Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
-
Upload
ignasius-dh-purba -
Category
Government & Nonprofit
-
view
132 -
download
7
Transcript of Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
LAPORAN IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN
KEMAMPUAN /KLASIFIKASI KELOMPOK TANI KEGIATAN PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN PETANI
DAN PELAKU AGRIBISNIS
DINAS PERTANIAN KOTA SEMARANG
TAHUN ANGGARAN 2015
DINAS PERTANIAN KOTA SEMARANG Jl. Kompak No. 2 - 3 Semarang
Telp. (024) 6705001. Fax. (024) 672033
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat ALLAH SWT atas segala nikmat, rahmat, dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Identifikasi dan Penilaian
Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015 ini.
Laporan ini kami susun sebagai bentuk pertanggungjawaban kami dalam
melaksanakan Subkegiatan Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi
Kelompok Tani, Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis,
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Tahun Anggaran 2015, dengan sumber dana
APBD Kota Semarang.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas kerja sama
dan bantuannya, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang
dan semoga laporan ini bisa memberikan manfaat. Amin.
Semarang, 30 Oktober 2015
Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya
selaku Ketua Tim,
ARI PATRIA WIJANARKO, SH.MM. Pembina
NIP. 19561002 199303 2 001
Mengetahui,
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang
Ir. W.P. RUSDIANA, MP. Pembina Utama Muda
NIP. 19590413 198303 2 004
i
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
DAFTAR FOTO ........................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................ 1
B. DASAR PELAKSANAAN ................................................................. 3
C. TUJUAN.............................................................................................. 4
D. KELUARAN ...................................................................................... 5
E. WAKTU PELAKSANAAN ............................................................... 5
F. PELAKSANA .................................................................................... 6
G. PEMBIAYAAN ................................................................................. 6
BAB II. PENINGKATAN KEMAMPUAN/KLASIFIKASI
KELOMPOK TANI ................................................................................. 7
BAB III HASIL KEGIATAN ............................................................................... 10
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 12
BAB V TINDAK LANJUT ................................................................................... 34
BAB VI PENUTUP ................................................................................................ 37
LAMPIRAN ............................................................................................................. 38
ii
DAFTAR FOTO
halaman
Foto 1. Rapat bersama PPL dan THL-TBPP untuk persiapan Identifikasi
Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015 .............. 39
Foto 2. Rapat bersama PPL dan THL-TBPP untuk persiapan Identifikasi
Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015 .............. 39
Foto 3. Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani
di Perkumpulan Kelompok Tani Kuncen Farm, Kelurahan Bubakan,
Kecamatan Mijen ....................................................................................... 40
Foto 4. Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani
di Kelompok Tani Rukun Makmur, Kelurahan Cepoko,
Kecamatan Gunungpati .............................................................................. 40
Foto 5. Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani
di Gapoktan Lestari, Kelurahan Polaman, Kecamatan Mijen .................... 41
Foto 6. Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani
di Perkumpulan Kelompok Tani Sumber Rejeki, Kelurahan Purwosari,
Kecamatan Mijen ....................................................................................... 41
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Meskipun peran sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan dalam memacu
pertumbuhan ekonomi nasional tidak sebesar sektor industri, namun peran sektor-sektor
ini lebih luas terutama dalam konteks mendistribusikan hasil-hasil pembangunan
utamanya kepada masyarakat miskin di wilayah pedesaan, sehingga sektor pertanian,
perikanan, dan kehutanan tetap dipandang strategis dalam pembangunan nasional,
dimana ketiga sektor tersebut memiliki peranan strategis sebagai penyedia pangan
nasional, penyediaan bahan baku industri, penyedia bioenergi, dan penyerapan tenaga
kerja. Sektor-sektor tersebut berdampak sangat positif pada penurunan tingkat
kemiskinan dan menjaga pelestarian lingkungan. Sejalan dengan hal tersebut,
Kementerian Pertanian Tahun 2005 – 2025 telah menetapkan tujuan akhir pembangunan
pertanian yaitu mewujudkan kesejahteraan masyarakat pertanian melalui sistem
pertanian industrial, berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat pertanian,
dengan sasaran jangka panjang pembangunan pertanian sebagai berikut :
1. Mewujudkan sistem pertanian industrial yang berdaya saing.
2. Memantapkan ketahanan pangan secara mandiri.
3. Menciptakan kesempatan kerja penuh bagi masyarakat pertanian.
4. Menghapus kemiskinan dari masyarakat pertanian dan meningkatkan pendapatan
petani sebesar US$ 2.500 per kapita per tahun.
Mengacu pada sasaran-sasaran tersebut, maka visi pembangunan pertanian tahun 2025
dirumuskan sebagai berikut :
Terwujudnya Sistem Pertanian Industrial yang Berdaya Saing, Berkeadilan, dan
Berkelanjutan, guna Menjamin Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat
Pertanian.
Pembangunan sektor pertanian di masa mendatang diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang lebih besar dalam rangka mengurangi kesenjangan sosial dan
memperluas kesempatan kerja dan mampu memanfaatkan segala peluang ekonomi di
dalam era globalisasi daan liberalisasi perdagangan dunia. Untuk mewujudkan harapan
tersebut, diperlukan sumber daya manusia pertanian yang berkualitas dan handal,
profesional, mandiri, berdedikasi tinggi, memiliki etos kerja, moral yangbaik,dan
berwawasan global, sehingga petani mampu mengembangkan usaha tani yang berdaya
saing tinggi dan berkelanjutan.
1
Pemberdayaan petani adalah suatu kondisi yang dapat menumbuhkan
kemandirian petani melalui pemberian kekuatan atau daya.Dengan memberi
kesempatan kepada masyarakat tani untuk secara bebas memilih berbagai alternatif dan
mengambil keputusan sesuai dengan tingkat kesadaran, kemampuan dan
keinginannya.Masyarakat tani juga diberi kesempatan untuk belajar dari keberhasilan
dan kegagalan dalam memberikan respon terhadap perubahan sehingga mampu
mengendalikan masa depannya.
Pemberdayaan petani sebagai upaya : (a) meningkatkan kemampuan, (b)
mendorong tumbuhnya kebersamaan, (c) kebebasan memilih dan memutuskan, (d)
membangkitkan kemandirian dan (e) mengurangi ketergantungan serta menciptakan
hubungan yang saling menguntungkan.
Karakteristis manusia yang berkualitas kepribadian mandiri adalah individu
yang memiliki sifat rajin, senang bekerja, sanggup bekerja keras, tekun , gigih,
berdisiplin, berani merebut kesempatan, jujur, mampu bersaing dan mampu pula
bekerjasama , dapat dipercaya dan mempercayai orang lain, mempunyai cita-cita dan
tahu apa yang harus diperbuat untuk mewujudkannya, terbuka pada kritik dan saran-
saran , tidak mudah putus asa.
Pemberdayaan petani dan keluarganya melalui penyelengaraan penyuluhan
pertanian tidak mungkin dilaksanakan dengan pendekatan individual , karena jumlah
dan sebaran petani sangat besar dan luas serta terbatasnya sumberdaya penyuluhan.
Dengan kondisi demikian, penyuluhan pertanian harus dilakukan melalui pendekatan
kelompok. Pendekatan ini akan mendorong petani membentuk kelembagaan tani yang
kuat agar dapat membangun sinergi antar petani, baik dalan proses belajar dan
kerjasama maupun sebagai unit produksi yang merupakan bagian dari usaha taninya.
Penumbuhan dan pembinaan kelompok tani yang dilaksanakan secara
berkesinambungan diarahkan pada upaya peningkatan kemampuan kelompok tani
dalam melaksanakan fungsinya sebagai kelas belajar, wahana kerjasama dan unit
produksi sehingga mampu mengembangkan usaha agribisnis dan menjadi organisasi
petani yang kuat dan mandiri. Salah satu upaya untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan kemajuan kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya adalah
melakukan identifikasi dan penilaian kemampuan/klasifikasi kelompok tani.
Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani merupakan
suatu upaya pendekatan kelompok dalam penyuluhan untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi penyelenggaraan penyuluhan, dimana pendekatan kelompok dimaksudkan
untuk mendorong penumbuhan kelembagaan petani (baik kelompok tani maupun
gabungan kelompok tani) dan penumbuhan kelembagaan tersebut diarahkan pada upaya
peningkatan kemampuan belajar, wahana kerja sama, dan unit produksi, sehingga
2
mampu mengembangkan usaha agribisnis dan mampu mengembangkan kelompok tani
menjadi organisasi yang kuat dan mandiri.
B. DASAR PELAKSANAAN
Adapun dasar pelaksanaan Kegiatan Identifikasi dan Penilaian
Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) juncto
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan, dan
Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5018);
3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013Tahun 2013
tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani;
4. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12/2008 Tahun 2008 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang;
5. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2014tentang Anggaran
pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2015 (Lembaran
Daerah Kota Semarang Tahun 2014 Nomor 11);
6. Peraturan Walikota Semarang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian Kota Semarang;
7. Peraturan Walikota Semarang Nomor 40 Tahun 2014tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2015 (Berita
Daerah Kota Semarang Tahun 2014 Nomor 40);
8. Keputusan Walikota Semarang Nomor 910/756/2014 Tahun 2014tentang
Penunjukan Pengguna Anggaran (PA) pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota
Semarang Tahun Anggaran 2015;
9. Keputusan Walikota Semarang Nomor 910/802/2014 Tahun 2014tentang
Penunjukan Kuasa pengguna Anggaran (KPA), Bendahara Penerimaan Pembantu,
dan Bendahara Pengeluaran Pembantu pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota
Semarang Tahun Anggaran 2015;
10. Keputusan Walikota Semarang Nomor 910/6/2015 Tahun 2015 tentang Pelimpahan
Kekuasaan kepada Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah (SKPKD) sebagai
Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD) Tahun Anggaran 2015;
3
11. Keputusan Walikota Semarang Nomor 910/9/2015 Tahun 2015 Penunjukan Kepala
SKPD selaku Pengguna Anggaran sebagai Pejabat yang diberi Wewenang
Mengesahkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2015;
12. Keputusan Walikota Semarang Nomor 910/11/2015 Tahun 2015 tentang
Penunjukan Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan di Lingkungan
Pemerintah Kota Semarang Tahun Anggaran 2015;
13. Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Nomor 910/043 Tahun 2015
tentang Penetapan Personil Pengelola Keuangan Dinas Pertanian Kota Semarang
Tahun Anggaran 2015;
14. Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani. Pusat Penyuluhan
Pertanian. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Kementerian
Pertanian. 2011.
C. TUJUAN
Tujuan diselenggarakannya Kegiatan Identifikasi dan Penilaian
Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tanidi Kota Semarang Tahun 2015adalah :
1. Menggali informasi tentang kondisi kemampuan masing-masing kelompok tani
sebagai dasar untuk penentuan kelas, dalam rangka pengembangan, penumbuhan,
dan pembinaan kelembagaan petani secara berkesinambungan.
2. Mengarahkan pengembangan, penumbuhan, dan pembinaan kelembagaan petani
tersebut ke arah upaya-upaya peningkatan kemampuan kelompok tani, sehingga
kelompok tani mampu menjalankan fungsinya sebagai kelas belajar, wahana
kerjasama, unit produksi, unit usaha agribisnis, dan organisasi yang kuat dan
mandiri.
D. KELUARAN
Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan Identifikasi dan Penilaian
Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya data jumlah kelompok tani di Kota Semarang.
2. Tersedianya acuan bagi petugas untuk mempersiapkan bahan penyusunan materi
dan metode penyuluhan pertanian, yang disesuaikan dengan klasifikasi kelompok
tani.
3. Diketahuinya tingkat kemampuan kelompok tani, sehingga dapat ditetapkan
klasifikasi kelompok tani.
4
4. Tersedianya bahan pertimbangan bagi penyelenggaraan penyuluhan untuk
merumuskan, menyusun, dan mengalokasikan program/kegiatan pembanguan sektor
pertanian.
5. Tersedianya bahan pertimbangan bagi pemangku kepentingan dalam peningkatan
jejaring kerjasama/kemitraan, dalam rangka penguatan dan pemberdayaan
kelembagaan petani.
6. Tersedianya bahan pertimbangan untuk menetapkan pemberian perhargaan kepada
kelompok tani yang berprestasi.
E. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani
Tahun 2015 dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2015 di lokasi-lokasi
kelompok tani dan di Dinas Pertanian Kota Semarang.
F. PELAKSANA
Pelaksana Kegiatan Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi
Kelompok Tani Tahun 2015 adalah Petugas Lapangan, Koordinator Jabatan
Fungsional, dan Seksi Kelembagaan Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Sumber
Daya dari Dinas Pertanian Kota Semarang.
5
BAB II
PENINGKATAN KEMAMPUAN/KLASIFIKASI
KELOMPOK TANI
Klasifikasi kemampuan kelompok tani merupakan pemeringkatan kemampuan
kelompok tani yang terbagi menjadi 4 (empat) kategori :
1. Kelas Pemula (0 – 250).
2. Kelas Lanjut (251 – 500).
3. Kelas Madya (501 – 750).
4. Kelas Utama (751 – 1.000).
Klasifikasi tersebut berdasarkan hasil penilaian menggunakan instrumen sesuai
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani Nomor
168/Per/SM.170/J/11/2011. Penilaian kemampuan kelompok tani dirumuskan dan
disusun melalui pendekatan aspek manajemen dan aspek kepemimpinan yaitu :
1. Kemampuan merencanakan, dengan nilai maksimal 200.
2. Kemampuan mengorganisasikan, dengan nilai maksimal 100.
3. Kemampuan melaksanakan, dengan nilai maksimal 400.
4. Kemampuan melakukan pengendalian dan pelaporan, dengan nilai maksimal 150.
5. Kemampuan mengembangkan kepemimpinan, dengan nilai maksimal 150.
Aspek-aspek manajemen dan kepemimpinan tersebut dijabarkan melalui
indikator-indikator sebagai berikut :
1. Kemampuan merencanakan, yang terdiri dari :
a. Kelas Belajar :
1) Merencanakan kebutuhan belajar.
2) Merencanakan pertemuan/musyawarah.
b. Wahana Kerjasama :
1) Merencanakan pemanfaatan sumber daya (pelaksanaan rekomendasi
teknologi).
2) Merencanakan kegiatan pelestarian lingkungan.
c. Unit Produksi :
1) Merencanakan definitif kelompok melalui Rencana Definitif Kebutuhan
Kelompok (RDKK) dan rencana kegiatan lainnya.
2) Merencanakan kegiatan usaha tani, berdasarkan analisis usaha, peningkatan
usaha kelompok, dan produk, sesuai permintaan pasar, pengolahan, dan
pemasaran hasil serta penyediaan jasa.
2. Kemampuan mengorganisasikan, yang terdiri dari :
6
a. Kelas Belajar :
1) Menumbuhkembangkan kedisiplinan kelompok.
2) Menumbuhkembangkan kemauan/motivasi belajar anggota.
b. Wahana Kerjasama, yaitu :
Mengembangkan aturan organisasi kelompok.
c. Unit Produksi, yaitu :
Mengorganisasikan pembagian tugas anggota dan pengurus kelompok tani.
3. Kemampuan melaksanakan, yang terdiri dari :
a. Kelas Belajar :
1) Melaksanakan proses pembelajaran secara kondusif.
2) Melaksanakan pertemuan dengan tertib.
b. Wahana Kerjasama :
1) Melaksanakan kerjasama penyediaan jasa pertanian;
2) Melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan;
3) Melaksanakan pembagian tugas;
4) Menerapkan kedisiplinan kelompok secara taat azas;
5) Melaksanakan dan mentaati kesepakatan anggota;
6) Melaksanakan dan mentaati peraturan/perundangan yang berlaku;
7) Melaksanakan pengadministrasian/pencatatan kegiatan kelompok.
c. Unit Produksi :
1) Melaksanakan pemanfaatan sumberdaya secara optimal;
2) Melaksanakan RDK dan RDKK;
3) Melaksanakan kegiatan usaha tani bersama;
4) Melaksanakan penerapan tekonologi;
5) Melaksanakan pemupukan dan penguatan modal usaha tani;
6) Melasanakan pengembangan fasilitas dan saran kerja;
7) Melaksanakan dan mempertahankan kesinambungan produktivitas.
4. Kemampuan melakukan pengendalian dan pelaporan, yang terdiri dari :
a. Mengevaluasi kegiatan perencanaan.
b. Mengevaluasi kinerja organisasi/kelembagaan.
c. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan kelompok tani.
d. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan.
5. Kemampuan mengembangkan kepemimpinan kelompok tani, yang terdiri dari :
a. Kelas Belajar :
1) Mengembangkan ketrampilan dan keahlian anggota dan pengurus
kelompok tani.
2) Mengembangkan kader-kader pemimpin.
7
3) Meningkatkan kemampuan anggota untuk melaksanakan hak dan
kewajiban.
b. Wahana Kerjasama :
1) Meningkatkan hubungan kerjasama dalam pengembangan organisasi.
2) Meningkatkan hubungan kerjasama dalam pengembangan usaha tani.
c. Unit Produksi :
1) Mengembangkan usaha kelompok.
2) Meningkatkan hubungan kerjasama dengan mitra usaha.
Dari hasil penilaian kemampuan dan penetapan klasifikasi kelompok tani pada
tahu 2015, jumlah kelompok tani di Kota Semarang adalah 363 kelompok tani dengan
beragam usaha yaitu peternakan, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan
kehutanan. Kelompok tani tersebut tersebar di 15 kecamatan yaitu Kecamatan
Gunungpati, Tembalang, Mijen, Ngaliyan, Banyumanik, Pedurungan, Genuk, Tugu,
Semarang Barat, Gajahmungkur, Semarang Selatan, Gayamsari, Semarang Tengah,
Semarang Utara, dan Candisari. Di bawah ini adalah hasil penilaian kemapuan
kelompok tani tahun 2015, yang selanjutnya dikelompokkan di dalam kelas-
kelas,yangdiperbandingkan dengan tahun 2014 :
8
BAB III
HASIL KEGIATAN
Dari hasil identifikasi, jumlah kelompok tani di Kota Semarang pada tahun 2015
adalah 363 kelompok, dengan berbagai jenis usaha yaitu tanaman pangan, hortikultura,
peternakan, perkebunan, kehutanan, dan pengolahan pangan, yang tersebar di 15
kecamatan yaitu Kecamatan Gunungpati, Tembalang, Mijen, Ngaliyan, Banyumanik,
Tugu, Pedurungan, Genuk, Gajahmungkur, Gayamsari, Semarang Tengah, Semarang
Barat, Semarang Utara, Semarang Selatan, dan Candisari. Di bawah ini ialah hasil
penilaian kemampuan kelompok tani pada tahun 2015, dikelompokkan ke dalam kelas-
kelas, yang diperbandingkan dengan hasil penilaian pada tahun 2014 :
Tabel 1.Klasifikasi Kelompok Tani Kota Semarang Tahun 2014 dan 2015.
No.
KECAMATAN
TAHUN 2014 TAHUN 2015 Kelas Pemula
Kelas Lanjut
Kelas Madya
Kelas Utama Jumlah
Kelas Pemula
Kelas Lanjut
Kelas Madya
Kelas Utama Jumlah
1. Gunungpati 69 16 - - 85 76 16 - - 92
2. Tembalang 21 27 3 - 51 19 28 5 - 52
3. Mijen 19 27 7 - 53 20 31 5 - 56
4. Ngaliyan 19 7 - - 26 22 8 - - 30
5. Banyumanik 16 13 - - 29 16 15 2 - 33
6. Pedurungan 12 3 - - 15 12 3 - - 15
7. Genuk 15 3 - - 18 16 3 - - 19
8. Tugu 12 12 1 - 25 12 15 - - 27
9. Smg Barat 5 1 - - 6 5 1 - - 6
10. Gajahmungkur 1 1 - - 2 1 1 - - 2
11. Smg Selatan 1 - - - 1 3 - - - 3
12. Gayamsari - 5 - - 5 - 6 - - 6
13. Smg Tengah 2 - - - 2 3 - - - 3
14. Smg Utara 6 1 - - 7 6 2 - - 8
15. Candisari 9 - - - 9 11 - - - 11
JUMLAH 207 116 11 - 334 222 129 12 - 363 Dari data tersebut di atas, maka terdapat kenaikan dan penurunan jumlah
maupun kelas kelompok yaitu :
1. Kenaikan jumlah kelompok tani : 29 (8,68 %).
2. Kenaikan jumlah kelas pemula : 15 (7,25 %).
3. Penurunan jumlah kelas lanjut : 13 (11,21 %).
4. Penurunan jumlah kelas madya : 1 (9,09 %).
9
BAB III
PEMBAHASAN
Dari hasil penilaian kemampuan dan penetapan klasifikasi kelompok tani,
terdapat kenaikan dan penurunan jumlah kelas tertentu, yang disebabkan oleh :
1. Terdapat perubahan aspek dan indikator penilaian, dimana aspek dan indikator
penilaian kemampuan kelompok tani tahun 2015 lebih terperinci, yang meliputi :
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan, dan
pengembangan kepemimpinan kelompok tani (Panca Kemampuan Kelompok
Tani/Pakem Poktan) dari fungsi-fungsi kelompok tani, sebagai kelas belajar,
wahana kerja sama, dan unit produksi.
2. Adanya penurunan aktivitas kelompok, di antaranya disebabkan oleh
a. Ketergantungan kelompok terhadap kegiatan/proyek dari pemerintah maupun
dari pihak lain (kemandirian kelompok masih kurang).
b. Keterbatasan kemampuan sumber daya petani, dimana secara uum petani
berusia lanjut dan berpendidikan rendah.
c. Partisipasi dan kekompakan anggota kelompok sebagian relatif rendah.
d. Pengelolaan kegiatan produktif anggota kelompok tani sebagian masih bersifat
individual.
Selama tahun 2015 terjadi dinamika kelompok tani yang diwujudkan dalam 3 (tiga) hal
yaitu :
1. Perubahan Nama Kelompok Tani
Perubahan nama kelompok tani terjadi setelah kelompok tani terdaftar sebagai
bahan hukum yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Kemenkumham) Republik Indonesia, melalui notaris yang telah ditunjuk.
Kelompok-kelompok tani yang mengalami perubahan nama dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
10
Tabel 2.Perubahan Nama Kelompok Tani.
No. KECAMATAN KELURAHAN NAMA LAMA NAMA BARU
1. Gunungpati Plalangan Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Lestari Lestari Plalangan
Mangunsari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Mekarsari II Mekarsari 02
Kandri Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Tani Muda Tani Muda Mandiri
Mandiri
Pakintelan Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Mitra Makmur I Mitra Makmur Sironjang
Pakintelan
Cepoko Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Vanda Subur Vanda Subur Mundingan
Cepoko
Cepoko Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Rukun Makmur Rukun Makmur Cepoko
Cepoko Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Sido Dadi Sido Dadi Jetis Trawas Cepoko
Gunungpati Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Gunungpati I Gunungpati 01
Gunungpati Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Gunungpati III Gunungpati 03
Gunungpati Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Subur Makmur Subur Makmur Gunungpati
Gunungpati Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Barokah Barokah Gunungpati
Sumurrejo Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Amrih Makmur Amrih Makmur Sumurrejo
2. Tembalang Rowosari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Karya Sejahtera Karya Sejahtera Kedungsari
11
Tabel 2.Perubahan Nama Kelompok Tani (lanjutan).
No. KECAMATAN KELURAHAN NAMA LAMA NAMA BARU
2. Tembalang Rowosari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Sukses Makmur Sukses Makmur Pengkol
Rowosari
Rowosari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Sukamaju Sukamaju Rowosari
3. Mijen Tambangan Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Ayem Tenang Ayem Tenang
Cangkiran Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Sumber Rejeki Sumber Rejeki Cangkiran
Ngadirgo Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Maju Makmur Maju Makmur Ngadirgo
Jatibarang Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Sido Mulyo Sido Mulyo Jatibarang
Purwosari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Mbangun Karso Mbangun Karso
Purwosari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Loh Jinawi Loh Jinawi Gilisari
Purwosari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Sumber Rejeki Sumber Rejeki Purwosari
Purwosari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Guyub Rukun Guyub Rukun Bentur
Bubakan Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Kuncen Farm Kuncen Farm
Karangmalang Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Ngudi Rahayu Ngudi Rahayu Kedon Dalem
4. Ngaliyan Podorejo Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Sido Makmur I Sido Makmur Pondok Podorejo
Wates Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Sumber Raharjo Sumber Raharjo
12
Tabel 2.Perubahan Nama Kelompok Tani (lanjutan).
No. KECAMATAN KELURAHAN NAMA LAMA NAMA BARU
5. Banyumanik Pudakpayung Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Tani Makmur Tani Makmur Siroto
Pudakpayung Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Lestari Makmur Lestari Makmur Pudakpayung
Pudakpayung Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Muteran Maju Muteran Maju Makmur
Makmur
Tinjomoyo Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Mbanjarsari Mbanjarsari Tinjomoyo
Gedawang Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Puspa Hati Puspa Hati Gedawang
Gedawang Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Bina Mandiri Bina Mandiri Gedawang
Jabungan Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Sidoro Sidoro Jabungan
Jabungan Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Sumber Rejeki Sumber Rejeki Jabungan
6. Pedurungan Pedurungan Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Lor Subur Makmur Subur Makmur Pedurungan Lor
7. Genuk Kudu Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Kudu Makmur Kudu Makmur Kudu
8. Tugu Mangkang Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Wetan Margo Utomo Margo Utomo
Mangkang Wetan
Mangkang Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Kulon Sido Makmur Sido Makmur
Mangkang Kulon
Mangunharjo Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani
Rejo Makmur Rejo Makmur Mangunharjo
13
2. Perubahan Jumlah Kelompok Tani
Perubahan jumlah kelompok tani terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu :
a. Penambahan Jumlah Kelompok Tani
1) Kecamatan Gunungpati
a) Kelurahan Mangunsari
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Sejahtera.
b) Kelurahan Kalisegoro
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Bringin Makmur.
c) Kelurahan Nongkosawit
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Mekar Sari.
d) Kelurahan Gunungpati
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 2 (dua) kelompok yaitu :
• Kelompok Tani Sunan Gunung Jati Ba’alawy Semarang.
• Kelompok Tani Tunas Pragolapati Makmur.
e) Kelurahan Cepoko
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 2 (dua) kelompok yaitu :
• Kelompok Tani Jaya Makmur.
• Kelompok Tani Tunas Muda.
f) Kelurahan Sadeng
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Sekeris.
2) Kecamatan Tembalang
Kelurahan Sendangmulyo
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 2 (dua) kelompok yaitu :
• Kelompok Tani Nalutuh Nagari.
• Kelompok Wanita Tani (KWT) Dadapan Makmur.
3) Kecamatan Mijen
a) Kelurahan Ngadirgo
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 5 (lima) kelompok yaitu:
• Kelompok Tani Mugi Waras.
• Kelompok Tani Dewi Sri.
• Kelompok Tani Sido Mulyo.
• Kelompok Tani Tani Makmur.
• KWT Sri Rahayu.
14
b) Kelurahan Bubakan
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Wanita Tani (KWT) Kuntum Mekar.
4) Kecamatan Ngaliyan
a) Kelurahan Tambakaji
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Perkumpulan Kelompok Tani (PKT) Bina Makmur.
b) Kelurahan Podorejo
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Wanita Tani (KWT) Al Hidayah Utama.
c) Kelurahan Wates
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Tuk Songo.
d) Kelurahan Kalipancur
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Rejeki. Pada tahun 2014 belum
terdaftar adanya KWT Sumber Rejeki.
5) Kecamatan Banyumanik
a) Kelurahan Ngesrep
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Bukit Sari
b) Kelurahan Pedalangan
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Sayuk Rukun.
c) Kelurahan Sumurboto
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Jamur Srondol. Pada tahun 2014 kelompok ini belum
tercatat dalam identifikasi dan klasifikasi kelompok tani.
d) Kelurahan Padangsari
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Mugi Makmur. Pada tahun 2014 kelompok ini belum
tercatat dalam identifikasi dan klasifikasi kelompok tani.
6) Kecamatan Genuk
Kelurahan Bangetayu Wetan
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 2 (dua) kelompok yaitu :
• Kelompok Tani Sedayu Indah.
• Kelompok Tani Sumber Barokah.
15
Pada tahun 2014 kedua kelompok ini belum tercatat dalam identifikasi
dan klasifikasi kelompok tani.
7) Kecamatan Tugu
Kelurahan Jrakah
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 2 (dua) kelompok yaitu :
• Kelompok Tani Prenjak.
• Kelompok Tani Subur Makmur 2.
8) Kecamatan Semarang Selatan
a) Kelurahan Randusari
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Wonosari Asri. Sebelumnya, pada tahun 2014, belum
ada kelompok tani di Kelurahan Randusari.
b) Kelurahan Pleburan
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Pleburan Indah. Sebelumnya, pada tahun 2014, belum
ada kelompok tani di Kelurahan Pleburan.
9) Kecamatan Gayamsari
Kelurahan Sambirejo
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Mugi Mulyo.
10) Kecamatan Semarang Tengah
Kelurahan Karang Kidul
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Apik. Pada tahun 2014 kelompok ini belum tercatat di
dalam identifikasi dan klasifikasi kelompok tani.
11) Kecamatan Semarang Utara
Kelurahan Tanjung Mas
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Perkumpulan Kelompok Peduli Lingkungan Camar. Pada tahun 2014
kelompok ini belum tercatat di dalam identifikasi dan klasifikasi
kelompok tani.
12) Kecamatan Candisari
a) Kelurahan Jatingaleh
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Melati.
16
b) Kelurahan Wonotingal
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Waras. Pada tahun 2014 kelompok ini belum tercatat di
dalam identifikasi dan klasifikasi kelompok tani.
b. Pengurangan Jumlah Kelompok Tani
1) Kecamatan Gunungpati
a) Kelurahan Pakintelan
Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Mitra Makmur III.
b) Kelurahan Pongangan
Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Budi Makmur.
c) Kelurahan Sekaran
Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Harapan.
2) Kecamatan Tembalang
Kelurahan Jangli
Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
tidak adanya Kelompok Tani Rejo Mulyo.
3) Kecamatan Mijen
a) Kelurahan Tambangan
Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Tani Langgeng.
b) Kelurahan Polaman
Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Barokah II. Bergabung dengan Kelompok Tani Barokah
I, menjadi Kelompok Tani Barokah.
c) Kelurahan Jatibarang
Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Tani Sido Dadi.
4) Kecamatan Genuk
Kelurahan Banjardowo
Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Wanita Tani (KWT) Tlogobiru Makmur.
17
c. Penambahan yang diikuti oleh Pengurangan Jumlah Kelompok Tani
1) Kecamatan Gunungpati
a) Kelurahan Sukorejo
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Suka Makmur, namun disertai pengurangan sebesar 1
(satu) kelompok yaitu Kelompok Tani Langgeng II.
b) Kelurahan Sumurrejo
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 4 (empat) kelompok yaitu :
• Perkumpulan Kelompok Tani (PKT) Amrih Makmur Sumurrejo.
• PKT Rukun Sentosa Karangsari.
• Kelompok Tani Subur Sejahtera.
• KWT Guyub Rukun.
namun disertai pengurangan 1 (satu) kelompok yaitu Kelompok Tani
Ngudi Lestari.
2) Kecamatan Mijen
Kelurahan Kedungpane
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri 52, namun disertai pengurangan
sebesar 1 (satu) kelompok yaitu Kelompok Tani Sido Makmur.
3) Kecamatan Banyumanik
Kelurahan Pudakpayung
Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu
Kelompok Tani Ngasem, namun disertai pengurangan sebesar 1 (satu)
kelompok yaitu Kelompok Tani Pucung Makmur.
3. Perubahan Status Kelas Kelompok Tani
Perubahan status kelas kelompok tani terbagi menjadi 5 (lima) yaitu :
a. Kenaikan Status dari Kelas Pemula ke Kelas Lanjut
1) Kecamatan Gunungpati
a) Kelurahan Plalangan
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Kelompok Wanita Tani
(KWT) Mulya Sejahtera, dari nilai 207 (Kelas Pemula) ke nilai 256
(Kelas Lanjut).
b) Kelurahan Cepoko
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Perkumpulan Kelompok
Tani (PKT) Sido Dadi Jetis Trawas Cepoko, dari nilai 223 (Kelas
Pemula) ke nilai 264 (Kelas Lanjut).
18
2) Kecamatan Tembalang
a) Kelurahan Rowosari
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Perkumpulan Kelompok
Tani (PKT) Suka Maju Rowosari, dari nilai 163 (Kelas Pemula) ke nilai
326 (Kelas Lanjut).
b) Kelurahan Meteseh
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada :
• Perkumpulan Kelompok Tani (PKT) Teseh Asri, dari nilai 250 (Kelas
Pemula) ke nilai 386 (Kelas Lanjut).
• Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Sari, dari nilai 233 (Kelas
Pemula) ke nilai (Kelas Pemula) ke nilai 396 (Kelas Lanjut).
c) Kelurahan Sendangguwo
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada :
• Kelompok Tani Sinar Harapan, dari nilai 243 (Kelas Pemula) ke
nilai 356 (Kelas Lanjut).
• Kelompok Tani Legoksari Makmur, dari nilai 250 (Kelas Pemula)
ke nilai 366 (Kelas Lanjut).
• Kelompok Tani Karanggawang Sejahtera, dari nilai 250 (Kelas
Pemula) ke nilai 362 (Kelas Lanjut).
3) Kecamatan Mijen
Kelurahan Purwosari
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada :
• Kelompok Tani Sido Makmur, dari nilai 191 (Kelas Pemula) ke nilai
288 (Kelas Lanjut).
• Kelompok Tani Subur Makmur, dari nilai 126 (Kelas Pemula) ke
nilai 257 (Kelas Lanjut).
• Perkumpulan Kelompok Tani (PKT) Sumber Rejeki, dari nilai 204
(Kelas Pemula) ke nilai 491 (Kelas Lanjut).
• Perkumpulan Kelompok Tani (PKT) Guyub Rukun Bentur, dari nilai
152 (Kelas Pemula) ke nilai 265 (Kelas Lanjut).
4) Kecamatan Ngaliyan
Kelurahan Bambankerep
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Kelompok Tani Tegal Sari,
dari nilai 244 (Kelas Pemula) ke nilai 323 (Kelas Lanjut).
5) Kecamatan Banyumanik
a) Kelurahan Srondol Wetan
19
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Kelompok Tani Mekar
Asri, dari nilai 200 (Kelas Pemula) ke nilai 285 (Kelas Lanjut).
b) Kelurahan Gedawang
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada :
• Kelompok Tani Kenanga Makmur, dari nilai 235 (Kelas Pemula)
ke nilai 253 (Kelas Lanjut).
• Perkumpulan Kelompok Tani (PKT) Bina Mandiri Gedawang, dari
nilai 244 (Kelas Pemula) ke nilai 286 (Kelas Lanjut).
c) Kelurahan Jabungan
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Perkumpulan Kelompok
Tani (PKT) Sidoro Jabungan, dari nilai 247 (Kelas Pemula) ke nilai 257
(Kelas Lanjut).
6) Kecamatan Tugu
Kelurahan Mangunharjo
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada :
• Kelompok Wanita Tani (KWT) Serba Guna, dari nilai 210 (Kelas
Pemula) ke nilai 305 (Kelas Lanjut).
• Kelompok Tani Kuncup Mekar, dari nilai (Kelas Pemula) ke nilai 286
(Kelas Lanjut).
b. Kenaikan Status dari Kelas Lanjut ke Kelas Madya
1) Kecamatan Tembalang
Kelurahan Tembalang
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Kelompok Tani Cinta
Bunga, dari nilai 455 (Kelas Lanjut) ke nilai 525 (Kelas Madya).
2) Kecamatan Banyumanik
Kelurahan Jabungan
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Kelompok Tani Margo
Utomo, dari nilai 439 (Kelas Lanjut) ke nilai 552 (Kelas Madya).
c. Kenaikan Status dari Kelas Pemula ke Kelas Madya
1) Kecamatan Mijen
Kelurahan Bubakan
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Perkumpulan Kelompok
Tani (PKT) Kuncen Farm, dari nilai 248 (Kelas Pemula) ke nilai 512
(Kelas Madya).
20
2) Kecamatan Banyumanik
Kelurahan Pudakpayung
Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Perkumpulan Kelompok
Tani (PKT) Muteran Maju Makmur, dari nilai 250 (Kelas Pemula) ke
nilai 657 (Kelas Madya).
d. Penurunan Status dari Kelas Lanjut ke Kelas Pemula
1) Kecamatan Gunungpati
a) Kelurahan Ngijo
Pada tahun 2015 terjadi penurunan status pada Kelompok Tani Mitra
Makmur IV, dari nilai 257 (Kelas Lanjut) ke nilai 232 (Kelas Pemula).
b) Kelurahan Plalangan
Pada tahun 2015 terjadi penurunan status pada Kelompok Tani Sidosari,
dari nilai 329 (Kelas Lanjut) ke nilai 152 (Kelas Pemula).
2) Kecamatan Tembalang
Kelurahan Bulusan
Pada tahun 2015 terjadi penurunan status pada :
• Kelompok Tani Sederhana, dari nilai 323 (Kelas Lanjut) ke nilai 90
(Kelas Pemula).
• Kelompok Tani Makmur, dari nilai 320 (Kelas Lanjut) ke nilai 229
(Kelas Pemula).
e. Penurunan Status dari Kelas Madya ke Kelas Lanjut
1) Kecamatan Mijen
a) Kelurahan Tambangan
Pada tahun 2015 terjadi penurunan status pada Kelompok Tani Sidorejo,
dari nilai 512 (Kelas Madya) ke nilai 370 (Kelas Lanjut).
b) Kelurahan Karangmalang
Pada tahun 2015 terjadi penurunan status pada Perkumpulan Kelompok
Tani (PKT) Ngudi Rahayu Kebon Dalem, dari nilai 607 (Kelas Madya)
ke nilai 480 (Kelas Lanjut).
2) Kecamatan Tugu
Kelurahan Mangunharjo
Pada tahun 2015 terjadi penurunan status pada Perkumpulan Kelompok
Tani (PKT) Rejo Makmur Mangunharjo, dari nilai 506 (Kelas Madya) ke
nilai 500 (Kelas Lanjut).
21
Penambahan jumlah, pengurangan jumlah, penambahan yang diikuti oleh pengurangan
jumlah, dan perubahan status kelas kelompok tani dapat dilihat pada tabel-tabel berikut
ini :
Tabel 3.Penambahan Jumlah Kelompok Tani.
No. Kecamatan/ Kelurahan
Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani yang
Tambah/Kurang Keterangan
2014 2015
1. Gunungpati 85 93
Mangunsari 9 10 KT Sejahtera tambah
Kalisegoro 2 3 KT Bringin Makmur tambah
Nongkosawit 7 8 KT Mekar Sari tambah
Gunungpati 6 8 KT Sunan Gunung Jati tambah
Ba’alawy Semarang
KT Pragolapati Makmur tambah
Cepoko 7 9 KT Jaya Makmur tambah
KT Tunas Muda tambah
Sadeng 3 4 KT Sekeris tambah
2. Mijen 53 56
Ngadirgo 3 8 KT Mugi Waras tambah
KT Dewi Sri tambah
KT Sido Mulyo tambah
KT Tani Makmur tambah
KWT Sri Rahayu tambah
Bubakan 3 4 KWT Kuntum Mekar tambah
22
Tabel 3.Penambahan Jumlah Kelompok Tani (lanjutan).
No. Kecamatan/ Kelurahan
Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani yang
Tambah/Kurang Keterangan
2014 2015
3. Tembalang 51 52
Sendangmulyo 4 6 KWT Dadapan Makmur tambah
KT Nalutuh Nagari tambah
4. Ngaliyan 26 30
Tambakaji 2 3 PKT Bina Makmur tambah
Podorejo 5 6 KWT Al Hidayah Utama tambah
Wates 8 9 KT Tuk Songo tambah
Kalipancur - 1 KWT Sumber Rejeki tambah
5. Banyumanik 29 33
Ngesrep 4 5 KT Bukit Sari tambah
Pedalangan - 1 KT Sayuk Rukun tambah
Sumurboto - 1 KT Jamur Srondol tambah
Padangsari - 1 KT Mugi Makmur tambah
6. Genuk 18 19
Bangetayu Wetan - 2 KT Sedayu Indah tambah
KT Sumber Barokah tambah
7. Tugu 25 27
Jrakah - 2 KT Prenjak tambah
KT Subur Makmur 2 tambah
8. Semarang Selatan 1 3
Randusari - 1 KT Wonosari Asri tambah
Pleburan - 1 KT Pleburan Indah tambah
9. Gayamsari 5 6
Sambirejo 1 2 KT Mugi Mulyo tambah
10. Semarang Tengah 2 3
Karang Kidul - 1 KT Apik tambah
23
Tabel 3.Penambahan Jumlah Kelompok Tani (lanjutan).
No. Kecamatan/ Kelurahan
Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani yang
Tambah/Kurang Keterangan
2014 2015
11. Semarang Utara 7 8
Tanjung Mas 1 2 Perkumpulan Kelompok tambah
Peduli Lingkungan Camar
12. Candisari 9 11
Jatingaleh 2 3 KT Melati tambah
Wonotingal - 1 KT Waras tambah
Tabel 4.Pengurangan Jumlah Kelompok Tani.
No. Kecamatan/ Kelurahan
Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani yang
Tambah/Kurang Keterangan
2014 2015
1. Gunungpati 85 93
Pakintelan 6 5 KT Mitra Makmur 3 kurang
Pongangan 4 3 KT Budi Makmur kurang
Sekaran 6 5 KWT Tunas Harapan kurang
2. Tembalang 51 52
Jangli 4 3 KT Rejo Mulyo kurang
3. Mijen 53 56
Tambangan 5 4 KT Langgeng kurang
Polaman 3 2 KT Barokah 2 kurang
Jatibarang 4 3 KT Sido Dadi kurang
4. Genuk 18 19
Banjardowo 4 3 KWT Tlogobiru Makmur kurang
24
Tabel 5.Penambahan yang diikuti oleh Pengurangan Jumlah Kelompok Tani.
No. Kecamatan/ Kelurahan
Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani yang
Tambah/Kurang Keterangan
2014 2015
1. Gunungpati 85 93
Sukorejo 4 4 KT Suka Makmur tambah
KT Langgeng 2 kurang
Sumurrejo 8 11 PKT Amrih Makmur tambah
Sumurrejo
PKT Rukun Sentosa tambah
Karangsari
KT Subur Sejahtera tambah
KWT Guyub Rukun tambah
KT Ngudi Lestari kurang
2. Mijen 53 56
Kedungpane 3 3 KWT Asri 52 tambah
KT Sido Makmur kurang
3. Banyumanik 29 33
Pudakpayung 12 12 KT Ngasem tambah
KT Pucung Makmur kurang
25
Tabel 6.Kenaikan Status dari Kelas Pemula ke Kelas Lanjut.
No. Kecamatan/ Kelurahan
Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani Keterangan
2014 2015
1. Gunungpati 85 93
Plalangan 8 8 KWT Mulya Sejahtera naik status
Cepoko 7 9 PKT Sido Dadi Jetis naik status
Trawas
2. Tembalang 51 52
Rowosari 12 12 PKT Suka Maju Rowosari naik status
Meteseh 9 9 PKT Teseh Asri naik status
KWT Tunas Sari naik status
Sendangguwo 5 5 KT Sinar Harapan naik status
KT Legoksari Makmur naik status
KT Karanggawang Sejahtera naik status
3. Mijen 53 56
Purwosari 7 7 KT Sido Makmur naik status
KT Subur Makmur naik status
PKT Sumber Rejeki naik status
PKT Guyub Rukun naik status
4. Ngaliyan 26 30
Bambankerep 2 2 KT Tegal Sari naik status
5. Banyumanik 29 33
Srondol Wetan 2 2 KT Mekar Asri naik status
Gedawang 4 4 KT Kenanga Makmur naik status
PKT Bina Mandiri Gedawang naik status
Jabungan 4 4 PKT Sidoro Jabungan naik status
6. Tugu 25 27
Mangunharjo 6 6 KWT Serba Guna naik status
KT Kuncup Mekar naik status
26
Tabel 7.Kenaikan Status dari Kelas Lanjut ke Kelas Madya.
No. Kecamatan/ Kelurahan
Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani Keterangan
2014 2015
1. Tembalang 51 52
Tembalang 3 3 KT Cinta Bunga naik status
2. Banyumanik 29 33
Jabungan 4 4 KT Margo Utomo naik status
Tabel 8.Kenaikan Status dari Kelas Pemula ke Kelas Madya.
No. Kecamatan/ Kelurahan
Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani Keterangan
2014 2015
1. Mijen 53 56
Bubakan 3 4 PKT Kuncen Farm naik status
2. Banyumanik 29 33
Pudakpayung 12 12 PKT Muteran Maju Makmur naik status
Tabel 9.Penurunan Status dari Kelas Lanjut ke Kelas Pemula.
No. Kecamatan/ Kelurahan
Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani Keterangan
2014 2015
1. Gunungpati 85 93
Ngijo 4 4 KT Mitra Makmur 4 turun status
Plalangan 8 8 KT Sidosari turun status
2. Tembalang 51 52
Bulusan 4 4 KT Sederhana turun status
KT Makmur turun status
27
Tabel 10.Penurunan Status dari Kelas Madya ke Kelas Lanjut.
No. Kecamatan/ Kelurahan
Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani Keterangan
2014 2015
1. Mijen 53 56
Tambangan 4 4 KT Mitra Makmur 4 turun status
Karangmalang 8 8 KT Sidosari turun status
2. Tugu 25 27
Mangunharjo 4 4 PKT Rejo Makmur turun status
Mangunharjo
Keterangan :
KT : Kelompok Tani
KWT : Kelompok Wanita Tani
PKT : Perkumpulan Kelompok Tani
28
BAB IV
TINDAK LANJUT
Peningkatan atau penurunan kemampuan dan kelas kelompok tani merupakan
suatu indikator yang sangat menentukan tingkat kemampuan kelompok tani, dimana
Petugas Pertanian, baik PPL maupun THL-TBPP, dapat melihat secara langsung hasil
dari pendekatan kelompok yang telah dilaksanakan selama tahun 2015, apakah hasil
pendekatan tersebut sudah meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan
penyuluhan atau belum. Di samping terjadi peningkatan atau penurunan kelompok tani,
pendekatan kelompok ini mendorong penumbuhan kapasitas kelembagaan kelompok
tani dan gabungan kelompok tani. Hendaknya Petugas Pertanian, baik PPL maupun
THL-TBPP, memperhatikan kondisi-kondisi sumberdaya alam, sosial-ekonomi, dan
keserasian hubungan antarpetani dalam upaya meningkatkan kemampuan kelompok
tani, serta mampu menanamkan pemikiran positif bagi tiap-tiap anggota kelompok
bahwa segala usaha tani yang telah dilaksanakan benar-benar dapat membuahkan hasil
yang manfaatnya dapat dinikmati oleh masing-masing anggota.
Identifikasi dan Klasifikasi Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani merupakan
suatu hal yang tidak terlepas dari pengembangan kelompok tani, yang diarahkan pada :
1. Peningkatan kemampuan anggota dalam pengembangan agribisnis
Dalam hal ini, beberapa upaya yang dapat dilakukan Petugas Pertanian adalah :
a. Menciptakan iklim usaha pertanian yang kondusif, sehingga setiap anggota
kelompok tani dapat menumbuhkembangkan usaha tani secara partisipatif.
b. Menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa anggota kelompok tani,
sehingga setiap peluang usaha, informasi, dan akses permodalan yang tersedia
dapat benar-benar dimanfaatkan oleh anggota.
c. Membantu memperlancar proses identifikasi kebutuhan tani, dimana anggota
kelompok tani nantinya mampu menyusun rencana dan memecahkan
permasalahan yang dihadapi secara mandiri.
d. Mengembangkan kemampuan anggota kelompok tani agar masing-masing
anggota mampu :
1) Menganalisis potensi wilaya dan sumberdaya yang dimiliki untuk
mengembangkan komoditas usaha taninya secara optimal.
2) Menciptakan dan memanfaatkan teknologi yang spesifik lokasi.
3) Mengelola usaha tani secara komersial, berkelanjutan, dan akrab
lingkungan.
29
2. Peningkatan kemampuan anggota dalam menjalankan fungsinya
Dalam hal ini, beberapa upaya yang dilakukan oleh Petugas Pertanian adalah :
a. Meningkatkan kemampuan masing-masing anggota dalam menciptakan
kelompok tani menjadi kelas belajar, wahana kerjasama, unit produksi.
b. Mengembangkan usaha agribisnis melalui kelompok tani secara profesional dan
mandiri.
Penilaian kemampuan kelompok tani seyogyanya senantiasa dilaksanakan
dengan pendekatan aspek manajemen dan aspek kepemimpinan, yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, pelaporan, dan
pengembangan kepemimpinan kelompok tani. Penilaian yang dilaksanakan terhadap
masing-masing kelompok tani diupayakan semaksimal mungkin bersifat valid
(penilaian sesuai dengan pelaksanaan fungsi kelompok), objektif (penilaian bersifat
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan), keterandalan (hasil penilaian tetap sama,
baik dinilai oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun), relevan (penilaian terkait dengan
fungsi kelompok tani), dan efisien (penilaian dilaksanakan secara tertib dan teratur serta
sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan). Penilaian kemampuan dan kelas
kelompok tani bermuara pada pengembangan kelompok tani secara makro. Hal-hal
yang sangat perlu diperhatikan oleh Petugas Pertanian, baik PPL maupun THL-TBPP,
dalam pengembangan kelompok tani ini adalah :
1. Keteraturan dan ketertiban pertemuan/rapat anggota dan rapat pengurus kelompok.
Hendaknya dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan.
2. Ketertiban administrasi kelompok dan konsistensi rencana kerja kelompok.
3. Keserasian hubungan antar anggota kelompok, dimana terdapat jalinan kerja sama
yang berkesinambungan.
4. Kontinuitas kegiatan produksi dari kelompok tani, yang didorong oleh kebutuhan
setiap anggota untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan untuk meningkatkan
pendapatan anggota.
5. Kemampuan anggota kelompok tani dalam mempertahankan seluruh kegiatan
budidaya pertanian, kegiatan distribusi, dan kegiatan pemasaran produk
pertaniannya.
6. Sosialisasi yang lebih intensif kepada kaum muda di pedesaan di kelurahan-
kelurahan potensial pertanian, untuk menanamkan motivasi yang lebih besar dalam
mengembangkan usaha tani.
30
BAB V
P E N U T U P
Untuk lebih menunjang kinerja Petugas Pertanian dalam mengembangkan
kemampuan kelompok tani, Dinas Pertanian Kota Semarang selaku instansi terkait yang
langsung mengkoordinasi seluruh kegiatan di sektor pertanian Kota Semarang, sangat
perlu memberikan sosialisai yang lebih intensif kepada para penyuluh, baik Penyuluh
PNS, THL-TBPP, maupun penyuluh swadaya, sehingga kemampuan penyuluhan
pertanian semakin meningkat. Pelatihan-pelatihan yang bermanfaat bagi peningkatan
kemampuan penyuluhan pertanian juga terus dilanjutkan dan ditambah jumlah
pelatihannya setiap tahun. Dan satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah peningkatan
jumlah petugas penyuluh pertanian, sebagai ujung tombak penyuluhan pertanian di Kota
Semarang.
--- 000 ---
31
L A M P I R A N
32
Foto 1. Rapat bersama PPL dan THL-TBPP untuk Identifikasi dan
Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015.
Foto 2. Rapat bersama PPL dan THL-TBPP untuk Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015.
33
Foto 3. Rapat bersama PPL dan THL-TBPP untuk Identifikasi dan
Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015.
Foto 4. Rapat bersama PPL dan THL-TBPP untuk Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015.
34