LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sipmonev01.litbang.kkp.go.id/2013/download/2016...
Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH …sipmonev01.litbang.kkp.go.id/2013/download/2016...
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | i
TIM PENYUSUN
Pembina
Ir. Nilanto Perbowo,M.Sc.
Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan
Penanggung Jawab Dr. Indra Sakti,S.E., M.M
Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan
Ketua Dr. Drama Panca Putra,S.Pi, M.Si
Kepala Bagian Data Informasi dan Monitoring Evaluasi, Sekretariat
Balitbang KP
Sekretaris Tri Handanari,S.Si, M.Sc
Kepala Subbagian Monev, Sekretariat Balitbang KP
Anggota Dr. Wijopriono
Yustinus Jati Utomo,SH, M.Si
Ir. Theresia Lolita N,M.Si
Gunari,S.E
Fairdiana Andayani,S.ST.Pi
Retno Widihastuti,S.Sos, M.Kesos
Indriani Musthapia, S.Pi,M.Si
Ridona Viju Rafeliandi, A.Md
Andi Astowo, A.md
Isrintani Pangestuti, A.Md
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
izin dan rahmat-Nya penyusunan ”Laporan Kinerja (LKj) Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan (BALITBANG KP) Tahun 2015” dapat
diselesaikan. Laporan Kinerja (LKj) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan (BALITBANG KP) ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban
kinerja Badan Litbang Kelautan dan Perikanan dalam mendukung pemerintahan yang
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Instansi
Pemerintah, serta bagian dari perwujudan transparansi dan akuntabilitas Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan (BALITBANG KP) dalam melaksanakan Program IPTEK Kelautan
dan Perikanan dalam mendukung pembangunan kelautan dan perikanan, serta sebagai bentuk
pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam kaitannya dengan
terselenggaranya good governance.
Laporan Kinerja (Lkj) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun
2015 ini cukup penting dan diharapkan dapat memberikan gambaran capaian kinerja strategis, baik
makro maupun mikro serta langkah-langkah pelaksanaan kebijakan dan program penelitian dan
pengembangan iptek kelautan dan perikanan tidak hanya kinerja 2015 namun juga selama kurun waktu
2015 - 2019. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi
dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang
berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil – hasil penelitian dan pengembangan iptek
kelautan dan perikanan, catatan keberhasilan dan kendala selama 5 tahun pelaksanaan RPJMN III berikut
rekomendasi serta rencana aksi selanjutnya.
Berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh jajaran Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan baik peneliti, fungsional lain dan personil manajerial maka program dan kegiatan
penelitian dan pengembangan iptek kelautan dan perikanan dapat mencapai kemajuan yang cukup besar.
Hal ini menjadi modal dasar untuk lebih memperbanyak kegiatan-kegiatan penelitian secara inovatif di
masa yang akan datang, sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal dan
berkelanjutan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua pihak atas tenaga
dan pikirannya sehingga laporan kinerja ini dapat disusun dan diterbitkan.
Jakarta, Maret 2016
Plt. KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
NILANTO PERBOWO
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | iii
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN ................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................ viii
IKHTISAR EKSEKUTIF ......................................................................................................................... x
1 PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 2
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 2
1.2 TUGAS, FUNGSI BALITBANG KP DAN STRUKTUR ORGANISASI .................................. 5
1.3 KERAGAAN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM) ................................................................. 10
1.4 SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA (LKj) .......................................................................... 12
2 PERENCANAAN KINERJA ........................................................................................................ 14
2.1 RENCANA STRATEGIS BALITBANG KP 2015-2019 ......................................................... 14
2.2 SASARAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA TAHUNAN BALITBANG KP TA 2015 18
2.3 PENETAPAN KINERJA/PERJANJIAN KINERJA BALITBANG KP TA 2015 .................... 26
3 AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................................................ 29
3.1 CAPAIAN IKU BALITBANG KP .......................................................................................... 30
3.2 HASIL PENGUKURAN IKU BALITBANG KP ..................................................................... 31
3.2.1 NILAI PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS (NPSS) ........................................... 32
3.3 EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA ................................................................................. 35
3.3.1 CUSTOMER PERSPECTIVE ...................................................................................... 35
3.3.1.1 SS1 : TERWUJUDNYA PENGELOLAAN SDKP YANG PARTISIPATIF,
BERTANGGUNGJAWAB, DAN BERKELANJUTAN ............................................... 35
3.3.1.1.1 IKU 1 : JUMLAH WPP YANG TERPETAKAN POTENSI SUMBERDAYA KP
UNTUK PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN YANG
BERKELANJUTAN (WPP) ................................................................................ 35
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | iv
3.3.1.2 SS 2 : MENINGKATNYA HASIL PENYELENGGARAAN LITBANG DAN
LAYANAN IPTEK YANG MENDUKUNG PRODUKTIVITAS USAHA DAN
PENDAPATAN NEGARA DARI SEKTOR KP .......................................................... 36
3.3.1.2.1 IKU 2 : JUMLAH HASIL LITBANG KP YANG TEREKOMENDASIKAN
UNTUK MASYARAKAT DAN/ATAU INDUSTRI (BUAH) ............................ 37
3.3.1.2.2 IKU 3 : JUMLAH REKOMENDASI DAN/ATAU INOVASI LITBANG YANG
DIUSULKAN UNTUK DIJADIKAN BAHAN KEBIJAKAN (BUAH) ............... 39
3.3.1.2.3 IKU 4 : JUMLAH HASIL LITBANG YANG DIADOPSI OLEH PENGGUNA
(BUAH) .............................................................................................................. 43
3.3.1.2.4 IKU 5 : JUMLAH PENGGUNA HASIL LITBANG KP (KELOMPOK,
AKUMULASI) .................................................................................................... 46
3.3.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE ....................................................................... 48
3.3.2.1 SS 3 : TERSEDIANYA REKOMENDASI DAN MASUKAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN KP YANG EFEKTIF ..................................................................... 48
3.3.2.1.1 IKU 6 : JUMLAH REKOMENDASI DAN MASUKAN KEBIJAKAN KP
(PAKET/BUAH) ................................................................................................. 48
3.3.2.1.2 IKU 7 : JUMLAH DATA DAN/ATAU INFORMASI ILMIAH KP (PAKET) .... 50
3.3.2.1.3 IKU 8 : JUMLAH KARYA TULIS ILMIAH YANG DITERBITKAN (KTI) ......... 52
3.3.2.2 SS 4 : TERWUJUDNYA HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN YANG
INOVATIF UNTUK PENYELENGGARAAN TATA KELOLA PEMANFAATAN
SDKP YANG ADIL, BERDAYA SAING DAN BERKELANJUTAN .......................... 53
3.3.2.2.1 IKU 9 : JUMLAH HASIL LITBANG YANG INOVATIF UNTUK
PEMBANGUNAN KP (BUAH)......................................................................... 53
3.3.2.2.2 IKU 10 : JUMLAH PAKET PENERAPAN IPTEK KP......................................... 56
3.3.2.2.3 IKU 11 : JUMLAH HASIL LITBANG YANG DIUSULKAN HKI DAN/ATAU
DIRILIS .............................................................................................................. 57
3.3.2.2.4 IKU 12 : JUMLAH SENTRA NELAYAN YANG TERBANGUN DAN
TERKELOLA SISTEM INFORMASI (BUAH) ................................................... 58
3.3.2.3 SS 5 : TERWUJUDNYA PENINGKATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS
SUMBERDAYA LITBANG DAN LAYANAN IPTEK KP .......................................... 61
3.3.2.3.1 IKU 13 : PROPORSI FUNGSIONAL BALITBANG KP DIBANDINGKAN
TOTAL PEGAWAI BALITBANG KP (%) .......................................................... 61
3.3.2.3.2 IKU 14 : JUMLAH SARANA DAN PRASARANA, SERTA KELEMBAGAAN
LITBANG KP YANG DITINGKATKAN KAPASITASNYA ............................. 63
3.3.2.3.3 IKU 15 : JUMLAH JEJARING DAN/ ATAU KERJASAMA LITBANG YANG
TERBENTUK (BUAH) ....................................................................................... 64
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | v
3.3.2.4 SS 6 : TERSELENGGARANYA PENGENDALIAN LITBANG KP ............................ 66
3.3.2.4.1 IKU 16 : PROPORSI KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN DAN
PENGEMBANGAN EKSPERIMENTAL DIBANDINGKAN TOTAL KEGIATAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (MINIMAL) ..................................... 67
3.3.3 LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE ................................................................... 68
3.3.3.1 SS 7 : TERWUJUDNYA APARATUR SIPIL NEGARA BALITBANG KP YANG
KOMPETEN, PROFESIONAL DAN BERKEPRIBADIAN ........................................ 68
3.3.3.1.1 IKU 17 : INDEKS KOMPETENSI DAN INTEGRITAS BALITBANG KP .......... 68
3.3.3.2 SS 8 : TERSEDIANYA MANAJEMEN PENGETAHUAN BALITBANG KP YANG
HANDAL DAN MUDAH DIAKSES ......................................................................... 70
3.3.3.2.1 IKU 18 : PERSENTASE UNIT KERJA BALITBANG KP YANG MENERAPKAN
SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN YANG TERSTANDAR (%) .......... 70
3.3.3.3 SS 9 : TERWUJUDNYA BIROKRASI BALITBANG KP YANG EFEKTIF, EFISIEN
DAN BERORIENTASI PADA LAYANAN PRIMA ................................................... 73
3.3.3.3.1 IKU 19 : NILAI KINERJA REFORMASI BIROKRASI BALITBANG KP ........... 74
3.3.3.4 SS 10 : TERKELOLANYA ANGGARAN PEMBANGUNAN BALITBANGKP
SECARA EFISIEN DAN AKUNTABEL ...................................................................... 76
3.3.3.4.1 IKU 20 : NILAI KINERJA ANGGARAN BALITBANG KP (%) ........................ 76
3.3.3.4.2 IKU 21 : PERSENTASE KEPATUHAN TERHADAP SAP LINGKUP
BALITBANG KP (%) ......................................................................................... 78
3.4 REALISASI ANGGARAN TA 2015 ....................................................................................... 80
3.5 ANALISIS CAPAIAN DAN KEBERHASILAN LAINNYA.................................................... 89
3.5.1 CAPAIAN DAN KEBERHASILAN LAINNYA .......................................................... 89
3.5.2 CAPAIAN ATAS TARGET JANGKA MENENGAH PRIORITAS NASIONAL ........ 95
3.5.3 ANALISIS ATAS EFISIENSI PEMANFAATAN SUMBERDAYA ............................. 99
4 PENUTUP ................................................................................................................................. 103
4.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................... 103
4.2 PERMASALAHAN .............................................................................................................. 105
4.3 KEBIJAKAN LITBANG KP TAHUN 2015 - 2019 .............................................................. 106
4.4 SARAN DAN REKOMENDASI .......................................................................................... 109
LAMPIRAN : ...................................................................................................................................... 112
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Struktur Organisasi Balitbang KP TA 2015 (Sesuai PERMEN KP 15/2010) ------------------------ 9
Gambar 2 : Struktur Organisasi Balitbang KP TA 2015 (sesuai PERMEN PERMEN KP 25/2015) -------- 10
Gambar 3 : Jumlah Pegawai Balitbang KP Menurut Golongan ------------------------------------------------------ 10
Gambar 4 : Grafik Jumlah Pegawai Balitbang KP Menurut Jenjang Pendidikan ---------------------------- 11
Gambar 5 : Jumlah Pegawai Balitbang KP Menurut Usia -------------------------------------------------------------- 11
Gambar 6 : Tiga Aspek Visi yang Menjadi Misi KKP 2015-2019------------------------------------------------------ 16
Gambar 7 : Tujuan Pembangunan Sektor KP Tahun 2015-2019 ----------------------------------------------------- 18
Gambar 8 : Peta Strategis KKP Tahun 2015-2019 -------------------------------------------------------------------------- 19
Gambar 9 : Peta Strategis Level 1 Balitbang KP Tahun 2015-2019 -------------------------------------------------- 21
Gambar 10 : Capaian Kinerja Per Perspektif Balitbang KP 2015 ----------------------------------------------------- 29
Gambar 11 : Nilai Pencapaian Sasaran Startegis (NPSS) Balitbang KP dalam Aplikasi "Kinerjaku" KKP
Tahun 2015 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 33
Gambar 12 : Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) Balitbang KP dalam metode BSC Tahun 2015
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 34
Gambar 13 : Proporsi Bidang Rekomendasi yang dimanfaatkan stakeholder --------------------------------- 42
Gambar 14 : Proporsi Jumlah Pengguna Berdasarkan Litbang yang DIterapkan (kiri) dan Jenis
Pengguna Hasil Litbang (kanan) ------------------------------------------------------------------------------------------ 47
Gambar 15 : Proporsi Media Penerbitan KTI pada Prosiding dan Jurnal Ilmiah ------------------------------ 52
Gambar 16: Menu SINP yang Dikembangkan Balitbang KP ---------------------------------------------------------- 61
Gambar 17 : Screenshot Aplikasi KIFI ------------------------------------------------------------------------------------------- 71
Gambar 18 : Following Balitbang KP pada aplikasi KIFI----------------------------------------------------------------- 72
Gambar 19 : Connections Balitbang KP pada aplikasi KIFI ------------------------------------------------------------ 72
Gambar 20 : Proporsi pagu per belanja --------------------------------------------------------------------------------------- 81
Gambar 21 : Proporsi Anggaran Pembiayaan APBN-P Tahun 2015 ------------------------------------------------ 82
Gambar 22 : Proporsi Per Jenis Belanja dari Alokasi APBN-P 2015 ------------------------------------------------ 82
Gambar 23 : Proporsi Anggaran APBN-P 2015 Untuk Satker Pusat - Daerah --------------------------------- 83
Gambar 24 : Grafik Perbandingan Realisasi Perjenis Belanja 2014 - 2015 --------------------------------------- 86
Gambar 25 : Penyerapan Anggaran Balitbang KP Tahun 2014-2015 ---------------------------------------------- 88
Gambar 26 : Ikan Lele Mutiara Jantan ----------------------------------------------------------------------------------------- 92
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | vii
Gambar 27 : Ikan Lele Mutiara Betina ------------------------------------------------------------------------------------------ 92
Gambar 28 : Inovasi Rumput Laut Coklat sebagai Anti Kanker ----------------------------------------------------- 93
Gambar 29 : Sarana Rumput Laut Lepas Pantai di Buku Inovasi 107 ---------------------------------------------- 94
Gambar 30 : Peta Kenaikan Muka Air Laut Relatif di Perairan Indonesia --------------------------------------- 96
Gambar 31 : Alur Program/Kegiatan Balitbang KP ----------------------------------------------------------------------- 99
Gambar 32 : Capaian Sasaran Strategis Balitbang KP ------------------------------------------------------------------ 103
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Tujuan dan Sasaran Strategis Balitbang KP Tahun 2015 - 2019 --------------------------------------- 22
Tabel 2 : Rencana Kinerja Program dan Kegiatan Balitbang KP Tahun 2015 - 2019 ------------------------ 23
Tabel 3 : Target dan Indikator Kinerja dalam RENSTRA Balitbang KP -------------------------------------------- 23
Tabel 4 : Rencana Kerja Tahunan Balitbang KP TA 2015 --------------------------------------------------------------- 24
Tabel 5 : Penetapan Kinerja Balitabng KP TA 2015 ----------------------------------------------------------------------- 26
Tabel 6 : Capaian IKU Balitbang KP TA 2015 -------------------------------------------------------------------------------- 30
Tabel 7 : Tingkat Validasi IKU ------------------------------------------------------------------------------------------------------ 32
Tabel 8 : Penetapan Indeks Capaian NPSS ----------------------------------------------------------------------------------- 32
Tabel 9 : Klasifikasi dan Status NPSS ------------------------------------------------------------------------------------------- 32
Tabel 10 : Capaian jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengelolaan yang
berkelanjutan --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 36
Tabel 11 : Tahapan Seleksi Rekomendasi Teknologi Tahun 2015 --------------------------------------------------- 37
Tabel 12 : Capaian Jumlah Hasil Litbang KP yang Terekomendasikan untuk Masyarakat dan/atau
Industri (Buah) -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 38
Tabel 13 : Rincian Kegiatan Hasil Litbang KP yang Lolos Menjadi Rekomendasi Teknologi KP ------- 38
Tabel 14 : Capaian Jumlah Rekomendasi dan/atau Inovasi Litbang Yang Diusulkan Untuk Dijadikan
Bahan Kebijakan (buah) ------------------------------------------------------------------------------------------------------ 40
Tabel 15 : Rekomendasi Balitbang KP yang digunakan sebagai bahan kebijakan stakeholder -------- 40
Tabel 16 : Capaian Jumlah Hasil Litbang Yang Diadopsi Oleh Pengguna (buah) ---------------------------- 43
Tabel 17 : Rincian capaian hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna (buah) ------------------------------- 44
Tabel 18 : Capaian Jumlah Pengguna Hasil Litbang KP (Kelompok) ---------------------------------------------- 46
Tabel 19 : Jumlah Pengguna Hasil Litbang Kp (Kelompok) ----------------------------------------------------------- 47
Tabel 20 : Capaian Jumlah Rekomendasi dan Masukan Kebijakan KP (Paket/Buah) ----------------------- 48
Tabel 21 : Capaian Jumlah Data dan/atau Informasi Ilmiah KP (Paket) ------------------------------------------ 50
Tabel 22 : Capaian Jumlah Karya tulis Ilmiah Yang diterbitkan (KTI) --------------------------------------------- 52
Tabel 23 : Capaian Jumlah Hasil Litbang Yang Inovatif Untuk Pembangunan KP (buah) ---------------- 54
Tabel 24 : Target Hasil Litbang Teknologi 2015 - 2019 ------------------------------------------------------------------ 55
Tabel 25 : Capaian Jumlah Paket Penerapan IPTEK KP ----------------------------------------------------------------- 56
Tabel 26 : Capaian Jumlah Hasil Litbang Yang Diusulkan HKI dan/atau dirilis ------------------------------- 57
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | ix
Tabel 27 : Detail Capaian Hasil Litbang yang Diusulkan HKI dan/atau rilis ------------------------------------ 58
Tabel 28 : Capaian Jumlah Sentra Nelayan Yang Terbangun dan Terkelola Sistem Informasi (buah)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 59
Tabel 29 : Capaian Proporsi Fungsional Balitbang KP dibandingkan Total Pegawai Balitbang KP (%)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 62
Tabel 30 : Capaian Jumlah Sarana dan Prasarana Serta Kelembagaan Litbang KP yang ditingkatkan
kapasitasnya ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 63
Tabel 31 : Capaian Jumlah Jejaring dan/atau Kerjasama Litbang yang Terbentuk (buah) --------------- 65
Tabel 32 : Capaian Proporsi Kegiatan Penelitian Terapan dan Pengembangan Eksperimental
dibandingkan Total Kegiatan Penelitian dan Pengembangan (minimal) -------------------------------- 68
Tabel 33 : Pengukuran Variabel Indeks Kompetensi dan Integritas Balitbang KP --------------------------- 69
Tabel 34 : Capaian Indeks Kompetensi dan Integritas Balitbang KP ---------------------------------------------- 69
Tabel 35 : Capaian Persentase Unit Kerja Balitbang KP Yang Menerapkan Sistem Manajemen
Pengetahuan Yang Terstandar (%) --------------------------------------------------------------------------------------- 72
Tabel 36 : Capaian Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Balitbang KP ------------------------------------------------ 74
Tabel 37 : Nilai Capaian Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi Tahun 2015 ---------------------------------------- 74
Tabel 38 : Kategori Penilaian Kinerja ------------------------------------------------------------------------------------------- 77
Tabel 39 : Capaian Nilai Kinerja Anggaran Balitbang KP --------------------------------------------------------------- 78
Tabel 40 : Nilai Masing-Masing Variabel Perhitungan Nilai Kinerja Anggaran ------------------------------- 78
Tabel 41 : Capaian Persentase Kepatuhan Terhadap SAP lingkup Balitbang KP ----------------------------- 79
Tabel 42 : Rincian perubahan DIPA Balitbang KP Tahun 2015 (Berdasarkan DIPA terbit) --------------- 80
Tabel 43 : Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 (Per-Belanja) ------------------------------------------------ 83
Tabel 44 : Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 (Per-Kegiatan) --------------------------------------------- 83
Tabel 45 : Justifikasi Anggaran TA 2015 yang Tidak Terserap ------------------------------------------------------- 84
Tabel 46 : Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 -------------------------------------------------------------------- 86
Tabel 47 : Usulan Pusat Unggulan Iptek Balitbang KP Tahun 2015 ------------------------------------------------ 91
Tabel 48 : Inovator Terbaik Untuk Penghargaan Adibhakti Mina Bahari 2015 -------------------------------- 91
Tabel 49: Pendaftaran Paten Balitbang KP TA 2015 ---------------------------------------------------------------------- 94
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | x
IKHTISAR EKSEKUTIF
alam rangka menjamin pelaksanaan program penelitian dan pengembangan pertanian yang
konsisten dan kontinyu, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
(BALITBANG KP) telah menetapkan Penyusunan Rencana Strategis Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Renstra Balitbang KP) Tahun 2015 – 2019 tentunya
tidak terlepas dari Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menjadi
panduan utama dalam penyusunan Renstra Balitbang KP. Renstra KKP sendiri telah
ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (Permen KP) Nomor 25/PERMEN-
KP/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015 – 2019. Rencana
strategis ini dilaksanakan dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Rencana Pembangunan Kelautan dan Perikanan Jangka
Panjang 2005-2025; Rencana Pembangunang Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019; dan
Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015-2019. Renstra Litbang Kelautan dan
Perikanan merupakan dokumen perencanaan yang berisikan visi, misi, tujuan, sasaran strategis,
kebijakan, strategi, program, dan kegiatan penelitian dan pengembangan pembangunan IPTEK kelautan
dan perikanan yang akan dilaksanakan oleh Balitbang KP selama lima tahun ke depan (2015-2019). Agar
Balitbang KP dapat senantiasa eksis, antisipatif, dan inovatif, dalam dokumen ini pula, ditetapkanlah visi
Balitbang KP ke depan yaitu "Center of Excellence (Pusat Kepakaran) sebagai sumber inovasi IPTEK dan
opsi kebijakan untuk mewujudkan visi pembangunan kelautan dan perikanan".
Dalam rangka mendukung pelaksanaan program Kementerian Kelautan dan Perikanan, Balitbang
KP menetapkan satu program dan delapan kegiatan. Program yang digunakan yaitu "Program Penelitian
dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan"; dimana keberhasilan kinerja atas pelaksananaan
program ini menjadi tanggungjawab unit Eselon I yaitu Balitbang KP, sedangkan keberhasilan kinerja atas
pelaksanaan kegaiatan menjadi tanggungjawab masing-masing Eselon II lingkup Balitbang KP. Berikut ini
adalah program dan kegaiatan Litbang IPTEK kelautan dan Perikanan, yaitu sebagai berikut : 1)
Penelitian dan Pengembangan IPTEK Perikanan, 2) Penelitian dan Pengembangan IPTEK Sumberdaya
Laut dan Pesisir, 3) Penelitian dan Pengembangan IPTEK Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan
dan Perikanan, 4) Penelitian Sosial Ekonomi dan Analisis Kebiajakn Kelautan dan Perikanan, 5) Penelitian
dan Perekayasaan Alat dan Mesin Kelautan dan Perikanan, 6) Penelitian Sumberdaya Lahan dan Klimat
Kelautan dan Perikanan, 7) Pengelolaan Inovasi dan Alih Teknologi Kelautan dan Perikanan, dan 8)
Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan
dan Perikanan.
Pada tahun 2015 anggaran yang
dialokasikan untuk Program Penelitian
dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan dari total pagu sebesar Rp.
775.617.749.000, dalam perhitungan
realisasi anggaran sampai dengan 3
Februari 2016 tercatat sebesar Rp.
620.698.634.398 atau mencapai
80,03% lebih rendah dari target yang
ditetapkan sebesar ≥95%, jika
memperhitungkan nilai outstanding PHLN (INDESO) sebesar Rp. 57.489.629.106, maka prakiraan
realisasi anggaran Balitbang KP sebesar 87,73%.
D
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 1
PENDAHULUAN Latar Belakang
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Keragaan Sumber Daya Manusia
Sistematika Laporan Kinerja (LKj)
BAB 1
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 2
1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia adalah sebuah Negara Kepulauan yang
berciri Nusantara yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan Undang-undang. Potensi
sumberdaya kelautan dan perikanan Indonesia sangat besar yang apabila dapat dikelola secara
benar akan memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan kejayaan bangsa dan negara
sepanjang masa. Sesuai amanah konstitusi, perintah undang-undang dan trend global yang
direkomendasikan dalam berbagai konvensi dan resolusi internasional yang berlaku, maka
pembangunan kelautan dan perikanan harus dijalankan dengan menerapkan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan. Ini sejalan dengan apa yang dimaksud dalam Agenda 21 Perserikatan
Bangsa-Bangsa. Implementasi secara benar konsep pembangunan kelautan dan perikanan secara
berkelanjutan diharapkan akan mampu mewujudkan perairan yang bersih, sehat, asri dan lestari
serta produktif sehingga dapat memberi manfaat banyak untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan penguatan daya tahan ekonomi bangsa sepanjang masa.
Pembangunan kelautan dan perikanan secara berkelanjutan masih membutuhkan komitmen
dalam bentuk kebijakan yang kuat berbasiskan litbang (research based policy) dengan dukungan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Dengan demikian, penyelenggaraan litbang dan
keberadaan ilmu pengetahuan serta teknologi yang handal adalah kunci utama dalam implementasi
research based policy dimaksud. Pelaksanaan program dan kegiatan penelitian dan pengembangan
IPTEK kelautan dan perikanan ditopang atas dasar 3 (tiga) kebijakan yaitu Litbang berawal dan
berakhir pada pengguna, Litbang harus market driven dan market driving dan sekaligus policy driven
dan hasil Litbang menunjang kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara
berkelanjutan.
Lebih lanjut, dukungan dalam pembangunan kelautan dan perikanan, walaupun dalam
struktur organisasi litbang merupakan unsur penunjang yang tidak langsung mengelola
pembangunan sektor kelautan dan perikanan, litbang berperan menjadi pendorong penerapan
teknologi dan alternatif kebijakan dalam kesisteman pengelolaan suatu sistem usaha kelautan dan
perikanan. Selain itu, dalam merespon sejumlah isu yang berkembang, peran litbang dan iptek yang
dihasilkan menjadi sangat vital. Sebagai contoh dalam merespon isu pengelolaan sumberdaya
kelautan dan perikanan secara berkelanjutan, maka kebijakan berbasis litbang harus dikembangkan.
Selain isu pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan yang
merupakan strategi dalam menjalankan arah kebijakan KKP terdapat sejumlah isu strategis yang
memerlukan kontribusi hasil litbang dan iptek yang dihasilkannya, yaitu antara lain :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 3
1. Pengembangan minapolitan dan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP), yang
merupakan upaya percepatan pengembangan pembangunan kelautan dan perikanan di sentra-
sentra produksi. Sasaran minapolitan yaitu (a) meningkatkan ekonomi rumah tangga kelautan
dan perikanan, (b) menambah usaha kelautan dan perikanan menengah ke atas menjadi
berdaya saing, dan (c) menjadikan sektor kelautan dan perikanan menjadi penggerak ekonomi
nasional.
2. Pengembangan enterprenuership menuju technopreneurship, penguatan dan pemberdayaan
kelompok masyarakat yang mampu memanfaatkan iptek untuk meningkatkan nilai, produksi,
produktifitas dan daya saing dengan didukung oleh tata kelola yang baik (good governance).
Para pelaku usaha kelautan dan perikanan dipenuhi kebutuhannya dalam melengkapi sarana-
prasarana, akses terhadap permodalan, pemasaran hasil dan teknologi serta informasi. Demikian
pula, kemampuannya ditingkatkan dalam menjalankan co-management pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan.
3. Pengembangan networking. Penciptaan dan penguatan jaringan kerja baik secara internal, antar
pusat-daerah, lintas sektor, komunitas bisnis, ilmuwan, dan kerjasama internasional dilakukan
untuk identifikasi dan penyelesaian masalah yang sangat beragam. Perlunya komunikasi dan
saling memberdayakan antar anggota jaringan serta masih adanya keterbatasan dana,
sarana/prasarana litbang menjadi dasar dari pengembangan jaringan kerja tersebut.
4. Teknologi dan inovasi sistem akuakultur, penangkapan, pengolahan dan pengembangan produk,
bioteknologi kelautan, teknologi kelautan yang mencakup eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan
pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut serta adaptasi perubahan iklim harus dikembangkan
dalam rangka pengelolaan kelautan dan perikanan yang bertanggungjawab.
5. Penanggulangan kemiskinan, peningkatan ketahanan pangan dan revitalisasi perikanan perlu
diprioritaskan pada peningkatan produksi perikanan untuk meningkatkan konsumsi ikan per
kapita dan penyediaan lapangan kerja.
6. Pengembangan energi: Sasaran Kebijakan Energi Nasional tahun 2025 (Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006) yaitu agar peran energi baru dan terbarukan lainnya,
termasuk biomasa menjadi lebih dari 5%. Pemanfaatan mikroalga, rumput laut atau arus dan
ombak laut untuk energi terbarukan menjadi tantangan litbang kelautan dan perikanan ke
depan. Teknologi hemat energi untuk industri kelautan dan perikanan diperlukan untuk efisiensi
usaha.
7. Perubahan iklim global: Dalam menghadapi dampak perubahan iklim pada sektor kelautan dan
peran laut dalam perubahan iklim diperlukan antisipasi dan kiat-kiat cara beradaptasi pada
dampak yang terjadi.
8. Globalisasi perdagangan menuntut perbaikan standar mutu produk, manajemen dan
pengelolaan sumberdaya serta daya saing produk.
9. Perwujudan Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang maju, kuat mandiri dan berbasiskan
kepentingan nasional memerlukan peran iptek yang lebih besar dalam menjawab isu di maksud.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 4
10. Perwujudan Bangsa Indonesia yang berdaya saing menghendaki peningkatan peran iptek dalam
peningkatan daya saing bangsa terutama pada jumlah HaKI dan penerapan hasil penelitian pada
skala komersial dan industri.
11. Krisis keuangan global menuntut adanya peningkatan daya tahan sektor kelautan dalam
menghadapi krisis ekonomi global yang bisa terjadi setiap saat.
12. Penyelesaian batas maritim antar negara memerlukan dukungan data ilmiah terkini sebagai
bahan bernegosiasi dengan negara tetangga yang terkait.
Saat ini faktor organisasi dan kelembagaan masih menjadi kendala bagi Balitbang KP
mengingat bahwa sampai dengan periode akhir RPJM Nasional III Balitbang KP hanya memiliki 20
unit kerja litbang dan satu sekretariat badan. Meskipun ke-20 unit kerja litbang tersebut
mengerjakan litbang nasional yang dikelompokkan ke dalam enam bidang litbang, namun jangkauan
pelayanan ke-20 unit kerja tersebut masih terbatas karena sebaran lokasinya belum sepadan dengan
luasnya wilayah kerja pembangunan kelautan dan perikanan di seluruh Indonesia yang memerlukan
penanganan litbang. Kondisi ini semakin sulit dengan domisili unit-unit kerja litbang tersebut yang
secara geografis tidak tersebar secara merata.
Sementara ini, masih dijumpai adanya kelemahan dalam research management di tingkat
institusi dan peneliti (mulai dari pembuatan proposal sampai dengan pelaporan dan diseminasi hasil)
termasuk pembinaan aset teknologi dan sumberdaya manusia iptek. Kegiatan litbang bersama atau
terintegrasi masih belum terbangun dengan baik seperti kegiatan lintas Kerangka Acuan Kegiatan
(KAK) dan Eselon II pada topik tertentu yang memerlukan network. Contoh penelitian yang
memerlukan kebersamaan yaitu penelitian yang terkait dengan peningkatan produksi agar Indonesia
menjadi penghasil perikanan terbesar, revitalisasi perikanan, perubahan iklim global, pengembangan
sistem usaha kelautan dan perikanan serta penanggulangan kemiskinan.
Untuk itu, sebagai acuan yang mengarahkan program dan kegiatan penelitian dan
pengembangan IPTEK kelautan dan perikanan tersebut adalah dokumen Perencanaan Strategis
(Renstra) jangka menengah yang disusun secara periodik lima tahunan. Sbagai acuan dalam
perencanaan strategis program dan kegiatan di lingkup Balitbang KP yaitu Renstra KKP Tahun 2015 -
2019 menjadi panduan utama dalam penyusunan Renstra Balitbang KP 2015 – 2019..
Dalam melaksanakan program dan kegiatan penelitian dan pengembangan IPTEK, Balitbang
KP sebagai satuan kerja Eselon I KKP semakin dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan
sistem manajemen Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berazaskan akuntabilitas, di mana
setiap penyelenggaraan negara dituntut untuk dapat mempertangungjawabkan kinerja atau hasil-
hasilnya dari seluruh program/kegiatannya kepada masyarakat atas penggunaan dana dan
kewenangan yang diberikan. Sebagai contoh pada performance keuangan yang tidak hanya sebatas
mengukur seberapa besar realisasinya, tetapi bisa mengukur besarnya dana bisa mendorong
seberapa besar peningkatan kinerja yang dicapai dalam kurun waktu tertentu, sebagai hakekat dari
anggaran berbasis kinerja.
Sebagai sandaran peraturan penerapan akuntabilitas mengacu Peraturan Presiden Nomor:
29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 5
Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Balitbang KP diwajibkan untuk :
1. Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban
instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi.
2. Menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) pada setiap akhir tahun
kepada Menteri K/L melalui Sekretariat Jenderal pada masing-masing Kementerian/Lembaga.
Atas dasar hal-hal di atas tersebut, Balitbang KP sebagai Instansi Pemerintah dan
Penyelenggara Negara telah menetapkan target kinerja tahun 2015 dilanjutkan dengan melakukan
monitoring dan pengukuran kinerja yang telah dicapai, kemudian dituangkan ke dalam susunan
LAKIP Balitbang KP tahun 2015 sebagai wujud akuntabilitas dari mandat yang diemban.
Dasar hukum penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) tahun 2015 Kementerian Kelautan dan Perikanan, adalah :
1. Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggaran Negara yang bersih dan bebas
korupsi, kolusi dan nepotisme.
2. Peraturan Pemerintah Nomor: 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah.
3. Peraturan Presiden Nomor: 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP).
4. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor: 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan kinerja Instansi
Pemerintah.
1.2 TUGAS, FUNGSI BALITBANG KP DAN STRUKTUR
ORGANISASI
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) merupakan
amanah dari :
1. Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
2. Undang - Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan Pasal 66 ayat (3) mengamanahkan
Penelitian dan Pengembangan Perikanan.
3. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang perubahan atas Undang- Undang Nomor 27
Tahun 2007 pasal 23 mengamanahkan Pemanfaatan Pulau-Pulau kecil dan perairan sekitarnya
diprioritaskan untuk kepentingan Penelitian dan Pengembangan.
4. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2015 pada bagian ketiga UU Klautan sebagai Riset Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 6
5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penelitian dan
Pengembangan Perikanan.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan
Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja KKP maka Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang
KP) dibentuk sebagai satu-satunya unit organisasi eselon I pada Kementerian Kelautan dan Perikanan
yang menyelenggarakan penelitian dan pengembangan di bidang Kelautan dan Perikanan.
A. TUGAS DAN FUNGSI
Dalam tahun 2015, terdapat perubahan organisasi dan tata kerja di lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan sehingga dalam Laporan Kinerja ini menyajikan gambaran organisasi
Balitbang KP sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 15 Tahun 2010 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan nomor 23 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP yang ditetapkan sejak 14
Agustus 2015, maka Badan Peneitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP)
mengemban tugas dan fungsi sebagai berikut :
B. STRUKTUR ORGANISASI BALITBANG KP
Merujuk Organisasi dan Tata kerja lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (sesuai Permen
KP Nomor: PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan) maka susunan organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
secara rinci meliputi :
1. Sekretariat Badan
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 7
2. Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan
3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya
4. Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan
5. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
Struktur organisasi tingkat Pusat tersebut didukung oleh Unit Pelaksana Teknis sebanyak 16
satuan kerja terdiri dari 3 (tiga) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan, 8 Balai Penelitian dan
Pengembangan (delapan) Balai dan 5 (lima) Loka Penelitan dan Pengembangan yaitu :
a. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut berkedudukan di Kabupaten Buleleng
(sesuai dengan Permen KP Nomor: PER.26/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut).
b. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan
Perikanan berkedudukan di Jakarta Pusat (sesuai dengan Permen KP Nomor : PER.27/MEN/2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk
dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan)
c. Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan berkedudukan di Jakarta Utara
(sesuai dengan Permen KP Nomor: PER.28/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan).
d. Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum berkedudukan di Kota Palembang (sesuai dengan
Permen KP Nomor: PER.29/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian
Perikanan Perairan Umum).
e. Balai Penelitian Perikanan Laut berkedudukan di Jakarta Utara (sesuai dengan Permen KP Nomor:
PER.30/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Perikanan Laut).
f. Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar berkedudukan di Kota Bogor (sesuai
dengan Permen KP Nomor: PER.31/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian
dan Pengembangan Budidaya Air Tawar).
g. Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau berkedudukan di Kabupaten Maros
(sesuai dengan Permen KP Nomor: PER.32/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau).
h. Balai Penelitian Pemuliaan Ikan berkedudukan di Kabupaten Subang (sesuai dengan Permen KP
Nomor: PER.33/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian Pemuliaan Ikan).
i. Balai Penelitian Observasi Laut berkedudukan di Kabupaten Jembrana (sesuai dengan Permen KP
Nomor: PER.34/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Observasi
Laut).
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 8
j. Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias berkedudukan di Kota Depok (sesuai
dengan Permen KP Nomor: PER.35/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian
dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias).
k. Balai Peneltian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan berkedudukan di Kabupaten
Purwakarta (sesuai dengan Permen KP Nomor: PER.36/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Penelitian Pemulihan dan Konservasi Sumberdaya Ikan).
l. Loka Penelitian Perikanan Tuna berkedudukan di Benoa (sesuai dengan Permen KP Nomor:
PER.27/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka Penelitian Perikanan Tuna).
m. Loka Penelitian Sumberdaya dan Kerentanan Pesisir di Kota Padang (sesuai dengan Permen KP
Nomor : PER.37/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka Penelitian Sumberdaya dan
Kerentanan Pesisir).
n. Loka Penelitian dan Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Kabupaten Boalemo (sesuai
dengan Permen KP Nomor: PER.39/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka Penelitian
dan Pengembangan Budidaya Rumput Laut).
o. Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan berkedudukan di
Kabupaten Bantul (sesuai dengan Permen KP Nomor: PER.38/MEN/2011 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Loka Penelitian dan Pengembangan Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan).
p. Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan di Kabupaten Wakatobi (sesuai dengan Permen KP Nomor
: PER.40/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan).
Dengan gambaran struktur organisasi yang mengambarkan fungsi satker Pusat sebagai
pembina dan koordinator satker UPT dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang diemban sebagai
berikut:
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 9
Gambar 1 : Struktur Organisasi Balitbang KP TA 2015 (Sesuai PERMEN KP 15/2010)
Dalam PERMEN KP 25/2015, Balitbang KP terdiri dari 4 Pusat dan 1 Sekretaris Badan dengan
rincian sebagai berikut :
1) Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan
2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir
3) Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Daya Saing dan Bioteknologi Kelautan dan
Perikanan
4) Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
5) Sekretariat Balitbang KP
dengan struktur organisasi dan tata kerja tesebut, unit kerja teknis Balitbang KP dirancanag
sebanyak 15 (limabelas) buah, yang terdiri dari : 1 (satu) Balai Besar, 9 (sembilan) Balai dan 4
(empat) Loka.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 10
Gambar 2 : Struktur Organisasi Balitbang KP TA 2015 (sesuai PERMEN PERMEN KP 25/2015)
1.3 KERAGAAN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)
Dukungan sumber daya manusia pada program/kegiatan penelitian dan pengembangan
IPTEK kelautan dan perikanan sesuai dengan golongan terlihat pada Gambar 3 berikut:
26
312
829
209
Gol I
Gol II
Gol III
Gol IV
Sumber: SIMPEG KKP, 2015
Gambar 3 : Jumlah Pegawai Balitbang KP Menurut Golongan
Sesuai dengan Gambar 3 di atas terlihat bahwa jumlah pegawai menurut golongan IV
sebanyak 209 orang, golongan III sebanyak 829 orang, golongan II sebanyak 312 orang, dan golongan
I sebanyak 26 orang. Maka komposisi pegawai Balitbang KP terbanyak pada golongan III yaitu
mencapai 60,3% dan jumlah terkencil pada golongan I yaitu sebesar 1,9%.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 11
85
310
409278
113
7
352
27 38
S3
S2
S1
D4
SM
D3
D2
SLTA
SLTP
SD
Sumber: SIMPEG KKP, 2015
Gambar 4 : Grafik Jumlah Pegawai Balitbang KP Menurut Jenjang Pendidikan
Sesuai dengan Gambar 4 diatas terlihat jumlah pegawai menurut pendidikan S3 sebanyak 85
orang, S2 sebanyak 310 orang, S1 sebanyak 409 orang, D4 sebanyak 27 orang, SM sebanyak 8 orang,
D3 sebanyak 113 orang, D2 sebanyak 7 orang, SLTA sebanyak 352 orang, SLTP sebanyak 27 orang
dan SD sebanyak 38 orang. Maka komposisi pegawai Balitbang KP terbanyak pada tingkat pendidikan
S1 yaitu mencapai 25,6% dan jumlah terkecil pada tingkat pendidikan D2 yaitu sebesar 0,5%.
179
352
457
366
22
>56
46-55
36-45
26-35
<25
Sumber: SIMPEG KKP, 2015
Gambar 5 : Jumlah Pegawai Balitbang KP Menurut Usia
Sesuai dengan Gambar 5 di atas terlihat jumlah pegawai Balitbang KP pada tahun 2015
menurut usia didominasi oleh pegawai yang relatif muda yaitu sejumlah berusia 36-45 tahun
sebanyak 457 orang, sedangkan jumlah pegawai yang pada usia lebih dari 56 tahun sebanyak 179
orang. Hal ini memperlihatkan bahwa beberapa pegawai struktural maupun fungsional di lingkup
Balitbang KP dalam 2 tahun ke depan akan mengalami purna tugas.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 12
1.4 SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA (LKj)
Laporan Kinerja (LKj) ini bertujuan untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Balitbang
KP pada tahun 2015, yaitu dengan melakukan analisis atas capaian kinerja (performance results)
tahun 2015 terhadap rencana kinerja (performance plans) tahun 2015. Analisis tersebut
memungkinkan teridentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai umpan balik
perbaikan kinerja di masa datang. Sejalan dengan hal tersebut, sistematika penyajian laporan kinerja
(LKj) adalah sebagai berikut :
1. Bab I – Pendahuluan, menyajikan latar belakang, tugas dan fungsi, dan struktur organisasi.
2. Bab II – Perencanaan Kinerja, menyajikan rencana strategis tahun 2015 dan penetapan kinerja
tahunan 2015.
3. Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menyajikan analisis terhadap capaian kinerja dan keuangan pada
tahun 2015.
a) Capaian Kinerja Organisasi;
Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015;
Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015-2019;
Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis;
Membandingkan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional;
Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta
alternative solusi yang dilakukan;
Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapian
kinerja.
b) Realisasi Anggaran.
4. Penutup, menyajikan simpulan terhadap pencapaian kinerja di tahun 2015.
5. Lampiran :
a) Perjanjian Kinerja Balitbang KP TA 2015;
b) Matriks Hasil Pengukuran (internal) Kinerja Balitbang KP TA 2015;
c) Matriks Rekapitulasi Capaian Kinerja Balitbang KP TA 2015.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 13
PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis Balitbang KP 2015-2019
Sasaran Strategis Balitbang KP dan Rencana Kerja Balitbang KP TA 2015
Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja Balitbang KP TA 2015
BAB 2
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 14
2 PERENCANAAN KINERJA
2.1 RENCANA STRATEGIS BALITBANG KP 2015-2019
Dalam melaksanakan tugas pembangunan yang tertuang pada RPJMN 2015-2019 khususnya di
bidang kelautan dan perikanan, Balitbang KP berdasarkan Renstra Balitbang KP Tahun 2015-2019
memiliki visi sebagai sumber inovasi iptek dan opsi kebijakan untuk mewujudkan visi pembangunan
kelautan dan perikanan.
Untuk meningkatkan kinerja organisasi, Balitbang KP sejak tahun 2013 telah melakukan upaya-
upaya perbaikan pengelolaan kinerja organisasi, yaitu berupa penggunaan metode/pendekatan
Balanced Scorecard (BSC), hal ini dilakukan untuk mengelola kinerja organisasi secara terukur dan
terstruktur dengan penekanan pada empat perspektif yang saling berimbang dan di “cascading”
(diturunkan) sampai level IV (Pejabat Eselon 4). Selanjutnya pada tahun 2015, Balitbang KP
melakukan penerapan pengelolaan kinerja tersebut secara penuh, termasuk melakukan
penyempurnaan. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mendukung penguatan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Balitbang KP dan pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) yang lebih baik. Adapun upaya perbaikan yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut
:
1. Penyusunan RENSTRA Balitbang KP 2015 – 2019 yang mengacu pada RENSTRA KKP 2015 – 2019
(sesuai PERMEN KP Nmor 25/2015)
2. Penyesuaian Penetapan Kinerja (TAPJA) Tahun 2015, sebagai perjanjian kinerja antara Menteri
dengan Eselon I dan berjenjang antara Eselon I dengan Eselon II yang sudah berbasis Balanced
Scorecard (BSC) dan dilakukan cascading sasaran strategis dan indikator kinerja sampai level IV di
satker Balitbang KP.
3. Penataan organisasi di lingkup Balitbang KP sesuai dengan amanat tugas dan fungsi yang
diemban dalam mendukung pembangunan kelautan dan perikanan.
Sehubungan dengan hal tersebut, visi, misi, tujuan dan sasaran strategis penelitian dan
pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan tahun 2015-2019 mengalami perubahan dan
penyesuaian. Secara ringkas subtansi Renstra Balitbang KP dapat diilustrasikan sebagai berikut:
a) Visi
Sebelum menjelaskan tentang Visi Balitbang KP Periode 2015 – 2019, penting pula kita
perhatikan pertimbangan yang digunakan dalam penentuan Visi Kementerian Kelautan dan
Perikanan. KKP mempertimbangkan salah satu misi pembangunan nasional yang terkait dengan
pembangunan kelautan dan perikanan yaitu Mewujudkan Indonesia menjadi Negara Maritim yang
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 15
Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional. Sebagai organisasi yang membantu
Presiden untuk membidangi urusan kelautan dan perikanan, maka visi KKP ditetapkan selaras
dengan visi pembangunan nasional serta bertujuan untuk mendukung terwujudnya Indonesia
sebagai poros maritim dunia.
Renstra KKP secara tegas menyatakan Visi KKP adalah “Mewujudkan sektor kelautan dan
perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional”. Kata ‘Mandiri’
dimaksudkan ke depan Indonesia dapat mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri dalam
mengelola sumber daya kelautan dan perikanan, sehingga sejajar dan sederajat dengan bangsa lain.
Kata ‘Maju’ dimaksudkan dapat mengelola sumber daya kelautan dan perikanan dengan kekuatan
SDM kompeten dan iptek yang inovatif dan bernilai tambah, untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat yang tinggi dan merata. Kata ‘Kuat’ diartikan memiliki kemampuan dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dari pengelolaan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan dan
menumbuhkan wawasan dan budaya bahari. ‘Berbasis kepentingan nasional’ dimaksudkan adalah
mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan untuk
kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan Visi KKP tersebut, Balitbang KP menyusun Visi Balitbang KP Tahun 2015 – 2019
sebagai berikut :
“Center of Excellence (Pusat Kepakaran) sebagai sumber inovasi IPTEK dan opsi
kebijakan untuk mewujudkan visi pembangunan kelautan dan perikanan”.
Balitbang KP dalam visi tersebut secara eksplisit mendukung pencapaian Visi KKP melalui
peranannya sebagai sumber inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam pembangunan 15ystem
kelautan dan perikanan di Indonesia. Selain itu, atas prinsip research based policy, Balitbang KP juga
ikut memberikan pandangannya tentang opsi kebijakan yang dapat diambil KKP dalam mendorong
kinerja pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia.
b) Misi
Perumusan Misi Balitbang KP Tahun 2015 – 2019 mengikuti logika yang sama dalam
penyusunannya, yaitu memperhatikan Misi KKP Tahun 2015 – 2019 serta menerjemahkan dari Visi
Balitbang KP Tahun 2015 – 2019. Di dalam Renstra KKP, disebutkan bahwa penyusunan Misi KKP
mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah dimandatkan oleh peraturan perundang
undangan kepada KKP dan penjabaran dari misi pembangunan nasional, maka terdapat 3 pilar yang
menjadi misi KKP yakni :
1. Kedaulatan (Sovereignty), yakni mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang
berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya kelautan
dan perikanan, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan
perikanan yang berkelanjutan.
3. Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang
sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian dalam kebudayaan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 16
Kedaulatan diartikan sebagai kemandirian dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya
kelautan dan perikanan dengan memperkuat kemampuan nasional untuk melakukan penegakan
hukum di laut demi mewujudkan kedaulatan secara ekonomi. Keberlanjutan dimaksudkan untuk
mengelola dan melindungi sumberdaya kelautan dan perikanan dengan prinsip ramah lingkungan
sehingga tetap dapat menjaga kelestarian sumberdaya. Kesejahteraan diartikan bahwa pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan adalah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam
kaitan ini, KKP senantiasa memberikan perhatian penuh terhadap seluruh stakeholders kelautan dan
perikanan, yakni nelayan, pembudidaya ikan, pengolah/pemasar hasil perikanan, petambak garam,
dan masyarakat kelautan dan perikanan lainnya.
Ketiga hal di atas dilakukan secara bertanggungjawab berlandaskan gotong royong, sehingga
saling memperkuat, memberi manfaat dan menghasilkan nilai tambah ekonomi, sosial dan budaya
bagi kepentingan bersama. Secara ilustratif, tiga pilar Visi KKP yang menjadi Misi KKP Tahun 2015 –
2019 dapat ditunjukkan pada Gambar 6 berikut ini :
Sumber: Renstra KKP, 2015
Gambar 6 : Tiga Aspek Visi yang Menjadi Misi KKP 2015-2019
Berdasarkan Visi Balitbang KP Tahun 2015 – 2019 serta Misi KKP Tahun 2015 – 2019 di atas,
maka Balitbang KP menyusun Misi Balitbang KP Tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut :
“Meningkatkan peran IPTEK dalam mendukung Misi Pembangunan Kelautan dan
Perikanan”
Pernyataan Misi di atas secara jelas menunjukkan bahwa Balitbang KP memainkan peranan
yang penting untuk aspek kemakmuran (prosperity) melalui inovasi IPTEK namun di sisi lain,
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 17
Balitbang KP juga memberikan dukungan pengambilan kebijakan bagi pencapaian aspek Misi KKP
lainnya.
c) Tujuan
Perumusan Tujuan Pembangunan Balitbang KP Tahun 2015 – 2019 mempertimbangkan
komponen tujuan dalam Renstra KKP yang didedikasikan untuk Balitbang KP capai pada tahun 2015
– 2019. Selain itu, Tujuan Pembangunan Balitbang KP disusun berdasarkan Misi Balitbang KP Tahun
2015- 2019.
Dalam Renstra KKP, menjabarkan misi pembangunan kelautan dan perikanan, maka dinyatakan
tujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah sebagai berikut :
Kedaulatan (Sovereignty), yakni :
1. Meningkatkan pengawasan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan;
2. Mengembangkan sistem perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil perikanan,
dan keamanan hayati ikan.
Keberlanjutan (Sustainability), yakni :
1. Mengoptimalkan pengelolaan ruang laut, konservasi dan keanekaragaman hayati laut;
2. Meningkatkan keberlanjutan usaha perikanan tangkap dan budidaya;
3. Meningkatkan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan perikanan.
Kesejahteraan (Prosperity), yakni :
1. Mengembangan kapasitas SDM dan pemberdayaan masyarakat;
2. Mengembangkan inovasi iptek kelautan dan perikanan.
Renstra KKP juga secara eksplisit menggambarkan tujuan pembangunan sektor kelautan dan
perikanan itu dalam bentuk Gambar 7 berikut ini :
Meningkatkanpengawasanpengelolaan
sumberdayakelautandanperikanan
Mengembangkansistemperkarantinaan
ikan,pengendalianmutu,keamananhasil
perikanan,dankeamananhayatiikan
Mengoptimalkanpengelolaanruanglaut,konservasidan
keanekaragamanhayatilaut
Meningkatkankeberlanjutanusahaperikanantangkapdan
budidaya
Meningkatkandayasaingdansistemlogistikhasilkelautan
danperikanan
TUJUAN
Kedaulatan(Sovereignty)
Keberlanjutan(Sustainabiltiy)
K e se jaht e raan ( Pro spe rit y )
1
2
3
4
5
MengembangankapasitasSDM,
danpemberdayaan
masyarakat
Meningkatkaninovasiiptekkelautandan
perikanan
6
7
Sumber: Renstra KKP, 2015
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 18
Gambar 7 : Tujuan Pembangunan Sektor KP Tahun 2015-2019
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka Balitbang KP menyusun tujuan pembangunan
kelautan dan perikanan dari sudut pandang nilai strategis Balitbang KP Tahun 2015 – 2019 adalah
sebagai berikut :
1) Memperkuat kapasitas – kapabilitas, sinergi dan integrasi sumberdaya menuju lembaga Litbang
bertaraf internasional.
2) Menyelenggarakan Litbang Kelautan dan Perikanan secara terpadu dengan tata kelola yang baik
(good governance) untuk :
a. Memperkuat basis data dan menyempurnakan manajemen data dan informasi nasional
untuk pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
b. Memperkuat inovasi IPTEK yang berorientasi pada mutu, daya saing, keamanan pangan dan
kelestarian sumberdaya Kelautan dan Perikanan.
c. Menyediakan rekomendasi dan opsi kebijakan yang implementatif.
3) Mempercepat pemanfaatan hasil Litbang IPTEK dengan pendekatan Research Extension Linkage
(REL) dan pendekatan Research Company Linkage (RCL) dalam membangun sistem bisnis atau
kegiatan ekonomi kelautan dan perikanan yang produktif, kuat dan berbasis IPTEK.
2.2 SASARAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA TAHUNAN
BALITBANG KP TA 2015
Renstra KKP Tahun 2015 – 2019 menjelaskan bahwa sasaran strategis pembangunan kelautan
dan perikanan merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh KKP sebagai suatu
outcome/impact dari beberapa program yang dilaksanakan. Dalam penyusunannya, KKP
menjabarkan 3 misi yakni “Kedaulatan”, “Keberlanjutan”, dan Kesejahteraan” dan menggunakan
pendekatan metoda Balanced Scorecard (BSC) yang dibagi dalam empat perspektif, yakni
stakeholders prespective, customer perspective, internal process perspective, dan learning and
growth perspective, sebagai berikut :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 19
STA
KEH
OLD
ERS
PER
SPEC
TIV
ECU
STO
MER
RS
PER
SPEC
TIV
EIN
TER
NA
LP
RO
CESS
P
ERSP
ECT
IVE
LEA
RN
&G
RO
WT
H
PER
SPEC
TIV
E
HUMANCAPITAL
INFORMATIONCAPITAL
ORGANIZATIONCAPITAL
SS7.TerwujudnyaASNKKPyang
kompeten,profesional&
berkepribadian
SS8.Tersedianyamanajemen
pengetahuanyanghandaldanmudah
diakses
SS9.TerwujudnyabirokrasiKKPyangefektif,e isien,danberorientasipada
layananprima
FINANCIALCAPITAL
SS6.Terselenggaranyapengendaliandan
pengawasanSDKPsecara
profesionaldanpartisipatif
SS5.TerselenggaranyatatakelolapemanfaatanSDKP
yangadil,berdayasaingdan
berkelanjutan
SS4.Tersedianyakebijakanpembangunan
yangefektif
PERUMUSANKEBIJAKAN PELAKSANAANKEBIJAKAN PENGAWASANKEBIJAKAN
SS10.Terkelolanyaanggaran
pembangunansecarae isien&akuntabel
SS1.TerwujudnyapeningkatankesejahteraanmasyarakatKP
SS2.TerwujudnyakedaulatandalampengelolaanSDKP
SS3.TerwujudnyapengelolaanSDKPyangpartisipatif,bertanggungjawab,dan
berkelanjutan
PETASTRATEGIKKP2015-2019
Sumber: Renstra KKP, 2015
Gambar 8 : Peta Strategis KKP Tahun 2015-2019
1. Stakeholders Perspective
Menjabarkan misi “Kesejahteraan”, maka sasaran strategis pertama (SS-1) yang akan dicapai
adalah “Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP”, dengan Indikator Kinerja :
a. Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan dari 40,5 pada tahun 2015 menjadi 51
pada tahun 2019;
b. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan dari 7% pada tahun 2015 menjadi 12%
pada tahun 2019.
2. Customer Perspective
Menjabarkan misi “Kedaulatan”, maka sasaran strategis kedua (SS-2) yang akan dicapai adalah
“Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP”, dengan Indikator Kinerja :
a. Persentase Kepatuhan (Compliance) Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan terhadap Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku, dari 70% pada tahun 2015 menjadi 87% pada
tahun 2019;
b. Jumlah pulau-pulau kecil yang mandiri dari 5 pulau pada tahun 2015 menjadi 25 pulau pada
tahun 2019.
Selanjutnya, menjabarkan misi “Keberlanjutan”, maka sasaran strategis ketiga (SS-3) yang akan
dicapai adalah “Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggung jawab dan
berkelanjutan”, dengan Indikator Kinerja :
a. Nilai Pengelolaan Wilayah Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan dari 0,20 pada tahun 2015
menjadi 0,65 pada tahun 2019;
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 20
b. Nilai Peningkatan Ekonomi Kelautan dan Perikanan, dari 0,59 pada tahun 2015 menjadi 1,0 pada
tahun 2019;
c. Produksi perikanan, dari 24,12 juta ton pada tahun 2015 menjadi 39,97 juta ton pada tahun
2019;
d. Produksi garam rakyat, dari 3,3 juta ton pada tahun 2015 menjadi 4,5 juta ton pada tahun 2019;
e. Nilai ekspor hasil perikanan, dari USD 5,86 miliar pada tahun 2015 menjadi USD 9,54 miliar pada
tahun 2019;
f. Konsumsi ikan, dari 40,9 kg/kapita/thn pada tahun 2015 menjadi 54,49 kg/kapita/thn pada tahun
2019;
g. Persentase peningkatan PNBP dari 20ystem KP dari 5% pada tahun 2015 menjadi 15% pada
tahun 2019;
3. Internal Process Perspective
Sasaran strategis pada perspektif ini adalah merupakan proses yang harus dilakukan oleh KKP,
yakni:
a. Sasaran strategis keempat (SS-4) yang akan dicapai adalah “Tersedianya Kebijakan Pembangunan
KP yang Efektif”, dengan Indikator Kinerja Indeks efektivitas kebijakan pemerintah, dari 6 pada
tahun 2015 menjadi 8 pada tahun 2019;
b. Sasaran strategis kelima (SS-5) yang akan dicapai adalah “Terselenggaranya Tata Kelola
Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Adil, Berdaya Saing dan Berkelanjutan”,
dengan Indikator Kinerja Efektivitas Tata Kelola Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan yang Adil, Berdaya Saing dan Berkelanjutan, dari 70% pada tahun 2015 menjadi 95%
pada tahun 2019;
c. Sasaran strategis keenam (SS-6) yang akan dicapai adalah “Terselenggaranya Pengendalian dan
Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang partisipatif”, dengan Indikator Kinerja :
Persentase penyelesaian tindak pidana KP secara akuntabel dan tepat waktu dari 56,6% pada
tahun 2015 menjadi 83,36% pada tahun 2019;
Tingkat Keberhasilan Pengawasan di Wilayah Perbatasan dari 70% pada tahun 2015 menjadi
87% pada tahun 2019.
4. Learning and Growth Perspective (input)
Untuk melaksanakan pencapaian sasaran strategis sebagaimana tersebut di atas, dibutuhkan
input yang dapat mendukung terlaksananya proses untuk menghasilkan output dan outcome KKP.
Terdapat 4 sasaran strategis yang akan dicapai yakni:
a. Sasaran strategis ketujuh (SS-7) yakni “Terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) KKP yang
Kompeten, Profesional, dan Berkepribadian”, dengan Indikator Kinerja Indeks Kompetensi dan
Integritas dari 65 pada tahun 2015 menjadi 85 pada tahun 2019.
b. Sasaran strategis kedelapan (SS-8) yakni “Tersedianya Manajemen Pengetahuan yang Handal,
dan Mudah Diakses”, dengan Indikator Kinerja Persentase unit kerja yang menerapkan 20ystem
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 21
manajemen pengetahuan yang terstandar dari 40% pada tahun 2015 menjadi 100% pada tahun
2019.
c. Sasaran strategis kesembilan (SS-9) yakni “Terwujudnya Birokrasi KKP yang Efektif, Efisien, dan
Berorientasi pada Layanan Prima”, dengan Indikator Kinerja Utama nilai kinerja Reformasi
Birokrasi (RB) KKP dari BB pada tahun 2015 menjadi AA pada tahun 2019.
d. Sasaran strategis kesepuluh (SS-10) yakni “Terkelolanya Anggaran Pembangunan secara Efisien
dan Akuntable”, dengan Indikator Kinerja Nilai Kinerja Anggaran KKP dari Baik pada tahun 2015
menjadi Sangat Baik pada tahun 2019 dan Opini BPK-RI atas Laporan Keuangan KKP Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP).
Berdasarkan sasaran strategis KKP di atas, Balitbang KP kemudian menindaklanjutinya pula
dengan menyusun dalam kerangka Balanced Score Card (BSC) Balitbang KP. Kerangka BSC ini
disusun untuk membentuk Peta Strategi Level 1 Balitbang KP Tahun 2015 – 2019 seperti yang
tergambar pada Gambar 9 berikut ini :
Gambar 9 : Peta Strategis Level 1 Balitbang KP Tahun 2015-2019
Gambar 9 di atas memperlihatkan bahwa dari sisi Stakeholders Perspective, Balitbang KP
mengikuti strategi di tingkat KKP mengingat secara khusus, tujuan pembangunan KKP dalam Tahun
2015 – 2019 juga merujuk pada pencapaian aspek Misi Kesejahteraan yang terkait langsung dengan
stakeholders perspective. Selain itu, peranan Balitbang KP selama ini juga lebih pada pemberian
dukungan kepada Unit Eselon I Lingkup KKP lainnya.
Dari sisi customer perspective, untuk memenuhi kebutuhan stakeholder dari Unit Eselon I
Lingkup KKP dan pihak lainnya memiliki sejumlah sasaran strategis berupa :
1. Meningkatnya pengelolaan SDKP yang berkelanjutan
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 22
2. Meningkatnya hasil penyelenggaran Litbang dan layanan iptek yang mendukung daya saing
produksi dan pemanfaatan SDKP
3. Meningkatnya produk KP hasil inovasi litbang KP
Dari sisi Internal Process Perspective, sebagai upaya untuk mendapatkan keluaran bagi
pemenuhan kebutuhan stakeholders, dengan sasaran strategis berupa :
1. Tersedianya Rekomendasi dan Masukan kebijakan pembangunan KP yang implementatif
berdasarkan data dan informasi ilmiah
2. Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif
3. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang, dan Layanan Iptek KP
4. Terselenggaranya Pengendalian litbang KP
Aspek Learn and Growth Perspective memberikan masukan tentang upaya penguatan
organisasi dalam pencapaian target sesuai tujuan yang ditetapkan melalui sasaran strategis berupa :
1. Tersedianya ASN Balitbang KP yang kompeten dan professional
2. Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses
3. Terselenggaranya reformasi birokrasi
4. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien
Sasaran strategis yang dihasilkan dari analisis BSC ini kemudian disesuaikan pula dengan Tujuan
Pembangunan KP yang dilakukan oleh Balitbang KP Tahun 2015 – 2019. Berdasarkan pertimbangan
tersebut, Balitbang KP menetapkan Sasaran Strategis Balitbang KP Tahun 2015 – 2019 seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 1 berikut ini :
Tabel 1 : Tujuan dan Sasaran Strategis Balitbang KP Tahun 2015 - 2019
TUJUAN SASARAN
1
Memperkuat kapasitas – kapabilitas, sinergi dan integrasi sumberdaya menuju lembaga Litbang bertaraf
internasional.
1.1
Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya dan layanan IPTEK Litbang Kelautan dan Perikanan
(Pembangunan sarana dan kelembagaan Litbang KP, jejaring dan kemitraan Litbang)
1.2 Terselenggaranya dukungan manajemen Litbang dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya
2
Menyelenggarakan Litbang Kelautan dan Perikanan secara terpadu dengan
tata kelola yang baik (good governance)
2.1
Tersedianya data dan informasi ilmiah sebagai dasar penyusunan rencana pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang partisipatif , bertanggungjawab, terpadu dan
pemanfaatannya secara berkelanjutan
2.2 Tersedianya Sistem Informasi di Sentra Nelayan
2.3 Terwujudnya hasil Litbang yang inovatif dan implementatif
di bidang kelautan dan perikanan.
2.4 Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan KP
berdasarkan data dan informasi ilmiah Litbang kelautan dan perikanan.
3
Mempercepat pemanfaatan hasil Litbang IPTEK dengan pendekatan
Research Extension Linkage (REL) dan pendekatan Research Company Linkage
3.1
Meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian dan pengembangan (Litbang) dan layanan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang mendukung kesejahteraan
masyarakat KP
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 23
TUJUAN SASARAN
(RCL) dalam membangun 23ystem bisnis atau kegiatan ekonomi kelautan
dan perikanan yang produktif, kuat dan berbasis IPTEK
3.2 Terwujudnya pengelolaan inovasi dan alih teknologi
kelautan dan perikanan.
Penuangan dari Renstra Balitbang KP Tahun 2015-2019 diatas dituangkan ke dalam rencana
kinerja tahunan sesuai tabel dibawah ini :
Tabel 2 : Rencana Kinerja Program dan Kegiatan Balitbang KP Tahun 2015 - 2019
SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019
Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif,
bertanggungjawab, dan berkelanjutan
Jumlah Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dan Kawasan Pengelolaan Perikanan Perairan
Umum Daratan (KPP PUD) yang Terpetakan Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan untuk Pengembangan Ekonomi Kelautan yang
Berkelanjutan
11 WPP
5 KPP PUD
11 WPP
6 KPP PUD
11 WPP
6 KPP PUD
11 WPP
7 KPP PUD
11 WPP
7 KPP PUD
Meningkatnya Hasil Penyelenggaran Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dan Layanan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang Mendukung
Kesejahteraan Masyarakat KP
Jumlah Inovasi Teknologi Kelautan dan Perikanan yang Terekomendasikan untuk
Masyarakat dan/atau Industri 50 76 104 119 143
Jumlah Rekomendasi Penelitian dan Pengembangan yang Diusulkan untuk Dijadikan
Bahan Kebijakan 36 45 60 75 90
Jumlah Inovasi Kelautan dan Perikanan yang Diadopsi
59 75 90 100 110
Sumber: RENSTRA KKP, 2015
Adapun penjabaran dari sasaran strategis diatas dituangkan dalam indikator kinerja dan
targetnya sesuai dengan tabel dibawah ini :
Tabel 3 : Target dan Indikator Kinerja dalam RENSTRA Balitbang KP
SS SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
TA 2015
CUSTOMER PERSPECTIVE
SS1 Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan
berkelanjutan 1
Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi Sumberdaya KP untuk Pengembangan
Ekonomi Kelautan yang Berkelanjutan (WPP, akumulasi)
3
SS2
Meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang dan layanan Iptek yang mendukung
produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP
2 Jumlah Hasil Litbang KP yang
Terekomendasikan untuk Masyarakat dan/atau Industri (buah)
18
3 Jumlah Rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan
bahan kebijakan (buah) 20
4 Jumlah Hasil Litbang yang diadopsi oleh
pengguna (buah) 28
5 Jumlah Pengguna Hasil Litbang KP
(kelompok, akumulasi) 173
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 24
SS SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
TA 2015
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
SS3 Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif
6 Jumlah Rekomendasi dan Masukan Kebijakan
KP (paket/buah) 66
7 Jumlah Data dan/atau Informasi Ilmiah KP
(paket) 110
8 Jumlah Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan
(KTI) 480
SS4
Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk
penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan
berkelanjutan
9
Jumlah hasil litbang yang inovatif untuk pembangunan KP (buah)*) Paket teknologi,
Inovasi tekonologi, Produk Biologi, Komponen teknologi, Jumlah rancang
bangun/desain
133
10 Jumlah Paket Penerapan IPTEK KP 68
11 Jumlah hasil litbang yang diusulkan HKI
dan/atau dirilis 7
12 Jumlah Sentra Nelayan yang terbangun dan
Terkelola Sistem Informasi (Buah) 30
SS5 Terwujudnya peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumberdaya Litbang dan layanan IPTEK KP
13 Proporsi fungsional Balitbang KP
dibandingkan total pegawai Balitbang KP (%) 55
14 Jumlah sarana dan prasarana, serta
kelembagaan litbang KP yang ditingkatkan kapasitasnya
39
15 Jumlah jejaring dan/ atau kerjasama litbang
yang terbentuk (buah) 101
SS6 Terselenggaranya pengendalian Litbang KP 16
Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan penelitian dan pengembangan
(minimal)
89%
LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
SS7 Terwujudnya aparatur sipil Balitbang KP
yang kompeten, profesional dan berkepribadian
17 Indeks kompetensi dan integritas
BALITBANGKP 65
SS8 Tersedianya manajemen pengetahuan Balitbang KP yang handal dan mudah
diakses 18
Persentase unit kerja Balitbang KP yang menerapkan 24ystem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
40
SS9 Terwujudnya birokrasi Balitbang KP yang
efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
19 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Balitbang
KP BB
SS10 Terkelolanya anggaran pembangunan
Balitbang KP secara efisien dan akuntabel
20 Nilai kinerja anggaran Balitbang KP (%) 80-90
21 Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup
Balitbang KP (%) 100
Selanjutnya, target kinerja tersebut dituangkan dalam rencana kerja tahunan yang
merupakan dokumen perencanaan awal yang merepresentasikan rencana dan janji untuk
mentargetkan kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu 1 (satu) tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumberdaya yang dimilikinya. Rencana kerja Balitbang KP tahun 2015,
sebagaimana tabel berikut :
Tabel 4 : Rencana Kerja Tahunan Balitbang KP TA 2015
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 25
SS SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
TA 2015
CUSTOMER PERSPECTIVE
SS1 Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan
berkelanjutan 1
Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi Sumberdaya KP untuk Pengembangan
Ekonomi Kelautan yang Berkelanjutan (WPP, akumulasi)
3
SS2
Meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang dan layanan Iptek yang mendukung
produktivitas usaha dan pendapatan pendapatan negara dari sektor KP
2 Jumlah Hasil Litbang KP yang
Terekomendasikan untuk Masyarakat dan/atau Industri (buah)
18
3 Jumlah Rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan
bahan kebijakan (buah) 20
4 Jumlah Hasil Litbang yang diadopsi oleh
pengguna (buah) 28
5 Jumlah Pengguna Hasil Litbang KP
(kelompok, akumulasi) 173
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
SS3 Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif
6 Jumlah Rekomendasi dan Masukan Kebijakan
KP (paket/buah) 66
7 Jumlah Data dan/atau Informasi Ilmiah KP
(paket) 110
8 Jumlah Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan
(KTI) 480
SS4
Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk
penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan
berkelanjutan
9
Jumlah hasil litbang yang inovatif untuk pembangunan KP (buah)*) Paket teknologi,
Inovasi tekonologi, Produk Biologi, Komponen teknologi, Jumlah rancang
bangun/desain
133
10 Jumlah Paket Penerapan IPTEK KP 68
11 Jumlah hasil litbang yang diusulkan HKI
dan/atau dirilis 7
12 Jumlah Sentra Nelayan yang terbangun dan
Terkelola Sistem Informasi (Buah) 30
SS5 Terwujudnya peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumberdaya Litbang dan layanan IPTEK KP
13 Proporsi fungsional Balitbang KP
dibandingkan total pegawai Balitbang KP (%) 55
14 Jumlah sarana dan prasarana, serta
kelembagaan litbang KP yang ditingkatkan kapasitasnya
39
15 Jumlah jejaring dan/ atau kerjasama litbang
yang terbentuk (buah) 101
SS6 Terselenggaranya pengendalian Litbang KP 16
Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan penelitian dan pengembangan
(minimal)
89%
LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
SS7 Terwujudnya aparatur sipil Balitbang KP
yang kompeten, profesional dan berkepribadian
17 Indeks kompetensi dan integritas
BALITBANGKP 65
SS8 Tersedianya manajemen pengetahuan Balitbang KP yang handal dan mudah
diakses 18
Persentase unit kerja BALITBANGKP yang menerapkan 25ystem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
40
SS9 Terwujudnya birokrasi Balitbang KP yang efektif, efisien dan berorientasi pada
19 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Balitbang BB
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 26
SS SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
TA 2015
layanan prima KP
SS10 Terkelolanya anggaran pembangunan
Balitbang KP secara efisien dan akuntabel
20 Nilai kinerja anggaran Balitbang KP (%) 80-90
21 Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup
Balitbang KP (%) 100
2.3 PENETAPAN KINERJA/PERJANJIAN KINERJA BALITBANG
KP TA 2015
Pada tahun 2015, Balitbang KP telah menetapkan target kinerja yang akan dicapai dalam
bentuk kontrak kinerja antara Kepala Balitbang KP dengan Menteri Kelautan dan Perikanan. Pada
Kontrak kinerja tersebut terdapat peta strategi (strategy map) dengan 10 sasaran strategis (SS) yang
harus dicapai. Untuk setiap SS yang disusun dan ditetapkan memiliki ukuran yang disebut sebagai
Indikator Kinerja Utama (IKU). Keseluruhan IKU Balitbang KP pada tahun 2015 berjumlah 21 IKU
sesuai tabel dibawah ini :
Tabel 5 : Penetapan Kinerja Balitabng KP TA 2015
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
TA 2015
CUSTOMER PERSPECTIVE
Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan
berkelanjutan 1
Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi Sumberdaya KP untuk Pengembangan Ekonomi Kelautan yang Berkelanjutan (WPP, akumulasi)
3
Meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang dan layanan Iptek yang
mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP
2 Jumlah Hasil Litbang KP yang
Terekomendasikan untuk Masyarakat dan/atau Industri (buah)
18
3 Jumlah Rekomendasi dan/atau inovasi litbang
yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah)
20
4 Jumlah Hasil Litbang yang diadopsi oleh
pengguna (buah) 28
5 Jumlah Pengguna Hasil Litbang KP (kelompok,
akumulasi) 173
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif
6 Jumlah Rekomendasi dan Masukan Kebijakan
KP (paket/buah) 66
7 Jumlah Data dan/atau Informasi Ilmiah KP
(paket) 110
8 Jumlah Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan
(KTI) 480
Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk
penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan
berkelanjutan
9
Jumlah hasil litbang yang inovatif untuk pembangunan KP (buah)*) Paket teknologi,
Inovasi tekonologi, Produk Biologi, Komponen teknologi, Jumlah rancang bangun/desain
133
10 Jumlah Paket Penerapan IPTEK KP 68
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 27
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
TA 2015
11 Jumlah hasil litbang yang diusulkan HKI
dan/atau dirilis 7
12 Jumlah Sentra Nelayan yang terbangun dan
Terkelola Sistem Informasi (Buah) 30
Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan
layanan Iptek KP
13 Proporsi fungsional Balitbang KP dibandingkan
total pegawai Balitbang KP (%) 55
14 Jumlah sarana dan prasarana, serta
kelembagaan litbang KP yang ditingkatkan kapasitasnya
39
15 Jumlah jejaring dan/ atau kerjasama litbang
yang terbentuk (buah) 101
Terselenggaranya pengendalian Litbang KP
16
Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan penelitian dan pengembangan
(minimal)
89%
LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
Terwujudnya aparatur sipil negara BALITBANGKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian
17 Indeks kompetensi dan integritas
BALITBANGKP 65
Tersedianya manajemen pengetahuan BALITBANGKP yang handal dan mudah
diakses 18
Persentase unit kerja BALITBANGKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan
yang terstandar (%) 40
Terwujudnya birokrasi BALITBANGKP yang efektif, efisien dan berorientasi
pada layanan prima 19
Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BALITBANGKP
BB
Terkelolanya anggaran pembangunan BALITBANGKP secara efisien dan
akuntabel
20 Nilai kinerja anggaran BALITBANGKP (%) 80-90
21 Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup
BALITBANGKP (%) 100
Operasional pencapaian sasaran strategis dari program Penelitian dan Pengembangan IPTEK
Kelautan dan Perikanan yang dilaksanakan pada tahun 2015 dijabarkan ke dalam 7 (tujuh) Kegiatan
yang terdiri dari :
1. Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan;
2. Penelitian dan Pengembangan IPTEK Perikanan Budidaya;
3. Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan;
4. Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya Laut dan Pesisir;
5. Penelitian dan Pengembangan IPTEK Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan
Perikanan;
6. Penelitian dan Perekayasaan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan;
7. Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 28
AKUNTABILITAS KINERJA CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
REALISASI ANGGARAN
BAB 3
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 29
95.24
%
0% 4.76%
3 AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran capaian kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
(BALITBANG KP) tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dab
realisasi indikator kinerja utama (IKU) pada masing-masing perspektif. Dari hasil pengukuran kinerja
tersebut, diperoleh data bahwa capaian nilai kinerja organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan adalah sebesar 111.42%. Nilai tersebut berasal dari capaian kinerja pada
masing-masing perspektif sebagai berikut :
Gambar 10 : Capaian Kinerja Per Perspektif Balitbang KP 2015
Selama tahun 2015, dari 21 IKU Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan (BALITBANG KP)
terdapat 20 Indikator kinerja berstatus hijau (95,24%), 0
Indikator kinerja berstatus kuning (0%), dan 1 Indikator kinerja
berstatus merah (4,76%). Indikator kinerja yang berstatus
merah tersebut adalah Jumlah Hasil Litbang KP yang
Terekomendasikan untuk Masyarakat dan/atau Industri pada
costumer perspektif.
Capaian kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan (BALITBANG KP) tahun 2015 merupakan kontribusi dari 21 unit kerja lingkup
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (BALITBANG KP) yang sasaran dan
indikator kinerjanya diturunkan/dicascading sampai dengan unit kerja level 4.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 30
3.1 CAPAIAN IKU BALITBANG KP
Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi Balitbang KP. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu
penilaian yang didasarkan pada indikator kinerja utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran
dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada penetapan kinerja Balitbang KP tahun
2015 dapat tercapai.
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Balitbang KP tahun 2015 pada customer perspective,
internal process perspective dan learn & growth perspective mengalami perubahan dan
penyesuaian yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC). Berdasarkan penetapan target pada
setiap indikator kinerja tersebut, sebagian besar telah berhasil tercapai. pencapaian Sasaran
Strategis (SS) dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2015 yang mengacu Balanced Scorecard
(BSC) dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6 : Capaian IKU Balitbang KP TA 2015
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN T R %
CU
ST
OM
ER
PE
RS
PE
CT
IVE
Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan
berkelanjutan
1
Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi
Sumberdaya KP untuk Pengembangan Ekonomi
Kelautan yang Berkelanjutan
WPP 3 3 100.00
Meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang dan
layanan Iptek yang mendukung produktivitas
usaha dan pendapatan negara dari sektor KP
2
Jumlah Hasil Litbang KP yang Terekomendasikan
untuk Masyarakat dan/atau Industri
Buah 18 12 66.67
3
Jumlah Rekomendasi dan/atau inovasi litbang
yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan
Buah 20 21 105.00
4 Jumlah Hasil Litbang yang
diadopsi oleh pengguna Buah 28 26 92.86
5 Jumlah Pengguna Hasil
Litbang KP Kelompok 173 213 123.12
INT
ER
NA
L P
RO
CE
SS
PE
RS
PE
CT
IVE
Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan
pembangunan KP yang efektif
6 Jumlah Rekomendasi dan
Masukan Kebijakan KP Paket/buah 66 66 100.00
7 Jumlah Data dan/atau
Informasi Ilmiah KP Paket 110 110 100.00
8 Jumlah Karya Tulis Ilmiah
yang diterbitkan KTI 480 546 113.75
Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang
inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola
pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan
berkelanjutan
9 Jumlah hasil litbang yang
inovatif untuk pembangunan KP
Buah 133 133 100.00
10 Jumlah Paket Penerapan
IPTEK KP Buah 68 68 100.00
11 Jumlah hasil litbang yang diusulkan HKI dan/atau
Buah 7 7 100.00
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 31
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN T R %
dirilis
12 Jumlah Sentra Nelayan yang
terbangun dan Terkelola Sistem Informasi
Buah 30 30 100.00
Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan
layanan IPTEK KP
13
Proporsi fungsional Balitbang KP dibandingkan total pegawai Balitbang KP
(%)
% 55 53.42 97.13
14
Jumlah sarana dan prasarana, serta
kelembagaan litbang KP yang ditingkatkan
kapasitasnya
Buah 39 39 100.00
15 Jumlah jejaring dan/ atau
kerjasama litbang yang terbentuk
Buah 101 107 104.95
Terselenggaranya pengendalian Litbang KP
16
Proporsi kegiatan penelitian terapan dan
pengembangan eksperimental
dibandingkan total kegiatan penelitian dan
pengembangan (minimal)
% 89% 89% 100.00
LE
AR
N A
ND
GR
OW
TH
PE
RS
PE
CT
IVE
Terwujudnya aparatur sipil negara Balitbang KP yang
kompeten, profesional dan berkepribadian
17 Indeks kompetensi dan
integritas BALITBANGKP % 65 63,26 97.32
Tersedianya manajemen pengetahuan Balitbang KP
yang handal dan mudah diakses
18
Persentase unit kerja BALITBANGKP yang menerapkan sistem
manajemen pengetahuan yang terstandar
% 40 100 250.00
Terwujudnya birokrasi Balitbang KP yang efektif,
efisien dan berorientasi pada layanan prima
19 Nilai Kinerja Reformasi
Birokrasi BALITBANGKP Nilai
(BB)
70-80
(A)
85,69 107,11
Terkelolanya anggaran pembangunan Balitbang KP
secara efisien dan ekuntabel
20 Nilai kinerja anggaran
BALITBANGKP (%) % 80-90 92.13 102.37
21 Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup
BALITBANGKP (%) % 100 99,61 99,61
Sumber data primer yang dapat diolah, status 12 Februari 2016
3.2 HASIL PENGUKURAN IKU BALITBANG KP
Dalam implementasi pengukuran kinerja Balitbang KP pada tahun 2015 menggunakan
metode pengukuran yang mengadopsi metode konsultan BSC dari PT. Solusi Inovasi Dayaguna
(Value Alignment Advisory) untuk pengukuran internal dan menggunakan metode pengukuran
aplikasi "kinerjaku" KKP untuk pengukuran eksternal Balitbang KP.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 32
3.2.1 NILAI PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS (NPSS)
NPSS adalah nilai yang menunjukan konsolidasi dari seluruh IKU di dalam satu Sasaran
Strategis (SS). Status capaian SS yang ditunjukan dengan warna merah/kuning/hijau
(buruk/sedang/baik) ditentukan oleh NPSS. Untuk menghitung NPSS perlu diperhatikan bobot
masing-masing IKU terhadap SS tersebut dengan indeks toleransi 10%. Sistem pembobotan yang
digunakan didasarkan atas tingkat validitas IKU seperti tabel berikut :
Tabel 7 : Tingkat Validasi IKU
No Validasi IKU Bobot
1 Lead Input 0,1
2 Lead Proses 0,2
3 Lag Output 0,3
4 Lag Outcome 0,4
Status capaian NPSS ditentukan oleh nilai indeks sebagai berikut :
Tabel 8 : Penetapan Indeks Capaian NPSS
Baik Sedang Buruk
Indeks Capaian > 90 % Indeks Capaian = 90% Indeks Capaian < 90 %
Dalam melakukan pengukuran kinerja dilakukan dengan cara menentukan dan menyepakati
standar status kinerja NPSS sesuai dengan kriteria sebagai berikut.
Tabel 9 : Klasifikasi dan Status NPSS
KLASIFIKASI STATUS NPSS (TOLERANSI 10%) MAXIMIZE MINIMIZE STABILIZE
X < 90% X > 90% X > 90% atau X < 90% BURUK
X = 90% X = 90% - SEDANG
X ≥ 90% X ≤ 90% X = 90% BAIK
Dalam melakukan pengukuran kinerja juga harus menentukan klasifikasi target indikator
kinerja diantaranya adalah: Maximize adalah kondisi dimana semakin tinggi pencapaian dari target
maka kinerja semakin baik; Minimize adalah kondisi dimana semakin rendah pencapaian dari target
maka kinerja semakin baik; Stabilize adalah kondisi dimana semakin stabil (tidak naik dan tidak
turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 33
Berikut perbandingan nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS) menggunakan 2 metode
yang dipergunakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (BALITBANG
KP) pada tahun 2015:
Gambar 11 : Nilai Pencapaian Sasaran Startegis (NPSS) Balitbang KP dalam Aplikasi "Kinerjaku" KKP Tahun 2015
Hasil pengukuran capaian kinerja eksternal Balitbang KP yang menggunakan aplikasi
kinerjaku sesuai Gambar 11 diatas, pada tahun 2015 nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS)
Balitbang KP sebesar 101.39%, yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai
berikut :
1) Perspektif pelanggan (Customer Perspective) dengan bobot 40%, apaian kinerja sebesar 98.51%;
2) Perspektif Internal (Internal Process Perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja sebesar
100.78%;
3) Perspektif Learn & Growth (Learn & Growth Perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja
sebesar 105.83%.
Pengukuran kinerja menggunakan aplikasi kinerjaku masih menggunakan data dokumen
penetapan kinerja (TAPJA) Refocusing tahun 2015. Dalam implementasi pengukuran kinerja yang
menggunakan aplikasi kinerjaku Balitbang KP masih belum 100% sempurna, masih terdapat
beberapa kelemahan dan kendala yang terdapat pada Satker lingkup Balitbang KP.
Dalam implementasi pengukuran kinerja yang menggunakan aplikasi kinerjaku Balitbang KP
masih belum 100% sempurna, masih terdapat beberapa kelemahan dan kendala yang terdapat pada
Satker lingkup Balitbang KP Tahun 2015 :
a. Belum seluruh unit kerja mengisi data perencanaan (target) dan pencapaian (realisasi) kinerja;
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 34
b. Data capaian belum di entry mulai dari level 4;
c. Kesalahan setting data IKU (cascading, perhitungan ke atasan, polarisasi IKU, dan frekuensi waktu
pengukuran);
d. Polarisasi yang belum seragam di setiap satuan kerja untuk IKU-IKU yang diturunkan baik dari
level 1 sampai level 4;
e. Frekuensi perhitungan yang belum seragam untuk IKU-IKU yang diturunkan baik dari level 1
sampai level 4;
f. Perbedaan input data target (data perencanaan) dan data pencapaian rencana aksi dan IKU;
g. Pemahaman yang masih kurang mengenai indikator kinerja berbasis balanced scorecard (BSC);
h. Tidak tersedianya data dukung yang cukup untuk petugas entry data (operator);
i. Belum ditetapkan petugas verifikator data (untuk proses pengesahan);
j. Waktu peng-entry-an data tidak sama.
No Perspektif Bobot Perspektif Kode SS Sasaran Strategis NSS BOBOT NSS NSS x Bobot STATUS NKP NPSS STATUS NPSS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SS1Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif,
bertanggungjawab, dan berkelanjutan100% 50% 50.00%
SS2
Meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang dan
layanan Iptek yang mendukung produktivitas
usaha dan pendapatan negara dari sektor KP
98% 50% 48.90%
100% 98.90%
SS3Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan
pembangunan KP yang efektif103% 25% 25.82%
SS4
Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan
yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola
pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan
berkelanjutan
130% 25% 32.59%
SS5
Terwujudnya peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumberdaya Litbang dan layanan
IPTEK KP
101% 25% 25.26%
SS6 Terselenggaranya pengendalian Litbang KP 100% 25% 25.00%
100% 108.67%
SS7Terwujudnya aparatur sipil negara Balitbang KP
yang kompeten, profesional dan berkepribadian105% 25% 26.25%
SS8Tersedianya manajemen pengetahuan Balitbang
KP yang handal dan mudah diakses250% 25% 62.50%
SS9Terwujudnya birokrasi Balitbang KP yang efektif,
efisien dan berorientasi pada layanan prima107.1% 25% 26.78%
SS10Terkelolanya anggaran pembangunan Balitbang
KP secara efisien dan ekuntabel101% 25% 25.25%
100% 140.78%
Internal
Process
3Learning and
growth
30%
Total per perspektif
1 Customer40%
230%
Total per perspektif
114.39%
Total per perspektif
Gambar 12 : Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) Balitbang KP dalam metode BSC Tahun 2015
Hasil pengukuran capaian kinerja Internal Balitbang KP Tahun 2015 menggunakan metode
Balanced Scorecard (BSC). Pengukuran kinerja menggunakan data dokumen penetapan kinerja
(TAPJA) APBN-P tahun 2015, dan dilakukan mulai dari tahapan mengukur nilai pencapaian indikator
kinerja utama dan nilai pencapaian sasaran strategis (NPSS). Dalam pengukuran kinerja
membandingkan antara target dan realisasi IKU pada masing-masing prespektif dengan toleransi
10% diperoleh capaian kinerja Balitbang KP ditingkat korporat di Tahun 2015 sebesar 114.39% yang
berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 35
a. Perspektif pelanggan (Customer Perspective) dengan bobot 40%, capaian kinerja sebesar
98.90%;
b. Perspektif Internal (Internal Process Perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja sebesar
108.67%;
c. Perspektif Learn & Growth (Learn & Growth Perspective) dengan bobot 30%, capaian kinerja
sebesar 140.78%.
3.3 EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA
Evaluasi dan analisis kinerja menampilkan perbandingan target dan capaian dengan dalam
tahun berjalan, kinerja dengan tahun sebelumnya dan target jangka menengah berikut analisis
keberhasilkan/penurunan kinerja pada indikator kinerja utama di masing-masing sasaran strategis.
3.3.1 CUSTOMER PERSPECTIVE
Capaian kinerja Balitbang KP pada perspektif pelanggan (customer perspective) dengan
bobot perspektif sebesar 40% yang capaianya sebesar 98,90%, yang berasal dari 2 (dua) sasaran
strategis berikut :
3.3.1.1 SS1 : TERWUJUDNYA PENGELOLAAN SDKP YANG PARTISIPATIF,
BERTANGGUNGJAWAB, DAN BERKELANJUTAN
Nilai sasaran strategis terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab,
dan berkelanjutan sebesar 100.00%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan
sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) IKU sebagai berikut :
3.3.1.1.1 IKU 1 : JUMLAH WPP YANG TERPETAKAN POTENSI SUMBERDAYA KP UNTUK
PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN YANG BERKELANJUTAN (WPP)
Balitbang KP sebagai lembaga penelitian dan pengembangan, salah satu amanah yang harus
dijalankan adalah UU Nomor 45 Tahun 2009 tentang perikanan yang mengamanatkan adanya
kebijakan pengelolaan sumberdaya ikan secara lestari yang didukung dengan pendugaan potensi,
pengendalian dan pengawasan yang sistematis. Berbagai kerawanan akibat IUU fishing dan konflik
antar pemengang kewenangan pengelolaan perlu diantisipasi dimana kawasan rawan IUU fishing
menjadi prioritas dalam pengelolaan wilayah pengelolaan perikanan (WPP).
Satuan wilayah pengelolaan yang mencerminkan karakteristik wilayah dan sumberdaya
diperlukan untuk melakukan pendugaan potensi, pengendalian dan pengawasan. Pembagian WPP
didasarkan pada karakteristik geo-bio-ekologi dengan membagi WPP menjadi 11 satuan WPP. Dari
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 36
11 WPP yang telah dibagi tersebut terdiri dari WPP 714 (laut banda dan teluk tolo), WPP 716 (laut
maluku, teluk tomini, laut seram, da teluk berau) dan WPP 718 (samudra pasifik) merupakan WPP
yang berpotensi karena merupakan daerah pemijahan (breading ground) dan daerah bertelur
(spawning ground) yang cukup berlimpah.
Indikator jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan
ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) bertujuan sebagai bentuk kontribusi hasil litbang KP
dalam peningkatan potensi nilai ekonomi sumberdaya kelautan di WPP 714, 716 dan 718. Bukti
capaian akhir yang harus disampaikan di akhir anggaran berupa buku potensi sumberdaya KP
berbasis WPP. Indikator ini menggunakan polarisasi maximize, dimana capaiannya diharapkan
melebihi target yang ditetapkan.
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP
untuk pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 10 : Capaian jumlah WPP yang terpetakan potensi SDKP untuk pengelolaan yang berkelanjutan
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama TAHUN 2015
T R %
Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif,
bertanggungjawab, dan berkelanjutan
Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi Sumberdaya KP untuk
Pengembangan Ekonomi Kelautan yang Berkelanjutan
(WPP)
3 3 100.00
Dari tabel 10 diatas capaian jumlah WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk
pengembangan ekonomi kelautan yang berkelanjutan (WPP) sampai akhir tahun 2015 sebesar 100%
sesuai target yang ditetapkan sebanyak 3 buah WPP.
IKU1 ditetapkan sebagai indikator kinerja baru yang akan diemban oleh Balitbang KP pada
pelaksanaan penelitian dan pengembangan KP dalam kurun waktu 2015 – 2019 dimana target dan
capaian di tahun 2015 sebanyak 3 (tiga) WPP sebagai baseline.
Dari tingkat pencapaian indikator kinerja (IKU1) Jumlah WPP yang Terpetakan Potensi
Sumberdaya KP untuk Pengembangan Ekonomi Kelautan yang Berkelanjutan (WPP, akumulasi)
memperlihatkan bahwa pencapaian sasaran strategis “Terwujudnya pengelolaan SDKP yang
partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan” tersebut sebesar 100%.
3.3.1.2 SS 2 : MENINGKATNYA HASIL PENYELENGGARAAN LITBANG DAN
LAYANAN IPTEK YANG MENDUKUNG PRODUKTIVITAS USAHA DAN
PENDAPATAN NEGARA DARI SEKTOR KP
Nilai sasaran strategis meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang dan layanan iptek yang
mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP sebesar 97,80%. Indikator
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 37
kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 4 (empat) IKU
sebagai berikut :
3.3.1.2.1 IKU 2 : JUMLAH HASIL LITBANG KP YANG TEREKOMENDASIKAN UNTUK
MASYARAKAT DAN/ATAU INDUSTRI (BUAH)
Indikator kinerja hasil litbang KP yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri
(buah) didefinisikan sebagai berikut :
Rekomendasi teknologi merupakan salah satu upaya menjalankan Undang-undang Nomor 16
Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Pasal 28 : (1)
Materi penyuluhan dalam bentuk teknologi tertentu yang akan disampaikan kepada pelaku
utama dan pelaku usaha harus mendapat rekomendasi dari lembaga pemerintah, kecuali
teknologi yang bersumber dari pengetahuan tradisional; (2) Lembaga pemerintah pemberi
rekomendasi wajib mengeluarkan rekomendasi segera setelah proses pengujian dan
administrasi selesai; (3) Teknologi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Menteri;
Teknologi yang terekomendasi dapat dihasilkan dari hasil litbang pada tahun berjalan maupun
tahun-tahun sebelumnya (5 tahun terakhir).
Tujuan indikator kinerja ini memberikan gambaran kontribusi teknologi litbang KP yang
terekomendasikan untuk diterapkan di masyarakat atau dunia industri. Bukti capaian yang harus
disampaikan di akhir tahun anggaran berupa buku rekomendasi teknologi. Formula/cara
perhitungan indikator hasil litbang yang terekomendasikan untuk masyarakat dan/atau industri
(buah) dengan cara jumlah teknologi yang dihasilkan oleh satuan kerja Balitbang KP yang
terekomendasi dan ditetapkan dalam keputusan Menteri KP. Teknologi yang terekomendasi
telah diusulkan sesuai dengan format usulan yang telah ditetapkan dan lulus penilaian oleh
komisi Litbang dalam 2 tahap : 1) administrasi, dan 2) oral melalui presentasi. Indikator ini
menggunakan polarisasi maximize, dimana capaianya diharapkan melebihi target yang
ditetapkan.
Berikut tahapan proses seleksi hasil litbang KP yang terekomendasikan untuk masyarakat
dan/atau industri (buah) yang dilaksanakan oleh komisi penelitian dan pengembangan kelautan dan
perikanan (Litbang KP) tahun 2015 :
Tabel 11 : Tahapan Seleksi Rekomendasi Teknologi Tahun 2015
No Tahapan Seleksi
Satuan Kerja Kategori Teknologi
Total Balitbang KP
Eselon I Lain
Budidaya Kelautan Tangkap Pengolahan/
Pasca Panen
1 Usulan Awal 15 28 24 7 7 5 43
2 Administrasi/Dokumentasi 13 18 17 6 4 4 31
3 Presentasi/Paparan 12 10 15 - 3 4 22
TOTAL 22
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 38
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah hasil litbang KP yang terekomendasikan untuk
masyarakat dan/atau industri (buah) dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 12 : Capaian Jumlah Hasil Litbang KP yang Terekomendasikan untuk Masyarakat dan/atau Industri (Buah)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama TAHUN 2015
T R %
Meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang dan layanan Iptek yang
mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP
Jumlah Hasil Litbang KP yang Terekomendasikan
untuk Masyarakat dan/atau Industri (buah)
18 12 66.67
Dari Tabel 12 diatas terlihat capain jumlah hasil litbang KP yang terekomendasikan untuk
masyarakat dan/atau industri (buah) pada tahun 2015 sebesar 12 buah rekomendasi teknologi atau
sebesar 66.67%, lebih rendah dari target yang ditetapkan. Target yang ditetapkan Balitbang KP pada
tahun 2015 yaitu sebesar 18 buah rekomendasi teknologi. Tidak tercapainya rekomendasi teknologi
Balitbang KP disebabkan oleh Teknologinya belum siap diaplikasikan ke masyarakat dan aspek
penilaian dari Tim Komisi Litbang KP diperketat dengan melihat tingkat penerapan di masyarakat
dan analisis ekonominya;
Tabel 13 : Rincian Kegiatan Hasil Litbang KP yang Lolos Menjadi Rekomendasi Teknologi KP
NO SATKER JUDUL KEGIATAN
1 BPPI
Peningkatan produktivitas pembesaran ikan lele melalui penggunaan strain unggul mutiara
2 Teknologi pembesaran ikan nila srikandi di tambak secara semi intensif
3
BBPPBL
Teknologi pendederan kerapu
4 Teknologi perbenihan teripang pasir, Holothuria scabra
5 Teknologi kultur massal nannochloropsis oculata dan Brachionus rotundiformis dengan
kepadatan tinggi untuk pembenihan ikan laut
6 LPPBRL
Budidaya rumput laut kappaphycus alvarezii dengan metode vertikultur
7 Teknologi produksi bibit unggul RL gracilaria verrucosa di tambak
8
BBP4BKP
Penanganan dan pengolahan Baby Fish krispi rendah lemak
9 Teknologi pembuatan tepung puding alginat instan
10 Teknologi ekstrasi sodium alginat dari RL sargassum untuk tekstil
11 Penangan pasca panen biomasa alga spirilina platensis sebagai bahan baku industri non
pangan
12 BPPBAP Budidaya udang vaname, litopeneus vannamei ekstensif plus di tambak marginal
Buku rekomendasi teknologi merupakan penerbitan tahun ketiga untuk menindaklanjuti
amanat UU nomor 16 tahun 2016 tentang sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
sekaligus sebagi bentuk dedikasi Balitbang KP dalam mendukung program pembangunan KP ke arah
komersialisasi dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya secara berkenlanjutan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 39
Untuk mendorong penerapan komeralisasi produk KP tentunya diperlukan ilmu teknologi
(IPTEK) dan inovasi, agar sumber daya dapat dikelola dan dikembangkan secara berkelanjutan serta
dapat dihasilkan produk KP yang bernilai tambah dan berdaya saing. Buku ini merupakan salah satu
perwujudan fungsi komisi penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan (BALITBANG KP)
dalam menilai dan menyeleksi usulan rekomendasi untuk ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan
Perikanan. Balitbang KP dan Komisi Litbang KP dalam tiga tahun terakhir terus melakukan perbaikan
dalam proses pengusulan rekomendasi teknologi. Perluasan sumber teknologi ini diharapkan dapat
menghasilkan rekomendasi teknologi yang semakin layak diterapkan secara ekonomis, teknis dan
memiliki keunggulan dari berbagai sisi lainnya. Rekomendasi teknologi ini diharapkan dapat menjadi
bahan diseminasi, difusi, dan adaptasi teknologi dalam kegiatan penyuluhan kelautan dan perikanan.
3.3.1.2.2 IKU 3 : JUMLAH REKOMENDASI DAN/ATAU INOVASI LITBANG YANG
DIUSULKAN UNTUK DIJADIKAN BAHAN KEBIJAKAN (BUAH)
Indikator kinerja jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk
dijadikan bahan kebijakan (buah) didefinisikan sebagai berikut :
Hasil litbang KP (berupa rekomendasi, bahan kebijakan/informasi terapan, policy brief, naskah
akademik) yang disampaikan oleh Kepala Badan dan / atau Kepala Pusat/Kepala
BBP4BKP/Kepala BBPSEKP (tembusan Kepala Badan) kepada stakeholder (MKP, Eselon I KKP,
Pemda, K/L lain) melalui dokumen penyampaian resmi (Surat, Memorandum, Nota Dinas) dan
menjadi bahan kebijakan yang telah dirumuskan (peraturan, buku pedoman, keputusan, dll) baik
rancangan/draf atau yang telah diterbitkan;
Monitoring status usulan bahan kebijakan di tingkat stakeholder untuk level Eselon I dilakukan
oleh Sekretariat dan Eselon II terkait, Sedangkan yang disampaikan oleh Level II Pusat/Balai
Besar dilakukan oleh masing-masing Eselon II.
Tujuan indikator rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan
kebijakan (buah) sebagai gambaran kontribusi Balitbang KP dalam meberikan masukan/rumusan
kebijakan berbasis ilmiah untuk pengelolaan sumberdaya KP yang lestari dan berkelanjutan.
Formula/cara perhitungan indikator ini dengan cara jumlah rekomendasi dan inovasi litbang
yang dijadikan bahan kebijakan untuk stakeholder ()MKP, Eselon I KKP, Pemda, K/L lain) dari
hasil usulan. Bukti capaian akhir yang harus disampaikan berupa rekomendasi, bahan
kebijakan/informasi terapan, policy brief, naskah akademik, dokumen penyampaian (Memo
Kepala Pusat) dan bahan kebijakan yang telah dirumuskan (peraturan, buku pedoman, dan
keputusan).
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang
diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah) dideskripsikan di bawah ini.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 40
Tabel 14 : Capaian Jumlah Rekomendasi dan/atau Inovasi Litbang Yang Diusulkan Untuk Dijadikan Bahan Kebijakan
(buah)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
2014 TAHUN 2015
T R % T R %
Meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang dan
layanan Iptek yang mendukung produktivitas usaha dan
pendapatan negara dari sektor KP
Jumlah Rekomendasi dan/atau inovasi
litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan
kebijakan (buah)
11 13 118.18 20 21 105
Dari Tabel 14 diatas capaian indikator jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang
diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah) pada tahun 2015 yaitu sebesar 21 buah atau 105%
dari target yang ditetapkan sebesar 20 buah rekomendasi kebijakan dan/atau inovasi litbang yang
diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan.
Tabel 15 : Rekomendasi Balitbang KP yang digunakan sebagai bahan kebijakan stakeholder
No Rekomendasi BalitbangKP Stakeholder/User
1 Kajian harvest strategy sediaan ikan yang beruaya jauh di WPPNRI 713, 714 dan 715
Ditjen Perikanan Tangkap, KKP
2 Kajian sumberdaya ikan ynag termasuk “Highly migratory secies dan pengelolaan perikanan di perairan Samudera P asifik Indonesia
tahun 2015 untuk West Pacific East Asia Oceanic Fisheries Management (WPEA OFM)
Ditjen Perikanan Tangkap, KKP
3 Kajian ilmiah untuk bahan penyusunan Rancangan Pengelolaan perikanan Tuna, Tongkol dan Cakalang
Ditjen Perikanan Tangkap, KKP
4 Alokasi kuota WPP
Direktorat Sumberdaya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap, KKP
5 Rekomendasi pembangunan perikanan berkelanjutan menuju pelestarian Danau Toba dan Waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur
Jawa Barat
Direktorat Sumberdaya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap, KKP
6 Penetuan alokasi kapal bekas asing di WPP RI
Direktorat Sumberdaya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap, KKP
7 Informasi lokasi penebaran ikan, jenis dan jumlah ikan yang ditebar di PUD
Direktorat Sumberdaya Ikan, Ditjen Perikanan Tangkap, KKP
8 Hasil Penelitian Danau Poso dan Danau Lindu
Badan Lingkungan Hidup Daerah Prop. Sulteng
9 2015 Annual Report To The Ecologically Related Species Working Group (Erswg)
Direktorat SDI, DJPT/ WCPRC
10 Aalisis kebijakan rekomendasi pengembangan marik ultur di Kab.Simeuleu, NAD
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Simeuleu, NAD
11 Analisis kebijakan rekomendasi pengembangan marikultur di Kab.Natuna, Kep. Riau
Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Natuna, Kep, Riau
12 Pemanfaatan radar untuk penanggulangan IU U Fishing Pusat Data dan Informasi, Setjen
13 Pemanfaatan buoy untuk pemantauan kualitas perairan budidaya Pemda Kabupaten Malang, Dinas KP Kabupaten Agam Sumbar, Pemda
Kabupaten Solok
14 Pemanfaatan hasil penelitian ICZM di Lombok Tengah NTB Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Lombok Tengah
15 Pemanfaatan hasil penelitian ICZM di Kab.Luwu, Sulsel Dinas Kelautan dan Perikanan Kab.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 41
No Rekomendasi BalitbangKP Stakeholder/User
Luwu
16 Model implementasi Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau -pulau kecil (WP3K) berbasis daya dukung di Kab. Barru seb agai
bahan Draf Ranperda : Rencana Zonasi WP3K Kab. Barru
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Barru
17 Kajian cemaran yang berasal dari Marine Biotoxin di Teluk Lampung Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, BKIPM dan Pusat Standarisasi, Kepatuhan
dan Kerjasama, BKIPM
18 Kajian risiko Listeria monocytogeneses pada produk udang beku untuk pasar ekspor
Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, BKIPM dan Pusat Standarisasi, Kepatuhan
dan Kerjasama, BKIPM
19 Rapid assessement terhadap perikanan bandeng sebagai antisipasi kebijakan eksport nener bandeng
AP2I
20 Rekomendasi Kebijakan berjudul Reformulasi Indeks Kesejahteraan Masyarakat KP (IKMKP)
Biro Perencanaan, Setjen
21 Proyeksi Produksi Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya da n Pengolahan Hasil Perikanan sd tahun 2015 sebagai perhitungan PDB
Sektor Perikanan 2015
Biro Perencanaan, Setjen
Sesuai dengan Tabel 14 diatas, stakeholder utama yang menggunakan kajian ilmiah dari
Balitbang KP didominiasi oleh Eselon I KKP sebanyak 61,90% sedangkan sisanya 38,10% berasal dari
Pemerintah Daerah dan pihak lain (swasta/asosiasi). Sesuai dengan tusi yang diemban, Balitbang KP
seyogyanya mengedepankan kebutuhan-kebuthan kajian ilmiah sebagai basis kebijakan yang
disusun oleh Eselon I KKP untuk selanjutnya ditetapkan oleh Menteri KP. Selain itu, hasil
pelaksanaan litbang di daerah menjadi luaran penting bagi pemangku keoentingan di daerah dalam
pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di wilayahnya. Kajian ilmiah yang digunakan oleh
stakeholder didominasi oleh topik terkait dengan pengelolaan sumberdaya perikanan sebesar 52%,
selanjutnya kebutuhan rekomendasi untuk pengelolaan sumberdaya di wilayah pesisir dan kondisi
lingkungan perairan akibat pencemaran sebesar 24%, kajian-kajian terkait indeks/parameter
ekonomi dari sektor kelautan dan perikanan sebesar 14% dan kajian teknologi yang mendukung
pengelolaan sdkp yang lestari sebesar 10%.
Dibandingkan prosentase capaian pada tahun 2014 yaitu sebesar 118.18%, maka capaian di
tahun 2015 sedikit lebih rendah sebesar 13,18% namun secara volume meningkat sebesar 161,52%.
Capaian yang melebihi target di tahun 2015 tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal :
1) Meningkatkan permintaan kajian berbasis ilmiah dari stakeholder sebagai dasar penyusunan
kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan. Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan
dengan 3 pilar (keberlanjutan, kedaulan dan kesejahteraan) secara berkesinambungan
menerbitkan peraturan dalam pengelolaan pemanfaatan sumebrdaya perikanan di WPP NRI
dengan prinsip keberlanjutan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 42
Gambar 13 : Proporsi Bidang Rekomendasi yang dimanfaatkan stakeholder
2) Jejaring dengan baik dengan stakeholder daerah dalam proses pelaksanaan penelitian dan
pengembangan yang berawal dari kebutuhan kajian dari pemda. Kajian yang dibutuhkan oleh
Pemda berupa model rencana zonasi pesisir, data dan informasi sumberdaya perikanan di PUD
dan teknologi untuk pemantauan kualitas perairan untuk budidaya perikanan.
Namun demikian, capaian IKU tersebut masih memberikan catatan untuk perbaikan kedepan
diantaranya :
1) Mekanisme penyampaian bukti rekomendasi kebijakan tidak secara formal dan terdokumentasi
dengan baik sehingga banyak kajian yang telah digunakan tidak dapat dihitung mengingat bukti
dokumen tidak tersedia;
2) Perumusan rekomendasi dan kebijakan belum mempertimbangkan analisis dampak;
3) Kurang pengawalan dan pemantauan atas pencapaian IKU oleh penanggung jawab IKU dan
penanggung jawab operasional kegiatan terkait dukungan dan target indikator kinerja atasan
yang harus dicapai.
Langkah-langkah Balitbang KP untuk perbaikan kedepan terkait dengan target indikator
kinerja jumlah rekomendasi dan/atau inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan
(buah) adalah sebagai berikut :
1) Melakukan sosialisasi Manual IKU terhadap seluruh SDM Satker (peneliti, perencana dan
personil monev);
2) Perumusan kegiatan rekomendasi mendatang didasarkan pada isu dan permasalahan yang ada
di end user;
3) Mendorong output teknis satker agar dimanfaatkan stakeholder menjadi outcome;
4) Melakukan inventarisasi dan monitoring khusus terkait capaian outcome dan stakeholder oleh
tim pengukur, penanggungjawab operasional kegiatan dan penanggungjawab IKU;
5) Kegiatan yang diusulkan harus merupakan kegiatan yang bermitra (menjawab kebutuhan
stakeholder);
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 43
6) Rekomendasi/output yang dihasilkan dapat mengoptimalkan dukungan terhadap stakeholder
melalui penajaman rencana kerja terkait kegiatan dengan stakeholder.
3.3.1.2.3 IKU 4 : JUMLAH HASIL LITBANG YANG DIADOPSI OLEH PENGGUNA (BUAH)
IPTEK merupakan hasil kegiatan Litbang KP dalam bentuk penerapan/diseminasi iptek KP
yang telah dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan kelautan dan perikanan (seperti
masyarakat perorangan atau kelompok, pengusaha, industri, pemerintah, perguruan tinggi, dsb.)
untuk kegiatan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. IPTEK hasil
kegiatan Litbang KP dapat dinyatakan sebagai outcome apabila telah dimanfaatkan oleh pengguna
dalam berbagai tingkatan adopsi IPTEK, yang diklasifikasikan kedalam tingkat adopsi tinggi, sedang
dan rendah. Saat ini pengukuran hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna dititikberatkan pada nilai
adopsi dari kegiatan penerapan iptek KP di masyarakat.
Indikator ini menggunakan polarisasi maximize dimana capaian yang diharapkan melebihi
target yang ditetapkan, dan bertujuan untuk memberikan tingkat adopsi teknologi hasil litbang KP
yang diterapkan di masyarakat. Formula/cara perhitungn jumlah hasil litbang yang diadopsi oleh
pengguna (buah) dari hasil pengolahan dan perhitungan kuesioner dengan proses :
1) Informasi teknologi yang disampaikan (diseminasi) adalah data dan informasi dari teknologi hasil
Litbang yang akan disampaikan kepada masyarakat (kelompok sasaran);
2) Introduksi teknologi adalah tindakan yang dilakukan oleh pemilik teknologi yang akan diukur
untuk mempengaruhi teknologi/cara yang digunakan oleh masyarakat (kelompok sasaran);
3) Adopsi teknologi adalah merupakan suatu proses perubahan perilaku yang mencakup peribahan
pengetahuan, keterampilan penerima teknologi hasil litbang KP sejak ia menerima informasi
teknologi sampai memutuskan untuk menggunakan teknologi setelah diintroduksi.
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna
(buah) dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 16 : Capaian Jumlah Hasil Litbang Yang Diadopsi Oleh Pengguna (buah)
Sasaran Strategis Indikator
Kinerja Utama
KEGIATAN TAHUN
2014 2015
T R % T R %
Meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang dan
layanan Iptek yang mendukung produktivitas usaha dan
pendapatan negara dari sektor KP
Jumlah Hasil Litbang yang diadopsi oleh
pengguna (buah)
11 13 118.18 28 26 92,86
Dari Tabel 16 diatas menunjukan perkembangan capaian indikator kinerja jumlah hasil
litbang yang diadopsi oleh pengguna (buah) pada tahun 2015 dari target 28 buah hasil litbang yang
diadopsi oleh pengguna (buah) telah teralisasi sebanyak 26 buah atau sebesar 92,86%. Apabila
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 44
dibandingkan dengan tahun 2014, target jumlah hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna (buah)
mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebesar 254,55%, sedangkan untuk capaiannya juga
mengalami peningkatan sebanyak sebesar 207,96%. Kenaikan yang cukup tinggi tersebut,
disebabkan oleh adanya tambahan alokasi anggaran untuk kegiatan pematangan teknologi adaptif
lokasi (APBN-P) sebanyak 23 lokasi yang beberapa kegiatan ditargetkan mempunyai tingkat adopsi
yang sedang-tinggi.
Tabel 17 : Rincian capaian hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna (buah)
NO KEGIATAN
LITBANG KP LOKASI
NILAI
ADOPSI Kategori
1 MPI Budidaya Ikan Lele Strain Unggul
Sukamandi Melalui Vaksinasi Hydrovac Kab. Boyolali, Jateng 70 Sedang
2 Bumina Yumina Kota Jakarta Utara,
DKI Jakarta 139 Sedang
3 Model penerapan iptek budidaya lele dan
nila dengan pakan berbasis bahan baku lokal
Kota Pontianak, Kalbar
115 Tinggi
4 Model penerapan iptek budidaya patin
dengan pakan berbahan baku lokal Kab, Kampar, Riau 119 Sedang
5 Model Penerapan IPTEK (MPI) Budidaya
Udang dengan Aplikasi Probiotik Terintegrasi dengan Sistem Pentokolan
Kab, Sidoarjo, Jatim 73 Tinggi
6 Model Penerapan Iptek Budidaya Ikan Nila Strain Unggul Srikandi Sukamandi
Kab. Gresik, Jatim 41,5 Sedang
7 Model Penerapan Iptek Yumina Bumina Kota Yogyakarta, DIY 152 Tinggi
8 Model Penerapan Iptek Budidaya UGADI
di Sleman, Kab. Sleman, DIY 209 Sedang
9 Model Penerapan Iptek Budidaya Ikan
Lele dengan Aplikasi Vaksin dan Probiotik di Sleman,
Kab Sleman, DIY 128 Tinggi
10 Model Penerapan Iptek Budidaya Ikan
Lele dengan Aplikasi Vaksin dan Probiotik di Kulon Progo
Kab. Kulon Progo, DIY 99 Sedang
11 CBF Kabupaten Kebumen-Ikan bandeng
di waduk serba guna sempor; Kab. Kebumen, Jateng Surat Pernyataan PEMDA setempat
12 Uji Multi Lokasi Budidaya Udang Intensif Sistem Multitropic Terintegrasi (IMTA)
Kab. Barru, Sulsel 24 Sedang
13 Pengendalian Penyakit pada Budidaya
Udang Melaui Pengujian Probiotik RICA di Tambak
Kab, Bulukumba, Sulsel
24 Sedang
14 Pengembangan Teknologi Pendederan
dan Pembesaran Kerapu Bontang 43,5 Tinggi
15 Pengembangan Teknologi Pendederan
dan Pembesaran Kerapu Belitung Timur 53,6 Tinggi
16 Pengembangan Teknologi Pembesaran
Abalone Lombok Timur 54,4 Tinggi
17 Pengembangan Lobster Pasir Gn Kidul 55,2 Tinggi
18 Pengembangan teknologi IMTA Gorontalo 52,8 Tinggi
19 Teknologi pengolahan rumput laut Kab. Lombok Timur,
NTB 83,34 Tinggi
20 Paket penerapan IPTEK peningkatan Kab. Maluku Tengah 8,33 Sedang
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 45
NO KEGIATAN
LITBANG KP LOKASI
NILAI
ADOPSI Kategori
nilai tambah tuna tongkol dan cakalang Prov. Maluku
21 Paket Penerapan Iptek CSW untuk
Penyediaan Bahan Baku Ikan TTC untuk Industri
Kota Bitung, Sulut 100 Tinggi
22 Iptekmas Pengolahan Bandeng Kab. Karawang, Jabar 71,09 Tinggi
23 Paket penerapa iptek peti insulasi
berpendingin untuk kendaraan bermotor roda 2 (ALTIS-2)
Bantul, Gn.Kidul, Pacitan, Jembrana,
Bitung, Padang 90-96 Tinggi
24 Paket pengembangan teknologi produksi
ikan lele mutiara Kab. Tulungagung,
Jatim 24 Tinggi
25 Pengembangan kebun bibit RL pada
kawasan budidaya
Kab. Minahasa Utara, Kab. Boalemo dan
Kab. Kupang 38,4 Tinggi
26 Teknologi Proses Pemurnian Garam
secara mekanis Kab. Cirebon, Jabar 89,1 Tinggi
27 PTAL budidaya ikan gurame melalui
vaksinasi Kab, Banyumas, Jateng 27 Rendah
28 Penerapan Teknologi Buoy Pemantau
Kualitas Perairan Kab. Sragen, Jateng Rendah
Ket : Pengukuran nilai adopsi berdasarkan juklak manajemen kinerja organisasi
Nilai capaian tersebut, didasarkan pada pengukuran tingkat adopsi pada kegiatan penerapan
hasil litbang KP yang dilaksanakan di tahun 2015. Berdasarkan sebaran lokasinya, proporsi
penerapan teknologi yang diadopsi hampir seimbang antara daerah di Pulau Jawa sebanyak 53,85%
dan Luar Pulau Jawa sebanyak 46,15% dengan dominasi teknologi hasil litbang perikanan budidaya.
Dari 26 teknologi yang dikategorikan mempunyai tingkat adopsi pengguna yang baik, 64%
diantaranya memiliki tingkat adopsi tinggi dan sisanya (36%) mempunyai tingkat adopsi sedang.
Berdasarkan hasil pengujian di beberapa pilot lokasi, disimpulkan bahwa banyaknya teknologi hasil
litbang KP yang diadopsi oleh masyarakat dikarenakan sudah bersifat adaptif lokasi (PTAL) dan tepat
guna. Keingintahuan dan keinginan belajar yang tinggi dari masyarakat sehingga sampai saat ini
dapat belajar cara berbudidaya yang baik (sesuai dengan SOP) yang telah diberikan pada saat
kegiatan agar hasil yang diperoleh menjadi maksimal menghasilkan tingkat adopsi tinggi pada
beberapa kegiatan pematangan/penerapan iptek.
Namun demikian, beberapa catatan atas ketidaktercapaian target kinerja yang telah
ditetapkan diantaranya :
1) Jadwal penerapan dalam rangka pematangan teknologi adaptif lokasi (PTAL) pada triwulan III/IV
sehingga pada saat dilakukan pengukuran outcome (tingkat adopsi) mempunyai tingkatan
adopsi rendah ataupun belum siap diukur. Hal ini disebabkan beberapa kegiatan PTAL
memerlukan proses dalam pengadaan barang yang akan didiseminasikan ke pengguna,
contohnya mesin pembuat pakan.
2) Pemilihan kelompok penerima teknologi hasil litbang yang belum tepat. Hal ini menyebabkan
transfer pengetahuan dari peneliti/penyuluh tidak maksimal sehingga tingkat adopsi rendah.
3) Belum dilengkapinya kegiatan pematangan teknologi di masyarakat dengan SOP atau petunjuk
teknik untuk acuan pengguna dan/atau bahan pembuatan kuisioner pengukuran tingkat adopsi.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 46
3.3.1.2.4 IKU 5 : JUMLAH PENGGUNA HASIL LITBANG KP (KELOMPOK, AKUMULASI)
Jumlah pengguna hasil litbang KP ini didefinisikan sebagai stakeholder (masyarakat KP
dan/atau instansi) yang menerima IPTEK secara langsung dari Balitbang KP melalui kegiatan
IPTEKMAS, Diseminasi (paket teknologi terapan), dan KIMBis. Stakeholder (masyarakat KP dan/atau
instansi) dinyatakan sebagai pengguna jika :
1) Kelompok lama yang memanfaatkan teknologi yang belum diintroduksi sebelumnya;
2) Kelompok baru yang memanfaatkan teknologi yang sudah diintroduksikan sebelumnya;
3) Kelompok baru yang mendapatkan dan memanfaatkan teknologi yang belum pernah
diintroduksikan sebelumnya.
Indikator ini bertujuan untuk memberikan data jumlah kelompok (masyarakat/instansi) yang
telah memperoleh dan memanfaatkan paket teknologi hasil penerapan litbang yang disampaikan
pada tahun anggaran berjalan. Bukti capaian yang harus disampaikan pada akhir tahun anggaran
berupa dokumen kuesioner dan BAST paket barang ke masyarakat/PEMDA. Indikator jumlah
pengguna hasil litbang KP menggunakan polarisasi maximize, dimana capaian yang diharapkan
melebihi target yang ditetapkan.
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah pengguna hasil litbang KP (kelompok)
dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 18 : Capaian Jumlah Pengguna Hasil Litbang KP (Kelompok)
Sasaran Strategis Indikator
Kinerja Utama
KEGIATAN TAHUN
2014 2015
T R % T R %
Meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang dan
layanan Iptek yang mendukung produktivitas usaha dan
pendapatan negara dari sektor KP
Jumlah Pengguna
Hasil Litbang KP
(kelompok)
67 116 173.17 173 213 123,12
Dari Tabel 18 diatas menunjukan perkembangan capaian indikator kinerja jumlah pengguna
hasil litbang KP (kelompok) pada tahun 2015 dari target 173 kelompok pengguna hasil litbang KP
telah terealisasi sebanyak 213 kelompok atau sebesar 123,12%. Apabila dibandingkan dengan tahun
2014, target jumlah pengguna hasil litbang KP (kelompok) mengalami kenaikan sebesar 258,21%,
sedangkan untuk realisasinya juga mengalami peningkatan sebanyak 97 kelompok pengguna hasil
litbang KP atau sebesar 183.62%.
Kenaikan yang cukup signifikan antara tahun 2014 – 2015 disebabkan penambahan alokasi
anggaran dari APBN-P sebesar Rp. 20.250.000.000,- untuk : a. kegiatan pematangan teknologi
adaptif lokasi terutama pada satker P4B (sebanyak 23 lokasi),b. Penerapan IPTEK untuk masyarakat
dalam peningkatan produkstivitas perikanan budidaya berupa induk unggul pada komoditas
budidaya laut (BBPPBL) dan hasil pemuliaan ikan (BPPI) sebanyak 8 komoditas, dan c. Paket
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 47
Penerapan IPTEK Pengolahan Produk Kelautan dan Perikanan berupa pematangan teknologi adaptif
lokasi untuk Uji Terap Peti Insulasi Berpendingin Untuk Kendaraan Bermotor Roda 2 (LPPMHP) di 6
(enam) lokasi penerapan.
Adapun capaian jumlah pengguna hasil litbang KP di tahun 2015 yang melebihi target
disebabkan oleh beberapa faktor :
1) Animo kelompok masyarakat yang cukup tinggi pada saat introduksi teknologi hasil litbang
sehingga beberapa kegiatan PTAL mengakomodir penambahan jumlah kelompok penerima
dimana kelompok tambahan tersebut menunjukkan komitmen penyediaan bahan baku
penerapan (pengembangan teknologi budidaya rumput laut dan PTAL teknologi pengolahan
hasil perikanan).
2) Adanya proses difusi teknologi pada lokasi-lokasi penerapan tahun sebelumnya sehingga
beberapa kelompok disekitar penerima berkeinginan sebagai lokasi pematangan teknologi
adaptif lokasi.
Tabel 19 : Jumlah Pengguna Hasil Litbang Kp (Kelompok)
NO BIDANG/TEKNOLOGI JML PENGGUNA
(KELOMPOK)
1 Perikanan Budidaya 123
2 Komoditas Induk Unggul 20
3 Rekayasa teknologi KP 4
4 Peningkatan nilai tambah/paska panen 27
Dari tingkat pencapaian indikator kinerja (IK2) Jumlah Hasil Litbang KP yang
Terekomendasikan untuk Masyarakat dan/atau Industri (buah), (IK3) Jumlah Rekomendasi dan/atau
inovasi litbang yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan (buah), (IK4) Jumlah Hasil Litbang
Gambar 14 : Proporsi Jumlah Pengguna Berdasarkan Litbang yang DIterapkan (kiri) dan Jenis Pengguna
Hasil Litbang (kanan)
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 48
yang diadopsi oleh pengguna (buah), dan (IK5) Jumlah Pengguna Hasil Litbang KP (kelompok)
memperlihatkan bahwa capaian sasaran strategis “Meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang
dan layanan Iptek yang mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP”
tersebut sebesar 96,91%.
3.3.2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
3.3.2.1 SS 3 : TERSEDIANYA REKOMENDASI DAN MASUKAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN KP YANG EFEKTIF
Nilai sasaran strategis tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif sebesar 103,28%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 3 (tiga) iku sebagai berikut :
3.3.2.1.1 IKU 6 : JUMLAH REKOMENDASI DAN MASUKAN KEBIJAKAN KP (PAKET/BUAH)
Jumlah rekomendasi dan masukan kebijakn KP didefinisikan sebagai hasil kegiatan litbang
(dari output rekomendasi kebijakan KP) yang berisi bahan pertimbangan masukan, serta opsi
kebijakan dan analisis dampak berdasarkan hasil kegiatan penelitian untuk digunakan sebagai
bahan kebijakan. Indikator ini bertujuan untuk mendapatkan luaran rekomendasi dan masukan
kebijakan KP yang dihasilkan oleh Eselon II Balitbang KP.
Formula/cara perhitungan indikator ini berupa agregat jumlah hasil litbang KP dari output
rekomendasi/model kebijakan yang dihasilkan oleh Eselon II Pusat lingkup Balitbang KP, BBP4BKP
dan BBPSEKP. Bukti capaian akhir yang harus disampaikan pada akhir tahun anggaran yaitu berupa
laporan akhir kegiatan output rekomendasi kebijakan.
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah rekomendasi dan masukan kebijakan KP
(paket/buah) dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 20 : Capaian Jumlah Rekomendasi dan Masukan Kebijakan KP (Paket/Buah)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama TAHUN 2015
T R %
Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP
yang efektif
Jumlah Rekomendasi dan Masukan Kebijakan KP
(paket/buah) 66 66 100
Sesuai Tabel 20 diatas, beberapa rekomendasi unggulan yang dihasilkan di tahun 2015
antara lain :
1) Sistem pemantauan untuk kerentanan/kebencanaan kawasan pelabuhan (5 pelabuhan)
2) Rona lingkungan pesisir (5 lokasi)
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 49
3) Model pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu (4 lokasi)
4) Kajian pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir (4 lokasi)
5) Pengelolaan perikanan tangkap dan konservasi sdi (8 buah)
6) Pengembangan perikanan budidaya komoditas rilis, kepiting bakau, marikultur pulau terluar
serta penanganan penyakit ikan (7 buah)
7) Pengembangan industri pengolahan hasil perikanan dan keamanan pangan (3 buah)
8) Pembangunan kelautan dan perikanan (aspek sosek) (4 buah)
9) Pengembangan investasi komoditas perikanan penghasil devisa (3 buah)
10) Rekomendasi teknologi kelautan (6 paket)
11) Rekomendasi pengelolaan perairan hasil inovasi dan penerapan teknologi pemantauan jarak
jauh (4 lokasi)
Dari 66 (enampuluh enam) buah rekomendasi yang diperjanjikan, dapat tercapai seluruhnya
sebesar 100%. IKU 6 (Jumlah Rekomendasi dan Masukan Kebijakan KP) tidak dapat dilakukan
perbandingan dengan capaian di tahun 2014 dikarenakan IKU 6 (Jumlah Rekomendasi dan Masukan
Kebijakan KP) merupakan IKU baru dan berbeda dengan IKU di tahun 2014 yang dinarasikan sebagai
“Prosentase jumlah kajian yang dijadikan bahan kebijakan terhadap total kajian yang dihasilkan”.
Namun demikian, pelaksanaan kegiatan litbang yang menghasilkan rekomendasi kebijakan telah
dilaksanakan pada tahun 2014 dengan hasil sebanyak 45 buah rekomendasi, sehingga pelaksanaan
litbang yang menghasilkan rekomendasi di tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 146,67%.
Faktor utama yang mempengaruhi kenaikan jumlah hasil penelitian yang menghasilkan rekomendasi
kebijakan antara lain tambahan alokasi APBN-P sebesar Rp. 25,75 miliar atau 10,96% dari total
APBN-P yang diwujudkan dalam 23 judul penelitian sehingga penelitian rekomendasi kebijakan yang
semula sebanyak 43 buah judul menjadi 66 buah judul.
Berdasarkan target jangka menengah yang tertuang dalam RENSTRA Balitbang KP 2015 –
2019, mengamanatkan target IKU rekomendasi kebijakan pada tahun 2015 sebesar 61 buah dan
meningkat setiap tahun sehingga total rekomendasi yang akan dihasilkan di tahun 2019 dengan total
akumulasi sebanyak 416 buah. Dengan demikian, capaian pada tahun 2015 telah melebihi target
yang ditetapkan dalam RENSTRA namun bila dibandingkan dengan total akumulasi target selama 5
tahun kedepan maka capaian tahun 2015 baru mengkaver 15,86% dari target yang ditetapkan.
Hal yang masih menjadi perhatian dan perbaikan dalam pelaksanaan litbang untuk
menghasilkan rekomendasi/model kebijakan kelautan dan perikanan sebagai berikut :
1) Mempertajam rumusan analisis atau rekomendasi dengan mengedepankan pada analisis
dampak kebijakan, opsi kebijakan berikut langkah operasional sehingga mampu memberikan
gambaran komprehensif kepada stakeholder;
2) Perencanaan penelitian rekomendasi kebijakan berbasis kebutuhan user atau isu terkini
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 50
3) Memberikan alokasi anggaran dan fleksibilitas judul penelitian untuk memfasilitasi kegiatan
crash program yang membutuhkan reaksi tanggap cepat dalam bentuk policy brief atau naskah
akademik.
4) Rekomendasi yang disampaikan kepada stakeholder secara resmi dan terdokumentasikan
dengan baik untuk selanjutnya dipantau pemanfaatannya sebagai sumbangan indikator outcome
Balitang KP.
5) Agar luaran rekomendasi kebijakan dapat implementatif, operasional dan mampu memberikan
gambaran opsi serta langkah strategis maka diperlukan SDM peneliti yang berkompeten dan ahli
dalam pelaksanaan kegiatan dan perumusannya.
3.3.2.1.2 IKU 7 : JUMLAH DATA DAN/ATAU INFORMASI ILMIAH KP (PAKET)
Jumlah data dan/atau informasi ilmiah KP (paket) didefinisikan berupa data informasi hasil
penelitian yang tekah disusun dalam bentuk paket informasi (hasil pengolahan dan analisis data).
Indikator ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan
Litbang KP yang dihasilkan dari kegiatan litbang KP yang dilaksanakan.
Cara perhitungan indikator jumlah data dan/atau informasi ilmiah KP (paket) berasal dari
jumlah data dan informasi yang sudah disampaikan secara resmi oleh Kepala Satker kepada Kepala
Balitbang KP. Jumlah data dan informasi merupakan perhitungan akumulasi dari beberapa indikator
kinerja utama Satker berupa : 1) Data informasi hasil litbang; 2) Jumlah kawasan pesisir yang
terpetakan sumberdayanya; dan 3) WPP yang terpetakan karakterisik dan dinamika laut. Bukti
capaian akhir dari indikator ini berupa laporan akhir. Indikator ini menggunakan klasifikasi maximize,
dimana capaian yang diharapakan adalah sesuai dengan target yang ditetapkan.
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah data dan/atau informasi ilmiah KP (paket)
dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 21 : Capaian Jumlah Data dan/atau Informasi Ilmiah KP (Paket)
Sasaran Strategis Indikator
Kinerja Utama
TAHUN KEGIATAN
2014 2015
T R % T R %
Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan pembangunan KP yang
efektif
Jumlah Data dan/atau
Informasi Ilmiah KP (paket)
74 79 106.76 110 110 100.00
Dari Tabel 21 diatas terlihat bahwa capaian jumlah data dan/atau informasi ilmiah KP (paket)
pada tahun 2015 mengalami peningkatan sejumlah 31 buah dibandingkan tahun 2014. Kenaikan
volume target dan capaian tahun 2015 dipengaruhi oleh meningkatnya target datinfo yang
ditetapkan pada RPJMN dan tambahan anggaran APBN-P sebesar Rp. 19,5 miliar yang dialokasikan
pada : a. stok assesment pada 11 WPP (dari sebelumnya 4 WPP di tahun 2014), b. perluasan
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 51
jangkauan pengumpulan data untuk Panelkanas dan c. kajian awal identifikasi sosek dan
kelembagaan usaha KP.
Selama tahun 2015, terdapat perubahan target pada jumlah data dan/atau informasi ilmiah
KP (paket) yang sebelumnya 102 buah menjadi 110 buah. Perubahan target ini disepakati akibat
kebijakan penambahan anggaran untuk penelitian dan pengembangan yang ditetapkan pada
pertengahan tahun 2015. Data dan informasi yang telah dihasilkan antara lain :
1) Karakteristik biologi perikanan, habitat sumber daya dan potensi produksi sumber daya ikan di
11 WPP NRI
2) Karakteristik biologi perikanan, serta habitat sumberdaya, potensi produksi dan kapasitas
penangkapan ikannya di 8 KPP PUD (412, 421, 431, 433, 435, 436, 438, 439)
3) Data informasi pengembangan kawasan konservasi di 3 kawasan pengelolaan perairan (Lombok
Tengah, Sabu Raijua-NTT, dan Kep. Natuna)
4) Data informasi penelitian pengembangan perikanan budidaya pada komoditas unggulan (rumput
laut, abalon, kerapu, bandeng, udang, lele dan gurami) 31 judul
5) Data informasi fenomena alam laut, perubahan iklim, teknologi kp hasil observasi 5 judul
6) Data informasi hasil kajian kerentanan pesisir di 5 lokasi (Pesisir Pademawu, Teluk Kendari,
pesisir Bali, pesisir selatan Sumbar, dan Kota Padang)
7) Data informasi sosial ekonomi kp untuk pembangunan berkelanjutan 16 buah
8) Data informasi potensi bioteknologi dan keamanan produk perikanan 10 buah
9) Data informasi kajian potensi sumberdaya pesisir di 5 lokasi (perairan Natuna, Teluk Tomini,
pesisir Pademawu, Cirebon, Indramyu, Rembang dan Pati)
10) Data informasi penelitian karakteristik sumberdaya laut di 5 WPP NRI (573, 713, 714, 715, 716)
Sebagai indikator kinerja bersifat luaran/output langsung dari kegiatan litbang, maka
capaian dari jumlah data dan informasi dapat terpenuhi dari seluruh satker penghasil data dan
informasi ilmiah.
Sesuai dengan target jumlah data dan informasi yang ditetapkan dalam Renstra Balitbang KP
2015 – 2019, target dan capaian pada tahun pertama RPJMN III lebih besar dari angka yang
ditetapkan (98 buah) sehingga target 5 tahun sebesar 599 buah telah terpenuhi 18,36%. Kedepan,
pelaksanaan penelitian untuk menghasilkan data informasi ilmiah terus dilaksanakan dalam rangka
mendapatkan masukan perumusan rekomendasi kebijakan bagi pengambil keputusan (stakeholder).
Untuk meningkatkan kualitas, ketelusuran dan retrieveable beberapa strategi dalam pelaksanaan
penelitian dan pengembangan kedepan :
1) Amanat pelaksanaan penelitian dan pengembangan KP dengan cakupan wilayah nasional
terutama dengan survei dan pengumpulan data perlu didukung dengan : kemitraan dengan
instansi lain (Perguruan tinggi, LPNK), memperkuat peran dan membangun jejaring di
lapangan/daerah (enumerator dan penyuluh);
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 52
2) Mewujudkan Pusat Data Kelautan dan Perikanan melalui manajemen informasi dan pengelolaan
data yang terintegrasi dengan daerah dengan sistem berbasis pengetahuan. Pengelolaan data
hasil survei diharapkan mampu meminimalisir tumpang tindih/pengulangan pengambilan data di
lapangan.
3.3.2.1.3 IKU 8 : JUMLAH KARYA TULIS ILMIAH YANG DITERBITKAN (KTI)
Indikator Jumlah Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan (KTI) merupakan tulisan yang disusun
berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangan yang
telah diterbitkan di jurnal atau prosiding dalam dan/atau luar negeri pada tahun berjalan. Indikator
ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran jumlah KTI yang dihasilkan oleh peneliti Balitbang KP.
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah karya tulis ilmiah yang diterbitkan (KTI)
dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 22 : Capaian Jumlah Karya tulis Ilmiah Yang diterbitkan (KTI)
Sasaran Strategis Indikator
Kinerja Utama
TAHUN KEGIATAN
2014 2015
T R % T R %
Tersedianya rekomendasi dan
masukan kebijakan pembangunan KP yang
efektif
Jumlah Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan
(KTI)
357 496 138.94 480 546 113,75
Gambar 15 : Proporsi Media Penerbitan KTI pada Prosiding dan Jurnal Ilmiah
Gambar 15 menunjukkan bahwa target dan capaian jumlah karya tulis ilmiah KP pada tahun
2015 mengalami peningkatan sebanyak 134,45% dan 110,08% buah dibandingkan tahun 2014.
Volume target KTI yang meningkat didasarkan pada capaian yang diperoleh pada tahun 2014 dan
disesuaikan/disepakati dengan target yang direncanakan oleh satuan kerja. Pada tahun 2015, KTI
yang diterbitkan mengalami perubahan pola media penerbitan yang digunakan, dengan proporsi
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 53
penerbitan dalam jurnal lebih banyak (53%) dari penerbitan prosiding (47%). Hal ini berbeda dengan
tahun 2014, dimana 51% KTI diterbitkan dalam prosiding dan 49% diterbitkan dalam jurnal ilmiah.
Dalam rencana perindikator kinerja sebagaimana dalam RENSTRA Balitbang KP 2015 – 2019,
ditetapkan target 2015 sebesar 507 buah KTI dan total target hingga 2019 sebanyak 2535 buah
sehingga atas capaian yang diperoleh tahun 2015 dapat mencakup 22,5% dari total selama 5 tahun.
Untuk itu beberapa strategi yang diperlu dilakukan antara lain :
1) Memberlakukan Online Journal System untuk seluruh jurnal yang diterbitkan oleh Balitbang KP.
Saat ini terdapat 18 (delapan belas) jurnal ilmiah yang dikelola dan saat ini baru 2 (dua) jurnal
yang telah mengaplikasikan sistem online yaitu Squalen (Puslitbang Daya Saing dan Bioteknologi
KP) dan Segara (P3SDLP).
2) Mendorong peneliti/perekayasa/litkayasa memanfaatkan OJS (yang diterapkan secara penuh
mulai tahun 2016) untuk aktif mendaftarkan usulan KTI hasil litbang. Selain itu, pemantauan
intensif atas progres pengusulan KTI secara online.
3) Memacu peneliti untuk aktif menulis dan mendaftarkan KTI-nya dalam jurnal internasional
dengan menggunakan standar biaya keluaran (SBK) KTI Internasional yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Keuangan
Dari tingkat pencapaian indikator kinerja (IK6) Jumlah Rekomendasi dan Masukan Kebijakan
KP (paket/buah), (IK7) Jumlah Data dan/atau Informasi Ilmiah KP (paket), (IK8) Jumlah Karya Tulis
Ilmiah yang diterbitkan (KTI) memperlihatkan bahwa capaian sasaran strategis “Tersedianya
rekomendasi dan masukan kebijakan KP yang efektif” tersebut sebesar 103,93%.
3.3.2.2 SS 4 : TERWUJUDNYA HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN YANG
INOVATIF UNTUK PENYELENGGARAAN TATA KELOLA PEMANFAATAN
SDKP YANG ADIL, BERDAYA SAING DAN BERKELANJUTAN
Nilai sasaran strategis terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk
penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan sebesar
100%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 4
(empat) iku sebagai berikut :
3.3.2.2.1 IKU 9 : JUMLAH HASIL LITBANG YANG INOVATIF UNTUK PEMBANGUNAN KP
(BUAH)
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah hasil litbang yang inovatif untuk pembangunan
KP dihasilkan dari kegiatan penelitian dan pengembangna yang menghasilkan luaran dalam bentuk
paket teknologi, Inovasi tekonologi, produk biologi, komponen teknologi, jumlah rancang
bangun/desain. Indikator kinerja ini menggunakan klasifikasi maximaze dengan deskripsi capaian
sebagaimana tabel berikut ini.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 54
Tabel 23 : Capaian Jumlah Hasil Litbang Yang Inovatif Untuk Pembangunan KP (buah)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama TAHUN 2014 TAHUN 2015
T R % T R %
Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk
penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil,
berdaya saing dan berkelanjutan
Jumlah hasil litbang yang inovatif untuk pembangunan KP (buah)*)
Paket teknologi, Inovasi tekonologi, Produk Biologi,
Komponen teknologi, Jumlah rancang bangun/desain
80 105 130 133 133 100
Capaian IKU 19 di tahun 2015 telah seluruhnya dilaksanakan dengan prosentasi realisasi
sebesar 100% berdasarkan bukti dokumen yang tersedia. Pencapaian IKU disumbangkan oleh
output kinerja berupa : produk biologi (38 buah), komponen teknologi (44 buah), paket teknologi (26
buah), inovasi teknologi (11 buah), rancang bangun alat (4 buah), teknologi pengelolaan/konservasi
(6 buah) dan inovasi jasa dan produk kelautan (4 buah) dengan capaian unggulan antara lain :
1) Vaksin untuk pencegahan penyakit pada budidaya ikan air tawar (trivalen, microfotyvac,
flavovac, KHV-aerovac)
2) Pembentukan komoditas unggul (F1 udang galah resisten vibriosis, F2 patin siam tumbuh cepat,
F2 patin jambal tumbuh cepat, F3 nila biru tahan salinitas, F2 ikan mas tahan KHV, abalon
tumbuh cepat, benih kakap bebas virus, udang windu tumbuh cepat)
3) Komponen teknologi (Sediaan Pupuk dari sap liquid rumput laut, sediaan probiotik asal BPPBAP
Maros dalam bentuk kering untuk budidaya udang, teknologi pengolahan limbah budidaya
udang super intensif dan pemanfaatan padatan untuk pupuk, Proses pembuatan kit deteksi
kelamin pada tahapan isolasi antigen dan antibodi, pakan berbasis bahan baku lokal untuk
mendukung usaha budidaya ikan patin, desain untuk teknologi budidaya yumina bumina
menggunakan sistem vertikultur , teknologi pencegahan penyakit udang melalui penggunaan
bahan alam, teknologi pengolahan limbah budidaya sebagai acuan dalam pengelolaan budidaya
udang vaname superintensif yang berkelanjutan, Formula pakan yang efektif untuk pembesaran
abalon
4) Paket teknologi (Paket Teknologi budidaya udang sistem IMTA, teknologi untuk memperbaiki
kualitas dan pola warna ikan hias clown biak melalui pendekatan genetika, pakan, dan
lingkungan dengan target berupa strain black percula, Paket teknologi budidaya ikan hias botia
skala produksi, Paket Teknologi Pengembangan Teknologi Budidaya Udang Galah GI Macro II,
Paket teknologi scale up produksi starter BAL dari rusip fermentasi. Teknologi Budidaya Rumput
Laut Kappaphycus alvarezii dengan Metode Vertikultur.
5) Inovasi teknologi (prototipe alat pantau visualisasi bawah laut nirkabel untuk budidaya laut,
prototipe konverter kit sistem hibrid BBM dan BBG untuk kapal nelayan, perangkat keras berupa
sensor suhu permukaan laut berbasis android dan aplikasi (perangkat lunak) e-logbook untuk
observer perikanan khususnya (Alat penangkapan Pancing), Desain dan Teknologi pemantauan
kualitas perairan dengan sistem 2 kedalaman (dual-layer),
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 55
6) Rancang bangun alat (Desain dan Scaling Up Peralatan Pengolahan Pupuk Rumput Laut, Desain
dan Prototipe Alat Pengolah : Tepung Ikan, fish jelly produk)
7) Inovasi produk kelautan (Produk Herbal Terstandar dari Rumput Laut Coklat)
Indikator kinerja jumlah hasil litbang yang inovatif untuk pembangunan KP (IKU 9) telah
dirumuskan pada tahun sebelumnya dengan target yang meningkat sebesar 166,25% dan capaian
sebesar 126,67% dalam kurun waktu 2014 – 2015. Kenaikan target dan capaian disebabkan antara
lain : a. penambahan anggaran dari APBN-P; b. Pelaksanaan litbang diarahkan pada penelitian
terapan dan pengembangan eksperimental menuju hilirisasi yang diharapkan segera dapat
dimanfaakan oleh masyrakat dan komersialisasi dengan industri.
Dalam target kerja 2015 – 2019 Balitbang KP, terdapat perumusan indikator kinerja hasil
litbang inovasi yang sebelum tersusun dari 7 (tujuh) output kinerja dikelompokkan menjadi 2 (dua)
output kinerja yaitu inovasi teknologi dan komponen inovasi teknologi. Inovasi teknologi
dibentuk/penggabungan dari produk biologi, paket teknologi, inovasi teknologi, rancang bangun
alat, teknologi pengelolaan/konservasi, paket penerapan/pematangan teknologi dan inovasi jasa dan
produk kelautan, sedangkan komponen inovasi teknologi berasal dari output komponen teknologi.
Berdasarkan data target capaian untuk masing-masing indikator sebagai berikut :
Tabel 24 : Target Hasil Litbang Teknologi 2015 - 2019
Target/Realisasi Inovasi teknologi Komponen inovasi teknologi
Keterangan
Target 2015 110 49
Target sd 2019 599 270
Realisasi 2015 157* 44 *Termasuk capaian output paket penerapan
% capaian sd 2019 26,21 16,3
Tabel 24 menunjukkan, dari capaian di tahun 2015 pada indikator kinerja inovasi teknologi
telah melebihi target yang ditetapkan dan sudah menghasilkan 26,21% dari total target 5 tahun
perencanaan sampai 2019. Adapun untuk indikator komponen inovasi teknologi masih belum
memenuhi target di tahun 2015 dikarenakan adanya penyesuaian prioritas penelitian untuk kegiatan
pematangan teknologi adaptif lokasi sebagai prioritas di tahun 2015. Dengan demikian perlu
dilakukan penyesuaian dalam usulan rencana kerja dan anggaran di tahun mendatang sehingga
target kinerja selama 5 tahun dapat terpenuhi.
Atas pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian IKU jumlah hasil litbang yang inovatif
untuk pembangunan KP, dapat dirumuskan beberapa catatan untuk pelaksanaan kedepan antara
lain :
1) Agar dilakukan pengukuran tingkat kesiapan teknologi atas hasil litbang untuk memberikan
gambaran posisi teknologi yang ada menuju ke tahapan siap diaplikasikan ke pengguna. Pada
tahun 2014-2015 sudah dilakukan workshop dan penyusunan kriteria pada bidang-bidang
spesifik yang diharapkan segera dapat diimplementasikan untuk pengukuran.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 56
2) Merumuskan kembali definisi dari inovasi teknologi dan komponen inovasi teknologi secara
lebih spesifik dan dituangkan dalam manual IKU sehingga inisiatif strategis dari kegiatan litbang
terkait diarahkan untuk menghasilkan output yang diharapkan
3) Melakukan penyesuaian target/rencana kerja berdasarkan capaian yang dihasilkan tahun 2015
dimana untuk inovasi teknologi telah melebihi target namun komponen teknologi masih belum
dapat terpenuhi.
4) Menyusun roadmap rencana litbang yang menghasilkan teknologi inovatif untuk memastikan
target 5 tahun dapat tercapai.
3.3.2.2.2 IKU 10 : JUMLAH PAKET PENERAPAN IPTEK KP
Indikator kinerja paket penerapan iptek KP diwujudkan dalam kegiatan pengembangan
dan/aau penerapan IPTEK KP yang telah diuji melalui proses iptekmas/pematangan teknologi adaptif
lokasi/diseminasi yang diterapkan/diaplikasikan kepada kelompok masyarakat atau instansi pada
suatu kawasan atau calon kawasan produksi perikanan dan kelautan. Kegiatan litbang dalam bentuk
pengembangan eksperimental di lapangan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan
produktivitas suatu usaha di sektor kelautan dan perikanan pada masyarakat pemanfaat IPTEK
tersebut.
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah paket penerapan IPTEK KP dideskripsikan di
bawah ini.
Tabel 25 : Capaian Jumlah Paket Penerapan IPTEK KP
Sasaran Strategis Indikator
Kinerja Utama
TAHUN 2015
T R %
Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola
pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan
Jumlah Paket Penerapan IPTEK KP
68 68 100
Pada tahun 2015, volume target pelaksanaan kegiatan penerapan iptek di masyarakat dalam
bentuk pematangan teknologi adaptif lokasi sebanyak 68 buah yang meningkat sebanyak 26 (dua
puluh enam) dari judul kegiatan penerapan iptek di masyarakat pada DIPA Awal/Refocusing dari
penambahan APBN-P. Hal ini sesuai dengan arah kebijakan pengembangan Inovasi IPTEK Bidang
Kelautan dan Perikanan dengan titikberat pada alih teknologi hasil litbang kepada masyarakat. Hasil-
hasil penelitian yang sudah teruji dalam skala laboratorium perlu dilakukan uji coba di lapangan
dengan melibatkan masyarakat perikanan yang terlibat penuh dalam menumbuh kembangkan
perekonomian perikanan. Metoda yang tepat untuk itu adalah dengan cara introduksi, adopsi, difusi
dan ekstensifikasi yang dikemas dalam program kegiatan Penerapan IPTEK/Pematangan Teknologi
Adaptif Lokasi (PTAL). Adanya penambahan APBN-P sebesar Rp. 235 miliar dengan 8% atau Rp. 18,5
miliar diantaranya dialokasikan untuk memperluas jangkauan lokasi penerapan dan penerapan induk
unggul hasil litbang untuk mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 57
Kegiatan PTAL dilaksanakan pada 18 propinsi dan 50 kabupaten/kota dengan sebanyak
64,7% berlokasi di Pulau Jawa dan 35,29% berlokasi di luar Pulau Jawa. Namun demikian, dalam
pelaksanaan terdapat beberapa catatan untuk perbaikan kedepan antara lain :
1) Beberapa kegiatan penerapan mengalami keterlambatan pelaksanaan diakibatkan pengadaan
alat mengalami proses lelang ulang (PTAL pakan mandiri);
2) Perlu adanya perbaikan teknologi dari hasil umpan balik saat penerapan di lapangan.
3) Mengusulkan teknologi-teknologi yang sudah teruji di lapangan untuk dapat direkomendasikan
sebagai bahan penyuluhan.
Indikator kinerja Jumlah Paket Penerapan IPTEK KP (Buah) (IK 10) tahun 2015 tidak dapat
dibandingkan target dan capaiannya dengan tahun 2014 dikarenakan merupakan IKU baru/bukan
merupakan lanjutan dari IKU pada PK tahun 2014
3.3.2.2.3 IKU 11 : JUMLAH HASIL LITBANG YANG DIUSULKAN HKI DAN/ATAU DIRILIS
Salah satu luaran dari hasil inovasi litbang berupa usulan HKI dan rilis atas komoditas
perikanan. Sesuai dengan rumusan IKU jumlah hasil litbang yang diusulkan HKI dan/atau rilis
ditetapkan untuk mengetahui luaran litbang yang dapat menghasilkan paten sekaligus mampu
memenuhi kebutuhan stakeholder atas pelaksanaan litbang. Sesuai dengan PP 30/2008, salah satu
luaran penyelenggaran litbang adalah produk biologi unggul baru yang dihasilkan dari kegiatan
pemuliaan untuk memperkaya jenis dan varietas dari suatu komoditas ikan. Untuk memperkenalkan
komoditas unggul tersebut, perlu dilakukan pelepasan melalui keputusan Menteri KP. Rilis
komoditas tersebut, diharapkan dapat menunjang peningkatan produksi perikanan budidaya serta
peningkatan produksi perikanan nasional, pendapatan dan kesejahteraan pembudidaya ikan.
Inisiatif strategis dari indikator kinerja jumlah hasil litbang yang diusulkan HKI dan/atau rilis
untuk menghasilkan output/luaran teknologi, rancang bangun, paket teknologi, produk biologi,
komponen teknologi dan inovasi teknologi yang selanjutnya diusulkan oleh satuan kerja kepada
Sentra HKI dan/atau tim penilai pelepasan varietas.
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah hasil litbang yang diusulkan HKI dan/atau dirilis
dideskripsikan di bawah ini :
Tabel 26 : Capaian Jumlah Hasil Litbang Yang Diusulkan HKI dan/atau dirilis
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
TAHUN 2014 TAHUN 2015
T R % T R %
Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang
inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil,
berdaya saing dan berkelanjutan
Jumlah hasil litbang yang diusulkan HKI
dan/atau dirilis 5 5 100 7 7 100
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 58
Tabel 27 : Detail Capaian Hasil Litbang yang Diusulkan HKI dan/atau rilis
Rencana Usulan HKI/Rilis Satker Keterangan Produk yang diusulkan HKI/Rilis
Teknologi produksi benih ikan mas F3 tahan KHV
BPPI Produk biologi yang menghasilkan ikan mas tumbuh cepat turunan ketiga (F3) tumbuh cepat dan tahan penyakit dengan
Ikan tambakan hasil domestikasi
BPPBAT
Domestikasi fan pengembangan teknologi budidaya abalon
Haliotis Squamata
BBPPBL Kelebihan dari abalon hasil domestikasi adalah m udah diproduksi secara massal dan adaptif terhadap lingkungan
serta benih dapat diproduksi sepanjang tahun.
Kontruksi protein rekombinan subunit VNN dan
Megalocytivirus untuk pengembangan vaksin pada
ikan laut
BBPPBL ekpresi gen pengkode protein kapsid Megalocityvirus (family Iridoviridae) sebagai bahan vaksin untuk ikan laut
Pencegahan vibriosis melalui deteksi dini secara molekuler
BPPBAP Teknologi pencegahan vibriosis melalui deteksi dini secara molekuler
Vaksin koktail A Hydropila – S. Agalactiae
BPPBAT Aplikasi Vaksin Koktail A.hydrophila - S.agalactiae untuk Pencegahan Penyakit MAS dan Streptococcosis pada Budidaya
Nila
Pengembangan produk herbal terstandar dari rumput laut
coklat
BBPPBBKP teknologi ekstraksi dan isolasi fraksi aktif (fukosantin) dari rumput laut cokelat, teknologi formulasi ekstrak rumput laut coklat dan fraksi aktifnya sebagai sediaan herbal terstandar dengan teknik mikro/ nanoencapsulasi, dan menguji potensi immunomodulator dari formulasi ekstrak dan fraksi aktifnya
secara in vivo.
Dengan membandingkan target 2014 – 2015, menunjukkan adanya target yang meningkat
sebesar 140%. Hal ini dipengaruhi oleh adanya perubahan manual IKU dan target kinerja yang
memasukkan jumlah hasil litbang diusulkan untuk dirilis. Adapun capaian kinerja sesuai dengan
target yan ditetapkan yaitu 100%.
Perbandingan terhadap target kinerja jangka menengah yang tertuang dalam RENSTRA
Balitbang KP 2015 – 2019, untuk jumlah hasil litbang yang diusulkan HKI/rilis pada tahun 2015
sebanyak 8 buah dan total sampai dengan 2019 sebanyak 81 buah. Dengan melihat capaian tahun
2015 baru memenuhi 8,64% dari target jangka menengah maka beberapa strategi tindaklanjut
kedepan untuk memastikan target usulan HKI/rilis dapat terpenuhi antara lain :
1) Melakukan penyesuaian target kinerja pada tahun 2017 – 2019 untuk menutup kekurangan
capaian yang dihasilkan tahun 2015.
2) Melakukan identifikasi atas hasil litbang yang siap untuk diusulkan HKI/paten dan mendorong
agar dapat segera dalam tahapan untuk diusulkan HKI/rilis.
3.3.2.2.4 IKU 12 : JUMLAH SENTRA NELAYAN YANG TERBANGUN DAN TERKELOLA
SISTEM INFORMASI (BUAH)
Dalam pelaksanaan agenda pembangunan nasional dalam Nawa Cita yang tertuang dalam
Quick Wins terutama Membangun Gerakan Nelayan Hebat, Balitbang KP berkontribusi dalam
penyediaan sistem informasi nelayan pintar (SINP) yang berlokasi di sentra nelayan dengan target
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 59
2015 – 2019 sebanyak 100 lokasi. SINP yang dibangun akan memberikan informasi terkait dengan :
peta daerah penangkapan ikan, dinamika perairan, dan harga ikan lokal yang berlokasi di pusat
aktifitas nelayan di 30 lokasi pelabuhan (tahun 2015). Sistem tersebut selanjutnya akan
diintegrasikan dengan sarana prasarana pendukung (LCD, jaringan internet dan dukungan operator)
yang sudah disediakan oleh Ditjen Perikanan Tangkap
Adapun capaian atas indikator kinerja jumlah sentra nelayan yang terbangun dan terkelola
sistem informasi (buah) dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 28 : Capaian Jumlah Sentra Nelayan Yang Terbangun dan Terkelola Sistem Informasi (buah)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
TAHUN 2015
T R %
Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk
penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan
berkelanjutan
Jumlah Sentra Nelayan yang
terbangun dan Terkelola Sistem Informasi (Buah)
30 30 100.00
Badan Litbang KP telah melakukan litbang terkait survei pesisir, observasi laut, analisis data,
maupun melakukan prediksi dan prakiraan melalui pemodelan satatistik dan numerik sejak pertama
berdiri. Pembangunan Sistem Informasi Nelayan Pintar di Badan Litbang KP dengan mengakomodir
konsep usulan Ditjen Perikanan tangkap dapat secara cepat diwujudkan dilakukan oleh 3 satuan
kerja yaitu :
1) Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP) dalam
mengkompilasi data dan informasi yang dihasilkan dari satker lain di Badan Litbang KP. Informasi
tersebut agar lebih mudah diakses oleh nelayan dan masyarakat lainnya, disediakan dalam
format berbasis teknologi Android, sehingga juga dapat ditampilkan oleh Ditjen Perikanan
Tangkap di Pelabuhan-pelabuhan perikanan yang ada melalui Videotron, dan media informasi
lainnya.
2) Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) adalah salah satu UPT dari P3TKP yang telah
menghasilkan: Peta Prediksi Daerah Penangkapan Ikan untuk 3 hari kedepan (sejak tahun 2004),
Peta Prediksi Lokasi Ikan Tuna (PELIKAN) untuk 3 hari kedepan, dan menjadi Basis
operasionalisasi Infrastruktur Development for Space Oceanography (INDESO) sejak 2014 yang
menghasilkan prakiraan (untuk 10 hari kedepan): kesuburan laut, pola sirkulasi arus dan
gelombang, volume ikan tuna (spesies: yellowfin tuna, skipjack, bigeye, albacore).
3) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir (P3SDLP) sejak 2011 telah
mengembangkan Prakiraan pasang Surut (Pasut) di Pelabuhan Perikanan untuk Wilayah
Pengelolaan Perikanan untuk 14 hari kedepan; kemudian sejak 2013 terbentuk Indonesia Ocean
Observing Systems (INAOFS) yang menampilkan Prakiraan untuk 5 (lima) hari kedepan arus dan
suhu permukaan laut
Sejak dicanangkan pada bulan Juni 2015 "Sistem Informasi Nelayan Pintar (SINP)",
melakukan berbagai pengembangan yang ditujukan guna memberi informasi tentang keadaan cuaca
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 60
(temperatur udara, presipitasi/curah hujan, dan kecepatan serta arah angin), pola arus laut, pola
temperatur permukaan laut, serta pasang surut air laut sebagai bahan pertimbangan kegiatan
penangkapan ikan.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan disaat peluncuran Produk
Inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan pada tanggal 11 Agustus 2015
di Jakarta, Menteri KP mengatakan "Inovasi teknologi yang dilakukan, punya dua hal, yaitu mudah
diterapkan (applicable) dan mudah diakses (accessible)".
Sistem Informasi Nelayan Pintar (SINP) memiliki keunggulan antara lain : a) dirancang untuk
mudah diterapkan dikarenakan SINP terbagi berdasarkan pelabuhan-pelabuhan perikanan yang
tersebar diseluruh Indonesia, b) mudah diakses dikarenakan sistem ini tersedia secara online di
website (P3SDLP). Indikasi tersebut dibuktikan dengan telah terunduhnya informasi sebanyak
144.722 kali dalam kurun waktu sampai dengan 31 Desember 2015. Kedepannya sistem ini
diharapkan dapat dipergunakan bagi masyarakat lebih luas secara umum, dan secara khususnya
untuk masyarakat nelayan/pesisir.
Adapun untuk Aplikasi nelayan pintar berbasis android telah dapat diinstal, dioperasikan
nelayan dengan bantuan buku petunjuk teknis yang dibagi. Dalam pelatihan dan sosialisasi, nelayan
telah dapat mengakses 6 (enam) informasi utama (6 menu utama): informasi lokasi potensi
penangkapan ikan, informasi cuaca, informasi kondisi perairan, informasi kesuburan perairan dan
informasi harga ikan. Sosialisasi dilakukan pada 30 pelabuhan perikanan dengan peserta lebih dari
1000 orang yang terdiri dari nelayan, penyuluh, pemilik kapal, asosiasi/komunitas nelayan, dinas,
pelabuhan. Selain itu, juga dilaksanakan FGD dengan stakeholser terkait di 4 kota: Ternate, Belawan,
Pekalongan, Jakarta.
Dalam rangka pengembangan sistem kedepan, beberapa hal yang akan terus dilakukan
antara lain adalah:
1) Melanjutkan produksi data prakiraan data dan informasi cuaca dan daerah potensial
penangkapan ikan di pelabuhan perikanan;
2) Memantau jumlah pengguna data dan informasi tersebut;
3) Melakukan survei feedback kepada pihak pengguna;
4) Melakukan diseminasi data dan informasi SINP;
5) Menggandeng pihak-pihak potensial lainnya, untuk mendiseminasikan data dan informasi SINP,
seperti radio swasta. Karena pada saat ini ada sedikit kendala terkait biaya yang besar apabila
menyiarkan diseminasi data dan informasi SINP
Melalui SINP tersebut, diharapkan dapat membantu nelayan dalam kegiatan penangkapan
ikan dan penjualannya secara lebih efektif dan efisien melalui pemanfaatan informasi daerah potensi
penangkapan ikan dan perkiraan harga jual ikan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 61
Salah satu fasilitas akses informasi prakiraan pasut berbasis android
Menu dalam SINP
Gambar 16: Menu SINP yang Dikembangkan Balitbang KP
Indikator kinerja Jumlah Sentra Nelayan yang terbangun dan Terkelola Sistem Informasi
(Buah) (IK 12) tahun 2015 tidak dapat dibandingkan target dan capaiannya dengan tahun 2014
dikarenakan merupakan IKU baru/bukan merupakan lanjutan dari IKU pada PK tahun 2014.
Dari tingkat pencapaian indikator kinerja (IK9) Jumlah hasil litbang yang inovatif untuk
pembangunan KP (buah), (IK10) Jumlah Paket Penerapan IPTEK KP, (IK11) Jumlah hasil litbang yang
diusulkan HKI dan/atau dirilis, dan (IK12) Jumlah Sentra Nelayan yang terbangun dan Terkelola
Sistem Informasi (Buah), memperlihatkan bahwa capaian sasaran strategis “Terwujudnya hasil
penelitian dan pengembangan yang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan
SDKP yang adil, berdaya saing dan berkelanjutan” tersebut sebesar 100 %.
3.3.2.3 SS 5 : TERWUJUDNYA PENINGKATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS
SUMBERDAYA LITBANG DAN LAYANAN IPTEK KP
Nilai sasaran strategis terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya
Litbang dan layananan IPTEK KP sebesar 100 %. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur
keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU sebagai berikut :
3.3.2.3.1 IKU 13 : PROPORSI FUNGSIONAL BALITBANG KP DIBANDINGKAN TOTAL
PEGAWAI BALITBANG KP (%)
Indikator proporsi fungsional Balitbang KP dibandingkan total pegawai Balitbang KP (%)
bertujuan untuk mendapatkan gambaran proporsi pegawai dengan fungsonal tertentu yang
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 62
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi instansi secara kompeten, efektif dan proporsional. Cara
perhitungan indikator proporsi fungsional Balitbang KP dibandingkan total pegawai Balitbang KP (%)
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
Proporsi Jabfung : Proporsi jumlah pegawai fungsional litbang KP Jumlah Jabfung : Jumlah fungsioanl litbang KP Total Pegawai : Jumlah total pegawai Balitbang KP
Indikator proporsi fungsional Balitbang KP dibandingkan total pegawai Balitbang KP (%)
menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang
ditetapkan. Adapun capaian atas indikator kinerja Proporsi fungsional Balitbang KP dibandingkan
total pegawai Balitbang KP (%) dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 29 : Capaian Proporsi Fungsional Balitbang KP dibandingkan Total Pegawai Balitbang KP (%)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
TAHUN KEGIATAN
2014 2015
T R % T R %
Terwujudnya peningkatan kapasitas
dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan layanan Iptek KP
Proporsi fungsional
Balitbang KP dibandingkan total pegawai Balitbang
KP (%)
45 53.29 118.42 55 53.42 97.13
Sumber : SIMPEG KKP
Pada tahun 2015, proporsi fungsional Balitbang KP dibandingkan total pegawai Balitbang KP
(%) adalah sbesar 53.42% dari total pegawai sebanyak 1376 orang, dengan jumlah pegawai
fungsional Litbang (peneliti, perekayasa dan litkayasa) sebanyak 735 orang terdiri dari 548 orang
peneliti, 1 orang perencana, 9 orang pengadaan barang/jasa, 2 orang perekayasa, 16 orang
pustakawan, 7 orang pranata komputer, 2 orang pranata humas, 5 orang arsiparis, 1 orang
penterjemah, 143 orang teknisi litkayasa, dan 1 orang analisis kepegawaian.
Bila dibandingkan dengan tahun 2014, target kinerja mengalami kenaikan sebesar 10% dan
capaian kinerja juga mengalami kenaikan sebesar 0.13%. Hal ini akibatnya adanya penyesuaian
target berdasarkan capaian kinerja di tahun 2014 untuk menghindari KPI game. Realisasi proporsi
fungsional Balitbang KP dibandingkan dengan total pegawai Balitbang KP (%) tahun 2015 lebih tinggi
dibandingkan target dan realisasi tahun 2014 disebabkan dorongan pegawai Balitbang KP untuk
meniti karir di jenjang fungsional tertentu semakin besar setelah penerapan tunjangan kinerja dan
persiapan menyongsong implementasi UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil negera.
%100xPegawai Total
JabfungJumlah Jabfung Proporsi
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 63
Adapun capaian indikator proporsi fungsional Balitbang KP dibandingkan dengan total
pegawai Balitbang KP (%) pada tahun 2015 sebesar 53,42% masih dibawah target yang ditetapkan
sebesar 55% dikarenakan :
1) LIPI sebagai pembina jabatan fungsional peneliti, tidak melaksanakan diklat penjenjangan
fungsional dikarenakan sarana pendidikan dalam proses perbaikan. Hal ini berdampak pada 6
(enam) orang calon peneliti tidak dapat mengusulkan PAK karena belum menjalani diklat.
2) Masih banyak penetapan pejabat fungsional yang dalam proses penilaian di instansi pembina
diantaranya : arsiparis, pustakawan, kehumasan penterjemah dan perancang udang-undang
3) Kurang terinformasikannya jadwal pelaksanaan diklat penjenjangan fungsional dari instansi
pembina, contohnya : diklat penjenjangan fungsional perencana (dari Bappenas) serta proses
pemberkasan dan pengusulan PAK diluar jabatan fungsional peneliti.
Sampai dengan tahun 2015, belum ditetapkan kondisi ideal proporsi fungsional Balitbang KP
dibandingkan dengan total pegawai Balitbang KP. Sejak diterbitkan PERMEN KP Nomor
PER.15/MEN/2010, hingga saat ini Balitbang KP belum dapat melaksanakan pemenuhan kebutuhan
SDM Litbang terutama perekayasa. Kendala yang dihadapi adalah minimnya jumlah perekayasa di
Balitbang KP yang diharapkan menjembatani hasil-hasil kegiatan penelitian. Perekayasan dan
Litkayasa saat ini banyak berada pada Direktorat Jenderal Teknis Lingkup KKP.
3.3.2.3.2 IKU 14 : JUMLAH SARANA DAN PRASARANA, SERTA KELEMBAGAAN LITBANG
KP YANG DITINGKATKAN KAPASITASNYA
Indikator sarana prasarana dirumuskan sebagai upaya peningkatan kapasitas sarana
prasarana serta kelembagaan (IKU 14) yang berbentuk pengadaan fisik/belanja modal atau ruang
lingkup akreditas yang dilaksanakan oleh satuan kerja Balitbang KP. Dalam IKU 14 ini mengalami
penyesuaian target dari awal Tapja Refocusing sebanyak 21 buah menjadi 39 buah pada tapja APBN-
P.
Adapun capaian atas indikator kinerja Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan
litbang KP yang ditingkatkan kapasitasnya dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 30 : Capaian Jumlah Sarana dan Prasarana Serta Kelembagaan Litbang KP yang ditingkatkan kapasitasnya
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama TAHUN 2015
T R %
Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan
layanan Iptek KP
Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang KP
yang ditingkatkan kapasitasnya
39 39 100,00
Peningkatan sarana, prasarana dan kelembangaan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015
antara lain : 1) peningkatan perangkat pengolah data dan komunikasi sebanyak 329 unit; 2)
Peralatan dan fasilitas perkantoran sebanyak 1780 unit; 3) kendaraan bermotor sebanyak 16 unit; 4)
gedung dan bangunan seluas 16.656 m2; 5) sarana prasarana litbang (peralatan laboratorium,
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 64
survei, dll) sebanyak 293 paket; 6) Detail design enginering technopark sebanyak 3 buah (Simeleue,
Saumlaki, Tahuna); 7) penguatan inovasi litbang KP pada 8 lokasi (Gondol, Maros, Bogor, Depok,
Sukamandi, Boalemo, Lombok Tengah, Pamekasan) serta 8) akreditas laboratorium di Balai Besar
Litbang Pengolahan Produk dan Bioteknologi KP.
Capaian di tahun 2015 sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 39 buah atau 100%
dengan beberapa catatan dan/atau perbaikan kedepan berupa :
1) Perlu disusun roadmap/peta jalan rencana peningkatan sarana prasarana sebagai acuan
penetapan target dalam 5 tahun kedepan.
2) Menetapkan prioritas rencana pengadaan belanja modal untuk mengantisipasi perubahan-
perubahan kebijakan di tingkat nasional, KKP dan Eselon I
3) Perlu dilakukan penajaman indikator dan formulasi untuk menggambarkan kinerja peningkatan
sarana prasarana dengan berprinsip pada penganggaran berbasis kinerja.
Indikator kinerja Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan litbang KP yang
ditingkatkan kapasitasnya (IK 14) tahun 2015 tidak dapat dibandingkan capainnya dengan tahun
2014 dikarenakan merupakan IKU baru/bukan merupakan lanjutan dari IKU pada PK tahun 2014
3.3.2.3.3 IKU 15 : JUMLAH JEJARING DAN/ ATAU KERJASAMA LITBANG YANG
TERBENTUK (BUAH)
Indikator Jumlah Jejaring dan/atau kerjasama litbang yang terbentuk memiliki definisi
sebagai berikut :
Jejaring adalah jalinan asosiasi/forum/organisasi lainnya yang memiliki kesamaan
profesi/kepakaran yang diikuti oleh Satker/UPT lingkup Balitbang KP;
Kerjasama Litbang adalah penyelenggaraan kerjasama litbang antara Balitbang KP dengan pihak
mitra pada tahun berjalan yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama yang ditandatangani
oleh kedua belah pihak dengan ruang lingkup meliputi :
a) Penelitian, pengembangan dan penerapan iptek;
b) Peningkatan kapasitas SDM dan kelembagaan;
c) Pertukaran ilmu pengetahuan, teknologi, tenaga ahli dan material penelitian;
d) Perlindungan ha katas kekayaan intelektual dan hasil litbang;
e) Diseminasi dan publikasi;
f) Pertemuan ilmiah, seminar bersama dan lokakarya bersama; dan/atau
g) Peningkatan pelayan public atas ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jejaring dan/atau kerjasama litbang yang terbentuk memiliki tujuan sebagai upaya
peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan iptek KP. Indikator ini
menggunakan polirisasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah meleibihi target yang
ditetapkan dan bukti capaian akhirnya berupa dokumen kesepakatan yang sudah ditandatangani
oleh pejabat yang berwenang (KB/IA, PKS/MoU, SK/dokumen lainnya yang sejenis). Formula/cara
perhitungan indikator jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang yang terbentuk/dijalin oleh
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 65
Satker/UPT lingkup Balitbang KP pada tahun berjalan, khusus untuk dokumen kerjasama pada
tingkat Balai/Loka harus mendapatkan persetujuan atau mengetahui Eselon II (Kepala Pusat/Balai
Besar).
Adapun capaian atas indikator kinerja Jumlah jejaring dan/ atau kerjasama litbang yang
terbentuk (buah) dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 31 : Capaian Jumlah Jejaring dan/atau Kerjasama Litbang yang Terbentuk (buah)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
TAHUN KEGIATAN
2014 2015
T R % T R %
Terwujudnya peningkatan kapasitas
dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan
layanan Iptek KP
Jumlah jejaring dan/ atau kerjasama
litbang yang terbentuk (buah)
16 26 162.50 98 105 107,14
Dari Tabel 31 diatas menunjukan perkembangan capaian indikator kinerja jumlah jejaring
dan/atau kerjasama litbang yang terbentuk pada tahun 2015 dari target 98 buah jejaring dan/atau
kerjasama litbang yang terbentuk, telah teralisasi sebanyak 105 buah atau sebesar 107,14%. Apabila
dibandingkan dengan tahun 2014, target jumlah jejaring dan/atau kerjasama litbang yang terbentuk
mengalami kenaikan sebesar 612,5%, sedangkan untuk capaiannya juga mengalami peningkatan
sebanyak 79 buah jejaring dan/atau kerjasama litbang yang terbentuk atau sebesar 403,85%.
Peningkatan target 2014 – 2015 disebabkan oleh : 1. Perumusan formulasi IKU jejaring dan
kerjasama yang memperhitungkan kerjasama yang aktif/on-going; 2. Adanya penambahan anggaran
APBN-P yang digunakan untuk pengembangan eksperimental berupa pematangan teknologi adaptif
lokasi yang bekerjasama sama dengan PEMDA; 3. Adanya penelitian kemitraan dalam bentuk
penelitan dasar yang sebagaian besar dilaksanakan dengan bekerjasama dengan Perguruan Tinggi.
Dari hasil analisis capaian kinerja pada tahun 2015, beberapa faktor keberhasilan yang
tercatat antara lain :
1) Bertambahnya jalinan kerjasama dengan pihak internasional sebagai dampak dari kebijakan 3
pilar KKP (kedaulatan, keberlanjutan, kesejahteraan) khususnya dalam rangka pemberantasan
IUU Fishing di kawasan regional, penelitian untuk keanekaragaman hayati : blue carbon,
pengembangan perikanan spesifik.
2) Hasil litbang yang telah siap serta mendapatkan kerjasama dan komersialisasi dengan swasta
meningkat antara lain : komersialisasi benih unggul ikan air tawar terutama hasil pemuliaan,
Litbang Produk Kesehatan dari Hasil Laut.
3) Meningkatnya permintaan kerjasama dari stakeholder daerah (PEMDA) untuk dapat
memanfaatkan hasil litbang KP dari hasil penerapan iptek induk unggul, pematangan teknologi
adaptif lokasi serta data informasi dan kajian ilmiah atas sumberdaya KP di daerah.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 66
5512
12
98
PEMDA
PT
Swasta
Internasional
K/L Lain
Berdasarkan proporsi mitra kerjasama dalam negeri sebanyak 96 buah, didominasi oleh
pihak dari Pemerintah Daerah (terutama Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi/ Kabupaten) sebesar
55%, diikuti dengan kerjasama dengan lembaga swasta
dan perguruan tinggi masing-masing 12%, Selanjutnya
kerjasama dengan pihak internasional terus ditingkatkan
dengan proporsi sebanyak 9% dan kerjasama litbang
dengan instansi dari Kementerian/Lembaga lain
mendaptkan porsi sebesar 8%. Berdasarkan fakta
tersebut menunjukkan bahwa Balitbang KP telah sukses
membangunan jejaring dengan seluruh tingkat pemangku
kepentingan dalam rangka mendukung visi sebagai Pusat
Kepakaran Inovasi Iptek untuk Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan. Kerjasama
dengan Pemerintah Daerah dipandang penting dalam rangka penguatan kemitraan dengan Dinas KP,
terutama untuk mendukung program penyuluhan, dalam rangka pengawalan dan keberlanjutan
pemanfaatan hasil litbang, penerapan dan diseminasi inovasi litbang kepada masyarakat di daerah.
Selain itu, penguatan jejaring internasional memperkuat peran Balitbang KP dalam lingkup regional
dan internasional dan juga bermanfaat dalam hal pertukaran pakar serta dukungan terhadap sumber
pendanaan untuk kegiatan Litbang. Adapun kemitraan dengan pihak swasta dan perguruan tinggi
yang terjalin adalah sebagai bentuk penguatan triplex helix sinergitas antara kalangan akademinis/PT
– swasta dan pemerintah (Balitbang KP) dalam pemanfaatan sumberdaya penelitian dan
pengembangan bersama.
Analisa atas target jangka menengah pada IKU jumlah jejaring dan kerjasama yang terbentuk
telah ditetapkan sebesar 59 buah di tahun 2015 dengan total target hingga 2019 sebanyak 424 buah.
Hasil capaian tahun 2015 melebihi target yang ditetapkan dan telah memenuhi 25% dari total target
jangka menengah.
Dari tingkat pencapaian indikator kinerja (IK13) Proporsi fungsional Balitbang KP
dibandingkan total pegawai Balitbang KP (%), (IK14) Jumlah sarana dan prasarana, serta
kelembagaan litbang KP yang ditingkatkan kapasitasnya, (IK15) Jumlah jejaring dan/ atau kerjasama
litbang yang terbentuk (buah), memperlihatkan bahwa capaian sasaran strategis “Terwujudnya
peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya Litbang dan layanan Iptek KP” tersebut sebesar
100,69 %.
3.3.2.4 SS 6 : TERSELENGGARANYA PENGENDALIAN LITBANG KP
Nilai sasaran strategis terselenggaranya pengendalian Litbang KP sebesar 100%. Indikator
kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) IKU
sebagai berikut :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 67
3.3.2.4.1 IKU 16 : PROPORSI KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN DAN PENGEMBANGAN
EKSPERIMENTAL DIBANDINGKAN TOTAL KEGIATAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN (MINIMAL)
Indikator proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental
dibandingkan total kegiatan penelitian dan pengembangan (minimal) sesuai PP 30 tahun 2008
terdapat 3 bentuk kegiatan litbang diantaranya sebagai berikut :
a) Penelitian dasar perikanan;
Merupakan kegiatan penelitian yang bersifat eksploratif dan/atau eksperimental untuk
memperoleh ilmu pengetahuan baru sebagai acuan bagi penelitian terapan perikanan. Ilmu
pengetahuan baru dapat berupa data dan informasi ilmiah tentang prinsip-prinsip dasar dari
fenomena atau fakta serta interaksi keduanya yang teramati di bidang perikanan. Yang
dimaksud dengan “kegiatan penelitian yang bersifat eksploratif”, antara lain, kegiatan
inventarisasi, ekspedisi, identifikasi, karakteristisasi, studi, sensus, dan survey di bidang
perikanan. Untuk penelitian dasar, selanjutnya diwujudkan dalam penelitian kemitraan melalui
kerjasama dengan perguruan tinggi dan/atau LPNK dan ditetapkan melalui SK Kepala Balitbang
KP.
b) Penelitian terapan perikanan;
Merupakan kegiatan penelitian yang memanfaatkan hasil penelitian dasar perikanan, dan diarahkan untuk tujuan praktis guna memperoleh pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan. Pengetahuan dan teknologi di bidang perikanan dapat berupa pengetahuan praktis dan teknologi terapan yang langsung dapat digunakan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan dan pengembangan usaha perikanan. Yang dimaksud dengan "penelitian terapan perikanan", antara lain desain, rancang bangun dan konstruksi, permodelan, pemetaan, dan pengkajian di bidang perikanan.
c) Pengembangan eksperimental perikanan
Merupakan kegiatan sistematik dengan menggunakan pengetahuan yang sudah ada yang diperoleh melalui penelitian dasar perikanan dan/atau penelitian terapan perikanan, untuk memperoleh sistem teknologi yang lebih efektif dan efisien serta menghasilkan produk unggulan di bidang perikanan. Sistem teknologi yang lebih efektif dan efisien dapat berupa teknologi yang sederhana, murah, terjangkau, adaptif, dan ramah lingkungan. Adapun Produk unggulan dapat berupa produk yang memiliki nilai tambah tinggi, berdaya saing tinggi, dan aman dikonsumsi serta terjangkau masyarakat luas. Yang dimaksud dengan "pengembangan eksperimental perikanan", antara lain, perekayasaan, scaling-up, dan inovasi teknologi di bidang perikanan
Adapun capaian atas indikator kinerja kegiatan penelitian terapan dan pengembangan
eksperimental dibandingkan total kegiatan penelitian dan pengembangan (minimal) dideskripsikan
di bawah ini.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 68
Tabel 32 : Capaian Proporsi Kegiatan Penelitian Terapan dan Pengembangan Eksperimental dibandingkan Total
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan (minimal)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama TAHUN 2015
T R %
Terselenggaranya pengendalian Litbang
KP
Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental
dibandingkan total kegiatan penelitian dan pengembangan
(minimal)
89% 89% 100,00
Dalam perhitungan IKU 16 berdasarkan pada Keputusan Kepala Balitbang KP No 48/KEP-
BALITBANGKP/2015 yang telah menetapkan kegiatan penelitian yang dikategorikan penelitian dasar
yang dapat dimitrakan dengan instansi penelitian lain (Perguruan tinggi, LPND). Judul yang
ditetapkan sebagai penelitian dasar sebanyak 40 (empat puluh) kegiatan yang seluruhnya
menghasilkan output data dan informasi dasar. Dengan demikian, pada pelaksanaan litbang KP
2015, terdapat 344 buah penelitian yang termasuk dalam penelitian terapan dan pengembangan
eksperimental.
Indikator kinerja Proporsi kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental
dibandingkan total kegiatan penelitian dan pengembangan (minimal) (IK 16) tahun 2015 tidak dapat
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 dikarenakan merupakan IKU baru/bukan merupakan
lanjutan dari IKU pada PK tahun 2014.
Dari tingkat pencapaian indikator kinerja (IK16) Proporsi kegiatan penelitian terapan dan
pengembangan eksperimental dibandingkan total kegiatan penelitian dan pengembangan (minimal),
memperlihatkan bahwa capaian sasaran strategis “Terselenggaranya pengendalian Litbang KP”
tersebut sebesar 100%.
3.3.3 LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
3.3.3.1 SS 7 : TERWUJUDNYA APARATUR SIPIL NEGARA BALITBANG KP YANG
KOMPETEN, PROFESIONAL DAN BERKEPRIBADIAN
Nilai sasaran strategis terwujudnya aparatur sipil negara Balitbang KP yang kompeten,
profesional dan berkepribadian sebesar 97,32%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur
keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) IKU sebagai berikut :
3.3.3.1.1 IKU 17 : INDEKS KOMPETENSI DAN INTEGRITAS BALITBANG KP
Indeks kompetensi dan integritas ditetapkan untuk mewujudkan aparatur sipil negara yang
kompeten, profesial dan berkepribadian. Aparatur sipil negara dituntut untuk memeliki kompetensi
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 69
yang dipandang sebagai kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuan dan integritas tinggi dalam mematuhi aturan dan norma yang berlaku/ditetapkan.
Perhitungkan indeks kompetensi dan integritas dilakukan pada 4 (empat) variabel yaitu : 1.
Kompetensi hasil assessment dengan membandingkan kompetensi hasil rekomendasi penilaian
kompetensi/asesmen dari asesor dengan jenis standar kompetensi yang dipersyarakatkan sesuai
PERMEN KP no 34/KEPMEN/SJ/2014; 2. Prosentasi capaian output pegawai pada SKP; 3. Prosentase
tingkat kehadiran pegawai dan 4. Kepatuhan ASN dalam pelaporan LHKASN/LHKPN. Berdasarkan
hasil pengukuran, diperoleh nilai setiap variabel sebagai berikut :
Tabel 33 : Pengukuran Variabel Indeks Kompetensi dan Integritas Balitbang KP
Kompetensi hasil
assesment
% capaian SKP
% tingkat kehadiran
Pelaporan LHKASN/LHKPN
Indeks kompetensi &
integritas
39,6 55,18 94,17 64,1 63,26
Adapun capaian atas indikator kinerja indeks kompetensi dan integritas Balitbang KP
dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 34 : Capaian Indeks Kompetensi dan Integritas Balitbang KP
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
TAHUN 2015
T R %
Terwujudnya aparatur sipil negara BALITBANG KP yang kompeten, profesional dan berkepribadian
Indeks kompetensi dan integritas
BALITBANG KP 65% 63,26% 97,32
Berdasarkan Tabel 34 menunjukkan bahwa capaian atas indeks kompetensi dan integritas
Balitbang KP masih belum memenuhi target 100% dengan beberapa faktor penyebab :
1) Assessment test yang dilakukan terhadap pejabat setingkat Eselon IV menunjukkan hanya 39,6%
dari peserta tes yang terdiri dari pejabat Eselon IV, dikategorikan dapat dikembangkan
kompetensinya. Saat ini sistem penempatan personil untuk menduduki jabatan belum
menggunakan metode untuk mengukur kemampuan personil dalam menangani
tugas/tanggungjawab yang akan diemban sesuai dengan kriteria kesuksesan jabatan tersebut.
2) Prosentase kepatuhan pengisian SKP masih rendah. Rendahnya nilai tersebut disebabkan oleh
ASN belum secara rutin dan tepat waktu mengisi capian kinerja individu perbulan. Hal ini
dikarenakan belum adanya sistem reward punishment atas capaian kinerja individu. Saat ini
perhitungan reward berupa tunjangan kinerja didasarkan pada kepatuhan kehadiran pegawai.
3) Belum semua aparat sipil negara melaporkan kekayaannya sesuai Surat Edaran KemenPAN RB
No. 1 Tahun 2015 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil
Negara (LHKASN) di lingkungan instansi Pemerintah. Hal ini dikarenakan belum dilakukan
sosialisasi atas aturan tersebut. Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah masih rendahnya
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 70
ketaatan ASN terkait dalam pelaporan LHKPN sesuai Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme serta
Surat Edaran KemenPAN RB Nomor: SE/03/M.PAN/01/2005 tentang Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara NegaraTentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Upaya peningkatan kompetensi dan integritas bagi ASN akan terus dilakukan melalui
beberapa hal diantaranya :
1. Lelang jabatan terbuka melalui tes asesmen yang telah dilakukan oleh Kementerian Kelautan
dan Perikanan diharapkan mampu menurunkan gap antara kompetensi seorang pejabat dengan
standar kompetensi suatu jabatan yang telah ditetapkan.
2. Memetakan kebutuhan pelatihan dan pengembangan personil yang diharapkan dapat
berdampak pada keberhasilan organisasi.
3. Menyusun mekanisme reward and punishment atas capaian kinerja individu.
4. Melakukan sosialisasi dan bimtek pengisian formulir LHKPN dan LHKASN.
Indikator kinerja Indeks kompetensi dan integritas Balitbang KP (IK 17) tahun 2015 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun 2014 dikarenakan merupakan IKU baru atau bukan merupakan
lanjutan dari IKU pada PK tahun 2014
Dari tingkat pencapaian indikator kinerja (IK17) Indeks kompetensi dan integritas BALITBANG
KP, memperlihatkan bahwa capaian sasaran strategis “Terwujudnya aparatur sipil Negara Balitbang
KP yang kompeten professional dan berkepribadian” tersebut sebesar 97,32%.
3.3.3.2 SS 8 : TERSEDIANYA MANAJEMEN PENGETAHUAN BALITBANG KP
YANG HANDAL DAN MUDAH DIAKSES
Nilai sasaran strategis tersedianya manajemen pengetahuan Balitbang KP yang handal dan
mudah diakses sebesar 250%. Indikator kinerja utama yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan
sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) IKU sebagai berikut :
3.3.3.2.1 IKU 18 : PERSENTASE UNIT KERJA BALITBANG KP YANG MENERAPKAN SISTEM
MANAJEMEN PENGETAHUAN YANG TERSTANDAR (%)
Merujuk pada Permen PAN & RB Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management), Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) telah menetapkan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU)-nya pada salah satu sasaran
strategisnya yaitu Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses :
“Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)”,
dimana target pada tahun 2015 sebesar 40%. Yang kemudian dipersempit pada level I, Balitbang KP
menetapkan menjadi “Persentase unit kerja Balitbang KP yang menerapkan sistem manajemen
pengetahuan yang terstandar”.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 71
Sesuai dengan definisi pada Manual IKU tingkat KKP, Sistem Manajemen Pengetahuan
adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi
pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan
mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Dimana formula
yang digunakan yaitu “Unit Kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan dibandingkan
dengan total Unit Kerja seluruh KKP”. IKU ini diturunkan (lingkup dipersempit) ke tingkat Eselon I,
sehingga metode pengukurannya yaitu Unit Kerja yang menerapkan sistem manajemen
pengetahuan dibandingkan dengan total Unit Kerja tingkat Pusat Lingkup Balitbang KP”. Metode
pengukuran yang digunakan oleh KKP pada level Eselon I yaitu “Persentase unit kerja level 1-2 yang
bergabung di sistem aplikasi dibagi unit kerja level 1-2”.
Salah satu perangkat berbasis teknologi informasi yang digunakan sebagai implementasi
dalam pengukuran IKU ini yaitu “Aplikasi KIFI”, yang dapat diakses melalui alamat
https://www.kifi.com/ seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 17 : Screenshot Aplikasi KIFI
Pada level 1, Balitbang KP memiliki beberapa library yang dapat diakses oleh pihak luar
antara lain yang memuat Info terkait Balitbang KP dan Hasil Litbang KP dari beberapa satuan kerja.
Selain itu Balitbang KP juga mengikuti perkembangan pengetahuan yang dibagi (share) oleh Unit
kerja Eselon I maupun unit kerja di KKP, seperti terlihat pada Gambar 18 dan 19 berikut :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 72
Gambar 18 : Following Balitbang KP pada aplikasi KIFI
Gambar 19 : Connections Balitbang KP pada aplikasi KIFI
Selain itu level I (Balitbang KP) juga telah terhubung satu sama lain dengan unit 7 (tujuh)
Eselon II Lingkup Balitbang KP, antara lain P4KSI, P4B, P3SDLP, P3TKP, BBP4BKP, BBPSEKP, dan
Sekretariat Balitbang KP, seperti terlihat pada Gambar 18 di atas.
Dari target sebesar 40%, realisasi IKU Persentase unit kerja Balitbang KP yang menerapkan
sistem manajemen pengetahuan yang terstandar telah tercapai sebanyak 100%, dimana dari 1 unit
kerja Eselon I dan 7 unit kerja Eselon II yang ada di Balitbang KP (total 8 unit kerja) telah
menggunakan aplikasi KIFI dan saling terhubung satu sama lain dengan nama akun :
MP BALITBANG
MP P4KSI BALITBANG
MP P4B BALITBANG
MP P3TKP BALITBANG
MP P3SDLP BALITBANG
MP BBP4BKP BALITBANG
MP BBPSEKP BALITBANG
MP SEKRETARIAT BALITBANG
Adapun capaian atas indikator kinerja Persentase unit kerja BALITBANG KP yang menerapkan
sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 35 : Capaian Persentase Unit Kerja Balitbang KP Yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan Yang Terstandar (%)
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama TAHUN 2015
T R %
Tersedianya manajemen pengetahuan BALITBANG
KP yang handal dan mudah diakses
Persentase unit kerja BALITBANG KP yang menerapkan sistem
manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
40% 100% 250
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 73
Di tahun 2015, dari pengukuran capaian IKU18, diperoleh prosentase realisasi sebesar 250%
yang menunjukkan seluruh unit kerja setingkat Eselon II yang ditargetkan telah terhubung dengan
Sistem KIFI untuk berbagi data informasi yang saling dapat dimanfaatkan. Nilai capaian yang cukup
tinggi disebabkan sistem yang dipilih sebagai platform untuk manajemen pengetahuan relatif
sederhana dan sudah digunakan di beberapa organisasi di dunia. Sistem tersebut mampu untuk
membuat, menyimpan, mentransfer dan menerapkan pengetahuan dalam organisasi dan pada
tahun 2015 sebagai tahun pertama dalam inisiasi penerapan KMS. Sistem KIFI tersebut melengkapi
sistem manajemen sederhana yang secara umum sudah digunakan untuk berbagi informasi melalui
e-mail, website atau media pertukaran informasi lainnya.
Tantangan kedepan dalam penerapan sistem manajemen pengetahuan terstandar adalah
membangun sistem pengetahuan terstruktur yang mampu menyerderhanakan akses informasi,
modul untuk pencarian data informasi, pengolahan data dan klasifikasi dengan menyertakan
perangkat untuk sistem jaringan dengan pihak luar melalui pembangunan Pusat Data Kelautan dan
Perikanan di Sekretariat Balitabng KP yang akan menjadi hub bagi Laboratorium Data yang dibangun
oleh satuan kerja Balitbang KP dengan jejaring laboratorium data di Perguruan Tinggi maupun
instansi riset lainnya.
Indikator kinerja Prosentase unit kerja Balitbang KP yang menerapkan sistem manajemen
pengetahuan yang terstandar (%) (IK 18) tahun 2015 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014
dikarenakan merupakan IKU baru/bukan merupakan lanjutan dari IKU pada PK tahun 2014
Dari tingkat pencapaian indikator kinerja (IK18) Persentase unit kerja BALITBANG KP yang
menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%), memperlihatkan bahwa capaian
sasaran strategis “Tersedianya manajemen pengetahuan Balitbang KP yang handal dan mudah
diakses” tersebut sebesar 250%.
3.3.3.3 SS 9 : TERWUJUDNYA BIROKRASI BALITBANG KP YANG EFEKTIF,
EFISIEN DAN BERORIENTASI PADA LAYANAN PRIMA
Nilai sasaran strategis terwujudnya birokrasi Balitbang KP yang efektif, efisien dan
berorientasi pada layanan prima sebesar 105,86%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk
mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 1 (satu) IKU sebagai berikut :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 74
3.3.3.3.1 IKU 19 : NILAI KINERJA REFORMASI BIROKRASI BALITBANG KP
Reformasi birokrasi bukan lagi sekedar tuntutan
dari segenap elemen masyarakat yang mengharapkan
agar birokrasi dan terutama aparatur dapat berkualitas
lebih baik lagi. Reformasi birokrasi kini benar-benar
menjadi kebutuhan bagi aparatur pemerintahan.
Reformasi birokrasi yang dilaksanakan di lingkungan
Balitbang KP pada hakekatnya merupakan upaya untuk
melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang
pelaksanaan dilakukan melalui program-program
meliputi :
Adapun capaian atas indikator kinerja nilai
kinerja reformasi birokrasi Balitbang KP dideskripsikan di
bawah ini.
Tabel 36 : Capaian Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi Balitbang KP
Sasaran Strategis Indikator
Kinerja Utama
TAHUN KEGIATAN
2014 2015
T R % T R %
Terwujudnya birokrasi BALITBANG
KP yang efektif, efisien dan
berorientasi pada layanan prima
Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi
BALITBANG KP
BB
(80)
BB
(75.50) 94.37
BB
(80)
A
(84.69) 105.86
Nilai capaian RB didasarkan pada hasil evaluasi RB Balitbang KP (Desember 2015) dengan
masing-masing penilaian sebagai berikut :
Tabel 37 : Nilai Capaian Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi Tahun 2015
KOMPONEN RB Nilai Evaluasi
2015 % 2015
Nilai Evaluasi
2014 % 2014
Manajemen Perubahan 3,89 77,80 4,17 83,38
Penataan peraturan perundangan-undangan 5 100 4,38 87,50
Penataan dan penguatan organisasi 6 100 6 100
Penataan tata laksana 4,63 92,53 4,33 86,75
Penataan sistem manajemen SDM 14,20 94,64 9,43 62,87
Penguatan akuntabilitas 5,80 96,67 4,35 72,47
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 75
KOMPONEN RB Nilai Evaluasi
2015 % 2015
Nilai Evaluasi
2014 % 2014
Penguatan pengawasan 10,15 84,58 8,46 70,47
Peningkatan kualitas pelayanan publik 4,75 79,18 4,12 68,65
TOTAL PENGUNGKIT 54,41 45,24
Kapasitas dan akuntabilitas kinerja pemerintah 14,86 74,29 14,86 74,29
Pemerintah yang bersih dan bebas KKN 7,47 75 7,47 75
Kualitas pelayanan publik 7,95 80 7,95 80
TOTAL HASIL 30,28 79,5 30,28 79,5
TOTAL NILAI RB 84,69 75,51
Sumber : LKj Balitbang KP 2014 dan LKE RB per Nopember 2015
Implementasi RB Balitbang KP tahun 2015 mengalami perbaikan dan peningkatan yang
cukup signifikan (112,17%) bila dibandingkan tahun 2014, dengan upaya yang telah dilakukan
berupa :
1) Aspek penataan sistem manajemen SDM mempunyai perbaikan nilai paling tinggi dari
sebelumnya 62,87% dengan adanya perbaikan pada : sistem promosi jabatan (Eselon I – IV) telah
dilaksanakan secara terbuka, telah dilakukan assesment pegawai sebagai dasar kompetensi serta
telah dilakukan pengukuran dan pemantauan atas kinerja individu.
2) Aspek penguatan akuntabilitas telah dilakukan peningkatan keterlibatan pimpinan memantau
pencapaian kinerja secara berkala melalui sistem aplikasi monev secara online, adanya
mekanisme reward and punishment atas capaian kinerja, peningkatan kapasitas/kapabilitas SDM
pengelola kinerja melalui bimtek pengelolaan kinerja berbasis BSC, telah disusunya juklak
pengelolaan manajemen kinerja organisasi berbasis BSC serta pengukuran capaian kinerja telah
dilakukan secara berkala, berjenjang dan memanfaatkan sistem informasi online (kinerjaku)
3) Aspek penguatan pengawasan, terutama dalam hal pengaduan masyarakat dan whistle-blowing
system telah ditentuk Tim Penanganan Pengaduan Balitbang KP, sosialisasi peraturan
perundang-undangan mengenai penanganan benturan kepentingan, menindaklanjuti aduan
masyarat, melakukan pembinaan dan pengusulkan satker (BPOL dan BPPBIH) dalam zona
integritas KKP.
4) Aspek peningkatan kualitas pelayanan publik, dengan beberapa perbaikan berupa : usulan
perbaikan atas PERMEN 32/2014 atas jenis pelayanan publik Balitbang KP, membentuk tim
penanganan pengaduan atas pelayanan publik, perbaikan dan melengkapi SOP, maklumat
pelayanan publik pada satker serta melakukan pengukuran indeks kepuasan masyarakat.
5) Aspek penataan peraturan perundang-undangan, melalui perbaikan atas aturan perundangan
yang tidak sinkron diantaranya : 1. Peraturan tentang Jenis Ikan Baru yang Dibudidayakan; 2.
Rancangan Kep MKP Tentang Pejabat Penetap Angka Kredit dan Tim Penilai Jabatan Fungsional
Peneliti di Lingkungan KKP serta keputusan Menteri KP tentang Sentra HKI di lingkungan KKP;
telah dilakukan proses dan pembahasan atas Rancangan Perpres Tentang Penyelenggaraan
Litbang di WP3K serta Naskah Akademik Penetapan Kawasan Pengelolaan Perikanan di Perairan
Umum Daratan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 76
6) Aspek penataan laksana dengan perbaikan berupa peningkatan pemanfaatan sistem informasi
guna menunjang e-goverment melalui : pengembangan dan pemanfaatan aplikasi SIP Monev
untuk pemantauan pelaksanaan anggaran dan kegiatan Balitbang KP, pengembangan aplikasi
untuk kebutuhan internal organisasi (fingerprint, persuratan), peningkatan website sebagai
wahana penyebaran informasi, publikasi dan sosialisasi serta membangun knowledge
manajemen system melalui data center Balitbang KP.
Adapun aspek manajemen perubahan tidak mengalami perbaikan nilai dikarenakan belum
dilakukan penyusunan roadmap reformasi birokrasi tahun 2015 – 2019. Roadmap tersebut akan
didasarkan pada roadmap RB KKP yang saat ini masih dalam proses penyusunan.
Beberapa upaya perbaikan kedepan yang ditempuh, diantaranya :
1) Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Balitbang KP 2015-2019
2) Menyusun tindak lanjut dari rencana aksi 2015
3) Melaksanakan Bimbingan teknis pengukuran implementasi Reforasi Birokrasi di Satker Balitbang
KP sehingga dapat melakukan penilaian mandiri atas pelaksanaan RB dan melakukan perbaikan-
baikan atas aspek yang belum dilaksanakan sepenuhnya.
Dari tingkat pencapaian indikator kinerja (IK19) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BALITBANG
KP, memperlihatkan bahwa capaian sasaran strategis “Terwujudnya birokrasi BALITBANG KP yang
efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima” tersebut sebesar 105,86%.
3.3.3.4 SS 10 : TERKELOLANYA ANGGARAN PEMBANGUNAN BALITBANGKP
SECARA EFISIEN DAN AKUNTABEL
Nilai sasaran strategis terkelolanya anggaran pembangunan Balitbang KP secara efisien dan
akuntabel sebesar 100,99%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran
tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU sebagai berikut :
3.3.3.4.1 IKU 20 : NILAI KINERJA ANGGARAN BALITBANG KP (%)
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/2011 penilaian kinerja dilakukan dengan
menghitung nilai kinerja atas aspek implementasi dan nilai kinerja atas aspek manfaat, dikalikan
dengan bobot masing-masing aspek berkenaan. Bobot kinerja atas aspek implementasi dan bobot
kinerja atas aspek manfaat sebagaimana dimaksud diatas sebagai berikut :
aspek implementasi : 33.3%
aspek manfaat : 66.7%
Bobot masing-masing indikator pada aspek implementasi indikator nilai kinerja anggaran
Balitbang KP terdiri atas :
Penyerapan anggaran : 9.7%
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 77
Konsistensi antara perencanaan dan implementasi : 18.2%
Pencapaian keluaran : 43.5%
efisiensi : 28.6%
Nilai kinerja dihitung dengan menjumlahkan hasil perkalian antara nilai kinerja atas aspek
implementasi dan nilai kinerja atas aspek manfaat dengan masing-masing bobot. Hasil penilaian
kinerja sebagaiman diatas dikelompokan dalam kategori sebagai berikut :
Tabel 38 : Kategori Penilaian Kinerja
NO NILAI ANGKA INTERPRESTASI
1 > 90% - 100% Sangat Baik
2 > 80% - 90% Baik
3 > 60% - 80% Cukup/Normal
4 > 50% - 60% Kurang
5 ≥ 50% Sangat Kurang
Sumber: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011
Tata cara pengukuran indikator nilai kinerja anggaran Balitbang KP (%) melalui beberapa
proses tahapan diantaranya sebagai berikut :1) Penyerapan anggaran; 2) Konsistensi antara
perencanaan dan implementasi; 3) Pencapaian keluaran; 4) Efisiensi; 5) Aspek manfaat; 6) Capaian
hasil; 7) Nilai Efisiensi; dan 8) Nilai Kinerja.
NK = (I x WI) + (CH x WCH)
Dengan
I = (P x Wp) + (K x Wk) + (PK x WPK) + (NE x WE)
Keterangan :
NK : Nilai Kinerja I : Nilai aspek implementasi P : Penyerapan anggaran K : Konsistensi antara perencanaan dan implementasi
PK : Pencapaian Keluaran NE : Nilai Efisiensi CH : Capaian Hasil WI : Bobot aspek implementasi
WCH : Bobot capaian hasil WP : Bobot penyerapan anggaran Wk : Bobot konsistensi antara perencanaan dan implementasi
WPK : Bobot pencapaian keluaran WE : Bobot efisiensi
Adapun capaian atas indikator kinerja nilai kinerja anggaran Balitbang KP dideskripsikan di
bawah ini.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 78
Tabel 39 : Capaian Nilai Kinerja Anggaran Balitbang KP
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
TAHUN 2015
T R %
Terkelolanya anggaran pembangunan BALITBANG
KP secara efisien dan akuntabel
Nilai kinerja anggaran
BALITBANG KP (%)
80-90 92.46 100,53
Tabel 40 : Nilai Masing-Masing Variabel Perhitungan Nilai Kinerja Anggaran
P Wp K Wk PK Wpk E NE We NK
80,13 9,70% 73,67 18,20% 99,55 43,50% 19,12 97,80 28,6% 92,46
Data : diolah dari e-monev anggaran DJA per 11 Februari 2016
Capaian IKU nilai kinerja anggaran Balitbang KP dipengaruhi oleh tingginya pencapaian
keluaran sebesar 99,55 dengan penyerapan anggaran senilai 80,13% sehingga memberikan nilai
efisiensi yang cukup besar yaitu 97,80%. Dengan demikian, nilai kinerja anggaran Balitbang KP
sebesar 92,46 dikategorikan sebagai sangat baik.
Jika meninjau angka realisasi Balitbang KP, dari 19,87% sisa anggaran, terdapat sekitar 4,73%
(Rp. 36,4 miliar) anggaran yang tidak terserap yang berasal dari sisa kontrak, putus kontrak dan self
blocking dari kegiatan yang ditunda pelaksanaanya terutama pembangunan fisik penguatan inovasi
litbang di lokasi antara lain : Kamal (Jakarta Utara), Simeleue (NAD), Merauke (Papua), Saumlaki
(Maluku) dan Tahuna (Sulut) namun tetap menghasilkan output dalam bentuk Detail Design
Engineering (DED) sehingga secara volume kinerja dapat tercapai.
Indikator kinerja Nilai kinerja anggaran Balitbang KP (%) (IK 20) tahun 2015 tidak dapat
dibandingkan dengan tahun 2014 dikarenakan merupakan IKU baru/bukan merupakan lanjutan dari
IKU pada PK tahun 2014.
3.3.3.4.2 IKU 21 : PERSENTASE KEPATUHAN TERHADAP SAP LINGKUP BALITBANG KP
(%)
Dasar hukum pelaksanaan sistem akuntansi pemerintah Pusat (SAPP) pada lingkup Balitbang
KP (%) antara lain : 1) UU Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara; 2) UU Nomor 1 tahun
2004 tentang perbendaharaan negara; 3) PMK Nomor 171/PMK.05/2007 tentang sistem akuntansi
dan pelaporan keuangan pemerintah pusat; 4) PMK Nomor 196/PMK.05/2008 tentang tata cara
penyusunan dan penyajian laporan keuangan belanja subsidi dan belanja lain-lain pada bagian
anggaran pembiayaan dan perhitungan; 5) PMK Nomor 191/PMK.05/2011 tentang mekanisme
pengelolaan hibah; 6) PMK Nomor 230/PMK.05/2011 tentang sistem akuntansi hibah; dan 7) PMK
Nomor 233/PMK.05/2011 tentang perubahan atas PMK Nomor 171/PMK.05/2007 tentang sistem
akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 79
Pembagian fungsi berdasarkan UU Nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara
pasal 51 : 1) Menteri keuangan selaku BUN menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan,
aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk pembiayaan dan perhitungan (SA-BUN); 2)
Menteri/Pimpinan Lembaga selaku pengguna anggaran menyelenggarakan akuntansi atas transaksi
keuangan, aset, utang, dan ekuitas dana, termasuk transaksi pendapatan dan belanja (SAI); dan 3)
Akuntansi digunakan untuk menyusun LKPP sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.
Tujuan kebijakan umum sistem akuntansi pemerintah di lingkup Balitbang KP terdiri dari 3
(tiga) yaitu :
1. Akuntabilitas, sebagai upaya untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada Balitbang KP dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan melalui laporan keuangan pemerintah secara periodik.
2. Manajerial, menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan pengelolaan
keuangan Balitbang KP serta memudahkan pengendalian yang efektif atas seluruh aset, utang
dan ekuitas dana.
3. Transparansi, dalam pelaporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan
yang terbuka bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang
baik.
Indikator ini dilakukan berdasarkan analisis laporan hasil pemeriksaan (LHP) keuangan tahun
2015. Indikator ini bertujuan untuk menganalisis secara spesifik peran dan fungsi SPIP dalam
meminimalasi tingkat kesalahan pencatatan akuntansi. Formulasi yang ditetapkan untuk menghitung
prosentase terhadap kepatuhan SAP lingkup Balitbang KP dengan mempertimbangkan salah satunya
nilai temuan materiil oleh APIP terhadap total alokasi anggaran.
Berdasarkan data sementara dari hasil pemeriksanaan APIEP TA 2015 (per Januari 2016)
terdapat proporsi temuan materiil (terhadap total anggaran) sebesar 0,39%. Dengan demikian
capaian atas indikator kinerja persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Balitbang KP
dideskripsikan di bawah ini.
Tabel 41 : Capaian Persentase Kepatuhan Terhadap SAP lingkup Balitbang KP
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
TAHUN 2015
T R %
Terkelolanya anggaran pembangunan BALITBANG KP secara efisien dan ekuntabel
Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup
BALITBANG KP (%) 100% 99,61% 99,61
Nilai capaian IK 21 menunjukkan bahwa masih lemahnya (belum berjalan dengan baik)
sistem pengendalian internal pemerintah dalam mengontrol pelaksanaan kegiatan terutama
pekerjaan fisik/belanja modal. Peran tim teknis perlu diperkuat agar mampu bekerja sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu, beberapa upaya perbaikan kinerja kedepan yang akan
ditempuh oleh Balitbang KP berupa : 1. Melaksanakan SPIP sesuai peraturan yang ditetapkan; 2.
Membentuk tim teknis yang kompeten; dan 3. melibatkan pihak eksternal dalam mengawasi
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 80
berjalannya proses pekerjaan. Indikator kinerja Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup
Balitbang KP (%) (IK 21) tahun 2015 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2014 dikarenakan
merupakan IKU baru/bukan merupakan lanjutan dari IKU tahun 2014.
Dari tingkat pencapaian indikator kinerja (IK20) Nilai kinerja anggaran BALITBANG KP (%),
(IK21) Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup BALITBANG KP (%), memperlihatkan bahwa
capaian sasaran strategis “Terkelolanya anggaran pembangunan BALITBANG KP secara efisien dan
akuntabel” tersebut sebesar 100,99 %.
3.4 REALISASI ANGGARAN TA 2015
Dalam tahun 2015, telah terjadi 3 kali perubahan dari DIPA awal yaitu : 1). DIPA Refocusing
yang terbit pada tanggal 6 Maret 2015 hasil dari penghematan perjalanan dinas yang digunakan
untuk kegiatan prioritas dan 2). DIPA APBN-P, dengan tambahan alokasi anggaran sebesar Rp.
235.000.000.000,- yang tertuang dalam DIPA APBN-Perubahan yang terbit pada tanggal 24 maret
2015 dan 3) DIPA akhir tahun yang terbit akibat beberapa revisi penambahan anggaran di satker
Balitbang KP. Tambahan alokasi anggaran sebesar Rp. 235.000.0000.000,- yang digunakan untuk
pembiayaan kegiatan Quickwins (QW), Program Lanjutan (PL) dan Program Prioritas (PP) lainnya.
Dengan tambahan anggaran ini maka anggaran Balitbang KP yang semula Rp. 527.223.345.000,-
menjadi Rp. 775.617.749.000,-. Perubahan jenis belanja sebagaimana tergambar dalam tabel berikut
:
Tabel 42 : Rincian perubahan DIPA Balitbang KP Tahun 2015 (Berdasarkan DIPA terbit)
PERUBAHAN DIPA
PEGAWAI BARANG
OPERASIONAL BARANG NON
OPERASIONAL MODAL TOTAL
AWAL 148.898.816 70.125.142 197.517.295 110.682.092 527.223.345
REFOCUSING 148.898.816 70.095.772 160.425.194 147.803.563 527.223.345
APBN-P 148.898.816 70.095.772 282.326.879 260.901.878 762.223.345
DIPA AKHIR 153.633.056 69.743.784 280.986.656 266.344.253 775.617.749
Satuan dalam (Rp.000)
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 81
Gambar 20 : Proporsi pagu per belanja
Berdasarkan proporsi anggaran perjenis belanja dalam setiap perubahan DIPA
menggambarkan trend yang fokus penganggaran yang beda. DIPA Refocusing dihasilkan dari
penghematan belanja barang (perjalanan dinas) yang dialihkan menjadi belanja modal strategis
sehingga dalam Gambar 20 terdapat pola penurunan proporsi belanja barang dan sebaliknya
terdapat peningkatan proporsi belanja modal. Adapun untuk DIPA APBN-P, terjadi kenaikan
anggaran untuk belanja barang sebesar 52,88% dan belanja modal sebesar 76,52% bila dibandingkan
dengan DIPA Refocusing. Alokasi APBN-P sebesar Rp 235 miliar digunakan untuk 51,87% belanja
barang dan 48,13% belanja modal. Sampai dengan akhir tahun 2015, Balitbang KP mengelola pagu
sebesar Rp. 775.617.749.000,- dengan perubahan/penambahan anggaran disebabkan adanya : a.)
percepatan penarikan dana pinjaman LN (PLN) akibat penyesuaian kurs mata uang dollar sebesar Rp.
8.415.101.000,-, b.) pencantuman dana hibah langsung pada satker BBPPBL Gondol dan BPOL
Perancak sebesar Rp. 4.052.647.000,-, c.) revisi penerimaan dan penggunaan PNBP pada satker
BPPBAP Maros sebesar Rp.866.656.000,-. Adapun pergeseran anggaran antar jenis belanja (belanja
barang dan modal ke belanja pegawai) dilakukan untuk mengakomodir kenaikan tunjangan kinerja
KKP (dari sebelumnya 47% menjadi 52%).
Berdasarkan Memorandum Kepala Balitbang KP No. 517/BALITBANGKP/II/2015 tanggal 16
Februari 2015 merujuk pada Surat Kementerian Keuangan Nomor Alokasi No.S-876/MK.02/2014
tanggal 24 Desember 2014 tentang Alokasi Tambahan Anggaran Dalam RAPBN-P 2015 dan Nomor S-
9/MK.02/2015 tanggal 8 Januari 2015 tentang Pengalihan Alokasi Tambahan Anggaran Dalam
RAPBN-P Tahun Anggaran 2015, serta Keputusan Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri
Kelautan dan Perikanan tanggal 12 Februari 2015, maka Balitbang KP pada tahun 2015 memperoleh
alokasi tambahan anggaran sebesar Rp. 145 Milyar untuk APBN-P I dan Rp. 90 Milyar untuk APBN-P
II. Sesuai dengan perencanaannya, APBN-P I dialokasikan untuk pendanaan program untuk
mendukung pencapaian target RPJMN III yang menjadi mandat bagi Balitbang KP, yaitu:
o Quick Wins, berupa :
- Sistem informasi Nelayan Pintar untuk akses Informasi cuaca, wilayah tangkap, dan pasar di
100 sentra nelayan pada tahun 2019;
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 82
- Pencanangan Pembangunan TechnoPark dan Science Park berbasis Perikanan Rakyat.
o Program Lanjutan, yaitu Meningkatkan produksi perikanan dua kali lipat menjadi sekitar 40-50
juta ton pertahun pada 2019.
Adapun alokasi tambahan APBN P II diperuntukkan bagi pendanaan Program Prioritas
Lainnya, yaitu Peningkatan Produksi Perikanan. Dalam lampiran Memorandum Kepala Balitbang KP,
terlampir rincian pemanfaatan anggaran APBN-P Balitbang KP, sebagai berikut :
Berdasarkan proporsi anggaran,
alokasi terbesar untuk kegiatan Quickwins
Technopark dan Program Prioritas dengan
alokasi masing-masing Rp.
90.000.000.000,- atau 38,30%,
selanjutnya Program Lanjutan sebesar Rp.
51.000.000.000,- atau 21,70% dan
proporsi terkecil untuk Quickwins nelayan
pintar sebesar Rp. 6.500.000.000,- atau
1,70%.
Selanjutnya, anggaran tersebut,
tertuang dalam dokumen rencana kegiatan dan anggaran (RKA-KL) dengan jumlah komponen per-
Satker sebagai berikut :
Kegiatan yang dialokasikan dari anggaran
tambahan diturunkan dalam RKA-KL kedalam 132
komponen kegiatan. Untuk kegiatan yang
bersumber dari APBN-P I (QW dan PL) diwujudkan
dalam output kinerja baru (dalam DIPA APBN-P) dan
untuk kegiatan yang bersumber dari APBN-P II (PP)
bersifat menambahkan volume dari output yang
sudah ada/lama (sudah tercantum dalam DIPA
APBN awal).
46%
Rp. 107.125 Miliar
47%
111.604 Miliar
7%
Rp. 114.604 Miliar
0%B. Barang diluar 526
B. Modal
B. Barang 526
Gambar 21 : Proporsi Anggaran Pembiayaan APBN-P Tahun 2015
Gambar 22 : Proporsi Per Jenis Belanja dari Alokasi APBN-P 2015
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 83
52%
48%
0%
Satker Pusat
Satker Daerah
Berdasarkan jenis belanja, pemanfaatan
anggaran tambahan APBN-P digunakan untuk
belanja barang dan belanja modal. Untuk belanja
barang, digunakan untuk pembiayaan kegiatan
penelitian dan pengembangan serta paket barang
yang diserahkan ke masyarakat, adapun belanja
modal untuk pengadaan alat laboratorium
termasuk pembangunan fisik. Berdasarkan jenis
belanja, anggaran tambahan APBN-P paling banyak digunakan untuk pembiayaan belanja modal
sebesar 47% (Rp. 111,604 miliar), belanja barang diluar paket untuk masyarakat sebesar 46% (Rp.
107,125 miliar) dan barang yang diserahkan kepada masyarakat sekitar 7% atau Rp. 16,27 miliar.
Lebih lanjut, sekitar 52% anggaran APBN-P dilaksanakan oleh satker Pusat yaitu 4 Pusat dan 1
Sekretariat dan 48 % dikelola oleh satker daerah sebanyak 12 UPT (Balai Besar/Balai/Loka).
Capaian Realisasi Anggaran Balitbang KP Tahun 2015 sebesar 80,01% (sesuai data sementara
per 03 Februari 2016). Pagu dan realisasi anggaran Tahun 2015 berdasarkan jenis belanja, dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 43 : Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 (Per-Belanja)
No Belanja Pagu Realisasi %
1 Belanja Pegawai 158.633.056.000 152.586.891.910 96,19
2 Belanja Barang 350.640.440.000 301.706.104.260 86,64
3 Belanja Modal 266.344.253.000 166.405.638.228 62,48
Jumlah 775.617.749.000 620.698.634.398 80,03
Sumber: OMSPAN KEMENKEU, 3 Feb 2016
Sampai dengan tanggal 3 Februari 2016, realisasi anggaran Balitbang KP sebesar Rp.
620.603.343.088,- atau 80.01% dari total anggaran sebesar Rp. 775.617.749.000,-. Sesuai dengan
Tabel 43 diatas maka realiasi tertinggi menurut per-belanja adalah belanja pegawai sebesar 96.20%,
diikuti oleh realisasi belanja barang sebesar 86.01% dan belanja modal sebesar 62.48%.
Dibandingkan dengan realisasi anggaran tahun 2014 sebesar 96,73%, performance realisasi
anggaran tahun 2015 lebih kecil dengan nilai 80,01% (status akses OMSPAN, 3 Februari 2015).
Tabel 44 : Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 (Per-Kegiatan)
No Program/ Kegiatan Pagu Realiasi %
Program Penelitian dan Pengembangan Iptek Kelautan dan Perikanan
775.617.749.000 620.698.634.398 80.03
1 Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
58.927.582.000 50.641.105.726 85.94
2 Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Perikanan
dan Konservasi Sumber Daya Ikan 16.8074.667.000 140.570.274.872 83.64
3 Penelitian dan Pengembangan Iptek Perikanan 210.392.785.000 204.809.890.651 97.35
Gambar 23 : Proporsi Anggaran APBN-P 2015 Untuk Satker Pusat - Daerah
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 84
No Program/ Kegiatan Pagu Realiasi %
Budidaya
4 Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan
Perikanan 167.218.984.000 76.003.479.649 45.45
5 Penelitian dan Pengembangan Iptek Kewilayahan,
Dinamika dan Sumber Daya Laut dan Pesisir 68.379.404.000 58.750.559.774 85.92
6 Penelitian dan Pengembangan Iptek Pengolahan
Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 66.159.447.000 60.796.767.935 91.89
7 Penelitian dan Perekayasaan Sosial Ekonomi Kelautan
dan Perikanan 36.464.880.000 29.126.555.791 79.88
Dalam Tabel 44 menunjukkan realisasi anggaran per Kegiatan (eselon II) dengan realisasi
tertinggi pada Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Iptek Perikanan Budidaya sebesar 97,35% dan
terendah pada Kegiatan Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan sebesar
Rp. 45,45%. Beberapa catatan atas anggaran yang tidak terserap antara lain :
Tabel 45 : Justifikasi Anggaran TA 2015 yang Tidak Terserap
No Program/ Kegiatan Keterangan
1
Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
Sisa gaji dan tunjangan : uang makan, uang lembur dan tunkin
Belanja barang : sisa perjalanan dinas LN, kegiatan anjak, pengembangan ekonomi kawasan, orasi profesor riset dan
anggaran diklat fungsional
2
Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Ikan
Sisa gaji dan tunjangan : kelebihan perhitung kenaikan tunjangan kinerja, alokasi tunkin peneliti APU, uang makan
dan lembur
Belanja barang : sewa kapal riset BJ VII tidak dilaksanakan karena rusak, pengadaan benih lobster tidak dilaksanakan
karena DIPA revisi terbit Nopember (waktu tidak mencukupi)
Belanja modal : efisiensi kontrak, anggaran pembangunan fisik untuk teknopark yang tidak dilaksanakan, putus
kontrak pada pembangunan pagar Pulau Kongsi
3
Penelitian dan Pengembangan Iptek Perikanan Budidaya
Sisa gaji dan tunjangan : kelebihan alokasi kenaikan tunjangan kinerja, uang makan dan lembur
Belanja barang : sisa perjalanan dinas dan biaya non operasional lainnya dari kegiatan penelitian, belanja
langgangan daya dan jasa
Belanja modal : efisiensi kontrak,
4
Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan
Sisa gaji dan tunjangan : gaji dan tunjangan dari CPNS y ang tidak menempati posisinya
Belanja barang : sisa pengadaan dari kegiatan belanja barang non operasional kegiatan litbang, perjalanan dinas
penelitian
Belanja modal : efisiensi kontrak, pembangunan fisik TP Muara Kamal dan Sangihe tidak dilaksanakan
5
Penelitian dan Pengembangan Iptek Kewilayahan, Dinamika dan Sumber Daya
Laut dan Pesisir
Belanja barang : sisa perjalanan dinas penelitian/survei (yang berlokasi di Sumatera) yang terkendala dengan kabut
asap, kegiatan penelitian MOMSEI tertunda karena MOU dengan Tiongkok belum diperbaharui,
Belanja modal : efisiensi kontrak dari kegiatan Pengembangan Kelembagaan Litbang Sumber Daya Laut dan
Pesisir Bintan, Lombok, Saumlaki, dan Pamekasan, putus
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 85
No Program/ Kegiatan Keterangan
kontrak pada pengadaan peralatan riset
6
Penelitian dan Pengembangan Iptek Pengolahan Produk dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan
Sisa gaji dan tunjangan : kelebihan alokasi kenaikan tunjangan kinerja, uang makan dan lembur
Belanja barang : belanja perjalanan dinas LN (dihemat)
Belanja modal : efisiensi kontrak, gagal lelang dan tidak memungkinkan untuk dilakukan lelang ulang karena waktu
yang terbatas dari pengadaan Peralatan Litbang Pengolahan Hasil KP, putus kontrak atas paket Pekerjaan Renovasi
Gedung
7 Penelitian dan Perekayasaan Sosial Ekonomi
Kelautan dan Perikanan Sisa belanja barang dari kegiatan penelitian yang tidak
dapat terserap akibat proses revisi DIPA
Rendahnya penyerapan anggaran pada belanja modal disebabkan oleh : 1) Adanya
penyesuaian/pergantian jabatan madya dan pratama dikarenakan terbitnya Kepmen KP nomor
23/2015 (Organiasi dan Tata Kerja KKP) sehingga memerlukan proses revisi SK KPA/PPK; 2) Adanya
kebijakan penghmetan/penundaan pelaksanaan kegiatan dan anggaran (selfblocking); 3)
penyesuaian revisi DIPA karena adanya kebijakan nasional, K/L dan Eselon I (pengalihan
penanggungjawab teknopark KP, refocusing, APBN-P, revisi lobster untuk mendukung PERMEN
01/2015 dan penyesuaian kenaikan tunjangan kinerja); 4) Adanya lelang ulang pada beberapa
kegiatan pengadaan barang dan jasa; serta 5) realisasi anggaran PLN INDESO sebesar Rp
57,489,629,106,- dalam proses pengesahan di KPPN Khusus. Apabila memperhitungkan realisasi PLN
Indeso maka angka realisasi Balitbang KP sebesar 87,43%.
Jika membandingkan dengan alokasi anggaran tahun 2014 sebesar Rp 576.759.739.000,-,
anggaran Balitbang KP untuk DIPA awal (Rp527.223.345.000,-) mengalami kenaikan sebesar 9,4%
dan untuk pagu DIPA APBN-P (Rp 762.223.345.000) mengalami kenaikannya menjadi 34,48%
dibandingkan dengan. Adapun ditinjau dari realisasi anggaran, performance penyerapan anggaran
di tahun 2014 lebih tinggi (96,79%) daripada tahun 2015 (80,03%), Salah satu faktor penyebab
utama adalah DIPA Revisi APBN-P (dengan penambahan pagu anggaran sebesar Rp
235.000.000.000,- atau 44,57% dari pagu awal TA 2015) terbit pada bulan April 2015 sehingga
pelaksanaan kegiatan baru dilaksanakan di triwulan II/III serta kebijakan self blocking.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 86
Gambar 24 : Grafik Perbandingan Realisasi Perjenis Belanja 2014 - 2015
Tabel 46 : Pagu dan Realisasi Anggaran Tahun 2015
RUPIAH MURNI RMP PNBP HLN PLN
B. PEGAWAI B. BARANG B. MODAL B. BARANG B. MODAL B. BARANG B. MODAL B. BARANG B. MODAL B. MODAL
PAGU 158.633.056.000 341.438.350.000 204.480.099.000 4.628.848.000 856.851.000 788.414.000 1.489.883.000 3.784.828.000 267.819.000 59.249.601.000
REALISASI 152.645.297.281 293.372.149.397 163.900.016.828 4.186.005.216 769.546.400 736.778.370 1.472.032.000 3.294.483.277 264.043.000 0
96.23% 85.92% 80.15% 90.43% 89.81% 93.45% 98.80% 87.04% 98.59% 0.00%
TOTAL PAGU 704.551.505.000 5.485.699.000 2.278.297.000 4.052.647.000 59.249.601.00
TOTAL REALISASI 609.917.463.506 4.955.551.616 2.197.550.370 3.558.526.277 0
86.57% 90.34% 96.46% 87.81% 0.00%
GRAND TOTAL PAGU 775.617.749.000
GRAND TOTAL
REALISASI
620.698.634.398
80.01
Sumber: OMSPAN KEMENKEU, 2016-FEB-03
Pada tahun 2015, Balitbang KP mengelola pagu sebesar Rp. 775.617.749.000,-,yang
bersumber dari rupiah murni (Rp.704.551.505.000,-), rupiah murni pendamping (Rp. 5.485.699.000),
PNBP (Rp. 2.218.297.000), hibah (Rp. 4.052.647.000,-) dan pinjaman (Rp. 59.249.601.000,-). Khusus
untuk anggaran PHLN telah tercatat sebagai realisasi di kementerian keuangan sebesar Rp.
3.558.526.277,- atau 5.80% sedangkan sisa pagu PHLN yang belum terserap sebesar Rp.
59.743.721.723,-. Sesuai dengan perkembangan terbaru, masih terdapat beberapa realisasi dari
hibah langsung yang belum tercatat dalam DIPA TA 2015 dengan nilai sekitar Rp.5.013.280.000,-
yang terdiri dari P4KSI sebesar Rp.2.458.252.000,- P3SDLP sebesar Rp.2.318.200.000,- dan P3TKP
sebesar Rp.236.828.000,- dengan beberapa catatan terkait pelaksanaan hibah dan pinjaman yang
perlu mendapat perhatian antara lain :
- Terdapat 1 (satu) kegiatan hibah yang dilaksanakan oleh P3TKP yaitu The Estabilishment of
Marine and Fisheries Scientific and Technical Cooperation On Abandoned Oil and Gas
Platform yang telah teregistrasi (No. 2B53T66L) dilaksanakan dengan angka hibah sebesar
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 87
20.000.000 (Korea Won), namun belum tercantum pada DIPA P3TKP TA 2015 dan diusulkan
pengesahan realisasinya ke Kementerian Keuangan.
- Kegiatan pinjaman luar negeri yang dilaksanakan oleh P3TKP yaitu Installation Services of an
Infrastructure for Operational Oceanographic System in Indonesia (INDESO) saat ini sudah
diterbitkan SP4HL dan dalam proses penerbitan SP2HL/pengesahan di Kanwil setempat.
Namun demikian diperkirakan masih memerlukan revisi penambahan/percepatan penarikan
pinjaman dengan nilai sekitar Rp. 1,4 miliar akibat penyesuaian nilai kurs.
- Beberapa kegiatan hibah dan pinjaman yang telah selesai pada TA 2015 belum melengkapi
dokumen Project Completion Report (PCR), penutupan register, penutupan rekening, dan
Berita Acara Serah Terima serta Laporan lengkap kepada Sekretariat Balitbang KP dan
Sekretariat Jenderal KKP.
- Seluruh satker agar mengantisipasi nilai hibah/ pinjaman yang telah ditransfer oleh pihak
donor kepada satker penerima, nilai penarikan yang dilakukan satker, dan realisasi yang
telah disahkan/ diusulkan untuk disahkan ke Kementerian Keuangan, untuk menghindari
terjadinya selisih (temuan) ketika dilakukan pemeriksaan oleh pengawas internal dan
eksternal.
- Belum seluruh satker yang mengelola hibah, menyampaikan laporan untuk kegiatan
Monitoring Pelaksanaan PHLN yang diselenggarakan KKP sesuai dengan ketentuan Permen
KP Nomor 23/PERMEN-KP/2014 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Hibah Luar Negeri di
Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan tertib.
- Banyak hibah langsung tidak terencana yang sulit dimonitor, selain itu kegiatan hibah
langsung yang sudah habis masa berlakunya sering kali diperpanjang sampai beberapa kali,
sehingga seharusnya dapat disusun dalam kegiatan hibah yang terencana.
- Penambahan anggaran dari hibah seringkali belum memperhitungkan penambahan target
output kinerja pada RKA-K/L dan Penetapan Kinerja.
Lebih lanjut, untuk sumber pendanaan dari PNBP tahun 2015, dari total pagu Rp
2.278.297.000,- terealisasi sebesar 96,46%. Realisasi tersebut lebih tinggi dari penggunaan PNBP di
tahun 2014 sebesar Rp 1.666.914.000,- atau 88,45% dari pagu PNBP sebesar Rp 1.884.568.000,-.
Pelaksanaan kegiatan dari sumber PNBP di tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 dari target
meningkat 120,89% dan realisasi meningkat 131,83%. Beberapa faktor utama atas kenaikan
tersebut antara lain :
1) Sumber penerimaan PNBP dari sisa hasil penelitian meningkat
2) Jasa riset dari analisis laboratorium riset terus meningkat terlebih dari telat diakreditasnya
laboratorium riset lingkup Balitbang KP
Diperkirakan dengan terbitnya PP 75/2015 tentang tarif PNBP lingkup KKP maka penerimaan
PNBP lingkup Balitbang KP akan semakin meningkat dikarenakan telah dilakukan penyesuain
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 88
tarif/pungutan dan beberapa sumber pungutan baru telah diatur dalam peraturan tersebut. Hal
yang perlu mendapat perhatian dalam pengelolaan PNBP kedepan antara lain :
1) Agar lebih tertib untuk dalam penyetoran PNBP agar tidak terjadi keterlambatan penyetoran dan
mengurangi terjadinya hal yang tidak diinginkan;
2) Agar segera disusun SOP pada setiap satker pengelola PNBP sebagai acuan pengelolaan PNBP;
3) Agar membentuk Tim Pengelola PNBP;
4) Menyampaian laporan terkait PNBP secara rutin dan tepat waktu peraturan yang berlaku;
5) Agar menyesuaikan tarif dan jenis PNBP dengan mengacu pada PP 75/2015 berlaku serta
memperbaiki dokumen-dokumen yang ada al : jasa analisa laboratorium penguji, dll.
Tindaklanjut untuk masing-masing Satuan kerja terkait permasalahan/kendala kegiatan
pinjaman luar negeri dan hibah langsung luar negeri lingkup Balitbang KP TA 2015 sebagai berikut :
1) Kepala Satker agar melakukan pencantuman anggaran hibah dan pinjaman agar segera
melakukan revisi DIPA TA 2015 dan berkoordinasi dengan bidang terkait, serta segera
mengusulkan pengesahan realisasi hibah dan pinjaman ke Kementerian Keuangan.
2) Kepala Satker agar memantau dan mengawal proses pengusulan, pelaksanaan, dan pelaporan,
serta penutupan kegiatan hibah yang dilaksanakan oleh satker, sesuai dengan ketentuan Permen
KP Nomor 23/PERMEN-KP/2014 tentang Pedoman Umum Pengelolaan Hibah Luar Negeri di
Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
3) Kepala Satker agar menyusun grand design pelaksanaan hibah dan pinjaman, untuk dapat
diajukan ke dalam dokumen Green Book dan Blue Book (Daftar Rencana Prioritas Pinjaman/
Hibah Luar Negeri) Bappenas.
Sumber: OMSPAN KEMENKEU, 2016
Gambar 25 : Penyerapan Anggaran Balitbang KP Tahun 2014-2015
Secara umum penyerapan anggaran perbulan pada Balitbang KP menunjukan pola yang
seragam pada kurun waktu tahun 2014-2015. Lonjakan penyerapan anggaran banyak dipengaruhi
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 89
oleh realisasi belanja modal yang meningkat pada triwulan IV tahun 2014. Adapun pada tahun 2015,
lonjakan penyerapan anggaran juga terdapat pada belanja modal dan terakumulasi di bulan
desember 2015. Untuk itu beberapa rekomendasi untuk perbaikan kinerja pelaksanaan anggaran
tahun selanjutnya antara lain :
- Melaksanakan Proses pengadaan barang dan jasa paling lambat akhir triwulan I.
- Untuk menghindari lelang ulang, agar membentuk tim teknis yang kompeten dan mempersiapkan
dokumen HPS/spesifikasi barang dan jasa secara lengkap.
- Mempercepat proses revisi DIPA (al : blokir anggaran atau hasil kebijakan pimpinan) yang
sekiranya dapat mengganggu pelaksanaan anggaran.
- Menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Kelautan No..dengan menyusun ROK dan melaksanakan
kegiatan sesuai ROK yang telah ditetapkan.
- Melakukan pengelolaan anggaran sesuai peraturan yang berlaku terutama terkait dengan
penyelesaian SPJ pembelanjaan anggaran.
- Meningkatkan peran SPIP dan melakukan evaluasi serta pemantauan intensif atas faktor-faktor
resiko yang dapat menganggu pelaksanaan kegiatan.
3.5 ANALISIS CAPAIAN DAN KEBERHASILAN LAINNYA
3.5.1 CAPAIAN DAN KEBERHASILAN LAINNYA
Di samping capaian atas indikator kinerja untuk mewujudkan tujuan dan sasaran strategis
diatas terdapat beberapa keberhasilan kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan (BALITBANG KP) tahun 2015 antara lain :
1. Sertifikasi kelembagaan ISO 9001:2008 pada 7 Satker
ISO 9001:2008 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu.
Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang
independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal
manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya. Sistem manajemen mengacu
pada apa yang organisasi lakukan untuk mengelola proses, atau aktivitas, sehingga produk atau
jasa memenuhi tujuan yang telah ditetapkannya sendiri, seperti: 1) Memenuhi persyaratan
kualitas pelanggan; 2) Sesuai dengan peraturan, atau 3). tujuan lingkungan. Saat ini terdapat 6
(enam) satker yang telah terakreditas ISO 9001:2008 antara lain : Sekretariat Balitbang KP,
Puslitbang Perikanan, Puslitbang Sumberdaya Laut dan Pesisir, Puslitbang Peningkatan Daya
Saing dan Bioteknologi KP, Balai Besar Litbang Perikanan Budidaya Laut, Balai Litbang Perikanan
Budidaya Air Payau.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 90
2. Sertifikasi akreditasi laboratorium untuk 80 Parameter
Salah satu sarana litbang yang dimiliki berupa laboratorium riset yang tersebar di hampir
seluruh satuan kerja Balitbang KP yang digunakan untuk laboratorium penguji. Dari 21 satuan
kerja, 11 (sebelas) diantaranya telah mempunyai laboratorium pengujian sebanyak 42 jenis
laboratorium. Sebagai salah satu bentuk pelayanan publik dan penerimaan PNBP dari uji
laboratorium, Balitbang KP mendorong Laboratoriumnya untuk memiliki sarana prasarana
memadai dan didukung oleh sumberdaya manusia yang kompeten melalui pengusulan akreditas
dari Komite Akreditas Nasional (KAN). Saat ini telah terakreditas sebanyak 80 (delapan puluh)
parameter uji yang tersebar di 23 (duapuluh tiga) laboratorium serta selebihnya sebanyak 19
laboratorium masih dalam proses pengajuan akreditas ke lembaga akreditasi.
3. Pusat Unggulan Iptek : 2 bidang usulan (pemuliaan ikan, bahan aktif laut)
Salah satu kebijakan pembangunan iptek nasional adalah melalui peningkatan
kapasitas dan kapabilitas kelembagaan iptek melalui kegiatan pengembangan Pusat Unggulan
Iptek. Kegiatan ini diarahkan untuk memperkuat lembaga litbang/pengembang teknologi yang
ada di Lembaga Pemerintah Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Perguruan
Tinggi, dan Badan Usaha agar mampu menghasilkan inovasi teknologi berbasis demand
driven dalam rangka mendukung peningkatan daya saing pengguna teknologi seperti
industri, pemerintah, dan masyarakat. Salah satu tujuan PUI adalah peningkatan kapasitas dan
kapabilitas lembaga litbang menjadi lembaga litbang unggul bertaraf internasional dalam bidang
prioritas spesifik. Dalam masa pembinaannya, Pusat Unggulan Iptek akan mengembangkan 4
(empat) kapasitas kelembagaan yang mencakup kapasitas lembaga mengakses informasi
(sourcing capacity), kapasitas riset (R&D capacity), kapasitas diseminasi (disseminating capacity)
dan kapasitas mendayagunakan sumber daya lokal (local resources utilization capacity). Pola
kegiatan Pusat Unggulan Iptek ini bersifat fasilitasi instrumen kebijakan berupa penyelenggaraan
supervisi, monitoring dan evaluasi bagi lembaga Pusat Unggulan Iptek yang dibina.
Manfaat yang akan diperoleh lembaga litbang kalau menjadi Pusat Unggulan Iptek di
antaranya adalah:
1. Memperoleh dana insentif operasional Pengembangan Pusat Unggulan Iptek Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi setiap tahun selama maksimum 3 (tiga) tahun.
Diharapkan lembaga litbang menyediakan dana pendampingan sebesar minimum 10% dari
total dana insentif yang diperoleh
2. Kemudahan (prioritas) mendapatkan program insentif lain yang ada di Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
3. Mendapatkan pembinaan secara kelembagaan dengan tujuan meningkatkan kinerja (output)
lembaga litbang dari sisi akademik dan komersialisasi hasil litbang sehingga dapat
berkontribusi lebih besar dalam pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat
Dua satker Balitbang KP telah terpilih dan memenuhi kriteria untuk proses pembinaan
menuju kompetensi kelembagaan sebagai Pusat Unggulan IPTEK. Kedua satker tersebut adalah:
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 91
Tabel 47 : Usulan Pusat Unggulan Iptek Balitbang KP Tahun 2015
Lembaga Nama PUI Instansi Induk Fokus Bidang
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan
dan Perikanan
Pusat Unggulan IPTEK Bahan Aktif Laut
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kemaritiman
Balai Penelitian Pemuliaan Ikan
Pusat Unggulan Iptek Pemuliaan ikan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kemaritiman
4. Penghargaan :
a) rangka menumbuhkan sikap dan kehendak untuk mengembangkan dan menghargai prestasi
di bidang teknologi atas karya nyata teknologi, Kementerian Ristek, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi setiap tahun memberikan penghargaan Anugerah Iptek untuk Pemerintah
Kabupaten/Kota (Budhipura), Kreatifitas dan Inovasi Masyarakat (Labdhakretya), Pranata
Litbang (Prayogasala), dan Duta Iptek (Widyasilpawijana). Pada tahun 2015. Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi KP mendapatkan
Anugerah Iptek Pranata Litbang Prayogasala, Penghargaan dari Menteri Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi kepada BBP4BKP yang telah mendukung sistem inovasi nasional.
b) Penghargaan Karya Unggulan Teknologi Anak Bangsa Tahun 2015 oleh Menteri Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi kepada Sdr. Agus Cahyadi (Kantong Rumput Laut) dan Sdr.
Eghbert Elvan Ampou (Bioreeftek (Suatu Struktur Untuk Pembudidayaan Terumbu Karang)
c) Adhibakti Minabahari dalam Kategori Inovator Terbaik I kepada 2 hasil karya peneliti
Balitbang KP yaitu :
Tabel 48 : Inovator Terbaik Untuk Penghargaan Adibhakti Mina Bahari 2015
SATKER PERSONIL JUDUL INOVASI
Pusat Penelitian dan Pengembangan Daya Saing Produk dan Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan-Jakarta, Provinsi DKI Jakarta
Ellya Sinurat,S.Si, M.Si
Prof.Dr.Rosmawaty Perangin- Angin,Ms
Muhamad Darmawan,S.Pi, M.T
Metoda Pembuatan Sediaan Bioaktifitas Fukoidan sebagai
Anti Tukak Lambung dari Rumput Laut Coklat (Sargassum
duplicatum)
Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias-Depok, Provinsi DKI Jawa
Barat
Drs.I Wayan Subamia,M.Si
Nina Meilisza,S.Pi, M.Si
Sukarman,S.Pt
Rina Hirnawati,S.Pi
Dra.Siti Subandiyah
Siti Murniasih,S.Pi
Formulasi Pakan Ikan Koi Kohaku dan Proses Pembuatannya
Penghargaan ditujukan untuk memberikan apresiasi terhadap perorangan, kelompok atau
unit kerja non pelayanan publik lingkup KKP dan pemangku kepentingan yang telah berprestasi di
sektor kelautan dan perikanan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 92
5. 1 (satu) buah rilis komoditas yaitu Ikan Lele Mutiara Mutu Tinggi Mudah Dipelihara, dan 2 (dua)
usulan rilis dalam proses penilaian yaitu mas “MUSTIKA” (Ikan Mas Rajadanu Super Tahan Infeksi
KHV), Abalon Haliotis squamata.
Sebagai salah satu hasil kegiatan pemuliaan yang dilakukan oleh Balai Penelitian
Pemuliaan Ikan Sukamandi, telah ditetapkan Ikan Lele Mutiara melalui Keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor 77/KEPMEN-KP/2015 tanggal 14 Juli 2015. Keunggulan dari Ikan
Lele Mutiara di antaranya tumbuh cepat, produktivitas panen tinggi, keseragaman ukuran tinggi,
FCR rendah (0,6-1,0), lama pemeliharaan singkat, daya tahan terhadap penyakit tinggi, toleransi
terhadap lingkungan tinggi. Ikan Lele Mutiara memiliki manfaat pada beberapa aspek, antara lain
:
Aspek teknologi, teknologi budidayanya mudah diterapkan karena tidak berbeda dari
teknologi yang telah ada dan tidak memerlukan teknologi baru yang spesifik.
Aspek ekonomi, penggunaan pada usaha produksi benih menghasilkan benih siap jual
dalam proporsi yang tinggi (65-85%), pada pembesaran menghasilkan ikan konsumsi
dengan proporsi yang tinggi (70-80%), sehingga keuntungan yang diperoleh tinggi.
Aspek sosial, benih ikan lele tumbuh cepat yang terbukti memiliki keragaan tinggi dapat
diterima dan diminati oleh para pembudidaya, sehingga banyak permintaan.
Aspek lingkungan, tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan,
karena bukan merupakan spesies baru yang berbeda dari strain-strain ikan lele lain yang
telah ada sebelumnya.
Gambar 26 : Ikan Lele Mutiara Jantan
Gambar 27 : Ikan Lele Mutiara Betina
6. Terdapat 2 (dua) unggulan hasil litbang KP yang terpilih sebagai 107 Inovasi Indonesia yang
diselenggarakan oleh Business Innovation Center (BIC). BIC merupakan lembaga yang didirikan
oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi untuk menjembatani proses Inovasi yang terdapat
dalam Akademisi, Bisnis dan Pemerintah (ABG). Di dalam kegiatan BIC terdapat upaya identifikasi
Pelaksanaan transfer teknologi serta usaha komersialisasi hasil penelitian dan pengembangan.
Kedua hasil litbang KP tersebut, antara lain :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 93
1. Serbuk Ajaib Dari Samudera Sebagai Anti Kanker Paru Paru
Rumput laut coklat (Sargassum sp., Turbinaria sp., Padina sp., dan Hormophysa sp.)
mengandung senyawa fukosantin yang dapat dikembangkan sebagai bahan baku obat anti
kanker paru-paru. Senyawa fukosantin ini dibentuk menjadi serbuk dengan ukuran 5-10
mikron, sehingga ideal dijadikan sebagai obat hirup (inhaler). Senyawa fukosantin ini disalut
dengan poly-lactic-co-glycolic-acid (PLGA) menggunakan mikroenkapsulasi untuk menjaga
stabilitasnya dan menjamin khasiat fukosantin sebagai anti-kanker. Menggabungkan
formulasi mikroenkapsulasi yang mudah dan sederhana dengan sumberdaya yang banyak
ditemukan di Indonesia, menjadikan inovasi ini memiliki peluang pasar yang besar.
Inovatornya berasal dari Balai Besar Litbang Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan
dan Perikanan (Dedi Noviendri, M.Si, Ph.D, Dr. Ekowati Chasanah, M.Sc, Dr. Muhammad
Nursid, M.Si, Drs. Thamrin Wikanta, M.S), dengan keunggulan sebagai berikut :
Menggunakan teknologi mikroenkapsulasi untuk menjaga stabilitas dan efektifitas
obat
Proses ekstraksi hingga pembuatan obat cukup mudah, sederhana dan aplikatif
Memanfaatkan sumber daya laut Indonesia yang belum dimanfaatkan
2. Sarana Rumput Laut Lepas Pantai
Pesatnya perkembangan budidaya rumput laut di Indonesia menyebabkan timbulnya
beberapa masalah, diantaranya terbatasnya daerah pantai dan kuatnya arus yang dapat
menyeret rumput laut ke lahan orang lain. Inovasi Sarana Rumput Laut Lepas Pantai
(SARLAN) menawarkan alat yang memungkinkan budidaya rumput laut lepas pantai yang
tahan arus dan ombak. SARLAN juga menghasilkan rumput laut yang berkualitas tinggi,
karena suhu laut lepas pantai lebih dingin sehingga lebih tahan penyakit. SARLAN mudah
dibongkar pasang, awet dan pemeliharaannya sederhana, serta terbuat dari bahan lokal
Indonesia. Inovatornya berasal dari salah satu peneliti Balitbang KP (), dengan keunggulan
sebagai berikut :
Mengoptimalkan pemanfaatan ruang budidaya rumput laut
Pembersihan dan pemeliharaan lebih sedikit
Gambar 28 : Inovasi Rumput Laut Coklat sebagai Anti Kanker
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 94
Produktivitas dan kualitas rumput laut meningkat
Mudah dioperasikan dan dibongkar pasang
Terbuat dari bahan lokal Indonesia
Gambar 29 : Sarana Rumput Laut Lepas Pantai di Buku Inovasi 107
7. Usulan Paten
Selama tahun 2015, Balitbang KP melalui Sentra HKI telah menerima 16 usulan paten yang
akan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM yang berasal dari 10 instansi KKP. Dari 16
usulan paten tersebut, sebanyak 8 usulan berasal dari Balitbang KP dan 8 usulan lainnya berasal
dari UPT Ditjen Teknis KKP, seperti terlihat pada Tabel 49 berikut.
Tabel 49: Pendaftaran Paten Balitbang KP TA 2015
No Nama Paten No Pendaftaran Satker
Balitbang KP
1 Proses Pembuatan Plastik Sensor Tingkat Kesegaran
Produk Perikanan Dan Produk Yang Dihasilkan Darinya P00201500324 BBP4BKP
2 Tepung Puding Instan Berbasis Natrium Alginat Dan
Proses Pembuatannya P00201506289 BBP4BKP
3 Kit Deteksi Dan Metode Deteksi Dini Vibriosis Pada
Udang Penaeid P00201504202 BPPBAP
4 Vaksin Flavobacterium Columnare P00201508482 BPPBAT
5 Vaksin Koiherpes Virus P00201508483 BPPBAT
6 Imunoglobin Yolk Anti Streptococcus Agalactiae Untuk
Terapi Streptococcosis Pada Ikan Nila P00201508484 BPPBAT
7 Metoda Penyediaan Pakan Alami Untuk Larva Ikan
Rainbow Di Akuarium P00201506713 BPPBIH
8 Kompartemen Untuk Budidaya Pembesaran Lobster S00201503325 P3TKP
Di Luar Balitbang KP
1 Beras Rumput Laut Untuk Kesehatan P00201503121 BBP2HP
2 Alat Pemotong Kerang S00201503122 BBP2HP
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 95
3 Alat Pencetak Bakso S00201503123 BBP2HP
4 Alat Pencetak Naget S00201503124 BBP2HP
5 Alat Pencampur Udara dan LPG S00201505767 BBPI - Semarang
6 Metode Budidaya Massal Moina sp. Dengan Media
Chlorella sp. P00201506288 BPBAT - Jambi
7 Metode Pembenihan Ikan Cobia (Rachycentron Canadum) P00201506290 BBPBL - Lampung
8 Metoda Produksi Massal Benih Ikan Hias Mandarin
(Synchiropus splendidus) P00201508485 BPBL - Ambon
3.5.2 CAPAIAN ATAS TARGET JANGKA MENENGAH PRIORITAS
NASIONAL
Secara umum dampak perubahan iklim adalah peningkatan suhu muka air laut, peningkatan
muka air laut, peningkatan derajat keasaman air laut, bahkan dapat menyebabkan intrusi air laut
hingga ke akuifer pesisir, hingga kehilangannya keanekaragaman hayati laut dan pesisir. Berdasarkan
pada keragaman dampak tersebut diatas, maka pada Sektor Pembangunan Kelautan dan Perikanan,
perubahan iklim dikelompokkan dapat berdampak kepada:
a. Lingkungan laut dan pesisir
b. Perikanan Laut
c. Perikanan Umum Darat
d. Sosial ekonomi masyarakat pesisir
Terkait dengan hal tersebut, Balitbang KP telah menyusun Policy Paper (Kertas Kerja) Status
Terkini Litbang Kelautan dan Perikanan dalam Mengantisipasi Dampak Perubahan Iklim yang
diterbitkan di tahun 2015 yang melaporkan kontribusi Balitbang KP sesuai dengan amanat RPJMN II
2010 – 2014, di tingkat nasional, secara aktif berkontribusi didalam penyusunan dokumen Rencana
Aksi Nasional Gerakan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) yang dikoordinir oleh Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) sekaligus sebagai Menteri Pembangunan
Nasional. Terdapat 4 rencana kegiatan Badan Litbang KP yang tercatat di dalam dokumen Lampiran II
Matrik Kegiatan Pendukung RAN-GRK pada Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2011 yang
ditandangani oleh Presiden RI pada 20 September 2011.
Dalam dokumen RPJMN III 2015 – 2019, Balitbang KP mengemban amanat untuk
mendukung Bidang Prioritas Lintas Bidang “ Perubahan Iklim” dengan perumusan Program/Kegiatan
dan target atas Indikator Kinerja dalam kurun waktu 2015 – 2019 sebagai berikut :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 96
Tabel 50 : Target Kinerja Dukungan Prioritas Lintas Bidang
KEGIATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA T R TARGET
Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan
2015 2016 2017 2018 2019
Penelitian dan
Pengembangan IPTEK Kewilayahan, Dinamika
dan Sumber Daya Laut dan Pesisir
Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan KP
berdasarkan data dan informasi ilmiah litbang
kewilayahan, dinamika, dan SD laut
dan pesisir
Jumlah rekomendasi terkait pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir
secara berkelanjutan
8 8 8 8 8 8
Jumlah Kawasan Pesisir yang terpetakan sumberdayanya
(SDLP) 5 5 5 5 5 5
Jumlah data dan/atau informasi
sumberdaya dan kerentanan pesisir
dan laut
5 5 5 5 5 5
Pengkajian dan Perekayasaan
Teknologi Kelautan dan Perikanan
Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan KP
berdasarkan data dan informasi ilmiah Litbang
IPTEK KP
Data dan/atau informasi fenomena
alam laut dan perubahan iklim 2 5 2 2 2 2
Gambar 30 : Peta Kenaikan Muka Air Laut Relatif di Perairan Indonesia
Beberapa kegiatan penelitian yang telah dilakukan untuk mengkaji dampak perubahan iklim,
antara lain :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 97
1) Marine Research Carbon in Indonesia
Konsep rencana strategis litbang Karbon Laut di Indonesia pertama untuk pertama kalinya
disampaikan pada UNFCCC COP-17 Tahun 2011 yang diselenggarakan di Durban, Afrika Selatan,
Badan Litbang KP berkesempatan memaparkan konsep kebijakan perubahan iklim dengan judul
“Towards (Draft) on Blue Carbon Policy 2014/2015” pada Workshop on Managing Coastal
Ecosystems For Climate Mitigation yang diselenggarakan oleh International Union for Conservation
Nature (IUCN). Secara catatan konseptual bahwa ekosistem laut dan pesisir merupakan satu
kesatuan ekosistem yang dikaji sebagai “Karbon Biru” atau Blue carbon, namun ekosistem mangrove
dan lamun (seagrass) menjadi fokus utamanya karena peran potensialnya yang sangat besar dalam
menyerap emisi karbon dari kegiatan anthropogenik.
Beberapa kegiatan survei dan penghitungan potensi variabilitas fluks karbon, dan
kemampuan penyimpanan karbon, telah dilakukan oleh Badan Litbang KP sejak tahun 2008 yang
kemudian hasil-hasil tersebut dijadikan bahan diskusi dalam berbagai workshop dan forum diskusi
baik nasional dan internasioanal yang diselenggarakan oleh Badan Litbang KP. Salah satunya adalah
Coastal carbon Technical Workshop yang dilakukan di Jakarta pada 15-16 April 2015 yang
diselenggarakan oleh Badan Litbang KP bekerjasama dengan World Bank. Rekomendasi dari
workshop tersebut yang akan ditindaklanjuti secara nasional dalam kerangka periode kerja 2015-
2019 adalah melakukan peningkatan standarisasi metode ilmiah yang dapat diterima oleh komunitas
internasional untuk pengukuran dalam rangka memantau potensi emisi dan serapan karbon oleh
ekosistem pesisir Indonesia.
2) Implementasi Indonesia Global Ocean Observing System (INAGOOS)
Indonesia Global Ocean Observing System (INAGOOS) pertama kali didengungkan secara
nasional adalah pada tahun 2005 oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Seiring perkembangannya,
pada tahun 2014 diresmikanlah fasilitas sistem operasionaliasi pemantauan iklim-laut untuk kegiatan
perikanan (Ocean Climate Operational System for marine and Fisheries Activities) yang terdiri dari 3
komponen utama yakni: Infrastructure Development for Space Oceanography (INDESO); Indonesia
Ocean Forecasting System (INAOFS); dan Forum komunikasi data dan informasi nasional INAGOOS
yang melibatkan Komnas Intergovernmental Oceanographic Commisssion (IOC) Indonesia yang
dikoordinatori oleh LIPI.
Secara mandiri, Indonesia, melalui INAGOOS, mampu melakukan kegiatan pemantauan laut
dari tekanan IUU Fishing di wilayah laut teritorial Indonesia sebagai salah satu dampak perubahan
iklim terhadap kegiatan perikanan di Asia tenggara, dan juga melakukan serangkaian kegiatan
pemantauan dan pengkajian stok ikan, terumbu karang, budidaya perikanan, dinamika pesisir, dan
cemaran tumpahan minyak. Kegiatan layanan publik sebagai langkah adaptif terhadap dampak
perubahan iklim telah dihasilkan dan akan berlanjut dilaksanakan. Layanan publik tersebut adalah
berupa penyediaan informasi berupa prakiraan daerah penangkapan ikan untuk 3 hari kedepan;
prakiraan estimasi stok ikan tuna jenis Mata Besar, Cakalang, dan Sirip kuning; prakiraan suhu dan
arus permukaan laut 5 hingga 10 hari kedepan; dan prakiraan pasang surut di pelabuhan perikanan
Indonesia untuk 14 hari kedepan.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 98
3) Implementasi Indonesia-China Ocean and Climate Research Centre
Pusat Kelautan-Iklim Indonesia Tiongkok atau Indonesia-China Ocean and Climate Research
Centre telah dilaksanakan dengan baik secara bilateral berdasarkan Nota kesepahaman antara
Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan State Oceanic Administration P.R China
pada tahun 2012. Serangkaian kegiatan bersama telah dilaksanakan dalam mempelajari perubahan
iklim pada masa lampau, masa sekarang dan masa depan dalam bentuk: survei pelayaran ilmiah,
pengiriman mahasiswa tugas belajar ke China, pertukaran pakar/peneliti, dan penyelenggaraan
summer school yang juga melibatkan negara-negara di Asia Tenggara dan beberapa negara yang
berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan Pasifik.
4) Peningkatan Suhu Permukaan Laut dan Muka Laut
Pada Assessment Report-nya yang ke-5 IPCC (2014) melaporkan bahwa suhu permukaan laut
di wilayah perairan Asia Tenggara yang 70% didominasi oleh wilayah teritorial laut Indonesia,
diprakirakan akan mengalami kenaikan 1 – 3 °C pada tahun 2081-2100. Hasil penelitian terkini yang
dikontribusikan oleh Indonesia-China Palaeo-Ocean-Climate BENTHIC Studies menginformasikan
adanya peningkatan suhu muka laut di Barat Sumatra sebesar 0.017 – 0.071 °C/tahun dalam kurun
masa 1962 hingga 2014. Adapun untuk prediksinya tentang laju kenaikan muka laut Indonesia
sebesar 1,1 – 1,2 mm/tahun. Sedangkan berdasarkan studi yang dilakukan oleh Badan Litbang KP
(2009) kenaikannya justeru lebih tinggi yakni berkisar 0.73-0.76 cm/tahun. Berdasarkan hasil
observasi di 5 (lima) pelabuhan perikanan di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun (2004-2008),
kemudian diprakirakan muka laut di tahun 2026 akan bertambah 65 cm hingga 117 cm
5) Potensi Energi Laut Terbarukan
Badan litbang KP sementara ini bukanlah sebagai aktor utama dalam kegiatan litbang
identifikasi potensi energi laut terbarukan, namun beberapa kajian teoritis dan eksperimental telah
dilakukan berdasarkan data pengukuran deret waktu (time series) yang cukup panjang (periode 1-3
tahun) hasil kerjasama multinasional untuk mengkaji Arus Lintas Indonesia. Data panjang tersebut
dapat merekam karakteristik laut Indonesia dengan fitur fenomenanya secara lengkap yang dapat
digunakan untuk identifikasi potensi energi listrik yang mampu dihasilkan oleh arus di perairan
Indonesia. Selain itu kegiatan eksperimental untuk mengidentifikasi potensi energi terbarukan dari
Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) juga telah diinisiasi, namun diperlukan litbang
komprehensif lebih lanjut secara konsorsium nasional.
6) Tata Kelola Kelembagaan & Kemasyarakatan Perubahan Iklim
Konsep Kebijakan Dasar Litbang Kelautan dan Perikanan untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan dalam rangka ketahanan pangan sebagai langkah
mengantisipasi perubahan iklim. Dimana secara lebih detil untuk implementasi hingga kepada
masyarakat kelautan dan perikanan, dikembangkan Kebijakan Dasar Badan Litbang KP untuk Model
Kerentanan Pelaku Usaha terhadap Perubahan Iklim. Badan Litbang KKP dalam upayanya
mendukung program Kementerian Kelautan dan Perikanan menangani dampak perubahan iklim
membagi tugas kepada pusat dan balai besar litbang di lingkupnya sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 99
Litbang sosial ekonomi kelautan dan perikanan adalah ujung tombak dari fungsional
penghasil konsep rekomendasi dan kebijakan untuk pembangunan sektor kelautan dan perikanan
terkait dengan program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Tentunya dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya didukung oleh teknologi pemantauan/observasi terhadap dinamika/variabilitas
iklim-laut, yang menghasilkan data dan informasi yang tepat dan akurat dalam rangka mengelola
secara berkelanjutan sumberdaya laut, pesisir dan perikanan. Berbagai upaya invensi dan inovasi
terhadap teknologi mekanisasi, strain unggul tahan terhadap perubahan iklim, dan bioteknologi
pengolahan hasil kelautan dan perikanan juga dilakukan oleh Badan Litbang KP.
3.5.3 ANALISIS ATAS EFISIENSI PEMANFAATAN SUMBERDAYA
Analisis terhadap efisiensi pemanfaatan sumberdaya atas capaian kinerja Balitbang KP
ditinjau dari alur suatu kegiatan atau program yang dimulai dari input, proses, output, outcome dan
impak. Beberapa faktor yang berpengaruh dalam memajukan inovasi kp antara lain : anggaran
penelitian dan pengembangan, kondisi infrastruktur yang ada, SDM (tingkat pendidikan), penerapan
sistem informasi melalui knowledgebased system.
Gambar 31 : Alur Program/Kegiatan Balitbang KP
Dalam Gambar 29 diatas menunjukkan porto folio dari Balitbang KP di tahun 2015 ditinjau
dari alur suatu Program Kerja. Alokasi pagu Balitbang KP tahun 2015 sebagai salah satu input dalam
kegiatan mempunyai proporsi sebesar 7,27% dari total anggaran KKP (Rp 10,665 triliyun). Efisiensi
dari aspek keuangan telah dapat dihitung menggunakan PMK 249/2013 dari Kementerian Keuangan
berdasarkan pada realisasi keuangan yang diperhitungkan dengan capaian keluaran output,
konsistensi perencanaan dan implementasi dengan capaian nilai efisiensi Balitbang KP tahun 2015
sebesar 97,80. Efisiensi diperhitungkan dari realisasi anggaran, capaian volume output kinerja
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 100
dibandingkan pagu anggaran dan target volume kinerja. Sebagai gambaran umum, disampaikan
persandingan antara target realisasi IKU (pada level internal proses) dan target realisasi keuangan
pada IKU terkait sebagaimana dalam Tabel 51. Dalam matriks tersebut menggambarkan capaian
kinerja yang seluruhnya sebesar 100% atau lebih dengan dukungan anggaran yang terealisasi pada
kisaran 60,8 % - 99,6%.
Tabel 51 : Target Kinerja Dukungan Prioritas Lintas Bidang
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SAT T R % T.Keu
(Rp.000) R. Keu
(Rp.000) %
Tersedianya rekomendasi dan
masukan kebijakan pembangunan KP yang
efektif
6 Jumlah Rekomendasi dan
Masukan Kebijakan KP Paket/buah
66 66 100.00 33,994,742 28,662,739.4 84.3
7 Jumlah Data dan/atau
Informasi Ilmiah KP Paket 110 110 100.00 20,526,202 19,210,579 93.6
8 Jumlah Karya Tulis Ilmiah
yang diterbitkan KTI 480 546 113.75 1,200,000 783,652 65.3
Terwujudnya hasil penelitian dan
pengembangan yang inovatif untuk
penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan
SDKP yang adil, berdaya saing dan
berkelanjutan
9 Jumlah hasil litbang yang
inovatif untuk pembangunan KP
Buah 133 133 100.00 59,913,653 52,045,519 86.9
10 Jumlah Paket Penerapan
IPTEK KP Buah 68 68 100.00 30,932,101 29,594,827 95.7
11 Jumlah hasil litbang yang diusulkan HKI dan/atau
dirilis Buah 7 7 100.00 997,651 993,198 99.6
12 Jumlah Sentra Nelayan
yang terbangun dan Terkelola Sistem Informasi
Buah 30 30 100.00 6,500,000 4,552,123 70.0
14
Jumlah sarana dan prasarana, serta
kelembagaan litbang KP yang ditingkatkan
kapasitasnya
Buah 39 39 100.00 260,032,618 158,213,856 60.8
Aspek SDM pelaku penelitian dan pengembangan masih belum mencukupi, dengan kondisi
jumlah SDM peneliti dan perekayasa sebanyak 550 orang dibandingkan dengan 376 judul penelitian
maka rasio jumlah penelitian dengan peneliti rata-rata kurang dari 1 : 2, namun dari aspek tingkat
pendidikan, didukung oleh 58,43% berlatar belakang pendidikan S1-S3. Aspek SDM masih menjadi
perhatian bagi pelaksanaan litbang KP kedepan mengingat cakupan lingkup kerja Balitbang secara
nasional. Salah satu upaya untuk mengatasi keterbatasan SDM melaui jejaring/kemitraan dengan
instansi penelitan lain (Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian Non Kementerian), membangun
instalasi di daerah, dan membentuk enumerator lapangan. Dengan demikian, khusus untuk
pelaksanaan penelitian di lapangan dapat dibantu dengan jejaring yang telah terbentuk. Dalam
pelaksanaan litbang kp juga didukung dengan sarana prasarana yang terus mengalami modernisasi
dan revitalisasi melalui anggaran belanja modal yang berkisar 30 – 35 % dari total pagu serta
didukung oleh laboratorium riset yang 90 parameter diantaranya telah mendapatkan akreditas dari
KAN/KNAPP.
Luaran litbang KP harus menunjang kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan
perikanan secara berkelanjutan. Hal ini diwujudkan dengan beberapa kajian yang telah disusun guna
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 101
mendukung science based policy untuk mewujudkan outcome pengelolaan sumberdaya kelautan
dan perikanan yang berkelanjutan antara lain :
1) Pengaturan musim penangkapan untuk melestarikan sumberdaya dan mengoptimumkan
produksi udang di Laut Arafura (WPP 718) yang diharapkan dapat mengurangi fishing mortality
sekitar 13%
2) Dampak kebijakan moratorium terhadap kelimpahan stok sumberdaya ikan [Permen Kelautan
Perikanan No 54 Tahun 2014] diharapkan meningkatkan kelimpahan stok sumber daya ikan
hingga mencapai 162 %
3) Kajian area yang dilindungi untuk daerah pemijahan (breeding ground) dan daerah bertelur
(spawning ground) Thunnus albacores sebagai dasar Permen KP 4/2015 tentang larangan
penangkapan ikan di WPP NRI 714
4) Kajian early warning kerentanan pesisir, PUD dan Laut dari bencana dan pencemaran melalui
penyediaan teknologi pemantauan dan data informai serta rekomendasi
5) Analisis citra satelit untuk mendeteksi tumpahan minyak sejak Oktober 2014
6) Analisis citra satelit untuk mendeteksi aktifitas IUU Fishing
7) Kajian susut hasil produk perikanan yang diharapkan dapat mengurangi losses dan
meningkatkan nilai tambah produk.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 102
PENUTUP KESIMPULAN
PERMASALAHAN
KEBIJAKAN
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 103
4 PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Sesuai dengan visi dan misi Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan di
atas, pada tahun 2015 Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan telah
menetapkan target kinerja yang akan dicapai dalam bentuk kontrak kinerja antara Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan.
Pada Kontrak kinerja tersebut terdapat peta strategi dengan 10 Sasaran Strategis (SS) yang ingin
dicapai. Untuk setiap Sasaran Strategis (SS) yang disusun dan ditetapkan memiliki ukuran yang
disebut sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU). Keseluruhan IKU Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan pada tahun 2015 berjumlah 21 Indikator Kinerja Utama
(IKU).
Gambar 32 : Capaian Sasaran Strategis Balitbang KP
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 104
Sesuai dengan Gambar 31 diatas terlihat bahwa capaian sasaran strategis Balitbang KP pada
toleransi 10% berstatus hijau sedangkan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan tahun 2015 adalah 6 (enam) IKU yang tidak sesuai dengan
target, 8 (delapan) IKU yang sesuai dengan target dan 7 (tujuh) IKU yang melebihi target.
Beberapa capaian sasaran strategis penelitian dan pengembangan IPTEK Kelautan dan
Perikanan Tahun 2015 diantaranya sbb :
1. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab dan berkelanjutan yang
ditunjukkan pencapaian 3 WPP yang terpetakan potensi sumberdaya KP untuk pengembangan
ekonomi kelautan yang berkelanjutan.
2. Meningkatnya hasil penyelenggaraan litbang dan layanan iptek yang mendukung produktivitas
usaha dan pendapatan Negara dari sektor KP yang tercapai melalui 12 hasil litbang KP yang
terekomendasi untuk masyarakat dan industri, 21 buah rekomendasi dan/atau inovasi litbang
yang diusulkan untuk dijadikan bahan kebijakan, 26 buah hasil litbang yang diadopsi pengguna
dan 213 pengguna hasil litbang KP.
3. Tersedianya rekomendasi kebijakan dan masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif yang
ditunjukkan dengan pencapain rekomendasi dan masukan kebijakan KP sebanyak 66 buah, data
dan/atau informasi ilmiah KP sebanyak 110, KTI sebanyak 546.
4. Terwujudnya hasil litbang inovatif untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang
adil, berdaya saing dan berkelanjuta dengan pencapaian hasil litbang uang inovatif untuk
pembangunan KP sebanyak 133 buah, paket penerapan IPTEK KP sebanyak 68 buah, hasil litbang
yang diusulkan HKI dan/atau dirilis sebanyak 7 buah dan 30 lokasi Sentra Nelayan yang
terbangun dan terkelola sistem Informasi.
5. Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya litbang dan layanan IPTEK KP
dengan pencapaian antara lain 53,42% jumlah SDM Balitbang KP telah mempunyai jabatan
fungsional tertentu, 33 buah sarana prasarana serta kelembangaan litbang KP yang ditingkatkan
kapasitasnya dan 106 buah jejaring dan kerjasama litbang yang terbentuk;
6. Terselenggaranya pengendalian Litbang KP yang ditunjukkan dengan 89% kegiatan litbang tahun
2015 berupa kegiatan penelitian terapan dan pengembangan eksperimental.
7. Teruwjudnya ASN Balitabng KP yang kompeten, professional dan berkepribadian dengan
pencapaian dari nilai indeks kompetensi dan integritas Balitbang KP sebesar 63,26.
8. Tersedianya manajemen pengetahuan Balitabng KP yang handal dan mudah diakses sebagai
perwujudan dari seluruh unit kerja Balitbang KP telah menerapkan sistem manajemen
pengetahuan yang terstandar
9. Terwujudnya birokrasi Balitbang KP yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima
yang pencapaiannya dari nilai kinerja RB Balitabng KP sebesar 84,69.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 105
10. Terkelolanya anggarn pembangunan Balitabng KP secara efisien dan akuntabel melalui
pencapaian nilai kinerja anggaran Balitbang KP sebesar 92,14 dan tingkat kepatuhan terhadap
SAP lingkup Balitbang KP sebesar 99,61.
Dari anggaran Balitbang KP tahun 2015 sebesar Rp. 775.617.749.000 telah terealisasi sebesar
80,01% dan menghasilkan luaran berupa : 68 Model Penerapan Iptek, 7Usulan HKI/Penghargaan, 33
produk biologi, 29 paket & inovasi teknologi, 66 rekomendasi kebijakan, 110 data dan informasi, 546
karya tulis ilmiah dan 108 jejaring/kerjasama adapun dari outcome yang telah dihasilkan berupa 26
hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna, 213 kelompok pengguna hasil litbang, 20 buah
rekomendasi dan/atau yang dijadikan bahan kebijakan dan 12 hasil litabng KP yang terekomendasi
untuk masyarakat dan industri.
4.2 PERMASALAHAN
Secara umum, dengan menggunakan batas toleransi pengukuran nilai pencapaian sasaran
stragis (NPSS) dan nilai pencapaian perspektif (NPP) dengan mengunakan batas toleransi +/- 10%
seluruh SS dan Perspektif Balitbang KP mempunyai nilai hijau (kategori baik) namun masih terdapat
beberapa NPSS dengan pencapaian < 100% sebagai berikut :
1. Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya hasil penyelenggaraan Litbang dan layanan IPTEK yang
mendukung produktifitas usaha dan pendapatan Negara dari sektor KP. Beberapa
permasalahan atas ketidaktercapaian adalah sebagai berikut :
a. Jumlah hasil litbang yang terekomendasi untuk masyarakat dan industri hanya tercapai
sebesar 67% disebabkan teknologi yang diusulkan belum siap diaplikasikan ke
masyarakat dan aspek penilaian dari tim komisi litbang KP diperketat dengan melihat
tingkat penerapan di masyarakat dan analisis ekonominya,-;
b. Jumlah hasil litbang yang diadopsi oleh pengguna yang tercapai sebesar 92,86% yang
disebabkan : 1.) Jadwal penerapan dalam rangka pematangan teknologi adaptif lokasi
(PTAL) pada triwulan III/IV sehingga pada saat dilakukan pengukuran outcome (tingkat
adopsi) mempunyai tingkatan adopsi rendah ataupun belum siap diukur. Hal ini
disebabkan beberapa kegiatan PTAL memerlukan proses dalam pengadaan barang yang
akan didiseminasikan ke pengguna, contohnya mesin pembuat pakan; 2.) Pemilihan
kelompok penerima teknologi hasil litbang yang belum tepat. Hal ini menyebabkan
transfer pengetahuan dari peneliti/penyuluh tidak maksimal sehingga tingkat adopsi
rendah.; dan 3.) Belum dilengkapinya kegiatan pematangan teknologi di masyarakat
dengan SOP atau petunjuk teknik untuk acuan pengguna dan/atau bahan pembuatan
kuisioner pengukuran tingkat adopsi.
2. Sasaran Strategis 7 : Terwujudnya aparatur sipil Negara Balitbang KP yang kompeten,
professional dan kepribadian. Beberapa permasalahan atas ketidaktercapaian adalah
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 106
a) Assessment test yang dilakukan terhadap pejabat setingkat Eselon IV belum digunakan
untuk penempatan personil untuk menduduki jabatan belum menggunakan metode
untuk mengukur kemampuan personil dalam menangani tugas/tanggungjawab yang
akan diemban sesuai dengan kriteria kesuksesan jabatan tersebut.
b) Prosentase kepatuhan pengisian SKP masih rendah. Rendahnya nilai tersebut
disebabkan oleh : ASN belum secara rutin dan tepat waktu mengisi capian kinerja
individu perbulan, belum adanya sistem reward punishment atas capaian kinerja
individu.
c) Belum semua aparat sipil negara melaporkan kekayaannya sesuai Surat Edaran
KemenPAN RB No. 1 Tahun 2015 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Harta
Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN) di lingkungan instansi Pemerintah karena
belum dilakukan sosialisasi atas aturan tersebut dan rendahnya ketaatan ASN terkait
dalam pelaporan LHKPN sesuai Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme serta
Surat Edaran KemenPAN RB Nomor: SE/03/M.PAN/01/2005 tentang Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara NegaraTentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN).
4.3 KEBIJAKAN LITBANG KP TAHUN 2015 - 2019
Dalam rangka mendukung arah kebijakan dan strategi pembangunan kelautan dan perikanan
tahun 2015 - 2019, Balitbang KP akan menetapkan 3 kebijakan strategis yaitu : a. Litbang berawal
dan berakhir pada pengguna (starts from and ends with the users); b. Litbang harus market driven
dan market driving, sekaligus policy driven dan c. Hasil Litbang menunjang kebijakan pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan dengan memfokuskan 7 kegiatan sebagai
berikut :
1. Litbang mendukung pemetaan sumberdaya kelautan dan perikanan di WPP NRI untuk
pemanfaatan yang berkelanjutan;
Kegiatan ini bertujuan mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara
optimal dan berkelanjutan. Beberapa kegaiatan yang dilakukan meliputi pemetaan SDI
wi WPP laut dan KPP PUD, Litbang teknologi penangkapan ikan, pengelolaan perikanan
berbasis ekosistem (EAFM) di WPP laut dan KPP PUD, serta pengolahan perikanan
berbasis budidaya (cultured based fisheries);
2. Litbang mendukung pengembangan komoditas ekspor yang berdaya saing;
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan komoditas yang mempunyai nilai
jual tinggi dan dapat dikembangkan pada skala industri dengan memperhatikan
beberapa bagian, yaitu :
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 107
a) Komoditas unggulan berupa tuna, udang, rumput laut, lobster, kepting dan rajungan,
abalone, serta ikan hias;
b) Kriteria meliputi pasar internasional, sumber daya melimpah, sumber devisa,
teknologi dikuasai dan bersifat industri;
c) Aspek, yaitu sumber daya genetik, teknologi pembenihan, teknologi pembesaran,
sosial dan ekonomi, pengolahan produk, serta rekayasa alat;
d) Dukungan program, dengan budidaya komoditas unggulan menggunakan teknologi
yang efisien, sustainable dan domestika;
e) Rekomendasi, yaitu teknologi budidaya dan kelayakn inovasinya, sosial, market
intelligent/analisis pasar dan perdangangan dalam atau luar negeri, kelembagaan
usaha, serta sistem rantai pasok dan nilai.
3. Litbang mendukung ketahanan pangan dan gizi;
Litbang ini bertujuan mengembangkan komoditas yang dapat diproduksi secara
masal, mudah, murah, serta mudah sebagai sumber pangan dan gizi.
4. Litbang mendukung produk prospekti KP;
Mengembangkan produk prospektif yang bernilai tambah dan berdaya saing.
Beberapa kegiatan yang termasuk ke dalam fokus kegiatan ini antara lain :
a) Bioteknologi laut;
Eksplorasi, pemanfaatan biomoleku dan rekayasa genetika untuk mendapatkan
bahan obat herbal terstandar (OHT), fitomarka, kosmetik, nutraseutika dan
sumberdaya genetik.
b) Sumber daya laut dalam;
Eksplorasi potensi sumber daya air laut dalam, mikroorganisme, mineral air laut,
serta ikan laut dalam sebagai bahan pangan dan obat.
c) Energi laut;
Eksplorasi sumber daya dan rekayasa teknologi konversi energi pasang-surut,
gelombang, arus, OTEC dan energi termal dari gurung api bawah laut.
d) Jasa kelautan;
Pemanfaatan bangunan laut yang ditinggalkan untuk mendukung pengembangan
budidaya perikanan laut dan offshore logistic, serta pemanfaatan ekosistem terumbu
karang dan situs arkeologi maritim untuk pengembangan wisata bawah air.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 108
5. Pengembangan pusat data dan informasi ilmiah kelautan nasional;
Data dan informasi kelautan yang dinamis, akurat dan terkini sudah menjadi
kebutuhan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi. Ruang lingkup pusat data ini meliputi :
Pengamatan secara kontinyu mengenai parameter oseanografi dan upwelling
perairan laut;
Indonesia Ocean Forecasting System (IOFS atau sistem prakiraan laut indonesia);
Penguatan APEC Ocean dan Fisheries Information Centre (AOFIC);
Penguatan sistem observasi pesisir dan laut di wilayah terdepan atau terluar;
Sistem pengelolaan pengetahuan bidang kelautan (knowledge management system);
Sistem basis data sumber daya sosial ekonomi kelautan dan perikanan.
6. Penerapan dan alih teknologi;
Menyebarkan teknologi hasil Litbang untuk mendorong kemandirian ekonomi
masyarakat kelautan dan perikanan. Terkait dengan hal itu, Badan Litbang KP
melakukan 3 (tiga) kluster kegiatan, yaitu :
Penerapan dan penyebaran Iptek berbasis topologi tangkap laut (TL), budidaya (BD),
Perairan umum daratan (PUD) dan garam melalui program Pematangan Teknologi
Adaptif Lokasi (PTAL), penyegaran teknologi di penyuluh, serta REFINE;
Menambah jumlah hasil litbang untuk mendapatkan paten
Intermediasi untuk meningkatkan pemanfaatan hasil Litbang oleh dunia usaha dan
industri melalui RCL (research and company linkage).
7. Pengembangan kapasitas Litbang.
Mencermati fenomena dan kondisi kelautan dan perikanan yang dinamis,
Balitbang KP juga senantiasa mengembangkan kapasitas Litbang agar mampu menjadi
lembaga riset yang profesional dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Pengembangan
kapasitas Litbang ini dilakukan melalui 3 (tiga) hal :
Menjadikan Balitbang KP sebagai rujukan clearing house Iptek KP, acuan dalam arah
kegiatan Litbang KP secara nasional, pusat pakar KP, serta Litbang yang terakreditasi
atau tersertifikasi (lembaga dan laboratorium seperti ISO 9001:2008, KAN dan
KNAPP);
Memperluas cakupan kegiatan Litbang di seluruh wilayah perairan Indonesia.
Prototipe atau contoh dari kegiatan Litbang yang dihasilkan Balitbang KP dapat
dimasifkan ke berbagai penjuru nusantara;
Meningkatkan kerjasama dan kemitraan Litbang skala nasional, regional dan
internasional.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 109
Dalam rangka menunjang kebijakan litbang jangka menengah, telah dirumuskan tematik
litbang KP pada tahun 2016, berupa : a. Litbang untuk penanganan IUU Fishing dan Pengelolaan SDI;
b. Litbang untuk peningkatan produksi dan nilai tambah : teknologi produksi, pakan mandiri dan
induk/benih, susut hasil; c. Litbang untuk swasembada garam; d. Litbang Bioteknologi kelautan dan
perikanan; f. Rintisan pusat riset kelautan internasional.
4.4 SARAN DAN REKOMENDASI
1. Langkah-langkah yang perlu diambil untuk memenuhi SDM litbang yang kompeten adalah
:
a. Perlu dilakukan peningkatan jumlah fungsional di Balitbang KP (peneliti dan non
peneliti) dalam jabatan tertentu untuk menyongsong penerapan UU No 5 tahun
2014 tentang Aparat Sipil Negara yang mengedepankan profesionalisme dan kinerja
berbasis kompetensi. Adanya moratorium penerimaan CPNS dan tenaga tidak tetap
perlu disikapi dengan meningkatkan kualitas SDM yang ada melalui diklat fungsional,
sertifikasi dan pendidikan gelar. Peningkatan kualitas SDM telah didukung dengan
peningkatan anggaran secara bertahap, sebagai contoh peningkatan sebesar 10,5%
serta kesempatan diklat fungsional bagi non peneliti yang lebih luas pada tahun
2016.
b. Berdasarkan hasil tes asesmen pada beberapa Eselon IV dan staf dengan tingkat
kelulusan standar kompetensi yang masih rendah perlu dilakukan pemetaan
kebutuhan diklat dan pelatihan untuk peningkatan kompetensi dalam menjalankan
tusi organisasi, melakukan uji kompetensi pada seluruh jajaran pegawai,
penempatan pegawai pada posisi yang sesuai dengan keahliannya, serta penguatan
displin pegawai dengan penerapan reward punishment secara nyata. .
2. Rendahnya penyerapan anggaran pada tahun 2015 menjadi suatu kondisi yang sering
terjadi pada setiap tahunnya. Pelaksanaan kegiatan sering kali tidak sesuai dengan
rencana yang ditetapkan dan diselesaikan pada akhir tahun anggaran. Untuk itu, peran
monitoring dan evaluasi perlu ditingkatkan lagi. Sistem Monev yang telah terbangun di
Balitbang KP akan lebih diperkuat dan menjadi salah satu sarana pemantauan,
pengendalian dan masukan dalam penetapan reward pusnishment atas kinerja yang
dihasilkan oleh organisasi.
3. Target kinerja akan mempertimbangkan hasil capaian sebelumnya sehingga Balitbang
akan terus memacu hasil ipteknya untuk kinerja yang lebih baik lagi untuk kepentingan
stakeholder dan menghindari KPI game. Arah penelitian dan pengembangan
dititikberatkan pada penelitian hilir dengan porsi lebih besar untuk litbang experimental
dan terapan. Untuk penelitian dasar, diperkuat dengan jejaring dan kerjasama penelitian
dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang K/L lain. Pelaksanaan penelitian dasar
yang bersifat kemitraan tersebut telah diterapkan mulai tahun 2015. Perubahan arah
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 110
litbang kedepan, dimaksudkan agar proses hasil litbang KP lebih cepat sampai kepada
para pengguna.
4. Meningkatkan implementasi Reformasi Birokrasi melalui 8 area perubahan terutama
pada aspek manajemen perubahan, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas
pelayanan publik yang masih dalam kisaran 70-85. Kualitas pelayan publik diarahkan
untuk dapat memberikan pelayanan prima dan sesuai kebutuhan pengguna. Perbaikan
dilakukan terhadap sistem website Eselon I dan peningkatan akreditas laboratorium serta
instansi/organisasi yang akan terus dilaksanakan di tahun 2016.
5. Beberapa upaya agar rekomendasi APIP KL/BPK bisa segera ditindaklanjutkan dengan
cara meningkatkan koordinasi dengan instansi lain atau pihak ketiga dalam hal tindak
lanjut temuan pemeriksaan APIEP KL/BPK, optimalisasi waktu dalam tindak lanjut temuan
pemeriksa melalui dokumen yang dibutuhkan. Penyelesaian terhadap rekomendasi APIP
KL ditargetkan diselesaikan pada semester I tahun 2016.
6. Agar hasil litbang cepat terintroduksi dan tepat guna bagi stakeholder maka :
a. Untuk persiapan penerapan teknologi KP kepada masyarakat harus
mempertimbangkan kesiapan teknologi, ketepatgunaan, kebutuhan yang mampu
memberikan potensi keberhasilan yang tinggi bagi masyarakat. Untuk itu, perlu
kiranya dilakukan penilaian tingkat kesiapan teknologi dari hasil-hasil litbang.
Sosialisasi dan bimbingan teknis terhadap peneliti dan personil bidang
perencanaan/monev telah dilaksanakan pada tahun 2015 dan untuk pengukuran
dilakukan pada Semester I 2016 untuk menilai tingkat kesiapan teknologi hasil
penelitian 2014-2015.
b. Perlu dibuatkan data dan informasi hasil litbang yang bisa diakses secara mudah dan
cepat melalui sistem informasi dan teknologi yang up to date melalui pengelolaan
data dan informasi ilmiah secara terpadu sebagai Pusat Data Ilmiah KP
Nasional/Internasional melalui antara lain : IOFS (Indonesia Ocean Forecasting
System) dan AOFIC (APEC Ocean and Fisheries Information Centre) serta laboratorium
data yang telah dibangun di setiap Satker dan terintegrasi di melalui Data Center
Sekretariat Balitbang KP tahun 2016.
Pencapaian terhadap target terhadap sasaran kinerja penelitian IPTEK pengembangan
kelautan dan perikanan yang telah dicapai pada tahun 2015 serta penyelesaian permasalahan yang
dihadapi, diharapkan dapat menjadi salah satu acuan yang strategis untuk merumuskan kebijakan
dan program di masa yang akan datang.
Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk melaksanakan amanah IPTEK
kelautan dan perikanan sehingga tidak hanya menjadi laporan dan pergulatan pemikiran semata-
mata, namun hasil IPTEK kelautan dan perikanan benar-benar dapat memberikan dampak serta
diaplikasikan dalam pembuatan kebijakan pembangunan KP.
Akhirnya, adanya LAKIP BALITBANG KP TA 2015 ini diharapkan dapat menjadi pertanggung
jawaban tertulis kepada pemberi wewenang serta dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dalam perencanaan sehingga terbentuklah pemerintahan yang baik (Good
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 111
Governance). Selain itu, Laporan Kinerja ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan
penting dalam penyusunan dan implementasi rencana kerja (Operational Plan), Rencana Kinerja
(Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis (Strategic Plan) pada
masa-masa yang akan datang.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan | 112
LAMPIRAN :
1. Penetapan Kinerja Balitbang KP TA 2015
2. Matriks hasil pengukuran kinerja TA 2015
3. Matriks rekapitulasi capaian kinerja TA 2015
LAM
PIR
AN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2016