Laporan Individu EBP3KH

download Laporan Individu EBP3KH

of 29

description

tugas individu untuk modul EBP3KH

Transcript of Laporan Individu EBP3KH

8

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangEBP3KH adalah singkatan dari Empati dan Bioetik untuk Pengembangan Pribadi dan Profesi Kedokteran dalam konteks Humaniora yang merupakan suatu pembelajaran yang digunakan untuk melatih empati, bioetik, dan komunikasi dalam lingkup sosial budaya dan humaniora, sehingga dapat menguji perilaku seseorang mahasiswa kedokteran menjadi perilaku yang sesuai dengan kepribadian dan profesi dokter. Untuk menjadi seorang dokter, terdapat hal yang menjadi point perhatiannya, yaitu komunikasi. Keterampilan berkomunikasi dokter - pasien dalam praktik sehari-hari menjadi satu kompetensi yang wajib dimiliki dokter. Komunikasi dokter pasien merupakan komunikasi dua arah dengan tujuan kesembuhan, dilandasi kesetaraan dan empati, ada kesepakatan tak tertulis bahwa pasien mempercayakan dirinya kepada dokter yang mengobatinya dan dokter wajib simpan rahasia jabatan.1Dokter adalah profesi mulia yang mendapat kepercayaan data kehormatan dari pasien. Oleh karena itu harus menjunjung tinggi perilaku mulia, yaitu jujur, empati, kasih sayang, peka nilai, mau mendengar aktif, memberi tanggapan positif, tidak menghakimi, sabar, ikhlas, tidak emosional, terbuka,kompeten, berpengetahuan luas tentang kedokteran dan kesehatan, namun tetap sadar bahwa setiap orang mempunyai keterbatasan.1 Dengan demikian, selain cara berkomunikasi yang benar, juga dibutuhkan kompetensi ilmu pengetahuan medis sebagai isi komunikasi.Cara berkomunikasi dengan empati adalah alat atau kegiatan untuk terlaksananya komunikasi efektif. Komunikasi efektif tersebut dapat meningkatkan kepatuhan pasien dan taraf kepuasan pasien.1 Pendekatan pelayanan kesehatan yang holistik dan komprehensif dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan perlu dikembangkan. Dalam rangka memperkenalkan kehidupan dalam suatu masyarakat atau komunikasi dan masalah kesehatan sedini mungkin kepada mahasiswa kedokteran, dilakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan. Agar dapat menemui dan melihat secara langsung individu dan anggota keluarga di rumahnya baiik orang sehat atau pasien, keluarga pasien, petugas kesehatan, pengelola ruang rawat, pimpinan fasilitas dan lainnya. Praktik Lapangan II diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berfikir kritis, memiliki kepedulian dan empati terhadap sesama manusia, baik individu atau sehat dan sakit, serta senantiasa menjadikan sebagai individu sebagai bagian dari keluarga dan komunitasnya. Sehingga bila dihadapkan pada masalah atau kasus kesehatan, melalui pembelajaran EBP3KH mampu mengenali isu dan dilema, menganalisis, serta menerapkan aspek aspek empati,bioetik dan pengembangan pribadi dan profesi dalam hubungannya dengan pasien, keluarga, komunitas, teman sejawat dan tenaga profesional lain yang terlibat.Penerapan keilmuan tersebut di lapangan berbentuk pengalaman belajar untuk memberi mahasiswa kesempatan mengenal masyarakat dalam satu unit keluarga serta layanan kesehatan.1.2 Tata Cara Praktik Lapangan II31. Praktik lapangan dipimpin oleh tutor.2. Tempat yang akan dikunjungi oleh setiap kelompok dipersiapkan dahul oleh tutor, yaitu fasilitas layanan kesehatan (rumah sakit,puskesmas,dll) yang dapat digunakan untuk mempraktekkan empati dan komunikasi.3. Tutor terlebih dahulu memberikan pengarahan praktik lapangan kepada mahasiswa. Tujuan kegiatan adalah mempraktikkan komunikasi efektif sambil mengobservasi aspek aspek, perilaku,etika,empati,nilai dan sistem nilai, hubungan antar manusia, serta etik profesi di tempat tersebut.4. Setiap mahasiswa mencatat segala sesuatu yang dilakukan, dialami, dan diamatinya selama kegiatan tersebut, termasuk faktor faktor penghambat dan penunjang komunikasi efektif yang dialaminya.5. Tutor bertanggung jawab atas kelancaran praktik lapangan dan memberi bimbingan kepada mahasiswa bila diperlukan.6. Hasil praktik lapangan dibahas dalam kelompok dan dirangkum dalam laporan kelompok.1.3 Tujuan Kegiatan3Tujuan kegiatan ini ialah agar mahasiswa mendapat pengalaman (self experience) berkomunikasi, sehingga mampu :1. Berkomunikasi efektif dengan menerapkan langkah langkah komunikasi secara benar.2. Menganalisis perilaku dokter dalam melakukan pemeriksaan pada pasien.3. Mencoba mendeteksi faktor faktor penghambat terciptanya komunikasi efektif antara dokter dengan pasien.1.4 Rancangan KegiatanTabel 1.1 Rancangan KegiatanSelasa, 9 Desember 2014Minggu II Modul EBP3KHDilaksanakan pengarahan mengenai praktek kerja lapangapangan pada provider kesehatan. Isi pengarahan mengenai persiapan dan pembagian Puskesmas masing masing kelompok, tata cara pengisian daftar tilik perilaku dokter-pasien.

Kamis, 11 Desember 2014Melakukan praktek kerja lapangan di Puskesmas Panarung. Membagi kelompok menjadi 2 sub kelompok masing masing sub kelompok terdiri dari 5 orang untuk melakukan pengamatan di masing masing poli yaitu poli anak dan poli umum. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara bergantian dan kegiatan ini berlangsung dari jam 08.00 10.00 WIB.

BAB IIDASAR TEORI2.1 Definisi KomunikasiDitinjau dari etimologi, komunikasi berasal dari kata communicare yang berarti membuat sama. Definisi kontemporer menyatakan bahwa komunikasi berarti mengirim pesan.4 Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia, baik yang primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan individu individu lainnya sehingga meningkatkan kesempatan individu itu untuk tetap hidup.5 Konsep komunikasi menurut John R. Wenburg, William W. Wilmoth dan Kenneth K Sereno dan Edward M Bodaken terbentuk menjadi 3 tipe:4 1. Searah: pemahaman ini bermula dari pemahaman komunikasi yang berorientasi sumber yaitu semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon penerima. 2. Interaksi: pandangan ini menganggap komunikasi sebagi proses sebab-akibat, aksi-reaksi yang arahannya bergantian.3. Transaksi: konsep ini tidak hanya membatasi unsur sengaja atau tidak sengaja, adanya respon teramati atau tidak teramati namun juga seluruh transaksi perilaku saat berlangsungnya komunikasi yang lebih cenderung pada komunikasi berorientasi penerima.Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan dan politik sudah disadari oleh para cendikiawan sejak Aristoteles hanya sekedar berkisar pada retorika dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengahan abad ke-20 ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik, maka para cedikiawan pada abad sekarang menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan dari pengetahuan (knowledge) menjadi ilmu (science).42.2 Unsur KomunikasiTerdapat beberapa macam pandangan tentang banyaknya unsur atau elemen yang mendukung terjadinya komunikasi. Ada yang menilai bahwa terciptanya proses komunikasi, cukup di dukung oleh tiga unsur, sementara ada juga yang menambahkan umpan balik dan lingkungan selain kelima unsur yang telah disebutkan. Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur komunikasi, yakni:5 a. Komunikator ( communicator, source, sender )b. Pesan ( message )c. Media ( channel, media )d. Komunikan ( communicant, communicatee, receiver, recipient )e. Efek (effect, impact, influence)

Tabel 2.1 Unsur Unsur Komunikasi

PENERIMAUMPAN BALIKEFEKMEDIAPESANSUMBER

Lingkungan

a.SumberSemua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapip bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lmbaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikastor atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau encode. b. PesanPesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content atau information. c. MediaMedia yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindera dianggap sebagai media komunikasi.d.PenerimaPenerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa saja satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara.Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber. e.EfekPengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan,dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang, karena pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.f.Umpan balikAda yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.g.LingkunganLingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.2.3 Proses KomunikasiSumber komunikasi atau komunikator mengawali proses komunikasi dengan pesan yang dikemas dengan pengkodean tertentu berupa simbol simbol. Pesan adalah sesuatu yang dikomunikasikan. Semuanya itu disampaikan dengan kemasan kode tertentu.5Unsur-unsur dalam proses komunikasi ini meliputi:4a. Sender: Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.b. Encoding: Penyandaian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.c. Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.d. Media:Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.e. Decoding: Penguraian sandi, yakni proses di mana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.f. Receiver: Komunikan yang menerima pesandari komunikator.g. Response: Tanggapan, seperangkat reaksi dari komunikan setelah diterpa pesan.h. Feedback: Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.i. Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunik6ator kepadanya.Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati.Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.41. Proses komunikasi secara primer4Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk idea, informasi atau opini, baik mengenai hal yang konkrit maupun yang abstrak, bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga yang terjadi pada waktu yang lalu dan masa mendatang. Adalah berkat kemampuan bahasa, maka kita dapat mempelajari ilmu pengetahuan sejak ditampilkan oleh Aristoteles, Plato dan Sokrates; dapat menjadi manusia yang beradab dan berbudaya; dan dapat memperkirakan apa yang akan terjadi pada tahun, dekade, bahkan abad yang akan datang.2. Proses komunikasi secara sekunder4Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasi karena komunikan karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan lainnya adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.Pada umumnya kalau kita berbicara di kalangan masyarakat yang dinakamakan media komuniksi itu adalah media kedua sebagai diterangkan di atas. Jarang sekali orang menganggap bahasa sebagai media komunikasi. Hal ini disebabkan oleh bahasa sebagai lambang (symbol) beserta isi(content) yakni pikiran dan atau perasaan yang dibawanya menjadi totalitas pesan (message) yang tampak tak dapat dipisahkan. Tidak seperti media dalam bentuk surat, telephon, radio dan lainnya yang jelas tidak selalu digunakan. Tampaknya orang seolah-olah tak mungkin berkomunikasi tanpa bahasa, tetapi orang mungkin dapat berkomunikasi tanpa surat, telephon, televisi atau lainnya.

2.4 Jenis Komunikasi7Komunikasi diklasifikasikan berdasarkan sudut pandangnya. Berdasarkan sudut pandang, komunikasi diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :a. Cara komunikasib. Pihak yang terlibat dalam komunikasic. Kode yang digunakanKlasifikasi menurut caranya terdiri dari :a. Komunikasi Lisan : komunikasi dimana komunikatornya yang menyampaikan pesan secara langsung oleh pihak komunikan tanpa media berupa tulisan atau teks. Seperti tatap muka, wawancara,komunikasi lewat telepon, presentasi, dan lain lain.b. Komunikasi Tulisan : penyampaian pesan secara tertulis dari komunikator kepada komunikannya.Klasifikasi menurut pihak yang terlibat dalam komunikasi yaitu :1. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi ini melibatkan diri sendiri sebagai komunikator dan komunikannya. Contohnya, ketika berintrospeksi diri, maka akan terjadi dialog di dalam pikiran seseorang. Dialog ini berbentuk komunikasi intrapersonal.2. Komunikasi InterpersonalKomunikasi ini melibatkan lebih dari satu orang sebagai pihak komunikatornya dan komunikannya. Misalnya, ketika seorang anggota tim menyampaikan kesulitannya dalam melaksanakan pengujian kepada ketua tim, maka di sini telihat bahwa ada 2 orang yang terlibat dalam komunikasi, 1 orang berperan sebagai komunikator, seorang lagi menjadi komunikan. Komunikasi kelompok termasuk jenis komunikasi interpersonal3. Komunikasi MassaKomunikasi ini melibatkan pihak komunikan dalam jumlah besar, kepada masyarakat umum atau biasa kita sebut publik. Contoh komunikan ini adalah siaran radio, berita koran,acara TV. Komunikasi jenis ini dapat diklasifikasikan menjadi klasifikasi verbal dan non verbal.2.5 Komunikasi Efektif8Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain. Proses komunikasi ditujukan untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif mensyaratkan adanya pertukaran informasi dan kesamaan makna antara komunikator dan komunikan.6Adapun manfaat komunikasi efektif adalah sebagai berikut :a. Meningkatkan kepatuhan pasienb. Meningkatkan kepuasan pasienc. Mengurangi tuntutan malapraktekd. Meningkatkan kepuasan kerja provider

Dalam komunikasi efektif terdapat tingkatan tingkatan komunikasi, yaitu :a. This is how I perceive me, provider hanya memikirkan diri sendiri pada saat berbicara dengan pasienb. This is how I perceive you, selain memikirkan diri sendiri provider juga mengamati perilaku pasien dan mendengarkan apa yang dikatakan pasien.c. This is how I perceive you seeing me and hearing me, pada tingkat ini provider menyadari apa yang dibicarakan, dilakukan dan dirasakan baik oleh dia sendiri ataupun pasien. Selain itu provider juga menyadari bagaimana pasien tersebut menyikapi interaksi provider. Disini provider dapat merasakan efek ucapannya terhadap pasien, misalnya dalam bentuk perilaku tertentu yang dengan segera perlu ditindaklanjuti.d. This is how I think you see me seeing you. Untuk tercapainya tingkat ini, provider harus benar benar memahami situasi pasien saat itu, dan dalam berkomunikasi dengan pasien selalu bersemangat, serta tanggap terhadap ucapan verbal dan perilaku non-verbal pasien.Agar komunikasi efektif terjadi, terdapat 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu :1. Keselarasan elemen elemen komunikasi dengan pesanElemen elemen komunikasi harus mendukung isi pesan. Elemen -elemen komunikasi tersebut adalah komunikator,encoding,saluran,decoding, dan komunikasinya.

2. Meminimalisasi hambatan komunikasiKomunikasi akan efektif jika hambatan berhasil diminimalkan. Hambatan komunikasi dapat terjadi pada tiap elemen komunikasi termasuk pada situasi komunikasi2.6 Komunikasi Interpersonal8Komunikasi Interpersoanal adalah interaksi antara orang dengan orang lain, dua arah, verbal dan non-verbal. Saling berbagai informasi dan perasaan anttara satu dengan lainnya, atau antar individu di dalam kelompok kecil. Komunikasi ini biasanya dilakukan antara dokter dengan pasiennya. Untuk mecapai hal tersebut, tentunya seorang dokter harus memiliki keterampilan yaitu :1. Keterampilan melakukan komunikasi verbal2. Keterampilan melakukan komunikasi non-verbal3. Keterampilan melakukan pengamatan komunikasi verbal dan no-verbal.Komunikasi verbal adalah suatu komunikasi yang digunakan melalui kata kata yang diucapkan oleh seseorang. Kaitannya dengan komunikasi antara dokter dengan pasien, terdapat hal hal yang harus dilaksanakan seorang dokter.1. Membuat pasien merasa nyaman;2. Mengajukan pertanyaan;3. Mendengar aktif;4. Memberikan informasi;5. Menanggapi pasien atau klien; dan6. Mendorong pasien atau klien untuk berbicara.Dengan melaksanakan point point tersebut akan terciptanya hubungan dokter-pasien yang harmonis dan terwujudnya komunikasi efektif.

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASANDalam pengamatan hubungan antara dokter dengan pasien, terdapat dua poli yang diamati, yaitu poli umum dan poli anak. Pengamat diberikan kesempatan untuk mengamati dokter dalam melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang berkunjung ke Puskesmas Panarung yang bertempat di Jalan Keruwing No. 80, Kecamatan Pahandut, Palangka Raya.3.1 Poli Umum (Perilaku Dokter)a. Membuat Pasien Merasa NyamanKETERAMPILAN

ADATIDAK ADA

Menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam

Menyilakan duduk

Memperkenalkan diri

Menciptakan hubungan (rapporting)

Mempersilahkan pasien berbicara secara bebas

Menjelaskan wewenang dan tanggung jawab

Pengamatan dilakukan tiga kali dengan pasien yang berbeda. Menurut hasil pengamatan, sebagian besar pasien berbicara secara aktif mengenai keluhan keluhannya. Menjelaskan keluhan dengan menggunakan gerakan gerakan kecil. Dokter pada umumnya tidak memperkenalkan diri, akan tetapi langsung ke poin keluhannya.b. Mengajukan PertanyaanKETERAMPILANADATIDAK ADA

Banyak menggunakan pertanyaan terbuka

Menggunakan pertanyaan tertutup yang sesuai

Mengajukan pertanyaan satu-persatu

Banyak mengajukan pertanyaan yang mendalam

Menurut hasil pengamatan, dalam melakukan pemeriksaan dokter banyak mengajukan pertanyaan kepada pasien. Banyak pertanyaan yang digunakan termasuk pertanyaan terbuka, tertutup. Namun, dokter lebih sering menggunakan pertanyaan satu persatu. Dengan mengajukan pertanyaan, pasien dapat lebih nyaman menjelaskan keluhan keluhan yang dihadapi pasien. Tujuan dokter dari sikap-sikap ini adalah untuk menggali informasi tentang penyakit pasien. Fishbein melalui teori nilai dan harapannya menjelaskan bahwa perubahan sikap dan nilai seseorang dapat terjadi ketika ada tambahan informasi-informasi baru. Informasi baru tersebut dapat mengubah kepercayaan, mengubah valensi kepercayaan dan menambah kepercayaan baru ke dalam struktur sikap. Dengan begitu, dokter dapat menempatkan dirinya di posisi yang dapat membantu pasien dengan berempati kepadanya.c. Mendengarkan AktifKETERAMPILANADATIDAK ADA

Melakukan refleksi isi

Melakukan refleksi perasaan

Menunjukkan empati

Merangkum

Dalam aspek mendengar aktif, sang dokter melakukan refleksi isi, perasaan dan menunjukkan empati kepada sang pasien, dan yang paling penting dokter selalu merangkum dan memastikan keluhan-keluhan yang dialami oleh pasien.

d. Memberikan InformasiKETERAMPILANADATIDAK ADA

Memberikan informasi yang benar

Memberikan informasi dengan bahasa yang sederhana

Memberikan informasi yang lengkap

Memberikan informasi yang jujur

Pemberian informasi dari dokter kepada pasien sudah sesuai. Dokter dengan pelan pelan memberikan penjelasan ataupun informasi kepada pasien mengenai keluhan , diagnosis dan juga penanganannya kepada pasien. Dokter memberikan informasi menggunakan bahasa yang dimengerti oleh pasien dan juga dokter memberikan informasi secara benar, lengkap dan jujur.e. MenanggapiKETERAMPILANADATIDAK ADA

Memberikan pujian ketika pasien mengemukakan pendapat yang baik

Melakukan evaluasi

Melakukan asumsi

Memotong pembicaran

Mencela pasien (secara fisik atau pendapat pasien)

Sabar menunggu pasien berbicara

Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan tepat

Dalam menanggapi pasien, dokter tidak ada memberikan asumsi, evaluasi ataupun memberikan pujian kepada pasien. Yang dokter lakukan, adalah dengan sabar mendengarkan keluhan pasien sambil melakukan refleksi isi ataupun perasaan. Apabila dokter ditanya oleh pasien, sang dokter pun menjawab dan memberikan informasi.f. Mendorong Partisipasi PasienKETERAMPILANADATIDAK ADA

Menurut minat dan perhatian yang penuh (kontak mata, wajah ramah, suara lembut)

Kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya

Sabar menanti jawaban, tidak memotong ucapan pasien

Mengucapkan kata-kata: lalu..atau hm..hm apalagi..

Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk menunjukkan pengertian

Berdasarkan pengamatan, dokter telah mendorong partisipasi pasien dengan memberikan perhatian penuh, berupa kontak mata, menunjukan wajah ramah serta mengeluarkan suara lembut. Dokter juga kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya, dokter sabar menanti jawaban dari pasien dan tidak memotong ucapan pasien saat berbicara. Kadang-kadang dokter menganggukan kepala untuk menunjukan bahwa dokter mengerti apa maksud dari pasien.a. Non-Verbal BehaviourKETERAMPILANADATIDAK ADA

Wajah : ramah, senyum

Suara : ramah, vocal jelas kecepatan cukup, intonasi baik

Posisi tubuh yang baik

Kontak mata

Berdasarkan hasil pengamatan, dokter telah menunjukkan sikap baik kepada pasien, saat pasien datang dokter bersikap ramah dan tersenyu. Dalam menanyakan sesuatu, suara dokter terdengar jelas dengan intonasi yang baik. Begitupula posisi tubuh dan kontak matanya terhadap pasien.3.2 Poli Umum ( Perilaku Pasien)PerilakuAdaTidak Ada

Wajah Pasien

Sedih

Takut, khawatir

Kecewa

Bingung

Menunduk (tak ada kontak mata)

Marah

Kontak Mata

Senang

Puas

Gerak-gerik Pasien

Gelisah

Melihat jam berkali-kali

Tangan membuat gerakan tertentu

Suara Pasien

Terbata-bata

Lancar Berbicara

Hampir tak terdengar

Terdengar jelas

Berdasarkan pengamatan, pasien yang berobat ke poli umum memperlihatkan kecemasan. Akan tetapi pasien masih dapat berbicara dengan jelas mengenai keluhan keluhan yang dialaminya. Bahkan dalam penyampaiaannya, pasien menjelaskan dibarengi dengan gerakan tangan. Seluruh pasien yang diamati merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan dokter karena dapat terjalinnya komunikasi efektif antara dokter dengan pasien.3.3 Poli Anak (Perilaku Dokter)a. Membuat Pasien Merasa Nyaman

KETERAMPILAN

ADATIDAK ADA

Menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam

Menyilakan duduk

Memperkenalkan diri

Menciptakan hubungan (rapporting)

Mempersilahkan pasien berbicara secara bebas

Menjelaskan wewenang dan tanggung jawab

Berdasarkan pengamatan, terdapat perbedaan perilaku dokter di poli anak dibandingkan dengan di poli umum. Seharusnya dalam poin awal yaitu membuat pasien merasa nyaman, dokter hendaknya bertindak secara ramah, mengucapkan salam, dan lain-lain. Namun, pelayanan dokter di poli anak terlihat berbanding terbalik. Dokter terlihat sangat pasif. Saat pasien datang, dokter sedang membaca jadi dokter tidak menyambutnya dengan ramah dan mengucapkan salam kepada pasien.b. Mengajukan PertanyaanKETERAMPILANADATIDAK ADA

Banyak menggunakan pertanyaan terbuka

Menggunakan pertanyaan tertutup yang sesuai

Mengajukan pertanyaan satu-persatu

Banyak mengajukan pertanyaan yang mendalam

Saat melakukan pemeriksaan, dokter banyak menggunakan pertanyaan baik itu terbuka, tertutup ataupun yang lain. Akan tetapi tetap saja dokter sangat pasif.

. c. Mendengarkan AktifKETERAMPILANADATIDAK ADA

Melakukan refleksi isi

Melakukan refleksi perasaan

Menunjukkan empati

Merangkum

Dalam mendengar aktif, dokter terlihat hanya melakukan refleksi isi, perasaan dan merangkum keluhan pasien utuk dapat membuat diagnosi. Akan tetapi dokter tidak menunjukkan refleksi perasaan mengenai pasien.d. Memberikan InformasiKETERAMPILANADATIDAK ADA

Memberikan informasi yang benar

Memberikan informasi dengan bahasa yang sederhana

Memberikan informasi yang lengkap

Memberikan informasi yang jujur

Dalam memberikan informasi, dokter hanya memberikan informasi secara garis besar saja , karena beliau menindaklanjuti pasien dengan keluhan pada telinga. Dokter melakukan penanganan langsung kepada sang pasien yaitu melihat kondisi telinga tersebut.e. MenanggapiKETERAMPILANADATIDAK ADA

Memberikan pujian ketika pasien mengemukakan pendapat yang baik

Melakukan evaluasi

Melakukan asumsi

Memotong pembicaran

Mencela pasien (secara fisik atau pendapat pasien)

Sabar menunggu pasien berbicara

Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan tepat

Dalam memberikan tanggapan kepada pasien, dokter tidak melakukan evaluasi, asumsi, memotong pembicaraan. Melainkan dokter dengan sabar mendengarkan penjelasan dari pasien dan apabila ada pertanyaan dokter memberikan penjelasan walaupun hanya secara umum, mengingat dokter sangat pasif dan pendiam.. f. Mendorong Partisipasi PasienKETERAMPILANADATIDAK ADA

Menurut minat dan perhatian yang penuh (kontak mata, wajah ramah, suara lembut)

Kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya

Sabar menanti jawaban, tidak memotong ucapan pasien

Mengucapkan kata-kata: lalu..atau hm..hm apalagi..

Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk menunjukkan pengertian

Berdasarkan pengamatan, dokter telah mendorong partisipasi pasien dengan memberikan perhatian penuh, berupa kontak mata, menunjukan wajah ramah serta mengeluarkan suara lembut. Dokter juga kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya, dokter sabar menanti jawaban dari pasien dan tidak memotong ucapan pasien saat berbicara. Kadang-kadang dokter menganggukan kepala untuk menunjukan bahwa dokter mengerti apa maksud dari pasieng. Non-verbal BehaviorKETERAMPILANADATIDAK ADA

Wajah : ramah, senyum

Suara : ramah, vocal jelas kecepatan cukup, intonasi baik

Posisi tubuh yang baik

Kontak mata

Ditinjau dari non-verbal behavior, dokter tidak menunjukkan wajah yang ramah wajah dokter terlihat biasa biasa saja. Akan tetapi suara dokter terdengar jelas, posisi tubuh tetap baik dan kontak mata antara dokter dengan pasien.3.4 Poli Anak ( Perilaku Pasien)PerilakuAdaTidak Ada

Wajah Pasien

Sedih

Takut, khawatir

Kecewa

Bingung

Menunduk (tak ada kontak mata)

Marah

Kontak Mata

Senang

Puas

Gerak-gerik Pasien

Gelisah

Melihat jam berkali-kali

Tangan membuat gerakan tertentu

Suara Pasien

Terbata-bata

Lancar Berbicara

Hampir tak terdengar

Terdengar jelas

Berdasarkan pengamatan, perilaku pasien di poli anak menunjukkan kegelisahan dan kekhawatiran. Akan tetapi pasien tetap dapat menjelaskan keluhan yang dialami, lalu diperjelas lagi oleh sang ibu pasien dan dirangkum oleh sang dokter.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa dokter sebagian besar telah memenuhi persyaratan perilaku dokter dalam mengangani pasien. Akan tetapi, terdapat beberapa poin yang sering terlupakan ataupun tidak dilakukan oleh dokter, yaitu :a. Menyambut pasien dengan ramahb. Mempersilakan dudukc. Menjelaskan wewenangd. Memperkenalkan diriNamun, hal tersebut dapat terjadi karena terdapat faktor faktor yang menjadi penghambat terciptanya komunikasi efektif dan perilaku dokter sesuai dengan daftar tilik. Beberapa faktor penghambatnya antara lain :a. Waktu yang terbatasb. Kurangnya pengetahuan atau kurangnya pemahan dengan bioetikc. Kelelahan

4.2 SaranMenjadi seorang dokter merupakan suatu kewajiban untuk memberikan pelayanan sebaik- baiknya kepada masyarakat. Sebaiknya dokter harus meningkatkan kemampuan untuk menerapkan komunikasi efektif dan memperbaiki lagi perilaku dokter dengan pasien. Karena apabila seorang dokter telah berhasil menciptakan komunikasi efektif kepada pasien dan juga berlaku baik kepada pasien, pasien akan merasa nyaman dan senang berobat dan menjelaskan keluhan keluhan yang dialaminya.