LAPORAN DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) … filesecara umum baik dalam bidang ekonomi,...
Transcript of LAPORAN DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) … filesecara umum baik dalam bidang ekonomi,...
0
LAPORAN
DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB)
DPR RI – PARLEMEN KROASIA
KE KROASIA
23 – 29 MEI 2016
JAKARTA, 29 MEI 2016
1
LAPORAN
KUNJUNGAN DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB)
DPR-RI – PARLEMEN KROASIA KE KROASIA
23 – 29 MEI 2016
I. PENDAHULUAN A. Dasar Pengiriman Delegasi :
Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) sebagai salah satu alat
kelengkapan Dewan yang bersifat tetap, mempunyai tugas antara lain membina,
mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara
DPR RI dengan parlemen negara lain, baik secara bilateral maupun multilateral.
Dalam kerangka pelaksanaan tugas tersebut, maka BKSAP DPR RI membentuk Grup
Kerjasama Bilateral (GKSB) yang juga bertujuan untuk lebih mengoptimalkan
hubungan kerjasama antara dua negara di segala bidang. Berdasarkan tujuan
tersebut, BKSAP DPR RI mengirimkan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI –
Parlemen Kroasia untuk melakukan kunjungan ke Kroasia pada tanggal 23 – 29
Mei 2016
Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI – Parlemen
Kroasia ke Kroasia dilaksanakan atas dasar Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia Nomor : 115/PIMP/IV/2015-2016 tanggal 11 Mei 2016
tentang Penugasan Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam
Kunjungan Grup Kerjasama Bilateral Badan Kerja Sama Antar Parlemen Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dengan Parlemen Kroasia ke Kroasia dari
tanggal 23 sampai dengan 29 Mei 2016.
2
B. Susunan Delegasi
Susunan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI – Parlemen
Kroasia adalah :
1. A. Riski Sadig Ketua/F.PAN 2. Muhammad Syafrudin Wakil Ketua/F.PAN 3. Dony Maryadi Oekon Anggota/F.PDIP 4. Dr. Charles J. Mesang Anggota/F.PG 5. Sri Wulan Anggota/F.P. Gerindra 6. Moreno Soeprapto Anggota/F.P. Gerindra 7. Dwi Astuti Wulandari Anggota/F.PD 8. Bachrudin Nasori Anggota/F.PKB 9. Primus Yustisio Anggota/F.PAN 10. Nurhayati Monoarfa Anggota/F.PPP 11. Syaifullah Tamliha Anggota/F.PPP 12. Inas Nasrullah Anggota/F.P.Hanura
C. Maksud dan Tujuan Pengiriman Delegasi
Maksud dan tujuan kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral ke Kroasia,
adalah :
a. Meningkatkan hubungan dan kerjasama bilateral dengan Parlemen Kroasia. b. Mempererat tali persahabatan serta saling meningkatkan hubungan kerjasama
yang saling menguntungkan khususnya di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan bidang lain yang dapat dikembangkan antara kedua negara.
c. Melakukan pertukaran pandangan dan mencari solusi mengenai permasalahan-permasalahan dalam hubungan kedua negara, peningkatan investasi dan kerjasama di bidang pariwisata dan perdagangan Kroasia di Indonesia maupun sebaliknya, peningkatan kerjasama dalam bidang-bidang lain dan penyamaan visi terhadap beberapa masalah bilateral, regional maupun internasional yang dihadapi oleh kedua negara.
D. Misi Delegasi
Kunjungan Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI ke Kroasia menjadi vocal
point dalam peningkatan hubungan kedua Parlemen secara lebih khusus dan
kunjungan GKSB ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama kedua Negara
secara umum baik dalam bidang ekonomi, politik, perdagangan, investasi, sosial
budaya dan untuk menjembatani hal-hal yang masih menjadi pending matters
bagi kedua Negara. Melalui kegiatan kunjungan GKSB ini, DPR RI dapat
menyampaikan kepentingannya kepada Negara sahabat yang dikunjunginya.
3
E. Persiapan Pelaksanaan Tugas/Kunjungan Sebelum melaksanakan tugasnya melakukan kunjungan GKSB ke Negara
Sahabat, Delegasi melakukan pertemuan-pertemuan dengan Kementrian Luar
Negeri RI dan Duta Besar Kroasia untuk Indonesia dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi/masukan mengenai isu-isu penting/pending matters
terkait hubungan bilateral Indonesia – Kroasia.
II. ISI LAPORAN
A. Uraian Tentang Negara KROASIA a. Hubungan Bilateral Indonesia – KROASIA
Menyusul pengakuan Pemerintah RI atas kemerdekaan Kroasia pada 16 Mei
1992,telah ditandatangani Komunike Bersama mengenai pembukaan
hubungan diplomatik di Jakarta, 2 September 1992.
Kedutaan Besar Republik Kroasia dibuka di Jakarta pada tahun 1995. Dilain
pihak, Kroasia dirangkap oleh Pemerintah RI melalui KBRI Budapest sampai
Indonesia membuka perwakilan diplomatik di Zagreb pada 2010.
Sejak dibukanya hubungan diplomatik, pejabat Kroasia telah berkunjung ke
Indonesia seperti kunjungan PM Nikica Valentic (Januari 1995), PM Zlatko
Matesa (Februari 1997) dan Presiden Stjepan Mesic (Februari 2002).
Presiden RI terakhir yang berkunjung ke Kroasia adalah Presiden Megawati
Soekarnoputri (September 2002). Kunjungan penting lain adalah kunjungan
Menteri Luar Negeri RI ke Zagreb, 19 Maret 2007.
Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral Dewan Perwakilan Rakyat RI (GKSB DPR
RI) berkunjung ke Kroasia pada tanggal 25-30 Mei 2014. Dalam kunjungan
tersebut, delegasi GKSB DPR RI bertemu Croatian-Indonesian
Interparliamentary Friendship Group (CIIFG) Parlemen Kroasia (SABOR), dan
sejumlah institusi terkait lainnya. DPR RI-SABOR menilai bahwa peningkatan
kerjasama antar Parlemen mempunyai peran penting dalam upaya terus
meningkatkan hubungan bilateral di semua bidang di masa datang.
b. Sistem Politik dan Pemerintahan KROASIA
Seiring dengan keberhasilannya menjadi anggota Uni Eropa yang ke-28 sejak
tanggal 1 Juli 2013, Kroasia berharap dapat merubah citra negaranya dari
4
negara yang hancur akibat perang saudara tahun 1992-1995, menjadi negara
yang demokratis.
Industri unggulan Kroasia adalah industri jasa, khususnya di bidang pariwisata
dan perkapalan, dan disusul dengan industri pertanian. Sektor ekonomi
Kroasia yang mempunyai potensi besar di pasar internasional antara lain
perkayuan, industri tekstil, industri otomotif dan perkapalan.
Sebagai dampak krisis ekonomi global tahun 2008, pertumbuhan ekonomi
Kroasia melambat dalam 5 (lima) tahun terakhir. Peluang pemulihan
perekonomian Kroasia dan perbaikan iklim investasi semula diharapkan akan
mulai terlihat setelah Kroasia resmi diterima sebagai anggota UE ke-28 pada
tanggal 1 Juli 2013 lalu. Namun demikian, meskipun telah terjadi peningkatan
ekspor Kroasia ke negara UE pada 2014, pada kenyataannya Kroasia belum
dapat mengatasi krisis perekonomiannya secara tuntas.
Pada 11 Januari 2015, telah diselenggarakan Pilpres putaran kedua yang
dimenangkan oleh Kolinda Grabar-Kitarović (diusung oleh partai Croatian
Demoractic Union ((HDZ)) dengan perolehan 1.146.115 suara (50,74%) dan
mengalahkan Presiden Ivo Josipovic (diusung oleh Social Democratic Party
(SDP)) yang hanya memperoleh 1.112.685 suara (49,26%). Pada 15 Februari
2015, Kolinda Grabar-Kitarović resmi dilantik sebagai Presiden perempuan
Kroasia yang pertama.
Di bawah kepemimpinan Kolinda Grabar-Kitarović, pemerintah Kroasia akan
memprioritaskan upaya mengatasi krisis ekonomi di Kroasia yang telah
berlangsung selama 5 (lima) tahun terakhir.
B. Program Kegiatan
Kegiatan kunjungan dilaksanakan pada tanggal 23 – 29 Mei 2016 dengan kegiatan sebagai berikut : 1. Senin, 23 Mei 2016
Pukul 20.00 Pertemuan dengan Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Zagreb,
Bapak Widjoseno Sastroamidjojo dan jajarannya
2. Selasa, 24 Mei 2016 Pukul 09.15 Pertemuan dengan Wakil Ketua Parlemen Kroasia, Mr. Ivan
Tepes Pukul 10.00 Pertemuan dengan Ketua Komite Kerjasama Antar Parlemen Kroasia, Mr. Sinisa Hajdas Doncic
5
Pukul 11.00 Pertemuan dengan Ketua Kelompok Persahabatan Kroasia – Indonesia, Mrs. Ljubica Ambrusec dan Anggotanya Pukul 12.15 Jamuan makan siang oleh Mrs. Ljubica Ambrusec & Mr. Sinisa Hajdas Doncic Pukul 20.00 Jamuan makan malam oleh Delegasi DPR RI kepada Anggota Parlemen Kroasia
3. Rabu, 25 Mei 2016 Pukul 08.30 Pertemuan dengan Menteri Ekonomi Kroasia, Mr. Tomislav
Panenic Pukul 10.00 Pertemuan dengan Wakil Menteri Pariwisata Kroasia,
Mr. Robert Pauletic Pukul 13.00 Pertemuan dengan Walikota Krizevci, Mr. Branko Hrg, Wakil
Walikota, Mr. Tomislav Katanovic, Mr. Ivan Vuk, Ketua Departemen Ekonomi dan Keuangan, Mr. Darko Masnec, Direktur Badan Pariwisata Krizevci, Mrs. Olinka Gjigas.
Pukul 14.00 Jamuan makan siang oleh Walikota Krizevci
C. Hasil-hasil Kunjungan
1. Pertemuan dengan KBRI Zagreb
Delegasi diterima oleh Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Zagreb, Bapak
Widjoseno Sastroamidjojo dan jajarannya dalam jamuan makan malam.
Dalam pertemuan tersebut, disampaikan bahwa Bapak Dubes tidak bisa
menerima delegasi karena masih dalam kondisi sakit dan sudah dirawat di
rumah sakit sejak satu bulan terakhir. Bapak Widjoseno memberikan
penjelasan singkat mengenai tugas dan fungsi KBRI Zagreb sebagai
perwakilan bilateral yang diakreditasikan untuk Kroasia.
Disampaikan bahwa hubungan bilateral Kroasia – Indonesia sudah
berlangsung sangat baik dan diharapkan dengan kunjungan ini, hubungan
antara kedua negara dapat terjalin lebih baik lagi.
Hubungan antar parlemen kedua negara juga sudah berlangsung dengan
baik. Beberapa kunjungan dari DPR RI pada periode yang lalu juga telah
diterima dengan baik oleh Parlemen Kroasia (Sabor). Dalam kunjungan
delegasi kali ini, telah disepakati pertemuan-pertemuan dengan Kementrian
Ekonomi dan Kementrian Pariwisata selain dengan Parlemen.
6
Gb. 1. Pertemuan dengan KUAI Zagreb, Bp. Widjoseno Sastroamidjojo
2. Pertemuan dengan Wakil Ketua Parlemen Kroasia, Mr. Ivan Tepes
Wakil Ketua Parlemen Kroasia, Mr. Ivan Tepes, menyambut Delegasi dengan
sangat hangat di ruang pertemuan “Janko Draskovic” di dalam gedung
parlemen Kroasia. Sebagai seorang politisi muda, beliau menyampaikan
bahwa hubungan Indonesia dengan Kroasia sudah terjalin dengan sangat
baik, dan akan terus ditingkatkan di masa yang akan datang.
Ketua Delegasi menyampaikan terima kasih atas penyambutan yang sangat
hangat dari Parlemen Kroasia, sambutan hangat juga sudah dirasakan sejak
delegasi tiba di Kroasia. Diharapkan dengan kunjungan seperti ini, hubungan
antar parlemen juga akan semakin baik lagi. Disampaikan juga bahwa
Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan sidang Sustainable
Development Goals pada bulan September 2016 di Bali. Dalam kesempatan
ini, disampaikan pula undangan kepada Parlemen Kroasia untuk dapat
menghadiri sidang tersebut.
Mr. Tepes menyambut baik undangan tersebut dan menyampaikan bahwa
ada rencana untuk kunjungan ke Indonesia, namun masih harus dilihat
jadwalnya dulu.
Disampaikan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan Kroasia sebagai pintu
masuk untuk ekspor produk-produk Indonesia ke Eropa. Dan Kroasia juga
memandang Indonesia sebagai pasar yang sangat besar dengan jumlah
penduduk lebih dari 200 juta jiwa.
7
Kerjasama yang baik antar kedua parlemen juga akan terus ditingkatkan
dalam forum-forum internasional dimana kedua parlemen menjadi anggota
organisasi internasional, seperti dalam Inter-Parliamentary Union.
Gb. 2 : Foto dengan Mr. Ivan Tepes
Gb. 3 : Foto dgn Mr. Ivan Tepes
8
3. Pertemuan dengan Ketua Komite Kerjasama Antar Parlemen
Kroasia, Mr. Sinisa Hajdas Doncic
Seperti di Indonesia, Parlemen Kroasia juga memiliki Komite Kerjasama Antar
Parlemen, yang diketuai oleh Mr. Sinisa Hajdas Doncic
Mr. Doncic sebelumnya adalah Menteri urusan Kelautan, Transportasi dan
Infrastruktur Kroasia dan pernah ke Jakarta, Yogya dan Bandung pada tahun
2015 yang lalu dan juga melakukan kunjungan ke PT. INCA, Garuda Indonesia
dan menandatangi Mou Kerjasama di bidang transportasi antara Indonesia
dan Kroasia.
Dengan kemiripan alam, sebagai negara kepulauan, banyak hal yang bisa
dikerjasamakan antara Indonesia dan Kroasia.
Ketua Delegasi DPR RI menyampaikan terima kasih banyak atas sambutan
yang sangat baik oleh Parlemen Kroasia. Disampaikan bahwa DPR RI memiliki
11 Komisi yang memiliki counterpart dari Pemerintah dalam berbagai bidang,
antara lain Komisi 1 yang membidangi pertahanan, Komisi II yang
membidangi urusan dalam negeri, Komisi IV yang membidangi urusan
pertanian, perkebunan, sampai dengan Komisi 11 yang membidangi urusan
keuangan dan perbankan. DPR RI terdiri dari 10 fraksi yang merupakan hasil
dari Pemilihan Umum secara langsung. Disampaikan pula bahwa dalam Grup
Kerjasama Antar Parlemen di Indonesia, keanggotaannya berasal dari
berbagai latar belakang fraksi maupun komisi. Sehingga lebih luas dan
kerjasama yang dapat dilaksanakan tidak hanya pada satu bidang saja.
Disampaikan pula bahwa Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia,
dapat bersikap moderat dan terbuka. Seluruh agama memiliki hak yang sama
dan ada hari libur keagamaan.
Sebagai negara muslim terbesar, Indonesia menganggap terorisme adalah
perbuatan yang dikutuk dan bukan merupakan ajaran agama Islam, serta
bukan cerminan ajaran agama-agama lainnya. Sehingga tidak benar apabila
ada persepsi yang menganggap bahwa Islam adalah teroris.
Ketua Delegasi menyampaikan bahwa Indonesia memiliki banyak destinasi
wisata yang sangat bagus, bukan hanya Bali. Ada pulau Komodo dengan
pasirnya yang berwarna merah muda, ada Raja Ampat di Papua, Danau Toba
di Sumatera, dan lain-lainnya. Namun, jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Indonesia belum terlalu banyak, bila dibandingkan dengan Kroasia yang bisa
mendatangkan wisatawan dengan jumlah 3 kali lipat jumlah penduduknya.
GKSB mengharapkan pihak Kroasia dapat memberikan pengalaman dan best
practice sehingga bisa meningkatkan pariwisata Indonesia.
9
Indonesia juga adalah penghasil mutiara yang baik di dunia, sehingga peluang
kerjasama ekspor mutiara ke Kroasia bisa dimanfaatkan dengan baik.
Gb. 4 : Foto dgn Mr. Sinisa Hajdas Doncic
Gb. 5. Penyerahan cinderamata dari Mr. Doncic kepada Ketua GKSB, Bapak
Riski Sadig
10
Gb. 6. Penyerahan cinderamata DPR RI oleh Bapak Charles J. Mesang
4. Pertemuan dengan Kelompok Persahabatan Parlemen Kroasia – DPR
RI, yang dipimpin oleh Ketuanya, Mrs. Ljubica Ambrusec.
Parlemen Kroasia baru saja membentuk Kelompok Persahabatan dengan DPR
RI, dimana ketuanya adalah Mrs. Ljubica Ambrusec. Dalam Parlemen Kroasia,
setiap anggota parlemen dimungkinkan untuk membentuk suatu kelompok
persahabatan dengan parlemen negara lain yang dikehendaki, jadi, satu
anggota bisa menjadi anggota kelompok persahabatan dengan lebih dari 1
negara.
Berbeda dengan di DPR RI, dimana seorang anggota DPR RI hanya menjadi
anggota dari satu Group Kerjasama Bilateral dengan negara sahabat.
Tugas kedua kelompok persahabatan ini sama, yaitu untuk mempererat
hubungan kerjasama diantara dua parlemen. Dengan adanya saling kunjung
diharapkan hubungan antara kedua parlemen dapat semakin erat lagi.
Dalam diskusi, Pihak Parlemen Kroasia menitikberatkan salah satu kerjasama
yang ingin dibangun adalah dalam bidang olah raga. Kroasia memiliki tim
sepak bola yang bagus. Indonesia juga memiliki minat yang sangat besar
dalam olah raga sepak bola. Dengan penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa,
diharapkan suatu hari nanti tim nasional sepakbola Indonesia dapat berkiprah
11
dan berprestasi di dunia internasional. Kerjasama lainnya yang bisa
dilaksanakan adalah dalam bidang ekonomi, antara lain industri militer,
galangan kapal, pertanian, pendidikan.
Gb. 7. Foto Ketua Delegasi dengan Mrs. Ambrusec dan Mrs. Budimir, Anggota
Kelompok Persahabatan Parlemen Kroasia - Indonesia
Gb. 8 : Foto Penyerahan Cinderamata dari Mrs. Ambrusec kepada Bapak
Moreno Soeprapto
12
Gb. 9 : Foto Bersama debgan Mrs. Ambrusec
5. Pertemuan dengan Menteri Ekonomi, Mr. Tomislav Panenic
Delegasi diterima Menteri Ekonomi, Mr. Tomislav Panenic di kantornya.
Delegasi menyampaikan terima kasih atas sambutan yang hangat dari Mr.
Panenic dan jajarannya.
Mr. Panenic menyampaikan bahwa beliau bertugas menangani urusan
ekonomi dan investasi di Kroasia. Oleh sebab itu, beliau menerima dengan
terbuka delegasi Indonesia, dan diharapkan kerjasama ekonomi antara
Indonesia dan Kroasia dapat terjalin dengan baik dan kerjasama di bidang
investasi terus ditingkatkan di kedua negara.
Beberapa proyek penting yang dapat dikerjasamakan antara kedua negara
antara lain di bidang energi, berupa LNG, gas untuk rumah tangga,
pembangunan terminal LPG maupun kelistrikan. Selain juga kerjasama di
bidang transportasi, berupa pembangunan koridor kereta maupun jalan tol ke
wilayah eropa selatan.
Selain itu, disampaikan bahwa Kroasia sudah berpengalaman dalam
pembangunan galangan kapal/pelabuhan dan sektor pariwisata Kroasia juga
merupakan salah satu industri yang terkenal.
13
Sebagai politisi, diharapkan Anggota DPR RI dapat menghasilkan peraturan-
peraturan yang dapat ditindaklanjuti secara konkrit oleh pengusaha-
pengusaha di lapangan untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Ketua Delegasi menyampaikan bahwa walaupun Anggota DPR adalah politisi,
namun sebagian juga adalah pengusaha, sehingga kerjasama ekonomi dapat
dilanjutkan dalam pertemuan-pertemuan non formal, sehingga bisa
menindaklanjuti peluang-peluang investasi yang ada.
Disampaikan pula tentang sistem tata negara antara Indonesia dan Kroasia
berbeda. Pihak legislatif tidak bisa serta merta memutuskan suatu kebijakan
yang akan dilakukan pemerintah. Pihak eksekutif yang menentukan kebijakan-
kebijakan pengelolaan negara. Namun demikian, hubungan antara legislatif
dan eksekutif berjalan dengan baik dengan mekanisme check and balances.
Ketua juga menyampaikan mengenai keingingan untuk meningkatkan
kerjasama di sektor pariwisata. Untuk itu, perlu diupayakan pembebasan visa
bagi yang ingin berkunjung ke Kroasia.
Gb. 10 Foto dengan Mr. Panenic
14
Gb. 11. Suasana pertemuan dengan Mr. Panenic
6. Pertemuan dengan Wakil Menteri Pariwisata, Mr. Robert Pauletic
Delegasi diterima Wakil Menteri Pariwisata, Mr. Robert Pauletic dan jajarannya
di kantor Kementrian Pariwisata. Delegasi menyampaikan terima kasih atas
sambutan yang hangat dari Mr. Pauletic dan jajarannya.
Dalam pertemuan tersebut Ketua Delegasi menyampaikan beberapa hal yang
sebelumnya telah disampaikan kepada Parlemen Kroasia maupun Menteri
Ekonomi, bahwa untuk mempererat hubungan kerjasama antara Indonesia
dan Kroasia, perlu diupayakan pembebasan visa untuk kunjungan ke Kroasia.
Saat ini Indonesia sudah memberlakukan pembebasan visa untuk kunjungan
ke Indonesia, diharapkan Kroasia juga dapat mengupayakan pembebasan visa
untuk berkunjung ke Kroasia. Dengan pembebasan visa untuk masuk,
diharapkan akan terjadi peningkatan kunjungan, baik wisatawan maupun
kalangan bisnis, sehingga hubungan antara kedua negara dapat lebih baik
lagi.
Ketua Delegasi juga menyampaikan keinginannya untuk mempelajari
bagaimana Kroasia dapat memikat wisatawan untuk berkunjung ke Kroasia,
karena jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kroasia sebanyak tiga kali lipat
dari penduduk Kroasia sendiri. Sementara Indonesia dengan jumlah penduduk
lebih dari 200 juta, jumlah wisatawannya masih sangat sedikit, padahal
Indonesia memiliki beragam destinasi wisata yang sangat indah.
15
Mr. Pauletic menyampaikan bahwa dengan senang hati dapat menerima
delegasi Parlemen Indonesia dan mengapresisasi Indonesia dengan Bhinneka
Tunggal Ika-nya, yang walaupun berbeda-beda tetapi tetap dapat menjaga
persatuan.
Disampaikan bahwa wisatawan dari Kroasia tidak banyak yang mengenal
Indonesia, dan bila ada yang ke Indonesia, dapat dipastikan pasti ke Bali.
Untuk itu Indonesia perlu lebih meningkatkan promosi pariwisatanya kepada
seluruh dunia, bahwa di Indonesia bukan hanya ada Bali, tetapi banyak
tempat lain yang indah untuk dikunjungi.
Pariwisata di Kroasia memang salah satu unggulan dan bisa mendatangkan
banyak devisa untuk negaranya. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah
kelaikan infrastruktur menuju tempat wisata. Di Kroasia, semua infrastuktur
sudah sangat baik, baik itu untuk transportasi darat, laut maupun udara. Jalan
raya, jalan tol, kereta, maupun penerbangan langsung menuju tempat wisata,
semuanya harus dikelola dengan baik.
Ketua Delegasi mengundang jajaran dari Kementrian Pariwisata Kroasia untuk
dapat berkunjung ke Indonesia, dan akan diperlihatkan berbagai tempat
pengrajin batik atau budidaya mutiara dan banyak hal lain yang dapat dilihat
di Indonesia.
Pariwisata merupakan kunci untuk peningkatan kerjasama ekonomi, untuk itu
diharapkan kedua negara dapat meningkatkan hubungan di sektor pariwisata
sehingga kerjasama ekonomi lainnya akan dapat meningkat pula.
Gb. 12. Suasana pertemuan dengan Mr. Pauletic
16
Gb. 13. Suasana pertemuan dengan Mr. Pauletic
Gb. 14. Pemberian cinderamata oleh Ibu Dwi Astuti Wulandari kepada Mr.
Pauletic
17
Gb. 15. Foto Bersama jajaran Kementrian Pariwisata Kroasia
7. Pertemuan dengan Jajaran Pemerintah Daerah Krizevci
Delegasi GKSB mendapat undangan khusus untuk mengunjungi Kota Krizevci
dan bertemu dengan jajaran Walikota Krizevci yaitu Mr. Darko Koren; County
Prefect of the County Koprivnica Krizevci; Mr. Branko Hrg, Walikota Krizevci;
Mr. Tomislav Katanovic dan Mr. Ivan Vuk, Para Wakil Walikota; Mr. Darko
Masnec, Kepala Urusan Ekonomi dan Keuangan; Mrs. Olonka Gjigas, Direktur
Dewan Pariwisata Krizevci.
Dalam kunjungan ke Krizevci tersebut, delegasi mendapatkan uraian tentang
kota Krizevci serta berbagai peluang investasi yang dapat dimanfaatkan
disana. Banyak peluang potensial untuk pengembangan ekonomi dan
pariwisata di Krizevci yang dapat digunakan oleh Indonesia untuk investasi.
Dari sisi pertanian, peternakan, maupun perhotelan. Karena Kroasia
merupakan destinasi wisata yang sangat populer, banyak wisatawan yang
berkunjung ke Kroasia, salah satunya adalah Krizevci, namun masih
terkendala dengan masih minimnya jumlah penginapan berskala besar dan
representatif. Sehingga kalau ingin dimanfaatkan, delegasi dapat berinvestasi
di bidang ini.
Setelah paparan tentang Kota Krizevci, Delegasi dijamu makan siang di OPG
Rakic Cabraji, yang merupakan contoh tempat wisata pedesaan, dengan
sajian khas Kroasia. Jenis produk unggulan dari Kroasia antara lain adalah
keju serta wine produksi rumahan.
18
Gb. 16. Pemberian Cinderamata dari Ibu Nurhayati kepada Mr. Hrg
Gb. 17. Suasana pertemuan di pedesaan Krizevci
19
Gb. 18. Suasana pertemuan di pedesaan Krizevci
8. LAIN-LAIN
Jamuan Makan Malam oleh Delegasi GKSB Kepada Anggota Parlemen Kroasia dan KBRI Untuk mempererat hubungan antara DPR RI dengan Parlemen Kroasia, delegasi GKSB menjamu makan malam para Anggota Parlemen Kroasia di Sestinski Lagvic, kawasan perbukitan di Kroasia.
Gb. 19. Foto Bersama Anggota Parlemen Kroasia
20
Gb. 20. Foto Bersama Anggota Parlemen Kroasia dalam jamuan dinner
Gb. 21. Foto Bersama Anggota Parlemen Kroasia dalam jamuan dinner
21
III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Kunjungan Delegasi GKSB DPR RI - Parlemen Kroasia ke Kroasia pada tanggal 23 – 29 Mei 2016, secara keseluruhan berjalan dengan baik dan memberikan dampak dan arti positif bagi Indonesia. Kunjungan ini dinilai positif untuk menunjukkan dukungan badan legislatif terhadap hubungan bilateral RI – Kroasia, khususnya terhadap kalangan industri.
2. Dalam kunjungan ini diidentifikasi sejumlah potensi kerjasama antara kedua negara diantaranya untuk memanfaatkan kemajuan Kroasia di bidang pengembangan industri pariwisata maupun dalam pembangunan infrastruktur.
3. Mengingat lokasi Kroasia yang cukup strategis di daratan Eropa, hendaknya
dapat dimanfaatkan sebagai pintu masuk ekspor produk-produk Indonesia ke Eropa.
4. Keberhasilan Indonesia dalam membangun kehidupan demokrasi dan
perekonomiannya saat ini, telah memberikan arti positif bagi Kroasia yang secara konsisten mendukung integritas wilayah R.I. dan menilai Indonesia sebagai negara yang berperan penting dalam menjaga stabilitas di kawasan.
5. Sejumlah kerjasama di berbagai bidang di antaranya adalah dalam hal industri dan perdagangan telah dilakukan antara Indonesia – Kroasia, Pemerintah R.I. diharapkan dapat memberikan perlindungan dan jaminan investasi bagi Kroasia apabila berinvestasi di Indonesia.
6. Kebijakan bebas visa untuk berkunjung ke Indonesia hendaknya diikuti oleh pembebasan visa untuk masuk Kroasia maupun negara-negara Eropa lainnya untuk lebih memperluas dan mempererat hubungan antara Indonesia dan Kroasia.
B. SARAN
1. Merangkum berbagai catatan dari hasil kunjungan Delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Kroasia di Kroasia tersebut, agar berbagai isu yang menjadi perhatian bersama kedua pihak dan khususnya juga menjadi “concern” dari seluruh anggota Delegasi GKSB DPR RI, kiranya dapat dikoordinasikan secara dekat dengan berbagai kalangan terkait pemerintah di Indonesia, untuk dapat ditindaklanjuti secara nyata guna mendapatkan kemajuan yang berarti bagi pengembangan kunjungan kerjasama bilateral antara RI dan Kroasia, yang tentunya lebih ditujukan bagi kepentingan nasional Indonesia.
22
2. Melalui kunjungan Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) ini diharapkan kedua
belah pihak mendapat masukan dan pandangan mengenai pentingnya kerjasama bagi kedua negara yang perlu ditingkatkan pada masa-masa mendatang serta lebih mengefektifkan pertemuan yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang dalam menghadapi isu – isu global maupun regional sehingga hubungan bilateral antara kedua negara akan senantiasa langgeng dan terbina dengan baik.
3. Kesuksesan Kroasia dalam mengembangkan pariwisata, hendaknya dapat
menjadi masukan bagi Pemerintah Indonesia untuk dapat mengembangkan potensi pariwisata yang sangat besar dengan memperbaiki manajemen pengelolaan serta infrastuktur.
Jakarta, 30 Mei 2016
Ketua Delegasi
Ahmad Riski Sadig
23
LAMPIRAN –LAMPIRAN
I. SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN DPR RI TENTANG PENUGASAN
DELEGASI GKSB DPR-RI – PARLEMEN KROASIA KE KROASIA
II. HUBUNGAN BILATERAL R.I. – KROASIA