Laporan Fix Tutorial 2

download Laporan Fix Tutorial 2

of 53

Transcript of Laporan Fix Tutorial 2

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    1/53

    BAB I

    KLARIFIKASI ISTILAH

    1. Bersin-bersin

    adalah aliran udara hebat yang melalui mulut dan hidung . ini

    terjadi karena ada partikel pengganggu dalam hidung terjadi diluar

    kemauan. (Nizar,2011)

    2. Gatal

    adalah rasa tidak nyaman pada kulit yang memiu penderitanya

    (Nizar,2011)

    !. "lergi

    adalah "lergi (#eaksi $ipersensiti%itas) adalah reaksi-reaksi dari

    sistemkekebalan yang terjadi ketika jaringan tubuh yang n&rmal

    mengalamiedera'terluka. (ahn, 200)

    BAB II

    IDENTIFIKASI MASALAH

    1

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    2/53

    2.1 anatomi dan fisiologi organ terait di s!enario"

    2.2 Bagaimana meanisme #ersin$#ersin "

    2.% Menga&a se#el'm #ersin (id'ng terasa gatal dan (id'ng terasa

    ters'm#at "

    2.) Menga&a am#'( saat !'a!a dingin "

    2.* H'#'ngan alergi a!ang tana( dengan el'(an &asien "

    2.+ A&a sa,a ma!am$ma!am alergi "

    2.- A&a em'nginan diagnosis &asien "

    BAB III

    ANALISIS MASALAH

    3.1anatomi dan fisiologi organ terait dari s!enario

    !.1.1 "nat&mi hidung

    2

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    3/53

    a. "nat&mi

    $idung luar berbentuk piramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke

     ba*ah+

    1) pangkal hidung (bridge)

    2) batang hidung (d&rsumnasi)

    !) punak hidung (hip)

    ) ala nasi

    ) hidung luar

    dibentuk &leh kerangka tulang dan tulang ra*an yang dilapisi &leh kulit,

     jaringan ikat dan beberapa &t&t keil yang berungsi untuk melebarkan atau

    menyempitkan lubang hidung. erangka tulang terdiri 1) tulang hidung (&s

    nasal), 2) pr&sesus r&ntalis &s maksila, dan !) pr&sesus nasalis &s r&ntal/

    sedangkan kerangka tulang ra*an terdiri dari beberapa pasang tulang ra*anyang terletak di bagian ba*ah hidung, yaitu 1) sepasang kartilag& nasalis

    lateralis superi&r, 2) sepasang kartilag& nasalis lateralis ineri&r yang disebut

     juga sebagai kartilag& alar may&r, dan ) tepi anteri&r kartilag& septum.

    #&ngga hidung atau ka%um nasi berbentuk ter&*&ngan dari depan ke

     belakang dipisahkan &leh septum nasi di bagian tengahnya menjadi ka%um

    nasi kanan dan kiri. intu atau lubang masuk ka%um nasi bagian depan

    disebut nares anteri&r dan lubang belakang disebut nares p&steri&r (k&ana)

    yang menghubungkan ka%um nasi dengan nas&aring.Bagian dari ka%um nasi

    yang letaknya sesuai dengan ala nasi, tepat di belakang nares anteri&r, disebut

    %etibulum. estibulum ini dilapisis &leh kulit yang mempunyai banyak 

    kelenjar sebasea dan rambut-rambut panjang yang disebut %ibrise. iap

    ka%um nasi mempunyai buah dinding, yaitu dinding medial, lateral, ineri&r 

    dan superi&r. 3inding medial hidung ialah septum nasi. 4eptum dibentuk &leh

    tulang dan tulang ra*an. Bagian tulang adalah 1) lamina perpendikularis &s

    etm&id, 2) %&mer, !) krista nasalis &s maksila, dan ) krista nasalis &s

     palatina. Bagian tulang ra*an adalah 1) kartilag& septum (lamina

    kuadrangularis) dan 2) k&lumela. 4eptum dilapisi &leh muk&sa hidung. ada

    dinding lateral terdapat buah k&nka. 5ang terbesar dan letaknya paling

     ba*ah ialah k&nka ineri&r, kemudian yang lebih keil ialah k&nka media,

    lebih keil lagi ialah k&nka superi&r, sedangkan yang terkeil disebut k&nka

    suprema. &nka suprema ini biasanya rudimenter. &nka ineri&r merupakan

    tulang tersendiri yang melekat pada &s maksila dan labirin etm&id, sedangkan

    3

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    4/53

    k&nka media, superi&r, dan suprema merupakan bagian dari labirin etm&id. 3i

    antara k&nka-k&nka dan dinding lateral hidung terdapat r&ngga sempit yang

    disebut meatus. ergantung dari letak meatus, ada tiga meatus yaitu meatus

    ineri&r, medius dan superi&r. 6eatus ineri&r terletak diantara k&nka ineri&r 

    dengan dasar hidung dan dinding lateral r&ngga hidung. ada meatus ineri&r 

    terdapat muara (&stium) duktus nas&lakrimalis. 6eatus medius terletak di

    antara k&nka media dan dinding lateral r&ngga hidung. ada meatus medius

    terdapat muara sinus r&ntal, sinus maksila dan sinus etm&id anteri&r. ada

    meatus superi&r yang merupakan ruang di antara k&nka superi&r dan k&nka

    media terdapat muara sinus etm&id p&steri&r dan sinus sen&id. 3inding

    ineri&r merupakan dasar r&ngga hidung dan dibentuk &leh &s maksila dan &s

     palatum. 3inding superi&r atau atap hidung sangat sempit dan dibentuk &leh

    lamina kribri&rmis, yang memisahkan r&ngga tengk&rak dari r&ngga hidung.

    7amina kribri&rmis merupakan lempeng tulang berasal dari &s etm&id,

    tulang ini berlubang-lubang (kribr&sa 8 saringan) tempat masuknya serabut-

    serabut sara &lakt&rius. 3i bagian p&steri&r, atap r&ngga hidung dibentuk 

    &leh &s sen&id

    4

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    5/53

    Gambar 1 anat&mi hidung

     b. askularisasi hidung

    Bagian atas r&ngga hidung mendapat

     pendarahan dari artri etm&id anteri&r dan p&steri&r yang merupakan abang

    dari arteri &talmika dari akar&tis interna. Bagian ba*ah r&ngga hidung

    mendapat pendarahan dari abang arteri maksilaris interna, di antaranya

    ialah ujung arteri palatina may&r dan arteri sen&palatina yang keluar dari

    &ramen sen&palatina bersama ner%us sen&palatina dan memasuki r&ngga

    hidung dibelakang ujung p&steri&r k&nka media. Bagian depan hidung

    mendapat pendarahan dari abang-abang arteri asialis. ada bagian depanseptum terdapat anast&m&sis dari abang-abang arteri sen&palatina, arteri

    etmid anteri&r, arteri labialis superi&r dan arteri palatine may&r, yang disebut

     pleksus kiesselbah (little9s area).

    leksus kiesesselbah letaknya superiial dan mudah edera &leh trauma,

    sehingga sering menjadi sumber epistaksis (perdarahan hidung), terutama

     pada anak. ena-%ena hidung mempunyai nama yang sama dan brjalan

     berdampingan denga arterinya. ena di %estibulum dan struktur luar hidung

     bermuara ke %ena &talmika yang berhubungan dengan sinus ka%ern&sus.

    ena-%ena dihidung tidak memiliki katup, sehingga merupakan akt&r 

     predisp&sisi untuk mudahnya penyeabaran ineksi sampai ke intrakranial

    Gambar 2 %askularisasi hidung

    . ersaraan hidung

    Bagian depan dan atas r&ngga hidung mendapat persaraan sens&ris dari

    ner%us etm&idalis anteri&r, yang merupakan abang dari ner%us nas&siliaris,

    5

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    6/53

    yang berasal dari ner%us &talmikus (N. 1). #&ngga hidung lainnya,

    sebagian besar mendapat persaraan sens&ris, juga memberikan persaraan

    %as&m&t&r atau &t&n&m untuk muk&sa hidung. Gangli&n ini menerima

    serabut sara simpatis dari musulus petr&sus superisialis may&r pr&undus.

    Gangli&n sen&palatina terletak di belakang dan sedikit di atas ujung

     p&steri&r k&nka media. :ungsi penghidupan berasal dari ner%us &lakt&rius.

    4ara ini turun melalui lamina kribr&sa dari permukaan ba*ah bulbus

    &lakt&rius dan kemudian berakhir pada sel-sel resept&r penghidup pada

    muk&sa &lakt&rius di daerah sepertiga atas hidung.

    Gambar ! iner%asi hidung

      (4&etjipt&.*ardhani,200;)

    !.1.2 :isi&l&gi hidung

    Berdasarkan te&ri struktural , te&ri re%&lusi&ner , te&ri ungsi&nal maka

    ungsi isi&l&gis hidung dan sinus paranasal adalah +

    1. ungsi respirasi untuk mengatur k&ndisi udara (air &nditi&ning) ,

     penyaring udara , humidiikasi , penyeimbang dalam pertukaran tekanan

    dan mekanisme imun&l&gik l&kal.

    2. :ungsi penghidu karena terdapatnya muk&sa &lat&rius (peniuman) dan

    reser%&ir udara untuk menampung stimulus penghidu.

    6

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    7/53

    !. :ungsi &netik yang berguna untuk res&nansi udara , membantu pr&ses

     biara dan menegah hantaran suara sendiri melalui k&nduksi tulang.

    . :ungsi statistik dan mekanik untuk meringankan beban kepala , pr&teksi

    terhadap trauma dan pelindung panas.. #elek nasal

    (4&etjipt&. ardhani ,200;)

    %.2 #agaimana meanisme #ersin$#ersin "

    #initis alergi merupakan suatu penyakit inlamasi yang dia*ali dengan

    tahap sensitisasi dan diikuti dengan reaksi alergi. #eaksi alergi terdiri dari 2

    ase yaitu immediate phase allergic reaction atau reaksi alergi ase epat

    (#":

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    8/53

    Gambar at&isi&l&gi alergi (rinitis, eczema, asma)

    ada k&ntak pertama dengan alergen atau tahap sensitisasi, makr&ag atau

    m&n&sit yang berperan sebagai sel penyaji ( Antigen Presenting Cell '"

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    9/53

    %.% menga&a se#el'm #ersin (id'ng terasa gatal dan (id'ng terasa

    ters'm#at "

    Bersin adalah resp&n tubuh yang dilakukan &leh membran hidung ketika

    mendeteksi adanya bakteri dan kelebihan airan yang masuk ke dalam hidung

    , sehingga seara &t&matis tubuh akan men&lak bakteri tersebut.

    Bersin dapat timbul akibat adanya peradangan , benda asing , ineksi %irus

    atau reaksi alergi . reaksi alergi munul karena paparan alergen.

    "lergen

    A

    &ntak pertama tubuh dengan alergen

    A

    6akr&ag atau m&n&sit yang berperan sebagai penyaji (antigen presenting

    ell), menangkap alergen yang ada dipermukaan muk&sa hidung

    A

    4etelah dipr&ses antigen membentuk ragmen pendek peptida bergabung

    dengan m&lekul $7" kelas ??

    A

    6embentuk 6$< kelas ?? (maj&r hist&&mpatibility &mple)

    A

    3ipresentasikan &leh sel (helper 0)

    A

    4el penyaji melepas sit&kin seperti ?7-1 , mengaktikan

    A

    9

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    10/53

    helper 0 , untuk berpr&lierasi menjadi

    A

    helper 1 dan helper 2

    A

    helper 2 menghasilkan

    A

    ?7-!, ?7-, ?7- , ?7-1!

    A

    emudian ?7- dan ?7-1! diikat &leh resept&r dipermukaan sel lim&sit B,

    menyebabkan

    A

    4el lim&sit B akti dan kemudian mempr&duksi ig @

    A

    ?g @ disirkulasi darah masuk ke jaringan dan diikat &leh resept&r ig @

    dipermukaan sel mediat&r dan sel mast&sit sehingga kedua sel tersebut

    menjadi akti, pr&ses tersebut menghasilkan

    A

    4el mediat&r yang tersensitisasi

    A

    Bila muk&sa yang sudah tersensitisasi terpapar dengan alergen yang sama

    maka kedua rantai ig@ akan mengikat alergen spesiik dan terjadi degranulasi

    atau peahnya dinding sel akibat terlepasnya mediat&r kimia yang sudah

    terbentuk , terutama histamin

    A

    histamin

    A

    Bersin-bersin , gatal pada hidung , hidung tersumbat , rin&re , akumulasi

    airan yang berlebih.

    10

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    11/53

    %.) Menga&a am#'( saat !'a!a dingin "

    a. 3idalam hidung , udara yang masuk dihangatkan sampai mendekati suhu

    tubuh. emudian diberi kandungan air sampai mendekati kejenuhan dan

    dibersihkan lagi sehingga udara yang masuk ke paru-paru benar-benar 

     bebas dari benda asing.

     b. Bila udara sangat dingin maka ujung syara dihidung akan terangsang ,

    akibatnya relek bersin segera terjadi untuk membersihkan hidung.

    . 4elain itu pada k&ndisi dingin tubuh meresp&n dengan mengeluarkan

    senya*a histamin . pada beberapa indi%idu yang rentan terhadap alergi ,

    keluarnya histamin seara berlebih akan menimbulkan reaksi alergi ,

    seperti &nt&hnya adalah bersin C bersin.

    ("riin.syamsul,201!)

    %.* A&a ('#'ngan alergi a!ang tana( dengan el'(an &asien "

    Berdasarkan ara masuknya alergen dibagi atas+

    a) "lergen inhalan, yang masuk bersama dengan udara pernapasan, misalnya

    tungau debu rumah, ke&a, serpihan epitel kulit binatang, rerumputan,

    serta jamur.

     b) "lergen ingestan yang masuk ke saluran erna, berupa makanan, misalnya

    susu, sapi, telur, &klat, ikan laut, udang kepiting, dan kaang-kaangan.) "lergen injektan, yang masuk melalui suntikan atau tusukan, misalnya

     penisilin dan sengatan lebah.

    d) "lergen k&ntaktan, yang masuk melalui k&ntak kulit atau jaringan muk&sa,

    misalnya bahan k&smetik, perhiasan.

    (?ra*ati, N, 200D)

    11

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    12/53

    %.+ A&a sa,a ma!am$ma!am dari alergi "

    3ahulu rinitis alergi dibedakan dalam 2 maam berdasarkan siat berlangsungnya, yaitu +

    a) #initis alergi musiman %seasonal& hay fever&polinosis'( 3i ?nd&nesia tidak 

    dikenal rhinitis alergi musiman, hanya ada di negara yang mempunyai

    musim. "lergen penyebabnya spesiik, yaitu tepungsari (p&llen) dan sp&ra

     jamur. Eleh karena itu nama yang tepat ialah p&lin&sis atau rin&

    k&njungti%itis karena gejala klinik yang tampak ialah gejala pada hidung

    dan mata (mata merah, gatal disertai lakrimasi).

     b) #initis alergi sepanjang tahun %perennial'( Gejala pada penyakit ini timbul

    intermiten atau terus-menerus, tanpa %ariasi musim, jadi dapat ditemukan

    sepanjang tahun. enyebab yang paling sering ialah alergen inhalan,

    terutama pada &rang de*asa, dan alergen ingestan. "lergen inhalan utama

    adalah alergen dalam rumah %indoor' dan alergen diluar rumah %o!tdoor'(

    "lergen ingestan sering merupakan penyebab pada anak-anak dan

     biasanya disertai dengan gejala alergi yang lain, seperti urtikaria,

    gangguan penernaan. Gangguan isi&l&gik pada g&l&ngan perenial lebih

    ringan diban-dingkan dengan g&l&ngan musiman tetapi karena lebih

     persisten maka k&mplikasinya lebih sering ditemukan. 4aat ini digunakan

    klasiikasi rinitis alergi berdasarkan rek&mendasi dari $E ?nitiati%e

    "#?" ("llergi #hinitis and its ?mpat &n "sthma) tahun 2001, yaitu

     berdasarkan siat berlang-sungnya dibagi menjadi +

    1. ?ntermiten (kadang-kadang) + bila gejala kurang dari hari'mingguatau kurang dari , minggu.

    2. ersisten'menetap bila gejala lebih dari hari'minggu dan lebih dari

    minggu.

    4edangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit, rinitis alergi dibagi

    menjadi+

    a. #ingan bila tidak ditemukan gangguan tidur, gangguan akti%itas

    harian, bersantai, ber&lahraga, belajar, bekerja dan hal-hal lain yang

    mengganggu.

    12

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    13/53

    a. 4edang-berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut

    diatas.

    (?ra*ati N,200D)

    %.- A&a em'nginan diagnosis &ada &asien"

    #initis "lergi

    a. 3einisi

    #initis alergi adalah penyakit inlamasi yang disebabkan &leh reaksi alergi

     pada pasien at&pi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen

    yang sama serta dilepaskannya suatu mediat&r kimia ketika terjadi paparan

    ulangan dengan alergen spesiik tersebut (%&n irFuet, 1;>=). 6enurut

    $E "#?" ("llergi #hinitis and its ?mpat &n "sthma) tahun 2001,

    rinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin,

    rin&re, rasa gatal dan tersumbat setelah muk&sa hidung terpapar alergen

    yang diperantarai &leh ?g@.

    #. @ti&l&gi

    #initis alergi melibatkan interaksi antara lingkungan dengan predisp&sisi

    genetik dalam perkembangan penyakitnya. :akt&r genetik dan herediter 

    sangat berperan pada ekspresi rinitis alergi ("dams, B&ies, $igler, 1;;D).

    enyebab rinitis alergi tersering adalah alergen inhalan pada de*asa dan

    ingestan pada anakanak. ada anak-anak sering disertai gejala alergi lain,

    seperti urtikaria dan gangguan penernaan. enyebab rinitis alergi dapat

     berbeda tergantung dari klasiikasi. Beberapa pasien sensiti terhadap

     beberapa alergen. "lergen yang menyebabkan rinitis alergi musiman

     biasanya berupa serbuk sari atau jamur. #initis alergi perenial (sepanjang

    tahun) diantaranya debu tungau, terdapat dua spesies utama tungau yaitu

    3ermat&phag&ides arinae dan 3ermat&phag&ides pter&nyssinus, jamur,

     binatang peliharaan seperti ke&a dan binatang pengerat. :akt&r resik&

    untuk terpaparnya debu tungau biasanya karpet serta sprai tempat tidur,

    suhu yang tinggi, dan akt&r kelembaban udara. elembaban yang tinggi

    13

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    14/53

    merupakan akt&r resik& untuk untuk tumbuhnya jamur. Berbagai pemiu

    yang bisa berperan dan memperberat adalah beberapa akt&r n&nspesiik 

    diantaranya asap r&k&k, p&lusi udara, bau ar&ma yang kuat atau

    merangsang dan perubahan uaa (Beker, 1;;). Berdasarkan ara

    masuknya allergen dibagi atas+

    1. "lergen ?nhalan, yang masuk bersama dengan udara pernaasan,

    misalnya debu rumah, tungau, serpihan epitel dari bulu binatang serta

     jamur.

    2. "lergen ?ngestan, yang masuk ke saluran erna, berupa makanan,

    misalnya susu, telur, &klat, ikan dan udang.

    !. "lergen ?njektan, yang masuk melalui suntikan atau tusukan, misalnya

     penisilin atau sengatan lebah.

    . "lergen &ntaktan, yang masuk melalui k&ntak dengan kulit atau

     jaringan muk&sa, misalnya bahan k&smetik atau perhiasan (aplan,

    200!).

    !. emeriksaan enunjang

    1. ?n %itr&

    • $itung e&sin&il dalam darah tepi dapat n&rmal atau meningkat.

    3emikian pula pemeriksaan ?g@ t&tal (prist-paper radi&

    imun&s&rbent test) sering kali menunjukkan nilai n&rmal, keuali

     bila tanda alergi pada pasien lebih dari satu maam penyakit,

    misalnya selain rinitis alergi juga menderita asma br&nkial atau

    urtikaria. 7ebih bermakna adalah dengan #"4 (#adi& ?mmun&

    4&rbent est) atau @7?4" (@nzyme 7inked ?mmun& 4&rbent "ssay

    est). emeriksaan sit&l&gi hidung, *alaupun tidak dapat

    memastikan diagn&sis, tetap berguna sebagai pemeriksaan

     pelengkap. 3itemukannya e&sin&il dalam jumlah banyak 

    menunjukkan kemungkinan alergi inhalan. ika bas&il ( sel'lap)

    mungkin disebabkan alergi makanan, sedangkan jika ditemukan sel

    6N menunjukkan adanya ineksi bakteri (?ra*ati, 2002).

    2. ?n %i%&

    • "lergen penyebab dapat diari dengan ara pemeriksaan tes ukit

    kulit, uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (4kin

    14

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    15/53

    @nd-p&int itrati&n'4@). 4@ dilakukan untuk alergen inhalan

    dengan menyuntikkan alergen dalam berbagai k&nsentrasi yang

     bertingkat kepekatannya. euntungan 4@, selain alergen penyebab

     juga derajat alergi serta d&sis inisial untuk desensitisasi dapat

    diketahui (4umarman, 2000). Hntuk alergi makanan, uji kulit seperti

    tersebut diatas kurang dapat diandalkan. 3iagn&sis biasanya

    ditegakkan dengan diet eliminasi dan pr&%&kasi (I

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    16/53

    resp&ns ase lambat berhasil diatasi dengan &bat lain. 5ang sering

    dipakai adalah k&rtik&ster&id tr&pikal (bekl&met&sa, budes&nid,

    lus&lid, lutikas&n, m&metas&nur&at dan triamsin&l&n). reparat

    antik&linergik t&pikal adalah ipratr&pium br&mida, bermanaat untuk 

    mengatasi rin&re, karena aktiitas inhibisi resept&r k&linergik 

     permukaan sel eekt&r (6ulyarj&, 200=).

    • Eperati - indakan k&nk&t&mi (pem&t&ngan k&nka ineri&r) perlu

    dipikirkan bila k&nka ineri&r hipertr&i berat dan tidak berhasil

    dikeilkan dengan ara kauterisasi memakai "gNE! 2 K atau

    tr&kl&r asetat (#&land, 6

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    17/53

    BAB I

    KERAN/KA K0NSE

    17

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    18/53

    BAB

    T3AN EMBELA3ARAN

     

    *.1. R(initis Alergi

    *.1.1. Definisi R(initis Alergi

    *.1.2. E&idemiologi R(initis Alergi

    *.1.%. Etiologi R(initis Alergi

    *.1.). Klasifiasi R(initis Alergi

    *.1.*. /e,ala Klinis R(initis Alergi

    *.1.+. atofisiologi R(initis Alergi

    *.1.-. Diagnosis R(initis Alergi

    *.1.4. Diagnosis Banding R(initis Alergi

    *.1.5. enatalasanaan R(initis Alergi

    *.1.16. Kom&liasi R(initis Alergi*.1.11. rognosis R(initis Alergi

    *.2. R(initis A't

    *.%. R(initis Kronis

    BAB I

    BELA3AR MANDIRI

    18

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    19/53

    BAB II

    BERBA/I INF0RMASI

    -.1. R(initis Alergi

    -.1.1. Definisi

    #hinitis alergi merupakan penyakit inlamasi pada muk&sa

    hidung yang disebabkan &leh reaksi yang dimediasi ?g@ terhadap

     paparan alergen.

    6enurut $E "#?" ( Allergic )hinitis and its #mpact on

     Asthma) tahun 2001 rinitis alergi adalah kelainan pada hidung

    dengan gejala bersin-bersin, rin&re, rasa gatal dan tersumbat

    setelah muk&sa hidung yang terpapar alergen yang diperantarai

    &leh ?g@.

    -.1.2. E&idemiologi#hinitis alergi merupakan bentuk yang paling sering dari

    semua penyakit at&pi, diperkirakan menapai pre%alensi -22K.

    3imana dalam dekade terakhir ini peningkatan pre%alensi rhinitis

    alergi di seluruh dunia sekitar =K->K. Namun, pre%alensi ini bisa

    menjadi lebih tinggi, dikarenakan banyaknya pasien yang

    meng&bati diri sendiri tanpa berk&nsultasi ke d&kter, maupun

     penderita yang tidak terhitung pada sur%ei resmi. 3isebutkan

    19

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    20/53

     bah*a di ?nd&nesia pra%alensi rhinitis alergi pada anak berkisar 

    antar ;K-2DK dan de*asa 22K.

    -.1.%. Etiologi

    #hinitis alergi dan at&pi seara umum disebabkan &leh

    interaksi dari pasien yang seara genetik memiliki p&tensi alergi

    dengan lingkungan. Genetik seara jelas memiliki peran penting.

    ada 20 M !0K semua p&pulasi dan pada 10 M 1K anak semuanya

    at&pi. "pabila kedua &rang tua at&pi, maka risik& at&pi menjadi

    kali lebih besar atau menapai 0K. Beberapa penelitian

    menunjukan hubungan gambaran p&lim&rik pada kr&m&s&m F

     pada penderita at&pi. eran lingkungan dalam dalam rhinitis alergi

    yaitu alergen, yang terdapat di seluruh lingkungan, terpapar dan

    merangsang resp&n imun yang seara genetik telah memiliki

    keenderungan alergi.

    "dapun alergen yang biasa dijumpai berupa alergen inhalan

    yang masuk bersama udara pernapasan yaitu debu rumah, tungau,

    k&t&ran serangga, kutu binatang, jamur, serbuk sari, dan lain-lain.

    Berdasarkan ara masuknya alergen dibagi atas+

    1. "lergen inhalan, yang masuk bersama udara pernapasan,

    misalnya tungau debu rumah, ke&a, serpihan epitel kulit

     binatang (anjing dan kuing), rerumputan (bermuda grass),

    serta jamur ("spergillus, "lternaria).

    2. "lergen ingestan yang masuk ke saluran erna, berupa

    makanan, misalnya susu, sapi, telur, &klat, ikan laut, udang,

    kepiting, kaang-kaangan.

    !. "lergen injektan, misalnya penisilin dan sengatan lebah.

    . "lergen k&ntaktan, misalnya bahan perhiasan dan k&smetik.4atu maam alergen dapat merangsang lebih dari satu &rgan

    sasaran sehingga memberi gejala ampuran misalnya tungau debu

    rumah yang menimbulkan gejala asma br&nkial dan rhinitis alergi.

    -.1.). Klasifiasi

    20

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    21/53

    #hinitis alergi menurut guideline "#?" (2001) rhinitis

    alergi menurut guideline "#?" (2001). Berdasarkan lamanya

    terjadi gejala+

    1. ?ntermiten. 4e&rang pasien dengan rhinitis alergi intermiten

    menunjukkan gejala kurang dari empat hari per minggu atau

    kurang dari empat minggu.

    2. ersisten. asien dengan rhinitis alergi persisten menunjukkan

    gejala yang lebih dari empat hari per minggu atau selama lebih

    dari empat minggu.

    Berdasarkan keparahan dan kualitas hidup+

    1. #ingan. 4e&rang pasien dengan diagn&sis gejala ringan yaitu

     jika gejala- gejalanya tidak mempengaruhi tidur, kegiatan

    sehari-hari, pekerjaan, sek&lah, &lahraga atau bersantai.

    2. 4edang sampai berat. 4e&rang pasien dengan diagn&sis gejala

    rhinitis alergi sedang sampai berat adalah jika penyakitnya

     berdampak terhadap gejala tidur, kegiatan sehari-hari, kerja,

    sek&lah, &lahraga atau bersantai, serta jika ada gejala

    merep&tkan. pasien dengan rhinitis alergi yang berlangsung

    selama enam minggu dengan gejala mengganggu akti%itas

    n&rmal akan dapat didiagn&sis dengan m&derat sampai parah

    dan persisten.

    -.1.*. /e,ala Klinis

    r&duksi mukus berlebihan, k&ngesti,  )hinorrhea  (hidung

    meler), hidung tersumbat, mata berair, gatal serta bersin, bersiat

    re%ersibel seara sp&ntan atau sebagai akibat peng&batan. #hinitis

    mempunyai jenis yang ber%ariasi, hampir semua jenis rhinitis yang

    n&n ineksi disebut IalergiJ.

    -.1.+. atofisiologi

    4eara klasik, rhinitis alergi dianggap sebagai inlamasi

    nasal yang terjadi dengan perantaraan ?g@. ada pemeriksaan

     pat&l&gi, ditemukan iniltrat inlamasi yang terdiri dari berbagai

    maam sel. ada rhinitis alergi selain granul&sit, perubahan

    21

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    22/53

    kualitati m&n&sit merupakan hal penting dan ternyata ?g@ rupanya

    tidak saja dipr&duksi l&kal pada muk&sa hidung. etapi terjadi

    resp&ns selular yang meliputi+ kem&taksis, pergerakan selekti, dan

    migrasi sel-sel transend&tel. elepasan sit&kin dan kem&kin antara

    lain ?7->, ?7-1! dan e&tain berpengaruh pada penarikan sel-sel

    radang yang selanjutnya menyebabkan inlamasi alergi.

    "kti%asi dan deerensiasi bermaam-maam tipe sel

    termasuk+ e&sin&il, sel

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    23/53

    mast, dan bas&il, diikuti dengan granulasi dari sel-sel inlamasi

    menyebabkan lepasnya mediat&r inlamasi seperti histamin lima

    menit, setelah terpapar alergen (resp&n ase a*al). #esp&n yang

     berikutnya biasanya 1 menit. 4intetis dari mediat&r (misal

    leuk&trin, pr&staglandin, akti%asi akt&r platelet), dan beberapa

    sit&kin) menyebabkan %as&dilatasi, peningkatan sekresi glandula,

    dan stimulasi ner%us sens&ris menyebabkan sympt&m immediate

     berupa bersin, rhin&rrhea, gatal, dan k&ngesti nasal. #esp&ns ase

    lambat terjadi setelah sampai 2 jam setelah terpapar alergen

    diirikan recr!itment sel inlamasi dari darah misal bas&il,

    m&n&sit, lim&sit, dan m&n&sit, melepaskan mediat&r inlamasi

    tambahan dan kerusakan jaringan. 6engakibatkan peningkatan

    simpt&m berupa nasal k&ngesti.

     

    -.1.-. Diagnosis

    3iagn&sis rhinitis alergi didasarkan pada anamnesa

    (ri*ayat indi%idu dan ri*ayat keluarga yang didapatkan seara

    terperini, ri*ayat klinis dari gejala tipikal), pemeriksaan isik 

    (nasal eaminati&n'anteri&r rhin&s&py), dan pemeriksaan

     penunjang (skin prik test atau pengukuran antib&dy spesiik 

    alergen ?g@,  fibreoptic rhinoscopy& cytology of nasal secretions&

    nasal challenge with allergen andrhinomanometry& conventional 

    radiography %).'/ and  C0 scan'.

    - "namnesis

    3imulai dengan menanyakan ri*ayat penyakit alergi dalam

    keluarga. erlu ditanya gejala spesiik/ p&la gejala (hilang timbul,

    menetap) beserta &nset dan keparahannya, identiikasi akt&r 

     predisp&sisi, resp&n terhadap peng&batan, k&ndisi lingkungan dan

     pekerjaan.

    Gejala rhinitis alergi yang khas adalah terdapatnya serangan

     bersin berulang. 4ebetulnya bersin merupakan gejala yang n&rmal,

    terutama pada pagi hari atau bila terdapat k&ntak dengan sejumlah

    23

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    24/53

     besar debu. $al ini merupakan mekanisme isi&l&gik, yaitu pr&ses

    membersihkan sendiri ( self cleaning process). Bersin dianggap

     pat&l&gik, bila terjadinya lebih dari lima kali setiap serangan,

    terutama merupakan gejala pada #":< (#eaksi "lergi :ase

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    25/53

    - emeriksaan enunjang

    a. emeriksaan 4it&l&gi $idung

    "pabila pada pemeriksaan sit&l&gi sekret hidung

    didapatkan lebih dari 10K e&sin&il maka dapat diindikasikan

    rhinitis alergi. Namun kadangkala adanya e&sin&il dalam sekret

    hidung dapat dijumpai pada n&n-rhinitis alergi. @&sin&il tidak 

    dapat ditemukan pada penderita yang mengalami perbaikan,

    ineksi, dan mendapat terapi k&rtik&ster&id &kal atau sistemik.

     b. ?g@ &tal

    ?g@ t&tal dianggap meningkat bila lebih dari 100-1; kH'?,

    ini dapat terjadi pada penderita alergi atau pada penderita dengan

    inestasi parasit dan 0K penderita rhinitis alergi musiman (#"4)

    kadar ?g@nya n&rmal, jadi pemeriksaan ig@ t&tal terbatas

    manaatnya.

    #hinitis alergi memiliki resp&n immediate atau resp&n

    delayed( es kulit %"-in test ) dapat ditimbulkan dari kedua resp&n

    tersebut. Namun tujuan utama skin test adalah untuk mendeteksi

    langsung resp&n alergi yang ditimbulkan &leh pelepasan sel mast

    atau bas&il mediat&r spesiik ?g @. yang mana menyebabkan reaksi

    setelah 1 menit. ada resp&n delayed terjadi empat sampai

    delapan jam setelah terpapar alergen tersensitiasasi dan kurang

     berguna dalam diagn&s klinis.

    0es -!lit (skin-test) alergi dilakukan dengan uji tusukan

    yaitu dengan menempatkan setetes larutan uji pada kulit dan

    menusuk melalui dr&p dengan alat yang tajam, atau melalui uji

    intrautane&us (intradermal) dimana sejumlah keil larutan uji

    disuntikkan ke dalam kulit. 6enurut literature uji tusukan lebih

    disukai untuk pengujian a*al, karena lebih murah, lebih epat,

     kurang nyaman, dan kepekaan klinisnya lebih baik daripada uji

    intrakutaneus.

    . es r&%&kasi

    25

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    26/53

    es pr&%&kasi hidung dengan alergen sangat bermanaat pada

     penelitian, namun p&tensi terjadinya serangan alergi, sehingga

    tidak dilakukan untuk pemeriksaan rutin. 3alam tes pr&%&kasi

    hidung muk&sa hidung dipaparkan dengan alergen atau bahan

    iritan dan kemudian reaksi dipantau. r&%&kasi adalah alat yang

     berguna dalam pekerjaan penelitian dan dalam kasus untuk 

    %eriikasi diagn&sis alergi dibutuhkan. 3alam pekerjaan klinis,

    may&ritas pengujian pr&%&kasi dilakukan dengan alergen. 4elain

    itu digunakan untuk menilai reakti%itas n&n-spesiik pada hidung

    dan reaksi yang telah diinduksi dengan beberapa zat kimia dan juga

    dengan rangsangan isik."da beberapa teknik pr&%&kasi hidung yaitu dengan agen

    larut yang ditetes kedalam hidung, dengan disempr&t atau dinebul

    ke dalam hidung (diuapkan) atau r&ngga hidung diui dengan

    larutan uji untuk aplikasi t&pikal dapat dilakukan dengan kertas

    disk.

    $asil dari pr&%&kasi dapat dinilai dengan pengamatan

     berupa bersin, discharge  hidung dan pembengkakkan muk&sa

    dengan rhinoscopy( 4ensasi sekresi hidung subjek, gatal-gatal dan

    k&ngesti pada semiFuantitati%e sk&r atau skala anal&g %isual.

    6enghitung bersin merupakan ara yang sederhana untuk menilai

    resp&n iritasi.

    6et&de lain yang sederhana adalah dengan mengukur 

    %&lume sekresi yang timbul, dikumpulkan dengan membiarkan

    menetes ke dalam saluran dengan mengisap. 3itimbang

    disaputangan, sekresi ke disk kertas  preweighed dan reweighed(erbedaan b&b&t menerminkan jumlah sekresi dikumpulkan

    dalam jangka *aktu yang tetap. #in&man&metri diterima seara

    luas sebagai met&de &bjekti yang akurat sebagai resp&n dalam

    mengukur perubahan dalam saluran napas hidung resistensi

    (N"#).

    d. ?mmun&assay

    26

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    27/53

    emeriksaan rasioallergo test   (#"4) dan enzyme lin- 

    imm!ne sorbent test (@7?4"), untuk memeriksa pelepasan

    mediat&r selama reaksi alergi dengan mengukur mediat&r'enzim

    yang dilepaskan dalam darah.

    est alergen antib&dy spesiik ?g@ radioallergosorbent 

    testing   (#"4O) adalah bermanaat pada  primary care, jika tes

     perkutaneus tidak praktis misalnya, masalah dengan penyimpanan

    reagen, keahlian, rekuensi penggunaan, sta pelatihan) atau jika

     pasien menjalani peng&batan yang terganggu dengan adanya test

     pada kulit ( s-in test ) misalnya, antidepresan trisiklik, antihistamin.

    #"4 sangat spesiik namun umumnya tidak sensiti seperti skintest.

    #"4 berguna untuk mengidentiikasi alergen umum

    (misalnya, bulu he*an peliharaan, tungau debu, serbuk sari), tetapi

    kurang berguna dalam mengidentiikasi makanan, raun, atau

    alergi &bat. es alergi pada anak-anak memiliki tantangan

    tersendiri. Banyak literatur memberikan rek&mendasi berdasarkan

     bukti untuk test alergi pada anak dengan berbagai penyakit alergi

    (misalnya, rhinitis, asma, alergi makanan). es perkutaneus sesuai

    untuk anak-anak tiga tahun dan lebih tua dan #"4 biasanya tepat

     pada usia berapa pun. Beberapa literatur merek&mendasikan bah*a

    dasar keputusan melakukan test &leh sang d&kter adalah

     berdasarkan ri*ayat klinis, rek&mendasi usia de*asa/ melakukan

    tes hanya bila diperlukan untuk mengubah terapi atau untuk 

    memperjelas diagn&sis.

    -.1.4. Diagnosis Banding

    1. #hinitis n&n-alergi• ?neksi dan rhinitis diinduksi &bat

    27

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    28/53

    • #hinitis h&rm&nal• #hinitis dari penyebab lainnya• Gastr&-&es&phageal relu• #initis %as&m&t&r dan idi&patik 

    2. &lyp&sis

    1( Ciliary defects

    2( Cerebrospinal rhinorrhea

    . um&r benigna'maligna

    =. 3e%iasi septum

    3( Foreign bodies

    >.  4loc-ed nostril  (h&anal atresia)

    ;. enyakit granul&mat&us

    -.1.5. enatalasanaan

    1. N&n :armak&terapi6enghindari akt&r alergen merupakan terapi yang pertama

    kali perlu dilakukan. 6enghindari alergen kausal merupakan dasar 

     pendekatan untuk menegah munulnya gejala alergi.

    2. :armak&terapi

    4aat memilih terapi yang &&k bagi rhinitis alergi,

     beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah keadaan penyakit

     penderita saat itu, gejala yang paling d&minan, umur, gejala saluran

     pernaasan lain yang ada di penderita serta ri*ayat, ri*ayat

     peng&batan yang sebelumnya.

    a. "ntihistamin

    "ntihistamin banyak dipilih sebagai terapi lini pertama dan

     banyak dari tipe antihistamin bisa dibeli tanpa resep d&kter. Ebat

    ini membl&kir resept&r $1 menghalangi terjadinya reaksi histamin

    seperti menegah peningkatan permeabilitas %askuler, menegah

    k&ntraksi &t&t p&l&s, meningkatkan pr&duksi mukus dan menegah

     pruritus. Eleh karena &bat ini menghilangkan gejala reaksi

    histamin di kulit, penderita tidak dianjurkan untuk 

    mengk&nsumsinya beberapa hari sebelum dilakukan tes ukit kulit

    karena hasilnya dapat menjadi negati. ada tes in %itr&,

    mengk&nsumsi antihistamin tidak akan berpengaruh pada hasil tes.

    28

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    29/53

    "ntihistamin sangat eekti pada reaksi alergi ase epat (#":

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    30/53

    tiga sampai tujuh hari. Ebat ini bertindak terhadap inlamasi justru

    menurunkan gejala rhinitis alergi seara signiikan. Namun pada

     penggunaan jangka panjang dapat timbul eek samping yang serius

    seperti penekaan aksis $" dan eek samping k&rtik&ster&id

    sistemik lain yang lazim ditemukan.

    d. 3ek&ngestan

    3ek&ngestan bekerja pada resept&r P-adrenergik di hidung,

    menimbulkan eek %as&k&nstriksi sehingga k&ngesti nasal

    dikurangi. &ngesti r&ngga hidung berkurang namun &bat ini tidak 

    mengatasi gejala lainnya seperti rin&re, bersin, dan pruritus. Ebatini banyak ditemukan dalam preparat lu yang bisa dibeli tanpa

    resep namun pemakaian pada penderita dengan kelainan jantung

    dan hipertensi harus dengan berhati-hati. 3ek&ngestan intranasal

    seperti &ksimetaz&lin dapat menimbulkan kekambuhan k&ngesti

    nasal serta menimbulkan ketergantungan pada pemakaian lebih

    dari tiga hari (rhinitis medikament&sa).

    e. "ntik&linergik intranasal

    Ebat ini berpengaruh dalam mengurangi gejala rin&re

    namun tidak gejala lainnya.

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    31/53

    Ebat ini mengatasi kelebihan plaseb& dalam menangani

    rhinitis alergi namun masih jauh ketinggalan eeknya berbanding

    antihistamin dan k&rtik&ster&id intranasal.

    !. ?mun&terapi

    ujuan terapi ini adalah untuk meningkatkan ambang batas

    (threshold ) sebelum munulnya gejala pada penderita yang

    terpapar pada alergen. 6ekanisme kerja terapi imun ini masih

     belum jelas dimengerti. ?ndikasi imun&terapi adalah penggunaan

    armak&terapi jangka panjang, terapi armak&l&gi yang tidak 

    adekuat dan tidak dapat dit&leransi &leh penderita serta sensitiitas

    signiikan terhadap alergen. 4ebelum memulai imun&terapi, harus

    ditentukan alergen yang tepat pada penderita. 3i "merika 4erikat

    yang biasa dilakukan adalah penyuntikan alergen seara subkutan

    yang gradual sehingga timbul reaksi sistemik yang ringan atau

    reaksi l&kal yang berat. eknik lain adalah pemberian seara

    sublingual yang terutama dianuti di @r&pa. eknik ini lebih aman

    dan mudah dilakukan sendiri &leh penderita di rumah.

    . Eperati 

    indakan k&nk&t&mi (pem&t&ngan k&nka ineri&r) perlu

    dipikirkan bila k&nka ineri&r hipertr&i berat dan tidak berhasil

    dikeilkan dengan ara kauterisasi memakai "gNE! 2K atau

    trikl&r asetat.

    -.1.16. Kom&liasi&mplikasi rhinitis alergi yang sering ialah+

    1. &lip hidung

    Beberapa peneliti mendapatkan, bah*a alergi hidung

    merupakan salah satu akt&r penyebab terbentuknya p&lip hidung

    dan kekambuhan p&lip hidung.

    2. Etitis media eusi yang sering residi, terutama pada anak-anak.

    !. 4inusitis paranasal.

    31

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    32/53

    edua k&mplikasi yang terakhir bukanlah sebagai akibat

    langsung dari rhinitis alergi, tetapi karena adanya sumbatan

    hidung, sehingga menghambat drainase.

    -.1.11. rognosis

    4ebagian besar pasien dapat hidup n&rmal. $anya pasien

    yang mendapat imun&terapi untuk alergen spesiik yang dapat

    sembuh dari penyakitnya dan banyak juga pasien yang melakukan

     peng&batan simt&matik saja seara intermiten dengan baik. #hinitis

    alergi mungkin dapat timbul kembali dalam 2-! tahun setelah

     pemberhentian imun&terapi. Gejala rhinitis alergi akan menurun

     pada pasien bila menapai umur dekade.

    -.2. R(initis A't

    a. 3einisi

    #initis akut adalah radang pada muk&sa hidung yagn

     berlangsung akut, kurang dari 12 minggu, dapat disebaban

    karena ineksi %irus, bakteri, ataupun iritan, yang sering

    ditemukan karena meniestasi dari rinitis simplek (&mmen

    &ld), inluenza, penyakit eksantem (seperti m&rbili, %ari&la,

    %eriela, pertusis), penyakit spesiik, serta sekunder dari iritasi

    l&al atau trauma.

    #. @pidemi&l&gi

    #initis akut merupakan penyebab m&rbiditas yang

    signiikan *alaupun sering dianggap sepele &leh para prektisi.

    Gejala-gejala rinitis seara signiikan mempengaruhi kualitas

    hidup pasien karena gejala-gejala sistemik yang menyertainya

    seperti atigue, sakit kepala, dan gangguan k&gniti.

    "da tiga hal yang dipandang dapat mempengaruhi

    keadaan klinis dari pasien-pasien dengan rinitis akut. $al

    tersebut termasuk usia, jenis kelamin, dan %ariasi musim

    terjadinya penyakit tersebut. &gias telah meneliti bah*a D0K

    32

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    33/53

     pasien yang didiagn&sa dengan penyakit hidung n&nalergik 

    terdapat pada usia de*asa Q 20 tahun. etapi belum diketahui

     penyebab pasti dari hubungan antara usia dengan rinitis alergik.

    enis kelamin dapat menjadi akt&r risik& dari rinitis

    n&nalergik. 4ettipane dan lein mengatakan bah*a >K dari

     pasien rinitis n&nalergik adalah *anita. @nberg menemukan

    DK pasien rinitis n&nalergik adalah *anita. Nati&nal rinitis

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    34/53

    staphyl&&us, $aem&phillus ?nluenzae, lebsiella

    neum&niae, dan 6y&plasma

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    35/53

    2. #initis Bakteri

    #initis bakteri dibagi 2, yaitu+• ?neksi N&n-spesiik

    ?neksi n&n-spesiik dapat terjadi seara primer 

    ataupun sekunder. #initis bakteri primer. ampak pada anak 

    dan biasanya akibat dari ineksi pneum&&us,

    strept&&us atau staphyl&&us. 6embrane putih

    keabu-abuan yang lengket dapat terbentuk di r&ngga

    hidung, yang apabila diangkat dapat menyebabkan pendarahan. #initis bakteri sekunder. 6erupakan akibat

    dari ineksi bakteri pada rinitis %iral akut

    • #initis diteri

    enyakit ini disebabkan &leh

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    36/53

     

    !. #initis ?ritan

    ipe rinitis akut ini disebabkan &leh paparan debu,

    asap atau gas yang bersiat iritatiseperti amm&nia, &rmalin,

    gas asam dan lain-lain. "tau bisa juga disebabkan &leh

    trauma yang mengenai muk&sa hidung selama masa

    manipulasi intranasal,&nt&hnya pada pengangkatan &rpus

    alienum. ada rinitis iritan terdapat reaksi yang terjadi

    segera yang disebut dengan Rimmediate atarrhal reati&nS

     bersamaan dengan bersin, rin&re, dan hidung tersumbat.

    Gejalanya dapat sembuh epat dengan menghilangkan akt&r 

     penyebab atau dapat menetap selama beberapa hari jika

    epitel hidung telah rusak. emulihan akan bergantung pada

    kerusakan epitel dan ineksi yang terjadi karenanya.

    a. anda dan Gejala

    #initis akut pada dasarnya memiliki tanda dan gejalayang sulit dibedakan antara tipe yang satu dengan tipe

    yang lainnya. #asa panas, kering dan gatal di dalam

    hidung, bersin, hidung tersumbat, dan terdapatnya ingus

    yang ener hingga muk&purulen. 6uk&sa hidung dan

    k&nka berubah *arna menjadi hiperemis dan edema.

    Biasanya diikuti juga dengan gejala sistemik seperti

    demam, malaise dan sakit kepala.

    ada rinitis inluenza, gejala sistemik umumnya

    lebih berat disertai sakit pada &t&t. ada rinitis

    eksantemat&us, gejala terjadi sebelum tanda

    karekteristik atau ruam munul. ?ngus yang sangat

     banyak dan bersin dapat dijumpai pada rinitis iritan.

     

    36

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    37/53

     b. 3iagn&sis

    #initis akut umumnya didiagn&sis dari gambaran

    klinisnya. alaupun pada dasarnya memiliki tanda dangejala yang hampir sama, tetapi terdapat juga beberapa

    karekteristik yang khas membedakannya. ada rinitis

     bakteri diteri, diagn&sis pasti ditegakkan dengan

     pemeriksaan kuman dari seret hidung.

     

    . erapi dan enegahan

    #initis akut merupakan penyakit yang bisa

    sembuh sendiri seara sp&ntan setelah kurang lebih 12

    minggu. arena itu umumnya terapi yang diberikan lebih

     bersiat simpt&matik, seperti analgetik, antipiretik, nasal

    dek&ngestan dan antihistamin disertai dengan istirehat

    yang ukup. erapi khusus tidak diperlukan keuali bila

    terdapat k&mplikasi seperti ineksi sekunder bakteri,maka antibi&tik perlu diberikan.

    $al-hal yang perlu dilakukan untuk menegah

    terjadnya rinitis akut adalah dengan menjaga tubuh selalu

    dalam keadaan sehat. 3engan begitu dapat terbentuknya

    system imuitas yang &ptimal yang dapat melindungi

    tubuh dari serangan za-zat asing. ?stirehat yang ukup,

    mengk&nsumsi makanan dan minuman yang sehat dan

    &lahraga yang teraturjuga baik untuk menjaga kebugaran

    tubuh. 4elain itu, mengikuti pr&gram imunisasi lengkap

     juga dianjurkan, seperti %aksinasi 66# untuk menegah

    terjadinya rinitis eksantemat&us.

    -.%. R(initis Kroni  

    -.%.1. R(initis Hi&ertrofi

    37

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    38/53

    a. @ti&l&gi

    #hinitis hipertr&i dapat timbul akibat ineksi berulang

    dalam hidung dan sinus atau sebagai lanjutan dari rinitis alergi dan

    %as&m&t&r.

    #. 6aniestasi linis

    Gejala utama adalah sumbatan hidung. 4ekret biasanya

     banyak, muk&purulen dan sering ada keluhan nyeri kepala. &nka

    ineri&r hipertr&i, permukaannya berbenj&l-benj&l ditutupi &leh

    muk&sa yang juga hipertr&i.

    !. erapi

    eng&batan yang tepat adalah meng&bati akt&r penyebab

    timbulnya rhinitis hipertr&i. auterisasi k&nka dengan zat kimia

    (nitras argenti atau asam trikl&r&asetat) atau dengan kauter listrik 

    dan bila tidak men&l&ng perlu dilakukan k&nk&t&mi.

    -.%.2. R(initis Sia

    a. @ti&l&gi

    enyakit ini biasanya ditemukan pada &rang tua dan pada

    &rang yang bekerja di lingkungan yang berdebu, panas, dan

    kering. uga pada pasien dengan anemia, peminum alk&h&l,

    dan gizi buruk.

    #. 6aniestasi linis

    ada rhinitis sika muk&sa hidung kering, krusta biasanya

    sedikit atau tidak ada. asien mengeluh rasa iritasi atau rasa

    kering di hidung dan kadang-kadang disertai epitaksis.

    !. erapi

    eng&batan tergantung penyebabnya. 3apat diberikan &bat

    ui hidung.

    -.%.%. Rinitis S&esifi 

    5ang termasuk ke dalam rhinitis spesiik adalah+

    1. #hinitis 3iteri

    38

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    39/53

    a. @ti&l&gi

    enyakit ini disebabkan &leh Corynebacteri!m diphteriae.

     b. 6aniestasi klinis

    Gejala rhinitis diteri akut adalah demam, t&ksemia,

    limadenitis, paralisis, sekret hidung berampur darah,

    ditemukan pseud&membran putih yang mudah berdarah,

    terdapat krusta &klat di nares dan ka%um nasi. 4edangkan

    rhinitis diteri kr&nik gejalanya lebih ringan.

    . erapi

    erapi rhinitis diteri kr&nis adalah "34 (anti diteri

    serum), penisilin l&kal, dan intramuskular.2. #hinitis "tr&i

    a. @ti&l&gi

    "da beberapa hal yang dianggap sebagai penyebab

    rhinitis atr&i, yaitu ineksi kuman  6lebsiela, deisiensi :e,

    deisiensi %itamin ", sinusitis kr&nis, kelainan h&rm&nal, dan

     penyakit k&lagen.

     b. 6aniestasi linis

    #hinitis atr&i ditandai dengan adanya atr&i pr&gresi 

    muk&sa dan tulang hidung. 6uk&sa hidung menghasilkan

    sekret kental dan epat mengering, sehingga terbentuk krusta

    yang berbau busuk. eluhan biasanya naas berbau, ingus

    kental ber*arna hijau, ada krusta hijau, gangguan penghidu,

    sakit kepala, dan hidung tersumbat.

    . erapi

    eng&batan dapat diberikan seara k&nser%ati dengan

    memberikan antibi&tika berspektrum luas, &bat ui hidung,

    %itamin ", dan preparat :e. ika tidak ada perbaikan, maka

    dilakukan &perasi penutupan lubang hidung untuk 

    mengistirahatkan muk&sa hidung sehingga muk&sa menjadi

    n&rmal kembali.

    !. #hinitis 4iilis

    a. @ti&l&gi

    enyebab rhinitis siilis adalah kuman 0reponema pallid!m.

    39

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    40/53

     b. 6aniestasi linis

    Gejala rhinitis siilis yang primer dan sekunder serupa

    dengan rhinitis akut lainnya. $anya pada rhinitis siilis terdapat

     berak pada muk&sa. 4edangkan pada rhinitis siilis tertier 

    ditemukan gumma atau ulkus yang dapat mengakibatkan

     per&rasi septum. 4ekret yang dihasilkan merupakan sekret

    muk&purulen yang berbau.

    . erapi

    4ebagai peng&batan diberikan penisilin dan &bat ui hidung.

    . #hinitis uberkul&sa

    a. @ti&l&gi

    enyebab rhinitis tuberkul&sa adalah kuman

     Mycobacteri!m t!berc!losis.

     b. 6aniestasi linis

    erdapat keluhan hidung tersumbat karena dihasilkannya

    sekret yang muk&purulen dan krusta. uberkul&sis pada

    hidung dapat berbentuk n&duler atau ulkus, jika mengenai

    tulang ra*an septum dapat mengakibatkan per&rasi

    . erapi

    eng&batannya diberikan antituberkul&sis dan &bat ui

    hidung.

    . #hinitis 7epra

    a. @ti&l&gi

    #hinitis lepra disebabkan &leh Mycobacteri!m leprae.

     b. 6aniestasi linis

    Gejala yang timbul diantaranya adalah hidung tersumbat,

    gangguan bau, dan pr&duksi sekret yang sangat ineksius.

    3e&rmitas dapat terjadi karena adanya destruksi tulang dan

    kartilag& hidung.

    . erapi

    40

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    41/53

    eng&batan rhinitis lepra adalah dengan pemberian daps&n,

    riampisin, dan l&azimin selama beberapa tahun atau dapat

     pula seumur hidup.

    =. #hinitis amur 

    a. @ti&l&gi

    enyebab rhinitis jamur diantaranya adalah  Aspergill!s

    yang menyebabkan aspergil&sis,  )hizop!s oryzae  yang

    menyebabkan muk&rmik&sis, dan Candida yang

    menyebabkan kandidiasis.

     b. 6aniestasi linisada aspergil&sis yang khas adalah sekret muk&purulen

    yang ber*arna hijau ke&klatan. ada muk&mik&sis biasanya

     pasien datang dengan keluhan nyeri kepala, demam,

    &talm&plegia interna dan eksterna, sinusitis paranasalis, dan

    sekret hidung yang pekat, gelap, dan berdarah.

    . erapi

    Hntuk terapinya diberikan &bat anti jamur, yaitu am&terisin

    B dan &bat ui hidung. 

    -.%.). R(initis asomotor

    a. 3einisi

    #hinitis %as&m&t&r adalah suatu keadaan idi&patik yang

    didiagn&sis tanpa adanya ineksi, alergi, e&sin&ilia, perubahan

    h&rm&nal (kehamilan, hipertir&id), dan pajanan &bat

    (k&ntrasepsi &ral, antihipertensi, B-bl&ker, aspirin,

    kl&rpr&mazin dan &bat t&pikal hidung dek&ngestan).

    41

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    42/53

    #. @ti&l&gi

    enyebab pasti rhinitis %as&m&t&r ini belum diketahui

    seara pasti, diduga akibat gangguan keseimbangan %as&m&t&r.

    eseimbangan %as&m&t&r ini dipengaruhi berbagai hal, antara

    lain+

    1. Ebat-&batan yang menekan dan menghambat kerja sara 

    simpatis, misal erg&tamin, l&rpr&mazin, &bat

    antihipertensi, dan &bat %as&k&nstrikt&r l&kal.

    2. :akt&r isik, seperti asap r&k&k, udara dingin, kelembaban

    udara yang tinggi, dan bau yang merangsang.

    !. :akt&r end&krine, seperti kehamilan, pubertas, dan

    hip&tir&idisme.. :akt&r psikis seperti emas, tegang.

    !. 6aniestasi linis

    Gejala penderita rhinitis alergi atau rhinitis %as&m&t&r 

    kadang-kadang sulit dibedakan karena gejala-gejalanya mirip,

    yaitu &bstruksi hidung, rin&rea dan bersin. Biasanya penderita

    rhinitis alergik lebih merasakan gatal dan bersin berulang

    seperti I staccatoI. Biasanya ia tidak ditemukan atau tidak jelas

     pada rinitis %as&m&t&r. #eaksi bisa disebabkan &leh disungsi

    sistem sara aut&n&m, tetapi disamping itu, &bstruksi hidung,

    rin&rea dan bersin dapat disebabkan &leh akt&r iritasi, isik,

    end&krin dan akt&r lain. $idung mungkin sensiti terhadap

     pengaruh h&rm&n, &leh karena itu reaksi rhinitis %as&m&t&r 

    mungkin berhubungan dengan kehamilan atau k&ntrasepsi per 

    &ral, tetapi rhinitis %as&m&t&r pada kehamilan segeramenyembuh setelah melahirkan dan mungkin berhubungan

    dengan keseimbangan h&rm&n.

    Biasanya penderita rhinitis %as&m&t&r tidak mempunyai

    ri*ayat alergi pada keluarganya. 6ereka menjelaskan

    en&mena iritatinya dimulai di usia de*asa. arang terjadi

     bersin dan rasa gatal.

    $idung tersumbat, bergantian kiri dan kanan, tergantung

     pada p&sisi pasien. erdapat rin&rea yang mukus atau ser&sa,

    42

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    43/53

    kadang agak banyak. arang disertai bersin dan tidak disertai

    gatal di mata. Gejala memburuk pada pagi hari *aktu bangun

    tidur karena perubahan suhu yang ekstrim, udara lembab, juga

    karena asap r&k&k dan sebagainya.

    d. at&genesis

    "da beberapa mekanisme yang berinteraksi dengan

    hidung yang menyebabkan terjadinya rhinitis %as&m&t&r pada

     berbagai k&ndisi lingkungan. 4istem sara &t&n&m meng&ntr&l

    suplai darah ke dalam muk&sa nasal dan sekresi mukus.

    3iameter dari arteri hidung diatur &leh sara simpatissedangkan sara parasimpatis meng&ntr&l sekresi glandula dan

    mengurangi tingkat kekentalannya, serta menekan eek dari

     pembuluh darah (kapiler). @ek dari hip&akti%itas sara simpatis

    atau hiperakti%itas sara parasimpatis bisa berpengaruh pada

     pembuluh darah tersebut yaitu menyebabkan terjadinya

     peningkatan edema interstisial dan akhirnya terjadi k&ngesti

    yang bermaniestasi klinis sebagai hidung tersumbat. "kti%asi

    dari sara parasimpatis juga meningkatkan sekresi mukus yang

    menyebabkan terjadinya rin&rea yang eksesi.

     

    e&ri lain menyebutkan adanya peningkatan peptida

    %as&akti yang dikeluarkan sel-sel seperti sel mast. eptida ini

    termasuk histamin, leuk&trien, pr&staglandin, dan kinin.

    eningkatan peptida %as&akti ini tidak hanya meng&ntr&l

    diameter pembuluh darah yang menyebabkan k&ngesti, hidungtersumbat, juga meningkatkan eek dari asetilk&lin pada sistem

    sara parasimpatis pada sekresi nasal, yang meningkatkan

    terjadinya rin&rea. elepasan dari peptida ini bukan

    diperantarai &leh ?g@ seperti pada rhinitis alergik. ada

     beberapa kasus rhinitis %as&m&t&r, e&sin&il atau sel mast

    kemungkinan didapati meningkat pada muk&sa hidung. erlalu

    hiperaktinya resept&r iritans yang berperan pada terjadinya

    43

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    44/53

    rhinitis %as&m&t&r. Banyak kasus rhinitis %as&m&t&r berkaitan

    dengan agen spesiik atau k&ndisi tertentu.

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    45/53

    akibat stimulasi parasimpatis (atau inhibisi simpatis) yang

    menyebabkan %as&dilatasi, peningkatan permeabilitas %askular 

    disertai edema dan peningkatan sekresi kelenjar.  Bila

    dibandingkan mekanisme kerja pada rhinitis alergik dengan

    rhinitis %as&m&t&r, maka reaksi alergi merupakan akibat

    interaksi antigen antib&di dengan pelepasan mediat&r yang

    menyebabkan dilatasi arteri&la dan kapiler disertai peningkatan

     permeabilitas yang menimbulkan gejala &bstruksi saluran

     pernaasan hidung serta gejala bersin dan rasa gatal. elepasan

    mediat&r juga meningkatan akti%itas kelenjar dan

    meningkatkan sekresi, sehingga mengakibatkan gejala rin&rea.

    ada reaksi %as&m&t&r yang khas, terdapat disungsi sistem

    sara aut&n&m yang menimbulkan peningkatan kerja

     parasimpatis (penurunan kerja simpatis) yang akhirnya

    menimbulkan peningkatan dilatasi arteri&la dan kapiler disertai

     peningkatan permeabilitas yang menyebabkan transudasi airan

    dan edema. $al ini menimbulkan gejala &bstruksi saluran

     pernaasan hidung serta gejala bersin dan gatal. eningkatan

    akti%itas parasimpatis meningkatkan akti%itas kelenjar dan

    menimbulkan peningkatan sekresi hidung yang menyebabkan

    gejala rin&rea. ada reaksi alergi dan disungsi %as&m&t&r 

    menghasilkan gejala yang sama melalui mekanisme yang

     berbeda. ada reaksi alergi, ia disebabkan interaksi antigen-

    antib&di, sedangkan pada reaksi %as&m&t&r ia disebabkan &leh

    disungsi sistem sara aut&n&m.

    e. 3iagn&sis

    3iagn&sis umumnya ditegakkan dengan ara eksklusi,

    yaitu menyingkirkan adanya rhinitis ineksi, alergi, &kupasi,

    h&rm&nal dan akibat &bat. 3alam anamnesa diari akt&r yang

    mempengaruhi timbunya gejala. #hinitis %as&m&t&r dibuat

    dengan menyingkirkan kemungkinan lainnya dengan

    anamnesa, pemeriksaan isik pada hidung dengan rin&sk&pi

    45

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    46/53

    anteri&r didapatkan k&nka nasalis ber*arna merah gelap atau

    merah tua, tetapi dapat pula puat, edema muk&sa hidung dan

     permukaan k&nka dapat liin atau berbenj&l-benj&l (hipertr&i).

    ada r&ngga hidung terdapat sekret muk&id, biasanya sedikit.

    "kan tetapi pada g&l&ngan rin&re sekret yang ditemukan ser&sa

    yang banyak jumlahnya. ada pemeriksaan lab&rat&rium

    dilakukan untuk menyingkirkan rhinitis alergik karena dapat

    ditemukan e&sin&il di dalam sekresi hidung, akan tetapi dalam

     jumlah sedikit. es ukit kulit biasanya negati%e, kadar ?g@

    spesiik tidak meningkat. erubahan &t& r&ntgen, penebalan

    membrana muk&sa sinus tidaklah spesiik dan tidak bernilai

    untuk diagn&sis. #hinitis %as&m&t&r bisa terjadi bersama-sama

    dengan rhinitis alergik.

    f. enatalaksanaan

    enatalaksanaan yang digunakan pada rhinitis

    %as&m&t&r ber%ariasi, tergantung pada akt&r penyebab dan

    gejala yang men&nj&l. 4eara garis besar penatalaksanaan

    dibagi menjadi tiga maam, yaitu+

    1. N&n :armak&l&gik 

    6enghindari penyebab. ika agen iritan

    diketahui, terapi terbaik adalah dengan penegahan

    dan menghindari. ika tidak diketahui, pembersihan

    muk&sa nasal seara peri&dik mungkin bisa

    membantu. Bisa dilakukan dengan menggunakan

    sempr&tan larutan saline atau alat irigat&r seperti

    Gr&ssan irigat&r.

    2. :armak&l&gik 

    "ntihistamin mempunyai resp&n yang

     beragam. 6embantu pada pasien dengan gejala

    utama rin&rea. 4elain antihistamin, pemakaian

    antik&linergik juga eekti pada pasien dengan

    46

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    47/53

    gejala utama rin&rea. Ebat ini adalah antag&nis

    muskarinik. Ebat yang disarankan seperti

    ?pratr&pium br&mida, juga terdapat &rmula t&pikal

    dan atr&%ent, yang mempunyai eek sistemik lebih

    sedikit. enggunaan &bat ini harus dihindari pada

     pasien dengan takikardi dan glauk&m sudut sempit.

    4ter&id t&pikal membantu pada pasien

    dengan gejala utama k&ngesti, rin&rea dan bersin.

    Ebat ini menekan resp&n inlamasi l&kal yang

    disebabkan &leh %as&akti mediat&r yang dapat

    menghambat h&sp&lipase "2, mengurangi akti%itasresept&r asetilk&lin, menurunkan bas&il, sel mast

    dan e&sin&il. @ek dari k&rtik&strer&id tidak bisa

    segera, tapi dengan penggunaan jangka panjang,

    minimal sampai 2 gr sebelum hasil yang diinginkan

    terapai. 4ter&id t&pikal yang dianjurkan seperti

    Bel&methas&n, :lunis&lide dan :lutias&ne. @ek 

    samping dengan ster&id yaitu edem muk&sa dan

    eritema ringan.

    3ek&ngestan atau simpat&mimetik agen

    digunakan pada gejala utama hidung tersumbat.

    Hntuk gejala yang multipel, penggunan dek&ngestan

    yang di&rmulasikan dengan antihistamin dapat

    digunakan. Ebat yang disarankan seperti

    seud&eedrin, henilpr&phan&lamin dan

    henilephrin serta Eymetaz&line (sempr&t hidung).

    Ebat ini merupakan ag&nis resept&r P dan baik 

    untuk meringankan serangan akut. ada penggunaan

    t&pikal yang terlalu lama (Q hari) dapat terjadi

    rhinitis medikament&sa yaitu reb&und k&ngesti yang

    terjadi setelah penggunaan &bat t&pikal Q hari.

    &ntraindikasi pemakaian dek&ngestan adalah

    47

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    48/53

     penderita dengan hipertensi yang berat serta tekanan

    darah yang labil.

    emberian preparat alsium seperti

    3um&alsin atau preparat alk dapat juga

    digunakan. ada rhinitis %as&m&t&r terjadi

     peningkatan aetilkh&lin sebagai akibat dari

    d&minasi parasimpatis untuk menurunkan kadar 

    asetil h&lin maka diperlukan adanya enzyme

    asetilh&lin esterase. 3engan pemberian prerat alk 

    dapat meningkatkan kerja enzyme asetil h&lin

    esterase sehingga dapat memeah asetilk&lin yangmenumpuk tersebut.

    !. Bedah

    ika rhinitis %as&m&t&r tidak berkurang

    dengan terapi diatas, pr&sedur pembedahan dapat

    dilakukan antara lain dengan

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    49/53

    rhinitis %as&m&t&r. eningkatan akti%itas isik 

     berpengaruh pada pengurangan pr&duksi dari

     pr&tein yang memau timbulnya mukus. enjelasan

    lain menyebutkan dengan &lahraga dapat

    menyebabkan terjadinya %as&k&nstriksi membran,

    karena dengan &lahraga dapat meningkatkan kadar 

    adrenalin sehinggga dapat mengurangi sekresi

    mukus. uga dengan &lahraga akan membentuk 

    relek nas&pulm&nal yaitu dengan meningkatkan

    &lume idal () paru dan diharapkan bila paru

    terbuka maksimal maka hidung juga akan lebih

    terbuka, sehingga dapat mengurangi sumbatan

    hidung. ?ni bukanlah suatu s&lusi permanen dalam

    menangani rhinitis %as&m&t&r, tetapi dapat

    dipertimbangkan sebagai salah satu bentuk 

     penegahan terjadinya eksaserbasi gejala.

    g. &mplikasi

    Biasanya k&mplikasi yang sering terjadi dari rinitis

    %as&m&t&r ini adalah p&lip hidung dan terjadinya sinusitis.

    -.%.*. R(initis Mediamentosa

    a. @ti&l&gi

    #hinitis medikament&sa adalah kelainan hidung berupa

    gangguan resp&n n&rmal %as&m&t&r sebagai akibat pemakaian

    %as&k&ntrikt&r t&pikal dalam *aktu lama dan berlebihan

    sehingga menyebabkan sumbatan hidung yang menetap.Ebat %as&k&nstrikt&r t&pikal dari g&l&ngan

    simpat&mimetik akan menyebabkan siklus nasal terganggu dan

    dakan berungsi kembali bila pemakaian dihentikan. emakaian

    %as&k&ntrikt&r t&pikal yang berulang dan *aktu lama akan

    menyebabkan terjadinya ase dilatasi ulang (reb&und dilatati&n)

    setelah %as&k&ntriksi, sehingga timbul &bstruksi. Bila

     pemakaian &bat diteruskan maka akan terjadi dilatasi dan

    k&ngesti jaringan, perttambahan muk&sa jaringan dan

    49

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    50/53

    rangsangan sel-sel muk&id sehingga sumbatan akan menetap

    dan pr&duksi sekret berlebihan.

    4elain %as&k&ntrikt&r t&pikal, &bat-&batan yang dapat

    menyebabkan edema muk&sa diantaranya adalah asam salisilat,

    k&ntrasepsi &ral, hydant&in, estr&gen, en&tiazin, dan

    guanetidin. 4edangkan &bat-&batan yang menyebabkan

    kekeringan pada muk&sa hidung adalah atr&pin, belad&na,

    k&rtik&ster&id dan deri%at katek&lamin.

    #. Gambaran linis

    ada rhinitis medikament&sa terdapat gejala hidung

    tersumbat terus menerus, berair. ada pemeriksaan

    edema'hipertr&i k&nka dengan seret hidung berlebihan.

    "pabila diberi tamp&n adrenalin, edema k&nka tidak berkurang.

    !. erapi

    eng&batan rhinitis medikament&sa adalah dengan

    menghentikan &bat tetes'sempr&t hidung, k&rtik&ster&id seara

     penurunan bertahap untuk mengatasi sumbatan berulang,

    dek&ngestan &ral.

    50

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    51/53

    BAB III

    ENT

    A7 Kesim&'lan

    3alam skenari& 2 ini dibahas mengenai se&rang mahasis*i berusia

    1; tahun datang ke klinik dengan keluhan bersin bersin sejak 2 hari

    yang lalu 4ebelum bersin bersin hidung terasa gatal. 4elain itu keluar 

    airan ber*arna jernih dan ener namun tidak berbau dari hidungnya.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan isik dan penunjang didapatkan

    diagn&sis penyakitnya adalah #initis "lergika.

    #initis "lergi adalah inlamasi muk&sa saluran hidung dan sinus

    yang disebabkan alergi terhadap partikel, antara lain+ debu, asap,

    serbuk'tepung sari yang ada di udara. Gejala utama pada hidung yaitu

    hidung gatal, tersumbat, bersin-bersin, keluar ingus air seperti air 

     bening. 4eringkali gejala meliputi mata, yaitu + berair, kemerahan dan

    gatal. #" merupakan penyakit umum dan sering dijumpai.

    ada rin&sk&pi anteri&r tampak muk&sa edema, basah, ber*arna

     puat atau li%id disertai adanya sekret ener yang banyak. Bila gejala persisten, muk&sa ineri&r tampak hipertr&i. Gejala spesiik lain pada

    anak adalah terdapatnya allergi shiner, allergi salute dan allergi

    rease.

    emeriksaan alergi dengan tes kulit (tes ukit) terhadap berbagai

    allergen mungkin dapat menunjang penegakan diagn&sis #".Bila hasil

     belum dapat mengetahui mungkin diperlukan tes alergi intra dermal.

    51

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    52/53

    emeriksaan kadar lg@ di darah meningkat (tidak spesiik).

    emeriksaan terhadap lg@ spesiik terhadap alergen tertentu.

    eng&batan rhinitis alergi bergantung pada tingkat keparahan penyakit. Namun yang terpenting adalah dengan menghindari alergen

     pemiu

    B7 Saran

    3alam tut&rial skenari& 2 ini, pelaksanaan diskusi kel&mp&k kami

    sudah ukup baik. Namun masih terdapat beberapa angg&ta kel&mp&k 

    yang belum menyampaikan pendapat dengan baik dan belum disertai

    reerensi yang jelas. etua sudah mampu memimpin diskusi tut&rial

    dengan baik. 3iharapkan untuk tut&rial-tut&rial selanjutnya para

    mahasis*a dapat lebih meningkatkan kualitas diskusi.

    52

  • 8/17/2019 Laporan Fix Tutorial 2

    53/53

    DAFTAR STAKA

    "dams G., B&ies 7., $igler ., 1;;D.  4!-! Ajar Penya-it 0H0 . @disi ke enam.

    enerbit Buku ed&kteran @G=/ ;-0>

    4&epardi "., ?skandar N., Bashirudin ., dan #estuti 3. 200D.  4!-! Ajar #lm!

     6esehatan 0elinga& Hid!ng& 0enggoro-& 6epala dan 7eher Fa-!ltas

     6edo-teran :niversitas #ndonesia( @disi =. akarta

    i < 6li i h di b < i i d i l ll i