Laporan AP II
-
Upload
stephaniechan14 -
Category
Documents
-
view
1.055 -
download
2
Transcript of Laporan AP II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu keuntungan penggunaan beton sebagi bahan bangunan adalah
mudahnya dibentuk sesuai dengan keinginan arsitektural. Beton yang dapat dibentuk
(plastis) pada saat pengadukan dapat dibentuk sesuai dengan bentuk yang kita
inginkan.
Dalam mewujudkan bentuk keinginan tersebut pada saat pekerjaan diperlukan
suatu pekerjaan bantu yang dikenal sebagai pekerjaan Acuan Perancah.tingkat
keberhasilan beton dapat dicapai dari adukan beton tersebut dan sangat tergantung
pada Acuan dan Perancah yang dipergunakan.
Acuan dan Perancah merupakan cetakan atau wadah/mal dimana beton itu
dituangkan sampai adukan beton itu akan memperoleh bentuk yang dikehendaki
setelah beton tersebut menjadi keras. Beton yang sudah selesai tidak akan
memperoleh permukaan yang lebih halus dari pada cetakannya. Baik buruknya
pekerjaan Acuan Perancah dapat mempengaruhi pula mutu beton yang dikerjakan.
Pekerjaan Acuan Perancah yang kurang baik dapat menimbulkan suatu kerugian
seperti:
Kehilangan Air Semen
Perubahan Dimensi
Perubahan Gometrik dari Bangunan
Acuan dan Perancah harus cukup kokoh untuk menahan bentuknya (beban yang
terjadi), bila diisi dengan adukan beton yang cair ,berat, dan dapat memberikan
tekanan yang besar (hidrostatis head) terhadap Acuan Perancah tersebut, selain itu
pada proses pemadatan yang biasanya menggunakan vibrator pun akan ikut
mempengaruhi terutama apabila pada proses pemadatan waktu yang terpakai cukup
1
lama sehingga menyebabkan terjadinya segregasi (pemisahan material beton) maka
Acuan dan Perancah harus :
Kuat dan Kokoh
Kaku
Bersih dari kotoran yang dapat mempengaruhi kekuatan beton
Rapat dan Rapi serta mudah dibongkar
Dalam Acuan Perancah II akan dibahas hampir sama dengan Acuan Perancah I
seperti teknik pemsangan papan duga sebelum membangun suatu
konstruksi ,kolom ,balok dan lain sebagainya.Perbedaan yang terdapat dari Acuan
perancah I dan Acuan Perancah II antara lain seperti bahan dan peralatan yang
digunakan serta caranya yang lebih trampil.
Dalam pekerjaan Acuan Perancah II ini akan dibahas:
Kolom dengan menggunakan Rapid Klem
Kolom dengan menggunakan Plat Besi
Balok
Lantai
Dinding Beton
Tangga
Pekerjaan tersebut merupakan sebagian pekerjaan Acuan Perancah.Dalam
pekerjaan tersebut kita akan mendapatkan suatu ilmu dan teknik pengerjaan yang
baru.
Adapun tujuan dari Acuan Perancah II ini antara lain:
2
Membentuk mahasiswa dapat membaca gambar suatu konstruksi dengan baik
dan benar dan paham bagaimana menyelseaikannya dengan teknik yang
benar.
Membetuk mahasiswa berpikir bagaimana menyelsaikan suatu pekerjaan
konstruksi itu dengan baik dan benar.
Membentuk mahasiswa memiliki sikap disiplin,rasa gotong royong yang
tinggi dan saling menghormati sesama mahasiswa.
BAB II
3
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Definisi dari Acuan Perancah/Bekisting/Formwork adalah:
Suatu konstruksi yang bersifat sementara untuk membentuk kontruksi beton
sesuai dengan desain atau keinginan.
Syarat-syarat dari Acuan Perancah ,antara lain:
Kuat
Kaku/kokoh
Mudah dibongkar
Bersih
Rapat / tidak bocor
Bagian – bagian pada acuan :
o Papan cetakan
o Pengaku cetakan
Bagian –bagian pada perancah :
o Tiang acuan
o Pengaku / penyokong
o Gelagar
o Pasak / baji
4
Pada Acuan Perancah II ini akan digunakan beberapa bahan/alat yang lain dengan
Acuan Perancah I, yaitu:
Kayu
Non Kayu
Plat Jepit besi
Rapid Klem
Schaffoelding
Veri System
Acuan Perancah memiliki fungsi yang berbeda :
5
Acuan berfungsi:
Sebagai konstruksi yang diinginkan.
Perancah berfungsi:
Sebagai pembantu memperkuat bentuk konstruksi.
B. Syarat-Syarat umum Acuan Perancah:
1) Kuat.
Sebelum beton mencapai umur, maka kita ketahui bahwa seluruh berat
beton basah disangga oleh acuan dan bangunan perancah termasuk beratnya
sendiri serta peralatan yang digunakan, maka bangunan perancah harus kuat
dan kaku. Untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan dari bangunan
perancah tersebut, harus diperhitungkan banyak hal – hal sebagai berikut :
a. Beban akibat beton yang bersifat seperti air.
b. Beban – beban pelaksanaan termasuk beban vertikal, horizontal dan
pengaruh kejutan.
c. Beban pelaksanaan, antara lain : berat sendiri bekisting, berat manusia,
berat alat dan berat beban beton.
d. Tiang – tiang acuan harus diletakkan diatas papan – papan kayu yang
kokoh agar tidak mudah mengalami penurunan akibat beban berat juga
harus mudah distel tinggi rendahnya dengan baji – baji.
e. Tiang tidak boleh mempunyai lebih dari satu sambungan yang tidak
disokong kearah samping.
f. Beban saat dilakukan pengecoran
2) Kaku / Kokoh.
Cetakan harus mampu menahan gaya horizontal yang dipasang skor atau
penyokong. Untuk mendapatkan cetakan yang kaku, maka perancah harus
berbentuk persegitiga.
6
3) Mudah Dibongkar
Tidak merusak beton yang sudah jadi. Pemasangan paku tidak boleh mati,
paling tidak 3 mm kecuali pada tempat-tempat tertentu.
4) Rapat / Tidak Bocor.
Agar dapat menahan air semen yang keluar sehingga apat menjaga mutu
beton.
5) Harus bersih / Tidak kotor
Cetakan yang bersih yaitu cetakan yang didalamnya tidak memiliki kotoran
karena jika cetakan kotor akan mengurang mutu dari beton resebut serta
dapat juga mengurangi kekuatan beton tersebut.
C. Memperkirakan Tekanan yang dikembangkan oleh Beton
7
Ada 3 tekanan yang mungkin berbeda dan harus dipertimbangkan dalam
pendesainan beton :
PH atau PV atau Pg
PH =24. H kN/m2 [Tekanan Hidrostastik]
Pv =(24.E.K+5) kN/m2 [Penyangga Beton] K dari Tabel
Pg =(3E + +15)kN/m2 [Pengaruh silo hanya d<500]
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Acuan Perancah
Dalam Acuan Perancah perlu tetliti dan hati-hati dalam bekerja,diantaranya:
Cetakan harus serapat mungkin .
Pada saat pemakuan, paku tidak boleh tembus dalam cetakan,sehingga kita kita
harus tahu berapa tebal papan dan paku mana yang diguanakan.
Cetakan harus bersih dari segala kotoran yang dapat mempengaruhi kekuatan
mutu Beton.
Cetakan harus kuat dan kaku serta harus datar dan tegak.
Perhatikanlah Keselamatan Kerja,karena dalam Konstruksi Acuan Perancah
sangat berbahaya sehingga kita harus berhati-hati.
E. Pembongkaran Acuan dan Perancah
Ada beberapa bahan pembantu untuk mempermudah proses pembongkaran acuan dan
perancah, yaitu :
Oli
Ter/blankin
Solar
Cat
Plastik
Air
8
Kapur
Dalam hal keamanan ada tiga hal penting yang harus diperhatikan :
1. Manusia
2. Alat
3. Konstruksi
Dimana, fc = 30 MPa
K = 300 kg/cm2
BAB III
BAHAN dan ALAT
9
A. Bahan
Pada Acuan Perancah II ada sedikit perbedaan dengan Acuan Perancah I pada
bahan yang digunakan.Bahan-bahan yang digunakan pada Acuan Perancah II ini
antara lain:
1. Kayu
Kayu merupakan bahan utama dalam suatu konstruksi bangunan,begitu juga dalam
Acuan Perancah II ini kayu sangat diperlukan kegunaanya.Dalam Acuan Perancah ini
akan digunakan balok kayu yang berukuran 8 X 12 cm dan papan yang difungsikan
sebagai penguat atau skoor dan klem.
12 cm
8 cm
2. Plywood
Pada Acuan Perancah II tidak hanya bahan yang dari alam saja yang digunakan tetapi
juga digunakan bahan buatan,yaitu playwood yang merupakan salah satu bahan
utama dalam Acuan Perancah II ini.Dalam Acuan Perancah ini,akan digunakan
Multiplex sebagai bahannya ,yang digunakan untuk cetakan.
Digunakan Multiplex sebagai cetakan karena permukaan dari multiplex yang telah
rata dan halus sehingga tidak perlu diketam lagi.Keunggulan dari cetakan dengan
multiplex anatara lain:
Hasil beton akan lebih baik dari pada cetakan papan
Permukaannya telah rata dan halus sehingga tidak perlu untuk diketam
Ukuran multiplex telah memenuhi standard (1,22 m X 2,44 m)
10
Mulitplex tidak mengalami perubahan bentuk mulitiplex sendiri,sedangkan
papan mengalami perubahan akibat dari factor alam dan manusia sseperti
melentingnya suatu papan yang mempengaruhi kekuatan suatu beton.
3. Baja Tulangan
Baja selain digunakan dalm pembuatan beton,, pada Acuan Perancah II ini baja
tulangan digunakan sebagai alat penjepit pada pembuatan Kolom atau Balok dengan
Rapid Klem.
4. Kawat Beton
Kawat Beton merupakan bahan pembantu dalam Acuan Perancah II ini,kawat beton
digunakan sebagai pengikat antara Steel Prop dengan skoor (Karena Skoor tidak
dipakukan pada Steel Prop).
5. Paku
Paku merupakan salah satu bahan utama dalam Acuan Perancah.Paku memiliki
fungsi sebagai penguat dan alat penyambung.Pada saat pemakuan perlu diperhatikan
tebal kayu dengan dimensi paku,yang mana tebal kayu dan panjang paku harus
sesuai.
B. Alat
Peralatan dalam Acuan Perancah II ini hampir sama dengan Acuan Perancah
I, hanya ada beberapa alat yang berbeda atau belum digunakan. Peralatan yang
digunakan dalam Acuan Perancah II, antara lain:
Peralatan Umum
1. Pensil/Kapur
11
Pensil/kapur digunakan sebagai bahan penanda atau batasan.
2. Rol Meter/Meteran
Rol Meter/Meteran digunakan sebagi alat ukur.
3. Unting-Unting
Unting-Unting digunakan sebagai penyemimbangan konstruksi dan pengatur
kelurusan suatu konstruksi.
4. WaterPass
WaterPass digunakan sebagai pengatur kedataran.
12
5. Siku
Siku digunakan sebagai penturs kesikuan.
6. Gergaji Tangan
Gergaji tangan digunakan sebagai pemotong kayu yang digunakan secara manual.
7. CircularHandSaw (Gergaji Mesin)
13
CircularHandSaw memiliki fungsi hampir sama dengan gergaji tangan hanya
perbedaannya terletak dari cara menggunakan, kecepatan dan kekuatannya dalam
memotong berbagai jenis kayu.
8. Palu Cakar
Palu Cakar digunakan untuk memukul dan menarik paku yang tertancap.
9. Tali / Benang
Tali/Benang digunakan sebagi pelurus atau pengatur jarak atau batas daerah yang
akan diguanakan sebagai area bekerja atau tempat akan dibuatnya suatu Acuan
Perancah.
10. Linggis
Linggis memiliki fungsi yang tidak terlalu banyak tetapi pada saat pembongkaran
linggis digunakan untuk membongkar kolom atau balok yang susah dibongkar
dengan palu.
14
11. Rol Kabel
Rol kabel meiliki fungsi sebagi perantara jika menggunakan peratalan yang
menggunkan arus listrik.
12. Kakak tua
Digunakan untuk mengikat kawat, dll
Peralatan Khusus dalam Acuan Perancah II
Peralatan Khusus merupakan peralatan yang tidak pernah digunakan dalam Acuan
Perancah I,antara lain:
1. Rapid Klem
Rapid Klem merupkan alat penjepit dengan memsaukkan tulangan besi untuk
penjepitnya dan dikunci hingga sesuatu yang akan diikat itu tidak bergerak lagi atau
kuat.Rapid Klem diikat dengan perantara kunci rapid klem yang diputar hingga
kencang.
15
2. Plat Besi
Plat Besi juga memiliki fungsi hamper sma dengan rapid klem ,akan tetapi plat besi
lebih simple dari rapid klem karena plat besi hanya ditaruh dan kunci dengan plat besi
yang berbentuk segitiga pada tiap lubang yang sesuai.
3. Steel Prop
Steel Prop memiliki fungsi yang sma dengan dolken pada Acuan Perancah I,akan
tetapi steel prop biasanya digunakan pada gedung yang tinggi.Steel Prop memiliki
tinggi yang dapat diatur.
Kelebihan Steel Prop dari dolken ,antara lain:
Steel Prop lebih simple dari dolken
16
Steel Prop memiliki bentuk yang sama sehingga mempermudah dlam
penegakannya dan pengaturan kedatarannya
Ketinggian Steel dapat diatur sesuai dengan yang dinginkan sedangkan
Dolken jika tinggnya kurang harus disambung.
4. Schaffoelding
Schaffoelding merupakan alat perancah yang terbuat dari baja. .Alat Perancah ini
digunakan untuk konstruksi besar dan ini dapat digunakan terus sampai alat perancah
ini rusak. Alat Perancah ini dapat disambung–sambung sesuai dengan kegunaannya.
Alat Perancah ini selain sebagai alat perancah juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai
tempat orang berkerja yang dialasnya dapat dipasang roda.
Schaffoelding ada 2 macam sesuai dengan tinggi standarnya:
Schaffoelding Besar
Schaefolding merupakan alat perancah yang memiliki tinggi standard 170
cm.
Schaffoelding kecil
Extra Folding merupakan tambahan scahefolding yang memiliki tinggi 90
cm.
17
Tampak Samping
Tampak Depan
5. Pipa Penyambung Schaffoelding
18
Pipa Penyambung ini digunakan jika kita ingin menyambung dengan schaffoelding
yang lainnya.
6. Extra Foelding
Extra Foelding adalah suatu alat tambah dalam Schaffoelding yang berfungsi sebagai
alas dan tempat balok sesuai dengan bentuknya.
BAB IV
19
JOB SHEET
Dalam Acuan Perancah akan dibahas beberapa pekerjaan yang hamper sama
dengan Acuan Perancah I.Adapun dalam Acuan Perancah II ini memiliki perbedaan
dalam teknik pengerjaan setiap pekerjaan Acuan Perancah.
Dalam Acuan Perancah II akan diabahs beberapa pekerjaan (Job Sheet),antara lain:
1. Membuat Kolom dengan Rapid Klem
2. Membuat Kolom dengan Plat Besi
3. Membuat Balok
4. Membuat Plat Lantai
5. Membuat Dinding Beton dengan Rapid Klem
6. Membuat Cetakan Tangga ¼ Lingkaran
JOB I
20
Membuat Kolom dengan Rapid Klem
A. Pengertian
Kolom adalah tiang yang menahan suatu konstruksi bangunan. Kolom
merupakan bagian terpenting dalam suatu konstruksi,sehingga kita harus teliti dalam
merencanakan suatu kolom yang baik,tegak lurus dan kuat serta memiliki mutu yang
baik.
Rapid Klem adalah :
Suatu alat yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat menjepit atau
membuat kaku suatu cetakan dengan menjepit baja tulangan sebagai penjepitnya.
Kolom yang dibuat cetakannya dengan pengakuan Rapid Klem sangat kuat
cetakan tersebut ,akan tetapi Cetakan Kolom yang menggunakan Rapid Klem relatif
susah dalam pemasangan Rapid Klem dan berbahaya,sehingga kita harus dapat
memahami cara atau teknik pemasangan Kolom dengan Rapid Klem.
B. Tujuan
Pada akhir dari Pelajaran Mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membuat cetakan dengan baik dan benar serta rapi sesuai dengan bentuknya
2. Menggunakan alat dan bahan dengan baik dan benar
3. Menghitung bahan yang digunakan setiap kolom
4. Menegakkan keduddukan cetakan jika daerahnya tidak rata
5. Membuat kolom yang lurus dan jika dilhat seperti garis lurus
C. Instruksi Umum
1. Perhatikanlah keselamatan kerja dan instruksi
2. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang digunakan
3. Pahamilah gambar kerja yang akan dilaksanakan
D. Bahan dan Alat
21
Bahan-bahan yang digunakan dalam Kolom dengan Rapid Klem :
1. Multiplex 2mm 5. Blok Beton
2. Balok 8/12 X 400 cm 6. Paku
3. Papan 2/20 X 400 cm 7. Benang
4. Baja Tulangan 10mm
Peralatan yang digunakan dalam Kolom dengan Rapid Klem :
1. Pensil/Kapur 7. Palu Cakar
2. Siku 8. Rapid Klem dan Pengunci
3. Unting-Unting 9. Rol Kabel
4. Rol Meter 10. WaterPass
5. Gergaji Tangan 11. Helm
6. CircularHandSaw
E. Langkah Kerja
1. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang diperlukan didekat tempat kerja.
2. Buatlah jarak atau buatlah papan duga sebagai batas tempat bekerja sesuai
dengan ukuran balok dan ditambah tebal multiplex 2 cm.
22
Buatlah jarak untuk pembuatan batas jarak yang kanan digunakan untuk batas
penegakan Kolom.
3. Buatlah cetakan kolom dan klem dengan jarak dari tepi 22 cm dan tengah 50
cm dari titik AS dengan kolom uk.40 X 30 cm :
Cetakan Kolom Uk.44 cm 2 buah
23
Cetakan Kolom Uk.30 cm 2 buah
4. Setelah rangkaian cetakan dipasang klem ,rakitlah cetakan tersebut sehingga
membentuk empat persegi panjang dengan uk.30 X 40 X 244 cm.
5. Setelah dirakit tegakkanlah cetakan kolom tersebut sesuai dengan tempatnya.
6. Setelah kolom tegak ditempatnya,periksalah ketegakkannya dengan Unting-
Unting.
7. Untuk memperkuat sementara agar kolom tidak bergerak pasanglah skoor
dengan memperhatikan Unting-Unting.
24
25
8. Selanjutnya setelah kolom berdiri tegak ,pasanglah balok vertical pada kolom
dan harus segaris jika tampak dari jauh.
9. Agar Balok vertical tersebut kuat ,sebaiknya kita pasang skoor diantara
keduanya.
10. Selanjutnya, setelah kita pasang balok vertical,pasanglah balok
penjepit,pasanglah dua balok penjepit pada sisi dihdapannya dengan jalan
kedua balok tersebut dirangkai dengan rapid klem dan dikunci kuat dengan
pengunci rapid klem.Baru setelah itu memasang kedua sisi yang lainnya
dengan langkah sama..
11. Jarak balok penjepit yang pertama 15-25 cm dan jarak setelahnya diambil
jarak 80 cm dari garis tengah(AS).
12. Pada saat kita pasang tiap balok penjepit ,balok penjepit harus rata
permukaanya dan periksakanlah dengan waterpass.
26
27
13. Setelah kita telah memasang balok rapid klem seperti gambar,periksanlah
pkerjaan kita pada instruktur.
14. Setelah itu,rapikanlah bahan dan peralatan dan simpan pada tempatnya.
F. Catatan
Dalam pemasangan Kolom dengan Rapid Klem harus diperhatikan beberapa
hal berikut:
Usahakan cetakan kolom harus serapat mungkin.
Pada saat pemakuan klem ,gunakanakanlah paku yang sesuai sehingga pada saat
memaku paku tidak tembus (Paku tidak boleh tembus cetakan).
Untuk klem papan 30 cm dilebihkan 2 cm tepi kanan dan kiri dan klem 44 cm
tetap 44 cm sesuai dengan lebar papan multiplex yang digunakan.
Kolom harus tegak berdiri kuat dan kaku dan dapat menahan getaran beton,berat
beton dan beban manusia.
Ketegakan kolom harus diperhatikan dan jangan sampai berubah.
Untuk tulangan yang panjang diharapkan dibengkokkan kebawah untuk
keselamatan kerja.
JOB II
28
Membuat Kolom dengan Plat Besi
A. Pengertian
Kolom dengan plat besi dan kolom dengan rapid klem memiliki sutu yang sma
yaitu ingin memubuat cetakan kolom kuat rapat dan kaku serta mendapatkan hasil
mutu beton yang baik. Perbedaan anatara keduanya terletak pada teknik
pengerjaanya,ketelitianya dan kemudahannya.
Kolom dengan Plat Besi lebih mudah pemasangannya daripada dengan Rapid
Klem.Dalam kolom dengan plat besi kita hanya memerlukan beberapa plat besi dan
dipasang sesuai dengan kebutuhanya dan dikunci dengan plat penguncinya. Klom
dengan Plat Besi relatif lebih mudah dan lebih cepat dari pada Kolom dengan Rapid
Klem. Plat Besi adalah:
Suatu palat yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk
pengeklem kolom dan dikunci pada lobang yang sesuai dan dikencangkan dengan
palu.
B. Tujuan
Pada Akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membuat cetakan kolom dengan berbagai cara.
2. Memahami cara-cara dan teknik pembauatn kolom dengan baik dan benar.
3. Menggunakan plat besi sebagai pengklem cetakan kolom dengan baik dan
benar.
29
C. Intstruksi Umum
1. Perhatikanlah Keselamatan Kerja
2. Perhatikanlah instruktur menerangkan cara pemasangan cetakan kolom
dengan plat besi.
3. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang digunakan.
4. Pahamilah bentu gambar cetakan kolom dengan rapid klem.
5. Buatlah cetakan kolom dengan 40X30 cm dengan menggunakan multiplex 2
cm dan 30 cm berada didalam cetakan.
D. Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam pemasangan Kolom dengan Plat Besi:
1. Multiplex 2mm 4. Paku
2. Balok 8/12 X 400 cm 5. Benang
3. Papan 2/20 X 400 cm
Peralatan yang digunakan dalam pemasangan Kolom dengan Plat Besi:
1. Pensil/Kapur 7. Palu Cakar
2. Siku 8. Plat Besi dan Pengunci
3. Unting-Unting 9. WaterPass
4. Rol Meter 10. Rol Kabel
5. Gergaji Tangan 11. Helm
6. CircularHandSaw
E. Langkah Kerja
30
1. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang diperlukan didekat tempat kerja.
2. Dalam peersiapan penegakan Kolom dengan Plat Besi sma dengan cara
Kolom dengan rapid klem.
3. Buatlah jarak atau buatlah papan duga sebagai batas tempat bekerja sesuai
dengan ukuran balok dan ditambah tebal multiplex 2 cm.
4. Buatlah jarak untuk pembuatan batas jarak yang akan digunakan untuk batas
penegakan Kolom.
5. Buatlah cetakan kolom dan klem dengan jarak dari tepi 22 cm dan tengah 50
cm dari titik AS dengan kolom uk.40 X 30 cm :
31
6.
Cetakan Kolom Uk.44 cm 2 buah
Cetakan Kolom Uk.30 cm 2 buah
7. Setelah rangkaian cetakan dipasang klem ,rakitlah cetakan tersebut sehingga
membentuk empat persegi panjang dengan uk.30 X 40 X 244 cm.
8. Setelah dirakit tegakkanlah cetakan kolom tersebut sesuai dengan tempatnya.
9. Setelah kolom tegak ditempatnya,periksalah ketegakkannya dengan Unting-
Unting.
10. Untuk memperkuat sementara agar kolom tidak bergerak pasanglah skoor
dengan memperhatikan Unting-Unting.
32
11. Pasanglah plat besi tersebut diatas papan klem,dan rangkailah plat besi
tersebut dan kunci dengan plat pengunci dan pukul dengan palu pada lubang
baji dengan kuat agar plat tersebut tidak bergerak / kaku.
12. Usahakan plat besi tersebut kuat dan kaku dalam mengklem Kolom tersebut.
13. Pasangalah Plat Baji tersebut sebanyak 5 baris dan terletak diatas papan klem.
14. Periksakanlah ketegakan Kolom dengan Unting-Unting dan kedataran tiap
papan klem dengan WaterPass.
15. Setelah Kolom tersebut dipasanga denga palt besi ,usahakan ketegakan kolom
tidak berubah.
16. Periksakanlah pekerjaan pada Instruktur.
17. Setelah selesai,rapikanlah bahan dan peralatan yang digunakan dan simpan
pada tempatnya.
33
F. Catatan
Dalam pemasangan Kolom dengan Plat Besi harus diperhatikan beberapa hal
berikut:
Usahakan cetakan kolom harus serapat mungkin.
Pada saat pemakuan klem ,gunakankanlah paku yang sesuai sehingga pada saat
memaku paku tidak tembus (Paku tidak boleh tembus cetakan).
Untuk klem papan 30 cm dilebihkan 2 cm tepi kanan dan kiri dan klem 44 cm
tetap 44 cm sesuai dengan lebar papan multiplex yang digunakan.
Kolom harus tegak berdiri kuat dan kaku dan dapat menahan getaran beton,berat
beton dan beban manusia.
Ketegakan kolom harus diperhatikan dan jangan sampai berubah.
Usahakan pada saat penguncian harus kuat.
34
Gmb.Kolom dengan Plat Besi
35
36
JOB III
Membuat Balok Dan Lantai
A. Pengertian
Balok dapat disebut kolom horizontal yang mana cetakan kolom dan balok
memiliki cara yang sama serta memiliki fungsi sebagai penahan tekanan baik
beban mati maupun beban hidup. Balok pada Acuan Perancah II ini menggunakan
Steel Prop yang mempunyai keuntungan bisa digunakan berulang kali, ketinggian
mudah diukur dan terbuat dari baja.
Cetakan lantai adalah lantai yang bisanya terletak diatas lantai dasar yang
mana lantai itu harus kuat dan plat lantai harus terikat kuat satu sama lainnya.
Cetakan lantai biasanya disuatu konstruksi bangunan rumah lantai 2 dan
seterusnya dan gedung.Lantai ini harus terikat dengan balok
B. Tujuan
Pada Akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat :
1. Membuat cetakan dan acuan balok dan lantai dengan baik dan benar.
2. Menyetel cetakan balok dan lantai menjadi horizontal.
37
C. Instruksi Umum
1. Perhatikanlah Keselamatan Kerja.
2. Perhatikanlah Instruktur menerangkan cara membuat dan memasang balok
dan lantai.
3. Pahamilah gambar kerja ,bertanyalah jika kurang mengerti pada Instruktur.
4. Persiapakanlah bahan dan perlatan yang digunakan.
5. Multiplex 2cm
D. Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Cetakan Balok dan Lantai:
1. Multiplex 2cm [1,22 X 2,44 M] 4. Kawat Beton 1mm
2. Balok 8/12X400 cm 5. Paku
3. Papan 2/20X400 cm
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan Cetakan Balok dan Lantai:
1. Pensil/Kapur 10. Steel Prop
2. Siku 11. Kakak Tua
3. Unting-Unting 12. Palu Cakar
4. WaterPass 13. Rol Meter
5. Gergaji Tangan 14. Rol Kabel
6. CircularHandSaw 15. Helm
7. Schaefolding uk.170 cm dan uk.90 cm
8. Extra Folding
9. Penyambung Schaefolding
E. Langkah Kerja
1. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang digunakan.
2. Buatlah Cetakan balok dengan rapat ,siku dan kuat.
38
Denah Lokasi Pemasangan Balok
3. Setelah cetakan balok dibuat sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan,taruhlah 4
pasang Steel Prop dengan jarak 100-120 cm dari AS.
39
4. Setelah selesai ,tegakkanlah Steel Prop tersebut yang beralaskan papan dan
agar kuat pasanglah skoor papan pada tiap steel prop dan ikatlah dengan kawat
beton dan pakukanlah Steel Prop pada alas papan agar kuat dan tegak.
5. Setelah Steel Prop tersebut tegak ,perhatikanlah kedataranya dengan
WaterPass.
6. Setelah Steel Prop datar,pasanglah balok penyangga diatas Steel Prop dan
pakukanlah dan ikatlah balok penyangga tersebut pada Steel Prop agar balok
tersebut tidak jatuh dan agar balok tersebut kuat.
7. Selanjutnya ,pasanglah gelagar atau balok pendukung dan perhatikanlah
kedataranya dengan Water Pass.
8. Setelah gelagar atau balok pendukung dipasang,taruhlah cetakan balok
diatasnya.
9. Setelah cetakan balok dipasang pasanglah klem dan skoor penguat cetakan
balok.
10. Setelah balok selesai dipasang dan dipasang dengan klem dasar serta skoor
miring dan perhatikanlah ketegakan cetakan balok dengan WaterPass.
11. Taruhlah Schefolding 170 cm ditengah dengan jarak kanan kiri 50 cm.
40
12. Pasanglah Extra folding Alas di Schaefolding dan pasanglah penyambung
Schaefolding dan pasanglah juga shcaefolding 90 cm dan taruhlah juga Extra
Folding terbuka,sebaiknya Schaefolding dialasi papan yang rata .
13. Aturlah ketinggian Schaefolding sampai dengan ketinggian 298 cm
14. Setelah telah dipasang Schaefolding ,taruhlah Balok penyangga 8/12 300 cm di
extra folding atas ,pakukan dan ikat dengan kawat beton agar kuat.
15. Setelah Balok penyangga dipasang taruhlah gelagar dengan jarak 50-60 cm,dan
kedataranya dilihat dengan WaterPass.
16. Setelah dipsang dan pakukan semuanya taruhlah papan multiplex uk.2.44
X1.22 m dengan tebal 2 cm diatas a gelagar dan harus rapat dengan ½ dari
tebal tep balok 30 cm.
17. Setelah selesai ,periksanlah pekerjaan pada Instruktur.
41
18. Selanjutnya,rapikanlah bahan dan peralatan yang digunakan dan simpan pada
tempat semula.
F. Catatan
Tiang-tiang perancah harus menumpu/beralaskan papan
Pada semua hasil pekerjaan harus kaku dan kuat
Sambungan-sambungan mutliplek untuk lantai maupun sambungan
papan-papan/mutliplek untuk cetakan harus rapat dan rapi.
42
43
44
45
46
JOB IV
Membuat Dinding dengan Rapid Klem
A. Pengertian
Dinding dengan rapid klem memiliki cara teknik pekerjaanya sama dengan
kolom dengan rapid klem. Dinding dengan rapid klem itu harus kuat dan kaku
serta siku dalam pembuatan cetakannya, agar menghasilkan dinding sesuai
dengan harapan kita dan bermutu yang baik.
Cetakan dinding dengan menggunakan rapid klem relatif rumit dan perlu
ketelitian dan kehati-hatian,karena dalam pembuatan cetakan dinding dengan
rapid klem cetakan itu harus siku dan memiliki jarak sama tiap dinding serta datar
dan tegak.
B. Tujuan
Pada akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat :
1. Membuat cetakan dinding dengan rapid klem dengan baik dan benar.
2. Memperhitungkan kebutuhan bahan dan peralatan yang digunakan dalm
pembuatan cetakan dinding dengan rapid klem.
3. Menggunakan peralatn dengan baik dan benar.
C. Instruksi Umum
1. Perhatikanlah keselamatan kerja
2. Perhatikanlah Instruktur menerangkan cara pembuatan cetakan dinding
dengan rapid klem.
3. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
4. Gunakanlah waktu seefektif mungkin.
47
D. Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalm pembuatan Cetakan Dinding dengan Rapid
Klem:
1. Multiplex 2cm [1.22x2.44 M] 4. Tulangan 10mm
2. Papan 2/20 X 400 cm 5. Paku
3. Balok 8/12 X 400 cm 6. Benang
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan Cetakan Dinding dengan Rapid
Klem:
1. Pensil/Kapur
2. Rol Meter
3. Siku
4. Unting-Unting
5. WaterPass
6. Palu Cakar
7. Gergaji Tangan
8. Circular Hand Saw
9. Rapid Klem dan Pengunci
10. Rol Kabel
11. Pemotong Tulangan
12. Helm
E. Langkah Kerja
1. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang akan digunakan.
2. Buatlah Papan Duga :
48
3. Setelah papan duga dibuat,pasanglah tiang vertical rapat dengan benang
dengan jarak masing-masing 60 cm dari AS dan di skoor horizontal dan
miring.
4. Periksakanlah ketegakanya dengan dengan WaterPass dan pasanglah skoor
tiap Balok vertical.
49
5. Setelah kita pasang balok vertical,pasanglah cetakan dinding dengan tinggi
dari dinding tersebut 280 cm.
6. Pakukanlah Cetakan tersebut pada balok vertical dengan kuat.
7. Cetakan memiliki panjang 488 cm(2xpanjang multiplex).
8. Usahakan cetakan tersebut datar dan tegak dengan melihat kaedah unting-
Unting dan WaterPass.
9. Usahakan cetakan harus siku denga kaedah siku.
10. Pada saat pemasangan kayu 1cm ,sebaiknya didaerah untuk pemasangan
tulangan kayunya dipisah dengan jarak 2cm.
11. Usahakan kayu 1cm yang digunakan harus rata dan lurus.
12. Setelah ,cetakan dinding terpasangan,jepitlahlah dengan rapid klem.
13. Sebelum memasang balok 8/12 sebagai penjepitnya ,buatlah jarak dengan
memasang klem dan WaterPasskanlah klem tersebut serta setelah itu taruhlah
balok 8/12 tersebut dan jepitlah dengan kuat dengan Rapid Klem.
14. Setelah dinding dibagian bawah dipasang Rapid Klem lakukan dengan cara
yang sama untuk Rapid Klem bagian Atas.
50
15. Setelah dinding semuanya dipasang Rapid Klem,periksalah ketegakannya dan
kedataranya dengan WaterPass dan Unting-Unting.
16. Periksakanlah pekerjaan pada Instruktur.
17. Setelah selesai ,rapikanlah bahan dan perlatannya yang digunakan dan simpan
pada tempat semula.
F. Catatan
Pada saat pemasangan Cetakan Dinding ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Kedudukan balok-balok vertkal harus kuat dan kaku.
2. Usahakan balok penjepit rata dan penjepitan dengan rapid klem harus kuat
dan rapi sehingga tidak mengurangi lebar didning.
51
3. Pada saat pemakuan cetakan dinding,paku jangan dipukul habis ,jika dipukul
habis, pembongkaran akan susah dibongkar.
4. Perhatikanlah keselamatan kerja,gunakanlah helm saat bekerja.
52
53
54
JOB V
Membuat Cetakan Tangga ¼ Lingkaran
A. Pengertian
Tangga merupakan suatu konstruksi yang digunakan untuk tempat yang tinggi
(rumah berlantai 2,gedung besar,dll) merupakan perantarat jalan dari bawah keatas
atupun sebaliknya.
Bentuk tangga berbagai macam baik dari segi bentuk,bahan serta
fungsinya.Beberapa bentuk tangga kebanyakan di Indonesia,diantaranya:
Tangga biasa
Tangga ¼ Lingkaran
Tangga ½ Lingkaran
Tangga Lingkaran
Dan lain sebagainya
Syarat Tangga :
Lebar Tangga
1. Rumah Tinggal 80 cm
2. Umum 120 cm
Ukuran antrade 25 cm
Ukuran optrade
1. Rumah Tinggal 20 cm
2. Umum 17 cm
2xOptrade + 1antrade = 1 langkah ( 57-65 cm )
Sebelum kita membuat Tangga kita harus meperhitungakn dahulu tangga yang
akan kita buat tersebut:
Perhitungan Pembuatan Tangga ¼ Lingkaran
Hitunglah tinggi dinding ,tinggi tangga ialah smam dengan jumlah banyaknya optride
55
Setelah Kita menghitung tinggi tangga,tentukanlah optride dan antride
B. Tujuan
Pada akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menghitung dan membuat berbagai bentuk tangga.
2. Merencanakan Tangga yang ideal.
3. Membuat cetakan dan acuan tangga dengan bentuk ¼ lingkaran.
4. Menentukan panjang optride dan lebar antride.
C. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam pembuatan Tangga ¼ Lingkaran:
1. Multiplex 2 cm 4. Papan Borneo 3/20X400 cm
2. Papan 2/20X400 cm 5. Paku
3. Balok 8/12X400 cm 6. Benang
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan Tangga ¼ Lingkaran:
56
2 Optride +Antride = 50-65 cmOptride minimal =18 cm
1. Pensil/Kapur 6. Steel Prop
2. Rol Meter 7. Palu Cakar
3. WaterPass 8. Slang Plastik
4. Unting-Unting 9. Gergaji Lingkaran
5. Gergaji Tangan 10. Circular Handshow
D. Instruksi Umum
1. Perhatikanlah Keselamatan Kerja.
2. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang diperlukan.
3. Perhatikanlah penjelasan cara pembuatan Tangga ¼ Lingkaran,bertanyalah
pada Intruktur jika kurang mengerti.
4. Pahamilah bentuk gambar kerja.
5. Gunakanlah waktu seefektif mungkin.
E. Langkah Kerja
1. Persiapkanlah bahan dan peralatn yang diperlukan.
2. Pelajarilah gambar kerja dan hitunglah kebutuhan bahan-bahan yang
digunakan.
3. Hitunglah optride dan antride tangga yanag akan kita buat.
4. Rencanakan pada optride keberapa tangga tersebut mulai membentuk
lingkaran.
5. Gambarlah pada kedua dinding cetakan kedudukan daripada tangga tersebut
sesuai dengan kita rencanakan.
6. Pada gambar untuk lantai tangganya harus kita turunkan setebal papan-papan
cetakannya.
7. Potong papan borne 3/20X400 cm sesua denga gambar tersebut dan masing-
masing kita pakukan pada dinding cetakan hingga sampa selesai .
8. Potongan papan-papan borneo 3/20 yang sudah dipasang harus kita sokong
hingga kedudukannya kuat dan kokoh.
57
9. Pasang papan-papan cetakan lanta tangga yang telah kita belah pad
kedudukan papan-papan borneo tersebut sampai selesai,mengenai ukurannya
dapat kita potong ditempat.
10. Pada cetakan papan-papan cetakan tersebut ,ditengah-tengah anatara lebar
papan cetakan kita buatkan penyokong/pengaku.
11. Pasang papan-papan optride pada dinding yang telah kita gambar.
12. Pada masing-masing papan optride,ditengah-tengahnya (diantara) kita pasang
papan penyokong.
13. Periksanlah semua hasil pekerjaa sesuai dengan gambar kerja dan ketentuan-
ketentuan lainnya.
14. Kedudukan dari cetakan dan acuan tangga tersebut harus benar-benar
kuat,kokoh dan kaku.
15. Setelah selesai,periksanlah hasil pekerjaan pada Instruktur.
16. Setelah selesai,rapikanlah bahan dan peralatan yang digunakan dan simpan
pada tempatnya.
F. Catatan
Pada saat pembuatan Tangga ¼ Lingkaran ada beberapa hal yang perlu kita
perhatikan:
1. Kedudukan dari balok-balok pengklem vertical dan penyokong pada cetakan
lantai tangga harus benar-benar kokoh,kuat dan kaku.
2. Perhatikanlah cara-cara langkah kerjanya.
3. Sambungan cetakan papan-papan pada lantai harus benar-benar rapat,rapi dan
baik.
4. Pada semua hasil pekerjaan harus kaku,kuat dan kokoh.
58
59
60
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Acuan Perancah II merupakan pengembangan dari Acuan Perancah I, pada
Acuan Perancah I kita tahu cara menbuat cetakan dengan bimbingan Instruktur, tetapi
pada Acuan Perancah II kita dituntut untuk berpikir bagaimana cara menyelesaikan
suatu konstruksi dengan baik dan benar.
Dalam Acuan Perancah II yang telah dilaksanakan di Bengkel Terbuka Teknik
Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya, banyak ilmu baru dan keterampilan yang didapat,
antara lain:
Kita dapat menghitung kebutuhan bahan dan peralatan serta pekerja dalam suatu
konstruksi.
Kita dapat menghitung kekuatan suatu konstruksi yang akan kita buat.
Kita dapat merencanakan suatu konstruksi sendiri dengan meperhitungakan
segala kebutuhannya konstruksi yanag akan kita buat tersebut.
B. Saran
Dalam Acuan Perancah II ini, ada bebrapa perbedaan dengan Acuan Perancah I,
diantaranya peralatan serta bahan yang digunakan.Acuan Perancah II ini lebih
berbahaya dari Acuan Perancah I, karena dalam Acuan Perancah II ini peralatan
yang digunakan relatif berbahaya sehingga sebaiknya dalam pelaksanakan Acuan
Perancah II kita harus paham dan mengerti tentang Acuan Perancah II.
Adapun beberapa saran, diantaranya:
Mematuhi peraturan yang ada dalam Bengkel baik tertulis maupun tersirat.
Bersikap diplin dan bekerja sama sehingga waktu yang digunakan efektif.
Gunakanlah pakaian kerja seperti helm dan sepatu.
Perhatikanlah Instruktur dalam menerangkan sutu pekerjaan.