Laporan DPT Acara VI Desvar

download Laporan DPT Acara VI Desvar

of 17

Transcript of Laporan DPT Acara VI Desvar

LAPORAN PRAKTIKUMDASAR-DASAR PEMULIAAN TANAMANACARA VIDESKRIPSI VARIETAS

Nama: Deni DarmawanNIM: A1L012195Rombongan: D2

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS PERTANIANAGROTEKNOLOGIPURWOKERTO2013ACARA VI. DESKRIPSI VARIETAS

Tanggal Praktikum: 18 Oktober 2013Nama: Deni DarmawanNIM: A1L012195Rombongan: D2Nama Partner: 1. Bibit Aizzah 2. Fitriani Dina 3. Anggi Fuji 4. Moh. Hafizh T. 5. Yopi Delanuari 6. YuwonoNama Assisten: Fathia Vidyasari

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan makanan pokok semakin hari semakin meningkat akibat jumlah penduduk yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini tidak diikuti peningkatan produksi pangan dunia khusunya tanaman. Semakin sempitnya lahan untuk pertanian dan bertambahnya populasi manusia mau tak mau menjadi masalah utama pangan dunia, sehingga muncullah suatu usaha untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut di bidang tanaman yaitu dengan cara mengoptimalkan teknologi budidaya tanaman pertanian melalui varietas unggul yang bermutu tinggi. Penggunaan varietas unggul harus disertai dengan tersedianya benih bermutu tinggi yang dalam penyediaannya ditempuh dengan penerapan sistem sertifikasi. Dalam kegiatan sertifikasi, kegiatan pokoknya adalah menilai kemurnian benih secara genetis melalui sifat morfologi yang tampak. Untuk itu deskripsi varietas yang berisi sifat-sifat morfologis dapat membantu untuk menilai kemurnian benih. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya pemahaman yang baik mengenai sifat-sifat morfologi yang disajikan dalam deskripsi tanaman. Adanya pengaruh lingkungan terhadap beberapa sifat morfologi akan menimbulkan variasi sifat fisik, sehingga sifat yang tampak dapat tidak sesuai dengan apa yang tercantum dalam deskripsi. Tidak jarang variasi sifat fisik yang timbul dapat menyulitkan penilaian kemurnian benih.

B. TujuanPraktikum ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi tiap-tiap tanaman secara keseluruhan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Deskripsi merupakan suatu panduan untuk menyajikan sejarah asal-usul sifat-sifat morfologi, reaksi ketahanan terhadap penyakit dan hama serta anjuran tanam. Sifat-sifat morfologi suatu tanaman perlu diketahui karena membantu menilai kemurnian benih serta memudahkan menentukan lingkungan untuk dibudidayakan sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik serta mampu meningkatkan hasil produksi (Soemedi, 1982).Pengetahuan perihal aspek botani dari suatu tanaman merupakan hal yang amat penting dalam usaha perbaikan tanaman, baik untuk sifat kuantitatif maupun kualitatif. Pengetahuan data morfologi amat berguna dalam program pemuliaan. Salah satu tujuan penting dalam program pemuliaan ialah hasil biji yang tinggi (BPPP, 1985). Penggunaan varietas unggul untuk meningkatkan produksi tanaman usaha adalah yang paling mudah diserap petani dewasa ini. Penggunaan varietas unggul harus disertai dengan tersedianya benih bermutu tinggi yang dinilai secara genetis melalui sifat morfologi yang tampak. Untuk itu deskripsi variasi yang berisi sifat-sifat morfologis dapat membantu untuk menilai kemurnian benih. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya pemahaman yang baik mengenai sifat morfologi yang disajikan dalam deskripsi tanaman.Untuk memperoleh keseragaman pada tanaman padi maka perlu diketahui sifat-sifat bagian-bagian tanaman padi. Beberapa bagian penting tanaman padi yang dapat dipergunakan untuk membedakan antar varietas satu dengan yang lainnya (Soemedi, 1982).a. Habitus (bentuk tanaman) : dapat tinggi atau pendek, tegak atau terserak.b. Anakan : dapat banyak, sedang atau sedikit.c. Pangkal batang : ada yang bergaris atau tidak berwarna atau bergaris.d. Batang : ada yang berwarna, bergaris atau tidak berwarna atau bergaris.e. Daun bendera : ada yang tegak atau membentuk sudut dan ada pula yang mendatar atau terkulai.f. Bulir : ada yang berdiri tegak atau terkulai dan ada pula yang terserak atau tidak terserak.g. Gabah : dapat dibedakan menjadi besar, sedang atau kecil; panjang, sedang atau pendek; berbulu atau tidak; ujungnya berwarna atau tidak.h. Beras : ada yang besar, sedang atau kecil; panjang, sedang atau pendek.

Bagian-bagian tanaman dalam garis besarnya dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu :1. Bagian vegetatif, yang meliputi : akar, batang, dan daun.2. Bagian generatif, yang meliputi : malai yang terdiri dari bulir-bulir daun bunga.Tumbuhan padi yang telah berkecambah, akan keluar akar-akar serabut yang pertama dari batang yang masih pendek, dan dari sejak ini perkembangan akar-akar serabut tumbuh teratur. Pada saat permulaan batang mulai bertunas, akar serabut berkembang dengan pesat. Dengan semakin banyaknya akar-akar serabut ini maka akar tunggang yang berasal dari akar kecambah tidak kelihatan lagi. Letak susunan akar tidak dalam (20 30 cm). Akar tunggang dan akar serabut mempunyai bagian akar lagi yang disebut akar samping yang keluar dari akar serabut disebut akar rambut dan yang keluar dari akar tunggang, bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut (BIMAS, 1963).Batang padi tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya ditutupi oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang didahuluinya (Siregar, 1981).Menurut Siregar (1981), pada buku bagian bawah dari ruas batang tumbuh daun pelepah yang membalut ruas sampai buku bagian atas. Tepat pada buku bagian atas ujung dari daun pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi apa yang disebut ligulae (lidah) daun, dan bagian yang terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak. Dimana daun pelepah itu menjadi ligulae dan daun kelopak terdapat dua embel-embel yang disebut auricle. Fungsi dari ligulae dan auricle adalah digunakan dalam determinate identitas suatu varietas.Daun terdiri dari helai daun yang berbentuk memanjang seperti pita dan pelepah daun yang menyelubungi batang. Pada perbatasan antara helai dan upih terdapat apa yang namanya lidah daun seperti yang disebutkan di atas. Upih daun berguna untuk memberikan dukungan kepada bagian buku yang jaringannya empuk. Panjang dan warna lidah daun berbeda-beda tergantung pada varietas pada yang ditanam. Lidah daun duduknya melekat pada batang dengan demikian dapat mencegah masuknya air hujan di antara batang dan upih daun. Keadaan ini dapat atau mencegah infeksi dari penyakit-penyakit. Panjang dan lebar dari helai daun juga tergantung pada varietas padi yang ditanam dan letaknya pada batang. Daun ketiga dari atas biasanya merupakan daun terpanjang. Daun bendera (daun yang paling atas) mempunyai panjang daun terpendek dengan lebar daun terbesar (BIMAS, 1963).Banyak daun dan besar sudut yang dibentuk antara daun bendera dengan malai, tergantung kepada varietas-varietas padi yang ditanam. Besar sudut yang dibentuk dapat kurang dari 90 atau lebih dari 90 (BIMAS, 1963).Suatu malai terdiri sekumpulan bunga-bunga padi yang timbul dari buku paling atas. Ruas buku terakhir dari batang merupakan sumbu utama dari malai, sedang butir-butirnya terdapat pada cabang-cabang yang pertama maupun cabang-cabang kedua. Pada waktu berbunga, malai berdiri tegak kemudian terkulai bila butir telah berisi dan matang menjadi buah. Panjang malai diukur dari buku terakhir sampai butir di ujung malai. Panjang malai ditentukan oleh sifat keturunan dari varietas dan keadaan keliling. Ukuran panjang malai dibagi menjadi 3, yaitu :1. Pendek: < 20 cm2. Sedang: 20 30 cm3. Panjang: > 30 cm

Kepadatan malai adalah perbandingan antara banyaknya bunga per malai dengan panjang malai. Panjang malai suatu varietas demikian pula banyaknya cabang tiap malai dan jumlah butir tiap-tiap cabang, tergantung kepada varietas padi yang ditanam dan cara bercocok tanam. Banyak cabang tiap-tiap malai berkisar dari 7 30 buah (BIMAS, 1963).Menurut Siregar (1981), tiap-tiap bunga padi itu mempunyai :1. Tangkai bunga.2. Perhiasan bunga.3. Daun mahkota bunga yang terdiri atas dua belahan yang tidak sama besarnya. Kedua belahan daun mahkota bunga itulah yang kelak jika buah padi telah masak yang menjadi pembungkus berasnya dan yang kita sebutkan sekam butir padi itu.Daun mahkota yang terbesar disebut palea dan daun mahkota yang terkecil disebut lemma. Di dalam kedua daun mahkota palea dan lemma itu terdapat bagian dalam dari bunga padi yang terdiri atas :1. Benang sari.2. Putik.3. Bakal buah (karyiopsis).Biji padi atau gabah sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukan dan pembuahan. Dinding bakal buah terdiri atas tiga bagian, yaitu :1. Bagian paling luar (epicarpium).2. Bagian tengah (mesocarpium).3. Bagian dalam (endocarpium).Biji sebagian besar ditempati oleh endosperm yang mengandung zat tepung dan sebagian ditempati oleh embrio (lembaga) yang terletak di bagian sentral yakni di bagian lemma. Pada lembaga terdapat daun lembaga dan akar lembaga (BIMAS, 1963).

BAB IIIMETODE PRAKTIKUMA. Alat dan BahanAlat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanaman dari varietas yang akan dichandra, alat ukur: penggaris, busur derajat, dan lainnya

B. Prosedur KerjaAmati penampilan tanaman yang akan dideskripsi kemudian ambillah data dari tanaman yang dideskripsi buatlah candra tanaman berdasarkan data yang sudah diperoleh.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. HasilNo.Deskripsi Varietas PadiKeterangan

1.AsalPoso / Mentik Wangi

2.KomoditasPadi Gogo

3.Tahun2011

4.Umur tanaman+/- 110 hari

5.Bentuk tanamanTegak

6.Tinggi tanaman89 cm

7.Warna kakiHijau Kekuningan / putih

8.Warna batangHijau

9.Posisi Daun1000

10.Posisi Daun Bendera100

11.Anakan Produktif+/- 16 Batang

12.Bentuk GabahSedang

13.Berat 1000 butir+/- 27,7 gram

14.GolonganCere

15.Kadar amilosa+/- 18%

16.KerebahanSedang

17.KerontokanSedang

18.Permukaan DaunKasar

19.Posisi Daun BenderaTegak

20.Potensi Hasil7,2 ton / ha GKG

21.Rata-rata Hasil4,9 ton / ha GKG

22.Tekstur NasiPulen

23.Warna BerasPutih

24.Warna GabahKuning Bersih

25.Warna Lidah DaunTidak Berwarna

26.Warna Telinga DaunTidak Berwarna

B. Pembahasan

Deskripsi merupakan suatu panduan menyajikan sejarah asal-usul sifat-sifat morfologi, reaksi ketahanan terhadap penyakit dan hama utama serta anjuran tanam. Sifat-sifat morfologis yang disajikan dalam deskripsi sebagian besar merupakan sifat yang diatur secara kuantitatif sehingga penampilannya dapat menimbulkan variasi fisik. Variasi tersebut dapat terjadi pada semua varietas terutama jika ditanam pada lokasi dan musim tanam yang berbeda.Deskripsi varietas ini dapat membantu para petani untuk membedakan suatu varietas yang akan ditanamnya.Selain itu, dengan adanya banyak varietas memungkinkan untuk terbentuknya pola seleksi.Seleksi yang dimaksud adalah seleksi untuk penanaman yang baik, padi yang dapat menghasilkan sesuai yang diinginkan dan sampai bentuk maupun tekstur nasi nanti yang dipilih. Selain itu manfaatnya untuk memperoleh atau mengembangkan varietas atau hibrida agar lebih efisien dalam penggunaan unsur hara sehingga memberi hasil tertinggi persatuan luas dan menguntungkan bagi penanam serta pemakai. Selanjutnya dikatakan bahwa varietas yang diperoleh diharapkan tahan pada lingkungan ekstrim seperti kekeringan, serangan hama serta penyakit dan lain-lain. Adapun manfaat dari deskripsi varietas bagi bidang eprtanian agar mahasiswa lebih mengerti memahami jenis tanaman ukuran tingginya batang tekstur bentuk gabah dan lain-lainya,bisa lebih menghafal dan dapat mengamati secara seksama menggunakan alat indera sendiri. Untuk lebih mengenal seluruh bagian-bagian tanaman yang ada.Fungsi deskripsi varietas suatu tanaman bagi pemuliaan tanaman adalah untuk membantu menilai kemurnian benih serta memudahkan menentukan lingkungan untuk dibudidayakan sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik serta mampu meningkatkan hasil produksi.Deskripsi dapat membantu dalam menguji kemurnian suatu benih. Kemurnian suatu benih dinilai berdasarkan sifat-sifat morfologi yang tampak, ini langkah awal di dalam penyediaan benih bermutu yang bertujuan mendapatkan varietas unggul tahan terhadap hama dan penyakit dan adaptif terhadap lingkungan tumbuh (Allard, 1995).Pengamatan pada sifat-sifat morfologi tanaman padi yang meliputi asal tanaman, warna batang, golongan, posisi daun, umur tanaman, posisi daun, daun bendera, bentuk tanaman, bentuk gabah,tinggi tanaman, warna gabah, anakan produktif, tekstur nasi, warna kaki, kadar amilosa, bobot 1000 biji, ketahanan terhadap hama dan penyakit. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan tanaman termasuk golongan cere dimana pada ujung gabah tidak berbulu, bentuk tanaman tegak, anakan produktif banyak, warna kaki dan warna batang hijau, posisi daun dan daun bendera tegak, bentuk gabah sedang dan warna gabah kuning bersih.Tanaman padi merupakan golongan tanaman rumput setahun atau semusim. Bentuk batangnya bulat berongga serta beruas-ruas dan tingginya antara 1,0 -1,5 meter. Daunnya pipih memanjang seperti pita dan langsung menempel pada buku-buku batang. Di dalam tanah dari tiap-tiap buku ini akan tumbuh tunas yang dapat membentuk batang atau anakan padi. Anakan padi ini dapat pula beranak, sehingga lama-kelamaan akan tumbuuh menjadi rumpun padi. (Soemedi, 1982)Varietas padi yang diamati pada praktikum deskripsi tanaman padi adalah varietas Inpago Unsoed. Deskripsi lengkap tanaman padi varietas Inpago Unsoed adalah:a. AsalAsal padi inpago unsoed adalah hasil persilangan antara padi gogo Varietas Poso dengan Varietas Mentik Wangi. b. Bobot 100 bijiPadi inpago unsoed memiliki bobot 1000 biji sebesar +/- 27,7 gramc. Tipe TumbuhTipe tumbuhnya dapat digolongkan determinate/ tipe batang tegak.d. Umur MasakUmur masak varietas inpago unsoed selama 110 hari setelah tanam.

e. Tinggi TanamanTinggi tanaman padi yang diamati mempunyai rata-rata 89 cm. Sedangkan pada varietas Inpago Unsoed tinggi tanaman rata-rata adalah 107 cm. Ketidaksesuain data ini mungkin dikarenakan pada waktu pengukuran tanaman belum berusia matang.f. Warna GabahWarna gabah padi Inpago unsoed adalah kuning bersih disebabkan oleh pigmen antosianin dalam sel.g. Warna BungaBunga padi berwarna kuning. h. Warna BatangWarna batang tanaman padi adalah hijaui. Warna DaunWarna daun padi Inpago adalah hijau. j. KerebahanTanaman padi yang diamati di lapangan termasuk padi yang tahan rebah. k. Sifat lainKetahanan terhadap hama, agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1, rentan terhadap wereng batang coklat biotipe 2 dan 3. Ketahannan terhadap penyakit, tahan terhadap penyakit blas ras 13.Berikut beberapa contoh deskripsi tanaman selain tanaman padi:1. Jagung HibridaNoDeskripsi Varietas JagungKeterangan

1.AsalGalur CML 161 : G25QC18MH520-1-18-1-20-5-3-B-B-B-B, dan CML 165 : Pob 66C1HC144-3-1-1-B-B-1-B-8-6

2.KomoditasJagung Hibrida

3.Tahun2011

4.Baris bijiLurus dan rapat

5.BatangSedang dan tegap

6.Bentuk malaiBesar dan terbuka

7.Bentuk tongkolPanjang dan silindris

8.Berat 1000 butir+/- 263,8 gram

9.GolonganHibrida silang tunggal (single cross)

10.Jumlah baris biji per tongkol14-16 baris

11.KelobotMenutup tongkol dengan baik

12.KerebahanTahan rebah

13.PerakaranSangat baik

14.Potensi hasil9,8 ton/ha pipilan kering

15.Rata-rata hasil6,9 ton/ha pipilan kering

16.Tinggi Tanaman+/- 192 cm

17.Tipe bijiSemi mutiara

18.Umur50 % keluar rambut +/- 56 hari setelah tanam; Masak fisiologis +/- 103 hari setelah tanam

19.Warna batangHijau

20.Warna bijiKuning

21.Warna daunHijau

22.Warna malai (anther)Merah

23.Warna rambutMerah

24.Warna sekam (glume)Merah

25.Kandungan karbohidrat+/- 76,5 %

26.Kandungan lemak+/- 4,7 %

27.Kandungan protein+/- 9,4 %

Jagung Super Hibrida BISI-816 merupakan Jagung Hibrida silang tunggal (single cross) antara galur murni BI26 sebagai induk betina dan galur murni BI63 sebagai induk jantan. Tanaman jagung super hibrida BISI-816tergolong mempunyai keseragaman tanaman yang baik dengantinggi tanaman sekitar+203 cm. Batang tanaman besar, kokoh dan tegak dengan warna batang hijau ber-strip ungu. Mempunyai perakaran yang baikdan tanaman tahan terhadap kerebahan. Daun berwarna hijau gelap. Jagung super hibrida BISI-816 sudah terujibaik ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 700 meter diatas permukaan laut.50% pembungaan (keluar rambut) tanaman jagung super hibrida BISI-816 pada dataran rendahterjadi pada umur+55 hari sedangkanpada dataran tinggi saat umur+70 hari. Bentuk malai bunga kompak dan agak tegak dengan warna malai (anther)ungu kemerahan, warna sekam ungu kemerahan serta warna rambut juga ungu kemerahan.Tanaman jagung super hibrida BISI-816 tahan terhadap penyakit bulai (Peronosclerospora maydis), tahan terhadap penyakit karat daun (Puccinia sorghi), dan agak tahan terhadap penyakit hawar daun (Helminthosporium maydis).Jagung super hibrida BISI-816 bisa dipanen saatmasak fisiologisyaitu umur+101 hari pada dataran rendah sedangkan pada dataran tinggi saat umur+130 hari. Kedudukan tongkol jagung+99 cm di atas tanah. Bentuk tongkol jagung silindris dengan jumlah baris biji per tongkol antara 14-16 baris. Klobotnya menutup tongkol dengan baik. Warna biji oranye kekuningan dengan tipe biji semi mutiara sampai mutiara.Bobot 1.000 butir biji jagung super hibrida BISI-816 (diukur dalam kondisi Kadar Air 15%) adalah+325 gram. Potensi hasilmencapai+13,65 ton per hektar pipilan kering dan rata-rata hasil mencapai+10,44 ton per hektar. Kandungan karbohidrat pada biji jagung super hibrida BISI-816 adalah+69,5%, kandungan protein+9,4% dan kandungan lemak+3,8%.

2. AlpukatNoDeskripsi Varietas PadiKeterangan

1.AsalMega Gagauan

2.KomoditasAlpukat

3.Tahun2010

4.Bentuk Buahagak bulat (pangkal dan ujung agak membulat)

5.Berat buah400-600 g/buah

6.Diameter buah10-14 cm

7.Kadar lemak7,58%

8.Kadar protein1,37%

9.Panjang buah13-17 cm

10.Produksi buah per pohon350-450 buah (180-225 kg) per tahun

11.Rasa dagingmanis pulen

12.Tebal daging1,9-2,1 cm

13.Tebal kulit buah1 mm

14.Warna dagingkuning mentega

15.KeteranganRasa daging manis pulen

3. KentangNoDeskripsi Varietas JagungKeterangan

1.KomoditasKentang

2.AsalBalai Penelitian Tanaman sayuran

3.Tahun2009

4.Bentuk daunJorong

5.Bentuk penampang batangSegitiga

6.Berat per umbi100 200 g

7.Berat Umbu per tanaman730 - 912 g

8.Daya simpan umbi pada suhu kamar2 - 3 bulan setelah panen

9.GolonganKlon

10.Hasil Umbi27,4 - 34,2 ton/ha

11.Jumlah Populasi /Ha37.500 tanaman

12.Kandungan Gula Reduksi0,052 persen

13.Kandungan karbohidrat2,81 persen

14.Panjang tangkai daun28 - 30 cm

15.BungaTidak ada

16.Permukaan daunKasap

17.SilsilahGranola (F) x Michigan pink (M)

18.Tepi daunRata

19.Ukuran DaunPanjang 7,0 - 8,5 cm, lebar 4,0 - 6,0 cm

20.Umur Panen100 - 110 hari setelah tanam

21.Warna daunHijau

22.Warna BatangHijau

23.Warna Kulit UmbiKuning

24.Warna Tangkai DaunHijau

25.KeteranganPotensi hasil 30 ton/ha. Adaptasi dataran tinggi. Keunggulan tahan busuk daun. Bisa untuk kripik.

BAB VKESIMPULAN

1.Deskripsi tanaman digunakan untuk membantu menilai kemurnian benih yangberkaitan dengan kegiatan sertifikasi benih dalam hal penyediaan varietas unggul yang harus disertai denganbenihbermutu.2. Deskripsi varietas tanaman padi dapat dilihat dari sifat-sifat berikut ini, yaitu asal, golongan, umur tanaman, bentuk tanaman, tinggi tanaman, Anakan produktif, Warna kaki, Warna batang, Posisi daun, Posisi daun bendera, Bentuk gabah, Warna gabah, Tekstur nasi, Bobot 1000 butir, Kadar amilosa, Ketahanan terhadap hama dan penyakit.3.Varietas padi yang diamati adalah varietas padi Inpago Unsoed.4.Berdasarkan deskripsi varietas tanaman padi Inpago Unsoed berasal merupakan hasil persilangan antara padi gogo Varietas Poso dengan Varietas Mentik Wangi. Padi inpago unsoed memiliki bobot 1000 biji sebesar +/- 27,7 gram. Tipe tumbuhnya dapat digolongkan determinate/ tipe batang tegak. Umur masak varietas inpago unsoed selama 110 hari setelah tanam. Tinggi tanaman padi yang diamati mempunyai rata-rata 89 cm. Sedangkan pada varietas Inpago Unsoed tinggi tanaman rata-rata adalah 107 cm. Ketidaksesuain data ini mungkin dikarenakan pada waktu pengukuran tanaman belum berusia matang.Warna gabah padi Inpago unsoed adalah kuning bersih disebabkan oleh pigmen antosianin dalam sel. Bunga padi berwarna kuning, warna batang tanaman padi adalah hijau, warna daun padi Inpago adalah hijau. Tanaman padi yang diamati di lapangan termasuk padi yang tahan rebah. Ketahanan terhadap hama, agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1, rentan terhadap wereng batang coklat biotipe 2 dan 3. Ketahannan terhadap penyakit, tahan terhadap penyakit blas ras 13.

\

VI. DAFTAR PUSTAKAAllard R,W. 1995. Pemuliaan Tanaman Jilid 2. Jakarta: PT. Rineka CiptaAAK. 1980. Budidaya Tanaman Padi. Yogyakarta: KANISIUSBalai Penelitian Pengembangan Pertanian. 1985. Kedelai. Bogor : BPPPDeptan, Sekretariat Badan Pengendali BIMAS. 1983. Pedoman Bercocok TanamPadi Palawija Sayur-sayuran. Jakarta: DeptanHardjodinomo, Soekirno B.A. 1970. Bertanam Padi. Bandung: BinaciptaSetyono, Agus dan Suparyono. 1997. Padi. Jakarta: Penebar SwadayaSiregar, Hadrian. 1981. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. Bogor: Sastra Budaya: Soemedi. 1982. Pedoman Bercocok Tanam Padi. Purwokerto: Universitas Jenderal Sodirman.