LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1...

85
LAPORAN AKHIR TAHUN MODEL IMPLEMENTASI MANAJEMEN KERJASAMA ANATARA SEKOLAH, ORANG TUA DAN POLSEK UNTUK MENCEGAH DAN MEMINIMALISIR PERKELAIHAN ANTAR PELAJAR DI KECAMATAN PARUNG- KABUPATEN BOGOR TIM PENGUSUL Nama Ketua : Wiyanto, S.Pd.,M.M. (NIDN. 0421038903) Anggota 1 : Bachtiar A.H., S.Kom.,M.M. (NIDN. 0427109001) Tahun Ke-1 Dari Rencana 1 Tahun PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAMULANG Agustus Tahun 2018 Kode / Nama Rumpun Ilmu : 570 / Ilmu Manajemen Bidang Fokus : Sosial Humaniora-Pendidikan i

Transcript of LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1...

Page 1: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

1

LAPORAN AKHIR TAHUN

MODEL IMPLEMENTASI MANAJEMEN KERJASAMA

ANATARA SEKOLAH, ORANG TUA DAN POLSEK

UNTUK MENCEGAH DAN MEMINIMALISIR PERKELAIHAN

ANTAR PELAJAR DI KECAMATAN PARUNG- KABUPATEN BOGOR

TIM PENGUSUL

Nama Ketua : Wiyanto, S.Pd.,M.M. (NIDN. 0421038903)

Anggota 1 : Bachtiar A.H., S.Kom.,M.M. (NIDN. 0427109001)

Tahun Ke-1 Dari Rencana 1 Tahun

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

Agustus Tahun 2018

Kode / Nama Rumpun Ilmu : 570 / Ilmu Manajemen

Bidang Fokus : Sosial Humaniora-Pendidikan

i

Page 2: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

2

HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

Judul Penelitian : Model Implementasi Manajemen Kerjasama

Anatara Sekolah, Orang Tua Dan Polsek

Untuk Mencegah Dan Meminimalisir

Perkelaihan Antar Pelajar Di Kecamatan

Parung- Kabupaten Bogor

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 570 / Ilmu Manajemen

Peneliti

a. Nama Lengkap : Wiyanto, S.Pd.,M.M.

b. NIDN : 0421038903

c. Jabatan Fungsional : -

d. Program Studi : Manajemen

e. Nomor HP : 081289509008

f. Alamat Surel (e-mail) : [email protected]

Anggota Peneliti 1

a. Nama lengkap : Bachtiar Arifudin Husein, S.Kom.,M.M.

b. NIDN : 0427109001

c. Perguruan Tinggi : Universitas Pamulang

Anggota 2

a. Nama Lengkap : -.

b. NIDN :

c. Perguruan Tinggi : -

Biaya Penelitian : Rp. 15.000. 000,- (Lima Belas Juta Rupiah)

Biaya Luaran Tambahan : -

Mengetahui, Tangerang, 31 Oktober 2018

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Peneliti,

Wiyanto, S.Pd.,M.M.

NIDN. 0421038903

Menyetujui,

Ketua LP/LPPM

Dr. Ali Maddinsyah, SE.,M.M.

NIDN. 0417067101

ii

Page 3: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

3

RINGKASAN

Perkelahian antar pelajar merupakan suatu realita (nyata) terjadinya

degradasi moral (merosotnya karakter) bagi generasi penerus bangsa Indonesia.

Perkelaihan antar pelajar di Kabupaten Bogor sudah menjadi isu yang tidak asing

lagi ditelinga masyarakat. Begitu juga media masa, liputan terkait perkelahian

antar pelajar juga selalu mewarnai laman beritanya baik di media cetak maupun

online. Begitu maraknya tawuran antar pelajar hingga polisi menetapkan daerah-

daerah yang rawan tawuran antar pelajar. Jalinan kerjasama antar berbagai pihak

untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya perkelahian antar pelajar sangat

diperlukan. Kerjasama itu dapat dijalin antara sekolah, orang tua, masyarakat dan

polsek setempat.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses dan model faktual

penerapan manajemen kerjasama antara sekolah, orang tua dan polsek untuk

mencegah dan meminimalisir perkelahian antar pelajar di Kecamatan Parung-

Kabupaten Bogor. Sumber data diperoleh dari: (1) informan sekolah, wali murid,

dan polsek; (2) proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan kerjasama antara sekolah, orang tua dan polsek. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (indep interview),

observasi dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data digunakan teknik

triangulasi. Analisis data dilakukan melalui empat tahapan yakni (1) pengumpulan

data; (2) Reduksi data; (3) penyajian data dan (4) verifikasi dan penarikan

kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen kerjasama yang

dibangun oleh polsek, sekolah dan orang tua dalam bentuk formal maupun non

formal dengan sebuah wadah bernama satgas pelajar. Kerjasama yang dibangun

direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi. Hadirnya satgas

pelajar terbukti mampu mencegah dan meminimalisisr tawuran pelajar. Model

faktual manajemen kerjasama dapat dijadikan rujukan setiap daerah untuk

mengatasi tawuran pelajar.

Kata Kunci: Manajemen Kerjasama, Tawuran Pelajar, Polsek, Orang Tua

iii

Page 4: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

4

PRAKATA

Puji serta syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas keberlimpahan

nikmat ilmu, iman, islam, rizki, umur dan kesehatan yang diberikan kepada kami

sehingga penelitian ini dapat dilakukan dengan baik. Laporan akhir ini sebagai

bentuk pertanggung jawaban kami bahwa telah kami laksanakan kegiatan

penelitian dengan judul Model Implementasi Manajemen Kerjasama Anatara

Sekolah, Orang Tua Dan Polsek Untuk Mencegah Dan Meminimalisir Perkelaihan

Antar Pelajar Di Kecamatan Parung- Kabupaten Bogor.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Pamulang Bapak Dr. H. Dayat Hidayat. MM, yang telah

mengizinkan kami satu untuk melaksanakan penelitian ini..

2. Wakil Rektor 1, 2, 3 dan 4 yang telah memfasilitasi proses belajar dan

mengajar Pada Program Pascasarjana.

3. Bapak Kaprodi Manajemen, Bapak Dekan Fakultas Ekonomi, Bapak Ketua

LP2M, Bapak Pembantu Rektor 1 yang telah mempercayakan kepada kami

untuk melaksanakan Penelitian ini.

4. Jajaran POLSEK Parung, Sekolah-Sekolah di Wilayah Parung.

Atas kebaikan semua pihak, dengan kerendahan hati kami berdo’a semoga

Allah SWT, memberikan keberlimpahan nikmat dan rahmat kepada kita semua.

Kami menyadari bahwa tidak ada karya manusia yang sempurna, demikian pula

laporan ini. Laporan ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran

yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi peningkatan kemajuan

penelitian, terutama dalam hal menyusun laporan penelitian yang baik dimasa

yang akan datang. Besar harapan kami semoga hasil penelitian ini bermanfaat

bagi semua pihak, Universitas Pamulang, dan pihak yang berkepentingan. Amin

Parung, 31 Oktober 2018

Tim Peneliti

iv

Page 5: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

5

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii

RINGKASAN ......................................................................................... iii

PRAKATA .............................................................................................. iv

DAFTAR ISI ........................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan ............................................................................................. 6

D. Manfaat ........................................................................................... 7

E. Luaran Yang Diharapkan ................................................................ 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 9

A. Kerjasama dan Manajemen Kerjasama ........................................... 9

B. Remaja dan Persoalanya ................................................................. 11

C. Konsepsi Keluarga dan Pendidikan di Sekolah .............................. 12

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 15

A. Penjelasan Mengapa Penelitian Menggunakan Metode Kualitatif . 15

B. Waktu dan Lokasi Penelitian .......................................................... 16

C. Responden Penelitian ...................................................................... 16

D. Sumber Data Penelitian ................................................................... 16

E. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 17

F. Validitas Data .................................................................................. 18

G. Analisis Data ................................................................................... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 23

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 23

v

Page 6: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

6

B. Proses manajemen kerjasama antara sekolah, orang tua dan polsek untuk

mencegah dan meminimalisir perkelahian antar pelajar di Kecamatan

Parung-Kabupaten Bogor .................................................................. 28

C. Model Faktual manajemen kerjasama antara sekolah, orang tua dan polsek

untuk mencegah dan meminimalisir perkelahian antar pelajar di

Kecamatan Parung-Kabupaten Bogor ............................................... 39

BAB V RENCANA DAN TAHAPAN BERIKUTNYA ....................... 43

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 44

A. Kesimpulan ....................................................................................... 44

B. Saran ................................................................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 47

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi

Page 7: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Model dinamis kerjasama ..................................................................... 39

Gambar 2. Model faktual manajemen kerjasama antara polsek,

sekolah dan orang tua untuk mencegah dan meminimalisir

tawuran pelajar. ........................................................................ 41

vii

Page 8: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

8

DAFTAR LAMPIRAN

1. Susunan Organisasi Tim Peneliti Dan Pembagian Tugas

2. Biodata Ketua Dan Anggota Tim Pengusul

3. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

4. Scrip rekaman indep interview

5. Dokumentasi (Foto)

6. Artikel Ilmiah (Draft)

7. Poster Hasil Penelitian

viii

Page 9: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja merupakan suatu tahapan pertumbuhan dan perkembangan dalam

siklus hidup manusia. Masa remaja dimulai dari membangun jati diri untuk

menunjukkan eksistensinya, memiliki kehendak bebas (Freewill untuk memilih),

memegang teguh prinsip, dan mengembangkan kapasitasnya (Asmani, 2012:14).

Melalui eksistensi yang dimiliki dan sedang dibangun, serta dengan kehendak

bebas hampir seluruh waktu usia remaja digunakan untuk berinteraksi dengan

lingkungan sosialnya. Berinteraksi dengan orang tua, guru, teman, dan lainya.

Oleh karena itu, usia remaja merupakan usia dimana memiliki dorongan

pergaulan yang sangat dinamis, sehingga masa remaja mudah untuk terpengaruh

dengan lingkungan sekitarnya. Jika lingkungan tempat tinggal dan bergaul remaja

positif, maka mereka akan terdorong untuk berkembang kearah positif. Begitu

juga sebaliknya. Jika lingkungan tempat tinggal dan bergaul negatif maka ia juga

akan dengan mudahnya terjerumus kepada hal yang negatif.

Keluarga merupakan lingkungan pertama kali yang dapat merubah

pertumbuhan dan perkembangan anak-sejak lahir. Keluarga merupakan unit

masyarakat terkecil sebagai tempat dimana kehidupan seorang individu dimulai

dan paling banyak menghabiskan masa hidup. Keluarga yang seyogyanya menjadi

tempat yang paling utama bagi setiap individu untuk beranung bukan hanya

secara fisik dan namun juga psikologis (Damayanti 2013:48). Baru kemudian

lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah dan lain-lain. Peran orang tua dalam

pendidikan anak diantaranya adalah menciptakan lingkungan belajar yang

1

Page 10: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

2

kondusif dirumah, ikut mengawasi kegiatan belajar anaknya mulai berangkat

kesekolah, mengontrol belajar anaknya disekolah hingga pulang ke rumah.

Dengan harapan anaknya dapat belajar dengan baik dan dapat meningkatkan

prestasi anaknya.

Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan merupakan titik sentral

dalam mengembangkan sumber daya manusia. Pendidikan adalah usaha sadar

untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan

pembelajaran.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tujuan pendidikan

adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis

termasuk sekolah bertanggung jawab. Sekolah memegang peranan sentral untuk

mewujudkan tujuan nasional tersebut.

Ketertbian dan kemanan dilingkungan masyarakat diemban oleh polisi.

Karena polisi yang memegang amanah untuk hal itu yakni untuk menciptakan

ketertiban dan keamanan masyarakat. Misalnya memberikan himbauan keamanan,

keselamatan, ketertiban dan kelancaran dalam berlalu lintas, dan lain-lain.

Perkelahian antar pelajar merupakan suatu realita (nyata) terjadinya

degradasi moral (merosotnya karakter) bagi generasi penerus bangsa Indonesia.

Perkelaihan antar pelajar di Kabupaten Bogor sudah menjadi isu yang tidak asing

lagi ditelinga masyarakat. Begitu juga media masa, liputan terkait perkelahian

antar pelajar juga selalu mewarnai laman beritanya baik di media cetak maupun

online.

Page 11: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

3

Begitu maraknya tawuran antar pelajar hingga polisi menetapkan daerah-

daerah yang rawan tawuran antar pelajar. Seperti yang diberitakan oleh media

online tempo, selasa 7 April 2015 ada 10 Daerah Rawan Tawuran Pelajar di

Bogor (https://m.tempo.co/read/news/2015/04/07/064655897/10-daerah-rawan-

tawuran-pelajar-di-bogor).

Begitu juga seperti pemberitaan pada laman media Berita Satu.Com pada

hari rabu, 4 februari 2015 , Kepala Kepolisian Sektor Parung, Komisaris Polisi

Rahmat Lubis menyatakan wilayah Parung darurat tawuran pelajar. Status ini

dinyatakan setelah tewasnya satu pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) saat

tawuran antar pelajar di Kecamatan Ciseeng dan Kecamatan Parung

(http://www.beritasatu.com/aktualitas/246433-parung-darurat-tawuran-

pelajar.html).

Berita yang dimuat pada laman Merdeka.Com, Muhammad Yossi (16

tahun), pelajar SMK Yayasan Pendidikan Umat Islam (YPUI) Parung, Kabupaten

Bogor tewas dibacok sekelompok remaja yang tengah asyik melakukan aksi

vandalisme di Gang Onong, Kampung atau Desa Waru Jaya, Parung, Kabupaten

Bogor, pukul 03.00 WIB, Minggu (04/10)

(https://www.merdeka.com/peristiwa/pelajar-smk-di-parung-tewas-dibacok-usai-

dikeroyok-sekelompok-abg.html).

Berita-berita diatas adalah sebagian, saja. Beberapa perkelahian antar

pelajar yang terjadi dan yang tidak di masukkan di media masa juga kerap terjadi.

Pernyataan tersebut sesuai dengan pengalaman pribadi peneliti. Bahkan dalam

benak peneliti pribadi muncul pemikiran, polisi jaman dahulu yang biasa

ditangkap adalah pelaku perjudian, pencurian, pembunuhan yang notabene orang-

Page 12: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

4

orang yang sudah tidak sekolah. Saat ini justru berbalik, yang ditangkap polisi

adalah anak-anak sekolahan. Di Kecamatan Parung misalnya, Polsek Parung tidak

jarang datang kesekolah-sekolah untuk menjemput siswa-siswa yang terlibat

dalam kasus tawuran. Baik itu siswa SMP maupun siswa SMK.

Perkelahian antar pelajar di Kecamatan Parung merupakan bentuk dari

konflik terbuka dan bukan perilaku individu tetapi kelompok. Tidak jarang yang

tidak memakan korban, mulai korban luka ringan, luka berat sampai pada nyawa

melayang.

Faktor yang menyebabkan perkelahian antar pelajar di Kecamatan Parung

juga bermacam-macam mulai dari adanya nilai permusuhan dan perilaku

bermusuhan dalam diri kelompok yang bertikai dan direproduksi setiap tahun oleh

para seniornya. Sehingga mendorong munculnya perkelahian antar pelajar yang

berkelanjutan, hamper setiap tahunya.

Oleh karena itu, jalinan kerjasama antar berbagai pihak untuk untuk

mencegah dan meminimalisir terjadinya perkelahian antar pelajar sangat

diperlukan. Kerjasama itu dapat dijalin antara sekolah, orang tua, masyarakat dan

polsek setempat.

Istilah kerjasama berasal dari dua kata, yaitu memorandum dan

understanding. Secara gramatikal, memorandum of understanding diartikan

sebagai nota kesepahaman. Sedangkan kata manajemen menurut kamus ekonomi

adalah ilmu dan seni dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengawasan, penyusunan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan (Nurul Oktima, 2012:183). Sejalan dengan definisi tersebut, Oey

Liang Lee (Ekonom dari Indonesia) dalam (Agung Feryanto, 2013:2) mengartikan

Page 13: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

5

manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,

pengarahan, dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Berdasarkan definisi tersebut nampaknya manajemen ditinjau

dari proses, kolektifitas orang, ilmu, dan seni serta profesi. Berdasarkan

pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa manajemen kerjasama adalah

impelemntasi teori manajemen dalam bidang kerjasama.

Kerjasama antara sekolah, orang tua, dan polsek setempat sangat penting

untuk dilakukan khususnya terkait perkelaihan antar pelajar. Mengingat persoalan

pekelahian antar pelajar ini adalah persoalan serius dan pelik, serta sudah masuk

pada ranah kriminal. Maka diperlukan langkah-langkah dan strategi khusus antara

sekolah, orang tua dan polsek setempat. Kerjasama itu tidak hanya dilakukan

dalam bentuk nonformal saja, akan tetapi juga formal.

Berdasarkan latar belakang tersbut, judul penelitian ini adalah Model

Implementasi Manajemen Kerjasama Anatara Sekolah, Orang Tua Dan Polsek

Untuk Mencegah Dan Meminimalisir Perkelaihan Antar Pelajar di Kecamatan

Parung-Kabupaten Bogor.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan maslahanya adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses manajemen kerjasama antara sekolah, orang tua dan

polsek untuk mencegah dan meminimalisir perkelahian antar pelajar di

Kecamatan Parung-Kabupaten Bogor?

Page 14: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

6

2. Bagimanakah model faktual penerapan manajemen kerjasama anatar

sekolah, orang tua dan polsek untuk mencegah dan meminimalisir

perkelahian antar pelajar di Kecamatan Parung-Kabupaten Bogor?

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui proses penerapan kerjasama antara sekolah, orang tua dan

polsek setempat untuk mencegah dan meminimalisir perkelahian antar

pelajar di Kecamatan Parung-Kabupaten Bogor yang meliputi:

a. Mengetahui perencanaan penerapan kerjasama antara sekolah, orang

tua dan polsek untuk mencegah dan meminimalisir perkelahian antar

pelajar di Kecamatan Parung-Kabupaten Bogor.

b. Mengetahui pengorganisasian penerapan kerjasama antara sekolah,

orang tua dan polsek untuk mencegah dan meminimalisir perkelahian

antar pelajar di Kecamatan Parung-Kabupaten Bogor.

c. Mengetahui pelaksanaan penerapan kerjasama antara sekolah, orang

tua dan polsek setempat untuk mencegah dan meminimalisir

perkelahian antar pelajar di Kecamatan Parung-Kabupaten Bogor.

d. Mengetahui pengawasan penerapan kerjasama antara sekolah, orang

tua dan polsek untuk mencegah dan meminimalisir perkelahian antar

pelajar di Kecamatan Parung-Kabupaten Bogor.

2. Mengetahui model faktual penerapan manajemen kerjasama anatar

sekolah, orang tua dan polsek setempat untuk mencegah dan

meminimalisir perkelahian antar pelajar di Kecamatan Parung-Kabupaten

Bogor.

Page 15: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

7

D. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara

teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu

manajemen yang berdayaguna dan berhasil guna dalam menyelesaikan

persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. Yakni penerapan ilmu

manajemen dalam hal kerjasama.

2. Secara Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat:

a. Bagi para pengelola pendidikan baik negeri dan swasta, orang tua dan

polsek setempat dapat dijadikan salah satu alternatif pendekatan yang

dapat dilakukan dalam mengatasi perkelahian antar pelajar.

b. Bagi para peneliti, secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai informasi dan acuan sekaligus memberikan

rangsangan dalam melakukan penelitian di bidang manajemen tentang

Penerapan ilmu manajemen kaitanya persoalan kerjasama.

c. Secara khusus untuk penulis, manfaat dari penelitian ini adalah sebagai

bahan pembelajaran, meningkatkan pengetahuan, penerapan ilmu-ilmu

manajerial.

E. Luaran yang diharapkan

Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah artikel ilmiah yang

terbit pada jurnal nasional baik yang sudah terakreditasi maupun belum. Salah

Page 16: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

8

satu jurnal yang akan menjadi sasaran penerbitan artikel hasil penelitian ini adalah

Jurnal Dinamika, Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Semarang dengan alamat Gd. C6 Lt. 2 Kampus Sekaran Gunung Pati Kota

Semarang Jawa Tengah kode Pos 50229 atau Jurnal Integralistik FIS UNNES.

Page 17: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerjasama dan Manajemen Kerjasama

Kerjasama berasal dari dua kata, yaitu memorandum dan understanding.

Secara gramatikal, memorandum of understanding diartikan sebagai nota

kesepahaman (Heri Daryono, 2014:94).

Manajemen merupakan subyek yang sangat penting karena terdapat usaha-

usaha untuk menetapkan sasaran, bukan saja ditujukan untuk mengidentifikasikan,

menganalisa, dan menetapkan tujuan-tujuan yang harus dicapai tetapi untuk

mengombinasi secara efektif bakat orang-orang dan menggunakan sumber-

sumber materiil (Wardahana, 2007:8). Manajemen adalah suatu proses baik dalam

tataran pikir maupun praktis secara individu untuk memimpin dirinya maupun

kolektif untuk dirinya dan orang lain, memberikan bimbingan, serta mengarahkan

orang-orang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya (Wiyanto, 2016:35).

Untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan, dibutuhkan sarana

(tools) yang meliputi: manusia (man), bahan (material), mesin (machine), metode

(methods), dan pasar (market). Keberhasilan manajemen tidak dapat terlepas dari

prinsip-prinsip manajemen yang menjadi dasar dan nilai pada manajemen itu

sendiri. Henry Fayol dalam buku General and Industrial Management,

mengatakan bahwa prinsip-prinsip manajemen meliputi: (1) pembagian kerja

(Division Of Work); (2) wewenang dan tanggung jawab (authority and

responsibility); (3) disiplin (dicipline), (4) kesatuan perintah (unity of command);

9

Page 18: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

10

(5) kesatuan pengarahan (unity of direction), mendahulukan kepentingan umum

daripada kepentingan pribadi (subordination of individual interest to general

interest); (6) penggajian (remuneration of personal); (7) pemusatan wewenang

(centralization); (8) rantai scalar (scalar chain); (9) keadilan (equity) dan

kejujuran (honesty); (10) pemantapan jabatan (stability of turnover personnel);

(11) prakarsa (initiative); dan (12) solidaritas (solidarity) (Agung Feryanto, dkk,

2013:6-11).

Fungsi-fungsi manajemen meliputi: perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), staffing, pengarahan dan pengendalian (Harold T.

Amrine, et al. 1985:28). Sejalan dengan hal tersebut di atas, Siagian dalam

(Sutomo, dkk 2007:14) manajemen mencakup empat aktifitas yaitu planning,

organizing, Actuing dan controlling.

1. Planning, yaitu perencanaan awal secarah teratur dari setiap usaha untuk

mencapai tujuan

2. Organizing, yaitu langkah kearah pelaksanaan rencana yang telah disusun

sebelumnya (planning)

3. Actuing. Yaitu keseluruhan usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong

para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin

demi tercapainya tujuan organisasi dengan efektif, efisien, dan ekonomis.

4. Controlling, yaitu usaha yang didalamnya terkandung usaha perbaikan dan

penyempurnaan sehingga pekerjaan atau kegiatan sesuai dengan rencana

tujuan yang telah ditetapkan dalam planning. Kegiatan pengawasan sangat

berkaitan erat dengan perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka

kegiatan yang telah mendapat perbaikan dan penyempurnaan ini akan menjadi

Page 19: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

11

feed back bagi perencanaan berikutnya. Sehingga dalam manajemen

controlling sangat penting sekali untuk dilakukan dalam sebuah organisasi.

Manajemen kerjasama adalah impelemntasi teori manajemen dalam hal

kerjasama. Yang meliputi perencanaan kerjasama, pengorganisasian kerjasama,

pelaksanaan kerjasama dan pengawasan kerjaswama.

B. Remaja dan Persoalanya

Remaja atau pelajar adalah generasi penerus bangsa yang akan

meneruskan estafet pembangunan nasional, oleh karena itu kaum remaja

semestinya mendapatkan pendidikan dengan baik sehingga memiliki kemampuan

untuk melanjutkan cita-cita luhur bangsa serta dapat bersaing dengan negaramaju

(I Gede Agung Sanjaya Suryawan, 2016:64).

Remaja merupakan masa yang sarat akan konflik, karena pada masa

remaja perkembangan individu mengalami perubahan yang kompleks, yakni

mulai dari perubahan fisik jasmaniah, peran sosial, pola perilaku, serta merupakan

masa pencarian identitas atau jati diri untuk menjadi diri seindiri sebagai individu

yang ada pada lingkungan sosial (Zainul Anwar, 2015:475). Bagi sebagian remaja

masa tersebut sering menuai persoalan. Baik persoalan (konflik) pribadi maupun

kaitanya dengan pergaulan dengan orang lain yang ada di lingkunganya.

Berdasarkan hasil penelitian Septiyan Bayu Rismanto, dkk (2012) di Kota

Blitar tahun 2012 menghasilkan temuan bahwa faktor yang dapat melatar

belakangi aksi tawuran antar pelajar khususnya aksi tawuran antara SMK 1 Islam

Blitar dan SMK Katolik Santo Yusuf Blitar, yaitu (a) faktor pihak ketiga, (b)

Page 20: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

12

faktor adu gengsi, (c) faktor dendam lama, (d) faktor perempuan, (f) faktor

ketersinggungan, dan (g) faktor saling ejek.

Kenakalan remaja menurut WHO dapat berupa hal sebagai berikut:

pelanggaran hukum atau aturan, kebiasaan membolos, bergabung dengan orang

yang diketahui sebagai pencuri, orang-orang amoral atau jahat, anak-anak yang

tidak dapat dibantu, perilaku diluar kontrol orang tua,tumbuh di dalam

pengangguran atau kenakalan, melukai diri sendiri atau orang lain, melakukan

tindakan tidak senonoh, pergi dari rumah tanpa ijin orang tua,kebiasaan

menggunakan bahasa atau kata-kata kotor, cabul atau vulgar,berkunjung ke

rumah-rumah bordil, kebiasaan ngluyur, melompat kereta atau mobil, perilaku

amoral, merokok, menggunakan zat adiktif, perilaku tidak aturan, meminta-minta,

meminum minuman keras, tidak teraturan seksual (I Gede Agung Jaya Suryawan,

2016:66).

Kenakalan remaja juga dikatakan disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor

diri sendiri (umur, jenis kelamin, kepribadian, kedudukan dalam keluarga,

intelegensi, hormon, dan emosi atau kejiwaan) dan faktor lingkungan (keluarga,

sekolah, masyarakat, danmedia masa) (Gunarsa dalam I Gede Agung Jaya

Suryawan, 2016:66).

C. Konsepsi Keluarga dan Pendidikan di Sekolah

Manusia selain sebagai makhluk individu (berdiri sendiri) juga sebagai

makhluk social yang senantiasa membutuhkan orang lain, senantiasa berinteraksi

dengan orang lain, senantiasa menjalin hubungan dengan orang lain untuk

mewujudkan eksistensinya. Sesuai kodratnya, secara tidak langsung manusia

Page 21: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

13

akan membuat suatu komunitas yang lebih besar yang disebut masyarakat yang

terdiri dari kelompok-kelompok terkecil masyarakat yaitu keluarga.

Sehingga dapat dilkatakan keluarga merupakan sistem sosial terkecil yang

ada di dalam masyarakat. Hal ini terjadi, sebab di dalam keluarga terjalin

hubungan yang kontinyu dan penuh kekaraban, sehingga jika diantara anggota

keluarga itu mengalami peristiwa tertentu maka, anggota keluarga yang lain

biasanya ikut merasakan peristiwa itu (Damayanti, 2013:49).

Keluarga didefinisikan sebagai jaringan orang-orang yang berbagi

kehidupan mereka dalam jangka waktu yang lama, yang terikat oleh perkawinan,

darah, atau komitmen, legal atau tidak, yang menganggap diri mereka sebagai

keluarga, dan yang berbagi pengharapan-pengharapan masa depan mengenai

hubungan yang berkaitan (Galvin dan Bromel dalam Damayanti, 2013:49).

Dari pendekatan sosiologi dikemukakan oleh Charles Cooley dalam

Damayanti (2013:50) bahwa keluarga merupakan kelompok primer atau

kelompok pertama yang memberikan dasar bagi kehidupan seseorang. Dengan

adanya interaksi tatap muka yang intim, kelompok primer memberikan perasaan

kepada seseorang tentang siapa dirinya. Selain itu keluarga penting bagi

kesejahteraan emosional seseorang, dan memunculkan rasa harga diri karna

didalamnya menawarkan rasa kebersamaan , rasa dihargai, dan dicintai.

Keluarga memiliki peran yang vital disebabkan oleh adanya nilai dan

sikapnya menyatu dalam identitas seseorang. Seseorang akan

menginternalisasikan pandangan keluarganya yang menjadi suatu lensa melalui

mana ia memandang kehidupan. Bahkan sebagai orang dewasa, tidak peduli

sejauh apapun masa kanak-kanak telah meninggalkan seseorang, keluarga sebagai

Page 22: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

14

kelompok primer awal tetap berada dalam dirinya. Oleh karenanya sangat sukar

bagi seseorang bahkan barangkali tidak mungkin, untuk memisahkan diri dari

kelompok primer seseorang, karena diri dan keluarga melebur kedalam suatu

konsep “kita” (Damayanti, 2013:50).

Pendidikan awal dimulai dari pendidikan dalam keluarga oleh orang tua

dan dilanjutkan dengan pendidikan formal di lembaga pendidikan yang diberikan

oleh pendidik dan tenaga kependidikan, dengan harapan mampu mengubah sikap,

perilaku, emosi dan pengetahuan peserta didiknya kea rah yang lebih baik.

Page 23: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Penjelasan Mengapa Penelitian Ini Menggunaka Metode Penelitian

Kualitatif

Penelitian merupakan kegiatan spionase untuk mencari, memata-matai,

dan menemukan pengetahuan dari lapangan yang dapat

dipertanggungjawabkan menurut kaidah-kaidah tertentu Bagong Suyanto dan

Sutinah (2005:XIII). Bogdan dan Taylor mengatakan bahwa prosedur

kualitatif menghasilkan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata maupun makna, nilai serta pengertian dengan pendekatan yang diarahkan

pada latar dan individu secara holistic ‘utuh’ atau memandangnya sebagai

suatu kesatuan (Kaelan,2005: 5).

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif

kualitatif, dimana data-data diperoleh akan dianalisis dan akan dideskripsikan

secara kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan adalah data yang diperoleh

lewat penelitian baik itu wawancara, pengamatan dan lain-lain dapat

dipercaya, mengandung kejujuran, obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan

Pendekatan kualitatif ini digunakan sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati.

Dengan demikian bahwa penelitian kualitatif lebih merupakan wujud

kata-kata dari pada deretan angka-angka. Data kualitatif merupakan sumber

dari deskripsi yang luas dan berlandasan yang kokoh, serta memuat penjelasan

15

Page 24: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

16

tentang proses-proses yang terjadi dalam ruang lingkup setempat. Dengan data

kualitatif kita dapat mengetahui proses manajemen kerjasama dan model

faktual penerapan manajemen kerjasama anatar sekolah, orang tua dan polsek

setempat untuk mencegah dan meminimalisir perkelahian antar pelajar di

kecamatan parung-bogor.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 6 (enam)

bulan sejak ditanda tanganinya kontrak perjanjian penelitian.

Penelitian akan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Parung-Kabupaten

Bogor.

C. Responden Penelitian

Responden penelitian ini adalah pihak-pihak yang berhubungan secara

langsung maupun tidak langsung terkait perkelahian antar pelajar. Pihak-pihak

tersebut adalah:

1. Sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Parung Kabupaten

Bogor. Dalam hal ini adalah (kepala sekolah beserta jajaranya)

2. Polsek Parung (Ka. Polsek Parung beserta jajaranya)

3. Wali murid.

D. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari dua sumber yakni

sumber primer dan sumber skunder.

Page 25: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

17

1. Data primer diperoleh dari kepala sekola dan/atau jajaranya, siswa, orang

tua dan Ka. Polsek Parung dan/atau jajaranya.

2. Sumber skunder diperoleh dari sumber pustaka tertulis dan dokumen-

dokumen yang mendukung dalam penelitian ini.

Sumber pustaka tertulis ini digunakan untuk melengkapi sumber data

informasi, sumber data tertulis ini meliputi berita-berita dari media masa baik

cetak maupun elektronikk, laporan atau artikel hasil penelitian ilmiah, buku-

buku yang sesuai dengan topik penelitian atau sumber lain yang relevan.

Sumber dokumentasi dikumpulkan berupa data yang berupa arsip-

arsip, buku-buku, agenda, foto dan lain-lain sebagai bukti yang menunjukkan

peristiwa atau kegiatan yang berhubungan dengan perkelahian antar pelajar

yang dimiliki oleh sekolah, polsek maupun media masa.

Dalam penelitian ini, foto yang akan digunakan adalah foto pribadi

yang dihasilkan oleh peneliti sendiri pada saat proses observasi dan kegiatan

penelitian atau wawancara berlangsung.

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini proses pengumpulan data menggunakan 3 (Tiga)

metode pokok yang saling berkaitan dan melengkapi, yaitu;

1. Metode Wawancara

Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan

jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi anatara

pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden) (Rianto

Adi, 2004:72). Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Page 26: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

18

Indep Interview (wawancara mendalam) yang dilakukan dengan Kepala

Sekolah dan/atau jajaranya, orang tua siswa, siswa, Ka. Polsek parung

dan/atau jajaranya.

2. Metode Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui peninggalan tulisan

berupa arsip-arsip (surat-surat, catatan harian, dan laporan), buku-buku,

agenda dan lain-lain yang sudah ada (Rianto, Adi, 2004:61). Dalam

penelitian ini dokumen-dokumen seperti surat-surat, catatan harian,

laporan, diambil dari data yang sudah ada pada Polsek Parung, sekolah-

sekolah dan media masa.

3. Metode Observasi

Menurut Arikunto (1993:145) bahwa peneliti dalam mengadakan

observasi atau pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti

dalam kurun waktu beberapa hari. Teknik observasi merupakan kegiatan

yang pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan

seluruh alat indera. Metode observasi digunakan untuk memperoleh

gambaran tentang bagaimana manajemen kerjasama yang dilakukan antara

sekolah, orang tua dan polsek parung kaitanya dengan perkelahian antar

pelajar

F. Validitas Data

Untuk menjamin validitas data yang diperoleh, dalam penelitian ini

peneliti menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan teknik

pemerikasaan kebenaran suatu data dengan cara membandingkan dengan data

Page 27: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

19

yang diperolah dari sumber lain, pada fase penelitian lapangan, pada waktu

yang berlainan Nasution (2003:115). Pendapat lain mengatakan triangulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data tersebut Meleong (2006 : 330). Dengan demikian dapat

diketahui bahwa triangulasi bukan sekedar mentest kebenaran data dan bukan

untuk mengumpulkan berbagai ragam data, melainkan juga suatu usaha untuk

melihat dengan labih tajam hubungan antar berbagai data agar mencegah

kesalahan dalam analisis data. Selain itu dalam triangulasi dapat ditemukan

perbedaan informasi yang dapat merangsang pemikiran peneliti lebih

mendalam lagi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua teknik

triangulasi yaiti : triangulasi sumber dan triangulasi metode.

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek

kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berada dalam penelitian kualitatif (Patton dalam

Meleong, 2006 : 330).

2. Triangulasi metode

Menurut Patto ( dalam Moleong 2006:331) terdapat dua strategi

yaitu (1) pengecekan derajat pengumpulan data, dan (2) pengecekan

derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

Dengan demikian dengan menggunakan teknik triangulasi maka

akan diperoleh hasil penelitian yang benar-benar mengetahui model

Page 28: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

20

proses penerapan manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua dan

polsek parung.

G. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat ditemukan hipotesis kerja seperti yang disarankan

oleh data (Meleong, 2006 ; 103). Setelah data yang terkumpul baik yang

berasal dari indeep interview (wawancara mendalam), maupun dokumentasi,

penulis mencoba menginterpretasikan dengan menggunakan metode kualitatif.

Analisis data dilakukan sejak awal proses pengumpulan data hingga akhir.

Seiddel (dalam Moleong 2006:248) mengemukakan bahwa analisis

data kualitatif prosesnya berjalan sebagai berikut:

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode

agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan, memilih-milih, mengklasifikasikan, mensintesiskan,

membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

3. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data tersebut mempunyai

makna, mencari dan mementukan pola dan hubungan-hubungan dan

membuat temuan-temuan umum.

Dalam penelitian ini digunakan analisis data kualitatif dari Miles

(1992:16) yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan,

yaitu yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan

atau verifikasi.

Page 29: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

21

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, membuat yang tidak perlu dan mengorganisasikan data

dengan cara sedemikian rupa sehingga, memudahakan peneliti dalam menarik

kesimpulan atau verifikasi.

Penyajian data merupakan analisis rancangan deretan dan kolom-

kolom sebuah matriks untuk data kualitatif dan menetukan jenis dan bentuk

data yang dimasukkan ke dalam Kotak-Kotak matriks (Miles, 1992:17).

Dalam penyajian data peneliti harus menyajikan data atau memberikan

sekumpulan informasi yang tersusun rapi sehingga dapat ditarik suatu

kesimpulan. Data yang disajikan sesuai dengan apa yang diteliti maksudnya

penelitian ini dibatasi pada model yang digunakan dalam penanganan

komplain (keluhan), hambatan-hambatan dan usaha yang dilakukan untuk

mengatasi hambatan dalam penanganan komplain.

Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah tinjauan ulang pada

cacatan di lapangan atau kesimpulan apat ditinjau sebagai mana yang muncul

dari data yang harus di uji kebenarannya, kekokohannya yaitu merupakan

validitasnya (Miles, 1992:19). Kesimpulan dalam penelitian merupakan

peninjauan ulang dari catatan yang diperoleh peneliti di lapangan, dan

kemudian data tersebut diinterpretasikan kembali melalui pandangan peneliti,

selanjutnya untuk ditarik suatu kesimpulan.

Page 30: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

22

Tahap-tahap analisis datanya dapat terlihat seperti pada bagan berikut

ini;

Gambar 1. Tahap-tahap analisi data (Komponen-kompunen analisis data model

interaktif) (Miles, 1992:19)

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Penyajian Data

Page 31: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

23

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Parung merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten

Bogor yang beralamatkan di Jl. Raden Demang Arya, Desa Waru Jaya,

Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor 16330. Luas daerah 2.552.478 Ha

dengan ketinggian 125 DPL. Kecamatan parung berbatasan dengan beberapa

kecamatan yakni, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan gunung sindur

dan Kabupaten Depok, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Ciseeng,

sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kemang, dan sebelah timur

berbatasan dengan Kecamatan Tajur Halang.

1. Kondisi Geografis dan Tata Ruang

Secara geografis kondisi Kondisi Kecamatan Parung terletak di

utara wilayah Kabupaten Bogor yang memiliki jarak ke Ibu Kota Provinsi

Jawa Barat 140 Km (Bandung), dengan Ibu Kota Negara berjarak 40 Km

dan dengan Ibu Kota Kabupaten yang terletak di Cibinong berjarak 23

Km. Suhu minimum dan maksimum di Kecamatan Parung berkisar antara

20-29 Drajad Celcius.

Adapun peruntukan Tata Ruang Kecamatan Parung terbagi atas

dua kawasan yakni kawasan pemukiman perdesaan, kawasan pemukiman

perkotaan dan kawasan lahan basa. Secara lebih jelas dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a. Kawasan permukiman pedesaan

23

Page 32: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

24

Kawasan permukiman pedesaan meliputi kawasan rumah

tinggal (perumahan, villa, wisma, mess), kawasan jasa dan

perdagangan/komersil (pasar tradisional, toko, jasa (perkantoran, bank

dan kantor swasta), pergudangan hasil pertanian, rumah makan,

terminal agrobisnis, station relay/televise), kawasan fasilitas

umum/fasilitas social (poliklinik/balai pengobatan, terminal,

pendidikan, fasilitas pemerintahan, panti social/panti asuhan, dan

fasilitas peribadatan).

b. kawasan permukiman perkotaan terdiri atas kawasan rumah tinggal,

jasa dan perdagangan komersil fasilitas umum.

c. kawasan lahan basah yang diperuntukan untuk pertanian, perkebunan

dan lain-lain.

Pemerintahan Kecamatan Parung membawahi sebanyak 9

(Sembilan) desa dengan jarak jangkau pemerintahan desa sejauh 18 Km.

Sembilan desa tersebut adalah Desa Parung, Desa Pemagarsari, Desa

Jabon Mekar, Desa Waru, Desa Waru Jaya, Desa Bojong Indah, Desa

Bojong Sempu, Desa Iwul dan Desa Cogreg. Adapun luas wilayah

masing-masing desa tersebut dapat terlihat dalam Tabel di bawah ini:

Tabel 1.1

Luas Wilayah Per-Desa di Kecamatan Parung

No Nama Desa Luas

1 Parung 217.000

2 Pemagarsari 266.185

3 Jabon Mekar 217.095

4 Waru 291.319

5 Waru Jaya 293.000

6 Bojong Idah 150.700

7 Bojong Sempu 159.682

8 Iwul 431.183

9 Cogreg 511.856

Page 33: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

25

Jumlah 2.538.002

Sumber: Diolah Peneliti Dari Data Monografi Kecamatan Parung

Disisi lain, luas tanah dan pola pemanfaatan di Kecamatan Parung

dapat terlihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 1.2.

Luas Tanah dan Pola Pemanfaatanya

Tahun 2014

No Pemanfaatan Luas (Ha)

1 Pemukiman 1.22..776

2 Sawah 658.548

3 Darat 720.250

4 Perkebunan 197.700

5 Pertanian 318.150

6 Sawah/Situ 18.25

7 Lain-lain 567.318

Sumber: Data Diolah Peneliti Dari Data Monografi Kecamatan Parung

2. Kondisi Demografis

Kecamatan Parung dengan luas wilayah Luas daerah 2.552.478 Ha

secara Demografis atau kondisi keadaan penduduk berdasarkan data dari

BPS Kabupaten Bogor Tahun 2014 yang termuat di laman

https://bogorkab.bps.go.id yang diakses peneliti pada Tanggal 22 Januari

2018 pukul 10.11 WIB sebagai berikut:

a. Jumlah Penduduk berjenis kelamin laki-laki 53.187 orang

b. Jumlah Penduduk berjenis kelamin perempuan 50.665 0rang

c. Jumlah Penduduk laki-laki dan perempuan 103.852 orang.

Dengan demikian kondisi jumlah penduduk di Kecamatan Parung

berdasarkan data tersebut lebih di dominasi oleh penduduk ber jenis

kelamin Laki-Laki dibandingkan dengan penduduk berjenis kelamin

Page 34: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

26

Perempuan. Namun, Berdasarkan data tersebut perbedaanya cukup jauh

yakni berkisar 2.522 orang.

3. Kondisi Sosial Budaya

Keadaan social budaya di Kecamatan Parung merupakan hasil dari

pada akulturasi buadaya oleh masyarakat yang berada di Kecamatan

Parung. Mengingat, banyaknya pendatang dari berbagai daerah yang hidup

berdampingan, bertetangga, bekerja pasa tempat yang sama pelan tetapi

pasti mereduksi kebudayaan-kebudayaan asli parung. Berkurangnya kaum

tua dan digantinya dengan kaum muda telah ikut menyumbang

kebudayaan asli parung dari nenek moyang mulai terlupakan.

4. Kondisi Kehidupan Beragama

Mayoritas kehidupan beragama di Kecamatan Parung di dominasi

oleh pemeluk Agama Islam, hanya sekitar 0,5% saja pemeluk Agama Non

Muslim. Berdasarkan data monografi pemeluk agama di Kecamatan

Parung Tahun 2014 sebagai berikut: pemeluk agama islam berjumlah

103.735 orang, pemeluk agama khatolik 1.396 orang, pemeluk agama

protestan 1.557 orang, pemeluk agama hindu 174 orang, pemeluk agama

budha 577 orang dan pemeluk agama khonghutsu 799 orang.

5. Kondisi Ekonomi

Kondisi perekonomian pada masyarakat kecamatan parung

bertumpu pada sector perdagangan dan pertanian. Sektor perdagangan

terdiri dari jenis olahan pangan, serta makanan ringan lainya, serta sector

manufaktur terdiri dari produk-produk yang berkembang di masyarakat

misalnya komoditas pakaian mulai dari pengrajin sampai dengan

Page 35: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

27

pengusaha konveksi. Pada sector pertanian yang awalnya dominan

khususnya tanaman hias dan perikanan (ikan hias maupun ikan untuk

dikonsumsi), kini sudah mulai berkurang akibat dari alih fungsi lahan.

Yang awalnya digunakan sebagai tempat untuk budidaya ikan menjadi

lahan perumahan. Sektor yang lain yang juga ikut menyumpang peran

dalam menggerakkan roda perekonomian adalah sector jasa misalnya jasa

perbankan/keuangan, jasa angkutan, pariwisata, dan lain-lain. Pada sector

ekonomi yang cukup menyumbang persoalan adalah rendahnya kesadaran

sebagian masyarakat dalam memanfaatkan lahan atau area yang bukan

100% haknya. Misalnya sebagian masyarakat merampas hak masyarakat

lainya yakni berjualan di trotoar jalan. Trotoar jalan yang seharusnya

digunakan untuk pejalan kaki, jalan raya yang seharusnya lebar, akhirnya

menyempit. Hal tersebut berakibat pada ketidak lancaran lalu lintas akibat

dari macet. Ditambah dengan sebagian dari angkot yang naik dan

menurunkna penumpang di sembarang tempat, angkot ngetem di tengah

jalan raya, dan lain-lain.

Selain itu, masih adanya beberapa oknum (preman pasar) yang

menarikin upeti kepada sebagian pedagang. Tentu sangat mengganggu

perekonomian. Lain halnya yang mengambil uang dari pedagang adalah

pegawai pasar (retribusi) tidak masalah karena sesuai dengan regulasi atau

kebijakan pemerintah.

Bertambahnya penduduk yang signifikan, telah merubah pola kerja

masyarakat parung terutama kaum pemuda. Pemuda banyak yang mencari

Page 36: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

28

nafkah di luar parung dengan alasan upah yang di dapatkan lebih besar.

walaupun ia harus berangkat pagi dan pulang di malam hari.

Banyaknya pendatang dari berbagai daerah di kecamatan parung

juga ikut mendorong laju perekonomian di kecamatan parung.

6. Kondisi Pendidikan

Data pendidikan yang dihimpun oleh peneliti dari Pusat Data dan

Statistic Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan, jumlah sekolah negeri dan swasta adalah sebagai

berikut: SD/MI 56 Sekolah, jumlah SMP/MTS 22 Sekolah dan jumlah

SMA/SMK/MA 15 Sekolah. Dilihat dari jarak antar sekolah di Kecamatan

Parung, jarak antar sekolah sangat berdekatan hanya berkisar 500 meter

terdapat sekolah.

B. Proses manajemen kerjasama antara sekolah, orang tua dan polsek

untuk mencegah dan meminimalisir perkelahian antar pelajar di

Kecamatan Parung-Kabupaten Bogor

Persoalan tawuran pelajar yang kerap kali terjadi di kecamatan Parung-

Bogor mendorong seluruh elemen atau stakehoulder bersama-sama untuk ikut

andil dalam mengatasi persoalan tersebut. Tawuran pelajar merupaka tidakan

yang sangat membahayakan baik pelaku tawuran maupun warga masyarakat.

Karena tawuran pelajar dipandang sebagai tindakan yang sangat meresahkan

dan mengancam ketertiban dan keamanan di masyarakat. Semenjak peneliti

berada di kecamatan parung sejak 2013 hingga sekarang, melihat tawuran

pelajar di kecamatan parung layak mendapatkan perhatian yang sangat serius.

Page 37: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

29

Karena tawuran pelajar seolah menjadi sebuah tradisi musiman, sebuah ajang

bagi anak muda untuk menunjukkan eksistensi dan mencari pengakuan

diantara sesamanya. Tawuran pelajar merupakan tindakan kejahatan yang

sangat menbahayakan bagi nyawa manusia. Karena tawuran pelajar tidak

jarang sampai dengan menewaskan korban.

Tawuran pelajar merupakan sebuah kejahatan karena mengandung

unsur-unsur dengan perbuatan-perbuatan yang memiliki sifat diantaranya;

dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja, merugikan masyarakat karena

mengganggu ketentraman masyarakat, melanggar hukum pidana serta

diancam hukuman oleh negara misalnya dapat kita lihat dalam Kitab Undang-

Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 338 “barang siapa dengan sengaja

merampas nyawa orang lain….” (pasal tersebut tentang pembunuhan).

Dalam persfektif sosiologis dapat kita cermati bahwa tawuran pelajar

merupaka sebuah kejahatan karena merupakan perbuatan yang dapat dianggap

sebagai tindakan anti sosial (karena ia hanya social terhadap komunitasnya.

tetapi, mengesampingkan komunitas lain), amoral (karena tidak jarang yang

harus adu cemoohan, adu senjata tajam, duel dan menghilangkan nyawa

manusia), tidak dikehendaki oleh masyarakat, serta harus ditentang.

Jika kita lihat dari persfektif psikologis, tawuran pelajar merupakan

sebuah perbuatan yang abnormal yang merupakan cerminan perilaku siswa

yang terdidik yang dimana perilaku itu berkaitan dengan kejiwaan individu

yang dianggap tidak selaras dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang

ada di masyarakat. Secara psikologis tawuran pelajar lebih disebabkan oleh

faktor kejiwaan. Aspek kejiwaan yang tidak sehatlah yang menyebabkan

Page 38: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

30

terjadinya tawuran pelajar. Aspek kejiwaan itu dapat kita identifikasi menjadi

tiga hal. Pertama, episodic criminal, yakni pelajar melakukan tawuran

disebabkan oleh dorongan emosi yang mendadak dan tidak terkendali. Pada

kasus ini yang sering terjadi adalah disebabkan oleh faktor ejek-ejekan yang

tidak terima. Berikut keterangan yang di sampaiakan oleh guru BK SMK

YPUI Parung saat ditemui peneliti di ruang kerjanya ketika peneliti lontarkan

pertanyaan apa faktor penyebab tawuran? beliau menyatakan : “sepele sih,

ternyata, ejek-ejekan di jalan, tidak terima, tidak ada masalah yang memang

terlalu besar, yg sempat kita tangani dari keempat itu adalah penghadangan,

kemudia ada yang merasa diejek di jalan, kasus yang kedua lagi sama,

istilahnya beda seragam, ternyata ia satu kampong, tapi ternyata karena

mereka sudah beda seragam membuat mereka merasa menjadi musuh. tapi

alhamdulillah mereka belum sampai tingkat yang mematikan ya. baru ancam-

ancaman dan tidak tercapai sampai mereka adu jotos atau tawuran.”

(wawancara peneliti dengan guru BK SMK YPUI Parung pada hari Kamis, 31

Mei 2018).

Kedua, mental abnormal criminals yakni disebabkan oleh jiwa

abnormal pelaku tawuran. Misalnya ia akan merasa bangga dan puas

manakalah menang dalam tawuran. Kondisi abnormal terbentuk tidak sesaat

merupakan hasil akumulasi dari tahun-tahun sebelumnya yang didominasi dan

dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial dimana pelajar bergaul di

masyarakat dan teman mainya. Ketiga adalah non malicious criminals, yakni

pelajar melakukan tawuran tetapi menurut persfektif pelaku bukan merupakan

perbuatan criminal atau kejahatan. Hal ini biasanya disebabkan oleh

Page 39: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

31

pemahaman pelajar yang kurang terkait tindakan-tindakan yang tergolong

criminal dan merugikan masyarakat. Pemahaman yang benar perlu diberikan

kepada pelajar terkait tindakan yang dilakukan itu boleh atau tidak boleh serta

konsekuensi apa yang akan didapatkan. Bahkan tawuran pelajar ini sudah

dapat dikatakan sebagai habitual criminal sudah menjadi kebiasaan yang

dilakukan berulang ulang. Tawuran pelajar ini kerap kali terjadi pada awal

tahun ajaran baru, akhir tahun ajaran menejelang kelulusan, bahkan setiap

bulan, hanya saja ganti-ganti lokasi. Misalnya saja kejadian yang terjadi di

sepanjang 2018 ini dimedia masa banyak berita tawuran pelajar yang sampai

memakan korban nyawa.

Beberapa responden yang berbicara dengan saya, tawuran pelajar tak

ubahnya adalah sebuah persekongkolan, sebuah pertandingan, adu gang untuk

melihat siapa yang menang dan kalah. Berikut ungkap Bapak Fikri Zulfikar

bercerita ketika sewaktu sekolah “terkadang sengaja siswa itu diadu satu

lawan satu dan seterusnya oleh oknum gang-nya.”

Bahkan peneliti sendiri berfikir bahwa di Parung ini aneh, anenhnya

adalah jika jaman dahulu orang-orang yang di tangkap polisi adalah pencuri,

penjudi, dan lain-lain yang notabene masyarakat umum, demikian halnya di

daerah lain. tetapi di parung yang ditangkap polisi, diamanakan polisi,

dinaikkan mobil polisi, yang juga menyita waktu polisi adalah anak-anak

pelajar atau anak-anak sekolahan tingkat menengah pertama atau menengah

atas. sepanjang Tahun 2013- hingga sekarang sudah banyak kasus tawuran

pelajar yang polisi tangani.

Page 40: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

32

Melihat bahwa tawuran pelajar merupakan sebuah fenomena yang

sangat krusial. Kehadiranya terkadang tidak dapat diprediksikan sebelumnya,

hadir secara tiba-tiba, tidak disangka sangka. maka perlu upaya yang lebih

serius oleh berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut adalah orang tua siswa selaku

wali murid, sekolah, dan POLSEK.

Berdasarkan percakapan saya dengan Bapak Parmin, seorang ayah

kelahiran Boyolali Jawa Tengah yang dikaruniai dua orang anak dan

merupakan Kepala Kepolisian Sektor Parung (Kapolsek) pada waktu peneliti

temui di ruang kerjanya pada hari kamis, 23 Agustus 2018 beliau mengatakan

bahwa: “ tawuran pelajar memang menjadi persoalan yang serius yang

membutuhkan perhatian khusus”. Ada beberapa dasar atau alasan kenapa

ketiga pihak tersebut yang perlu melakukan upaya serius yakni tawuran

pelajar sangat meresahkan masyarakat dan membahayakan eksistensi naywa

manusia, serta dapat menghilangkan masa depan bagi pelaku tawuran. Di

bawah in keterangan guru BK SMK YPUI Parung ketika ditanya sberapa

sering tawuran terjadi? beliau menjawab: ““kalua selama 2 tahun yang saya

tangani karena berkaitan dengan tugas kita adalah satu dua tiga Mr. Wi. tiga

kali. yang sampai di POLSEK satu, alhamdulillah sih ada proses mediaasi

sehingga ada proses pencabutan kasus. dan kalua yang melibatkan sekolah

lain sih lebih dari empat kali Mr. ya. maksudnya bukan sekolah kita ya,

sekolah yang lainya. ini memang menjadi PR besar meski memang ada satgas

pelajar disana, ada kesiswaan, dan ternyata kalua kacamata saya dan ini

coba diterapkan oleh teman-teman di YPUI juga menurun drastic memang

secara kenakalan dan sebagainya ternyata efeknya adalaha dari penanaman

Page 41: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

33

nilai-nilai spiritual, ternyata pengaruhnya luar biasa dan yang kedua memang

saat sekolah itu kegiatanya padat anak-anak sangat jauh dari tawuran.

contoh tidak aka nada cerita, sekolah dwi warna pernah tawuran, madania

tawuran, karena kuncinya mengalihkan pola piker anak ke hal-hal,

menyalurkanya ke hal-hal positif, agar semakin sedikit hal-hal yang negative

yang akan dilakukan. itu mungkin hal kunci utama. tawuran kalua menurut

saya pribadi berkurang untuk sekolah saya, dan mudah-mudahan cakupan

lebih luas bisaberkurang, dikabupaten bogor, lebih banyak kegiatan spiritual,

pendekatan yang kesekolah, lebih banyak ke hal-hal yang positif di siswa, itu

Pakwi.” ((wawancara peneliti dengan guru BK SMK YPUI Parung pada hari

Kamis, 31 Mei 2018).

Keseriusan itu ditunjukkan oleh Kapolsek dan jajaranya dengan cara

responsip terhadap aduan-aduan yang masuk serta ditindak lanjuti dengan

cepat. Percakapan peneliti dengan Kapolsek Parung beliau mengatakan

bahwa: “ketika saya dapat laporan bahwa ada tawuran pelajar di daerah

sekitaran jampang dan sekitarnya, maka saya dengan tim langsung ke TKP

walaupun setelah di cek ternyata tida ada tawuran, tetapi bagi saya tidak

masalah, sudah menjadi kewajiban maka tetap saya lakukan mas”.

Lebih lanjut Kapolsek menjelaskan ke peniliti bahwa jalinan kerjasama

dengan sekolah-sekolah diwilayah parung sudah dilakukan semua, dan sudah

pernah dikunjungi ke sekolah. selain itu, binmas juga aktif berkunjung ke

sekolah untuk memberikan himbauan terkait kenakalan remaja, tawuran dan

narkoba.

Page 42: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

34

Oleh karena itu ketiga pihak tersebut perlu menjalin sebuah kerjasama

yang baik agara tawuran pelajar dapat dicegah dan diminimalisir.

Kerjasama yang dibangun oleh orang tua, sekolah dan polsek terdapat

dua bentuk:

1. Kerjasama nonformal yang merupakan sebagai wujud konsekuensi dari

peran bawaan yang memang harus dilakukan sebagai wujud tanggung

jawab peran, tugas dan tanggung jawab yang melekat di dalam dirinya

atau akibat dari sebuah kasus. Sebagai contoh:

a. Polisi memiliki kewajiban menjaga ketertiban dan kemananan

masyarakat. Paling tidak ada dua tindakan yang dapat dilakukan

oleh kepolisian dalam mengatasi tawuran pelajar yakni melakukan

tindakan represip dan preventif.

Tindakan represif dilakukan sebagai wujud reaksi yang

diberikan terhadap peristiwa tawuran oleh masyarakat melalui

lembaga penegak hokum yakni melibatkan polisi, kejaksaan,

pengadilan, lembaga pemasyarakatan, KPAI (Komisi Perlindungan

Anak Indonesia). Kasus tawuran pelajar berdasarkan usia masuk

kategori anak atau remaja, sehingga diperlakukan berbeda dengan

orang dewasa. Serta memberikan reaksi yang negative terhadap

tawuran.

Namun, dalam menjalankan tugasnya polisi perlu

mendapatkan dukungan, kerjasama dan partisipasi seluruh elemen

masyarakat. Bentuk peran serta ini dapat telihat dari partisipasi

Page 43: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

35

masyarakat khususnya di dalam kerjasama formal yang diwadahi

dalam sebuah nama satgas pelajar.

Tindakan preventif yakni sebagai upaya pencegahan yang

mencakup penanggulangan dan memberikan perlindungan hokum

pelaku tawuran, meningkatkan sifat kemanusiaan, menganalisis

tindakan tawuran lebih mendalam dengan menggunakan

pendekatan ilmiah sehingga didapatkan bukti yang dapat

dipertanggung jawabkan. Tindakan pencegahan sebagai wujud

social defence dilakukan untuk mengeliminasi faktor-faktor

kriminogen yang ada di dalam masyarakat menggerakktan potensi

masyarakat dalam mengatasi tawuran dengan cara pendekatan

terpadu, hubungan yang harmonis antara elemen serta menciptakan

situasi yang aman. Hal ini dapat terlihat pada kerjasama formal.

Bagaimana semua lemen terlibat di dlamnya saling bahu-membahu

untuk mencapai visi yang sama yakni kehidupan aman dan

nyaman, pelajar sekolah nyaman karena tidak ada aksi tawuran

yang meresahkan.

b. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mengemban visi untuk

mencapai tujuan dari pendidikan kita yakni “pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat

Page 44: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

36

bangsa dan negara Indonesia” (Pasal 1 Ayat (1) UU Nomor 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).

c. Orang tua/ keluarga merupakan kelompok primer atau kelompok

pertama yang memberikan dasar bagi kehidupan seseorang.

Dengan adanya interaksi tatap muka yang intim, kelompok primer

memberikan perasaan kepada seseorang tentang siapa dirinya.

Selain itu keluarga penting bagi kesejahteraan emosional

seseorang, dan memunculkan rasa harga diri karna didalamnya

menawarkan rasa kebersamaan , rasa dihargai, dan dicintai

sebelum seseorang tersebut hidup berinteraksi dengan lingkungan

yang lebih luas. Misalnya tetangga, teman main, teman sekolah,

dan lain-lain.

2. Kerjasama formal yang merupakan sebagai wujud tindak lanjut yang lebih

tegas, wujud perhatian yang serius dalam mencegah dan meminimalisir

tawuran. Wujud tindak lanjut dilakukan secara sendiri-sendiri oleh

POLSEK, Orang Tua dan Sekolah. Namun, muaranya pada tujuan yang

sama yakni mencegah dan meminimalisir tawuran pelajar. Maupun

kerjasama yang dibangun bersama-sama dalam sebuah wadah dengan

nama satgas pelajar.

Berikut kerjasama anatara antara sekolah, orang tua dan polsek

untuk mencegah dan meminimalisir perkelahian antar pelajar di

Kecamatan Parung-Kabupaten Bogor dalam sebuah wadah satgas pelajar.

1. Perencanaan Kerjasama

Page 45: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

37

Proses kerjasama diawali dari adanya kehendak bersama untuk

menciptakan lingkungan yang tertib, aman dan nyaman bagi siapa saja

yang berada di wilayah parung. Perencanaan kerjasama dilakukan melalui

beberapa tahapan:

a. Membangun kesamaan persepsi pentingnya kehidupan yang tertib

aman dan nyaman bagi siapa saja.

b. Sebuah bentuk implementasi dari ditandatanganinya nota kesepahaman

antara dinas pendidikan kabupaten bogor dengan polres bogor

dibentuknya satgas pelajar.

c. Mengidentifikasi kebutuhan atau analisis kebutuhan

d. Mendaftar komonen-komponen/unsur yang perlu dilibatkan didalam

satgas pelajar.

e. Menyusun program satgas pelajar, dan program tindakan yang perlu

dilakukan sesuai dengan peran masing-masing. Misalnya:

1) Polsek mengagendakan setiap awal ajaran baru/awal masuk

sekolah memberikan himbauan ke sekolah-sekolah dengan menjadi

Pembina upacara.

2) Polsek mengagendakan jadwal apel rutin dan terprogram, patroli

keamanan di daerah-daerah yang rawan tawuran dan waktu-waktu

rawan tawuran.

3) Sekolah mengagendakan sweeping barang bawaan siswa secara

tiba-tiba atau mengecek ketika masuk kedalam gerbang.

Page 46: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

38

4) Sekolah mendata siswa-siswa, memetakan siswa yang ada indikasi

tawuran kemudian siswa yang bersangkutan untuk selanjutnya

dilakukan pembinaan oleh polsek setempat.

5) Sekolah menyusun program kerja antar sekolah, dalam rangka

silaturahim mempererat hubungan dengan menyelenggarakan

kegiatan bersama yang positif misalnya futsal bersama, bulu

tangkis bersama, pengajian, dan lain-lain.

2. Pengorganisasian Kerjasama

a. Menyusun tim teknis

b. Menyusun job des dan pembagian piket

c. Pembuatan jadwal rapat penyegaran secara rutin

3. Pelaksanaan Kerjasama

Sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat dan diorganisasikan

kerjasama dilaksanakan meliputi beberapa hal yakni menyangkut

tindakan-tindakan yang perlu dilakukan mulai dari

a. Tindakan pencegahan

b. Tindakan pengawasan

c. Penindakan

4. Pengendalian/Pengawasan/Evaluasi Kerjasama

Evaluasi kerjasama dilaksanakan baik oleh masing-masing pihak

dengan melihat dampak dari dibentuknya satgas pelajar, maupun

dilakukan secara bersama-sama sebagai wujud refleksi tindakan yang telah

dilakukan dengan hasil yang didapatkan. Yakni tawuran bisa di cegah dan

diminimalisir.

Page 47: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

39

C. Model faktual penerapan manajemen kerjasama anatar sekolah, orang

tua dan polsek untuk mencegah dan meminimalisir perkelahian antar

pelajar di Kecamatan Parung-Kabupaten Bogor

Model faktual penerapan kerjasama anatara sekolah, orang tua dan

polsek untuk mencegah dan meminimalisir perkelahian antar pelajar akan

didapatkan hasil yang optimal apabila masing-masing pihak dengan penuh

kesadaran untuk saling mendukung dan bekerjasama, bersinergi dengan

strategi yang tentunya mampu memberikan langkah dana arah gambara yang

logis. Dibawah ini peneliti sajikan gambar model dinamis kerjasama anatara

sekolah, orang tua dan polsek untuk mencegah dan meminimalisir perkelahian

antar pelajar.

SEKOLAH

ORANG TUA

POLSEK

SATGAS PELAJAR

DINAS

PENDIDIKAN POLRES BOGOR

Gambar 1. Model Dinamis Kerjasama

Page 48: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

40

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa, kasus tawuran

pelajar memiliki beberapa tingkatan, sehingga penanganan yang dilakukan

juga berbeda untuk setiap kasusnya. Ada beberapa hal yang menyebabkan

perbedaan penangan. Pertama, dapat dilihat dari tingkat kasunya ringan,

sedang atau parah. Kedua, dapat dilihat dari siapa yang menjumpai peristiwa

tawuran, masyarakat, sekolah, atau langsung polsek.

Pada kasus model dinamis diatas hubungan kerjasama bisaterjadi

melibatkan ketiga unsur tersebut yakni Polsek, sekolah dan orang tua bahkan

masyarakat atau lembaga sosial. Kerjasam juga bisa hanya terjadi antara orang

tua dengan polsek, orang tua dengan sekolah, sekolah dengan sekolah, orang

tua dengan orang tua.

Hadirnya satgas pelajar dalam gambar di atas adalah akibat dari

konsekuensi bahwa tawuran merupakan persoalan bersama yang

membutuhkan kerjasama bersama-sama oleh seluruh apparat pemerintah,

apparat keamanan dan masyarakat, maka dinas pendidikan melakukan

kerjasama dengan polres selanjutnya ditindak lanjuti oleh masing-masing

polsek dan sekolah dibentuklah disetiap kecamatan satgas pelajar yang terdiri

dari unsur polisi, sekolah dan masyarakat. Namun, satags pelajar antar

kecamatan, antar polsek juga bekerjasama karena tawuran terkadang terjadi

lingkupnya antar kecamatan, tidak hanya sebatas dalam satu kecamatan saja.

Page 49: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

41

Gambar 2. Model faktual manajemen kerjasama antara polsek, sekolah dan

orang tua untuk mencegah dan meminimalisir tawuran pelajar.

Berdasarkan model faktual di atas, tawuran dapat dicegah dan

diminimalisir manakalah masing-masing komponen bekerjasama berperan

dengan komitmen dan spirit yang sama.

Kerjasama yang dibangun oleh Polsek parung dengan sekolah-sekolah

diwilayah parung terbukti mampu mencegah dan meminimalisir tawuran.

Sebagaimana ungkap Kapolsek Parung Bapak Parmin ketika ditemui peneliti

di ruang kerjanya beliau mengatakan bahwa “selama saya ditugaskan disini

tidak menjumpai tawuran yang dilakukan oleh sekolah-sekolah di wilayah

parung. Adapun tawuran justru pelakunya adalah sekolah-sekolah dari luar

Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Pengendalian

Analisis Kebutuhan

Penyusunan Program

Program Polsek

Program Orang Tua

Program Sekolah

Menetapkan Program Bersama

Tim yang tergabung di satgas pelajar, sekolah

dengan sekolah

Menyusun Tim Teknis

Pembuatan Job Des,

Distribution Job dan Jadwal Piket, serta pembuatan

jadwal penyegaran secara rutin

Pelaksanaan program sesuai

rencana baik program polsek, sekolah, orang tua

atau program bersama secara

terprogram dan

insidental

Evaluasi dan

Pengawasan

Tawuran Pelajar Dapat Dicegah dan Diminimalisir

Pembentukan SATGAS Pelajar

Page 50: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

42

kecamatan parung”. Demikian halnya yang peneliti amati dari tahun-ketahun

sejak 2013 hingga kini 2018 penelitian ini dilakukan tawuran pelajar

diwilayah parung nyaris terdengar di telinga. Adapun tawuran pelajar terjadi

di wilayah parung. Kondisi tersebut tidak terlepas dari peran dari pada seluruh

komponen yang tergabung di dalam satgas pelajar dan masyarakat parung.

Page 51: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

43

BAB V

RENCANA DAN TAHAPAN BERIKUTNYA

Kegiatan penelitian ini sudah dilaksanakan, rencana tahapan berikutnya

yang akan kami lakukan adalah pembuatan artikel penelitian dan selanjutnya

untuk kami submit dan diterbitkan ke jurnal ilmiah.

Selain itu, selain jurnal ilmiah, tim peneliti juga telah membuat poster, dan

menyusun buku saku tentang tawuran pelajar sebagai output tambahan penelitian

ini.

43

Page 52: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

44

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Manajemen kerjasama yang dibangun oleh polsek, sekolah dan orang

tua dalam baik formal maupun non formal dalam sebuah wadah satgas

pelajar, direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi.

Terbukti mampu mencegah dan meminimalisisr tawuran pelajar.

2. Model Faktual manajemen kerjasama yang dibangun merupakan

model yang sudah selayaknya dibentuk, dirawat sampai tidak

ditemukanya gejala akan adanya tawuran atau tawuran pelajar.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian diatas, saran yang dapat diberikan

adalah:

1. Perlu dibangun sebuah mindset bersama bahwa kehidupan yang tertib

aman dan nyaman adalah cita-cita bersama.

2. Bagi POLSEK parung saran yang diberikan kegiatan yang sudah baik

untuk ditingkatkan dan disebarkan agar dapat menjadi contoh bagi

wilayah (sharing knowledge) lain yang mengalami problematika

lingkungan yang hampir sama, sama atau bahkan lebih parah lagi.

44

Page 53: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

45

3. Bagi sekolah-sekolah diwilayah parung kerjasama dengan berbagai

pihak sebagai wujud kapabilitasnya sebagai sekolah perlu terus

dilakukan, dijaga dan dirawat.

4. Bagi orang tua tanggung jawab mendidik anak bukan semata-mata

semuanya menjadi beban sekolah, tetapi peran orang tua hendaknya

lebih besar dibandingkan sekolah, sebab berbagai penyimpangan yang

dilakukan siswa terkadang disebabkan karena luputnya perhatian orang

tua terhadap anaknya.

5. Bagi masyarakat, terciptanya kehidupan yang tertib, aman dan nyaman

hendaknya menjadi visi bersama semua masyarakat. Mulai dari

kesadaran diri kemudian disebarkan agar menjadi kesadaran kolektif

bagi seluruh masyarakat.

6. Bagi siswa, jadilah siswa yang berkarakter, berakhlak muliah, dan

STOP tawuran pelajar, karena siswa punya masa depan.

7. Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu rujukan

untuk penelitian berikutnya misalnya menerjemahkan variabel-variabel

yang ada di dalamnya kemudian dilakukan penelitian dengan metode

kuantitatif atau mix methode.

8. Bagi dinas pendidikan, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu

media untuk menyampaikan pesan kebaikan (good massage) kepada

seluruh pihak yang berkepentingan bahwa untuk mengatasi maraknya

tawuran pelajar perlu kebersamaan.

Page 54: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

46

9. Bagi pemerintah, diperlukan regulasi khususnya dalam penanganan

kasus tawuran pelajar. Bahkan pemerintah perlu menyediakan

anggaran khusus untuk mengatasi persoalan tawuran pelajar.

Page 55: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

47

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Rianto. 2004. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta: Granit

Agung Jaya Surahman, I Gede. 2016. Cegah Kenakalan Remaja Melalui

Pendidikan Karakter. Jurnal Penjamin Mutu Fakultas pada Dharma

Acarya IHDN Denpasar

Anwar, Zainul. 2015. Strategi Penyelesaian Konflik Antar Teman Sebaya Pada

Remaja. Makalah Seminar Psycologi dan Kemanusiaan Fakultas

Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Asmani, Jamal. 2012. Kiat Mengatasi Kenakalan Remaja di Sekolah.Yogyakarta

:Buku Bir

Damayanti, Wardyaningrum. 2013. Komunikasi Untuk Penyelesaian Konflik

Dalam Keluarga: Orientasi Percakapan dan Orientasi Kepatuhan.

Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial, Vol 2 No 1 Halaman

47-58

Feryanto, Agung, Hendro Prima Setia dan Aprilia Rachmawati Harjaningrum.

2013. Buku Referensi:Seri Ensiklopedia IPS Materi Ekonomi

Manajemen Volume 7. Klaten: Cempaka Putih

Harold T. Amrine, John A. Ritchey, Oliver S. hulley and Sedyana. 1985.

Manajemen dan Organisasi Produksi (Terjemahan edisi keempat).

Jakarta:Erlangga

Heri Daryono. 2014. Manajemen Kerjasama Antara Sekolah Menengah Kejuruan

dengan Dunia Industri. Jurnal Educational Management.

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduman, 3(2): 94-98

Kaelan. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta:

Paradigma.

Miles, B Matthew & A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data kualitatif (

Terjemahan Teecep Rohendi). Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya.

Nasution. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito

Oktima, Nurul. 2012. Kamus Ekonomi. Surakarta:PT. Aksarra Sinergi Media

47

Page 56: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

48

Septian Bayu Rismanto, dkk. 2012. Model Penyelesaian Tawuran Antar Pelajar

Sebagai Upaya Mencegah Terjadinya Degradasi Moral Pelajar

(Studi Kasus di Kota Blitar-Jawa Timur). Artikel Penelitian.

Universitas Negeri Malang. http://jurnal-

online.um.ac.id/data/artikel/artikel8397075D9A060ECD40D06CBE

EF533ECD.pd (Diakses Minggi, 3 April 2017 Pukul 18.30 WIB)

Sutomo, dkk. 2007. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT Percetakan dan

Penerbitan MKK UNNES PRESS

Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif

Pendekatan. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group.

Wiyanto. 2016. Analisis Penerapan Manajemen Pengetahuan dan Pengetahuan

Berbasis Strategi Untuk Menciptakan Keunggulan Bersaing

Berkelanjutan (STudi Kasus SMK YPUI Parung). Tesis. Program

Pascasarjana Program Studi Manajemen Universitas Pamulang-

Tangerang Selatan.

Internet:

https://m.tempo.co/read/news/2015/04/07/064655897/10-daerah-rawan-tawuran-

pelajar-di-bogor (diakses minggu 3 April 2017 Pukul 18.30 WIB)

http://www.beritasatu.com/aktualitas/246433-parung-darurat-tawuran-pelajar.html

(diakses minggu 3 April 2017 Pukul 18.30 WIB)

https://www.merdeka.com/peristiwa/pelajar-smk-di-parung-tewas-dibacok-usai-

dikeroyok-sekelompok-abg.html (diakses minggu 3 April 2017

Pukul 18.30 WIB)

19

Page 57: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

49

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 58: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

50

SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS

No Nama / NIDN Instansi

Asal

Bidang

Ilmu

Alokasi Waktu

(jam/minggu) Uraian Tugas

1 Wiyanto,

S.Pd.,M.M. /

0421038903

Universitas

Pamulang

Manajemen 10 jam/minggu Mengkoordinasikan

perihal terkait penelitian

yang akan dilakukan dari

awal hingga akhir

penelitian

Berkoordinasi kepada

pihak tekait (dekan

fakultas ekonomi dan

ketua lembaga penelitian)

serta lokasi penelitian

(polsek parung dan

sekolah)

Medistribusikan tugas

yang harus dilakukan oleh

anggota

Bertanggung jawab atas

penelitian yang dilakukan

dari awal hingga akhir.

2 Bachtiar

Arifudin

Husain,

S.Kom.,M.M.

Universitas

Pamulang Manajemen 8 jam/minggu Membantu ketua dalam

membuat proposal

penelitian.

Membantu ketua dalam

persiapan instrument

penelitian, perlengkapan

penelitian, dan

instrument penunjang.

Membantu ketua dalam

proses pengambilan

data, pengumpulan data,

analisis data,

penyusunan interpretasi

data, dan penyusunan

laporan penelitian

Membantu ketua dalam

penyusunan laporan

akhir penelitian,

publikasi hasil penelitian

dalam seminar nasional/

prosiding.

Turut bertanggung

jawab terhadap hasil

pelaporan penelitian

mulai dari laporan

Lampiran 1

Page 59: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

51

harian, laporan

kemajuan, laporan akhir

dan penggunaan

anggaran penelitian

Page 60: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

52

BIODATA KETUA DAN ANGGOTA TIM PENGUSUL

1. Ketua Peneliti

A. Identitas Diri

1 Nama Wiyanto, S.Pd.,M.M.

2 Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Jabatan Fungsional -

4 NIK 3317122103890002

5 NIDN 0421038903

6 Tempat dan Tanggal Lahir Rembang, 21 Maret 1989

7 Email [email protected]

7 No HP 081289519008

8 Alamat Kantor Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Barat-Tangerang

Selatan, Banten

9 Mata kuliah yang diampuh 1. Perekonomian Indonesia

2. Pengantar Bisnis

3. Pengantar Hukum Bisnis

4. Kewirausahaan (Interpreneurship)

5. Pendidikan Kewarganegaraan

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas Negeri Semarang Universitas Pamulang -

Bidang Ilmu Pendidikan Manajemen -

Tahun Masuk –Lulus 2007-2011 2014-2016 -

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Pengelolaan Komplain

(Keluhan) Masyarakat Dalam

Mewujudkan Tata Pamong

Yang Baik (Good Governance)

di Kota Semarang

Analisis Penerapan Manajemen

Pengetahuan dan Pengetahuan

Berbasis Strategi Untuk

Menciptakan Keunggulan

Bersaing Berkelanjutan (Studi

Kasus Pada SMK YPUI Parung)

-

Nama

Pembimbing/Promotor

1. Prof. Dr. Suyahmo, M.Si

2. Drs. Sunarto, S.H., M.Si

1. Dr. Umi Rusilowati, M.M.

2. Dr. Hadi Supratikta, M.M.

-

C. Publikasi Ilmiah

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal

Volume /

Nomor /

tahun

1 Analisis Penerapan Manajemen

Pengetahuan dan Pengetahuan Berbasis

Strategi Untuk Menciptakan Keunggulan

Bersaing Berkelanjutan (Studi Kasus

Pada SMK YPUI Parung)

Proceding Konferensi Riset

Manajemen X “ Akselerasi Daya

Saing Menuju Keunggulan Organisasi

Yang Berkelanjutan” Lombok 20-22

September 2016 (ISSN 2086-0396)

2016

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Lampiran 2

Page 61: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

53

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Penugasan penelitian

Tangerang, 26 Maret 2017

Ketua Peneliti,

Wiyanto, S.Pd.,M.M. NIDN. 0421038903

Page 62: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

54

2. Anggota 1

D. Identitas Diri

1 Nama Bachtiar Arifudin Husein, S.Kom.,M.M.

2 Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Jabatan Fungsional -

4 NIK 3674062710900005

5 NIDN 0427109001

6 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 27 Oktober 1990

7 Email [email protected]

7 No HP 085775842132

8 Alamat Kantor Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang Barat-Tangerang

Selatan, Banten

9 Mata kuliah yang diampuh 1. Bank dan Lembaga Keuangan lainya

2. Sistem Informasi Manajemen

3. Manajemen Sumber Daya Manusia 1

E. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran”

Universitas Pamulang -

Bidang Ilmu Teknik Informatika Manajemen -

Tahun Masuk –Lulus 2008-2013 2014-2016 -

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Aplikasi Pembelajaran Al-

Qur’an Metode Iqra’

Berbasis Multimedia

Pengaruh Diklat dan

Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan Di Bank

Negara Indonesia Cabang

Bumi Serpong Damai (BSD)

-

Nama

Pembimbing/Promotor

1. Bambang Warsuta,

S.Kom.,M.TI.

2. Dr. Rasmadi, M.Pd.

3. Dr. Amin K. Efachmi,

S.Pd.,SE.,M.M.

-

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Penugasan penelitian

Page 63: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

55

YAYASAN SASMITA JAYA

UNIVERSITAS PAMULANG SK.MENDIKNAS 143/D/0/2006

Jalan Surya Kencana No. 1 Pamulang-Tangerang Selatan Telp 021.741 2566 Fax 7470 9855 TANGERANG SELATAN - BANTEN

SURAT PERNYATAAN KETUA PENGUSUL

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Wiyanto, S.Pd.,M.M.

NIDN : 0421038903

Pangkat/Golongan :-

Jabatan Fungsional :-

Dengan ini menyatakan bahwa laporan akhir dengan judul: Model Implementasi

Manajemen Kerjasama Anatara Sekolah, Orang Tua Dan Polsek Untuk

Mencegah Dan Meminimalisir Perkelaihan Antar Pelajar Di Kecamatan

Parung- Kabupaten Bogor.

Yang kami buat dengan skema Penelitian Dosen Pemula (PDP) untuk anggaran

2018 bersifat original dan asli buatan kami sendiri.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,

maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku

dan mengembalikan seluruh biaya penugasan yang sudah diterima ke Kas Negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-

benarnya.

Mengetahui, Tangerang, 31 Oktober 2018

Ketua LP/LPPM Ketua Peneliti,

Ali Maddinsyah, SE.,M.M. Wiyanto, S.Pd.,M.M.

NIDN. 0417067101 NIDN. 042103890

Lampiran 3

Page 64: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

56

Indep Interview

31/05/2018

Pewawancara: Wiyanto, S.Pd.,M.M.

Yang Di Wawancarai :

1. Tasripin, SS. (BK SMK YPUI Parung)

2. M. Fikri Zulfikar, S.Pd. (Kesiswaan SMK YPUI Parung)

Wiyanto : Bagaimana kondisi pendidikan di wilayah parung?

Tasripin : “kalua skopnya wilayah kabupaten bogor kita banyak SMK. jadi

mungkin lebih kepada sudut pandang segmen SMK saja. untuk SMK kita tahu di

kabupaten bogornomor satu di Indonesia dari jumlah SMK

terbanyak.meskipunnkita juga tahu lulusan SMK menyumbang pengangguran

terbanyak, ini menjadi cerminan kita bersama sebagai salah satu nya, saya

pribadi tidak bisa lepas tanggung jawab juga makanya sumbangsih, sebisa

mungkin saya pribadi dan mudah-mudahan teman-teman juga ikut mencari solusi

bersama. solusi yang paling mungkin sebenarnya parung diuntungkan dengan

sangat dekat dengan Tangerang selatan yang merpakan salah satu basis

perusahaan-perusahaan atau dunia industri disana banyak. diparungpun

sbenarnya lumayan. tapi tak tahu kenapa masih jadi PR kita, lulusan-lulusan kita

belum sepenuhnya terserap. mudah-mudahan bisa jadi introspeksi kita untuk

nanti apa yang kita ajarkan bisa bermanfaat di dunia kerja. itu salah satu

kuncinya adalah lebih banyak bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan

sekitar, tetapi tidak hanya sekitar parung sebenarnya, karena Tangerang selatan

bagus juga ya, mungkin dari sudut pandang saya kedepanya tidak hanya disektor

industri yang memang ada di kawasan parung, tetapi parung sendiri ingin

menjadikan sebagai kota minipolitan mudah-mudahan bisa lebih banyak

menyerap tenaga kerja lulusan SMK. itu pak wi pandangan saya.”

Wiyanto : Bagaimana dengan pandangan Pak Fikri? Pendidikan di

lingkungan kita seperti apa sih?

Fikri Zulfikar : “khusus di SMK YPUI, tujuan pokok sMK SDM lulusan

SMK diarahkan ketika merka lulus masuk ke dunia kerja. pasalnya ketika mereka

lulus SMK masih dipandang belum maksimal , kita pahami bersama pahwa,

pendidikan itu meski dibantu dengan BOS dan saat ini kita lihat dari antropologi

dan ekonomi, mayoritas siswa-siswa yang SMK kita buka kalangan atas juga

bukan bawah, SMK itu sendiri kegiatanya lebih kepada 70 %praktik, 30% teori

dan yang ada saat ini disekolah kita belum mengacu sesuai dengan kurikulum

bahwa praktik itu 70%. kita lihat dari kegiatan prakerin yang seharusnya 4 bulan

kita masih 2 bulan seperti itu. dan luar biasa ada beberapa titik di SMK diradius

wilayah parung saja, ciseeng, putat nutug sekita ada 15 SMK dan mayoritas

kebanyakan mereka adalah pemasaran dan akuntansi, dan AP jadi perlu adanya

jurusan-jurusan yang lebih kompetitif lagi yang sesuai dengan kebutuhan dunia

kerja seperti otomotif lah saat ini luar biasa mereka bisa lebih kmpetitif. kemudia

jurusan-jurusan TKR dan seterusnya. itu tentang pendidikan di kita Pak wi”.

Lampiran 4

Page 65: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

57

Wiyanto : kalau kita melihat radius sekolah kita berdekatan baik itu tingkat

SMP maupun tingkat SMK seberapa sering tawuran dilingungan kita kalua dari

kaca mata Pak Ipin?

Tasripin : “kalua semenjak saya disini.”

Wiyanto : Pak ipin mulai disini?

Tasripin : “tahun 2016, kurang lebih dua tahun.”

Wiyanto : sering tidak tawuran terjadi?

Tasripin : “kalua selama 2 tahun yang saya tangani karena berkaitan

dengan tugas kita adalah satu dua tiga Mr. Wi. tiga kali. yang sampai di POLSEK

satu, alhamdulillah sih ada proses mediaasi sehingga ada proses pencabutan

kasus. dan kalua yang melibatkan sekolah lain sih lebih dari empat kali Mr. ya.

maksudnya bukan sekolah kita ya, sekolah yang lainya. ini memang menjadi PR

besar meski memang ada satgas pelajar disana, ada kesiswaan, dan ternyata

kalua kacamata saya dan ini coba diterapkan oleh teman-teman di YPUI juga

menurun drastic memang secara kenakalan dan sebagainya ternyata efeknya

adalaha dari penanaman nilai-nilai spiritual, ternyata pengaruhnya luar biasa

dan yang kedua memang saat sekolah itu kegiatanya padat anak-anak sangat

jauh dari tawuran. contoh tidak aka nada cerita, sekolah dwi warna pernah

tawuran, madania tawuran, karena kuncinya mengalihkan pola piker anak ke hal-

hal, menyalurkanya ke hal-hal positif, agar semakin sedikit hal-hal yang negative

yang akan dilakukan. itu mungkin hal kunci utama. tawuran kalua menurut saya

pribadi berkurang untuk sekolah saya, dan mudah-mudahan cakupan lebih luas

bisaberkurang, dikabupaten bogor, lebih banyak kegiatan spiritual, pendekatan

yang kesekolah, lebih banyak ke hal-hal yang positif di siswa, itu Pakwi.”

Wiyanto : pak ipin, saya pertegas, berapa kasus selama pak ipin menjadi BK

disini?

Tasripin : “kalua yang saya tangani.”

Wiyanto : mulai dari kasus ringan sampai berat ke polsek itu ada berapa,

kira-kira berapa?

Tasripin : “empat kali.”

Wiyanto : empat kasus?

Tasripin : “ya, sampai ke polsek satu.”

Wiyanto : 1 ke POLSEK, yang 3 mediasi keluarga dan sekolah.

Tasripin : “ya 1 polsek 3 keluarga dan sekolah”

Wiyanto : 4 kali tawuran, rata-rata faktor penyebabnya apa?

Tasripin : “sepele sih, ternyata, ejek-ejekan di jalan, tidak terima, tidak ada

masalah yang memang terlalu besar, yg sempat kita tangani dari keempat itu

adalah penghadangan, kemudia ada yang merasa diejek di jalan, kasus yang

kedua lagi sama, istilahnya beda seragam, ternyata ia satu kampong, tapi

ternyata karena mereka sudah beda seragam membuat mereka merasa menjadi

Page 66: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

58

musuh. tapi alhamdulillah mereka belum sampai tingkat yang mematikan ya. baru

ancam-ancaman dan tidak tercapai sampai mereka adu jotos atau tawuran.”

Wiyanto : biasanya yang dilakukan sekolah dalam penanganan kasus

tawuran itu apa saja sih?

Tasripin : “yang pasti prefentif, yang pertama pasti ada culture ada budaya

yang pasti kalua ada anak berkeliaran di jam aktif sekolah dan memakai seragam

sekolah sangat rawan nongkrong dan sebagainya. makanya tindakan prefentif

yang kita lakukan salah satunya haram hukumnya anak-anak ypui untuk

nongkrong dan itu pengaruhnya ternyata luar biasa. salah satu tindakan awal

mereka melakukan tawuran biasanya diawali dengan mereka melakukan

nongkrong. yang kedua menghindari sebisa mungkin menggunakan atribut

sekolah pada saat diluar jam sekolah. yang ketiga penindakan tegas kepada para

siswa yang memang melanggar dan itu terbukti efektif meskipun tidk bagus

mengeluarkan anak saat memang sudah tidak bisa lagi jalan satu-satunya ya

mereka kita kembalika ke orang tua, saya kira juga orang tua tahu memilih

sekolah yangmemang tidak terjadi tawuran dan sebagainya. adapun tindakan

tegas dari pihak sekolah, pihak keluarga dan pihak kepolisian dan adanya

kerjasama dari pihak sekolah itu Pak Wi.”

Wiyanto : berarti ada kerjasama baik formal maupun non formal antara

orang tua, sekolah dan POLSEK selaku apparat setempat.

Tasripin : diharapkan adanya kepedulian masyarakat pada saat melihat

akan adanya tawuran itu bisa menjadi pemecahan masalah yang bagus untuk

tawuran.

Wiyanto : kalau sekolah mendengar ada siswa tawuran, langkah yang harus

diambil seperti apa, hingga akhirnya diputuskan ini cukup sekolah yang

menangani, ini harus melibatkan orang tua, serta ini harus melibatkan polsek.

Tasripin : yang pasti kita kroscek terlebih dahulu, ketempat kejadian, betul

nggak ini terjadi tawuran, ketika memang terjadi kita analisa bareng-bareng tim

melibatkan satgas pelajar, kesiswaan, kepala sekolah dan sebagainya untuk

mengambil langkah selanjutnya. yang pasti kalua luka kita antarkan ke

pengobatan terdekat, rumah sakit atau puskesmas terdekat, baru nanti akan kita

tindak lanjuti apakah berdasarkan luka atau kejadianya itu bisa kita ambil

tindakan langsung ke polsek. Tapi yang pasti kita awali dahulu dengan mediasi ,

kalua memang mediasi tidak mempan, maka langkah selanjutnya masuk ke antar

sekolah , kalua antar sekolah tidak ada titi temu berarti akan melibatkan pihak

kepolisian.

Wiyanto : tapi tentunya lihat kasus terlebih dahulu ada nggak kasus tanpa

mediasi langsung ke polsek.

Tasripin : kalua yang sudah pernah saya tangani, kalua langsung ke polsek

karena memang ada ktidak terimaan dari pihak keluarga. karena memang luka

yang diderita anak sangat membahayakan. saat itu dibagian kepala, saya dengan

bidang kesiswaan menanganai itu, memang luar biasa secara biaya, waktu, jika

sudah berhubungan dengan kepolisian sudah luar biasa besar. dan disahkan dari

pihak keluarga, tetapi dari pihak sekolah menyarankan untuk mediasi terlebih

Page 67: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

59

dahulu dengan pihak pelaku, ibu kita mediasi terlebih dahulu dengan pihak

sekolah, ternyata pihak orang tua belum puas kalua hanya dilevel pelaku,

keluarga dan sekolah, tapi pihak keluarga ingin adanya pembelajaran agar tidak

ada kasus dikemudian hari ada kasus-kasus yang sama seperti itu. akhirnya

sebagai pembelajaranya sampai ditingkat kepolisian, meskipun ujungnya sampai

ditingkat kepolisian, kita tangani kasus itu terhenti di pencabutan kasus karena

ada penggantian pengobatan, belum sampai pada pengadilan.

Wiyanto : kalua lihat tadi ada kerjasama antara sekolah, orang tua dan

polsek. apakah kerjasama yang dibangun direncanakan terlebih dahulu atau

spontan saja karena kepedulian bersama, atau diselesaikan bersama atau apakah

sudah ada planning sebelumnya.

Tasripin : itu sudah menjadi SOP tidak hanya program wajib sekolah yang

memang harus menggandeng satgas pelajar atau polsek terdekat tetapi itu sudah

jadi SOP kepolisian yang mengharuskan mereka harus bekerjasama dengan

pihak sekolah, . apakah itu spontanitas atau tdk karena itu sudah memang sudah

menjadi SOP dari kedua bela pihak, baik dari pihak sekolah maupun dari pihak

kepolisian. kalua pihak sekolah memiliki keinginan untuk menjaga siswa-

siswinya, dari tindakan kejahatan dan sebagainya dan ada edukasi tentang,

bahwa kalua siswa melanggar hokum maka dari pihak kepolisian yang pasti akan

menurunkan tingkat keakalan remaja. maka dua-duanya ketemu maka terjalinya

kerjasama yang harmonis antara pihak sekolah dengan pihak kepolisian. dalam

hal ini pihak YPUI dengan pihak kepolisian.

Wiyanto : Rencana itu berarti ada yang terprogram.

Tasripin : Betul

Wiyanto : berarti kalua yang tidak terprogram lihat kasusnya.

Tasripin : ya.

Wiyanto : kalua ada kasus dadakan, karena tawuran ini kan tidak bisa kita

prediksikan, tanggal sekian ada tawuran, terkadang musiman.

Tasripin : betul

Wiyanto : berarti ada tindakan yang terprogram antara pihak sekolah

maupun, polsek. bagaimana kerjasama itu diorganisasikan Pak Ipin? sehingga bisa

lebih harmonis, masing-masing pihak sekolah, orang tua, polsek juga memiliki

peran.

Tasripin : kerjasama yang harmonis akan tercipta saat ada maintenance

untuk menjaga keharmonisan itu. pihak sekolah lakukan yang pasti event-event

yang berhubungan dengan anak contoh misalkan MPLS misalkan ada suatu

kegiatan yang melibatkan pihak kepolisian akan memberikan materi tentang

keselamatan berlalu lintas, plus biasanya akan ditambahkan dengan kenakalan

remaja. plus ada MPLS ada LDKS, dan beberapa program-program yang lain.

kalua kepolisian sama biasanya mereka pada saat moment-moment rawan

terjadinya tawuran contoh misalkan momen kenaikan kelas, momen kelulusan,

momen setelah ujian kenaikan kelas, maka polisi akan selalu hadir berkomunikasi

bersama-sama melakukan tindakan preventif.

Page 68: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

60

Wiyanto : pak fikri di YPUI sudah lama, kalua melihat dari tahun ketahun

kenalan remaja khususnya di YPUI gradenya naik atau turun. semakin tahun.

Fikri : sepanjang saya berada di lembaga ini alhamdulillah seperti yang

telah disampaikan oleh pak tasripin dengan program-program yang terencana

terkait dengan penanggulangan kenakalan remaja kaitanya dengan tawuran

pelajar ini sangat menurun. dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. bahkan

setiap hari sabtu itu sering terjadi tawuran. luar biasa pihak kepolisian

menggandeng seluruh SMk yang ada di wilayah parung ciseeng bekerjasama

membentuk satgas pelajar dan dipihak sekolah kami juga membuat tata tertib

dipertegas dengan sangsi yang disitu tujuanya yaitu untuk mempersempit

terjadinya tawuran. kemudian juga kita menggandeng dengan beberapa sekolah

untuk kegiatan-kegiatan turnamen futsal antar sekolah, dengan turnamen itu

terjadilah silaturahim. dengan silaturahim itu kita coba akan hilangkan adalah

merubah mindset dimasing-masing pelajar bahwa sekolah A dengan sekolah B

sahabat, dengan sekolah C lawan ini yang akan memicu terjadinya tawuran. dan

yang saya apa namanya gambaranya terjadi penurunan signifikan bahkan satu

semsetr ini tidak terjadi tawuran.

Wiyanto : sejak tahun berapa dibentuk satgas pelajar, dengan adanya satgas

pelajar yang diebntuk satgas pelajar dengan melibatkan masyarakat apakah sangat

efektif dalam rangka untk mencegah dan meminimalisir perkelahian antar pelajar.

Tasripin : sangat efektif.

Wiyanto : dirasakan sekolah manfaatnya.

Tasripin : karena ini semua merasakan manfaatnya semua pihak

bertanggung jawab untuk hal-hal seperti ini.

Fikri : ya satgas pelajar merupakan sayap terkecil sekolah yang masuk

ke unit-unit sekolah, sangat efektif.

Fikri : sangat konkrit contoh pada saat momen rawan pada saat selesai

pengumuman, satgas pelajar langsung menuju titik-titik yang dianggap rawan,

dan itu bikin pelajar berfikir berulang kali untuk melakukan tawuran, karena

satgas pelajar punya wewenang untuk menagkap sampai membawa pelajar itu ke

polsek terdekat, itu ternyata itu menunjukkan peran penting hadirnya satgas

pelajar.

Wiyanto : saran dengan hadirnya satgas pelajar

Tasripin : karena ada manfaatnya , maka sebaiknya ada apresiasi baik dari

pihak sekolah atau kepolisian agar tidak terjadi tawuran. karena memang tidak

mudah mengamankan sekolah, tanpa mereka ada akomodasi baik itu bensin.

perlu ada perhatian lebih. sykur-sykur dari pemda ada perhatian dengan adanya

stgas pelajar terbantu banget .at memberikan bantuan ntah operasional ata

aprsiasi agar tetap istikomah, bisa rutin, membantu dalam mengatasi tawuran

pelajar menjaga ketertiban sekolah.

Fikri : tidak berbeda dengan pak tasripin. luar biasa menagkap perilaku

tawuran ini resikonya bisa nyawa, pasti butuh transport dsbg mudah-mudahan

kedepan ini dari sekolah /kepolisian ada apresiasi lebih baik lagi.

Page 69: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

61

Tasripin : sedikit informs kalua gak salah ada transport 3 bulan satu kali.

mudah-mudahan kedepan lebih baik lagi dan tepat waktu. ……..

Page 70: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

62

DOKUMENTASI

Foto Peneliti Bersama Polisi dari Sektor parung Usai Memberikan Materi

Kenakalan Remaja (tertib berlalulintas, tawuran pelajar dan narkoba)

Lampiran 5

Page 71: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

1

Draft Artikel Ilmiah

MANAGEMENT IMPELEMNTATION MODEL OF COOPERATION

TO PREVENT AND MINIMIZE THE FIGHT OF STUDENTS

IN PARUNG SUB DISTRIC-BOGOR REGENCY

MODEL IMPLEMENTASI MANAJEMEN KERJASAMA

UNTUK MENCEGAH DAN MEMINIMALISIR PERKELAIHAN

ANTAR PELAJAR DI KECAMATAN PARUNG - KABUPATEN BOGOR

Wiyanto¹ dan Bachtiar Arifudin Husain²

[email protected]

ABSTRAK. Perkelahian antar pelajar merupakan suatu realita (nyata)

terjadinya degradasi moral (merosotnya karakter) bagi generasi penerus

bangsa Indonesia. Perkelaihan antar pelajar di Kabupaten Bogor sudah

menjadi isu yang tidak asing lagi ditelinga masyarakat. Jalinan kerjasama

antar berbagai pihak untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya

perkelahian antar pelajar sangat diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui proses dan model faktual penerapan manajemen kerjasama antara

sekolah, orang tua dan polsek untuk mencegah dan meminimalisir perkelahian

antar pelajar di Kecamatan Parung-Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (indep

interview), observasi dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data

digunakan teknik triangulasi. Analisis data dilakukan melalui empat tahapan

yakni (1) pengumpulan data; (2) Reduksi data; (3) penyajian data dan (4)

verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Manajemen kerjasama yang dibangun oleh polsek, sekolah dan orang tua

dalam bentuk formal maupun non formal dengan sebuah wadah bernama

satgas pelajar. Kerjasama yang dibangun direncanakan, diorganisasikan,

dilaksanakan dan dievaluasi. Hadirnya satgas pelajar terbukti mampu

mencegah dan meminimalisisr tawuran pelajar. Model faktual manajemen

kerjasama dapat dijadikan rujukan setiap daerah untuk mengatasi tawuran

pelajar.

Kata Kunci: Manajemen Kerjasama, Tawuran Pelajar, POLSEK, Sekolah,

Orang Tua

Lampiran 6

¹ ² Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Page 72: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

2

2

Abstract. Fighting between students is a reality of occurrence of moral degradation

or declining character for nect generation of the Indonesian people. Examination

between students in bogor regency has become a familiar issu in the ears of the

community. The collaboration between various parties to prevent and minimize the

occurrence of fights between students is needed. The purpose of this study was to

find out the factual processes and models for the implementation of collaborative

management between schools, parents and police to prevent and minimize fights

between students in Parung District, Bogor Regency. The method used in this study

is qualitative. Data collection techniques used in this study were in-depth interview,

observation and documentation. To test the validity of the data, triangulation

techniques are used. Data analysis was carried out through four stages, namely (1)

data collection; (2) data reduction; (3) data presentation; and (4) verification and

conclusion. The results of the study showed that the management of cooperation was

built by the police, schools and parents in both formal and non-formal forms with a

container called the student task force. Colaboration built is planned, organized,

implemented and evaluated. The presence of the student task force proved to be able

to prevent and minimize students brawls. The factual model of cooperative

management can be used as a reference for each region to overcame students brawls.

Keywords: Cooperation Management, Student Fighting, POLSEK, School, Parents

PENDAHULUAN

Remaja atau pelajar adalah

generasi penerus bangsa yang akan

meneruskan estafet pembangunan

nasional (I Gede Agung Sanjaya

Suryawan, 2016:64). Remaja

merupakan masa yang sarat akan

konflik (Zainul Anwar, 2015:475). Bagi

sebagian remaja masa tersebut sering

menuai persoalan. Baik persoalan

(konflik) pribadi maupun kaitanya

dengan pergaulan dengan orang lain

yang ada di lingkunganya.

Remaja juga merupakan suatu

tahapan pertumbuhan dan

perkembangan dalam siklus hidup

manusia. Masa remaja dimulai dari

membangun jati diri untuk

menunjukkan eksistensinya, memiliki

kehendak bebas (Freewill untuk

memilih), memegang teguh prinsip, dan

mengembangkan kapasitasnya (Asmani,

2012:14). Melalui eksistensi yang

dimiliki dan sedang dibangun, serta

dengan kehendak bebas hampir seluruh

waktu usia remaja digunakan untuk

berinteraksi dengan lingkungan

sosialnya. Berinteraksi dengan orang

tua, guru, teman, dan lainya. Oleh

karena itu, usia remaja merupakan usia

dimana memiliki dorongan pergaulan

yang sangat dinamis, sehingga masa

Page 73: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

3

remaja mudah untuk terpengaruh

dengan lingkungan sekitarnya. Jika

lingkungan tempat tinggal dan bergaul

remaja positif, maka mereka akan

terdorong untuk berkembang kearah

positif. Begitu juga sebaliknya. Jika

lingkungan tempat tinggal dan bergaul

negatif maka ia juga akan dengan

mudahnya terjerumus kepada hal yang

negatif.

Keluarga didefinisikan sebagai

jaringan orang-orang yang berbagi

kehidupan mereka dalam jangka waktu

yang lama, yang terikat oleh

perkawinan, darah, atau komitmen, legal

atau tidak, yang menganggap diri

mereka sebagai keluarga, dan yang

berbagi pengharapan-pengharapan masa

depan mengenai hubungan yang

berkaitan (Galvin dan Bromel dalam

Damayanti, 2013:49).

Keluarga juga merupakan

lingkungan pertama kali yang dapat

merubah pertumbuhan dan

perkembangan anak-sejak lahir.

Keluarga merupakan unit masyarakat

terkecil sebagai tempat dimana

kehidupan seorang individu dimulai dan

paling banyak menghabiskan masa

hidup. Keluarga yang seyogyanya

menjadi tempat yang paling utama bagi

setiap individu untuk beranung bukan

hanya secara fisik dan namun juga

psikologis (Damayanti 2013:48). Baru

kemudian lingkungan masyarakat,

lingkungan sekolah dan lain-lain. Peran

orang tua dalam pendidikan anak

diantaranya adalah menciptakan

lingkungan belajar yang kondusif

dirumah, ikut mengawasi kegiatan

belajar anaknya mulai berangkat

kesekolah, mengontrol belajar anaknya

disekolah hingga pulang ke rumah.

Dengan harapan anaknya dapat belajar

dengan baik dan dapat meningkatkan

prestasi anaknya.

Sudah tidak dapat dipungkiri

bahwa pendidikan merupakan titik

sentral dalam mengembangkan sumber

daya manusia. Pendidikan adalah usaha

sadar untuk menumbuh kembangkan

potensi sumber daya manusia melalui

kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 tujuan

pendidikan adalah untuk

mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga Negara yang demokratis

termasuk sekolah bertanggung jawab.

Sekolah memegang peranan sentral

untuk mewujudkan tujuan nasional

tersebut.

Page 74: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

4

Ketertbian dan kemanan

dilingkungan masyarakat diemban oleh

polisi. Karena polisi yang memegang

amanah untuk hal itu yakni untuk

menciptakan ketertiban dan keamanan

masyarakat. Misalnya memberikan

himbauan keamanan, keselamatan,

ketertiban dan kelancaran dalam berlalu

lintas, dan lain-lain.

Perkelahian antar pelajar

merupakan suatu realita (nyata)

terjadinya degradasi moral (merosotnya

karakter) bagi generasi penerus bangsa

Indonesia. Perkelaihan antar pelajar di

Kabupaten Bogor sudah menjadi isu

yang tidak asing lagi ditelinga

masyarakat. Begitu juga media masa,

liputan terkait perkelahian antar pelajar

juga selalu mewarnai laman beritanya

baik di media cetak maupun online.

Beberapa perkelahian antar

pelajar yang terjadi dan yang tidak di

masukkan di media masa juga kerap

terjadi. Pernyataan tersebut sesuai

dengan pengalaman pribadi peneliti.

Bahkan dalam benak peneliti pribadi

muncul pemikiran, polisi jaman dahulu

yang biasa ditangkap adalah pelaku

perjudian, pencurian, pembunuhan yang

notabene orang-orang yang sudah tidak

sekolah. Saat ini justru berbalik, yang

ditangkap polisi adalah anak-anak

sekolahan. Di Kecamatan Parung

misalnya, Polsek Parung tidak jarang

datang kesekolah-sekolah untuk

menjemput siswa-siswa yang terlibat

dalam kasus tawuran. Baik itu siswa

SMP maupun siswa SMK.

Perkelahian antar pelajar di

Kecamatan Parung merupakan bentuk

dari konflik terbuka dan bukan perilaku

individu tetapi kelompok. Tidak jarang

yang tidak memakan korban, mulai

korban luka ringan, luka berat sampai

pada nyawa melayang.

Faktor yang menyebabkan

perkelahian antar pelajar di Kecamatan

Parung juga bermacam-macam mulai

dari adanya nilai permusuhan dan

perilaku bermusuhan dalam diri

kelompok yang bertikai dan

direproduksi setiap tahun oleh para

seniornya. Sehingga mendorong

munculnya perkelahian antar pelajar

yang berkelanjutan, hamper setiap

tahunya.

Oleh karena itu, jalinan

kerjasama antar berbagai pihak untuk

untuk mencegah dan meminimalisir

terjadinya perkelahian antar pelajar

sangat diperlukan. Kerjasama itu dapat

dijalin antara sekolah, orang tua,

masyarakat dan polsek setempat.

Istilah kerjasama berasal dari

dua kata, yaitu memorandum dan

understanding. Secara gramatikal,

Page 75: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

5

memorandum of understanding

diartikan sebagai nota kesepahaman

(Heri Daryono, 2014:94). Sedangkan

kata manajemen menurut kamus

ekonomi adalah ilmu dan seni dalam

perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan,

penyusunan sumber daya manusia untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan

(Nurul Oktima, 2012:183). Manajemen

merupakan subyek yang sangat penting

(Wardahana, 2007:8). Manajemen

adalah suatu proses baik dalam tataran

pikir maupun praktis secara individu

untuk memimpin dirinya maupun

kolektif untuk dirinya dan orang lain,

memberikan bimbingan, serta

mengarahkan orang-orang dalam suatu

organisasi untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan sebelumnya (Wiyanto,

2016:35). Sejalan dengan definisi

tersebut, Oey Liang Lee (Ekonom dari

Indonesia) dalam (Agung Feryanto,

2013:2) mengartikan manajemen adalah

ilmu dan seni perencanaan,

pengorganisasian, penyusunan,

pengarahan, dan pengawasan sumber

daya manusia untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Berdasarkan

definisi tersebut nampaknya manajemen

ditinjau dari proses, kolektifitas orang,

ilmu, dan seni serta profesi. Berdasarkan

pengertian tersebut dapat dikatakan

bahwa manajemen kerjasama adalah

impelemntasi teori manajemen dalam

bidang kerjasama.

Kerjasama antara sekolah, orang

tua, dan polsek setempat sangat penting

untuk dilakukan khususnya terkait

perkelaihan antar pelajar. Mengingat

persoalan pekelahian antar pelajar ini

adalah persoalan serius dan pelik, serta

sudah masuk pada ranah kriminal. Maka

diperlukan langkah-langkah dan strategi

khusus antara sekolah, orang tua dan

polsek setempat. Kerjasama itu tidak

hanya dilakukan dalam bentuk

nonformal saja, akan tetapi juga formal.

Tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui proses dan model faktual

penerapan manajemen kerjasama antara

sekolah, orang tua dan polsek untuk

mencegah dan meminimalisir

perkelahian antar pelajar di Kecamatan

Parung-Kabupaten Bogor.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kualitatif.

Penelitian dilakukan hingga akhir 2018.

Sumber data diperoleh dari: (1)

informan sekolah, wali murid, dan

polsek, serta dari peneliti sendiri sebagai

informan kunci; (2) proses perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan

pengawasan kerjasama antara sekolah,

Page 76: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

6

orang tua dan polsek. Teknik

pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah wawancara

mendalam (indep interview), observasi

dan dokumentasi. Untuk menguji

keabsahan data digunakan teknik

triangulasi. Analisis data dilakukan

melalui empat tahapan yakni (1)

pengumpulan data; (2) Reduksi data; (3)

penyajian data dan (4) verifikasi dan

penarikan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses manajemen kerjasama antara

sekolah, orang tua dan polsek untuk

mencegah dan meminimalisir

perkelahian antar pelajar di

Kecamatan Parung-Kabupaten Bogor

Persoalan tawuran pelajar yang

kerap kali terjadi di kecamatan Parung-

Bogor mendorong seluruh elemen atau

stakehoulder bersama-sama untuk ikut

andil dalam mengatasi persoalan

tersebut. Tawuran pelajar merupaka

tidakan yang sangat membahayakan

baik pelaku tawuran maupun warga

masyarakat. Karena tawuran pelajar

dipandang sebagai tindakan yang sangat

meresahkan dan mengancam ketertiban

dan keamanan di masyarakat. Semenjak

peneliti berada di kecamatan parung

sejak 2013 hingga sekarang, melihat

tawuran pelajar di Kecamatan Parung

layak mendapatkan perhatian yang

sangat serius. Karena tawuran pelajar

seolah menjadi sebuah tradisi musiman,

sebuah ajang bagi anak muda untuk

menunjukkan eksistensi dan mencari

pengakuan diantara sesamanya.

Tawuran pelajar merupakan tindakan

kejahatan yang sangat menbahayakan

bagi nyawa manusia. Karena tawuran

pelajar tidak jarang sampai dengan

menewaskan korban.

Tawuran pelajar merupakan

sebuah kejahatan karena mengandung

unsur-unsur dengan perbuatan-

perbuatan yang memiliki sifat

diantaranya; dilakukan secara sengaja

atau tidak sengaja, merugikan

masyarakat karena mengganggu

ketentraman masyarakat, melanggar

hukum pidana serta diancam hukuman

oleh negara misalnya dapat kita lihat

dalam Kitab Undang-Undang Hukum

Pidana (KUHP) Pasal 338 “barang

siapa dengan sengaja merampas nyawa

orang lain….” (pasal tersebut tentang

pembunuhan).

Dalam persfektif sosiologis

dapat kita cermati bahwa tawuran

pelajar merupaka sebuah kejahatan

karena merupakan perbuatan yang dapat

dianggap sebagai tindakan anti sosial

(karena ia hanya social terhadap

komunitasnya. tetapi,

mengesampingkan komunitas lain),

Page 77: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

7

amoral (karena tidak jarang yang harus

adu cemoohan, adu senjata tajam, duel

dan menghilangkan nyawa manusia),

tidak dikehendaki oleh masyarakat, serta

harus ditentang.

Jika kita lihat dari persfektif

psikologis, tawuran pelajar merupakan

sebuah perbuatan yang abnormal yang

merupakan cerminan perilaku siswa

yang terdidik yang dimana perilaku itu

berkaitan dengan kejiwaan individu

yang dianggap tidak selaras dengan

norma-norma dan nilai-nilai sosial yang

ada di masyarakat. Secara psikologis

tawuran pelajar lebih disebabkan oleh

faktor kejiwaan. Aspek kejiwaan yang

tidak sehatlah yang menyebabkan

terjadinya tawuran pelajar. Aspek

kejiwaan itu dapat kita identifikasi

menjadi tiga hal. Pertama, episodic

criminal, yakni pelajar melakukan

tawuran disebabkan oleh dorongan

emosi yang mendadak dan tidak

terkendali. Pada kasus ini yang sering

terjadi adalah disebabkan oleh faktor

ejek-ejekan yang tidak terima.

Kedua, mental abnormal

criminals yakni disebabkan oleh jiwa

abnormal pelaku tawuran. Misalnya ia

akan merasa bangga dan puas

manakalah menang dalam tawuran.

Kondisi abnormal terbentuk tidak sesaat

merupakan hasil akumulasi dari tahun-

tahun sebelumnya yang didominasi dan

dipengaruhi oleh faktor lingkungan

sosial dimana pelajar bergaul di

masyarakat dan teman mainya. Ketiga

adalah non malicious criminals, yakni

pelajar melakukan tawuran tetapi

menurut persfektif pelaku bukan

merupakan perbuatan criminal atau

kejahatan. Hal ini biasanya disebabkan

oleh pemahaman pelajar yang kurang

terkait tindakan-tindakan yang tergolong

criminal dan merugikan masyarakat.

Pemahaman yang benar perlu diberikan

kepada pelajar terkait tindakan yang

dilakukan itu boleh atau tidak boleh

serta konsekuensi apa yang akan

didapatkan. Bahkan tawuran pelajar ini

sudah dapat dikatakan sebagai habitual

criminal sudah menjadi kebiasaan yang

dilakukan berulang ulang. Tawuran

pelajar ini kerap kali terjadi pada awal

tahun ajaran baru, akhir tahun ajaran

menejelang kelulusan, bahkan setiap

bulan, hanya saja ganti-ganti lokasi.

Misalnya saja kejadian yang terjadi di

sepanjang 2018 ini dimedia masa

banyak berita tawuran pelajar yang

sampai memakan korban nyawa.

Berikut kerjasama anatara antara

sekolah, orang tua dan polsek untuk

mencegah dan meminimalisir

perkelahian antar pelajar di Kecamatan

Page 78: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

8

Parung-Kabupaten Bogor dalam sebuah

wadah satgas pelajar.

Perencanaan Kerjasama

Proses kerjasama diawali dari

adanya kehendak bersama untuk

menciptakan lingkungan yang tertib,

aman dan nyaman bagi siapa saja yang

berada di wilayah parung. Perencanaan

kerjasama dilakukan melalui beberapa

tahapan:

a. Membangun kesamaan persepsi

pentingnya kehidupan yang tertib

aman dan nyaman bagi siapa saja.

b. Sebuah bentuk implementasi dari

ditandatanganinya nota

kesepahaman antara dinas

pendidikan kabupaten bogor dengan

polres bogor dibentuknya satgas

pelajar.

c. Mengidentifikasi kebutuhan atau

analisis kebutuhan

d. Mendaftar komonen-

komponen/unsur yang perlu

dilibatkan didalam satgas pelajar.

e. Menyusun program satgas pelajar,

dan program tindakan yang perlu

dilakukan sesuai dengan peran

masing-masing. Misalnya:

1) Polsek mengagendakan setiap

awal ajaran baru/awal masuk

sekolah memberikan himbauan

ke sekolah-sekolah dengan

menjadi Pembina upacara.

2) Polsek mengagendakan jadwal

apel rutin dan terprogram, patroli

keamanan di daerah-daerah yang

rawan tawuran dan waktu-waktu

rawan tawuran.

3) Sekolah mengagendakan

sweeping barang bawaan siswa

secara tiba-tiba atau mengecek

ketika masuk kedalam gerbang.

4) Sekolah mendata siswa-siswa,

memetakan siswa yang ada

indikasi tawuran kemudian siswa

yang bersangkutan untuk

selanjutnya dilakukan

pembinaan oleh polsek setempat.

5) Sekolah menyusun program

kerja antar sekolah, dalam

rangka silaturahim mempererat

hubungan dengan

menyelenggarakan kegiatan

bersama yang positif misalnya

futsal bersama, bulu tangkis

bersama, pengajian, dan lain-

lain.

Pengorganisasian Kerjasama

a. Menyusun tim teknis

b. Menyusun job des dan pembagian

piket

c. Pembuatan jadwal rapat penyegaran

secara rutin

Pelaksanaan Kerjasama

Page 79: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

9

Sesuai dengan perencanaan yang

sudah dibuat dan diorganisasikan

kerjasama dilaksanakan meliputi

beberapa hal yakni menyangkut

tindakan-tindakan yang perlu dilakukan

mulai dari

a. Tindakan pencegahan

b. Tindakan pengawasan

c. Penindakan

Pengendalian/Pengawasan / Evaluasi

Kerjasama

Evaluasi kerjasama dilaksanakan

baik oleh masing-masing pihak dengan

melihat dampak dari dibentuknya satgas

pelajar, maupun dilakukan secara

bersama-sama sebagai wujud refleksi

tindakan yang telah dilakukan dengan

hasil yang didapatkan. Yakni tawuran

bisa di cegah dan diminimalisir.

Model faktual penerapan manajemen

kerjasama anatar sekolah, orang tua

dan polsek untuk mencegah dan

meminimalisir perkelahian antar

pelajar di Kecamatan Parung-

Kabupaten Bogor

Model faktual penerapan

kerjasama anatara sekolah, orang tua

dan polsek untuk mencegah dan

meminimalisir perkelahian antar pelajar

akan didapatkan hasil yang optimal

apabila masing-masing pihak dengan

penuh kesadaran untuk saling

mendukung dan bekerjasama, bersinergi

dengan strategi yang tentunya mampu

memberikan langkah dana arah gambara

yang logis. Dibawah ini peneliti sajikan

gambar model dinamis kerjasama

anatara sekolah, orang tua dan polsek

untuk mencegah dan meminimalisir

perkelahian antar pelajar.

Berdasarkan gambar di atas

dapat dijelaskan bahwa, kasus tawuran

pelajar memiliki beberapa tingkatan,

sehingga penanganan yang dilakukan

Gambar 1. Model Dinamis Kerjasama

SEKOLAH

ORANG TUA

POLSEK

SATGAS PELAJAR

DINAS

PENDIDIKAN POLRES BOGOR

Page 80: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

10

juga berbeda untuk setiap kasusnya.

Ada beberapa hal yang menyebabkan

perbedaan penangan. Pertama, dapat

dilihat dari tingkat kasunya ringan,

sedang atau parah. Kedua, dapat dilihat

dari siapa yang menjumpai peristiwa

tawuran, masyarakat, sekolah, atau

langsung polsek.

Pada kasus model dinamis diatas

hubungan kerjasama bisaterjadi

melibatkan ketiga unsur tersebut yakni

Polsek, sekolah dan orang tua bahkan

masyarakat atau lembaga sosial.

Kerjasam juga bisa hanya terjadi antara

orang tua dengan polsek, orang tua

dengan sekolah, sekolah dengan

sekolah, orang tua dengan orang tua.

Hadirnya satgas pelajar dalam

gambar di atas adalah akibat dari

konsekuensi bahwa tawuran merupakan

persoalan bersama yang membutuhkan

kerjasama bersama-sama oleh seluruh

apparat pemerintah, apparat keamanan

dan masyarakat, maka dinas pendidikan

melakukan kerjasama dengan polres

selanjutnya ditindak lanjuti oleh

masing-masing polsek dan sekolah

dibentuklah disetiap kecamatan satgas

pelajar yang terdiri dari unsur polisi,

sekolah dan masyarakat. Namun, satags

pelajar antar kecamatan, antar polsek

juga bekerjasama karena tawuran

terkadang terjadi lingkupnya antar

kecamatan, tidak hanya sebatas dalam

Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Pengendalian

Analisis Kebutuhan

Penyusunan Program

Program Polsek

Program Orang Tua

Program Sekolah

Menetapkan Program Bersama

Tim yang tergabung di satgas pelajar, sekolah

dengan sekolah

Menyusun Tim Teknis

Pembuatan Job Des,

Distribution Job dan Jadwal Piket, serta pembuatan

jadwal penyegaran secara rutin

Pelaksanaan program sesuai

rencana baik program polsek, sekolah, orang tua

atau program bersama secara

terprogram dan

insidental

Evaluasi dan

Pengawasan

Tawuran Pelajar Dapat Dicegah dan Diminimalisir

Pembentukan SATGAS Pelajar

Gambar 2. Model faktual manajemen kerjasama antara polsek, sekolah

dan orang tua untuk mencegah dan meminimalisir tawuran

pelajar

Page 81: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

11

satu kecamatan saja.

.

Berdasarkan model faktual di

atas, tawuran dapat dicegah dan

diminimalisir manakalah masing-

masing komponen bekerjasama

berperan dengan komitmen dan spirit

yang sama.

Kerjasama yang dibangun oleh Polsek

parung dengan sekolah-sekolah

diwilayah parung terbukti mampu

mencegah dan meminimalisir tawuran.

Sebagaimana ungkap Kapolsek Parung

Bapak Parmin ketika ditemui peneliti di

ruang kerjanya beliau mengatakan

bahwa “selama saya ditugaskan disini

tidak menjumpai tawuran yang

dilakukan oleh sekolah-sekolah di

wilayah parung. Adapun tawuran justru

pelakunya adalah sekolah-sekolah dari

luar kecamatan parung”. Demikian

halnya yang peneliti amati dari tahun-

ketahun sejak 2013 hingga kini 2018

penelitian ini dilakukan tawuran pelajar

diwilayah parung nyaris terdengar di

telinga. Adapun tawuran pelajar terjadi

di wilayah parung. Kondisi tersebut

tidak terlepas dari peran dari pada

seluruh komponen yang tergabung di

dalam satgas pelajar dan masyarakat

parung.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut: (1) Manajemen

kerjasama yang dibangun oleh polsek,

sekolah dan orang tua dalam baik

formal maupun non formal dalam

sebuah wadah satgas pelajar,

direncanakan, diorganisasikan,

dilaksanakan dan dievaluasi. Terbukti

mampu mencegah dan meminimalisisr

tawuran pelajar. (2) Model Faktual

manajemen kerjasama yang dibangun

merupakan model yang sudah

selayaknya dibentuk, dirawat sampai

tidak ditemukanya gejala akan adanya

tawuran atau tawuran pelajar.

Berdasarkan hasil penelitian

diatas, saran yang dapat diberikan

adalah: (1) Perlu dibangun sebuah

mindset bersama bahwa kehidupan yang

tertib aman dan nyaman adalah cita-cita

bersama; (2) Bagi POLSEK parung

saran yang diberikan kegiatan yang

sudah baik untuk ditingkatkan dan

disebarkan agar dapat menjadi contoh

bagi wilayah (sharing knowledge) lain

yang mengalami problematika

lingkungan yang hampir sama, sama

atau bahkan lebih parah lagi; (3) Bagi

sekolah-sekolah diwilayah parung

kerjasama dengan berbagai pihak

sebagai wujud kapabilitasnya sebagai

Page 82: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

12

sekolah perlu terus dilakukan, dijaga

dan dirawat; (4) Bagi orang tua

tanggung jawab mendidik anak bukan

semata-mata semuanya menjadi beban

sekolah, tetapi peran orang tua

hendaknya lebih besar dibandingkan

sekolah, sebab berbagai penyimpangan

yang dilakukan siswa terkadang

disebabkan karena luputnya perhatian

orang tua terhadap anaknya; (5) Bagi

masyarakat, terciptanya kehidupan yang

tertib, aman dan nyaman hendaknya

menjadi visi bersama semua

masyarakat. Mulai dari kesadaran diri

kemudian disebarkan agar menjadi

kesadaran kolektif bagi seluruh

masyarakat; (6) Bagi siswa, jadilah

siswa yang berkarakter, berakhlak

muliah, dan STOP tawuran pelajar,

karena siswa punya masa depan.; (7)

Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat

dijadikan salah satu rujukan untuk

penelitian berikutnya misalnya

menerjemahkan variabel-variabel yang

ada di dalamnya kemudian dilakukan

penelitian dengan metode kuantitatif

atau mix method; (8) Bagi dinas

pendidikan, hasil penelitian ini dapat

dijadikan salah satu media untuk

menyampaikan pesan kebaikan (good

massage) kepada seluruh pihak yang

berkepentingan bahwa untuk mengatasi

maraknya tawuran pelajar perlu

kebersamaan; (9) Bagi pemerintah,

diperlukan regulasi khususnya dalam

penanganan kasus tawuran pelajar.

Bahkan pemerintah perlu menyediakan

anggaran khusus untuk mengatasi

persoalan tawuran pelajar.

DAFTAR RUJUKAN

Adi, Rianto. 2004. Metodologi

Penelitian Sosial dan Hukum.

Jakarta: Granit

Agung Jaya Surahman, I Gede. 2016.

Cegah Kenakalan Remaja Melalui

Pendidikan Karakter. Jurnal

Penjamin Mutu Fakultas pada

Dharma Acarya IHDN Denpasar

Anwar, Zainul. 2015. Strategi

Penyelesaian Konflik Antar Teman

Sebaya Pada Remaja. Makalah

Seminar Psycologi dan

Kemanusiaan Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang

Asmani, Jamal. 2012. Kiat Mengatasi

Kenakalan Remaja di

Sekolah.Yogyakarta :Buku Bir

Damayanti, Wardyaningrum. 2013.

Komunikasi Untuk Penyelesaian

Konflik Dalam Keluarga:

Orientasi Percakapan dan

Orientasi Kepatuhan. Jurnal Al-

Azhar Indonesia Seri Pranata

Sosial, Vol 2 No 1 Halaman 47-58

Page 83: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

13

Feryanto, Agung, Hendro Prima Setia

dan Aprilia Rachmawati

Harjaningrum. 2013. Buku

Referensi:Seri Ensiklopedia IPS

Materi Ekonomi Manajemen

Volume 7. Klaten: Cempaka Putih

Harold T. Amrine, John A. Ritchey,

Oliver S. hulley and Sedyana.

1985. Manajemen dan Organisasi

Produksi (Terjemahan edisi

keempat). Jakarta:Erlangga

Heri Daryono. 2014. Manajemen

Kerjasama Antara Sekolah

Menengah Kejuruan dengan

Dunia Industri. Jurnal

Educational Management.

http://journal.unnes.ac.id/sju/index

.php/eduman, 3(2): 94-98

Kaelan. 2005. Metode Penelitian

Kualitatif Bidang Filsafat.

Yogyakarta: Paradigma.

Miles, B Matthew & A. Michael

Huberman. 1992. Analisis Data

kualitatif ( Terjemahan Teecep

Rohendi). Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi

Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya.

Nasution. 2003. Metode Penelitian

Naturalistik Kualitatif. Bandung:

Tarsito

Oktima, Nurul. 2012. Kamus Ekonomi.

Surakarta:PT. Aksarra Sinergi

Media

Septian Bayu Rismanto, dkk. 2012.

Model Penyelesaian Tawuran

Antar Pelajar Sebagai Upaya

Mencegah Terjadinya Degradasi

Moral Pelajar (Studi Kasus di

Kota Blitar-Jawa Timur). Artikel

Penelitian. Universitas Negeri

Malang. http://jurnal-

online.um.ac.id/data/artikel/artikel

8397075D9A060ECD40D06CBE

EF533ECD.pd (Diakses Minggi, 3

April 2017 Pukul 18.30 WIB)

Sutomo, dkk. 2007. Manajemen

Sekolah. Semarang: UPT

Percetakan dan Penerbitan MKK

UNNES PRESS

Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2005.

Metode Penelitian Sosial Berbagai

Alternatif Pendekatan. Jakarta:

Kencana Prenanda Media Group.

Wiyanto. 2016. Analisis Penerapan

Manajemen Pengetahuan dan

Pengetahuan Berbasis Strategi

Untuk Menciptakan Keunggulan

Bersaing Berkelanjutan (STudi

Kasus SMK YPUI Parung). Tesis.

Program Pascasarjana Program

Studi Manajemen Universitas

Pamulang-Tangerang Selatan.

Page 84: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

14

Internet:

https://m.tempo.co/read/news/2015/04/0

7/064655897/10-daerah-rawan-

tawuran-pelajar-di-bogor (diakses

minggu 3 April 2017 Pukul 18.30

WIB)

http://www.beritasatu.com/aktualitas/24

6433-parung-darurat-tawuran-

pelajar.html (diakses minggu 3

April 2017 Pukul 18.30 WIB)

https://www.merdeka.com/peristiwa/pel

ajar-smk-di-parung-tewas-

dibacok-usai-dikeroyok-

sekelompok-abg.html (diakses

minggu 3 April 2017 Pukul 18.30

WIB)

Page 85: LAPORAN AKHIR TAHUNlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan... · 2020-01-13 · 1 laporan akhir tahun model implementasi manajemen kerjasama anatara sekolah, orang tua

2

POSTER HASIL PENELITIAN

Lampiran 7