Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

download Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

of 21

Transcript of Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    1/21

    LAPORAN PRAKTIKUM

    MATA KULIAH TEKNOLOGI PANGAN FUNGSIONAL

    MATERI

    PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

    Oleh :

    Dwi Rischa Mufiasa!i "#"$"%"%"%"%

    Kel&'(&) D * THP A

    JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

    FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS JEM+ER

    NOVEM+ER, -%".

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    2/21

    +A+ "/ PENDAHULUAN

    "/" Laa! +ela)a01

    Indonesia memiliki keanekaragaman tanaman pangan yang sangat melimpah.

    Banyak masyarakat yang memanfaatkannya sebagai pangan fungsional. Makanan

    ataupun minuman fungsional ini biasanya dibuat dari tanaman yang memiliki

    kandungan zat-zat atau senyawa yang secara klinis terbukti bermanfaat bagi

    kesehatan (Furnawanthi, !!". #andungan zat-zat atau senyawa yang secara klinis

    $uga disebut komponen bioaktif baik gizi maupun non gizi sangat beragam di pangan

    fungsional yang bermanfaat salah satunya yaitu sebagai antioksidan.

    %ntioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat spesies oksigen

    reaktif, spesies nitrogen, dan radikal bebas lainnya sehingga mampu mencegah

    penyakit-penyakit degeneratif seperti kardio&askular, kanker, dan penuaan. 'enyawa

    antioksidan merupakan substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal

    bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel

    normal, protein, dan lemak. 'enyawa ini memiliki struktur molekul yang dapat

    memberikan elektronnyakepada molekul radikal bebas tanpa terganggu sama sekali

    fungsinya dan dapat memutus reaksi berantai (alliwell dan )utteridge, !!!".

    %ntioksidan dapat berfungsi untuk menangkal radikal bebas, membentuk kompleks

    dengan logam pro-oksidan, bahan pereduksi dan memutuskan formulasi oksigen

    singlet sehingga melindungi tubuh dari berbagai penyakit degeneratif. 'eiring dengan

    berkembangnya data eksperimen, klinis, dan epidemilogika yang menun$ukkan efek

    keuntungan antioksidan terhadap oxidative stress-induced degenerative dan beberapa

    penyakit telah me$adi perhatian dunia ('hi et al., !!*".

    'alah satu analisa akti&itas antioksidan yaitu menggunakan metode + (,

    difenil-*- pihcylhirasil". + dapat digunakan untuk mengu$i kemampuan antioksidan

    yang terkandung dalam makanan. #elebihan dari metode pengu$ian + adalah

    telah banyak digunakan di dunia dan mudah diterapkan karena senyawa radikal yang

    digunakan bersifat relatif stabil dibanding metode lainnya. rinsip dari u$i ini adalah

    adanya donasi atom hidrogen dari substansi yang diu$ikan kepada radikal + yang

    ditun$ukkan oleh perubahan warna. Menurut #aradag dkk. (!!", penentuan akti&itas

    antioksidan berdasarkan perubahan absorbansi + harus diperhatikan karena

    absorbansi radikal + setelah bereaksi dengan antioksidan dapat berkurang oleh

    cahaya,oksigen dan tipe pelarut. leh karena itu, dilakukan praktikum pengu$ian

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    3/21

    antioksidan dari beberapa sampel untuk mengetahui seberapa besar kandungan

    plifenol pada bahan yang bermanfaat sebagai antioksidan.

    "/- Tu2ua0

    /u$uan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut0

    a. Mengetahui cara ekstraksi dan analisis senyawa antioksidan dalam bahan

    segar maupun olahan,

    b. Mengetahui kandungan senyawa antioksidan dalam bahan segar maupun

    olahan.

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    4/21

    +A+ -/ TINJAUAN PUSTAKA

    -/" Pe01e!ia0 A0i&)si3a0

    %ntioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (elektron donor" atau

    reduktan. %ntioksidan dapat menunda, mencegah ataupun menghambat oksidasi lipid

    atau molekul lainnya dengan cara menghambat proses inisiasi dan propagasi dalam

    rantai reaksi oksidatif. Fungsi utama antioksidan digunakan untuk memperkecil

    ter$adinya proses oksidasi lemak dan minyak, memperkecil ter$adinya proses

    kerusakan dalam makanan, memperpan$ ang masa pemakaian dalam industri

    makanan, meningkatkan stabilitas lemak yang terkandung dalam makanan (/ahir et al,

    !!1".

    Menurut okorny et al, (!!*" menyatakan bahwa antioksidan dapat bersumber

    dari zat-zat sintesis atau zat-zat alami hasil isolasi. %danya antioksidan alami maupun

    sintesis dapat mengahambat oksidasi lipid, mencegah keruskan, perubahan degradasi

    komponen organik dalam bahan makanan. Beberapa senyawa antioksidan sintesis

    yang umum digunakan adalah butylated hydro2ytoluen (B/", butylated hydro2ynisole

    (B%", tertbutylhyd ro2y3uinone (/B4", asam galat dan propil galat. %ntioksidan

    alami dapat diperoleh dari makanan sehari-hari seperti sayuram, buah-buahan,

    kacang-kacangan dan tanaman lainnya yang mengandung antioksidan ber&itamin

    (&itamin %, 5 dan 6" asam-asam fenolat (asam ferulat, asam klorogerat, asam elagat

    dan asam kafeat" dan senyawa fla&onoid seperti kuersitin, mirisetin, apigenin, luteolin

    dan kaemferol.

    Mekanisme ker$a senyawa antioksidan adalah mengkelat ion logam,

    menghilangkan oksigen radikal, memecah reaksi rantai inisiasi, menyerap energi

    oksigen singlet, mencegah pembentukan radikal, menghilangkan atau mengurangi

    $umlah oksigen (Irianti et al, !**".

    -/- Ka03u01a0 P&life0&l 3ala' K&(i, Teh 3a0 Ka)a&

    ..* olifenol dalam kopi

    #opi merupakan bahan minuman yang terkenal tidak hanya di Indonesia tetapi

    $uga terkenal di seluruh dunia. al ini karena seduhan kopi memiliki aroma yang khas

    yang tidak dimiliki oleh bahan minuman lainnya. #opi $enis arabika dan robusta

    merupakan sumber yang kaya akan senyawa aktif seperti asam nikotinat, trigonelin,

    asam 3uinolinat, asam tanat dan khusunya kafein. #adar kafein yang terkandung di

    dalam bi$i kopi robusta adalah 7, sedangkan kopi arabika adalah *7. #afein dalam

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    5/21

    kopi terdapat dalam bentuk ikatan kalium kafein klorogenat dan asam klorogenat.

    Ikatan ini akan terlepas dengan adanya air panas, sehingga kafein dengan cepat dapat

    terserap oleh tubuh. %sam klorogenat terdapat secara luas pada tanaman namun

    dibandingkan dengan kafein, kurang mempunyai efek fisiologi. Melalui penyangraian,

    trigonellin pada bi$i kopi sebagian akan berubah men$adi asam nikotinat (niasin", yaitu

    $enis &itamin dalam kelompok &itamin B.

    #opi $uga merupakan sumber penting dari polifenol, diantaranya asam kafeat,

    asam klorogenat, asam koumarat, asam ferulat dan asam sinapat. #opi $uga

    mengandung chlorogenic acid yang merupakan senyawa polifenol yang berfungsi

    sebagai antioksidan kuat. %ntioksidan yang terdapat di dalam kopi merupakan

    kandungan antioksidan terbanyak yaitu kurang lebih !!-88! mg9 cangkir dengan

    akti&itas :7 dibandingkan dengan beta karoten(!,*7", alfa tokoferol (!,17", &itamin

    5 (;,87" serta antioksidan lainnya. Menurut +r. 6uan aul, hasil dari studi I5'

    menun$ukkan bahwa kopi mengandung tingkat antioksidan empat kali lebih besar

    dibandingkan teh dan sumber kaya lainnya. #adar polifenol pada bi$i kopi arabika

    ber&ariasi antara : - < 7, sedangkan pada robusta sekitar *! 7.

    olifenol terbukti memperbaiki keadaan stress oksidatif yang berbeda-beda.

    asil penelitian mengenai penyakit kardio&askuler menyatakan bahwa pemberian

    polifenol sebagai suplemen atau makanan dan minuman dapat meningkatkan status

    kesehatan dengan penurunan resiko penyakit kardio&askuler. Beberapa penelitian in

    &itro dan in &i&o dan u$i klinis menun$ukkan kopi sebagai minuman harian mengandung

    polifenol yang terbukti memberikan efek menguntungkan terhadap pencegahan

    penyakit kardio&askuler.

    .. olifenol dalam teh

    /eh hi$au merupakan salah satu $enis pangan yang mengandung senyawa

    polifenol, yang dapat bertindak sebagai antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan

    manusia. /eh hi$au mengandung senyawa epigallokatekin galat (6)5)", yang

    merupakan salah satu bentukpolifenol. 'emakin tinggi kandunganpolifenol-nya, akan

    semakin baik hasilnya terhadap pencegahan berbagai macam penyakit. #adar

    polifenoldipengaruhi oleh proses pengolahan teh dan kadarpolifenoldalam daun teh.

    #adar polifenol dalam daun teh itu sendiri dipengaruhi oleh cuaca, &arietas, $enis

    tanah, dan tingkat kematangan daun ketika dipetik. /eh hi$au mengandung polifenol

    dalam $umlah yang tinggi. Bukti penelitian menyatakan bahwa kandungan polifenol

    pada daun teh hi$au lebih tinggi dibanding teh hitam. ersentase kandungan polifenol

    pada daun teh hi$au sebanyak 1!-=! 7, sedangkan persentase kandungan polifenol

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    6/21

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    7/21

    Menurut Ai$oyo (*" menyatakan senyawa fenolik yang terkandung dalam

    umbi akar ginseng $awa termasuk ke dalam golongan fla&onoid. Fla&onoid dapat

    berperan sebagai penangkap anion superoksida dan radikal hidroksi. Dmbi akar

    ginseng $awa mengandung senyawa fla&onoid, antrakuinon, saponin (golongan

    terpenoid", tanin dan senyawa fenolat. 'aponin dikenal sebagai ginsenosides yaitu

    komposisi utama bioaktif.

    ..8 %ntioksidan ada ?ahe

    %ntioksidan utama yang terkandung dalam $ahe adalah gingerol, shogaol dan

    gingeron. 6kstrak $ahe mempunyai sifat antioksidan, karena dapat EmenangkapE anion

    superoksida dan radikal hidroksil. Menurut penelitian (Aidiyanti, !!" diidentifikasi

    beberapa senyawa yang berperan besar dalam akti&itas antioksidan $ahe yakni0 :-

    gingerdiol, :-gingerol, :-shogaol, asam kafeat, camphene, capsaicin, asam klorogenat,

    kurkumin, delphinidin, eugenol, asam ferulat, gamma-terpinen, gingerol, isoeugenol,

    kaempferol, melatonin, myrcene, myricetin, p-coumaric-acid, asam fihiroksi-

    benzoat,3uersetin, asam &anillat, &anillin dan zingerone.

    -/# Me&3e Pe01u2ia0 A)i4ias A0i&)si3a0

    D$i akti&itas antioksidan dapat dilakukan dengan beberapa metode pengu$ian

    antioksidan seperti dibawah ini0

    .1.* Metode + (,-diphenil -*picrylhydrazil"

    + merupakan radikal bebas yang stabil pada suhu kamar dan sering

    digunakan untuk menilai akti&itas antioksidan beberapa senyawa atau ekstrak bahan

    alam. Interaksi antioksidan dengan + baik secara transfer elektron atau radikal

    hidrogen pada + akan menetralkan karakter radikal bebas dari +. %danya

    akti&itas antioksidan pada sampel mengakibatkan perubahan warna pada larutan

    + dalam metanol yang semula berwarna ungu pekat men$adi kuning (auly,

    !!*".

    #elebihan dari metode + adalah secara teknis simpel, dapat diker$akan

    dengan cepat dan hanya membutuhkan spektrofotometer D-is (#aradag dkk. !!".

    'edangkan kelemahan dari metode ini adalah radikal + hanya dapat dilarutkan

    dalam media organik (terutama media alkoholik", tidak pada media aqueous sehingga

    membatasi kemampuannya dalam penentuan peran antioksidan hidrofilik.

    .1. Metode D$i +iena /erkon$ugasi

    rinsip u$i diena terkon$ugasi adalah pembentukan hidroperoksida dari DF%

    (Poly Unsaturated Fatty Acids" menyebabkan kon$ugasi struktur pentadin. al ini dapat

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    8/21

    diukur dengan adanya serapan pada 11-1= nm. 'elama oksidasi asam linoleat,

    ikatan rangkap diubah men$adi ikatan rangkap terkon$ugasi yang dapat dikarakterisasi

    oleh serapan D kuat pada pan$ang gelombang 1= nm. %kti&itas tersebut dinyatakan

    dalam konsentrasi inhibisi (I58!" (okorny et al, !!*".

    .1.1 Bilangan ara %nisidin

    ara anisidin adalah bahan yang bereaksi dengan aldehid untuk memberikan

    hasil serapan pada 18! nm. Bilangan dari para anisidin didefinisikan sebagai serapan

    larutan yang dihasilkan dari * g lemak dalam larutan isoktan *!! ml dengan para

    anisidin. asil yang dibentuk oleh reaksi dengan aldehid $enuh (-alkana" menyerap

    lebih kuat pada pan$ang gelombang tersebut dan akibatnya u$i ini sangat sensitif

    terhadap bahan-bahan yang mengalami oksidasi. engukuran bilangan para anisidin

    umunya digunakan secara bersama dengan pengukuran bilangan peroksida dalam

    menggambarkan tingkat oksidasi total (okorny et al, !!*"

    .1.= Metode enentuan Bilangan eroksida

    Bilangan peroksida diukur dalam sampel minyak yang ditambahkan ekstrak

    tanaman sebanyak !,*7 dengan antioksidan B/ sebagai pembanding sebanyak

    !,!*7, blanko diukur tanpa penambahan ekstrak. 'ebagian besar ekstrak hidrofilik

    akan sulit mengalami homogenisasi dengan metode ini. leh karena itu ekstrak

    dilarutkan dalam se$umlah kecil etanol sekitar 87 dari massa minyak dan larutan ini

    akan dicampurkan ke dalam fase minyak dengan pengadukan yang kuat (elrich,

    *!".

    .1.8 Metode enangkapan adikal idroksil

    #apasitas penangkapan radikal hidroksil dari suatu ekstrak berhubungan

    langsung dengan akti&itas antioksidan. Metode ini memerlukan generation in &itro dari

    radikal hidroksil menggunakan Fe1C9askorbat96+/%9 dengan reaksi fenton.

    enangkapan radikal hidroksil sebagai tanda adanya akti&itas antioksidan. adikal

    hidroksil akan bereaksi dengan dimetil sulfoksida (+M'" untuk membentuk

    formaldehid. Formaldehid akan menghasilkan warna kuning dengan reagen Gash (M

    ammonium asetat dengan !,!8M asam asetat dan !,! M asetil aseton dalam air

    destilasi. Intensitas warna kuning diukur secara spektrofotometri pada pan$ang

    gelombang =* nm.

    .1.: Metode %B/' (/6%5"

    Metode ini menggunakan prinsip inhibisi yaitu sampel yang ditambahkan pada

    sistem penghasil radikal bebas dan pengaruh inhibisi terhadap efek radikal bebas

    diukur untuk menentukan total kapasitas antioksidan dari sampel (Aang dkk, !!=".

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    9/21

    Metode /6%5 menggunakan senyawa ,H-azino-bis (1-ethylbenzthiazoline-:-sulfonic

    acid" sebagai sumber penghasil radikal bebas. #elebihan metode ini dibandingkan

    metode + adalah dapat digunakan di sistem larutan berbasis air maupun organik,

    mempunyai absorbansi spesifik pada pan$ang gelombang dari region visible, dan

    membutuhkan waktu reaksi yang lebih sedikit

    .1.< Metode %5 (oxygen radical absorbance capacity"

    Metode %5 menggunakan senyawa radikal peroksil yang dihasilkan melalui

    larutan cair dari ,H-azobis--metil-propanimidamida. %ntioksidan akan bereaksi

    dengan radikal peroksil dan menghambat degradasi pendaran zat warna. #elebihan

    metode pengu$ian %5 adalah kemampuannya dalam mengu$i antioksidan hipofilik

    dan lipofilik sehingga akan menghasilkan pengukuran lebih baik terhadap total akti&itas

    antioksidan (rior dkk. !!1 dalam /eow dkk. !!

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    10/21

    +A+ #/ METODOLOGI PRAKTIKUM

    #/" +aha0

    ada praktikum pengu$ian komponen bioaktif antioksidan digunakan bahan-

    bahan pendukung untuk analisa seperti a3uades, kertas saring, aluminum foil, label

    dan tisue. 'edangkan untuk bahan pangan dan bahan kimia yang digunakan dalam

    analisa adalah sebagai berikut0

    a. Bahan pangan yang digunakan untuk analisa

    *. %* komposisi pada sampel ini adalah bubuk kakao, &anili dan soda kue.

    . % komposisi pada sampel ini adalah bubuk kakao, &anili dan soda kue.

    1. %1 komposisi pada sampel ini adalah cokelat bubuk, gula halus, susu

    bubuk krimer dan agar-agar.

    =. %= komposisi pada sampel ini adalah sari $ahe segar, gula pasir, serbuk

    kakao, serai dan garam.

    8. B* komposisi kopi arabika

    :. B komposisi kopi bubuk, ekstrak ginseng, gula dan krimer

    *. B; komposisi Bubuk kopi, serbuk $ahe

    *1. B komposisi #opi robusta

    *=. B*! komposisi 'ari $ahe segar, gula pasir, aroma $ahe, aroma kopi, kopi

    instan, serai, garam

    *8. 5* komposisi /eh hitam

    *:. 5 komposisi %ir, gula, ekstrak teh melati (teh dan bunga melati"9teh

    hitam

    *

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    11/21

    !. 5: komposisi %ir, sirup fruktosa, gula, teh hi$au bubuk (!,!:7", perisa

    identik sakura, antioksidan, asam askorbat, pengatur keasaman natrium

    bikarbonat

    *. 5< komposisi /eh hi$au

    . 5; komposisi air, gula pasir, daun teh hi$au dengan melati &itamin 5.

    1. 5 komposisi +aun teh dan bunga melati

    =. 5*! kompsisi %ir, gula, teh melati (daun teh C bunga melati", perisa

    identik bunga melati, penstabil

    b. Bahan kimia yang digunakan dalam analisa

    Bahan kimia yang digunakan dalam analisa pada praktikum ini antara lain

    %3uades hangat, 6tanol % (Pro ainlais", dan + (, difenil-*-pichylhidrasil"

    #/- P!e(a!asi +aha0

    'ebelum dilakukan ekstraksi pada bahan maka perlu dilakukan preparasi bahan

    terlebih dahulu seperti untuk sampel bubuk dan sampel minuman. Dntuk sampel bubuk

    dilakukan pelarutan terlebih dahulu pada a3uades hangat dan penyaringan, sedangkan

    untuk sampel minuman langsung dilakukan pengambilan untuk sampel u$i sebanyak

    o,* ml kedalam tabung reaksi.

    #/# E)s!a)si P&life0&l

    'enyawa polifenol dalam bahan diekstraksi dengan cara maserasi. Bahan

    ditimbang *,8 gram, diencerkan dengan ditambahkan a3uades hangat sebanyak 8! ml

    sebagai pelarut bahan dalam beaker glass. #emudian campuran bahan tersebut

    dilakukan pengadukan dengan batang pengaduk selama *! menit pada suhu ruang.

    Jalu dilakukan penyaringan untuk memisahkan residu dan filtrat. 'elan$utnya filtrat

    yang dihasilkan ditera dalam corong glass atau labu takar menggunakan a3uades

    hingga &olume 8! ml. 'etelah itu dilakukan penggo$okan agar homogen. +ilakukan

    pencuplikan pada campuran ektrak tersebut sebanyak * ml dan dimasukkan kedalam

    labu takar dan ditera hingga &olume 8! ml, agar larutan yang dihasilkan tidak terlalu

    pekat. selan$utnya dicuplik sebanyak !,* ml untuk dilakukan ekstraksi kandungan

    antioksidan menggunakan metode +. 5uplikan tersebut dilakukan penambahan

    !, ml etanol % (Pro Ainlais" hingga &olume * ml. 'elan$utnya dilakukan penggo$okan

    supaya larutan tersebut men$adi homogen dan ditambahkan + yang sudah

    diencerkan sebanyak 1 ml. + berfungsi untuk menangkap radikal bebas.

    'elan$utnya dilakukan &orteks supaya homogen dan dilakukan pendiaman selama 1!

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    12/21

    Sampel

    Penimbangan 1,5 gram

    + Aquades hangat 50 ml

    Pengadukan 10 menit

    Penyaringan

    Filtrat

    Residu

    Di tera hingga 50 ml dengan aquades

    Penggookan

    Diambil 1 ml

    Dimasukkan dalam labu takar 50 ml

    Ditera hingga !olume 50 ml

    menit di tempat gelap. endiaman di tempat gelap berfungsi untuk mengoptimalkan

    reaksi reduksi yang ter$adi, proses ini dilakukan dengan cara menutupi tabung reaksi

    dengan alumunium foil. 'elain dilakukan analisis terhadap sampel, $uga dilakukan

    pembuatan blanko dengan cara mencampurkan !,* ml a3uadest dan !, etanol %

    dan ditambahkan + sebanyak 1 ml. +ilakukan &orteks dan pendiaman 1! menit.

    roses pembuatan blanko sama dengan sampel. embuatan blanko ini berfungsi

    sebagai standart u$i untuk proses analisis berikutnya/roses terakhir yaitu pengukuran

    absorbansi larutan pada pan$ang gelombang

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    13/21

    + DPP" # ml

    + etanol PA $Pro Ainlais% 0,& ml

    Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

    Absorbansi pada ' ( )*5 nm

    Penggookan

    Pendiaman ruang gelap selama #0 menit$ditempat gelap%

    Penuplikan ekstrak sampel 0,1 ml

    orteks

    9&0&h ca!a (e!hiu01a0

    KELOMPOK D

    %kti&itas antioksida 0Absorbanblankoabsorbansampel

    absorbanblanko2 *!!7

    Sa'(el A6s&!6a0si

    Blanko ,;;*

    B1 D* *,;

    B1 D *,;*1

    B= D* ,;::

    B= D ,;!!

    "/ K&(i +# Ula01a0 ";

    7 inhibisi K2,8811,282

    2,8812 *!! 7

    K1,599

    2,8812 *!! 7 K 88,8!*: 7

    -/ K&(i +# Ula01a0 -;

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    14/21

    7 inhibisi K2,8811,813

    2,8812 *!! 7

    K1,068

    2,8812 *!! 7 K 1ata - rata inhibisi sampel B1 K (88,8!*: C 1

    7 inhibisi K2,8812,866

    2,8812 *!! 7

    K0,015

    2,881 2 *!! 7 K !,8!< 7

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    15/21

    +A+

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    16/21

    A- A1 A. A#0

    5

    10

    15

    .0

    .5#0

    #5

    Kakao

    G!afi) "/enghambatan akti&itas antioksidan kakao

    Berdasarkan grafik diatas menun$ukkan bahwa didapatkan nilai akti&itas

    antioksidan tertinggi yaitu sampel %1 cokelat kakao sebesar 1*,11 dan terendah

    didapatkan oleh sampel %= sebesar ,1:. +ari hasil tersebut diketahui bahwa

    sampel cokelat kakao memiliki kandungan total antioksidan lebih tinggi daripada

    sampel lain. Jiteratur menyebutkan bahwa produk berbasis cokelat yang diolah dari bi$i

    kakao diketahui memiliki kandungan polifenol lebih tinggi terutama golongan fla&onol

    (5rozier, dkk, !**". 'erta literature lain menyebutkan peningkatan kadar antioksidan

    cokelat bubuk diduga karena ter$adinya denaturasi protein sehingga komponen fenolik

    yang semula terikat dengan protein men$adi terlepas, terdegradasinya senyawa fenol

    kompleks men$adi fenol sederhana (u$imulyani dkk. !*!".

    %kti&itas antioksidan terendah dikarenakan proses ekstraksi sampel yang dapat

    mengakibatkan ter$adinya kerusakan karena panas yang dapat menyebabkan

    penurunan kandungan total fenolik. 'elain itu, kemampuan ekstraksi polifenol kakao

    dapat menghambat asam lemak linoleat menun$ukkan bahwa polifenol kakao dapat

    berperan sebagai donor proton (" terhadap radikal peroksi, sehingga radikal tersebut

    tidak bisa bereaksi dengan asam lemak tidak $enuh untuk membentuk radikal bebas.

    +engan demikian dapat memperlambat tahap reaksi propagasi pada proses

    autooksidasi. roton hidrogren yang didonorkan dipengaruhi oleh $umlah dan posisi

    gugus dalam molekul polifenol, sehingga semakin tinggi konsentrasi kandungan

    polifenol menun$ukkan semakin tinggi pula akti&itas antioksidannya.

    =..* %kti&itas %ntioksidan #opi

    enentuan akti&itas antioksidan pada kakao dilakukan dengan metode +.

    + akan ditangkap oleh senyawa antioksidan melalui reaksi penangkapan atom

    hidrogen dari senyawa antioksidan oleh radikal bebas untuk mendapatkan pasangan

    elektron dan mengubahnya men$adi difenil pikril hidrazin (+".

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    17/21

    /10 /. /- /1 /5 /& / /* /#0

    10

    .0

    #0

    -0

    50

    Kopi

    Ga!afi) -/enghambatan akti&itas antioksidan pada kopi

    Berdasarkan grafik diatas menun$ukkan bahwa akti&itas antioksidan dari sampel

    kopi memiliki nilai tertinggi pada sampel kopi robusta-arabika yaitu B1 sebesar =:,;:*

    dan nilai terendah diperoleh sampel B*! (kopi $ahe" sebesar *,*==. Berdasarkan hasil

    tersebut diketahui bahwa akti&itas antioksidan tertinggi didapat oleh sampel kopi

    robusta-arabika dikarenakan kandungan bioaktif katekin sebagai polifenol yang

    berfungsi sebagai antioksidan lebih tinggi dibandingkan sampel lainnya. 'esuai

    dengan literature bahwa kopi robusta dan kopi arabika memiliki kandungan polifenol

    yang berker$a sebagai antioksidan, kuat didalam kopi. #adar polifenol pada bi$i kopi

    arabika ber&ariasi antara :-

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    18/21

    Berdasarkan grafik diatas menun$ukkan bahwa akti&itas antioksidan dari sampel

    the memiliki nilai tertinggi pada sampel 5: the hi$au sebesar ;,::!887. dan nilai

    terendah diperoleh sampel 51 teh hi$au melati sebesar *,*;17. +ari hasil tersebut

    dapat diketahui bahwa teh hi$au memiliki kandungan *8-1!7 senyawa polifenol, yang

    memiliki bahan aktif berupa katekin, dimana senyawa ini merupakan senyawa

    terpenting pada daun teh yang berperan sebagai antioksidan. Menurut hasil penelitian

    oleh Dni&ersity of #ansas (!!

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    19/21

    sampel 5: (teh hi$au" sebesar ;,::!887, selan$utnya sampel B1 (kopi robusta,

    arabika" sebesar =:,;:*7 dan terendah %1 (cokelat kakao" dengan nilai sebesar

    1*,117. al tersebut sesuai dengan literature yang menyebutkan bahwa semakin

    tinggi kandungan polifenol dalam suatu bahan menun$ukkan bahwa semakin tinggi

    akti&itas antioksidan yang ditun$ukkan dalam menangkap radikal bebas.

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    20/21

    +A+ ./ KESIMPULAN

    +ari hasil praktikum dan analisa data yang telah dilakukan, maka dapat diambil

    beberapa kesimpulan sebagai berikut 0

    a/ roses ekstraksi senyawa polifenol dilakukan pada bahan pangan bentuk bubuk

    yang dilakukan pelarutan terlebih dahulu yang selan$utnya digunakan untuk

    analisis senyawa polifenol, sedangkan pada bahan olahan (minuman" dapat

    langsung dilakukan analisis senyawa polifenol, tanpa harus melalui ekstraksi

    terlebih dahulu.

    6/ Metode analisis akti&itas antioksidan yang digunakan dalam praktikum adalah

    metode + dengan prisnsip penangkapan senyawa antioksidan melalui reaksi

    penangkapan atom hidrogen dari senyawa antioksidan oleh radikal bebas untuk

    mendapatkan pasangan elektron dan mengubahnya men$adi difenil pikril hidrazin

    (+".

    c/ ada bahan pangan yang digunakan akti&itas antioksidan tertinggi setiap masing-

    masing sampel adalah 5: teh hi$au sebesar ;,::!887, selan$utnya pada

    sampel B1 kopi robusta, arabika sebesar =:,;:*7 dan sampel %1 cokelat

    kakao sebesar 1*,117, yang telah sesuai dengan literatur yang disebutkan

    dimana akti&itas antioksidan dalam menangkap radikal bebas tergantung dengan

    kandungan bioaktif suatu bahan, semakin tinggi komponen bioaktis sebagai

    antioksidan memiliki nilai penangkapan radikal bebas yang semakin tinggi pula..

  • 7/24/2019 Laporan Antioksidan.q BAB 1,2,3,5

    21/21

    DAFTAR PUSTAKA

    5hung et al, *;. One-tep Preparation Of !o"petent #serechia !oli$%ransfor"ation And torage Of &acterial !ell 'n %he a"e olution.roc.Gatl.acad.sci.;:,*