laporan fisiologi respirasi

21
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI Pembimbing : dr. Busjra Kelompok : 1 Anggota : Aneta Tria Sari 2011730006 Chairany Chikaisela Dian Ma’rifatul Huda Fani Shamara Irfa Khonsa Hartsu S M.Imam Najmah Novita Nurahmi 2011730076 Nurul Iman

description

laporan fisiologi

Transcript of laporan fisiologi respirasi

Page 1: laporan fisiologi respirasi

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

SISTEM RESPIRASI

Pembimbing : dr. Busjra

Kelompok : 1

Anggota :

Aneta Tria Sari 2011730006

Chairany Chikaisela

Dian Ma’rifatul Huda

Fani Shamara

Irfa

Khonsa Hartsu S

M.Imam

Najmah

Novita Nurahmi 2011730076

Nurul Iman

TAHUNJ AJARAN 2011-2012

Page 2: laporan fisiologi respirasi

JUDUL : Uji Pernafasan

TEORI :

Pernafasan atau respirasi adalah proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Sistem pernafasan terdiri dari saluran nafas atas (cavum nasi, laring, dan faring) dan saluran nafas bawah (trakea, bronkus, dan alveolus).

Mekanisme pernafasan melibatkan otot interkosta, tulang rusuk, diafragma, isipadur rongga torak, dantekanan udara di paru-paru. Mekanisme pernafasam terdiri dari :

1. Inspirasi (menarik nafas ) :Otot interkosta luar mengerut ( Tulang rusuk dinaikkan ke atas ), otot diafragma mengerut ( diafragma melengkung ke bawah ), isipadu rongga toraks bertambah dan tekanan udara paru-paru menjadi rendah, tekanan udara di luar yang lebih tinggi menolak udara kedalam paru-paru.

2. Ekspirasi ( mengeluarkan nafas ) :Otot interkosta luar mengendur ( tulang rusuk menurun ke bawah ), otot diafragma mengendur ( diafragma melengkung ke atas ), isipadu rongga toraks berkurang dan tekanan udara paru-paru menjadi tinggi, tekanan udara di dalam apru-paru yang lebih tinggi menolak udara keluar paru-paru.

Volume paru-paru :

1. Volume tidal (VT) : volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali bernafas normal, besarnya kira-kira 500 ml.

2. Volume cadangan inspirasi (IRV) : volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah dan diatas volume tidal normal bila dilakukan inspirasi kuat dengan kontraksi maksimal dari diafragma, m.intercostalis externi dan otot inspirasi aksesori, biasanya mencapai 3000 ml.

3. Volume cadangan ekspirasi (ERV) : volume udara ekstra maksimal yang dapat diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidak normal, jumlah normalnya sekitar 1100 ml.

4. Volume residu (RV) : volume udara yang masih tetap berada di paru setelah ekspirasi paling kuat, volume ini besarnya kira-kira 1200 ml. volume residu tidak dapat diukur dengan spirometer karena volume udaranya tidak masuk maupun keluar dari paru.

Page 3: laporan fisiologi respirasi

Kapasitas paru-paru :

1. Kapasitas inspirasi (IC) : volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi ( VT + ERV ) ini adalah jumlah udara kira-kira 3500 ml yang dapat dihirup oleh seseorang, dimulai dari tingkat ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah maksimal.

2. Kapasitas residu fungsional (FRC) : ERV + RV, ini adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada akhir ekspirasi normal (kira-kira 2300 ml).

3. Kapasitas vital (VC) : IRV + VT + ERV, ini adalah jumlah maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya ( kira-kira 4600 ml ). Nilai ini memberikan informasi yang berguna mengenai kekuatan otot-otot pernapasan dan aspek fungsi paru lainnya.

4. Kapasitas paru total (TLC) : VT + RV, volume maksimum yang dapat mengembangkan paru sebesar mungkin dengan inspirasi sekuat mungkin (kira-kira 5800 ml).

Forced Expiratory Flow (FEV1) adalah bagian dari kapasitas vital yang diekspirasi secara paksa pada satu detik pertama. Biasanya nilai FEV1 adalah sekitar 80 % dari VC. Kapasitas mungkin saja normal sementara nilai FEV1 turun pada beberapa penyakit seperti asma (resistensi saluran nafas meningkat karena konstriksi bronkial).

Page 4: laporan fisiologi respirasi

Ventilasi Volunter Maksimal (MVV) adalah volume udara terbesar yang dapat dimasukkan dan dikeluarkan dari paru-paru selama 1 menit oleh usaha volunter. Nilai normal MVV adalah 125-170 L/menit.

Forced Vital Capasity (FVC) adalah volume udara maksimum yang dapat dimasukkan dalam paru-paru, dan secara paksa serta cepat mengeluarkannya semaksimum mungkin.

Pengukuran Kapasitas paru, disebut :1. Normal, bila : a. FVC ≥ 70% dan FEV1 ≥ 80% b. Rasio FEV1 / FVC : 75-80%

2. Tidak normal, bila : a. Obstructive : FEV1 < 80% b. Restructive : FVC < 70% c. Combination : FVC < 70% dan FEV1 < 80%

PERCOBAAN :

I. SESAK NAPAS

II.1. Tujuan Instruksional Umum :

Mengenal rasa dan penyebab sesak napas • Dapat menjelaskan sensasi sesak napas• Dapat menjelaskan penyebab dan mekanisme terjadinya sesak napas

II.2 Tujuan Perilaku Khusus :

Dapat menjelaskan sensasi sesak nafas Dapat menjelaslkan penyebab dan mekanisme terjadinya sesak nafas

II.3. Cara Kerja :• Jepitlah lubang hidung sehingga aliran udara pernapasan menjadi • Teruslah bernapas sehingga terasa napas menjadi sangant sesak

Page 5: laporan fisiologi respirasi

II.4. Tugas Mahasiswa :

1. Menjelaskan definisi sesak napas2. Menjelaskan penyebab dan mekanisme sesak napas3. Melakukan tugas yang tercantum pada cara kerja (II.3)4. Membuat laporan tentang hasil tugas ini dan membuat perbandingan hasilnya dengan sekurang-kurangnya 3 kelompok lain

II. SPIROMETER

II.1. Tujuan Instruksional Umum :

• Mengenal cara-cara pemeriksaan spirometri dengan spirometer elektronik• Menganalisis berbagai volume dan kapasitas paru pada sebuah spirogram

II.2. Tujuan Perilaku Khusus :

• Menentukan langkah-langkah pemeriksaan spirometri• Menganalisis hasil pemeriksaan- Isi alum napas (tidal volume)- Kpasitas vital biasa dengan bagian-bagiannya (isi alun napas, volume, cadangan inspirasi,

volume cadangan ekspirasi)- Kapasitas vital paksa dengan bagian-bagiannya (FEV1 dan FEV3)- Kapasitas pernapasan maksimal (KPM, Maximal Voluntary Ventilation MVV)

II.3. Alat yang diperlukan :

• Spirometer elektronik

II.4. Cara Kerja :

• Hidupkan alat dengan menekan tombol power• Masukan data umur, tinggi badan, jenis kelamin• Pilih dan tekan tombol pemeriksaan (VC, FVC, MVV)• Tutup hidung• Lakukan inspirasi dan ekspirasi sesuai dengan tujuan :

VC : napas tenang beberapa kali, kemudiana inspirasi dan ekspirasi dalamFVC : Inspirasi sedalam-dalamnya kemudian ekspirasi sekuat-kuatnya dan

sehabis-habisnyaMVV : bernapas secepat-cepatnya dan sedalam-dalamnya dalam waktu 15detik

Page 6: laporan fisiologi respirasi

II.5. Tugas Mahasiswa :

1. Menjelaskan tugas yang tercantum pada cara kerja III.42. Mejelaskan arti nilai-nilai yang didapat3. Membuat laporan tentang hasil tugas ini dan membuat perbandingan hasilnya dengan sekurang-kurangnya 3 kelompok lain

Jawaban Tugas :

Percobaan I SESAK NAPAS :

1. Definisi sesak napas :

- keluhan yang sering memerlukan penanganan darurat tetapi intensitas dan tingkatnya dapat berupa rasa tidak nyaman di dada yang bisa membaik sendiri, yang membutuhkan bantuan nafas yang seirus (fatal).

- Perasaan sulit bernafas ditandai dengan napas yang pendek dan penggunaan otot bantu pernapasan. Dyspnea dapat ditemukan pada penyakit kardiovaskuler, emboli paru, penyakit paru interstisial/alveolar, gangguan dinding dada, kecemasan, asma, penyakit obstruksi paru. (Price and Wilson, 2006)

2. Penyebab dan mekanisme sesak napas :

Hasil percobaan :

Pada OP didapatkan :,

No lubang

OP 1 (Risa) OP 2 (Dicki)

3 - sulit berinspirasi dan ekspirasi (lebih sulit)- nafas terdengar sesak

- sulit berinspirasi dan ekspirasi (lebih susah)- nafas terdengar sesak

4 - Sulit inspirasi - mudah ekspirasi

- Sulit inspirasi - mudah ekspirasi

5 - mudah inspirasi- sulit ekspirasi

- mudah inspirasi- sulit ekspirasi

Page 7: laporan fisiologi respirasi

Kesimpulan :

- Pada lubang no 3 lubangnya terlalu kecil sehingga udara yang dihirup dan dikeluarkan sulit.

- Pada lubang no 4 lubang untuk menghirup udara kecil sehingga saat inspirasi sulit, tapi lubang untuk mengeluarkan udara sedikit luas sehingga saat ekspirasi mudah.

- Pada lubang no 5 lubang untuk menghirup udara sedikit lenih luas, sehingga saat inspirasi mudah, tetapi lubang untuk mengeluarkan udara lebih kecil sehingga saat ekspirasi sulit.

Perbandingan dengan 3 kelompok lain :

Kelompok 10 :

OP Lubang no.5 Lubang no.4 Lubang no.3

Ikrom Tidak mengalami sesak nafas

Tidak mengalami sesak nafas

Tidak mengalami sesak nafas

Aziz Tidak mengalami sesak nafas

Tdak mengalami sesak nafas

Tidak mengalami sesak nafas

Pembahasan :

- Pada percobaan sesak napas dengan menggunakan penutup hidung no.5 yang memiliki lubang besar. Percobaan dilakukan selama 5 menit, hasilnya orang percobaan tidak mengalami sesak napas.

- Percobaan selanjutnya dengan menggunakan penutup hidung no.4 yang memiliki lubang sedang atau lebih kecil dari no.5. Percobaan dilakukan selama 5 menit, hasilnya orang percobaan tidak mengalami sesak napas.

- Percobaan terakhir dengan menggunakan penutup hidung no. 3 yang memiliki lubang paling kecil dibanding no.5 dan 4. Percobaan dilakukan selama 5 menit, orang percobaan tidak mengalami sesak napas.

Kelompok 7 :

Page 8: laporan fisiologi respirasi

1. Hasil sesak nafaslamanya percobaan sesak napas selama 3X5 menit dengan cara menjepit hidung sehingga aliran udara menjadi berkurang yang dilakukan oleh 2 orang percobaan.

percobaan 1 :

orang 1 :Percobaan 1 alat penutup hidung dengan lubang bernomor 5 berhasil melakukan percobaan dengan bertahan selama 5 menit. karena pada saat inspirasi dan ekspirasi masih lancer, lubang pun agak besar.

Orang 2 :percobaan 1 alat penutup hidung dengan lubang bernomor 5 berhasil melakukan percobaan dengan bertahan selama 5 menit. . karena pada saat inspirasi dan ekspirasi masih lancer, lubang pun agak besar.

Percobaan 2

Orang 1 :percobaan 2 alat penutup hidung dengan lubang bernomor 4 berhasil melakukan percobaan dengan bertahan selama 5 menit. Karena ia masih mampu menahan volume O2 dalam tubuh meskipun dengan lubang yang sedang.

Orang 2 :percobaan 2 alat penutup hidung dengan lubang bernomor 4 melakukan percobaan dengan bertahan selama 3,25 menit. Karena ia kurang mampu menahan volume O2 dalam tubuh meskipun dengan lubang yang sedang.

percobaan 3

orang 1 :percobaan 3 alat penutup hidung dengan lubang bernomor 3 berhasil melakukan percobaan dengan bertahan selama 5 menit. Karena pada saluran dan volumenya masih bisa bertahan dengan baik, meskipun di tutup dengan lubang yang kecil.Orang 2 :Tidak kuat

Kesimpulan kelompok 7 :

Page 9: laporan fisiologi respirasi

• Saluran pernapasan pada orang 1 normal, tidak ada kesulitan dalam melakukan percobaan.Tetapi pada orang ke 2 terjadi kesulitan melakukan percobaan ke 2 dan ke 3.Karena disebabkan oleh beberapa factor seperti adanya obstruktif atau restruktif, atau adanya suatu penyakit.namun kami konfirmasi pada orang ke 2 adalah perokok.

• Pada lubang ke 5 lebih mudah melakukan ekspirasi dan inspirasi. Pada lubang ke 4 dan 3 pada percobaan di atas ada yang mampu atau yang tidak. Maka semakin besar lubang ekspirasi dan inspirasi mudah.

Kelompok 5 :

OP Lubang 5 Lubang 4 Lubang 3

Salman Saisar 5 menit 5 menit 5 menit

Metta Astiana 5 menit 5 menit 53 detik

Kesimpulan kelompok 5 :

Pada lubang 3 terasa sulit saat melakukan inspirasi dan inspirasi harus diambil dengan nafas yang panjang dan dalam dan pada saat melakukan ekspirasi pun terasa sedikit sulit, hal itu disebabkan karena jalan masuknya O2 ke tubuh sedikit terhambat oleh kecilnya lubang sehingga kebutuhan O2 meningkat karena O2 yang masuk ke tubuh hanya dalm jumlah yang sedikit dan di dalam tubuh terjadi peningkatan CO2 yang juga disebabkan karena sulit keluar oleh adanya lubang tersebut , sehingga yang dirasakan sesak . Pada lubang 4 tingkat kesulitan saat melakukan inspirasi mulai menurun begitupun pun pada saat melakukan ekspirasi . Pada lubang 5 untuk melakukan inspirasi dan ekspirasi lebih mudah dibandingkan lubang 3 dan 4 . jadi, semakin besar lubang tingkat kesulitan dalm inspirasi dan ekspirasi semakin kecil.

Percobaan II : SPIROMETER

Page 10: laporan fisiologi respirasi

1. Menjelaskan tugas yang tercantum pada percobaan III.4 ?Jawab : Hidupkan alat dengan menekan tombol power• Masukan data umur, tinggi badan, jenis kelamin• Pilih dan tekan tombol pemeriksaan (VC, FVC, MVV)• Tutup hidung• Lakukan inspirasi dan ekspirasi sesuai dengan tujuan :

VC : napas tenang beberapa kali, kemudiana inspirasi dan ekspirasi dalamFVC : Inspirasi sedalam-dalamnya kemudian ekspirasi sekuat-kuatnya dan sehabis-habisnyaMVV : bernapas secepat-cepatnya dan sedalam-dalamnya dalam waktu 15detik

2. Menjelaskan arti nilai yang didapat ?OP Nama : ImamJenis kelamin : laki-lakiUsia : 21 tahun TB : 175 cmBB : 74 kg

VC (Liter) TV (Liter) IRV (Liter) ERV (Liter) IC (Liter) FVC (Liter) FEV1

(Liter)MVV (Liter/menit)

2,90 0,99 1,66 0,25 2,65 4,03 3,61 56,53

Nilai :

VC = 2,90 liter = artinya IRV + VT + ERV = 1,66 + 0,99 + 0,25 = 2,90 , ini adalah jumlah maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya dan kekuatan otot-otot pernapasan dan aspek fungsi paru kurang normal. Karena normalnya sekitar 4600 ml atau 4,60 liter.

VT = volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali bernafas normal, besarnya kira-kira 500 ml atau 0,50 liter. Berdasarkan hasilnya didapatkan VT = 0,99 ini berarti inspirasi atau ekspirasi setiap kali bernafasnya diatas normal.

Page 11: laporan fisiologi respirasi

IRV = volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah dan diatas volume tidal normal bila dilakukan inspirasi kuat dengan kontraksi maksimal dari diafragma, biasanya mencapai 3000 ml atau 3,00 liter, sedangkan yang didapat hanya 1,66 liter, ini berarti volume udara ekstra yang diinspirasi setelah dan diatas volume tidal tidak dilakukan dengan kuat sehingga hasilnya jauh dibawah normal.

ERV = volume udara ekstra maksimal yang dapat diekspirasi melalui ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi tidak normal, jumlah normalnya sekitar 1100 ml atau 1,10 liter, sedangakn yang didapat hanya 0,25 liter ini berarti OP tidak melakukan ekspirasi secara kuat pada akhir ekspirasi tidak normal sehingga hasilnya jauh dibawah normal

IC = ( VT + ERV ) ini adalah jumlah udara kira-kira 3500 ml atau 3,50 liter, yang dapat dihirup oleh seseorang, dimulai dari tingkat ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah maksimal. Hasil yang didapat 2,65 liter ini berarti tingkat ekspirasi normal dan pengembangan paru OP jauh dibawah normal.

FVC = volume udara maksimum yang dapat dimasukkan dalam paru-paru, dan secara paksa serta cepat mengeluarkannya semaksimum mungkin. Hasil yang didapat 4,03 liter yang telah mendekati normalnya yaitu 5,02 liter.

FEV1 = bagian dari kapasitas vital yang diekspirasi secara paksa pada satu detik pertama. Biasanya nilai FEV1 adalah sekitar 80 % dari VC. hasil VC 2,90 liter , 80 % dari 2,90 liter yaitu 2,32 liter (nilai normal FEV1) sedangkan Hasil yang didapat 3,61 liter ini berarti OP kapasitas vital yang diekspirasi paksa pada satu detik pertama berada jauh diatas normal.

MVV = adalah volume udara terbesar yang dapat dimasukkan dan dikeluarkan dari paru-paru selama 1 menit oleh usaha volunter. Nilai normal MVV adalah 125-170 ml/menit atau 0,125-0,170 liter/menit, sedangkan hasil yang didapat 56,53 liter/menit ini berarti volume udara yang dimasukkan dan dikeluarkan dari paru-paru selama 1 menit oleh usaha volunteer berada jauh diatas normal.

Kesimpulan :

- Berdasarkan hasil yang didapat OP termasuk dalam kategori normal.

- Untuk menentukan volume dan kapasitas paru-paru seseorang tergantung dengan jenis kelamin, usia, BB, dan TB.

Page 12: laporan fisiologi respirasi

Perbandingan dengan kelompok lain :

Kelompok 7 :

1. Pemeriksaan kapasitas vital paru

PERCOBAAN 1 Dari pemeriksaan spirometri didapatkan data sebagai berikut.NAME : zulfaY/M/D : 12/04/27IDCODE : 2011730117AGE : 18SEX : FEMALEH(CM) : 160 W(KG) : 60PRED : EUROPE

TABEL VC

Dari percobaan diatas menunjukan hasil cukup baik. Karena VC lebih dari 80%.

PRE ACT PRED. %

VC 2.89 3.53 82

TV 0.59

IRV 1.14

ERV 1.17

IC 1.73

Page 13: laporan fisiologi respirasi

TABEL FVC

Dari hasil percobaan diatas FVC 76% menunjukan cukup. Tidak rendah atau tinggi. Hasil FEV1.0 87% menunjukkan hasil yang baik, karena lebih dari nilai yang diharapkan.

TABEL MVV

Dari hasil percobaan diatas MVV 65% menunjukan rendah, karena kurang dari angka yang di harapkan.

Pada percobaan 1 hasilnya normal tidak ada gangguan dari restruksi atau obstruksi.

PRE ACT PRED %

FVC 2.70 3.55 76

FEV1.0 2.70 3.10 87

FEV1.0 % 100

PEFR 7.37 6.94 106

MMF 4.40 4.07 108

V25/Ht 1.86

PRE ACT PRED. %

MVV 73.13 113.4 65

MVV/BSA 45.09

Page 14: laporan fisiologi respirasi

PERCOBAAN 2

Dari pemeriksaan spirometri didapatkan data sebagai berikut.

NAME : INGE

Y/M/D : 12/04/27

IDCODE : 2011730043

AGE : 18

SEX : FEMALE

H(CM) : 158

W(KG) : 65

PRED : EUROPE

TABEL VC

Dari percobaan diatas menunjukan hasil baik. Karena VC lebih dari 91%.

PRE ACT PRED. %

VC 3.12 3.34 91

TV 0.58

IRV 1.71

ERV 0.83

IC 2.29

Page 15: laporan fisiologi respirasi

TABEL FVC

Dari hasil percobaan diatas FVC 74% menunjukan cukup. Tidak rendah atau tinggi. Hasil FEV1.0 83% menunjukkan hasil yang baik, karena lebih dari nilai yang diharapkan.

TABEL MVV

Dari hasil percobaan diatas MVV 71% menunjukan sedang, karena tidak terlalu tinggi atau rendah dari angka yang di harapkan.

Pada percobaan 2 hasilnya normal tidak ada sumbatan di bagian restruktif maupun di bagian obstruktif.

PRE ACT PRED %

FVC 2.55 3.46 74

FEV1.0 2.49 3.02 83

FEV1.0 % 97.65

PEFR 5.48 6.83 80

MMF 3.32 4.05 82

V25/Ht 1.19

PRE ACT PRED. %

MVV 79.46 111.7 71

MVV/BSA 47.78

Page 16: laporan fisiologi respirasi

Kesimpulan kelompok 7 :

1. Respirasi pada manusia meliputi 3 tahap penting yaitu ventilasi respirasi eksternal dan respirasi internal.

2. Spirometri adalah suatu teknik pemeriksaan untuk mengetahui fungsi paru-paru , dimana pasien diminta sekuat-kuatnya melalui suatu alat yang dihubungkan dengan mesin spirometer yang akan menghitung kekuatan, kecepatan dan volume udara yang dikeluarkan ,sedangkan alatnya bernama spirometer, dan hasil perekamannya bernama spirogram.

3. Dengan menggunakan spirometer ini, maka kami dapat mengukur volume tidal, volume cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi, kapasitas vital, kapasitas total paru, dan volume residu, dan kapasitas vital paksa.

4. Ventilasi patoogis terdiri dari ventilasi obstruktif, ventilasi restriktif, dan ventilasi campuran yaitu gabungan dari ventilasi obstruktif dan ventilasi restriktif.

5. Perhitungan dengan spirometer kepada probandus, didapatkan hasil FEV

1/ FVC 1,38. Hal tersebut menandakan diagnosa kerusakan paru restriktif, namun diagnosis tersebut tidak bisa ditegakkan dikarenakan proses pemeriksaan yang salah