Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Penerbitan Pustaka Setia
-
Upload
universitas-pendidikan-indonesia -
Category
Small Business & Entrepreneurship
-
view
184 -
download
10
Transcript of Laporan hasil observasi ke penerbitan pustaka seLaporan Hasil Observasi ke Penerbitan Pustaka Setia
MAKALAH LAPORAN HASIL OBSERVASI DI
PENERBITAN PUSTAKA SETIA
diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Media Cetak dan Media Non-Cetak
Disusun oleh kelompok 5 :
Fitri Wulan A. 1201958
Nur Afrylyanty 1202788
Tantan Hadian 1205343
PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013-2014
i | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Kata Pengantar
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala
limpahan rahmat dan pertolongan-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan Laporan
Hasil Observasi ke Penerbitan Pustaka Setia. Laporan ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Media Cetak dan Media Non-Cetak.
Dalam penyusunan sampai dengan penyelesaian laporan ini kami telah
berusaha seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami. Namun sebagaimana
manusia biasa, dalam penyusunan laporan ini kami tidak input kesalahan dan
kekhilafan dai segi kalimat ataupun dari segi penyusunan kata.
Berkat ridho dari Allah s.w.t. kami dapat menyelesaiakan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkan kami untuk menyampaikan
ucapan terima kasih kepada dosen dan asisten dosen mata kuliah Media Cetak dan
Media Non-Cetak, kiranya Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda.
Demikian yang kami dapat sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi khususnya kami dan para pembaca pada umumnya. Terima kasih atas segala
bentuk dukungannya.
Bandung, Mei 2014
Penulis
ii | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 2
C. Identifikasi Masalah ................................................................ 3
D.Pembatas masalah .................................................................... 3
E. Tujuan Laporan Makalah ........................................................ 3
F. Manfaat laporan Makalah........................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Bagian Penerbitan .................................................................. 4
B. Bagian Produksi ..................................................................... 12
C. Bagian Pemasaran ................................................................. 19
D. Bagian Pengusahaan............................................................... 25
BAB III MASALAH DAN SOLUSI
A. Masalah ................................................................................. 30
B. Solusi ..................................................................................... 31
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 33
B. Saran ....................................................................................... 33
iii | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Identitas Narasumber ............................................................. 34
B. Profil Penerbitan Pustaka Setia .............................................. 34
C. Mesin-mesin yang digunakan Penerbitan Pustaka Setia ........ 35
D. Daftar Pertanyaan ................................................................... 39
E. Dokumentasi .......................................................................... 40
F. Slide Power Point ................................................................... 42
G. Daftar Pertanyaan Saat Presentasi .......................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. ..52
iv | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Alur Produksi Buku di Penerbitan Pustaka ................................ 14
Gambar 2 Toko Buku .................................................................................. 22
Gambar 3 Brosur Penerbitan Pustaka Setia: Buku Pelajaran ...................... 22
Gambar 4 Brosur Penerbitan Pustaka Setia: Buku Pelajaran ...................... 22
Gambar 5 Brosur Penerbitan Pustaka Setia: Buku Umum ......................... 23
Gambar 6 Tampilan Awal website Pustaka Setia ....................................... 24
Gambar 7 Katalog Penerbitan Pustaka Setia: Buku Pelajaran .................... 24
Gambar 8 Parkiran gedung Penerbitan ....................................................... 34
Gambar 9 Halaman depan gedung Penerbitan ............................................ 35
Gambar 10 SOLNA-D300-64 pages coldset Pustaka ................................. 36
Gambar 11 Heidelberg SORS-1 colors offset machine .............................. 36
Gambar 12 Heidelberg SORM-1 colors offset machine ............................. 36
Gambar 13 Heidelberg GTO-52 ................................................................. 37
Gambar 14 Stahl KC.66 4 KTL-RF ............................................................ 37
Gambar 15 Muller Martin ........................................................................... 37
Gambar 16 Varnish ..................................................................................... 38
Gambar 17 Rosback 201B .......................................................................... 38
Gambar 18 Yoshino Auto Feeder ............................................................... 38
Gambar 19 Polar 115 Mohr Elektromart .................................................... 39
v | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Gambar 20 Plate Maker .............................................................................. 39
Gambar 21 Plang Penerbitan Pustaka Setia ................................................ 40
Gambar 22 Foto Narasumber (Bapak Tatang) ............................................ 40
Gambar 23 Pasca Prosesi Wawancara Dengan Narasumber ...................... 41
vi | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Hal-hal yang harus dihitung dalam percetakan buku ..................... 25-26
1 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media cetak adalah sebuah media yang menyampaikan informasi
yang bermanfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak. Media cetak
ini Informasi pertama yang berkembang di Indonesia adalah dalam bentuk
cetak.
Ide, buah pemikiran, hasil penelitian, inovasi, sampai kepada suatu
penemuan sebagian besar tertuang dalam sebuah media cetak berupa buku
dan produk-produk buku tersebut tentunya menjadi sejumlah koleksi pada
sebuah institusi informasi yang bernama perpustakaan yang berperan dalam
penyimpan kekayaan intelektual manusia, mengolah bahan informasi,
lembaga pendidikan maupun sebagai penyebar luas peradaban dan ilmu
pengetahuan. Keberagaman koleksi buku yang tersedia di perpustakaan
menjadi andalan karena kredibilitasannya yang mampu memenuhi kehausan
informasi dan ilmu pengetahuan bagi kaum intelektual hingga masyarakat
pada umumnya.
Keberadaan media cetak seperti halnya sebuah buku sebagai koleksi
yang lazim tersedia di perpustakaan, tak dapat dipisahkan dari proses-proses
yang telah berlangsung sebelumnya yang mana sebagian besar penerbitan
dan percetakan berperan besar dalam pembuatannya. Penerbitan dan
percetakan merupakan komponen yang saling membutuhnya dan mendukung
sehingga perlu adanya kerjasama yang baik diantara keduanya. Penerbitan
dan percetakan berkonsentrasi memproduksi dan memperbanyak sebuah
literatur dan informasi atau sebuah aktivitas membuat informasi yang dapat
dinikmati khalayak dan merupakan sektor industri kreatif yang menjadi titik
awal dari proses pemasaran dalam mendistribusikan produk kepada
masyarakat dan memiliki potensi pasar yang sangat menjanjikan mengingat
akan kebutuhan informasi yang tidak akan pernah berhenti.
2 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Mempelajari tentang penerbitan memang berhubungan dengan
kemajuan teknologi dan informasi yang sangat berkaitan dengan aktivitas di
perpustakaan seperti mendistribusikan kepada pembaca yang pada intinya
adalah kegiatan yang berkaitan dengan editorial, produksi, dan pemasaran
yang hasil akhirnya berhubungan dengan perpustakaan yaitu perpustakaanlah
yang langsung mendistribusikannya langsung kepada pemustaka setelah
selesai dari tahap-tahap dalam penerbitan dan percetakan. Maka sehubungan
dengan proses-proses yang ada dalam penerbitan dan percetakan, diharapkan
kepada pustakawan atau bahkan pemustaka dapat menjadi sebuah
pemahaman akan pentingnya menghargai suatu karya, dilihat dari proses
awal hingga tahap akhir dimana hal itu sangat-sangat membutuhkan waktu,
tenaga, pikiran, serta resiko yang tinggi dengan biaya yang tidak sedikit pula
ketika produk media cetak berupa buku akan diproduksi dan didistribusikan.
Yang pada akhirnya dengan mempelajari semua hal tentang penerbitan dan
percetakan, pustakawan serta perpustakaan dapat menjalin kemitraan dengan
penerbit dan percetakan yang diantaranya seperti penyelenggaraan pertemuan
ilmiah, seminar, workshop, bedah buku, penerbit dapat menitipkan sejumlah
bukunya ke perpustakaan untuk dijualkan, penjaringan naskah, penulisan
buku, penyebaran trade catalog yang terseleksi dan perpustakaan pun dapat
berusaha memahami karakteristik terbitan masing-masing penerbit.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Bagaimana alur dari penerbitan buku, khususnya pada Penerbitan
Pustaka Setia?
1.2.2 Bagaimana pemasaran yang dilakukan oleh Penerbitan Pustaka Setia?
1.2.3 Promosi apa yang dilakukan oleh Penerbitan Pustaka Setia
1.2.4 Berapa biaya yang dikeluarkan dari satu judul buku?
1.2.5 Masalah apa saja yang sering dihadapi oleh Penerbitan Pustaka Setia?
3 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
1.3 Identifikasi Masalah
1.3.1 Pada makalah ini kami membahas mengenai hasil observasi yang
dilakukan ke Penerbitan Pustaka Setia.
1.3.2 Menjabarkan alur dari penerbitan buku, khususnya pada Penerbitan
Pustaka Setia.
1.3.3 Menjelaskan mengenai pemasaran yang dilakukan oleh Penerbitan
Pustaka Setia.
1.3.4 Menjelaskan mengenai pemasaran dan promosi yang dilakukan oleh
Penerbitan Pustaka Setia.
1.3.5 Memaparkan masalah-masalah yang terjadi di Penerbitan Pustaka
Setia.
1.4 Pembatas masalah
Laporan makalah ini pada umumnya hanya membatasi masalah pada
ruang lingkup penerbitan. Kegiatan Penerbitan berada pada Penerbitan
Pustaka Setia.
1.5 Tujuan
1.5.1 Agar mengetahuialur dari penerbitan buku, khususnya pada
Penerbitan Pustaka Setia.
1.5.2 Agar mengetahui pemasaran yang dilakukan oleh Penerbitan Pustaka
Setia?
1.5.3 Agar mengerti promosi yang dilakukan oleh Penerbitan Pustaka
Setia?
1.5.4 Agar mengetahui biaya yang dikeluarkan dari satu judul buku?
1.5.5 Agar mengetahui Masalah yang sering dihadapi oleh Penerbitan
Pustaka Setia?
1.6 Manfaat
Manfaat dari laporan makalah ini yaitu agar kita mengetahui dan
memahami bagaimana cara atau proses menerbitkan buku. Dan kita
mengetahui masalah apa yang sering terjadi dalam menerbitkan sebuah buku.
Diluar itu kita dapat mengetahui mengenai perencanaan, pelaksanaan
produksi, pemasaran, dan penjualan.
4 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Bagian Penerbitan
Penerbit dianggap suatu usaha yang mencakup sekaligus dari beberapa
aspek seperti aspek seni, aspek teknis dan aspek ekonomis. Penerbit juga
layaknya sebuah perusahaan yang memproduksi barang berupa buku yang harus
dijual untuk mendapatkan kembali modal yang sudah dikeluarkan serta
ditambah dengan keuntungan. Buku yang merupakan hasilnya adalah sebuah
produk intelektual, seni, industri, dan ekonomi. Dikatakan produk intelektual,
karena isi buku merupakan hasil pemikiran seseorang. Pada saat proses
penerbitannya juga diperlukan kegiatan intelektual yang harus dikerjakan oleh
seorang editor. Dikatakan produk seni, karena proses penyuntingan sering
dikatakan sebagai kegiatan seni, dan isi buku merupakan karya seni. Demikian
pula, ketika memproduksi buku, diperlukan unsur-unsur seni, misalnya dalam
desainnya. Buku adalah produk industri, karena tahap produksinya melibatkan
berbagai teknologi informasi dan mesin. Buku adalah benda ekonomi,
merupakan barang dagangan. Ketika memproduksi buku, dipertimbangkan segi-
segi komersial. Penyebaran buku merupakan kegiatan perdagangan.
2.1.1 Kegiatan Penerbitan
Dalam kegiatan penerbitan yang ada di Penerbitan Pustaka Setia ada
beberapa pekerjaan yang dilakukan, mulai dari penanganan naskah;
penyuntingan naskah; pengurusan hak cipta; dan merancang sampul buku.
2.1.1.1 Penanganan Naskah
Naskah merupakan kumpulan bahan mentah. Sebab itu redaktur harus
meneliti isinya, meninjaunya dari segi pembaca dan dari segi penerbit, serta
memberikan pertimbangan tentang isi dan bentuknya. Di samping itu harus
diperhatikan pelanggaran hak cipta, tulisan terlarang, pembatasan-
5 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
pembatasan politik atau moralitas umum. Penanganan naskah pada
Penerbitan Pustaka Setia mengutamakan penulis dengan latar belakang
seorang akademisi seperti dosen dengan bermacam gelar sesuai dengan
bidang keilmuan dan kemampuannya. Adapun naskah yang layak lolos
kualifikasi dalam penerimaan naskah, adalah naskah yang sesuai dengan
silabus untuk perguruan tinggi atau sesuai dengan kurikulum untuk jenjang
SD hingga SMA, mengingat sasaran dalam pemasarannya adalah kalangan
mahasiswa dan pelajar. Apabila naskah terjemahan, naskah tersebut
diserahkan dalam bentuk terjemahan dengan format seperti Inggris-
Indonesia atau Arab-Indonesia.
Ada dua sistem penyerahan naskah pada Penerbitan Pustaka Setia:
Naskah langsung diserahkan langsung kepada penerbit
tersimpan dalam media penyimpanan data berbentuk Compact
Disk dan lain sebagainya.
Melalui promosi penawaran buku dan via e-mail, format
dalam pengiriman via e-mail tidak utuh hanya melampirkan
judul, kata pengantar, daftar isi, nama penulis dan sinopsisnya
saja.
Dalam memudahkan dalam mengevaluasi kelayakan naskah yang
dikirimkan untuk diterbitkan, Penerbitan Pustaka Setia menganjurkan
pengirim untuk melengkapi informasi selengkap dan serinci mungkin
tentang naskah yang diajukan.
Pemeriksaan dan persetujuan penerimaan naskah pada Penerbitan
Pustaka Setia kurang lebih selama sepuluh hari sejak tanggal diterima dan
akan mengabari hasil penilaiannya melalui telepon, e-mail, sms, dan surat.
Jika sewaktu-waktu pihak penerbit belum juga menghubungi, penulis
atau pengirim dapat menghubungi langsung kepada Penerbitan Pustaka
Setia.
6 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
2.1.1.2 Penyuntingan Naskah
Menurut KBBI (2007:1106) definisi penyuntingan adalah proses,
cara, perbuatan menyunting atau sunting-menyunting. Sedangkan definisi
menyunting itu sendiri adalah menyiapkan naskah siap cetak atau siap
terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa
yang menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat.
Bagian penyuntingan merupakan inti dari sebuah penerbitan, karena
fungsinya yang utama adalah mengembangkan naskah, dibagian inilah
bahan baku penerbitan berupa naskah diolah dan dipersiapkan sehingga
naskah yang tadinya masih mentah menjadi siap dan layak untuk
diterbitkan.
Seorang editor sudah sepantasnya lebih cerdas dan berpengetahuan
luas dibandingkan penulis ataupun seorang penerjemah karena
sesungguhnya seorang editor harus mampu menyunting dari berbagai genre
naskah.
Menurut Pamusuk Eneste, tugas pokok seorang editor adalah sebagai
berikut:
a. Merencanakan naskah yang akan diterbitkan oleh penerbit.
b. Mencari naskah yang akan diterbitkan.
c. Mempertimbangkan naskah yang masuk ke penerbit.
d. Menyunting naskah dai segi isi atau materi.
e. Memberi arahan tentang cara menyunting naskah kepada kopieditor
atau penyunting bahasa.
Tugas penyunting bahasa atau kopi editor ialah:
a. Menyunting naskah dari segi kebahasaan (ejaan, diksi, dan struktur
kalimat).
7 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
b. Memperbaiki naskah dengan persetujuan penulis.
c. Membuat naskah enak dibaca dan tidak membuat pembaca bingung..
d. Membaca dan mengoreksi cetak coba.
Langkah-langkah prapenyuntingan, antaranya adalah:
a. Mengenali jiwa penulis, sebelum kita melakukan penyuntingan
naskah terlebih dahulu yang kita lakukan adalah kenal lebih jauh
dngan sosok penulis.
b. Mengenali jiwa teks, yakni dengan mengidentifikasikan teks yang
akan diedit.
c. Membayangkan setting pembaca, dengan menetukan siapa saja
pembaca buku ini, maka akan memudahkan dalam menentukan
pilihan dan istilah yang akan digunakan dalam buku.
Langkah-langkah teknis penyuntingan:
a. Pembacaan awal menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Threat). Strength, terletak dimana kekuatan naskah
tersebut? Weakness, apa kelemahannya? Opportunity, bagaimana
peluang di pasaran? Threat, ancaman apa saja yang menjadi pesaing
dalam buku ini?
b. Tahap penyuntingan isi, penyuntingan ini meliputi proofreading,
ejaan, tata bahasa, adaptasi budaya, satuan ukur, dan kebenaran fakta.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penyuntingan dapat diatasi
dengan cara menambah, mengganti, atau menghilangkan sebuah kata atau
frasa untuk kesalahan dari segi kebahasaan. Dari segi kesalahan yang
berkaitan dengan teknis pengetikan dapat ditangani dengan cara dikoreksi
dengan tanda-tanda tertentu.
Pengetahuan desain grafis sangat penting dimiliki seorang penyunting
saat akan melakukan pictorial editing.
8 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Prinsip-prinsip penyuntingan desain grafis diantaranya adalah:
a. Kesederhanaan
Kesederhanaan adalah proses menentukan dan mempertimbangkan
kerumitan bagian-bagian agar menjadi sederhana.
b. Penekanan
Penekanan sesuatu yang digunakan untuk menonjolkan suatu bagian
yang akan diperlihatkan sehingga pembaca langsung akan melihat apa
yang akan ditonjolkan.
c. Keseimbangan
Keseimbangan merupakan suatu aturan yang berusaha agar hasil
penempatan elemen di suatu halaman mempunyai efek seimbang.
d. Harmoni.
Harmoni sesungguhnya adalah keseimbangan dan kesatuan yang
disertai dengan keselarasan.
e. Kesatuan.
Kesatuan merupakan hubungan dari elemen-elemen desain yang
disatukan menjadi satu kesatuan yang baru dan utuh.
f. Kontras.
Gabungan dari prinsip-prinsip sebelumnya kecuali harmoni.
Ilustrasi gambar yang baik tidak hanya sebagai pengisi ruang atau
hanya sekedar agar halaman menjadi tampak menarik saja. Penyunting perlu
memahami beberapa ketentuan dalam memvisualisasi bentuk pesan tertulis
dalam naskah:
a. Gambar dapat berupa analogi atau metafora yang berhubungan
dengan isi pesan yang ingin disampaikan.
b. Bentuk visualisasi gambar sesuai dengan isi teks atau pesan yang akan
disampaikan.
c. Visualisasi gambar harus sesuai dengan topik yang ingin disampaikan.
9 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Seorang penyunting ilustrasi harus memperhatikan objek
penyuntingan sedetail mungkin, diantaranya menyelaraskan gambar dan
pesan.
Di dalam menyunting bahan grafis, penyunting harus memperhatikan
hal-hal berikut:
a. Judul atau nama gambar ditulis dengan huruf kapital pada setiap huruf
pertama kata.
b. Penyebutan adanya gambar atau tabel mendahului munculnya gambar
atau tabel.
c. Di dalam teks, gambar atau tabel diacu dengan angka, bukan dengan
menggunakan kata gambar/tabel. Diatas atau gambar/tabel dibawah.
d. Jarak antara teks sebelum dan sesudah gambar dan tabel adalah 3
spasi.
e. Jika gambar atau tabel dikutip dari buku atau naskah lain, sumber
acuan gambar atau tabel harus dicantumkan di bawah gambar atau
tabel.
f. Identitas gambar diletakkan di bawah gambar, sedangkan identitas
tabel diletakkan di atas label.
g. Gambar dan tabel pada suatu naskah diberi nomer dengan urutan
tersendiri.
h. Nama atau judul tabel, dan gambar yang tercantum dalam karya
ilmiah harus dimuat dalam daftar tabel.
2.1.1.3 Pengurusan Hak Cipta
Pada dasarnya ada dua hak cipta yang berlaku pada penerbitan buku,
hak cipta penulis dan hak cipta penerbit. Hak cipta penulis adalah hak
menyangkut isi naskah dan hak cipta penerbit adalah hak atas bentuk buku,
desain cover, ilustrasi dalam buku dan tata letak penulisan. Jika penulis
menyetujui naskahnya diterbitkan oleh sebuah penerbit, maka penerbit
10 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
tersebut menyerahkan hak cipta naskahnya kepada penerbit dalam surat
perjanjian kerja sama. Dalam perjanjian itu penulis menyerahkan hak
kepada penerbit untuk menerbitkan naskah, baik dalam bahasa Indonesia
maupun bahasa lain dalam bentuk apapun. Jadi selain cetakan juga bisa
dalam bentuk e-book, konten melalui telepon seluler dan CD/VCD/DVD.
Surat perjanjian itu juga berisi jaminan bahwa penulis tidak akan
menyerahkan naskah kepada pihak lain untuk diterbitkan atau
diterjemahkan, dalam bentuk buku maupun bentuk lain. Sementara penerbit
selain mendapatkan hak untuk menerbitkan dalam bentuk apapun, juga
berkewajiban untuk memberikan royalti kepada penulis. Jika penulis tidak
berniat melanjutkan kerjasama kepada pihak penerbitan, maka hak naskah
dikembalikan kepada penulis, namun tidak dengan hak cipta bentuk buku,
desain cover, ilustrasi dalam buku dan tata letak penulisan, yang tetap
menjadi milik penerbitan.
Sistem administrasi atau penjualan naskah penulis kepada penerbitan
yang ditetapkan oleh Penerbitan Pustaka Setia:
Penulis menjual isi naskah kepada penerbitan dan hanya
mendapatkan hasil dari penjualan naskahnya saja.
Menetapkan sistem royalti dengan periodesasi dan persentasi yang
disesuaikan atas kesepakatan kedua belah pihak.
2.1.1.4 Merancang Sampul Buku
Pepatah seperti “don’t judge the book by its cover.” nampaknya tidak
sesuai bila ditujuan untuk buku, tapi hal itu sesungguhnya terbalik dan
mengarah pada sikap mental pembaca untuk menilai buku dari
penampilannya yang memberi kesan menarik untuk dibaca, hal itu
menjadi andalan utama bagi penerbitan dalam mempertaruhkan laku
tidaknya sebuah buku.Penerbitan Pustaka Setia desain cover dibuat oleh
penerbitan yang disesuaikan dengan judul dan isi atau topik buku dan
gambar pun menyesuaikan dengan judul.
11 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merancang desain buku:
a. Mengenali setiap genre buku. Mulai dari thriller, fiksi sejarah,
buku motivasi, buku kumpulan refleksi, novel remaja, novel
cinta, juga yang akan terbit: antologi seputar tulis-menulis dan
sampai kepada buku-buku pendidikan.
b. Membaca seluruh isi naskah dari awal sampai akhir, untuk
menangkap “feel” naskah. Jika naskah tersebut belum rampung,
berdiskusilah dengan penulis. Gali sedalam-dalamnya dan
sedetail mungkin maksud dan tujuan dari isi naskah: tema,
konflik, tokoh, alurdan ending.
c. Memperkaya referensi desain cover-cover. Cermati serta
hubungkan benang merahnya dengan naskah tersebur. Lalu
mencatat permintaan khusus dari penulis, seperti font, warna,
foto.
d. Setelah memiliki ide dan makna dari naskah, membuat illustrasi
sendiri atau browsing sampel gambar untuk desainer cover
dengan menggunakan kata kunci bahasa inggris lebih dahulu
dalam menelusur.
e. Menyampaikan detil penting pada desainer cover mengenai:
ukuran cover, tebal buku/ jumlah halaman (agar desainer cover
bisa menentukan ukuran punggung buku), materi cover depan
(seputar judul, nama penulis, nama penerbit, logo penerbit),
materi cover belakang (seputar sinopsis, endorsement, alamat
penerbit, atau mungkin, sekilas profil penulis).
12 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
2.2 Bagian Produksi
Di bagian produksi penerbit bertanggungjawab atas produksi atau
pembuatan buku dalam bentuk fisik atau wujudnya. Bagian Produksi
merupakan penghubung antara Editor dan penulis, dengan perancang dan
pencetak buku. Kegiatan Produksi adalah kegiatan yang berhubungan dengan
penciptaan atau pembuatan barang, jasa, atau kombinasinya melalui proses
transformasi dari masukan sumber daya produksi menjadi keluaran yang
diinginkan.
Dalam bagian produksi penerbitan, terdapat kegiatan produksi,
kegiatan percetakan; kegiatan reprodduksi; kegiatan pencetakan dan kegiatan
perampungan. Penjelasannya sebagai berikut.
2.2.1 Kegiatan produksi
Dalam kegiatan produksi terdapat pekerjaan mengenai kajian pasar
bagi produksi buku, dan perencanaan produksi.
2.2.1.1 Kajian Pasar Bagi Produksi Buku
Arti dari kajian pasar bagi produksi buku adalah suatu proses
penelaahan mengenai keadaan pasar yang tejadi saat ini yang akan
berguana dalam kegiatan produksi buku.
Berdasarkan hasil dari kajian pasar yang dilakukan oleh Penerbitan
Pustaka Setia, Penerbitan Pustaka Setia hanya menerbitkan buku-buku
pelajaran dari jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Akhir/
Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan/Sederajat sampai ke
jenjang Perguruan Tinggi. Penerbitan Pustaka Setia hanya menerbitkan
buku-buku pelajaran dikarenakan buku-buku pelajaran sudah jelas
keadaan pasarnya, yang memerlukan buku-buku pelajaran mulai dari
jenjang Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.
2.2.1.2 Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi adalah suatu proses, cara, perbuatan
rancangan suatu program yang akan dikerjakan dalam kegiatan
13 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
penerbitan. Perencanaan produksi yang dilakukan oleh Penerbitan
Pustaka Setia yaitu:
1. Perencanaan produk. Maksud dari perencanaan produk adalah
perencanaan buku apa yang akan diterbitkan sesuai dengan hasil
kajian pasar yang telah dilakukan;
2. Perencanaan fasilitas. Perencanaan fasilitas disini adalah fasilitas yang
akan menjadi penunjang kegiatan produksi buku itu sendiri.
Penerbitan Pustaka Setia menyediakan fasilitas dalam bentuk mesin-
mesin yang dipakai dalam kegiatan penerbitan itu sendiri.
Mesin-mesin yang digunakan oleh Penerbitan Pustaka Setia
bermacam-macam. Dari mesin pecetakan, mesin peliatan, mesin
pemotongan, mesin penjilidan dan mesin perapihan. Kelengkapan dari
mesin-mesin ini lebih lengkapnya berada di lampiran.
3. Perencanaan penggunaan sumber daya produksi. Maksud sumber
daya produksi disini adalah bahan apa saja yang akan digunakan.
Penerbitan Pustaka Setia merencanakan akan menggunakan berbagai
sumber daya produksi. Dari sumber daya insani(tenaga kerja atau
karyawan), dan sumber daya fisik (kertas, lem, dan lain sebagainya).
Dari sumber daya insani sendiri Penerbitan Pustaka Setia
menggunakan 30 karyawan yang ditempatkan sesuai dengan bidang
keahliannya. Sedangkan dari sumber fisik, Penerbitan Pustaka Setia
menggunakan kertas, lem, dan tinta.
14 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Ini adalah alur produksi buku yang dilakukan oleh Penerbitan Pustaka Setia
Kegiatan awal dalam penerbitan buku di Penerbitan Pustaka Setia adalah
penyererahan naskah yang dilakukkan oleh penulis kepada Penerbitan
Pustaka Setia. Ada dua sistem penyerahan naskah yang diterima oleh
Penerbitan Pustaka Setia:
1. Naskah langsung diserahkan langsung ke Penerbitan Pustaka Setia,
baik berupa Compact Disk (CD) ataupun dalam bentuk hard file.
2. Naskah diserahkan melalui via e-mail. Dalam via e-mail ini penulis
tidak meyerahkan naskah secara utuh, melainkan hanya judul, kata
pengantar, daftar isi, dan nama penulis.
Kegiatan selanjutnya adalah pemeriksaan naskah yang dilakukan oleh
pihak editor dari Penerbitan Pustaka Setia. Pemeriksaan naskah ini
Penulis
Editor
Setting
Layout
Pra-Cetak Cetak dengan mesin
Dipotong/Dirapihkan
dipak./ didus dan siap dipasarkan
Penulis
Editor
Setting
Layout
Pra-Cetak Cetak dengan mesin
Dilipat menyatukan halaman
Proses Blinding Dilem Cover dan Isi
Dipotong/Dirapihkan
dipak./ didus dan siap dipasarkan
Gambar 1 Alur Produksi Buku di Penerbitan Pustaka
Setia
15 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
memerlukan waktu selambat-lambatnya selama sepuluh hari.
Pemeriksaan naskah ini berupa pemeriksaan kaslian naskah “originality”
dari penulis; kesesuaian silabus dan kurikulum (untuk buku pendidikan
dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi). Dalam
bagian Editor ini mempunyai tiga tingkatan. Editor 1; Editor 2; dan
Editor 3.
Editor 1 melakukan pemeriksaan keaslian naskah
Editor 2 melakukan pemeriksaan tata bahasa
Editor 3 melakukan pemeriksaan kesesuaian naskah dengan
kurikulum ataupun silabus
Setelah editor, yang selanjutnya adalah kegiatan setting. Dalam kegiatan
setting ini melakukan kegiatan pemeriksaan secara keseluruhan dari
mulai pemakaian kata, penggabungan kalimat, sampai dengan materi
yang dituliskan sudah sesuai dengan kurikulum dan silabus yang berlaku
atau belum. Apabila naskah masih memiliki kesalahan, makan dari pihak
setting menyerahkan kembali ke bagian editor, untuk melakukan
pemeriksaan kembali.
Setelah kegiatan setting ada kegiatan layout. Pada kegiatan layout ini,
melakukkan pengaturan penempatan berbagai komposisi dalam isi atau
materi dari buku itu sendiri, contohnya: penempatan huruf teks, garis-
garis, bidang-bidangnya. Biasanya kegiatan ini dilakukan dalam
pembuatan cover dari buku yang akan diterbitkan. Pembuatan cover
buku ini disesuaikan dengan memperhatikan isi/meteri dari buku itu
sendiri.
Kegiatan selanjutnya adalah pra-cetak. Dalam kegiatan ini dilihat
kembali keseluruhan buku sebelum dilakukannya pencetakan. Dari mulai
cover, sampai dengan daftar pustaka dari buku itu.
Selanjutnya adalah kegiatan pencetakan dengan mesin. Di Penerbitan
Pustaka Setia ini setiap buku yang diterbitkan minimal sejumlah 3000
eksemplar setiap satu judulnya. Mesin yang dipakai dalam kegiatan
pencetakan ini berkekuatan 2000 halaman per jam. Selain ada mesin
16 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
pencetak untuk isi dari buku, Penerbit Pustaka Setia juga memiliki mesin
untuk mencetak cover untuk buku yang akan diterbitkan. Mesin yang
digunakan pencetakan adalah Mesin SOLNA-D300-64 pages coldse;
Mesin Heidelberg SORS-1 colors offset machine; Mesin Heidelberg
SORM-1 colors offset machine; Heidelberg GTO-52.
Setelah kegiatan pencetakan dengan mesin, adalah kegiatan pelipatan
untuk menyatukan halaman. Hasil dari pencetakan buku itu masih dalam
bentuk gulungan kertas. Dalam kegiatan ini halaman-halaman yag masih
terpisah disatukan dengan cara memotong keempat sisi kertas itu. Dalam
proses penyatuan ini dilakukan per 16 halaman. Kegiatan pelipatan ini
dilakukan dengan menggunakan Mesin Stahl KC.66 4 KTL-RF. Mesin
Polar 115 Mohr Elektromart. Mesin-mesin cetak yang digunakan oleh
Penerbitan Pustaka Setia.
Selanjutnya Proses binding atau proses pemberian lem cover dan isi.
Setelah kegiatan pelipatan, ada kegiatan penyatuan antara cover dan isi
dari buku itu sendiri. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan
Mesin Muller Martini. Mesin Muller Martini buatan Swiss ini melakukan
pem-bindingan dengan kecepatan mencapai 1.000 buku/jam
Proses perapihan atau pemotongan. Dalam kegiatan ini buku-buku
yangtelah dicetak dan disatukan akan dirapihkan dengan cara
pemotongan keempat sisi dari buku itu sendiri. Dalam proses perapihan
ini Penerbitan Pustaka Setia mengguanakan Mesin Yoshino Auto Feeder.
Mesin ini bekerja dengan kecepatan 10.000 buku perjam. Selain mesin
Yoshino Auto Feeder, Penerbitan Pustaka Setia juga mneggunakan
mesin Polar 115 Mohr Elektromart.
Proses pengepakan. Dalam kegiatan ini buku yang sudah rapih,
dipakan/diduskan dan siap untuk didistribusikan
2.2.2 Kegiatan Percetakan
Dalam kegiatan percetakan ada dua hal yang perlu diperhatikan. Yang
pertama adalah penyediaan bahan yang berhubungan dengan kegiatan
17 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
produksi itu sendiri. Dan yang kedua adalah kegiatan dari percetakan itu
sendiri. Lengkapnya sebagai berikut:
2.2.2.1 Penyediaan Bahan
Bahan-bahan yang digunakan oleh Penerbitan Pustaka Setia dalam
kegiatan produksi baik dalam kegiatan penerbitan ataupun percetakan
adalah kertas, lem, tinta, plastik, dan solatip yang berukuran besar.
Dalam penyedian bahan-bahan tersebut Penerbitan Pustaka Setia
melakukan pembelian langsung dari distributor bahan-bahan tersebut,
baik dari pembelian kertas, lem, tinta, plastik, dan solatip yang
berukuran besar. Dalam pembelian kertas, lem, tinta, plastik, dan
solatip yang berukuran besar, Penerbitan Pustaka Setia selalu
memperhatikan kualitas yang dimiliki dari setiap bahan yang dibeli,
karena kualitas bahan baku mempengaruhi kualitas buku yang akan
diterbitkan.
2.2.2.2 Percetakan
Pada Penerbitan Pustaka Setia, percetakan bukunya dilakukan
dari pihak Penerbitan Pustaka Setia tidak dari luar perusahaan
Penerbitan Pustaka Setia. Percetakan Pustaka Setia ini sendiri terletak
di jalan BKR (Linngkar Selatan) No. 162-164 Bandung Kode Pos
40253. Kegiatan percetakan yang dilakukan oleh Penerbitan Pustaka
Setia, mulai dari kegiatan pra-cetak, pencetakan, penyatuan halaman,
penjilidan, perapihan/pemotongan. Buku-buku yang diterbitkan dan
dicetak adalah buku pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah,
Sekolah Menengah Akhir/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah
Kejuruan/Sederajat sampai ke jenjang Perguruan Tinggi. Selain buku
pendidikan Penerbitan Pustaka Setia juga menerbitkan buku-buku
umum, buku agama, buku psikologi, dana banyak yang lainnya.
Setiap judul yang dicetak minimal berjumlah 3000 eksempar per satu
judul buku, dan maksimal sejumlah 10.000 eksemplar.
18 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
2.2.3 Kegiatan Reproduksi.
Kegiatan reproduksi adalah kegiatan dimana pemproduksian buku
kembali. Kegiatan ini dilakukan apabila terdapat permintaan dari
masyarakat untuk diterbitkannya kembali buku yang sudah pernah
diterbitkan (biasanya buku best seller), atau ada revisi buku yang sudah
pernah diterbitkan.
2.2.4 Kegiatan Pencetakan
Dalam kegiatan pencetakan ada dua kegiatan pokok, yang pertama
adalah proses dari pencetakan itu sendiri, dan yang kedua adalah proses
setelah pencetakan, yaitu penjilidan. Lengkapnya sebagai berikut.
2.2.4.1 Pencetakan
Proses pencetakan yang dilakukan oleh Penerbitan Pustaka Setia
dilakukan dengan bantuan mesin. Mesin yang digunakan adalah
Mesin SOLNA-D300-64 pages coldse; Mesin Heidelberg SORS-1
colors offset machine; Mesin Hei delberg SORM-1 colors offset
machine; Heidelberg GTO-52.
Proses pencetakan dimulai dengan pemeriksaan naskah terlebih
dahulu. Setelah pemeriksaan selesai, dilanjutkan dengan pencetakan
itu sendiri. Biasanya dalam pencetakan satu buah judul memerlukan
waktu sekitar dua minggu sampai ke tahapan selesai. Setelah kegiatan
pencetakan selesai, kegiatan yang selanjutnya adalah kegiatan
pelipatan untuk menyatukan halaman-halaman, untuk menjadikan 1
buah buku yang utuh. Dalam kegiatan pencetakan ini keadaan kertas
yang digunakan untuk pencetakan buku berbentuk gulungan panjang.
Maka dari itu, setelah dilakukannya pencetakan, perlu adanya
pemotongan kertas.
Pemotongan kertas ini dilakukkan dengan bantuan mesin,
kegiatan ini dilakukan dengan cara melipat kertas dengan empat kali
lipatan dan memotonng keempat sisi kertas. Hasil pemotongan kertas
itu akan terkumpul per 16 halaman.
19 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
2.2.4.2 Penjilidan
Setelah proses pelipatan dan penyatuan halaman selesai,
proses selanjutnya adalah building/dilem antara cover dengan isi atau
sering kita sebut dengan Penjilidan. Dalam kegiatan ini adalah
penyatuan antara cover dan isi dari buku itu sendiri. Setelah itu, ada
proses perapihan atau pemotongan. Dimana dalam kegiatan penjilidan
ini buku-buku yang telah dicetak dan disatukan akan dirapihkan
dengan cara pemotongan keempat sisi dari buku itu sendiri, dan
disesuaikan dengan bentuk dan ukuran dari buku itu sendiri.
2.2.5 Kegiatan perampungan
Kegiatan perampungan ini adalah kegiatan penyelesaian tahap
kegiatan produksi pada penerbitan. Kegiatan perampungan pada Penerbitan
Pustaka Setia adalah proses pengepakan.
2.2.5.1 Pengepakan
Setelah penjilidan selesai, langkah selanjutnya adalah pengepakan.
Proses pengepakan yang dilakukan di Penerbitan Pustaka Setia
biasanya satu pak berisi sepuluh buah buku.
2.3 Bagian Pemasaran
Setelah buku sudah melalui proses atau kegiatan finishing maka buku
tersebut sudah siap untuk dipasarkan atau memasuki bagian pemasaran. Semua
organisasi, baik berorientasi profit maupun not-for-profit, harus bekerja keras
untuk memenuhi kebutuhan konsumen bila ingin tetap dapat beroperasi dan
sukses. Kemampuan organisasi dalam menentukan siapa yang menjadi
konsumen dari produk/jasa yang dihasilkan merupakan salah satu kunci
keberhasilan organisasi. Berikutnya barulah organisasi dapat memfokuskan diri
untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, cara-cara memenuhi kebutuhan itu
dan akhirnya mengusahakan konsumen untuk tetap mengkonsumsi produk/jasa
yang ditawarkan perusahaan. Disamping itu, organisasi harus memiliki
kemampuan pula untuk menyampaikan informasi kepada konsumen bahwa
mereka telah menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Di
sinilah fungsi pemasaran (marketing) menonjol. Ia menjadi (hub) penghubung
20 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
antara organisasi dan konsumen. Lebih jauh lagi, fungsi ini dapat diberdayakan
untuk mendukung suatu gagasan dan mendidik konsumen (Boone&Kurzt, 234).
The American Marketing Association mendefinisikan Marketing
(management)sebagai “the process of planning and executing the conception,
pricing, promotion, and distribution of ideas, goods, and services to create
exchanges that satisfy individual and organizational objectives”.
Proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi,
dan pendistribusian gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran
yang mampu memenuhi tujuan individu dan organisasi. Pertukaran dalam
konteks ini dimaksudkan sebagai sebuah proses dimana dua atau lebih pihak
saling mempertukarkan sesuatu yang memiliki nilai sehingga pada akhirnya
mereka merasa lebih baik setelah melakukan proses ini. Philip Kotler sendiri
mendefiniskan marketing management sebagai
“the art and science of choosing target markets and getting, keeping, and
growing customers through creating, delivering, and communicating superior
customer values”. (Seni dan ilmu di dalam memilih pasar sasaran dan
mendapatkan, memelihara dan mengembangkan parapelanggan melalui proses
penciptaan, penyampaian dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang lebih
baik.)
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada
pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa
mulai dari produsen sampai konsumen. Peranan pemasaran saat ini tidak hanya
menyampaikan produk atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana
produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan
menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru
dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan
produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan
pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.
Pada lembaga penerbitan CV PUSTAKA SETIA, kegiatan pemasaran buku
yang sudah melalui proses finishing dan siap dipasarkan. Proses pemasarannya
21 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
dilakukan dalam bentuk pameran, promosi ke lembaga-lembaga sekolah, toko
buku, brosur, web, surat pos, dan katalog.
2.3.1 Pameran
Seperti sudah diketahui umum, harga buku yang sudah masuk toko
buku akan berlipat berkali-kali jika dibandingkan harga produksinya.
Yang paling merasa berat tentu saja konsumen karena harus merogoh
saku dalam-dalam untuk membeli buku idaman. Oleh karena itu tak
heran jika pameran buku sealalu disambut dengan antusias.
Diarena pameran buku, ratusan penerbit dan distributor buku
langsung menemui para konsumen. Mereka membawa ribuan judul buku
dan menggelarnya dengan harga diskon. Besaran diskon inipun
bervariasi. Tak sedikit buku bagus dijual dengan harga miring. Bagi para
penikmat buku yang lebih mengejar isi buku daripada gengsi sebuah
buku baru atau buku bestseller, pesta diskon ini tentu merupakan
kesempatan emas.
Beragam buku bisa ditemukan dipameran buku. Mulai dari buku
umum, agama, hingga buku-buku pelajaran sekolah. Tahun terbit buku
pun beragam. Ada buku yang baru keluar dari percetakan, ada buku
lama, ada pula buku-buku yang sebenarnya masih tergolong baru
(kurang dari dua tahun) namun tingkat penjualannya di toko buku kurang
menggembirakan.
Memasuki pameran buku tak jarang seperti memasuki sebuah
pulau yang penuh dengan harta karun. Begitu banyak buku bagus yang
ingin dibawa pulang oleh konsumen.
2.3.2 Promosi ke lembaga sekolah
Pihak penerbit mempromosikan buku-buku pelajaran yang
diproduksinya ke sekolah-sekolah, agar pihak sekolah menggunakan
buku-buku tersebut untuk sumber belajar siswa.
2.3.3 Toko Buku
22 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Toko buku adalah sasaran pihak penerbit yang utama, karena
konsumen akan mencari buku yang dibutuhkannya dengan cara
mengunjungi toko buku untuk membelinya.
2.3.4 Brosur
Pihak penerbit membuat dan menyebarluaskan brosur yang dicetak
kepada semua konsumen. Brosur ini berisi tentang buku-buku yang
diproduksi di penerbitan ini.
Gambar 2 Toko Buku
Gambar 3 Brosur Penerbitan Pustaka Setia: Buku Pelajaran
Sumber: Penerbitan Pustaka Setia. (tt). Home. Dikses pada tanggal
19 April 2014 dari www.pustakasetia.com
23 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
2.3.5 WEB
Web adalah cara efektif untuk mempromosikan buku menurut penerbitan
ini, karena konsumen dapat melihat buku yang akan, sedang, dan sudah
diterbitkan. Alamat website CV PUSTAKA SETIA adalah
www.pustakasetia.com.
Gambar 4 Brosur Penerbitan Pustaka Setia: Buku Pelajaran
Gambar 5 Brosur Penerbitan Pustaka Setia: Buku Umum
24 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
2.3.6 Surat Pos
Promosi yang dilakukan melalui surat pos ini yaitu dengan cara
mengirimkan segala informasi mengenai buku yang diproduksi oleh CV
PUSTAKA SETIA kepada lembaga-lembaga yang sudah ditentukan.
2.3.7 Katalog
Seperti yang kita tahu katalog berisi daftar buku yang dimiliki atau
dijual dipenerbitan ini besertakan daftar harga buku tersebut.
Pihak penerbit CV PUSTAKA SETIA lebih mengutamakan penulis yang
berlatar belakang guru atau dosen, karena itu prioritas sasaran buku yang akan
Gambar 6 Tampilan Awal website Pustaka Setia
Gambar 7 Katalog Penerbitan Pustaka Setia: Buku Pelajaran
Gambar 1 Alur Produksi Buku di Penerbitan Pustaka
Setia
Gambar 1 Alur Produksi Buku di Penerbitan Pustaka
Setia
Gambar 1 Alur Produksi Buku di Penerbitan Pustaka
Setia
Gambar 1 Alur Produksi Buku di Penerbitan Pustaka
Setia
Sumber: Penerbitan Pustaka Setia. (tt). Home. Dikses pada tanggal
19 April 2014 dari www.pustakasetia.com
25 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
dipasarkan sudah jelas yaitu siswa dan mahasiswa. Karena menurut pihak
penerbit buku yang diproduksi akan mudah laku karena siswa dan
mahasiswanya sendiri yang membeli buku untuk mendukung proses belajar
mereka.
CV PUSTAKA SETIA memiliki pasar yang sangat luas di Indonesia. Hal ini
terbukti dengan adanya perwakilan/distributor di sejumlah kota besar dan
provinsi. Tugas mereka, selain memasarkan buku-buku terbitan CV PUSTAKA
SETIA di wilayahnya masing-masing, juga menampung saran-saran dari
konsumen yang selanjutnya diteruskan ke pusat. Saran dari konsumen dan
distributor sangat dibutuhkan demi mengingkatkan kualitas buku-buku yang
diterbitkan oleh CV PUSTAKA SETIA. Distributor ini mempermudah dan
memperlancar produksi buku-buku yang diterbitkan CV PUSTAKA SETIA.
2.4 Bagian Pengusahaan
Pengusahaan menurut ilmu ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan
manusia untuk mendapatkan penghasilan, baik berupa uang, barang maupun
jasa yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup guna mencapai
kemakmuran. Maka dalam penerbitan khususnya pada penerbitan Pustaka
Setia pengusahaan adalah bagian yang bergerak dan mengatur keuangan
ataupun administrasi perusahaan tersebut.
2.4.1 Kajian Komponen Anggaran Biaya Penerbitan
Didalam pencetakan dan penerbitan buku ada beberapa proses yang
harus diketahui karena setiap proses pembuatan buku dari awal proses sampai
akhir proses harus diperhitungkan maka dari itu harus dibuatkan alur produksi
cetak.
Hal-hal yang harus dihitung dalam pencetakan buku adalah:
No Macam-macam proses yang memerlukan biaya
1 Biaya Desain isi dan cover buku
2 Biaya setting naskah
3 Biaya montage cover buku
26 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
4 Biaya montage isi buku
5 Biaya plate cover buku
6 Biaya plate isi buku
7 Biaya kertas cover buku
8 Biaya kertas isi buku
9 Biaya pencetakan (ongkos cetak) cover buku
10 Biaya pencetakan (ongkos cetak) isi buku
11 Biaya pelipatan isi buku
12 Biaya pengomplitan
13 Biaya penjilidan; jilid kawat; jilid lem; jilid benang
14 Biaya pemotongan (ongkos potong kertas/sisir
kertas)
15 Biaya pengepakan
Perhitungan total biaya: PPn + PPh, Margin keuntungan, Harga per
buku. Biaya tidak termasuk gaji pegawai.
Rincian biaya tidak tercantum, penerbitan Pustaka Setia tidak
berkenan memberikan rinciannya mengingat hal tersebut adalah rahasia
perusahaan.
2.4.2 Penjualan
Dalam proses produksi berdasarkan pesanan, penentuan harga
pokok produksi menjadi sangat penting karena dapat digunakan untuk
menentukan harga jual pada saat menerima suatu pesanan. Penentuan
harga pokok produksi tidak terlepas dari pengumpulan dan penghitungan
biaya produksi. Semua rincian biaya penerbitan Pustaka Setia tidak bisa
dipublikasikan sehingga hanya dapat menuliskan rincian kasarnya saja,
misalkan dalam menetapkan harga eceran buku illustrasi singkatnya dapat
dikalkulasikan seperti berikut:
Tabel 1 Hal-hal yang harus dihitung dalam percetakan buku
27 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Harga per buku = Jumlah keseluruhan biaya produksi
oplah (jumlah kopi atau eksemplar yang dijual)
2.4.3 Perpajakan
Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang
terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan,
dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk,
dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan. (Brotodihardjo:1993). Pajak penghasilan pasal 21.
Kewajiban yang harus dipenuhi oleh penulis ataupun pemberi
penghargaan tersebut. Bagi penulis dalam ketentuan pajak tidak disebut
dengan istilah ini tapi dengan istilah “pengarang” yang harus rela
pendapatannya dipotong pajak. Tapi ini tergantung perjanjian kontrak
yang ditandatangani oleh penulis dan penerbit, aturan perlombaan, atau
aturan redaktur media apakah mencantumkan klausul khusus tentang
pemotongan pajak ini. Hal ini untuk menghindari sengketa di kemudian
hari antara penulis dan penerbit, juga persiapan jika diperiksa oleh
auditor dari kantor pajak.
Jika dalam perjanjian kontrakatau aturan redaktur media
disebutkan bahwa seluruh pajak ditanggung oleh penulis maka penulis
harus rela penghasilannya dipotong pajak. Bagi penulis yang sudah
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), jika disebutkan bahwa
pajak akan ditanggung oleh penerbit, penyelenggara perlombaan, atau
media, penulis diuntungkan karena dapat mengurangkan pajak akhir
tahunnya dengan pajak yang telah dipotong pemberi imbalan itu atau
biasa disebut kredit pajak. Sehingga pajak yang masih harus dibayar
pada akhir tahun jumlahnya sedikit atau bahkan dapat diminta kembali
atau untuk kompensasi pajak berikutnya.
28 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Selanjutnya, besaran tarif pajak yang diberlakukan terhadap
penghasilan yang diterima oleh penulis. Tarif yang dikenakan
berdasarkan tarif pasal 17 undang-undang Pajak Penghasilan tahun 2000
yakni berkisar antara 5% sampai 35%, berikut tarifnya:
3 Lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP) s.d. Rp25 juta : 5%
4 Lapisan PKP di atas Rp25 juta s.d. Rp50 juta : 10%
5 Lapisan PKP di atas Rp50 juta s.d. Rp100 juta : 15%
6 Lapisan PKP di atas Rp100 juta s.d. Rp200 juta : 25%
7 Lapisan PKP di atas Rp200 juta : 35%
2.4.4. Royalti
Satu hal yang dihadapkan antara penulis dan penerbit adalah
keuntungan. Maka munculah sistem kerjasama antara kedua belah pihak
seperti penjualan naskah ataupun menggunakan sistem royalti. Dalam
undang-undang Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (1) huruf f, dijelaskan
bahwa imbalan berupa royalti adalah imbalan sehubungan dengan
penggunaan hak atas harta tak berwujud (misalnya hak pengarang, paten,
merek dagang, formula, atau rahasia perusahaan; informasi) (Annida;
2004). Namun, besaran standar royalti penerbit di Indonesia adalah 10 %
dari harga jual eceran (bruto) per bukunya. Ada juga yang hanya
mematok 5 % dan 7%. Illustrasi contohnya seperti berikut:
Rumus:
Harga jual buku X jumlah cetakan X 10%
Jika harga buku adalah Rp 50.000, dan buku yang dicetak
sebanyak 3000 eksemplar. Standar jumlah cetakan setiap penerbit
memang berbeda, namun biasanya antara 2500-4000. Jika yakin dengan
kualitas buku dan prospeknya, bisa saja penerbit mencetak 10.000
ekesemplar.
29 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Contoh:
Rp50.000 X 3000 eksemplar X 10%
= Rp15.000.000
Royalti dibayarkan sesuai dengan kondisi penjualan buku. Mulai dari
masuk ke toko buku, sampai buku habis. Pembayaran royalti sesuai
dengan angka penjualan di toko buku. Namun, sejumlah penerbit
menerapkan sistem uang muka royalti sebesar 20% (variasi antara 20%-
25%) dari total royalti. Sisanya dibayar sesuai angka penjualan. Misal
dengan angka total Rp15.000.000, maka uang mukanya adalah
Rp15.000.000 X 20% = Rp3.000.000. Uang muka dibayarkan ketika
buku terbit atau surat perjanjian ditandatangani.
Setiap royalti dipotong pajak sebesar 15% (bagi yang memiliki
NPWP) dan 30% (bagi yang tidak memiliki NPWP).
Royalti yang ditetapkan oleh penerbitan Pustaka Setia fleksibel dan
bervariasi tergantung kehendak dan kesepakatan, setiap keuntungan dari
hasil penjualan buku setelah diterbitkan dengan persentasi yang
disesuaikan dengan kesepakatan diantara kedua belah pihak dan juga
dengan durasi yang disepakati pula.
30 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
BAB 3
MASALAH DAN SOLUSI
3.1 Masalah Dalam Penerbitan Pustaka Setia
Ada beberapa masalah yang sering dihadapi oleh Penerbitan Pustaka Setia
diantaranya masalah mengenai perubahan kurikulum, masalah biaya atau harga ,
dan yang terakhir adalah masalah mengenai kejujuran penulis
1. Masalah mengenai kejujuran penulis
Masalah pertama yang dihadapi oleh Penerbitan Pustaka Setia adalah
masalah mengenai kejujuran penulis. Maksud dari kejujuran penulis adalah
mengenai naskah yang diberikan dari pihak penulis kepada pihak penerbit.
Tidak jarang pihak Penerbitan Pustaka Setia menerima naskah yang
bermasalah. Naskah yang bermasalah mulai dari naskah yang tidak original
hasil dari pemikiran penulis; naskah yang tidak mencantumkan catatan kaki
dan daftar pustaka (plagiarisme); atau naskah yang sudah pernah diterbitkan
oleh penerbit lain, kemudian ingin diterbitkan kembali di Penerbitan Pustaka
Setia.
2. Masalah mengenai biaya atau harga
Selanjutnya masalah yang sering dihadapi oleh Penerbitan Pustaka Setia
mengenai penetapan harga buku yang akan dijual kepada masyarakat umum.
Penetapan harga ini menjadi masalah yang cukup dilematis. Karena apabila
pihak Penerbitan Pustaka Setia menetapkan harga terlalu tinggi nantinya
akan berdampak pada tingkat penjualan buku tersebut. Sedangkan, apabila
pihak Penerbitan Pustaka Setia menetapkan harga terlalu rendah pihak
Penerbitan Pustaka Setia akan mengalami defisit.
3. Masalah mengenai perubahan kurikulum
Masalah yang selanjutnya adalah masalah mengenai perubahan kurikulum
yang terjadi di Indonesia. Di pertengahan tahun 2013 Pemerintah
31 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
melakukan perubahan kurikulum yang ada di Indonesia, dari kurikulum
2006 atau yang akrab disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), menjadi kurukulum tahun 2013. Karena kejadian inilah yang
menyebabkan permasalahan pada beberapa penerbitan, dan salah satunya
pada Penerbitan Pustaka Setia. Karena Penerbitan Pustaka Setia menerbitkan
buku-buku pelajaran, maka dari itu Penerbitan Pustaka Setia harus
menyikapi permasalahan ini dengan cermat.
3.2 Solusi Dalam Penerbitan Pustaka Setia
Ada beberapa masalah yang sering dihadapi oleh Penerbitan Pustaka Setia
diantaranya masalah mengenai perubahan kurikulum, masalah biaya atau harga
, dan yang terakhir adalah masalah mengenai kejujuran penulis.
1. Masalah mengenai kejujuran penulis
Untuk itu Penerbitan Pustaka Setia menyiasati permasalahan ini
dengan cara melakukan pemeriksaan atau penyeleksian naskah yang
diterima pihak penulis kepada pihak Penerbitan Pustaka Setia. Dengan
demikian masalah ini dapat terselesaikan.
Menurut kelompok kami masalah mengenai kejujuran penulis ini
memang susah untuk dinetralisir, karena permasalah ini muncul dari
eksternal Penerbitan Pustaka Setia. Cara untuk menanggulangi
permasalahan ini pertama dengan cara membuat persyaratan mengenai
standar minimal, naskah yang bagaimanana yang akan diterima oleh
pihak Penerbitan Pustaka Setia. Kemudian melakukan penyeleksian
naskah, apakan naskah yang diterima oleh Penerbitan Pustaka Setia
sesuai dengan standar minimum yang telah ditetapkan. Setelah naskah
diseleksi, dari pihak Penerbitan Pustaka Setia melakukan perjanjian yang
salah satu perjanjian itu menyatakan bahwa naskah yang ditulis
merupakan naskah asli karya penulis dan naskah tersebut belum pernah
diterbitkan di penerbit lain.
2. Masalah mengenai biaya atau harga
32 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Untuk mengatasi permasalahan ini pihak Penerbitan Pustaka Setia
melakukan pemilihan bahan baku buku yang akan diterbitkan, baik dari
kertas, lem, sampai tinta. Pihak Penerbitan Pustaka Setia akan mencari
bahan baku yang berkualitas dengan harga yang tidak mahal. Kegiatan ini
untuk menekan biaya produksi yang dikeluarkan oleh Penerbitan Pustaka
Setia.
3. Masalah mengenai perubahan kurikulum
Cara Penerbitan Pustaka Setia menyikapi permasalah ini adalah dalam
hal produksi dan penjualan. Maksud dari produksi adalah dalam hal
memproduksi dari buku dengan cara step by step. Dan dalam hal
penjualan disini maksudnya adalah dengan mengoptimalkan penjualan
buku yang telah terbit di masyarakat.
33 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam proses pembuatan buku ada 4 bagian yang berperan penting
yaitu bagian penerbitan, bagian produksi, bagian pemasaran, dan bagian
pengusahaan. Setiap bagiannya mempunyai peranan yang sama yaitu
mengusahakan buku dapat di terima oleh masyarakat.
4.2 Rekomendasi
4.2.1 Rekomendasi Untuk Kelompok 5
Rekomendasi untuk kelompok 5 Agar lebih ditingkatkan lagi kerjasama
dan komunikasi antar anggota kelompok dalam hal penyususnan laporan
makalah ini.
4.2.2 Rekomendasi Untuk Penerbitan Pustaka Setia
Rekomendasi untuk Penerbitan Pustaka Setia adalah agar koordinasi
antara bagian dari penerbitan selalu terjaga, maka diperlukaannya kerja sama
yang intens dari tiap-tiap bagiannya. Selain itu untuk meminimalisir masalah
yang terjadi mengenai perubahan kurikulu ynag berlaku, maka diperlukannya
update mengenai kurikulum yang berlaku di Indonesia.
34 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Identitas Narasumber
Nama : Bpk. Tatang
Jabatan: Ketua di Bagian SDM & Umum
2. Profil Penerbitan PUSTAKA SETIA
PUSTAKA SETIA adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa
dibidang penerbitan dan percetakan. Didirikan sejak tahun 1993 oleh Bapak
H. Misri Tanjung. PUSTAKA SETIA diresmikan menjadi sebuah perusahaan
berbadan hukum yang berupa CV dan aktif serta terdaftar sebagai anggota
IKAPI cabang Jawa Barat.
Berawal dari merintis usaha kecil penerbitan buku-buku pelajaran
yang berbasis kurikulum dengan daya juang dan semangat yang tinggi setelah
beberapa tahun kemudian PUSTAKA SETIA berkembang dengan spesialis
produk buku-buku penunjang bagi siswa mulai dari jenjang SD, SMP, SMA,
SMK, Madrasah, hingga Perguruan Tinggi/UIN. Ditambah lagi buku-buku
umum berupa cerita rakyat, kamus, intisari, filsafat dan dakwah islamiyah.
Gambar 8 Parkiran gedung Penerbitan
Pustaka Setia
Sumber: Penerbitan Pustaka Setia. (tt). Profile . Dikses pada tanggal 19 April
2014 dari http://www.pustakasetia.com/profile/about-us/
35 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Hingga dua tahun yang lalu tepatnya tahun 2012, lebih dari 2.500
judul buku telah diterbitkan oleh PUSTAKA SETIA, bersama lebih dari 60
karyawan serta didukung sejumlah perwakilan perusahaan di beberapa
daerah, kota besar & provinsi, PUSTAKA SETIA akan terus memperluas
daerah jangkauan pemasaran guna menciptakan generasi penerus bangsa
yang cendekia dan berwawasan luas, karena bidang pendidikan menjadi
sebuah fokus kepedulian dari perusahaan penerbitan ini.
Menyikapi tingginya permintaan pasar membuat PUSTAKA SETIA
menambah sejumlah sarana dan prasarana guna melancarkan proses
produksi yang kian lama semakin meningkat dan terus berjalan tiada henti.
Beberapa penambahan sejumlah sarana dan prasarana sarana, diantaranya
pembangunan dua gedung baru yang berlokasi di komplek puri BKR
Nomor 51-52.
Dengan adanya gedung tersebut, proses produksi penerbitan dan
percetakan PUSTAKA SETIA berada dalam satu atap, mulai dari pracetak,
cetak, finishing, hingga menjadi sebuah buku dan siap dipasarkan ke
seluruh jaringan pemasaran di Indonesia.
3. Mesin-Mesin yang digunakan Penerbitan Pustaka Setia
Hingga tahun 2014, PUSTAKA SETIA telah memiliki berbagai
macam alat produksi yang dioperasikan secara terpadu di kawasan
Gambar 9 Halaman depan gedung Penerbitan
Pustaka Setia
Sumber: Penerbitan Pustaka Setia. (tt). Home. Dikses pada tanggal
19 April 2014 dari www.pustakasetia.com
36 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Percetakan dan Penerbitan PUSTAKA SETIA. Alat-alat produksi tersebut
adalah sebagai berikut:
1) SOLNA-D300-64 pages coldset
Mesin ini dapat mencetak tabloid dan
buku 64 halaman full colours
menggunakan kertas HVS/HVO.
Dengan kecepatan cetak 20.000
eksemplar per jam.
2) Heidelberg SORS-1 colors offset machine
Mesin ini mencetak separasi wana
pada kertas HVS, Art Paper, Ivory,
Glory, dan lain-lain. Kecepatan
cetak 12.000 per jam dengan
presisi yang akurat.
3) Heidelberg SORM-1 colors offset
machine
Mesin ini mencetak separasi warna
pada kertas HVS, Art Paper, Ivory,
Glory, dan lain-lain, dengan kecepatan
12.000 kertas perjam dan presisi yang
akurat.
Gambar 10 SOLNA-D300-64 pages coldset Pustaka
Setia
Gambar 11 Heidelberg SORS-1 colors offset machine
Gambar 12 Heidelberg SORM-1 colors offset machine
37 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
4) Heidelberg GTO-52
Mesin ini mencetak separasi
warna pada kertas HVS, Art
Paper, Ivory, Glory, dan lain-lain.
Kecepatan cetak 10.000 lembar
perjam dengan presisi warna yang
akurat.
5) Stahl KC.66 4 KTL-RF
Mesin lipat ini dikhususkan untuk
isi buku/majalah dengan teknik
yang cepat. Kecepatan mesin ini
mencapai 10.000 lembar perjam.
6) Muller Martini
Mesin binding (blok lem) jenis 5
clamp merek Muller Martini buatan
Swiss ini digunakan untuk
menyatukan/memasang cover
(sampul) buku dengan kecepatan
mencapai 1.000 buku/jam.
Gambar 13 Heidelberg GTO-52
Gambar 14 Stahl KC.66 4 KTL-RF
Gambar 15 Muller Martin
38 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
7) Varnish
Mesin varnish ini
digunakan untuk cover
buku/majalah agar
terlihat lebih cerah dan
mengkilap. Kecepatan
mesin ini mencapai
3.000 lembar perjam.
8) Rosback 201B
Mesin book binding saddle stitcher
(jahit kawat) full otomatis buatan
Amerika ini digunakan untuk
menyatukan/memasang cover
(sampul) buku, majalah, dan
sejenisnya yang berukuran tipis
dengan kecepatan 5.000 buku perjam.
9) Yoshino Auto Feeder
Mesin potong buku sistem tiga
mata pisau ini digunakan untuk
memotong/merapikan buku
sesuai ukuran yang
dikehendaki/standar. Mesin ini
dapat memotong dengan
kecepatan 10.000 buku perjam.
Gambar 16 Varnish
Gambar 17 Rosback 201B
Gambar 18 Yoshino Auto Feeder
39 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
10) Polar 115 Mohr Elektromart
Mesin potong serbaguna
(untuk buku dan kertas)
dengan sistem komputer
merek Polar 115 buatan
Jerman. Mesin ini digunakan
untuk memotong/merapikan
buku maupun keras dengan
akurasi ukurang yang prima.
11) Plate Maker
Mesin ekspose/plate maker
buatan jerman ini digunakan
untuk memindahkan hasil
setting (huruf/gambar/foto) ke
atas plat cetak alumunium
dengan hasil yang tajam.
4. Daftar Pertanyaan
1. Bagaimana sejarah terbentuknya Penerbitan Pustaka Setia?
2. Apa visi dan misi dari Penerbitan Pustaka Setia?
3. Bagaimana alur penerbitan buku di Penerbitan Pustaka Setia?
4. Bagaimana pemasaran yang dilakukan oleh Penerbitan Pustaka Setia?
5. Promosi apa yang dilakukan oleh Penerbitan Pustaka Setia?
6. Berapa biaya yang dikeluarkan dari satu judul buku?
7. Masalah apa saja yang sering dihadapi oleh Penerbitan Pustaka Setia?
Gambar 19 Polar 115 Mohr Elektromart
Gambar 20 Plate Maker
40 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
5. Dokumentasi
1. Plang Penerbitan Pustaka Setia
2. Foto Narasumber (Bapak Tatang)
Gambar 22 Foto Narasumber (Bapak Tatang)
Gambar 21 Plang Penerbitan Pustaka Setia
41 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
3. Pasca Prosesi Wawancara Dengan Narasumber
Gambar 23 Pasca Prosesi Wawancara Dengan Narasumber
42 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
6. Slide Power Point
Slide 1
Slide 2
43 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Slide 3
Slide 3
Slide 4
44 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Slide 5
Slide 6
45 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Slide 7
Slide 8
46 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Slide 10
Slide 9
47 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Slide 11
Slide 12
48 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Slide 13
Slide 14
49 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Slide 15
Slide 16
50 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
Slide 17
Slide 18
51 | L a p o r a n H a s i l O b s e r v a s i P e n e r b i t a n P u s t a k a S e t i a
DAFTAR PUSTAKA
-----. (----). Cara kalkulasi haraga cetak buku. Retrieved April 17, 2014, from
http://mesinpercetakan.com/cara-kalkulasi-harga-cetak-buku/
Ahira, Anne. (n.d.). Berburu buku di pameran buku. Retrieved April 17, 2014, from
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://www.anneahira.
com/pameran-buku.htm.
Erneste, Pamusuk. 2005. Buku Pintar Penyuntingan Naskah, Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
Kompasiana. (2013). Menghitung uang pengarangndari penerbitan. Retrieved April
17, 2014, from http://media.kompasiana.com/buku/2013/10/02/menghitung-
uang-pengarang-dari-penerbitan-buku-594896.html
Manajemen Pemasaran. (2006). Retrieved April 17, 2014, from
http://vmardiw.files.wordpress.com/2006/12/marketing.pdf.
Pemasaran. (2011). Retrieved April 17, 2014, from
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/201/BAB%20II.pdf?
sequence=6.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2007, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta
Setia, Putaka. (----). Retrieved April 17, 2014, from Profile: About Us.
http://www.pustakasetia.com/profile/about-us/
Shinta, Agustina. (2012). Manajemen Pemasaran. Retrieved April 17, 2014, from
http://shinta.lecture.ub.ac.id/files/2012/11/Manajemen-Pemasaran-Agustina-
Shinta.pdf.