Laporan HVL

download Laporan HVL

of 16

Transcript of Laporan HVL

  • 5/28/2018 Laporan HVL

    1/16

    I. TUJUANA. Tujuan Instruksional UmumSetelah melakukan praktikum ini, praktikan dapat menentukan tebal paro (HVT) perisai

    radiasi

    B. Tujuan Instruksional KhususSetelah melaksanakan praktikum ini, praktikan mampu :

    Menerangkan penurunan intensitas radiasi terhadap tebal bahan yang dilaluiberdasarkan teori atenuasi

    Menyebutkan definisi tebal paro (HVT) perisai radiasi Menyebutkan 2 faktor yang mempengaruhi tebal paro bahan perisai radiasi Menghitung tebal paro salah satu jenis bahan berdasarkan tabel atenuasi Menentukan tebal paro beberapa jenis bahan secara pengukuran Menghitung tebal suatu jenis bahan yang diperlukan pada suatu kasus

    II. DASAR TEORIPenahanan radiasi bertujuan mengurangi intensitas radiasi dengan memanfaatkan

    interaksi radiasi dengan materi. Radiasi alpha dan beta dapat ditahan dengan baik oleh benda

    yang relatif tipis. Sedang untuk radiasi beta yang berenergi tinggi, diperlukan bahan penahan

    seperti halnya yang digunakan untuk menahan sinar-X. Pada radiasi positron penahanan

    radiasi dilakukan hingga bebas radiasi. Untuk penahanan radiasi gamma berlaku hukum

    kuadrat terbalik. Sedang radiasi gamma yang merupakan radiasi langsung berkurang secara

    eksponensial terhadap tebal bahan penahan. Pengaruh radiasi gamma karena penyebaran padabahan penahan perlu dikoreksi dengan menggunakan koefisien build up (build up factor).

    Radiasi neutron juga berkurang secara eksponensial terhadap tebal bahan penahan dan faktor

    koefisienbuild up juga dapat digunakan. Pada penahanan radiasi neutron termal, tebal materi

    dapat dikurangi apabila menggunakan materi yang memiliki tampang lintang tangkapan

    neutron yang besar. Untuk menahan radiasi neutron cepat dapat digunakan cara penangkapan

    neutron setelah kecepatannya berkurang akibat hamburan elastis, tetapi radiasi gamma yang

    terpancar juga harus ditahan. Labirin sangat berpengaruh terhadap penahanan radiasi gamma.

    Penahanan radiasi ditujukan untuk mencegah paparan radiasi pada tubuh manusia dan

    kerusakan pada alat ukur radiasi. Prinsip penahanan radiasi adalah mengurangi intensitas

    radiasi yang didasarkan pada interaksi radiasi dengan materi, yaitu dengan mengubah energi

    radiasi menjadi energi panas sehingga paparan radiasinya menjadi berkurang. Karenainteraksi radiasi dengan materi berbeda menurut jenis materi dan energi radiasi, maka cara

    penahanan yang digunakan juga berbeda. Umumnya intensitas radiasi dapat dikurangi dengan

    menambah tebal materi yang digunakan sebagai penahan. Selanjutnya akan diuraikan tentang

    penahanan radiasi yang banyak dikenal, yaitu alpha, beta, gamma, sinar-X, dan neutron.

    Namun yang utama adalah uraian tentang penahanan radiasi gamma, sinar-X, dan neutron,

    yang mempunyai daya tembus besar terhadap materi.

    Radiasi Gamma merupakan jenis radiasi yang mempunyau daya tembus sangat besar dan

    tidak dapat dihentikan sepenuhnya. Setiap pancaran radiasi Gamma yang mengenai suatu

    bahan akan berinteraksi dengan bahan tersebut sehingga sebagian dari intensitasnya akan

    terserap dan sebagian lagi diteruskan.

    Penahanan radiasi gamma (Sinar-X).

  • 5/28/2018 Laporan HVL

    2/16

    A. Hukum kuadrat terbalik.

    Apabila radiasi gamma dari sumber radiasi terpancar ke segala arah, intensitas radiasi

    gamma di suatu titik akan menjadi lemah karena berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya

    dari sumber radiasi. Hal ini disebut hukum kuadrat terbalik. Oleh karena intensitas radiasi

    gamma menjadi lemah berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya dari sumber radiasi,

    maka jarak dari sumber radiasi merupakan faktor utama dalam melakukan penahanan. Untukradiasi gamma yang mempunyai aktivitas 1 Currie, persentase paparan radiasinya pada titik

    yang berjarak 1 m disingkat rhm (Rontgen per jam pada jarak 1 m), yang disebut juga

    konstanta gamma. Konstanta gamma dari beberapa sumber radiasi ditunjukkan padaTabel 1.

    B. Penyerapan radiasi gamma oleh bahan penahan.

    Seperti ditunjukkan padaGambar 1,jika radiasi gamma dengan intensitas tertentu

    menembus bahan penahan, maka intensitas radiasinya akan berkurang secara eksponensial

    sebanding dengan tebal bahan penahan. Koefisien pengurangan intensitas radiasi gamma

    yang berenergi antara 1-3 MeV tidak berubah karena tebal bahan, sehingga dapat dianggap

    bahwa kemampuan penahanan hanya berkaitan dengan rapat jenis materi.

    Gambar 1.

    http://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/01.gifhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/01.gifhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/01.gifhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/02.gifhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/02.gifhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/02.gifhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/02.gifhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/01.gif
  • 5/28/2018 Laporan HVL

    3/16

    C. Koreksi hamburan.

    Hukum eksponensial yang menunjukkan pengurangan intensitas radiasi apabila

    melalui suatu materi, berlaku ketika berkas radiasi sejajar melewati celah bahan penahan,

    seperti ditunjukkan padaGambar 1.Sampai saat ini dianggap bahwa radiasi gamma dalam

    materi akan lepas dari berkas radiasi sejajar setelah bertumbukan dan selanjutnya akanterhambur. Walaupun radiasi tidak dalam bentuk berkas radiasi sejajar, dalam bahan penahan

    yang tipis jumlah hamburan radiasi gamma sangat sedikit, maka hukum eksponensial masih

    bisa digunakan. Sebaliknya, radiasi yang terhambur dalam materi akan menjadi banyak bila

    bahan penahan semakin tebal. Maka, intensitas yang dihasilkan akan lebih rendah daripada

    intensitas radiasi yang dihitung dengan hukum eksponensial. Pengaruh radiasi yang telah

    terhambur dikoreksi menggunakan koefisien build up. Koefisien build up bergantung pada

    energi radiasi, tebal materi yang dilewati dan geometri sumber radiasi. Tentu saja

    koefisien build up tersebut merupakan nilai yang lebih besar dari 1, dan cenderung bertambah

    bila bahan penahannya semakin tebal. Karena materi bernomor atom besar memiliki

    koefisien penyerapan massa yang besar terhadap radiasi gamma dan rapat jenisnya pada

    umumnya tinggi, maka materi seperti ini dapat menahan radiasi gamma secara efisien.Dengan mempertimbangkan sifat dan penggunaannya yang mudah, materi yang digunakan

    sebagai bahan penahan gamma misalnya timbal, besi, beton kongkrit. Selanjutnya, penahanan

    sinar-X hampir sama seperti gamma, tetapi karena berenergi rendah, maka bahan penahan

    yang digunakan cukup tipis saja.(http://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/08-01-02-

    06.htmldiakses pada 27 Maret 2014 pukul 12.34)

    Perbandingan intensitas pancaran yang datang dan intensitas yang masih diteruskan,

    tergantung pada tebal bahan, Jenis bahan dan energi radiasi gamma. Secara matematis

    hubungan tersebut dinyatakan dengan

    x

    eII

    0 dengan

    I0 = Intensitas paparan radiasi yang datang (mR/jam)

    I = Intensitas paparan radiasi yang diteruskan (mR/jam)

    = Koefisienn serap linier bahan pada energi tertentu (mm-1)

    x = Tebal bahan (mm)

    Bila intensitas pancaran radiasi gamma tersebut digambarkan terhadap tebal bahan,

    maka akan sesuai dengan gambar 2

    Tebal paro (HVT) merupakan tebal bahan yang dapat menyerap sebagian intensitaspaparan radiasi yang datang sehingga intensitas paparan radiasi yang diteruskan tinggal

    setengah intensitas mula-mula.

    2

    1

    0

    HVTeI

    I

    HVT

    2

    1ln

    693,0HVT

    http://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/02.gifhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/02.gifhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/02.gifhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/08-01-02-06.htmlhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/08-01-02-06.htmlhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/08-01-02-06.htmlhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/08-01-02-06.htmlhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/08-01-02-06.htmlhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/08-01-02-06.htmlhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/02.gif
  • 5/28/2018 Laporan HVL

    4/16

    Gambar 2Kurva Intensitas Radiasi vs Tebal Bahan

    Nilai HVT dapat ditentukan secara matematis dengan persamaan 3 di atas atau dapat

    juga ditentukan secara eksperimen dengan melakukan beberapa pengukuran dan

    menggambarkan kurva peluruhan intensitas paparan radiasi sebagaiman gambar diatas.

    Nilai HVT sangat bermanfaat untuk keperluan praktis di lapangan, yaitu untuk menentukan

    tebal suatu bahan yang diperlukan sebagai penahan radiasi

    n

    I

    I

    2

    1

    0 dengan

    n = banyaknya HVT penyusun tebal penahan radiasi

    = x/HVT

    III. ALAT DAN BAHANA. ALAT

    1. Seperangkat detektor Gamma2. Berbagai macam Shielding3. Pinset

    B. BAHAN1. Zat radioaktif standar Eu-152

    IV. CARA KERJA1. Dicari tegangan kerja detektor gamma2. Kemudian dicari cacah background detektor gamma3. Sumber Eu-152 dicacah dengan jarak tertentu tanpa menggunakan shielding4. Sumber Eu-152 dicacah dengan jarak yang sama dengan poin 3 dengan

    shielding berjarak tertentu.

  • 5/28/2018 Laporan HVL

    5/16

    5. Poin 4 dilakukan dengan shielding berbeda namun dengan jarak yang sama.V. DATA PENGAMATAN

    Sumber : Eu-152Aktivitas : 9,494 Ci

    Tgl Pembuatan : 1 Juli 2006

    Penentuan Tegangan Kerja

    jarak sumber : 3 cm

    waktu cacah : 30 detik

    No HV Count

    1 680 0

    2 700 8608

    3 720 162564 740 17134

    5 760 18234

    6 780 18952

    7 800 19577

    HV = V1 + 1/3(V3-V1)

    = 720 + 1/3(780-720)

    = 720 +20

    = 740

    BackgroundWaktu cacah : 30 detik

    HV : 740

    Count

    cacah Rata-

    rata1 2 3 4 5

    33 35 34 36 40 35,6

    Count tanpa perisai

    Sumber : Eu-152

    HV : 740waktu cacah : 30 detik

    cacahRata-rata

    1 2 3

    Count 16780 16774 16820 16791,33333

    Cacah dengan perisai

    Sumber : Eu-152

    Jarak sumber : 3 cm

    Jarak perisai : 1 cm

    HV : 740

    waktu cacah : 30 detik

  • 5/28/2018 Laporan HVL

    6/16

    No Kode Perisai Mg/cm2 Tebalcacah Rata-

    rata1 2 3

    1 AAlFoil 4,5 0,7 mm 15998 15784 15925 15902,3

    2 B

    Al

    Foil 6,5 1 mm 15393 15457 15368 15406,0

    3 C Poly 9,6 4 mm 15415 15407 15448 15423,3

    4 D Poly 19,2 8 mm 13883 13773 13727 13794,3

    5 E Plastik 59,1

    0,030

    cm 8758 8771 8879 8802,7

    6 F Plastik 102

    0,040

    cm 7156 7265 6980 7133,7

    7 G Al 141

    0,020

    cm 5995 5900 5962 5952,3

    8 H Al 170

    0,025

    cm 5155 5202 5127 5161,3

    9 I Al 216

    0,032

    cm 4390 4442 4383 4405,0

    10 J Al 258

    0,040

    cm 3512 3483 3511 3502,0

    11 K Al 328

    0,050

    cm 2888 2933 2927 2916,0

    12 L Al 425

    0,063

    cm 2621 2584 2632 2612,3

    13 M Al 522

    0,080

    cm 2477 2449 2501 2475,7

    14 N Al 645

    0,090

    cm 2549 2422 2559 2510,0

    15 O Al 655

    0,100

    cm 2383 2410 2375 2389,3

    16 P Al 840

    0,125

    cm 2347 2357 2331 2345,0

    17 Q Lead 1120

    0,032

    cm 1772 1764 1785 1773,7

    18 R Lead 2066

    0,064

    cm 1754 1712 1723 1729,7

    19 S Lead 34480,125cm 1458 1472 1486 1472,0

    20 T Lead 1367

    0,250

    cm 1264 1193 1233 1230,0

  • 5/28/2018 Laporan HVL

    7/16

    VI. PERHITUNGANPersamaan umum :

    2

    1

    0

    HVTeI

    I

    HVT

    2

    1ln

    693,0HVT

    1. Bahan Alumunium foil

    Bahan alumunium foil

    No

    cacahan cacah rata-

    rata

    cacah

    background

    Cacah Nettoketebalan

    (mm)

    1 2 3 16791,33333 0

    1 15998 15784 15925 15902,3 35,6 15866,7 0,7

    2 15393 15457 15368 15406 35,6 15370,4 1

    Dari grafik diatas didapatkan persamaan sebagai berikut:y = 16808e-0,08x

    Sehingga untuk menghitung HVL :

    HVL = 8,66875 mm

    Jadi, HVL untuk bahan shielding alumunium foil adalah = 8,66875 mm

    y = 16808e-0.087x

    R = 0.995615000

    15500

    16000

    16500

    17000

    0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

    Intensitas

    ketebalan (mm)

    grafik perbandingan ketebalan dan

    Intensitas bahan shielding

    alumunium foil

  • 5/28/2018 Laporan HVL

    8/16

    2. Bahan PolyBahan Poly

    No

    cacahan

    cacah rata-

    rata

    Cacah Nettoketebalan

    (mm)

    1 2 3cacah

    background 16791,33333 0

    1 15415 15407 15448 15423,3 35,6 15387,7 4

    2 13883 13773 13727 13794,3 35,6 13758,7 8

    Dari grafik diatas didapatkan persamaan sebagai berikut:y = 16860e-0,02x

    Sehingga untuk menghitung HVL :

    HVL =

    HVL = 34,675 mm

    Jadi, HVL untuk bahan shielding Poly adalah = 34,675 mm

    y = 16860e-0.025x

    R = 0.9949

    0

    5000

    10000

    15000

    20000

    0 2 4 6 8 10

    Intensitas

    Ketebalan (mm)

    grafik perbandingan ketebalan dan

    Intensitas bahan shielding Poly

  • 5/28/2018 Laporan HVL

    9/16

    3. Bahan PlastikBahan Plastik

    No

    cacahan

    cacah rata-rata cacah background

    Cacah Nettoketebalan

    (cm)

    1 2 3 16791,33333 0

    1 8758 8771 8879 8802,7 35,6 8767,1 0,03

    2 7156 7265 6980 7133,7 35,6 7098,1 0,04

    Dari grafik diatas didapatkan persamaan sebagai berikut:

    y = 16781e-21,5x

    Sehingga untuk menghitung HVL :

    HVL =

    HVL = 0,032 cm

    y = 16781e-21.56x

    R = 1

    0

    5000

    10000

    15000

    20000

    0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05

    Intensi

    tas

    ketebalan (cm)

    grafik perbandingan ketebalan dan

    Intensitas bahan shielding Plastik

  • 5/28/2018 Laporan HVL

    10/16

    Jadi, HVL untuk bahan shielding Plastik adalah = 0,032 cm

    4. Bahan alumuniumBahan Alumunium

    No

    cacahan cacah rata-rata cacah background

    Cacah Nettoketebalan

    (cm)

    1 2 3 16791,33333 0

    1 5995 5900 5962 5952,3 35,6 5916,7 0,02

    2 5155 5202 5127 5161,3 35,6 5125,7 0,025

    3 4390 4442 4383 4405 35,6 4369,4 0,032

    4 3512 3483 3511 3502 35,6 3466,4 0,04

    5 2888 2933 2927 2916 35,6 2880,4 0,05

    6 2621 2584 2632 2612,3 35,6 2576,7 0,063

    7 2477 2449 2501 2475,7 35,6 2440,1 0,08

    8 2549 2422 2559 2510 35,6 2474,4 0,09

    9 2383 2410 2375 2389,3 35,6 2353,7 0,1

    10 2347 2357 2331 2345 35,6 2309,4 0,125

    Dari grafik diatas didapatkan persamaan sebagai berikut:

    y = 7792,e-13,0x

    Sehingga untuk menghitung HVL :

    y = 7792.2e-13.02x

    R = 0.6935

    0

    5000

    10000

    15000

    20000

    0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14

    Intensitas

    ketebalan (cm)

    grafik perbandingan ketebalan dan

    Intensitas bahan shielding

    Alumunium

  • 5/28/2018 Laporan HVL

    11/16

    HVL =

    HVL = 0,05 cm

    Jadi, HVL untuk bahan shielding alumunium adalah = 0,05 cm

    5. Bahan TimbalBahan Alumunium

    No

    cacahan

    cacah rata-ratacacah

    background

    Cacah Nettoketebalan

    (cm)

    1 2 3 16791,33333 0

    1 1772 1764 1785 1773,7 35,6 1738,1 0,0322 1754 1712 1723 1729,7 35,6 1694,1 0,064

    3 1458 1472 1486 1472 35,6 1436,4 0,125

    4 1264 1193 1233 1230 35,6 1194,4 0,25

    Dari grafik diatas didapatkan persamaan sebagai berikut:

    y = 4757,e-7,13x

    Sehingga untuk menghitung HVL :

    HVL =

    y = 4757.8e-7.13x

    R = 0.4153

    0

    5000

    10000

    15000

    20000

    0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3

    Intensitas

    Ketebalan

    grafik perbandingan ketebalan dan

    Intensitas bahan shielding Timbal

  • 5/28/2018 Laporan HVL

    12/16

    HVL = 0,097 cm

    Jadi, HVL untuk bahan shielding Timbal adalah = 0,097 cm

    Perhitungan nilai HVL timbal menggunakan koefisien atenuasinya.Untuk bahan penahan radiasi timbal dengan tebal=0,25 cm, diketahui = 11.34g/cm3

    Maka,

    Dengan persamaan,

    Maka,

    cm

    VII. PEMBAHASANPraktikum kali ini bertujuan untuk menentukan tebal paro (HVT) perisai radiasi. Pada

    umumnya perisai radiasi merupaakan bahan pelindung yang digunakan untuk melindungi diri

    pekerja radiasi terhadap zat radioaktif. Perbandingan intensitas pancaran yang datang dan

    intensitas yang masih diteruskan, tergantung pada tebal bahan, Jenis bahan dan energi radiasi

    gamma. Secara matematis hubungan tersebut dinyatakan dengan

    xeII

    0 dengan

    I0 = Intensitas paparan radiasi yang datang (mR/jam)I = Intensitas paparan radiasi yang diteruskan (mR/jam)

    = Koefisienn serap linier bahan pada energi tertentu (mm-1)x = Tebal bahan (mm)

    zat radioaktif yang digunakan pada praktikum kali ini merupakan Eu-152 yang

    mempunyai aktivitas sebesar 9,494 Cipada saat 1 Juli 2006. Eu-125 merupakan zat

    pemancar radiasi gamma, maka dari itu dilakukan analisa menggunakan detektor GM

    (Geiger- mueller) yang merupakan detektor gamma.

    Zat radioaktif Eu-152 dicacah untuk menentukan tegangan kerja. Penentuan tegangan

    kerja inisangat penting pada pemakaian detektor GM, karena detektor ini akah bekerja

    maksimal pada tegangan kerja teretntu, pada praktikum kali ini didapatkan tegangan kerja

    sebesar 740 kV

  • 5/28/2018 Laporan HVL

    13/16

    Maka didapatlah tegangan kerja sebesar 740 kV. Pada penentuan tegangan kerja harus hati-

    hati karena apabila tegangan kerja terlalu kecil maka detektor tidak akan menunjukkan hasil

    cacahan, sebaliknya apabila terlalu besar maka akan merusak detektor.

    Selanjutnya adalah menentukan cacah latar (background), dilalkukan untuk

    mengetahui cacah sebenarnya (netto), cacah latar akan bersaal dari alam sendiri, dengan

    mengetahui cacah latar, maka cacah sebenarnya dari Eu-152 pun akan diketahui.

    Pada percobaan selanjutnya adalah pencacahan sumber radioaktif tanpa penahan,

    artinya dicacah tanpa menggunakan shielding. Hasil nya menunjukkan bahwa dari 30 detik

    pencacahan di dapatkan hasil cacah sebesar 16791,33333 (rata-rata). Selanjutnya dilakukan

    pencacahan terhadap sumber yang sama dengan jarak yang sama namun di tambahkanpenahan radiasi Timbal di jarak 1 cm dari detektor. Dengan mengetahui hasil cacahannya kita

    dapat menghitung nilai HVL (Half Value Layer) yaitu nilai yang menunjukkan pengurahan

    hasil cacah menjadi setengahnya setelah di pasangkan penahan radiasi. Dari praktikum kali

    ini di dapatkan nilai HVL untuk timbal sebesar 0,097 cm, artinya hasil cacahan akan

    berkurang setengahnya apabila di pasang penahan radiasi berbahan timbal setebal 0,097.

    Pada kesempatan yang lain juga dilakukan pencacahan dengan penahan radiasi dari bahan

    alumunium, plastik, poly dan alumunium foil. Dari percobaan didapatkan nilai HVL dari

    penahan radiasi berbahan alumunium, plastik, poly dan alumunium foil berturut-turut adalah :

    0,05 cm; 0,032 cm; 34,675 mm; 8,66875 mm. Seharusnya timbal memiliki HVL yang lebih

    kecil dari pada plastik dan alumunium, karena timbal memiliki koefisien atenuasi yang lebih

    besar, sesuai dengan persaamaan

    693,0HVT

    Kesalahan dalam percobaan kali ini terjadi karena beberapa faktor, antara lain:

    1. Tidak rapat dalam memasang penahan radiasi2. Sumber sudah berkurang banyak saat praktikum, dikarenakan waktu paronya.

    Namun dari grafik yang didapatkan membuktikan bahwa semakin tebal bahan

    penahan radiasi (shielding) maka semakin kecil intensitas radiasinya. Hal yang

    mempengaruhi HVL ini adalah:

    1. Jenis bahan yang dipakai2. Tebal bahan.

    0

    5000

    10000

    15000

    20000

    25000

    660 680 700 720 740 760 780 800 820

    Cacah

    HV

    Grafik hubungan antara tegangan

    tinggi (HV) dengan hasil cacah

  • 5/28/2018 Laporan HVL

    14/16

    VIII. KESIMPULAN1. Semakin tebal bahan penahan radiasi semakin kecil pula intensitas radiasi

    yang bisa melewatinya.

    2. Dalam praktikum kali ini bahan yang mempunyai nilai tebal paro paling keciladalah plastik, sedangkan yang paling besar adalah poly.

    IX. DAFTAR PUSTAKA1. Petunjuk Praktikum PKR.2014.STTN-BATAN2. http://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/08-01-02-06.html

    Yogyakarta, 28 Maret 2014

    Mengetahui

    Asisten praktikum Praktikan

    Ir. Giyatmi Gyan Prameswara

    http://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/08-01-02-06.htmlhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/08-01-02-06.htmlhttp://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/02/06/08-01-02-06.html
  • 5/28/2018 Laporan HVL

    15/16

    X. LAMPIRAN

  • 5/28/2018 Laporan HVL

    16/16

    LAPORAN PRATIKUM

    PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI

    ACARA :

    PENAHAN RADIASI

    Disusun oleh :

    Nama : Gyan Prameswara

    NIM : 011200310

    Prodi : TEKNOKIMIA NUKLIR

    Semester : IV

    Kelompok :

    Teman Kerja : 1. Ahmad Roisus Syifa

    2. Puji Astuti

    Tanggal Praktikum : 21 Maret 2014

    Asisten : Ir Giyatmi

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

    BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

    YOGYAKARTA

    2014