Laporan Beton
-
Upload
putra-markus -
Category
Documents
-
view
38 -
download
2
description
Transcript of Laporan Beton
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
Beton adalah campuran dari agregat kasar, agregat halus, semen ditambah air dan bahan penambah atau tanpa bahan tambah bila diperlukan. Bahan-bahan tersebut dicampur sampai homogen dengan perbandingan tertentu.
Karena hidrasi oleh semen dengan air, maka semen dan air dapat melekatkan butiran-butiran agregat sehingga membentuk massa yang kuat (mengeras) seperti batu.Susunan bahan yang terdapat didalam beton umumnya terdiri dari :
1. 3% udara
2. 8% air
3. 15% semen
4. 74% agregat
Beton yang telah mengeras mempunyai sifat mampu menahan gaya tekan sampai batas yang ditentukan sebaliknya tidak mampu menahan gaya tarik, oleh sebab itu untuk mengatasi sifat beton yang tidak baik ini maka dipasang tulangan pada beton sehingga beton mampu menahan gaya tekan dan gaya tarik. Penggabungan kedua bahan ini disebut juga sebagai beton bertulang.
Pekerjaan beton adalah pekerjaan yang penting dalam pembuatan suatu bangunan. Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar pembuatan bangunan, dewasa ini menggunakan beton sebagai struktur utamanya.
Pelaksanaan pembuatan suatu konstruksi beton diperlukan ketentuan sebagai berikut :
1. Ketelitian pekerjaan pelaksanaannya
2. Pengetahuan tentang pelaksanaan pekerjaan teknologi betonKedua hal diatas bila kurang diperhatikan akan berakibat beton yang dihasilkan kurang baik seperti timbulnya retak-retak, beton tidak rapat air, kuat tekan yang rendah, bahkan yang lebih berbahaya dapat mengkibatkan runtuhnya bangunan yang sedang dikerjakan.
Bertolak dari hal penting Hal ini disebabkan dengan adanya pengujian bahan dapat ditentukan kekuatan dari beton yang diizinkan sehingga mampu memikul beban yang akan bekerja pada konstruksi tersebut. Dapat dipertimbangkan juga dari segi nilai ekonominya (dengan biaya yang ditekan sekecil mungkin tetapi masih dalam batas kekuatan yang diizinkan) Beton sangatlah bagus untuk menahan gaya tekan tetapi tidak mampu menahan gaya tarik. Oleh karena itu dipasang tulangan untuk menahan gaya tarik beberapa jenis beton yang didasarkan pada :
1. Berat Volome Beton berat : berat volume beton ini > 2,4 ton / m dan dipakai untuk konstruksi yang memiliki massa yang berat, beton ini tahan terhadap sinar gamma agregat yang dipakai adalah butir besi, baritu, magnetic dan lain sebagainya.
Beton normal : berat volume beton ini antara 1,8 2,4 ton/m3 dan dipakai untuk konstruksi tempat tinggal. Agregat yang dipakai yaitu pasir, kerkil, koral, batu pecah dan lain sebagainya.
Beton ringan : berat volume beton ini antara 0,6 1,8 ton/m3 dan dipakai untuk pembuatan lapis penyekat suara. Agregat yang dipakai adalah expended clay, batu apung, vermi culete dan lain sebagainya
2. Teknik Pembuatan
Beton biasa : beton ini dibuat dalam keadaan plastis. Misalnya beton siap pakai (ready mix concrete) dan beton yang dibuat dilapangan
Beton free cast : beton ini dibuat dalam bentuk elemen-elemen yang merupakan rangka dari konstruksi yang akan dibuat
Beton presstres : beton yang telah diberi tegangan dalam beton sebelum beton mendapat tegangan dari luar
Beton segar : beton yang masih atau belum memiliki bentuk masih fleksibel
Beton tumbuk : beton tanpa tulangan
Beton bertulang : beton yang bahannya sama tetapi diberi tulangan
Beton deking : beton untuk memberi jarak selimut beton
Beton siklop : beton yang digunakan untuk pengisi pondasi
Hubungan antara beton dan besi pada pada beton bertulang :
Beton dan besi berdaya lekat cukup kuat
Beton mampu menahan gaya tekan dan besi mampu menahan gaya tarik
Koefisien kedua bahan tersebut hampr sama
Penulangan didalam beton tidak akan berkarat
Mudah dibentuk tulangan kuat
1.2 Sejarah Perkembangan Beton
1. Tahun 1861, Yoseph Monier (bangsa Prancis) menerapkan pemakaian tulangan pada beton
2. Tahun 1885, Prof. Bauschinger dan Ways (bangsa Jerman) berhasil mengungkapkan prinsip hubungan antara tulangan dan beton, yaitu
3. Besi dan beton memiliki daya lekat yang cukup kuat
4. Kesamaan koefisien muai dari kedua bahan tersebut, sehingga timbul ketegangan perlawanan yang dapat melepaskan hubungan keduanya
5. Pada pembuatan mutu beton yang baik, tulangan di dalam beton tidak berkarat
6. Tahun 1892, Hennebique (bangsa Prancis) , menerapkan pemakaian tulangan Serong dan sengkang-sengkang (beugel)
7. Tahun 1920-1924, Prof. Duft Abrams (bangsa Amerika) dapat merumuskan bahwa kekuatan beton sangat dipengaruhi kadar air (faktor air semen).
8. Di Indonesia sendiri, perkembangan beton memakai standard th 1950 yang dibuat berdasarkan standard Belanda. Setelah itu peraturan betonDiganti dengan PBI 1971 (N 1-2). Dan peraturan ini terus mengalami revisi.1.3 Jenis Beton
Beton terdiri dari beberapa jenis, untuk membedakan jenisnya dapat dilihat berdasarkan :
1. Berdasarkan Berat (Volume)
a) Beton berat
Beton yang memiliki volume yang lebih besar dari 2,8 ton/m3. Beton ini biasanya digunakan pada bangunan rektor nuklir, karena beton ini mampu manahan sinar magma.
Agregatnya yang dipakai: butir besi, barito, magnetik dll
b) Beton normal
Beton yang memiliki volume antara 1,8 2,8 ton/m3. Beton ini digunakan pada konstruksi bangunan tempat tinggal atau konstruksi yang umum dipakai.
Jenis agregatnya antara lain : pasir, kerikil, batu pecah dll
c) Beton ringan
Beton yang memiliki volume antara 0,6 1,8 ton/m3. Beton ringan ini digunakan untuk lapisan penyekat suara atau bangunan yang memikul beban ringan.
Jenis agregat yang dipakai antara lain : expended clay, batu apung vermikulite dll.
2. Berdasakan Teknik Pembuatan
a) Beton Biasa
Beton ini langsung dibuat dalam plastis yang terdiri atas beton siap pakai dan beton yang dibuat di lapangan.Cara pembuatan beton ini berdasarkan atas :
a. Beton siap pakai (ready mix concrete)
b. Beton in situ (beton dibuat di lapangan)
b) Beton Precast
Beton ini dibuat dalam bentuk elemen elemen yang merupakan rangka dari konstruksi yang akan dibuat. Beton ini dipakai keadaan mengeras.
c) Beton Prestress
Beton yang dibuat dengan memberi tegangan dalam beton, sebelum beton tersebut mendapat beban luar kecuali beban sendiri.
1.4 Kelebihan dan Kekurangan Betona. Kelebihan Beton
Kelebihan beton dibandingkan dengan bahan bangunan lain adalah:
1. Harga relatif murah karena menggunakan baha-bahan dasar dari bahan lokal.
2. beton termasuk bahan haus dan tahan terhadap kebakaran, sehinnga biaya. perawatan termasuk rendah.
3. beton termasuk bahan yang berkekuatan tinggi, serta mempunyai sifat tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi alam.
4. ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan pasangan batu.
5. beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan ukuran seberapapun tergantung keiginan.
b. Kekurangan Beton
Kekurangan beton dibandingkan dengan bahan bangunan lain adalah:
1. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah sehingga mudah retak, oleh karena itu diperlukan baja tulangan untuk menahannya.
2. beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah sehingga dilatasi (construction joint) perlu diadakan pada beton yang berdimensi besar untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.3. beton dapat mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu, sehingga perlu diatasi untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu.4. beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air dan air yang membawa garam dapat merusak beton. 5. beton bersifat getas sehingga harus dihitung dan didetail secara seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat detail.1.5 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kekuatan Beton
a) Perbandingan campuran
Perbandingan campuran material untuk pembuatan beton sangat menentukan kekuatan dari beton itu sendiri. Perbandingan campuran yang tidak mengikui aturan akan menyebabkan mutu beton itu menjadi rendah. Perbandingan yang digunakan dalam pekerjaan adalah 1 pc : 2 ps : 3 krl.b) Menggunakan material yang baik dan berkualitas dalam pembuatan beton akan menambah mutu dan kekuatan dari beton.c) Cara pelaksanaannya Pencampuran harus homogen
Pemadatannya harus baik
Butiran harus baik
d) Faktor air semen adalah perbandingan antara berat air semen dan berat air bebas. Beton akan mempunyai mutu yang baik bila faktor air semennya kecil.1.6 Klasifikasi Beton
Mutu dan Kelas Beton
Kelas mutuTujuanPengawasan terhadap
Mutu AgregatKuat Tekan
I Bo
B1
K 125
II K 175
K 225
III K 225-
-
125
175
225
225-
-
200
250
300
300non struktural
Struktural
Struktural
Struktural
Struktural
strukturalringan
sedang
ketat
ketat
ketat
ketat-
-
Kontinu
Kontinu
Kontinu
Kontinu
Keterangan :
1) Konstruksi non struktural adalah konstruksi yang hanya memikul beban sendiri dan beban luar yang ringan ( tanpa memikul beban bangunan).2) Konstruksi struktural, adalah konstruksi yang memikul beban sendiri dan beban luar ( secara langsung memikul beban bangunan).Pengawasan Pembuatan Beton :
Beton Kelas I
Beton untuk pekerjaan non-struktural. Pelaksanaannya tidak diperlukan keahlian yang khusus. Pengawasan mutu hanya dibatasi pada mutu bahan, sedangkan pada kekuatan tidak diisyaratkan pemeriksaan. Mutu beton I dinyatakan dengan Bo.
Beton kelas II
Beton untuk pekerjaan struktural secara umum. Memerlukan keahlian yang cukup dan harus dilakukan pengawasan dibawah pimpinan tenaga ahli. Terbagai dalam mutu standar B1, K(23, K175, dan K225.
Beton Kelas III
Beton untuk pekerjaan struktural yang memakai mutu beton dengan kekuatan tekan karakteristik yang lebih tinggi dari 225 kg/cm. Untuk pelaksanaannya dibutuhkan keahlian khusus dibawah pengawasan para ahli. Diisyaratkan paenggunaan laboratorium beton dengan tenaga ahli yang dapat melakukan pengawasan mutu beton secara kontinue.BAB II
BAHAN DAN ALAT 2.1 Bahan bahan yang digunakan dalam Pembuatan BetonBahan Campuran Beton:1. Semen
Semen merupakan bahan yang berfungsi untuk mengikat agregat jika ditambah dengan air, dalam bentuk satu kesatuan massa beton. Semen mempunyai beberapa jenis, tapi yang umum dipakai dalam pekerjaan beton adalah Portland Cement (PC). Semen di Indonesia sekarang ini berdasarkan Standar Mutu Indonesia (SII-8) ada 2, yaitu tipa S 475 dan S 550.
Sedangkan berdasarkan mutu ASTM adalah :
Type I : Untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus
Type II : Semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang
Type III:Memerlukan kekuatan yang tinggi pada fase permulaan setelah pencampuran
Type IV: Memerlukan panas hidrasi rendah
Type V : Mmemerlukan ketahanan tinggi terhadap sulfat2. Agregat
Agregat berfungsi sebagai pengisi, dipakai bersama bahan perekat dan membentuk suatu massa yang keras, padat bersatu, disebut adukan atau beton.Berdasarkan besar butirannya agregat dapat dibagi menjadi dua golongan : Agregat Halus
Agregat yang mempunyai besar butiran kurang dari 5 mm. Contoh agregat halus yaitu pasir.Syarat syarat mutu agregat halus adalah :
a. Susunan besar butiran yang mempunyai modulus kehalusan antara 1,50 3,80.b. Kadar lumpur maksimum 5 %.c. Kadar zat organik diperlukan atau ditentukan dengan larutan NaOH 3 % jika dibandingkan warna pembanding tidak lebih tua.d. Kerasnya butiran jika dibandingkan dengan pasir pembanding pemberi angka hasil bagi tidak lebih dari 2,20. Agregat Kasar
Agregat kasar mempunyai besar butiran lebih dari 5 mm. Contoh dari agregat kasar yaitu kerikil atau batu pecah, koral, batu apung alam, maupun batu batuan lainnya.
Syarat mutu agregat kasar adalah :
a. Susunan besar butiran mempunyai modulus kehalusan antara 6,00 7,10
b. Kadar bagian yang lemah diuji dengan goresan tembaga maksimum 5 %
c. Kadar lumpur maksimum 1 %
d. Tidak boleh mengadung zat organis
e. Mempunyai butiran yang keras dan tidak berpori
3. Air
Dalam adukan air berfungsi sebagai perantara terjadinya reaksi senyawa antara semen dengan agregat, dalam pembentukan suatu massa yang kokoh seperti batu. Air yang digunakan dalam beton tidak boleh mengandung garam dan asam sulfat, minyak dll, karena akan dapat mengurangi mutu beton. Kemurnian air merupakan penunjang kerapatan dan kepadatan beton. Untuk mendapatkan air seperti itu didapat dari :
a) Air ledeng
b) Air pompa / sumur
c) Air sungai atau danau yang bersih
d) Air laut
e) Air hujan4. Admixture
Berfungsi sebagai bahan untuk memodifikasi mutu beton (sifat sifat beton) perlu diingat bahwa admixture tidak hanya untuk memperbaiki sifat beton akan tetapi mengubah beton yang buruk menjadi baik.
Penggolongan admixture :
a) Water Reduser
Berguna untuk memperbaiki workbility dan mempertinggi kuat tekan dan menstabilkan keawetan.
b) Accelator
Berguna untuk mempercepat proses hidrasi semenc) Retarder
Berguna untuk memperlambat proses hidrasi semend) Super Plasticezer
Berguna untuk menambah workbility, membuat beton mampu memadat sendiri, mempertinggi kuat tekane) Air Endtraining Agentes
Berguna untuk mengontrol keadaan udara dalam beton, menambah keawetan beton, mencegah segresi dan blending, menambah kerapatan air.f) Pigmen
Berguna untuk membari warna pada beton
5. Baja Tulangan
Baja tulangan berfungsi untuk menahan gaya tarik. Sesuai dengan kegunaannya baja tulangan mempunyai berbagai macam bentuk :
Baja Polos
Yaitu batang prismatis berpenampang bulat, persegi lonjong dan mempunyai permukaan yang licin. Pada umumnya baja tulangan polos yang dipakai di Indonesia berbentuk bulat.
Baja Batang Berprofil
Yaitu batang prismatis dipuntir, permukaannya diberi rusuk-rusuk terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu batang dengan jarak antara rusuk tidak boleh lebih dari 0,7 garis tengah pengenalan tulangan.
Ukuran Baja tulangan
Berdasarkan normalisasi, baja tulangan bulat mempunyai ukuran garis tengah : 6, 8. 10, 12, 14, 16, 19, 22, 25, 28, 32, 36, 40, 45, 50 mm dengan panjang 12 m.
Mutu baja tulangan
Mutu
Sebutan
au
U 22
U 24
U 32
U 39
U - 48
Baja lunak
Baja lunak
Baja sedang
Baja keras
Baja keras
2200 kg/cm
2400 kg/cm
3200 kg/cm
3900 kg/cm
4800 kg/cm
Bahan pembantu:a) Paku
b) Kawat
Kawat berfungsi sebagai bahan pengikat tulangan.
c) Papan
Papan berfungsi sebagai bekisting beton.
2.2 Alat Alat yang digunakan dalam Pembuatan Beton
Untuk menghasilkan produk yang tinggi dalam bekerja maka harus memerlukan alat yang lengkap, sebab disamping rendahnya produktivitas kerja juga dapat mengurangi mutu hasil pekerjaan yang dilaksanakan. Penggunaan fungsi ganda yang bukan kegunaannya dapat menyebabkan alat jadi cepat rusak. Dengan memperhatikan kegunaannya masing-masing diharapkan mampu menggunakan peralatan dengan benar.
Macam-macam peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Peralatan penakar bahan
Terdiri dari :
a) Ember
Terbuat dari plastik ataupun plat dengan berbagai ukuran yang berbeda. Ember ini digunakan untuk mengetahui perbadingan campuran dan sekaligus untuk mengangkut campuran ketempat pengecoran.
b) Gerobak
Berfungsi sebagai alat transportasi dalam pelaksanaan pekerjaan. Gerobak ini ada dua macam yaitu yang beroda satu dan yang beroda dua. Peralatan pengaduk betonTerdiri dari :
a) Sekop
Terbuat dari plat baja yang diberi tangkai kayu dan daun sekopnya agak dilengkungkan agar mudah dalam bentuk mengangkut pasir atau bahan lainnya.b) Mesin Pengaduk atau Molen
Alat ini terbuat dari besi yang fungsinya untuk mengaduk campuran agregat halus dan kasar menjadi satu kesatuan.
Peralatan Pekerjaan Tulangan
a) Besi Penekuk (Bending)
Besi terbuat dari baja tempa digunakan untuk membengkokkan baja tulangan dari mulai baja yang berdiameter 1 mm sampai 14 mmb) Alat Pemotong Tulangan Terdiri dari dua jenis yaitu :
Yang digerakkan dengan tangan
Yang digerakkan dengan mesin
Alat pemotong tulangan ini digunakan untuk memotong tulangan yang berdiameter 4 mm sampai dengan 32 mm
Kakatua
Alat ini dibuat dari baja, gunanya untuk menguatkan ikat pada tulangan dan memotong kawat lemas.c) Landasan Bending
Alat ini digunakan pada saat kita membengkokkan tulangan ,landasan ini dibuat sendiri dengan menggunakan pemakuan tulangan pada sebuah kotak. Peralatan lainnya
1. Sendok Spesi
Alat ini terbuat dari baja tipis dengan tangkai darik kayu daun sendok berbentuk segitiga tetapi ada juga yang berbentuk daun. Alat ini dipergunakan untuk meratakan permukaan beton yang telah selesai dikerjakan.2. Meteran
Digunakan untuk mengukur ketebalan, lebar, panjang, dan tinggi suatu benda kerja.3. Ruskam.
Terbuat dari kayu/besi tipis yang diberi tangkai pada belakangnya. Gunanya adalah untuk meratakan permukaan beton yang telah dicor.4. Ayakan pasir.
Ayakan pasir ini terbuat dari kayu mesh yang diberi kerangka kayu dan berbentuk empat persegi panjang. Gunanya untuk menyaring pasir, semen, kapur, dan lain lain.5. Pensil
Pensil tukang batu berbeda dari pensil yang digunakan untuk menggambar. Pensil ini berbentuk bulat lonjong dengan isi yang lebih besar. Gunanya adalah untuk menggambarkan lokasi pemasangan, dan juga untuk menandai suatu tempat yang diperlukan dalam pengukuran.6. Palu
Palu berfungsi sebagai pemukul paku.7. Linggis
Linggis berfungsi sebagai alat pembongkaran pada bekisting.
8. Siku-siku
9. Gergaji Mesin
Berfungsi untuk memotong papan
BAB IIIJOB SHEET
Tujuan:
1. Agar dapat menggunakan peralatan yang dipakai secara benar, sesuai dengan fungsinya.
2. Agar dapat membuat beton deking.
Peralatan dan bahan yang digunakan ;
Peralatan :
Sekop Pacul jidar Kakak tua
Ruskam Palu
Gergaji mesin Ember Kakatua
Bahan :
1. Semen
4. Papan
7. Plastik2. Pasir
5. Paku 3. Air
6. Kawat
Keselamatan Kerja :
1. Berhati hati dan pusatkan perhatian pada pekerjaan
2. Mempergunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
3. Memakai pakaian kerja lengkapLangkah Kerja :
1. Mempersiapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan.
2. Membuat bekisting beton deking dengan ukuran 50 x 50 cm dan tebal 1 cm dan pasang skor untuk mengokohkan cetakan.
3. Tandai bekisting sesuai dengan ukuran beton deking yaitu 5 x 5 cm.
4. Letakkan bekisting diatas plastik.
5. Menyiapkan kawat pengikat tulangan , bentuk kawat tersebut dengan memuntir kedua ujung kawat.
6. Aduk bahan hingga merata campurannya.
7. Sebelum aduk dituangkan ke dalam bekisting, terlebih dahulu bekisting dibasahi dengan air
8. Tuangkan adukan ke dalam bekisting dan padatkan, meratakan permukaan beton.
9. Biarkan selama 1 menit hingga genangan ait di permukaan adukan sedikit
10. Setelah air di atas permukaan beton mulai mengering bagi beton tersebut dengan ukuran beton deking yaitu 5 x 5 cm
11. Memasukkan kawat ke dalam adukan beton dalam bekisting sedalam ( dari tebal beton deking.
12. Membiarkan adukan mengeras ( ( 1 hari ) setelah itu, buka bekisting dan pisahkan beton deking tersebut.
Tujuan :1. Agar dapat mengaduk beton secara manual
2. Agar dapat membuat jaringan tulangan sederhana
3. Agar dapat membuat pelat kebun
Peralatan dan bahan yang digunakan :
Peralatan :
Palu Sekop
Ember
Kakak tua
Pemotong tulangan
Pembengkok tulangan
Rol meter
Sendok spesi
Ruskam
PaculBahan :
Semen
Pasir
koral
Baja tulangan 6 Air
Kawat pengikat
Beton deking
Plastik/kantong semen
Kayu untuk bekisting
Keselamatan Kerja :
1. Berhati hati dan meusatkan perhatian pada pekerjaan
2. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
3. Memakai pakaian kerja lengkap
Langkah Kerja :
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Membuat bekisting ukuran 5 x 25 x 50cm. Pasang skor pada cetakan untuk mengokohkan cetakan.
3. Letakkan bekisting diatas kertas semen/palstik.
4. Memotong tulangan yang diperlukan sesuai dengan ukuran, kemudian bentuk tulangan tersebut. 5. Merangkai tulangan dengan jarak yang telah ditentukan. Kencangkan dengan kawat.
Mengaduk beton hingga rata dengan perbandingan campuran 1 : 2 : 3
6. Memasukkan tulangan ke dalam cetakan. Sebelumnya tulangan sudah di beri beton deking.
7. Memasukkan beton ke dalam cetakan lalu dipadatkan.
8. Meratakan permukaan beton dengan menggunakan jidar, kemudian baru diratakan dengan ruskam.
9. Menyapu permukaan beton menggunakan sapu lidi dengan membanting- banting sapu diatas permukaan beton.
Perhatian !
Menyapui permukaan beton dilakukan apabila air yang ada dipermukaan telah hilang.
10. Setelah pengecoran beton berumur 36 jam bekisting dapat dibongkar.
Tujuan :1. Agar terampil menggunakan peralatan pemotong dan pembengkok tulang
2. Agar dapat membuat kait dan bengkokan pada tulangan dengan benar
3. Agar dapat menghitung kebutuhan tulangan
Peralatan dan bahan yang digunakan :
Peralatan :
Mesin pemotong tulangan
Roll meter
Bending Landasan Bending siku
Bahan :
Baja tulangan berukuran 6 dan 8
Keselamatan Kerja :
1. Memusatkan seluruh perhatian pada pekerjaan
2. Memakail pakaian kerja lengkap berikut sarung tangan
3. Menempatkan peralatan yang dipakai di tempat yang aman
Langkah Kerja :1. Mempersiapkan bahan dan peralatan.
2. Memotong tulangan dengan ketentuan panjang yang telah ditentukan. 3. Kemudian bentuk tulangan tersebut menjadi bentuk yang telah ditentukan. No.BentukDiameterPanjang
1.
6, 8L = 10 + 4d + 0,25 ( d
2.
6, 8L = 2h + 2b + 1,25 ( d + 2(4d )
3.
6, 8L = 2h + 2b + 1,25 ( d + 2(4d)
4.
6, 8
L = 10 + 4 + 4d + 0,15(d
Tujuan:
1. Agar dapat mengaduk beton secara manual
2. Agar dapat membuat jaringan tulangan sederhana
3. Agar dapat membuat blok beton penyangga
Peralatan dan bahan yang digunakan :
Bahan :
Semen
Pasir
Koral Baja tulangan
Kawat pengikat
Beton deking
Air
PlastikPeralatan :
Palu
Sekop
Ember
Kakak tua
Pacul
Pemotong tulangan
Roll meter
Kayu pemadatKeselamatan Kerja :
1. Memusatkan seluruh perhatian pada pekerjaan
2. Memakail pakaian kerja lengkap berikut sarung tangan
3. Menempatkan peralatan yang dipakai di tempat yang aman
Langkah Kerja :
Persiapkan bahan dan peralatan yang digunakan
Buat bekisting dengan ukuran yang tellah ditentukan
Letakkan bekisting diatas plastik
Buatlah jaringan tulangan sederhana menurut gambar
Letakkan jaringan tulangan pada bekisting dan ikatan beton deking dibagian bawah jaringan tulangan
Aduk beton hingga merata pencampuran bahannya
Masukkan beton kedalam bekisting dan padatkan dengan menggunakan kayu pemadat
Ratakan permukaan beton
Tujuan :1. Agar dapat menghitung kebutuhan tulangan kolom dan balok
2. Agar dapat memotong dan membengkok tulangan
3. Agar dapat menyetel jaringan tulangan kolom dan balok
Peralatan dan bahan yang digunakan
Peralatan :
Sekop
Ember
Kakak tua
Pemotong tulangan
Pembengkok tulangan
Rol meter
Sendok spesi
Ruskam
Gunting kawat
Gerobak
Molen
Pacul
Bahan :
Semen
Pasir
Kerikil/koral
Baja tulangan 6 10 Air
Kawat pengikat
Keselamatan Kerja :
1. Berhati-hati dan memusatkan seluruh perhatian pada pekerjaan
2. Memperhatikan semua ketentuan keselamatan kerja
3. Menggunakkan peralatan sesuai dengan fungsinya
Langkah Kerja :
1. Menghitung kebutuhan tulangan yang diperlukan.
2. Memotong tulangan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.3. Membengkokkan batang-batang tulangan menurut bentuk yang telah ditentukan.
4. Meletakkan batang-batang tulangan utama pada posisi horizontal (pada permukaan tulangan).
5. Memasukkan tulangan sengkang pada batang tersebut.
6. Memberi tanda pada tulangan utama tersebut,sebagai perletakan sengkang.
Perhatian !
Batang tulangan yang diberi tanda hanya 1 (satu) buah saja.
7. Mengatur sengkang menurut ukuran yang telah ditentukan.
8. Mengikat sengkang pada tulangan utama.
Setelah terbentuk salah satu jaringan tulangan maka dilanjutkan dengan yang lainnya.
Kemudian kedua jaringan tulangan tersebut saling dihubungkan dengan tulangan stek (tulangan yang membentuk sudut 90o).
Pelaksanaan pekerjaan pengecoran beton balok :
1. Memasukan jaringan tulangan balok kedalam bekisting yang telah dibuat
2. Mengikat beton deking sebanyak ( 4 buah setiap 1m2 pada jaringan tulangan balok.
3. Memeriksak kedudukan bekisting dan membersihkan dari kororan-kotoran yang terdapat didalamnya.
4. Membasahi alat pengaduk dengan air untuk mencegah menempelnya semen pada sisi molen dan membersihkan kotoran yang menempel pada molen.
5. Memasukan semen + pasir + air, kemudian masuakan koral. Aduk beton hingga pencampuranya homogen.
6. Membasahi bekisting dengan air, masukan adukan beton kedalam bekisting kemudian di padatkan dengan menggunakan besi atau kayu.
7. Meratakan permukaan beton dengan menggunakan jidar kemudian haluskan permukaan dengan menggunakan sendok spesi
8. Mendiamkan beberapa hari hingga beton mengeras
Tujuan:
1. Agar dapat menghitung kebutuhan tulangan untuk jaringan plat.
2. Agar dapat menyetel jaringan tulangan plat.
Keselamatan Kerja :
1. Berhati-hati dan memusatkan seluruh perhatian pada pekerjaan
2. Memperhatikan semua ketentuan keselamatan kerja
3. Menggunakkan peralatan sesuai dengan fungsinya
Instruksi Umum:
1. Pada penyetelan jaringan tulangan plat, pengerjan penyetelan tulangan utama didahulukan, setelah itu baru tulangan bagi distel yaitu dengan mengikatkannya pada tulangan utama.
2. Karena pada jaringan tulangan plat terdapat tulangan rangkap (atas dan bawah), maka untuk menahan tulangan atas dipasang kait penahan dari baja yang diikatkan pada tulangan rangkap sebanyak 2 buah setiap 1 m.
3. Baca dan pelajari lembaran kerja dengan seksama.
4. Ikuti petunjuk instruktur.
Peralatan dan Bahan yang digunakan :
Peralatan :
Kakak tua. Roll meter.
Mesin pemotong tulangan Bending. Gunting pemotong kawat.
Tiang penyangga tulangan.
Siku-siku besar
Bahan :1. Baja tulangan. 3. Kapur2. Kawat pengikat. Langkah Kerja :
1. Hitung kebutuhan tulangan (panjang, berat, dan diameter) yang digunakan.
2. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang diperlukan.
3. Potong dan benkokan batang-batang tulangan sesuai dengan yang diinginkan.
4. Setelah jaringan tulangan plat, yaitu:
Pertama-tama distel tulangan utama.
Beri tanda pada tulangan tersebut sesuai dengan perletakan tulangan bagi.
5. Ikatkan tulangan bagi pada tulangan utama.
Perhatian !
Pengikatan antara batang-batang tulangan tidak pada setiap titik persilangan, melaikan berselang-seling antara batangnya yang diikat dan tidak diikat. Ikatkan beton deking pada jaringan tulangan plat sebanyak 4 buah per 1m penampang berkisting.
BAB IV
PENUTUP
KesimpulanSetelah melakukan praktek kerja beton dan materi yang sudah dipelajari, maka dapat di tarik kesimpulan :
1. Sebelum melakukan praktek pembuatan suatu beton, maka setiap mahasiswa terlebih dahulu dapat memahami tentang prinsip prinsip dasar pembuatan beton.
2. Pekerjaan beton adalah pekerjaan yang paling penting dalam konstruksi bangunan sehingga hampir sebagian besar pembuatan bangunan banyak menggunakan beton sebagai konstruksi utamanya.
3. Pembuatan cetakan pada pembuatan beton deking, pelat kebun dll harus dibuat kokoh agar tidak terjadi kerusakan pada beton yang akan di baut, misalnya bocor besar yang mengakibatkan keluarnya agregat beton.
4. Peralatan dan cara membengkokkan tulangan mempengaruhi bentuk tulangan yang akan dibuat.
5. Pemasangan tulangan harus tepat karena tulangan akan mempengaruhi kekuatan beton.
6. Kelengkapan peralatan dan bahan pada kerja beton mempengaruhi waktu dalam pekerjaan beton.
Saran
Adapun saran saran pada praktek kerja beton ini antara lain :
1. Mempergunakanlah alat alat sesuai dengan fungsinya.
2. Memperhitungkan kebutuhan bahan yang diperlukan ahrus tepat agar tidak terjadi pemborosan.
3. Mempergunakanlah waktu yang seefektif mungkin agar pelaksanaan praktek dapat tepat waktu.
4. Kerjasama tim menunjang keberhasilan praktek.
5. Memperhatikan keselamatan kerja.
6. Melaksanakan praktek sesuai dengan pedoman yang telah ada.
Memeriksa peralatan sebelum memulai pekerjaan, peralatan yang kurang baik kondisinya hendaknya ditukar atau diganti demi keselamatan kerja.CURCOLKALI EMBED AutoCAD.Drawing.17
EMBED AutoCAD.Drawing.17
JOB : V
JUDUL: MEMBUAT BALOK BETON
EMBED AutoCAD.Drawing.17
EMBED AutoCAD.Drawing.17
EMBED AutoCAD.Drawing.17
EMBED AutoCAD.Drawing.17
JOB : I
JUDUL: MEMBUAT BETON DEKING
JOB : II
JUDUL: MEMBUAT BETON TAMAN
JOB : III
JUDUL: MEMBUAT BENGKOKAN
PADA TULANGAN
JOB: IV
JUDUL: MEMBUAT TULANGAN
PONDASI
JOB : VI
JUDUL: MEMBUAT PLAT LANTAI
PAGE 36
_1127752288.dwg
_1331033590.dwg
_1331045272.dwg
_1351931215.vsd
_1331045106.dwg
_1331033651.dwg
_1127854439.dwg
_1331033082.dwg
_1331033199.dwg
_1127825477.vsd
_1103649189.vsd
_1103714468.vsd
_1103714677.vsd
_1103716017.vsd
_1103713598.vsd
_1103648343.vsd
_1103648944.vsd
_945153201.vsd
_1103647827.vsd
_945151540.vsd