LAPORAN AKHIR RTBL
-
Upload
topan05iti -
Category
Documents
-
view
269 -
download
31
description
Transcript of LAPORAN AKHIR RTBL
LAPORAN AKHIR
REVIEW RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL) KORIDOR
MARUGA – PARAKAN
DINAS TATA KOTATANGERANG SELATAN
2013
LATAR BELAKANG
1. Terbentuknya Undang-Undang No. 51 tahun 2008 tentang pembentukan Kota Tangerang Selatan, sehingga perlu menciptakan suatu kawasan perkotaan yang seimbang dan berwawasan lingkungan untuk dapat melayani kepentingan semua pihak, terutama masyarakat Kota Tangerang Selatan;
2. Koridor Maruga - Parakan merupakan bagian dari sistem jaringan dengan fungsi kolektor sekunder tentunya dan juga lokasi pusat pemerintahan baru Kota Tangerang Selatan. Kedua fungsi ini aakan meningkatkan aktivitas pembangunan di sepanjang ruas tersebut dan akan terjadi perubahan pola pemanfaatan lahan serta akan menimbulkan permasalahan perkotaan yang perlu diantisipasi; dan
3. Penyusunan Review RTBL Koridor Maruga - Parakan merupakan lanjutan RTBL sebelumnya yang telah disusun pada tahun 2009 oleh Kota Tangerang Selatan, tetapi karena dinilai belum sesuai dengan rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang Selatan makanya perlu ada penyusunan kembali untuk koridor ini.
MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
MaksudReview Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Koridor Maruga - Parakan disusun sebagai implementasi Permen PU No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan serta Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dengan mengacu pada penataan ruang kota yang berlaku dan menindaklanjuti Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Ciputat - Pamulang serta sebagai panduan rancangan kawasan dalam Rangka perwujudan kualitas bangunan gedung dan lingkungannya.
Tujuan1. Memberi panduan wujud struktural penataan ruang kawasan di sepanjang Koridor Maruga - Parakan, khususnya
bangunan dan lingkungan dalam matra tiga dimensi sesuai dengan Peraturan Daerah No. 15 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tangerang Selatan;
2. Mengantisipasi perkembangan kegiatan Koridor Maruga - Parakan dengan pengaturan pemanfaatan lahan dan pengaturan bangunan secara terencana.
3. Sebagai pedoman dalam pemberian ijin mendirikan bangunan dan pemanfaatan bangunan. 4. Pedoman penertiban letak, ukuran bangunan gedung dan bukan gedung.
Sasaran5. Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan di sepanjang Koridor Maruga - Parakan sehingga terbentuk
keterpaduan antar ruang kawasan sekitarnya.6. Menciptakan hubungan yang serasi antar manusia dan lingkungan, yang tercermin dari pola intensitas penggunaan
ruang kota.7. Meningkatkan daya guna dan hasil guna yang merupakan upaya pemanfaatan ruang secara optimal dengan
menentukan fungsi pelayanan dan sistem jalan yang berhubungan langsung dengan Koridor Maruga - Parakan
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997, tentang Lingkungan Hidup;
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 tahun 2002, tentang Bangunan Gedung;
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Republik Indonesia No.33 Tahun 2004, tentang Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang;
6. Undang-Undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pegelolaan Lingkungan Hidup
7. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011, tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005, tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
9. Peraturan Menteri PU Nomor 29/ PRT/ 2006, tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
10. Peraturan Menteri PU Nomor 30/ PRT/ M/ 2006, tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan;
11. Peraturan Menteri PU Nomor 6/ PRT/ 2007, tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
12. Peraturan Menteri PU No.5 Tahun 2008, tentang Pedoman Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Perkotaan;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2008, tentang Pedoman Perencanaan Perkotaan;
14. SNI 03-1733-2004,tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan;
15. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan No. 15 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang Selatan 2011-2031
Ruang lingkup perencanaan
sepanjang Koridor Maruga -
Parakan yaitu dari pertigaan
Maruga hingga pertigaan
Pamulang - Parakan, meliputi
wilayah yang berada 150 – 200
meter di sisi kiri dan kanan jalan
sepanjang Koridor Maruga -
Parakan dengan panjang 3,45
KM.
ZONA 1Keg.Utama :
Pemerintahan/Perkantoran
Keg.Pendukung : Perdagangan/Jasa
ZONA 2Keg.Utama : Perumahan
Keg.Pendukung : Perdagangan/Jasa
ZONA 3Keg.Utama :
Perdagangan/Jasa
Keg.Pendukung : Permukiman/Mix Use
Terjadi kemacetan pada waktu padat, akibat kurangnya rambu/perlengkapan jalan serta geometri jalan yang tidak sesuai.Koridor potensial sebagai
perkembangan kawasan pemerintahan/perkantoran
· Penduduk terkonsentrasi pada Perumahan, bangunan tidak tertata dengan baik dan padat.
· Tidak mempunyai trotoar dan bahu jalan
· Cenderung berubah fungsi menjadi perdagangan/jasa
· Koridor potensial sebagai perkembangan perumahan dan perdagangan jasa
· Fasilitas umum cenderung lebih lengkap
Koridor potensial sebagai perkembangan permukiman campuran dan perdagangan jasa
· Tidak mempunyai bahu jalan,trotoar dan drainase
· Tidak ada rambu pada pertigaan
· Terdapat pom bensin pada pertigaan
· Tidak mempunyai trotoar dan bahu jalan
· Bentuk geometri dan fisik permukaan jalan tidak memadai,
· Terjadi kemacetan pada peak hour
1. Peruntukkan Lahana. Diperbolehkan:
Kantor pemerintahan Kegiatan perdagangan skala lokal
dan regional Fasilitas olahraga Kegiatan sektor informal
b. Bersyarat: Minimarket SD hingga SMA Rumah Sakit
c. Dilarang: SPBU Hypermarket Pasar
2. Intensitas Pemanfaatan Lahana. Zonasi Pemanfaatan B2
KDB = 30%-50%KLB = 1,2-1,5KDH = Min 15%KTB = Maks 50%
b. Zonasi Pemanfaatan B4KDB = 20%-30%KLB = 0,6KDH = Min 30%KTB = 0
3. Bentuk Massa Bangunana. Menghadap ke arah jalanb. Bangunan berkarakter tropisc. Bentuk atap dan fasade zona
komersil berbeda dengan hunian, misal warna mencolok
4. Pagara. Tinggi 1,5 m dengan bagian
transparan 1 m di zona hunianb. Tinggi min 1 m untuk sarana
pelayanan umum
5. Tata Hijau dan Ruang Terbuka a. Letak vegetasi 5-10 m, lebar 1 mb. Pot tanaman di median jalan dengan
jarak 10 m6. Penampang Jalan
c. Median jalan 1 md. Ramp tepi jalan kemiringan 17%
7. Sirkulasi Pedestriana. lebar 2 mb. berada di 2 sisi jalan kolektor
8. Putaranberada di sekitar intensitas tinggi
9. Parkira. Off streetb. Akses masuk min 20 m dari
petemuan jalanc. Sirkulasi keluar kendaraan 200 m
dari pintu masukd. Menggunakan paving bloke. Sudut parkir 90° tegak lurus dengan
massa bangunan10.Halte
a. Panjang 4 m, lebar 2 m dan tinggi 2,2 m
b. Lokasi setiap 300 m11.Reklame
a. Vertikal = 106.708, -6.320; 106.708, -6.323; 106.709, -6.322.
b. Horizontal = 106.708, -6.320; 106.780, -6.316.
c. Spanduk = 106.708, -6.323; 106.708, -6.316
d. Halte, JPO dan videotronb. Tinggi 15 m baik vertikal atau
horizontalc. Terdapat area sebesar 20% dari
area dimensi reklame guna informasi kepentingan publik
12.Tanda Pengenal Usahaa. Tinggi 15 mb. Dimensi maksimal 1m2 dan 3m2
13 Pencahayaanc. Tnggi 13 md. Jarak PJU 20 me. Jarak tiang PJU ke tepi pengkerasan
0,7 mf. Sudut inklinasi PJU 200-300
14. street Furnitureg. 100 m ada tong sampahh. 200 m ada bangku istirahat
15.Signase a. Nama bangunan 5% dari muka
bangunanb. Dimensi petunjuk arah 1x0,5 m,
tinggi 8 mc. Berasal dari pemerintah pusat/kota
16.Penampang Jalan/Utilitasd. Drainase di bawah permukaane. Alokasi inlet berjarak 50 m di setiap
sisi jalanf. Hidran diletakkan setiap 500 m
1. Peruntukkan Lahana. Diperbolehkan:
Kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal
Minimarket klinik
b. Bersyarat: Perkantoran SD hingga SMA
c. Dilarang: SPBU Supermarket dan Hypermarket Rumah Sakit Bengkel
2. Intensitas Pemanfaatan Lahana. Zonasi Pemanfaatan B2
KDB = 30%-50%KLB = 1,2-1,5KDH = Min 15%KTB = Maks 50%
b. Zonasi Pemanfaatan B4KDB = 20%-30%KLB = 0,6KDH = Min 30%KTB = 0
3. Bentuk Massa Bangunana. Menghadap ke arah jalanb. Bangunan berkarakter tropisc. Bentuk atap dan fasade zona
komersil berbeda dengan hunian, misal warna mencolok
4. Pagara. Tinggi 1,5 m dengan bagian
transparan 1 m di zona hunianb. Tinggi min 1 m untuk sarana
pelayanan umum
5. Tata Hijau dan Ruang Terbuka a. Letak vegetasi 5-10 m, lebar 1 mb. Pot tanaman di median jalan dengan
jarak 10 m6. Penampang Jalan
c. Median jalan 2 md. Ramp tepi jalan kemiringan 17%e. ROW 20 m
7. Sirkulasi Pedestriana. lebar 2 mb. berada di 2 sisi jalan kolektor
8. Putaranberada di sekitar intensitas tinggi
9. Parkira. Off streetb. Akses masuk min 20 m dari
petemuan jalanc. Sirkulasi keluar kendaraan 200 m
dari pintu masukd. Menggunakan paving bloke. Sudut parkir 90° tegak lurus dengan
massa bangunan10. JPO
Tinggi 4,6 m, lebar 2 m, sudut tangga JPO 450
11. Haltea. Panjang 4 m, lebar 2 m dan tinggi 2,2
mb. Lokasi setiap 300 m
12. Reklamea. Vertikal = 106.709, -6.326; 106.709,
-6.327; 106.710, -6.332; 106.710, -6.334;
b. Horizontal, spanduk, halte, dan JPOb. Tinggi 15 m baik vertikal atau
horizontalc. Terdapat area 20% dari area
reklame guna informasi kepentingan publik
13. Tanda Pengenal Usahaa. Tinggi 15 mb. Dimensi maksimal 1m2 dan 3m2
14 Pencahayaanc. Tnggi 13 md. Jarak PJU 50 me. Jarak tiang PJU ke tepi pengkerasan
0,7 mf. Sudut inklinasi PJU 200-300
15. street Furnitureg. 100 m ada tong sampahh. 200 m ada bangku istirahat
16. Signase a. Nama bangunan 5% dari muka
bangunanb. Dimensi petunjuk arah 1x0,5 m,
tinggi 8 mc. Berasal dari pemerintah pusat/kota
17.Utilitasd. Drainase di bawah permukaane. Alokasi inlet berjarak 50 m di setiap
sisi jalanf. Hidran diletakkan setiap 500 m
1. Peruntukkan Lahana. Diperbolehkan:
Kegiatan perdagangan skala lokal dan regional
Fasilitas olahraga Showroom mobil
b. Bersyarat: Toko Bangunan SD hingga SMA Minimarket Pasar
c. Dilarang: SPBU Hypermarket
2. Intensitas Pemanfaatan Lahana. Zonasi Pemanfaatan B2
KDB = 30%-50%KLB = 1,2-1,5KDH = Min 15%KTB = Maks 50%
b. Zonasi Pemanfaatan B4KDB = 20%-30%KLB = 0,6KDH = Min 30%KTB = 0
3. Bentuk Massa Bangunana. Menghadap ke arah jalanb. Bangunan berkarakter tropisc. Bentuk atap dan fasade zona
komersil berbeda dengan hunian, misal warna mencolok
4. Pagara. Tinggi 1,5 m dengan bagian
transparan 1 m di zona hunianb. Tinggi min 1 m untuk sarana
pelayanan umum
5. Tata Hijau dan Ruang Terbuka a. Letak vegetasi 5-10 m, lebar
1 mb. Pot tanaman di median jalan
dengan jarak 10 m6. Penampang Jalan
c. Median jalan 1 md. Ramp tepi jalan kemiringan
17%7. Sirkulasi Pedestrian
a. lebar 2 mb. berada di 2 sisi jalan kolektor
8. Putaranberada di sekitar intensitas tinggi
9. Parkira. Off streetb. Akses masuk min 20 m dari
petemuan jalanc. Sirkulasi keluar kendaraan 200 m
dari pintu masukd. Menggunakan paving bloke. Sudut parkir 90° tegak lurus dengan
massa bangunan10.Halte
a. Panjang 4 m, lebar 2 m dan tinggi 2,2 m
b. Lokasi 300 m11.Reklame
a. Vertikal = 106.713, -6.345; 106.711, -6.341; 106.711, -6.343;
b. Horizontal = 106.713, -6.346; 106.710, -6.340;
c. Sanduk, halte, dan JPOb. Tinggi 15 m baik vertikal atau
horizontalc. Terdapat area 20% dari area
reklame guna informasi kepentingan publik
12.Tanda Pengenal Usahaa. Tinggi 15 mb. Dimensi maksimal 1m2 dan 3m2
13 Pencahayaanc. Tnggi 13 md. Jarak PJU 50 me. Jarak tiang PJU ke tepi pengkerasan
0,7 mf. Sudut inklinasi PJU 200-300
14. street Furnitureg. 100 m ada tong sampahh. 200 m ada bangku istirahat
15.Signase a. Nama bangunan 5% dari
muka bangunanb. Dimensi petunjuk arah 1x0,5
m, tinggi 8 mc. Berasal dari pemerintah
pusat/kota16.Penampang Jalan
d. Drainase di bawah permukaan
e. Alokasi inlet berjarak 50 m di setiap sisi jalan
f. Hidran diletakkan setiap 500 m
Sistem Jaringan Utilitas Pola Vegetasi di Koridor Jalan Pola Vegetasi RuangTerbuka Private
RENCANA PERPETAKAN
Sirkulasi Kendaraan Sirkulasi Pejalan Kaki Sistem Pola Parkir Pedestrian
PJU Pergerakan Kendaraan PJU Pejalan Kaki Reklame Visualisasi Reklame Pada Bangunan Komersil
Papan Informasi Kotak Sampah Tempat Duduk Halte dan Telepon Umum
TATA INFORMASI DAN WAJAH JALAN
TERIMA KASIH