Lapak Lethal Akut

7/23/2019 Lapak Lethal Akut

http://slidepdf.com/reader/full/lapak-lethal-akut 1/12

UJI TOKSISITAS AKUT LC50-24 JAM PESTISIDA ORGANOFOSFAT PADA BENIH

IKAN MAS (Cyprinus carpio)

TEST ACUTE TOXICITY LC50-24 HOURS WITH ORGAO!HOS!HATE O SEE"S

CAR! ( Cyprinus Carpio )

Siti Soi!"# Gi$!%& N'"!i!%*+!"# ,'$i"! Fii.

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor

Email :

A/*t!

Uji toksisitas akut merupakan efek yang merugikan yang timbul setelah pemberian

suatu bahan sebagai dosis tunggal. Efek akut dapat terjadi dalam selang aktu beberapa jam,

hari atau minggu. !alah satu pemi"u perubahan lingkungan diperairan yaitu masuknya suatu

bahan toksik kedalam perairan sehingga menimbulkan perubahan terhadap organismedidalamnya terutama ikan. Penelitian ini dilaksanakan di kampus Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Padjadjaran. #ujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan

melaksanakan persiapan, pemaparan, dan pengamatan uji toksisitas akut. $dapun parameter

yang diamati adalah tingkat kematian. %asil menunjukkan baha lingkungan ikan terpapar

bahan toksik, khususnya organofosfat yang bersifat merusak sistem syaraf pada organisme

ikan mas. %al ini ditunjukkan dengan memberikan konsentrasi organofosfat sebesar &,', ','

dan (,' ppm pada akuarium yang berisi ( liter air yang dan dimasukkan sepuluh ekor ikan

mas. Perlakuan ini menunjukkan ikan mas tidak bisa mentoleransi dengan lingkungan yang

terpapar bahan toksik sehingga benih ikan mas mengalami kematian.

#a$a #unci : Uji Toksisitas Akut, Toksisitas, Organofosfat, Ikan Mas, LC 50-48 jam

A/*t!t

$"ute to)i"ity tests are the adverse effe"ts that arise after the administration of a

substan"e as a single dose. $"ute effe"ts "an o""ur ithin a period of hours, days or eeks.

*ne trigger "hanges in environmental aters by the entry of a to)i" substan"e into the aters,

"ausing "hanges to organisms, espe"ially fish therein. #he aim of this study as to understand

and "arry out the preparation, presentation, and observation of a"ute to)i"ity test. #his

+esear"h are held on the "ampus of Fisheries and arine !"ien"es , University of

Padjadjaran. #he parameters measured ere mortality. +esults shoed that fish e)posed to

the environment of to)i" materials, espe"ially organophosphates are damaging the nervoussystem in the organism "arp. #his is indi"ated by providing organophosphorus "on"entration

of &.', '.', and (.' ppm in the a-uarium "ontaining ( liters of ater and put ten goldfish. #his

treatment shoed goldfish "an not tolerate the environment are e)posed to to)i" materials so

that the seeds of goldfish dying.

#%y&or' : Aut! To"iit# T!st , to"iit# , Organo$%os$%at!s , Car$ , LC50-48 %ours



PENDAHULUAN

#oksisitas merupakan kemampuan

ra"un / &!no'ioti0 untuk dapat

menimbulkan kerusakan apabila masuk ke

dalam tubuh dan lokasi organ yang rentan

terhadapnya /!a), 1'(0. Uji untuk

mengetahui tingkat toksisitas suatu bahan

dapat dilakukan dengan menguji bahan

se"ara kuantitatif. !alah satu bagian dari

uji toksisitas kuantitatif adalah uji

toksisitas akut yang dilakukan se"ara

singkat sebagai akibat dari pemaparan

jangka pendek terhadap suatu bahan. Uji

toksisitas akut merupakan efek yang

merugikan yang timbul segera sesudah

pemberian suatu bahan sebagai dosis

tunggal, atau berulang yang diberikan

dalam &2 jam. #oksisitas akut adalah efek

total yang di dapat pada dosis

tunggal3multiple dalam &2 jam pemaparan.

#oksisitas akut sifatnya mendadak,

aktu singkat, biasanya reversibel, yang

se"ara statistik dapat menyebabkan

kematian '45 dari hean per"obaan,

dinyatakan dengan 67'4. Pada uji

toksisitas akut, hal yang diamati adalahtingkat kematian dari organisme uji. !uatu

bahan dikatakan berkemampuan toksik

akut bila aksi langsungnya dapat

membunuh '45 atau lebih populasi

organisme uji dalam selang aktu singkat,

yaitu &2 jam, 28 jam sampai 2 hari.

#erdapat persyaratan suatu

organisme uji yaitu mudah diperoleh,

mempunyai nilai ekologi dan ekonomi

yang tinggi, mudah dikultur dalam skala

laboratorium dan sensitif terhadap berbagai

bahan toksik. 9ilai toksisitas sangat

berguna untuk mengetahui tingkat

pen"emaran yang terjadi disuatu perairan

dan lain:lain dan kualitas air dari suatu

perairan. $dapun tujuan dari Praktikum

Uji #oksisitas $kut adalah mengetahui dan

memahami prosedur uji toksisitas akut,

mengetahui tingkat toksisitas beberapa

pestisida /organofosfat, karbamat,

pyretroid sintetik, organofosfat ;

karbamat0 terhadap benih ikan mas

/C#$rinus Car$io0, mengetahui konsentrasi

pestisida yang dapat mematikan '45

organisme uji /67'4 &2 jam0.

*rganofosfat merupakan ra"un

penghambat yang kuat dari en<im

7holinesterase pada syaraf. $setil kholin

berakumulasi pada persimpangan:

persimpangan syaraf yang disebabkan oleh

aktivitas 7holinesterase dan menghalangi

penyampaian rangsaan syaraf kelenjar dan

otot:otot. =ahan tersebut digunakan untuk

gas:gas syaraf sesuai dengan tujuannya

sebagai insektisida. Pada aal sintesisnya

diproduksi senyaa tetraethil

pyrophosphat /#EPP0, Parathion dan

!"hordan yang sangat efektif sebagai

insektisida tetapi juga toksik terhadap

&



mamalia. *rganofosfat adalah insektisida

yang paling toksik diantara jenis pestisida

lainnya dan sering menyebabkan

kera"unan pada manusia. #ermakan hanya

dalam jumlah sedikit saja dapat

menyebabkan kematian, tetapi diperlukan

beberapa mg untuk dapat menyebabkan

kematian pada orang deasa.

DATA DAN PENDEKATAN

Praktikum dilaksanakan pada hari

+abu tanggal 2:' 9ovember &4' pukul

4.44 >I= dan bertempat di 6aboratorium

anajemen !umberdaya Perairan, gedung

dekanat Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan, Universitas Padjadjaran.

$lat yang digunakan pada praktikum

ini yaitu mikropipet, saringan, gelas ukur,

'!ak!r glass, pengaduk ka"a, dan %an(

ount!r . !edangkan bahan yang digunakan

yaitu benih ikan mas, kertas label, tissu!

dan sarung tangan. etode yang

digunakan dalam praktikum dalam

praktikum kali ini adalah metode

eksperimen dengan menggunakan 4 ekor

ikan mas yang dimasukkan kedalamakuarium yang telah diberi air sebanyak (

liter dan penambahan pestisida jenis

*rganosfosfat sebesar &,', ',' dan (,'

ppm.

Pada aalnya ikan uji diaklimasi

terlebih dahulu selama ? hari. #ujuan

dilakukan aklimasi pada ikan yaitu agar

adanya penyesuaian habitat ikan terhadap

lingkungan baik pada salah satu parameter

maupun beberapa parameter kualitas air

sehingga ter"iptanya hasil yang

diharapkan. !elanjutnya disiapkan

pestisida jenis organofostat, sebelumnya

menentukan volume pestisida dengan

menggunakan rumus pengen"eran.

!etelah didapat hasil volume

organofosfat, kemudian bahan uji tersebut

dimasukkan kedalam akuarium yang sudah

diisi air sebanyak ( liter dengan

menggunakan mikropipet. !etelah itu

menunggu sekitar ' menit agar larutan

pestisida dengan air ber"ampur menjadi

satu. !elanjutnya ikan dimasukkan

kedalam akuarium yang sudah di beri

perlakuan. aka tahap selanjutnya adalah

dilakukan pengamatan se"ara berkala yaitu

' menit,?4 menit, jam, & jam, 2 jam, 8

jam , @ jam, &2 jam, dan yang terakhir 28

jam.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji toksisitas dilakukan dengan

menentukan nilai konsentrasi /67'40menggunakan benih ikan mas yang

menga"u pada metode %ubert /1(10. 9ilai

67'4 merupakan konsentrasi dimana <at

menyebabkan kematian '45 yang

diperoleh dengan memakai persamaan y A

a;b). =erdasarkan hasil pengamatan yang

dilakukan dengan menentukan nilai lethal

?



"on"entration /67'4:&20 bahan toksik

organofosfat memiliki nilai 67'4:&2 pada

konsentrasi 4,?1? ppm dari range

konsentrasi uji &,' ppm, ',' ppm, dan (,'

ppm. Perhitungan ortalitas ikan uji

dengan penambahan *rganofosfat yang

disajikan pada tabel .

T!/.$ 1 D!t! P.%&!3!t!% Mot!$it!*

H.!% Ui

2



6!t'

.!"

$!7! i!% +!%&

3!tiK.t.!%&!%

'

enit 4$ktif

?4

enit 4 $ktif

Jam 4 Pasif

& Jam 4 Pasif, lemas

2 Jam & 6emas

8 Jam 1 Pasif

@ Jam 4 Pasif, lemas

&2 Jam 4 Pasif, lemas

?@ Jam 4 6emas

28 Jam 4 :

J'3$!"

10

=erdasarkan data yang diperoleh di

laboratorium dengan menggunakan bahan

tosik berupa pestisida organofosfat.

Kelompok ? melakukan per"obaan

menggunakan bahan toksik pestisida

berupa larutan *rganofosfat dengan

konsentrasi sebesar ',' ppm terhadap

hean uji, yaitu ikan mas. Pengamatan

hean uji yang telah di simpan dalam

akuarium yang terdapat bahan toksik

dilakukan selama &2 jam dan pengamatan

dilakukan pada ' menit, ?4 menit, jam,

& jam, 2 jam, 8 jam, @ jam, &2 jam.

Pengaruh penambahan larutan

*rganofosfat dengan konsentrasi ',' ppm

dapat dilihat dari tingkat kematian yang

terjadi pada hean uji.

=erdasarkan data pada tabel , saat

aktu pengamatan ' menit ikan belum

menunjukkan perubahan yang signifikan,

ikan mas pada akuarium masih bergerak

aktif. Pada aktu pengamatan ?4 menit,

belum terjadi perubahan terhadap aktivitas

ikan mas masih bergerak aktif. !aat aktu

pengamatan jam dan & jam, ikan sudah

mulai menunjukkan gejala seperti

berenang sedikit pasif. %al ini

menunjukkan baha ikan mulai stres,

sehingga mempengaruhi pergerakannya

untuk beradaptasi dengan kondisi

lingkungan yang baru. Pada aktu

pengamatan 2 jam hean uji sudah ada

yang mati sebanyak & ekor. Ikan mas yang

masih hidup pergerakannya mulai lambat

dan mulai lemas. !edangkan, pada

pengamatan 8 jam terdapat ( ekor ikan uji

yang mati dan tersisa ekor ikan yang

masih hidup. Keadaan ikan hidup yang

tersisa mengalami pelemahan buka tutup

operkulum dan bergerak sangat lambat.

pada aktu pengamatan @ jam dan &2

jam, ikan uji yang hidup terlihat sangat

'



lemah dan bergerak sangat pasif. Ikan yang

tersisa mati pada saat pengamatan ?@ jam.

Pada saat aal pemindahan ikan ke

adah per"obaan, ikan berusaha

baradaptasi dengan kondisi lingkungan

yang baru. Ikan menjadi aktif bergerak

karena salah satu faktor yang

mempengaruhi yaitu air yang digunakan

telah ditambahkan larutan pestisida

golongan organofosfat konsentrasi ','

ppm, yang mana pestisida tersebut dapat

menyebabkan timbulnya gerakan otot:otot

tertentu pada ikan. Pada saat ikan sudah

mulai lama di dalam akuarium, ikan mulai

merasakan pengaruh organofosfat, ikan

mulai bergerak pasif bahkan sampai

mengalami kematian. %al ini dikarenakan

organofosfat merupakan ra"un penghambat

yang kuat dari en<im 7holinesterase pada

syaraf. $setil kholin berakumulasi pada

persimpangan:persimpangan syaraf yang

disebabkan oleh aktivitas 7holinesterase

dan menghalangi penyampaian rangsaan

syaraf kelenjar dan otot:otot.

Bari hasil data angkatan per"obaan

pada perlakuan bahan uji organofosfat

dengan konsentrasi &,' ppm pada aktu 8

jam terdapat &2 ekor hean uji yang mati.

Perlakuan organofosfat dengan konsentrasi

',' ppm pada aktu 8 jam terdapat &4 ekor

hean uji yang mati. !edangkan

organofosfat dengan konsentrasi (,' ppm

terdapat &1 ekor hean uji yang mati.

Balam aktu 28 jam hanya tersisa ekor

ikan uji yang masih hidup, yaitu pada

akuarium dengan organofosfat konsentrasi

&,' ppm. !edangkan pada kontrol, hean

uji yang mati selama 28 jam sebanyak @

ekor ikan. %al ini menunjukkan baha

semakin besar konsentrasi bahan toksik,

semakin mempengaruhi tingkat kematian

hean uji.

Karbamat merupakan ester

asam 9:metilkarbamat. =ekerja

menghambat asetilkolinesterase.

Pengaruhnya terhadap en<im

tersebut tidak berlangsung lama,

karena prosesnya "epat reversibel,

timbul gejala tidak bertahan lama

dan "epat kembali normal. Pada

umumnya, pestisida kelompok ini

dapat bertahan dalam tubuh antara

sampai &2 jam sehingga "epat

diekskresikan.

Bari hasil data per"obaan,

pada perlakuan uji toksik karbamat

dengan konsentrasi &,' kematian

pada hean uji sebesar ( ekor dari

&4 ekor hean uji. $kan tetapi

pada perlakuan dengan konsentrasi

(.' kematian yang terjadi pada

hean uji hanya sebanyak 2 ekor

dari &4 ekor hean uji. %al ini

menunjukkan baha konsentrasi

'.' lebih bersifat toksis terhadap

hean uji. =erbeda dengan

@



perlakuan dengan konsentrasi '.'

yang menyebabkan kematian pada

seluruh hean uji. Padahal,

semakin besar konsentrasi yang

digunakan maka akan semakin

bersifat toksis pada air yang

digunakan untuk per"obaan

tersebut. $kan tetapi, hasil yang

didapat berbeda, penambahan uji

toksik '.' lebih besar di banding

dengan perlakuan penambahan uji

toksik (.'. %al ini kemungkinan di

sebabkan oleh tingkat daya tahan

tubuh ikan yang berbeda:beda.

!ehingga hean uji yang memiliki

daya tahan tubuh yang kuat akan

lebih lama bertahan hidupnya.

!elain faktor diatas, terdapat

kemungkinan kurangnya

ke"ermatan praktikan pada saat

melakukan pengukuran bahan uji

toksik dan perlakuan yang

berlebihan pada saat menangkap

dan memindahkan ikan keadah

per"obaan yang menyebabkan ikan

menjadi stress duluan. !edangkan

ikan yang mampu bertahan hidup

pada konsentrasi bahan uji toksik

yang tinggi /(.'0 di pengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya adalah

ikan uji sedang dalam keadaan baik

dan memiliki daya tahan tubuh

yang kuat, sehingga ikan uji

mampu bertahan hidup pada

lingkungan yang buruk3ter"emar.

=erdasarkan hasil

pengamatan yang dilakukan dengan

menentukan nilai lethal

"on"entration /67'4:&20 bahan

toksik pyretroid sintetik memiliki

nilai 67'4:&2 pada konsentrasi

,4'& ppm dari range konsentrasi

uji 4,&' ppm, 4,' ppm, dan 4,('

ppm. !uatu <at dikatakan aktif atau

toksik bila nilai 67'4 C 444 ppm

untuk ekstrak dan C ?4 ppm untuk

suatu senyaa.

KESIMPULAN

=erdasarkan hasil pengamatan

yang dilakukan dengan menentukan nilailethal "on"entration /67'4:&20 bahan toksik

organofosfat memiliki nilai 67'4:&2 pada

konsentrasi 4,?1? ppm dari range

konsentrasi uji &,' ppm, ',' ppm, dan (,'

ppm. Dang artinya adalah, bahan toksik

organofosfat dapat membunuh organisme

dengan konsentrasi 4,?1? ppm pada aktu

&2 jam.

=erdasarkan hasil perhitungan epa

probit dapat di lihat baha bahan yang

paling toksik adalah organofosfat dengan

konsentrasi 4,?1? ppm, di ikuti oleh

pyretroid sintetik dengan konsentrasi

,4'&, karbamat dengan konsentrasi ,2&@

ppm, dan yang paling ke"il tingkat

(



toksiknya adalah organofosfat ; karbamat

dengan konsentrasi ?,88 ppm.

DAFTAR PUSTAKA

$lam, . &44&) *rin! +%rim$ L!t%alit#T!st *+LT s!'agai 'ioassa# (alam

isolasi s!n#a.a 'ioaktif (ari 'a%an

alam) /urnal akuatika, al) A14-2 3

A14-4

=usysro.&4&. La$oran 2 !ng!nalan

Alat !n!litian Uji Toksisitas

Akut 0http33mu<hoffarbusyro.ordpre

ss."om3perikanan3laporan:

penelitianekotoksikologi:

perairani3laporan:penelitian:mikrobiologi:pangan:i3laporan:

3tra"kba"k3 /diakses pada 4

9ovember &4'0

Bhahiyat, Dayat. &4&. Uji Toksisitas Akut

LC 50 (an %ronis t!r%a(a$ 6a$%nia arinata I7.

Universitas Padjadjaran. =andung.

arini, G+ #indangen. &4. !rs#aratan

!.an Uji. %tt$:99...)sri'()om9

(o954;;859!rs#aratan-

!.an-Uji) /Biakses pada tanggal

4 9ovember &4' pukul @.&4

>I=0.

+isnoyatiningsih !ri. &4. Uji Toksisitas

Akut) Jurnal edika Geterania

Gol.8. %al 2(:2&&

8

http://www.scribd.com/%20doc/65433856/Persyaratan-Hewan-Uji









LAMPIRAN

L!3i!% 1 Do'3.%t!*i P!ti'3

L!3i!% 2 D!t! EPA Po/it

ambar &. =enih Ikan asambar . =ahan #oksik

ambar 2. Penambahan

*rganofosfat ke dalam akuarium

ambar ?. Penakaran



Ikan as diaklimatisasi dalam ? hari

Bimasukan kedalam air ? liter sebanyak 4 ekor

Bimasukan bahan toksisitas dengan konsentrasi tertentu

$mati selama 28 jam dengan menghitung benih yang mati

L!3i!% 8 B!&!% A$i !ti'3

Prosedur uji toksisitas akut terhadap =enih Ikan as yaitu



L!3i!% 4 T!/.$ R.!it'$!*i D!t! LC50-24 J!3K.$o3o

B!"!% To*i Ko%*.%t!*i

O&!%i*3. +!%& M!ti

I II III

*rganofosfat

Kontrol 4 4 @

& &.' ppm 8 4 4

? '.' ppm 1 4 4

2 (.' ppm 4 4 4

'

Karbamat

Kontrol : 4

@ 4.4&' ppm : ( 1

( 4.4' ppm : 4 4

8 4.4(' ppm : ' @1

Pyretroid

Kontrol & 4 4

4 4.&' ppm 4 4 4

4.' ppm 4 1 4

& 4.(' ppm 4 @ 8

?

*rganofosfat

;Karbamat

Kontrol 4 4 4

2 ' ppm 4 4

' 4 ppm 4 4 1

@ ' ppm 4 4 4

(

*rganofosfat ;Karbamat

Kontrol 4 4 8

8 4.&' ppm 4 4 41 .' ppm 4 8 4

&4 ? ppm 4 ? 4

L!3i!% 5 LC50 24 O&!%o9o*9!t

L!3i!% : LC50 24 K!/!3!t



L!3i!% ; LC50 P+.toi Si%t.ti

L!3i!% < LC50

O&!%o9o*9!t=K!/!3!t

Lapak Lethal Akut

Documents

Transcript of Lapak Lethal Akut