LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …
Transcript of LAPORAN AKHIR HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT …
LAPORAN AKHIR
HIBAH PENGABDIAN PADA MASYARAKAT INSTITUSI
PELATIHAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN MELALUI
ANDROID PADA UMKM RAHAYU DI GENDOH
Oleh:
Zaenuddin Imam, SE, MSA
NIDN: 0717057602
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
1. Judul : Pelatihan Pencatatan Transaksi
Keuangan Melalui Android Pada Umkm Rahayu Di Gendoh
2. Ketua Tim Pengusul : Zaenuddin Imam, SE, MSA
a. NIDN : 0717057602
b. Jabatan/ Golongan : Asisten Ahli
c. Program Studi : Akuntansi
d. Perguruan Tinggi : Universitas 17 Agustus 1945
Banyuwangi
e. Bidang Keahlian : Akuntansi Manajemen
f. Alamat Kantor/Telp/Fax/Surel : [email protected]
3. Anggota Tim Pengusul :
a. Jumlah Anggota :
b. Nama Anggota 1/ Bidang keahlian :……………/……..
c. Nama Anggota 2/ Bidang keahlian :……………/………
d. Mahasiswa yang terlibat : 2 Orang
4. Luaran yang dihasilkan :
5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
6. Biaya Total :
- Institusi : Rp. 6.500.000
- Sumber lain (Tuliskan) : Rp.
Dan tuliskan surat keterangan Penyandang dana
Mengetahui, Banyuwangi, 13 Juni 2018
Dekan Ketua Tim Pengusul
Zaenuddin Imam, SE., MSA. Zaenuddin Imam, SE., MSA
NIDN. 0717057602 NIDN. 0717057602
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
RINGKASAN ................................................................................................. iii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
BAB 2. METODE PELAKSANAAN ............................................................ 3
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 4
BAB 4 KESIMPULAN ................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11
PELATIHAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN MELALUI
ANDROID PADA UMKM RAHAYU DI GENDOH
Zainudin Imam, SE, MSA
Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi
Ringkasan
Pencatatan transaksi keuangan melalui Android adalah bagian terpenting yang mengikuti
polarisasi zaman milenial yang dibutuhkan di era kedepan. Efektivitas itu mendukung
segala bentuk jenis pelaporan dan tentunya Bermuda monitoring dan evaluasi keuntungan
serta kerugian perusahaan apalagi berbasis UMKM. Peneliti menggunakan pendekatan
penelitian kualitatif dengan perumusan masalah deskriptif. Teknologi di era globalisasi
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Di mana dengan adanya globalisasi tersebut
membuat teknologi dengan cepat merambah ke semua sudut negara tidak terkecuali
negara Indonesia. Kelemahan yang dimiliki UMKM diantaranya adalah belum
melakukan pembuatan laporan keuangan dan masalah perizinan yang sering diabaikan
oleh pelaku UMKM. Pelaku usaha Desa Gendoh (UMKM) Rahayu masih kesulitan
dalam melakukan pencatatan keuangan atas kegiatan operasional usahanya karena kurang
pahamnya meen-genai dasar-dasar pembukuan keuangan dan kurang cakapnya UMKM
dalam mengoperasikan aplikasi keuangan berbasis android.
Kata Kunci : Pelatihan, Pencatatan Transaksi Keuangan, Android & UMKM
Rahayu Di Gendoh
BAB 1. PENDAHULUAN
Transaksi keuangan sekarang sudah berbasis digital salah satunya dalam
menggunakan aplikasi Android aplikasi Android sangatlah mendukung dalam
proses pencatatan sebab Proses prosesnya dan prosedurnya sangatlah sistemik dan
mudah untuk dipahami apalagi di era milenial aplikasi Android ini mudah
dijangkau oleh semua kalangan termasuk di sektor UMKM kita ketahui bersama
sektor UMKM adalah bagian terpenting dari pada gerak perekonomian rakyat
sehingga butuh sebuah Inovasi dan pengelolaan khusus terkait sistem keuangan
yang nantinya menjadikan sistem administrasi pengelolaan UMKM menjadi hal
yang administratif dan efisien dan efektif (Rahardjo, Khairul, & Siharis, 2019).
Oleh karena itu pencatatan transaksi keuangan melalui Android adalah
bagian terpenting yang mengikuti polarisasi zaman milenial yang dibutuhkan di
era kedepan sehingga melalui Android Inilah satu basis data terkait transaksi
keuangan akan mudah dipahami dan diakses. Selain itu proses evaluasi dan
monitoring terkait sistem keuangan akan sangatlah mudah ketika menggunakan
Android dalam perkembangannya sistem Android ini sudah didukung oleh fitur-
fitur yang sangat mendukung terkait transaksi pencatatan keuangan efisien dan
efektif di ranah ini sangatlah dibutuhkan dalam proses pencatatan transaksi
keuangan oleh karena itu perlu pentingnya pelatihan serta pemberdayaan UMKM
Rahayu digendong khususnya untuk menerima dan mengimplementasikan
transaksi keuangan berbasis Android untuk aplikasi-aplikasi yang digunakan di
Android sangatlah banyak yang tersedia di playstore semisal itu bisa diakses
melalui jaringan online ada juga yang berbasis offline yang tentunya
membutuhkan perangkat serta sistem perancangan pembuatan aplikasi tersebut
tergantung UMKM nya Apakah menggunakan yang versi online maupun offline
(Tazkiyyaturrohmah, 2018).
Efektivitas itu mendukung segala bentuk jenis pelaporan dan tentunya
Bermuda monitoring dan evaluasi keuntungan serta kerugian perusahaan apa agi
berbasis UMKM Hal ini penting sekali untuk melakukan evaluasi dan monitoring
sebab UMKM kedepannya harus bisa menjadikan sektornya basis ekonomi
kerakyatan Oleh karena itu evaluasi dan monitoring sangatlah diperlukan untuk
pendayagunaan serta efektivitas UMKM ke depan (Sijabat, Hutajulu, &
Sihombing, 2017).
UMKM merupakan pendongkrak perekonomian kerakyatan sistem ini telah
diberikan regulasinya oleh pemerintah pusat maupun Pemerintah Daerah fasilitas-
fasilitas yang telah disosialisasikan membuat inovasi-inovasi yang di berikan
kepada masyarakat sehingga masyarakat mampu berinovasi sesuai dengan kultur
dan natur wilayahnya masing-masing (Setyaningrum, 2019), oleh karena itu
pengembangan UMKM berbasis digital dirasa perlu untuk meningkatkan kualitas
UMKM salah satunya adalah pencatatan transaksi melalui aplikasi Android sebab
sektor pemasaran serta sektor keuangan berbasis online diberbagai UMKM yang
lainnya oleh karena itu sosialisasi ini perlu menyentuh ranah masyarakat dan
tentunya untuk kebutuhan pengembangan UMKM kedepan pentingnya sosialisasi
teknologi adalah bagian dari pada inovasi UMKM tersebut sebab sosialisasi
teknologi tidaklah hanya sebatas pendayagunaan dan pengenalan platform
platform digital akan tetapi fitur-fitur digital yang dapat dimanfaatkan untuk
progres perusahaan atau UMKM dalam hal ini oleh karena itu peran daripada
akademisi mengambil tindakan untuk sosialisasi serta pemberdayaan serta
pelatihan pengembangan aplikasi Android untuk kepentingan pencatatan transaksi
keuangan (Sulistyowati, 2017).
BAB 2. METODE PELAKSANAAN
Pengumpulan data dengan Paradigma diskusi dan Pelatihan yaitu menggunakan
metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
a. Data Metode Observasi
Menurut Widoyoko (2014:46) observasi merupakan “pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu
gejala pada objek penelitian”. Menurut Sugiyono (2014:145) “observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis”. Menurut Riyanto (2010:96) “observasi
merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan secara
langsung maupun tidak langsung. Observasi yang dilakukan dengan melihat
aktivitas para marketer saat melakukan pemasaran pada produknya, disana akan
keliahatan apakah sudah memanfaatkan media sosial dengan baik atau belum.
b. Metode Wawancara
Menurut Riyanto (2010:82) interview atau wawancara merupakan metode
pengumpulan data yang menghendaki komunikasi langsung antara penyelidik
dengan subyek atau responden. Menurut Afifuddin (2009:131) wawancara adalah
metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang
yang menjadi informan atau responden. Berdasarkan penjelasan para ahli dapat
disimpulkan bahwa, wawancara merupakan metode pengambilan data dengan
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab antara penyelidik dengan subyek
atau responden dalam suatu topic tertentu.
c. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006:158) adalah metode dokumentasi peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Menurut
Riyanto (2012:103) metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan
mencatat data-data yang sudah ada. Bedasarkan dari penjelasanpara ahli bahwa
dokumentasi meruupakan aktifitas yang mencatat tentang semua kegiatan atau
aktifitas pada suatu tempat tertentu dengan tujuan halitu sebagai bukti nyata yang
bisa ditunjukkan keoada khalayak umum (Sugiyono, 2004).
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pencatatan Transaksi Keuangan Melalui Android
Teknologi di era globalisasi mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Di mana dengan adanya globalisasi tersebut membuat teknologi dengan cepat
merambah ke semua sudut negara tidak terkecuali negara Indonesia.
Perkembangan teknologi juga dapat di buktikan dengan terciptanya berbagai
aplikasi baik berbasis web maupun mobile yang mempercepat dalam pertukaran
informasi yang mengikuti perkembangan zaman. Cara untuk mencapai pribadi
yang lebih sejahtera adalah dengan mengontrol keuangannya dengan bijak dan
cermat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan cara membuat
catatan keuangan sehingga keuangan dapat terkontrol dengan baik. Manfaatnya
adalah setiap waktu dapat mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran sebagai
bahan acuan untuk keuangan ke depannya. Pencatatan keuangan tersebut dapat
membantu seseorang untuk tetap berada pada kondisi keuangan yang stabil
sehingga dapat bisa melihat apakah perlu ada pengeluaran yang dikurangi atau
menambah tabungan (Rinandiyana, Kusnandar, & Rosyadi, 2018).
Namun pada umumnya pencatatan laporan keuangan masih dilakukan
secara manual, yaitu dengan cara mencatat transaksi ke buku catatan dan
menghitungnya secara manual data transaksi tersebut sehingga menghasilkan
laporan keuangan dalam pembukuan sederhana. Akan tetapi hal tersebut sangatlah
tidak efisien, banyaknya jumlah transaksi yang terjadi setiap harinya
mengharuskan pencatatan, penghitungan transaksi dan pembuatan laporan
memakan waktu yang tidak sedikit (Saragih, 2019). Melihat permasalahan dalam
mengelola keuangan maka dibutuhkan sebuah aplikasi pengelolaan keuangan
yang dapat digunakan oleh seseorang untuk membantunya dalam mengendalikan
keuangan dengan cara melakukan pencatatan dan penghitungan pada pemasukan
dan pengeluaran keuangan secara rinci sehingga dapat dengan mudah melihat
rincian laporan keuangan dan kemudian laporan keuangan tersebut bisa dijadikan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Aplikasi ini dapat digunakan pada
perangkat bergerak berbasis android yang dalam penggunaannya dapat dengan
mudah dibawa ke mana-mana sehingga diharapkan dapat memudahkan pengguna
menggunakan aplikasi ini dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi ini juga
diharapkan mampu memudahkan seseorang dalam mengelola keuangannya
sehingga dapat mewujudkan pribadi yang sejahtera (Sariningtyas & W., 2009).
Gambar 1. Android sebagai fasilitas aktivitas UMKM
Menurut (Riyanto, 2016) kelemahan yang dimiliki UMKM diantaranya
adalah belum melakukan pembuatan laporan keuangan dan masalah perizinan
yang sering diabaikan oleh pelaku UMKM. Kelemahan ini disebabkan beberapa
faktor diantaranya anggapan bah-wa melakukan pembukuan keuangan hanya
membuang-buang waktu, masih gagap den-gan perkembangan teknologi
informasi akun-tansi dan masih kurang pahamnya akan pen-tingnya informasi
operasional usaha dalam bentuk pelaporan keuangan. Padahal peran pelaporan
keuangan usaha ini sangat penting untuk meningkatkan akses pembiayaan.
B. UMKM Rahayu Gendoh
Pelaku usaha Desa Gendoh (UMKM) Rahayu masih kesulitan dalam
melakukan pencatatan keuangan atas kegiatan operasional usahanya karena
kurang pahamnya meen-genai dasar-dasar pembukuan keuangan dan kurang
cakapnya UMKM dalam mengope-rasikan aplikasi keuangan berbasis android.
Bahkan seringkali para pelaku usaha tidak melakukan pembukuan keuangan sama
seka-li dan masih mencampur adukkan keuangan usaha dan keuangan pribadi.
Oleh karena itu tim pelatihan dan edukasi literasi keuangan menawarkan solusi
yang membuat pencatatan transaski keuangan pelaku usaha dapat dila-kukan
dengan sangat mudah, efektif, dan efe-sien. Dari beberapa sistem apikasi
keuangan, tim pengabdian memilih aplikasi “android” (Sistem Informasi Aplikasi
Pencatatan Informasi Keuangan), aplikasi yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia.Penyampaian sosialisasi dilakukan dengan metode ceramah, pelatihan
langsung, tanya jawab, dan demonstrasi. Adapun materi yang di paparakan akan
di jelaskan sebagai berikut:
Android memiliki standar pencatatan yang mengacu pada standar Ikatan
Akuntansi Indo-nesia bersama dengan Bank Indonesia. Fitur aplikasi double entry
(debet-kredit) dengan sistem input single entry (menurut jenis-jenis transaksinya)
(Pamungkas & Yuliansyah, 2017). Pencatatan persediaan meng-gunakan
metode FIFO (First In First Out) yang memudahkan pengguna.Penyusunan
laporan keuanganTahapan penyusunan laporan keuangan dapat dibagi sebagai
berikut (Bank Indonesia, 2015) :
1. UMK berbentuk usaha perorangan dan badan usaha perorangan dapat meng-
gunakan panduan akun ansi dalam Pedoman Teknis Pencatatan Transaksi
Keuangan Usaha Mikro dan Kecil Pe-rorangan sebagai dasar penyusunan la-
poran keuangannya. Tujuannya untuk mendorong UMK berbentuk usaha pe-
rorangan dan badan usaha perorangan dalam menyusun laporan keuangan.
2. UMK berbentuk badan usaha yang bu-kan badan hukum dapat menggunakan
panduan akuntansi dalam Pedoman Teknis Pencatatan Transaksi Keuangan
Usaha Kecil Badan Usaha Bukan Badan Hukum sebagai dasar penyusunan
lapo-ran keuangannya. Tujuannya untuk me-nyiapkan usaha kecil berbentuk
badan usaha yang bukan badan hukum dalam menyusun laporan keuangan
berdasar-kan pada standar akuntansi keuangan, khususnya SAK ETAP.
3. Usaha berbentuk badan usaha berbadan hukum menggunakan ketentuan
akun-tansi dalam SAK ETAP sebagai dasar penyusunan laporan
keuangannya. Tujuannya untuk menyiapkan badan usaha tersebut dalam
menyusun laporan keu-angan berdasarkan pada SAK.
4. Usaha berbentuk badan usaha berba-dan hukum menggunakan ketentuan
akuntansi dalam SAK sebagai dasar penyusunan laporan keuangannya.
Gambar 2. Proses Sosialisasi dan pemaparan materi
Dalam tahap nomor 1 dan 2, laporan keu-angan disusun berdasarkan pada
pedoman akuntansi atau pedoman pencatatan transaksi keuangan, bukan
berdasarkan pada standar akuntansi keuangan. Oleh karena itu, laporan keuangan
yang dihasilkan bukan laporan keu-angan untuk tujuan umum.Dalam tahap 3 dan
4, laporan keuangan disusun berdasarkan pada standar akuntansi keuangan yang
berlaku umum, sehingga la-poran keuangan yang dihasilkan merupakan laporan
keuangan untuk tujuan umum.Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) didefinisikan sebagai berikut (Undang-Undang
Nomor 20, 2008):
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau ba-
dan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro menurut UU.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi pro-duktif yang berdiri sendiri, yang
dilaku-kan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perus-ahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau men-jadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagimana
dimaksud da-lam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
di-lakukan oleh orang perorangan atau ba-dan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perus-ahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau men-jadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil
atau usaha be-sar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini. Untuk kriteria UMKM Se-suai dengan Undang
Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM). UMKM dapat dikategorikan menjadi tiga terutama berdasar
jumlah aset dan omzet seba-gaimana tercantum di Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2008 tentang UMKM sebagai berikut:
Usaha Mikro: Usaha produktif milik per-seorangan dan atau badan usaha
perseorangan yang memenuhi kriteria sebagai berikut;
1. Aset ≤ Rp50.000.000 Memiliki kekayaan bersih kurang dari atau
sama denganRp50.000.000 (lima puluh juta rupiah)
2. Omzet ≤ Rp300.000.000 Me-miliki hasil penjualan tahu-nan
kurang dari Rp300.000.000(tiga ratus juta rupiah)
Usaha Kecil: Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang pe-rorangan atau badan usaha yang bukan meru-pakan anak
perusahaan atau bukan cabang pe-rusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha
besar yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Rp50.000.000 < Aset ≤ Rp500.000.000 Memiliki kekayaan bersih lebih
dariRp50.000.000 (lima pu-luh juta rupiah) sampai den-gan paling
banyak Rp500.000.000(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
2. Rp300.000.000 < Omzet ≤ 2.500.000.000 Me-miliki hasil penjualan
tahunan lebih dariRp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai
dengan pa-ling banyak Rp2.500.000.000(dua milyar lima ratus juta
rupiah).
Gambar 3. Proses tutorial penggunaan aplikasi android
Usaha Menengah: Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang pe-rusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang
me-menuhi kriteria sebagai berikut:
1. Rp 500.000.000 < Aset ≤ Rp10.000.000.000 Memiliki kekayaan bersih
lebih dariRp500.000.000 (lima ratus juta ru-pah) sampai dengan paling
banyak Rp10.000.000.000 (sepuluh milyar ru-piah) tidak termasuk tanah
dan bangu-nan tempat usaha; atau
2. Rp2.500.000.000 < Omzet ≤ Rp50.000.000.000 Memili-ki hasil penjualan
tahunan lebihdari Rp2.500.000.000 (dua mily-ar lima ratus juta rupiah)
sam-pai dengan paling banyakRp50.000.000.000 (lima puluh milyar ru-
piah).
C. Implementasi dan Solusi
Sesuai dengan tujuan kegiatan, metode pelaksanaan edukasi literasi
keuangan dan pelatihan langsung pengoperasian aplikasi keuangan berbasis
android kepada UMKM Rahayu Desa Gendoh Kabupaten Banyuwangi
Gambar 4. Aplikasi yang digunakan
D. Faktor Pendorong dan Penghambat Program
Adapun faktor pendorong yang men-jadikan program ini dapat terlaksana
dan ber-jalan dengan baik adalah:a.Kegiatan edukasi literasi keuangan dan
pelatihan pembukuan keuangan berbasis android mendapat tanggapan positif dari
aparat desa pada umumnya dan sangat di-dukung oleh UMKM Rahayu di desa
Gendohpada khususnyaKerjasama yang baik antara tim pelaksana, perangkat
desa, dan UMKM Rahayu di desa Gendoh, menjadikan setiap tahapan program
yang dilaksanakan ramai dihadiri oleh peserta dan pesertapun sangat antusias.
Dalam setiap kegiatan tentu saja ada faktor penghambat yang menjadi kendala
dalam pe-laksanaan program, diantaranya adalah:
a) Beberapa UMKM Rahayu di desa Gendoh agak kesulitan dalam
mengakses smartphone/android, karena kecenderungan UMKM yang
gaptek akan perkembangan teknologi. Sehingga saat tahapan praktik
langsung dalam pembuatan laporan keuan-gan melalui aplikasi
berbasis android, ada UMKM yang belum bisa mengikuti pelati-han
dengan maksimal
b) Sulitnya menentukan waktu tahap program kegiatan karena pada bulan
Juli—Agustus 2019, ada serangkaian acara desa seperti merti desa,
barongan, karnaval dan banyak lainnya.Hasil luaran nyata program ini
berupa Standar Operasional Prosedur (SOP) instalasi aplikasi
pembukuan keuangan android khusus untuk UMKM Rahayu di desa
Gendohdan Laporan Keuangan UMKM yang mende-kati standar
pelaporan keuangan namun bu-kan laporan yang bertujuan umum.
Laporan ini dapat di lihat dalam aplikasi android
BAB 4. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan program pengabdian di atas
yang mengacu pada permasalahan UMKM Rahayu di desa Gendoh maka dapat di
simpulkan bahwa berdasarkan pengamatan dan pendekatan yang di gunakan
untuk menguji seberapa jauh peningkatan pemahaman peserta telah diketahui
bahwa program pengabdian ini berhasil meningkatkan tingkat pemahaman dasar-
dasar pembukuan keuangan dan meningkatkan pemahaman & ketrampilan dalam
penggunaan aplikasi berbasis android peserta program dari UMKM Rahayu di
Desa Gendoh setelah dilaksanakan program edukasi literasi keuangan dan
pelatihan pembukuan keuangan melalui aplikasi berbasis android.
DAFTAR RUJUKAN
Pamungkas, G., & Yuliansyah, H. (2017). Rancang Bangun Aplikasi Android
Pos (Point Of Sale) Kafe Untuk Kasir Portable Dan Bluetooth Printer. Jst
(Jurnal Sains Dan Teknologi). Https://Doi.Org/10.23887/Jst-
Undiksha.V6i1.8828
Rahardjo, B., Khairul, I., & Siharis, A. K. (2019). Pengaruh Financial
Technology (Fintech) Terhadap Perkembangan Umkm Di Kota
Magelang. Prosiding Seminar Nasional Dan Call For Papers.
Rinandiyana, L. R., Kusnandar, D. L., & Rosyadi, A. (2020). Pemanfaatan
Aplikasi Akuntansi Berbasis Android (Siapik) Untuk Meningkatkan
Administrasi Keuangan Umkm. Qardhul Hasan: Media Pengabdian
Kepada Masyarakat. Https://Doi.Org/10.30997/Qh.V6i1.2042
Saragih, S. P. (2019). Technology Acceptance Of Digital Payment System Pada
Pelaku Umkm Di Kota Batam. Computer Based Information System
Journal. Https://Doi.Org/10.33884/Cbis.V7i2.1402
Sariningtyas, P., & W., T. D. (2009). Sosialisasi Digital Marketing Pada Usaha
Mikro Kecil Menengah ( Umkm ). Jaki.
Setyaningrum, F. (2019). Strategi Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah. Optima. Https://Doi.Org/10.33366/Opt.V2i2.1164
Sijabat, Y. ., Hutajulu, D. M., & Sihombing, P. (2017). Determinasi Technology
Acceptance Model Terhadap Niat Penggunaan Fintech Sebagai Alat
Pembayaran (Payment). In … Fakultas Ekonomi Untidar.
Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sulistyowati, Y. (2017). Pencatatan Pelaporan Keuangan Umkm (Study Kasus
Di Kota Malang). Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen Dan Akuntansi.
Https://Doi.Org/10.33366/Ref.V5i2.831
Tazkiyyaturrohmah, R. (2018). Eksistensi Uang Elektronik Sebagai Alat
Transaksi Keuangan Modern. Muslim Heritage.
Https://Doi.Org/10.21154/Muslimheritage.V3i1.1240
Undang-Undang Nomor 20. Tentang Usaha,Mikro,Kecil Dan Menengah,
Sekretariat Negara. Jakarta § (2008).