Lapkas HIL Gilang

25
LAPORAN KASUS HERNIA INGUINALIS LATERALIS Oleh Gilang Purnama Alam 09310111 Pembimbing : dr. Asep Hermana, Sp.B dr. Irwan Adenin, Sp.B BAGIAN BEDAH PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2013 1

description

terimasih RSUD 45 Kuningan

Transcript of Lapkas HIL Gilang

LAPORAN KASUS

HERNIA INGUINALIS LATERALIS

Oleh

Gilang Purnama Alam

09310111

Pembimbing :

dr. Asep Hermana, Sp.B

dr. Irwan Adenin, Sp.B

BAGIAN BEDAHPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATIRSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2013

1

BAB I

PENDAHULUAN

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Jainal

Umur : 50 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Status perkawinan : Kawin

Pendidikan terakhir : -

Pekerjaan : Tukang Kayu

Agama : Islam

Alamat : Panyosogan

Tanggal masuk : 2 Desember 2013

II. ANAMNESA

Keluhan Utama

Benjolan di kantung zakar kiri

Riwayat Penyakit Sekarang

Os datang ke RSUD 45 Kuningan tanggal 2 desember 2013 dengan

keluhan terdapat benjolan hilang timbul di kantung zakar sebelah kiri sejak 6

bulan SMRS. Benjolan timbul pada saat Os beraktivitas seperti berjalan dan

mengangkat barang yang berat, hilang saat beristirahat seperti berbaring, awalnya

benjolan berada di lipat paha kiri sebesar telur puyuh dan sekarang ada di kantung

zakar sebesar telur bebek. Akhir-akhir ini sekitar 2 bulan kebelakang benjolan

timbul terus dan dapat masuk kedalam apabila dibantu oleh tangan dengan cara di

tekan, Os mengeluh nyeri di daerah benjolan hanya saat benjolan timbul. Mual

kadang-kadang dirasakan pasien tetapi tidak sampai muntah,. Os mengatakan

2

benjolan hanya ada di kantung jakar sebelah kiri. Keluhan batuk lama disangkal

oleh Os. Os menyangkal ada keluahn saat BAK, BAB Os tidak ada keluahan,

tetapi sehari setelah masuk RS Os belum BAB. Pekrjaan sehari-hari mengangkut

kayu di hutan.

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang menderita keluhan seperti Os

Riwayat Penyakit Sebelumnya

Os mengatakan 5 tahun lalu pernah di operasi hernia kiri dan kanan di RS,

Arjawinangun - Cirebon.

III. PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Kesadaran umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos mentis

A. Tanda Vital

Tekanan darah : 120/90 mmHg

HR : 82 x/menit

RR : 26 x/menit

Suhu : 37,9 C

3

B. Pemeriksaan Fisik Umum

a. Kepala-leher

Kepala : Normochepali

Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

b. Thorax

Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak tampak jejas (-)

Palpasi : Gerakan dinding dada simetris

Perkusi : Sonor

Auskultasi : Vesikuler, suara tambahan (-)

c. Abdomen

Inspeksi : Distensi (-), darm contour (-), steifung (-),

jejas (+) di quadran kiri dan kanan, tampak benjolan (+)

di kuadran kiri bawah.

Auskultasi : BU (+) Normal

Palpasi : Defans muskular (-), nyeri tekan McBurney (-), nyeri

lepas (-), hepar dan lien tidak teraba, ginjal tidak teraba.

d. Ekstremitas

Atas : deformitas -/-, edema -/-, akral hangat

Bawah : deformitas -/-, edema -/-, akral hangat

4

Status Lokalis

Genitalia - Scrotum

Inspeksi : Benjolan di skrotum ki (+) Ukuran 7 x 7 cm, Warna

sama seperti kulit.

Palpasi : Konsistensi kenyal, permukaan rata, benjolan dapat

digerakan, nyeri tekan (+), Valsava Maneufer (+),

Finger Test (+)

IV. USULAN PEMERIKSAAN

- Laboratorium darah lengkap (Hb, leukosit, LED, trombosit, glukosa sewaktu,

ureum, kreatinin)

- EKG

- Foto thorax

- USG

Hasil pemeriksaan darah rutin

Hb : 16.0

Leukosit : 8400

LED : 8

Trombosit : 290.000

Glukosa sewaktu : 85

Ureum : 24

Kreatinin : 1,39

5

V. DIAGNOSA BANDING

Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra

Orchitis

Limfanodus

VI. DIAGNOSA KERJA

Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Repponible

VII. RESUME

Os datang dengan benjolan di skortum sinistra hilang timbul sejak 6 bulan

SMRS, Timbul saat beraktifitas seperti berjalan dan mengangkat barang,

hilang saat berbaring. Nause (+), Vomitus (-), Febris (+). Benjolan ukuran

7 x 7 cm. Nyeri tekan (+), Valsava Manufer (+), Finger Test (+). BAK dan

BAB (+) Normal. Riwayat Penyakit dahulu, Hernia Inguinalis lateralis

Bileteral 5 tahun yang lalu. Pekerjaan sehari-sehari os mengangkut kayu di

hutan.

VIII. PENATALAKSANAAN

Tension Free Hernioraphy Sinsitra

IX. PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad fungsionam : ad bonam

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Hernia merupakan penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian

lemah dari dinding rongga bersangkutan. Hernia inguinalis dapat terjadi karena

anomali kongenital atau karena sebab yang didapat. Hernia dapat dijumpai pada

setiap usia. Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk

hernia pada anulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong

dan isi hernia. Selain itu diperlukan juga faktor yang dapat mendorong isi hernia

melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar itu.1

Hernia inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui

sebuah lubang pada dinding perut kedalam kanalis inguinalis. Hernia bilateral

terjadi ketika hernia berkembang pada kedua sisi kanan dan sisi kiri pangkal

paha.2

Pada orang yang sehat, ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya

hernia inguinalis yaitu kanalis inguinalis yang berjalan miring, adanya struktur m.

Oblikus internus abdominis yang menutup anulus inguinalis internus ketika

berkontraksi dan adanya fasia transversa yang kuat yang menutup trigonum

Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot. Gangguan pada mekanisme ini

dapat menyebabkan terjadinya hernia.2

7

Kanalis inguinalis dibatasi :

- Kraniolateral : Anulus inguinalis internus yang merupakan bagian

terbuka dari fasia transfersalis dan aponeurosis m.

transversus abdominis

- Medial bawah : Di atas tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi oleh

anulus inguinalis eksternus, bagian terbuka dari

aponeurosis m. Oblikus eksternus

- Atapnya : Aponeurosis m. Obliqus eksternus

- Dasarnya : Ligamentum inguinale

Kanal berisi tali sperma pada lelaki dan ligamentum rotundum pada perempuan.

8

Perbedaan antara hernia inguinalis indirek dan hernia inguinalis direk

Indirek Direk

Usia Usia berapapun, usia

Muda

Usia tua

Penyebab Dapat kongenital Didapat

Bilateral 20% 50%

Penonjolan saat batuk Oblik Lurus

Muncul saat berdiri Tidak segera mencapai

ukuran terbesar

Mencapai ukuran terbesar

dengan segera

Reduksi saat berbaring Dapat tidak tereduksi

segera

Tereduksi segera

Penurunan ke skrotum Sering Jarang

Oklusi cincin internus Terkontrol Tidak terkontrol

Leher kantong Sempit Lebar

Strangulasi Tidak jarang Tidak biasa

Hubungan dengan

pembuluh darah

Lateral Medial

9

B. EPIDEMIOLOGI

Tujuh puluh lima persen dari seluruh hernia abdominal terjadi di inguinal

(lipat paha). Yang lainnya dapat terjadi di umbilikus atau daerah perut lainnya.

Hernia inguinalis dibagi menjadi 2, yaitu hernia inguinalis latealis dan hernia

inguinalis medialis.

Pria sekitar 90% dapat terkena dibandingkan dengan wanita yang hanya

sekitar 10%. Semakin bertambahnya usia kemungkinan semakin besar terjadinya

hernia. Hal ini dipengaruhi oelh kekuatan otot-otot perut yang sudah mulai

melemah.3

C. ETIOLOGI

Penyebab hernia inguinalis terjadi akibat peningakatan tekanan di dalam rongga

perut dan kelemahan otot dinding perut.

Faktor yang menyebabkan terjadinya hernia adalah1,3 :

- Obesitas

- Konstipasi

- Prostat

- Kehamilan

- BB lahir < 1500 g

- Riwayat penyakit keluarga

- Batuk kronis

- Aktifitas fisik yang berlebihan

Kelemahan dinding abdomen terjadi karena7 :

- Usia

- Malnutrisi

- Kerusakan atau paralisis dari saraf motorik

D. GEJALA KLINIS

10

Keluhan yang dirasakan dapat ringan hingga berat. Karena pada dasarnya

hernia merupakan isi rongga perut yang keluar melalui suatu celah di dinding

perut. Keluhan berat timbul disebabkan karena terjepitnya isi perut tersebut pada

celah yang dilaluinya (strangulasi). Jika keluhan masih ringan, penonjolan dapat

hilang timbul. Benjolan yang ada tidak dirasa nyeri, benjolan timbul bila batuk,

mengedan atau mengangkat benda berat. Benjolan dapat hilang bila istirahat.1

Pada hernia reponibel keluhan hanya karena adanya benjolan dilipat paha,

benjolan muncul jika berdiri, batuk, bersin atau mengedan, dan hilang bila

istirahat. Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan didaerah

epigastrium atau paraumbilikal berupa nyeri viseral karena regangan pada

mesenterium sewaktu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantong hernia.

Nyeri yang disertai mual atau muntah timbul jika inkaserasi karena ileus atau

strangulasi karena nekrosis atau gangren.4,6

Jenis Reponible Nyeri Obstruksi Tampak

sakit

Toksik

Reponible/

bebas

+ - - - -

Ireponible - - - - -

Inkaserata - + + + -

Strangulasi - ++ + ++ ++

E. KLASIFIKASI

11

A. Berdasarkan kejadiannya5 :

Hernia kongenital

Hernia yang terdapat waktu lahir

Hernia akuisita

Hernia yang disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya mengangkat benda

berat.

B. Berdasarkan letaknya :

Hernia Epigastrika

Hernia epigastrika atau hernia linea alba adalah hernia yang keluar melalui

defek di linea alba antara umbilikus dan prosesus xifoideus. Isi hernia terdiri

atas penonjolan jaringan lemak preperitoneal dengan atau tanpa kantong

peritoneum. Penderita sering mengeluh perut kurang enak dan mual, mirip

dengan keluhan tukak peptik, kelainan kandung empedu.

Hernia Umbilikalis

12

Hernia umbilikalis merupakan hernia kongenital pada umbilikus yang

hanya tertutup peritoneum. Hernia umbilikalis merupakan penonjolan yang

mengandung isi rongga perut yang masuk melalui cincin umbilikus akibat

peninggian tekaann intraabdomen, biasanya ketika bayi menangis. Umumnya

tidak menimbulkan nyeri.

Hernia Inguinalis

Hernia inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk

melalui sebuah lubang pada dinding perut kedalam kanalis inguinalis.

Hernia Femoralis

Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis, selanjutnya isi hernia

masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan v.

Femoralis sepanjang 2 cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha.1

C. Berdasarkan sifatnya :

13

Hernia Reponibel

Isi kantong hernia dapat keluar masuk, keluar jika mengejan dan masuk

lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala

obstruksi usus.

Hernia Ireponibel

Bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga.

Disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia.

Hernia Inkaserata

Isi kantong tidak dapat kembali ke dalam rongga perut disertai akibatnya

yang berupa gangguan pasase. Dapat juga diartikan hernia ireponibel yang

sudah disertai dengan gejala ileus yaitu tidak dapat flatus. Pada keadaan ini

terjadi obstruksi jalan makanan.

Hernia Strangulasi

Hernia ireponibel dengan gangguan vaskularisasi mulai dari bendungan

sampai nekrosis.

D. Beberapa tipe khusus hernia :

14

Sliding Hernia

Hernia ini adalah dimana struktur extraperitoneal membentuk sebagian

dinding kantong. 5% dari seluruh hernia adalah sliding hernia dan hernia

inguinalis indirek merupakan mayoritas. Disebelah kanan, caecum dan colon

ascenden terlibat, sementara sebelah kiri, sigmoid dan kolon descendens

ditemukan di dalam sacus. Bagian dari vesica urinaria dapat masuk ke hernia

inguinalis direk. Insidens sliding hernia bertambah dengan usia dan lamanya

hernia.7

Hernia Richter

Pada hernia tipe ini, hanya sebagian usus yang terperangkap (biasanya

usus halus). Isi dari kantung hernia tediri dari hanya satu sisi dari dinding

usus. Bahayanya hernia ini adalah, usus dapat mengalami iskemi tanpa

perkembangan nyata dari gejala obstruksi.7

Hernia Ventralis

Hernia ventralis adalah nama umum untuk semua hernia di dinding perut

bagian anterolateral seperti hernia sikatriks. Hernia sikatris merupakan

penonjolan peritoneum melalui bekas luka operasi yang baru maupun lama.

Faktor predisposisinya adalah infeksi luka operasi dan malnutrisi.

Hernia Spieghel

Hernia spieghel adalah hernia ventralis yang terjadi sepanjang bagian

subumbilikal dari garis semilunar spieghel dan melalui fasia spieghel.8 Hernia

yang muncul ditempat yang lemah di antara tepi lateral m. Rektus abdominis

dangan linea semisirkularis.1

Hernia Pantalon

15

Hernia pantalon merupakan kombinasi hernia inguinalis direk dan indirek

pada satu sisi. Kedua kantong hernia dipisah oleh vasa epigastrika inferior.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah rutin : Hb, leukosit, LED, trombosit, glukosa sewaktu,

ureum dan kreatinin

EKG

Foto thorax

USG

G. DIAGNOSA BANDING

a. Orchitis

Orkitis adalah reaksi inflamasi akut pada testis biasanya infeksi sekunder.

Kebanyakan kasus berhubungan dengan infeksi virus mumps, namun virus

lain dan bakteri dapat menyebabkan orchitis.

b. Limafonodus

Tumor kelenjar getah bening atau limfoma adalah tumor yang berkaitan

dengan sistem limfatik. Sistem limfatik merupakan bagian terpenting dari

sistem kekebalan tubuh yang membentuk pertahanan tubuh.

Gejalanya berupa pembesaran kelenjar getah bening pada leher, ketiak

atau pangkal paha. Pembengkakan dapat dimulai dari adanya penurunan BB,

batuk-batuk, sesak napas, demam dan keringat malam.

H. TERAPI HERNIA

16

- Tension free hernioraphy

I. PROGNOSIS

Perbaikan klasik, yaitu : Mcvay, Bassini dan Soldis memberikan kekambuhan

sekitar 1% - 3% dalam jangka waktu 10 tahun kemudian. Kekambuhan

disebabkan oleh tegangan yang berlebihan pada saat perbaikan. Kekambuhan

yang sudah diperkirakan, lebih umum dalam pasien dengan hernia direk,

khususnya hernia direk bilateral. Kekambuhan tidak langsung biasanya akibat

eksisi yang tidak adekuat dari ujung proksimal kantung.5

BAB III

17

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Hernia inguinalis adalah suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui

sebuah lubang pada dinding perut kedalam kanalis inguinalis.1

Faktor yang menyebabkan terjadinya hernia adalah1,3 Obesitas, konstipasi,

prostat, kehamilan, BB lahir < 1500 g, riwayat penyakit keluarga, batuk kronis,

aktifitas fisik yang berlebihan.

Kekambuhan tidak langsung biasanya akibat eksisi yang tidak adekuat dari

ujung proksimal kantung.

DAFTAR PUSTAKA

18

1. Sabiston. Buku ajar bedah (Essentals of surgery). Bagian 2, cetakan 1 : Jakarta,

EGC, 1994

2. Wim de Jong, et al : Buku-Ajar ILMU BEDAH, Edisi 2, EGC, 2005

3. Rutkow IM: Epidemiologic, economic, and sociologic aspects of hernia surgery

in the United States in the 1990s. Surg Clin North Am 78:941, 1998. [PMID:

9927978]

4. Bochkarev V, Ringley C, Vitamvas M, et al: Bilateral laparoscopic inguinal

hernia repair in patients with occult contralateral inguinal defects. Surg Endosc

21:734, 2007. [PMID: 17310298]

5. Schwartz. et al. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6. Jakarta : EGC.

2000

6.Van Wessem KJ, Simons MP, Plaisier PW et al: The etiology of indirect

inguinal hernias: Congenital and/or acquired? Hernia 7:76, 2003

7. Henry MM, Thompson JN, 2005, Principles of Surgery, 2nd edition, Elseiver

Saunders, page 431-445

8. Schwartz, Shires, Spencer, Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah, Edisi 6, EGC :

Jakarta, Hal : 509-517

19