Lapkas Henia Degun

33
BAB I KASUS Nama : Tn. K Usia : 61 tahun Status : sudah menikah Pekerjaan : T ani Agama : Islam Alamat : Pasir Manggah MRS : 02 April 2015 AUTOANAMNESIS Keluhan Utama : Benjolan di lipat paha kanan sejak 2 tahun sebelum masuk RSUD Cianjur Riwayat Penyakit Sekarang : Os datang RSUD Cianjur dengan keluhan ada benjolan di lipat paha kanan sejak 2 tahun lalu. Awalnya benjolan sebesar telur puyuh, saat beraktifitas atau saat berdiri benjolan teraba dan hilang saat berbaring. Sekarang benjolan membesar sebesar telur ayam tetapi lonjong dan hilang timbul. Benjolan tidak terasa nyeri, tidak ada perubahan warna kulit pada benjolan di lipat paha kanan pasien. Pasien mengakui tidak ada benjolan di tempat lain. Mual, kembung, muntah disangkal. 1

description

lapkas

Transcript of Lapkas Henia Degun

BAB IKASUS

Nama: Tn. KUsia: 61 tahunStatus : sudah menikahPekerjaan: TaniAgama: IslamAlamat: Pasir ManggahMRS: 02 April 2015

AUTOANAMNESISKeluhan Utama :Benjolan di lipat paha kanan sejak 2 tahun sebelum masuk RSUD Cianjur Riwayat Penyakit Sekarang :Os datang RSUD Cianjur dengan keluhan ada benjolan di lipat paha kanan sejak 2 tahun lalu. Awalnya benjolan sebesar telur puyuh, saat beraktifitas atau saat berdiri benjolan teraba dan hilang saat berbaring. Sekarang benjolan membesar sebesar telur ayam tetapi lonjong dan hilang timbul. Benjolan tidak terasa nyeri, tidak ada perubahan warna kulit pada benjolan di lipat paha kanan pasien. Pasien mengakui tidak ada benjolan di tempat lain. Mual, kembung, muntah disangkal. Disangkal juga adanya demam dan batuk lama oleh pasien. BAB dan BAK normal seperti biasanya.Riwayat Penyakit Dahulu : 2

HT disangkal Asma disangkal TBC disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga TBC juga disangkalRiwayat Pengobatan :Os belum pernah berobat kemana pun. Sebulan sebelum masuk RSUD Cianjur os sudah menjalani operasi usus buntu.Riwayat Kebiasaan :OS bekerja sebagai petani sejak usia 45tahun, OS mengaku biasa mengangkat beban berat hingga mencapai 60kg.

PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: Tampak sakit ringanKesadaran: Compos mentisTanda vital: TD: 160/80 mmHg Suhu: 36,7C Nadi: 84 x/mnt Pernafasan :22x/mntStatus generalisKepala: Normocephal, rambut hitam, lurus, tidak rontokMata : Konjungtiva anemis (-/-), skelar ikterik (-/-)Hidung: Tidak ada deformitas, epistaksis (-)Leher : pembesaran KGB (-), Pembesaran thyroid (-)Thorax Jantung I : Tidak tampak ictus cordis P : Teraba ictus cordis di ICS V linea mid clavicula sinistra P : Batas jantung normal A: Bunyi jantung I dan II murni reguler, murmur (-), gallop (-)

Paru I : Bentuk dan gerak simetris, retraksi sela iga (-) P : Vocal fremitus sama pada kedua lapang paru P : Sonor di kedua lapang paru A : Vesikular di kedua lapang paru, ronchi (-/-), wheezing (-/-)Abdomen I : Abdomen datar P : Nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan 4 kuadran abdomen (-), tidak teraba pembesaran hepar, ginjal dan splen P : Timpani pada keempat kuadran abdomen A : bising usus (+) normalEkstremitas: Superior : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-) Inferior : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)Status Lokalis a/r Inguinalis Dextra Inspeksi Terdapat benjolan berbentuk lonjong tidak sampai pada skrotum Hiperemis (-) Transiluminasi (-) Tes valsafah (+) Palpasi Ukuran 4x2 cm Nyeri tekan (-) Hangat (-) Konsistensi kenyal Permukaan rata Bisa dimasukkan kembali finger test (+) teraba masa pada ujung jariPemeriksaan Laboratorium Cek Darah Rutin Leukosit: 7,2 103/L Hemoglobin: 15,5 gr/dL Trombosit: 260 103/L Hematokrit: 45 %ResumeLaki-laki usia 61 tahun datang dengan keluhan benjolan di lipat paha kanan yang masih bisa masuk kembali apabila berbaring. Benjolan pertama kali dirasakan 2 tahun lalu. Status Lokalis a/r Inguinalis Dextra : Terdapat benjolan berbentuk lonjong belum sampai scrotum, ukuran 4x2 cm, kenyal, batas tidak tegas, permukaan halus, dapat dimasukan kembali. Diagnosis KerjaHernia Inguinalis Lateralis Dextra ReponibelPenatalaksanaanPembedahan : Herniorapphy dextra

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah PenyakitKata "hernia" berasal dari bahasa Latin yang berarti "pecah". Kejadian hernia dilaporkan pertama kali tahun 1500 SM dan diobati dengan gulungan perban yang dililitkan pada dinding abdomen. Operasi hernia pertama kali dilakukan pada abad ke 1 M melalui sayatan pada skrotum (orchiectomy) di sisi yang terlibat. Berabad-abad tahun kemudian, sekitar tahun 700 M, prinsip-prinsip operasi hernia mulai berevolusi dan menekankan ligasi serta eksisi kantung hernia. Pada abad ke 14 M mulai dibuat klasifikasi hernia berdasarkan defek pada anatomi dan pada tahun 1559 hernia inguinalis diklasifikasikan menjadi hernia inguinalis direct (medial) dan indirect (lateral).12.2 EpidemiologiInsiden dan prevalensi hernia sebenarnya tidak diketahui. Menurut The Healthcare Cost and Utilization Project (HCUP), 826.000 operasi hernia inguinalis dilakukan di US pada tahun 2003 dan 215.000 diantaranya adalah hernia inguinalis bilateral. Rasio antara pria dan wanita sekitar 10:1. Dua dari tiga kejadian adalah hernia inguinalis lateralis dan yang paling sering rekuren adalah hernia inguinalis medialis. Hernia inguinalis lateralis mempunyai kemungkinan menjadi inkarserata sebesar 10% dan dapat menjadi strangulata. Rata-rata kejadian rekuren