LAPORAN
-
Upload
zaenal-mustopa -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
description
Transcript of LAPORAN
KATA PENAGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga laporan praktikum rekayasa bahan konstruksi ini dapat saya selesaikan. Laporan ini saya ajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengetahuan bahan konstruksi (PBK).
Laporan Praktikum Rekayasa Bahan Konstruksi ini disusun berdasarkan hasil percobaan yang dilaksanakan di laboratorium bahan. Praktikum ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi kuliah dan juga sebagai pelengkap mata kuliah Rekayasa Bahan Konstruksi pada Program Studi Teknik Sipil UNJANI.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Pengetahuan bahan kostrksi Bpk. Ramli ST,MT. , Asisten Lab, dan teman teman sekalian dan pihak yang telah membentu, baik bantuan moril maupun materil. Sehingga laporan ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah di tentukan.
Saya menyadari sekali dalam penyusunan laporan ini masih jauh dalam kesempurnaan serta banyak kekurangan, oleh karena itu saya mengaharapkan keritik dan saran yang bersifat membangun demi memperbaiki laporan ini.
Harapan saya yang paling besar dari penyusunan laporan ini ialah semoga laporan ini dapat member informasi bagi rekan rekan dan bermanfaat bagi pengembangan wawasan bagi kita semua
Cimahi,
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam setiap perencanaan Beton, perbandingan-perbandingan antara semen, pasir, air dan agregat kasar ditentukan sedemikian rupa sehingga dapat mengahasilkan beton yang mudah dikerjakan, awet serta memenuhi persyartan kekuatan tekan. Persyaratan persyaratan itu haus dicapai dengan memperhatikan data serta kondisi yang di jumpai pada tahap permulaan dalam perencanaan campuran tersebut.Meode yang akan diuraikan bagi penentuan proporsi unsur pembuatan beton dalam peraktikum ini, yaitu, Trail Mix atau uji coba. Berdasarkan cara yang dikembangkan oleh Texas AM University, Negara bagian Texas, USA. Metode ini peraktis dalam perhitungan dan mengingan kondisi lingkungan Negara Texas yang hamper serupa dengan Indonesia, maka cara ini adalah salah satu alternative bagi metode perencanaan adukan beton.
1.2. Maksud dan Tujuan
Pada laporan ini ada beberapa tujuan yang hendak dicapai antara lain :1. Merencanakan komposisi beton yang menghasilkan beton dengan mutu yang baik, serta mengetahui teknis pelaksanaannya.2. Membedakan dan menganalisa mutu beton3. Mengenal alat alat rekayasa sipil 4. Sebagai dasar dan pengenalan tentang pengerjaan nyata dilapangan
1.3. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah
Konsep tentang perencanaan beton akan dibatasi sesuai dengan sistematika permasalahan antara lain:1. Memutuskan sifat sifat bahan pembuatan beton Semen Agregat halus (Pasir) Air Agregat kasar (Split)2. Perencanaan campuran beton Penentuan komposisi bahan berdasarkan kekuatan rencana beton Pemeriksaan kualitas adukan beton3. Pemeriksaan kekuatan ahncur benda uji Penentuan tegangan hancur Penentuan setandar deviasi Penentuan kekuatan karakteristik beton
1.4. Metodelogi Pengujian
Metodelogi pada pengujian dan penyusunan laporan peraktikum ini adalah:1. Study LiteraturMempelajari teori teori yang berkaitan dengan ruang lingkup dari pelaksanaan peraktikum, sehingga diperoleh pengetahuan dasar untuk pengelolaan data dan pemecahan masalah2. Pengukuran dan PengujianPengukuran dan pengujian dilaksanakan untuk mengetahui kesesuaian antara teori dan hasil perkatikum
1.5. Sistematis Pembahasan
Pada sub sub ini diberikan uraian singkat mengenai sitematika penulisan, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal apa saja yang akan di uraikan pada bab bab berikutnya.Konsep dalam laporan ini,lebih diberatkan pada sistematika dan teknis pelaksanaan dngan acuan teori-teori dan referensi atau diktat dari Asisten Lab yang mendukung terhadap permasalahan yang akan diangkat yaitu, mengenai perencanna beton dalam rekayasa sipil dengan mutu dan kualitas yang direncankan, yang tentunya sesuai dengan kerangka laporan yang diberikan oleh Asisten Lab.
BAB II TEORI PENUNJANG PERKATIKUM
BAB III
URAIAN PELAKSANAAN PERAKTIKUM
Pada bab ini akan dibahas mengenai peraktikum-peraktikum yang telah dilaksanakan di Laboratorium Bahan Teknik Sipil Unjani. Pengujian yang dilaksanakan antara lain:
1. Pemeriksaan berat volume agregat2. Analisa saringan agregat halus dan kasar3. Pemeriksaan bahan lolos saringan NO.2004. Pemeriksaan kadar lumpur pada agregat halus5. Pemeriksaan kadar air agregat6. Analisa specific-grafity dan penyerapan agregat kasar7. Analisa specific-grafity dan penyerapan agregat halus
MODUL 1
Pemeriksaan Berat Volume Agregat
Tujuan percobaan Mengetahui berat isi agregat halus, kasar atau campuran yang didefinisikan sebagai perbandingan antara berat material dengan volume.
Peralatana. Timbangan dengan ketelitian 10g b. Wadah baja yang cukup kaku berbentuk silinder dengan alat pemegang dengan ukuran diameter 25cm dan tinggi 30 cmc. Tongkat pemadat diameter 1.5 cm panjang 60cm yang ujungnya bulat, terbuat dari baja tahan karatd. SkopBahan percobaan a. Agregat kasarb. Agregat halus
Perosedur peraktikum Berat Isi Lepasa. Timbang dan catatlah berat wadah (W1).b. Masukan benda uji dengan hati hati agar tidak terjadi pemisahan butir-butir.dengan ketiggian 5 cm diatas wadah dengan menggunakan sekop sampai penuh.c. Ratakan permukaan benda uji.d. Timbang dan catatlah berat benda uji (W2).e. Hitung berat benda uji (W3 = W2-W1).f. Lakukan untuk kedua benda uji (Agregat kasar dan halus).
Berat isi dengan cara ditusuka. Timbang dan catatlah berat wadah (W1).b. Isi wadah dengan benda uji dalam 3 lapisan yang sama tebal, setiap lapisan dipadatkan dengan cara ditusuk sebanyak 25 kali secara merata.c. Ratakan permukaan benda uji.d. Timbang dan catatlah berat benda uji (W2).e. Hitung berat benda uji (W3 = W2-W1).f. Lakukan untuk kedua benda uji (Agregat kasar dan halus).
Berat isi denagn cara digoyanga. Timbang dan catatlah berat wadah (W1).b. Isi wadah dengan benda uji dalam 3 lapisan yang sama tebal, setiap lapisan dipadatkan dengan cara digoyang-goyang sebanyak 25 kali secara merata.c. Ratakan permukaan benda uji.d. Timbang dan catatlah berat benda uji (W2).e. Hitung berat benda uji (W3 = W2-W1).f. Lakukan untuk kedua benda uji (Agregat kasar dan halus).
Perhitungan Berat isi agregat = (kg/lt)
LaporanLaporan hasil pemerisaan berat isi agregat dalam tabel
Observasi 1 : Dengan cara lepasAgregat HalusAgregat Kasar
A. Volume wadahB. Berat wadahC. Berat wadah + benda ujiD. Berat ujiE. Berat volume(VA1)(WB1)(Wc1)(WD1= Wc1- WB1)(WD1/ VA1)14,736,232215,771,07LiterKgKgKgKg/lt14,736,2324,1117,881,21LiterKgKgKgKg/lt
Observasi 2 : Dengan cara di tusuk
A. Volume wadahB. Berat wadahC. Berat wadah + benda ujiD. Berat ujiE. Berat volume(VA2)(WB2)(Wc2)(WD2= Wc2- WB2)(WD2/ VA2)14,736,2323,4317,21,16LiterKgKgKgKg/lt14,736,2325,0818,851,28LiterKgKgKgKg/lt
Observasi 3 : Dengan cara digoyang
A. Volume wadahB. Berat wadahC. Berat wadah + benda ujiD. Berat ujiE. Berat volume(VA3)(WB3)(Wc3)(WD3= Wc3- WB3)(WD3/ VA3)14,736,2322.0415,811,07LiterKgKgKgKg/lt14,736,2323,4517,221,17LiterKgKgKgKg/lt
Berat volume rata rata =
1,1Kg/lt1,22Kg/lt
KesimpulanDari hasil perkatikum didapat :a. Cara lepas : 1,07 kg/ltb. Cara ditusuk : 1,16 kg/ltc. Cara digoyang : 1,07 kg/ltDimana berat volume terbersar adalah denagan cara tusuk yaitu, 1,16 kg/lt. hal ini dikarenakan peroses memasukan agreat kedalam wadah terjadi penusukan sehingga agregat menjadi padat dan menyebabkan lebih banyak agregat yang masuk kedalam wadah.
MODUL 2ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR DAN HALUS
Tujuan Peraktikum
Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) agregat. Data distribusi butiran pada agregat diperlukan dalam perencanaan adukan beton. Pelaksanaan penentuan gradasi ini dilakukan pada agregat halus dan agregat kasar. Alat yang digunakan adalah seperangkat saringan dengan ukuran jaring-jaring tertentu.
Peralatan Timbangan Oven yang dilengkapi suhu untuk pemanasan sampai (110 5) C Alat pengetar saringan Alat pemisah contoh Cawan Perngkat saringan agregat kasarNo saringanUkuran lubang ayakan
12,5 mm
9,50 mm
No 44,76 mm
No 82,38 mm
No 161,19 mm
Wadah-
Perangkat saringan agregat halusNo saringanUkuran lubang ayakan
12,5 mm
9,50 mm
No 44,76 mm
No 82,38 mm
No 161,19 mm
No 500,595 mm
No 1000,279 mm
No 2000,149 mm
wadah0,074 mm
Bahan
Agregat kasar 2,5 kg Agregat halus 625 gr
Perosedur Percobaan
a. Benda uji dikeringkan di dalam oven dengan suhu (110 5) C sampai berat benda uji tetap.b. Contoh dimasukan pada perangkat saringan, susuna saringan dimulai dari saringan terbesar diatas. Perangkat saringan di gerakan oleh mesin selama 15 menit. c. Timbang dan catatlah berat benda uji yang tertahan pada tiap masing-masing saringan.d. Ulangi langkah b-c pada agregat selanjutnya.
Laporan a. Analisis gradasi dengan menetapkan jumlah persentase lolos saringan atau yang tertahan saringan.b. Membuat graffik akumlatif c. Memeriksa grafik dengan batasan kurva gradasi atau perencanaan saluran beton
Data Hasil Peraktikum ANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR
Analisis Ayakan Bagi Butiran Antara Diam 25 2,38 mmBerat Contoh = 2,5 KgKatagori Ukuran No.8
No. SaringanUkuran lubangBerat tertahan (gr)Persentase tertahan (%)Persentase berat yang lolos (komulatif)
Ayakan
Mminci
12,51/272030,2569,75
9,53/872530,4639,29
No.44,7-8435,303,99
No.82,38-451,892,1
No.161,19-50,211,89
Wadah451,890
Total2380Total117,02
ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS
Analisis Ayakan Bagi Butiran Antara Diam 25 2,38 mmBerat Contoh >500 Kg
No. SaringanUkuran lubangBerat tertahan (gr)Persentase tertahan (%)Persentase berat yang lolos (komulatif)
Ayakan
MmInci
9,53/823,6296,38
No.44,7-559,9586,43
No.82,38-11019,8966,54
No.161,19-13524,4142,13
No.300,59-12522,6019,53
No.500,27-356,3313,2
No.1000,14-203,629,58
No.2000,07-30,549,04
Wadah509,040
Total553Total342,83
Modulus kehalusan = = 3,4283
Kesimpulan Berdasarkan hasil peraktikum didapat modulus kehalusan dengan nilai 3,4283.dan persentase agregat lolos sebesar 117,02 dan persentase agregat halus yang lolos sebesar 342,83.
MODUL 3PEMERIKSAAN BAHAN LOLOS SARINGAN 200
Tujuan PeraktikumMenetapkan jumlah bahan dalam agregat halus yang lolos saringan No.200 dengan cara pencucian.
Peralatan a. Saringan no.16 dan no.200b. Wadah pencuci (ember) benda uji dengan kapasitas yang cukup besar sehingga waktu di guncang-guncang benda uji / air tidak tumpah.c. Oven yang dilengkapi suhu untuk pemanasan sampai (110 5) Cd. Timbangan dengan ketelitian 0,1gr berat contohe. Cawan dengan kapasitas yang cukup untuk mengeringkan contoh agregatf. Skop
BahanAgregat halus 625 gr (w1)
Perosedur Peraktikuma. Masukan agregat halus kedalam cawan, keringkan dalam oven dengan suhu (110 5) C sampai mencapai berat tetap, timbang dan catat hasilnya .b. Masukan agregat halus kedalam saringan no 16 di atas wadah pencuci (ember), dan beri air sampai benda uji terendam.c. Cuci agregat halus sampai cukup bersihd. Masukan air hasil pencucian kedalam saringan no 200 kemudian cuci kembali sampai cukup bersih.e. Semua bahan yang tertahan saringan no.16 dan no.200 masukan kembali pada cawan yang telah diketahui beratnya (w2) keringkan dalam oven, dengan suhu (110 5) C sampai mencapai berat tetap, timbang dan catat hasilnya (w3).f. Hitunglah berat agregat halus kering tersebut (w4 = W3-w2)
Perhitungan Jumlah bahan lewat saringan No.200 = w1 = berat uji semula (gr)w4 = berat bahan tertahan saringan no.200 (gr)
LaporanAnalisa jumlah bahan yang lewat saringan no.200 dalam peroses jika persentase bahan yang lewat > 5% berarti bahan memiliki kadar lumpur yang tinggi.
Jumlah bahan lewat saringan No.200 = 30,4 % Kesimpulan Analisa jumlah bahan yang lewat saringan no.200 dalam peroses jika persentase bahan yang lewat > 5% berarti bahan memiliki kadar lumpur yang tinggi.Hasil pengujiaan benda uji lolos saringan no.200 didapat persentase sebesar 30,4%. Dengan artian benda uji tersebut mempunyai kadar lumpur tinggi karena persentasenya lebih besar dari 5%.
MODUL 4
PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR
Tujuan Laporan Menentukan persentase kadar lumpur dalam agregat halus. Kandungan lumpur