perkecambahan Aktivitas lipase biji kakao selama...1 %1 2 %1 3 %1 4 %1 5
LAPORAN BIOLOGI : Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Perkecambahan Biji
Transcript of LAPORAN BIOLOGI : Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Perkecambahan Biji
H a l a m a n | 1
LAPORAN BIOLOGI Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Perkecambahan Biji
Kelompok 4
Anggota Kelompok :
1. Ahmad Tajus Subky
2. Hani Laelatul M.
3. Rismala Pramuditha
4. Sabar Burhan
5. Wardah
Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Mataram
Jalan Pendidikan Nomor 25 Mataram
2014
H a l a m a n | 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan
nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga sampai sekarang kita bisa beraktivitas
dalam rangka beribadah kepada-Nya dengan salah satu cara menuntut ilmu.
Sholawat serta salam tidak lupa kami senandungkan kepada tauladan semua umat
Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan ilmu pengetahuan melalui Al-
Qur’an dan Sunnah, serta semoga kesejahteraan tetap tercurahkan kepada keluarga
beliau, para sahabat-sahabatnya dan kaum muslimin yang tetap berpegang teguh
kepada agama Islam.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak guru Syauki selaku
guru BIOLOGI yang telah membantu dan membimbing dalam pelaksanaan tugas
penelitian ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Biologi “Pengaruh
Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Perkecambahan Biji” tepat pada
waktunya. Semoga amal jariah beliau tetap tercatat ditangan-tangan malaikat
ALLAH SWT yang selalu menyertai kita.
Kami sadari masih banyak kekeliruan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami
harapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun. Atas kerjasama semua pihak
kami ucapkan terimakasih. Wassalam.
Mataram, 20 Agustus 2014
Penyusun
H a l a m a n | 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 3
1. Tujuan ............................................................................................................................... 4
2. Landasan Teori ................................................................................................................. 4
3. Alat dan Bahan ................................................................................................................. 8
4. Langkah Kerja .................................................................................................................. 8
5. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 9
6. Hipotesis ........................................................................................................................... 9
7. Variabel ......................................................................................................................... 10
8. Hasil Pengamatan ........................................................................................................... 10
9. Pembahasan .................................................................................................................... 11
10. Penutup ........................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 12
B. Saran ......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 14
LAMPIRAN ............................................................................................................................ 15
H a l a m a n | 4
1. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
perkecambahan biji.
2. Landasan Teori
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume,
dan jumlah) yang sifatnya irreversibel (tidak dapat kembali ke keadaan semula) dan
kuantitatif (dapat diukur). Sedangakan perkembangan merupakan proses
perubahan/proses menuju kedewasaan. Dalam proses tersebut, terjadi diferensiasi sel
(perubahan struktur dan fungsi sel), sifatnya irreversible (tidak dapat kembali ke
keadaan semula) dan kualitatif ( tidak dapat diukur).
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan:
1. Faktor dalam (internal) :
● Hormon tumbuhan
No Nama Hormon Fungsi
1. Auksin a. Merangsang perpanjangan sel.
b. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
d. Mempengaruhi pembengkokan batang.
e. Merangsang pembentukan akar lateral.
f. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
2. Giberellin a. Merangsang pembelahan sel kambium.
b. Merangsang pembungaan lebih awal sebelum
waktunya.
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji.
d. Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga
mempunyai ukuran raksasa.
3. Sitokinin a. Merangsang proses pembelahan sel.
b. Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
c. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
d. Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang
merugikan seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh
gulma, dan radiasi.
e. Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan
jalan membuat kandungan protein dan klorofil yang
seimbang dalam daun (senescens).
H a l a m a n | 5
4. Gas Etilen a. Membantu memecahkan dormansi pada tanaman,
misalnya pada ubi dan kentang.
b. Mendukung pematangan buah.
c. Mendukung terjadinya abscission (pelapukan) pada
daun.
d. Mendukung proses pembungaan.
e. Menghambat pemanjangan akar pada beberapa spesies
tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
f. Menstimulasi perkecambahan.
g. Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
5. Kalin a. Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
b. Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
c. Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
d. Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
6. Asam Absisat (ABA) a. Menghambat perkecambahan biji.
b. Mempengaruhi pembungaan tanaman.
c. Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
d. Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk melakukan
dormansi.
7. Asam traumalin /
Asam traumalat
Memperbaiki luka pada tumbuhan (proses restitusi /
regenerasi)
● Kematangan embrio
Embrio harus mengalami pematangan oleh hormon – hormon agar mengalami
proses diferensiasi sel, histogenesis, dan organogenesis sehingga terbentuk
kecambah dan berkembang menjadi individu baru.
● Faktor genetis
Gen yang diturunkan dari tanaman induk ke embrio bisa saja gen dominan,
sehingga tumbuhan dapat bersaing mendapatkan nutrisi dengan tumbuhan lain.
Atau gen resesif yang tumbuh tidak optimal dan tidak mampu bersaing dengan
tumbuhan lain.
2. Faktor luar (eksternal) :
● Nutrisi
Nutrisi diperlukan sebagai sumber energi dan sebagai penyusun komponen –
komponen sel bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Jika tumbuhan
kekurangan nutrisi, akan mengalami defisiensi.
Suhu atau Temperatur
H a l a m a n | 6
Untuk proses tumbuh dan perkembangan, tumbuhan memerlukan suhu yang sesuai.
Suhu tersebut disebut suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih memungkinkan
pertumbuhan disebut suhu minimum. Sedangkan suhu paling tinggi yang masih
memungkinkan pertumbuhan disebut suhu maksimum.
Jenis tumbuhan satu dengan yang lain memiliki suhu minimum, suhu optimum, dan
suhu maksimum yang berbeda – beda. Bagi tumbuhan suhu lingkungan berpengaruh
terhadap aktivitas kerja enzim. Umumnya tumbuhan tidak tumbuh di bawah suhu 0°C
dan di atas 40°C . Kisaran suhu masih memungkinkan tumbuh dengan baik adalah
22°C – 37°C.
Air
Tanpa air, tumbuhan tidak akan tumbuh. Air merupakan senyawa utama yang sangat
dibutuhkan oleh tanaman yang berfungsi sebagai komponen pembantu proses
fotosintesis.
Fungsi lain dari air yaitu, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan
membantu perkecambahan biji tanaman baik pada biji tanaman monokotil maupun
dikotil.
Cahaya
Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan,
umumnya cahaya menghambat pertumbuhan meninggi, karena cahaya dapat
menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Pada tempat yang gelap tumbuhan akan
lebih cepat tinggi daripada tempat yang terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat
gelap disebut etiolasi.
Fotoperiodisme adalah Respon tumbuhan terhadap lama penyinaran (panjang hari).
Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat macam, hal ini
ada hubungannya dengan hormon fitokrom dalam tumbuhan (protein dalam
kromatofora yang mirip fikosianin), macamnya yaitu:
a. Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kurang
dari 12 jam sehari. Tumbuhan hari pendek contohnya aster, krisan,dahlia, ubi
jalar, kedelai, dan anggrek.
b. Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran lebih
dari 12 jam (14 – 16 jam) sehari. Tumbuhan hari panjang, contohnya bayam,
kentang, gandum, kol, bit gula, selada, dan tembakau.
c. Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsive terhadap panjang hari
untuk pembungaannya. Tumbuhan hari netral contohnya bunga matahari. mawar,
kapas, mentimun dan tomat.
Kelembaban
H a l a m a n | 7
Pengaruh kelembaban udara berbeda – beda terhadap berbagai tumbuhan, tanah dan
udara yang lembap berpengaruh baik bagi tumbuhan. Kondisi lembap menyebabkan
banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang dikeluarkan.
Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada
tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini
digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas
tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan Oksigen dapat mengalami kematian.
pH medium (Tingkat keasaman)
Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur
hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral unsur-unsur yang
diperlukan, seperti Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Adapun pada pH asam, unsur yang
tersedia adalah Al, Mo, Zn, yang dapat meracuni tubuh tumbuhan.
C. Perkecambahan
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi(tidur).
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh
ke bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil
dan masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian
penting pada biji yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar
embrionik (akar lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula).
Kotiledon merupakan cadangan makanan pada kecambah karena pada saat
perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan fotosintesis.
Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu :
a. Perkecambahan epigeal, adalah perkecambahan yang mengakibatkan
kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada perkecambahan kacang
hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea).
b. Perkecambahan hipogeal, adalah perkecambahan yang mengakibatkan
kotiledon tetap tertanam di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan
kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
H a l a m a n | 8
Pada akhir perkecambahan terbentuk akar, batang, dan daun. Selanjutnya,
tumbuhan mengalami pola-pola petumbuhan sebagai berikut.
a) Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan
titik tumbuh primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada
bagian tertentu saja yaitu pada bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian
tersebut disebut jaringan meristem. Pada jaringan meristem terdapat bagian titik
tumbuh akar dan titik tumbuh batang yang telah mulai terbentuk sejak tumbuhan
masih berupa embrio.
b) Pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan
cambium yang bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan
diameter batang bertambah besar. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada
dikotil dan gymnospermae.
3. Alat dan Bahan
1) 20 gelas Narmada (air mineral) kosong
2) 1 kardus Narmada kosong (tanpa isi)
3) Kamera
4) Penggaris atau tali
5) Alat Tulis
6) 50 biji kacang hijau yang sudah direndam selama ± 12 jam
7) 50 biji kacang tanah yang sudah direndam selama ± 12 jam
8) Kapas
9) Air
4. Langkah Kerja
1) Menyiapkan kacang hijau dan kacang tanah yang telah direndam selama ± 12 jam dari
rumah.
2) Menyediakan 20 gelas Narmada yang kosong. Lalu, masukkan kapas secukupnya kira-
kira ¼ dari ukuran gelas.
H a l a m a n | 9
3) Menuangkan air ke dalam gelas yang sudah diisikan kapas sambil menekan-nekan
kapasnya agar padat ke dasar dan menyisakan air kira-kira sedikit melewati
permukaan kapas.
4) Meletakkan kacang tanah dan kacang hijau disetiap gelas Narmada sebanyak 5
butir/gelas.
5) Mengatur jaraknya, jangan terlalu dekat antara Kacang yang satu dengan kacang yang
lain agar dapat tumbuh dan mudah diamat. Maka akan menghasilkan, 10 gelas untuk
kacang tanah dan 10 gelas untuk kacang hijau.
6) Menulis nomer atau tanda disetiap gelas agar dapat dibedakan menggunakan spidol.
7) Meletakkan 5 gelas kacang tanah dan 5 gelas kacang hijau ke dalam kardus dan
sisanya di luar ruangan.
8) Mengamati lalu mengukur tinggi menggunakan tali atau penggaris dan mencatat
perubahan yang dialami kecambah selama 5 hari berturut-turut.
5. Rumusan Masalah
1) Apakah cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada kecambah
?
2) Mengapa kecambah yang berada di dalam dan di luar kardus warna daunnya berbeda ?
3) Manakah yang lebih cepat tumbuh atau lebih cepat tinggi kecambah di tempat yang
terang atau di dalam kardus yang gelap ?
4) Apakah penyebab beberapa biji Kacang Hijau dan Kacang Tanah tidak dapat tumbuh
malah mengalami jamuran ?
6. Hipotesis
Menurut dugaan kami terhadap percobaan ini, yakni cahaya sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada kecambah, karena dengan cahaya
kecambah dapat melakukan fotosintesis sehingga warna daun yang dihasilkan akan hijau
karena mengandung Klorofil. Sebaliknya daun akan berwarna kuning karena tidak terkena
cahaya matahari. Kecambah yang terkena cahaya matahari langsung lebih lama tumbuh
tinggi, karena walau berdampak positif, cahaya juga ada dampak negatifnya. Lalu, yang di
dalam kardus akan lebih banyak kecambah yang mati atau rusak yang disebabkan oleh
jamur karena suhu dan kelembapan.
H a l a m a n | 10
7. Variabel
Variabel bebas : Intensitas cahaya.
Variabel terikat : Pertumbuhan biji kacang hijau dan kacang tanah.
8. Metodologi Penelitian
Waktu Pelaksanaan : Jum’at, 15 Agustus 2014
Tempat Pelaksanaan : Lapangan Tengah MAN 2 Model Mataram
H a l a m a n | 11
9. Hasil Pengamatan
12
34
51
23
45
12
34
51
23
45
12
34
5
10
,30
,40
,10
,5-
0,4
0,5
0,2
0,6
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,4
0,5
0,5
0,7
0,8
11,2
0,7
-1
11
. W
arn
a D
aun
21,4
1,5
1,2
1,6
11,4
1,5
1,2
1,6
1,3
1,4
1,5
1,6
1,7
1,4
1,5
1,5
1,7
1,8
22
,21,7
-2
2
K
HL
:
Leb
ih h
ijau
34
7,5
34
64
,55
,96
,57
37
,18
86
,58
63
6,7
7,5
4,5
7,5
70
,45
7
K
HD
: K
ekun
ing-
kun
inga
n
410
,511
,54
10,5
11,2
9,5
11,5
13,1
133
,512
,213
,612
,612
,513
,912
8,8
11,5
129
1212
,51,3
6,5
11,7
2.
War
na
Bat
ang
514
,314
,58
1413
,913
,713
,716
,715
,93
,714
,617
1516
,117
14,6
11,9
14,6
15,6
17,3
16,3
172
714
KH
L d
an K
TL
:
Hij
au
11,3
10
,91,2
0,8
1,2
1,3
1,6
21,5
1,7
1,9
21,3
1,5
1,6
1,9
1,1
21,2
1,3
1,5
1,6
1,7
1,8
KH
D d
an K
TD
: P
utih
23
,34
3,9
4,2
3,8
4,2
4,3
4,6
5X
33
,95
3,3
3,5
3,6
3,9
3,1
53
,23
,33
,53
,64
,74
,83
. L
ebar
Dau
n
38
7,5
89
310
,210
79
,5X
911
,59
8,5
8,5
8.4
99
8,5
7,5
1010
,712
9,5
10,5
KH
L
: L
ebar
dan
pan
jan
g
413
1415
164
13,2
1410
15X
1719
,116
,115
1617
,117
19,6
1616
,917
,115
,613
,516
,215
KH
D :
Tid
ak L
ebar
mau
pun
pan
jan
g
519
,519
,320
25
62
1,5
20,2
17,9
20,1
X20
23,2
22
18,5
20,9
20
19,4
20,3
1919
,52
3,4
19,5
24
19,5
19,7
4.
Kua
t B
atan
g
10
,4-
0,3
--
10
,5-
0,2
0,5
0,3
0,6
0,2
0,5
0,2
-1
-1
0,3
--
--
-
K
HL
dan
KT
L
: K
uat
dan
Ko
ko
h
21
0,2
0,7
0,2
0,2
1,5
10
,50
,71
0,8
1,1
0,6
10
,70
,11,5
11,5
0,8
0,5
10
,5-
0,2
KH
D d
an K
TD
: T
idak
Ko
ko
h
30
,80
,41,5
1,5
0,5
21,5
0,6
1,2
11,3
1,6
0,7
1,5
1,2
0,3
21
21
1,3
0,5
10
,20
,55
. V
olu
me
Bat
ang
41,3
1,2
21,9
1,5
2,2
21,5
22
1,7
20
,81,7
10
,62
,21,3
2,1
2,1
2.2
X1
X0
,7
K
HL
dan
KT
L
: L
ebih
Bes
ar
51,5
1,3
2,5
2,7
1,7
2,5
2,3
22
,52
,31,7
21,5
2,1
1,9
0,6
2,5
1,8
2,1
2,1
3,5
X1,5
X1,2
KH
D d
an K
TD
:
Leb
ih K
ecil
10
,40
,3-
--
--
-0
,2X
0,1
--
-X
0,1
--
0,1
--
0,1
0,1
-0
,2
20
,70
,70
,20
,1-
0,1
0,1
0,1
0,5
X0
,3-
--
X0
,20
,1-
0,3
--
0,2
0,3
0,2
0,3
*
KH
L
= K
aca
ng
Hij
au
Lu
ar
30
,71
0,3
0,4
0,1
0,2
0,2
X1,2
X0
,3-
-0
,1X
12
0,1
30
,10
,10
,20
,4X
X
*
K
HD
=
Ka
can
g H
ija
u D
ala
m
41,3
1,8
0,4
1,5
X0
,30
,3X
2,1
X0
,5-
-0
,3X
1,8
2,5
0,1
4,2
0,1
0,1
0,3
1,6
XX
*
KT
L
= K
aca
ng
Ta
na
h L
ua
r
51,6
1,8
0,9
2,3
X0
,30
,3X
2,5
X0
,60
,10
,13
X2
3X
4,3
X0
,30
,52
,5X
X
*
K
TD
=
Ka
can
g T
an
ah
Da
lam
Kaca
ng
Ta
na
h
Kete
rang
an
Kaca
ng
Hija
u
II
1 2G
ela
p /
Da
lam
Te
rang
/
Luar
Kaca
ng
Hija
u
( - )
Bel
um T
umbu
h m
enja
di K
ecam
bah
( X
) M
enga
lam
i Jam
uran
KETE
RAN
GA
N T
AM
BAH
AN
No
Loka
siJe
nis
Kaca
ngH
ari
IIII
IVV
1 2
Te
rang
/
Luar
Ge
lap /
Da
lam
Kaca
ng
Ta
na
h
H a l a m a n | 12
10. Pembahasan
Dari hasil pengamatan di atas kami akan menjelaskan bahwa warna daun untuk
kacang hijau yang diletakkan di luar yang terkena cahaya matahari langsung lebih hijau
daripada warna kacang hijau yang dietakkan di dalam kardus.
Untuk warna batang, kacang hijau dan kacang tanah yang diletakkan di luar
berwarna hijau sedangkan kacang hijau dan kacang tanah yang diletakkan di dalam kardus
berwarna putih.
Untuk lebar daun, selama 5 hari pengamatan hanya kacang hijau saja yang terlihat
memiliki daun untuk kacang tanah baru hanya batang dan akarnya saja. Untuk kacang
hijau yang diletakkan di luar daunnya lebih lebar dan besar daripada yang diletakkan di
dalam kardus.
Kuat batang, batang kacang hijau yang diletakkan di luar lebih kuat dan kokoh
daripada yang diletakkan di dalam kardus. Lalu, batang kacang tanah yang diletakkan
diluar lebih kecil daripada yang diletakkan di dalam kardus.
Volume batang kacang hijau yang diletakkan di luar lebih besar daripada yang
diletakkan di dalam kardus. Untuk, volume kacang tanah yang diletakkan di luar lebih
kecil daripada yang diletakkan di dalam kardus.
11. Penutup
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah kami lakukan mengenai “Pengaruh Cahaya
terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Perkecambahan Biji”, dapat disimpulkan
bahwa Cahaya sangat diperlukan untuk pertumbuhan dalam melakukan fotosintesis
maupun mengahasilkan makanan. Dengan terjadinya fotosintesis maka warna daun
yang dihasilkan akan berwarna hijau karena mengandung Klorofil (zat hijau daun).
Walau daunnya berwarna hijau, namun batang yang dihasilkan akan lebih pendek
dibandingkan dengan batang kecambah yang ditaruh di ruangan tertutup. Karena
walaupun cahaya sangat diperlukan, namun apabila berlebihan akan berpengaruh
negatif terhadap pertumbuhan untuk meninggi. Karena dapat merusak hormon auksin
(hormon pertumbuhan). Jadi, setiap kecambah jumlah cahaya yang diperlukan tidak
sama. Biji disini ada yang dapat tumbuh menjadi kecambah dan ada pula yang mati
karena berjamur yang di sebabkan oleh faktor suhu dan kelembapan. Apabila jumlah
sinar matahari yang diperlukan oleh tanaman tercukupi, maka harapan biji untuk
tumbuh menjadi kecambah itu besar, sebaliknya apabila biji diletakkan di dalam
H a l a m a n | 13
ruangan tertutup misalnya di dalam kardus maka suhu akan rendah dan kelembapan
akan meningkat dan pada saat inilah jamur biasanya tumbuh.
B. Saran
Dalam melakukan pengamatan ini masih terdapat banyak kekurangan baik
dalam pengukuran maupun dalam penganalisaan. Saran kami Sebelum penanaman,
terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memecah dormansi biji itu sendiri dan
memilih biji kacang yang segar dan bagus agar dapat memaksimalkan penelitian. Di
muka bumi ini tumbuhan adalah sumber makanan , marilah kita menjaga kelestarian
tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan
ada di muka bumi ini. Dan semoga dengan adanya Laporan yang kami buat yang
berjudul “Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Perkecambahan Biji” dapat bermanfaat bagi para pembaca.
H a l a m a n | 14
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/02/kacang-hijau.html
http://pengaruh-cahaya-terhadap-perkecambahan-kacang-hijau.html
Kusumawati, Rohana dan Wigati Hadi Omegawati. 2013. PR BIOLOGI untuk SMA/MA
Kelas XII. Klaten: PT Intan Pariwara.
H a l a m a n | 15
LAMPIRAN
Saat Praktek
Jum’at, 15/08/14
H a l a m a n | 16
H a l a m a n | 17
Hari ke-1 (Pengamatan)
Sabtu, 16/08/14
Kacang Tanah dan Kacang Hijau yang berada di luar.
H a l a m a n | 18
Kacang Hijau dan Kacang Tanah yang berada di dalam Kardus.
Hari ke-2 (Pengamatan)
Minggu, 17/08/14
Kacang Hijau dan Kacang Tanah yang berada di luar.
H a l a m a n | 19
Kacang Hijau dan Kacang Tanah yang berada di dalam Kardus.
Hari ke-3 (Pengamatan)
Senin, 18/08/14
Kacang Tanah dan Kacang Hijau yang berada di luar.
H a l a m a n | 20
Kacang Hijau dan Kacang Tanah yang berada di dalam Kardus.
Hari ke-4 (Pengamatan)
Selasa, 19/08/14
Kacang Tanah yang berada di luar dan di dalam kardus.
H a l a m a n | 21
Kacang Hijau yang berada di luar dan di dalam Kardus.
Hari ke-5 (Pengamatan)
Rabu, 20/08/14
H a l a m a n | 22
Kacang Hijau dan Kacang Tanah yang berada di luar kardus.
H a l a m a n | 23
Kacang Hijau dan Kacang Tanah yang berada di dalam kardus.