LAPORAN AKHIR PENELITIAN DIPA FAKULTAS...laporan akhir penelitian dipa fakultas electric vehicles...
Transcript of LAPORAN AKHIR PENELITIAN DIPA FAKULTAS...laporan akhir penelitian dipa fakultas electric vehicles...
-
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN DIPA FAKULTAS
ELECTRIC VEHICLES REAR WHEEL DRIVE (EV-RWD) : PENINGKATAN
DAYA DUKUNG MODA TRANSPORTASI DARAT DI BALI UTARA
Oleh :
Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T., M.T.
Dr. I Nyoman Pasek Nugraha, S.T., M.T.
Putu Edy Juny Artha,S.Pd., M.Pd.
Ketut Gunawan, S.T., M.T.
Ketut Dharma Yuliawan, S.T.
Arif Tri Hartanto, S.T.
Gede Aprianto, S.Pd.
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
September 2018
-
iii
DAFTAR ISI
HALAM SAMPUL ........................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
RINGKASAN ............................................................................................................... 1
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 5
1.4 Manfaat ................................................................................................................ 6
1.5 Urgensi (Keutamaan) Penelitian ......................................................................... 6
1.6 Luaran Penelitian ................................................................................................. 8
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 9
2.1 Kendaraan Listrik ................................................................................................ 9
2.2 Rear Wheel Drive ................................................................................................ 9
2.3 Perancangan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) ......................... 10
2.4 Penelitian Yang Relevan ................................................................................... 11
2.5 Road Map Penelitian ......................................................................................... 12
BAB 3. METODE PENELITIAN .............................................................................. 13
3.1 Tahapan Penelitian ............................................................................................ 13
3.2 Lokasi Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 14
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 14
3.4 Analisis Data ..................................................................................................... 14
3.5 Luaran Penelitian Per Tahun ............................................................................. 15
3.6 Indikator Capaian Penelitian ............................................................................. 15
-
iv
BAB 4. HASIL PENELITIAN ................................................................................... 17
4.1 Analisis Data ..................................................................................................... 17
4.2 Pemilihan Konsep.............................................................................................. 49
4.3 Pengembangan Konsep ..................................................................................... 50
4.4 Proses Manufaktur ............................................................................................. 52
BAB 5. KESIMPULAN .............................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
1
RINGKASAN
Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya
dukung IPTEK dalam rangka mewujudkan Bali Utara sebagai daerah yang bebas
polusi dan ramah lingkungan.
Sedangkan tujuan jangka pendek penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut: (1) terciptanya kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)
sehingga dapat memberikan daya dukung moda transportasi darat di Bali Utara
sebagai pilot study dalam penelitian ini, (2) pemberdayaan industri lokal untuk
melakukan penyempurnaan produk yang dihasilkan dalam penelitian ini, (3)
terciptanya produk yang dapat di-paten-kan, dan (4) memberikan imbas kepada
sektor-sektor lain, seperti: perikanan, pangan, pendidikan, dan lain sebagainya
dalam memanfaatkan produk yang dihasilkan dalam penelitian ini.
Penelitian yang diusulkan terdiri dari 1 tahun: (1) pada pertengahan tahun
akan dilakukan rancang bangun model kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel
Drive (EV-RWD), (2) akhir tahun akan dilakukan pengembangan prototype dan
implementasi produk di Bali Utara sebagai pilot study serta akan dilakukan
evaluasi dan penyempurnaan produk ditinjau dari kualitas produk yang berimbas
pada moda transportasi darat, dan juga akan dilakukan diseminasi dan sosialisasi
terhadap produk yang dihasilkan sehingga dapat memberikan imbas pada sektor
lain secara lebih luas.
Pengembangan produk Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)akan
menggunakan metodologi prototyping, sedangkan analisis kebutuhan dan
pengumpulan data akan dilakukan melalui metode wawancara, observasi
dokumen maupun lapangan, serta kajian literatur.
Kata Kunci: daya dukung IPTEK, Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-
RWD), kendaraan listrik.
-
2
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permasalahan transportasi khususnya transportasi darat di Indonesia cukuplah
kompleks, karena transportasi merupakan suatu sistem yang saling berkaitan,
maka satu masalah yang timbul di satu unit ataupun satu jaringan akan
mempengaruhi sistem tersebut. Namun permasalahan trnsportasi yang terjadi di
Indonesia terjadi hampir di setiap jaringan atau unit-unit hingga unit terkecil dari
sistem tersebutpun memiliki masalah. Masalah yang terjadi bisa masalah yang
terjadi dari unit tersebut maupun masalah akibat pengaruh dari sistem.
Sistem dan fasilitas trasnportasi memang diakui banyak pihak telah membawa
dampak yang cukup berarti dalam kehidupan manusia dari waktu ke waktu,
namun tidak dapat dipungkiri bahwa seiring perkembangannya, transportasi juga
membawa masalah-masalah dari setiap pergerakannya.
Salah satu hasil dari sistem transportasi yang tidak diinginkan adalah polusi
yang ditimbulkan. Polusi disini lebih dominan oleh polusi udara. Menurut data
jasa raharja tahun 2007, transportasi merupakan penyumbang emisi sebanyak
23,6% , penyumbang emisi yang lain adalah dari sector industri, pembangkit
tenaga, sector rumah tangga serta dari sektor komersial.
Transportasi darat turut menyumbang sebagian besar dari angka 23,6%
tersebut, hal ini kembali ke pernyataan yang telah diuraikan sebelumnya yaitu
karena dominasi aktifitas transportasi berada di darat. Tingginya angka emisi yang
ditimbulkan oleh transportasi darat dikarenakan beberapa faktor seperti:
1. Tidak ada kebijakan yang mengontrol sistem emisi transportasi
2. Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor yang seharusnya wajib dilakukan
secara berkala tidak berjalan dengan efektif
3. Kualitas BBM yang rendah
4. Kesadaran masyarakat tentang bahaya emisi serta upaya dari tiap-tiap individu
untuk menguranginya masih rendah
5. Tingginya mobilitas manusia di darat
6. Tingginya penggunaan kendaraan bermotor
7. Rendahnya kualitas angkutan umum
-
3
Permasalahan polusi udara layaknya ditangani dengan optimal karena kondisi
bumi saat ini yang sudah hampir mencapai ambang batas, dimana lingkungan
tidak lagi mampu mememnuhi semua kebutuhan manusia. Efek paling buruk dari
emisi transportasi ini adalah meningkatkan resiko pemanasan global dan
kerusakan ozon. Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km)
merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B
dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi
secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat
stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Transportasi merupakan penyumbang CFC yang cukup besar sehingga memiliki
sumbangsih yang besar dalam hal kerusakan ozon.
Masalah lain yang timbul akibat polusi udara adala terganggunya kesehatan
masyarakat. Tingginya dominasi transportasi yang ada di darat dengan banyaknya
masuia yang berada di lokasi sekitar aktifitas trasnportasi membuat masyarakat
menghirup udara yang terkontaminasi dengan limbah bahan bakar kendaraan. Hal
ini tentu sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat karena bisa menyebabkan
penyakit pernafasan, termasuk diantaranya asma, bronchitis serta penyakit
pernafasan lainnya. Bentuk polusi yang lain yang cukup mengganggu dan
mungkin berbahaya secara fisis maupun psikis adalah kebisingan udara. Ini adalah
hasil yang tidak diinginkan dari setiap pergerakan. Masalah ini sering terjadi di
jalan-jalan dimana kendaraan beroperasi dengan kecepatan yang tinggi atau
kendaraan-kendaraan yang memodifikasi alat pembuangannya hingga
menimbulkan suara yang cukup keras.
Selain masalah polusi, hal lain yang sifatnya sangat urgent adalah masalah
konsumsi energi. Menurut data dari jasa raharja pada tahun 2007, Ketergantungan
Indonesia pada bahan bakar fosil akan naik, dari 69% tahun 2002 menjadi 82%
tahun 2030. Secara keseluruhan, kebutuhan energi diproyeksikan bisa tumbuh
2,7% per tahun dalam kurun 2002-2030. Karena kebutuhan energi sektor
transportasi naik 3,8% per tahun, minyak terus mendominasi campuran bahan
bakar, yaitu 38% dari total kebutuhan tahun 2030. Padahal, cadangan minyak
semakin kecil.
-
4
Selama ini, lebih dari 90% kebutuhan energi dunia dipasok dari bahan bakar
fosil. Jika eksploitasi terus berjalan dengan angka saat ini, diperkirakan sumber
energi ini akan habis dalam setengah abad mendatang. Krisis energi yang terjadi
di dunia khususnya dari bahan bakar fosil yang bersifat non renewabel
disebabkan dari semakin menipisnya cadangan minyak bumi. Hal tersebut
mengakibatkan meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM). Kondisi ini
memicu kenaikan biaya hidup dan naiknya biaya produksi. Oleh karena itu perlu
dicari sumber-sumber bahan bakar alternatif yang bersifat renewable
(terbaharukan).
Permasalahan energi di Indonsia sama seperti yang dihadapi dunia. Jika tidak
ada penemuan ladang minyak dan kegiatan eksplorasi baru, cadangan minyak di
Indonesia diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 18 tahun
mendatang. Sementara itu, cadangan gas cukup untuk 60 tahun dan batu bara
sekitar 150 tahun. Kapasitas produksi minyak Indonesia mengalami penurunan
jika dibandingkan dengan dekade 1970-an yang masih sekitar 1,3 juta barel per
hari. Kini, kapasitas produksi minyak Indonesia hanya 1,070 juta barel per hari.
Disamping karena lapangan yang sudah tua, penurunan kapasitas produksi
minyak mentah Indonesia juga karena penemuan cadangan minyak baru yang
terus menurun. Hal tersebut juga menyebabkan Indonesia menjadi negara
pengimpor minyak mentah sampai sekarang. (Yakinudin:2010)
Tingginya kebutuhan bahan bakar minyak dapat memperparah kondisi krisis
energi dunia yang kini sudah mulai menjadi perbincangan. Ketika krisis energi
terjadi, maka hal ini akan menimbulkan kelangkaan BBM yang kemungkinan
akan mempengaruhi harga BBM di pasaran, tentu hal ini akan semakin
menyusahkan masyarakat Indonesia yang didominasi oleh kalangan menengah ke
bawah, karena belajar dari pengalaman yang sudah terjadi, kenaikan harga BBM
akan mempengaruhi harga kebutuhan rumah tangga lainnya.
Dari paparan diatas, maka ilmu rekayasa yang akan diterapkan untuk
menangani masalah tersebut adalah dengan pengembangan prototype Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD). Dimana pengembangan ini juga
mendukung Rencana Induk Penelitian (RIP) Universitas Pendidikan Ganesha
Bidang Riset Unggulan dalam konsentrasi Bidang Sains Dasar dan Teknologi
-
5
Terapan dengan tema Pengembangan IPTEK, dimana penelitian ini dapat
berkontribusi pada ilmu pengetahuan dan mewujudkan kendaraan listrik yang
akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan dunia otomotif
umumnya. Melalui Penelitian DIPA Fakultas dalam mendukung RIP Universitas
Pendidikan Ganesha, maka di usulkan penelitian dengan judul “ELECTRIC
VEHICLES REAR WHEEL DRIVE (EV-RWD) : PENINGKATAN DAYA
DUKUNG MODA TRANSPORTASI DARAT DI BALI UTARA”. Penelitian
ini adalah pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
dimana penelitian ini akan mengembangkan protoype kendaraan listrik dari
penelitian sebelumnya pada Electric Vehicles base Continues Variable
Transmission (EV-CVT) Ganesha 1.0 Generasi I di daerah wisata Kuta Bali
Selatan.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun pertanyaan atau perumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana rancang bangun Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)
dalam rangka meningkatkan daya dukung moda transportasi yang ramah
lingkungan?
2. Bagaimana prototype Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)?
3. Bagaimana implementasi Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)
dengan daerah Bali Utara (Buleleng) sebagai pilot study?
4. Bagaimana dampak implementasi Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-
RWD) dalam rangka mewujudkan Bali Utara sebagai daerah yang bebas polusi
dan ramah lingkungan?
1.3 Tujuan
Secara substansial, tujuan dari pengembangan Electric Vehicles Rear Wheel
Drive (EV-RWD) untuk mengurangi dampak polusi di Bali, khususnya di Bali
Utara ini dapat diformulasikan sebagai berikut:
-
6
1. Terciptanya sebuah kendaraan listrik yang mampu memberikan kenyamanan
bagi penggunanya melalui pengembangan kendaraan listrik yang ramah
lingkungan.
2. Memberikan alternative kepada masyarakat, khususnya masyarakat di Bali
Utara terkait moda trasportasi yang ramah lingkungan.
3. Menciptakan lingkungan dan suasana yang nyaman serta mengurangi tingkat
polusi khususnya di Bali Utara dan di seluruh Bali pada umumnya.
1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan untuk memecahkan masalah-
masalah strategis seperti:
1. Dengan dihasilkannya produk berupa Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) ini untuk memberikan alternatif bagi masyarakat dalam
menggunakan moda transportasi darat serta diharapkan memberikan dampak
pada pengurangan polusi melalui sumber energi yang terbarukan sehingga
dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada sektor transportasi.
2. Produk ini diharapkan dapat memberikan effect yang positif terhadap
perkembangan dunia otomotif di Indonesia dengan adanya peningkatan daya
dukung transportasi ramah lingkungan, khususnya pada sektor transportasi
darat.
3. Dapat memberikan dampak pada sektor-sektor lain, seperti: peternakan,
pangan, pendidikan, industri, dan lain-lain, dengan memanfaatkan produk
yang dihasilkan.
4. Penyediaan lapangan kerja langsung maupun tidak langsung terhadap dampak
produk yang dihasilkan dengan bekerjasama dengan industri otomotif terkait
serta industri yang memproduksinya. Hal ini akan terwujud, jika produk ini
dapat diimplementasikan secara luas dan nyata.
1.5 Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Secara praktis dan akademik, pentingnya dan keutamaan dari penelitian ini
dapat dilihat dari konstribusi positifnya terhadap pembangunan sektor
transportasi, yaitu:
-
7
1. Konstribusi dalam Menunjang Pembangunan, Khususnya Pembangunan
Sektor Industri.
Dilihat dari perspektif pengembangan pembangunan, penelitian ini juga
memberikan manfaat penting bagi pegembangan sektor industri, khususnya
dalam penigkatan kualitas layanan pariwisata melalui pengembangan
transportasi darat yang nyaman dan ramah lingkungan. Secara lebih spesifik
kebermanfaatan penelitian ini bagi penunjang perkembangan industri adalah:
a. Memberikan sumbangan pengetahuan dan pengalaman kepada pelaku
layanan pariwisata, khususnya di daerah Buleleng Bali Utara tentang
petingnya pengembangan teknologi untuk diimplementasikan pada
layanan transportasi.
b. Memberikan orientasi dan referensi dasar bagi pihak-pihak yang terkait,
khususnya Pemda Bali, terutama oleh Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA), dalam melaksanakan implementasi
alternatif layanan transportasi di Bali.
c. Memberikan implementasi langsung tentang kendaraan alternatif berupa
kendaraan dengan motor listrik sebagai penggerak sehingga lebih ramah
lingkungan. Strategi ini diharapkan nantinya dapat menggantikan
keberadaan motor bakar, sehingga dengan kendaraan alternatif berbasiskan
energi terbarukan dapat digunakan untuk perkembangan pengelolaan
layanan transportasi pada umumnya.
Disamping itu, secara lebih detil dan operasional, penelitian ini memberikan
guna-manfaat dan dukungan besar bagi pembangunan karakter kebangsaan
(nasionalism building) dan peningkatan daya saing bangsa yang nantinya
diharapkan sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, terutama
dalam pembangunan dan pengembangan kompetensi bernegara secara utuh
dan menyeluruh.
2. Kontribusi Bagi Pengembangan IPTEK, Khususnya Bidang Transportasi.
Dilihat dari perspektif pengembangan pendidikan, penelitian ini juga
memberikan sumbagan ilmiah yang berarti pada ilmu pengetahuan, yaitu pada
bidang Teknik Mesin khususnya bidang Otomotif dalam pengembangan
kendaraan alternatif yang ramah lingkungan dan berbasiskan pada sumber
-
8
energi terbarukan pada layanan transportasi darat di Bali. Disisi lain, temuan
dalam penelitian ini juga memperkaya perbendaharaan dan khasanah referensi
dalam bidang teknologi otomotif. Temuan penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai dasar berpijak dalam melaksanakan implementasi
kendaraan bawah laut alternatif yang yang ramah lingkungan khususnya bagi
dunia otomotif di Bali Utara, sehingga dapat meningkatkan kepedulian
terhadap masalah-masalah pencemaran lingkungan khususnya polusi udara.
Dengan demikian nantinya dapat memberikan pengaruh positif terhadap
pembangunan perekonomian nasional dalam cakupan yang lebih luas.
1.6 Luaran Penelitian
Luaran yang akan dihasilkan melalui penelitian ini adalah kendaraan listrik
yang ramah lingkungan serta memberikan kenyamana bagi wisatawan dalam
menggunakan moda transportasi darat.
Secara rinci penelitian ini di dilakukan selama 1 tahun. Pada pertengahan
tahun, akan dihasilkan rancangan kendaraan listrik sekaligus prototype yang
sesuai dengan harapan masyarakat di Bali Utara. Sedangkan, Pada akhir tahun,
bekerja sama dengan pelaku industry otomotif untuk mengimplementasikan dan
mengevaluasi Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD).
-
9
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kendaraan Listrik
Salah satu jenis kendaraan listrik adalah sepeda motor listrik. Menurut
Popular Mechanics Article sepeda motor listrik telah tersedia sejak tahun 1911.
Sepeda motor listrik adalah kendaraan sepeda motor tanpa bahan bakar
minyak yang digerakkan oleh dinamo dan akumulator. Seiring dengan
mencuatnya masalah pemanasan global dan kelangkaan BBM maka kini produsen
kendaraan berlomba-lomba menciptakan kendaraan hibrida, dan sepeda motor
listrik termasuk salah satu di dalamnya.
Cara kerja sepeda motor listrik pada dasarnya sama dengan cara kerja sepeda
motor bertenaga bensin: kendaraan ini didorong oleh sebuah mesin, dan mesin
tersebut membutuhkan bahan bakar. Perbedaan utama adalah bahan bakar bensin
di motor konvensional diganti dengan baterai atau fuel cell dalam bentuk listrik.
Sepeda motor listrik yang ditenagai oleh baterai kemungkinan akan
menggunakan banyak ruang yang dibutuhkan untuk rumahan baterai tersebut.
Mesinnya sendiri mungkin akan sedikit lebih kecil. Dalam salah satu model,
"BLDC", mesin berukuran sekitar sebuah alternator, dan terpasang di roda
belakang.
2.2 Rear Wheel Drive
Dalam desain otomotif, tata letak kendaraan menggambarkan di mana letak
roda penggerak dan mesin diletakkan. Banyak kombinasi yang berbeda dari lokasi
mesin dan roda penggerak ditemukan dalam praktek, dan lokasi masing-masing
tergantung pada aplikasi kendaraan yang akan digunakan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pilihan desain termasuk biaya, kompleksitas, keandalan, kemasan
(lokasi dan ukuran kompartemen penumpang dan boot), distribusi berat, dan
karakteristik penanganan kendaraan.
Layout kasar dapat dibagi menjadi dua kategori: penggerak roda depan atau
belakang. Rear-wheel drive (RWD) atau penggerak roda belakang biasanya
menempatkan mesin di bagian depan kendaraan dan roda penggerak terletak di
bagian belakang, konfigurasi dikenal sebagai front-engine, tata letak rear-wheel
drive (layout FR). Ini adalah tata letak kendaraan tradisional untuk kendaraan
-
10
sampai tahun 1970-an dan 1980-an. Hampir semua sepeda motor dan sepeda
menggunakan rear-wheel drive juga, baik oleh driveshaft, rantai, atau belt, karena
roda depan diaktifkan untuk kemudi.
2.3 Perancangan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)
Rancangan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) ini menggunakan
aplikasi Solid Work yang di desain sedemikian rupa dengan mengutamakan faktor
kenyamanan dan keamanan saat berkendara. Adalah sangat penting kedua faktor
tersebut diutamakan sebelum suatu produk didesain. Berikut ini adalah desain
rancangan dari Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) :
(a)
(b) (c)
Gambar 2.1 Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) (a) Tampak Atas, (b)
Tampak Belakang dan (c) Tampak Depan.
-
11
Gambar 2.2 Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD Tampak Samping.
2.4 Penelitian Yang Relevan
Penelitian-penelitian yang sebelumnya terkait dengan Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD) dalam upaya peningkatan daya dukung moda transportasi
darat di bali utara antara lain berupa :
1. Rihendra (2015) tentang “Perencanaan Awal Transportasi Lokal Berbasis
Hybrid – Electric Vehicles (HEVs) Dalam Rangka Mewujudkan UNDIKSHA
Go Green”, penelitian ini menghasilkan rancangan awal transportasi local
yang di implementasikan di Universitas Pendidikan Ganesha guna mengetahui
dampak yang ditimbulkan dari pengurangan penggunaan kendaraan dengan
bahan bakar fosil.
2. Rihendra (2016) tentang “Rancang bangun Electric Vehicles Base Continous
Variable Transmission (EV-CVT): Peningkatan Daya Dukung Transportasi
Perkotaan Dalam Rangka Mewujudkan Transportasi Wisata Ramah
Lingkungan (Studi Kasus Di Daerah Wisata Kuta, Bali)”, penelitian ini
menghasilkan prototype kendaraan listrik yang diimplementasikan untuk
menunjang sektor pariwisata di daerah-daerah wisata dengan tujuan untuk
mengurangi kemacetan dan utamanya menekan polusi dan pecemaran
disekitar daerah-daerah wisata.
-
12
2.5 Road Map Penelitian
Gambar 2.3 Road Map Penelitian.
Sebelumnya
- Perencanaan Awal Transportasi Lokal
Berbasis Hybrid – Electric
Vehicles (HEVs) Dalam
Rangka Mewujudkan
UNDIKSHA Go Green.
- Rancang bangun Electric Vehicles Base Continous
Variable Transmission
(EV-CVT): Peningkatan
Daya Dukung Transportasi
Perkotaan Dalam Rangka
Mewujudkan Transportasi
Wisata Ramah Lingkungan
(Studi Kasus Di Daerah
Wisata Kuta, Bali)
Tahun 2018
- Menghasilkan desain dan konsep rancangan
kendaraan Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-
RWD)
- Menghasilkan prototype dari hasil perancangan dan
studi yang dilakukan untuk
mewujudkan terciptanya
kendaraan Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-
RWD)
- Bekerjasama dengan mitra industri lokal dan pelaku
layanan di Bali Utara
sebagai Pilot Study
- Evaluasi dampak produk kendaraan Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-
RWD) baik bagi lingkungan
ataupun penunjang
transportasi darat
Kabupaten Buleleng – Bali
Utara
Selanjutnya
- Deseminasi hasil penelitian kendaraan Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-
RWD
- )Melakukan analisis lanjut penyempurnaan prototype
kendaraan Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-
RWD)
- Melakukan evaluasi yang lebih luas terhadap
dampak produk
prototype kendaraan
Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD)
-
13
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Mengacu pada fokus dan produk akhir penelitian, maka penelitian ini dapat
dikategorikan dalam penelitian pengembangan. Dasar dari pemilihan rancangan
penelitian ini adalah: (a) pengembangan produk merupakan suatu kegiatan
akademik yang memerlukan kajian teoritis dan tindakan nyata di lapangan, baik
sebelum dilakukannya pengembangan maupun pada saat dilakukannya
eksperimentasi model, (b) dalam merancang produk ini, peneliti harus
mendasarkan pada serangkaian tindakan nyata yang bertahap, baik di dalam
laboratorium maupun di lapangan, sehingga rancangan penelitian dan
pengembangan sangat tepat untuk digunakan. Hal ini dilakukan untuk
menghasilkan sebuah rancang bangun kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel
Drive (EV-RWD) dalam rangka meningkatkan daya dukung moda transportasi
darat. Rancang bangun (model) kendaraan listrik yang diusulkan dapat
memberikan standarisasi moda transportasi darat di Bali Utara sebagai pilot study.
Kendaraan ini juga memberikan dampak pada pengurangan polusi udara yang
semakin meningkat serta mengakibatkan kurang terjaganya lingkungan di daerah-
daerah Bali Utara.
Tahapan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: (a) studi
kepustakan (bibliografi research), untuk menemukan filosofis dan teori-teori
mengenai pengembangan produk dan implementasi rancang bangun (model)
kendaraan listrik yang difungsikan untuk layanan transportasi darat, (b)
pengembangan prototype Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD), (c)
melakukan verifikasi dan validasi terhadap produk yang dihasilkan, (d)
melakukan penyempurnaan prototype Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-
RWD) yang dihasilkan dengan bekerjasama dengan mitra industri, (e) secara
bersama-sama melakukan pengembangan konten sesuai dengan pilot study, (f)
menerapkan produk yang dihasilkan pada daerah Bali Utara, (g) Melakukan
evaluasi terhadap implementasi produk ditinjau dari kualitas layanan transportasi,
(h) melakukan perbaikan atau improvement (optional), serta (i) seminari dan
desiminasi temuan penelitian sehingga dapat memberikan imbas yang lebih luas.
-
14
3.2 Lokasi Pelaksanaan Penelitian
Populasi kendaraan di Kabupaten Buleleng sangatlah padat, hal ini
dikarenakan terdapat Universitas Pendidikan Ganesha yang menjadi salah satu
Perguruan Tinggi favorit di Bali dimana mayoritas mahasiswanya memilih
menggunakan kendaraan roda dua sebagai moda transportasi. Selain itu,
perkembangan dunia otomotif di Bali Utara juga sangatlah pesat, melihat semakin
bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Buleleng setiap
tahunnya. Itulah mengapa lokasi ini dipilih sebagai Pilot Studi dalam
implementasi rancangan kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-
RWD).
Pilot study dilakukan secara purposive, sedangkan sampel penelitian untuk
melakukan evaluasi terhadap produk yang dihasilkan akan digunakan teknik
random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa dan masyarakat
umum di Bali Utara dan pelaku usaha bidang transportasi di Bali Utara yang
dipilih secara acak.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, terdiri dari
beberapa instrumen yaitu: (1) pedoman observasi, (2) kuisioner, (3) pedoman
wawancara, (4) studi dokumentasi, dan (5) expert judgement. Keseluruhan data
yang diperoleh ini akan digunakan dalam pengembangan rancang bangun (model)
kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD).
3.4 Analisis Data
Analisis data dilakukan pada saat melakukan assesment terhadap rancang
bangun (model) Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) yang diusulkan.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data
kualitatif. Berdasarkan hal itu, maka untuk kepentingan pengolahan datanya
digunakan analisis non-statistik dan analisis statistik. Analisis non-statistik
digunakan untuk memberi makna terhadap deskripsi data yang menyangkut isi,
logika inferensinya, proses, dan produk (output). Sedangkan untuk data yang
bersifat kuantitatif, digunakan analisis statistik deskriptif untuk mendeskripsikan
-
15
data kuantitatif, sehingga dapat diformulasikan kedalam pemaknaan kualitatif
agar mudah untuk melakukan analisis dan revisi terhadap pengembangan produk
yang dilakukan. Di sisi lain, hasil analisis dari keseluruhan data penelitian, baik
yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif akan dijadikan sebagai dasar atau
pijakan oleh tim peneliti dalam melakukan seminari dan desiminasi secara lebih
luas tentang produk yang dihasilkan serta rancang bangun (model) Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) yang diusulkan. Sedangkan dalam
pengembangan prototype akan menggunakan metodologi prototyping.
3.5 Luaran Penelitian
Usulan penelitian yang diajukan mengenai pengembangan dan implementasi
rancang bangun (model) Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) dalam
rangka menghasilkan luaran sesuai dengan bidang kajian yang diteliti.
1. Luaran Penelitian Pertengahan Tahun :
a. Rancang bangun (model) kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD).
b. Prototype kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD).
2. Luaran Penelitian Tahun Kedua:
a. Ter-implementasinya produk kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel
Drive (EV-RWD) pada daerah Bali Utara yang digunakan sebagai pilot
study pada penelitian ini.
b. Artikel tentang pengembangan dan implementasi model kendaraan
Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) yang rencananya
dipublikasikan pada jurnal internasional atau jurnal nasional.
3.6 Indikator Capaian Penelitian
Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk menghasilkan produk kendaraan
Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) dalam rangka meningkatkan daya
dukung moda transportasi darat di Bali, khususnya Bali Utara. Penelitian ini akan
dilakukan selama 1 tahun: (1) pada pertengahan tahun adalah merancang model
dan mengembangkan rancang bangun kendaraan kendaraan Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-RWD); dan (2) pada akhir tahun akan dilakukan
-
16
implementasi dan peyempurnaan prototype bekerjasama dengan mitra industri
lokal, mengembangkan konten tentang kendaraan Electric Vehicles Rear Wheel
Drive (EV-RWD) di Bali Utara sesuai dengan pilot study.
Tabel 3.1 Indikator Capaian Tahunan No Indikator Capaian Tahunan
Pertengahan Tahun Akhir Tahun
Awal Tengah Tengah Akhir
1 HKI - Didaftarkan - HKI/Paten
2 Produk teknologi/rekayasa
social
Rancangan Model
kendaraan Electric
Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-
RWD)
Prototype
kendaraan Electric
Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-
RWD)
Implementasi dan
Penyempurnaan
Prototype pilot
study
Produk ter-
implementasi di
pilot study (daerah
Bali Utara)
3 Pelayanan Jasa
- - -
Memberikan
kendaraan Electric
Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-
RWD) di daerah
Bali Utara sebagai
pilot study
4 Kerjasama Pelaksanaan
(Mitra Bappeda
Kabupaten
Buleleng)
Pelaksanaan
(Mitra Bappeda
Kabupaten
Buleleng)
Evaluasi
(Mitra Bappeda
Kabupaten
Buleleng)
Pelembagaan
5 Product market-acceptance Pengembangan Pengembangan Implementasi
produk pada daerah
Bali Utara sebagai
pilot study
Pelembagaan (Bali
Utara)
6 Pembangkitan pendapatan
- -
Pemberdayaan
industri lokal
Peningkatan
kualitas moda
transportasi pada
pilot study
7 Perubahan karakter
masyarakat - -
Perubahan karakter
masyarakat dalam
menggunakan moda
transportasi darat
Perubahan karakter
masyarakat dalam
menggunakan moda
transportasi darat
-
17
BAB 4. HASIL PENELITIAN
4.1 Analisa Data
Dalam proses perancangan dan pengembangan produk diperlukan suatu
proses pencarian data tentang apa saja yang menjadi tuntutan pasar. Untuk dapat
memperoleh informasi dan kebutuhan customer diperlukan suatu metode untuk
melakukannya. Metode yang umum dilakukan adalah :
1. Wawancara langsung dengan customer.
2. Kuisioner
Dengan memperhatikan keterbatasan waktu, maka pencarian informasi
tentang keinginan dan kebutuhan customer dilakukan dengan metode kuisioner.
Adapun customer yang dilibatkan adalah:
1. Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha
2. Masyarakat Umum
Dari data kuisioner yang didapat kemudian data dapat dirangkum untuk
dijadikan dasar dalam membuat “Permintaan Kualitas Customer (PKC)” atau
“Voice Of Customer (VOC)”. Data dari customer ditabelkan dan dihitung
perolehan jumlah kuisioner serta nilai total masing-masing pertanyaan. Tabel ini
gunanya untuk mempermudah melihat angka perolehan skor atau prioritas
pertanyaan pada kuisioner dari customer.
- Uji Validitas
- Dari indikator kuisioner yang telah dibuat, maka kami melakukan uji
validitas isi. Berikut adalah tabel relevansi indicator yang telah diisi.
Gambar 4.1 Rancangan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD).
-
18
- Validitas Instrument
∑ = 60 orang sampel.
Validitas isi sebuah instrument.
A (- ; -) B (+ ; -)
0 4
C ( - ; + ) D ( + ; +)
3 28
Vc =
=
= = 0,8
Kesimpulan : Dari data validitas isi di atas di dapatkan hasil 0,8 dan di
kategorikan sangat valid.
- Data Kuisioner dari Customer
1. Pengguna kendaraan roda dua
Ya 19
Tidak 1
2. Tertarik dengan bentuk pengembangan kendaraan
motor listrik
Ya 19
Tidak 1
-
19
3. Setuju dengan rancangan pengembangan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 19
Tidak 1
4. Setuju dengan rancangan warna body Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 12
Tidak 8
5. Setuju dengan rancangan Port charger Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) berada di jok
Ya 12
Tidak 8
6. Setuju tampak depan dari Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 15
Tidak 5
7. Setuju dengan posisi kunci kontak Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 14
Tidak 6
8. Setuju tampak belakang dari Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 19
Tidak 1
-
20
9. Setuju dengan body Electric Vehicles Rear Wheel
Drive (EV-RWD) dari modifikasi body scoopy
Ya 18
Tidak 2
10. Setuju dengan modifikasi body Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-RWD) diperkuat dari serat
fiberglass
Ya 19
Tidak 1
11. Mengetahui penggerak Electric Vehicles Rear Wheel
Drive (EV-RWD) adalah BLDC
Ya 14
Tidak 6
12. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) berpenggerak BLDC
Ya 19
Tidak 1
13. Menginginkan kendaraan dengan kecepatan di atas
60 km/jam
Ya 19
Tidak 1
14. Pernah memperhatikan chasis (rangka) motor
Ya 18
Tidak 2
-
21
15. Setuju dengan bentuk chasis (rangka) Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 16
Tidak 4
16. Setuju dengan berat rancangan kendaraan 45 kg tanpa
pembeban
Ya 18
Tidak 2
17. Setuju dengan rancangan kendaraan dengan
pembeban maksimal 130 kg
Ya 16
Tidak 4
18. Setuju dengan body Electric Vehicles Rear Wheel
Drive (EV-RWD)
Ya 18
Tidak 2
19. Setuju, chasis (rangka) Electric Vehicles Rear Wheel
Drive (EV-RWD) terbuat dari bahan besi schejule
Ya 15
Tidak 5
20. Setuju, chasis (rangka) Electric Vehicles Rear Wheel
Drive (EV-RWD) menggunakan bahan dengan
dimensi : diameter = 1 inci, tebal = 3,6 mm dan
diameter = ¾ inci , tebal = 2,9 mm
Ya 19
Tidak 1
-
22
21. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) dengan tipe suspensi depan teleskopik
Ya 17
Tidak 3
22. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) dengan tipe suspensi belakang
monoshock
Ya 15
Tidak 5
23. Setuju Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-
RWD) bagian depan menggunakan velg
Ya 16
Tidak 4
24. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) bagian depan menggunakan velg ring 12
Ya 19
Tidak 1
25. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) dengan konstruksi stang standar scoopy
Ya 16
Tidak 4
26. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) menggunakan doble arm
Ya 16
Tidak 4
-
23
27. Setuju dengan dimensi chasis (rangka) Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) dengan tinggi
108 cm, lebar 42 cm, panjang 169 cm
Ya 19
Tidak 1
28. Setuju dengan jarak sumbu roda depan dengan
sumbu roda belakang pada Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD) sebesar 110 cm
Ya 19
Tidak 1
29. Setuju dengan chasis (rangka) Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD) dengan jarak terendah
ketanah (ground clearance) dengan ukuran 25 cm
Ya 15
Tidak 5
30. Setuju dengan model shock Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 17
Tidak 3
31. Setuju dengan posisi shock pada Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 18
Tidak 2
-
24
32. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) menggunakan tipe disk brake
Ya 19
Tidak 1
33. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) menggunakan ban depan dengan
spesifikasi : lebar = 10 cm, tinggi 9 cm dan
ukuran velg = 12 inch
Ya 18
Tidak 2
34. Setuju dengan velg depan Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD) menggunakan velg Kymco
Ya 17
Tidak 3
35. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) menggunakan caliper
Ya 19
Tidak 1
-
25
Tabel 4.1. Skor dari masing-masing pertanyaan berdasarkan ”Permintaan Kualitas Customer” (PKC).
No PERTANYAAN SKOR (%) Mean
(%)
Prior
itas
1. Pengguna kendaraan roda
dua 10 80 75 100 100 100 100 100 100 0 100 100 100 80 100 100 100 70 100 100 85.75 11
2.
Tertarik dengan bentuk
pengembangan kendaraan
motor listrik
80 90 85 100 80 100 80 80 90 100 100 70 60 90 70 100 100 90 100 100 88.25
6
3.
Setuju dengan rancangan
pengembangan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD)
90 100 75 100 80 100 95 80 90 100 100 60 75 90 70 75 90 80 100 100
87.5 7
4.
Setuju dengan rancangan
warna body Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD)
100 95 100 100 90 100 85 90 100 100 100 100 100 80 100 75 60 100 100 100
93.75 2
5.
Setuju dengan rancangan
Port charger Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) berada di jok
20 50 25 0 40 100 90 85 80 100 100 20 95 90 65 80 80 60 100 100
69 30
6.
Setuju tampak depan dari
Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD)
90 70 80 100 90 50 80 85 80 100 0 65 75 70 80 90 75 40 100 100 76
24
7.
Setuju dengan posisi kunci
kontak Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-
RWD)
100 80 75 0 30 100 95 90 95 100 100 10 80 30 80 85 75 90 100 100
75.75
25
-
26
8.
Setuju tampak belakang
dari Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-
RWD)
100 90 100 0 90 100 90 90 100 100 100 90 90 70 95 95 90 80 100 100
88.5 5
9.
Setuju dengan body
Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD)
dari modifikasi body
scoopy
100 85 70 0 90 100 90 95 100 100 100 100 75 50 80 80 80 80 100 100
83.75
16
10.
Setuju dengan modifikasi
body Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-
RWD)diperkuat dari serat
fiberglass
40 40 90 10 100 100 100 85 80 40 100 80 50 80 50 100 60 70 100 100
73.75
27
11.
Mengetahui penggerak
Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD)
adalah BLDC
40 50 90 0 100 100 90 80 20 0 50 50 85 70 30 100 80 90 100 100
66.25 31
12.
Setuju dengan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) Ganesha
berpenggerak BLDC
100 90 80 90 100 100 90 80 100 100 100 80 80 80 75 60 75 100 100 100
89 4
13
Menginginkan kendaraan
dengan kecepatan di atas
60 km/jam
100 90 60 90 100 100 90 85 100 100 100 80 75 0 20 75 70 100 100 100
81.75
22
-
27
14 Pernah memperhatikan
chasis (rangka) Motor 40 75 40 80 100 100 100 85 50 40 100 100 75 50 100 50 80 60 30 100 72.75 29
15
Setuju dengan bentuk
chasis (rangka) Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD)
30 60 85 90 100 100 95 90 100 100 100 100 75 90 90 65 90 0 100 100
83 19
16
Setuju dengan berat
rancangan kendaraan 45
kg tanpa pembeban
90 80 70 90 100 100 90 80 90 100 50 10 85 90 90 75 90 100 100 84
15
17
Setuju dengan rancangan
kendaraan dengan
pembeban maksimal 130
kg
90 70 10 90 100 100 100 85 100 100 30 75 75 70 90 80 80 100 100 100
82.25
20
18
Setuju dengan body
Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD) 10 80 95 0 100 100 95 90 90 100 100 80 80 90 90 100 70 70 100
100
82 21
19
Setuju dengan chasis
(rangka) Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-
RWD) terbuat dari bahan
besi schejule
0 80 45 0 100
100 85 80 80 100 100 80 80 60 60 90 95 60 100 100
74.75
26
20
Setuju, chasis (rangka)
Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD)
menggunakan bahan
dengan dimensi : diameter
100 100 100 100 100
100 90 80 100 100 100 90 75 90 90 90 95 70 100 100
93.5
3
-
28
= 1 inci, tebal = 3,6 mm
dan diameter = ¾ inci ,
tebal = 2,9 mm
21
Setuju dengan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) dengan tipe
suspensi depan teleskopik
100 80 100 0 100
100 100 85 80 100 100 15 80 90 90 90 90 80 100 100
84
15
22
Setuju dengan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) dengan tipe
suspensi belakang
monoshock
100 75 70 80 100
100 90 85 100 0 100 20 75 40 0 90 100 40 100 100
73.25
28
23
Setuju Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-
RWD) bagian depan
menggunakan velg
100 70 70 80 100
100 95 90 0 100 100 85 80 70 0 75 60 50 100 100
76.25
23
24
Setuju dengan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) bagian depan
menggunakan velg ring 12
100 90 85 80 100
100 100 80 100 100 100 10 80 70 85 100 60 60 100 100
85
13
25
Setuju dengan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) dengan
konstruksi stang standar
scoopy
0 80 10 100 100
100 90 85 90 100 100 90 75 80 75 100 90 80 100 100
82.25
20
-
29
26
Setuju dengan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) menggunakan
doble arm
100 80 55 100 100
50 98 95 90 100 100 95 80 70 75 100 70 50 100 100
85.4
12
27
Setuju dengan dimensi
chasis (rangka) Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) dengan tinggi
108 cm, lebar 42 cm,
panjang 169 cm
100 80 55 100 100
100 100 95 90 100 100 70 75 70 100 80 75 60 100 100
87.5
7
28
Setuju dengan jarak
sumbu roda depan dengan
sumbu roda belakang pada
Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD)
sebesar 110 cm
100 80 90 100 100
100 100 98 `100 100 100 65 75 80 85 75 100 90 100 100
86.9
8
29
Setuju dengan chasis
(rangka) Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-
RWD) dengan jarak
terendah ketanah (ground
clearance) dengan ukuran
25 cm
90 80 40 100 100
100 98 80 90 100 100 12 70 70 90 80 95 90 100 100
84.25
14
-
30
30
Setuju dengan model
shock Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-
RWD)
1;’0
0 80 85 90
100 100 95 85 100 100 50 70 85 70 100 75 100 30 50
100
83.25
18
31
Setuju dengan posisi
shock pada Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD)
100 85 85 90 100
100 90 80 90 100 100 80 85 50 85 75 70 60 100 100
86.25
10
32
Setuju dengan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) menggunakan
tipe disk brake
90 70 70 90 100
100 90 95 90 100 100 100 85 50 85 80 70 70 100 100
86.75
9
33
Setuju dengan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) menggunakan
ban depan dengan
spesifikasi : lebar = 10
cm, tinggi 9 cm dan
ukuran velg = 12 inch
90 90 100 100 100
100 100 85 100 100 100 100 75 90 100 100 90 90 100 100
95.5
1
34
Setuju dengan velg depan
Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD)
menggunakan velg Kymco
100 80 45 90 100
50 90 80 90 100 100 100 85 60 70 60 95 90 100 100
84.25
14
-
31
35
Setuju dengan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) menggunakan
caliper
100 80 90 90 100
50 95 95 100 100 100 20 75 70 75 50 100 80 100 100
83.5
17
Customer 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
-
32
Phase 1: Rancangan Quality Function Deployment (QFD)
a. Inventarisasi Permintaan Kualitas Customer (PKC)
1) Permintaan / Persyaratan Kualitas Customer
Dari data di atas, dapat disusun daftar “Permintaan Kualitas Customer”
berdasarkan skor tertinggi dari pilihan customer.
1. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) menggunakan ban depan dengan
spesifikasi : lebar = 10 cm, tinggi 9 cm dan
ukuran velg = 12 inch
Ya 18
2. Setuju dengan rancangan warna body Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 12
3. Setuju dengan chasis (rangka) Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD) menggunakan bahan dengan
dimensi : diameter = 1 inci, tebal = 3,6 mm dan
diameter = ¾ inci , tebal = 2,9 mm
Ya 19
4. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) berpenggerak BLDC
Ya 19
5. Setuju tampak belakang dari Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 19
6. Tertarik dengan bentuk pengembangan kendaraan
motor listrik
Ya 19
-
33
7. Setuju dengan dimensi chasis (rangka) Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) dengan tinggi
108 cm, lebar 42 cm, panjang 169 cm
Ya 19
8. Setuju dengan jarak sumbu roda depan dengan
sumbu roda belakang pada Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD) sebesar 110 cm
Ya 19
9. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) menggunakan tipe disk brake
Ya 19
10. Setuju dengan posisi shock pada Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 18
11. Pengguna kendaraan roda dua
Ya 19
12. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) menggunakan doble arm
Ya 16
13. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) bagian depan menggunakan velg ring 12
Ya 19
-
34
14. Setuju dengan velg depan Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD) menggunakan velg Kymco
Ya 17
15. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) dengan tipe suspensi depan teleskopik
Ya 17
16. Setuju dengan body Electric Vehicles Rear Wheel
Drive (EV-RWD) dari modifikasi body scoopy
Ya 18
17. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) menggunakan caliper
Ya 19
18. Setuju dengan model shock Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 17
19. Setuju dengan bentuk chasis (rangka) Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 16
20. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) dengan konstruksi stang standar scoopy
Ya 16
21. Setuju dengan body Electric Vehicles Rear Wheel
Drive (EV-RWD)
Ya 18
-
35
22. Menginginkan kendaraan dengan kecepatan di atas
60 km/jam
Ya 19
23. Setuju Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-
RWD) bagian depan menggunakan velg
Ya 16
24. Setuju tampak depan dari Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 15
25. Setuju dengan posisi kunci kontak Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-RWD)
Ya 14
26. Setuju dengan chasis (rangka) Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD) terbuat dari bahan besi
schejule
Ya 15
27. Setuju dengan modifikasi body Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-RWD) diperkuat dari serat
fiberglass
Ya 19
28. Setuju dengan Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) dengan tipe suspensi belakang
monoshock
Ya 15
-
36
29. Pernah memperhatikan chasis (rangka) Motor
Ya 18
30. Setuju dengan rancangan Port charger Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) berada di jok
Ya 12
31. Mengetahui penggerak Electric Vehicles Rear Wheel
Drive (EV-RWD) adalah BLDC
Ya 14
Presentasi Peminat Produk
N = 35
S max = 95,5
S min = 66,25
R = S max – S min
= 95,5 – 66,25
= 29,25
K = 1+ 3,3 log n
= 1+ 3,3 log 35
= 1+ 3,3 . 1,5
= 1+ 5,25
= 6,25
K = 6
P =
=
= 4,88
P = 5
-
37
Tabel 4.2. Presentasi Peminat Produk.
Interval Nilai Tengah Frekuensi Frekuensi
Komulatif
66,25 - 71,25 68,75 2 2
71,26 – 76,26 73,76 7 9
76,27 – 81,27 78,77 0 9
81,28 – 86,28 83,78 16 25
86,29 – 91,29 88,79 7 32
91,30 – 96,3 93,8 3 35
∑ = 35
Mi = ½ (Smax+ Smin)
= ½ (35 + 0)
= 17,5
SDi = 1/6 (Smax-Smin)
= 1/6 (35-0)
= 5,6
= 6
M =
=
= 30,1
P = x 100%
= x 100%
= 86%
-
38
Dari hasil perhitungan di atas maka diketahui:
- Nilai Mi = 17,5
Nilai ini juga merupakan nilai tengah (nilai kategori “Cukup Disukai)
- Nilai SDi = 6
- Nilai M = 30,1
- Nilai P = 86%
Nilai ini merupakan presentase seberapa besar produk ini diminati. Dapat
dilihat bahwa 86% produk motor listrik Baby Ganesha ini diminati oleh para
responden.
Gambar 4.2 Diagram Batang Presentasi Peminat Produk.
-
39
Hasil perhitungan yang telah didapatkan diatas dimasukkan kedalam perumusan
sehingga didapatkan jumlah responden yang setuju dengan rancangan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD).
Mi + 1,5 SDi – Mi + 3SDi
Mi + 0,5 SDi – < Mi + 1,5SDi
Mi - 0,5 SDi – < Mi + 0,5 SDi
Mi - 1,5 SDi – < Mi – 0,5 SDi
Mi - 3 SDi – < Mi – 1,5Sdi
Tabel 4.3. Keterangan Responden Peminat Produk.
Dari hasil pengolahan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. 16 dari 20 responden menyatakan bahwa mereka sangat menyukai rancangan
Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD).
2. 4 dari 20 responden menyatakan bahwa dia menyukai rancangan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD).
Interval Responden Keterangan
26,5 – 35,5 16 SD
20,5 – 26,5 4 D
14,5 – 20,5 0 CD
8,5 – 14,5 0 KD
- 0.5 – 8,5 0 SKD
Σ = 20
-
40
2) Pengelompokan Permintaan Kualitas Customer (PKC) Body
Kelompok 1. Desain/bentuk Body
Tmpak samping ”Rancangan
motor Listrik”
Tampak Depan ”Rancangan
motor Listrik”
Tampak Belakang ”Rancangan
motor Listrik”
Letak Kunci Kontak ”Rancangan
motor Listrik”
Letak port Charger ”Rancangan
motor Listrik”
Kelompok 2. Bahan Body
Fiber dengan Penguat Serat
Fiberglass
Kelompok 3. Warna
Kombinasi Warna Silver dengan
Biru
-
41
b. Pengelompokan Umum Permintaan Kualitas Customer (PKC) Body
c. Penyusunan Prioritas Permintaan Kualitas Customer (PKC) Body
PERMINTAAN
PRIMER
PERMINTAAN
SKUNDER
PERMINTAAN
TERTIER
Kelompok 1 : Kelompok 2 :
Desain/Bentuk
Body
Bahan Body
Kelompok 3 :
Warna
Kelompok 1:
Desain/bentuk Body
Body Tampak Samping
Letak Kunci Kontak
Letak Port Charger
Tampak Belakang
Tampak Depan
Kelompok 2 :
Bahan Body
Fiber Dengan Penguat
Serat fiberglass
Kelompok 3 :
Warna
Kombinasi Warna
Silver dengan Biru
-
42
d. Penilaian Permintaan Kualitas Customer (PKC)
Perbandingan PKC
Desain/Bentuk Body BahanBody
Warna
Dengan PKC
P
KC
1 :
Tam
pak
sam
ping
PK
C 2
: T
ampa
k D
epan
PK
C 3
: T
ampa
k B
elak
ang
PK
C 4
: Le
tak
Kun
ci K
onta
k
PK
C 5
: Le
tak
Por
t Cha
rger
PK
C 6
: F
iber
Den
gan
Pen
guat
Ser
at
Bat
ang
Geb
ang
PK
C 7
: K
ombi
nasi
War
na H
itam
deng
an M
erah
Mar
un
PKC 1: Tampak samping 0 2 2 2 2 3 1
PKC 2 : Tampak Depan 2 0 2 2 2 3 1
PKC 3 : Tampak Belakang 2 2 0 2 2 3 1
PKC 4 : Letak Kunci Kontak
2 2 2 0 2 3 1
PKC 5: Letak Port Charger 2 2 2 2 0 3 1
Bah
anB
ody
PKC 6 : Fiber Dengan Penguat Serat Batang Gebang
3 3 3 3 3 0 1
War
na PKC 7: Kombinasi Warna
Hitam dengan Merah Marun
1 1 1 1 1 1 0
∑ 12 12 12 12 12 16 6
Catatan :
Lebih Penting : 3
Sama Penting : 2
Kurang Penting : 1
-
43
Phase 2: Rancangan Produk
a. Pertimbangan Performance Kualitas Konstruksi (PKK)
Permintaan Kualitas Customer (PKC) Pertimbangan Performance Kualitas
Konstruksi PKK
Tampak samping
Tampak Depan
Tampak Belakang
Letak Kunci Kontak
Kunci Kontak Disebelah Kanan
Letak Port Charger
Port ChargerDisebelah Kiri
-
44
Bah
an
Bo
dy
Fiber Dengan Penguat Serat fiberglass Ramah Lingkungan
War
na
Kombinasi Warna dengan Merah Marun Sesuai Keinginan Masyarakat
b. Strukturisasi Performance Kualitas Konstruksi
Performance Kualitas Konstruksi PKK
Level - 2
Konsep
Rancangan
Tampak Samping
Tampak Depan
Tampak Belakang
Kemudahan Ramah Lingkungan
Sesuai Keinginan
Masyarakat
Level -1
Kunci Kontak
Disebelah Kanan
Port Charger Di jok
-
45
O
O
X
# X
O X O
O O
O O O
X O
X X
#
O
c. Optimasi Matrik Atap
Catatan :
Arah Optimasi
Minimum
Maksimum
O Normal
Hubungan Antara PKK
Positif sekali
O Positif
X Negatif
# Negatif sekali
KO
NS
EP
RA
NC
AN
GA
N
Tampak Samping
Tampak Depan
Tampak Belakang
Kunci Kontak Disebelah
Kanan
Port Charger Disebelah Kiri
O
Ramah Lingkungan
Sesuai Keinginan
Masyarakat
-
46
d. Hubungan antara PKC dan PKK
Perbandingan PKK
Nila
i / B
ob
ot
PK
C
KONSEP RANCANGAN
KEMUDAHAN
Dengan PKC
P
KK
1:
Tam
pak
sam
ping
P
KK
2:
Tam
pak
Dep
an
PK
K 3
: Tam
pak
Bel
akan
g
P
KK
4 :
Kun
ci K
onta
k D
iseb
elah
Kan
an
P
KK
5 :
Por
t Cha
rger
Dis
ebel
ah K
iri
P
KK
6 :
Ram
ah L
ingk
unga
n
P
KK
7:
Ses
uai K
eing
inan
Mas
yara
kat
PKC 1: Tampak samping 12 O O O
PKC 2 : Tampak Depan 12 O O O
PKC 3 : Tampak Belakang 12 O O O O
PKC 4 : Letak Kunci Kontak 12 O O O O
PKC 5: Letak Port Charger 12 O O
Bah
anB
ody
PKC 6 : Fiber Dengan Penguat Serat Batang Gebang
16 O O O
War
na PKC 7: Kombinasi Warna
Hitam dengan Merah Marun
6
Catatan :
Kuat : 9
Tangah O : 3
Lemah : 1
-
47
e. Penetapan Rangkin (Bobot) dari PKC
Perbandingan PKK
Nila
i / B
ob
ot
PK
C
KONSEP RANCANGAN KEMUDAHAN
Dengan PKC
P
KK
1:
Tam
pak
sam
ping
P
KK
2:
Tam
pak
Dep
an
PK
K 3
: Tam
pak
Bel
akan
g
P
KK
4 :
Kun
ci K
onta
k D
iseb
elah
Kan
an
P
KK
5 :
Por
t Cha
rger
Dis
ebel
ah K
iri
P
KK
6 :
Ram
ah L
ingk
unga
n
P
KK
7:
Ses
uai K
eing
inan
M
asya
raka
t
PKC 1: Tampak samping 12 108 36 36 12 12 36 108
PKC 2 : Tampak Depan 12 36 108 36 12 12
36 108
PKC 3 : Tampak Belakang 12 36 36 108 36 36
108 108
PKC 4 : Letak Kunci Kontak 12 36 36 36 108 108
36 108
PKC 5: Letak Port Charger 12 12 12 36 36 108
12 108
Bah
anB
ody
PKC 6 : Fiber Dengan Penguat Serat Batang Gebang
16 48 48 48 16 16
144 144
War
na PKC 7: Kombinasi Warna
Hitam dengan Merah Marun
6 54 54 54
6 6
6 54
330 330 354 226 298 378 738
Hasil Bobot PKK (%) 12,43
12,43 13,34 8,52 11,23
14,24
27,81
-
48
Phase 2: Perancangan Proses
Penyusunan House of Quality (HoQ)
Performance Kualitas Konstruksi
PKK
Permintaan Kualitas Costomer
PKC
Nil
ai /
Bo
bo
t P
KC
O
KONSEP RANCANGAN KEMUDAHAN
P
KK
1:
Tam
pak
sam
ping
P
KK
2:
Tam
pak
Dep
an
PK
K 3
: Tam
pak
Bel
akan
g
P
KK
4 :
Kun
ci K
onta
k D
iseb
elah
K
anan
P
KK
5 :
Por
t Cha
rger
Dis
ebel
ah K
iri
P
KK
6 :
Ram
ah L
ingk
unga
n
PK
K 7
: Ses
uaiK
eing
inan
Mas
yara
kat
PKC 1: Tampak samping 12 O O O
PKC 2 : Tampak Depan 12 O O O
PKC 3 : Tampak Belakang 12 O O O
O
PKC 4 : Letak Kunci Kontak 12 O O O
O
PKC 5: Letak Port Charger 12 O O
Bah
anB
ody
PKC 6 : Fiber Dengan Penguat Serat Batang Gebang
16 O O O
O
O O
X O O
X X O X
O # x #
O O O X O `
-
49
4.2 Pemilihan Konsep
- Pemilihan Konsep Hasil HOQ Pengembangan Produk “Rancangan
Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)”
Berdasarkan dari susunan House of Quality (HOQ) yang dikembangkan
pada pengembangan produk Rancangan kendaraan motor Listrik BABY Ganesha
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Susunan House of Quality.
No. PKK Hasil Bobot PKK (%)
1. PKK 7: SesuaiKeinginan Masyarakat 27,81%
2. PKK 6 : Ramah Lingkungan 14,24%
3. PKK 3: Tampak Belakang 13,34%
4. PKK 2: Tampak Depan 12,43%
5. PKK 1: Tampak samping 12,43%
6 PKK 5 : Port Charger Di jok 11,23%
7 PKK 4 :Kunci Kontak Disebelah
Kanan
8,52 %
War
na PKC 7: Kombinasi Warna
Hitam dengan Merah Marun
6
330 330 354 226 298 378 738
Hasil Bobot PKK (%) 12,43 12,43 13,34 8,52 11,23 14,24 27,81
Rangking PKK IV IV III VI V II I
-
50
- Gambar Desain Hasil HOQ Pengembangan Produk “ Rancangan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)”.
Gambar 4.3 Gambar Desain Hasil HOQ Pengembangan Produk
”Rancangan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)”.
4.3 Pengembangan Konsep
Pada gambar 4.1 diperlihatkan produk awal “ Rancangan Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-RWD)” dalam mengembangkan produk ini. Keinginan ini
berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan tim peneliti. Sehingga dengan
metode QFD (Quality Function Deployment) dengan 4 langkah Phase QFD
diperoleh customer needs yang dipilih untuk Rancangan Electric Vehicles Rear
Wheel Drive (EV-RWD) tersebut. Adapun Komponen-komponen yang
dikembangkan dalam rancangan ini sebagai berikut :
1. Bahan dari Body “ Rancangan Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-
RWD)” dirancang dengan memodifikasi body scoopy menggunakan resin
yang berserat fiber .
2. Tampak depan, samping, dan belakang body “ Rancangan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD)” dirancang dan didesain seperti
pada gambar 4.4, 4.5, dan 4.6 dibawah.
3. Port charger dan Kunci kontak“ Rancangan Electric Vehicles Rear Wheel
Drive (EV-RWD)” dirancang dan di desain seperti gambar 4.7 dibawah.
-
51
Gambar 4.4 Gambar Rancangan Body Tampak Depan.
Gambar 4.5 Gambar Rancangan Body Tampak Samping.
Gambar 4.6 Gambar Rancangan Body Tampak Belakang.
-
52
Gambar 4.7 Gambar Rancangan Port Charger dan Kunci Kontak.
4.4 Proses Manufaktur
Dari konsep yang telah dibuat dan desain yang dihasilkan dapat diketahui
sebagian dari komponen yang dipilih adalah menggunakan bahan komposit.
Untuk itu proses produksi yang dipilih menggunakan memodifikasi body scoopy
menggunakan resin yang berserat fiber. Proses-proses yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Komponen / part 1. Proses Pembutan Rangka Produk
Proses pengerjaan pertama adalah proses pembuatan rangka produk
menggunakan bahan besi, dalam hal ini besi yang digunakan adalah besi schedule
dengan ukuran 1 inch dan ¾ inch karena besi ini memiliki sifat kekuatan lebih
tahan beban dan lebih ringan..
-
53
Gambar 4.8 Gambar Proses Pembuatan Rangka Produk.
Setelah pembuatan rangka, selanjutnya pemilihan body part produk yang
sesuai dengan bentuk rangka. Pemilihan body part ini menggunakan bahan plastik
dan penggabungan fiber, karena bahan ini lebih ringan, dan mudah didapatkan.
Hal ini berkaitan jika produk ini diproduksi kembali akan lebih mudah didapatkan
komponen atau partnya.
b. Komponen / part 2. Body Kendaraan
Proses pengerjaan body Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) ini
yang pertama dikerjakan adalah proses memodifikasi body scoopy dengan bahan
kertas karton yang dibentuk sesuai dengan desain rancangan, Dalam hal ini
merupakan proses modifikasi untuk memperindah serta tampilan part body lebih
simpel. Selanjutnya adalah proses pembuatan spesimen body kendaraan sebagai
berikut : Melapisi permukaan dan kertas karton cetakan dengan plaster,
pencampuran resin dan katalis dengan perbandingan 1% hardener per berat resin,
kemudian diaduk selama 3 menit agar resin dan hardener tercampur dengan
merata, tuangkan adonan resin dan hardener dengan merata pada cetakan yang
telah ditata serat fiber sesuai fraksi volumenya, pembersihan terhadap void hingga
berkurang dan diharapkan tidak terdapat void yang secara visual diameternya
tidak lebih dari 1 mm. Setelah benar-benar kering, lepas desain rancangan (kertas
karton).
-
54
Gambar 4.9 Proses Fiber Body.
c. Komponen / part 3. Proses Pengecatan atau Pewarnaan
Setelah fiber sudah terbentu selanjutnya akan dilakukan proses pewarnaan
atau pengecatan. Dalam proses pengecatan, faktor yang penting untuk
mendapatkan hasil yang bagus dalam hal ini pengecatan fiber adalah persiapan
sebelum pengecatan yang benar. 75% waktu dari pengecatan adalah merupakan
persiapan sebelum pengecatan dan sisanya merupakan ketrampilan orang yang
melakukan pengecatan tersebut. Persiapan yang tidak benar bukan hanya
mengakibatkan hasil yang tidak bagus dan mengecewakan anda akan tetapi bisa
lebih parah dari itu. Adapun proses pewarnaan atau pengecatan yang dilakukan
yaitu :
1. Mempersiapkan permukaan yang akan dicat dengan baik akan
menghasilkan kualitas pengecatan yang maksimal, karena
pada umumnya kagagalan pengecatan dipengaruhi oleh persiapan
permukaan yang buruk. Indikator dari permukaan yang baik dinilai
dari kehalusan permukaan, kebersihan permukaan dari karat, lemak
dan kotoran lainnya. Persiapan permukaan dapat dilakukan dengan
kimiawi misalnya dengan pengasaman (pickling) yaitu dengan
pengolesan bodi kendaraan dengan zat asam, tetapi pengasaman ini
sebatas untuk menghentikan serangan korosi pada logam. Setelah
pengasaman komponen dicuci dan dikeringkan dengan cermat guna
-
55
menghilangkan semua bahan kimia aktif dari celah-celah dan lubang-
lubang, serta untuk menjamin agar cat dapat merekat erat pada logam.
Cara lain adalah dengan dibersihkan dengan amplas dan
dikombinasikan dengan semprotan air untuk membasuh semua debu,
menghilangkan produk korosi, dan kotoran yang dapat larut dalam air.
2. Proses selanjutnya adalah proses pendempulan. Dempul digunakan
untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyok dalam, membentuk
suatu bentuk dan membuat permukaan halus. Pengolesan dempul
dilakukan setelah permukaan dibersihkan dari debu, gemuk minyak,
air dan kotoran lain. Selanjutnya mencampur dempul dengan 2 %
hardener (untuk dempul tipe dua komponen). Kemudian mengulaskan
tipis-tipis secara merata (maksimal 5 mm), dan kemudian dikeringkan
pada udara biasa atau dioven dengan suhu 500 C selama 10 menit.
Setelah dempul kering kemudian diamplas untuk mendapatkan
permukaan yang rata dan halus.
Secara rinci ikuti langkah-langkah berikut :
Oleskan dempul yang telah dicampur hardener untuk mengisi
bagian-bagian yang tidak rata. Biarkan kering di udara selama 30
menit atau dikeringkan dengan lampu infra merah pada suhu ± 50
°C selama 10 menit.
Amplas permukaan putty dengan amplas kering no. 80 dilanjutkan
dengan no. 180 dan no. 280 atau amplas basah no. 240 dilanjutkan
dengan no. 320 dan no. 400.
Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thinner dan
dikeringkan.
3. Setelah dempul dioleskan dan dikeringkan, bagian-bagian yang
menonjol dapat diamplas secara manual dengan blok tangan atau
secara mekanis dengan sander. Langkah-langkah pengamplasan dapat
dirinci sebagai berikut:
Tempelkan selembar amplas no. 80 pada sander, dan gosoklah
seluruh area dengan menggerakkan sander dari depan ke belakang,
dan dari samping ke samping, serta semua arah diagonal.
-
56
Tempelkan lembaran amplas no. 120 pada blok tangan, gosoklah
permukaan dengan hati-hati, sambil menguji permukaan dengan
sentuhan.
Tempelkan lembaran amplas no. 200 pada blok tangan. Pada tahap
ini kita dapat mengamplas sedikit keluar area pendempulan untuk
meratakan permukaan lengkungan dan area sekitarnya.
4. Setelah itu lalu dicuci bagian yang habis di amplas dengan air bersih,
dikeringkan dengan kain, dan diamkan pada terik matahari sampai
benar - benar kering.
5. Selanjutnya lalu menyemprot permukaan dengan Epoxy, lalu
didiamkan/dikeringkan yang selanjutnya digosok lagi dengan amplas
dengan amplas ukuran no. 2000, sampai permukaannya rata.
6. Selesai diamplas, lalu dicuci lagi dengan air bersih tunggu beberapa
saat hingga benar-benar kering, selanjutnya dibersihkan menggunakan
kain yang lembut seperti kain kaos katun.
7. Kemudian proses pengecatan dasar dilakukan sesuai yang diinginkan
bisa putih atau abu - abu dicat ditempat yang terbuka agar terkena
matahari serta hindari media debu, setelah dicat diamkan hingga benar
- benar kering.
8. Setelah kering, diamplas lagi untuk mendapatkan hasil yg maksimal,
namun dengan amplas ukuran no. 2000. Proses pengamplasan cukup
tipis saja, karena maksud pengampelasan ini hanya untuk meratakan
cat dasar.
9. Selanjutnya melakukan pencampuran cat dengan tiner sesuai jenis cat
yang di pergunakan, dalam hal ini Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) menggunakan cat warna Granit Blue Met dan M.Polaris
Silver. Pencampuran dilakukan dengan tidak terlalu kental dan tidak
terlalu encer.
10. Bila jenis catnya kental biasanya 1:2 (1 liter cat berbanding 2 liter
tiner), tapi bila jenis catnya encer bisa 1:1, pergunakanlah campuran
tiner yang bagus demi menghasilkan cat dan warna yang bagus pula.
-
57
11. Selanjutnya melakukan proses pengecatan sesuai warna yang
diinginkan yaitu warnaGranit Blue Met dan M.Polaris Silver, dalam
proses pengecatan cukup satu kali menarik spoit cat jangan terlalu
tebal, jangan melompat dan jangan diulang bolak-balik agar cat bisa
rata, untuk berpindah dari atas kebawah lakukan perpindahan
penyemprotan setengah dari lebarnya keluaran cat.
12. Untuk mendapatkan warna yang lebih tebal dilakukan peniimpaan
ulang cat lebih lanjut dengan cara yang sama hingga benar-benar rata,
kemudian dikeringkan.
13. Setelah kering barulah memasuki proses varnish agar hasil bagus dan
lebih awet usia dan warna cat, Untuk melakukan proses varnish,
pencampurandengan komponen hardener biasanya dilakukan dengan
perbandingannya 100:25:75 (100 clear coat : 25 harddener : 75 thiner)
lakukan penyemprotan sebagaimana proses pengecatan (satu jalan,
merata dan tidak melompat).
14. Setelah proses pengecatan selesai dan cat sudah benar-benar kering
lakukanlah proses poles untuk menyempurnakan hasil agar lebih
maksimal dan agar cat benar-benar terlihat mengkilat.
Gambar 4.10 Gambar Proses Pewanaan/Pengecatan.
-
58
4.5 Proses Perakitan
Untuk melakukan perakitan produk Electric Vehicles Rear Wheel Drive
(EV-RWD) dilakukan dengan urutan bisa dilihat dari gambar dibawah :
3
2 6
4
7
1
8
5
Gambar 4.11 Assembly Pengembangan Rancangan Electric Vehicles
Rear Wheel Drive (EV-RWD).
Keterangan Gambar 4.11 :
1. Komponen / part 1. Sayap Depan
2. Komponen / part 2. Kepala
3. Komponen / part 3. Kaca Pelindung
4. Komponen / part 4. Sayap samping
5. Komponen / part 5. Slebor bawah
6. Komponen / part 6. Slebor atas
7. Komponen / part 7. Sayap Belakang
8. Komponen / part 8. Slebor Samping
-
59
BAB 5. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal
terkait dengan penelitian ini, yaitu :
(1) Pengembangan produk Electric Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) ini
adalah lanjutan dari pengembangan Electric Vehicles base Continous Variable
Transmission (EV-CVT) Ganesha 1.0 Generasi I yang sebelumnya juga
dilakukan oleh Tim Peneliti. Selain itu, pengembangan produk Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) ini bertujuan juga untuk mengevaluasi
kekurangan-kekurangan yang ada pada Electric Vehicles base Continous
Variable Transmission (EV-CVT) Ganesha 1.0 Generasi I.
(2) Dari apa yang dilakukan oleh Tim Peneliti terkait pengembangan Electric
Vehicles Rear Wheel Drive (EV-RWD) ini didapat sebuah gambaran mengenai
tahapan pengembangan kendaraan listrik, khususnya kendaraan roda dua.
(3) Pengambangan lanjutan masih terus dilakukan oleh Tim Peneliti mengingat
motor listrik adalah salah satu jenis sumberdaya alam terbarukan yang ramah
lingkungan.
-
DAFTAR PUSTAKA
Ashby,M.F.(2005). Material Selection in Mechanical Design, Elsevier
CEN,C.E.d.N.(2006) Comite Europeen de Normalisation. Consumer Products.
Brussels, Belgia. CEN / TC 333 / WG 2.
EIA (2009) International Energy Outlook 2009. Washington DC Energi
Information Administration, Office off integrated analysis and Climate
Agreement in Copenhagen. Paris France. International Energy Agency
(IAE).
Planethijau.com © 2007 – 2011 Media Energi - Lingkungan – Teknologi A
division of EP Medianet.
Cover Akhir.pdf (p.1)DAFTAR ISI.pdf (p.2-3)RINGKASAN.pdf (p.4)Baru.pdf (p.5-62)REFERENSI.pdf (p.63)