LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI KECAMATAN TARIK...
-
Upload
suningterusberkarya -
Category
Education
-
view
141 -
download
10
Transcript of LAPORAN IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI KECAMATAN TARIK...
LAPORAN PROGRAM
PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER DI DESA KLANTINGSARI K E C A M A T A N T A R I K KABUPATEN SIDOARJO
O L E H :
T I M PPM
F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2016
HAL A MAN PENGESAHAN
Judul IbM: IbM PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS CLUSTER
DI DESA KLANTINGSARI K E C A M A T A N T A R I K KABUPATEN SIDOARJO
1. Mitra Program IbM Desa Klantingsari 2. Ketua Tim Pelaksana
a. Nama A . A Sagung Alit Widyastuty, ST.,MT
b. NIDN 0713087601 c. Jabatan /Golongan Asisten Ahli / I I I - B d. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan e. Perguruan Tinggi Universitas PGRI Adi Buana
Surabaya f. Bidang keahlian Perencanaan Wilayah dan Kota g. Alamat kantor/ Telp/Fax/ I Dukuh Menanggal X I I
e-mail Surabaya/Telp. 0318281181 h. Alamat Rumah/Telp/Fax/
e-mail J l . Sunan Giri I No. 6 Sidoarjo [email protected]
3. Anggota Tim Pengusul a. Jumlah anggota 14 orang b. Nama Koordinator Jelita Citrawati J , ST., MT.
FTSP/bidang keahlian Perencanaan Wilayah dan Kota 4. Lokasi Kegiatan Mitra
a. Wilayah Mitra (Desa / Kecamatan) •
Desa Klantingsari Kecamatan Tank
b. Kabupaten Sidoarjo c. Propinsi Jawa Timur d. Jarak PT ke lokasi mitra ± 3 0 km
(km) 5. Luaran yang dihasilkan Pemetaan Potensi Produk
Unggulan di Desa Klantingsari Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo
6. Jangka waktu pelaksanaan 1 bulan 7. Sumber Biaya Biaya Kegiatan Pengabdian Pada
Masyarakat berasal dari Dana Universitas P G R I Adi Buana Surabaya
8. Biaya Total Rp. 4.000.000
2
Mengetahui Kepala LPPM
4?
Sukarjati IKes. •89032002
3
BAB I
PENDAHULUAN
A . Analisis Situasi
Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa
Timur Indonesia. Secara geografis terletak pada koordinat 112° 5' - 112° 9' Bujur
Timur dan antara 7° 3'- 7° 5' Lintang Selatan. Kabupaten Sidoarjo berbatasan
dengan Kota Surabaya dan di Sebelah Utara, Selat Madura di sebelah Timur,
Kabupaten Pasuruan di sebelah Selatan, serta Kabupaten Mojokerto di sebelah
Barat. Kabupaten Sidoarjo dikenal sebagai salah satu penyangga ibukota Propinsi
Jawa Timur yang daerahnya mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Keberhasilan ini dicapai karena berbagai potensi yang ada di wilayahnya seperti
industri, perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan menengah yang dapat
dikemas dengan baik dan terarah.
Wilayah Kabupaten Sidoarjo berada diketinggian antara 0 s/d 25 meter
dengan pembagian wilayahnya sebagai berikut : ketinggian 0 - 3 meter berada
dibagian Timur merupakan daerah tambak dan pantai (29,99%) hampir
keseluruhan berair asin; ketinggian 3 - 1 0 meter berada di daerah bagian tengah
sekitar jalan protokol (40,81%) berair tawar merupakan daerah pemukiman,
perdagangan dan pemerintah; ketinggian 1 0 - 2 5 berada di daerah barat
merupakan daerah pertanian ( 29.20%). Struktur tanah sebagian besar wilayah
kabupaten Sidoarjo adalah Alluvial Hidromart dengan luas 29.346,95 Ha,
sedangkan daerah lainnya struktur tanahnya adalah Alluvial kelabu seluas
6.236,37 Ha, Assosiasi Alluvial dan Alluvial Coklat seluas 4.970,23 Ha dan
Gromosal Kelabu Tua seluas 870,70 Ha.
Kabupaten Sidoarjo termasuk dalam Pembentukan Satuan Wilayah
Pembangunan (SWP) dikenal dengan kawasan Gerbangkertosusilo. Perikanan,
industri dan jasa merupakan sektor perekonomian utama Sidoarjo. Selat Madura
di sebelah Timur merupakan daerah penghasil perikanan, diantaranya ikan, udang,
dan kepiting. Logo Kabupaten menunjukkan bahwa Udang dan Bandeng
merupakan komoditi perikanan yang utama kota ini. Sidoarjo dikenal pula dengan
7
: - _-_in Kota Petis". Oleh-oleh makanan khas Sidoarjo adalah Bandeng Asap dan
. -_ : -k Udang. Sektor industri di Sidoarjo berkembang cukup pesat karena
.es: yang berdekatan dengan pusat bisnis kawasan Indonesia Timur Surabaya,
dengan Pelabuhan Laut Tanjung Perak maupun Bandar Udara Juanda,
—•emiliki sumber daya manusia yang produktif serta kondisi sosial politik dan
veamanan yang relatif stabil menarik minat investor untuk menanamkan
- : ialnya di Sidoarjo. Sektor industri kecil juga berkembang cukup baik,
.liantaranya sentra industri kerajinan tas dan koper di Tanggulangin, sentra
•dustri sandal dan sepatu di Wedoro-Waru dan Tebel-Tulangan, sentra industri
«:erupuk di Tlasih-Tulangan.
PETA PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
Gambar 1.1 Peta Lokasi kabupaten Sidoarjo
8
Kabupaten Sidoarjo merupakan sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Timur
Indonesia terbagi atas 18 Kecamatan dan 353 Desa. Kecamatan Tarik bagian dari
kecamatan di Kabupaten Sidoarjo Propinsi Jawa Timur, lokasi wilayahnya
terletak di sisi paling selatan sisi barat Sidoarjo.
Kecamatan Tarik terletak di sebelah selatan ujung barat Kabupaten
Sidoarjo dan berjarak 26 km dari pusat Kota Sidoarjo. Berdasarkan letak
geografis, Kecamatan Tarik terletak pada 7° 26' 50.47" Lintang Selatan, 112° 29'
11.03" Bujur Timur. Wilayah Kecamatan Tarik ini memiliki luas 40,41 Ha
dengan batas administrasi sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan
Kecamatan Balongbendo, Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Prambon,
sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto. Secara umum, Kecamatan Tarik terdiri
dari 20 desa/kelurahan. Lokasi Program Pengabdian pada Masyarakat akan
dilaksanakan di Desa Klantingsari yang merupakan salah satu Desa yang ada di
Kecamatan Tarik.
Desa Klantingsari ditentukan dengan pertimbangan bahwa kawasan
tersebut memiliki 90 % mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Desa
Klantingsari terdiri dari 4 Dusun yaitu Wonosari, Dusun Klantingsari, Dusun
Bokongduwur dan Dusun Bokongnisor. Desa Klantingsari mempunyai luas
wilayah ± 416,19 Ha dengan jumlah penduduk 3958 jiwa, namun kegiatan
pengabdian masyarakat Dosen Program Studi P W K berada di Dusun Wonosari.
Berdasarkan Sub Satuan Wilayah Perencanaan (SSWP) Kecamatan Tarik
memiliki fungsi utama sebagai zona industri. Salah satu produk unggulan dari
industri di Kecamatan Tarik adalah "snack" atau bisa disebut sebagai makanan
ringan. Lokasi ini terletak di dusun Wonosari Kecamatan Tarik Kabupaten
Sidoarjo (Gambar 2. Peta dusun Wonosari). Berbagai jenis makanan ringan yang
ada di dusun Wonosari, salah satunya yang menjadi produk unggulan adalah
"kacang sembunyi" (Hasil Survei, 2016).
Proses kegiatan masyarakat dibedakan menjadi beberapa poin yaitu (1)
bahan baku dalam mengelola produk unggulan tersebut berasal dari daerah lokal,
artinya produsen mendapatkan bahan-bahan dalam mengelola "kacang sembunyi"
berasal dari pasar di sekitar rumahnya (2) sentra produksi pada produk unggulan
9
terletak di Dusun Wonosari (3) Sistem pemasaran, pada produk unggulan ini
dibagi menjadi dua. Pertama lembaga pemerintahan (seperti koperasi dan P K K )
serta lembaga swasta (masyarakat lokal) (Gambar 1.3).
Gambar 1.2 Peta Desa Klantingsari
Gambar 13 Proses Produksi Kacang Sembunyi
10
Adanya potensi unggulan pada dusun wonosari desa Klantingsari ini
memicu pembangunan wilayah yang berkelanjutan melalui konsep Pembangunan
Ekonomi Lokal (Local Economic Development), tentunya jika segala aspek mulai
dari PEMDES (Pemerintah Desa), masyarakat maupun kelembagaanya saling
bersinergi untuk mengembangkan potensi desa. Namun saat ini yang menjadi
permasalahan dari dusun Wonosari yaitu belum adanya pemetaan produk
unggulan di wilayah tersebut. Pihak pengepul skala desa Klanting hanya
mengumpulkan hasil produk dari masing-masing industri rum ah tangga (home
industry)ymg kemudian dijual di beberapa agen mulai dari skala kabupaten
maupun skala provinsi. Oleh karena itu dibutuhkan pengelompokkan mulai dari
tempat produksi sampai pada tahap pemasaran dimana biasanya dikenal sebagai
klaster (cluster). Hal ini selaras dengan pendapat Bappenas (2014) bahwa klaster
memiliki dua elemen yaitu (1) perusahaan dalam klaster harus saling
berhubungan, dan (2) berlokasi di suatu tempat yang saling berdekatan, yang
mudah dikenali sebagai suatu kawasan industri. Namun saat kegiatan industri di
dusun Wonosari masih belum banyak masyarakat luar yang mengetahui. Oleh
karena itu dibutuhkan pemetaan produk unggulan di dusun wonosari desa
Klantingsari. Teknik informasi yang dilakukan agar masyarakat mengetahui akan
keberadaan potensi unggulan di dusun wonosari melalui pembuatan paflet dan
baliho.
B. Permasalahan.
Dengan melihat latar belakang yang ada di atas maka yang menjadi
permasalahan di desa Klantingsari kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo adalah :
1. Belum adanya pemetaan potensi unggulan karena di desa Klantingsari,
alternatifnya yaitu membuat peta, sehingga peta dapat dijadikan sebagai
informasi bagi masyarakat sekitar ataupun masyarakat dari luar daerah;
2. Belum adanya pengelompokan industri-industri skala kecil maupun
menengah di desa Klanting Sari.
C. Justiflkasi Prioritas Penanganan
Justifikasi bersama mitra dalam menentukan permasalahan prioritas yang
harus ditangani adalah sebagai berikut:
1. Belum tersedianya sarana penunjang peta potensi unggulan desa.
11
2. Rendahnya kesadaran masyarakat perlunya pemetaan kawasan potensi
unggulan ditentukan dengan kajian potensi sumber daya alam.
D. Solusi yang ditawarkan
Mengacu pada justifikasi prioritas bersama mitra, maka solusi utama yang
akan diterapkan adalah:
1. Sarana penunjang berupa peta potensi unggulan desa.
2. Pemetaan desa dengan software pemetaan Sistem Informasi Geografis
berupa peta potensi unggulan berbasis cluster.
3. Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat tentang Pemetaan Potensi Unggulan
berbasis Cluster
Selain itu, paparan teknologi penerapan IbM adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan peta petuniuk lokasi industri Desa Klanting Sari
Peta adalah suatu penyajian grafis dari seluruh atau sebagian muka bumi
pada suatu skala peta dan sistem proyeksi peta tertentu. Peta menyajikan
unsur-unsur di muka bumidengan cara memilih, menseleksi atau
mengeneralisasi sesuai dengan maksud dan tujuan dari pembuatan peta
tersebut. Peta dibuat dengan sejumlah data dan informasi diharapkan
penyajiannya dapat digunakan dengan baik oleh pengguna peta (Hadwi
dan Akhmad, 2012). Pembuatan peta nama jalan dan nama industri
tersebut bertujuan untuk memudahkan masyarakat Desa Klantingsari
dalam memberikan informasi industri serta untuk mempermudah
penduduk luar dalam mencari informasi tempat yang mereka tuju.
Informasi suatu desa dapat menarik pendatang atau konsumen untuk
berkunjung, karena dengan keunikan dan keindahan yang berbeda dapat
menjadi salah satu alasan mengapa para pendatang atau konsumen
berkunjung ke suatu desa, salah satu ornamen yang terdapat dijalan yang
sangat membantu semua orang agar tidak tersesat adalah Peta Potensi
Unggulan Berbasis CLuster, yang memiliki peran informasi dalam sebuah
perjalanan, kunjungan dan sebuah wisata disebuah desa.
Sasaran kegiatan pembuatan peta nama jalan dan nama industri desa ini
- adalah lingkungan Dusun Wonosari Desa Klantingsari.
12
Hasil kegiatan tersebut diantaranya adalah media informasi dengan
lengkapnya peta nama jalan dan nama industri desa.
Gambar 1.4 Peta Nama Jalan Dan Nama Industri
Kegiatan pembuatan peta tersebut meliputi:
1. Survei lapangan;
2. Konsultasi dan musyawarah dengan Perangkat Desa;
3. Pembuatan Peta digital
4. Pembelian material seperti kaca, kayu, paku dan lain-lain;
5. Pemasangan;
6. Dokumentasi.
Pembuatan Peta
Adapun langkah pembuatan Peta adalah :
a) Kayu, ukuran 3x3, 4x4, 2x4, atau lebih bear dari itu disesuaikan
dengan kebutuhan, sedangkan ketebalan biasanya 0,7 s/d 0,10 cm.
b) Penjelasan frame, bisa dengan las stik atau akan sangat baik j ika
menggunakan las jenis tig, kalaupun menggunakan tehnik stik
maka sebaiknya gunakan kawat sebagai filler artinya pada saat
ngelas lebih dulu sentuhkan pada filletuk menghindari bolong,
13
tetapi apabila memakai material dengan ketebalan 10 cm dapat
langsung tanpa filler dengan catatan jarak sambungan harus rapat.
Setelah itu lakukan proses pengecatan dasar (primer).
c) Proses penempelan lakban kertas dapat menggunakan ukuran 2
inchi agar lebih mempercepat proses;
d) Frame seiesai di lapisi lakban dan siap untuk di tempelkan kaca dan
peta yang di print;
e) Kondisi pada saat seiesai proses finishing;
f) Proses Pengecatan, cat tidak harus cat mobil menggunakan jenis
yang lebih murah dengan tinner sudah cukup sebab nantinya pun
akan dilakukan proses clear pewarnaan pada logo bisa dilakukan
dengan proses spon yaitu menggunakan kain yang di celup ke cat.
2. Pemetaan potensi unggulan berbasis cluster dengan software pemetaan
Sistem Informasi Geografis.
Sesuai dengan program kegiatan pemberdayaan masyarakat desa Klanting
Sari, telah bekerjasama dengan tim Fakultas Teknik Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya untuk melaksanakan kegiatan pemetaan produk unggulan
di desa Klanting Sari. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah
database produk unggulan, yang mana peta tematik ini menjadi acuan
dalam pengembangan desa (rural based development), yang dapat
memberikan manfaat bagi penirtgkatan ekonomi masyarakat (Gambar 1.5)
Gambar 1. 5 Ilustrasi Pemetaan Potensi Unggulan
14
Diharapkan adanya pemataan potensi unggulan ini dapat menumbuhkan
kesinergian dalam dalam mengembangkan potensinya mulai
pemerintah,masyarakat maupun swasta. Selain itu, fungsi dari pemetaan
ini yaitu dapat memperkenalkan kepada masyarakat khususnya dari luar
kota tentang keberadaan potensi desa ini ; Universitas PGRI Adi Buana
Surabaya sebagai pendamping sekaligus fasilitator yang membantu
masyarakat dalam merencanakan pengelolaan potensi desa.
Pelaksanaan kegiatan pemetaan potensi desa berbasis cluster dibagi
dalam 2 tahap kegiatan yakni:
a. Tahap persiapan yang meliputi:
1) Sosialisasi rencana pembuatan data desa;
2) Sosialisasi rencana pembuatan peta desa;
3) Menyusun rencana kegiatan;
4) Koordinasi dengan lembaga desa;
5) Koordinasi dengan lembaga universitas;
6) Koordinasi dengan desa - desa tetangga;
7) Penyiapan peralatan dan bahan.
b. Tahap pelaksanaan yang meliputi:
1) Rapat koordinasi;
2) Pengambilan data demografi desa;
3) Pengambilan data ruang dan potensi fisik dan non fisik desa; .
4) Pengolahan dan pencetakan data yang dihasilkan;
5) Laporan hasil pemetaan potensi desa kepada kepala desa
Klanting Sari.
Output yang dihasilkan dari pemetaan potensi unggulan di desa
Klantingsari yaitu :
1) Data demografi desa : berisikan data - data demografi desa
Klanting Sari;
2) Peta desa : berisikan info tentang potensi fisik dan non fisik
desa.
15
E . Partisipasi Mitra dan warga
Kecamatan Tarik membantu dalam menunjang perkembangan industri di desa
dan sosialisasi program kegiatan pemetaan potensi produk unggulan.
F . Target Luaran
Luaran yang dihasilkan dari penerapan IbM Pemetaan Potensi Unggulan
berbasis cluster di Desa Klanting Sari kecamatan Tarik kabupaten Sidoarjo yaitu :
1. Pemetaan potensi unggulan
2. Peta A3 dan AO
G. Mekanisme Pelaksanaan Program
Deskripsi pelaksanaan program PPM ini dilaksanakan seperti pada tabel 1
berikut:
Tabel 1.1 Deskripsi Operasional Kerja Pelaksanaan PPM
NO Sub Tema Koordinator Pelaksana
1 Pemetaan potensi unggulan Jelita Citrawati Jihan, S.T, M.T.
2 Pembuatan Frame Peta Siti Nuurlaily, S.T, M.T.
H. Keterkaitan
Kegiatan ini mengintegrasikan beberapa komponen, antara Perguruan Tinggi
dalam hal ini Universitas P G R I Adi Buana Surabaya, warga masyarakat dan
instansi pemerintah yaitu BAPPEDA, Dinas Perindustrian dan Perdagangan,
Dinas Koperasi dan U M K M
Adapun manfaat yang diperoleh bagi instansi yang terkait dalam kegiatan ini
adalah
1. Bagi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Dengan adanya penerapan I P T E K S , khususnya penanganan masalah
pengelolaan lingkungan kawasan pesisir bagi warga masyarakat di wilayah
tersebut, maka Universitas PGRI Adi Buana Surabaya sebagai instansi
perguruan tinggi dapat melaksanakan tri darma perguruan tinggi yang ke
tiga yaitu pengabdian pada masyarakat.
16
2. Bagi Masyarakat
Melalui kegiatan ini masyarakat memperoleh masukan pengetahuan pola
keruangan desa dan zonasi desa agroindustri serta kesadaran untuk
mengembangkan potensi desa.
3. Bagi Instansi Pemerintah
Dengan adanya pemecahan masalah pemetaan potensi produk unggulan,
instansi pemerintah Dinas Perdagangan, Koperasi, dan U M K M terbantu
tugasnya dalam rangka melakukan identifikasi produk unggulan di Desa
Klanting Sari Kecamatan Tarik kabupaten Sidoarjo.
I . Lembaga Mitra
Mitra dalam pelaksanaan kegiatan PPM ini adalah :
a. Pengusaha makanan ringan;
b. Pengusaha bar an g bekas;
c. Karang taruna desa Klanting Sari
J . Jadwal Pelaksanaan
Program Pengabdian ini dilaksanakan selama 1 (satu) bulan di Desa
Klanting Sari Tarik Sidoarjo. Pelaksanaan Kegiatan Program Pegabdian
pada Masyarakat di mulai pada februari sampai dengan bulan maret 2016.
Untuk jadwal pelaksanaannya diuraikan pada tabel 1.2 di bawah ini.
Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan Program Pengabdian pada Masyarakat di Desa Klantingsari Tarik - Sidoarjo.
No Kegiatan Tanggal
1 Survei Lokasi 09 Februari 2016
2 Persiapan sarana dan prasarana 15 -20 Februari 2016
3 Penyuluhan dan pelatihan 2 2 - 2 9 Februari 2016
4 Evaluasi Proses 0 1 - 0 5 Maret 2016
5 Laporan Hasil Kegiatan 0 7 - 1 1 Maret 2016
K . Tim Pelaksana (sesuai S K )
Tim pelaksana yang akan melaksanakan Pengabdian Masyarakat di Desa
Klanting Sari Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo adalah Dosen - Dosen di
17
lingkungan Fakultas Teknik Universitas PGRI Adi Buana Surabaya seperti tertera
pada tabel 1.3 berikut ini.
Tabel 1.3 Struktur organisasi Pelaksanaan PPM di desa Klanting Sari Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo.
N a m a Lembaga Kapasitas tugas
Drs.H. Sugito, ST.,MT. FT-Univ.PGRI Adi Buana Surabaya Penanggung Jawab
A. A. Sagung Alit W., ST., MT. FT-Univ.PGRI Adi Buana Surabaya Ketua
Drs. Rusdiyantoro, ST., MT. FT-Univ.PGRI Adi Buana Surabaya Bendahara
Linda Dwi Rochmadiani, ST., MT. FT-Univ.PGRI Adi Buana Surabaya Sekretaris 1
-am Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
Dr. Suning, SE., MT. FT-Univ.PGRI Adi Buana Surabaya
Koordinator Pengembang Tema Perencanaan Wilayah dan Kota
Jelita Citrawati J , ST., MT. FT-Univ.PGRI Adi Buana Koordinator Pelaksana Jelita Citrawati J , ST., MT. Surabaya Program
Nirmala Rahayu, ST, MT FT-Univ.PGRI Adi Buana Surabaya Pelaksana Program
Moch. Shofwan, S.Pd., M.Sc. FT-Univ.PGRI Adi Buana Surabaya Pelaksana Program
Siti Nuurlaily R, ST., MT. FT-Univ.PGRI Adi Buana Surabaya Pelaksana Program
Riko Andika, ST. FT-Univ.PGRI Adi Buana Surabaya Pembantu Pelaksana
Enik Suheriyana, SE. FT-Univ.PGRI Adi Buana Surabaya Pembantu Pelaksana
Mohamad Johan L . (NIM: 143900001) FT-Univ.PGRI Adi Buana Surabaya Pembantu Pelaksana
Anggif Puspoyudho (NIM: 143900033) FT-Univ.PGRI Adi Buana Surabaya Pembantu Pelaksana
L . Pembiayaan
Pembiayaan Pelaksanaan PPM terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Pembiayaan
untuk bahan habis pakai dan Pembiayaan untuk Transportasi, yang akan
dijabarkan pada tabel 1.4 dan tabel 1.5 dibawah ini.
18
Tabel 1.4 Biaya Bahan Habis Pakai
No Jenis Bahan Volume Harga satuan Harga
1 Perencanaan dan Penataan Peta Desa Klanting Sari
2 300.000,- 600.000,
2 Sewa GPS dan Leaflet 1 800.000,- 800.000,
3 A T K 1 250.000,- 250.000,
4 Konsumsi (survei awal) 5 20.000,- 100.000, 5 Konsumsi (snack) 30 15.000,- 450.000,
6 Konsumsi pelaksana 15 30.000,- 450.000,
7 Banner AO 100.000,- 100.000,
8 Penggadaan Makalah 1 200.000,- 200.000,
Total 2.950.000,
Tabel 1.5 Biaya Transportasi dan Dokumentasi
No Jenis Bahan Volume Harga satuan Harga 1 Perjalanan Survey
Awal a. Transportasi 1 mobil 200.000,- 200.000,-
b.Dokumentasi 1 100.000,- 100.000,-
2 Perjalanan K K N PPM 2 a. Transportasi 3 mobil 200.000,- 600.000,-
2
b. Dokumentasi 1 150.000,- 150.000,-Total pengeluaran Perjalanan 1.050.000,-
Total Biaya yang diperlukan untuk Pengabdian pada Masyarakat di Desa Klanting
Sari kecamatan Tarik kabupaten Sidoarjo dapat dilihat pada tabel 1.6 yaitu:
Tabel 1.6 Biaya Total Keseluruhan
No Keterangan Harga
1 Biaya Bahan Habis Pakai 2.950.000,-
2 Transportasi dan Dokumentasi 1.050.000,-
Total: Empat Juta Rupiah 4.000.000,-
19
Skematis Rancangan Evaluasi adalah sebagai berikut:
Observasi Lapangan Desa Klantingsari
T
Susunan Rancangan kebutuhan -Bahan -Pelaksanaan
Informasi Pemetaan Potensi Produk Unggulan
1 Perijinan dan persiapan
Lapangan
Pelaksanaan Pengabdian
Tercapai Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat
Evaluasi/Pemantauan Periodik
Gambar 1.6 Skema Rancangan Evaluasi
20
BAB I I
PELAKSANAAN PROGRAM
Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) dimulai
setelah dilakukan penandatangan kontrak antara ketua pelaksana dengan LPPM
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Langkah awal yang dilakukan adalah
koordinasi dengan Mitra dan Kepala Desa serta Mahasiswa K K N PPM di Desa
Klantingsari Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo. Secara umura pelaksanaan
program terdiri dari tahapan kegiatan sosialisasi rencana pembuatan peta dan
pemetaan tentang produk unggulan di Desa Klantingsari Kecamatan Tarik, peta
tematik ini menjadi acuan dalam pengelolaan sumber daya alam secara
berkesinambungan, yang dapat memberikan manfaat bagi peningkatan ekonomi
masyarakat sehingga memiliki keunggulan kompetitif dan siap berorientasi pasar.
Secara rinci pelaksanaan program PPM adalah sebagai berikut:
1. Survei Lokasi
Persiapan survei lokasi dilakukan bersama dengan tim Program Studi PWK
dalam program K K N PPM yang dilaksanakan oleh Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya. Hasil survei tampak permasalahan belum adanya informasi
potensi sumberdaya lokal yang potensial untuk dikembangkan mempunyai
nilai tambah bagi masyarakat secara ekonomi menguntungkan dan
bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan dan kemampuan sumberdaya
manusia, layak didukung dengan adanya Peta Potensi Unggulan. Berikut pada
gambar 2.1 disajikan salah satu hasil produk unggulan di Desa Klantingsari.
Gambar 2.1. Salah Satu Hasil Produk Unggulan Kacang Sembunyi
21
2. Persiapan Sarana dan Prasarana
Setelah melakukan survei awal dan penerapan permasalahan yang akan
diangkat dan diselesaikan di lokasi PPM tim melakukan koordinasi dengan
pihak pemerintahan desa dalam hal ini Kepala Desa Klantingsari dan kader
P K K di Desa Klantingsari Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo. Selanjutnya
dipilih lokasi di Balai Desa Klantingsari untuk pelaksanaan PPM ini.
Pemilihan lokasi dilandasi pada posisi balai Desa Klantingsari yang sangat
strategis terhadap desa yang lain dan mudah dijangkau masyarakat. Persiapan
sarana dan prasana di lokasi dilaksanakan oleh aparat desa dan dibantu dengan
mahasiswa peserta K K N PPM.
3. Pengadaan Alat Dan Bahan
Proses pengadaan alat dan bahan oleh tim pelaksana PPM sepenuhnya telah
disiapkan oleh tim dosen dan dibantu oleh mahasiswa peserta K K N PPM.
Bahan utama yang disiapkan dalam kegiatan ini merupakan perangkat lunak
pemetaan data potensi produk unggulan. Alat yang dibutuhkan telah disiapkan
oleh tim dosen di Fakultas Teknik Universitas P G R I Adi Buana Surabaya.
4. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan dengan tema besarnya adalah bagaimana warga desa
berpartisipasi secara langsung dan aktif dalam memperkenalkan produk
unggulan yang mudah diterima oleh masyarakat luas. Seyogyanya produk
unggulan itu adalah yang mudah dikenal, mudah diingat, mudah ditemukan,
dan Selalu tersedia. Produk unggulan yang mencirikan suatu daerah, dan
mensejahterakan masyarakat tentunya. Akhirnya, ketika orang mengunjungi
Desa Klantingsari mereka membawa oleh-oleh yang khas. Dan masyarakat
luar akan mudah mengenali asal oleh-oleh tersebut juga merupakan faktor
daya saing.
5. Pemetaan Produk Unggulan Berbasis Cluster
Kegiatan pemetaan sudah dilaksanakan oleh tim PPM dari Universitas PGRI
Adi Buana Surabaya yang dibantu oleh mahasiswa K K N PPM. Alat dan bahan
yang diperlukan diantaranya software pemetaan yaitu ArcGis 10.1, Global
Positioning System (GPS), data monografi desa terkait potensi unggulan dan
22
data usaha kecil menengah (UKM). Kegiatan selanjutnya yaitu focus group
discussion dengan masyarakat U K M untuk mensosialisasikan peta cluster
potensi tangkapan hasil laut ke masyarakat luas.
Berikut disajikan gambar 2.2 tentang arahan dari Dekan FTSP dan Dosen
dari Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dalam hal penyuluhan dan pelatihan
PPM.
Gambar 2.2. Wakil Dekan FTSP Bapak Drs. Rudiyantoro,ST., MT dalam
Penyuluhan dan Pelatihan PPM
Berdasarkan gambar 2.2 dapat diketahui bahwa penyuluhan ini membahas
tentang potensi unggulan produk U K M yang dimiliki Desa Klantingsari cukup
besar dimana sebagian penduduknya menggantungkan hidupnya di sekitar desa
tersebut. Pemateri lain terkait penyuluhan ini juga disampaikan oleh Ibu Siti
Nuurlaily R, ST., MT.
Gambar 2.3 Pemateri I I Ibu Siti Nuurlaily R, ST., MT
23
Penyuluhan ini diharapkan mampu mendukung pengembangan produk
olahan hasil usaha makanan ringan di Desa Klantingsari Kecamatan Tarik
Kabupaten Sidoarjo semakin meningkat kualitasnya secara merata di Desa
tersebut.
Gambar 2.4. Penyuluhan Tentang Pemetaan Potensi Unggulan Berbasis Cluster oleh Jelita Citrawati J , S.T, M.T.
wow
a m v Gambar 2.5 Suasana penyuluhan yang dihadiri karangtaruna Desa
Klantingsari, warga Desa dan aparat Desa
I
Pt!
Gambar 2.6 Penyerahan Peta A3 kepada Kepala Desa Klantingsari
24
Gambar 2.4 tentang pelatihan pemetaan berbasis cluster dari tim dosen
P W K Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dalam hal penyuluhan dan pelatihan
PPM.
6. Pelaksanaan Pada Masyarakat
Penyuluhan tentang potensi unggulan berbasis cluster di Desa Klantingsari
Kabupaten Sidoarjo dilaksanakan selama empat jam mulai dari jam 09.00
WIB sampai jam 13.00 WIB. Setelah Penyuluhan dilakukan selanjutnya tim
dosen memonitoring dan membimbing warga sekitar untuk melakukan apa
yang sudah didapatkan sewaktu mengikuti penyuluhan dan pelatihan. Proses
pembimbingan dilakukan selama 2 minggu dengan bantuan mahasiswa K K N
PPM di Desa Klantingsari.
7. Pemantauan Hasil Pelaksanaan
Pemantauan pelaksanaan dilakukan tanggal 5 Maret 2016, setelah satu minggu
pelaksanaan penyuluhan di Desa Klantingsari. Pemantauan dilakukan dengan
cara meninjau langsung ke Desa Klantingsari. Pemantauan ini dilakukan oleh
tim PPM Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, bersama dengan aparat desa
dan kader P K K . Aparat desa dan kader P K K cukup antusias dalam
melengkapi data berhubungan dengan pemetaan berbasis cluster dan membuat
label produk hasil olahan makanan ringan serta metode pemasaran secara
modern yang mampu menjangkau pelanggan secara luas.
25
BAB I I I
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Hasil pelaksanaan Program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) terbagi
menjadi tiga bagian. Bagian pertama adalah identifikasi potensi dan kennggulan
desa. Bagian kedua adalah pembuatan label produk hasil olahan makanan ringan.
Bagian ketiga adalah peningkatan ekonomi masyarakat dengan metode pemasaran
yang tepat di Desa Klantingsari Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo.
Hasil pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat (PPM) tentang IbM
pemetaan potensi unggulan berbasis cluster guna menunjang perekonomian di
Desa Klantingsari Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo untuk meningkatkan
kondisi perekonomian di Desa Klantingsari Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo
adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi potensi dan keunggulan olahan makanan ringan
a) Kondisi Awal
Warga masyarakat di Desa Klantingsari kurang memperhatikan tentang
peranan erat hubungannya peta informasi desa dengan munculnya industri
usaha kecil di desa.
b) Kondisi Akhir
Setelah satu minggu dari pelaksanaan penyuluhan tentang identifikasi
potensi dan keunggulan diketahui kondisi dilapangan belum terlihat
perubahan yang signifikan. Namun warga sudah mulai mengerti
pentingnya pengelolaan potensi dan keunggulan tersebut Dusun Wonosari
ditetapkan sebagai salah satu sentra produksi utama pengembangan
makanan ringan sehingga bernilai ekonomis tinggi di Desa Klantingsari.
2. Pembuatan label produk dan penjaminan mutu
a) Kondisi Awal
Selama ini hasil olahan yang ada di Desa Klantingsari belum dikemas
secara baik termasuk belum adanya pemberian label yang mampu menarik
customer, sehingga tidak mampu menjangkau segmen pasar secara luas.
Salah satu penyebabnya karena masyarakat Desa Klantingsari belum
mengenal teknologi dalam membuat label produk secara modern.
26
b) Kondisi Akhir
Satu minggu setelah pelaksanaan penyuluhan tentang pembuatan label
dalam skala rumah tangga dan home industry, dapat diketahui bahwa
masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini karena sangat
bermanfaat terhadap peningkatan kondisi ekonomi masyarakat Desa
Klantingsari.
3. Peningkatan ekonomi masyarakat dengan metode pemasaran yang tepat
a) Kondisi Awal
Masyarakat Desa Klantingsari belum mengerti tentang teknologi
pemasaran produk khususnya produk olahan makanan ringan yang mampu
menjangkau konsumen secara luas. Masyarakat Desa Klantingsari masih
terbiasa mengelola dan memasarkan produk dengan metode yang
sederhana sehingga pasar yang dituju masih tergolong lingkup kecil.
Kondisi ini diperparah dengan aksesibilitas di Desa Klantingsari yang
masih sulit dijangkau masyarakat luas.
b) Kondisi Akhir
Waktu pemantauan dan evaluasi yang dilakukan 1 minggu setelah
pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan, maka belum terlihat perubahan
signiftkan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Namun secara umum
masyarakat di Desa Klantingsari sudah mampu mengikuti penyuluhan
tentang teknologi pemasaran secara modern yang mampu dijangkau
customer secara luas.
4. Mekanisme pembuatan peta
a) Kondisi Awal
Masyarakat Desa Klantingsari belum mengerti tentang fungsi database
kaitannya dengan potensi hasil olahan makanan ringan sehingga mampu
meningkatkan pemasaran. Database potensi dan keunggulan produksi
olahan pangan tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai input dasar
dalam melakukan pemetaan.
b) Kondisi Akhir
27
Waktu pemantauan dan evaluasi setelah diadakan focus group discussion
belum terlihat perubahan signifikan yang terjadi di lingkungan masyarakat
untuk melakukan pendataan dan pemetaan secara berkala. Namun secara
bertahap dalam beberapa waktu masyarakat di Desa Klantingsari sudah
mampu memahami pentingnya database tersebut sehingga outputnya dapat
berupa peta informasi: potensi unggulan Desa Klantingsari.
28
BAB IV
KESIMPULAN
Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) berupa IbM Pemetaan
Potensi Unggulan Berbasis Cluster Guna Menunjang Perekonomian Di Desa
Klantingsari Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo berjalan dengan baik. Hasil
yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini adalah mempermudah masyarakat
dalam hal informasi wilayah tersebut potensial dijadikan sebagai pengembangan
kehidupan ekonomi masyarakat khusus hasil olahan makanan ringan, adanya
peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengelola hasil olahan serta
keterampilan memasarkan produknya secara luas. Hal ini dilakukan dengan
koordinasi antara pelaksana dan mitra.
29
Daftar Pustaka
BPS. 2015. Sidoarjo dalam Angka Tahun 2015.
Budiyanto, E . 2009. Panduan Praktikum Sistem Informasi Geografis.
Danoedoro. P. 2012. Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Yogyakarta: Penerbit
Andi Offset.
Hadwi dan Akhrnad. (2012). Kartografi, I T B , Baandung.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029.
Republik Indonesia. 2014. Panduan Pembangunan Klaster Industri Untuk
Pengembangan Ekonomi Daerah Berdaya Saing. Jakarta: BAPPENAS
30
UNIVERSITAS PGRI A D I BUANA S U R A B A Y A F A K U L T A S T E K N I K SIPIL DAN P E R E N C A N A A N
Program Studi: Teknik Lingkungan; P W K KAMPUS I I : 31. DukuhMenanggal XII /4 S (031) 828U81 Surabaya 60234
SURAT TUGAS NO : 040.a/FTSP/D72016
Tentang
Panitia Pelaksana PPM Semester Genap tahun akademik 2015/2016
Demi kelancaran pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)
Semester Genap 2015/2016, maka Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
membentuk panitia pelaksana seperti dalam lampiran Surat Tugas ini.
Panitia pelaksana PPM bertugas:
1. Mengidentifikasi tema permasalahan dan potensi wilayah desa sasaran
2. Menyusun proposal PPM untuk segera diajukan kepada LPPM
3. Mengembangkan tema PPM untuk usul program PPM Dikti termasuk
KKN-PPM
4. Melaksanakan PPM sesuai dengan proposal yang telah disetujui
5. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan PPM
Demikian Surat Tugas ini diterbitkan untuk dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab. oi sv^
ND?. 196805101992031006
Tembusan :
-Yth. Rektor sebagai laporan
-Kepala LPPM
Lampiran Surat Tugas NO : 040.a/FTSP/n/2016
SUSUNAN PANITIA PPM PROGRAM STUDI PERENCANAAN W I L A Y A H DAN K O T A
FAKULTAS T E K N I K SD?IL DAN PERENCANAAN S E M E S T E R GENAP 2015/2016
No N a m a Kapasitas tugas
1 Drs.H. Sugito, ST.,MT Penanggung jawab 2 A.A. Sagung Alit W, ST., MT. Ketua >̂ Drs. Rusdiyantoro, ST, MT Bendahara 4 Dr. Suning, SE, MT Koordinator Pengembang Tema PWK 5 Jelita Citrawati J , ST., MT Koordinator Pelaksana 6 Nirmala Rahayu, ST., MT. Pelaksana Program 7 Linda Dwi Rochmadiani, ST, MT Pelaksana Program 8 Moch. Shofwan, S.Pd., M.Sc. Pelaksana Program 9 Siti Nuur Laily, ST., MT. Pelaksana Program 10 Riko Andika, ST Pembantu Pelaksana 11 Enik Suheriyana, SE Pembantu Pelaksana 12 Mohamad Johan L (143900001) Pembantu Pelaksana 13 Anggif Puspoyudho (143900033) Pembantu Pelaksana
DAFTAR HADIR PESERTA PPM
PEMETAAN POTENSI UNGGULAN BERBASIS C L U S T E R DI DESA KLANTINGSARI KECAMATAN T A R I K
rgaJ : „U t ^ 1 ^ ^ -tu : oPOO - ,J^30
Nama Alamat
jew T7 8 3_
n 01 Pi 12
r" irclau5 - A 0<y yfiyflM f
6DO tfMrlTfl
A: V\A^"f '^~
TO t>san £T .bo.
ftf»x< P*3\ L
VCVCtVtAmq i o n P T /( f&>6
4i\ Hucta NatoiiaU