Laporan Ini Menunjukkan Data Mengenai Semua Efek Samping Serius

8
Laporan ini menunjukkan data mengenai semua efek samping serius, efek samping yang membahayakan seperti usaha untuk melukai diri sendiri atau orang lain atau tindakan berbahaya lainnya, dan efek samping mengenai kegagalan fungsi pada fisiologi tubuh baik sedang hingga berat yang terjadi pada 3% atau lebih dari subjek dalam grup penelitian. Data mengenai pengawasan dan keamanan dari National Institute of the Mental Health ini mencantumkan informasi mengenai efek samping yang dilaporkan setiap periode tiga bulan. Studi Acak (randomization) Grup subjek penelitian yang mendapat terapi sertraline dan grup yang mendapat plasebo tidak mengetahui apakah mereka mendapatkan terapi aktif atau tidak, begitu juga si peneliti. Bagaimanapun juga, grup yang mendapat terapi kombinasi mengetahui bahwa mereka mendapatkan sertraline aktif. Analisis Statistik Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti memiliki hipotesis bawa 80% anak dalam grup terapi kombinasi, 60% dalam grup sertraline atau CBT (cognitive behavioral therapy), dan 30% dari grup plasebo diprediksikan akan mendapatkan respon terapi pada minggu ke-12. Peneliti menentukan bahwa peneliti perlu memasukkan 136 subjek dalam setiap grup yang mendapat terapi aktif dan 70 subjek ke dalam grup plasebo untuk mendapatkan kesensitifan sebesar 80% untuk mendeteksi kelainan minimum sebesar 17% di antara dua grup penelitian, dengan asumsi alpha sebesar 0,05. Analisis dilakukan dengan menggunakan software SAS versi 9.1.3. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai kategori, (termasuk

description

Efek samping obat

Transcript of Laporan Ini Menunjukkan Data Mengenai Semua Efek Samping Serius

Page 1: Laporan Ini Menunjukkan Data Mengenai Semua Efek Samping Serius

Laporan ini menunjukkan data mengenai semua efek samping serius, efek samping yang

membahayakan seperti usaha untuk melukai diri sendiri atau orang lain atau tindakan

berbahaya lainnya, dan efek samping mengenai kegagalan fungsi pada fisiologi tubuh baik

sedang hingga berat yang terjadi pada 3% atau lebih dari subjek dalam grup penelitian. Data

mengenai pengawasan dan keamanan dari National Institute of the Mental Health ini

mencantumkan informasi mengenai efek samping yang dilaporkan setiap periode tiga bulan.

Studi Acak (randomization)

Grup subjek penelitian yang mendapat terapi sertraline dan grup yang mendapat

plasebo tidak mengetahui apakah mereka mendapatkan terapi aktif atau tidak, begitu juga si

peneliti. Bagaimanapun juga, grup yang mendapat terapi kombinasi mengetahui bahwa

mereka mendapatkan sertraline aktif.

Analisis Statistik

Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti memiliki hipotesis bawa 80% anak

dalam grup terapi kombinasi, 60% dalam grup sertraline atau CBT (cognitive behavioral

therapy), dan 30% dari grup plasebo diprediksikan akan mendapatkan respon terapi pada

minggu ke-12. Peneliti menentukan bahwa peneliti perlu memasukkan 136 subjek dalam

setiap grup yang mendapat terapi aktif dan 70 subjek ke dalam grup plasebo untuk

mendapatkan kesensitifan sebesar 80% untuk mendeteksi kelainan minimum sebesar 17% di

antara dua grup penelitian, dengan asumsi alpha sebesar 0,05.

Analisis dilakukan dengan menggunakan software SAS versi 9.1.3. Untuk

mendapatkan hasil yang sesuai kategori, (termasuk data mengenai efek samping), tatalaksana

yang digunakan pada subjek dibandingkan satu sama lain menggunakan chi-square Pearson,

test Fisher, atau regresi logistik. Nilai A P value yang kurang dari 0,05 dikatakan signifikan

secara statistik. Peneliti menganalisa data dari smua subjek berdasarkan grup studi.

Hasil

Total 3066 subjek yang sekiranya memenuhi syarat telah diskrining melalui telepon.

Dari keseluruhan sujek tersebut, 761 di antaranya telah menandatangani formulir inform

konsen dan memenuhi syarat inklusi dan eksklusi, dan 524 di antaranya telah menyelesaikan

penilaian awal, dan 488 dimasukkan ke dalam penelitian dan dikelaskan secara random.

Sebelas subjek (2,3%) diberhentikan dari treatmen namun tetap dimasukkan ke dalam

penilaian (treatment withdrawal), 46 subjek (9,4%) diberhentikan dari kedua treatmen dan

dihentikan penilaiannya (study withdrawal). Dalam analisis regresi-logistik basik, di mana

subjek dibandingkan secara berpasangan, menunjukkan bahwa subjek yang mendapat grup

Page 2: Laporan Ini Menunjukkan Data Mengenai Semua Efek Samping Serius

CBT memperlihatkan lebih sedikit penarikan dari terapi daripada subjek yang mendapat

sertraline.

Page 3: Laporan Ini Menunjukkan Data Mengenai Semua Efek Samping Serius
Page 4: Laporan Ini Menunjukkan Data Mengenai Semua Efek Samping Serius

Dari 488 subjek yang dibagi secara acak, 459 (94,1%) menyelesaikan paling tidak

satu penilaian dasar, 396 di antaranya (81,1%) menyelesaikan kesemua empat penilaian, dan

440 (90,2%) menyelesaikan penilaian pada minggu ke-12.

Dari 14 sesi dari CBT (cognitive behavioral therapy), jumlah rerata dari sesi yang

diselesaikan oleh subjek adalah 12,7 ± 2,8 pada grup kombinasi terapi, dan 13,2 ± 2,0 pada

grup cognitive behavioral therapy. Sedangkan rerata dosis sertraline pada kunjungan akhir

adalah 133,7 ± 59,8 mg perhari (dalam rentang 25 hingga 200) pada grup kombinasi terapi,

14,0 ± 60,8 mg perhari pada grup sertraline, dan 175,8 ± 43,7 mg perhari pada grup plasebo.

Karakteristik Klinis dan Demografik

Tidak ada perbedaan signifikan di antara grup studi terhadap demografik dasar dan

karakteristik klinis. Rerata umur subjek penelitian adalah 10,7 ± 2,8 tahun, dengan 74,1% di

bawah usia 13 tahun, dengan jumlah yang hampir seimbang antara subjek laki-laki dan

perempuan. Mayoritas subjek adalah dari ras kulit putih (78,9%) dengan tetap mengahadirkan

ras dan etnik yang berbeda. Subjek berasal dari kelas menengah dan kelas menengah ke atas

(74,6%) dan tinggal dngan kedua orangtua biologis (70,3%). Sebagian besar subjek telah

mendapat diagnosis dua atau lebih kelainan kecemasan primer (78,7%) dan satu atau lebih

kelainan sekunder (55,3%).

Page 5: Laporan Ini Menunjukkan Data Mengenai Semua Efek Samping Serius

Respon Klinis

Pada analisis, persentase anak yang dikategorikan sebagai 1 (very much improved)

atau 2 (much improved) pada skala Clinical Global Impression-Improvement pada 12 minggu

adalah 80,7% untuk grup terapi kombinasi, 59,7% untuk grup CBT (cognitive behavioral

therapy), dan 54,9% untuk grup sertraline, dan 23,7% untuk grup plasebo. Dengan satu senter

sebagai kovariat, perbandingan subjek berpasangan menunjukkan bahwa setiap terapi aktif

lebih superior dibandingkan dengan plasebo P<0.001 (odds ratio, 13.6; 95% CI, 6.9 hingga

26.8), CBT (cognitive behavioral therapy) dibandingkan dengan plasebo odds ratio, 4.8; 95%

CI, 2.6 hingga 9.0), dan sertraline dibandingkan dengan plasebo P<0.001 (odds ratio, 3.9;

95% CI, 2.1 hingga 7.4). Perbandingan berpasangan menunjukkan bawa terapi kombinasi

lebih superior dibandingkan dengan terapi sertralin tunggal (odds ratio, 3.4; 95% CI, 2.0

hingga 5.9; P<0.001), atau CBT(cognitive behavioral therapy) tunggal (odds ratio, 2.8; 95%

CI, 1.6 hingga 4.8; P = 0.001). Bagaimanapun juga, tidak ada perbedaan signifikan antara

sertraline dan CBT (cognitive behavioral therapy) (P=0,41).

Page 6: Laporan Ini Menunjukkan Data Mengenai Semua Efek Samping Serius

Pediatric Anxiety Rating Scale menunjukkan hasil yang signifikan untuk CBT

(cognitive behavioral therapy) dibandingkan dengan plasebo (P=0,01) namun tidak unutuk

terapi kombinasi atau sertraline versus plasebo. Dalam kata lain, jika dibandingkan dengan

plasebo, CBT (cognitive behavioral therapy) memiliki rata-rata linear. Anxiety Rating Scale

pada minggu 12 menunjukkan hasil yang sama,berdasarkan perbandingan berikut; kombinasi

terapi versus plaseno, t= -5,94 (P<0,001). CBT (cognitive behavioral therapy) versus

plasebo, t=-2,11 (P=0,04), dan sertralin versus plasebo, t= -3,15 (P=0,02).