Laporan Akhir Semester - Diagnosa LAN
Transcript of Laporan Akhir Semester - Diagnosa LAN
[ ]
“Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN” ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Diagnosa LAN – Penyusun : Irfan Dhia Irsyad - Kelas XI Teknik Komputer Jaringan B
2010Kelas XI Teknik Komputer Jaringan B – SMKN 1 Cimahi
Irfan Dhia Irsyad
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memudahkan saya melakukan praktek ini. Serta berkat karuniaNya lah saya dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan yang berjudul “Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN” ini mengacu kepada tugas mata pelajaran Diagnosa LAN, sebagai pelengkap tugas atau untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Diagnosa LAN. Sehingga diharapkan akan memberikan referensi pembelajaran.
Laporan ini diharapkan pula dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran dengan maksud siswa-siswi dapat memperoleh wawasan secara komprehensif dan fungsional tentang Diagnosa LAN.
Saya selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran eksperimen dan penyusunan makalah ini. terutama :
1. Tuhan Yang Maha Esa;2. Kedua orang tua saya;3. Bapak Rudi Haryadi dan Bapak Adi Setiadi;4. Keluarga Besar TKJ SMKN 1 Cimahi;5. Teman-teman XI TKJ B;6. Semua pihak yang membantu dari awal rencana eksperimen hingga laporan selesai.
Upaya peningkatan kualitas terus dilakukan, oleh karena itu saya selaku penyusun berharap bentuk partisipasi berbagai pihak terkait untuk menyampaikan saran dan kritik membangun tentang kekurangan laporan ini, terutama para pembaca.
Akhirnya saya ucapkan sekali lagi terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan laporan ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan.
Cimahi, Desember 2010
Penyusun
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 2
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...........................................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................................3
Enkapsulasi..................................................................................................................................................4
Handshaking .............................................................................................................................................12
Flow Control .............................................................................................................................................16
Pengujian IP Address - 1 ...........................................................................................................................20
Pengujian Ping ..........................................................................................................................................33
Subnetting :
Classless Inter Domain Routing (CIDR) ...............................................................................................42 Variable Length Subnet Mask (VLSM) ................................................................................................45
Pengujian IP Address - 2 ...........................................................................................................................47
Routing .....................................................................................................................................................82
Penutup ....................................................................................................................................................90
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 3
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Program Studi : TKJ
ENKAPSULASI
Nama : Irfan Dhia Irsyad
Eksperimen : Diagnosa LANKelas : XI TKJ BInstruktur : Rudi Haryadi
Nomor Eksperimen : 1 Adi Setiadi
TUJUAN Siswa dapat mengetahui apa itu proses enkapsulasi Siswa dapat mengetahui bagaimana proses dari enkapsulasi Siswa dapat menganalisa proses enkapsulasi melalui aplikasi throughput Siswa dapat memperlihatkan bagian-bagian dari sebuah frame sehingga dapat dibedakan menurut
layer-layernya dalam model referensi
PENDAHULUANEnkapsulasi disebut juga sebagai tunneling, karena proses enkapsulasi mentransmisikan data
secara transparan antar jaringan melalui infrastruktur jaringan bersama. Proses enkapsulasi merupakan proses yang membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut. Dalam model referensi OSI, proses enkapsulasi yang terjadi pada lapisan terendah umumnya disebut sebagai “framing”. Beberapa jenis enkapsulasi lainnya antara lain :
* Frame Ethernet yang melakukan enkapsulasi terhadap datagram yang dibentuk oleh Internet Protocol (IP), yang dalam datagram tersebut juga melakukan enkapsulasi terhadap paket data yang dibuat oleh protokol TCP atau UDP. Data yang dienkapsulasi oleh protokol TCP atau UDP tersebut sendiri merupakan data aktual yang ditransmisikan melalui jaringan.* Frame Ethernet yang dienkapsulasi ke dalam bentuk frame Asynchronous Transfer Mode (ATM) agar dapat ditransmisikan melalui backbone ATM.
Lapisan data-link dalam OSI Reference Model merupakan lapisan yang bertanggung jawab dalam melakukan enkapsulasi atau framing data sebelum dapat ditransmisikan di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Dalam teknologi jaringan Local Area Network (LAN), hal ini dilakukan oleh Carrier sense multiple access with collision detection (CSMA/CD) untuk jaringan Ethernet; token-passing untuk jaringan Token Ring, dan lain-lain.
Tunneling berarti keseluruhan paket IP yang dikirimkan dari asal ke tujuan melalui proses enkapsulasi menggunakan paket lain. Protokol yang biasanya digunakan dalam tunneling, yaitu :1. Carrier protocol : protokol di mana informasi dikirimkan, misalnya Frame Relay, ATM, MPLS.2. Encapsulating protocol : protokol yang membungkus data orisinil, misalnya GRE, IPSec, L2F, PPTP,
L2TP.3. Passenger protocol : protokol di mana terdapat data orisinil (IPX, Apple Talk, IPv4, IPv6).
Enkripsi berarti mengkodekan data ke format tertentu menggunakan kunci rahasia. Sebaliknya, dekripsi mendekodekan data yang terenkripsi ke format asli.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 4
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
ALAT DAN BAHAN 1 unit PC atau notebook / laptop Software aplikasi throughput (dalam hal ini Wireshark) Koneksi menuju internetLANGKAH KERJA1. Jalankan aplikasi throughput (dalam hal ini Wireshark)
2. Klik “Interface List”, pilih interface yang akan dianalisa, lalu klik “Start”.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 5
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
3. Jalankan aplikasi web browser, lalu masuklah kepada salah satu website, misalnya http://www.google.co.id.
4. Jika web browser tersebut sudah menunjukkan “done”, klik “Stop the running live capture”, atau klik menu Capture > Stop.
5. Lalu, analisa salah satu frame dari hasil capture tersebut secara berurutan sesuai dengan model referensinya (dalam hal ini model referensi OSI dan frame yang dianalisa adalah frame 17).
HASIL PENGAMATAN Hasil capture dari percobaan diatas
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 6
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Analisa dari frame 17 adalah sebagai berikut :
Hypertext Transfer Protocol Lapisan Application, Presentation, SessionVersi : HTTP versi 1.1Tanggal / waktu : Sabtu, 4 Desember 2010 pukul 11.29.46 GMT (pukul 18.29.46 WIB)Content type : text/htmlContent length : 5739
Dari analisa di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa : HTTP yang digunakan merupakan versi 1.1 Isi dari frame tersebut adalah teks Besar konten dari frame tersebut adalah 5739
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 7
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Transmission Control Protocol Lapisan TransportSource port : HTTP (80)Destination port : objectmanager (2038)Header length : 20 bytes
Dari analisa diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa : Source port yang digunakan dalam frame tersebut adalah HTTP (80) Destination port yang digunakan dalam frame tersebut adalah objectmanager (2038) Besar headernya 20 bytes
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 8
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Internet Protocol Lapisan NetworkVersi : 4Header length : 20 bytesTotal length : 735Source IP address : 64.233.181.106 (http://www.google.co.id)Destination IP address : 192.168.1.100 (local computer)
Dari analisa di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa : IP yang digunakan adalah versi 4 (IPv4) Besar headernya 20 bytes Total panjang data di frame tersebut adalah 735 Frame ini merupakan pentransferan data dari 64.233.181.106 (http://www.google.co.id) menuju
192.168.1.100 (local computer)
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 9
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Ethernet Lapisan DatalinkDestination Ethernet : Asiarock_e8:96:8e (00:0b:6a:e8:96:8e)Source Ethernet : Tp-LinkT_1e:5e:86 (00:27:19:1e:5e:86)Type : IP (0x0800)
Dari analisa di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa : Destination Ethernet menggunakan Asiarock_e8:96:8e (00:0b:6a:e8:96:8e) Source Ethernet menggunakan Tp-LinkT_1e:5e:86 (00:27:19:1e:5e:86) Tipe Ethernet IP (0x0800)
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 10
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Frame Lapisan PhysicalArrival time : 4 Desember 2010 pukul 18.29.51 PST (pukul 18.29.51 WIB)Frame number : 17Frame length : 749 bytes (5992 bits)Capture length : 749 bytes (5992 bits)Protocols in frame : eth:ip:tcp:http:data-text-lines
Dari analisa di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa : Frame 17 diterima pada 4 Desember 2010 pukul 18.29.51 PST (18.29.51 WIB) Frame 17 memiliki besar 749 bytes Protokol yang terdapat dalam frame tersebut adalah eth:ip:tcp:http:data-text-lines
KESIMPULAN Proses enkapsulasi sendiri dapat terlihat dari urutan daftar dalam aplikasi throughput. Seluruh analisa dari tiap layer dari model referensi dapat dilihat dari aplikasi throughput.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 11
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Program Studi : TKJ
HANDSHAKING
Nama : Irfan Dhia Irsyad
Eksperimen : Diagnosa LANKelas : XI TKJ BInstruktur : Rudi Haryadi
Nomor Eksperimen : 2 Adi Setiadi
TUJUAN Siswa dapat mengetahui pengertian dari handshaking Siswa dapat mempraktekkan proses handshaking Siswa dapat mengetahui proses dari komunikasi data
PENDAHULUANHandshaking yaitu sesi komunikasi data yang berlangsung dari mulai perencanaan
komunikasi sampai dengan komunikasi tersebut selesai. Proses ini diawali proses prakomunikasi, yaitu proses pencarian host tujuan (destination) oleh host yang bertindak sebagai pengirim. Proses ini diakhiri dengan kesepakatan antara kedua belah pihak untuk melaksanakan pertukaran data (connection establish), yaitu proses pengiriman informasi berupa request dan tanggapan antara kedua belah pihak.
Dua proses awal ini dapat disebut proses pembentukan koneksi. Artinya, untuk melakukan komunikasi, perangkat yang dituju harus menerima koneksi awalan terelbih dahulusebelum mengirimkan data atau menerima data.
Proses yang dilakukan sebelum pengiriman data terdiri atas :1. Pengirim (sender) mengirimkan sinyal sinkronasi (SYN) terlebih dulu ke tujuan.2. Penerima akan membalas sinyal SYN dengan Negotiate Connection.3. Penerima mengirimkan SYN ulang, apa benar pengirim akan mengirimkan data.4. Pengirim akan membalas dengan sinya Acknowledge (ACK), artinya sudah siap untuk
mengirimkan data sampai saat ini. Prosesnya telah mencapai status Connection Establish.5. Kemudian segmen data dikirim.6. Proses terakhir adalah ketika terjadi pengiriman kode BYE atau FIN ACK atau CLOSED atau
kode lainnya bergantung aplikasi komunikasi yang digunakan.
ALAT DAN BAHAN 1 unit PC atau notebook / laptop Software aplikasi throughput (dalam hal ini Wireshark) Koneksi menuju internet
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 12
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
LANGKAH KERJA1. Jalankan aplikasi throughput (dalam hal ini Wireshark)
2. Klik “Interface List”, pilih interface yang akan dianalisa, lalu klik “Start”.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 13
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
3. Jalankan aplikasi web browser, lalu masuklah kepada salah satu website, misalnya http://www.google.co.id.
4. Jika web browser tersebut sudah menunjukkan “done”, klik “Stop the running live capture”, atau klik menu Capture > Stop.
Lalu, analisa hasil capture, carilah permulaan dari proses handshaking tersebut, dan telusuri perjalanan hingga proses akhir dari handshaking tersebut.
HASIL PENGAMATAN Hasil capture dari percobaan diatas
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 14
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Analisa dari praktek di atas :No Time Sumber Tujuan Protokol Arah Komunikasi Informasi
1. 0.101127 192.168.1.100 64.233.181.99 TCP S T
simple-tx-rx > http [SYN] seq=0
win=65535 len=0 MSS=1460
SACK_PERM=1
2. 0.187731 64.233.181.99 192.168.1.100 TCP S T
http > simple-tx-rx [SYN, ACK] seq=0 ack=1 win=5720 len=0 MSS=1400 SACK_PERM=1
3. 0.187784 192.168.1.100 64.233.181.99 TCP S Tsimple-tx-rx > http [ACK] seq=1 ack=1 win=65535 len=0
4. 0.187956 192.168.1.100 64.233.181.99 HTTP S T GET / HTTP/1.1
5. 0.312434 64.233.181.99 192.168.1.100 TCP S T
http > simple-tx-rx [ACK] seq=1
ack=630 win=6919 len=0
6. 0.368891 64.233.181.99 192.168.1.100 TCP S T [TCP segment of a reassembled PDU]
7. 0.382023 64.233.181.99 192.168.1.100 TCP S T [TCP segment of a reassembled PDU]
8. 0.382100 192.168.1.100 64.233.181.99 TCP S T
simple-tx-rx > http [ACK] seq=630
ack=2801 win=65535 len=0
9. 0.392348 64.233.181.99 192.168.1.100 TCP S T [TCP segment of a reassembled PDU]
10. 0.405173 64.233.181.99 192.168.1.100 TCP S T [TCP segment of a reassembled PDU]
11. 0.405250 192.168.1.100 64.233.181.99 TCP S T
simple-tx-rx > http [ACK] seq=630
ack=5283 win=65535 len=0
12. 0.412375 64.233.181.99 192.168.1.100 HTTP S T HTTP/1.1 200 OK (text/html)
Komunikasi awal : 1-3Komunikasi data : 2-11Komunikasi akhir : 12
KESIMPULAN Proses handshaking dimulai ketika sumber dan tujuan sudah sepakat untuk melakukan transfer data
(synchroning ; acknowledge). Proses handshaking terdiri dari komunikasi awal, isi dari komunikasi data, dan penutup komunikasi.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 15
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Program Studi : TKJ
FLOW CONTROL
Nama : Irfan Dhia Irsyad
Eksperimen : Diagnosa LANKelas : XI TKJ BInstruktur : Rudi Haryadi
Nomor Eksperimen : 3 Adi Setiadi
TUJUAN Siswa dapat memahami apa itu flow control Siswa dapat mengetahui seperti apa proses dari flow control Siswa dapat memperlihatkan proses flow control melalui aplikasi throughput
PENDAHULUANFlow-control adalah suatu teknik untuk menjamin bahwa entitas pengirim tidak akan
membanjiri data kepada entitas penerima. Entitas penerima secara khusus mengalokasikan buffer dengan beberapa kali panjangnya tansfer.
Ketika data diterima receiver harus mengerjakan sejumlah proses tertentu sebelum mengalirkan data ke software dengan level yang lebih tinggi. Dengan tidak adanya flow-control maka buffer pada penerima dapat terisi penuh dan melebihi kapasitas, bersamaan pada saat penerima masih memproses data sebelumnya.
ALAT DAN BAHAN 1 unit PC atau notebook / laptop Software aplikasi throughput (dalam hal ini Wireshark) Koneksi menuju internet
LANGKAH KERJA1. Jalankan aplikasi throughput (dalam hal ini Wireshark)
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 16
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
2. Klik “Interface List”, pilih interface yang akan dianalisa, lalu klik “Start”.
3. Jalankan aplikasi web browser, lalu masuklah kepada salah satu website, misalnya http://www.google.co.id.
4. Jika web browser tersebut sudah menunjukkan “done”, klik “Stop the running live capture”, atau klik menu Capture > Stop.
Lalu, analisa hasil capture, carilah di frame mana proses flow control terjadi, dan analisa frame tersebut.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 17
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
HASIL PENGAMATANFlow Control terjadi pada frame ke-12
Pada bagian Transmission Control Protocol :
Frame ke-12 merupakan frame yang menggantikan frame sebelumnya (frame 11) yang hilang atau rusak.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 18
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
KESIMPULAN Flow Control merupakan proses dimana semua paket data harus sampai kepada tempat tujuan. Jika ada paket data yang hilang atau rusak, maka flow control inilah yang mengendalikannya dengan
memberikan paket data pengganti.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 19
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Program Studi : TKJ
PENGUJIAN IP ADDRESS - 1
Nama : Irfan Dhia Irsyad
Eksperimen : Diagnosa LANKelas : XI TKJ BInstruktur : Rudi Haryadi
Nomor Eksperimen : 4 Adi Setiadi
TUJUAN Siswa dapat memahami apa maksud dari addressing Siswa dapat melakukan proses pengkonfigurasian IP address Siswa dapat mengkonfigurasi IP address sehingga berada dalam network yang sama ataupun tidak
PENDAHULUANSelain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang
digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah : Network Address. Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan "routing" surat surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.
Broadcast Address. Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada.Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara decimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 20
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Netmask. Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim. Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan computer menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat efisien tidak membebani router-router yang ada di Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.
ALAT DAN BAHAN 2 unit PC atau notebook / laptop yang saling terhubung
LANGKAH KERJA1. Pada menu utama, klik Start > Control Panel, atau Run > ketikkan “control panel”.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 21
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
2. Lalu klik “Network Connections”.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 22
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
3. Carilah apabila ada koneksi yang tersedia, lalu klik kanan > Properties.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 23
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
4. Lalu buka bagian “Internet Protocol (TCP/IP)”, double-click atau klik Properties.
5. Aturlah IP addressnya beserta subnet mask-nya.
6. Aturlah agar IP address dari local computer berada dalam network yang sama dengan komputer tujuan yang akan di-ping. Setelah itu, atur pula untuk membuktikan bahwa IP address yang tidak berada dalam network yang sama tidak akan saling terhubung.
HASIL PENGAMATAN
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 24
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
1. Untuk addressing di dalam network yang sama :a. 129.128.255.254/24 melakukan proses ping ke host 129.128.255.150/24 dengan hasil berikut :
b. 129.144.128.128/16 melakukan proses ping ke host 129.144.150.100/16 dengan hasil berikut :
c. 129.149.130.130/16 melakukan proses ping ke host 129.149.100.100/16 dengan hasil berikut :
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 25
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
d. 129.149.169.170/24 melakukan proses ping ke host 129.149.169.189/24 dengan hasil berikut :
e. 129.150.150.150/8 melakukan proses ping ke host 129.149.255.253/8 dengan hasil berikut :
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 26
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
2. addressing bukan di dalam network yang sama :
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 27
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
a. 129.129.129.129/16 melakukan proses ping ke host 129.128.127.126/16 dengan hasil berikut :
b. 129.144.255.255/24 melakukan proses ping ke host 129.144.128.128/24 dengan hasil berikut :
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 28
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
c. 129.144.254.255/24 melakukan proses ping ke host 129.144.255.254/24 dengan hasil berikut :
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 29
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
d. 129.149.130.1/26 melakukan proses ping ke host 129.149.130.130/26 dengan hasil berikut :
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 30
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
e. 129.149.170.1/25 melakukan proses ping ke host 129.149.170.255/25 dengan hasil berikut :
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 31
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
KESIMPULAN Masking suatu jaringan menentukan apakah jaringan komputer tersebut berada dalam network
yang sama dengan komputer lain yang terhubung atau tidak. Jika IP address kedua PC berada dalam network yang sama, maka mereka masih bias melakukan
komunikasi.
Program Studi : TKJ Nama : Irfan Dhia Irsyad
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 32
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
PENGUJIAN “PING”Eksperimen : Diagnosa LAN
Kelas : XI TKJ BInstruktur : Rudi Haryadi
Nomor Eksperimen : 5 Adi Setiadi
TUJUAN Siswa dapat memahami konsep dari IP address Siswa dapat mengetahui IP mana saja yang berada dalam satu network. Siswa dapat mengetahui jawaban-jawaban dari perintah ping.
PENDAHULUANPing (singkatan dari Packet Internet Groper) adalah sebuah program utilitas yang digunakan
untuk memeriksa konektivitas jaringan berbasis teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Fungsi dari Ping adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara komputer yang satu dengan yang lainnya dengan cara mengirimkan sejumlah packet data Ping mengirimkan IP datagram ke suatu host dan mengukur waktu round trip dan menerima respon. Ping menggunakan pesan ICMP echo dan echo reply.
ALAT DAN BAHAN Dua buah PC Kabel cross over dan konektor RJ 45 Aplikasi command promt (cmd )
LANGKAH KERJA Siapkanlah alat dan bahan Nyalakan kedua PC Sambungkan kedua PC menggunakan kabel cross over Atur IP Address kedua PC Jalankan program command Prompt pada windows Masukan perintah ping dengan berbagai variasi sehingga kesalahan kesalahannya.
HASIL PENGAMATAN
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 33
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
192.168.1.100/24 melakukan ping ke 192.168.1.1/24 dengan hasil :
Lalu maskingnya diganti menjadi /28 dan memiliki respon “Destination host unreachable”
Lalu IP address-nya diganti menjadi 192.168.1.3/28, lalu responnya kembali “Reply”
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 34
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Lalu ketika melakukan ping, kabel yang menghubungkan kedua PC dicabut, responnya adalah “Hardware Error” pada PC1 dan “General Failure” pada PC2PC1 :
PC2 :
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 35
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Pada Praktek lain di warnet, ketika tidak sedang terkoneksi saya mencoba melakukan ping dari PC dengan IP 192.168.64.1/30 ke IP 192.168.64.2/30, dan muncul Jawaban “PING: Transmi t Failure. General Failure”
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 36
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Saya melakukan ping dengan tambahan opsi “-l”, lalu responnya adalah “Value must be supplied for option –l.”
Saya melakukan ping dengan tambahan opsi “-j -k”, lalu responnya adalah “Only one source route option may be specified.”
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 37
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Saya melakukan perintah ping dengan option –l 65500 –f, lalu muncul jawaban “Packet needs to be fragmented but DF set.”
Saya melakukan perintah ping –n 10, lulu muncul jawaban “IP address must be specified.”
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 38
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Saya melakukan perintah ping dengan option –j 6789, lalu muncul jawaban, “Bad parameter 6789.”
Saya melakukan perintah ping dengan option –s 65500, lalu muncul jawaban ,”Bad value for option –s, valid range is from 1 to 4.”
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 39
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Saya melakukan perintah ping dengan option –j, lalu muncul jawaban “Bad option specified.”
Hasil Analisa :
Request timed Out Terjadi apabila batas waktu yang telah ditentukan untuk menjawab telah habis.
Destination Host unreachable Terjadi ketika Host yang dituju tidak terjangkau.
Hardware Error Terjadi apabila salah satu hardware jaringan dari salah satu pc terjadi kerusakan atau kesalahan.
General Failure Terjadi apabila ketika sedang terjadi koneksi media penghubungnya terputus atau dicabut.
PING: Transmit Failed. General Failure Terjadi apabila melakukan perintah ping ke IP yang berada dalam 1 network tetapi ketika tidak ada koneksi antara kedua IP tersebut.
Value must be supplied for option –l. Terjadi karena ketika menggunakan option –l tidak menggunakan Valu atau angka keterangan dari option perintah ping tesebut.
Only one source route option may be specified Terjadi ketika dua buah option dari perintah ping yang memliki perintah yang memiliki fungsi yang sama digunakan secara bersamaan.
Packet needs to be fragmented but DF set
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 40
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
IP address must be specified Terjadi apabila Ip address tujuan tidak lengkap.
Ping request could not find host. Please check the name and try again. Terjadi ketika tidak ada koneksi dan melakukan perintah ping.
Bad parameter 6789 Terjadi ketika Parameter yang diberikan untuk option perintah ping tidak cocok
Bad value for option –s, valid range is from 1 to 4 Terjadi ketika value yang diberikan untuk suatu option melebihi batas atau terlalu kecil.
Bad option specified Terjadi ketika spesifikasi dari sebuah option terjadi kesalahan atau kerusakan
KESIMPULAN Setiap host yang dapat terhubung kedalam sebuah jaringan, maka jawaban dari respon ping adalah
“Reply form…”. Ada berbagai hal yang dapat mengakibatkan kegagalan koneksi, diantaranya kesalahan IP Address,
Kabelnya yang tidak benar, NIC-nya yang tidak benar, Spesifikasi networknya berbeda dsb.
Program Studi : TKJ Nama : Irfan Dhia Irsyad
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 41
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
SUBNETTING :CLASSLESS INTER DOMAIN
ROUTING (CIDR)
Eksperimen : Diagnosa LANKelas : XI TKJ BInstruktur : Rudi Haryadi
Nomor Eksperimen : 6 Adi Setiadi
TUJUAN Siswa dapat memahami tentang cara-cara pembuatan subnetwork Siswa dapat memahami teknik subnetting menggunakan CIDR
PENDAHULUANClassless Inter Domain Routing (CIDR) merupakan teknik untuk mengklasifikasikan alamat-
alamat IP berbeda. Cara berhitung IP address dengan ini banyak digunakan dan sangat membantu dalam proses pembagian IP address, banyak tulisan yang membahas cara ini seperti di CCNA-CNAP, khususnya dalam soal-soal ujian yang dilakukan oleh Cisco. Pada tahun 1992 lembaga IEFT memperkenalkan suatu konsep perhitungan IP Address yang dinamakan supernetting atau classless inter domain routing (CIDR), metode ini menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network prefix, panjang notasi prefix ini menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan sebagai Network ID, metode CIDR dengan notasi prefix dapat diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini memudahkan dan lebih efektif. Menggunakan metode CIDR kita dapat melakukan pembagian IP address yang tidak berkelas sesukanya tergantung dari kebutuhan pemakai.
LANGKAH KERJASelesaikan soal-soal di bawah ini menggunakan teknik CIDR.1. Network awalnya 172.16.16.0/24. Buat menjadi 20 subnetwork!2. Network awalnya 192.168.0.0/29. Buat menjadi 2 subnetwork!3. Network awalnya 222.168.0.0/26. Buat menjadi 8 subnetwork!4. Network awalnya 128.128.16.0/28. Buat masing-masing subnetwork memiliki 4 host!5. Network awalnya 122.244.0.0/25. Buat masing-masing subnetwork memiliki 50 host!
HASIL PENGAMATANBerikut adalah jawaban dari soal-soal di atas :1. Diketahui : Network Address (NA) = 172.16.16.0/24
Ditanyakan : Buat 20 subnetworkJawab :a. Range Network (RN) : 172.16.16.0 – 172.16.16.255
Jumlah host awal = 2(32-24)=28=256b. Panjang subnet = Jumlah host awal / jumlah subnet (dibulatkan ke perpangkatan 2 terdekat)
= 256 / 32= 8 host
Jadi, jumlah host yang dialokasikan ke tiap subnet adalah 8 host, yang mana tiap subnet memiliki masking /29
c. Pengalokasian tiap subnetwork : 172.16.16.0/29 – 172.16.16.7/29 172.16.16.8/29 – 172.16.16.15/29 172.16.16.16/29 – 172.16.16.23/29 172.16.16.24/29 – 172.16.16.31/29 172.16.16.32/29 – 172.16.16.39/29 172.16.16.40/29 – 172.16.16.47/29
172.16.16.48/29 – 172.16.16.55/29 172.16.16.56/29 – 172.16.16.63/29 172.16.16.64/29 – 172.16.16.71/29 172.16.16.72/29 – 172.16.16.79/29 172.16.16.80/29 – 172.16.16.87/29 172.16.16.88/29 – 172.16.16.95/29
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 42
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
172.16.16.96/29 – 172.16.16.103/29 172.16.16.104/29 – 172.16.16.111/29 172.16.16.112/29 – 172.16.16.119/29 172.16.16.120/29 – 172.16.16.127/29
172.16.16.128/29 – 172.16.16.135/29 172.16.16.136/29 – 172.16.16.143/29 172.16.16.144/29 – 172.16.16.151/29 172.16.16.152/29 – 172.16.16.159/29
Sisanya dapat dialokasikan kembali menjadi subnetwork : 172.16.16.160/29 – 172.16.16.167/29 172.16.16.168/29 – 172.16.16.175/29 172.16.16.176/29 – 172.16.16.183/29 172.16.16.184/29 – 172.16.16.191/29 172.16.16.192/29 – 172.16.16.199/29 172.16.16.200/29 – 172.16.16.207/29
172.16.16.208/29 – 172.16.16.215/29 172.16.16.216/29 – 172.16.16.223/29 172.16.16.224/29 – 172.16.16.231/29 172.16.16.232/29 – 172.16.16.239/29 172.16.16.240/29 – 172.16.16.247/29 172.16.16.248/29 – 172.16.16.255/29
2. Diketahui : NA = 192.168.0.0/29Ditanyakan : Buat 2 subnetworkJawab :a. RN = 192.168.0.0 – 192.168.0.7
Jumlah host awal = 2(32-29)=23=8b. Panjang subnet = Jumlah host awal / jumlah subnet (dibulatkan ke perpangkatan 2 terdekat)
= 8 / 2= 4 host
Jadi, jumlah host yang dialokasikan ke tiap subnet adalah 4 host, yang mana tiap subnet memiliki masking /30
c. Pengalokasian tiap subnetwork : 192.168.0.0/30 – 192.168.0.3/30 192.168.0.4/30 – 192.168.0.7/30Pengalokasian ini tidak memiliki subnetwork sisa.
3. Diketahui : NA = 222.168.0.0/26Ditanyakan : Buat 8 subnetworkJawab :a. RN = 222.168.0.0 – 222.168.0.63
Jumlah host awal = 2(32-26)=26=64b. Panjang subnet = Jumlah host awal / jumlah subnet (dibulatkan ke perpangkatan 2 terdekat)
= 64 / 8= 8 host
Jadi, jumlah host yang dialokasikan ke tiap subnet adalah 8 host, yang mana tiap subnet memiliki masking /29
c. Pengalokasian tiap subnetwork : 222.168.0.0/29 – 222.168.0.7/29 222.168.0.8/29 – 222.168.0.15/29 222.168.0.16/29 – 222.168.0.23/29 222.168.0.24/29 – 222.168.0.31/29 222.168.0.32/29 – 222.168.0.39/29 222.168.0.40/29 – 222.168.0.47/29 222.168.0.48/29 – 222.168.0.55/29 222.168.0.56/29 – 222.168.0.63/29Pengalokasian ini tidak memiliki subnetwork sisa.
4. Diketahui : NA = 128.128.16.0/28Ditanyakan : Buat subnetwork masing-masing 4 host
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 43
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Jawab :a. RN = 128.128.16.0 – 128.128.16.15
Jumlah host awal = 2(32-28)=24=16b. Panjang subnet = Jumlah IP awal / jumlah host (dibulatkan ke perpangkatan 2 terdekat)
= 16 / 4= 4 subnetwork
Jadi, jumlah subnetwork yang dialokasikan tiap 4 host adalah 4 subnetwork, yang mana tiap subnet memiliki masking /30
c. Pengalokasian tiap subnetwork : 222.168.0.0/29 – 222.168.0.3/29 222.168.0.4/29 – 222.168.0.7/29 222.168.0.8/29 – 222.168.0.11/29 222.168.0.12/29 – 222.168.0.15/29Pengalokasian ini tidak memiliki subnetwork sisa.
5. Diketahui : NA = 122.244.0.0/25Ditanyakan : Buat subnetwork masing-masing 50 hostJawab :a. RN = 122.244.0.0 – 122.244.0.127
Jumlah host awal = 2(32-25)=27=128b. Panjang subnet = Jumlah IP awal / jumlah host (dibulatkan ke perpangkatan 2 terdekat)
= 128 / 64= 2 subnet
Jadi, jumlah host yang dialokasikan tiap 64 host adalah 2 subnetwork, yang mana tiap subnet memiliki masking /26
c. Pengalokasian tiap subnetwork : 222.168.0.0/29 – 222.168.0.63/29 222.168.0.64/29 – 222.168.0.127/29Pengalokasian ini tidak memiliki subnetwork sisa.
KESIMPULAN6. Kekurangan dari teknik subnetting CIDR adalah banyak IP address yang tidak terpakai, bahkan hingga
memiliki subnetwork sisa.
Program Studi : TKJ SUBNETTING :VARIABLE LENGTH SUBNET
Nama : Irfan Dhia IrsyadEksperimen : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B
Instruktur : Rudi Haryadi
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 44
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
MASK (VLSM)Nomor Eksperimen : 7 Adi Setiadi
TUJUAN Siswa dapat memahami tentang cara-cara pembuatan subnetwork Siswa dapat memahami teknik subnetting menggunakan VLSM
PENDAHULUANUntuk memaksimalkan penggunaan ruangan alamat yang tetap, subnetting pun diaplikasikan
secara rekursif untuk membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran bervariasi, yang diturunkan dari network identifier yang sama. Teknik subnetting seperti ini disebut juga variable-length subnetting. Subjaringan-subjaringan yang dibuat dengan teknik ini menggunakan subnet mask yang disebut sebagai Variable-length Subnet Mask (VLSM).
Karena semua subnet diturunkan dari network identifier yang sama, jika subnet-subnet tersebut berurutan (kontigu subnet yang berada dalam network identifier yang sama yang dapat saling berhubungan satu sama lainnya), rute yang ditujukan ke subnet-subnet tersebut dapat diringkas dengan menyingkat network identifier yang asli.
Teknik variable-length subnetting harus dilakukan secara hati-hati sehingga subnet yang dibentuk pun unik, dan dengan menggunakan subnet mask tersebut dapat dibedakan dengan subnet lainnya, meski berada dalam network identifer asli yang sama. Kehati-hatian tersebut melibatkan analisis yang lebih terhadap segmen-segmen jaringan yang akan menentukan berapa banyak segmen yang akan dibuat dan berapa banyak jumlah host dalam setiap segmennya.
Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara rekursif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan kembali. Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnetting pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bit-bit host.
Tentu saja, teknik ini pun membutuhkan protokol routing baru. Protokol-protokol routing yang mendukung variable-length subnetting adalah Routing Information Protocol (RIP) versi 2 (RIPv2), Open Shortest Path First (OSPF), dan Border Gateway Protocol (BGP versi 4 (BGPv4). Protokol RIP versi 1 yang lama, tidak mendukungya, sehingga jika ada sebuah router yang hanya mendukung protokol tersebut, maka router tersebut tidak dapat melakukan routing terhadap subnet yang dibagi dengan menggunakan teknik variable-length subnet mask.
LANGKAH KERJASelesaikanlah soal-soal di bawah ini menggunakan teknik VLSM.7. Dari network 172.16.2.0/24, tentukan alokasi per range subnetwork untuk network :
a. 60 PCb. 40 PCc. 30 PC
8. Dari network 192.168.3.0/23, tentukan alokasi per range subnetwork untuk network :a. 80 PCb. 60 PCc. 90 PCd. 40 PCe. 70 PC
9. Dari network 172.16.5.0/25, tentukan alokasi per range subnetwork untuk network :a. 60 PCb. 40 PC
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 45
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
HASIL PENGAMATAN1. Diketahui : Network Address (NA) = 172.16.2.0/24 Range Network (RN) = 172.16.2.0 –
172.16.2.255Jawab :a. 60 + 2 = 62 IP address 64 /26 urutan pertama
40 + 2 = 42 IP address 64 /26 urutan kedua30 + 2 = 32 IP address 32 /27 urutan ketiga
b. 172.16.2.0/26 – 172.16.2.63/26172.16.2.64/26 – 172.16.2.127/26172.16.2.128/27 – 172.16.2.159/27
c. Sisanya :172.16.2.160/27 – 172.16.2.191/27172.16.2.192/27 – 172.16.2.223/27172.16.2.224/27 – 172.16.2.255/27
2. Diketahui : NA = 192.168.3.0/23 RN = 192.168.3.0 – 192.168.4.255Jawab :a. 80 + 2 = 82 IP address 128 /25 urutan kedua
60 + 2 = 62 IP address 64 /26 urutan keempat90 + 2 = 92 IP address 128 /25 urutan pertama40 + 2 = 42 IP address 64 /26 urutan kelima70 + 2 = 72 IP address 128 /25 urutan ketiga
b. 192.168.2.0/25 – 192.168.2.127/25192.168.2.128/25 – 192.168.2.255/25192.168.3.0/25 – 192.168.3.127/25192.168.3.128/26 – 192.168.3.191/26192.168.3.192/26 – 192.168.3.255/26
c. Sisanya :192.168.4.0/26 – 192.168.4.63/26192.168.4.64/26 – 192.168.4.127/26192.168.4.128/26 – 192.168.4.191/26192.168.4.192/26 – 192.168.4.255/26
3. Diketahui : NA = 172.16.5.0/25 RN = 172.16.5.0 – 172.16.5.127Jawab :a. 60 + 2 = 62 IP address 64 /26 urutan pertama
40 + 2 = 42 IP address 64 /26 urutan keduab. 172.16.5.0/26 – 172.16.5.63/26
172.16.5.64/26 – 172.16.5.127/26c. Sisanya : tidak ada
KESIMPULAN Dengan pengaturan VLSM, kita dapat mengatur agar tidak banyak IP address yang tidak terpakai.
Program Studi : TKJ PENGUJIAN IP ADDRESS - 2 Nama : Irfan Dhia IrsyadEksperimen : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B
Instruktur : Rudi Haryadi
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 46
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Nomor Eksperimen : 8 Adi Setiadi
TUJUAN Siswa dapat memahami apa maksud dari addressing Siswa dapat melakukan proses pengkonfigurasian IP address Siswa dapat mengkonfigurasi IP address sehingga berada dalam network yang sama ataupun tidak
PENDAHULUANSelain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang
digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah : Network Address. Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan "routing" surat surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.
Broadcast Address. Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada.Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara decimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing. Netmask. Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 47
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim. Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan computer menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat efisien tidak membebani router-router yang ada di Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.
ALAT DAN BAHAN 2 unit PC atau notebook / laptop yang saling terhubung
LANGKAH KERJA7. Pada menu utama, klik Start > Control Panel, atau Run > ketikkan “control panel”.
8. Lalu klik “Network Connections”.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 48
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 49
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
9. Carilah apabila ada koneksi yang tersedia, lalu klik kanan > Properties.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 50
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
10. Lalu buka bagian “Internet Protocol (TCP/IP)”, double-click atau klik Properties.
11. Aturlah IP addressnya beserta subnet mask-nya.
12. Aturlah agar IP address dari local computer berada dalam network yang sama dengan komputer tujuan yang akan di-ping. Setelah itu, atur pula untuk membuktikan bahwa IP address yang tidak berada dalam network yang sama tidak akan saling terhubung.
HASIL PENGAMATAN
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 51
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
1. Pengujian pertama :Konfigurasi IP address dengan 172.31.12.4/24
Gambar 1.1(IP PC 1) Gambar 1.2 (IP PC 2)Gambar 1.3 menunjukan hasil pinging dari PC1 ke PC 2 pada Konfigurasi seperti gambar 1.1 dan gambar 1.2
Gambar 1.4
Lalu pergantian masking terjadi pada kedua PC menjadi /28
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 52
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 1.5 ( IP PC 1) Gambar 1.6 (IP PC 2)
Nah setelah IP di ganti masking nya menjadi /28 gambar 1.7 menunjukan hasil dari pinging setelah di konfigurasi
Gambar 1.7
Lalu konfigurasi IP menjadi 172.31.12.5/28
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 53
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 1.8
Lalu saya melakukan pinging dan gambar 1.9 merupakan hasilnya
Gambar 1.9
2. Pengujian ke 2
Konfigurasi IP address ke 2 ditunjukan pada gambar 2.1
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 54
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 2.1 (PC 1) Gambar 2.2 (PC 2)Gambar 2.3 menunjukan pinging dari PC 1 ke PC 2
Gambar 2.3
Lalu terjadi pergantian masking dari /26 menjadi /27
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 55
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 2.4 (IP PC 1) Gambar 2.5 (IP PC 2)Gambar 2.6 menunjukan hasil dari ping setelah IP address diganti masking nya menjadi /27
Gambar 2.6
Lalu gambar 2.7 menunjukan pergantian IP menjadi pada PC 2 172.25.10.28/26
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 56
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 2.7Lalu setelah diganti IP address nya dengan 172.25.10.28/26 hasilnya ditunjukan gambar 2.8
Gambar 2.83. Pengujian IP ke 3
Konfigurasi IP address pada PC 1 dan PC 2 ditunjukan oleh gambar 3.1 dan 3.2
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 57
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 3.1 (IP address PC 1) Gambar 3.2 (IP address PC 2)
Lalu hasil ping dri PC 1 ke PC 2 ditunjukan oleh gambar 3.3
Gambar 3.3
Setalah itu kami mengganti maskingnya dengan masking /28
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 58
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 3.4 (Konfigurasi PC 1) Gambar 3.5 (konfigurasi PC 2)
Setelah itu kami melakukan pinging terhadap IP yang telah diganti maskingnya dengan /28 dari PC 1 ke PC 2
3.6 Gambar
Lalu kami mengganti IP PC 2 dengan 21.22.23.25/28
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 59
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 3.7
setelah itu kami melakukan pinging pada IP address yang telah di konfigurasi
Gambar 3.8
4. Pengujian IP ke 4
Kami melakukan konfigurasi terhadap PC 1 dan PC 2 seperti gambar 4.1 dan 4.2
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 60
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 4.1 (konfigurasi IP PC 1) Gambar 4.2 (konfigurasi IP PC 2)
Lalu kami melakukan pinging dn hasilnya ditunjukan gambar 4.3
Gambar 4.3
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 61
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Lalu kami mengganti masking IP PC 1 dan PC 2 dengan masking /26
Gambar 4.4 (IP konfigurasi PC1 ) Gambar 4.5 (IP konfigurasi PC 2)
Lalu gambar 4.6 menunjukan gambar hasil pinging setelah diganti maskingnya
Gambar 4.6
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 62
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Lalu kami mengganti IP address PC 2 seperti gambar 4.7
Gambar 4.7
Setelah itu kami melakukan pinging dan hasilnya ditunjukan gambar 4.8
Gambar 4.8
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 63
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
5. Pengujian IP ke 5
Kami melakukan konfigurasi IP PC 1 dan PC 2 seperti gambar 5.1 dan 5.2
Gambar 5.1 (konfigurasi IP PC 1) Gambar 5.2 (konfigurasi IP PC 2)
Lalu kami melakukan pinging PC 1 ke PC 2
Gambar 5.3
Lalu kami mengganti masking dengan /27
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 64
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 5.4 (konfigurasi PC 1) Gambar 5.5 (konfigurasi PC 2)
Lalu kami melakukan pinging setalh kami mengganti masking nya
Gambar 5.6
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 65
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Setelah itu kami mengganti IP address dari PC 2 seperti yang ditunjukan gambar 5.7
Gambar 5.7Setelah itu kami melakukan pinging seperti gambar 5.8
Gambar 5.8
6. Pengujian IP ke 6
Kami melakukan konfigurasi PC 1 dan PC 2
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 66
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 6.1 (konfigurasi IP PC1) Gambar 6.2 (konfigurasi IP PC 2)
Lalu kami melakukan pinging
Gambar 6.3
Setelah itu kami melakukan perubahan pada masking nya menjadi /21
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 67
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 6.4 (konfigurasi IP PC 1) Gambar 6.5 (konfigurasi IP PC 5)
Setelah itu kami melakukan pinging
Gambar 6.6
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 68
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Setelah itu kami mengganti IP addressnya PC 2
Gambar 6.7
Lalu kami melakukan pinging
Gambar 6.8
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 69
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
7. Pengujian IP ke 7
Kami melakukan konfigurasi pada PC 1 dan PC 2
Gambar 7.1 ( konfigurasi IP PC 1) Gambar 7.2 (konfigurasi IP PC 2)Setelah itu kami melakukan pinging
Gambar 7.3
Setelah itu kami melakukan penggantian masking menjadi /28
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 70
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 7.4 (konfigurasi IP PC 1) Gambar 7.5 (konfigurasi IP PC 2)
Setelah itu kami melakukan pinging
Gambar 7.6
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 71
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Setelah itu kami melakukan perubahan IP address pada PC 2
Gambar 7.7
Setelah itu kami melakukan pinging
Gambar 7.8
8. Pengujian IP ke 8
Kami melakukan konfigurasi PC 1 dan PC 2
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 72
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 8.1 (konfigurasi IP PC 1) Gambar 8.2 (komfigurasi IP PC 2)
Setelah itu kami melakukan pinging
Gambar 8.3
Setelah itu kami melakukan perubahan pada masking menjadi /28
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 73
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 8.4 (konfigurasi IP PC 1) Gambar 8.5 (konfigurasi IP PC 2)
Lalu kami melakukan pinging
Gambar 8.6
Setelah itu kami mengubah IP PC 2
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 74
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 8.7
Setelah itu kami melakukan pinging
Gambar 8.8
9. Pengujian IP ke 9
Kami melakukan konfigurasi IP pada PC 1 dan PC 2
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 75
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 9.1 (konfigurasi IP PC 1) Gambar 9.2 (konfigurasi PC 2
Setelah itu kami melakukan pinging
Gambar 9.3
Lalu kita mengganti masking nya dengan /29
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 76
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 9.4 ( konfigurasi IP PC 1) Gambar 9.5 (konfigurasi IP PC 2)
Setelah itu kami melakukan pinging
Gambar 9.6
Setelah itu kami melakukan perubahan IP address PC 2
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 77
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 9.7Setelah itu kami melakukan pinging
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 78
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
10. Pengujian IP ke 10
Kami melakukan konfigurasi IP PC 1 dan PC 2
Gambar 10.1 (konfigurasi IP PC 1) Gambar 10.2 (konfigurasi IP PC 2)
Lalu kami melakukan pinging
Gambar 10.3
Setelah itu kami melakukan perubahan pada masking
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 79
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 10.4 (konfigurasi IP PC 1) Gambar 10.5 (konfigurasi IP PC 2) Lalu kami melakukan pinging
Gambar 10.6
` Setelah itu kami mengganti IP address PC ke 2
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 80
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 10.7
Lalu kami melakukan pinging
Gambar 10.8
KESIMPULAN IP address yang berada pada satu network akan terkoneksi dengan baik IP address yang berada pada berlainan network maka Host tidak akan terkoneksi dengan baik
kecuali ditambah kana lat yang di sebut router
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 81
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Program Studi : TKJ
ROUTING
Nama : Irfan Dhia Irsyad
Eksperimen : Diagnosa LANKelas : XI TKJ BInstruktur : Rudi Haryadi
Nomor Eksperimen : 9 Adi Setiadi
TUJUAN Siswa dapat memahami apa itu routing Siswa dapat membuat tabel routing Siswa dapat menghubungkan dua PC atau lebih yang tidak berada dalam network yang sama dengan
router beserta konfigurasinya
PENDAHULUANRouting, merupakan proses penyampaian data dari satu host kepada host yang lain
yang tergabung pada satu jaringan komputer. Proses Routing pada modul referensi, terjadi pada layer Network.
Berdasarkan prosesnya, Routing dibagi menjadi dua jenis, yaitu Routing langsung dan Routing tidak langsung.
Routing langsung, merupakan penyampaian data antarhost yang terdapat dalam satu network. Pengiriman data antarhost dapat dilakukan secara directly atau langsung tanpa perantara device apapun. Contohnya pengiriman data yang dilakukan oleh host dengan IP address 192.168.0.1/24 menuju host dengan IP address 192.168.0.2/24.
Sedangkan Routing tidak langsung, merupakan penyampaian data antarhost pada network yang berbeda. Pengiriman data antarhost pada proses Routing ini memerlukan device perantara, yang disebut dengan Router.
Pada proses Routing tidak langsung, Router memiliki sebuah tabel yang berisi data-data tentang akses jaringan dari satu network menuju ke network lainnya. Tabel tersebut dapat diberikan input dengan dua cara, yaitu secara Static Routing dan Dynamic Routing.
Static Routing, merupakan cara penginputan data tabel secara manual oleh network administrator yang mengelola Autonomous System.
Sedangkan Dynamic Routing, merupakan cara penginputan data tabel secara otomatis oleh device (Router) tersebut.
ALAT DAN BAHAN 1 Unit PC dengan OS terintegrasi dan ter-install aplikasi pendukung (Cisco Packet Tracer)
LANGKAH KERJA1. Siapkan alat dan bahan.2. Aktifkan PC.3. Aktifkan aplikasi pendukung (Cisco Packet Tracer) Lihat Gambar 1.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 82
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Gambar 1
4. Buatlah topologi jaringan berikut.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 83
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
5. Tuliskan hasil pengamatan dari praktek tersebut.
HASIL PENGAMATAN(di bawah)
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 84
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Routing 1
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 85
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Routing 2
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 86
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Routing 3
Tabel Routing 1No
.Perangkat Info Alamat Logika Rules Accesssing
1. PC 1 (Host 1)Network Address : 10.10.10.0
Default Gateway : 10.10.10.2IP Address : 10.10.10.1Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
2.
R1 (Port 1)Network Address : 10.10.10.0
Static Route : 30.30.30.0/24 via20.20.20.2
IP Address : 10.10.10.2Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
R1 (Port 2)Network Address : 20.20.20.0IP Address : 20.20.20.1Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
3.R2 (Port 1)
Network Address : 20.20.20.0 Static Route : 10.10.10.0/24 via20.20.20.1IP Address : 20.20.20.2
Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)R2 (Port 2) Network Address : 30.30.30.0
IP Address : 30.30.30.1
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 87
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
4. PC 2 (Host 2)Network Address : 30.30.30.0
Default Gateway : 30.30.30.1IP Address : 30.30.30.2Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
Tabel Routing 2No
.Perangkat Info Alamat Logika Rules Accessing
1. PC 1 (Host 1)Network Address : 20.20.20.0
Default Gateway : 20.20.20.2IP Address : 20.20.20.1Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
2.
R1 (Port 1)Network Address : 20.20.20.0
Static Route 1 : 40.40.40.0/24 via30.30.30.2IP Address : 20.20.20.2
Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
R1 (Port 2)Network Address : 30.30.30.0
Static Route 2 : 50.50.50.0/24 via40.40.40.2IP Address : 30.30.30.1
Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
3.
R2 (Port 1)Network Address : 30.30.30.0
Static Route 1 : 20.20.20.0/24 via30.30.30.1IP Address : 30.30.30.2
Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
R2 (Port 2)Network Address : 40.40.40.0
Static Route 2 : 50.50.50.0/24 via40.40.40.2IP Address : 40.40.40.1
Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
4.
R3 (Port 1)Network Address : 40.40.40.0
Static Route 1 : 20.20.20.0/24 via30.30.30.1IP Address : 40.40.40.2
Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
R3 (Port 2)Network Address : 50.50.50.0
Static Route 2 : 30.30.30.0/24 via40.40.40.1IP Address : 50.50.50.1
Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
5. PC 2 (Host 2)Network Address : 50.50.50.0
Default Gateway : 50.50.50.1IP Address : 50.50.50.2Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
Tabel Routing 3No
.Perangkat Info Alamat Logika Rules Accessing
1. PC 1 (Host 1)Network Address : 1.1.1.0
Default Gateway : 1.1.1.2IP Address : 1.1.1.1Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
2. R1 (Port 1) Network Address : 1.1.1.0 Static Route :3.3.3.0/24 via 2.2.2.24.4.4.0/24 via 2.2.2.2
IP Address : 1.1.1.2Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 88
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
5.5.5.0/24 via 4.4.4.26.6.6.0/24 via 4.4.4.2
R1 (Port 2)Network Address : 2.2.2.0IP Address : 2.2.2.1Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
3.
R2 (Port 1) Network Address : 2.2.2.0
Static Route :1.1.1.0/24 via 2.2.2.15.5.5.0/24 via 4.4.4.26.6.6.0/24 via 4.4.4.2
IP Address : 2.2.2.2Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
R2 (Port 2)Network Address : 3.3.3.0IP Address : 3.3.3.1Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
R2 (Port 3)Network Address : 4.4.4.0IP Address : 4.4.4.1Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
4. PC 2 (Host 2)Network Address : 3.3.3.0
Default Gateway : 3.3.3.1IP Address : 3.3.3.2Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
5.
R3 (Port 1)Network Address : 4.4.4.0
Static Route :1.1.1.0/24 via 2.2.2.12.2.2.0/24 via 4.4.4.13.3.3.0/24 via 4.4.4.1
IP Address : 4.4.4.2Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
R3 (Port 2)Network Address : 5.5.5.0IP Address : 5.5.5.1Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
R3 (Port 3)Network Address : 6.6.6.0IP Address : 6.6.6.1Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
6. PC 3 (Host 3) Network Address : 5.5.5.0 Default Gateway : 5.5.5.1IP Address : 5.5.5.2Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
7. PC 4 (Host 4) Network Address : 6.6.6.0 Default Gateway : 6.6.6.1IP Address : 6.6.6.2Subnet Mask : 255.255.255.0 (/24)
KESIMPULAN Pada proses Static Routing, terdapat default gateway yang berfungsi sebagai jalan atau
gerbang untuk mencapai network lain melalui Router. Sistem kerja dari Router adalah saling mengenalkan network yang berbeda. Misal dari
network A, Router dari pihak network A akan mengenalkan network B kepada kita. Begitupun sebaliknya.
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 89
Irfan Dhia Irsyad – XI Teknik Komputer Jaringan B 2010
PENUTUP
Alhamdulillah, akhirnya penyusunan “Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN” selesai. Semua prosesnya tak lepas dari dukungan dan bantuan dari para guru pengajar dan rekan-rekan satu kelas dan satu jurusan. Tanpa bantuan dari rekan-rekan sekalian, laporan ini mungkin akan terjadi hambatan dalam pembuatan dan penyusunannya. Atas bimbingan, dukungan, dan bantuannya, saya pribadi mengucapkan terima kasih.
Terima kasih atas perhatiannya, semoga laporan ini dapat dijadikan referensi belajar bagi yang membacanya. Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Penyusun
Laporan Akhir Semester Ganjil - Diagnosa LAN P a g e | 90