Laporan fito keparahan penyakit refa.docx

7
LAPORAN PRAKTIKUM FITOPATOLOGI PERHITUNGAN KEJADIAN DAN KEPARAHAN PENYAKIT Oleh: Refa Firgiyant A!"!#$%%$# FITOPATOLOGI &EKOLAH PA&'A&ARJANA IN&TITUT PERTANIAN (OGOR !%#)

description

Laporan Penyakit intensitas dan kejadian penyakit

Transcript of Laporan fito keparahan penyakit refa.docx

LAPORAN PRAKTIKUM FITOPATOLOGI

PERHITUNGAN KEJADIAN DAN KEPARAHAN PENYAKIT

Oleh:

Refa FirgiyantoA252130031

FITOPATOLOGISEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR2014

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses Budidaya suatu komoditas pertanian sering kali mengdapi berbagai kendala diantaranya adalah keberadaan organisme pengganggu tanaman seperti mikroorganisme (virus, cendawan, bakteri, nematoda). Keberadaaan Mikroorganisme ini akan dapat menyebabkan gangguan fisiologis pada tanaman atau disebut penyakit tanaman yang dapat menyebabkan kehilangan hasil. Analisis mengenai tingkat keparahan penyakit tumbuhan serta keberadaannya sangat dibutuhkan dalam mempelajari kehilangan hasil, sebagai dasar pengendalian maka perlu diketahui terlebih dahulu pola epidemi dari suatu patogen atau dikenal dengan epidemi penyakit. Epidemi penyakit merupakan kejadian penyakit yang meluas dan merusak pada suatu wilayah dan pada waktu tertentu. Berat atau ringannya penyakit dapat dieksperesikan dalam tiga cara yaitu intensitas penyakit (diseases severity) dan kehilangan hasil (yield lost) dan insidensi penyakit (diseases insident) (Sastrahidayat, 2011). Tingkat kerusakan tanaman yang disebabkan oleh penyakit tanaman disebut intensitas penyakit. Berbeda pada hama tanaman gejala kerusakan merupakan satu-satunya sarana yang dapat dipergunakanuntuk menentukan intensitas penyakit. Intensitas penyakit dapat dihitung dengan melihat gejala seranggan dari mikroorganisme tersebut. Kejadian penyakit merupakan proporsi individual inang atau organ yang terinfeksi penyakit, tanpa memperdulikan seberapa berat penyakitnya. Biasanya dinyatakan sebagai persentase contoh tanaman yang terinfeksi (n) terhadap seluruh contoh tanaman yang diamati (N). Sementara itu, keparahan penyakit merupakan proporsi permukaan inang yang terinfeksi terhadap total permukaan inang yang diamati. Tanaman yang terkena penyakit dapat diduga dengan cara mengamati tingkat penyakit yang menyerang pada tanaman tersebut. Pengamatan yang dilakukan dapat berupa mengamati bagian tanaman yang sakit seperti daun, buah dan batang.

B. Tujuan

Mengetahui seberapa besar insidensi dan keparahan penyakit pada beberapa tanaman.C. Alat dan Bahan

1. Daun tanaman bengkoang, kedelai, singkong, dan kacang tanah yang bergejala2. Alat tulis dan kamera

D. MetodeDaun yang bergejala diamati, kemudian skala keparahan penyakit ditentukan berdasarkan range skor yang telah ditentukan kemudian dihitung kejadian penyakit dan keparahan penyakit.

1. Kejadian penyakitKejadian penyakit dihitung dengan membandingkan jumlah daun sakit dengan jumlah daun keseluruhan tanpa memeperhitungkan luas gejala dari daun. Rumus yang digunakan adalah

Keterangan : n = jumlah daun sakit N = jumlah daun keseluruhan2. Keparahan penyakitPenilaian keparahan penyakit dilakukan dengan mengamati gejala kemudian dicocokkan dengan skor yang telah ditetapkan, kemudian dihitung dengan rumus berikut:

Keterangan: n = Jumlah daun bergejala dalam setiap kategoriv = Nilai skor seranganV = Nilai skor tertinggiN = Jumlah daun yang diamati

Skor atau kategori serangan yang digunakan sebagai berikut :

Tabel 1. Tabel Skoring Tanaman Sakit.Bercak daun CercosporaBercak PustulHawar dan Karat singkongMosaik

SkorSkala KerusakanSkorSkala KerusakanSkorSkala KerusakanSkorSkala Kerusakan

0luas gejala 0%0luas gejala 0%0luas gejala 0%1Tidak Bergejala

1luas gejala 1-5%1luas gejala 5%1Nekrosa sangat ringan10-20% Infeksi ringan

2luas gejala 6-10%2luas gejala 5