pengeboran Inti untuk mengetahui tingkat
ketebalan Grade yang marketable serta jumlah besaran potensi cadangan yang di
inginkan
Pemetaan detail pada bagian utara,Selatan dan Tengah mengingat pada awal
pemetaan beberapa lokasi tersebut tidak dapat di jangkau dengan kendaraan roda
empat waktu pemetaan yang singkat,maka perlu bantuan tenaga lokal dan
penambahan waktu untuk mengetahui seberapa besar penyebaran laterit dalam
blok IUP.
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 15/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
xv
KATA PENGANTAR
Laporan ini disusun sebagai realisasi pelaksanaan Permintaan Invenstor PT.Sheng Hua untuk
menindak lanjuti Rencana Take Over IUP PT.Wosindo Perkasa
Kegiatan ini dilaksanakan di Pulau Kecamatan Bungku Barat, yang termasuk Kabupaten
Morowali Propinsi Sulawesi Tengah
Isi laporan ini memuat terutama mengenai kegiatan yang telah dilakukan berikut hasil kegiatan
serta evaluasi sebagaimana yang telah digariskan dalam Perintah Kerja Lapangan yang telah di
sepakati oleh Pemilik IUP dan Pihak Investor
Pada bagian akhir laporan ini disampaikan kesimpulan dan saran sebagai bahan pertimbangan
untuk tindak lanjut kegiatan selanjutnya.
Demikian semoga laporan ini bermanfaat dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Kendari, 08 Nopember 2015
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 16/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
xvi
LAPORAN KEGIATAN PEMETAAN NIKEL
SULAWESI TENGAH
KECAMATAN BUNGKU BARAT
KABUPATEN MOROWALI
PROPINSI SULAWESI TENGAH
OLEH
TIM PEMETAAN PT SHENG HUA
KENDARI
2015
7/23/2019 Laporan IUP wosindo
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-iup-wosindo 17/17
LAPORAN HASIL KEGIATAN PEMETAAN
xvii