Laporan 5_Vegi Laten Haju Embulni Sanyus_1102700_Routing
-
Upload
vegi-laten -
Category
Documents
-
view
15 -
download
2
Transcript of Laporan 5_Vegi Laten Haju Embulni Sanyus_1102700_Routing
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI JARINGAN KOMPUTER
tentang
“Routing (Statistic Route)”
Oleh :
Vegi Laten Haju Embulni Sanyus1102700 - 2011
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA & KOMPUTERJURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
Routing (Statistic Route)
A. TujuanSetelah mengikuti pratikum ini diharapkan mahasiswa diharapkan:1. Mahasiswa diharapkan mengenal dan memahami fungsi Router (perangkat routing)
pada jaringan komputer.2. Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada komputer jaringan.3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi PC Router di dalam lingkungan jaringan
yang berbasis Windows.
B. Alat dan BahanDalam melakukan praktikum ini, Alat dan bahan yang diperlukan antara lain :1. Komputer (Pada kasus ini menggunakan Komputer dengan Sistem Operasi Windows
2000 Server atau 2003 Server)2. Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih3. Kabel jaringan4. Switch
C. Teori Singkat 1. Pengertian Router
Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan kejaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari suatu jaringan kejaringan lain yang memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam suatu jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma ruoting terdistribusi untuk menetukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari ruoting berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.PC Router adalah personal computer (PC) yang digunakan sebagai router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC- Multihomed yaitu computer yang memiliki lebihdari 1 NIC (Network Interface Card).
PC Multihomed (PC Router)
2. RoutingRouting (perutean ) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalulintas dalam jaringan dapat menentukan loaksi tujuan dan cara tercepat menuju ketujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan . Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis :1) Default Gateway
2) Statistic Route
Pengguanaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah ruote yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana.Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway.Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni menggunakan default gateway dan static route pada titik- titik tertentu.
Gambar2: Routing pada dua segmen jaringan
Untuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar alamat LAN A
dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway. Host-host yang ada pada
masing –masing segmen dapat melakukan komunikasi antar segmen dengan baik.
Sesuai dengan table routing berikut ini :
Berikut penjelasan entri pada table :
127.0.0.0 jaringan Loopback. Tiap datagram yang di kirim ke 127.0.0.0
akan di rutekan ke 127.0.0.1dan direfleksikan balik.
192.168.1.0 alamat jaringan (LAN A). data yang ditujukan kejaringan ini
akan di rutekan melalui adapter 192.168.1.1.
192.168.1.1 Adapter Network (NIC1) pada router. Perhatikan datagram
yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback
192.168.1.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.1.1. broadcast
akan dirutekan kejaringan melalui adapter 192.168.1.1
192.168.2.0 Alamat jaringan (LAN B). datagram yang ditujukan
kejaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.2.1
192.168.2.1 Adapter Network (NIC2) pada router. Perhatikan datagram
yang dikirimkan kealamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.
192.168.2.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.2.1 broadcast
akan dirutekan kejaringan melalui adapter 192.168.2.1.
224.0.0.0 Alamat Multicast yang digunakan secara internal oleh Windows
NT.
255.255.255.255 Alamat Broadcast local (router tidak meneruskan
broadcast kejaringan lain).
Table routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap rute terdiri dari IP Address.
Kondisi table routing seperti gambar diatas sudah bisa meneruskan paket-paket
data antar segmen LAN A dan LAN B. Pada kasus jaringan yang lebih kompleks,
entri table routing default belum tentu cukup untuk melakukan perutean antara
segmen- segmen jaringan yang ada, sehingga entri table routing perlu
disempurnakan. Dengan Static Route hal itu bisa dilakukan.
Dari topologi jaringan diatas, paket data dari segmen LAN A belum bisa
diteruskan ke segmen LAN C, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, perlu dilakukan
penambahan entri pada Router A, dan router B agar seluruh host yang ada pada
masing – masing segmen jaringan dapat berkomunikasi.
Membuat Tabel Routing Static
Bentuk perintah route pada Windows NT adalah sebagai berikut :
Route [command] [destination] [mask/netmask] [gateway]
Route menerima 4 option :
- Add : menambahkan route ke tabel
NIC : 192.168.2.1
- Delete : menghapus route dari tabel
- Change : mengubah routing pada entri tabel
- Print : mencetak tabel routing
Destination adalah parameter optional yang menyebutkan alamat jaringan tujuan
yang akan disebutkan pada entri tabel routing. Mask adalah netmask dari
destination. Gateway adalah parameter optional yang menentukan alamat IP dari
gateway yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan.
Pada topologi jaringan diatas, entri tabel routing pada router A dan router B harus
ditambah dengan Static Route agar host pada segmen A dapat berkomunikasi
dengan host segmen B.
Pada router A, tambahkan Static Route :
C : > route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1
C : > route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2
Pada router B, tambahkan Static Route :
C : > route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2
C : > route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1
D. Langkah Kerja
Routing dengan Default Gateway Konfigurasi PC Router dengan default gateway ini sangat mudah dapat kita lakukan dengan : 1. Siapkan komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan
menggunakan system Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC – Multihomed)
2. Siapkan juga 4 unit komputer sebagai klien dari PC Router (Windows 98, Me, 2000Profesional, atau XP)
3. Bangun jaringan seperti gambar berikut :
4. Konfigurasi IP Address masing-masing PC sesuai dengan gambar diatas.5. Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan service router,
aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada pada administration tool pada Windows 2000 server atau Windows 2003 server. Dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pada Windows 2003 buka Start Program Administrative Tools Routing
and Remote Accessb. Klik Next dan pilih “Custom Configuration”c. Klik next dan ceklist “LAN Routing” terdapat banyak pilihan yang bias kita buat
disana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi pada LAN Roouting terlebih dahulu.
d. Setelah memilih LAN Routing kemudian klik Next, maka layanan Routing and Remote Access sudah tersedia pada PC Router.
e. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan “Routing and Remote Access”, dengan cara mengklik kanan Server dan klik “Configure and Enable Routing and Remote Access”
f. Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akan berwrna hijau. Konfigurasi selesai dan PC Router sudah siap digunakan.
6. Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang tertera pada gambar desain jaringan diatas.
7. Konfigurasi selesai, lakukan uji keneksi dengan perintah ping dari setiap host ke host yang lain, buat tabel seperti tabel percobaan berikut :
E. Hasil Praktikum
NoTest Koneksi (ping)
Respon PenjelasanDari ke
1. 192.168.3.102
atau
192.168.3.103
192.168.3.101
192.168.3.102
192.168.3.103
Replay
Replay
Replay
Karena berada pada
satu jaringan
192.168.4.1 Transmit failed Karena berbeda
192.168.4.2
192.168.4.3
Transmit failed
Transmit failedjaringan
192.168.5.1
192.168.5.2
192.168.5.3
Transmit failed
Transmit failed
Transmit failed
Karena berbeda
jaringan
2. 192.168.4.2
atau
192.168.4.3
192.168.3.101
192.168.3.102
192.168.3.103
Transmit failed
Transmit failed
Transmit failed
Karena berbeda
jaringan
192.168.4.1
192.168.4.2
192.168.4.3
Replay
Replay
Replay
Karena berada pada
satu jaringan
192.168.5.1
192.168.5.2
192.168.5.3
Transmit failed
Transmit failed
Transmit failed
Karena berbeda
jaringan
3. 192.168.5.2
atau
192.168.5.3
192.168.3.101
192.168.3.102
192.168.3.103
Transmit failed
Transmit failed
Transmit failed
Karena berbeda
jaringan
192.168.4.1
192.168.4.2
192.168.4.3
Transmit failed
Transmit failed
Transmit failed
Karena berbeda jaringan
192.168.5.1
192.168.5.2
192.168.5.3
Replay
Replay
Replay
Karena berada pada
satu jaringan
1. Tambahkan static route pada PC router 1 R1: Route Add 192.168.4.0 Mask 255.255.255.0 192.168.4.1
Route Add 192.168.5.0 Mask 255.255.255.0 192 192.5.22. Tambahkan Static Route pada PC Router 2 R2: Route Add 192.168.100.128 Mask 255.255.255.0 192 192.168.100.65
Route Add 192.168.100.0 Mask 255.255.255.192 192.168.100.65
3. Setelah dilakukan penambahan entri table routing, lakukan uji koneksi antar masing-masing PC, lalu buat percobaan uji koneksi seperti table:
Tabel Percobaan 2UJI KONEKSI
RESPON PENJELASANDARI KE
192.168.5.2 192.168.1.3192.168.2.1192.168.2.2192.168.2.3192.168.3.1192.168.3.2192.168.3.3192.168.3.102192.168.3.103192.168.4.3192.168.4.4192.168.5.2192.168.5.3
ReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplay
Semuanya replay karna berdasarkan pada prinsip routing itu sendiri yang menghubungkan jaringan menjadi terhubung dengan PC yang terkait dengan routernya masing-masing.
192.168.5.3 192.168.1.2192.168.2.1192.168.2.2192.168.2.3192.168.3.1192.168.3.2192.168.3.3192.168.3.102192.168.3.103192.168.4.3192.168.4.4192.168.5.2192.168.5.3
ReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplay
Semuanya replay karna berdasarkan pada prinsip routing itu sendiri yang menghubungkan jaringan menjadi terhubung dengan PC yang terkait dengan routernya masing-masing.
192.168.4.2 192.168.1.2192.168.1.3192.168.2.1192.168.2.3192.168.3.1192.168.3.2192.168.3.3192.168.3.102192.168.3.103192.168.4.3192.168.4.4192.168.5.2192.168.5.3
ReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplay
Semuanya replay karna berdasarkan pada prinsip routing itu sendiri yang menghubungkan jaringan menjadi terhubung dengan PC yang terkait dengan routernya masing-masing.
192.168.4.3 192.168.1.2 Replay Semuanya replay karna
192.168.1.3192.168.2.1192.168.2.2192.168.3.1192.168.3.2192.168.3.3192.168.3.102192.168.3.103192.168.4.3192.168.4.4192.168.5.2192.168.5.3
ReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplayReplay
berdasarkan pada prinsip routing itu sendiri yang menghubungkan jaringan menjadi terhubung dengan PC yang terkait dengan routernya masing-masing.
F. Kesimpulan1. Routing yang digunakan adalah routing static.2. Routing table digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui sampai sejauh mana
routing yang dilakukan oleh PC Router tersebut.3. Untuk menambahkan route maka dapat dengan menginputkan
>route add [alamat yang akan ditambahkan] [netmask] [alamat interface] lalu enter.Untuk menghapus dapat dengan mengganti add dengan delete