Format Laporan Kemajuan n Laporan Akhir Penelitian Dosen Pemula
LAPORAN AKHIR TAHUN PENELITIAN DOSEN...
Transcript of LAPORAN AKHIR TAHUN PENELITIAN DOSEN...
LAPORAN AKHIR TAHUN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
DAMPAK PENERBITAN SUKUK TERHADAP PROFIL IMAGE BANK UMUM SYARIAH
Tahun ke- 1 dari rencana 1 tahun
ENNY SAVITRI, S.Pd., M.Pd. 0418118001 (KETUA PENGUSUL) HANUM PUSPA DHIANI, S.Si., M.M. 0415049002 (ANGGOTA PENGUSUL)
Dibiayai oleh:
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak Penelitian
Nomor: 116/A5/SPKP/LPPM/UNPAM/III/2018
UNIVERSITAS PAMULANG
NOVEMBER 2018
i rneliti/Pelaksana''',:nt& Lengkap
::-guruan Tinggi."DN
-.rbatan Fungsional.Pro_qram Studi\omor HP\1amat surel (e-mail)\nggota (1)\ama Lengkap\IDNPerguruan TinggiInstitusi Mitra (iika ada)Nama Institusi MitraAlamatPenanggung JawabTahun PelaksanaanBiaya Tahun BerjalanBiaya Keseluruhan
HALAⅣIAN PENGESAⅡ ANDAMPAK PENERBITAN SUKUK TERHADAPPROFILIMAGE BANK UMUM SYARIAH
ENNY SAVITRI,S,Pd,M.PdUniversitas Pamulang0418118001Tidak PunyaManttCmen082311642120dosen01700(Dunpam.ac.id
HANUⅣIPUSPA DHIANIS.S.I,M.Ⅳ l
0415049002Univcrsitas Pamulang
Tahun ke l darirencana l tahunRP 17000000 ‐Rp 17000000
Kota Tangera 11‐ 2018n,15-
Hasmanto, M.S.)10418015902
(ENNYl VITRI,S.Pd,Ⅳ l.Pd)NIP/ IK 0418118001
Menyetujui,Ketua LPPM UNPAM
NIP
悉̈:B
0417067101
iii
DAMPAK PENERBITAN SUKUK TERHADAP PROFIL IMAGE BANK UMUM SYARIAH
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi apakah penerbitan sukuk dapat berdampak meningkatkan profil image bank syariah dikalangan nasabah serta mengidentifikasi aspek yang dominan dinilai oleh nasabah terkait reputasi agama, reputasi keuangan, reputasi bank dan reputasi manajemen atas penerbitan sukuk yang dilakukan. Metode Penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis faktor dan analisis mean. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan demografi responden sedangkan analisis faktor dan analisis mean digunakan untuk mendapatkan aspek yang dominan dinilai oleh nasabah atas penerbitan sukuk yang dilakukan. Hasil penelitian mendapatkan bahwa responden berkesimpulan penerbitan sukuk yang dilakukan bank syariah dapat meningkatkan profil image bank umum syariah. Adapun secara berurutan aspek dominan yang dinilai oleh nasabah atas penerbitan sukuk yang dilakukan akan meningkatkan reputasi agama, reputasi bank, reputasi keuangan dan reputasi manajemen. Saran yang diberikan adalah Bank Umum Syariah lain dapat mempertimbangkan melakukan penerbitan sukuk, selain bermanfaat untuk meningkatkan permodalan dan jumlah pembiayaan, BUS juga dapat meningkatkan profil image atau reputasi di kalangan nasabah dan investor. Reputasi atau profil image yang semakin baik, dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dan investor untuk menggunakan jasa perbankan syariah. Sebelum menerbitkan sukuk, BUS harus juga mempertimbangkan kondisi performa keuangan.
Kata Kunci: Reputasi, bank umum syariah, dampak penerbitan sukuk, analisis faktor
SUMMARY This study aims to identify whether sukuk issuance can have an impact on increasing the
image profile of Islamic banks (IB) among customers and identify dominant aspects assessed by customers regarding religious reputation, financial reputation, bank reputation and management reputation for the issuance of sukuk. The research method used is descriptive analysis, factor analysis and mean analysis. Descriptive analysis is used to explain the demographics of respondents while factor analysis and mean analysis are used to obtain the dominant aspect assessed by the customer for the issuance of sukuk. The results of the study found that respondents concluded that sukuk issuance by Islamic banks could increase the image profile of Islamic banks. As for the dominant aspects assessed by the customer for the issuance of sukuk will increase the religious reputation, bank reputation, financial reputation and reputation of management. The advice given is that other Islamic Banks can consider issuing sukuk, in addition to being useful to increase capital and the amount of financing, IB can also increase the image profile or reputation among customers and investors. A better reputation or image profile can increase the trust of customers and investors to use Islamic banking services. Before issuing sukuk, IB must also consider the condition of financial performance. Keywords: Reputation, islamic bank, the impact of sukuk issuance, factor analysis
iv
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai manusia terbaik yang menjadi teladan bagi semua manusia. Dalam penelitian ini, tema yang dipilih terkait sukuk, dengan judul “Dampak Penerbitan Sukuk Terhadap Profil Image Bank Umum Syariah”. Peneliti tertarik mengangkat tema ini dikarenakan masih sedikitnya korporasi Bank Umum Syariah yang telah menerbitkan sukuk. Untuk itu perlu dilakukan penelitian apakah penerbitan sukuk yang dilakukan oleh emiten bank umum syariah dapat berdampak terhadap profil image yang dirasakan oleh nasabah atau investor.
Penelitian ini dapat peneliti selesaikan dengan bantuan dan dukungan banyak pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. (HC) H. Darsono selaku Ketua Yayasan Sasmita Group yang telah
memberikan inspirasi dan semangat tanpa henti agar civitas akademik Universitas Pamulang dapat terus berkontribusi dalam kegiatan ilmiah penelitian.
2. Bapak Dr. H. Dayat Hidayat, M.M. selaku Rektor Universitas Pamulang yang terus mengingatkan bahwa Dosen harus terus melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam bidang penelitian.
3. Bapak Dr. Ir. R. Boedi Hasmanto, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang yang telah merestui karya ilmiah ini.
4. Bapak Dr. Zaenal Abidin, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen Universitas Pamulang yang selalu memberikan arahan dan bimbingan yang positif serta konstruktif selama peneliti menjadi dosen Universitas Pamulang.
5. Bapak Dr. Ali Maddinsyah, S.E., M.M. selaku Ketua LPPM Universitas Pamulang yang selalu bersedia memberikan konsultasi dan arahan dalam penelitian ini.
6. Rekan- rekan dosen Universitas Pamulang atas segala bantuan, dukungan, kerjasama dan kesediaan menjadi responden dalam penelitian ini.
7. Para responden penelitian yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuisioner penelitian. Semoga Allah membalas dengan kebaikkan yang sempurna.
8. Keluarga tercinta, orangtua, kakak dan adik atas dukungan serta do’anya agar penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
Akhir kata, semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Tangerang Selatan, November 2018
Tim Peneliti
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii RINGKASAN ................................................................................................. iii PRAKATA ...................................................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................. v DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 3
BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ................................. 6 BAB 4 METODE PENELITIAN ............................................................... 6 BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ................................... 7 BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ...................................... 15 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17 LAMPIRAN .................................................................................................... 19
vi
DAFTAR TABEL
Perkembangan Pertumbuhan Jaringan, Aset BUS dan BUK Periode 2011-2016 2
Aspek dan Variabel Indikator Penelitian 9 Nilai KMO dan Bartlett’s Test 11
Nilai MSA, Loading Komunalitas dan Mean Variabel Indikator Aspek Reputasi Agama 11
Nilai MSA, Loading Komunalitas dan Mean Variabel Indikator Aspek Reputasi Keuangan 12
Nilai MSA, Loading Komunalitas dan Mean Variabel Indikator Aspek Reputasi Bank 12
Nilai MSA, Loading Komunalitas dan Mean Variabel Indikator Aspek Reputasi Manajemen 13
Prioritas Aspek 14 Rencana dan Capaian Luaran Penelitian 14
DAFTAR LAMPIRAN
1 Bukti Luaran Penelitian 19
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Perbankan syariah merupakan sektor dari industri keuangan syariah yang berkembang
pesat di dunia termasuk di Indonesia. Apabila dilihat dari sisi aset, selama tahun 2011 hingga
2016, pertumbuhan aset perbankan syariah rata-rata mencapai 20 %, lebih baik bila
dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan aset perbankan konvensional yang hanya mencapai
14 %. Kemudian apabila dilihat dari market share, selama tahun 2011 hingga 2015, perbankan
syariah hanya mencapai 4,67% dari total perbankan. Namun terjadi peningkatan market share
perbankan syariah di Indonesia hingga akhir Desember 2016 telah mencapai 5,35%. Hal ini
mengindikasikan industri perbankan syariah semakin berkembang.
Perkembangan perbankan syariah tentu memerlukan dukungan dari Pemerintah.
Dukungan Pemerintah Indonesia semakin kuat dengan didirikannya Komite Nasional Keuangan
Syariah, langsung dibawah koordinasi Presiden. Dengan demikian harapan bahwa keuangan
syariah khususnya perbankan syariah akan semakin berkembang. Saat ini, berdasarkan laporan
Global Islamic Financial Report (GIFR 2016) yang diterbitkan oleh Islamic Development Bank,
memperlihatkan bahwa Indonesia berada pada peringkat ke-6 dalam perkembangan industri
perbankan syariah. Namun diperkirakan dalam beberapa tahun kedepan, Indonesia dapat menjadi
pemimpin dalam industri perbankan syariah di dunia.
Dalam meningkatkan industri perbankan syariah tentu perbankan syariah harus memiliki
reputasi atau profil image yang dinilai baik oleh masyarakat. Beberapa cara untuk meningkatkan
profil image dapat dilakukan oleh perbankan syariah dengan memberikan pelayanan keuangan
perbankan yang lebih baik dan komprehensif sehingga menambah kepercayan nasabah.
Sejumlah riset terdahulu, menyimpulkan bahwa meningkatkan profil image atau reputasi akan
meningkatkan kepercayaan dari nasabah (Kamdari et al 2008; Tamimi dan Kalli 2009:;
Adawiyah 2010; Ahmad et al 2011; Abdullah et al 2012; Abhimantra 2013).
Salah satu cara yang lain dalam meningkatkan profil image, bank syariah sedapat
mungkin meningkatkan jumlah jaringan perbankan. Hingga akhir Desember 2016, total jaringan
perbankan syariah terdiri dari 13 entitas Bank Umum Syariah (BUS), 21 entitas Unit Usaha
Syariah (UUS) dan 166 entitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Jaringan perbankan
syariah tersebut mencakup 1.869 unit kantor BUS, 332 unit kantor UUS dan 453 unit kantor
BPRS. Jumlah jaringan perbankan syariah masih kalah jumlah, apabila dibandingkan dengan
2
jumlah jaringan perbankan konvensional. Adapun jaringan perbankan konvensional terdiri dari
116 entitas Bank Umum Konvensional (BUK) dan 1.633 entitas Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Jaringan perbankan konvensional tersebut mencakup 32.730 unit kantor BUK dan 6.075 unit
kantor BPR. Dari data tersebut, menyimpulkan jaringan perbankan syariah, dilihat dari jumlah
kantor hanya mencapai 6,84% dibandingkan dengan jumlah kantor perbankan konvensional.
Tabel berikut ini memperlihatkan perkembangan pertumbuhan Jaringan dan Aset Perbankan
Syariah dan Perbankan Konvensional dari Tahun 2011 hingga 2016:
Tabel 1. Perkembangan Pertumbuhan Jaringan, Aset BUS dan BUK Periode 2011-2016 Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Perbankan Syariah (PS) BUS Unit 11 11 11 12 12 13
Kantor 1.401 1.745 1.998 2.163 1.990 1.869
UUS Unit 24 24 23 22 22 21
Kantor 336 517 590 320 311 332
BPRS Unit 155 158 163 163 163 166
Kantor 364 401 402 439 446 453
Total Aset (Rp triliun) 148.99 199.72 248.1 278.91 304.00 365.76
Perbankan
Konvensional (PK)
BUK Unit 120 120 120 119 118 116
Kantor 25.646 29.945 31.847 32.739 32.949 32.730
BPR Unit 1.669 1.653 1.635 1.643 1.636 1.633
Kantor 4.172 4.425 4.678 4.895 5.982 6.075
Total Aset (Rp triliun) 3708,63 4329,98 5031,84 5705,03 6198,15 6843.30
% Total Aset PS terhadap Total Aset PK 4,02 4,61 4,93 4,89 4,90 5,35
% Jaringan Kantor PS terhadap Jaringan Kantor PK 7,04 7,74 8,18 7,76 7,05 6,84
Sumber: OJK (data diolah), 2017
Namun untuk meningkatkan jumlah jaringan perbankan, bank syariah mengalami
keterbatasan modal (OJK, 2016). Untuk itu perbankan syariah perlu meningkatkan
permodalannya dengan menerbitkan saham publik dan sukuk sebagai alternatif sumber
permodalan. Kedua instrumen permodalan tersebut merupakan instrumen keuangan dalam pasar
modal syariah, selain bermanfaat untuk meningkatkan permodalan dan pembiayaan, dapat juga
meningkatkan profil image bank syariah dikalangan investor (Awaludin et al, 2016). Hingga
akhir Desember 2016, dari 13 BUS yang ada, hanya 1 BUS yang telah menerbitkan saham
publik, yaitu Bank Panin Syariah (BPS) dan hanya 4 BUS yang telah menerbitkan sukuk, yaitu
Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat Indonesia, Bank Negara Indonesia Syariah
3
(BNIS) dan Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS). Berdasarkan informasi tersebut, bank
syariah lebih banyak yang tertarik memilih melakukan penerbitan sukuk untuk mendapatkan
alternatif tambahan permodalan dan sekaligus meningkatkan market atau profil image
dikalangan investor. Setiap aktifitas korporasi tentu akan mendapatkan perhatian dari stake
holder yang ada termasuk dari perspektif nasabah.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Secara etimologi (bahasa), sukuk berasal dari bentuk jamak bahasa Arab dari kata “sakk”
yang berarti sertifikat, perjanjian, atau instrumen hukum. Secara terminologi, sukuk dapat
didefinisikan sebagai suatu sertifikat kepercayaan atas kepemilikan atau sertifikat investasi atas
kepemilikan sesuatu, dengan masing-masing sakk menunjukkan kepentingan kepemilikan yang
proporsional dan tidak dapat dipisahkan dalam suatu aset atau kumpulan aset. Menurut Fatwa
Dewan Syariah Nasional No: 32/DSN-MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syariah: “Obligasi
Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan
Emiten kepada pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar
pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar
kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.”. Dalam Shari’a Standard No.17 tentang
Investment Sukuk yang diterbitkan oleh Accounting and Auditing Organization for Islamic
Financial Institutions (AAOIFI, 2008) mendefinisikan Sukuk sebagai berikut:“Sukuk are
certificates of equal value representing undivided shares in ownership of tangible assets,
usufruct and services or (in the ownership of) the assets of particular projects or special
investment activity however, this is true after receipt of the value of the sukuk, the closing of
subscription and the employment of funds received for the purpose for which the sukuk were
issued.”
Perbedaan mendasar antara sukuk dan obligasi adalah obligasi konvensional
direpresentasikan sebagai utang murni, sedangkan sukuk direpresentasikan sebagai kepemilikan
aset atau proyek (Mirakhor 2008). Dengan demikian, diharapkan pendanaan melalui sukuk
dilakukan berdasarkan nilai aset yang menjadi dasar (underlying) penerbitan, sehingga akan
memperkecil kemungkinan terjadinya fasilitas pendanaan yang melebihi nilai dari aset. Adapun
Amir (2007), Obligasi konvensional diterbitkan dengan menjanjikan hasil dengan kupon yang
4
tetap (fixed), mengambang (floating) atau dapat juga dengan diskonto (zero coupon bond),
sedangkan obligasi syariah (sukuk) diterbitkan dengan beberapa akad antara lain akad ijarah
memperoleh hasil tetap (fixed), akad mudharabah/musyarakah dengan tingkat hasil yang
mengambang (floating), atau dengan akad istishna yang dapat disamakan dengan zero coupon
bond. Zaheer dan Wijnbergen (2013), perbedaan utama antara sukuk dan obligasi konvensional
adalah bahwa sukuk tidak melibatkan bunga transaksi berdasarkan karena larangan mereka di
syariah. Seperti asset- konvensional backed securities (ABS), sukuk juga didukung oleh aset.
Namun, perbedaan antara sukuk dan ABS konvensional adalah bahwa aset sukuk hanya aset riil
dapat digunakan sebagai jaminan.
Reputasi suatu bank (banking reputation) adalah kumpulan citra bank di benak khalayak
atau stakeholders. Reputasi mencerminkan persepsi publik terkait mengenai tindakan-tindakan
suatu bank. Risiko reputasi disebabkan adanya publikasi negatif yang berhubungan dengan
kegiatan bank atau persepsi negatif terhadap suatu bank. Bank syariah memiliki risiko reputasi
yang lebih berat dibandingkan dengan bank konvensional. Masyarakat menilai dari aspek
operasional dan kesesuaian prinsip syariah. Untuk membuat reputasi atau image yang baik
kepada masyarakat, bank syariah dapat menerapkan prinsip Shariah Corporate Govenance
(SCG) dengan baik (Wardayati, 2011). Prinsip-prinsip SCG adalah keadilan, transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas dan shariah compliance (Wardayati, 2011). Konsep SCG ini
merupakan pengembangan dari Prinsip Good Corporate Govenance GCG yang akan melengkapi
prinsip kehati-hatian (prudential banking) dan pemenuhan sharia principle yang berorientasi
pada Peraturan Regulator yang berlaku dan Ketentuan Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Sejumlah
riset terkait dengan reputasi bank, menyimpulkan bahwa meningkatkan profil image atau
reputasi akan meningkatkan kepercayaan dari nasabah (Kamdari et al 2008; Tamimi dan Kalli
2009:; Adawiyah 2010; Ahmad et al 2011; Abdullah et al 2012; Abhimantra 2013).
Adapun Dusuki dan Abdullah (2007), mengungkapkan bahwa nasabah dalam memilih
bank syariah akan melihat kombinasi dari reputasi keagamaan atau kepatuhan syariah dan
reputasi keuangan. Ahmad et al (2008), menyimpulkan hasil dari analisa factor terhadap kriteria
pemilihan bank syariah bahwa dari 27 faktor yang diungkapkan, faktor kesesuaian produk islami
menempati urutan keenam. Adapun Marimuthu et al (2010), mengungkapkan hasil dari 8 kriteria
prioritas nasabah dalam memilih bank syariah terkait profil. Kriteria keuntungan dan biaya
menempati prioritas pertama sedangkan faktor religi (keagamaan) menempati prioritas kelima
5
dan faktor ukuran bank dan reputasi menempati prioritas keenam. Mansour et al (2010),
mengungkapkan hasil dari 9 kriteria prioritas nasabah dalam memilih bank syariah terkait profil.
Kriteria orientasi atau alasan keagamaan menempati prioritas kedua sedangkan faktor reputasi
bank menempati prioritas ketiga. Yuliati (2011), mengungkapkan bahwa investor dalam
berivestasi sukuk mempertimbangkan risiko investasi dan kesesuaian produk islami. Abhimantra
et al (2013) mengungkapkan bahwa faktor-faktor seperti pengetahuan, religiusitas, produk,
reputasi dan pelayanan di Bank Syariah memiliki pengaruh positif terhadap keputusan memilih
menabung di Bank Syariah. Adapun Sari et al (2016), mengungkapkan temuan hasil yang
menarik bahwa faktor preferensi etnis Tionghoa terhadap bank syariah di Indonesia, selain
mempertimbangkan faktor maksimum profit, juga mempertimbangkan faktor riba (kesesuaian
syariah). Etnis Tionghoa Non Muslim beragama Budha, Kristen dan Katholik, ternyata juga
mengenal konsep larangan bunga dikalangan agama non muslim.
Kamdari et al (2008), mengungkapkan bahwa nasbah menyatakan bahwa penting untuk
mempertimbangkan reputasi dan image bank dalam pemilihan seleksi bank. Selain itu, hasil lain
yang diungkapkan adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kriteria pemilihan dengan
faktor religi nasabah. Tamimi dan Kalli (2009) menyimpulkan dengan mengklasifikasikan
kriteria kedalam 5 klasifikasi; Image Bank, Informasi Umum, Informasi Akuntansi, Kebutuhan
Manfaat Keuangan dan Informasi Advokasi. Hasil penelitian mendapatkan bahwa klasifikasi
Image Bank menempati urutan pertama. Adapun elemen yang masuk dalam kategori Image
Bank adalah: Alasan Keagamaan, Reputasi Manajemen, Status Perusahaan dalam Industri dan
Reputasi Bank. Adapun Adawiyah (2010) mengungkapkan hasil dari 24 kriteria prioritas
nasabah dalam memilih bank syariah terkait profil. Reputasi atau image bank menempati
prioritas kedua. Kredibilitas bank menempati prioritas ketiga dan Kredibilitas manajemen bank
menempati prioritas kelima. Adapun Ahmad et al (2011), mengungkapkan bahwa preferensi
brand yang dinilai dari bank syariah secara berurutan adalah interaksi nasabah, brand (reputasi
bank) dan rekomendasi, teknologi dan fasilitas fisik, kenyamanan dan manfaat keuangan. Abduh
(2011), mengungkapkan ada dua faktor intra bank yang secara signifikan mempengaruhi
keputusan calon nasabah untuk menyimpan uangnya di bank syariah, yaitu ketahanan terhadap
krisis (safety) dan iklan yang menarik (advertisement). Adapun individu yang mengutamakan isu
keagamaan seperti kesesuaian bank tersebut dengan syariah serta mempertimbangkan dan
mengikuti fatwa MUI adalah konsumen dengan peluang terbesar untuk menjadi nasabah
6
perbankan syariah. Abdullah et al (2012), mengungkapkan bahwa nasabah pria
mempertimbangkan reputasi dan image dalam memilih bank syariah. Pinar et al (2012),
mengklasifikasikan ekuitas brand kedalam klasifikasi : perceived quality, reputasi image/ brand,
asosiasi organisasi dan loyalitas brand. Hasil klasifikasi dalam asosiasi organisasi
mengungkapkan bahwa nasabah mempertimbangkan reputasi lama berdirinya bank (eksis)
didalam industri.
BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi apakah dampak penerbitan
sukuk dapat meningkatkan profil image bank syariah dikalangan nasabah dalam hal reputasi
agama, reputasi keuangan, reputasi bank dan reputasi manajemen kemudian mengidentifikasi
aspek yang dominan dinilai oleh nasabah terkait dampak penerbitan sukuk terhadap profil image
bank syariah serta memberikan rekomendasi yang relevan terkait dampak penerbitan sukuk
terhadap peningkatan profil image bank syariah dikalangan nasabah. Kemudian penelitian ini
akan bermanfaat bagi korporasi bank umum syariah sebagai tambahan referensi dalam
mengembangkan kebijakkan terkait peningkatan profil image dikalangan nasabah dan investor.
Selain itu bagi regulator mendapatkan tambahan informasi sebagai bahan masukkan dalam
pembuatan regulasi dalam meningkatkan profll image bank syariah dan bagi kalangan akademisi
dapat menjadi tambahan referensi untuk mengembangkan penelitian- penelitian terkait lainnya
yang mempunyai relevansi dari penelitian ini.
BAB 4. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah analisa deskriptif, analisis faktor dan analisis mean.
Analisis deskriptif berupaya mengungkapkan karakteristik, demografi dan data ekonomi
responden dalam suatu bentuk penyajian data yang mudah dimengerti dan diterjemahkan.
Analisis faktor berupaya mereduksi sejumlah elemen pertanyaan yang tidak signifikan dan
membuat suatu klasifikasi dengan meloading suatu entitas faktor sehingga dapat diketahui
elemen dan faktor mana yang memiliki skala prioritas yang tinggi. Analisis faktor digunakan
untuk mengidentifikasi 4 kriteria evaluatif (Reputasi Agama, Reputasi Keuangan, Reputasi Bank
7
dan Reputasi Manajemen). Adapun untuk menjelaskan dan merinci 4 kriteria evaluatif tersebut
dibutuhkan 19 variabel indikator. Dalam analisis faktor, semua variabel indikator diuji secara
validitas dan reabilitas. Uji validitas digunakan untuk menguji semua variabel indikator secara
simultan dengan terpenuhinya syarat nilai Determinant of Correlation Matrix, Kaiser Meyer
Olkin Measure of Sampling (KMO) dan tingkat signifakansi melalui uji Barlett Test of
Spehricity. Adapun uji reabilitas digunakan untuk menguji semua variabel indikator secara
parsial dengan terpenuhinya syarat nilai MSA dan loading communalities. Setelah itu analisis
mean digunakan untuk mengungkapkan suatu bentuk penyajian data yang ringkas dengan
mendapatkan nilai mean, distribusi frekuensi dan distribusi prosentase serta peringkat prioritas
faktor. Kemudian, peneliti melakukan interpretasi data dan membuat kesimpulan serta
rekomendasi berdasarkan temuan penelitian.
BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
Analisis Deskriptif
Dalam analisa ini, akan memaparkan terkait seleksi responden, data demografi responden
serta aspek dan variabel indikator penelitian yang digunakan. Berikut masing-masing
penjelasannya:
Seleksi Responden
Sebanyak 300 kuisioner dibagikan kepada responden, namun yang dikembalikan kepada
peneliti sebanyak 251 kuisioner. Dari 251 kuisioner tersebut diseleksi lagi dalam kriteria nasabah
aktif (masih memiliki rekening) pada bank syariah yang telah menerbitkan sukuk dan mengenal
istilah sukuk. Hasil kuisioner yang dapat diproses sebanyak 80 kuisioner atau 31,87 % dari total
responden yang didapat.
Data Demografi Responden
Informasi demografi yang diperoleh dari responden termasuk gender, umur, agama,
status pernikahan, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, jumlah pendapatan sebulan, dan
kelompok nasabah bank syariah. Informasi ini diperlukan untuk menentukan bagaimana data
demografi dapat dipertimbangkan dalam hal penilaian dampak penerbitan sukuk terhadap profil
8
Image Bank Umum Syariah. Berdasarkan data dari 80 responden yang dapat diproses, secara
dominan memiliki kriteria: bergender wanita sebanyak 52,5 %, berusia 25-34 tahun sebanyak
37,5 %, muslim sebanyak 98,7 %, berstatus lajang sebanyak 52,5 %, telah tamat pendidikan
diploma/sarjana sebanyak 62,5 %, bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 56,2 %, memiliki
pendapatan sebulan berkisar Rp 4.000.000,00 s.d. Rp 8.000.000,00 sebanyak 36,2 % dan
merupakan nasabah BNI Syariah sebanyak 36,2 %.
Adapun data lengkap profil responden, sebagai berikut:
Klasifikasi Variabel Jumlah Prosentase
Gender (n = 80)
Pria 38 47,5
Wanita 42 52,5
Umur (n = 80)
18-24 21 26,2
25-34 30 37,5
35-44 21 26,2
45-54 7 8,8
>55 1 1,3
Agama (n = 80)
Islam 79 98,7
Protestan 1 1,3
Status Pernikahan (n = 80)
Lajang 42 52,5
Menikah 38 47,5
Pendidikan Terakhir (n = 80)
SMP/SMA 1 1,3
Diploma/Sarjana 50 62,5
Pascasarjana 29 36,2
Jenis Pekerjaan (n = 80)
Mahasiswa/i 10 12,5
Pegawai Swasta 45 56,2
9
Pegawai Negeri Sipil 6 7,5
Pengusaha 4 5
Lainnya 15 18,8
Jumlah Pendapatan Sebulan (n = 80)
<Rp 2.000.000,00 10 12,5
Rp 2.000.000,00 s.d Rp 4.000.000,00 19 23,8
Rp 4.000.000,00 s.d Rp 8.000.000,00 29 36,2
>Rp 8.000.000,00 22 27,5
Nama Bank Syariah (n = 80)
Bank Syariah Mandiri 26 32,6
Bank Muamalat Indonesia 21 26,2
BNI Syariah 29 36,2
BRI Syariah 4 5
Aspek dan Variabel Indikator Penelitian
Adapun aspek yang diidentifikasi dalam penelitian ini yang kemudian ditanyakan kepada
para responden Bank Syariah tersebut terkait apakah bank syariah yang telah menerbitkan sukuk
dapat meningkatkan profil image atau reputasi terkait: (1) reputasi agama, (2) reputasi keuangan,
(3) reputasi bank, (4) reputasi manajemen. Sebanyak 19 variabel indikator diperlukan untuk
menjadi rincian bagi keempat aspek tersebut. Pada Tabel 2, di bawah ini adalah penjelasannya:
Tabel 2. Aspek dan Variabel Indikator Penelitian ASPEK DAN VARIABEL INDIKATOR
REPUTASI AGAMA
1. adanya pengawasan dewan syariah
2. adanya kesesuaian fatwa MUI
3. adanya pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan operasionalnya
4. terdapat distribusi kekayaan/ pendapatan yang adil
5. terdapat kewajiban penggunaan hasil dana sukuk sesuai syariah dan tujuan penerbitan
REPUTASI KEUANGAN
6. dapat meningkatkan jumlah permodalan bank
7. dapat meningkatkan jumlah pembiayaan bank
10
8. dapat meningkatkan jumlah dana pihak ketiga (simpanan) bank
9. dapat meningkatkan likuiditas bank
10. dapat meningkatkan efisiensi bank
11. dapat meningkatkan profitabilitas bank
REPUTASI BANK
12. adanya pengungkapan peringkat investasi (investment grade)
13. adanya keyakinan tahan terhadap krisis (safety)
14. dapat meningkatkan jaringan perbankan
15. dapat meningkatkan kepercayaan (reputasi) di kalangan nasabah dan investor
16. dapat lebih kenal (awareness) di kalangan nasabah dan investor
REPUTASI MANAJEMEN
17. adanya kecakapan dalam pengelolaan struktur modal
18. adanya kecakapan dalam pengaturan maturity mismatch
19. adanya kecakapan pengetahuan pasar modal syariah
Analisis Faktor
Dengan menggunakan bantuan SPSS versi 23, data penelitian yang dapat diproses dari 80
responden dilakukan dengan metode analisis faktor. Berikut adalah tahapannya:
Uji Determinant of Correlation Matrix
Asumsi analisis faktor pertama adalah menguji matriks korelasinya. Matrik korelasi antar
variabel dinyatakan saling terkait apabila determinan bernilai mendekati nilai 0. Hasil
perhitungan menunjukkan nilai Determinant of Correlation Matrix sebesar 0.00000003929. Nilai
ini mendekati 0 (nol), dengan demikian matrik korelasi antara variabel saling terkait.
Uji Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling dan Barlett Test of Spehricity
Asumsi analisis faktor berikutnya adalah: Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling
(KMO) adalah indek perbandingan jarak antara koefisien korelasi dengan koefisien korelasi
parsialnya. Jika jumlah kuadrat koefisen korelasi parsial di antara seluruh pasangan variabel
bernilai kecil jika dibandingkan dengan jumlah kuadrat koefisien korelasi, maka akan
menghasilkan nilai KMO mendekati 1. Nilai KMO dianggap mencukupi jika lebih dari 0,5. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling sebesar 0,897.
11
Dengan demikian persyaratan KMO memenuhi persyaratan karena memiliki nilai di atas 0,5.
Adapun nilai Barlett Test of Spehricity sebesar 1224.924 dengan signifikansi sebesar 0,000.
Dengan demikian Bartlett Test of Spehricity memenuhi persyaratan karena signifikansi di bawah
0,05 (5%). Pada tabel 3, di bawah ini adalah penjelasannya:
Tabel 3. Nilai KMO dan Bartlett’s Test KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0.897
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1224.924
Df 171
Sig. 0
Aspek Reputasi Agama
Aspek pertama yang diidentifikasi dalam penelitian ini yang kemudian ditanyakan
kepada para responden Bank Syariah tersebut terkait apakah bank syariah yang telah
menerbitkan sukuk dapat meningkatkan profil image atau reputasi adalah terkait reputasi agama.
Total variabel indikator dalam aspek ini berjumlah 5 item. Variabel yang memiliki nilai rata-rata
tertinggi yaitu adanya kesesuaian fatwa MUI (4,35) dan adanya pengawasan dewan syariah
(4,31). Nilai MSA dan loading komunalitas tiap variabel pada faktor ini sudah berada diatas 0,5.
Berikut pada Tabel 4, memperlihatkan nilai MSA, loading komunalitas dan rata-rata semua
variabel indikator dalam Aspek Reputasi Agama.
Tabel 4. Nilai MSA, Loading Komunalitas dan Mean Variabel Indikator
Aspek Reputasi Agama Aspek Reputasi Agama Nilai
MSA
Nilai
Loading
Nilai
Mean
1. adanya pengawasan dewan syariah .829a 0.581 4.31
2. adanya kesesuaian fatwa MUI .828a 0.825 4.35
3. adanya pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan operasionalnya .880a 0.779 4.21
4. terdapat distribusi kekayaan/ pendapatan yang adil .930a 0.642 3.90
5. terdapat kewajiban penggunaan hasil dana sukuk sesuai syariah dan tujuan penerbitan .910a 0.587 4.10
Aspek Reputasi Keuangan
Aspek kedua yang diidentifikasi dalam penelitian ini yang kemudian ditanyakan kepada
para responden Bank Syariah tersebut terkait apakah bank syariah yang telah menerbitkan sukuk
12
dapat meningkatkan profil image atau reputasi adalah terkait reputasi keuangan. Total variabel
indikator dalam aspek ini berjumlah 6 item. Variabel yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu
dapat meningkatkan jumlah permodalan bank (4,15) dan dapat meningkatkan jumlah
pembiayaan bank (4,11). Nilai MSA dan loading komunalitas tiap variabel pada faktor ini sudah
berada diatas 0,5. Berikut pada Tabel 5, memperlihatkan nilai MSA, loading komunalitas dan
rata-rata semua variabel indikator dalam Aspek Reputasi Keuangan.
Tabel 5. Nilai MSA, Loading Komunalitas dan Mean Variabel Indikator
Aspek Reputasi Keuangan Aspek Reputasi Keuangan Nilai
MSA
Nilai
Loading
Nilai
Mean
1. dapat meningkatkan jumlah permodalan bank .916a 0.663 4.15
2. dapat meningkatkan jumlah pembiayaan bank .907a 0.807 4.11
3. dapat meningkatkan jumlah dana pihak ketiga (simpanan) bank .852a 0.557 3.93
4. dapat meningkatkan likuiditas bank .896a 0.737 4.05
5. dapat meningkatkan efisiensi bank .951a 0.645 3.80
6. dapat meningkatkan profitabilitas bank .914a 0.707 3.91
Aspek Reputasi Bank
Aspek ketiga yang diidentifikasi dalam penelitian ini yang kemudian ditanyakan kepada
para responden Bank Syariah tersebut terkait apakah bank syariah yang telah menerbitkan sukuk
dapat meningkatkan profil image atau reputasi adalah terkait reputasi bank. Total variabel
indikator dalam aspek ini berjumlah 5 item. Variabel yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu
dapat lebih dikenal (awareness) dikalangan nasabah dan investor (4,24) dan dapat meningkatkan
kepercayaan (reputasi) dikalangan nasabah dan investor (4,13). Nilai MSA dan loading
komunalitas tiap variabel pada faktor ini sudah berada diatas 0,5. Berikut pada Tabel 6,
memperlihatkan nilai MSA, loading komunalitas dan rata-rata semua variabel indikator dalam
Aspek Reputasi Bank.
Tabel 6. Nilai MSA, Loading Komunalitas dan Mean Variabel Indikator
Aspek Reputasi Bank Aspek Reputasi Bank Nilai
MSA
Nilai
Loading
Nilai
Mean
1. adanya pengungkapan peringkat investasi (investment grade) .892a 0.695 4.03
2. adanya keyakinan tahan terhadap krisis (safety) .911a 0.726 3.80
13
3. dapat meningkatkan jaringan perbankan .893a 0.707 4.03
4. dapat meningkatkan kepercayaan (reputasi) di kalangan nasabah dan investor .903a 0.675 4.13
5. dapat lebih dikenal (awareness) di kalangan nasabah dan investor .877a 0.654 4.24
Aspek Reputasi Manajemen
Aspek keempat yang diidentifikasi dalam penelitian ini yang kemudian ditanyakan
kepada para responden Bank Syariah tersebut terkait apakah bank syariah yang telah
menerbitkan sukuk dapat meningkatkan profil image atau reputasi adalah terkait reputasi
manajemen. Total variabel indikator dalam aspek ini berjumlah 3 item. Variabel yang memiliki
nilai rata-rata tertinggi yaitu adanya kecakapan dalam pengelolaan struktur modal (3,95) dan
adanya kecakapan pengetahuan pasar modal syariah (3,95). Nilai MSA dan loading komunalitas
tiap variabel pada faktor ini sudah berada diatas 0,5. Berikut pada Tabel 7, memperlihatkan nilai
MSA, loading komunalitas dan rata-rata semua variabel indikator dalam Aspek Reputasi
Manajemen.
Tabel 7. Nilai MSA, Loading Komunalitas dan Mean Variabel Indikator
Aspek Reputasi Manajemen
Aspek Reputasi Manajemen Nilai
MSA
Nilai
Loading
Nilai
Mean
1. adanya kecakapan dalam pengelolaan struktur modal .950a 0.764 3.95
2. adanya kecakapan dalam pengaturan maturity mismatch .880a 0.712 3.78
3. adanya kecakapan pengetahuan pasar modal syariah .872a 0.754 3.95
Berdasarkan data-data diatas, dapat disimpulkan bahwa semua variabel secara simultan
telah memenuhi syarat validitas (nilai KMO = 0,897), semua variabel secara masing-masing
telah memenuhi syarat reabilitas (nilai MSA > 0,5) dan semua variabel secara masing-masing
telah memenuhi syarat komunalitas (nilai loading > 0,5). Dengan demikian bahwa 19 variabel
yang menjadi indikator dari 4 aspek, mampu menerangkan bahwa responden berkesimpulan
penerbitan sukuk yang dilakukan bank syariah dapat meningkatkan profil image bank umum
syariah.
Analisis Mean (Rata-rata) dan Penentuan Peringkat Faktor
Untuk memberikan pemahaman lebih lanjut terkait masalah penelitian, keempat aspek
tersebut dicari peringkat faktornya dengan menghitung nilai komposit. Nilai komposit dihitung
14
dengan membagi rata-rata total dari setiap item yang dimuat dalam aspek dengan jumlah item
yang dimuat dalam aspek masing-masing. Aspek yang dominan dalam penelitian ini yang
kemudian ditanyakan kepada para responden Bank Syariah tersebut terkait apakah bank syariah
yang telah menerbitkan sukuk dapat meningkatkan profil image secara berurutan adalah reputasi
agama (4,18), reputasi bank (4,04), reputasi keuangan (3,99), dan reputasi manajemen (3,89).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini:
Tabel 8. Prioritas Aspek Aspek Total Mean Jumlah Variabel Nilai Komposit Peringkat
Reputasi Agama 20.88 5 4.18 1
Reputasi Bank 20.21 5 4.04 2
Reputasi Keuangan 23.95 6 3.99 3
Reputasi Manajemen 11.68 3 3.89 4
Adapun luaran yang direncanakan dan capaian dalam riset ini dijelaskan pada tabel 9
dibawah ini:
Tabel 9. Rencana dan Capaian Luaran Penelitian
No
Luaran yang Direncanakan
Capaian
1
Luaran Wajib: Jurnal Nasional tidak terakreditasi
“Muzaraah” yang dikelola oleh Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor
Jurnal Nasional
terakreditasi “Share” yang
dikelola oleh Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Ar-Raniry Banda
Aceh
dengan status sedang
ditelaah (in review)
2
Luaran Tambahan: Jurnal Nasional terakreditasi
“Walisongo” yang dikelola oleh Fakultas Syariah dan
Ekonomi Islam Universitas Islam Nasional (UIN) Semarang
15
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Adapun rencana tahapan berikutnya dari penelitian ini adalah mendapatkan letter of
acceptance (Surat penerimaan artikel ilmiah) dari artikel ilmiah yang sudah disubmit pada jurnal
nasional terakreditasi Share yang dikelola oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar
Raniry Banda Aceh dan melakukan prosiding seminar nasional yang direncanakan dalam bulan
Desember 2018. Kemudian peneliti mengajukan HKI dengan mendaftarkan laporan akhir
penelitian ini kepada Direktorat Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Republik
Indonesia.
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa:
1. Terdapat 4 aspek reputasi yang dinilai terkait apakah penerbitan sukuk yang dilakukan oleh
bank umum syariah emiten sukuk mampu meningkatkan reputasi atau profil image bank
umum syariah, yaitu; (a) reputasi agama, (b) reputasi keuangan, (c) reputasi bank dan (d)
reputasi manajemen. Sebanyak 19 variabel indikator diperlukan untuk menjadi rincian bagi
keempat aspek tersebut. Hasil didapatkan bahwa responden berkesimpulan penerbitan sukuk
yang dilakukan bank syariah dapat meningkatkan profil image bank umum syariah.
2. Aspek yang dominan dalam penelitian ini yang kemudian ditanyakan kepada para responden
Bank Syariah tersebut terkait apakah bank syariah yang telah menerbitkan sukuk dapat
meningkatkan profil image secara berurutan adalah reputasi agama (4,18), reputasi bank
(4,04), reputasi keuangan (3,99), dan reputasi manajemen (3,89).
Saran
Penelitian ini merupakan riset inisiasi atau awalan untuk mengidentifikasi dampak
penerbitan sukuk yang dilakukan oleh emiten, dari sisi lain yang didapatkan, yaitu dari sisi profil
image yang dirasakan atau dinilai oleh nasabah aktif bank syariah emiten sukuk. Saran yang
dapat diberikan adalah:
16
1. Bank Umum Syariah lain yang belum menerbitkan sukuk
9 Bank Umum Syariah lain dapat mempertimbangkan melakukan penerbitan sukuk, selain
bermanfaat untuk meningkatkan permodalan dan jumlah pembiayaan, BUS juga dapat
meningkatkan profil image atau reputasi di kalangan nasabah dan investor. Reputasi atau
profil image yang semakin baik, dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dan investor
untuk menggunakan jasa perbankan syariah. Sebelum menerbitkan sukuk, BUS harus juga
mempertimbangkan kondisi performa keuangan.
2. Pemerintah
Untuk meningkatkan jumlah emiten dan emisi sukuk dari BUS, Pemerintah dapat
memberikan sejumlah insentif seperti pengurangan biaya emisi sukuk dan pajak. Selain itu,
Pemerintah dapat membuat aturan untuk mendorong BUS melakukan emisi sukuk dalam
bentuk sukuk ritel.
17
DAFTAR PUSTAKA
[AAOIFI] Accounting and Organization for Islamic Financial Institutions. (2008). Sharia Standard No. 17 about investment sukuk. Manama.
Abduh, M. (2011). Preferensi konsumen bank syariah. Jurnal Iqthisodia Republika. Kamis, 24 Februari 2011.
Abdullah, A.A. Sidek, R. Adnan, A.A. (2012). Perception of non-muslims customers towards islamic banks in malaysia. International Journal of Business and Social Science. Vol 3 No. 11, 2012.
Abhimantra, A. Maulina, A.R. Agustianingsih, E. (2013). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah (mahasiswa) dalam memilih menabung pada bank syariah. Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil), 8-9 Oktober 2013.
Adawiyah, W.R. (2010). Pertimbangan, pengetahuan, dan sikap konsumen individu terhadap bank syariah. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 11 (2): 191-201.
Ahmad, K. Rustam, G.A. Dent, M.M. (2011). Brand preference in Islamic banking. Journal of Islamic Marketing. Vol. 2 (1): 74-82.
Ahmad, W.M.W. Rahman, A.Ab. Seman, A.C. Ali, N.A. (2008). Religiosity and banking selection criteria among malays in lembah klang. Shariah Journal. Vol. 16 (2): 99-130.
Amir, A. (2007). Pengaruh SBI, kurs, IHSG, ROA, dan leg 1 harga obligasi terhadap harga obligasi konvensional dan syariah. Tesis. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Awaludin, T., Beik, I. S., Ismal, R. (2016). THE LESS-INTERRESTED OF ISLAMIC BANK FOR ISSUING SUKUK: Factors and Recommendations. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 24(1), 37-56.
Dusuki, A.W.D. Abdullah, N.I. (2007). Why do malaysian customers patronize Islamic banks?. International Journal of Bank Marketing. Vol. 25 (3): 142-160.
[DSN MUI] Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. (2002). Fatwa no 32 tahun 2002 tentang obligasi syariah. Jakarta.
[IDB] Islamic Development Bank. (2016). Global islamic financial report. Jeddah. Kamdari, N.A.Md. Sulaiman, Z. Yusoff, R. (2008). Customer perception: in using Islamic
product and services between BIMB and conventional banks (maybank) in segamat, johor. conference paper. 2008.
Mansour, W. Abdelhamid, M.B. Masood, O. Niazi, G.S.K. (2010). Islamic banking and customers’ preferences: the case of the UK. Qualitative Research in Financial Markets. Vol 2. (3): 185-199.
Marimuthu, M. Jing, C.W. Gie, L.P. Mun, L.P. Ping, T.Y. (2010). Islamic banking: selection criteria and implications. Global Journal of Human Social Science. Vol. 10 No. 4, 2010
Mirakhor, A. (2008). Lesson of the recent crisis for Islamic Finance. IIUM Journal of Economics and Management. 16 (2): 132-138.
[OJK] Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Roadmap perbankan syariah. Jakarta. [OJK] Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Laporan publikasi statistik perbankan syariah. Jakarta. Pinar, M. Girard, T. Eser, Z. (2012). Consumer-based brand equity in banking industry: a
comparison of local and global banks in Turkey. International Journal of Bank Marketing. Vol. 30 (5): 359-375.
18
Sari, Y. Sumarwan, U. Hosen, M.N. (2016). Analisis faktor-faktor preferensi Etnis Tionghoa Terhadap Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Al-Muzara’ah. Vol. 3 No. 1, 2016.
Tamimi, H.A.H. Kalli, A.A.B. (2009). Financial literacy and investment decisions of UAE. The Journal of Risk Finance. Vol. 10 No. 5, 2009.
Wardayati, S.M. (2011). Implikasi shariah governance terhadap reputasi dan kepercayan bank syariah. Jurnal Walisongo. Vol. 19 No. 1, 2011.
Yuliati, L. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat berinvestasi sukuk. Jurnal Walisongo. Vol. 19 No. 1, 2011.
Zaheer, S. Wijnbergen, S.V. (2013). Sukuk defaults: on distress resolution in islamic finance. Tinbergen Institute Discussion Paper. No. 13-087/VI/ DSF57: 1-51.
19
LAMPIRAN 1
BUKTI LUARAN PENELITIAN
#3400 SUMMARY . SUMMARY REVIEW EDITING
SUBMISSION Authors Enny Savitri, Hanum Puspa Dhiani, Taufik Awaludin Title DAMPAK PENERBITAN SUKUK TERHADAP PROFIL IMAGE BANK UMUM SYARIAH Original file 3400-6933-1-SM.DOCX 2018-08-24 Supp. Files None ADD A SUPPLEMENTARY FILE Date submitted August 24, 2018 - 01:34 AM Section Articles Editor Hafiizh Maulana
STATUS Status In Review Initiated 2018-08-24 Last modified 2018-09-07
SUBMISSION METADATA EDIT METADATA
AUTHORS Name Enny Savitri Affiliation Universitas Pamulang Country Indonesia Bio Statement Manajemen Name Hanum Puspa Dhiani Affiliation Universitas Pamulang Country Indonesia Bio Statement Manajemen Name Taufik Awaludin Affiliation Universitas Pamulang Country Indonesia Bio Statement Manajemen
TITLE AND ABSTRACT
20
Title DAMPAK PENERBITAN SUKUK TERHADAP PROFIL IMAGE BANK UMUM SYARIAH Abstract Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi apakah penerbitan sukuk dapat berdampak meningkatkan profil image bank syariah
dikalangan nasabah serta mengidentifikasi aspek yang dominan dinilai oleh nasabah terkait reputasi agama, reputasi keuangan, reputasi bank dan reputasi manajemen atas penerbitan sukuk yang dilakukan. Metode Penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis faktor dan analisis mean. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan demografi responden sedangkan analisis faktor dan analisis mean digunakan untuk mendapatkan aspek yang dominan dinilai oleh nasabah atas penerbitan sukuk yang dilakukan. Hasil penelitian mendapatkan bahwa responden berkesimpulan penerbitan sukuk yang dilakukan bank syariah dapat meningkatkan profil image bank umum syariah. Adapun secara berurutan aspek dominan yang dinilai oleh nasabah atas penerbitan sukuk yang dilakukan akan meningkatkan reputasi agama, reputasi bank, reputasi keuangan dan reputasi manajemen. Saran yang diberikan adalah Bank Umum Syariah lain dapat mempertimbangkan melakukan penerbitan sukuk, selain bermanfaat untuk meningkatkan permodalan dan jumlah pembiayaan, BUS juga dapat meningkatkan profil image atau reputasi di kalangan nasabah dan investor. Reputasi atau profil image yang semakin baik, dapat meningkatkan kepercayaan nasabah dan investor untuk menggunakan jasa perbankan syariah. Sebelum menerbitkan sukuk, BUS harus juga mempertimbangkan kondisi performa keuangan.
INDEXING Academic discipline and sub-disciplines
Islamic economics; Islamic banking; management
Keywords Reputasi, bank umum syariah, dampak penerbitan sukuk, analisis faktor Language en
SUPPORTING AGENCIES Agencies —